PUTUSAN Nomor 86/Pdt.G/2010/PA Tse. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Tanjung Selor yang memeriksa dan mengadili perkara perdata
pada tingkat pertama dalam persidangan majelis telah menjatuhkan
putusan sebagai berikut dalam perkara antara: Penggugat Asli, umur 40 tahun, Agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Dagang, bertempat tinggal di Kabupaten Bulungan, selanjutnya disebut penggugat; Melawan Tergugat Asli, umur 34 tahun, Agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Buruh Bangunan, bertempat tinggal di Kabupaten Bulungan, selanjutnya disebut tergugat; Pengadilan Agama tersebut; Telah mempelajari berkas perkaranya; Telah mendengar keterangan penggugat serta para saksi di muka persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa penggugat berdasarkan surat gugatannya bertanggal 9 Maret 2010, yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Tanjung Selor dengan register Nomor 86/Pdt.G/2010/PA Tse, tanggal 10 Mei 2010 mengajukan hal-hal sebagai berikut: 1. Bahwa pada tanggal 7 Mei 1998, Penggugat dengan Tergugat melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan
Sekatak sebagaimana bukti berupa
Akta Nikah Nomor
xx/xx/VIII/2009 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Sekatak pada tanggal 11 Agustus 2009; 2. Bahwa setelah akad nikah Penggugat dan Tergugat hidup bersama sebagai suami-istri dengan bertempat tinggal di rumah orang tua tergugat lebih kurang 1 tahun, kemudian pindah ke rumah milik orang tua penggugat selama 1 tahun, kemudian kembali lagi ke rumah orang tua tergugat hingga Bulan
-------------------------------------------------------Putusan 86/Pdt.G/2010/PA Tse
1
Agustus 2007 dan terakhir tinggal di rumah orang tua penggugat hingga sekarang; 3. Bahwa dari pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 2 orang anak bernama: a. (Anak 1) binti Tergugat Asli, umur 10 tahun b. (Anak 2) bin Tergugat Asli, umur 2 tahun 4. Bahwa sejak awal menikah keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat kurang rukun dan harmonis disebabkan tergugat mempunyai sifat keras kepala dan mau menang sendiri dan sering melarang penggugat untuk bergaul dengan para tetangga di tempat tinggal penggugat dan tergugat, tergugat juga mempunyai sifat cemburu yang berlebihan pada diri penggugat sehingga penggugat tertekan. Dan bila penggugat sering menasehati, tergugat langsung marah-marah pada penggugat dan pernah tergugat memukul badan penggugat sehingga menyebabkan pengggugat dengan tergugat bertengkar; 5. Bahwa puncak perselisihan dan pertengkaran Penggugat dengan Tergugat terjadi pada Bulan Agustus 2007, saat tergugat ditahan di Lembaga Pemasyarakatan karena kasus pidana illegal loging. Dan selama di penjara Penggugat sering menjenguk Tergugat tetapi antara penggugat dengan tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran sehingga penggugat merasa sudah tidak sanggup lagi berumah tangga dengan tergugat; 6. Bahwa sejak tergugat keluar dari penjara pada akhir Tahun 2009, tergugat tidak pernah lagi memberikan nafkah wajibnya kepada penggugat dan sejak saat itu antara penggugat dengan tergugat berpisah tempat tinggal; 7. Bahwa penggugat berkesimpulan tidak ada manfaatnya lagi hidup berumah tangga dengan tergugat, sehingga untuk mewujudkan tujuan perkawinan sebagaimana diamanatkan Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 yakni membentik keluarga yang bahagian dan kekal berdasarkan Ketuhahan yang Maha Esa tidak mungkin terwujud lagi; Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Tanjung Selor memeriksa dan mengadili perkara ini dengan memanggil Penggugat dan Tergugat, dan selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi: PRIMER: -
Mengabulkan gugatan Penggugat;
-------------------------------------------------------Putusan 86/Pdt.G/2010/PA Tse
2
-
Menjatuhkan talak satu bain sughro Tergugat (Tergugat Asli) terhadap Penggugat (Pengugat Asli);
-
Membebankan biaya perkara menurut hukum;
SUBSIDER: Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya; Menimbang, bahwa penggugat dan tergugat telah datang menghadap di persidangan, majelis hakim serta mediator telah berusaha mendamaikan kedua belah pihak agar rukun kembali dalam membina rumah tangganya, namun usaha tersebut tidak berhasil; Menimbang, bahwa setelah dibacakan surat gugatannya, penggugat menyatakan tetap mempertahankan isi dan maksudnya; Menimbang, bahwa terhadap gugatan penggugat tersebut, tergugat tidak mengajukan jawaban karena tidak hadir di muka persidangan pada saat diberi kesempatan untuk itu tanpa alasan yang sah menurut hukum; Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil gugatannya, penggugat telah mengajukan bukti surat berupa fotokopi Kutipan Akte Nikah Nomor xx/xx/VIII/2009 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Sekatak pada tanggal 11 Agustus 2009, bertanda P, surat bukti tersebut di atas telah dicocokkan dengan aslinya dan pula telah diberi beban bea meterai cukup, sehingga dapat diterima sebagai alat bukti yang sah; Menimbang, bahwa selain surat-surat bukti tersebut di atas, penggugat mengajukan bukti saksi dua orang bernama: 1. S A bin A, umur 50 tahun, Agama Islam, pekerjaan Tani, bertempat tinggal di Kabupaten Bulungan; 2. M binti S A, umur 29 tahun, Agama Islam, pekerjaan tidak ada, bertempat tinggal di Kabupaten Bulungan; Kedua orang saksi tersebut
