PENGARUH SIKAP, NORMA SUBJEKTIF, DAN PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL TERHADAP INTENSI MEMBELI BUKU REFERENSI KULIAH ILEGAL PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) Psikologi.
Oleh: RAHMAH NIM: 106070002291
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432/2011
PENGARUH SIKAP, NORMA SUBJEKTIF, DAN PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL (PBC) TERHADAP INTENSI MEMBELI BUKU REFERENSI KULIAH ILEGAL PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi Oleh: RAHMAH NIM: 106070002291
Di bawah bimbingan: Pembimbing I
Pembimbing II
Neneng Tati Sumiati, M.Si., Psi NIP: 19730328 200003 203
Miftahuddin, M.Si NIP: 19730317 200604 1 001
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432H / 2011 ii
LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul PENGARUH SIKAP, NORMA SUBJEKTIF, DAN PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL (PBC) TERHADAP INTENSI MEMBELI BUKU REFERENSI KULIAH ILEGAL PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 14 Juni 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Fakultas Psikologi. Jakarta, 14 Juni 2011 Sidang Munaqasyah Dekan/Ketua
Pembantu Dekan/ Sekretaris
Jahja Umar, Ph.D NIP. 130 885 522 Anggota,
Yunita Faela Nisa, M.Psi., Psi NIP. 19770608 200501 2 003
Miftahuddin, M.Si NIP: 19730317 200604 1 001
Neneng Tati Sumiati, M.Si., Psi NIP. 19730328 200003 203
iii
LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Rahmah NIM : 106070002291
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGARUH SIKAP, NORMA SUBJEKTIF, DAN PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL (PBC) TERHADAP INTENSI MEMBELI BUKU REFERENSI KULIAH ILEGAL PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA” adalah benar merupakan karya saya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam penyusunan skripsi tersebut. Adapun kutipan-kutipan yang ada dalam penyusunan skripsi ini telah saya cantumkan sumber pengutipannya dalam daftar pustaka.Saya bersedia untuk melakukan proses yang semestinya sesuai dengan Undang-Undang jika ternyata skripsi ini secara prinsip merupakan plagiat atau jiplakan dari karya orang lain. Demikian pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebaik-baiknya.
Jakarta, Juni 2011 Yang menyatakan
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto:
“Hargailah hasil karya orang lain dengan tidak membeli buku bajakan”
v
Persembahan
Skripsi ini Ku persembahkan untuk semua orang yang kusayangi, terutama untuk Ayah R. HUtabarat, Mama R. Sinaga, Kak Lina R, Bang Sahat Tumpal Salomo, dan Bang Amir Hakim yang tak hentinya selalu memberikan doa, dukungan, semangat, waktu, tenaga, dan nasihat yang sangat berharga.
vi
ABSTRAK
A) Fakultas Psikologi B) Juni 2011 C) Rahmah D) Pengaruh Sikap, Norma Subjektif, dan Perceived Behavioral Control (PBC) terhadap Intensi Membeli Buku Referensi Kuliah Ilegal pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. E) 126 halaman+ lampiran F) Hak cipta merupakan salah satu hak yang dilindungi undang-undang di Indonesia. Namun seringkali terjadi pelanggaran hak cipta. Bentuk pelanggaran hak cipta salah satunya adalah pembajakan buku. Buku dari hasil bajakan cenderung lebih murah dibandingkan dengan buku yang asli. Harga yang lebih murah dan sulitnya mendapatkan buku referensi kuliah yang asli, mendorong mahasiswa untuk membeli buku referensi kuliah ilegal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control (PBC) terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel dengan teknik nonprobability sampling jenis quota sampling. Data yang dikumpulkan melalui kuesioner dengan skala model likert yang mengukur variabel-variabel sikap, norma subjektif, perceived behavioral control (PBC) dan intensi membeli buku referensi kuliah illegal. Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah 200 orang yang berstatus mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang diambil dari 10 fakultas mulai dari angkatan 2006 sampai angkatan 2010. Analisis data menggunakan analisis regresi berganda. Seluruh data dianalisis dengan menggunakan SPSS versi 17.00 dan Lisrel 8.70. Hasil penelitian menyatakan bahwa (1) sikap secara signifikan memberi pengaruh atau sumbangan terhadap intensi membeli buku referensi kuliah illegal; (2) norma subjektif tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi membeli buku referensi kuliah illegal; (3) perceived behavioral control (PBC) secara signifikan memberi sumbangan intensi membeli buku referensi kuliah illegal; (4) Sumbangan ketiga variabel; sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control terhadap variabel intensi membeli buku referensi kuliah ilegal adalah sebesar 34,6%. Kemudian variabel lain yang memiliki pengaruh signifikan adalah tingkat semester. Sedangkan jenis kelamin, dan uang saku tidak memiliki pengaruh yang signifikan.
vii
Kemudian hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penelitian selanjutnya adalah agar penelitian selanjutnya menggunakan teknik probability sampling. Selain itu memperluas cakupan populasi dengan meneliti pada populasi lainnya, tidak hanya pada kalangan mahasiswa tetapi juga kalangan dosen sehingga dapat ditarik kesimpulan dari berbagai variasi sampel yang diteliti. Serta meneliti juga pengaruh intensi membeli terhadap perilaku membeli. G) Bahan bacaan = 32 bahan
viii
KATA PENGANTAR Alhamdulillahhi rabbil 'alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah Swt atas limpahan rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kemudahan kepada peneliti maka skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi ini berjudul “PENGARUH SIKAP, NORMA SUBJEKTIF, PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL (PBC) TERHADAP INTENSI MEMBELI BUKU REFERENSI KULIAH ILEGAL PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA.” Shalawat serta salam
tak lupa pula dipanjatkan kepada Nabi
Rasulullah
Muhammad Saw, yang telah membawa kita dari zaman yang gelap gulita hingga alam yang terang benderang dengan ilmu pengetahuan. Peneliti menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih kepada semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah berjasa dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu, yaitu sebagai berikut : 1. Jahja Umar, Ph.D, Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dra. Fadhilah Suralaga, M.Si terima kasih telah memberikan bimbingan selama masa perkuliahan, Pembantu Dekan Bidang Akademik, Dra. Zahrotun Nihayah, M.Si, Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan, dan Bambang Suryadi, Ph. D, Pembantu Dekan Bidang Keuangan. 3. Neneng Tati Sumiati, M.Si.,Psi dan Miftahuddin, M.Si yang telah menjadi pembimbing yang baik dalam penyelesaian skripsi, memberikan arahan, kesabaran dalam menjawab berbagai pertanyaan, dan waktu yang diberikan dalam proses pembuatan skripsi. Terima kasih atas kesediaan membaca skripsi dan memberikan umpan balik yang bermanfaat untuk menyempurnakan skripsi penulis. 4. Ucapan terima kasih penulis berikan kepada penguji I, Yunita Faela Nisa, M.Psi.,Psi atas kesediaannya meluangkan waktu untuk menguji, ix
memberikan masukan, saran, dan kritik yang membangun bagi penulis dalam menyempurnakan skripsi ini. 5. Seluruh dosen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah membimbing dan memberikan banyak ilmu bagi penulis. 6. Seluruh staf Tata Usaha Fakultas Psikologi yang telah banyak membantu serta memudahkan penulis selama menjadi mahasiswi Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 7. Ayah dan Mama tercinta, terima kasih atas doa yang tiada henti, selalu memberikan dukungan, semangat, waktu, tenaga, dan nasihat agar selalu tegar dan sabar dalam menjalani hidup. Terima kasih juga untuk kak Lina dan bang Tupal dan bang Akim yang selalu memberikan semangat agar bisa menyelesaikan skripsi ini. 8. Sahabat-sahabat tercinta, Risma dan Sevi terima kasih atas segala kebaikan, kesabaran, kebersamaan, dan ketulusan kalian selama ini, menjadi tempat untuk berbagi, baik suka maupun duka. Untuk Awe terima kasih atas informasinya sehingga aku mendapatkan kesempatan untuk merasakan dunia kerja. Untuk Suci, Rika, Herda, Selly, Pingky, indri, Tedje, Dara, Inaz, Eli, Farhah, dan Salwa terima kasih karena telah membantuku dalam mengumpulkan informasi dan bahan-bahan tentang skripsi. Untuk Pipin, Wirdha, Kevin, Hanibi, Adit terima kasih karena telah menjadi teman seperjuangan dalam pengerjaan skripsi. Untuk Adiyo, Pras, dan Rudhi karena sudah membantu mengajarkan dalam pengerjaan skripsi. Untuk seluruh pegawai “BPOM RI” terima kasih karena telah memberikan kesempatan dan pengalaman selama penulis magang di BPOM RI. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh temanteman “Experd Counsultant“ atas semua pelajaran dan pengalaman berharga yang diberikan. 9. Seluruh responden yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner penelitian ini.
x
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi siapa saja yang membaca.
Jakarta, Juni 2011
Penulis
xi
DAFTAR ISI Lembar Persetujuan............................................................................................... ii Lembar Pengesahan .............................................................................................. iii Lembar Pernyataan................................................................................................ iv Motto dan Persembahan........................................................................................ v Abstrak .................................................................................................................. vii Kata Pengantar ......................................................................................................viii Daftar Isi............................................................................................................... x Daftar Gambar.......................................................................................................xiv Daftar Tabel ......................................................................................................... xv BAB I
PENDAHULUAN.............................................................................. 1 1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah dan Pembatasan Masalah .......................... 14 1.2.1 Perumusan Masalah .......................................................... 14 1.2.2 Pembatasan Masalah ......................................................... 15 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 17 1.3.1 Tujuan Penelitian .............................................................. 17 1.3.2 Manfaat Penelitian ............................................................ 18 1.4 Sistematika Penulisan ................................................................ 19
BAB II
KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 21 2.1 Theory of Planned Behavior ...................................................... 21 2.2 Intensi Membeli ........................................................................ 23 2.2.1 Pengertian intensi .............................................................. 23 2.2.2 Aspek-aspek intensi .......................................................... 25 2.2.3 Determinan Intensi ............................................................ 26 2.2.4 Intensi membeli buku referensi kuliah.............................. 26 2.3 Sikap........................................................................................... 27 2.3.1 Pengertian sikap ................................................................ 27 2.3.2 Aspek-aspek sikap............................................................. 32 2.3.3 Komponen Sikap............................................................... 34 2.3.4 Peran beliefs (keyakinan) .................................................. 35 2.4 Norma subjektif (subjective norm).............................................36 2.4.1 Pengertian norma subjektif ...............................................36 2.4.2 Komponen norma subjektif...............................................37 2.5 Perceived Behavior Control (PBC) ...........................................39 2.4.1 Pengertian Perceived Behavior Control (PBC) ................39 2.4.2 Komponen Perceived Behavior Control (PBC)................39 2.6 Buku referensi ............................................................................40 2.6.1 Pengertian buku referensi..................................................40 2.7 Kerangka Berfikir.......................................................................43 2.8 Hipotesis Penelitian....................................................................47
xii
BAB III
METODE PENELITIAN ................................................................. 50 3.1. Pendekatan Penelitian ................................................................ 50 3.2. Populasi dan sampel penelitian .................................................. 51 3.2.1 Populasi Penelitian ............................................................ 51 3.2.2 Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ........................ 52 3.3. Variabel Penelitian ..................................................................... 55 3.3.1 Definisi konseptual variabel.............................................. 55 1. Intensi............................................................................ 56 2. Sikap.............................................................................. 56 3. Norma Subjektif ............................................................ 56 4. Perceived Behavior Control (PBC) .............................. 57 3.3.2 Definisi operasional .......................................................... 57 1. Intensi membeli............................................................. 58 2. Sikap.............................................................................. 58 3. Norma Subjektif ............................................................ 58 4. Perceived Behavior Control (PBC) ............................. 59 3.4. Pengumpulan Data ..................................................................... 60 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data................................................ 60 3.5. Tipe instrumen dan cara skoring ................................................ 61 1. Skala Sikap............................................................................. 62 2. Skala Norma Subjektif ........................................................... 64 3. Skala Perceived Behavior Control (PBC) ............................. 65 4. Skala intensi .......................................................................... 67 3.6 Uji Instrumen ............................................................................. 67 3.6.1 Uji Validitas ...................................................................... 67 3.6.2 Uji Reliabilitas .................................................................. 86 3.7 Tahap penyusunan Instrumen Penelitian ................................... 88 a. Tahap Elisitasi ........................................................................ 88 b. Penyusunan Item .................................................................... 92 3.8 Data kontrol................................................................................ 93 3.9 Prosedur penelitian .................................................................... 93 3.10 Teknik Analisa Data................................................................... 95
BAB IV
HASIL PENELITIAN ......................................................................98 4.1 Analisis Deskriptif .....................................................................98 4.1.1 Gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin ...................99 4.1.2 Gambaran subjek berdasarkan fakultas .......................... 102 4.1.3 Gambaran subjek berdasarkan tingkat semester ............ 103 4.1.4 Gambaran subjek berdasarkan uang saku ...................... 104 4.1.5 Validitas konstruk dari perceived power......................... 107 4.2 Analisis Deskriptif ................................................................... 105 4.2.1 Kategorisasi skor intensi membeli buku referensi kuliah ilegal..................................................................... 106 4.2.2 Kategorisasi sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control ......................................... 107 xiii
4.3 Uji Hipotesis ............................................................................ 108 4.4 Proporsi varian ......................................................................... 111 BAB 5
KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN..................................... 118 5.1 Kesimpulan ................................................................................. 118 5.2 Diskusi ........................................................................................ 119 5.3 Saran............................................................................................ 124 5.3.1 Saran metodologis.................................................................... 124 5.3.2 Saran praktis............................................................................. 125
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 126
LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner
Lampiran 2 Output CFA Output CFA behavioral belief Output CFA evaluation of behavioral belief Output CFA normatives beliefs Output CFA motivation to comply Output CFA control beliefs Output CFA perceived power
Lampiran 3 Hasil Regresi
xiv
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Kerangka pikir.................................................................................. 46 Gambar 3.1. Analisis faktor konfirmatorik dari Behavioral beliefs ..................... 72 Gambar 3.2. Analisis faktor konfirmatorik dari Evaluation of behavioral Beliefs............................................................................................... 74 Gambar 3.3. Analisis faktor konfirmatorik dari Normatives beliefs..................... 77 Gambar 3.4. Analisis faktor konfirmatorik dari Motivation to comply................. 79 Gambar 3.5. Analisis faktor konfirmatorik dari Control beliefs........................... 82 Gambar 3.6. Analisis faktor konfirmatorik dari Perceived power........................ 85
xv
DAFTAR TABEL Tabel 2.1.
Jenis Buku referensi ......................................................................... 42
Tabel 3.1.
Nilai kategori dalam tiap jawaban Evaluation of Behavioral Belief ................................................................................................ 62
Tabel 3.2.
Nilai kategori dalam tiap jawaban Behavioral Belief ...................... 63
Tabel 3.3.
Blue Print Skala Try Out Sikap........................................................63
Tabel 3.4.
Nilai kategori dalam tiap jawaban normatives beliefs dan motivation to comply ........................................................................ 64
Tabel 3.5.
Blue print skala Norma Subjektif..................................................... 65
Tabel 3.6.
Nilai kategori dalam tiap jawaban control belief ............................. 65
Tabel 3.7.
Nilai kategori dalam tiap jawaban Perceived power........................ 66
Tabel 3.8.
Blue print skala Perceived Behavioral Control (PBC) .................... 67
Tabel 3.9.
Nilai kategori dalam tiap jawaban Intensi........................................ 68
Tabel 3.10. Matriks korelasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item Behavioral Beliefs ............................................................................ 72 Tabel 3.11. Muatan faktor item untuk behavioral beliefs ................................... 73 Tabel 3.12. Matriks korelasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item Evaluation of Behavioral Beliefs ..................................................... 75 Tabel 3.13. Muatan faktor item untuk Evaluation of Behavioral Beliefs ........... 76 Tabel 3.14. Matriks korelasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item Normatives Beliefs ........................................................................... 77 Tabel 3.15. Muatan faktor item untuk Normatives Beliefs .................................78 Tabel 3.16. Matriks korelasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item Motivation to Comply....................................................................... 80 Tabel 3.17. Muatan faktor item untuk Motivation to Comply............................. 80 Tabel 3.18. Matriks korelasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item Control Beliefs ................................................................................. 82 Tabel 3.19. Muatan faktor item untuk Control Beliefs ....................................... 83 Tabel 3.20. Matriks korelasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item perceived power ............................................................................... 85 xvi
Tabel 3.21. Muatan faktor item untuk perceived power ..................................... 86 Tabel 3.22. Norma Reliabilitas Guilford............................................................. 87 Tabel 3.23. Hasil elisitasi untuk skala sikap ....................................................... 90 Tabel 3.24. Hasil elisitasi untuk skala Norma Subjektif...................................... 91 Tabel 3.25. Hasil elisitasi untuk skala Perceived Behavioral Control (PBC)……… ................................................................................... 92 Tabel 4.1.
Distribusi populasi penelitian........................................................... 99
Tabel 4.2.
Distribusi sampel penelitian........................................................... 100
Tabel 4.3.
Group Statistics perbedaan intensi membeli buku referensi kuliah
ilegal berdasarkan jenis kelamin .................................................... 100 Tabel 4.4.
Independent Samples Test Perbedaan intensi membeli buku referensi kuliah ilegal berdasarkan jenis kelamin ......................................... 101
Tabel 4.5.
Distribusi sampel penelitian berdasarkan fakultas......................... 102
Tabel 4.6.
Distribusi sampel penelitian berdasarkan tingkat semester ........... 103
Tabel 4.7.
Anova perbedaan intensi membeli berdasarkan tingkat semester.. 104
Tabel 4.8.
Distribusi sampel penelitian berdasarkan uang saku ..................... 104
Tabel 4.9.
Distribusi skor masing-masing variabel......................................... 105
Tabel 4.10. Kategorisasi intensi membeli buku referensi kuliah ilegal ............ 106 Tabel 4.11. Kategorisasi Skor sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control.......................................................................... 107 Tabel 4.12. Koefisien regresi seluruh IV .......................................................... 109 Tabel 4.13. Model Summary Analisis Regresi 9 IV ......................................... 112 Tabel 4.14. Anova Analisis Regresi 9 IV ......................................................... 112 Tabel 4.15. Proporsi Varian Dependen Variabel yang terkait Independen Variabel. ......................................................................................... 113
xvii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Sejak lama pembajakan dan pelanggaran hak cipta telah menjadi fenomena sosial di masyarakat Indonesia. Pelanggaran hak cipta masih menjadi masalah yang belum terselesaikan. Pembajakan dan kasus plagiasi masih sering ditemui. Bahkan perkembangan teknologi yang terjadi justru menyebabkan pembajakan di Indonesia semakin meningkat. Tak jarang masyarakat sendiri tidak menyadari, bahwa tindakan yang mereka lakukan adalah suatu bentuk pelanggaran hak cipta. Bahkan kegiatan pelanggaran hak cipta seperti tindakan legal yang setiap orang boleh melakukannya. Di Indonesia, seseorang dengan mudah dapat menggandakan sebuah buku dengan cara fotokopi, padahal dalam buku tersebut melekat hak cipta seseorang sehingga apabila dilanggar dapat menimbulkan tindakan pidana. Bahaya dari pelanggaran hak cipta adalah akan membunuh kreativitas pengarang. Pengarang akan enggan untuk menulis karena hasil karyanya selalu dibajak sehingga pengarang tersebut merasa dirugikan baik secara moril maupun materil. Selain itu kurang tegasnya penegakan hak cipta dapat memotivasi kegiatan pembajakan di Indonesia. Fenomena pelanggaran hak cipta di Indonesia ini menyebabkan berbagai lembaga pendidikan dan pemerintah terkadang tidak sadar telah melakukan
1
kegiatan pelanggaran hak cipta. Padahal, seharusnya berbagai lembaga pemerintah tersebut memberikan teladan dalam hal penghormatan terhadap hak cipta. Contoh konkritnya adalah perguruan tinggi yang didalamnya terdapat perpustakaan, lembaga ini sebenarnya rentan akan pelanggaran hak cipta apabila tidak paham mengenai konsep hak cipta itu sendiri. Akan tetapi justru lembaga ini tidak dijadikan sebagai media sosialisasi hak cipta sehingga dapat meningkatkan jumlah pelanggaran hak cipta di Indonesia. Menurut Undang-undang Republik Indonesia (2002, hal 2), Pasal 1 ayat 1 disebutkan: Hak cipta adalah hak ekslusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturuan perundang-undangan yang berlaku. Hak eksklusif disini mengandung pengertian bahwa tidak ada pihak lain yang boleh melakukan kegiatan pengumuman atau memperbanyak karya cipta tanpa seizin pencipta, apalagi kegiatan tersebut bersifat komersil. Dalam suatu karya cipta setidaknya melekat dua hak bagi pencipta atau pengarang. Hak tersebut adalah hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah yang dimiliki pencipta atau pengarang untuk menikmati keuntungan ekonomi yang diperoleh dari setiap eksploitasi karya ciptaaannya. Sedangkan hak moral merupakan hak untuk menjaga integritas karya ciptaannya dari setiap intervensi pihak lain yang dapat merusak kreativitas pencipta atau pengarang. (Hak cipta, 2010). Dari definisi tersebut, berarti segala bentuk usaha dengan memanfaatkan hasil karya orang lain yang dapat mendatangkan keuntungan bagi seseorang tanpa memperoleh izin dari pencipta karya tersebut dapat dikategorikan sebagai tindak
2
pelanggaran hak cipta. Selain itu segala macam bentuk usaha untuk meniru karya orang lain yang dapat merusak karya tersebut dapat juga dikelompokkan sebagai bentuk pelanggaran hak cipta. Dalam artikel Vemby tanggal 28 April 2011 tentang Cyber Crime mengatakan bahwa dari 108 negara yang disurvei International Data Corp (IDC), tercatat ada 67 negara yang tingkat pembajakannya turun dengan kisaran satu sampai tujuh persen. Penurunan paling tajam diraih Rusia, sementara 11 negara lainnya tingkat pembajakannya naik. Sisanya tercatat tidak mengalami perubahan (prosentasenya tetap). Rata-rata tingkat pembajakan secara global meningkat menjadi 38% pada 2007, sementara pada 2006 hanya 35%. Demikian halnya dengan nilai kerugian yang secara global meningkat dari US$ 40 miliar pada 2006 menjadi US$ 48 miliar pada 2007. Armenia didaulat sebagai negara dengan tingkat pembajakan terbesar dengan prosentase 93%, menyusul kemuadian Armenia, Bangladesh dan Azerbaijan dengan prosentase 92%. Di lain sisi, negara adidaya Amerika Serikat (AS) tercatat sebagai negara yang tingkat pembajakannya paling rendah dengan prosentase 20%.
Berikut daftar lengkap 5 negara pembajak terbesar: 1. Armenia (93%); 2. Bangladesh (92%); 3. Azerbaizan (92%); 4. Moldova (92%); 5. Zimbabwe (91%).
Dalam hal ini Indonesia menduduki
peringkat ke 12 dari 108 negara dalam hasil studi internasional data perusahaan tentang pembajakan software atau piranti lunak di dunia.
3
Terkait dengan pembajakan, masalah-masalah banyak ditemui di kalangan mahasiswa saat kuliah. Untuk kuliah di Perguruan Tinggi membutuhkan biaya yang tinggi. Ketika mahasiswa kuliah, mereka dituntut untuk mencari informasi dan memiliki wawasan yang luas. Seluruh informasi yang dibutuhkan mahasiswa dapat diperoleh dengan
membaca buku. Bagi mahasiswa, memiliki buku
bukanlah suatu hal yang murah. Namun mahasiswa memiliki cara untuk mendapatkan buku referensi kuliah yang murah dengan membeli buku referensi kuliah bajakan (ilegal) atau menggandakan buku tersebut dengan cara fotokopi kemudian membelinya. Sebagai mahasiswa yang seharusnya menghargai hasil karya orang lain, idealnya mereka membeli buku referensi kuliah yang legal, namun seringkali mahasiswa menggandakan buku referensi kuliah tersebut dengan cara fotokopi. Keinginan mahasiswa untuk membeli buku referensi kuliah ilegal adalah suatu masalah. Seharusnya mahasiswa sadar dengan hal yang bersifat melanggar hukum yang berlaku di Indonesia. Selain itu, mahasiswa seringkali mempunyai masalah dalam penggunaan buku referensi kuliah yang teks berbahasa Inggris. Masalah yang Pertama adalah mahasiswa cenderung lebih suka menggunakan buku teks dalam Bahasa Indonesia. Tentu saja karena mahasiswa merasa hidup di Indonesia dan juga lebih mudah dimengerti. Selain itu, sudah banyak dijual buku-buku terjemahaan dengan kualitas terjemahan yang memadai sehingga mahasiswa cenderung lebih mencari buku terjemahan tersebut. Buku-buku terjemahan yang dijual biasanya tidak orisinil. Diduga hal inilah yang menjadi salah satu faktor intensi membeli buku referensi kuliah ilegal pada mahasiswa. Masalah Kedua
4
yang belum tahu solusinya adalah masalah hak cipta. Buku-buku teks berbahasa Inggris yang orisinil biasanya memiliki harga yang terlalu mahal bagi mahasiswa Indonesia. Belum banyak buku teks asli berbahasa Inggris yang dicetak di Indonesia sehingga harganya bisa terjangkau. Hal ini menyebabkan hampir semua buku teks berbahasa Inggris merupakan hasil fotokopi. Bentuk-bentuk kegiatan yang dianggap membeli buku referensi kuliah ilegal diantaranya menggandakan buku referensi kuliah dengan cara fotokopi, membeli buku referensi kuliah di tempat yang telah diketahui orang banyak bahwa tempat tersebut adalah tempat yang menjual buku-buku bajakan dan ini merupakan bentuk kecil dari pelanggaran hak cipta. Dikatakan demikian karena dengan membeli buku referensi kuliah ilegal berarti sama saja dengan mendukung kegiatan untuk mencetaknya kembali tanpa seizin dari pihak distributor resminya. Pada umumnya alasan sebagian mahasiswa menggandakan buku referensi kuliah dengan cara fotokopi karena harga fotokopi jauh lebih murah dibandingkan membeli buku yang orisinil. Selain harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan buku orisinil, masalah lokasi atau tempat fotokopi juga dapat dengan mudah ditemukan di setiap pinggir jalan raya, sehingga tidak sedikit orang yang memiliki kecenderungan untuk menggandakan buku referensi kuliah tersebut dengan cara fotokopi. Di sisi lain, sikap menggandakan buku referensi kuliah dengan cara fotokopi ataupun membeli buku referensi kuliah bajakan tersebut membawa keuntungan secara material bagi seseorang, namun perbuatan tersebut merupakan perbuatan tercela dan sangat merugikan, baik secara moril maupun material
5
perusahaan yang bersangkutan karena perbuatan itu dapat meningkatkan pelanggaran Undang-Undang Hak Cipta Nomor 19 tahun 2002. Tentu saja ini pelanggaran Hak cipta. Namun masyarakat masih belum sadar dengan alasan bahwa ini untuk kepentingan pendidikan. Kita tidak bisa membiarkan hal seperti ini terus berkelanjutan. Mahasiswa yang kesehariannya terlibat dengan buku-buku referensi kuliah yang tentu sangat erat hubungannya dengan hak cipta. Dikatakan hubungannya sangat erat dengan hak cipta karena mahasiswa yang diperkirakan memakai buku referensi kuliah yang orisinil ataupun fotokopi. Layanan fotokopi yang bisa dikategorikan
sebagai
bentuk
pelanggaran
hak
cipta
yang
umumnya
menggandakan buku referensi dengan cara fotokopi dalam jumlah yang banyak. Praktek fotokopi dapat dikategorikan sebagai tindakan pelanggaran hak cipta. Hal ini disebabkan karena fotokopi berarti memperbanyak suatu karya tanpa izin dari pengarang dan menerima keuntungan materi atas jasa fotokopi yang diberikan. Sebagian orang memanfaatkan kepopuleran buku yang laris namun sulit untuk menemukan buku originalnya. Banyak orang yang mencari keuntungan dengan menggandakan buku yang memiliki hak cipta. Namun itu kembali kepada kesadaran masyarakatnya. Selama masih banyak masyarakat yang masih menggandakan buku yang memiliki hak cipta dengan alasan klasik maka pembajakan tidak akan hilang. Penelitian yang melatarbelakangi penelitian ini adalah dalam jurnal penelitian yang dilakukan Retnaningsih, Utami, P.W., & Mukflikhati, I pada tahun 2010 tentang Analisis Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sika dan
6
perilaku membeli buku bajakan pada mahasiswa IPB, hasil yang diperoleh adalah pembelian dipengaruhi pengenalan kebutuhan yang terdiri dari berbagai faktor baik individu, lingkungan atau situasi. Sebagian besar responden membeli buku bajakan dengan persentasi sebesar 75,0% pada satu tahun terakhir. Kemudian besar uang yang dianggarkan responden untuk membeli buku bajakan antara Rp 0 hingga Rp 500.000,00, dan hampir separuh sebesar 47,3% termasuk ke dalam kriteria rendah. Sebagian besar responden menyebutkan tempat membeli buku bajakan adalah kios sekitar kampus. Alasan yang paling banyak dipilih dalam membeli buku bajakan adalah buku bajakan memiliki harga yang murah dengan persentasi 78,0%. Sebanyak 78,0% yang menyatakan akan tetap membeli buku bajakan walaupun mereka mengetahui bahwa hal tersebut dilarang oleh negara dan agama sebesar 90,7%. Sebagian besar membeli buku bajakan berupa buku penunjang kuliah/textbook sebesar 77,3%. Kemudian penelitian lain menunjukkan hasil yang signifikan hubungan antara intensi sebagai dependent variable dan attitude (sikap) dan norma subjektif sebagai independent variable dan fenomena di atas serupa dengan penelitian terdahulu ini. Pada tesis yang dilakukan Laksono, Probo pada tahun 2008 tentang Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Intensi untuk Menggunakan Software Bajakan pada mahasiswa di Yogyakarta, Survei dilakukan kepada 144 mahasiswa program sarjana fakultas ekonomika dan bisnis. Hasil penelitian menemukan bahwa sikap, pemahaman undang-undang hak cipta, harga perangkat lunak, dan kebutuhan atas perangkat lunak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi mahasiswa untuk menggunakan perangkat lunak bajakan. Sedangkan pada penelitian Rosaeni
7
Rodiah pada tahun 2006 tentang Hubungan Antara Sikap tehadap Penggunaan Software Microsoft Ilegal, Norma Subjektif dengan Intensi Pengambilan keputusan Penggunaan Software Microsoft Ilegal Pada Pengelola Warnet menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap terhadap penggunaan software Microsoft
ilegal dan norma subjektif dengan intensi
penggunaan software Microsoft ilegal pada pengelola warnet. Hal ini menunjukkan bahwa kita dapat mengukur intensi seseorang dalam berperilaku tertentu dengan menguji sikap seseorang terhadap perilaku tersebut dan norma subjektif. Sebaliknya pemahaman yang baik tentang intensi juga penting untuk menjelaskan lebih jauh mengapa seseorang mengembangkan perilaku tertentu dan bagaimana norma-norma subjektifnya. Dalam jurnal penelitian Fathul Wahid tahun 2004 tentang Motivasi Pembajakan Software: Perspektif Mahasiswa di Yogyakarta menghasilkan sebagian besar responden sebesar 36% menyatakan bahwa mereka membajak software beberapa kali dalam satu bulan dan 19% responden menyatakan bahwa mereka tidak pernah membeli software bajakan. Hasil dari penelitian tersebut adalah intensi untuk membeli software bajakan dapat diturunkan secara signifikan jika hukum yang dikenakan terhadap para pembajak ditegakkan dengan baik, peredaran software bajakan diberantas, dan harga software legal diturunkan. Berkenaan dengan penegakan hak cipta, dapat diambil contoh konkritnya adalah perpustakaan. Perpustakaan idealnya mampu menjadi pelopor penegakan hak cipta. Kalaupun suatu koleksi perpustakaan terpaksa difotokopi itu didasarkan pada alasan bahwa buku tersebut tidak ada dipasaran dan tidak akan dicetak lagi
8
oleh penerbit atau buku tersebut merupakan buku asing. Buku-buku asing harganya sangat mahal sehingga dalam kegiatan pengadaan perpustakaan cukup membeli satu buah buku asing tersebut kemudian jumlahnya diperbanyak dengan cara fotokopi. Karena alasan mudahnya masyarakat menggandakan buku dengan cara fotokopi menyebabkan para pengarang enggan menulis. Hal ini tentu akan berdampak
terhadap
produktivitas
penerbitan
buku-buku
berkualitas
di
perpustakaan serta menghambat usaha pencerdasan bangsa. Usaha ini memang belum banyak disadari oleh penerbit buku sebagai tanda penghormatan kita kepada hak cipta. Adanya buku-buku bajakan dan tindakan fotokopi buku-buku asli memang tidak mudah diatasi. Di satu sisi mahasiswa begitu antusias membeli buku, tapi di sisi lain harga buku yang masih mahal harus berhadapan dengan keterbatasan ekonomi. Selain Pertimbangan-pertimbangan yang telah dipaparkan sebelumnya, sikap sebagian orang terhadap perilaku membeli buku referensi kuliah juga dipengaruhi faktor-faktor lain yang bersifat personal dan juga bersifat sosial. Dalam menjelaskan perilaku manusia yang kompleks bukanlah suatu tugas yang mudah. Hal tersebut dikarenakan untuk memahami perilaku yang memiliki bermacam-macam pendekatan. Begitu pula dengan perilaku yang akan dibahas dalam penelitian ini, dengan membeli buku yang orisinil, berarti kita telah menghargai pengarang buku baik dari Indonesia maupun luar negeri dan menghargai Hak Cipta orang serta membantu mengurangi tindakan pelanggaran Undang-Undang Nomor 19 tahun 2002.
