Pengadilan Tinggi Agama Samarinda
PA Tanjung Selor Rabu, 20 Juli 2011
A. Peta Wilayah Hukum
(Peta Wilayah Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Tana Tidung)
(Peta Wilayah Kabupaten Malinau )
B. Dasar Hukum Pembentukan
Pengadilan Agama Tanjung Selor dibentuk berdasarkan dari Surat Keputusan Menteri Agama Republik Nomor : B/IV/2 – E5/696 tanggal 16 Februari 1966.
C. Sejarah Pembentukan Pengadilan Agama Tanjung Selor
Pada tanggal 14 November 1960 telah terbit Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1960, tentang pembentukan Cabang Kantor Pengadilan Agama / Mahkamah Syari`ah di Kota Balikpapan yang telah dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1957.
Pada waktu itu Pengadilan Agama / Mahkamah Syari`ah Tanjung Selor belum memiliki personil sehingga aktifitas dan jalan administrasi perkantoran dijabat rangkap oleh pegawai urusan agama daerah yang disebut Kantor Departemen Agama. Dan pada tahun 1966 dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor : B/IV/2 – E5/696 tanggal 18 Februari 1966, maka ditunjuklah (Alm) H. Muhammad Amberi sebagai pegawai Pengadilan Agama Tanjung Selor sekaligus definitif sebagai Ketua Pengadilan Agama Tanjung Selor yang secara resmi berdiri dengan jumlah personil 1 (satu) orang yang kantornya berkedudukan di Tanjung Selor.
Berdasarkan Pasal 42 ayat (2) Ketentuan Peralihan Undang – Undang Nomor 4 Tahun 2004 ditentukan bahwa masa peralihan organisasi, administrasi dan finansial dalam lingkungan peradilan agama selesai paling lambat tanggal 30 Juni 2004. Ketentuan tersebut dilaksanakan dalam Keputusan Presiden Nomor 21 Tahun 2004 tanggal 23 Maret 2004. Dalam Pasal 2 ayat (2) Keputusan Presiden Nomor 21 Tahun 2004 ditentukan bahwa :
http://www.pta-samarinda.net
Menggunakan Joomla!
Generated: 19 January, 2017, 20:18
Pengadilan Tinggi Agama Samarinda
“Organisasi, administrasi dan finansial pada Direktorat Pembinaan Peradilan Agama Departemen Agama, Pengadilan Tinggi Agama/Mahkamah Syari`ah Propinsi, dan Pengadilan Agama/ Mahkamah Syari`ah, terhitung sejak tanggal 30 Juni 2004 dialihkan dari Departemen Agama ke Mahkamah Agung”
D. Sejarah Pembentukan Kabupaten Bulungan
Legenda yang berkembang di Bulungan, Secara kronologis pembentukan Kabupaten Bulungan dimulai dengan berdirinya Kerajaan Bulungan pada zaman dahulu yang pola pemerintahannya masih bersifat kerajaan. Namun sejarah perjalanan terbentuknya Kabupaten Bulungan sebagai daerah otonom adalah sejak tahun 1971 yang diawalinya dengan berdirinya Kesultanan Bulungan. Adapun Raja pertama bernama Wira Amir dengan gelar Amiril Mukminin yang memerintah mulai tahun 1731 s.d. tahun 1777 dan raja kesultanan bulungan yang terakhir adalah Datu Tiras gelar Sultan Maulana Muhammad Djalalluddin (1931 – 1958).
Setelah negara Republik Indonesia merdeka, kesultanan Bulungan ditetapkan menjadi wilayah Swapraja pada tahun 1950, dan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Nomor 186/ORB/92/14/1950, kemudian disahkan menjadi Undang – Undang Darurat Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1953.
Status wilayah swapraja Bulungan dirubah menjadi Daerah Istimewa Bulungan berdasarkan Undang – Undang Nomor 22 Tahun 1955, dan yang menjabat sebagai Kepala Daerah Istimewa adalah Sultan Maulana Muhammad Djalalluddin (Datu Tiras). Pada saat tersebut pula dibentuk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan Muhammad Zaini Anwar (1955 – 1959) sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang pertama.
