PAMERAN SEBAGAI MEDIA PROMOSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH Oleh : Hari Santoso1
Abstrak. Salah satu media promosi yang cukup efektif untuk mempromosikan perpustakaan sekolah adalah dengan mengadakan pameran. Melalui pameran perpustakaan diharapkan , pertama produk perpustakaan dapat dikenal oleh masyarakat penggunanya yang pada gilirannya diharapkan timbul minat untuk memanfaatkan sumberdaya yang ada di perpustakaan. Kedua melalui pameran diharapkan juga dapat mengubah potret buram perpustakaan yang digambarkan sebagai tempat yang berisi koleksi bahan pustaka yang tua, usang dan berdebu, petugas yang tidak ramah, lokasi yang terpencil dan gedung yang tidak representatif menjadi suatu tempat yang nyaman dimana pengguna dapat merasakan manfaat dari berbagai sumber daya yang ada di perpustakaan sekolah. Pameran perpustakaan sekolah berfungsi sebagai : (a) media informasi, (b) media komunikasi, (c) media pendidikan, (d) media rekreasi (hiburan), (e) media kerjasama, Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengadakan pameran adalah judul/tema pameran, dasar pemikiran (latar belakang), tujuan/sasaran, kegiatan pokok, jadwal waktu dan tempat pameran, kerjasama, personalia, perlengkapan, publikasi dan biaya Kata kunci : pameran, perpustakaan dan sekolah
PENDAHULUAN Semua insan akademis mulai dari pendidikan dasar dan menengah sampai pendidikan tinggi menganggap bahwa perpustakaan itu merupakan salah satu pilar lembaga pendidikan formal dan keberadaannya sangat diperlukan untuk menunjang tercapainya kualitas proses pembelajaran. Bahkan begitu pentingnya perpustakaan sampai muncul slogan perpustakaan sebagai jantung lembaga pendidikan. Namun ironisnya, keberadaan perpustakaan kurang mendapatkan apresiasi dari insan akademis, terutama di kalangan pendidikan dasar dan menengah (baca:sekolah). Di satu sisi perpustakaan dianggap sangat penting bagi dunia pendidikan, namun di sisi lain tingkat pemanfaatan perpustakaan sangat rendah sehingga secara umum citra perpustakaan menjadi buram, lebih-lebih dengan kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat dan mengagumkan. Kondisi perpustakaan sekolah saat ini sungguh sangat memprihatinkan bahkan tidak jarang ada beberapa perpustakaan sekolah yang sama sekali tidak bisa menjalankan tugas dan fungsinya karena keterbatasan sumberdaya yang ada.. Perpustakaan sekolah bagi kebanyakan pemakai tidak lagi sebagai satu-satunya sumber informasi. Terbatasnya sumberdaya perpustakaan sekolah seperti ruangan 1
Penulis adalah Pustakawan Madya pada Universitas Negeri Malang
1
seadanya yang sama sekali tidak representatif, petugas yang galak, koleksi buku yang sangat minim karena kebanyakan hanyalah berisi buku-buku pelajaran yang sudah dimiliki para siswa menjadikan perpustakaan sebagai suatu institusi yang tidak menarik. Dan yang lebih memprihatinkan lagi jika perpustakaan hanya dimanfaatkan sebagai tempat penitipan anak bagi guru-guru selama mengajar serta tidak adanya perhatian dari kepala sekolah yang justru barangkali sama sekali tidak pernah datang meninjau ke perpustakaan sekolah. Dengan kondisi tersebut jelas perpustakaan tidak memiliki daya tarik bagi masyarakat penggunanya sehingga tidak menimbulkan minat terutama siswa untuk datang ke perpustakaan. Oleh sebab itu perlu ada upaya dari stake holder (kepala sekolah, para guru , siswa dan orang tua) untuk meningkatkan pendayagunaan perpustakaan agar dapat menunjang proses pembelajaran dengan menempatkan pengembangan perpustakaan sebagai salah satu prioritas program sekolah. Jika perpustakaan sudah dikelola dengan benar, maka langkah berikutnya adalah melakukan kegiatan promosi agar keberadaan dan perkembangan perpustakaan sekolah diketahui oleh masyarakat penggunanya. Salah satu media promosi yang cukup efektif untuk mempromosikan perpustakaan sekolah adalah dengan mengadakan pameran. Melalui pameran perpustakaan diharapkan , pertama produk perpustakaan dapat dikenal oleh masyarakat penggunanya yang pada gilirannya diharapkan timbul minat untuk memanfaatkan sumberdaya yang ada di perpustakaan. Dengan demikian perpustakaan dapat menjalankan peran dan fungsinya sebagai pusat kebudayaan, pusat informasi, pusat sumber belajar, pusat penelitian dan pusat rekreasi secara optimal. Kedua melalui pameran diharapkan juga dapat mengubah potret buram perpustakaan yang digambarkan sebagai tempat yang berisi koleksi bahan pustaka yang tua, usang dan berdebu, petugas yang tidak ramah, lokasi yang terpencil dan gedung yang tidak representatif menjadi suatu tempat yang nyaman dimana pengguna dapat merasakan manfaat dari berbagai sumber daya yang ada di perpustakaan sekolah.