9
Dari teori Fishbein dan Ajzen sulit untuk mengukur sikap yang umum terhadap perilaku yang khusus, dan begitu juga sebaliknya sulit untuk memperkirakan perilaku yang khusus dari sikap yang umum. Seperti pada perilaku membeli buku referensi kuliah yang ilegal, orang cenderung berpikir negatif mengenai pembelian yang bersifat ilegal, tapi dalam perilakunya tetap saja dijalankan. Berdasarkan Teori Planned Bahavior (TPB), perilaku manusia didasarkan pada tiga macam pertimbangan: keyakinan mengenai kecenderungan hasil positif atau negatif suatu perilaku (behavioral belief), dan keyakinan mengenai harapan orang lain yang bersifat normatif (normative beliefs), dan keyakinan mengenai kehadiran faktor-faktor yang dapat mendukung munculnya perilaku (control beliefs) (Anderson, 2004). Faktor-faktor personal yang mempengaruhi sikap salah satunya adalah keyakinan seseorang terhadap objek tersebut. Apabila sikap dipegang dengan penuh keyakinan biasanya dipakai untuk memprediksikan timbulya suatu perilaku. Dengan demikian, pembentukan sikap pada sebagian orang dipengaruhi oleh keyakinan yang berasal dari pengalaman pribadi. Ini berarti bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh pandangan subjektif dan objektif serta kecenderungan yang dimilikinya. Pembentukan sikap juga bergantung pada intensi atau kecenderungan yang kuat dari individu dalam memunculkan suatu perilaku. Intensi memiliki peran sebagai penghubung antara sikap dengan perilaku yang akan dimunculkan oleh
10
individu.
Demikian
pula
halnya
ketika
seseorang
memutuskan
untuk
memunculkan perilaku membeli buku referensi kuliah ilegal. Individu tumbuh dalam lingkungan sosial yang berbeda-beda dan membutuhkan informasi tentang beberapa hal, informasi yang diperoleh mendasari keyakinan mereka tentang konsekuensi suatu perilaku, tentang harapan-harapan normatif dari lingkungan sosial, dan juga tentang hambatanhambatan yang dapat mencegah mereka untuk membentuk perilaku berdasarkan intensi yang dimilikinya. Melalui sikap dapat mewakili apa yang disukai ataupun tidak disukai oleh seseorang. Sikap seorang konsumen mendorong konsumen untuk melakukan pemilihan terhadap beberapa produk. Sehingga sikap terkadang diukur dalam bentuk pilihan konsumen. Pilihan konsumen itu sendiri dapat dikatakan sebagai suatu sikap terhadap sebuah objek dan hubungannya terhadap objek lain. Kepercayaan dapat didefinisikan sebagai penilaian subjektif mengenai hubungan antara dua benda atau lebih. Suatu kepercayaan dibentuk dari pengetahuan. Apa yang telah seseorang pelajari mengenai suatu produk mendorong timbulnya kepercayaan tertentu mengenai produk tersebut. Perasaan adalah suatu keadaan yang memiliki pengaruh seperti mood seseorang atau reaksi. Perasaan dapat bersifat positif maupun negatif tergantung kepada setiap individu. Perasaan juga memiliki pengaruh terhadap penentuan sikap seorang konsumen. Berdasarkan penjelasan di atas, sebelum memunculkan perilaku membeli buku referensi kuliah ilegal, seseorang diasumsikan memiliki intensi untuk menampilkan perilaku tersebut. Dalam hal ini, Intensi perilaku dapat terbentuk
11
melalui beberapa beliefs atau keyakinan. Pertama adalah, keyakinan mengenai konsekuensi negatif atau positif jika memunculkan perilaku membeli buku referensi kulliah ilegal. Contoh konsekuensi negatif jika membeli buku referensi kuliah yang ilegal adalah mungkin buku referensi ilegal tersebut hasilnya tidak sebagus buku orisinil. Sedangkan konsekuensi positif adalah harga yang ditawarkan untuk membeli buku referensi kuliah ilegal relatif lebih murah dibandingkan dengan buku orisinil. Seseorang memiliki satu bahkan banyak beliefs mengenai perilaku membeli buku referensi kuliah ilegal, namun hanya beberapa yang merupakan keyakinan yang berperan dalam pembentukan sikap. (Cornner dan Norman, 2005). Hal kedua yang mempengaruhi perilaku membeli buku referensi kuliah ilegal adalah keyakinan mengenai harapan significant other atau orang yang berperan dalam munculnya perilaku membeli buku referensi kuliah ilegal. Keyakinan ini akan memberikan tekanan atau dorongan dalam pembentukkan intensi bagi seseorang. Kemudian yang terakhir adalah keyakinan seseorang akan adanya faktor-faktor yang mendukung atau menghambat munculnya perilaku membeli buku referensi kuliah ilegal. Kedua faktor tersebut secara langsung mempengaruhi intensi, sedangkan faktor perceived behavioral control mempengaruhi intensi perilaku membeli buku referensi kuliah ilegal. Dari pemaparan di atas, dapat diartikan semakin yakin seseorang terhadap harapan significant other untuk memunculkan perilaku, maka semakin kuat sehingga kecenderungan perilaku membeli buku referensi kuliah yang ilegal muncul semakin besar.
12
Sebelum peneliti mengadakan penelitian sebenarnya, peneliti mengadakan survey kecil pada tanggal 16 Desember 2010 dengan menyebarkan kuesioner yang berisikan pertanyaan yang meminta pendapat mahasiswa mengenai perilaku membeli buku referensi kuliah ilegal. Dari hasil survey tersebut, peneliti menemukan beberapa fenomena yang yaitu terungkapnya alasan mengenai hal-hal yang melandasi meningkatnya perilaku membeli buku referensi kuliah ilegal antara lain mahasiswa cenderung lebih memilih membeli buku referensi kuliah illegal. Dari 26 orang mahasiswa, 21 orang lebih memilih membeli buku referensi kuliah ilegal dengan alasan lebih murah terlepas dari kualitas gambar yang kurang jelas, dan halaman buku yang kadang-kadang hilang. Berdasarkan uraian di atas, penting bagi peneliti untuk mengangkat permasalahan ini, oleh karena itu peneliti ingin meneliti mengenai seberapa besar intensi mereka untuk menampilkan perilaku membeli buku referensi kuliah ilegal yang akan mempengaruhi sikap apa yang dimiliki oleh mahasiswa dan bagaimana norma subjektif dalam memandang perilaku tersebut serta apa saja yang menyulitkan dan memudahkan mereka untuk membeli buku referensi kuliah ilegal. Maka peneliti menetapkan judul penelitian sebagai berikut: ”PENGARUH SIKAP,
NORMA
SUBJEKTIF,
DAN
PERCEIVED
BEHAVIORAL
CONTROL (PBC) TERHADAP INTENSI MEMBELI BUKU REFERENSI KULIAH ILEGAL PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA”.
13
1.2 Perumusan dan Pembatasan Masalah 1.2.1 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah sikap, norma subjektif, dan Perceived Behavioral Control (PBC) secara signifikan mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah ilegal? 2. Apakah behavioral belief secara signifikan mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah ilegal pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta? 3. Apakah evaluation of behavioral belief secara signifikan mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah ilegal pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta? 4. Apakah normatives beliefs secara signifikan mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah ilegal pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta? 5. Apakah motivation to comply secara signifikan mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah ilegal pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta? 6. Apakah control beliefs secara signifikan mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah ilegal pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?
14
7. Apakah perceived power secara signifikan mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah ilegal pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta? 8. Apakah jenis kelamin secara signifikan mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah ilegal pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta? 9. Apakah uang saku secara signifikan mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah ilegal pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?
1.2.2 Pembatasan Masalah Dari sekian banyak masalah yang dikemukakan dalam latar belakang masalah dan perumusan yang telah disebutkan sebelumnya, agar penelitian ini menjadi lebih terarah dan tidak meluas maka peneliti membatasi penelitian pada variabel intensi membeli buku referensi kuliah ilegal yaitu :
1. Intensi yang dimaksud adalah skor kemungkinan seseorang untuk menampilkan perilaku tertentu dengan faktor motivasional yang mempengaruhi bagaimana usaha yang digunakan untuk menampilkan perilaku tersebut dari skala likert pada item alat ukur intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. 2. Behavioral belief adalah skor-skor keyakinan-keyakinan yang dimiliki seseorang terhadap perilaku yang mendorong terbentuknya sikap dari tiap item yang diukur menggunakan skala sikap terhadap perilaku membeli buku referensi kuliah.
15
3. Evaluation of behavioral belief adalah skor-skor keyakinan subjek mengenai konsekuensi membeli atau tidak membeli buku referensi kuliah ilegal serta evaluasi mengenai konsekuensi-konsekuensi tersebut. 4. Normatives beliefs adalah skor-skor keyakinan mengenai harapan orang lain terhadap subjek yang menjadi acuan untuk menampilkan perilaku. 5. Motivation to comply adalah skor-skor keinginan subjek untuk mengikuti pendapat orang penting (significant other). 6. Control beliefs adalah skor-skor keyakinan mengenai sumber-sumber dan kesempatan-kesempatan yang dibutuhkan memunculkan tingkah laku. 7. Perceived power skor-skor persepsi individu mengenai seberapa kuat control tersebut untuk mempengaruhi dirinya dalam memunculkan tingkah laku sehingga memudahkan atau menyulitkan pemunculan tingkah laku tersebut. 8. Jenis kelamin, yaitu sifat (keadaan) laki-laki atau perempuan. 9. Uang saku, yaitu data yang mungkin berpengaruh terhadap pilihan dalam membeli buku referensi kuliah. 10. Buku referensi kuliah ilegal yang dimaksud adalah buku acuan kuliah yang digandakan atau diperbanyak dengan cara fotokopi tanpa seizin distributor resmi dari si penulis dan buku-buku yang dibeli di tempat yang jelas menjual buku bajakan. 11. Mahasiswa yang dimaksud adalah seseorang yang memiliki status sebagai mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
16
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh sikap, norma subjektif, dan Perceived Behavioral Control (PBC) terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Untuk mengetahui pengaruh variabel behavioral belief terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Untuk mengetahui pengaruh variabel evaluation of behavioral belief terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Untuk mengetahui pengaruh variabel normatives beliefs terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Untuk mengetahui pengaruh variabel motivation to comply terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 6. Untuk mengetahui pengaruh variabel control beliefs terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
17
7. Untuk mengetahui pengaruh variabel perceived power terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 8. Untuk mengetahui pengaruh variabel jenis kelamin terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 9. Untuk mengetahui pengaruh variabel penghasilan orangtua dengan intensi membeli buku referensi kuliah ilegal pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
1.3.2 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, baik yang bersifat teoritis maupun praktis. 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan mengenai fenomena psikologis yang terjadi pada seseorang terhadap penegakan hukum Undang-Undang Hak Cipta Nomor 19 tahun 2002. Selain itu, penelitian ini sebagai bahan dasar bagi penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis Secara praktis manfaat dari penelitian ini diharapkan mengurangi tingkat pembajakan. Moral masyarakat untuk malu membajak atau menggunakan produk bajakan serta menghargai hasil karya orang lain perlu ditumbuhkan
18
dalam diri. Apabila masyarakat telah memiliki budaya malu maka pembajakan tidak akan berkembang. Setelah masyarakat menumbuhkan budaya malu membajak maka ini harus diiringi dengan penegakan hukum yang tegas bagi mereka yang melanggar hak cipta. Penegakan ini akan membuat jera para pelaku pelanggaran hak cipta sekaligus peringatan bagi mereka yang ingin melakukan pembajakan. Kemudian dapat juga dijadikan masukan bagi para pembeli buku referensi kuliah untuk lebih mengenal dan mampu membedakan perilaku membeli buku bajakan yang merupakan sebuah perilaku keliru karena telah melanggar hukum serta dapat mematuhi hukum mengenai Undang-Undang Hak Cipta Nomor19 tahun 2002
1.4 Sistematika Penulisan Dalam penyusunan penelitian ini, menggunakan kaidah penulisan APA style, yaitu kaidah penulisan yang mengacu pada bentuk aturan yang dikeluarkan APA (American Psychological Association). Adapun sistematika penulisan penelitian ini terdiri dari lima bab, yaitu: BAB I :
PENDAHULUAN Berisi latar belakang mengapa perlu dilakukan dilakukan penelitian terhadap
intensi
membeli,
identifikasi
masalah,
perumusan
masalah,pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
19
BAB II :
KAJIAN PUSTAKA Bab ini akan dibahas sejumlah teori yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti secara sistematis, kerangka berpikir dan hipotesis penelitian.
BAB III :
METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai populasi dan sampel, variabel penelitian, instrumen penelitian, prosedur penelitian, dan teknik analisis data.
BAB IV :
ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian meliputi, pengolahan statistik dan analisis terhadap data.
BAB V :
KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN Pada bab ini, peneliti akan merangkum keseluruhan isi penelitian dan meyimpulkan hasil penelitian. Dalam bab ini juga akan dimuat diskusi dan saran.
20
BAB 2 KAJIAN AN PUSTAKA
Bab ini menguraikan kajian pustaka yang digunakan dalam penelitian yang terbagi dalam delapan subbab. Subbab pertama menjelaskan mengenai Theory of Planned Behavior, subbab kedua menganai intensi membeli, subbab ketiga membahas mengenai sikap terhadap perilaku membeli buku referensi kuliah ilegal, subbab keempat membahas mengenai norma subjektif, subbab kelima membahas mengenai Perceived Behavioral Control (PBC), subbab keenam mengenai buku referensi, subbab ketujuh menerangkan kerangka berpikir, dan subbab kedelapan menguraikan hipotesis dalam penelitian ini.
2.1 Theory of Planned Behavior Fishbein (dalam Eagly & Chaiken, 1993) mengungkapkan bahwa dalam theory of reasoned action membatasi pada kelompok perilaku yang bisa dikatakan volitional atau voluntary, yaitu perilaku yang dilakukan orang karena mereka telah memutuskan untuk berperilaku. Pembatasan ini mempunyai konsekuensi karena perilaku yang membutuhkan keterampilan, sumber daya, dan kesempatan yang tidak tersedia bukan perilaku yang volitional sepenuhnya. Fishbein juga memilih untuk tidak memberikan ruang pada kemungkinan bahwa sikap kadang-kadang menimbulkan perilaku yang tidak melibatkan pikiran. Perilaku tersebut bisa saja terjadi, misalnya kebencian terhadap kelompok ras atau etnis menimbulkan kekerasan yang tiba-tiba dan spontan atau kesukaan pada suatu produk tertentu
21
menimbulkan perilaku yang dikenal impuls buying. Fishbein membatasi modelnya pada perilaku volitional, sehingga Fishbein juga tidak menyertakan perilaku yang mungkin timbul dan bebas dari sikap karena sudah merupakan kebiasaan seperti menggunakan sabuk pengaman. Theory of planned behavior menganggap bahwa teori sebelumnya tidak menjelaskan mengenai perilaku yang tidak dapat dikendalikan sepenuhnya oleh individu, melainkan juga dipengaruhi oleh faktor nonmotivasional yang dianggap sebagai kesempatan atau sumber daya yang dibutuhkan agar perilaku dapat dilakukan. Sehingga dalam teorinya, Ajzen menambahkan satu determinan lagi, yaitu kontrol perilaku, yaitu persepsi mengenai mudah atau sulitnya suatu perilaku dilakukan. Oleh karena itu, menurut theory of planned behavior, intensi dipengaruhi oleh tiga hal yaitu sikap, norma subyektif , dan kontrol perilaku (Ajzen, 1988; hal 134). Banyak variabel yang mungkin berhubungan atau mempengaruhi kepercayaan yang dipegang seseorang, seperti : umur, jenis kelamin, etnis status sosial ekonomi, pendidikan, kebangsaan, agama, keanggotaan, kepribadian, suasana hati, emosi, sikap, dan nilai secara umum, inteligensi, anggota kelompok tertentu, pengalaman masa lalu, paparan informasi, dukungan sosial, kemampuan coping, dan lainnya. Seseorang tumbuh dalam lingkungan sosial yang berbeda dan membutuhkan informasi tentang beberapa hal, informasi yang diperoleh mendasari keyakinan mereka tentang konsekuensi suatu perilaku, tentang harapan-harapan normatif dari lingkungan sosial, dan juga tentang hambatan-hambatan yang dapat mencegah mereka untuk membentuk perilaku berdasarkan intensi yang dimilikinya. Laki-laki bisa memiliki
22
pengalaman yang berbeda dalam perjalanan penting daripada pengalaman seorang wanita, orang yang lebih tua mendapatkan informasi yang berbeda dari pada informasi yang ada diantara orang yang lebih muda, dan suasana hati yang bersifat sementara dapat mempengaruhi cara seseorang mempersepsikan sesuatu. Semua faktor ini dapat mempengaruhi perilaku normatif, dan kontrol kepercayaan, dan sebagai hasilnya, mempengaruhi intensi dan tindakan.
2.2 Intensi Membeli Intensi membeli adalah motivasi atau keinginan yang menunjukkan adanya usaha atau kesiapan seseorang untuk menampilkan perilaku membeli. Semakin besar intensi seseorang membeli, semakin besar pula peluang perilaku membeli. Dalam hal ini ini adalah perilaku membeli buku referensi kuliah ilegal. Untuk lebih jelas lagi di bawah ini adalah teori mengenai intensi.
2.2.1 Pengertian Intensi Definisi yang dikemukakan oleh Fishbein & Ajzen (1975, hal: 288) sebagai berikut: “ …intention as a person’s location on subjective probability dimension involving a relation between himself and some action. A Behavioral intention, therefore, refers to a perseon’s subjective probablility that he will perform some behavior” (Ajzen dan Fishbein, 1975) Pengertian ini menjelaskan bahwa intensi merupakan bagian dari diri seseorang dalam kemungkinan dimensi subjektif yang melibatkan hubungan antara dirinya dengan tindakan. Intensi perilaku merupakan perkiraan seseorang
23
mengenai seberapa besar kemungkinannya untuk menampilkan suatu tindakan tertentu. Dalam Attitude and Behavior (1988) Ajzen mendefinisikan intensi sebagai berikut: “Intentions are assumed to capture the motivational factors that have an impact on a behavior; they are indications of how hard people are willing to try, of how much of an effort they are planning to exert, in order to perform the behavior.” Intensi diasumsikan faktor-faktor motivasi yang berdampak pada perilaku, sebagai indikasi seberapa kuat keinginan individu untuk mencoba dan berapa banyak upaya mereka yang direncanakan dalam rangka untuk menampilkan perilaku tersebut. Definisi pada intensi di atas menunjukkan bahwa bahasan tentang intensi merupakan topik yang penting, terutama dalam hubungannya dengan prediksi tingkah laku. Hal ini disebabkan tingkah laku yang banyak dibahas dalam psikologi sosial yang berkaitan dengan tingkah laku di bawah kontrol kemauan atau kesadaran. Artinya, individu akan melakukan suatu tingkah laku hanya jika ia benar-benar ingin melakukannya, untuk itu individu tersebut membentuk intensi. Dari beberapa pernyataan para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa intensi merupakan kemungkinan seseorang untuk menampilkan perilaku tertentu dengan faktor motivasional yang mempengaruhi bagaimana usaha yang digunakan untuk menampilkan perilaku tersebut. Semakin kuat intensi untuk memunculkan perilaku maka akan semakin besar kemungkinan perilaku yang akan ditampilkan.
24
2.2.2 Aspek-aspek Intensi Fishben dan Ajzen (1975, hal 292) intensi memiliki empat aspek, yaitu: 1. Perilaku (behavior), yaitu perilaku spesifik yang nantinya akan diwujudkan. Pada konteks membeli buku referensi kuliah ilegal, perilaku spesifik yang diwujudkan merupakan bentuk-bentuk perilaku membeli buku referensi kuliah ilegal yaitu dengan menggandakan buku referensi kuliah
dengan
cara
fotokopi
buku
tersebut,
membelinya
tanpa
mendapatkan izin dari distribusi resmi buku tersebut, dan membeli buku di tempat yang jelas tempat tersebut adalah tempat yang menjual buku-buku bajakan. 2. Sasaran (target), yaitu objek yang menjadi sasaran perilaku. Objek yang menjadi sasaran dari perilaku spesifik dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu orang atau objek tertentu (particular object), sekelompok orang atau objek (a class of object), dan orang atau objek pada umumnya (any object). Pada konteks membeli buku referensi kuliah ilegal, objek yang menjadi sasaran perilaku dapat berupa tersedianya uang. 3. Situasi (situation), yaitu situasi yang mendukung untuk dilakukannya suatu perilaku (bagaimana dan dimana perilaku itu akan diwujudkan). Situasi dapat pula diartikan sebagai lokasi terjadinya perilaku. Pada konteks membeli buku referensi kuliah ilegal, perilaku tersebut dapat muncul jika mahasiswa merasa membutuhkan buku referensi tersebut dengan cepat, murah dan dengan kualitas yang tidak jauh berbeda dengan
25
buku aslinya, misalnya dosen mewajibkan membeli buku referensi yang diminta. 4. Waktu (time), yaitu waktu terjadinya perilaku yang meliputi waktu tertentu, dalam satu periode atau tidak terbatas misalnya waktu yang spesifik (hari tertentu, tanggal tertentu, jam tertentu), periode tertentu (bulan tertentu), dan waktu yang tidak terbatas (waktu yang akan datang). Hal penting lain yang harus diperhatikan dalam pengukuran intensi yakni setiap dari elemen tersebut memiliki variasi pada tingkat kespesifikan dimensinya. Pada tingkat yang paling spesifik, seseorang akan menampilkan perilaku tertentu tergantung objeknya dalam situasi dan waktu tertentu. Intensi dapat diarahkan pada objek tertentu, sekumpulan objek atau objek apapun.
2.2.3 Determinan Intensi Menurut Fishbein dan Ajzen (1988) determinan intensi sebagai berikut: 1. Sikap terhadap tingkah laku tertentu (attitude toward behavior) 2. Norma subjektif (subjektif norm) 3. Perceived Behavioral Control (PBC)
2.2.4 Intensi Membeli Buku Referensi Kuliah Intensi untuk membeli buku referensi kuliah yang ilegal merupakan kemungkinan subjektif seseorang untuk membeli buku referensi kuliah ilegal dengan faktor motivasional yang menunjukkan kemauan dan usahanya untuk menampilkan
26
perilaku tersebut. Untuk dapat menampilkan perilaku secara akurat, maka intensi membeli buku referensi kuliah ilegal dapat diuraikan melalui empat elemen intensi yang telah dijelaskan sebelumnya dimana membeli buku referensi kuliah ilegal merupakan perilaku yang spesifik, dan membeli buku referensi yang legal adalah target objek dilakukannya perilaku. Sedangkan situasi dan waktu adalah situasi dan waktu saat dilakukannya perilaku membeli buku referensi kuliah ilegal. Dengan semakin besarnya intensi seseorang untuk membeli buku referensi kuliah, maka semakin besar pula peluang perilaku membeli buku referensi kuliah ilegal akan ditampilkan.
2.3 Sikap 2.3.1 Pengertian Sikap Beberapa pendapat pakar dalam psikologi sosial dikemukakan beberapa definisi: Attitude is a favourable evaluative reaction toward something or some, exhibited in one’s belief, feelings intented behavior (Myers, 1996, dalam Sarlito, 2002) Sikap adalah suatu reaksi evaluatif menguntungkan terhadap sesuatu atau beberapa, dipamerkan dalam keyakinan seseorang, perasaan perilaku. Kemudian definisi lain mengatakan: An attitude is a disposition to respond favourably or unfuorably to object, person, institution or event (Azjen 1988, dalam Sarlito, 2002).
Definisi ini memberikan pengertian bahwa sikap adalah suatu disposisi untuk bertindak positif atau negatif terhadap suatu objek, orang, institusi atau peristiwa.
27
Attitude is a psychological tendency that is expressed by evaluating a particular entity with some degree of favor or disfavor (Eagly & Chaiken, 1992 dalam sarlito 2002)
Sikap adalah kecenderungan psikologis yang diekspresikan dengan mengevaluasi kesatuan tertentu dengan beberapa derajat mendukung atau atau tidak mendukung. Definisi lain dikemukakan Gerungan (2004) attitude dapat kita terjemahkan dengan sikap terhadap objek tertentu yang dapat merupakan sikap pandangan atau sikap perasaan, tetapi sikap tersebut disertai dengan kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap objek itu. Pendapat Allport, (1935) dalam Fredman, Jonathan L (1978) mengenai sikap lebih memperkaya pandangan yang dikemukakan sebelumnya. Menurut Allport sikap adalah: “A mental and neural state of readiness, organised through experience, exerting a directive and dynamic influence upon the individual’s response to all objects and situations with which it is related” (810).
Sikap adalah kondisi mental dan neural yang diperoleh dari pengalaman, yang mengarahkan dan secara dinamis mempengaruhi respon-respon individu terhadap semua objek dan situasi yang terkait. Hal yang serupa dikemukakan oleh Dobb (1947) dalam Fredman, Jonathan L (1978): “An implicit, driveproducing response considered socially significant in the individual’s society”
28
Dobb mendefinisikan sikap adalah Sebuah respon implicit yang dianggap sosial yang signifikan dalam masyarakat individu. Aiken (1970) menambahkan bahwa:
“A learned predisposition or tendency on the part of an individual to respond positively or negatively with moderate intensity and reasonable intensity to some object, situation, concept, or other person”.