Pada tahun 1959 status Kabupaten Bulungan yang sebelumnya berupa daerah istimewa dirubah kembali menjadi daerah tingkat II Bulungan, hal ini dilandasi dengan Undang – Undang Nomor 27 Tahun 1959. Dan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bulungan yang pertama adalah Andi Tjatjo Gelar Datu Wiharja (1960 – 1963) yang dilantik pada tanggal 12 Oktober 1960. Dan momentum bersejarah tersebut diabadikan menjadi hari jadi Kota Tanjung Selor dan Kabupaten Bulungan.
Berdasarkan Undang – Undang Nomor 29 Tahun 1997, Kabupaten Bulungan mengalami pemekaran daerah menjadi 3 (tiga) daerah otonom yakni Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau dan Kabupaten Nunukan.
A. Data dan Keterangan Wilayah Hukum Pengadilan Agama Tanjung Selor http://www.pta-samarinda.net
Menggunakan Joomla!
Generated: 19 January, 2017, 20:18
Pengadilan Tinggi Agama Samarinda
1.
Kabupaten Bulungan
a. Secara astronomis Kabupaten Bulungan letaknya berada antara 116°2o`45`` - 118°00`00`` Bujur Timur dan 2°2o`45`` - 3°45`10`` Lintang Utara, serta secara wilayah adminstrasi berbatasan dengan :
Sebelah Utara
Sebelah Timur
: Kabuapaten Nunukan
: Kota Tarakan dan Laut Sulawesi
Sebelah Selatan
: Kabupaten Berau
Sebelah Barat
: Kabupaten Malinau
b. Luas wilayah Kabupaten Bulungan adalah 18.010,50 KM2 yang secara umum terdiri dari sungai, dataran rendah, rawa dan perbukitan / pegunungan.
c. Pembagian wilayah Hukum Kabupaten Bulungan terdiri dari 10 (sepuluh) kecamatan, dengan keterangan sebagai berikut :
c.1. Kecamatan Tanjung Selor
Kecamatan Tanjung Selor memiliki luas wilayah ± 1.277,81 KM2 dengan pembagian wilayah administratif pemerintahan membawahi 3 (tiga) kelurahan yakni Kelurahan Tanjung Selor Ulu, Tanjung Selor Ilir dan Tanjung Selor Timur.
Jumlah penduduk yang mendiami Kecamatan Tanjung Selor berjumlah 43.191 jiwa, dengan rincian 23.399 jiwa laki – laki dan 19.792 jiwa perempuan, dengan tingkat kepadatan mencapai 33,801 jiwa/km2. Tanjung Selor adalah merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Bulungan, masyarakatnya sangat beragam terdiri dari berbagai suku seperti Tidung, Bulungan, Dayak, Banjar, Bugis, Jawa dan suku – suku pendatang lainnya. Sarana ibadah yang ada diwilayah ini terdiri dari Masjid 29 buah, langgar/mushala 19 buah, gereja 21 buah, Pura 1 buah, Vihara 1 buah dan Ta Pek Kong 1 buah.
c.2.
Kecamatan Tanjung Palas
Kecamatan Tanjung Palas memiliki luas wilayah ± 1.755,74 KM2 dengan pembagian wilayah administratif pemerintahan membawahi 4 (empat) kelurahan yakni : Kelurahan Tanjung Palas Ulu, Tanjung Palas Tengah, Tanjung Palas Ilir http://www.pta-samarinda.net
Menggunakan Joomla!
