PENGARUH INTEGRITAS, INDEPENDENSI, DAN PELATIHAN TERHADAP KUALITAS AUDIT LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH (STUDI EMPIRIS PADA BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU)
Oleh: WAWAN PURNAMA PUTRA NIM. 110462201268 Fakultas Ekonomi, UMRAH Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh integritas, independensi, dan pelatihan terhadap kualitas audit. Dalam penelitian ini, peneliti mengkaji kualitas audit pada Kantor BPK-RI Provinsi Kepulauan Riau dengan menggunakan variabel bebas, yaitu integritas, independensi, dan pelatihan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada Kantor BPK-RI Provinsi Kepulauan Riau. Metode pengambilan data primer yang digunakan adalah metode kuesioner yang dibagikan kepada responden dan jumlah sampel sebanyak 32 responden. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi berganda. Hasil dari pengujian hipotesis secara parsial (uji t) dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel integritas berpengaruh positif terhadap kualitas audit, variabel independensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit, sedangkan variabel pelatihan berpengaruh negatif terhadap kualitas audit. Secara simultan (uji F), variabel integritas, independensi, dan pelatihan berpengaruh terhadap kualitas audit. Peneliti menyarankan untuk penelitian di masa mendatang untuk meneliti variabel lain yang mempengaruhi kualitas audit, seperti akuntabilitas, objektivitas, resiko audit, dan sebagainya. Kata Kunci : Kualitas Audit, Integritas, Independensi, Pelatihan
BAB I. PENDAHULUAN Dalam melaksanakan tanggung jawab profesionalnya, pemeriksa harus memahami prinsip-prinsip pelayanan kepentingan publik serta menjunjung tinggi integritas, objektivitas, dan independensi serta pemeriksa harus memiliki sikap untuk melayani kepentingan publik, menghargai dan memelihara kepercayaan publik, dan mempertahankan profesionalisme. Untuk mempertahankan dan memperluas kepercayaan publik, pemeriksa harus melaksanakan seluruh tanggung jawab profesionalnya dengan derajat integritas yang tertinggi. (SPKN, 2007). Pemeriksa harus berhati-hati dalam menggunakan informasi yang diperoleh selama melaksanakan pemeriksaan. Pemeriksa tidak boleh menggunakan informasi tersebut diluar pelaksanaan pemeriksaan. Penelitian ini mengikuti arah perkembangan penelitian De Angelo (1981) tentang kualitas audit. Penelitian ini didukung oleh beberapa penelitian yang terkait dengan kualitas audit atau kualitas hasil pemeriksaan. Alim dkk (2007) mengungkapkan bahwa ada pengaruh signifikan antara kompetensi dan independensi terhadap kualitas audit. Sukriah dkk (2009) mengungkapkan dalam penelitian tidak ditemukannya hasil signifikan yaitu integritas dan independensi, namun peneliti merasa variabel tersebut masih layak untuk diuji lagi karena integritas dan independensi merupakan faktor penting yang harus ditanamkan seorang auditor. Sari dan Laksito (2011) meneliti tentang pengaruh pengalaman kerja, independensi, objektivitas, integritas, kompetensi dan etika terhadap kualitas audit. Dari hasil penelitian terdapat seluruh variabel independen berpengaruh positif terhadap kualitas audit, dan itu menunjukkan semakin lama pengalaman kerja, tingginya independensi, objektifitas, integritas, kompetensi, dan etika auditor, maka semakin tinggi pula kualitas audit yang diharapkan. Dari hasil penelitian Agustin (2013) bahwa pengalaman, independensi, dan due professional care berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas audit laporan keuangan pemerintahan. Untuk dapat memiliki keterampilan, seorang auditor harus menjalani pelatihan teknis yang cukup. Pencapaian dimulai dengan pendidikan formal, yang selanjutnya diperluas melalui pengalaman dan praktek audit (SPAP, 2001). Ayuni (2008) dalam penelitiannya menyatakan bahwa pelatihan auditor perlu dilakukan secara berkala untuk mengisi kekurangan dan memberikan penekanan pada praktek auditing khususnya yang telah menggunakan sistem informasi berbasis komputer dan standar akuntansi bagi staf auditor yang bekerja di kantor akuntan publik. Berdasarkan latarbelakang diatas maka peneliti ingin mengeksekusi variabel yang telah dipilih untuk dilihat pengaruh independen yaitu integritas, independensi, dan pelatihan terhadap variabel dependen yaitu kualitas audit yang dilakukan di Kantor Badan Pemeriksa Keuangan Pemerintah. Dengan demikian peneliti memberikan judul penelitian “Pengaruh Integritas, Independensi, dan Pelatihan terhadap Kualitas Audit Laporan Keuangan Pemerintah (Studi Empiris pada BPK-RI Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau)”.