Sikap adalah predisposisi atau kecenderungan yang dipelajari dari seorang individu untuk merespon secara positif atau negatif dengan intensitas yang moderat dan atau memadai terhadap objek, situasi, konsep, atau orang lain. Definisi yang dikemukakan Aiken ini sudah lebih aktif dan operasional, baik dalam hal mekanisme terjadinya maupun intensitas dari sikap itu sendiri. Predisposisi yang diarahkan terhadap objek diperoleh dari proses belajar. Definisi di atas nampaknya konsisten menempatkan sikap sebagai predisposisi atau tendensi yang menentukan respon individu terhadap suatu objek. Predisposisi atau tendensi ini diperoleh individu dari proses belajar, sedangkan objek sikap dapat berupa benda, situasi, dan orang. Pendapat yang agak berbeda dengan pendapat yang dikemukakan sebelumnya diajukan oleh Triandis (1971) yang menyatakan bahwa sikap adalah: An idea charged with emotion which predisposes a class of actions to a particular class of social situation (hal. 2). Sikap adalah ide yang berkaitan dengan emosi yang mendorong dilakukannya tindakan-tindakan tertentu dalam suatu situasi sosial. Bila Aiken yang secara tegas menyatakan bahwa predisposisi itu diperoleh dari proses
29
belajar, Triandis menyatakan bahwa ide yang merupakan predisposisi tersebut berkaitan dengan emosi. Sikap yang disimpulkan dari berbagai pengamatan terhadap objek diekspresikan dalam bentuk respon kognitif, afektif (emosi), maupun perilaku (Katz & Stoland, 1959; Triandis, 1971). Respon evaluatif dalam bentuk kognitif meliputi beliefs yang dimiliki individu terhadap objek sikap dengan berbagai atributnya (Fishbein & Ajzen, 1975). Sedangkan menurut Ikhwan, dkk (2009), Domain sikap dapat dipahami sebagai dimensi atau unsur-unsur dari sikap. Unsur ini memudahkan seseorang dalam melakukan pemahaman ataupun pengukuran terhadap sikap. 1. Komponen kognitif Mann (1969, dalam Azwar) dalam Luthfi, Ikhwan, dkk. 2009 menjelaskan bahwa komponen kognitif berisi persepsi, kepercayaan dan stereotype yang dimiliki individu mengenai sesuatu. 2. Komponen afektif Merupakan perasaan individu terhadap objek sikap yang menyangkut masalah emosi. Aspek emosional inilah biasanya berakar paling dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin akan mengubah sikap seseorang. Pada umumnya, reaksi emosional yang merupakan komponen afektif ini banyak dipengaruhi oleh kepercayaan atau apa yang kita percayai sebagian benar dan berlaku bagi objek termaksud.
30
3. Komponen konasi atau psikomotor Berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak atau untuk bereaksi terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu. Komponen konatif merupakan kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Pengertian kecenderungan berperilaku menunjukan bahwa komponen konasi meliputi bentuk keinginan perilaku yang tidak dapat dilihat secara langsung, akan tetapi meliputi pula bentuk-bentuk perilaku yang berupa pernyataan atau perkataan yang diucapkan oleh seseorang. Proses kognitif dapat terjadi pada saat individu memperoleh informasi mengenai objek sikap. Proses kognitif ini dapat terjadi melalui pengalaman langsung misalnya pada saat individu minum soft drink kemudian merasakan kesegarannya atau pengalaman tidak langsung yang diperoleh dengan cara menonton iklan soft drink yang memperlihatkan bintang iklan berubah penampilan menjadi lebih segar setelah minum soft drink tersebut di televisi (Eagly & Chaiken, 1993). Rasa segar yang dirasakan ataupun menyaksikan wajah orang lain yang berubah menjadi lebih segar memberikan informasi kepada individu bahwa soft drink adalah minuman yang menyegarkan menyebabkan individu bersikap positif terhadap soft drink. Proses-proses lain yang dapat membentuk sikap adalah afektif dan perilaku. Proses afektif dikemukakan oleh Zanna, Kiesler, dan Pilkonis (1970) dapat membentuk sikap pada individu. Sedangkan Bem (1972) mengemukakan bahwa perilaku sebelumnya dapat mempengaruhi sikap. Pendapat Bem ini lebih dikenal dengan self perception,
31
yaitu individu cenderung akan menunjukkan sikap sesuai dengan perilaku sebelumnya. Definisi-definisi tersebut di atas menunjukkan bahwa secara garis besar sikap terdiri dari komponen kognitif (ide yang umumnya berkaitan dengan pembicaraan dan dipelajari), perilaku (cenderung mempengaruhi respon sesuai dan tidak sesuai), dan emosi (menyebabkan respon-respon yang konsisten).
2.3.2 Aspek-Aspek Sikap Menurut Baron, Robert A & Byrne, Donn (2003). Beberapa aspek-aspek penting dari sikap: 1. Sumber suatu sikap (Attitude Origin). Faktor inilah yang mempengaruhi bagaimana pertama kali sikap terbentuk. Bukti yang ada mengindikasikan bahwa sikap yang tebentuk berdasarkan pada pengalaman langsung seringkali memberikan pengaruh yang lebih kuat pada tingkah laku daripada sikap yang terbentuk berdasarkan pada pengalaman tidak langsung atau pengalaman orang lain. Tampaknya, sikap yang terbentuk berdasarkan pengalaman langsung lebih mudah diingat, dan hal ini meningkatkan dampak mereka terhadap tingkah laku. 2. Kekuatan Sikap (Attitude Strength). Faktor lain salah satu faktor yang paling penting melibatkan apa yang disebut sebagai kekuatan sikap yang dipertanyakan. Semakin kuat sikap tersebut, semakin kuat pula dampaknya pada tingkah laku (Petkova, Ajzen & Driver, (1995) dalam Baron, Robert A & Byrne, Donn (2003).
32
3. Kekhususan sikap (attitude specificity). Aspek yang ketiga yang mempengaruhi sikap dengan tingkah laku adalah kekhususan sikap yaitu sejauh mana terfokus pada objek tertentu atau situasi dibandingkan hal yang umum. Contohnya, Anda mungkin memiliki sikap umum terhadap agama (contohnya, Anda percaya bahwa penting bagi setiap orang untuk memiliki keyakinan agama tertentu daripada tidak memiliki sama sekali). Sebagai tambahan terhadap sikap umum ini, Anda mungkin memiliki sikap khusus tambahan terhadap berbagai aspek agama. Sebagai contoh, perlunya pergi ke gereja setiap minggu (penting atau tidak penting). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara sikap dan tingkah laku lebih kuat ketika sikap dan tingkah laku diukur pada tingkat kekhususan yang sama. Di sisi lain, kita mungkin dapat memprediksikan secara lebih akurat tentang kehendak Anda dalam mengambil tindakan untuk melindungi kebebasan beragama berdasarkan sikap umum Anda terhadap agama dibanding sikap Anda terhadap penggunaan asesoris religious (Fazio &Roskos-Ewoldsen) dalam Baron, Robert A & Byrne, Donn (2003). Kesimpulannya, seperti yang telah kami sebutkan di atas, bukti yang ada menunjukkan bahwa sikap memang mempengaruhi tingkah laku (Pretty & Krosnick, (1995) dalam Baron, Robert A & Byrne, Donn (2003). Namun, kekuatan hubungan ini sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang berbeda hambatan situasional yang mengizinkan atau tidak mengizinkan kita menampilkan
33
ekspresi lahiriah dari sikap kita, begitu pula aspek dari sikap itu sendiri (sifatnya, kekuatan, dan kekhususannya dibandingkan orang lain).
2.3.3 Komponen Sikap Fishbein dan Ajzen (1975), berpendapat bahwa ada dua komponen dalam pembentukan sikap yaitu: 1. Behavioral Belief adalah keyakinan-keyakinan yang dimiliki seseorang terhadap perilaku dan merupakan keyakinan yang akan mendorong terbentuknya sikap. 2. Evaluation of behavioral belief merupakan evaluasi positif atau negatif individu terhadap perilaku tertentu berdasarkan keyakinan-keyakinan yang dimilikinya.
Hubungan antara sikap, keyakinan tentang konsekuensi tingkah laku, dan evaluasi terhadap konsekuensi diformulasikan dalam bentuk perhitungan sebagai berikut:
AB = Σ bi ei AB
= Sikap terhadap tingkah laku membeli buku referensi kuliah ilegal
bi
= Keyakinan membeli buku referensi kuliah ilegal akan menghasilkan konsekuensi (i)
ei
= Evaluasi terhadap konsekuensi (i)
i
= Konsekuensi dari tingkah laku membeli buku referensi kuliah ilegal
34
2.3.4 Peran Beliefs (keyakinan) Fishbein & Ajzen (1975, hal 131) mengemukakan pendapatnya tentang beliefs (keyakinan) : “Subjective probability of a relation between the object of the beliefs and some other object, value, concept or attribute.” Keyakinan adalah kemungkinan subjektif dari sebuah hubungan antara objek keyakinan dengan objek nilai, konsep atau atribut lain. Penjelasan dasar menyebutkan bahwa perilaku adalah fungsi dari informasi penting, atau beliefs (keyakinan bahwa perilaku adalah fungsi dari informasi penting atau belief yang relevan terhadap perilaku. Umumnya belief mengacu pada kemungkinan penilaian subjektif yang dimiliki seseorang tentang beberapa aspek yang berbeda-beda dalam
dunianya
lingkungannya.
termasuk Sedangkan
juga
pemahaman
secara
khusus,
tentang belief
diri
sendiri
didefinisikan
dan
sebagai
kemungkinan subjektif tentang hubungan antara objek belief dengan beberapa objek lain, nilai, konsep, atau atribut. Setiap keyakinan menghubungkan suatu objek dengan beberapa atribut. Misalnya sikap seseorang terhadap objek merupakan fungsi dari evaluasinya terhadap atribut tersebut. Beliefs menunjukkan tentang informasi yang dimiliki seseorang tentang sebuah objek. Secara spesifik, belief menghubungkan objek terhadap beberapa atribut berupa seseorang, individu, sekelompok orang, lembaga, tingkah laku, kebijaksanaan, peristiwa, dan lain-lain. Sedangkan atribut bisa berupa objek, trait, property, kualitas, karakteristik, hasil atau kejadian. Sebagai contoh: ketika kita melihat seorang atasan di kantor menggunakan sepeda untuk pergi ke kantor, maka atribusi yang kemungkinan timbul yaitu atasan kita
35
adalah seseorang yang senang dengan olah raga sepeda, seseorang yang peduli terhadap lingkungan sekitarnya, atau mungkin atasan kita adalah seseorang yang tidak punya uang (miskin) untuk memiliki kendaraan pribadi lain selain sepeda. Dalam hal ini, objek belief adalah atasan kita, sedangkan atribut adalah sifat-sifat seperti peduli terhadap lingkungan dan senang olah raga. Hubungan antara objek dan atribut disebut sebagai belief. Menurut Fishbein dan Ajzen (1975) jenis belief dapat terbentuk dengan menerima informasi tentang objek dari sumber luar. Sumber luar dalam arti termasuk koran, buku-buku, majalah, radio, dan televisi, dosen, teman, relasi, rekan kerja, dan lain-lain. Jenis belief ini disebut juga informational beliefs.
2.4 Norma Subjektif (Subjective norm) 2.4.1 Pengertian Norma Subjektif Fishbein dan Ajzen (1975) mengemukakan bahwa norma subjektif sebagai berikut: “The subjective norm is the person’s perception that most people who are important to him think he should or should not perform the behavior in question.”(hal 302) Pengertian di atas menjelaskan bahwa norma subjektif merupakan keyakinan individu mengenai harapan orang-orang sekitar yang berpengaruh (significant other) baik perorangan ataupun perkelompok untuk menampilkan perilaku tertentu atau tidak. Kemudian Hogg & Vaughan (1996: hal 104) berpendapat:
36
“Subjective norm a product of what the individual perceives to be other beliefs. Significant others provide a guide about what is the proper thing to do.” Pengertian diatas menjelaskan bahwa norma subjektif adalah produk dari persepsi individu tentang beliefs yang dimiliki orang lain. Significant other memberikan panduan tentang hal yang tepat untuk melakukannya.
2.4.2 Komponen Norma subjektif Menurut Fishbein dan Ajzen (1975), norma subjektif secara umum mempunyai dua komponen berikut: 1. Normatives beliefs. Persepsi atau keyakinan mengenai harapan orang lain terhadap dirinya yang menjadi acuan untuk menampilkan perilaku atau tidak. Keyakinan yang berhubungan dengan pendapat tokoh atau orang lain yang penting dan berpengaruh bagi individu atau tokoh panutan tersebut apakah subjek harus melakukan atau tidak suatu perilaku tertentu. 2. Motivation to Comply. Motivasi individu untuk memenuhi harapan tersebut.
Norma subjektif dapat dilihat sebagai dinamika antara dorongan-dorongan yang dipersepsikan individu dari orang-orang disekitarnya (significant others) dengan motivasi untuk mengikuti pandangan mereka (motivation to comply) dalam melakukan atau tidak melakukan tingkah laku tersebut. Hubungan antara normatives beliefs dengan norma subjektif dapat dilihat pada rumus berikut: SN = Σ ni mi
37
SN
= Norma subjektif (subjective norm)
ni
= Normatives beliefs terkait dengan orang atau kelompok orang yang berpengaruh
mi
= Motivasi individu untuk mematuhi orang atau kelompok orang yang berpengaruh (motivation to comply)
i
= Orang atau kelompok orang yang berpengaruh
Pada rumus di atas dapat dilihat bahwa norma subjektif (SN) didapatkan dari hasil penjumlahan hasil kali dari normatives beliefs tentang tingkah laku I (ni) dengan motivation to comply (mi). Dengan kata lain, individu yang percaya bahwa individu atau kelompok yang berpengaruh terhadapnya akan mendukung untuk melakukan tingkah laku tersebut, maka hal ini akan menjadi tekanan sosial bagi individu tersebut untuk melakukannya. Sebaliknya, jika ia percaya orang lain yang berpengaruh padanya tidak mendukung tingkah laku tersebut, maka hal ini menyebabkan ia memiliki norma subjektif untuk tidak melakukannya. Normative belief mempunyai hubungan dengan persepsi subjek terhadap sikap orang yang berpengaruh tentang tingkah laku yang dimaksud. Sedangkan motivation to comply berhubungan dengan kekuatan yang dimiliki orang yang berpengaruh terhadap subjek yang bersangkutan.
38
2.5 Perceived Behavioral Control (PBC) 2.5.1Pengertian Perceived Behavioral Control (PBC) Perceived behavioral control menurut Ajzen dan Icek (1988) adalah salah satu determinan dalam intensi perilaku. Berikut ini akan dijelaskan mengenai definisi Perceived behavioral control dalam hubungannya dengan intensi perilaku. “This factor refers to the perceived ease or difficulty of performing the behavior and it assumed to reflect pas experience as well as anticipated impediments and obstacles” “Faktor ini mengacu pada kemudahan yang dirasakan atau kesulitan melaksanakan perilaku dan diasumsikan untuk mencerminkan pengalaman pas serta hambatan diantisipasi dan hambatan" PBC tidak berkaitan secara langsung dengan kontrol yang sebenarnya dimiliki individu dalam situasi-situasi tertentu. PBC berkaitan dengan pengaruhpengaruh yang mungkin dimiliki atau kontrol tingkah laku yang dipersepsi (perceived behavioral control) oleh individu terhadap tingkah laku.
2.4.1 Komponen Perceived Behavioral Control (PBC) 1. Control beliefs, adalah beliefs-beliefs mengenai sumber-sumber dan kesempatan-kesempatan yang dibutuhkan (requisite resources and opportunities) untuk memunculkan tingkah laku. 2. Perceived power, adalah persepsi individu mengenai seberapa kuat kontrol tersebut untuk mempengaruhi dirinya dalam memunculkan tingkah laku sehingga memudahkan atau menyulitkan pemunculan tingkah laku tersebut.
39
Hubungan dua komponen tersebut di atas dengan PBC dapat digambarkan sebagai berikut : PBC = Σ ci pi
PBC
= Perceived Behavioral Control
ci
= Control belief, keyakinan bahwa i adalah faktor yang mendorong atau menghambat tingkah laku membeli buku referensi kuliah ilegal.
pi
= Perceived power tentang
persepsi individu terhadap seberapa kuat
kontrol tersebut untuk mempengaruhi dirinya dalam pemunculan tingkah laku membeli buku referensi kuliah ilegal. i
= Orang atau kelompok orang yang berpengaruh
2.6 Buku Referensi 2.6.1 Pengertian buku referensi Referensi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 2002 edisi ketiga Balai Pustaka, mengandung makna sumber acuan, rujukan, petunjuk. Yang dimaksud sumber acuan diantara buku teks (lembaran terjilid). Kemudian akan muncul istilah buku referensi. Definisi buku referensi (Trimo, 1997) adalah suatu buku atau sejumlah publikasi kepada siapa orang berkonsultasi untuk mencari fakta-fakta atau informasi tentang latar belakang suatu objek, orang atau peristiwa secara cepat dan mudah. Buku sumber ini bukan untuk dibaca secara menyeluruh, seperti kamus, ensiklopedi, handbook, direktori, guidebooks, almanak-almanak, peta,
40
buku biografi, buku indeks dan abstrak, publikasi penelitian dan publikasi pemerintahan. Pada intinya buku teks yang mengandung informasi yang dibatasi oleh tujuan-tujuan yang ingin dicapainya dan biasanya ditulis komprehensif dilengkapi dengan indeks-indeks alfabetis sehingga orang mudah dan cepat mencari data yang dibutuhkannya. Maka koleksi ini memang diperuntukkan dibaca ditempat, selain hal tersebut diatas faktor lain adalah karena koleksi ini seringkali tidak mudah didapatkan atau dalam jumlah terbatas, jenis buku referensi juga sebagai bahan pustakawan untuk mampu memenuhi permintaanpermintaan informasi. Informasi atau kandungan informasi yang terdapat dalam jenis buku referensi seperti kamus, ensiklopedi, handbook dan lainnya, berikut dijabarkan dalam tabel 2.1
41
Tabel 2.1 Jenis Buku referensi No 1
Jenis Buku Referensi Kamus
2
Encyclopaedia
3
Handbook/manual
4
Guidebook
5
Direktori
6
Almanak
7
Buku Biografi
8
Indeks dan Bibliografi
Informasi pokok yang dikandung : Segala sesuatu tentang kata/istilah : Arti/definisi Asal mula kata Cara pemakaiannya Sinonim dan antonym Segala sesuatu tentang istilah, objek, peristiwa, temuan : Latar belakang dan perkembangannya Data-data (fakta-fakta) relevansinya kegunaannya Informasi utamanya tentang : Bagaimana melakukan sesuatu, membuat Apa/what, Bagaimana/how, Mengapa/why, dan Kapan/when Informasi utamanya tentang : Menemukan sesuatu apa/what, dimana/where, berapa banyak/how much, berapa jauh/how far, berapa tinggi/how high dan seterusnya Informasinya utamanya tentang : Perkembangan yang terbaru dalam suatu bidang/subjek tertentu Instansi/organisasi/perusahaan serta nama dan alamat pejabatnya Statistik dan produknya Informasi tentang : Kalender disertai data-data astronomis Statistik (dalam bidang tertentu) Fakta-fakta yang menarik tentang Negaranegara, olah raga, kepariwisataan dll. Informasi tentang : Riwayat hidup tokoh dalam bidang tertentu Hasil-hasil temuan/prestasi orang Latar belakang dari teori, prinsip, konsep dan seterusnya yang dianut seorang tokoh dalam bidang/peristiwa tertentu. Informasi utamanya tentang : Nama lengkap pengarang (biasanya dilengkapi dengan tahun kelahiran) Judul lengkap serta subjudulnya Subjek dan rinciannya (bila beranotasi) Nama pusat informasi yang menyimpan dokumen.
Sumber : http://sms.unikom.ac.id/lib/y.php?/journal/id/11
42
2.7 Kerangka Berpikir Pembajakan dan pelanggaran hak cipta sampai saat ini merupakan suatu fenomena sosial dimana jumlah orang yang membajak buku semakin meningkat. Tidak hanya yang membajak saja, tetapi juga orang yang membeli buku bajakanpun banyak. Semakin meningkat diberbagai kalangan usia terutama pada mahasiswa yang setiap harinya sangat erat kaitannya dengan buku referensi kuliah tanpa mempedulikan suatu karya cipta orang lain. Karena pada kenyataannya, jumlah buku bajakan tidak mengalami penurunan bahkan semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena kurangnya sanksi terhadap perilaku membajak dan membeli buku bajakan. Di kalangan mahasiswa baik menggandakan buku referensi kuliah dengan cara fotokopi maupun membeli buku bajakan adalah hal yang biasa, apalagi mereka yakin sekali akan tindakan mereka tersebut dengan alasan untuk ilmu pengetahuan. Berhenti untuk membeli buku bajakan terbilang sulit terlebih pada awal semester perkuliahan, mahasiswa dianjurkan untuk memiliki buku kuliah karena materi yang dipelajari berasal dari buku referensi tersebut. Selain itu buku referensi kuliah yang asli biasanya mahal. Salah satu alasan mahasiswa membeli buku bajakan dengan cara fotokopi karena di lingkungan kampus banyak sekali tempat untuk fotokopi buku. Tempat fotokopi bisa dikategorikan sebagai pembajakan. Perilaku membeli diawali dengan intensi. Pada umumnya seseorang yang memiliki intensi untuk melakukan tindakan tertentu, maka akan lahir perilaku tertentu. Dalam hal ini munculnya perilaku membeli buku referensi kuliah ilegal di awali dengan sikap. Sikap yang meliputi behavioral belief dan evaluation of
43
behavioral belief , dapat menentukan perilaku seseorang untuk berperilaku. Selain sikap, norma subjektif juga memiliki hubungan dalam menentukan intensi berperilaku. Norma subjektif yang meliputi normative belief mengenai keyakinan individu terhadap harapan orang lain (significant other) baik perorangan maupun kelompok kepada individu untuk menampilkan perilaku. Yang kemudian mempengaruhi individu untuk menerima ataupun menolak menampilkan perilaku serta seberapa keinginan untuk mengikuti pendapat tersebut motivation to comply. Faktor lain juga berpengaruh dalam pembentukan intensi yaitu Perceived Behavioral Control. Persepsi individu mengenai kemudahan atau kesulitan individu dalam menampilkan perilaku membeli buku referensi kuliah ilegal dan diasumsikan merupakan refleksi dari pengalaman-pengalaman yang telah terjadi sebelumnya serta hambatan-hambatan yang diantisipasi (control beliefs)
dan
seberapa kuat untuk mempengaruhi diri individu dalam memunculkan tingkah laku sehingga memudahkan atau menyulitkan pemunculan tingkah laku tersebut (perceived power). Selanjutnya faktor jenis kelamin uang saku juga dianggap mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Semua faktor di atas diasumsikan dapat mempengaruhi psikologis seseorang mulai dari sikap, norma subjektif, Perceived Behavioral Control, jenis kelamin, dan uang saku terhadap perilaku membeli buku referensi kuliah bajakan. Semua variabel-variabel itu kemudian akan menjadi pertimbangan dalam diri seseorang dan akan mempengaruhi intensinya untuk menampilkannya atau tidak menampilkan perilaku membeli buku referensi kuliah ilegal.
44
Penelitian ini mengangkat mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah sebagai subjek penelitian. Pada penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Perilaku manusia diarahkan oleh tiga perimbangan yaitu: behavioral beliefs, normatives beliefs dan control beliefs. Dalam setiap pertimbangan, behavioral beliefs menghasilkan sikap yang positif atau negatif terhadap suatu perilaku; normatives beliefs menghasilkan norma subjektif: dan control beliefs memicu keyakinan individu untuk menampilkan perilaku yang disebut perceived behavioral control. Sikap terhadap perilaku membeli buku referensi kuliah ilegal. Norma subjektif dan persepsi mengenai kemudahan dan kesulitan untuk menampilkan perilaku membeli buku referensi kuliah yang mengarah pada bentuk intensi perilaku. Dalam hal ini semakin kuat sikap seseorang terhadap perilaku membeli buku referensi kuliah ilegal dan semakin kuat significant other (norma subjektif) semakin
besar
peluang
dan
faktor-faktor
yang
mendukung
seseorang
menampilkan perilaku membeli buku referensi kuliah ilegal, maka semakin kuat intensi seseorang untuk menampilkan perilaku dan semakin besar kemungkinan perilaku membeli buku referensi kuliah ilegal itu muncul namun peneliti hanya membahas hanya sampai intensi saja tidak sampai pada perilaku membelinya. Alur pemikiran dari penelitian ini diilustrasikan pada gambar 2.1.berikut:
45
Gambar 2.1 Kerangka pikir
behavioral belief
evaluation of behavioral belief
normatives beliefs
motivation to comply
Intensi membeli buku referensi kuliah ilegal
control beliefs
perceived power
jenis kelamin
uang saku
46
2. 8 Hipotesis Penelitian Hipotesis Alternatif H1 : Ada pengaruh sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control (PBC) terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. H2 : Ada pengaruh variabel behavioral belief terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. H3
:
Ada pengaruh variabel evaluation of behavioral belief terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
H4 : Ada pengaruh variabel normatives beliefs terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. H5 : Ada pengaruh variabel motivation to comply terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. H6 : Ada pengaruh variabel control beliefs terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. H7 : Ada pengaruh variabel perceived power terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. H8 : Ada pengaruh variabel jenis kelamin terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. H9 : Ada pengaruh variabel uang saku terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
47
Hipotesis nihil H01 : Tidak ada pengaruh antara sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control (PBC) terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. H02 : Tidak ada pengaruh variabel behavioral belief terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. H03 : Tidak ada pengaruh variabel evaluation of behavioral belief terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. H04 : Tidak ada pengaruh variabel normatives beliefs terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. H05 : Tidak ada pengaruh variabel motivation to comply terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. H06 : Tidak ada pengaruh variabel control beliefs terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. H07 : Tidak ada pengaruh variabel perceived power terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. H08 : Tidak ada pengaruh variabel jenis kelamin terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. H09 : Tidak ada pengaruh variabel uang saku terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 48
BAB 3 METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang metode penelitian yang akan digunakan dan penjelasan mengenai pendekatan penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional, pengumpulan data, Tahap penyusunan instrumen, tahap pengujian instrumen, prosedur penelitian teknik analisis data. Penjelasan masing-masing subbab sebagai berikut:
3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada umumnya penelitian kuantitatif banyak menggunakan angka, mulai dengan pengumpulan data, penafsiran data serta penampilan dari hasil penelitiannya. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi status gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan yang di dalamnya terdapat variabel yang nilai-nilainya dinyatakan dalam bentuk numerikal. Adapun alasan pendekatan ini adalah peneliti ingin mengetahui gambaran intensi membeli pada mahasiswa dalam membeli buku referensi kuliah ilegal. Kemudian data dan hasilnya diolah kemudian disajikan dalam bentuk angkaangka dan gambaran dari sampel penelitian pengaruh sikap, norma subjektif, dan
49
Perceived Behavior Control terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Penelitian deskriptif secara sederhana ini berarti penelitian yang berusaha memaparkan suatu fenomena berdasarkan data yang terkumpul dari penelitian yang dilakukan. Data yang akan dihasilkan adalah data kuantitatif yaitu berupa angka-angka yang akan dianalisa, dan hasilnya dijelaskan secara deskriptif mengenai hubungan antar variabel yang akan diteliti. Dalam hal ini sesuai dengan tujuan peneliti pada penelitian ini, yaitu untuk mendapatkan informasi mengenai pengaruh sikap, norma subjektif, dan Perceived Behavior Control (PBC) terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1 Populasi Penelitian Langkah pertama yang harus dilakukan suatu penelitian adalah dengan mengidentifikasi dan mendefinisikan secara jelas populasi yang akan dilibatkan. Populasi adalah keseluruhan unit yang menjadi fokus peneliti dalam ruang lingkup dan waktu tertentu (Sulistiyono, 2005). Sedangkan menurut Sugiyono (2010) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Dalam penelitian ini populasinya adalah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Berdasarkan data yang diperoleh dari PUSKOM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, populasi mahasiswa seluruh fakultas adalah 16670 orang.
50
3.2.2 Sampel Penelitian dan Teknik Pengambilan Sampel Ferguson (dalam Sevilla, 1993) mendefinisikan sampel adalah beberapa bagian kecil atau cuplikan yang ditarik dari populasi, atau porsi dari suatu populasi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel sejumlah 200 orang. Jumlah sampel tersebut telah memenuhi syarat untuk digunakan sebagai data penelitian, karena telah sesuai dengan pendapat Gay (dalam Sevilla, 1993) yang menyatakan bahwa ukuran minimum yang dapat diterima berdasarkan tipe penelitian korelasional adalah 30 subjek. Pada penelitian ini, peneliti menetapkan subjek yang akan diikutsertakan adalah subjek yang memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang berasal dari seluruh fakultas, yaitu Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Adab dan Humaniora, Fakultas Ushuluddin dan filsafat, Fakultas Syariah dan Hukum, Fakultas Dirasat Islamiyah, Fakultas Psikologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan. b. Angkatan 2006-2010. Alasan peneliti memilih angkatan ini karena angkatan ini adalah angkatan yang masih aktif di kampus baik mahasiswa yang mengikuti kuliah maupun mahasiswa yang mengikuti kegiatan kemahasiswaan, sehingga dapat dikatakan bahwa mereka masih memiliki mobilitas yang tinggi di dalam kampus. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel sejumlah 200 orang. Namun peneliti menyebarkan kuesioner lebih dari 200 dengan alasan untuk
51
mengantisipasi kuesioner yang tidak dikembali dan yang tidak terisi seluruhnya. Jumlah sampel tersebut telah memenuhi syarat untuk digunakan sebagai data penelitian, karena telah sesuai dengan pendapat Gay (dalam Sevilla, 1993) yang menyatakan bahwa ukuran minimum yang dapat diterima berdasarkan tipe penelitian korelasional adalah 30 subjek. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling jenis quota sampling atau sampling kuota. Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan (Sugiyono, 2010). Metode ini dipilih karena random sampling yang merupakan cara yang ideal untuk mendapatkan sampel yang representatif, cenderung sulit untuk dilakukan. Pada quota sampling, peneliti harus mengidentifikasi kategori yang relevan (misalnya laki-laki dan perempuan, usia di bawah 30 tahun atau di atas 30 tahun, dan lain-lain), kemudian menentukan kuota setiap kategori (Neuman, 2003). Teknik ini dipilih karena Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta terbagi ke dalam kategori fakultas. Untuk menggunakan teknik sampling ini secara benar, peneliti membutuhkan informasi yang lengkap tentang karakteristik populasi. Kemudian, peneliti harus mengetahui proporsi dari masing-masing kuota. Proporsi yang didapatkan mungkin tidak sama antar kuota satu dengan yang lainnya, maka peneliti harus menetapkan bobot atau kadar pada elemen sampel (Kerlinger, 2000). Peneliti mengambil sampel dari 10 fakultas, Fakultas Ilmu Sosial dan politik (FISIP) masih begabung dengan Fakultas Ekonomi dan Sosial. Dari jumlah
52
populasi sebanyak 16670 orang, peneliti menetapkan sampel penelitian sebanyak 200 orang. Alasan peneliti menetapkan 200 orang adalah dikarenakan kemampuan peneliti, keterbatasan dana, dan waktu. Selain itu sebagai rekomendasi umum, menurut Crocker & Algina menyarankan 200 orang sebagai jumlah sampel yang sudah cukup memadai. (seperti dikutip dalam Azwar, 2008) Untuk mengambil sampel tersebut, peneliti menggunakan rumus proporsi sebagai berikut.