Generated: 19 January, 2017, 20:18
Pengadilan Tinggi Agama Samarinda
dan Karang Anyar serta 5 (lima) pemerintahan desa yakni Desa Gunung Putih, Antutan, Pejalin Teras Nawang dan Teras Baru. Jumlah penduduk yang mendiami Kecamatan Tanjung Palas berjumlah 15.333 jiwa, dengan rincian 8.137 jiwa laki – laki dan 7.196 jiwa perempuan. Adapun kepadatan penduduk mencapai 8,734 jiwa/km2, sedangkan jarak dari Kecamatan Tanjung Palas ke Ibukota Kabupaten Bulungan adalah ± 2 km.
Penduduk yang mendiami Kecamatan tanjung Palas masyarakatnya sangat beragam terdiri dari berbagai suku seperti Tidung, Bulungan, Dayak, Banjar, Bugis, Jawa dan suku – suku pendatang lainnya.
Sarana ibadah yang ada diwilayah ini terdiri dari Masjid 8 buah, langgar/mushala 21 buah, gereja 7 buah.
c.3. Kecamatan Tanjung Palas Utara
Ibukota Kecamatan Tanjung Palas Utara adalah Karang Agung, kecamatan ini memiliki luas wilayah ± 806,4 KM2 dengan pembagian wilayah administratif pemerintahan terdiri dari 6 (enam) desa yakni Desa Karang Agung, Pimping, Panca Agung, Ruhui Rahayu, Ardi Mulyo dan Kelubir.
Jumlah penduduk yang mendiami Kecamatan Tanjung Palas Utara berjumlah 9.498 jiwa, dengan rincian 5.169 jiwa laki – laki dan 4.329 jiwa perempuan. Adapun kepadatan penduduk mencapai 11,779 jiwa/km2, sedangkan jarak dari Kecamatan Tanjung Palas Utara ke Ibukota Kabupaten Bulungan adalah ± 82 km.
Penduduk yang mendiami Kecamatan Tanjung Palas Utara masyarakatnya sangat beragam terdiri dari berbagai suku seperti Tidung, Bulungan, Dayak, Banjar, Bugis, Jawa dan suku – suku pendatang lainnya. Sarana ibadah yang ada diwilayah ini terdiri dari Masjid 11 buah, langgar/mushala 3 buah, gereja 11 buah.
c.4.
Kecamatan Tanjung Palas Timur
Kecamatan Tanjung Palas Timur memiliki luas wilayah ± 677,77 KM2 dengan Tanah Kuning sebagai Ibukotanya. Pembagian wilayah administratif Kecamatan Tanjung Palas Timur terdiri dari 8 (delapan) pemerintahan desa yakni Desa Tanah Kuning, Mangkupadi, Sajau Pingit, Wonomulyo, http://www.pta-samarinda.net
Menggunakan Joomla!
Generated: 19 January, 2017, 20:18
Pengadilan Tinggi Agama Samarinda
Tanjung Agung, Binai, Pura Sajau dan Sajau Ilir.
Jumlah penduduk yang mendiami Kecamatan Tanjung Palas Timur berjumlah 10.224 jiwa, dengan rincian 5.680 jiwa laki – laki dan 4.544 jiwa perempuan. Adapun tingkat kepadatan penduduk mencapai 15,085 jiwa/km2, sedangkan jarak dari Kecamatan Tanjung Palas Timur ke Ibukota Kabupaten Bulungan adalah ± 82 km.
Kondisi sosial budaya pada kecamatan Tanjung Palas Timur ini sangat beragam, tergantung dari letak geografis wilayahnya. Penduduk yang berdiam di Desa Tanjung Agung dan desa Wonomulyo yang berlokasi dibagian barat mayoritas dihuni oleh suku Jawa yang merupakan penduduk pendatang (transmigrasi) dan mayoritas beragama Islam. Sementara di desa Pura Sajau, Binai dan Sajau Ilir dihuni oleh masyarakat asli yakni suku Dayak yang mayoritas beragama Kristen.
Sedangkan di desa Tanah Kuning dan Mangkupadi dihuni masyarakat berbagai etnis seperti Bugis, Bajau, Tidung, Bulungan, Banjar dan mayoritas beragama Islam. Sarana ibadah yang ada pada kecamatan Tanjung Palas Timur terdiri dari Masjid/langgar 13 buah dan gereja 8 buah.
c.5.