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah integritas berpengaruh terhadap kualitas audit laporan keuangan pemerintah? 2. Apakah independensi berpengaruh terhadap kualitas audit laporan keuangan pemerintah? 3. Apakah pelatihan berpengaruh terhadap kualitas audit laporan keuangan pemerintah? 4. Apakah integritas, independensi, dan pelatihan berpengaruh terhadap kualitas audit laporan keuangan pemerintah? BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS Kajian Pustaka Integritas Integritas merupakan sikap jujur, berani, bijaksana dan tanggung jawab auditor dalam melaksanakan audit. Integritas berarti tidak memihak dalam melakukan semua jasa (Arens et al, 2008:121). Kode Perilaku Professional AICPA mengungkapkan integritas untuk mempertahankan dan memperluas kepercayaan publik, para anggota (auditor) harus melaksanakan seluruh tanggung jawab profesionalnya dengan tingkat integritas tertinggi. Integritas mengharuskan seorang auditor untuk bersikap jujur dan transparan, berani, bijaksana dan bertanggung jawab dalam melaksanakan audit. Keempat unsur itu diperlukan untuk membangun kepercayaan dan memberikan dasar bagi pengambilan keputusan yang andal (Sukriah dkk, 2009). Sunarto (2003) dalam Priyadinata dan Rahman (2013) menyatakan bahwa integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak dapat menerima kecurangan prinsip. Independensi Dalam buku Standar Profesi Akuntan Publik 2001 seksi 220 PSA No. 04 Alinea, dijelaskan bahwa: “Independensi itu berarti tidak mudah dipengaruhi, atau bebas dari campur tangan pihak lain, karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum (dibedakan dalam hal berpraktik sebagai auditor intern).” Dalam Arens dkk. (2004) menyatakan nilai auditing sangat bergantung pada persepsi publik akan independensi yang dimiliki auditor. Sikap independen meliputi independen dalam fakta (in fact) dan independen dalam penampilan (in appearance). Independensi yaitu adanya kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang objektif tidak memihak dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya (Priyadinata, 2013). Untuk memenuhi pertanggungjawaban profesionalnya, auditor pemerintah harus bersikap independen karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan
umum. Independensi menghindarkan diri dari hubungan yang bisa merusak objektifitas seorang auditor dalam melakukan jasa atestasi. Menurut Pusdiklatwas BPKP (2008), auditor yang independen adalah auditor yang tidak memihak dan yang tidak dapat diduga memihak, sehingga tidak merugikan pihak manapun. Pelatihan Pelatihan merupakan bagian dari suatu proses pendidikan yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan khusus sesesorang atau sekelompok orang (Notoatmodjo, 1998 dalam Ayuni, 2008). Menurut Mangkunegara (2000) pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir dimana staf mempelajari pengethauan dan ketrampilan teknis dalam tujuan yang terbatas. Kualitas Audit Kualitas audit didefinisikan sebagai probabilitas bahwa auditor akan baik dan benar menemukan laporan kesalahan material, keliru, atau kelalaian dalam laporan materi keuangan klien (De Angelo, 1981 dalam Kusharyanti, 2003). Russel (2000) dalam Sari (2012) menyebutkan bahwa kualitas audit merupakan fungsi jaminan dimana kualitas tersebut akan digunakan untuk membandingkan kondisi yang sebenarnya dengan seharusnya. Wooten (2003) dalam Alim dkk (2007) telah mengembangkan model kualitas audit dari membangun teori dan penelitian empiris yang ada. Model yang disajikan oleh Wooten dalam penelitian ini dijadikan sebagai indikator untuk kualitas audit, yaitu (1) deteksi salah saji, (2) kesesuaian dengan SPAP, (3) kepatuhan terhadap SOP, (4) risiko audit, (5) prinsip kehati-hatian, (6) proses pengendalian atas pekerjaan oleh supervisor, dan (7) perhatian yang diberikan oleh manajer atau partner. Kerangka Pikiran
INTEGRITAS
H1 H2
INDEPENDENSI
KUALITAS AUDIT
H3 PELATIHAN
H4
Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban atau dugaan sementara peneliti yang mengacu pada permasalahan verifikatif yang pada rumusan masalah dan diuji
melalui prosedur pengujian hipotesis yang sistematis, maka dapat disimpulkan hipotesis berupa: H1 : Integritas berpengaruh terhadap Kualitas Audit H2 : Independensi berpengaruh terhadap Kualitas Audit H3 : Pelatihan berpengaruh terhadap Kualitas Audit H4 : Integritas, Independensi, Pelatihan berpengaruh terhadap Kualitas Audit BAB III. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Sampel menggunakan teknik total sampling yaitu keseluruhan populasi dijadikan sampel dengan syarat kurang dari 100 responden. Keseluruan sampel telah mengikuti diklat pemeriksa/auditor sebanyak 32 (responden) yang bekerja di Kantor BPK-RI Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau. Definisi Operasional Variabel Variabel Independen Integritas (X1)
Definisi Auditor menunjukkan sikap jujur, berani, bijaksana, dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas audit
Dimensi 1. Memiliki sifat jujur
1. Kejujuran auditor
2. Memiliki sifat berani
2. Keberanian auditor
3. Memiliki sifat bijaksana
3. Kebijaksanaan auditor 4. Tanggung jawab auditor
4. Memiliki sifat tanggung jawab Independensi (X2)
Kebebasan posisi auditor baik dalam sikap maupun penampilan dalam hubungannya dengan pihak lain yang terkait dengan tugas audit yang dilaksanakannya
Indikator
1. Independensi penyusunan program
2. Independensi pelaksanaan pekerjaan
1. Kebebasan auditor dan tidak terikat dari kepentingan prbasi dalam melakukan penyusunan program 2. Kebebasan auditor dan tidak terikat dari kepentingan pribasi dalam melakukan pelaksanaan pekerjaan
Skala Ordinal diukur dengan skala Likert’s (5 point)
Ordinal diukur dengan skala Likert’s (5 point)
Pelatihan (X3)
Dependen Kualitas Audit (Y)
3. Independensi pelaporan
3. Kebebasan auditor dan tidak terikat dari kepentingan prbasi dalam melakukan pelaporan
Suatu proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir dimana staf mempelajari pengethauan dan ketrampilan teknis dalam tujuan yang terbatas
Sudah melakukan diklat/pelatihan auditor
Jumlah pelatihan atau diklat yang dilakukan auditor
Rasio
Probabilitas bahwa auditor akan baik dan benar menemukan laporan kesalahan material, keliru, atau kelalaian dalam laporan materi keuangan klien
1. Kesesuaian pemeriksaan dengan standart audit
1. Auditor menyesuaikan pemeriksaan dengan standar audit
Ordinal diukur dengan skala Likert’s (5 point)
2. Kualitas hasil pemeriksaan laporan keuangan
2. Kualitas hasil laporan pemeriksaan laporan oleh auditor
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini, dimaksudkan untuk memperoleh data yang relevan dan akurat dengan masalah yang dibahas. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah metode survei (survey methods), tinjauan kepustakaan (library research), dan mengakses website dan situs-situs. Ada dua teknik pengumpulan data dalam metode survei, yaitu wawancara dan kuesioner. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang didistribusikan secara personal (personally administered questionnaires). Metode Analisis Data Uji Kualitas Data 1) Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dapat dilakukan dengan melihat nilai correlated item. Total correlation dengan
kriteria sebagai berikut: jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel dan nilainya positif, maka butir pertanyaan atau indikator tersebut dikatakan “valid” (Ghozali, 2006). Namun sebaliknya, jika nilai r hitung lebih kecil dari r table, maka pertanyaan tersebut dapat dikatakan “tidak valid”. 2) Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya tingkat keandalan alat ukur dalam penggunaannya atau dengan kata lain alat ukur tersebut memiliki hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali. Reliabilitas instrument penelitian dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan koefisien Cronbachs Alpha. Jika nilai koefisien alpha lebih besar dari 0,6 maka disimpulkan bahwa instrument penelitian tersebut handal atau reliabel (Nunnaly dalam Ghozali, 2006). Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas Untuk menguji normalitas digunakan 2 metode pengujian yaitu p_plot dan diagram histogram. Ghozali (2006) memaparkan untuk uji normalitas juga dapat dilihat dari ketentuan-ketentuan yang didapatkan dalam uji One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test yaitu apabila hasil signifikan yang didapat > 0,05 maka data berdistribusi normal. 2) Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan melihat VIF (Variance Inflation Factors) dan nilai tolerance. Jika VIF > 10 dan nilai tolerance < 0,10 maka terjadi gejala Multikolinieritas (Ghozali, 2006). 3) Uji Heteroskedastisitas Menurut Umar (2000) dalam Ashari (2011) model regresi yang baik adalah model yang heteroskedastisitas. Untuk menguji heteroskedastisitas menggunakan grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Cara memprediksinya adalah : a. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0. b. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja. c. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. d. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola (Lubis, 2007) Uji Koefisien Determinasi (R2) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar keterikatan atau keeratan variabel untuk variabel dependen yaitu: kualitas audit dengan variabel independennya yaitu: integritas, independensi, dan pelatihan. Dalam persamaan regresi yang menggunakan lebih dari satu variabel independen, maka nilai R2 yang baik digunakan untuk menjelaskan persamaan regresi adalah koefisien determinasi yang disesuaikan karena telah memperhitungkan jumlah variabel independen dalam suatu model regresi. Nilai koefisien determinasi R2 untuk menunjukkan persentase tingkat kebenaran suatu prediksi dari pengujian regresi yang dilakukan (Ghozali, 2006).
Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linier berganda adalah hubugan secara linier antara dua atau lebih variabel independen (X1,X2,…Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk memprediksikan nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel mengalami kenaikkan atau penurunan dan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berpengaruh positif atau negatif (Priyatno, dalam Ghazali, 2006). Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e Dimana : Y = Kualitas Audit β = Koefisien arah regresi α = Nilai Intersep (Konstansta) X1 = Integritas Auditor e = Standar error X2 = Independensi Auditor X3 = Pelatihan Pengujian Hipotesis Uji F Uji F menguji pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Pada tabel ANOVA didapat uji F yang menguji semua sub variabel bebas yang akan mempengaruhi persamaan regresi. Dengan menggunakan derajat keyakinan 95% atau taraf nyata 5% serta derajat kebebasan df1 (df1 = k-1) dan df2 (df2 = n-k-1) untuk mencari nilai F tabel. Ni l a i n ad al a h j um l a h s a m pe l , n i l ai k a d al ah b an yak n ya v ar i a b el b eb as ya n g di gun a ka n. Nilai F tabel dapat dilihat dengan menggunakan F tabel. Dasar pengambilan keputusan adalah : a. Jika F hitung > F tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak b. Jika F hitung < F tabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima Keputusan statistik hitung dan statistik tabel dapat juga diambil keputusan berdasarkan probabilitas, dengan dasar pengambilan keputusan : a. Jika probabilitas > tingkat signifikan, maka Ha diterima dan Ho ditolak b. Jika probabilitas < tingkat signifikan, maka Ha ditolak dan Ho diterima Uji t Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t, yaitu menguji pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan. Untuk mencari t tabel dengan df = n – k , taraf nyata 5% dapat d e n g a n m e n g g u n a k a n tabel statistik. Nilai t tabel dapat dilihat dengan menggunakan t tabel. Dasar pengambilan keputusan adalah : a. Jika t hitung > t tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak b. Jika t hitung < t tabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima Keputusan statistik hitung dan statistik tabel dapat juga diambil keputusan berdasarkan probabilitas, dengan dasar pengambilan keputusan : a. Jika probabilitas > tingkat signifikan, maka Ha diterima dan Ho ditolak b. Jika probabilitas < tingkat signifikan, maka Ha ditolak dan Ho diterima
