L P D B - K U M K M
K L I P I N G Senin, 21 Oktober 2013 Berita terkait LPDB-KUMKM No
Media Cetak/Online
Hal.
Judul
1
Rakyat Merdeka
11
Pemerintah Perlu Cermati Aturan UKM
2
Kompas
9
Akses Pasar Masih Jadi Kendala
3
Neraca
9
Program Kewirausahaan Akan Terus Dikembangkan
4
Ekbis.sindonews.com
Berita
Hanya 345 Koperasi di Depok yang Aktif
5
Economy.okezone.com
Berita
Hanya 52,5% Koperasi yang Aktif Kegiatan di Depok
6
www.beritajatim.com
Berita
Pemkot Malang Siap Tutup Koperasi Tak Sehat
7
Bisnis Indonesia
31
Pembukaan Pasar Indonesia
8
Bisnis Indonesia
24
BNI Raup Rp 6,54 Triliun
© Humas LPDB-KUMKM
LPDB-KUMKM Rakyat Merdeka
Hari/Tanggal: Senin /21 Oktober 2013
Hal: 11
LPDB-KUMKM Kompas
Hari/Tanggal: Senin /21 Oktober 2013
Hal: 9
LPDB-KUMKM Neraca
Hari/Tanggal: Senin /21 Oktober 2013
Hal: 9
LPDB-KUMKM ekbis.sindonews.com
Hari/Tanggal: Minggu /20 Oktober 2013
Hal: Berita
Hanya 345 Koperasi di Depok yang aktif Sindonews.com - Dinas Koperasi, UKM, dan Pasar Kota Depok mencatat sedikitnya terdapat 657 koperasi yang tersebar di 11 kecamatan. Namun hanya 345 koperasi yang masih aktif, sementara sisanya kurang bergeliat atau kurang aktif. Koperasi tersebut bermacam-macam dari mulai simpan pinjam hingga syariah. Kasie Bina Lembaga Dinas Koperasi, UKM, dan Pasar, Andi Kuswandi mengatakan, koperasi yang kurang aktif rata-rata tidak rutin menggelar RAT atau kurang menggelar program kegiatan. "Kadang-kadang saja ada kegiatan, kurang aktif, sebelumnya kan juga kami sudah bubarkan 300 lebih koperasi yang tidak jelas, Ke depan kita coba hidupkan lagi, jika memang potensi untuk dihidupkan, kalau enggak bisa ya sudah kita bubarkan saja," katanya saat acara pertemuan anggota Koperasi Simpan Pinjam Makmur di Pengasinan, Sawangan, Depok, Minggu (20/10/2013). Kegiatan tersebut dibuka oleh Deputi Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM, Setyo Heriyanto. Pemilik Koperasi Simpan Pinjam Makmur di Sawangan, Depok, Suharno mengatakan, koperasi miliknya sudah berjalan sembilan tahun dan berdiri sejak 2004. "Koperasi kami bergerak di bidang simpan pinjam, program pendidikan misalnya bagi seluruh anggota yang butuh dana pendidikan. Lalu program modal usaha, berdagang, suku bunganya hanya satu persen per tahun, kami gunakan jaminan modal hati dan kemampuan," ungkap Suharno. Sejauh ini, koperasi yang digelutinya sudah memiliki 372 anggota dengan aset Rp2 miliar dan terus bergulir. Anggota bisa mendapatkan pinjaman maksimal tiga kali lipat dengan simpanan wajib Rp55 ribu, simpanan pokok Rp350 ribu, dan simpanan sukarela bebas sesuai kemampuan. "Harapan kedepan kami punya target 2022, KSP makmur terbaik di Depok secara swadana, anggota kami terdiri dari berbagai profesinya dari pedagang sayur, tukang ojek, sampai karyawan dan guru. Yang penting semangat dan militansi anggota, di mana anggota kami bermacam-macam di Jabodetabek, Serang, Sukabumi, Jateng dan Jatim," jelas Suharno. Ketua DPRD Depok, Rintisyanto mengaku prihatin dengan nasib koperasi di Depok banyak yang tidak aktif. Padahal, DPRD selalu menggelontorkan anggaran untuk kemajuan koperasi setiap tahun dan cukup besar.
