1
PENGARUH KEDISIPLINAN PEGAWAI TERHADAP PRESTASI KERJA PADA KANTOR PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) PROVINSI GORONTALO Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: 931 409 070 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan membuktikan secara empiris apakah kedisiplinan pegawai berpengaruh terhadap prestasi kerja pada Kantor Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Gorontalo. Adapun populasi dalam penelitian adalah seluruh pegawai yang berjumlah 61 orang, sedangkan sampel yang diambil berjumlah 60 orang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif yakni menganalisis melalui analisis regresi linier sederhana dan uji korelasi antara kedisiplinan pegawai (X) dan prestasi kerja (Y) . Tekhnik pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui angket atau pembagian kuisioner serta wawancara kepada responden yg terpilih. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data,persamaan regresi di hasilkan yakni Y = -3,509 + 2,077 X, dengan nilai detrminasi R² 96,8% yang menunjukan presentase pengaruh yang diberikan variabel X terhadap variabel Y, sedangkan sisa presentasi sebesar 3,2% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dalam hal ini terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel kedisiplinan pegawai (X) terhadap variabel prestasi kerja (Y) pada kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinnsi Gorontalo. Kata Kunci : Kedisiplinan Pegawai, Prestasi Kerja
BAB I PENDAHULUAN Dewasa ini perkembangan suatu organisasi dalam hal pengembangan sumber daya manusia sangatlah besar, karena sumber daya manusia merupakan sesuatu yang bersifat fungsional dalam mencapai tujuan organisasi secara optimal. Setiap organisasi kiranya perlu mamahami dan memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan dari sumber daya manusia itu sendiri.
Salah satu contoh dalam hal kedisiplinan, dengan adanya kedisiplinan maka dapat membantu peningkatan prestasi kerja pegawai untuk mencapai tujuan organisasi. Dan dengan disiplin yang baik akan mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya Tujuan utama dari disiplin bukanlah sekedar menuruti perintah atau aturan saja, perlu adanya kedisiplinan yang didasarkan pada pengembangan kemampuan untuk
2
mendisiplinkan diri sendiri sebagai salah satu ciri kedewasaan individu dan mau mengambil bagian dalam memikul tanggung jawab sosial. Dengan adanya berbagai peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan harapan bahwa setiap individu yang terkait harus mengikuti dan mematuhi semua yang telah diterapkan. Peraturan-peraturan ini dimaksudkan untuk menciptakan suatu kondisi kerja yang penuh dengan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya. Dalam suasana kerja seperti inilah akan nampak kondisi yang baik dimana segala tugas yang dilaksanakan dapat berlangsung secara efisien dan produktif sehingga tujuan organisasi atau perusahaan yang ditetapkan sebelumnya dapat tercapai dengan maksimal. Pencapaian tujuan organisasi menjadi kurang efektif apabila banyak karyawannya tidak berprestasi dikarenakan faktor kedisiplinan yang tidak memadai. Hal ini akan menimbulkan masalah yang dapat mempengaruhi produktifitas kinerja dari karyawan tersebut. Oleh karena itu prestasi pegawai harus diperhatikan dengan adanya faktor kedisiplinan yang diterapkan dalam sebuah organisasi atau perusahaan, mengingat bahwa prestasi kerja karyawan merupakan sarana informasi mengenai kondisi pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya secara keseluruhan. Selanjutnya Siagian (2003 : 305) berpendapat bahwa disiplin adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk sikap dan perilaku
karyawan tersebut secara suka rela berusaha bekerja secara kooperatif dengan karyawan lain serta meningkatkan prestasi. Hal ini berarti, disiplin menghendaki adanya peningkatan prestasi oleh setiap pegawai dalam sebuah organisasi. Prestasi yang baik adalah prestasi yang optimal, yaitu prestasi yang sesuai standar organisasi dan mendukung tercapainya tujuan organisasi. Peningkatan prestasi karyawan akan membawa kemajuan bagi organisasi, oleh karena itu upaya untuk meningkatkan prestasi merupakan sebuah tantangan karena keberhasilan untuk mencapai tujuan dan kelangsungan perusahaan tergantung pada kualitas prestasi sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Hasibuan (2010 : 193) mengemukakan bahwa kedisiplinan merupakan fungsi operatif dari manajemen sumber daya manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi atau perusahaan mencapai hasil yang optimal. Dalam kaitannya pegawai pada Kantor BKKBN (Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional) Provinsi Gorontalo tentu merupakan sebuah organisasi yang memiliki sumber daya manusia yang erat dengan berbagai aturan dan tanggung jawab yang besar, mengingat kedisiplinan merupakan hal yang utama dalam pengelolaan sumber daya manusia untuk meningkatan prestasi pegawai di dalam sebuah
3
organisasi. Berdasarkan hasil wawancara pada bagian Humas Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Gorontalo, ditemukan adanya masalah dalam hal kedisiplinan pegawai, terlihat dari masih adanya pegawai yang tidak tepat waktu baik datang maupun pulang. Hal ini tentu mempengaruhi pekerjaan dalam penyelesaiannya. Kemudian prestasi kerja yang dicapai oleh pegawai menurun diakibatkan pekerjaan yang dihasilkan kurang maksimal. Berangkat dari pemikiran diatas, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut tentang Pengaruh Kedisiplinan Pegawai Terhadap Prestasi Kerja Pada Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Gorontalo. BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS Kedisiplinan Sumber daya manusia mempunyai fungsi dan peranan yang penting dalam suatu organisasi atau perusahan. Oleh karena itu, keberhasilan karyawan atau pegawai dalam mengembangkan kewajibannya sangat tergantung pada rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya, agar dapat mendorong semangat kerja untuk terwujudnya tujuan peusahaan atau organisasi. Oleh karena itu setiap pemimpin selalu berusaha agar kedisiplinan selalu diterapkan pada setiap bawahannya.