Kecamatan Tanjung Palas Tengah
Kecamatan Tanjung Palas Tengah memiliki luas wilayah ± 624,95 KM2 dengan Salimbatu sebagai Ibukotanya. Pembagian wilayah administratif Kecamatan Tanjung Palas Tengah terdiri dari 3 (tiga) pemerintahan desa yakni Desa Salimbatu, Silva Rahayu dan Tanjung Buka.
Jumlah penduduk yang mendiami Kecamatan Tanjung Palas Tengah berjumlah 8.281 jiwa, dengan rincian 4.446 jiwa laki – laki dan 3.835 jiwa perempuan. Adapun tingkat kepadatan penduduk mencapai 13,251 jiwa/km2, sedangkan jarak dari Kecamatan Tanjung Palas Tengah ke Ibukota Kabupaten Bulungan adalah ± 26 km.
Kecamatan Tanjung Palas Tengah merupakan salah satu daerah yang menjadi pemukiman transmigrasi. Sehingga masyarakatnya pun terdiri dari berbagai ragam suku yakni Tidung, Bulungan, Jawa, Bugis dan Timor. Mata pencaharian yang ditekuni oleh masyarakatnya antara lain bertani dan nelayan. Sedangkan sarana ibadah yang terdapat di Kecamatan Tanjung Palas Tengah terdiri dari Masjid 7 buah, langgar/mushala 3 buah dan gereja 3 buah.
c.6.
Kecamatan Tanjung Palas Barat
Kecamatan Tanjung Palas Barat memiliki luas wilayah ± 2.779 KM2 dengan Long Beluah sebagai Ibukotanya. Pembagian wilayah administratif Kecamatan http://www.pta-samarinda.net
Menggunakan Joomla!
Generated: 19 January, 2017, 20:18
Pengadilan Tinggi Agama Samarinda
Tanjung Palas Barat terdiri dari 5 (lima) pemerintahan desa yakni Desa Long Beluah, Long Sam, Lang Pari, Mara Satu dan Mara Ilir.
Jumlah penduduk yang mendiami Kecamatan Tanjung Palas Barat berjumlah 7.534 jiwa, dengan rincian 4.147 jiwa laki – laki dan 3.387 jiwa perempuan. Adapun tingkat kepadatan penduduk mencapai 7,077 jiwa/km2, sedangkan jarak dari Kecamatan Tanjung Palas Barat ke Ibukota Kabupaten Bulungan adalah ± 84 km.
Kecamatan Tanjung Palas Barat memiliki penduduk yang cukup heterogen (terdiri dari berbagai suku), namun suku aslinya adalah suku Dayak. Heterogenitas tersebut disebabkan karena pada daerah ini pernah berdiri perusahaan besar, sehingga masyarakat luar berdatangan untuk bekerja sekaligus menetap diwilayah dan berasimilasi dengan penduduk asli setempat. Suku yang mendiami wilayah ini adalah Dayak dengan berbagai anak sukunya, Jawa, Banjar, Bugis, Tator, Minang, Batak, Timur dan lain – lain.
Keanekaragaman agama juga dianut oleh penduduknya antara lain Islam, Kristen (Katolik dan Protestan), Hindu serta Budha, hal ini ditandai dengan tersedianya sarana ibadah seperti Masjid, Pura, Wihara dan Gereja.
c.7.
Kecamatan Peso
Kecamatan Peso memiliki luas wilayah ± 3.142,79 KM2 dengan Long Bia sebagai Ibukotanya. Pembagian wilayah administratif Kecamatan Peso terdiri dari 10 (sepuluh) pemerintahan desa yakni Desa Long Peleban, Long Yiin, Long Buang, Long Lian, Muara Pengian, Long Peso, Long Leju, Lepak Aru,Long Lasan dan Long Bia.