BAB IV. HASIL DATA DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil uji validitas terhadap 32 responden atas pertanyaan yang digunakan untuk masing-masing variabel adalah valid. Hasil uji reliabelitas untuk masing-masing item pertanyaan terhadap veriabel adalah reliabel.Hasil uji normalitas dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini data terdistribusi normal dan model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi multikoloniearitas ataupun heteroskedastisidas. Data yang didapat dari Kantor BPK-RI Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau diolah menggunakan SPSS 22.0 maka hasil pengolahan hipotesis sebagai berukut : Tabel 4.1 Hasil Analisis Hipotesis
Hipotesis
Keterangan
Diterima /Ditolak
H1
Integritas berpengaruh terhadap Kualitas Audit
Diterima
H2
Independensi berpengaruh terhadap Kualitas Audit
Diterima
H3
Pelatihan berpengaruh terhadap Kualitas Audit
Ditolak
H4
Integritas, Independensi, dan Pelatihan berpengaruh terhadap Kualitas Audit
Diterima
Sumber data: Data diolah 2015 Dalam tabel 4.1, pengujian hipotesis (H1) secara parsial (uji t) variabel integritas menunjukkan bahwa integritas berpengaruh terhadap kualitas audit. Posisi terlihat dari koefisien regresi integritas sebesar 0,366, dan nilai t hitung yaitu 1,940 lebih besar dari nilai t tabel 1,703. Dapat disimpulkan bahwa auditor yang memiliki unsur integritas mempunyai hubungan positif serta pengaruh dalam meningkatkan kualitas audit. Sehingga auditor dapat dinyatakan memiliki kualitas audit apabila telah memenuhi unsur integritas. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Alim dkk (2007), Windsor dan Ashkanasy (1995) dalam Widyasari (2010), Sari dan Laksito (2011), dan Ayuningtyas (2012) yang menyatakan integritas berpengaruh terhadap kualitas audit. Akan tetapi penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sukriah dkk (2009) yang menyatakan integritas tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Pengujian hipotesis (H2) secara parsial (uji t) variabel independensi menunjukkan bahwa independensi berpengaruh dan signifikan terhadap kualitas audit. Posisi terlihat dari koefisien regresi independensi sebesar 0,317 dan nilai signifikan sebesar 0,019 < 0,05 serta nilai t hitung yaitu 2,492 lebih besar dari nilai t tabel 1,703. Berdasarkan hasil penelitian, maka disimpulkan bahwa auditor yang memiliki unsur independensi yang kuat maka berdampak kuat pada kualitas audit yang dilakukan dalam tugasnya. Hal ini berartikan bahwa dalam meningkatkan kualitas audit, seorang auditor harus memilki unsur independensi
didalam dirinya maupun pada tugasnya. Penelitian ini mendukung hasil penelitian oleh Alim dkk (2007), Ashari (2011), Ayuningtyas (2012), Rosalina (2013), Nurbaiti (2015) dengan menyatakan independensi berpengaruh terhadap kualitas audit. Namun hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian oleh Sukriah dkk (2009), Kharismatuti (2012), Futri dan Juliarsa (2014) yang menyatakan independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Pengujian hipotesis (H3) secara parsial (uji t) variabel pelatihan menunjukkan bahwa pelatihan berpengaruh negatif terhadap kualitas audit. Posisi terlihat dari koefisien regresi pelatihan sebesar - 0,023 dan nilai signifikan > 0,05 serta nilai t hitung yaitu -0,384 lebih kecil dari nilai t tabel 1,706. Kelemahan penelitian ini berdasarkan responden yang mayoritas mengikuti pelatihan kurang dari 3 kali, karena pelatihan yang khusus untuk auditor masih memerlukan rentang waktu yang cukup panjang untuk melakukan sekali dalam setahun bahkan beberapa tahun. Ketidaksignifikan bisa saja didasari adanya sistem mutasi yang membuat auditor tidak mendapatkan