Populasi per fakultas X jumlah sampel yang ditentukan Populasi total
Maka jumlah sampel untuk masing-masing fakultas pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
: 3792/ 16670x 200
2.
Fakultas Adab dan Humaniora : 1321/16670 x 200
3.
Fakultas Ushuluddin dan filsafat
: 591/16670 x 200
= 7 orang
4.
Fakultas Syariah dan Hukum
: 2396/16670 x 200
= 29 orang
5.
Fakultas Dirasat Islamiyah
: 290/16670 x 200
= 3 orang
6.
Fakultas Psikologi
: 814/16670 x 200
= 10 orang
7.
Fakultas Sains dan Teknologi
: 2031/16670 x 200 = 25 orang
8.
Fakultas Dakwah dan Komunikasi
: 1773/16670 x 200 = 21 orang
9.
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
: 2604/16670 x 200 = 31 orang
10.
Fakultas Kedokteran dan Kesehatan
: 1058/16670 x 200
53
= 45 orang
= 16 orang
= 13 orang
3.3 Variabel Penelitian Variabel merupakan karakteristik atau keadaan atau kondisi pada suatu obyek yang mempunyai variasi nilai. (Santoso, 2005). Menurut Kerlinger (2000), variabel adalah simbol atau lambang yang padanya kita lekatkan bilangan atau nilai. Variabel terbagi menjadi dua macam, yaitu variabel terikat (Dependent Variable) dan variabel bebas (Independent Variable). Sama hal nya dengan Kerlinger, menurut sevilla Variabel adalah suatu karakteristik yang memiliki dua atau lebih nilai atau sifat yang berdiri sendiri-sendiri. Variabel terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang dapat dimanipulasi dan berfungsi menerangkan (mempengaruhi) variabel lain. Sedangkan variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dapat dimanipulasi dan dipengaruhi oleh variabel lain (Sevilla et.al, 1993). Dependent variable dalam penelitian ini adalah intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Sedangkan Independent variable dari penelitian ini ada tiga, yaitu sikap, norma subjektif, dan Perceived Behavioral Control (PBC).
3.3.1 Definisi konseptual variabel 1. Intensi membeli Intensi membeli buku referensi kuliah ilegal adalah keinginan yang menunjukkan adanya usaha atau kesiapan seseorang untuk menampilkan perilaku membeli.
54
2. Sikap Sikap adalah penilaian suatu disposisi untuk bertindak positif atau negatif terhadap suatu objek, orang, institusi atau peristiwa. 1. Behavioral Belief adalah keyakinan-keyakinan yang dimiliki seseorang terhadap perilaku dan merupakan keyakinan yang akan mendorong terbentuknya sikap. 2. Evaluation of behavioral belief merupakan evaluasi positif atau negatif individu terhadap perilaku tertentu berdasarkan keyakinan-keyakinan yang dimilikinya.
3. Norma Subjektif Norma subjektif adalah keyakinan individu mengenai harapan orang-orang sekitar yang berpengaruh (significant other) baik perorangan ataupun perkelompok untuk menampilkan perilaku tertentu atau tidak. 1. Normatives beliefs adalah persepsi atau keyakinan mengenai harapan orang lain terhadap dirinya yang menjadi acuan untuk menampilkan perilaku atau tidak. Keyakinan yang berhubungan dengan pendapat tokoh atau orang lain yang penting dan berpengaruh bagi individu atau tokoh panutan tersebut apakah subjek harus melakukan atau tidak suatu perilaku tertentu. 2. Motivation to Comply adalah motivasi individu untuk memenuhi harapan tersebut. Sejauh mana keinginan seseorang untuk mengikuti pendapat tokoh atau orang penting (significant other) tersebut.
55
4. Perceived Behavioral Control (PBC) Perceived Behavioral Control (PBC) adalah seberapa besar keyakinan subjek akan kemampuannya memunculkan perilaku. faktor-faktor yang menghambat atau yang mendukung munculnya perilaku membeli buku referensi kuliah ilegal. 1. Control beliefs, adalah beliefs-beliefs mengenai sumber-sumber dan kesempatan-kesempatan yang dibutuhkan (requisite resources and opportunities) untuk memunculkan tingkah laku. 2. Perceived power, adalah persepsi individu mengenai seberapa kuat kontrol tersebut untuk mempengaruhi dirinya dalam memunculkan tingkah laku sehingga memudahkan atau menyulitkan pemunculan tingkah laku tersebut.
3.3.2 Definisi operasional Untuk dapat mengukur konsep-konsep dalam penelitian ini diperlukan pengoperasionalisasian konsep tersebut dengan cara menetapkan rincian indikator variabel yang digunakan dalam pengukuran. Definisi operasional digunakan untuk memberikan batasan arti suatu variabel dengan merinci hal yang harus dikerjakan oleh peneliti untuk mengukur variabel tersebut (Kerlinger, 2000). Oleh karena itu, untuk menghindari terjadinya perbedaan persepsi dalam menginterpretasikan definisi untuk setiap variabel pada penelitian ini, maka definisi operasional dari penelitian ini dibatasi sebagai berikut:
56
1. Intensi membeli Definisi operasional dari intensi membeli buku referensi kuliah ilegal adalah skor kemungkinan seseorang untuk menampilkan perilaku tertentu dengan faktor motivasional yang mempengaruhi bagaimana usaha yang digunakan untuk menampilkan perilaku tersebut dari skala model likert pada item alat ukur intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Berikut adalah operasional independent variabel:
2. Sikap Definisi operasional dari Sikap adalah skor-skor dari tiap item yang diukur menggunakan skala sikap terhadap perilaku membeli buku referensi kuliah ilegal yang diperoleh dari hasil elisitasi yaitu: a. behavioral beliefs adalah skor-skor keyakinan-keyakinan yang dimiliki seseorang terhadap perilaku yang mendorong terbentuknya sikap dari tiap item yang diukur menggunakan skala sikap terhadap perilaku membeli buku referensi kuliah. b. evaluation of behavioral belief adalah skor-skor keyakinan subjek mengenai konsekuensi membeli atau tidak membeli buku referensi kuliah ilegal serta evaluasi mengenai konsekuensi-konsekuensi tersebut.
3. Norma subjektif Definisi operasional dari norma subjektif adalah skor-skor dari normatives beliefs tentang tingkah laku membeli buku referensi kuliah ilegal dengan
57
motivasi untuk mengikutinya. Norma subjektif diukur dengan skala norma subjektif yang diperoleh dari hasil elisitasi yaitu: a. Normatives beliefs adalah skor-skor keyakinan mengenai harapan orang lain terhadap subjek yang menjadi acuan untuk menampilkan perilaku. b. motivation to comply adalah skor-skor keinginan subjek untuk mengikuti pendapat orang penting (significant other).
4. Perceived Behavioral Control (PBC) Definisi operasional dari Perceived Behavioral Control (PBC) adalah skor dari control beliefs tentang hadir atau tidaknya faktor dengan kekuatan faktor dalam mendukung atau menghambat tingkah laku. Semakin besar skor penjumlahan tersebut, maka semakin besar persepsi kontrol seseorang terhadap perilaku membeli buku referensi kuliah ilegal. Variabel perceived behavioral control diukur menggunakan skala Perceived Behavioral Control (PBC). Adapun definisi operasional dari control beliefs dan perceived power yaitu: a. Control beliefs adalah skor-skor keyakinan mengenai sumber-sumber dan kesempatan-kesempatan yang dibutuhkan memunculkan tingkah laku. b. Perceived power adalah skor-skor persepsi individu mengenai seberapa kuat kontrol tersebut untuk mempengaruhi dirinya dalam memunculkan tingkah laku sehingga memudahkan atau menyulitkan pemunculan tingkah laku tersebut.
58
3.4 Pengumpulan Data Data primer didapat dari studi kepustakaan yang ditampilkan langsung dari sumber pertama dari subjek yang telah dipilih untuk mengisi skala yang telah peneliti tentukan skornya pada jawaban-jawaban yang ditulis oleh subjek. Data sekunder didapat dari data yang diolah, dan disajikan pihak lain dalam bentuk publikasi ilmiah.
3.4.1 Teknik Pengumpulan data Dalam penelitan ini, peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa skala model likert untuk mengumpulkan data di lapangan yaitu terdiri dari 4 bagian dengan tujuh skala, yang mencakup (1) dua skala untuk mengkur sikap terhadap perilaku membeli buku referensi kuliah ilegal, (2) dua skala untuk mengukur norma subjektif, (3) dua skala untuk mengukur Perceived Behavioral Control (PBC), dan (4) satu skala untuk mengukur intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Skala Model likert dipilih sebagai instrumen untuk mengumpulkan data karena skala ini adalah skala yang sering digunakan data normatif mengenai sikap atau belief. Keempat bagian tersebut digabungkan menjadi sebuah kuesioner. Kuesioner digunakan karena sifatnya yang efisien, sehingga peneliti bisa mengumpulkan banyak data sekaligus dalam waktu yang singkat. Seperti yang disebutkan Neuman (2003), kuesioner merupakan salah satu bentuk instrumen yang tepat untuk penelitian survey selain wawancara. Pada penelitian ini, skala model likert yang digunakan mempunyai enam alternatif jawaban, artinya tidak ada nilai tengah (zero poin).
59
Item-item
yang
menggambarkan
kuat
atau
lemahnya
niat
atau
kecenderungan subjek untuk membeli buku referensi kuliah ilegal. Item yang mengukur intensi ini terdiri dari enam alternatif pilihan jawaban, mulai dari sangat setuju hingga sangat tidak setuju. Semakin besar skor, maka semakin besar intensi mahasiswa untuk membeli buku referensi kuliah ilegal.
3.5 Tipe instrumen dan cara skoring Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan berupa skala. tujuh skala yakni dua skala sikap, dua skala norma subjektif, dua skala Perceived Behavioral Control (PBC) dan satu skala intensi membeli buku referensi kuliah ilegal yang digabungkan menjadi sebuah kuesioner. Kuesioner yang diberikan terdiri dari empat bagian yaitu Kuesioner A, kuesioner B, kuesioner C, dan kuesioner D. Pada kuesioner A terdiri dari dua skala sikap. Bagian satu untuk mengukur Evaluation of behavioral belief dan bagian dua untuk mengukur behavioral belief; Pada kuesioner B terdiri dari dua skala norma subjektif. Bagian satu untuk mengukur motivation to comply dan bagian dua untuk mengukur normatives beliefs; Pada kuesioner C terdiri dari dua skala Perceived Behavioral Control (PBC). Bagian satu untuk mengukur control belief dan bagian dua untuk mengukur perceived power; dan pada kuesioner D terdiri dari satu skala intensi. Dalam kuesioner ini terdapat enam kategori jawaban yang masing-masing bagian mempunyai pengertian sendiri yaitu :
60
1. Skala Sikap Dalam penelitian ini penulis mengukur dengan menggunakan skala Evaluation of behavioral belief yang terdiri dari 11 item dengan enam pilihan jawaban untuk, yaitu Sangat Buruk (SBu), Buruk (Bu), Agak Buruk (ABu), Agak Baik (AB), Baik (B), dan Sangat Baik (SB). Penulis meniadakan alternatif jawaban netral seperti Ragu-Ragu atau tidak Tahu, untuk menghindari kecenderungan responden memilih alternatif jawaban tersebut sehingga menunjukkan hasil yang tidak beragam. Berikut penilaiannya pada tabel 3.1.:
Tabel 3.1. Nilai kategori dalam tiap jawaban Evaluation of Behavioral Belief Skala SBu = Sangat Buruk Bu = Buruk ABu = Agak Buruk AB = Agak Baik B = Baik SB = Sangat Baik
Favorabel
Unfavorabel
1
6
2
5
3
4
4
3
5
2
6
1
Sedangkan pengukuran untuk pengukuran Behavioral Belief yang terdiri dari 11 item dengan enam pilihan jawaban, yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Agak Tidak Setuju (ATS), Agak Setuju (AS), Setuju (S), Sangat Setuju (SS). Masing- masing kategori ini memiliki nilai tertentu yang tertera dalam tabel berikut:
61
Tabel 3.2 Nilai kategori dalam tiap jawaban Behavioral Belief Skala STS
= Sangat Tidak Setuju
TS
= Tidak Setuju
Favorabel
Unfavorabel
1
6
2
5
3
4
4
3
5
2
6
1
ATS = Agak Tidak Setuju AS
= Agak Setuju
S
= Setuju
SS
= Sangat Setuju
Tabel 3.3 Blue print skala sikap 1. Skala Sikap
Blue Print Skala Try out Sikap Kuesioner A Bagian 1 Bagian 2
Item Komponen
Jumlah Favorable
Evaluation of behavioral belief Behavioral belief Jumlah
Unfavorable
1*,2,3*,4*,5*,6* ,7,8*,9*,10*,11 1*,2*,3*,4*,5*,6 *,10,11* 20
11 7,8,9
11
2
22
* = item yang valid
2. Skala Norma Subjektif Pengukuran untuk skala normatives beliefs dan motivation to comply yang masing-masing terdiri dari 4 item dengan enam pilihan jawaban yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Agak Tidak Setuju (ATS), Agak
62
Setuju (AS), Setuju (S), Sangat Setuju (SS). Masing- masing kategori ini memiliki nilai tertentu yang tertera dalam tabel 3.4 berikut: Tabel 3.4 Nilai kategori dalam tiap jawaban normatives beliefs dan motivation to comply Skala Favorabel Unfavorabel STS
= Sangat Tidak Setuju
1
6
TS
= Tidak Setuju
2
5
ATS = Agak Tidak Setuju
3
4
AS
= Agak Setuju
4
3
S
= Setuju
5
2
SS
= Sangat Setuju
6
1
Tabel 3.5 Blue print skala Norma Subjektif 2. Skala Norma Subjektif
Blue Print Skala Try out Norma Subjektif Item Kuesioner B
Komponen
Jumlah Favorable Unfavorable
Bagian 1 Bagian 2
Motivation to Comply Normatives beliefs Jumlah
1,2*,3*,4 1*,4* 2
2*,3* 2
4 4 8
* = item yang valid
3. Skala Perceived Behavioral Control (PBC) Dalam penelitian ini penulis mencoba membuat pengukuran dengan enam pilihan jawaban untuk skala control belief Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Agak Tidak Setuju (ATS), Agak Setuju (AS), Setuju (S), Sangat Setuju (SS). Masing- masing kategori ini memiliki nilai tertentu yang tertera dalam tabel 3.6 berikut:
63
Tabel 3.6 Nilai kategori dalam tiap jawaban control belief Skala
Favorabel
Unfavorabel
STS
= Sangat Tidak Setuju
1
6
TS
= Tidak Setuju
2
5
ATS = Agak Tidak Setuju
3
4
AS
= Agak Setuju
4
3
S
= Setuju
5
2
SS
= Sangat Setuju
6
1
Dalam penelitian ini penulis mencoba membuat pengukuran untuk skala Perceived power terdiri dari 15 item dengan enam pilihan jawaban yaitu Sangat Kecil (SK), Kecil (K), Agak Kecil (AK), Agak Besar (AB), Besar (B), Sangat Besar (SB). Masing- masing kategori ini memiliki nilai tertentu yang tertera dalam tabel 3.7 berikut: Tabel 3.7 Nilai kategori dalam tiap jawaban Perceived power Skala
Favorabel
Unfavorabel
SK
= Sangat Kecil
1
6
K
= Kecil
2
5
AK
= Agak Kecil
3
4
AB
= Agak Besar
4
3
B
= Besar
5
2
SB
= Sangat Besar
6
1
Tabel 3.8 Blue print skala Perceived Behavioral Control (PBC) 3. Skala Sikap Perceived Behavioral Control (PBC) 64
Blue Print Skala Try out Perceived Behavioral Control (PBC) Item Kuesioner C
Komponen
Jumlah Favorable
Bagian 1
Control Belief
Bagian 2
Perceived power Jumlah
Unfavorable
1,2*,3*,4*,5*,6*,7,8 *,9*,10*,11*,12*,13 *,14*,15* 1,2*,3*,4*,5*,6*,7,8 *,9*,10*,11*,12*,13 *,14*,15* 30
15
15 30
* = item yang valid
4. Skala Intensi Dalam penelitian ini penulis mencoba membuat pengukuran dengan enam pilihan jawaban untuk intensi yaitu Sangat Tidak Mungkin (STM), Tidak Mungkin (TM), Agak Tidak Mungkin (ATM), Agak Mungkin (AM), Mungkin (M), Sangat Mungkin (SM). Masing- masing kategori ini memiliki nilai tertentu yang tertera dalam tabel 3.9 berikut:
Tabel 3.9 Nilai kategori dalam tiap jawaban Intensi Skala
Favorabel
65
Unfavorabel
STM = Sangat Tidak Mungkin
1
6
TM
= Tidak Mungkin
2
5
ATM = Agak Tidak Mungkin
3
4
AM
= Agak Mungkin
4
3
M
= Mungkin
5
2
SM
= Sangat Mungkin
6
1
3.6 Uji Instrumen Sebelum penelitian ini dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan uji instrumen (try out) kepada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebanyak 43 orang pada tanggal 17 Januari 2011 yang kemudian tidak diikutsertakan lagi pada penelitian sesungguhnya.
3.6.1 Uji Validitas Untuk memperoleh pengukuran yang valid dilakukan pengkorelasian skor item dengan skor total. Bila korelasi antara skor item dengan skor total menghasilkan korelasi yang rendah, maka item dinyatakan gugur atau dimodifikasi, sedangkan bila korelasi yang didapat menghasilkan skor yang tinggi maka item tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat ukur. Untuk menguji tingkat validitas, peneliti menggunakan program SPSS 17,0. Validitas tes menyangkut apa yang diukur dan seberapa baik tes itu bisa mengukur. Uji validitas dilakukan untuk melihat seberapa jauh alat ukur yang digunakan telah mengukur apa yang hendak diukur (Anastasi & Urbina, 2007). Serupa dengan (Azwar, 1999), Uji validitas adalah untuk mengetahui apakah skala psikologi mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya.
66
Kegiatan uji validitas alat ukur yang dilakukan adalah content validation dan construct validation. Tujuan dari content validation adalah untuk mengukur apakah item-item yang ada pada alat ukur secara akurat mewakili. Sedangkan tujuan dari construct validation adalah untuk melihat kecepatan alat ukur dalam mengukur suatu construct atau traits secara teoritis. Uji validitas konstruk yang digunakan adalah corrected item total correlation. Item total correlation dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor tiap item dengan skor total. Perhitungan korelasi tiap item dengan total skor dilakukan untuk mengetahui apakah item-item dalam tes mengukur hal yang sama dengan apa yang hendak diukur secara keseluruhan yaitu konstruk yang sedang diteliti. Suatu alat ukur yang valid tidak sekedar mampu mengungkapkan data-data dengan tepat, tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Suatu tes atau instrumen pengukuran dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya. Koefisien validitas yang tidak begitu tinggi, katakanlah berada di sekitar angka 0,50 akan lebih dapat diterima dan dianggap memuaskan, namun apabila koefisien validitas itu kurang dari 0,30 biasanya dianggap sebagai tidak memuaskan. Cronbach (dalam Azwar, 2007) mengatakan bahwa koefisien yang berkisar antara 0,30 sampai dengan 0,50 telah dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap efisiensi suatu lembaga pelatihan. Dan suatu koefisien validitas dianggap memuaskan atau tidak, penilaiannya dikembalikan kepada pihak pemakai skala.
67
Dari data try out indeks validitas alat ukur yang diuji cobakan kepada 43 responden diperoleh hasil dengan melihat koefisien validitas yang didapatkan melalui perhitungan SPSS 17.00 : 1. Skala evauation of behavioral belief berkisar dari 0,205 sampai dengan 0,701. Dari 11 item yang diuji cobakan terdapat 3 item yang tidak valid. Item yang diduga tidak memenuhi standar koefisien validitas yang dianggap memuaskan yaitu item nomor : 2, 7, dan 11. 2. Skala behavioral belief berkisar dari -0,198 sampai dengan 0,617. Dari 11 item yang diuji cobakan terdapat 4 item yang tidak valid. Item yang diduga tidak memenuhi standar koefisien validitas yang dianggap memuaskan yaitu item nomor : 7, 8, 9 dan 10. 3. Skala normatives beliefs berkisar dari 0,559 sampai dengan 0,686. Dari 4 item yang diuji cobakan, seluruh item adalah valid. 4. Skala motivation to comply berkisar dari 0,267 sampai dengan 0,334. Dari 4 item yang diuji cobakan terdapat 2 item yang tidak valid. Item yang diduga tidak memenuhi standar koefisien validitas yang dianggap memuaskan yaitu item nomor : 1 dan 4. 5. Skala control belief berkisar dari 0,69 sampai dengan 0,745. Dari 15 item yang diuji cobakan terdapat 2 item yang tidak valid. Item yang diduga tidak memenuhi standar koefisien validitas yang dianggap memuaskan yaitu item nomor 1 dan 7. 6. Skala perceived power berkisar dari 0,153 sampai dengan 0,731. Dari 15 item yang diuji cobakan terdapat 2 item yang tidak valid. Item yang diduga
68
tidak memenuhi standar koefisien validitas yang dianggap memuaskan yaitu item nomor 1 dan 7.
Kemudian dari data field test indeks validitas alat ukur yang disebar kepada 200 responden diperoleh hasil dengan melihat koefisien validitas. Peneliti melakukan uji validitas konstruk setiap item dengan menggunakan Confimatory Faktor Analysis (CFA) dengan bantuan Lisrel 8.7. Adapun penjelasannya akan dipaparkan dalam sub bab berikut.
4.2.1. Validitas konstruk Behavioral beliefs Dalam subab ini terdiri dari 7 item behavioral beliefs. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan, model satu faktor adalah tidak fit, dengan Chi-Square=177,85 df=14, P-value=0,00000, RMSEA=0,243. Namun, setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item diperbolehkan atau dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit menjadi Chi-Square= 16,34, df=9, P-value=0, 06005, RMSEA=0,064 seperti pada gambar di bawah ini:
69
0.84
I T EM 1
1.00
I T EM 2
0.40 -0.01
-0.29
0.16
I T EM 3
0.91
BEHAVIOR 1.00 0.69 0 -. 04 .3 4 2
0.53
I T EM 4
1.06
0.44 -0.02 -0.13
1.00
I T EM 5
-0.26
I T EM 6
0.50 0.93
I T EM 7
Chi-Square=16.34,
df=9,
P-value=0.06005,
RMSEA=0.064
Gambar 3.1 Analisis faktor konfirmatorik dari behavioral beliefs
Nilai Chi Square menghasilkan P>0,05 (tidak signifikan). Dengan demikian, model dengan hanya satu faktor dapat diterima, yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja, yaitu behavioral beliefs. Hanya saja, pada model pengukuran ini terdapat kesalahan pengukuran pada beberapa item yang saling berkorelasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa beberapa item tersebut sebenarnya bersifat multidimensi pada dirinya masing-masing. Adapun butir-butir soal yang kesalahan pengukurannya saling berkorelasi disajikan pada tabel 3.10: Tabel 3.10 Matriks korelasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item behavioral beliefs
1 1 1 2 3 4 5 V 6 7
2
3
4 5 6
7
1 1 1 V V V
1 1 V 1
Keterangan : tanda V menunjukkan item yang kesalahannya saling berkorelasi
70
Dari tabel 3.10 di atas, bisa dilihat item yang paling banyak korelasinya dan multidimensional adalah item 5 dan 7. Sedangkan item yang paling ideal karena kesalahan pengukurannya tidak berkorelasi adalah item nomor 1, 2, 3, dan 4. Selanjutnya, kualitas item juga dapat dilihat dari signifikan tidaknya item tersebut menghasilkan informasi tentang apa yang hendak diukur. Dalam hal ini, yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor pada setiap item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.11. Adapun koefisien muatan faktor dapat dilihat pada tabel 3.11 berikut ini : Tabel 3.11 Muatan faktor item untuk behavioral beliefs
NO ITEM 1 2 3 4 5 6 7
KOEFISIEN 0,40 -0,01 0,91 0,69 1,06 -0,02 -0,26
STANDAR ERROR 0,08 0,06 0,09 0,08 0,08 0,06 0,07
NILAI T
SIGNIFIKAN
5,34 -0,20 10,74 9,00 9,00 -0,41 -4,00
V X V V V X V
Keterangan : tanda V = signifikan (t >1,96) X= tidak signifikan
Dilihat dari model faktor di atas, dari 7 item yang mengukur intensi membeli, terdapat 2 item yang tidak signifikan (tidak bagus), karena koefisien muatan faktor yang paling rendah dan nilai t lebih kecil dari 1,96 (absolute) yaitu item nomor 2 dan 6.
71
4.2.3 Validitas konstruk Evalution of behavioral beliefs Prosedur yang dilakukan dalam menguji validitas konstruk adalah sama seperti pada variabel behavioral beliefs. Dari analisis CFA, Evaluation of behavioral beliefs dalam hal ini tidak fit, dengan Chi-Square=160,58, df=27, Pvalue=0,00000, RMSEA=0,158. Namun, setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item diperbolehkan atau dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit menjadi ChiSquare= 26,73, df=20, P-value=0, 14314, RMSEA=0,041. Hanya saja, pada model pengukuran ini terdapat kesalahan pengukuran pada beberapa item yang saling berkorelasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa beberapa item tersebut sebenarnya bersifat multidimensi pada dirinya masing-masing. Seperti halnya pada gambar 3.2:
Gambar 3.2 Analisis faktor konfirmatorik dari evaluation of behavioral beliefs
72
Adapun butir-butir soal yang kesalahan pengukurannya saling berkorelasi disajikan pada tabel berikut: Tabel 3.12 Matriks korelasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item evaluation of behavioral beliefs
1 1 1 2 3 4 5 V 6 7 8 9
2
3
4
5
6 7 8 9
1 1 V 1 V V
1 V
1 1 V
V
1 1
Keterangan : tanda V menunjukkan item yang kesalahannya saling berkorelasi
Dari tabel 3.12 di atas, dapat dilihat item yang paling banyak korelasinya dan multidimensional adalah item 5 dan 6. Sedangkan item yang paling ideal karena kesalahan pengukurannya tidak berkorelasi adalah item nomor 1, 2, 3, dan.7 Selanjutnya, kualitas item juga dapat dilihat dari signifikan tidaknya item tersebut menghasilkan informasi tentang apa yang hendak diukur. Dalam hal ini, yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor pada setiap item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor.
73
Tabel 3.13 Muatan faktor item untuk evaluation of behavioral beliefs
NO ITEM 1 2 3 4 5 6 7 8 9
KOEFISIEN 0,52 0,18 0,63 0,61 0,79 -0,31 0,73 0,68 0,44
STANDAR ERROR 0,07 0,08 0,06 0,06 0,07 0,07 0,06 0,07 0,07
NILAI T
SIGNIFIKAN
7,10 2,30 9,72 9,49 11,80 -4,50 11,68 9,78 6,51
V V V V V V V V V
Keterangan : tanda V = signifikan (t >1,96) X= tidak signifikan
Dari tabel 3.13 dapat dilihat bahwa seluruh koefisien muatan faktor adalah cukup tinggi, yang paling rendah item nomor 2 dengan koefisien 0,18 dan yang paling tinggi item nomor 5 dengan koefisien 0,79. Semua item signifikan pada level TS (taraf siginifikan) =0,05. Oleh sebab itu seluruh item digunakan untuk mengestimasi skor faktor variabel sikap bagi setiap orang yang ada didalam sampel. Dengan demikian skor faktor inilah yang akan digunakan dalam rangka pengujian hipotesis penelitian.
4.2.4 Validitas konstruk Normatives Beliefs Prosedur yang dilakukan dalam menguji validitas konstruk adalah sama seperti pada variabel normatives beliefs. Dari analisis CFA, normatives beliefs dalam hal ini tidak fit, dengan Chi-Square=26,72, df=2, P-value=0,00000, RMSEA=0,249. Namun, setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item diperbolehkan atau dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit menjadi Chi-Square= 0,02, df=1, Pvalue=0, 88744, RMSEA=0,0000. Model fit dapat dilihat pada gambar 3.3 74
Gambar 3.3 Analisis faktor konfirmatorik dari Normatives beliefs
Pada model pengukuran ini terdapat kesalahan pengukuran pada beberapa item yang saling berkorelasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa beberapa item tersebut sebenarnya bersifat multidimensi pada dirinya masing-masing. Item yang kurang bagus adalah item 4 dan Item yang saling berkorelasi adalah item 1 dengan item 4.