Jumlah penduduk yang mendiami Kecamatan Peso berjumlah 4.593 jiwa, dengan rincian 2.459 jiwa laki – laki dan 2.134 jiwa perempuan. Adapun tingkat kepadatan penduduk mencapai 1,461 jiwa/km2, sedangkan jarak dari Kecamatan Peso ke Ibukota Kabupaten Bulungan adalah ± 87 km.
Kecamatan Peso memiliki penduduk yang cukup heterogen terdiri dari Jawa, Bugis, Timor, Tidung dan Bulungan, namun suku aslinya adalah suku Dayak.
c.8.
Kecamatan Peso Ilir
Kecamatan Peso Ilir memiliki luas wilayah ± http://www.pta-samarinda.net
Menggunakan Joomla!
Generated: 19 January, 2017, 20:18
Pengadilan Tinggi Agama Samarinda
1.639,71 KM2 dengan Long Tungu sebagai Ibukotanya. Pembagian wilayah administratif Kecamatan Peso terdiri dari 6 (enam) pemerintahan desa yakni Desa Long Telenjau, Naha Aya, Long Bang, Long Bang Hulu, Long Tungu dan Long Lembu. Jarak tempuh dari Kecamatan Peso Ilir ke Ibukota Kabupaten mencapai jarak ± 225 Km.
Jumlah penduduk yang mendiamai Kecamatan Peso Ilir 3.698 jiwa, meliputi 2.007 jiwa laki – laki dan 1.691 jiwa perempuan. Tingkat kepadatan penduduk mencapai 2,255 jiwa/KM2. Mayoritas penduduk yang mendiami wilayah Kecamatan Peso Ilir adalah suku Dayak sebagai suku asli dan mayoritas beragama Kristen. Sarana ibadah yang terdapat di Kecamatan Peso Ilir memiliki 12 buah gereja, Mesjid 2 buah dan Langgar/Mushola 1 buah.
c.9.
Kecamatan Bunyu
Kecamatan Bunyu memiliki luas wilayah ± 198,32 KM2 adalah satu– satunya wilayah kecamatan di Kabupaten Bulungan yang wilayahnya berupa pulau. Jarak antara Kecamatan Bunyu dengan Ibukota Kabupaten Bulungan mencapai 150 KM yang hanya dapat dicapai melalui laut (speed boad) dan udara. Perjalanan menggunakan laut (speed boad) memakan waktu ± 2 jam.
Pembagian wilayah administratif Kecamatan Bunyu terdiri dari 3 (tiga) pemerintahan desa yakni Desa Bunyu Barat, Bunyu Selatan dan Bunyu Timur. Secara demografis Kecamatan Bunyu memiliki jumlah penduduk 12.033 jiwa terdiri dari 6.439 jiwa laki – laki dan 5.594 jiwa perempuan, dengan tingkat kepadatan penduduk mencapai 60,675 jiwa/km2.
Kondisi sosial budaya yang teradapat di Kecamatan Bunyu beraneka ragaman, bagian terbesarnya dalah pendatang yang berasal dari Jawa dan Sulawesi. Sedangkan penduduk aslinya adalah masyarakat Tidung, dengan klasifikasinya Suku Jawa 26,85%, Bugis 25,11%, Tidung 11,29%, Banjar 9,97% dan suku lainnya 26,78%. Mayoritas penduduk di Kecamatan Bunyu memeluk agama Islam 87,67%, Kristen Protestan/Katolik 12,13%, Hindu 0,03% serta Budha 0,17%. Sarana Ibadah yang tersedia diantaranya Masjid 14 buah, langgar/mushalla 4 buah, gereja 5 buah serta Vihara 1 buah.
c.10. Kecamatan Sekatak
Kecamatan Sekatak memiliki luas wilayah ± 1.933,98 KM2 dengan kondisi geografis yang bergunung, pulau, sungai dan anak sungai. Ibukota Kecamatan Sekatak adalah Sekatak Buji dengan memiliki wilayah administratif pemerintahan terdiri dari 22 (dua puluh dua) desa yakni Pentian, Pungit, Sekatak Bengara, Terindak, Anjar Arip, Kelincawan, Kriting, Ambalat, Kendari, Bunau, Sekatak Buji, Liagu, Kelising, Ujang, Tenggiling, Kelembunan, Bekiliu, Paru Abang, Bambang, Turung, Maritam dan Punan Dulau. http://www.pta-samarinda.net
Menggunakan Joomla!