PEMBAHASAN A. Pameran Perpustakaan sebagai Media Komunikasi Pameran perpustakaan bukan saja berfungsi sebagai media penerangan, pendidikan dan hiburan melainkan juga berfungsi sebagai media komunikasi. 2
Pameran perpustakaan sekolah sesungguhnya merupakan salah satu bentuk pameran yang direncanakan untuk menyampaikan sesuatu, baik kepada pihakpihak di lingkungan internal maupun eksternal sekolah. Pameran perpustakaan sekolah dimaksudkan untuk menyampaikan sesuatu yang dianggap penting dan menarik dan dapat dipakai untuk memperlihatkan kepada stake holder termasuk masyarakat pengguna perpustakaan sekolah tentang berbagai sumberdaya yang ada di perpustakaan yang memiliki peran sebagai penunjang proses pembelajaran. Dalam pandangan Widuri (2004) pameran merupakan sarana yang dapat memenuhi sifat kodrati manusia, seperti keinginan untuk menonton, mengetahui, memperhatikan sesuatu, mendalami sesuatu, memahami atau menghayati. Dalam arti sempit, pameran adalah suatu pengaturan, penyusunan, dan penyajian bendabenda sedemikian rupa sehingga menimbulkan kesan serta pengertian tertentu bagi orang yang melihatnya. Dalam arti luas, pameran adalah suatu cara penyediaan informasi dan penyampaian informasi yang mencakup segala aspek kegiatan yang secara sadar dan aktif diusahakan dalam bentuk visualiasi dan atau peragaan baik yang bersifat statis maupun dinamis sehingga menimbulkan suatu perhatian, interes, keinginan, keputusan, dan tindakan/action bagi masyarakat yang menjadi sasarannya Dari batasan tersebut di atas ada lima unsur pameran, yaitu : (a) ada objek atau kumpulan objek (berupa benda; bersifat fisik/ragawi); (b) upaya display/penyajian/pengaturan; (c) didasarkan pada kepentingan umum/publik; (d) mengkomunikasikan ide atau informasi; (e) mempunyai maksud dan tujuan tertentu Pameran perpustakaan sekolah berfungsi sebagai : (a) media informasi, dimana perpustakaan sekolah dapat menyebarluaskan berbagai informasi tentang sumberdaya yang ada di perpustakaan sekolah dan peranannya dalam menunjang proses pembelajaran; (b) media komunikasi, dimana melalui kegiatan pameran perpustakaan sekolah diharapkan terjalin komunikasi yang kondusif antara perpustakaan sekolah dengan stake holder, (c) media pendidikan, dimana melalui pameran perpustakaan sekolah pengunjung menjadi semakin mengenal dan memahami proses pengelolaan perpustakaan sekolah, baik yang menyangkut pelayanan teknis (pembinaan dan pengolahan bahan pustaka) , pelayanan administratif maupun pelayanan pengguna, (d) media rekreasi (hiburan), dimana melalui kegiatan pameran perpustakaan sekolah pengunjung mendapatkan 3