jatah pelatihan. Hasil penelitian tidak sejalan dengan hasil penelitian oleh Christiawan (2002), Nurbaiti (2015) menyatakan pelatihan berpengaruh terhadap kualitas audit. Akan tetapi penelitian ini didukung hasil penelitian oleh Ayuni (2008) yang menyatakan pelatihan tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Pengujian Hipotesis (H4) secara simultan (uji F) menunjukkan bahwa integritas, independensi, pelatihan berpengaruh terhadap kualitas. Hasil ini berdasarkan nilai uji F hitung sebesar 5,358 lebih besar dari F tabel yaitu 2,740 dari df1=5-1=4 dan df2=32-5-1=26 dengan signifikansi 0,005. Dimana disyaratkan nilai F hitung lebih besar dari F tabel dari 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen dalam penelitian ini secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap variabel dependen. BAB V. PENUTUP Kesimpulan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengaruh integritas, independensi, dan pelatihan terhadap kualitas audit laporan keuangan pemerintah di kantor BPK-RI Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau. Hasil pengujian terhadap 32 responden auditor sebagai berikut: 1. Secara simultan integritas, independensi, dan pelatihan berpengaruh terhadap kualitas audit. 2. Secara parsial integritas berpengaruh terhadap kualitas audit. 3. Secara parsial independensi berpengaruh dan signifikan terhadap kualitas audit. 4. Secara parsial pelatihan tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Saran Saran dalam penelitian ini adalah: 1. Peneliti berharap kepada peneliti selanjutnya lebih mengedepankan variabel selain dari yang digunakan peneliti, seperti kompetensi, kecermatan, kerahasiaan, akuntabilitas, pendidikan, dan sebagainya.
2.
3.
4. 5.
Berdasarkan hasil koefisien determinasi (R2) yaitu nilai adjusted R square 29,70%, berarti 70,30% variabel terikat dipengaruhi variabel dari luar penelitian. Dengan demikian diperlukan peneliti selanjutnya menggunakan variabel selain dari penelitian ini seperti kompetensi, kecermatan, kerahasiaan, akuntabilitas, pendidikan dan sebagainya yang mendukung penelitian tentang kualitas audit. Peneliti berharap untuk kepada atasan BPK-RI Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau untuk melihat dan mengembangkan kualitas audit, yaitu pada independensi auditor, apabila tanpa independensi maka tugas deteksi audit akan dipertanyakan (Mansouri, 2009). Pertahankan dan junjung tinggi unsur integritas pada setiap auditor, dan juga beri pelatihan yang banyak dan spesifik untuk para auditor. Di sarankan peneliti selanjutnya lebih mengeneralisasi lingkup penelitian baik itu pada KAP, ataupun pada Inspektorat Pemerintah. Hendaknya peneliti selanjutnya lebih menggunakan teknik wawancara langsung kepada auditor.
Keterbatasan Penelitian Keterbatasan yang dihadapi dalam penelitian: 1. Data yang dihasilkan berupa jawaban dari instrumen persepsi auditor, sehingga hal ini menimbulkan masalah apabila responden tidak jujur dalam memberikan jawaban yang menyebabkan jawaban berbeda dari kenyataan. 2. Keterbatasan waktu dan biaya menjadi tantangan tersendiri oleh peneliti dalam melakukan penelitian. 3. Masih terdapat variabel independen lain yang mempengaruhi variasi dalam variabel kualitas audit yang belum tergali pada penelitian ini seperti akuntabilitas, risiko audit, objektifitas, dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA Alim, dkk. 2007. Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi. SNA X Agustin, A. 2013. Pengaruh Pengalaman, Independensi, dan Due Profesional Care Auditor Terhadap Kualitas Audit Laporan Keuangan Pemerintah (Studi Empiris Pada BPK-RI Perwakilan Provinsi Riau). Jurnal Skripsi. Padang: Universitas Negeri Padang Anggarini, Y. D. 2014. Pengaruh Independensi, Kompetensi, Objektivitas, dan Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit. Arens, A.A. 2008. Auditing dan Jasa Assurance, Jilid 1 Ed. Keduabelas. Jakarta : Erlangga Asih, D. A. T. 2006. Pengaruh Pengalaman terhadap Peningkatan Keahlian Auditor dalam Bidang Auditing. Jurnal Skripsi. Jawa Barat