Generated: 19 January, 2017, 20:18
Pengadilan Tinggi Agama Samarinda
Jarak antara Kecamatan Sekatak dengan Ibukota Kabupaten Bulungan sejauh ± 93 Km dan untuk mencapai Kecamatan Sekatak dapat ditempuh melalui jalan darat serta jalur laut. Jumlah penduduk yang mendiami Kecamatan Sekatak berjumlah 9.099 jiwa, meliputi 4.738 jiwa laki-laki dan 4.361 jiwa perempuan, dengan kepadatan penduduk per/km2 mencapai 4,563 jiwa. Penduduk yang mendiami wilayah kecamatan Sekatak terdiri dari berbagai macam suku dan agama. Sarana ibadah yang terdapat di wilayah ini antara lain Masjid 10 buah, langgar/musholla 3 buah, gereja 6 buah dan vihara 1 buah.
2.
Kabupaten Tana Tidung (KTT)
a. Secara geografis Kabupaten Tana Tidung letaknya wilayah administrasi berbatasan dengan :
Sebelah Utara
Sebelah Timur
: Kabuapaten Nunukan
: Laut Sulawesi
Sebelah Selatan
: Kabupaten Bulungan
Sebelah Barat
: Kabupaten Malinau
b. Luas wilayah Kabupaten Tana Tidung adalah 4.828 KM2 yang secara umum terdiri dari sungai, dataran rendah, rawa dan perbukitan / pegunungan.
c. Pembagian wilayah Hukum Kabupaten Tana Tidung terdiri dari 3 (tiga) kecamatan, dengan keterangan sebagai berikut :
c.1.
Kecamatan Sesayap
Kecamatan Sesayap adalah pusat pemerintahan Kabupaten Tana Tidung dengan Tideng Pale sebagai Ibukotanya. Luas wilayah kecamatan Sesayap mencapai ± 1.752,54 Km2.
Kecamatan Sesayap memiliki 12 (dua belas) desa dalam tatanan administratif pemerintahannya, diantaranya 9 (sembilan) desa definitif dan 3 (tiga) pemekaran yakni Tideng Pale, Tideng Pale Timur, Sebawang, Gunawan (KM9), Sebidai, Limbu Sedulun, Sedulun, Seputuk, Rian, Mendupo, Kujau dan Bebakung. Jarak kecamatan ini ke Ibukota Kabupaten Bulungan yakni Tanjung Selor mencapai 150 KM.
Penduduk yang mendiami Kecamatan Sesayap mencapai 5.216 jiwa (1.219 KK) yang terdiri dari http://www.pta-samarinda.net
Menggunakan Joomla!
Generated: 19 January, 2017, 20:18
Pengadilan Tinggi Agama Samarinda
2.748 jiwa laki – laki dan 2.468 jiwa perempuan, dengan kepadatan penduduk 2,98 jiwa/km2. Penduduk asli kecamatan ini adalah suku Tidung dan Suku Berusu, namun banyak pula suku pendatang antara lain Jawa, Bugis, Timor, Banjar dan lain – lain. Sarana Ibadah yang terdapat di kecamatan ini terdiri dari 8 buah, langgar/musholla 4 buah dan gereja 11 buah.
c.2. Kecamatan Sesayap Ilir
Wilayah Kecamatan Sesayap Ilir luasnya mencapai ± 877,86 Km2 dengan Ibukotanya adalah Sepala, pembagian wilayah administratif pemerintahan desanya meliputi Desa Sesayap, Bebatu, Badan Bikis, Sengkong, Buong Baru, Sepala, Seludau dan Menjeletung.