hiburan-hiburan yang menyegarkan karena pameran dikemas dengan penuh kreativitas , inovatif dan dinamis dengan adanya acara lain seperti kuis atau door price; (e) media kerjasama, dimana melalui kegiatan pameran perpustakaan dapat dibangun kerjasama sinergis dengan berbagai pihak baik di lingkungan internal maupun eksternal sekolah. Dalam konteks komunikasi, pameran sesungguhnya merupakan salah satu metode komunikasi disamping metode-metode komunikasi yang lain. Hal tersebut dapat dilihat pada bagan berikut ini : Bagan 1 RUANG LINGKUP ILMU KOMUNIKASI
Komponen : komunikator; pesan; media; komunikan; efek Proses : primer; sekunder Bentuk : komunikasi persona; komunikasi kelompok; komunikasi Massa; komunikasi media Sifat : tatap muka; bermedia; verbal; non verbal Metode : jurnalistik; hubungan masyarakat; periklanan; pameran; publisitas; propaganda; perang uraf syaraf; penerangan Teknik : komunikasi informatif; komunikasi persuasif; komunikasi instruktur; hubungan manusiawi Tujuan : perubahan sikap; pendapat; perilaku; sosial Fungsi : menyampaikan informasi; mendidik; menghibur; mempengaruhi Model Komunikasi : satu tahap; dua tahap; multi tahap Bidang : komunikasi sosial; manajemen; perusahaan; politik; internasional; antar budaya; pembangunan; lingkungan; tradisional (Effendi,1993:6-9)
Pameran sebagai metode komunikasi memiliki unsur-unsur komunikasi yang terkait satu sama lain. Harold D. Lasswell seorang pakar komunikasi mengemukakan bahwa cara yang terbaik untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut : “ Who says what in which channel to whom with what effect ? “
4
Paradigma
Lasswell
memperlihatkan
unsur-unsur
yang
ada
dalam
komunikasi, yaitu komunikator, media, komunikan, dan efek. Hubungan masingmasing unsur komunikasi
dalam
pameran
perpustakaan
sekolah
dapat
digambarkan bagan 2.
Bagan 2 MODEL KOMUNIKASI PAMERAN DENGAN PARADIGMA HAROLD D LASSWELL Harold D. Lasswell menggunakan lima pertanyaan yang perlu ditanyakan dan dijawab dalam melihat proses komunikasi seperti tersebut dalam bagan di bawah ini :
Siapa ? Komunikator
a.
Mengatakan apa ? Isi pernyataan
Dengan saluran yang mana ? Medium
Kepada siapa ? Komunikan
Dengan efek bagaimana ? Efek
Who (siapa ?), menunjuk kepada siapa orang yang mengambil inisiatif untuk mengadakan pameran (pustakawan sebagai komunikator)
b.
Says what (mengatakan apa ?), berhubungan dengan isi komunikasi atau pesan yang akan disampaikan dalam pameran
c.
in which medium (dalam media apa ?), pameran perpustakaan sekolah berperan sebagai media komunikasi visual
d.
to whom (kepada siapa ?), menanyakan siapa yang menjadi audience atau komunikan dalam pameran (pengunjung pameran)
e.
What effect (apa efeknya ?). Apa efek atau hasil dari pameran tersebut ?