Ayuni, N. D. 2008. Pengaruh Pendidikan, Pelatihan, dan Pengalaman terhadap Kualitas Audit Atas Sistem Informasi Berbasis Komputer. Skripsi. Jakarta: UIN Syarif Ayuningtyas. 2012. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Audit (Studi Kasus Inspektorat Jawa Tengah). Skripsi. Semarang: Undip Boynton, W.C. 2002. Modern Auditing Edisi Ketujuh. Jakarta : Erlangga Futri, P. S. dan Juliarsa, G. 2014. Pengaruh Independensi, Profesionalisme, Tingkat Pendidikan, Etika Profesi, Pengalaman, dan Kepuasan Kerja Auditor Pada Kualitas Audit Kantor Akuntan Publik Di Bali. E-Jurnal Akuntansi. Bali: Universitas Udayana Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Edisi 3. Semarang: BP Undip Hamalik, O. 2005. Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan: Pendekatan Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik Per 1 Januari 2001. Jakarta : Salemba Empat Kharismatuti, N. 2012. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi (Studi Pada BPKP Perwakilan Provinsi Dki Jakarta). Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro Kode Etik dan Standar Audit. Pusdikwatlas BPKP Tahun 2008 Kusharyanti. 2003. Temuan penelitian mengenai kualitas audit dan kemungkinan topik penelitian di masa datang. Jurnal Akuntansi dan Manajemen (Desember). Kusumadewi, E. I. 2004. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Penerimaan, Pengalaman Kerja, dan Hubungan dengan Pimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Auditor pada KAP Semarang. Skripsi. FEKON Univ. Soegijapranata Mulyadi. 2002. Auditing. Jakarta: Salemba Empat. Mardiasmo. 2005. Akuntansi Sektor Publik Edisi 2. Yogyakarta: Andi Mabruri, H dan Winarna, J. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hasil audit di lingkungan Pemerintah Daerah. Simposium Nasional Akuntansi XIII. Mangkunegara, A. P. 2000. Manajemen Sumberdaya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya Nurbaiti, S. 2015. Pengaruh Pendidikan, Pelatihan, Pengalaman, dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit (Pada KAP Jakarta Barat). Jurnal. Jakarta: Universitas Mercu Buana Rosalina, A. D. 2013. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit (Pada KAP di wilayah Bandung). Skripsi. Bandung: Universitas Widyatama Sari, N. N dan Laksito, H. 2011. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektivitas, Integritas, Kompetensi dan Etika Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Skripsi. Semarang
Sari, A. I. 2012. Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Ukuran Perusahaan, dan Kepemilikan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdapat Di Bursa Efek Indonesia). Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro Subhan. 2012. Analsis Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Pemeriksaan. Jurnal Skripsi. Universitas Madura Sukriah, dkk. 2009. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. Universitas Negeri Semarang. Suliyanto. 2009. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: ANDI Tiara, D. N. 2014. Pengaruh Kompetensi, Indepedensi, dan Kecermatan Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus Pada Auditor Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau/Inspektorat Kota Tanjungpinang/Inspektorat Kabupaten Bintan). Skripsi. Tanjungpinang: Universitas Maritim raja Ali Haji Sekaran, U. 2003. Research Methods For Business: A Skill-Building Approach, 4th Edition. USA: Jhon Wiley and Son, Inc. SPKN (Standar Pemeriksaan Keuangan Negara) Peraturan BPK RI No. 01 Tahun 2007 Tunggal, A. W. 1992. Audit Mutu. Jakarta : PT Rineka Cipta Wahyuni, R. 2013. Pengaruh Independensi, Kompetensi, Profesionalisme, dan Sensitivitas Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan). Skripsi. Universitas Hasanuddin Makasar. Widyasari, M. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Kerja Auditor Internal dan Ekternal. Skripsi. Fakultas Ekonomi UNDIP. Wibowo, S. 2006. Prinsip-Prinsip Dasar Kode Etik Auditor Internal. LAMPIRAN 1.