Berdasarkan data terakhir jumlah penduduk yang mendiami wilayah ini mencapai 3.370 jiwa (763 KK) terdiri dari 1.797 jiwa laki – laki dan 1.573 jiwa perempuan, dengan kepadatan penduduk mencapai 3,84 jiwa/km2. Penduduk yang mendiami wilayah kecamatan ini berasal dari berbagai macam suku yakni suku Tidung 90%, Dayak Berusu 5 %, Banjar 1%, Bugis 1% dan suku - suku lainnya 3%. Kehidupan umat beragama di kecamatan ini juga beragam, Islam adalah agama mayoritas yang dianut oleh masyarakatnya dan sarana ibadah yang tersedia diantaranya adalah Masjid 5 buah dan langgar/musholla 1 buah.
c.3.
Kecamatan Tana Lia
Wilayah Kecamatan Tana Lia luasnya mencapai ± 2.198,18 Km2 dengan Ibukotanya adalah Tanah Merah, pembagian wilayah administratif pemerintahan desanya meliputi 3 (tiga) desa yakni desa Tanah Merah, Tengku Dacing dan Desa Sambungan. Jarak antara kecamatan ini dengan Ibukota Kabupaten Bulungan mencapai 245 Km dengan menggunakan Speed Boad dan harus terlebih dahulu transit di Kota Tarakan, setelah itu barulah menggunakan Speed Boad reguler ke Tanjung Selor.
Berdasarkan data terakhir jumlah penduduk yang mendiami wilayah ini mencapai 3.035 jiwa (578 KK) terdiri dari 1.751 jiwa laki – laki dan 1.284 jiwa perempuan, dengan kepadatan penduduk mencapai 1,38 jiwa/km2.
3.
Kabupaten Malinau
a. Secara astronomis Kabupaten Malinau letaknya berada antara 114°35`22`` - 116°50`55`` Bujur Timur dan 1°21`36`` - 4°10`5`` Lintang Utara, serta secara wilayah adminstrasi berbatasan dengan : http://www.pta-samarinda.net
Menggunakan Joomla!
Generated: 19 January, 2017, 20:18
Pengadilan Tinggi Agama Samarinda
Sebelah Utara
Sebelah Timur Kab. Kutim
: Kabuapaten Nunukan
: Kab. Bulungan, Kab. Berau dan
Sebelah Selatan Kertanegara
: Kabupaten Kutai Barat dan Kutai
Sebelah Barat (Serawak)
: Negara Bagian Malaysia Timur
b. Luas wilayah Kabupaten Malinau adalah 46.620,70 KM2, dengan luas wilayah tersebut Kabupaten Malinau adalah Kabupaten terluas di Propinsi Kalimantan Timur dan mencapai 17,38% dari luas keseluruhan wilayah Kalimantan Timur. Pembagian wilayah Hukum Kabupaten Malinau yang merupakan daerah pemekaran dari Kabupaten Induk (Kabupaten Bulungan) sesuai dengan Undang – Undang Nomor 47 Tahun 1999 terdiri dari 12 (dua belas) kecamatan, yakni :
1. Kecamatan Malinau Kota;
2. Kecamatan Malinau Selatan;
3. Kecamatan Malinau Utara;
4. Kecamatan Malinau Barat;
5. Kecamatan Sungai Boh;
6. Ilir;
Kecamatan Kayan
7. Kecamatan Kayan Selatan;
8. Ulu;
Kecamatan Kayan
9. Kecamatan Pujungan;
10. Kecamatan Bahau Ulu;
http://www.pta-samarinda.net
Menggunakan Joomla!
Generated: 19 January, 2017, 20:18
Pengadilan Tinggi Agama Samarinda
11. Kecamatan Mentarang;
12. Kecamatan Mentarang Ulu.
http://www.pta-samarinda.net
Menggunakan Joomla!
Generated: 19 January, 2017, 20:18