Tabel 3.14 Matriks korelasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item Normatives Beliefs
1 2 3 4 1 1 2 1 3 1 4 V 1 Keterangan : tanda V menunjukkan item yang kesalahannya saling berkorelasi
Dari
tabel
3.14
di
atas,
dapat
dilihat
saling berkorelasi
dan
multidimensional adalah item 1 dan 4. Sedangkan item yang paling ideal karena
75
kesalahan pengukurannya tidak berkorelasi adalah item nomor 2 dan 3 dimana item tersebut tidak berkorelasi sama sekali. Selanjutnya, kualitas item juga dapat dilihat dari signifikan tidaknya item tersebut menghasilkan informasi tentang apa yang hendak diukur. Dalam hal ini, yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor pada setiap item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor pada tabel 3.15 berikut : Tabel 3.15 Muatan faktor item untuk Normatives Beliefs
NO 1 2 3 4
KOEFISIEN 0,30 0,44 0,88 0,10
STANDAR ERROR 0,10 0,13 0,22 0,08
NILAI T
SIGNIFIKAN
2,94 3,45 3,94 1,19
V V V X
Keterangan : tanda V = signifikan (t >1,96) X= tidak signifikan
Dari tabel 3.15 dapat dilihat terdapat 1 item yang tidak signifikan karena koefisien muatan faktor 0,10 dan nilai t lebih kecil dari 1,96 (absolute) yaitu item nomor 4. Namun demikian, karena model unidimensional yang didapat fit, dan semua item bermuatan positif. Maka meskipun koefisien item nomor 4 tidak signifikan, namun tetap diikutsertakan (tidak didrop) dalam menghitung skor faktor dari variabel intensi. Skor faktor inilah yang akan digunakan dalam analisis regresi ketika dilakukan uji hipotesis penelitian. Skor faktor adalah merupakan “True Score” dari variabel intensi membeli yang dengan demikian memiliki reliabilitas sempurna, sehingga hasil analisis regresi dapat lebih akurat dan terpercaya.
76
4.2.5 Validitas konstruk Motivation to Comply Prosedur yang dilakukan dalam menguji validitas konstruk adalah sama seperti pada variabel motivation to comply. Dari analisis CFA, motivation to comply dalam hal ini tidak fit, dengan Chi-Square=18,97, df=2, P-value=0,00008, RMSEA=0,207. Namun, setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item diperbolehkan atau dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit menjadi Chi-Square= 1,65, df=1, P-value=0, 19869, RMSEA=0,057. Seperti pada gambar di bawah ini:
Gambar 3.4 Analisis faktor konfirmatorik dari Motivation to comply
Setelah uji validitas didapatkan item yang keseluruhannya bagus.
77
Tabel 3.16 Matriks korelasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item Motivation to Comply
1 2 3 4 1 1 2 1 3 1 4 V 1 Keterangan : tanda V menunjukkan item yang kesalahannya saling berkorelasi
Dari tabel 3.16 di atas, dapat dilihat terdapat item yang saling berkorelasi dan multidimensional adalah item 3 dan 4. Sedangkan item yang paling ideal karena kesalahan pengukurannya tidak berkorelasi adalah item nomor 1 dan 2 dimana item tersebut tidak berkorelasi sama sekali. Selanjutnya, kualitas item juga dapat dilihat dari signifikan tidaknya item tersebut menghasilkan informasi tentang apa yang hendak diukur. Dalam hal ini, yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor pada setiap item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor pada tabel 3.17 berikut : Tabel 3.17 Muatan faktor item untuk Motivation to Comply
NO ITEM 1 2 3 4
KOEFISIEN 0,71 0,88 0,58 0,50
STANDAR ERROR 0,07 0,07 0,07 0,07
NILAI T
SIGNIFIKAN
9,76 12,09 7,59 6,68
V V V V
Keterangan : tanda V = signifikan (t >1,96) X= tidak signifikan
Dari tabel 3.17 dapat dilihat seluruh item signifikan. Skor faktor inilah yang akan digunakan dalam analisis regresi ketika dilakukan uji hipotesis penelitian. Skor faktor adalah merupakan “True Score” dari variabel intensi
78
membeli yang dengan demikian memiliki reliabilitas sempurna, sehingga hasil analisis regresi dapat lebih akurat dan terpercaya.
4.2.6 Validitas konstruk Control Beliefs Prosedur yang dilakukan dalam menguji validitas konstruk adalah sama seperti pada variabel control beliefs. Dari analisis CFA, control beliefs dalam hal ini tidak fit, dengan Chi-Square=468,08 df=65, P-value=0,00000, RMSEA=0,177. Namun, setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item diperbolehkan atau dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit menjadi Chi-Square=59,47, df=45, P-value=0,07272, RMSEA=0,040
pada
3.5
Gambar 3.5 Analisis faktor konfirmatorik dari Control beliefs
79
gambar
Sama halnya dengan motivation to comply, setelah uji validitas didapatkan item yang keseluruhannya bagus. Selanjutnya dilihat butir-butir kesalahan pengukuran yang saling berkorelasi. Adapun butir-butir soal yang kesalahan pengukurannya saling berkorelasi disajikan pada tabel 3.18:
Tabel 3.18 Matriks korelasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item Control Beliefs
1 2 1 V 1
3
4
1 2 3 1 4 V 1 5 6 7 V 8 V 9 10 V V 11 V V 12 V V 13 V
5
6
7 8
9
10 11 12 13
1 1 1 1 V 1
V V
1 1 V
1
V
V
1
Keterangan : tanda V menunjukkan item yang kesalahannya saling berkorelasi
Dari tabel 3.18, bisa dilihat item yang paling banyak korelasinya dan multidimensional adalah item 10, 12, dan 13. Sedangkan item yang paling ideal karena kesalahan pengukurannya tidak berkorelasi adalah item nomor 5 dan 6. Selanjutnya, kualitas item juga dapat dilihat dari signifikan tidaknya item tersebut menghasilkan informasi tentang apa yang hendak diukur. Dalam hal ini, yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor pada setiap item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 4.1
80
Tabel 3.19 Muatan faktor item untuk Control Beliefs
NO ITEM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
KOEFISIEN 0,34 0,73 0,18 0,59 0,83 0,63 0,65 0,65 0,72 0,83 0,87 0,89 0,78
STANDAR ERROR 0,07 0,06 0,07 0,07 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06
NILAI T
SIGNIFIKAN
4,90 11,69 2,57 8,81 14,25 9,89 9,89 14,62 11,72 15,38 15,95 15,95 13,16
V V V V V V V V V V V V V
Keterangan : tanda V = signifikan (t >1,96) X= tidak signifikan
Dilihat dari model faktor di atas, dari 13 item yang mengukur intensi membeli, semua item signifikan dengan koefisien muatan faktor yang cukup tinggi. 4.2.7 Validitas konstruk perceived power Prosedur yang dilakukan dalam menguji validitas konstruk adalah sama seperti pada variabel perceived power Dari analisis CFA, perceived power dalam hal ini tidak fit, dengan Chi-Square=435,84, df=65, P-value=0,00000, RMSEA=0,169. Namun, setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item diperbolehkan atau dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit menjadi Chi-Square=53,78, df=41, Pvalue=0,08706, RMSEA=0,040. Seperti pada gambar 3.6
81
Gambar 3.6 Analisis faktor konfirmatorik dari Perceived power
Sama halnya dengan control beliefs, setelah uji validitas didapatkan item yang keseluruhannya bagus. Selanjutnya dilihat butir-butir kesalahan pengukuran yang saling berkorelasi. Adapun butir-butir soal yang kesalahan pengukurannya saling berkorelasi disajikan pada tabel 3.20
82
Tabel 3.20 Matriks korelasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item perceived power
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 2 3 4 1 V 1 V 1 V 1 V V V V V V V V V
5
6
7
8
9
10 11 12 13
1 1 V V
1
1 V V 1 V V 1 V V V V V V
1 1 1
Keterangan : tanda V menunjukkan item yang kesalahannya saling berkorelasi
Dari tabel 3.20, bisa dilihat item yang paling banyak korelasinya dan multidimensional adalah item 8, 9, 11, dan 12. Selanjutnya, kualitas item juga dapat dilihat dari signifikan tidaknya item tersebut menghasilkan informasi tentang apa yang hendak diukur. Dalam hal ini, yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor pada setiap item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 4.19:
83
Tabel 3.21 Muatan faktor item untuk perceived power
NO ITEM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
KOEFISIEN 0,21 0,73 0,63 0,52 0,60 0,66 0,48 0,85 0,75 0,76 0,74 0,79 0,58
STANDAR ERROR 0,08 0,06 0,07 0,07 0,07 0,06 0,07 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06 0,07
NILAI T
SIGNIFIKAN
2,79 11,55 7,63 7,63 8,91 10,34 6,96 14,53 11,91 12,33 12,33 13,03 8,62
V V V V V V V V V V V V V
Keterangan : tanda V = signifikan (t >1,96) X= tidak signifikan
Dilihat dari model faktor di atas, dari 13 item yang mengukur intensi membeli, semua item signifikan dengan koefisien muatan faktor yang cukup tinggi.
3.6.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas dari suatu instrumen penelitian menggambarkan sejauh instrumen penelitian tersebut dapat dipercaya. Ketika digunakan dalam kaitannya dengan instrumen dan pengkuran, reliabilitas didasarkan terhadap konsistensi dari hasil pengukuran. Menurut Azwar (2007), reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama. Definisi tersebut dapat diartikan bahwa reliabilitas adalah sejauh mana instrumen menghasilkan yang relatif sama
84
meskipun dilakukan dalam waktu yang berbeda. Dalam penelitian ini menguji reliabilitas yang digunakan adalah Alpha Cronbach dengan menggunakan SPSS versi 17.00 Tinggi atau rendahnya reliabilitas yang dihasilkan dilihat dari kaidah reliabilitas Guilford dan pendapat Azwar (2008) yang menyatakan bahwa semakin tinggi koefisien reliabilitas yang mendekati 1,00 berarti semakin baik, begitu juga sebaliknya. Hal tersebut terlihat di bawah ini Adapun norma reliabilitas yang dijelaskan oleh Guilford sebagai berikut : Tabel 3.22 Norma Reliabilitas Guilford Koefisien
Interpretasi
> 0,90
Sangat reliabel
0,70 – 0,90
Reliabel
0,40 – 0,70
Cukup reliabel
0,20 – 0,40
Kurang reliabel
< 0,20
Tidak reliabel
Berdasarkan data try out diperoleh beberapa item yang valid kemudian diuji reliabilitasnya dengan rumus Alpha Cronbach. Dari hasil uji reliabilitas diperoleh reliaabilitas sebagai berikut: 1. Skala evaluasi beliefs diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,795 yang berarti data tersebut reliabel. 2. Skala beliefs diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,621 yang berarti data tersebut cukup reliabel.
85
3. Skala normatives beliefs diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,796 yang berarti data tersebut reliabel. 4. Skala motivation to comply diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,505 yang berarti data tersebut cukup reliabel. 5. Skala control belief diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,877 yang berarti data tersebut reliabel. 6. Skala perceived power diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,860 yang berarti data tersebut reliabel.
3.7 Tahap penyusunan Instrumen Penelitian a. Tahap Elisitasi Tahap elisitasi adalah tahap pengumpulan sebanyak mungkin keyakinankeyakinan yang berperan penting (salient beliefs) dalam diri seseorang mengenai perilaku membeli buku referensi kuliah. Icek Ajzen (1991) yang menyatakan bahwa salient beliefs itu harus diperoleh dari subjek yang dapat mewakili populasi penelitian. Tahap elisitasi ini dilakukan dengan cara memberikan pernyataan dengan format respon yang bebas dan disebarkan melalui jaringan pertemanan sosial dengan subjek yaitu kalangan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun daftar pertanyaan yang diberikan dalam tahap elisitasi adalah sebagai berikut: 1. Menurut Anda, apa saja hal yang terlintas dalam pikiran Anda ketika mendengar
kata
membeli
buku
bajakan/fotokopian?
86
referensi
kuliah
ilegal/buku
2. Menurut Anda, keuntungan/ konsekuensi positif apa yang akan Anda peroleh
jika
membeli
buku
referensi
kuliah
ilegal/buku
bajakan/fotokopian? 3. Menurut Anda, kerugian konsekuensi negatif apa yang akan Anda peroleh jika membeli buku referensi kuliah ilegal/buku bajakan/fotokopian? 4. Menurut Anda, siapa yang akan mendukung Anda untuk membeli buku referensi kuliah ilegal/buku bajakan/fotokopian? 5. Menurut Anda, siapa yang tidak mendukung Anda untuk membeli buku referensi kuliah ilegal/buku bajakan/fotokopian? 6. Siapa sajakah yang akan Anda ikuti pendapatnya untuk membeli buku referensi kuliah ilegal? 7. Siapa sajakah yang akan Anda ikuti pendapatnya untuk tidak membeli buku referensi kuliah ilegal? 8. Menurut Anda, hal-hal apa yang dapat menyulitkan Anda dan kondisi apa yang menghalangi Anda untuk membeli buku referensi kuliah ilegal/buku bajakan/fotokopian? 9. Menurut Anda, hal-hal apa yang mempermudah Anda dan kondisi apa yang mendorong Anda untuk membeli buku referensi kuliah ilegal/buku bajakan/fotokopian?
Elisitasi dilakukan dengan memberikan kesembilan pertanyaan elisitasi kepada 20 orang mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun hasil elisitasi yang diperoleh adalah pada tabel 3.11 berikut: Tabel 3.23
87
Hasil elisitasi untuk skala sikap
1. Sikap Komponen Behavioral Belief
Pertanyaan Elisitasi Menurut Anda, apa saja hal yang terlintas dalam pikiran Anda ketika mendengar kata membeli buku referensi kuliah ilegal/buku bajakan/fotokopian?
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Evaluation of Bahavioral Belief
Menurut Anda, keuntungan/ konsekuensi positif apa yang akan Anda diperoleh jika membeli buku referensi kuliah ilegal/buku bajakan/fotokopian?
Menurut Anda, kerugian konsekuensi negatif apa yang akan Anda peroleh jika membeli buku referensi kuliah ilegal/buku bajakan/fotokopian?
1. 2. 3. 4.
Praktis Hemat biaya Menguntungkan Tidak perlu mengeluarkan uang banyak
1.
Melanggar undangundang Pelanggaran hak cipta Membantu pembajakan Plagiasi Bisa merusak kreativitas penulis atau pengarangnya Memanfaatkan hasil karya orang lain tanpa izin Tindakan kriminal
2. 3. 4. 5. 6. 7.
Tabel 3.24 88
Jawaban elisitasi Praktis Hemat biaya Menguntungkan Tidak perlu mengeluarkan uang banyak Melanggar undangundang Pelanggaran hak cipta Membantu pembajakan Plagiasi Bisa merusak kreativitas penulis atau pengarangnya Memanfaatkan hasil karya orang lain tanpa izin Tindakan kriminal Kwitang Dosa
Jumlah 9 orang 11 orang 5 orang 7 orang
5 orang
6 orang 7 orang 3 orang 3 orang 3 orang
1 orang 2 orang 1 orang 9 orang 11 orang 5 orang 7 orang
5 orang 6 orang 7 orang 3 orang 3 orang
4 orang
1 orang
Hasil elisitasi untuk skala Norma Subjektif
2. Norma Subjektif Komponen Normatives beliefs
Pertanyaan Elisitasi Menurut Anda, siapa yang akan mendukung Anda untuk membeli buku referensi kuliah ilegal/buku bajakan/fotokopian?
Menurut Anda, siapa yang tidak mendukung perilaku membeli buku referensi kuliah ilegal/buku bajakan/fotokopian?
Motivation to Comply
Siapa sajakah yang akan Anda ikuti pendapatnya untuk membeli buku referensi kuliah ilegal?
Siapa sajakah yang akan Anda ikuti pendapatnya untuk tidak membeli buku referensi kuliah ilegal?
Tabel 3.25
89
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Jawaban elisitasi Orangtua Dosen Teman Sahabat Saudara Tetangga
1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
Orangtua Dosen Teman Saudara
1. 2. 3. 4.
Orangtua Dosen Teman Saudara
Orangtua Dosen Teman Saudara
Jumlah 10 orang 2 orang 11 orang 4 orang 9 orang 1 orang
7 orang 2 orang 10 orang 4 orang 8 orang 6 orang 9 orang 4 orang
5 orang 2 orang 3 orang 3 orang
Hasil elisitasi untuk skala Perceived Behavioral Control (PBC) 3. Perceived Behavioral Control (PBC) Komponen Pertanyaan Elisitasi Jawaban elisitasi Menurut Anda, hal-hal 1. Praktis Control apa yang dapat 2. Ajakan teman Belief mendukung Anda untuk membeli buku referensi kuliah ilegal/buku bajakan/fotokopian?
Menurut Anda, hal-hal apa yang menghambat Anda untuk membeli buku referensi kuliah ilegal/buku bajakan/fotokopian?
3. Tebatasnya jumlah buku orisinil yang dijual 4. Tidak mempunyai cukup uang 5. Sulitnya mencari buku orisinil 6. Kualitas yang tidak kalah dengan buku orisinil 7. Menghemat biaya 8. Lebih murah 9. Mudah didapat 10. Buku lebih banyak dijual bajakan 11. Harga yang terjangkau untuk kalangan mahasiswa 12. Tidak punya cukup waktu
Jumlah 9 orang 9 orang 8 orang 5 orang 13 orang 7 orang 10 orang 11 orang 7 orang 6 orang 8 orang
1. Mempunyai uang 2. Mengikuti hukum Negara 3. Kualitas gambar yang kurang bagus
5 orang
5 orang 4 orang 7 orang
b. Penyusunan Item Dalam penelitian ini, pengukuran terhadap dependent variable dan independent variable menggunakan skala sikap, skala norma subjektif, skala perceived behavioral control dan skala intensi perilaku membeli yang diadaptasi dari teori planned behavior. Dalam menyusun item, terdapat beberapa tahapan yaitu: 1.
Memberikan definisi konstruk yang akan diukur. Dalam hal ini konstruk yang diukur adalah sikap, norma subjektif, perceived behavioral control, dan intensi membeli buku referensi kuliah ilegal.
90
2.
Mengidentifikasikan indikator dari konstruk yang akan diukur.
3.
Menetapkan jumlah item pada tiap indikator dan menyesuaikan dengan hasil elisitasi.
4.
Menulis item pertanyaan.
5.
Membuat aturan skoring dan administrasi skala.
3.8 Data kontrol Data kontrol yang harus diisi oleh subjek adalah sebagai berikut: a. Asal fakultas. Data ini bertujuan untuk memastikan persebaran kuesioner yang merata sesuai dengan kuota yang sudah ditentukan. b. Tingkat semester c. Jenis kelamin, yaitu sifat (keadaan) laki-laki atau perempuan d. Uang saku, jumlah uang saku mahasiswa perbulan. Data ini digunakan untuk mengetahui tingkat sosial ekonomi subjek, yang mungkin berpengaruh terhadap pilihan dalam membeli buku referensi.
3.9. Prosedur Penelitian Tahap pertama yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan Penelitian a. Merumuskan masalah b. Menentukan konstruk yang akan diukur c. Melakukan studi kepustakaan untuk memperoleh landasan teori dan penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan konstruk yang akan diukur. d. Menyusun pedoman pertanyaan elisitasi beliefs
91
e. Menyusun instrumen penelitian f. Menentukan subjek penelitian 2. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan penelitian yang mencakup penyebaran instrumen penelitian bagi subjek penelitian. Sebelum peneliti menyebarkan skala yang digunakan untuk penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan try out di fakultas Psikologi pada 43 orang mahasiswa Psikologi. Setelah try out, peneliti melihat item mana sajakah yang valid dan tidak valid. Kemudian item-item yang tidak valid dikoreksi atau dibuang. . Setelah direvisi, peneliti kemudian menyebarkan kuesioner yang sudah direvisi tersebut kepada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 21 Januari 2011. Prosedur
pengumpulan
data
yang
digunakan
oleh
peneliti
dalam
mengumpulkan data ialah dengan menemui langsung mahasiswa yang berada di kampus. Peneliti meminta bantuan pada orang lain untuk menyebarkan kuesioner. Orang tersebut sebelumnya dibriefing terlebih dahulu mengenai tata cara mengisi kuesioner. Pada tiap fakultas peneliti meminta bantuan pada mahasiswa yang ditemui untuk mengisi kuesioner yang telah disiapkan oleh peneliti. Setelah itu peneliti akan memberikan ucapan terimakasih (reward) kepada mahasiswa yang telah berkenan untuk meluangkan waktu dan mengisi kuesioner tersebut.
92
3. Pengolahan Data Data yang didapatkan kemudian diolah dengan diberi skor, dan diolah dalam program SPSS versi 17.00 dan dianalisis secara statistik. 4. Penyusunan Laporan Penelitian Tahap terakhir adalah membuat laporan penelitian yang berisi mengenai prosedur penelitian dari awal hingga akhir serta hasil penelitian dan pembahasannya.
3.10 Teknik Analisis Data Untuk menguji hipotesis penelitian mengenai hubungan antara sikap, norma subjektif, dan Perceived Behavioral Control (PBC) dengan intensi membeli buku referensi kuliah ilegal secara empiris, maka peneliti mengolah data yang didapat dengan menggunakan teknik statistik Multiple Regression Analysis (analisis regresi berganda). Teknik analisis regresi berganda ini digunakan agar dapat menjawab hipotesis pada penelitian ini. Dengan Dependent Variable intensi membeli buku referensi kuliah ilegal, dan Independent Variable sikap, norma subjektif, dan Perceived Behavioral Control (PBC). Untuk menjawab hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis regresi berganda. Jika ditemukan ada IV yang signifikan pengaruhnya terhadap DV, maka penulis juga akan mencari tahu apakah ada interaksi antar sesama IV dalam mempengaruhi DV secara bersamasama. Adapun persamaan regresi yang akan penulis uji di dalam penelitian ini ialah:
93
y1 = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + b8X8 + b9X9 + e Di mana: y1 = intensi membeli buku referensi kuliah ilegal a = konstan, intercept b = koefisien regresi X1 = behavioral belief X2 = Evaluation of behavioral beliefs X3 = Normatives beliefs X4 = Motivation to comply X5 = Control beliefs X6 = Perceived power X7 = jenis kelamin X8 = tingkat semester X9 = uang saku e = residu (segala hal yang mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah ilegal di luar dari IV yang ada di persamaan) Dalam persamaan regresi ini, yang pertama dihitung ialah R2 yang menunjukkan besarnya proporsi varian dari intensi membeli buku referensi kuliah ilegal yang dapat dijelaskan atau diterangkan oleh seluruh IV yang dianalisis. Dengan kata lain, R2 menunjukkan persentasi varian dari DV yang bisa diterangkan oleh IV. Semua perhitungan atau komputerisasi dilakukan dengan program SPSS versi 17.0 dan Lisrel versi 8.70.
94
BAB 4 HASIL PENELITIAN
Dalam bab empat ini, akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan. Pembahasan tersebut meliputi tiga bagian yaitu, analisis deskriptif, dan uji hipotesis penelitian dan proporsi varian
4.1 Analisis Deskriptif Pada penelitian ini, peneliti tidak menggunakan probability sampling. Sehubungan dengan sampel yang diperoleh menggunakan nonprobability sampling maka salah satu cara untuk melihat sejauh mana sampel yang diperoleh dapat menggambarkan keadaan populasi, peneliti melakukan perbandingan antara sampel yang didapat dengan populasi yang ada. Hal ini dilakukan untuk melihat, apakah sampel yang digunakan oleh peneliti cukup mewakili, jika dilihat dari distribusi sampel. Setelah dilakukan perhitungan sampel seluruh jurusan yang, maka didapatlah hasil sebagai berikut. 4.1.1 Gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin Adapun gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.1: Tabel 4.1 Distribusi populasi penelitian
Jenis kelamin
N
Persen (%)
Perempuan
7089
42,6
Laki-laki
6203
37,2
Tidak terdata
3378
20,2
16670
100
Jumlah
95
Peneliti mendapatkan data Populasi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dari PUSKOM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan didapatkan populasi mahasiswa mulai angkatan 2006 sampai angkatan 2010 berjumlah 16670 orang yang terdiri dari 7089 (42,6%) orang perempuan dan 6203 (37,2%) orang laki-laki dan tidak terdata 3378 (20,2%) orang. Tidak terdata adalah mahasiswa yang saat daftar ulang tidak mengisi. Dari data tersebut terlihat bahwa populasi penelitian ini lebih banyak yang berjenis kelamin perempuan daripada laki-laki. Distribusi populasi tersebut kemudian dibandingkan dengan distribusi sampel yang diperoleh yang tertera pada tabel 4.2: Tabel 4.2 Distribusi sampel penelitian
Jenis kelamin
N
Persen (%)
Perempuan
102
51
Laki-laki
98
49
200
100
Jumlah
Responden dalam penelitian ini sebanyak 200 orang, yang terdiri dari perempuan sebanyak 102 orang (51%) dan laki-laki 98 orang (49%). Jika dibandingkan dengan distribusi populasi penelitian, maka dapat dikatakan sampel yang digunakan cukup mewakili populasi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya perbedaan yang mencolok antara distribusi populasi dengan distribusi sampel. Selanjutnya dipaparkan mengenai perbedaan intensi membeli buku referensi kuliah ilegal berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.3:
96
Tabel 4.3 Group Statistics
Perbedaan intensi membeli buku referensi kuliah ilegal berdasarkan jenis kelamin jenis kelamin Intensi
N
laki-laki Perempuan
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
98
3.9490
1.49482
.15100
102
4.4020
1.40198
.13882
Tabel 4.4 Independent Samples Test
Perbedaan intensi membeli buku referensi kuliah ilegal berdasarkan jenis kelamin Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference
F
intensi Equal variances
.124
Sig. .725
t
df
Sig. (2-
Mean
Std. Error
tailed)
Difference
Difference
Lower
Upper
-2.211
198
.028
-.45298
.20485
-.85694
-.04902
-2.208
195.875
.028
-.45298
.20511
-.85749
-.04847
assumed Equal variances not assumed
Berdasarkan tabel 4.3 dan tabel 4.4 dapat dilihat mean laki-laki sebesar 3,9490 dan mean perempuan sebesar 4,4020 yang berarti perempuan memiliki intensi lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Selanjutnya nilai signifikansi = 0,028. Karena nilai signifikansi 0,028 < 0,05 maka dapat dikatakan ada perbedaan intensi membeli buku refernsi kuliah ilegal antara laki-laki dan perempuan.
97
4. 1.2 Gambaran subjek berdasarkan fakultas Adapun gambaran subjek berdasarkan fakultas dapat dilihat pada tabel 4.5.: Tabel 4.5 Distribusi sampel penelitian berdasarkan fakultas
Fakultas
Jumlah
Fakultas Sains dan Teknologi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Fakultas Psikologi Fakultas Dirasat Islamiyah Fakultas Dakwah Komunikasi Fakultas Syariah dan Hukum Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Fakultas Adab dan Humaniora Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Fakultas Ilmu tarbiyah dan Keguruan Jumlah Populasi
2031 2604 814 290 1773 2396 591 1321 1058 3792 16670
Jumlah Sampel 25 31 10 3 21 29 7 16 13 45 200
Berdasarkan penjelasan pada Bab 3, peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel quota sampling dengan jumlah sampel tiap fakultas berbeda.
4.1.3 Gambaran subjek berdasarkan tingkat semester Adapun gambaran subjek berdasarkan tingkat semester dapat dilihat pada tabel 4.6.:
98
Tabel 4.6 Distribusi sampel penelitian berdasarkan tingkat semester Tingkat semester * Intensi membeli Crosstabulation Intensi membeli 1 Tingkat semester
1
Count % of Total
3
5
7
11
4
49
3,0%
2,5%
4,5%
7,0%
5,5%
2,0%
24,5%
3
4
3
21
12
10
53
1,5%
2,0%
1,5%
10,5%
6,0%
5,0%
26,5%
3
7
8
10
19
19
66
1,5%
3,5%
4,0%
5,0%
9,5%
9,5%
33,0%
1
1
5
1
9
5
22
,5%
,5%
2,5%
,5%
4,5%
2,5%
11,0%
0
1
0
3
3
3
10
,0%
,5%
,0%
1,5%
1,5%
1,5%
5,0%
13
18
25
49
54
41
200
6,5%
9,0%
12,5%
24,5%
27,0%
Count
Count
Count % of Total
Total
6
14
% of Total Total
5
9
% of Total 9
4
5
Count % of Total
3
6
Count % of Total
2
20,5% 100,0%
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa persebaran sampel berdasarkan tingkat semester didapatkan persentasi terbesar dari semester 5 sebanyak 66 orang (33%) dan persentasi terkecil dari semester 9 sebanyak 10 orang (5%). Hal ini disebabkan sebagian besar mahasiswa semester tersebut aktivitasnya di lingkungan kampus sudah berkurang. Sebagian mereka yang datang adalah dengan maksud untuk bimbingan skripsi dengan dosen pembimbing dan sebagian mahasiswa yang datang untuk keperluan organisasi. Selain itu, sebagian mahasiswa dengan semester tersebut sudah menyelesaikan pendidikannya dan telah lulus dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta sehingga identitasnya bukan lagi sebagai mahasiswa.
99
Selanjutnya peneliti ingin melihat perbedaan intensi membeli buku referensi kuliah ilegal antar tingkat semester. Maka perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut : Tabel 4.7 ANOVA
Perbedaan intensi membeli berdasarkan tingkat semester Intensi Sum of Squares
Df
Mean Square
Between Groups Within Groups
21.673 403.847
4 195
Total
425.520
199
5.418 2.071
F
Sig. 2.616
Berdasarkan tabel 4.7 di atas diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,036. Karena 0,036 < 0,05 maka ada perbedaan yang signifikan intensi membeli buku referensi kuliah ilegal antar tingkat semester 1, 3, 5, 7, dan 9.