B. Perencanaan Pameran Perencanaan sebuah pameran hendaknya direncanakan dan dirancang dengan matang agar pelaksanaannya bisa berjalan menarik dan efektif. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengadakan pameran adalah sebagai berikut :
5
1. Judul/Tema Pameran Judul atau tema kegiatan pameran harus singkat, jelas dan padat informasi yang berisi kegiatan pameran perpustakaan yang akan dilakukan, sasaran kegiatan pameran perpustakaan dan tempat pelaksanaan kegiatan pameran perpustakaan. Dalam suatu pameran hendaknya hanya ada satu gagasan pokok yang akan disajikan. Pameran dengan memunculkan banyak ide pokok akan sia-sia dan tidak efektif bahkan akan mengaburkan sasaran dari pameran itu sendiri. Mustafa (1996) mengemukakan bahwa banyak hal atau peristiwa yang dapat menjadi sumber gagasan untuk menetapkan tema pameran. Hari-hari peringatan nasional dapat menjadi tema inti pameran! Misalnya Hari Kartini atau Hari Lingkungan Hidup. Peristiwa-peristiwa penting dapat menjadi sumber inspirasi untuk menentukan tema pameran. Misalnya, meninggalnya ibu negara dapat menjadi inspirasi bagi sebuah perpustakaan umum untuk melakukan pameran khusus tentang buku-buku yang isinya berkaitan dengan kehidupan ibu negara. Selain itu dapat pula pameran diselenggarakan dengan tema yang ditentukan sendiri berdasarkan pilihan hasil rapat staf perpustakaan. Misalnya pilihan tema buku-buku antik, buku-buku untuk subjek tertentu dan sebagainya.
2. Dasar Pemikiran Dasar
pemikiran
atau
latar
belakang
yang
menjadi
alasan
dilaksanakannya pameran perpustakaan sekolah seharusnya merupakan hasil dari sebuah observasi dimana ditemukan berbagai masalah yang ada dan upaya menemukan berbagai alternatif pemecahan masalah terutama yang berkaitan dengan pendayagunaan perpustakaan sekolah oleh masyarakat penggunanya. Oleh sebab itu pameran perpustakaan harus dirancang dan direncanakan dengan matang agar pameran bisa berjalan dengan efektif dan tujuan serta sasaran yang ditentukan bisa terwujud. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam merancang sebuah pameran perpustakaan antar lain adalah tema
, tempat/lokasi , waktu
,
materi/bahan yang dipameran, peralatan penunjang, personalia, publikasi, pejabat pembuka pameran dan alokasi biaya yang dibutuhkan.
6
3. Tujuan/Sasaran Tujuan pameran perpustakaan sekolah hendaknya dirumuskan secara rinci, jelas dan operasional. Perlu diingat bahwa maksud diadakan pameran tidak lain adalah untuk menarik perhatian orang banyak dan . merupakan cara yang paling efektif dalam
mempublikasikan esensi dan eksistensi
perpustakaan kepada pengguna dan calon pengguna. Kegiatan pameran juga dimaksudkan
untuk
untuk
menampilkan
sumberdaya
yang
ada
di
perpustakaan. Pameran mempunyai dua tujuan, yaitu : (1) untuk menarik perhatian pengguna atau calon pengguna, dan (2) untuk menunjukan layanan atau apapun yang dimiliki sangat menarik untuk mereka. Berdasarkan kedua tujuan ini, maka dapat dirancang suatu pameran yang mencakup hal-hal yang dapat dipamerkan serta sasaran pengguna yang akan dicapai. Dapat pula dirancang pameran dengan sasaran yang lebih luas. Yang terakhir ini, yakni melakukan pameran dengan tujuan dan target umum ada kalanya kurang terarah, karena itu terpaksa harus memajang banyak koleksi dan jenis layanan tanpa suatu tema yang spesifik. Untuk itu perlu dikaji dan dipertimbangkan alasan orang untuk datang ke pameran. Benar bahwa ada orang yang datang ke pameran perpustakaan karena memang sangat tertarik untuk melihat koleksi dalam subjek apapun yang dipamerkan. Tetapi ada pula orang yang datang ke pameran hanya karena kebetulan sedang lewat di lokasi pameran. Dengan tema pameran tertentu, orang-orang yang datang ke suatu lokasi pameran secara kebetulan saja akan tertarik untuk melihat-lihat isi pameran.