"Ada anggaran setiap tahun cukup besar tetapi saya enggak hafal nominalnya, kami tentu prihatin, hanya beberapa yang aktif dan berjalan. Padahal dana bergulir, tetapi enggak berhasil, harus konsep ulang," uajrnya. Biasanya, kata dia, hanya sebatas dana bergulir, namun akses kepada pasarnya minim. Pola dan sistem yang tak tak berjalan, banyak dana bergulir yang tidak balik. "Cukup lumayan besar, harus ada integrasi program dengan UKM," pungkas Rintis. http://ekbis.sindonews.com/read/2013/10/20/34/796195/hanya-345-koperasi-di-depok-yang-aktif
LPDB-KUMKM economy.okezone.com
Hari/Tanggal: Minggu /20 Oktober 2013
Hal: Berita
Hanya 52,5 % Koperasi yang Aktif Kegiatan di Depok DEPOK - Dinas Koperasi, UKM, dan Pasar Kota Depok mencatat sedikitnya terdapat 657 koperasi yang tersebar di 11 kecamatan. Namun hanya 52,5 persen atau 345 koperasi yang masih aktif, sementara sisanya kurang bergeliat atau kurang aktif. Koperasi tersebut bermacam - macam dari mulai simpan pinjam hingga syariah. Kepala Seksi Bina Lembaga Dinas Koperasi, UKM, dan Pasar Andi Kuswandi mengatakan, koperasi yang kurang aktif rata rata tidak rutin menggelar RAT atau kurang menggelar program kegiatan. "Jadi kadang - kadang saja ada kegiatan, kurang aktif, sebelumnya kan juga kami sudah bubarkan 300 lebih koperasi yang tidak jelas, Ke depan kita coba hidupkan diaktifkan lagi, jika memang potensi untuk dihidupkan, kalau enggak bisa ya sudah kita bubarkan saja," katanya saat menghadiri acara pertemuan anggota Koperasi Simpan Pinjam Makmur di Pengasinan, Sawangan, Depok, Minggu (20/10/2013). Kegiatan tersebut dibuka oleh Deputi Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM Setyo Heriyanto. Pemilik Koperasi Simpan Pinjam Makmur di Sawangan, Depok, Suharno mengatakan koperasi miliknya sudah berjalan sembilan tahun dan berdiri sejak tahun 2004. "Koperasi kami bergerak di bidang simpan pinjam, program pendidikan misalnya bagi seluruh anggota yang butuh dana pendidikan. Lalu program modal usaha, berdagang, suku bunganya hanya satu persen per tahun, kami gunakan jaminan modal hati dan kemampuan," ungkap Suharno. Sejauh ini koperasi yang digelutinya sudah memiliki 372 anggota dengan aset Rp2 milyar dan terus bergulir. Anggota bisa mendapatkan pinjaman maksimal 3 kali lipat dengan simpanan wajib Rp55 ribu, simpanan pokok Rp350 ribu, dan simpanan sukarela bebas sesuai kemampuan. "Harapan ke depan kami punya target tahun 2022, KSP makmur terbaik di Depok secara swadana, anggota kami terdiri dari berbagai profesinya dari pedagang sayur, tukang ojek, sampai karyawan dan guru, yang penting semangat dan militansi anggota, anggota kami bermacam - macam Jabodetabek, Serang, Sukabumi, Jateng dan Jatim," jelas Suharno. Sementara itu Ketua DPRD Depok Rintisyanto mengaku prihatin dengan nasib koperasi di Depok banyak yang tidak aktif. Padahal, kata dia, DPRD selalu menggelontorkan anggaran untuk kemajuan koperasi setiap tahun dan cukup besar. "Ada anggaran setiap tahun cukup besar tetapi saya enggak hafal nominalnya, kami tentu prihatin, hanya beberapa yang aktif dan berjalan padahal dana bergulir, tetapi enggak berhasil, harus konsep ulang lah.
Biasanya hanya sebatas dana bergulir, akses kepada pasarnya minim. Pola dan sistem yg tak berjalan, dana bergulir mana ada yang balik, cukup lumayan besar, harus ada integrasi program dengan Usaha Kecil Menengah," tutup Rintis. (rez) http://economy.okezone.com/read/2013/10/20/320/884075/hanya-52-5-koperasi-yang-aktif-kegiatan-didepok
LPDB-KUMKM Hari/Tanggal: Minggu /20 Oktober 2013
www.beritajatim.com
Hal: Berita
Pemkot Malang Siap Tutup Koperasi Tak Sehat Malang (beritajatim.com) - Dari 760 koperasi di Malang, sebanyak 410 koperasi di Kota Malang dinyatakan tidak sehat. Praktis hanya 350 koperasi di Kota Malang yang dinyatakan sehat. Dengan kondisi itu, Pemerintah Kota Malang berencana melakukan pendataan ulang terhadap koperasi, termasuk Usaha Menengah Kecil Mikro (UKM). "Data lama yang kita dapatkan sejak tahun 2000 sudah tak akurat larena banyak UKM dan operasi yang sudah tak sehat," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM (Dinkop dan UKM) Kota Malang, Wahyu Setianto, Minggu (20/10/2013). Berdasarkan hasil pendataan tersebut, Pemkot Malang tak akan seganmencabut badan hukum koperasi maupun UKM yang tidak sehat. Pasalnya, badan hukum khawatir disalahgunakan oleh koperasi yang sudah tidak sehat. Koperasi sendiri dinyatakan tak sehat lantaran tak menjalankan Rapat Anggota Tahunan (RAT), sehingga tak membuat laporan neraca keuangan dan asetnya. "Kami sudah pernah berkoordinasi dengan dewan dan sepakat untuk mencabut badan hukum bagi koperasi tak sehat. Pendataan kita upayakan dimulai tahun depan, sekaligus juga penataan ulang," ujar mantan Kadis Perumahan ini. Sementara untuk UKM, saat ini terdata sebanyak 600 UKM dengan berbagai jenis usaha. Bahkan jumlah itu diyakini terus bertambah setiap tahun seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Kota Malang. "Jumlah UKM bisa saja terus bertambah, karena itu lebih baik didata ulang untuk mengetahui potensi kita sesungguhnya," tandas Wahyu. [num/ted] http://www.beritajatim.com
LPDB-KUMKM Bisnis Indonesia
Hari/Tanggal: Senin /21 Oktober 2013
Hal: 31
LPDB-KUMKM Bisnis Indonesia
Hari/Tanggal: Senin /21 Oktober 2013
Hal: 24