4.1.4 Gambaran subjek berdasarkan uang saku Adapun gambaran subjek berdasarkan uang saku dapat dilihat pada tabel 4.8: Tabel 4.8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan uang saku
Uang saku perbulan < Rp. 100.000 Rp. 101.000 – Rp. 500.000 Rp. 501.000 – Rp. 1.000.000 > Rp.1.000.000 Jumlah
Jumlah 8 148 42 2 200
Persen (%) 4 74 21 1 100
Data mengenai uang saku turut memberi sumbangan dalam intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Data ini penting juga mengingat faktor uang saku mahasiswa yang menentukan intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Berdasarkan tabel 4.6, responden yang memiliki uang saku berkisar Rp. 101.000 – Rp. 500.000 yaitu sebanyak 148 orang dengan persentasi yang paling besar yaitu
100
.036
74%, yang kedua adalah reponden yang memiliki uang saku berkisar Rp. 501.000 – Rp. 1.000.000 sebanyak 42 orang dengan persentasi 21% yang ketiga adalah reponden yang memiliki uang saku < Rp. 100.000 sebanyak 8 orang dengan persentasi 4%, dan sisanya adalah reponden yang memiliki uang saku > Rp.1.000.000.
4.2
Analisis Deskriptif
Berikut ini akan di uraikan analisis deskriptif sikap, norma subjektif, Perceived Behavioral Control (PBC), dan intensi yang terdiri dari distribusi nilai skor dan kategorisasi skor pada masing-masing variabel. Tabel 4.9 Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Sikap
200
34,20
175,61
50,0000
13,48527
Norma subjektif
200
12,05
73,73
50,0000
13,54920
PBC
200
,61
75,90
50,0000
14,63499
Intensi
200
1,00
6,00
4,1800
1,46229
Valid N (listwise)
200
Berdasarkan tabel 4.9, data yang didapat dengan sampel yang berjumlah 200 orang untuk skor terendah skala intensi adalah 1, skor tertinggi adalah 6, skor rata-rata sebesar 4,1800 dan standar deviasi sebesar 1,46229. Sedangkan untuk skala sikap dengan jumlah sampel 200 orang, skor terendah adalah 34,20, skor tertinggi adalah 175,61, skor rata-rata sebesar 50,0000 dan standar deviasi sebesar 13,48527 dan untuk skala norma subjektif skor terendah adalah 12,05, skor tertinggi adalah 73,73, skor rata-rata sebesar 50,0000 dan standar deviasi sebesar 14,63499 dan untuk skala Perceived Behavioral Control skor terendah adalah
101
0,61, skor tertinggi adalah 75,90, skor rata-rata sebesar 50,0000 dan standar deviasi sebesar 14,63499.
4.2 .1 Kategorisasi skor intensi membeli buku referensi kuliah ilegal Adapun untuk kategorisasi tinggi dan rendahnya intensi membeli buku referensi kuliah ilegal pada mahasiswa yang diberikan pada 200 responden dapat digambarkan pada tabel 4.10: Tabel 4.10 Kategorisasi Skor intensi membeli buku referensi kuliah ilegal Kategori Rumus Tinggi Rendah
X>M X<M ∑
Rentangan Raw Score > 4,1800 < 4,1800
Jumlah Subjek 105 95 200
Persen 52,5 % 47,5% 100%
Dari tabel 4.10. distribusi skor tersebut, dapat diketahui bahwa dari 200 orang responden yang diujikan, 105 orang atau 52,5 % diantaranya memiliki skor intensi membeli buku referensi kuliah ilegal tinggi dan 95 orang atau 47,5 % sisanya memiliki skor intensi membeli buku referensi kuliah ilegal dalam kategori rendah.
4.2 .2 Kategorisasi sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control Peneliti membagi klasifikasi skor sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control menjadi dua kategori, yaitu tinggi dan rendah. Berikut adalah penyebaran skor kecenderungan sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control mean dan SD diketahui.
102
Tabel 4.11 Kategorisasi Skor sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control
Kategori
Rumus
Tinggi Rendah
X>M X<M ∑
sikap 93 107 200
Jumlah subjek perceived norma behavioral subjektif control 118 119 82 81 200 200
Persentasi sikap
norma subjektif
46,5% 53,5% 100%
59% 41% 100%
perceived behavioral control 59,5% 40,5% 100%
Dari tabel 4.11. distribusi skor tersebut, untuk skor sikap dapat diketahui bahwa 93 responden atau 46 % memiliki intensi membeli buku referensi kuliah ilegal dengan kategori tinggi, dan sebanyak 107 responden atau 53 % memiliki intensi membeli buku referensi kuliah ilegal dengan kateogri rendah. Selanjutnya untuk skor norma subjektif dapat diketahui bahwa 118 responden atau 59 % memiliki intensi membeli buku referensi kuliah ilegal dengan kategori tinggi, dan sebanyak 82 responden atau 41 % memiliki intensi membeli buku referensi kuliah ilegal dengan kateogri rendah. Dan yang terakhir, untuk perceived behavioral control 119 responden atau 59,5 % memiliki intensi membeli buku referensi kuliah ilegal dengan kategori tinggi, dan sebanyak 81 responden atau 40,5% memiliki intensi membeli buku referensi kuliah ilegal dengan kateogri rendah.
4.3
Uji Hipotesis
Dalam rangka pengujian hipotesis penelitian yang tertulis dalam Bab 2, dilakukan analisis regresi dengan menggunakan SPSS 17.00. Analisis regresi dilakukan dengan mengunakan teknik multiple regresi berganda. Data yang dianalisis ialah faktor skor atau true score yang diperoleh dari hasil analisis faktor. Faktor skor ini dihitung dengan tujuan untuk menghindari dampak negatif dari kesalahan
103
pengukuran
(attenuation).
Artinya
penghitungan
faktor
skor
ini
tidak
menjumlahkan item – item variabel pada umumnya, tetapi justru dihitung true score pada tiap item. Setelah didapatkan faktor skor, kemudian peneliti mengubah faktor skor menjadi T skor. T skor ini berfungsi untuk menyamakan skala pengukuran yang berbeda – beda, sama halnya ketika menghitung Z skor. Perbedaannya pada Zskor memiliki rentangan mean = 0 dan standar deviasi = 1, sedangkan T skor memiliki rentangan mean = 50 dan standar deviasi = 15. Selain itu, T skor berfungsi untuk menghindari nilai minus pada faktor skor. Adapun rumus T skor yaitu (Umar, 2010 dalam Adiyo, 2010) : Tskor = (15 x faktor skor) + 50. Setelah mendapatkan faktor skor yang telah dirubah menjadi T skor, maka nilai baku ini yang akan dianalisis dalam uji hipotesis korelasi dan regresi. Hasil dari regresi dapat dilihat pada tabel 4.12: Tabel 4.12 koefisien regresi seluruh IV a
Model 1
(Constant)
Coefficients Unstandardized Coefficients B Std. Error -,397 ,764
Behavior belief -,013 Evaluation of ,016 behavior belief Normatives beliefs ,017 Motivation to comply ,005 Control beliefs ,023 Perceived power ,029 Jenis Kelamin -,037 Tingkat semester ,112 Uang saku ,165 a. Dependent Variable: Intensi membeli
Standardized Coefficients Beta
T
Sig.
-,519
,604
,006 ,006
-,117 ,150
-2,051 2,599
,042 ,010
,007 ,006 ,008 ,008 ,172 ,038 ,167
,156 ,046 ,226 ,282 -,013 ,171 ,057
2,448 ,778 2,914 3,665 -,216 2,966 ,988
,015 ,437 ,004 ,000 ,829 ,003 ,325
Berdasarkan tebel 4.12 dapat dibuat persamaan regresi, sebagai berikut : Intensi membeli = -0,397 - 0,013 behavioral beliefs + 0,016 evaluation of behavioral beliefs + 0,017 normatives beliefs + 0,005 motivation to comply + 0,023 control beliefs + 0,029 104
perceived power - 0,037 jenis kelamin + 0, 112 tingkat semester + 0,165 uang saku. Dari persamaan regresi tersebut, dapat dibuat prediksi tentang berapa harga Y jika nilai setiap IV diketahui. Sesuai dengan tabel 4.12 Juga dapat diketahui signifikan tidaknya masingmasing IV terhadap DV, hal ini untuk menjawab hipotesis dalam penelitian ini. Uji hipotesis dilakukan untuk menjawab pertanyaan pada Bab 2. Berikut rinciannya: a. Pada tabel 4.12 diketahui nilai p untuk behavioral beliefs = 0,042 Karena p < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa behavioral beliefs memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. b. Pada tabel 4.12 diketahui nilai p untuk evaluation of behavioral beliefs = 0,010. Karena p < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa evaluation of behavioral beliefs memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. c. Pada tabel 4.12 diketahui nilai p untuk normative beliefs = 0,015. Karena p < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa normative beliefs memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. d. Pada tabel 4.12 diketahui nilai p untuk motivation to comply = 0,437. Karena p > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa motivation to comply
105
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. e. Pada tabel 4.12 diketahui nilai p untuk control beliefs = 0,04. Karena p < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa control beliefs memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. f. Pada tabel 4.12 diketahui nilai p untuk perceived power = 0,000 Karena p < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa perceived power memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. g. Pada tabel 4.12 diketahui nilai p untuk jenis kelamin = 0,829 Karena p > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. h. Pada tabel 4.12 diketahui nilai p untuk semester = 0,003 Karena p < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa semester memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. i. Pada tabel 4.12 diketahui nilai p untuk uang saku = 0,325 Karena p > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa uang saku tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. 4.4 Proporsi varian Pada subbab sebelumnya dapat diketahui bahwa terdapat enam IV yang dampaknya signifikan terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal, yaitu behavioral beliefs, evaluation of behavioral beliefs, normative beliefs, control
106
beliefs, perceived power, tingkat semester dan tiga IV yang dampaknya tidak signifikan terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal yaitu motivation to comply, jenis kelamin, dan uang saku. Kemudian peneliti ingin melihat proporsi varian dari intensi membeli buku referensi kuliah ilegal yang secara keseluruhan bisa diterapkan pada IV. Peneliti melakukan uji analisis regresi berganda menggunakan SPSS 17.00 dan hasilnya sebagai berikut: Tabel 4.13 Model Summary Analisis Regresi 9 IV Change Statistics
Model 1
R ,638
R
Adjusted R
Std. Error of
R Square
F
Square
Square
the Estimate
Change
Change
a
,408
,380
1,15186
,408
Sig. F df1
14,524
df2
Change
9 190
,000
a. Predictors: (Constant), Uang saku, Control beliefs, Tingkat semester, Behavior belief, Motivation to comply, Evaluation of behavior belief, Jenis Kelamin, Normatives beliefs, Perceived power
Tabel 4.14 b ANOVA Anova Analisis Regeresi 9 IV Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
173,434
9
19,270
Residual
252,086
190
1,327
Total
425,520
199
F
Sig.
14,524 ,000
a. Predictors: (Constant), Uang saku, Control beliefs, Tingkat semester, Behavior belief, Motivation to comply, Evaluation of behavior belief, Jenis Kelamin, Normatives beliefs, Perceived power b. Dependent Variable: Intensi membeli
Dengan menggunakan seluruh IV, berdasarkan tabel 4.13 dan tabel 4.14 diperolah R Square (R2) sebesar 0,408 atau 40,8%. Hal ini berarti bahwa sebanyak 40,8% dari bervariasinya intense membeli buku referensi kuliah ilegal dapat dijelaskan oleh variasi dari 9 variabel (IV) yaitu behavioral beliefs, evaluation of behavioral beliefs, normative beliefs, motivation to comply, control beliefs,
107
a
perceived power, jenis kelamin, tingkat semester, dan uang saku sedangkan sisanya sebesar 59,2% disebabkan oleh faktor-faktor lain di luar penelitian ini. Dengan kata lain terdapat kemungkinan adanya aspek-aspek lain yang mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah ilegal selain 9 IV yang terdapat dalam penelitian ini. Sementara dari hasil uji F 0,000 atau lebih kecil dari alpha 5 % (0,000<0,05). Hal ini berarti hipotesis yang menyebutkan bahwa ada pengaruh yang signifikan Selanjutnya dapat dilihat proporsi varian masing-masing independen variabel pada tabel 4.15 berikut: Tabel 4.15 Proporsi Varian Dependen Variabel yang terkait Independen Variabel
IV
R2
X1 X12 X123 X1234 X12345 X123456 X1234567 X12345678 X123456789 TOTAL
0,031 0,071 0,172 0,191 0,328 0,375 0,375 0,405 0,408
R2 change /Kontribusi Varian 0,031 0,04 0,101 0,019 0,137 0,047 0 0,03 0,003 0,408
Keterangan : tanda V = signifikan, X= tidak signifikan
X1 = Behavioral beliefs X2 = Evaluation of behavioral beliefss X3 = Normatives beliefs X4 = Motivation to comply X5 = Control beliefs X6 = Perceived power X7 = jenis kelamin X8 = tingkat semester X9 = uang saku
108
Signifikan V V V X V V X V X
Berdasarkan tabel 4.15 dapat diketahui kontribusi masing-masing IV terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Berikut ini dijelaskan deskripsi dari masing-masing IV sebagai berikut: •
Variabel behavioral beliefs diperoleh nilai R2 (R Squere) sebesar 0,031. Artinya memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 3,1% bagi bervariasinya intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Selain itu pada tabel 4.12 diperoleh nilai B sebesar -0,013, artinya behavioral beliefs secara negatif mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah illegal dengan kriteria signifikan. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi behavioral beliefs seseorang terhadap intensi membeli buku referensi kuliah illegal maka semakin rendah intensi membeli buku referensi kuliah illegal.
•
Variabel evaluation of behavioral beliefs diperoleh nilai R2 (R Squere) sebesar 0,04. Artinya memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 4% bagi bervariasinya intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Selain itu pada tabel 4.12 diperoleh nilai B sebesar 0,016, artinya evaluation of behavioral secara positif mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah illegal dengan kriteria signifikan. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi evaluation of behavioral beliefs seseorang terhadap intensi membeli buku referensi kuliah illegal maka semakin tinggi pula intensi membeli buku referensi kuliah illegal.
•
Variabel normative beliefs diperoleh nilai R2 (R Squere) sebesar 0,101. Artinya memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 10,1% bagi bervariasinya intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Selain itu pada tabel 4.12
109
diperoleh nilai B sebesar 0,017, artinya normative beliefs secara positif mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah illegal dengan kriteria signifikan. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi normative beliefs seseorang terhadap intensi membeli buku referensi kuliah illegal maka semakin tinggi pula intensi membeli buku referensi kuliah illegal. •
Variabel motivation to comply diperoleh nilai R2 (R Squere) sebesar 0,019. Artinya memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 1,9% bagi bervariasinya intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Selain itu pada tabel 4.12 diperoleh nilai B sebesar 0,005, artinya motivation to comply secara positif mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah illegal dengan kriteria tidak signifikan. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi motivation to comply seseorang terhadap intensi membeli buku referensi kuliah illegal maka semakin rendah intensi membeli buku referensi kuliah illegal.
•
Variabel control beliefs diperoleh nilai R2 (R Squere) sebesar 0,137. Artinya memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 13,7% bagi bervariasinya intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Selain itu pada tabel 4.12 diperoleh nilai B sebesar 0,023, artinya control beliefs secara positif mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah illegal dengan kriteria signifikan. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi control beliefs seseorang terhadap intensi membeli buku referensi kuliah illegal maka semakin tinggi pula intensi membeli buku referensi kuliah illegal.
•
Variabel perceived power diperoleh nilai R2 (R Squere) sebesar 0,047. Artinya memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 4,7% bagi bervariasinya
110
intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Selain itu pada tabel 4.12 diperoleh nilai B sebesar 0,029, artinya perceived power secara positif mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah illegal dengan kriteria signifikan. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi perceived power seseorang terhadap intensi membeli buku referensi kuliah illegal maka semakin tinggi pula intensi membeli buku referensi kuliah illegal. •
Variabel jenis kelamin diperoleh nilai R2 (R Squere) sebesar 0. Artinya memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 0% yang berarti bahwa variabel jenis kelamin tidak memiliki kontribusi terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Selain itu pada tabel 4.12 diperoleh nilai B sebesar -0,037 artinya jenis kelamin secara negatif mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah illegal dengan kriteria tidak signifikan. Dapat disimpulkan jenis kelamin secara negatif mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah ilegal, namun hal tersebut tidak signifikan.
•
Variabel tingkat semester diperoleh nilai R2 (R Squere) sebesar 0,03. Artinya memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 3% bagi bervariasinya intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Selain itu pada tabel 4.12 diperoleh nilai B sebesar 0,112, artinya tingkat semester secara positif mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah illegal dengan kriteria signifikan. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat semester seseorang terhadap intensi membeli buku referensi kuliah illegal maka semakin tinggi pula intensi membeli buku referensi kuliah illegal.
111
•
Variabel uang saku diperoleh nilai R2 (R Squere) sebesar 0,003. Artinya memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 0,3% bagi bervariasinya intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Selain itu pada tabel 4.12 diperoleh nilai B sebesar 0,165, artinya uang saku secara positif mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah illegal dengan kriteria tidak signifikan. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi uang saku seseorang terhadap intensi membeli buku referensi kuliah illegal maka semakin tinggi pula intensi membeli buku referensi kuliah illegal.
Dengan demikian dapat disimpulkan dari bagian ini adalah bahwa terdapat enam IV yang signifikan sumbangannya terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal dan empat IV yang pengaruhnya terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal tidak signifikan, yaitu motivation to comply, jenis kelamin, dan uang saku jika dilihat dari besarnya pertambahan (sumbangan proporsi varian yang diberikan).
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
112
Dalam bab ini peneliti akan menyimpulkan hasil analisis dari penelitian yang telah dilakukan, diskusi dan saran.
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data serta pengujian hipotesis yang telah dikemukakan di dalam BAB 4, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan secara keseluruhan dari sikap, norma subjektif, dan Perceived Behavior Control (PBC) terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Kemudian dilihat dari koefisien regresi masing-masing IV, terdapat enam dari sepuluh IV yang secara statistik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi membeli buku referensi kuliah illegal, yaitu behavioral belief, evaluation of behavioral belief, normatives beliefs, control beliefs, perceived power, dan tingkat semester. Kemudian variabel-variabel yang tidak memiliki pengaruh yang signifikan yaitu motivation to comply, jenis kelamin, uang saku, dan frekuensi seringnya membeli buku referensi kuliah ilegal.
113
5.2 Diskusi Dari
hasil analisis menunjukkan bahwa secara keseluruhan sikap, norma
subjektif, dan Perceived Behavior Control memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Namun jika dilihat dari dimensi-dimensinya,
behavioral belief
memberikan sumbangan sebesar 3,1% dan secara negatif mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah ilegal dengan kriteria signifikan. Ini berarti bahwa semakin positif
behavioral belief
seseorang terhadap intensi membeli buku
referensi kuliah ilegal maka semakin rendah intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Dan sebaliknya semakin negatif
behavioral belief seseorang
terhadap intensi membeli buku referensi kuliah maka akan semakin tinggi intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Dengan kata lain, mahasiswa memandang bahwa membeli buku referensi kuliah ilegal adalah sesuatu yang negatif atau tidak baik, tetapi mahasiswa tetap saja membeli buku refensi kuliah ilegal tanpa menghiraukan kepercayaannya bahwa membeli buku referensi kuliah ilegal adalah sesuatu yang tidak baik. Hal ini menunjukan bahwa pada penelitian ini, mahasiswa tidak terkait dengan beliefnya. Dari hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa hal ini menunjukkan tidak konsisten antara sikap dengan perilaku. Diduga faktor daya beli seseorang atau kemudahan untuk memperoleh buku referensi kuliah yang menyebabkan tidak konsistennya antara sikap dengan perilaku. Tidak konsistennya antara sikap dengan perilaku ini sesuai dengan pendapat LaPiere (1934) dalam Baron, Robert A & Byrne, Donn (2003, hal 130) yang mengatakan bahwa seringkali ada perbedaan cukup besar antara sikap dan
114
tingkah laku, antara apa yang sebenarnya mereka lakukan. Kemungkinan tidak konsistennya sikap dapat terjadi karena faktor situasi. Misalnya pada kasus yang diteliti Lapierre, karena ia tidak begitu yakin dengan sikap yang direfleksikan dalam tingkah laku yang tampak ia berpikir apakah orang yang memiliki prasangka- sikap negatif terhadap anggota kelompok sosial tertentu akan menampilkan sikap ini dalam tingkah laku yang tampak dan pernyataan verbal mereka. Dalam penelitiannya dalam kurun waktu 2 tahun keliling Amerika dan berhenti di setiap 184 restoran dan 66 hotel serta penginapan kecil. Dalam kebanyakan kasus, mereka diperlakukan dengan sopan. Hanya satu kali mereka ditolak; dan dalam banyak kasus, LaPiere melaporkan bahwa mereka menerima pelayanan yang ia golongkan sebagai rata-rata atau di atas rata-rata. Setelah perjalanan tersebut selesai, LaPiere menulis surat kepada semua agen perjalanan yang ia tempati dan bertanya apakah mereka akan memberikan pelayanan kepada pengunjung beretnis Cina. Hasilnya dari 128 agen perjalanan yang memberikan respon, 92% dari restoran, dan 91% dari hotel menyatakan “Tidak!”. Singkatnya ada perbedaan yang sangat besar antara sikap yang diekspresikan oleh agen perjalanan (umumnya oleh pemilik atau manajer) dan apa yang mereka lakukan ketika berhadapan langsung dengan pelanggan beretnis Cina. Sikap serupa juga diekspresikan oleh hotel dan restoran yang tidak dikunjungi LaPiere, sehingga sampel dari penelitian ini tampaknya cukup mewakili. Seseorang yang menyatakan bahwa membeli buku referensi kuliah ilegal adalah perbuatan salah, tetapi ia tetap membeli buku referensi tersebut. Hal ini bertentangan dengan pendapat Pretty & Krosnick, (1995) dalam Baron, Robert A
115
& Byrne, Donn (2003, hal 135) yang mengatakan bahwa sikap memang mempengaruhi tingkah laku. Hal ini bertentangan juga dengan teori Planned Behavior (Fishbein & Ajzen,1975) yang mengatakan bahwa sikap terhadap perilaku ditentukan oleh kepercayaan yang dapat menerima tentang konsekuensi dari perilaku, yang disebut kepercayaan yang menyangkut perilaku atau yang disebut behavioral beliefs. Pada variabel lain menunjukkan bahwa evaluation of behavior memberikan sumbangan sebesar 4% dan secara positif mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah ilegal dengan kriteria signifikan. Ini berarti bahwa semakin tinggi evaluation of behavior seseorang terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal maka semakin tinggi pula intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Dalam hal ini berarti bahwa sikap terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal yang dimiliki mahasiswa dipengaruhi oleh evaluasi positif yang dimiliki terhadap perilakunya. Sikap terhadap perilaku dipengaruhi oleh evaluasi hasil perilaku seseorang yang diasosiasikan dengan perilaku dan seberapa kuat asosiasi ini. Evaluasi dari setiap hasil yang menonjol terhadap kemungkinan subjektivitas seseorang bahwa perilaku akan menghasilkan hasil tertentu. Dengan perhitungan antara kekuatan kepercayaan dan evaluasi hasil, serta rangkuman produk-produk yang dihasilkan, diperoleh sebuah hasil pengukuran sikap terhadap perilaku, dan sebuah estimasi yang berdasarkan pada kepercayaan yang didapat seseorang tentang perilaku tersebut. Variabel lain untuk variabel normative beliefs memberikan sumbangan 10,1% dan normative beliefs secara positif mempengaruhi intensi membeli buku
116
referensi kuliah ilegal dengan kriteria signifikan. Ini berarti bahwa semakin tinggi normative beliefs seseorang terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal maka semakin tinggi pula intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Berbeda dengan normative beliefs variabel motivation to comply memberikan sumbangan sebesar 1,9% bagi bervariasinya intensi membeli buku referensi kuliah ilegal dan secara positif mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah ilegal dengan kriteria tidak signifikan. Ini berarti bahwa semakin tinggi motivation to comply seseorang terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal maka semakin rendah intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Dalam hal ini intensi membeli yang dimiliki mahasiswa secara signifikan dipengaruhi oleh pengaruh normatives beliefs yaitu keyakinan mengenai harapan orang lain terhadap dirinya yang menjadi acuan untuk menampilkan perilaku atau tidak. Semakin besar peranan normatives beliefs terhadap mahasiswa, maka semakin tinggi pula intensi membeli yang dimilikinya. Untuk variabel Motivation to Comply, diperoleh hasil yang tidak signifikan, yang berarti bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari motivasi terhadap intensi membeli. Buku referensi kuliah ilegal termasuk salah satu produk yang murah dan banyak dibeli oleh kalangan mahasiswa. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa tidak memiliki motivasi cukup atau kurangnya motivasi yang dirasakan oleh mahasiswa ketika membeli buku referensi kuliah ilegal. Artinya bahwa individu tersebut tidak mengikuti pendapat orang penting (significant other) atau tokoh penting dalam melakukan pembelian. Jika individu tetap buku referensi kuliah yang ilegal, hal itu karena kebiasaan dan harga yang murah.
117
Kemudian pada variabel control beliefs memberikan sumbangan sebesar 13,7% dan secara positif mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah ilegal dengan kriteria signifikan. Ini berarti bahwa semakin tinggi control beliefs seseorang terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal maka semakin tinggi pula intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Untuk variabel perceived power memberikan sumbangan sebesar 4,7% dan secara positif mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah ilegal dengan kriteria signifikan. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi perceived power seseorang terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal maka semakin tinggi pula intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Untuk variabel jenis kelamin memberikan sumbangan sebesar 0% yang berarti bahwa variabel ini tidak memiliki kontribusi terhadap intensi membeli buku referensi kuliah illegal. Dapat dikatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Kemudian berdasarkan uji perbedaan pada tabel 4.3 ditemukan bahwa mean laki-laki sebesar 3.9490 dan mean perempuan sebesar 4.4020 yang berarti perempuan memiliki intensi lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Untuk tingkat semester memberikan sumbangan sebesar 3% dan secara positif mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah ilegal dengan kriteria signifikan. Ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat semester seseorang terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal maka semakin tinggi pula intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Pada semester awal, mahasiswa mempelajari pelajaran-pelajaran dasar dan semakin tinggi tingkat semester, maka
118
semakin berat beban tugas mahasiswa karena tugas-tugas praktek, membuat laporan sampai pada penyusunan skripsi yang membutuhkan banyak bahan atau buku referensi sehingga mengharuskan mahasiswa untuk memiliki buku referensi kuliah. Kemudian berdasarkan uji perbedaan, diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,036, artinya ada perbedaan yang signifikan antar tingkat semester 1, 3, 5, 7, dan 9 terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Uang saku memberikan sumbangan sebesar 0,3% dan secara positif mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah ilegal dengan kriteria tidak signifikan. Ini berarti bahwa semakin tinggi uang saku seseorang maka akan semakin tinggi pula intensi membeli buku referensi kuliah illegal namun hal tersebut tidak signifikan. 5.3 Saran Setiap penelitian tentu saja tidak luput dari kekurangan. Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan yang ada dalam penelitian yang telah dilakukan. Namun hal tersebut adalah pembelajaran yang bisa diambil baik bagi peneliti sendiri maupun peneliti dibidang yang sama untuk penelitian selanjutnya. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka ada beberapa saran yang kiranya dapat bermanfaat, sebagai berikut:
5.3.1. Saran Metodologis 1. Variasi dari kesepuluh independen variabel (behavioral belief, evaluation of behavioral belief s, motivation to comply, normatives beliefs perceived power, control beliefs, jenis kelamin, semester, uang saku, dan frekuensi seringnya
119
membeli buku referensi kuliah ilegal) yang ada hanya menyumbang pengaruh sebesar 41,1%. Sisanya sebesar 58,9% kemungkinan dipengaruhi oleh variabel lainnya. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh variabel yang diteliti masih kecil. Oleh karena itu, disarankan untuk penelitian selanjutnya agar meneliti pengaruh variabel-variabel lain yang mempengaruhi intensi membeli selain yang digunakan peneliti. 2. Penelitian ini hanya meneliti intensi membeli buku referensi kuliah illegal. diharapkan penelitian selanjutnya dapat meneliti tidak hanya sampai pada intensi membeli saja, tetapi juga meneliti bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku membeli pada konsumen. 3. Karena teknik sampling dalam penelitian ini bersifat nonprobabilty sampling, maka generalisasi yang ditemukan dari sampel terhadap populasi bisa saja mengandung bias. Oleh karena itu peneliti menyarankan untuk menggunakan teknik probability sampling.
5.3.2. Saran Praktis Mahasiswa sebagai kalangan intelektual seharusnya menghargai hasil karya orang lain. Dengan menghargai hasil karya orang lain berarti memberikan apresiasi atau dukungan kepada pengarang buku tersebut untuk tetap berkarya. Mahasiswa seharusnya sadar apabila pengarang atau penulis enggan untuk menulis karena hasil karyanya selalu dibajak sehingga penulis merasa dirugikan baik secara moril maupun materil. Hal ini sama saja dengan membunuh kreativitas seseorang.
120
DAFTAR PUSTAKA
Adiyo. (2010). Faktor psikologis yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa di bidang statistika 1 dan 2. Jakarta: tidak dipublikasikan. Ajzen,I.( 2005). Attitudes, personality and behavior second edition.England: Mc Graw-Hill. Anderson, Norman B. (2004). Encyclopedia of health and behavior. California: Sage Publication.Inc. Anastasi, A. & Urbina, S. (1997). Tes Psikologi. New Jersey: Prentice-Hall,Inc. Azwar, Saifuddin (2007). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, Saifuddin. (2003). Sikap manusia teori dan pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, Syaifuddin. (2008). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Baron, R. A & Byrne, Donn. (2002). Social psychology (5th edition). Boston : Allyn & Bacon. Baron, Robert A & Byrne, Donn. (2003). Penerbit Erlangga.