4. Kegiatan Pokok Berisi tentang materi, metode atau cara pelaksanaan kegiatan pameran perpustakaan
sekolah. Materi pameran dapat disesuaikan dengan tema
pameran dan lingkungan di mana pameran itu diadakan. Misalkan, tema pameran itu adalah masalah pendidikan nasional, maka materi yang disajikan dalam pameran tentunya adalah bahan pustaka atau informasi lain yang isinya berkaitan dengan masalah pendidikan nasional atau pendidikan pada umumnya. Acara pameran dapat dirangkaikan atau dikaitkan dengan kegiatan lainnya, seperti seminar ,ceramah, bazar atau lomba-lomba. Sebaliknya , pada
7
kegiatan seminar bisa pula disertai dengan acara pameran yang disesuaikan dengan tema seminar tersebut. Bentuk pelaksanaan pameran dapat berupa pameran sendiri yang diselengarakan perpustakaan sendiri, dapat pula perpustakaan hanya merupakan salah satu peserta pameran yang lebih besar yang melibatkan unit atau lembaga lain. Mengingat pameran perpustakaan merupakan media komunikasi visual, sehingga tidak mungkin penyampaian informasi dilakukan secara lisan. Visualisasi pameran perpustakaan menurut Widuri (2004 ) bisa berupa (a) demo menggunakan software perpustakaan dalam membantu proses temu balik informasi, (b) display koleksi buku dan jurnal terbaru, (c) display buku-buku langka, (d) sistem pelayanan yang disediakan, (f) visualisasi gedung dan ruang perpustakaan, (g) visualisasi pemrosesan bahan pustaka Adapun bahan-bahan yang dipamerkan menurut Mustafa (1996) dapat berupa : (a) buku-buku: buku baru, buku rujukan, buku antik atau buku-buku dalam bidang tertentu, bahkan bukan saja milik perpustakaan tetapi dapat saja buku-buku tertentu milik tokoh terkenal; (b) naskah atau eufemera (publikasi khusus) dan kliping bidang tertentu; (c) gambar atau lukisan: dibingkai atau tidak; (d) model atau peragaan; (e) permainan anak-anak; (f)
berbagai jenis
layanan perpustakaan; (g) bahan mikro atau pandang-dengar; (j) peralatan modern: computer,CD-ROM (Compact Disk-Read Only Memory), modem, alat baca mikro; (k) laci dan lemari catalog dan sebagainya. Materi yang dapat dipamerkan sesunguhnya sangat beragam. Bukan saja koleksi milik perpustakaan yang akan ditonjolkan, melainkan dapat pula koleksi dari luar. Perpustakaan dapat memajang barang-barang seni yang dipinjam dari luar,misalnya dari museum atau koleksi tokoh tertentu. Tujuan utama dari pameran sebenarnya adalah untuk menarik orang datang berkunjung ke perpustakaan. Selain bahan-bahan di atas hasil karya pengguna perpustakaan sesungguhnya dapat pula dipamerkan. Misalnya, perpustakaan perpustakaan sekolah dapat memamerkan hasil karya anak-anak. Anak-anak sekolah akan senang melihat karya mereka dipamerkan kepada khalayak. Orang tua merekapun pasti tertarik untuk datang melihat karya anak mereka. Materi yang disajikan perlu ditekankan pada bahan pustaka yang informasinya lebih bersifat praktis. Dapat juga berupa koleksi khusus yang menarik
8
misalnya koleksi antik dan sebagainya. Koleksi seperti itu akan menarik bagi siapa saja, kendatipun subjeknya agak spesifik.