Hasil Uji Validitas dan Realibilitas
INTEGRITAS Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .836
14 Item-Total Statistics
Integritas Auditor1
Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
56.34
26.168
.394
.830
Integritas Auditor2
56.34
25.523
.455
.827
Integritas Auditor3
56.41
25.281
.499
.824
Integritas Auditor4
56.47
23.676
.622
.814
Integritas Auditor5
56.47
25.741
.546
.822
Integritas Auditor6
56.34
25.652
.480
.825
Integritas Auditor7
56.50
24.968
.522
.822
Integritas Auditor8
56.50
25.548
.398
.831
Integritas Auditor9
56.69
23.319
.562
.820
Integritas Auditor10
56.84
24.394
.391
.836
Integritas Auditor11
56.53
25.612
.600
.820
Integritas Auditor12
56.50
26.000
.591
.822
Integritas Auditor13
56.38
26.952
.386
.835
Integritas Auditor14
56.25
26.387
.406
.830
INDEPENDENSI Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .850
9 Item-Total Statistics Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
Independensi Auditor1
33.34
18.555
.589
.835
Independensi Auditor2
33.34
19.007
.532
.842
Independensi Auditor3
33.16
18.717
.668
.824
Independensi Auditor4
32.91
20.668
.746
.825
Independensi Auditor5
33.09
20.668
.613
.832
Independensi Auditor6
32.78
21.080
.550
.838
Independensi Auditor7
32.88
20.887
.444
.847
Independensi Auditor8
32.97
20.612
.512
.840
Independensi Auditor9
32.78
19.789
.627
.829
KUALITAS AUDIT Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .906
10
Item-Total Statistics Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
Kualitas Audit1
40.34
14.620
.822
.888
Kualitas Audit2
40.31
14.609
.827
.887
Kualitas Audit3
40.28
14.531
.855
.886
Kualitas Audit4
40.38
14.887
.748
.892
Kualitas Audit5
40.34
15.394
.607
.899
Kualitas Audit6
40.22
14.886
.776
.891
Kualitas Audit7
40.59
14.249
.432
.927
Kualitas Audit8
40.38
14.242
.820
.886
Kualitas Audit9
40.53
15.418
.495
.907
Kualitas Audit10
40.22
15.080
.625
.898
2.
Uji Asumsi Klasik
a.
Uji Normalitas
Gambar. 4.1 Diagram Histogram
Gambar. 4.2 Normal p_plot Tabel. 4.9 One-Sampel Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N Normal Parameters
32 a,b
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
.33883780
Absolute
.124
Positive
.106
Negative
-.124
Test Statistic Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
.0000000
.124 .200
c,d
b.
Uji Multikolenieritas
Tabel. 4.10 Uji Multikoleniaritas Collinearity Statistics Tolerance VIF
Model 1 (Constant)
c.
Integritas Auditor
0,779
1,284
Independensi Auditor
0,827
1,209
Pelatihan
0,863
1,159
Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.3 Scatterplot 3.
Hasil Koefisien Determinasi (R2) Tabel 4.11 Uji Determinasi Koefisien (R2) b
Model Summary
Model 1
R
R Square .604
a
.365
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate .297
.35653
a. Predictors: (Constant), Pelatihan, Independensi Auditor, Integritas Auditor b. Dependent Variable: Kualitas Audit
4.
Analisis Regresi Linear Berganda Tabel 4.12 Regresi Linier Berganda Coefficients
Model 1
a
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant) Integritas Auditor Independensi Auditor Pelatihan
Std. Error
1.638
.773
.366
.188
.317 -.023
Beta
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance
VIF
2.120
.043
.331
1.940
.062
.779
1.284
.127
.413
2.492
.019
.827
1.209
.061
-.062
-.384
.704
.863
1.159
a. Dependent Variable: Kualitas Audit
5.
Pengujian Hipotesis
a.
Uji F
Tabel. 4.13 a
ANOVA Model 1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
2.043
3
.681
Residual
3.559
28
.127
Total
5.602
31
F 5.358
a. Dependent Variable: Kualitas Audit b. Predictors: (Constant), Pelatihan, Independensi Auditor, Integritas Auditor
b.
Uji t
Tabel 4.14 Uji t
t t Signifikansi keterangan hitung tabel Integritas Hipotesis 1,940 1.703 0.062 (X1) diterima Independensi Hipotesis 2,492 1.703 0,019 (X2) diterima Pelatihan Hipotesis -0,384 1.703 0,704 (X3) ditolak Sumber data: Data diolah SPSS, 2015 Variabel
Sig. .005
b