Psikologi sosial. jilid 1 Jakarta:
Corner, M and Norman. P. (2005). Predicting health behavior. Open University Press, Ballmore : Buckingham. Cyber Crime. (2011). Diambil tanggal 29 April 2011 dari http://vemby yoel.blogspot.com/2011/04/cyber-crime-pembajakan-software.html. Eagly, A.H & Chaiken. (1993). The psychology of attitude. Forth Worth: Harcout Brace Jovanovich College Publishers. Fishbein, Martin & Icek Ajzen. (1975). Belief, attitude, intention and behavior an introduction to theory and research. London: Addison-Wesley Publishing Company. Fishbein, Martin & Icek Ajzen. (1988). Attitude personality, and behavior. London: Addison-Wesley Publishing Company.
121
Freedman, Jonathan L, Sears, David O., Carlsmith., joint. (1978). Social psychology. Library of Congress Cataloging in Publication Data. Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs. Gerungan, W.A. (2004). Social psychology. Bandung: PT Refika Aditama. Hogg & Vaughan. (1996). Introduction to social psychology. Pearson Prentice Hall. Hak Cipta (2010). Diambil tanggal 4 Juli 2010 dari http://id.wikipedia. Org/wiki/Hak_cipta. Kerlinger, Fred. (2000). Asas-asas penelitian behavioral. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Laksono, Probo. (2008). Faktor-faktor yang mempengaruhi intensi mahasiswa di yogyakarta untuk menggunakan software bajakan. Yogyakarta: PFEUGM. Diambil pada tanggal 16 Agustus 2010 dari http://lib.feb.ugm.ac.id/ebdl/gdl42/gdl.php?mod=browse&op=read&id= pfeugm--laksonopro-702&newlang=english. Luthfi, Ikhwan, Gazi.S, & Hamdan,Y. (2009). Psikologi sosial. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta. Neuman, Lawrence. (2003). Social research methods: Qualitative and quantitative approach. (5th edition). Boston: Allyn & Bacon publication. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia ed. 3 – cet.2..Jakarta.: Balai Pustaka. Retnaningsih, Utami, P.W., & Muflikhati, I. (2010). Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sika dan perilaku membeli buku bajakan pada mahasiswa IPB. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen, vol. 3, No.1, hal 82-88. Rodiah, Rosaeni. (2006). Hubungan antara sikap terhadap penggunaan software microsoft illegal, norma subjektif dengan intensi penggunaan software microsoft illegal pada pengelola warnet. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah; tidak diterbitkan. Santoso, G. (2005). Metodologi penelitian kuantitatif dan kualitatif. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Sarlito, Wirawan. (2002). Psikologi sosial dan individu dan tori-teori sosial. Jakarta: Balai Pustaka.
122
Sevilla, dkk. (1993). Pengantar metode penelitian. Jakarta : UI Press. Sulistiyono. (2005). Buku ajar statistika psikologi 1. Jakarta : Fakultas Psikologi Universitas Persada “YAI”. Sugiono. (2010). Statistika untuk penelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta. Undang-undang Republik Indonesia. (2002). Diambil tanggal 5 Juli 2010 dari http://id.wikisource.org/wiki/UndangUndang_Republik_Indonesia_Nom or_19_Tahun_2002 Wahid, Fathul. (2004). SNATI; Seminar nasional aplikasi teknologi informasi Motivasi pembajakan software: Perspektif mahasiswa. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.
123
KUESIONER PENELITIAN Assalamu’alaikum Wr. Wb. Saya adalah mahasiswi S1 Reguler Program Studi Psikologi UIN yang sedang mengadakan penelitian untuk skripsi tentang Intensi Membeli Buku Referensi Kuliah Ilegal. Untuk itu, saya membutuhkan kesediaan Anda untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Anda diminta untuk menilai setiap penyataan dengan jujur karena tidak ada jawaban yang benar dan salah. Jawaban Anda akan diperlakukan sesuai standar profesionalitas dan etika penelitian. Peneliti akan menjaga kerahasiaan identitas Anda dan hanya digunakan untuk penelitian. Saya mengucapkan banyak terima kasih atas waktu dan kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner ini. Berikut ini adalah data diri Anda. Isilah data diri Anda dengan lengkap Identitas Responden • Semester : 1. Satu 2. Tiga 3. Lima 4. Tujuh 5. Sembilan • Jenis Kelamin* : 1. Laki-laki / 2. Perempuan • Fakultas* : 1. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 6. Fakultas Dirasat Islamiyah 2. Fakultas Adab dan Humaniora 7. Fakultas Psikologi 3. Fakultas Ushuluddin dan filsafat 8. Fakultas Sains dan Teknologi 4. Fakultas Syariah dan Hukum 9. Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial 5. Fakultas Dakwah dan Komunikasi 10.Fakultas Kedokteran dan Kesehatan. • Usia : ……………………… • Jumlah uang saku/bulan : ……………………… • Manakah buku yang paling sering anda baca/gunakan untuk mendukung perkuliahan Anda (boleh pilih lebih dari satu)?* 1. Kamus 6. Almanak 2. Ensiklopedia 7. Buku biografi 3. Handbook/manual 8. Indeks dan Bibliografi 4. Guidebook 9. Lain-lain …………….. 5. Direktori • Penghasilan orangtua perbulan *: 1. < Rp. 1.000.000 2. Rp. 1.000.000 – Rp. 5.000.000 3. Rp. 5.000.000 – Rp. 10.000.000 4. > Rp.10.000.000 • Saya Tidak Pernah/ Jarang/Sering/Selalu* membeli buku referensi kuliah ilegal/bajakan. Mengapa Anda Tidak Pernah/ Jarang/Sering/Selalu membeli buku referensi kuliah ilegal/bajakan? Jelaskan alasannya! Alasan: ………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… Catt * = lingkari yang sesuai Wassalammualaikum Wr. Wb. Jakarta, 21 Januari 2011 Peneliti, Rahmah Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
---------------------------------------(Tanda tangan dan inisial nama)
124
KUESIONER A 1. Evaluation of behavioral belief BAGIAN 1 Berikut ini terdapat butir-butir pernyataan, baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Anda diminta untuk memberikan penilaian sesuai dengan apa yang anda pikirkan, dengan mengisi titik-titik dengan pilihan jawaban yang disediakan. Pilihan jawabannya adalah sebagai berikut: SBu = Sangat Buruk Bu = Buruk ABu = Agak Buruk AB = Agak Baik B = Baik SB = Sangat Baik Cara menilainya adalah dengan memberikan tanda silang (X) pada kolom jawaban yang ada di sebelah kanan pernyataan. Contoh: No. PERNYATAAN SBu Bu ABu AB B 1.
Bagi saya, mencuri adalah suatu hal yang …..
SB
X
Jawaban di atas berarti: Menurut Anda, mencuri adalah suatu hal yang sangat buruk. Tidak ada jawaban benar atau salah untuk setiap pernyataan. Seluruh jawaban adalah benar selama itu menggambarkan diri Anda sendiri Berikut ini adalah pernyataannya. Kerjakanlah dengan cermat dan teliti. Mohon diperiksa kembali jangan sampai ada yang terlewat. No.
4.
PERYATAAN Bagi saya, memanfaatkan hasil karya orang lain tanpa izin adalah kegiatan yang…… Bagi saya, tidak perlu mengeluarkan uang banyak adalah hal yang ………….. Bagi saya, merusak kreativitas penulis/pengarang buku adalah suatu hal yang ………… Bagi saya pelanggaran Hak Cipta adalah hal yang…
5.
Bagi saya tindakan kriminal adalah hal yang………
6.
Bagi saya, hemat biaya adalah sesuatu yang……….. Bagi saya, melakukan sesuatu yang praktis adalah hal yang …… Bagi saya perbuatan yang melanggar Undangundang adalah hal yang …………… Bagi saya, membantu tindakan pembajakan adalah hal yang …. Bagi saya, plagiasi adalah hal yang ……….
1. 2. 3.
7. 8. 9. 10. 11.
SBu
Bagi saya, menguntungkan adalah hal yang ….. Bagian 1 Selesai. Silakan Lanjutkan ke Bagian 2
125
Bu
ABu
AB
B
SB
2. Behavioral belief BAGIAN 2 Berikut ini terdapat butir-butir pernyataan, baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Anda diminta untuk memberikan penilaian sesuai dengan apa yang anda pikirkan/rasakan, dengan cara menyilang (X) salah satu dari enam jawaban yang tersedia, pada bagian kanan dari masing-masing pernyataan. Pilihan jawabannya adalah sebagai berikut: STS TS ATS AS S SS Contoh: No. 1.
= Sangat Tidak Setuju = Tidak Setuju = Agak Tidak Setuju = Agak Setuju = Setuju = Sangat Setuju
PERNYATAAN
STS TS
ATS AS
S
Mencuri adalah tindakan kejahatan
SS X
Jawaban di atas berarti: Anda sangat setuju bahwa mencuri adalah tindakan kejahatan. Berikut ini adalah pernyataannya. Kerjakanlah dengan cermat dan teliti. Mohon diperiksa kembali jangan sampai ada yang terlewat. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
PERYATAAN
STS TS ATS
Membeli buku referensi kuliah ilegal/bajakan berarti memanfaatkan hasil karya orang lain tanpa izin. Membeli buku referensi kuliah ilegal./bajakan berarti tidak perlu mengeluarkan uang yang banyak. Membeli buku referensi kuliah ilegal/bajakan sama saja dengan merusak kreativitas penulis/pengarang buku. Membeli buku referensi kuliah ilegal/bajakan adalah pelanggaran Hak Cipta. Membeli buku referensi kuliah ilegal/bajakan termasuk ke dalam tindakan kriminal. Saya menghemat biaya dengan membeli buku referensi kuliah ilegal/bajakan. Membeli buku referensi kuliah ilegal/bajakan adalah cara yang tidak praktis. Membeli buku referensi kuliah ilegal/bajakan sama dengan mematuhi Undang-undang yang berlaku. Membeli buku referensi kuliah ilegal/bajakan berarti mencegah tindakan pembajakan. Membeli buku referensi kuliah ilegal/bajakan termasuk tindakan plagiasi. Membeli buku referensi kuliah ilegal bisa menguntungkan Sekian Kuesioner A. Silakan Lanjutkan ke Kuesioner B
126
AS
S
SS
KUESIONER B
3. Motivation to comply BAGIAN 1 Berikut ini terdapat dua bagian kuesioner yang masing-masing berisi beberapa pernyataan. Anda diminta untuk memberikan penilaian sesuai dengan apa yang anda pikirkan, dengan cara menyilang ( X ) salah satu dari enam jawaban yang tersedia, pada bagian kanan dari masing-masing pernyataan. Pilihan jawabannya adalah sebagai berikut: STS TS ATS AS S SS
= Sangat Tidak Setuju = Tidak Setuju = Agak Tidak Setuju = Agak Setuju = Setuju = Sangat Setuju
Contoh: No. 1.
PERNYATAAN
STS
TS
ATS
AS
Biasanya saya akan mengikuti apa yang disarankan oleh dosen saya
S
SS
X
Jawaban di atas berarti: Anda setuju bahwa malas Anda akan mengikuti apa yang disarankan dosen Anda. Berikut ini adalah pernyataannya. Kerjakanlah dengan cermat dan teliti. Mohon diperiksa kembali jangan sampai ada yang terlewat. No. 1. 2. 3. 4.
PERYATAAN
STS
TS
Biasanya saya akan mengikuti apa yang dianjurkan oleh orangtua saya. Biasanya saya akan mengikuti apa yang dihimbau oleh dosen saya. Biasanya saya akan melakukan apa yang disarankan oleh teman saya. Biasanya saya akan melakukan apa yang disarankan saudara saya. Bagian 1 Selesai. Silahkan Lanjutkan ke Bagian 2
127
ATS
AS
S
SS
4. Normatives beliefs BAGIAN 2 Contoh: No. PERNYATAAN Guru saya akan mendukung saya untuk belajar 1. giat
STS
TS
ATS
AS
S
SS
X
Jawaban di atas berarti: Anda setuju bahwa guru Anda akan mendukung Anda untuk belajar giat. Berikut ini adalah pernyataannya. No. 1. 2. 3. 4.
PERYATAAN
STS
TS
Orangtua saya mendukung saya untuk membeli buku referensi kuliah ilegal/bajakan. Dosen saya tidak mendukung saya membeli buku referensi kuliah ilegal/bajakan. Teman saya tidak mendukung saya untuk membeli buku referensi kuliah ilegal/bajakan. Saudara saya mendukung saya untuk membeli buku referensi kuliah ilegal/bajakan. Sekian Kuesioner B. Silakan Lanjutkan ke Kuesioner C
128
ATS
AS
S
SS
KUESIONER C
5. Control belief BAGIAN 1 Berikut ini terdapat dua bagian kuesioner yang masing-masing berisi beberapa pernyataan. Anda diminta untuk memberikan penilaian sesuai dengan apa yang anda pikirkan, dengan cara menyilang ( X ) salah satu dari enam jawaban yang tersedia. Pilihan jawabannya adalah sebagai berikut: STS TS ATS AS S SS
= Sangat Tidak Setuju = Tidak Setuju = Agak Tidak Setuju = Agak Setuju = Setuju = Sangat Setuju
Contoh: No. PERNYATAAN 1. Malas dapat menjadi hambatan untuk belajar.
STS
TS
ATS
AS
S X
SS
AS
S
SS
Jawaban di atas berarti: Anda setuju bahwa malas dapat menjadi faktor penghambat untuk belajar Berikut ini adalah pernyataannya. Kerjakanlah dengan cermat dan teliti. No. PERYATAAN STS Jika saya punya uang, saya tidak akan membeli buku 1. referensi kuliah bajakan. Mengikuti hukum Negara adalah hal yang menghambat 2. saya untuk membeli buku referensi kuliah ilegal/ bajakan. Praktis adalah hal yang mendukung saya untuk membeli 3. buku referensi kuliah ilegal./bajakan. Biasanya saya akan melakukan apa yang disarankan 4. teman saya. Terbatasnya jumlah buku orisinil yang dijual mendukung 5. saya untuk membeli buku referensi kuliah ilegal./bajakan. Tidak mempunyai cukup uang membuat saya membeli 6. buku referensi kuliah referensi kuliah ilegal/bajakan. Kualitas gambar yang kurang bagus menghambat saya 7. untuk membeli buku referensi kuliah ilegal./bajakan. Sulitnya mencari buku orisinil membuat saya membeli 8. referensi kuliah ilegal./bajakan. Menurut saya, buku referensi kuliah bajakan tidak kalah 9. kualitasnya dengan buku orisinil. Keinginan untuk menghemat biaya menjadi faktor 10. pendukung untuk membeli buku referensi kuliah
129
TS
ATS
ilegal/bajakan. 11. 12. 13. 14. No. 15.
Alasan lebih murah adalah faktor pendukung untuk membeli buku referensi kuliah ilegal/bajakan. Mudah didapat di pinggir jalan mendukung saya untuk membeli buku referensi kuliah ilegal/bajakan. Buku lebih banyak dijual yang bajakan mendukung saya untuk membeli buku referensi kuliah ilegal/bajakan. Harga yang terjangkau untuk kalangan mahasiswa mendukung saya untuk membeli buku referensi kuliah ilegal/bajakan. PERYATAAN
STS
Tidak punya cukup waktu untuk mencari buku asli mendukung saya untuk membeli buku referensi kuliah ilegal/bajakan. Bagian 1 Selesai. Silahkan Lanjutkan ke Bagian 2
130
TS
ATS
AS
S
SS
6. Perceived power BAGIAN 2 Berikut ini terdapat beberapa pernyataan. Anda diminta untuk memberikan penilaian sesuai dengan apa yang anda pikirkan, dengan mengisi titik-titik dengan pilihan jawaban yang disediakan. Pilihan jawabannya adalah sebagai berikut: SK K AK AB B SB
= Sangat Kecil = Kecil = Agak Kecil = Agak Besar = Besar = Sangat Besar
Cara menilainya adalah dengan memberikan tanda silang (X) pada kolom jawaban yang ada di sebelah kanan pernyataan. Contoh: No. 1.
PERNYATAAN
SK
K
AK
AB
Bagi saya, malas menjadi faktor penghambat yang ……untuk belajar.
B
SB
X
Jawaban di atas berarti: Bagi Anda faktor malas menjadi penghambat yang besar untuk belajar. Berikut ini adalah pernyataannya. Mohon diperiksa kembali jangan sampai ada yang terlewat. No. 1.
2. 3. 4.
5.
6.
7.
8.
PERYATAAN Bagi saya alasan mempunyai banyak uang sebagai faktor penghambat yang ……….untuk tidak membeli buku referensi kuliah bajakan…… Bagi saya, mengikuti hukum Negara adalah faktor penghambat yang………. untuk membeli buku referensi kuliah ilegal/ bajakan. Praktis adalah faktor pendukung yang …………untuk membeli buku referensi kuliah ilegal./bajakan. Ajakan teman saya menjadi faktor pendukung yang ……….pengaruhnya dalam mendukung saya untuk membeli buku referensi kuliah ilegal/bajakan. Terbatasnya jumlah buku orisinil yang dijual adalah faktor pendukung yang …….. untuk membeli buku referensi kuliah ilegal./bajakan. Tidak mempunyai cukup uang adalah faktor pendukung yang ……….. membeli buku referensi kuliah referensi kuliah ilegal/bajakan. Kualitas gambar yang kurang bagus adalah faktor penghambat yang ……….untuk membeli buku referensi kuliah ilegal./bajakan. Sulitnya mencari buku orisinil menjadi faktor pendukung yang ……….. bagi saya untuk membeli buku referensi kuliah ilegal./bajakan.
131
SK
K
AK
AB
B
SB
No.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
PERYATAAN
SK
K
Kualitas yang tidak kalah bagus dengan buku orisinil menjadi faktor pendorong yang ………untuk membeli buku referensi kuliah ilegal/bajakan bagi saya. Bagi saya, keinginan untuk berhemat biaya adalah faktor pendukung yang ……. untuk membeli buku referensi kuliah ilegal/bajakan. Bagi saya alasan lebih murah adalah faktor pendukung yang …………untuk membeli buku referensi kuliah ilegal/bajakan. Bagi saya, mudah didapat di pinggir jalan adalah faktor pendukung yang ……….. untuk membeli buku referensi kuliah ilegal/bajakan. Bagi saya, buku lebih banyak dijual yang bajakan adalah faktor pendukung yang …….untuk membeli buku referensi kuliah ilegal/bajakan. Bagi saya, harga yang terjangkau untuk kalangan mahasiswa adalah faktor pendukung yang ……. untuk membeli buku referensi kuliah ilegal/bajakan. Tidak punya cukup waktu untuk mencari buku asli adalah faktor pendukung yang …………… untuk membeli buku referensi kuliah ilegal/bajakan. Bagian 2 Selesai. Silahkan Lanjutkan ke Kuesioner D
132
AK
AB
B
SB
KUESIONER D 7. Intensi Berikut ini akan diberikan satu pernyataan. Anda diminta untuk memberikan penilaian sesuai dengan apa yang Anda pikirkan. Pilihan jawabannya adalah: STM TM ATM AM M SM
= Sangat Tidak Mungkin = Tidak Mungkin = Agak Tidak Mungkin = Agak Mungkin = Mungkin = Sangat Mungkin
Cara menjawab adalah dengan memberi tanda silang (X) pada kolom di sebelah kanan pernyataan. Contoh: No. PERNYATAAN STM TM ATM AM M SM Saya akan belajar matematika untuk 1. X persiapan ujian nanti malam. Jawaban di atas berarti : Bagi Anda, sangat besar kemungkinan bahwa Anda akan belajar matematika untuk persiapan ujian nanti malam. Berikut adalah pernyataannya. Kerjakanlah dengan cermat dan teliti. No.
PERNYATAAN
STM TM ATM AM
1.
Jika buku referensi kuliah ilegal./bajakan tersedia, besar kemungkinan bahwa saya akan membeli buku referensi kuliah ilegal tersebut untuk bahan perkuliahan selama menjadi mahasiswa UIN.
Kuesioner D Selesai.
Terima kasih atas partisipasi Anda
133
M
SM
Regression Variables Entered/Removed Variables
Variables
Entered
Removed
Model 1
Uang saku,
.
b
Method Enter
Control beliefs, Tingkat semester, Behavior belief, Motivation to comply, Evaluation of behavior belief, Jenis Kelamin, Normatives beliefs, Perceived power a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Intensi membeli
Model Summary Change Statistics
Model 1
R ,638
Std. Error
R
R
Adjusted
of the
Square
F
Square
R Square
Estimate
Change
Change
a
,408
,380
1,15186
,408
Sig. F df1
14,524
9
df2 190
Change ,000
a. Predictors: (Constant), Uang saku, Control beliefs, Tingkat semester, Behavior belief, Motivation to comply, Evaluation of behavior belief, Jenis Kelamin, Normatives beliefs, Perceived power b
ANOVA
Mean Model 1
Sum of Squares
df
Square
Regression
173,434
9
Residual
252,086
190
Total
425,520
199
134
F
19,270 14,524 1,327
Sig. ,000
a
Variables Entered/Removed
Model 1
Variables
Variables
Entered
Removed
Uang saku,
.
b
Method Enter
Control beliefs, Tingkat semester, Behavior belief, Motivation to comply, Evaluation of behavior belief, Jenis Kelamin, Normatives beliefs, Perceived power a. Predictors: (Constant), Uang saku, Control beliefs, Tingkat semester, Behavior belief, Motivation to comply, Evaluation of behavior belief, Jenis Kelamin, Normatives beliefs, Perceived power b. Dependent Variable: Intensi membeli
Coefficients
a
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Std. Model 1
B
Error
(Constant)
-,397
,764
Behavior belief
-,013
,006
Evaluation of behavior belief
,016
Normatives beliefs
T
Beta
Sig.
-,519
,604
-,117
-2,051
,042
,006
,150
2,599
,010
,017
,007
,156
2,448
,015
Motivation to comply
,005
,006
,046
,778
,437
Control beliefs
,023
,008
,226
2,914
,004
Perceived power
,029
,008
,282
3,665
,000
-,037
,172
-,013
-,216
,829
Tingkat semester
,112
,038
,171
2,966
,003
Uang saku
,165
,167
,057
,988
,325
Jenis Kelamin
135
Variables Entered/Removed Variables
Variables
Entered
Removed
Model 1
Uang saku,
b
Method
.
Enter
Control beliefs, Tingkat semester, Behavior belief, Motivation to comply, Evaluation of behavior belief, Jenis Kelamin, Normatives beliefs, Perceived power a. Dependent Variable: Intensi membeli
Regression Variables Entered/Removed Variables
Variables
Entered
Removed
Model 1
Behavior belief
.
b
Method Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Intensi membeli
Model Summary Change Statistics
Model 1
R ,175
a
Adjusted
Std. Error of
R Square
F
R Square
R Square
the Estimate
Change
Change
df1
,031
,026
6,292
1
1,44323
a. Predictors: (Constant), Behavior belief
136
,031
Sig. F df2 198
Change ,013
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
F
13,105
1
13,105
Residual
412,415
198
2,083
Total
425,520
199
Sig.
6,292
,013
a
a. Predictors: (Constant), Behavior belief b. Dependent Variable: Intensi membeli
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Coefficients
Std. Error
t
Beta
(Constant)
5,128
,391
Behavior belief
-,019
,008
-,175
Sig.
13,104
,000
-2,508
,013
a. Dependent Variable: Intensi membeli
Regression Variables Entered/Removed
Model 1
b
Variables
Variables
Meth
Entered
Removed
od
Evaluation of
.
Enter
behavior belief, Behavior belief a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Intensi membeli
Model Summary Change Statistics
Model 1
R ,267
a
R
Adjusted
Std. Error of the
R Square
F
Square
R Square
Estimate
Change
Change
df1
7,581
2
,071
,062
1,41620
,071
a. Predictors: (Constant), Evaluation of behavior belief, Behavior belief
b
ANOVA
137
df2 197
Sig. F Change ,001
Variables Entered/Removed Variables
Variables
Meth
Entered
Removed
od
Model 1
b
Evaluation of
.
Enter
behavior belief, Behavior belief Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
F
30,411
2
15,205
Residual
395,109
197
2,006
Total
425,520
199
Sig.
7,581
,001
a. Predictors: (Constant), Evaluation of behavior belief, Behavior belief b. Dependent Variable: Intensi membeli
Coefficients
Model 1
a
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
3,888
,571
Behavior belief
-,016
,007
,022
,008
Evaluation of behavior belief
t
Beta
Sig.
6,815
,000
-,150
-2,169
,031
,203
2,937
,004
a. Dependent Variable: Intensi membeli
Regression Variables Entered/Removed Model 1
Variables Entered
b
Variables Removed
Normatives beliefs, Behavior belief,
.
Evaluation of behavior belief a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Intensi membeli
138
Method Enter
a
Variables Entered/Removed Model 1
Variables Entered
b
Variables Removed
Normatives beliefs, Behavior belief,
Method
.
Enter
Evaluation of behavior belief Model Summary Change Statistics
Model 1
R ,415
R
Adjusted R
Std. Error of the
R Square
F
Square
Square
Estimate
Change
Change
a
,172
,160
1,34041
,172
Sig. F df1
13,611
3
df2
Change
196
,000
a. Predictors: (Constant), Normatives beliefs, Behavior belief, Evaluation of behavior belief
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
73,367
3
24,456
Residual
352,153
196
1,797
Total
425,520
199
F
Sig.
13,611
,000
a
a. Predictors: (Constant), Normatives beliefs, Behavior belief, Evaluation of behavior belief b. Dependent Variable: Intensi membeli
Coefficients
Model 1
a
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
2,160
,645
Behavior belief
-,013
,007
Evaluation of behavior belief
,019
Normatives beliefs
,035
a. Dependent Variable: Intensi membeli
139
t
Beta
Sig.
3,348
,001
-,120
-1,818
,071
,007
,172
2,611
,010
,007
,321
4,890
,000
Regression Variables Entered/Removed Model 1
Variables Entered
b
Variables Removed
Motivation to comply, Behavior
.
Method Enter
belief, Normatives beliefs, Evaluation of behavior belief a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Intensi membeli
Model Summary Change Statistics
Model 1
R ,437
R
Adjusted R
Std. Error of the
R Square
F
Square
Square
Estimate
Change
Change
df1
11,496
4
a
,191
,174
1,32882
,191
df2
Sig. F Change
195
,000
a. Predictors: (Constant), Motivation to comply, Behavior belief, Normatives beliefs, Evaluation of behavior belief b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
F
81,197
4
20,299
Residual
344,323
195
1,766
Total
425,520
199
Sig.
11,496
,000
a. Predictors: (Constant), Motivation to comply, Behavior belief, Normatives beliefs, Evaluation of behavior belief b. Dependent Variable: Intensi membeli
Coefficients
Model 1
a
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
1,418
,730
Behavior belief
-,013
,007
Evaluation of behavior belief
,019
Normatives beliefs Motivation to comply
t
Beta
Sig.
1,942
,054
-,121
-1,861
,064
,007
,179
2,740
,007
,034
,007
,317
4,875
,000
,015
,007
,136
2,106
,037
a. Dependent Variable: Intensi membeli
140
a
Regression Variables Entered/Removed
b
Variables Model 1
Variables Entered
Method
Removed
Control beliefs, Motivation
.
Enter
to comply, Evaluation of behavior belief, Behavior belief, Normatives beliefs a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Intensi membeli
Model Summary Change Statistics
Model 1
R ,573
R Square a
Adjusted R
Std. Error of the
R Square
Square
Estimate
Change
,328
,311
1,21370
Sig. F F Change
,328
df1
18,974
5
df2 194
Change ,000
a. Predictors: (Constant), Control beliefs, Motivation to comply, Evaluation of behavior belief, Behavior belief, Normatives beliefs b
ANOVA Sum of Model 1
Squares
df
Mean Square
Regression
139,746
5
27,949
Residual
285,774
194
1,473
Total
425,520
199
F 18,974
Sig. ,000
a. Predictors: (Constant), Control beliefs, Motivation to comply, Evaluation of behavior belief, Behavior belief, Normatives beliefs b. Dependent Variable: Intensi membeli
141
a
Variables Entered/Removed
b
Variables Model 1
Variables Entered
Method
Removed
Control beliefs, Motivation
.
Enter
to comply, Evaluation of behavior belief, Behavior belief, Normatives beliefs Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Coefficients
Std. Error
Beta
t
Sig.
,396
,692
,274
,691
-,012
,006
-,111
-1,863
,064
,020
,006
,180
3,018
,003
Normatives beliefs
,015
,007
,141
2,141
,034
Motivation to comply
,014
,006
,130
2,207
,029
Control beliefs
,041
,007
,412
6,304
,000
Behavior belief Evaluation of behavior belief
a. Dependent Variable: Intensi membeli
Regression Variables Entered/Removed
b
Variables Model 1
Variables Entered
Removed
Perceived power, Behavior belief,
Method
.
Enter
Evaluation of behavior belief, Motivation to comply, Normatives beliefs, Control beliefs a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Intensi membeli
Model Summary Change Statistics
Model 1
R ,613
R Square a
,375
Adjusted R
Std. Error of the
R Square
F
Square
Estimate
Change
Change
,356
1,17344
142
,375
19,338
Sig. F df1 6
df2 193
Change ,000
Variables Entered/Removed
b
Variables Model 1
Variables Entered
Method
Removed
Perceived power, Behavior belief,
.
Enter
Evaluation of behavior belief, Motivation to comply, Normatives beliefs, Control beliefs a. Predictors: (Constant), Perceived power, Behavior belief, Evaluation of behavior belief, Motivation to comply, Normatives beliefs, Control beliefs b
ANOVA Sum of Model 1
Squares Regression
159,768
df
Mean Square 6
F
Sig.
26,628 19,33
,000
8 Residual
265,752
193
Total
425,520
199
1,377
a. Predictors: (Constant), Perceived power, Behavior belief, Evaluation of behavior belief, Motivation to comply, Normatives beliefs, Control beliefs b. Dependent Variable: Intensi membeli
143
a
Variables Entered/Removed
b
Variables Model 1
Variables Entered
Method
Removed
Perceived power, Behavior belief,
.