5. Jadwal Waktu dan Tempat Pameran Pameran perpustakaan dapat diselenggarakan pada saat jam buka perpustakaan maupun pada hari-hari khusus yang dapat menarik perhatian orang, misalnya Hari Pendidikan Nasional, Hari Kemerdekaan RI, Hari Lingkungan Hidup dan lain-lain. Sedangkan
pemilihan lokasi pameran
perpustakaan menurut Mustafa (1996) sangat bergantung pada keadaan dan tujuan pameran. Pameran dapat dilakukan di dalam maupun di luar perpustakaan. Kalau perpustakaan hanyalah merupakan salah satu peserta pameran, maka ia tidak dapat menentukan secara leluasa lokasi pameran. Yang dapat dilakukan barangkali
hanyalah
memilih
lokasi
stand
pameran
yang
paling
strategis,dalam arti paling banyak dilalui dan dilihat orang. Tetapi jika perpustakaan adalah penyelenggara tunggal pameran itu, maka perpustakaan dapat menentukan lokasi pameran.Ini pun akan disesuaikan dengan keadaan dan tujuan pameran. Hal yang paling penting dalam pemilihan lokasi pameran adalah kemudahan didatangi oleh pengunjung. Syukur kalau lokasi itu terdapat di sekitar perpustakaan sedemikian rupa sehingga pengunjung pameran dapat pula dirangsang dan digiring langsung untuk masuk ke perpustakaan. Jika pameran dilakukan di ruang perpustakaan, maka ada beberapa keuntungan yang didapat. Keuntungannya adalah tidak perlu terlalu repot mengangkutangkut perlengkapan dan bahan pustaka yang akan dipamerkan. Mungkin hanya perlu memindahkan segala sesuatu yang diperlukan untuk dipamerkan ke suatu lokasi atau pojok strategis tertentu di dalam ruang perpustakaan. Penataan ruang pameran dan pengamanan bahan-bahan yang akan dipamerkan pun akan lebih mudah. Kekurangannya pengunjung pameran mungkin hanyalah orang-orang yang selama ini sering mengunjungi perpustakaan. Kecil peluang untuk memikat pengunjung baru, kecuali
telah dilakukan
promosi yang sangat baik dan gencar. Lokasi dan tata letak pameran harus memudahkan pengunjung agar leluasa mengelilingi stand-stand pameran. Pajangan atau display harus dipasang yang kuat dan diberi label atau tandatanda, sehingga anak-anak dan orang tua dapat dengan mudah menemukan 9
misalnya buku yang mereka cari atau diminati. Setiap stand harus punya tema dan harus dipilih sesuai dengan karakter dan minat pengunjung.
6. Kerjasama Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam menyelenggarakan pameran adalah kerjasama dengan pihak lain di luar sekolah. Pihak lain yang dimaksud diantaranya adalah penerbit, tokok buku, perpustakaan sekolah lain, sanggar seni, pengelola berbagai sumber belajar dan lain-lain. Kerjasama dengan pihak lain dimaksudkan agar materi yang dipamerkan beragam sehinga pameran yang diselenggarakan menarik dan mendorong banyak orang untuk melihat. Tidak tertutup kemungkinan dalam kerjasama dengan pihak lain, perpustakaan sekolah mendapatkan keuntungan finansial yang dapat dipergunakan untuk menunjang biaya pameran atau pengembangan perpustakaan sekolah.
7. Personalia Berisi tentang siapa-siapa yang terlibat dalam penyelenggaraan pameran perpustakaan sekolah , baik dari unsur pimpinan sekolah, guru maupun siswa Jika pustakawan bekerja pada sebuah perpustakaan kecil dengan staf yang hanya terdiri atas beberapa orang, mungkin pustakawan tersebut
yang
bertanggung jawab langsung dalam pelaksanaan pameran. Pada perpustakaan yang agak besar dengan beberapa puluh orang staf, maka perlu ditunjuk seseorang yang akan bertanggung jawab atas pelaksanaan pameran.biasanya dipilih staf yang senang melakukan kegiatan itu. Tentu saja pimpinan perpustakaan bertanggung jawab atas secara keseluruhan kegiatan. Keamanan adalah masalah yang sangat penting. Terutama jika pameran diadakan diluar lingkungan perpustakaan. Jika dipamerkan bahan sangat berharga yang sukar didapatkan penggantinya jika hilang,maka masalah yang seprti ini perlu diperhatikan benar-benar. Mengingat resiko hilangnya bahan itu maka keamanan bahan-bahan pinjaman tersebut perlu diperketat. Selain perlu menetapkan orang yang bertanggung jawab dan orang yang menjaga keamanan pameran, petugas lain yang perlu disiapkan adalah pramu pameran atau penjaga stand yaitu orang yang akan memberi penjelasan kepada pengunjung tentang bahan-bahan yang dipamerkan.penjaga stand ini harus dipersiapkan secara baik. Perlu ada semacam pelatihan singkat atau coaching 10
singkat menyangkut pengetahuan tentang segala sesuatu yang dipamerkan. maupun pihak lain di luar sekolah sekaligus dengan peran dan jabatannya.