di bawah sumpahnya telah memberikan
keterangan-keterangan sebagaimana terurai dan tercatat di dalam Berita Acara Persidangan, yang untuk pertimbangan putusan, dinyatakan telah termuat dan terulang kembali dalam putusan ini; Menimbang, bahwa terhadap keterangan para saksi, tergugat menyatakan tidak membantahnya; Menimbang, bahwa selanjutnya penggugat dan tergugat menyatakan tidak mengajukan apapun lagi di persidangan dan perkara ini akan diberi putusan;
-------------------------------------------------------Putusan 86/Pdt.G/2010/PA Tse
3
Menimbang, bahwa segala sesuatu yang terjadi di persidangan, semuanya telah termuat dalam berita acara persidangan, maka untuk mempersingkat uraian putusan ini majelis hakim cukup menunjuk berita acara tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pertimbangan putusan ini; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan penggugat adalah sebagaimana tersebut di atas; Menimbang, bahwa majelis hakim telah berusaha mendamaikan penggugat dan tergugat agar rukun kembali dalam membina rumah tangga sebagaimana maksud Pasal 82 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 jo. Pasal 31 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa terlebih dahulu berdasarkan bukti tertulis bertanda P dinyatakan terbukti bahwa antara penggugat dan tergugat terikat dalam perkawinan yang sah; Menimbang, bahwa terhadap dalil-dalil gugatan penggugat tentang alasan penggugat
untuk
bercerai
dengan
tergugat,
tergugat
tidak
mengajukan
jawabannya karena tidak hadir di muka persidangan meskipun telah diberi kesempatan untuk itu, maka dengan ketidakhadiran tergugat tersebut, tergugat harus dinyatakan mengakui atau setidak-tidaknya tidak mengajukan bantahan terhadap semua dalil yang diajukan oleh penggugat; Menimbang, bahwa majelis hakim telah pula mendengarkan keterangan dua orang saksi yang pada pokoknya telah
bersesuaian dengan dalil gugatan
penggugat, dan tidak ada tanggapan dari tergugat karena tidak hadir di muka persidangan pada saat saksi penggugat memberikan keterangannya, sehingga keterangan para saksi tersebut dapat diterima sebagai bukti yang memperkuat dalil penggugat; Menimbang, bahwa dengan tidak ditanggapinya dalil penggugat serta keterangan dua orang saksi, maka dalil-dalil gugatan penggugat tentang adanya perselisihan dan pertengkaran antara penggugat dan tergugat dinyatakan terbukti dan upaya saksi untuk merukunkan penggugat dan tergugat tidak berhasil karena antara penggugat dan tergugat sudah sangat sulit untuk dirukunkan kembali Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut, majelis berkesimpulan bahwa rumah tangga penggugat dan tergugat telah pecah, sehingga keutuhan
-------------------------------------------------------Putusan 86/Pdt.G/2010/PA Tse
4
rumah tangga
sudah tidak dapat dipertahankan lagi, sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu berdasarkan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, permohonan penggugat dinyatakan telah beralasan dan berdasarkan hukum dan dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk bidang perkawinan, maka berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 biaya perkara ini harus dibebankan kepada penggugat; Mengingat segala peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan hukum Islam yang bersangkutan; MENGADILI Mengabulkan gugatan penggugat; -
Menjatuhkan talak satu bain sughro tergugat, (Tergugat Asli) terhadap Penggugat (Penggugat Asli);
-
Membebankan
seluruh
biaya
perkara
ini
kepada
penggugat
sebesar
Rp 1.031.000,00 (satu juta tiga puluh satu ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan pada Hari Selasa, tanggal 15 Juni 2010 M, bertepatan tanggal 2 Rajab 1431 H, oleh kami Dra. Juraidah, Ketua Majelis serta Drs. Shohibul Bahri dan Acep Sugiri, S. Ag. M. Ag., Hakim-hakim Anggota, putusan mana diucapkan pada hari itu juga oleh ketua majelis dalam persidangan terbuka untuk umum dengan dibantu oleh Hasnaini, S. Ag., Panitera Pengganti serta dihadiri oleh penggugat di luar hadirnya tergugat; Ketua Majelis Anggota Majelis ttd ttd
Dra. Juraidah
Drs. Shohibul Bahri
Anggota Majelis Panitera Pengganti
-------------------------------------------------------Putusan 86/Pdt.G/2010/PA Tse
5
ttd Acep Sugiri, S. Ag. M. Ag.
ttd Hasnaini, S. Ag.
Rincian biaya perkara: 1. Biaya pencatatan
Rp
30.000,00
2. Biaya proses
Rp
50.000,00
3. Panggilan penggugat
Rp
70.000,00
4. Panggilan tergugat
Rp
800.000,00
5. Redaksi
Rp
5.000,00
6. Meterai
Rp
6.000,00
Jumlah
Rp 1.031.000,00
Tanjung Selor, 17 Juni 2010 Disalin sesuai dengan aslinya Panitera ttd Drs. H. Rusliani
-------------------------------------------------------Putusan 86/Pdt.G/2010/PA Tse
6