Enter
Evaluation of behavior belief, Motivation to comply, Normatives beliefs, Control beliefs Coefficients
a
Standardiz ed Coefficient Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
s Beta
t
Sig.
,461
,646
,308
,668
-,014
,006
-,127
-2,198
,029
,017
,006
,155
2,668
,008
Normatives beliefs
,013
,007
,123
1,925
,056
Motivation to comply
,008
,006
,075
1,280
,202
Control beliefs
,023
,008
,231
2,929
,004
Perceived power
,030
,008
,295
3,813
,000
Behavior belief Evaluation of behavior belief
a. Dependent Variable: Intensi membeli
Regression Variables Entered/Removed Model 1
Variables Entered
b
Variables Removed
Perceived power, Behavior belief, Evaluation of behavior belief, Motivation to comply, Normatives beliefs, Control beliefs
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Intensi membeli
144
.
Method Enter
Variables Entered/Removed Model 1
Variables Entered
b
Variables Removed
Perceived power, Behavior belief, Evaluation
Method
.
Enter
of behavior belief, Motivation to comply, Normatives beliefs, Control beliefs Model Summary Change Statistics
Model 1
R ,613
R
Adjusted
Std. Error of
R Square
Square
R Square
the Estimate
Change
a
,375
,356
1,17344
Sig. F F Change
,375
df1
19,338
6
df2
Change
193
,000
a. Predictors: (Constant), Perceived power, Behavior belief, Evaluation of behavior belief, Motivation to comply, Normatives beliefs, Control beliefs b
ANOVA Sum of Model 1
Squares
Df
Mean Square
Regression
159,768
6
26,628
Residual
265,752
193
1,377
Total
425,520
199
F 19,338
Sig. ,000
a
a. Predictors: (Constant), Perceived power, Behavior belief, Evaluation of behavior belief, Motivation to comply, Normatives beliefs, Control beliefs b. Dependent Variable: Intensi membeli a
Model 1
(Constant)
Coefficients Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta ,308 ,668
Behavior belief Evaluation of behavior belief Normatives beliefs Motivation to comply Control beliefs Perceived power
-,014 ,017 ,013 ,008 ,023 ,030
a. Dependent Variable: Intensi membeli
Regression
145
,006 ,006 ,007 ,006 ,008 ,008
-,127 ,155 ,123 ,075 ,231 ,295
t
Sig. ,461 ,646
-2,198 2,668 1,925 1,280 2,929 3,813
,029 ,008 ,056 ,202 ,004 ,000
Variables Entered/Removed Model 1
Variables Entered
b
Variables Removed
Jenis Kelamin, Evaluation of behavior belief,
.
Method Enter
Behavior belief, Control beliefs, Motivation to comply, Normatives beliefs, Perceived power a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Intensi membeli
Model Summary Change Statistics
Model 1
R ,613
R Square a
Adjusted R
Std. Error of
R Square
Square
the Estimate
Change
,375
,353
1,17649
Sig. F F Change
,375
df1
16,490
df2 7
Change
192
,000
a. Predictors: (Constant), Jenis Kelamin, Evaluation of behavior belief, Behavior belief, Control beliefs, Motivation to comply, Normatives beliefs, Perceived power b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
159,768
7
22,824
Residual
265,752
192
1,384
Total
425,520
199
F
Sig.
16,490
,000
a
a. Predictors: (Constant), Jenis Kelamin, Evaluation of behavior belief, Behavior belief, Control beliefs, Motivation to comply, Normatives beliefs, Perceived power b. Dependent Variable: Intensi membeli a
Model 1
(Constant)
Coefficients Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta ,311 ,686
Behavior belief Evaluation of behavior belief Normatives beliefs Motivation to comply Control beliefs Perceived power
-,014 ,017 ,013 ,008 ,023 ,030
,006 ,006 ,007 ,006 ,008 ,008
-,127 ,155 ,123 ,075 ,231 ,295
Jenis Kelamin
-,004
,175
-,001
a. Dependent Variable: Intensi membeli
146
t
Sig.
,453 ,651 -2,191 2,659 1,914 1,264 2,922 3,764
,030 ,008 ,057 ,208 ,004 ,000
-,020 ,984
Regression Variables Entered/Removed
b
Variables Model 1
Variables Entered
Method
Removed
Tingkat semester, Control beliefs, Evaluation of
.
Enter
behavior belief, Behavior belief, Motivation to comply, Jenis Kelamin, Normatives beliefs, Perceived power a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Intensi membeli
Model Summary Change Statistics
Model 1
R ,636
R Square a
,405
Adjusted R
Std. Error of
R Square
F
Square
the Estimate
Change
Change
,380
1,15178
,405
Sig. F
16,220
df1
df2
8 191
Change ,000
a. Predictors: (Constant), Tingkat semester, Control beliefs, Evaluation of behavior belief, Behavior belief, Motivation to comply, Jenis Kelamin, Normatives beliefs, Perceived power b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
172,139
8
21,517
Residual
253,381
191
1,327
Total
425,520
199
F 16,220
Sig. ,000
a. Predictors: (Constant), Tingkat semester, Control beliefs, Evaluation of behavior belief, Behavior belief, Motivation to comply, Jenis Kelamin, Normatives beliefs, Perceived power b. Dependent Variable: Intensi membeli
147
a
Variables Entered/Removed
b
Variables Model 1
Variables Entered
Removed
Tingkat semester, Control beliefs, Evaluation of
.
Method Enter
behavior belief, Behavior belief, Motivation to comply, Jenis Kelamin, Normatives beliefs, Perceived power Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
Coefficients t
Beta
(Constant)
-,057
,682
Behavior belief
-,012
,006
,015
Normatives beliefs
Sig.
-,084
,933
-,114
-1,994
,048
,006
,142
2,483
,014
,017
,007
,155
2,432
,016
Motivation to comply
,005
,006
,049
,826
,410
Control beliefs
,022
,008
,221
2,848
,005
Perceived power
,029
,008
,289
3,760
,000
-,022
,172
-,008
-,128
,898
,114
,037
,176
3,054
,003
Evaluation of behavior belief
Jenis Kelamin Tingkat semester a. Dependent Variable: Intensi membeli
148
Regression Variables Entered/Removed
b
Variables Model 1
Variables Entered
Removed
Uang saku, Control beliefs, Tingkat semester,
.
Method Enter
Behavior belief, Motivation to comply, Evaluation of behavior belief, Jenis Kelamin, Normatives beliefs, Perceived power a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Intensi membeli
Model Summary Change Statistics
Model 1
R ,638
R
Adjusted R
Std. Error of the
R Square
Square
Square
Estimate
Change
a
,408
,380
1,15186
Sig. F F Change
df1
14,524
9
,408
df2
Change
190
,000
a. Predictors: (Constant), Uang saku, Control beliefs, Tingkat semester, Behavior belief, Motivation to comply, Evaluation of behavior belief, Jenis Kelamin, Normatives beliefs, Perceived power b
ANOVA Sum of Model 1
df
Squares
Mean Square
F
Regression
173,434
9
19,270
Residual
252,086
190
1,327
Total
425,520
199
14,524
Sig. ,000
a
a. Predictors: (Constant), Uang saku, Control beliefs, Tingkat semester, Behavior belief, Motivation to comply, Evaluation of behavior belief, Jenis Kelamin, Normatives beliefs, Perceived power b. Dependent Variable: Intensi membeli
Coefficients
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
a
-,397
Std. Error ,764
149
Beta
t
Sig. -,519
,604
Variables Entered/Removed
b
Variables Model 1
Variables Entered
Method
Removed
Uang saku, Control beliefs, Tingkat semester,
.
Enter
Behavior belief, Motivation to comply, Evaluation of behavior belief, Jenis Kelamin, Normatives beliefs, Perceived power Behavior belief
-,013
,006
-,117
-2,051
,042
,016
,006
,150
2,599
,010
,017
,007
,156
2,448
,015
,005
,006
,046
,778
,437
Control beliefs
,023
,008
,226
2,914
,004
Perceived power
,029
,008
,282
3,665
,000
-,037
,172
-,013
-,216
,829
Tingkat semester
,112
,038
,171
2,966
,003
Uang saku
,165
,167
,057
,988
,325
Evaluation of behavior belief Normatives beliefs Motivation to comply
Jenis Kelamin
a. Dependent Variable: Intensi membeli
150
L I S R E L
8.70
BY Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom
This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc. 7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100 Lincolnwood, IL 60712, U.S.A. Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)6752140 Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004 Use of this program is subject to the terms specified in the Universal Copyright Convention. Website: www.ssicentral.com The following lines were read from file M:\SKRIPSI\BB.LS8: UJI VALIDITAS PENGUKURAN BEHAVIORAL DA NI=7 NO=200 MA=KM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 KM SY FI=BB.COR SE 1 2 3 4 5 6 7/ MO NX=7 NK=1 PH=ST LX=FR TD=SY,FI LK BEHAVIORAL BELIEF FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 FR TD 6 7 TD 2 7 TD 2 6 TD 1 5 TD 3 PD OU SS TV MI
BELIEF
ITEM7
5 TD 6 6 TD 7 7 5
UJI VALIDITAS PENGUKURAN BEHAVIORAL BELIEF Number Number Number Number Number Number
of of of of of of
Input Variables 7 Y - Variables 0 X - Variables 7 ETA - Variables 0 KSI - Variables 1 Observations 200
UJI VALIDITAS PENGUKURAN BEHAVIORAL BELIEF Correlation Matrix ITEM1
ITEM2
ITEM3
ITEM4
ITEM5
--------
--------
--------
--------
--------
ITEM6 -------ITEM1
1.00
151
ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6
-0.01 0.37 0.33 0.15 -0.06
1.00 0.01 0.11 0.04 0.43
1.00 0.62 0.56 -0.04
1.00 0.72 0.06
1.00 0.03
ITEM7
0.01
0.44
-0.27
-0.11
-0.25
1.00 0.51
Correlation Matrix
ITEM7
ITEM7 -------1.00
UJI VALIDITAS PENGUKURAN BEHAVIORAL BELIEF Number of Iterations =
9
LISREL Estimates (Maximum Likelihood) LAMBDA-X
ITEM1
BEHAVIOR -------0.40 (0.08) 5.34
ITEM2
-0.01 (0.06) -0.20
ITEM3
0.91 (0.09) 10.74
ITEM4
0.69 (0.08) 9.00
ITEM5
1.06 (0.10) 10.49
ITEM6
-0.02 (0.06) -0.41
ITEM7
-0.26 (0.07)
152
-4.00 PHI BEHAVIOR -------1.00 Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM1
ITEM2
ITEM3
ITEM4
ITEM5
--------
--------
--------
--------
--------
0.16
0.00
0.84
0.47
1.13
ITEM6 -------0.00
Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM7 -------0.07
Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 9 Minimum Fit Function Chi-Square = 16.68 (P = 0.054) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 16.34 (P = 0.060) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 7.34 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 22.75) Minimum Fit Function Value = 0.084 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.037 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.11) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.064 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.11) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.28 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.27 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.24 ; 0.35) ECVI for Saturated Model = 0.28 ECVI for Independence Model = 2.36 Normed Fit Index (NFI) = 0.96 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.96 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.41 Comparative Fit Index (CFI) = 0.98
153
Incremental Fit Index (IFI) = 0.98 Relative Fit Index (RFI) = 0.91 Critical N (CN) = 259.49
UJI VALIDITAS PENGUKURAN BEHAVIORAL BELIEF Standardized Solution LAMBDA-X BEHAVIOR -------0.40 -0.01 0.91 0.69 1.06 -0.02 -0.26
ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 PHI
BEHAVIOR -------1.00
L I S R E L
8.70
BY Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom
This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc. 7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100 Lincolnwood, IL 60712, U.S.A. Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)6752140 Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004 Use of this program is subject to the terms specified in the Universal Copyright Convention. Website: www.ssicentral.com The following lines were read from file M:\SKRIPSI\EVALUATION.LS8: UJI VALIDITAS PENGUKURAN EVALUATION OF BEHAVIORAL BELIEF DA NI=9 NO=200 MA=KM
154
LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 KM SY FI=EVALUATION.COR SE 1 2 3 4 5 6 7 8 9/ MO NX=9 NK=1 PH=ST LX=FR TD=SY,FI LK EVALUATION OF BEHAVIORAL BELIEF FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9 FR TD 5 8 TD 1 5 TD 2 6 TD 3 4 TD 4 6 TD 2 9 TD 2 5 PD OU SS TV MI UJI VALIDITAS PENGUKURAN EVALUATION OF BEHAVIORAL BELIEF Number Number Number Number Number Number
of of of of of of
Input Variables 9 Y - Variables 0 X - Variables 9 ETA - Variables 0 KSI - Variables 1 Observations 200
UJI VALIDITAS PENGUKURAN EVALUATION OF BEHAVIORAL BELIEF Correlation Matrix ITEM1
ITEM2
ITEM3
ITEM4
ITEM5
--------
--------
--------
--------
--------
1.00 0.12 0.37 0.37 0.09 0.00
1.00 0.07 0.18 -0.09 0.25
1.00 0.55 0.49 -0.21
1.00 0.42 0.00
1.00 -0.35
0.39
0.10
0.42
0.50
0.57
0.35
0.20
0.40
0.47
0.13
0.23
-0.11
0.27
0.21
0.37
ITEM6 -------ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 1.00 ITEM7 -0.18 ITEM8 -0.14 ITEM9 -0.08
Correlation Matrix
ITEM7 ITEM8 ITEM9
ITEM7 -------1.00 0.50 0.41
ITEM8 --------
ITEM9 --------
1.00 0.26
1.00
UJI VALIDITAS PENGUKURAN EVALUATION OF BEHAVIORAL BELIEF Number of Iterations =
9
155
LISREL Estimates (Maximum Likelihood) LAMBDA-X
ITEM1
EVALUATI -------0.52 (0.07) 7.10
ITEM2
0.18 (0.08) 2.30
ITEM3
0.63 (0.06) 9.72
ITEM4
0.61 (0.06) 9.49
ITEM5
0.79 (0.07) 11.80
ITEM6
-0.31 (0.07) -4.50
ITEM7
0.73 (0.06) 11.68
ITEM8
0.68 (0.07) 9.78
ITEM9
0.44 (0.07) 6.51 Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM1
ITEM2
ITEM3
ITEM4
ITEM5
--------
--------
--------
--------
--------
0.27
0.03
0.39
0.38
0.62
ITEM6 -------0.10 Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM7 --------
ITEM8 --------
ITEM9 --------
156
0.53
0.47
0.19
Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 20 Minimum Fit Function Chi-Square = 27.48 (P = 0.12) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 26.73 (P = 0.14) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 6.73 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 24.34) Minimum Fit Function Value = 0.14 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.034 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.12) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.041 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.078) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.61 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.39 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.35 ; 0.47) ECVI for Saturated Model = 0.45 ECVI for Independence Model = 3.73 Normed Fit Index (NFI) = 0.96 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.98 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.53 Comparative Fit Index (CFI) = 0.99 Incremental Fit Index (IFI) = 0.99 Relative Fit Index (RFI) = 0.93 Critical N (CN) = 273.04
UJI VALIDITAS PENGUKURAN EVALUATION OF BEHAVIORAL BELIEF Standardized Solution LAMBDA-X
ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9
EVALUATI -------0.52 0.18 0.63 0.61 0.79 -0.31 0.73 0.68 0.44
157
L I S R E L
8.70
BY Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom
This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc. 7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100 Lincolnwood, IL 60712, U.S.A. Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)6752140 Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004 Use of this program is subject to the terms specified in the Universal Copyright Convention. Website: www.ssicentral.com The following lines were read from file M:\SKRIPSI\NORMATIVES.ls8: UJI VALIDITAS PENGUKURAN NORMATIVES BELIEFS DA NI=4 NO=200 MA=KM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 KM SY FI=NORMATIVES.COR SE 1 2 3 4/ MO NX=4 NK=1 PH=ST LX=FR TD=SY,FI LK NORMATIVES BELIEFS FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 FR TD 1 4 PD OU SS TV MI UJI VALIDITAS PENGUKURAN NORMATIVES BELIEFS Number Number Number Number Number Number
of of of of of of
Input Variables 4 Y - Variables 0 X - Variables 4 ETA - Variables 0 KSI - Variables 1 Observations 200
UJI VALIDITAS PENGUKURAN NORMATIVES BELIEFS Correlation Matrix
158
ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4
ITEM1 -------1.00 0.13 0.26 0.41
ITEM2 --------
ITEM3 --------
ITEM4 --------
1.00 0.38 0.05
1.00 0.09
1.00
UJI VALIDITAS PENGUKURAN NORMATIVES BELIEFS Number of Iterations = 15 LISREL Estimates (Maximum Likelihood) LAMBDA-X
ITEM1
NORMATIV -------0.30 (0.10) 2.94
ITEM2
0.44 (0.13) 3.45
ITEM3
0.88 (0.22) 3.94
ITEM4
0.10 (0.08) 1.19 Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM1 -------0.09
ITEM2 -------0.19
ITEM3 -------0.77
ITEM4 -------0.01
Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 1 Minimum Fit Function Chi-Square = 0.020 (P = 0.89) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 0.020 (P = 0.89) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 0.0 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 1.63)
159
Minimum Fit Function Value = 0.00010 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.0 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.0082) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.0 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.091) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.91 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.095 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.095 ; 0.10) ECVI for Saturated Model = 0.10 ECVI for Independence Model = 0.45 Normed Fit Index (NFI) = 1.00 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 1.08 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.17 Comparative Fit Index (CFI) = 1.00 Incremental Fit Index (IFI) = 1.01 Relative Fit Index (RFI) = 1.00 Critical N (CN) = 65903.75 UJI VALIDITAS PENGUKURAN NORMATIVES BELIEFS Standardized Solution LAMBDA-X
ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4
NORMATIV -------0.30 0.44 0.88 0.10
L I S R E L
8.70
BY Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom
This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc. 7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100 Lincolnwood, IL 60712, U.S.A. Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)6752140 Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004 Use of this program is subject to the terms specified in the
160
Universal Copyright Convention. Website: www.ssicentral.com The following lines were read from file M:\SKRIPSI\MOTIVATION.ls8: UJI VALIDITAS PENGUKURAN MOTIVATION TO COMPLY DA NI=4 NO=200 MA=KM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 KM SY FI=MOTIVATION.COR SE 1 2 3 4/ MO NX=4 NK=1 PH=ST LX=FR TD=SY,FI LK MOTIVATION TO COMPLY FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 FR TD 3 4 PD OU SS TV MI UJI VALIDITAS PENGUKURAN MOTIVATION TO COMPLY Number Number Number Number Number Number
of of of of of of
Input Variables 4 Y - Variables 0 X - Variables 4 ETA - Variables 0 KSI - Variables 1 Observations 200
UJI VALIDITAS PENGUKURAN MOTIVATION TO COMPLY Correlation Matrix
ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4
ITEM1 -------1.00 0.62 0.39 0.39
ITEM2 --------
ITEM3 --------
ITEM4 --------
1.00 0.52 0.43
1.00 0.52
1.00
UJI VALIDITAS PENGUKURAN MOTIVATION TO COMPLY Number of Iterations =
5
LISREL Estimates (Maximum Likelihood) LAMBDA-X
ITEM1
MOTIVATI -------0.71
161
(0.07) 9.76 ITEM2
0.88 (0.07) 12.09
ITEM3
0.58 (0.07) 7.95
ITEM4
0.50 (0.07) 6.68 PHI MOTIVATI -------1.00
Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM1 -------0.50
ITEM2 -------0.78
ITEM3 -------0.34
ITEM4 -------0.25
Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 1 Minimum Fit Function Chi-Square = 1.66 (P = 0.20) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 1.65 (P = 0.20) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 0.65 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 8.59)
Minimum Fit Function Value = 0.0083 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.0033 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.043) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.057 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.21) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.30 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.099 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.095 ; 0.14) ECVI for Saturated Model = 0.10 ECVI for Independence Model = 1.45
162
Normed Fit Index (NFI) = 0.99 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.99 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.17 Comparative Fit Index (CFI) = 1.00 Incremental Fit Index (IFI) = 1.00 Relative Fit Index (RFI) = 0.96 Critical N (CN) = 796.95
UJI VALIDITAS PENGUKURAN MOTIVATION TO COMPLY Standardized Solution LAMBDA-X
ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4
MOTIVATI -------0.71 0.88 0.58 0.50 L I S R E L
8.70
BY Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom
This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc. 7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100 Lincolnwood, IL 60712, U.S.A. Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)6752140 Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004 Use of this program is subject to the terms specified in the Universal Copyright Convention. Website: www.ssicentral.com The following lines were read from file M:\SKRIPSI\CONTROL.LS8: UJI VALIDITAS PENGUKURAN CONTROL BELIEFS DA NI=13 NO=200 MA=KM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 ITEM13 KM SY FI=CONTROL.COR SE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13/ MO NX=13 NK=1 PH=ST LX=FR TD=SY,FI LK
163
CONTROL BELIEFS FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 TD 10 10 TD 11 11 TD 12 12 TD FR TD 4 6 TD 8 9 TD 2 4 TD 6 1 2 TD 5 7 TD 2 12 TD 4 12 TD FR TD 1 10 TD 1 11 TD 3 7 TD PD OU SS TV MI
4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9 13 13 12 TD 5 9 TD 5 10 TD 5 13 TD 2 10 TD 3 13 9 13 TD 8 13 TD 2 11 TD 4 8
UJI VALIDITAS PENGUKURAN CONTROL BELIEFS Number Number Number Number Number Number
of of of of of of
Input Variables 13 Y - Variables 0 X - Variables 13 ETA - Variables 0 KSI - Variables 1 Observations 200
UJI VALIDITAS PENGUKURAN CONTROL BELIEFS Correlation Matrix TEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ------------------------------------------ITEM1 1.00 ITEM2 0.40 1.00 ITEM3 0.10 0.14 1.00 ITEM4 0.12 0.58 0.15 1.00 ITEM5 0.26 0.63 0.22 0.57 1.00 ITEM6 0.13 0.43 0.19 0.85 0.59 1.00 ITEM7 0.29 0.55 0.24 0.40 0.61 0.41 ITEM8 0.36 0.64 0.14 0.45 0.73 0.51 ITEM9 0.35 0.53 0.11 0.42 0.71 0.45 ITEM10 0.43 0.54 0.12 0.38 0.58 0.43 ITEM11 0.40 0.68 0.12 0.47 0.69 0.52 ITEM12 0.33 0.59 0.14 0.41 0.71 0.42 ITEM13 0.21 0.54 0.01 0.46 0.48 0.52 Correlation Matrix ITEM7 ITEM8 --------------ITEM7 1.00 ITEM8 0.58 ITEM9 0.50 ITEM10 0.53 ITEM11 0.52 ITEM12 0.55 0.75
ITEM9 --------
ITEM10 --------
1.00 0.83 0.69 0.73 0.64
1.00 0.61 0.62 0.78
164
ITEM11 --------
1.00 0.76 0.80
ITEM12 --------
1.00 1.00
ITEM13
0.51
0.53
0.40
0.67
Correlation Matrix
ITEM13
ITEM13 -------1.00
UJI VALIDITAS PENGUKURAN CONTROL BELIEFS Number of Iterations = 12 LISREL Estimates (Maximum Likelihood) LAMBDA-X
ITEM1
CONTROL -------0.34 (0.07) 4.90
ITEM2
0.73 (0.06) 11.69
ITEM3
0.18 (0.07) 2.57
ITEM4
0.59 (0.07) 8.81
ITEM5
0.83 (0.06) 14.25
ITEM6
0.63 (0.06) 9.89
ITEM7
0.65 (0.06) 10.18
ITEM8
0.84 (0.06) 14.62
ITEM9
0.72 (0.06) 11.72
ITEM10
0.83
165
0.69
0.70
(0.06) 14.44 ITEM11
0.87 (0.06) 15.38
ITEM12
0.89 (0.06) 15.95
ITEM13
0.78 (0.06) 13.16 PHI CONTROL -------1.00 Squared Multiple Correlations for X - Variables
ITEM1 -------0.12
ITEM2 -------0.53
ITEM3 -------0.03
ITEM4 -------0.34
ITEM5 -------0.69
ITEM6 -------0.40
Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM7 -------0.42
ITEM8 -------0.71
ITEM9 -------0.53
ITEM10 -------0.70
ITEM11 -------0.75
ITEM12 -------0.79
Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM13 -------0.62
Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 45 Minimum Fit Function Chi-Square = 59.01 (P = 0.078) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 59.47 (P = 0.073) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 14.47 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 38.61) Minimum Fit Function Value = 0.30 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.073 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.19)
166
Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.040 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.066) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.71 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.76 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.69 ; 0.88) ECVI for Saturated Model = 0.91 ECVI for Independence Model = 20.77 Normed Fit Index (NFI) = 0.99 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.99 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.57 Comparative Fit Index (CFI) = 1.00 Incremental Fit Index (IFI) = 1.00 Relative Fit Index (RFI) = 0.98 Critical N (CN) = 236.91
UJI VALIDITAS PENGUKURAN CONTROL BELIEFS Standardized Solution LAMBDA-X CONTROL -------0.34 0.73 0.18 0.59 0.83 0.63 0.65 0.84 0.72 0.83 0.87 0.89 0.78
ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 ITEM13 PHI
CONTROL -------1.00
L I S R E L
167
8.70
BY Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom
This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc. 7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100 Lincolnwood, IL 60712, U.S.A. Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)6752140 Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004 Use of this program is subject to the terms specified in the Universal Copyright Convention. Website: www.ssicentral.com The following lines were read from file M:\SKRIPSI\PP.13.LS8: UJI VALIDITAS PENGUKURAN PERCEIVED POWER DA NI=13 NO=200 MA=KM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 ITEM13 KM SY FI=PP.13.COR SE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13/ MO NX=13 NK=1 PH=ST LX=FR TD=SY,FI LK PERCEIVED POWER FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9 TD 10 10 TD 11 11 TD 12 12 TD 13 13 FR TD 7 12 TD 4 6 TD 10 11 TD 4 5 TD 7 9 TD 2 3 TD 9 10 TD 8 9 TD 1 7 TD 5 13 TD 3 4 TD 1 2 TD 8 5 TD 1 8 TD 4 8 TD 9 12 TD 5 10 FR TD 6 12 TD 2 12 TD 5 7 TD 9 11 TD 2 11 TD 3 5 TD 3 9 PD OU SS TV MI UJI VALIDITAS PENGUKURAN PERCEIVED POWER Number Number Number Number Number Number
of of of of of of
Input Variables 13 Y - Variables 0 X - Variables 13 ETA - Variables 0 KSI - Variables 1 Observations 200
UJI VALIDITAS PENGUKURAN PERCEIVED POWER Correlation Matrix
ITEM1 --------
ITEM2 --------
ITEM3 --------
ITEM4 --------
168
ITEM5 --------
ITEM6 --------
ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6
1.00 0.28 0.12 0.07 0.01 0.05
1.00 0.62 0.44 0.43 0.52
1.00 0.54 0.49 0.47
1.00 0.55 0.63
1.00 0.40
ITEM7
0.33
0.29
0.23
0.15
0.35
ITEM8
0.06
0.63
0.53
0.33
0.38
ITEM9 0.52 ITEM10 0.53 ITEM11 0.47 ITEM12 0.38 ITEM13 0.43
0.13
0.57
0.52
0.36
0.46
0.22
0.53
0.45
0.40
0.37
0.25
0.47
0.48
0.41
0.43
0.13
0.44
0.45
0.31
0.49
0.26
0.43
0.37
0.34
0.12
1.00 0.22 0.55
Correlation Matrix ITEM7 -------ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 1.00 ITEM13 0.38
ITEM8 -------1.00 0.44 0.32 0.38 0.41 0.63
ITEM9 --------
0.35
ITEM10 --------
1.00 0.76 0.62 0.71
1.00 0.75 0.63
1.00 0.62
0.47
0.38
0.45
0.46
ITEM13 -------1.00
UJI VALIDITAS PENGUKURAN PERCEIVED POWER Number of Iterations = 10 LISREL Estimates (Maximum Likelihood) LAMBDA-X
ITEM1
ITEM12 --------
1.00 0.81 0.62 0.61 0.69
Correlation Matrix
ITEM13
ITEM11 --------
PERCEIVE -------0.21 (0.08)
169
2.79 ITEM2
0.73 (0.06) 11.55
ITEM3
0.63 (0.07) 9.53
ITEM4
0.52 (0.07) 7.63
ITEM5
0.60 (0.07) 8.91
ITEM6
0.66 (0.06) 10.34
ITEM7
0.48 (0.07) 6.96
ITEM8
0.85 (0.06) 14.53
ITEM9
0.75 (0.06) 11.91
ITEM10
0.76 (0.06) 12.33
ITEM11
0.74 (0.06) 12.00
ITEM12
0.79 (0.06) 13.03
ITEM13
0.58 (0.07) 8.62
Squared Multiple Correlations for X - Variables
170
ITEM1 -------0.04
ITEM2 -------0.53
ITEM3 -------0.40
ITEM4 -------0.28
ITEM5 -------0.36
ITEM6 -------0.45
Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM7 -------0.23
ITEM8 -------0.72
ITEM9 -------0.56
ITEM10 -------0.58
ITEM11 -------0.56
ITEM12 -------0.63
Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM13 -------0.33
Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 41 Minimum Fit Function Chi-Square = 54.14 (P = 0.082) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 53.78 (P = 0.087) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 12.78 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 35.90) Minimum Fit Function Value = 0.27 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.064 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.18) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.040 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.066) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.71 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.77 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.71 ; 0.89) ECVI for Saturated Model = 0.91 ECVI for Independence Model = 16.31 Normed Fit Index (NFI) = 0.98 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.99 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.52 Comparative Fit Index (CFI) = 1.00 Incremental Fit Index (IFI) = 1.00 Relative Fit Index (RFI) = 0.97 Critical N (CN) = 239.75
171
UJI VALIDITAS PENGUKURAN PERCEIVED POWER Standardized Solution LAMBDA-X
ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 ITEM13
PERCEIVE -------0.21 0.73 0.63 0.52 0.60 0.66 0.48 0.85 0.75 0.76 0.74 0.79 0.58
172