8. Perlengkapan Agar pameran perpustakaan sekolah menarik dan diminati oleh pengunjung,
maka
harus
ditunjang
dengan
berbagai
peralatan
dan
perlengkapan yang memadai yang disesuaikan dengan kebutuhan. Menurut Mustofa (1996) beberapa perlengkapan yang dibutuhkan dalam pameran antara lain : lemari pajangan: cukup kuat, tampak bagus; meja dengan beragam ukuran; layar untuk proyeksi slaid (slide); manekuin atau patung lainya; papan pajangan; peralatan layanan tertentu:
ystem r dan
sebagainya; proyektor slaid atau alat semacamnya; lampu-lampu (berwarna) dan sistem suara; label dan tanda-tanda yang jelas untuk setiap bahan yang dipajang.
Label atau keterangan perlu ditempelkan dekat bahan yang dipamerkan merupakan hal penting yang diperhatikan. Keterangan ringkas itu akan membantu pengunjung mengetahui nama dan manfaat bahan
yang
dipamerkan. Keterangan harus cukup ringkas dan ditulis indah, rapih, jelas. Pencahayaan harus cukup bagus agar kalau pameran dilaksanakan sampai hari agak gelap pengunjung masih dapat melihat dengan baik. Lebih baik lagi jika ada lampu dengan warna-warni.
9. Publikasi Salah satu aktivitas yang tidak boleh diabaikan dalam penyelenggarakan pameran adalah publikasi agar pameran dikunjungi banyak orang. Publikasi harus dilakukan jauh hari sebelum pameran dilaksanakan agar diketahui banyak pihak. Sarana yang bisa digunakan untuk mempromosikan pameran perpustakaan sekolah diantaranya papan pengumuman, brosur, poster dan media lain yang terjangkau oleh perpustakaan.
11
10. Biaya Biaya yang dibutuhkan dalam menyelenggarakan pameran sangat bergantung kepada besarnya skala atau cakupan pameran , jenis pameran, waktu dan tempat yang digunakan. Pameran yang diselengarakan dengan melibatkan banyak pihak, waktu yang lama dan lokasi yang representatif tentunya membutuhkan biaya yang relatif besar. Sumberdana yang diharapkan dapat menunjang pelaksanaan pameran biasanya didapat dari anggaran sekolah dan tidak tertutup kemungkinan mengadakan kerjasama dengan komite sekolah dalam menggali dana dari orang tua wali murid.
PENUTUP Dalam penyelenggaraan perpustakaan, diperlukan keterlibatan secara aktif dari berbagai komponen yang ada di sekolah (kepala sekolah, para guru, pustakawan dan siswa) dan kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait. Salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah perlunya upaya dari sekolah untuk menjadikan pengembangan perpustakaan sebagai salah satu prioritas program sekolah sehingga perpustakaan sekolah dapat memiliki sumberdaya berkualitas yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Oleh sebab itu pameran perpustakaan sekolah seharusnya dilakukan secara periodik sebagai upaya membangun komunikasi antara perpustakaan dengan masyarakat penggunanya.
DAFTAR PUSTAKA Effendi, Onong Uchyana. 1990. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : Remaja Rosdakarya. Masyarakat Literasi Indonesia : Membangun Masyarakat Berbasis Pengetahuan. Membangun Perpustakaan Sekolah Model.http://www.bit.lipi.go.id/masyarakatliterasi/index.php/membangun-perpustakaan-sekolah-model . Diakses 1 Juni 2011 Mustafa, Badollahi. 1996. Materi Pokok Promosi Jasa Perpustakaan; 1-6 PUST2254/2. Jakarta : Universitas Terbuka. Depdikbud. Moedjiono. 1991. Pameran Sebagai Media Pendidikan. Majalah Pendidkkan Edisi 1991 No. 26 Th.XVIII Prisgunarto,Ilham FIB-UI. http://www.sinarharapan.co.id/berita/0304/12/opi02.html 12