Adapun beberapa pendapat para ahli tentang definisi kedisiplinan antara lain : Martoyo (2000 : 125) mengemukakan disiplin berasal dari kata discipline yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat. Menurut Siswanto (2001 : 278), yakni disiplin merupakan suatu sikap menghormati, patuh, dan taat terhadap peraturanperaturan yang berlaku baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya untuk menerima sanksi apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan. Nitisemito (2002 : 55) mengemukakan bahwa disiplin dapat diartikan sebagai suatu sikap tingkah laku dan perbuatan baik dari setiap karyawan yang dinyatakan secara tertulis maupun tidak. Kedisiplinan sering menjadi suatu syarat untuk tercapainya sesuatu sehingga dalam setiap peraturan diinstansi apapun mengenai kedisiplinan pasti selalu ada. Hal ini disebabkan karena pentingnya peranan kedisiplinan dalam mencapai standar-standar organisasi. Sedangkan Siagian (2003 : 305) berpendapat bahwa disiplin adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk sikap dan perilaku karyawan tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara koopertif dengan para karyawan lain serta meningkatkan prestasi kerjanya. Pendapat lain menurut Hasibuan (2010 : 212) bahwa Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-
4
norma sosial yang berlaku. Kesadaran disini adalah sikap seseorang yang secara suka rela mentaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya, sedangkan kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku, perbuatan seseorang yang sesuai dengan perusahaan baik tertulis maupun tidak. Kemudian Simamora (2006 : 610) berpendapat Disiplin (discipline) merupakan bentuk pengendalian diri karyawan dan pelaksanaan yang teratur dan menunjukkan tingkat kesungguhan tim kerja dalam sebuah organisasi. Memperhatikan pendapatpendapat diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin menghendaki ditaatinya peraturan-peraturan suatu organisasi atau institusi oleh semua karyawan, dengan adanya kedisiplinan yang baik maka akan terciptanya rasa tanggung jawab yang dimiliki oleh setiap karyawan dalam hal melaksanakan tugas dan kewajibannya serta dapat dicapai apa yang menjadi tujuan suatu organisasi atau institusi. Hasibuan (2010 : 194) mengemukakan bahwa kedisiplinan diartikan jika pegawai selalu datang dan pulang tepat waktunya, mengerjakan semua pekerjaan dengan baik, mematuhi semua peraturan organisasi dan normanorma yang berlaku. Penjelasan dari ketiga poin tersebut, akan diuraikan dibawah ini yakni : 1. Selalu datang dan pulang tepat pada waktunya Ketepatan pegawai datang dan pulang sesuai dengan aturan dapat dijadikan ukuran disiplin kerja. Dengan selalu datang dan pulang tepat dengan
waktunya, atau sudah sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan maka dapat mengindikasikan baik tidaknya tingkat kedisiplinan dalam organisasi tersebut. 2. Mengerjakan semua pekerjaan dengan baik Mengerjakan semua pekerjaan dengan baik menjadi salah satu indikator kedisiplinan, dengan hasil pekerjaan yang baik dapat menunjukkan kedisiplinan pegawai suatu organisasi dalam mengerjakan tugas yang diberikan, serta dapat meningkatkan prestasi kerja pegawai. 3. Mematuhi semua peraturan organisasi dan norma-norma yang berlaku Mematuhi semua peraturan organisasi dan norma-norma yang berlaku merupakan salah satu sikap disiplin pegawai sehingga apabila pegawai tersebut tidak mematuhi aturan dan melanggar norma-norma yang berlaku maka itu menunjukkan adanya sikap disiplin. Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Saydam (2000 : 289) bahwa pelaksanaan disiplin kerja dilihat dari kepatuhan pegawai yakni seperti mentaati jam kerja masuk dan jam kerja pulang, mematuhi seragam lengkap, ikut serta dalam pelaksanaan upacara dan bersikap sopan santun dalam melaksanakan tugas. Prestasi Kerja Pada dasarnya manusia hidup didunia untuk memenuhi semua kebutuhannya maka diharuskan untuk bekerja. Dalam proses kerja tersebut akan ada yang namanya titik puncak kepuasan, yang dapat diartikan dengan prestasi
5
yang dicapai seseorang dalam suatu pekerjaan. Adapun beberapa pendapat dari para ahli tentang definisi prestasi kerja antara lain : Menurut Mangkunegara (2005 : 67) prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pendapat lain dikemukakan tentang prestasi kerja menurut Sutrisno (2009 : 165) yaitu prestasi kerja adalah hasil kerja yang telah dicapai seorang karyawan dari tingkah laku kerjanya dalam melaksanakan aktifitas kerja. Pendapat yang hampir sama menurut Hasibuan (2010 : 94) adalah bahwa prestasi kerja merupakan suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya berdasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja merupakan suau hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan perusahaan kepadanya. Untuk mengetahui sejauh mana prestasi kerja karyawan dapat dikemukakan beberapa unsur prestasi kerja yang dinilai menurut Hasibuan (2010 : 95-96) antara lain : 1. Kreatifitas Penilai menilai kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreatifitasnya
untuk menyelesaikan pekerjaannya, sehingga bekerja lebih berdaya guna dan berhasil guna. 2. Kerja sama Penilai menilai kesediaan karyawan berpartisipasi dan bekerja sama dengan karyawan lainnya secara vertikal atau horizontal didalam maupun diluar pekerjaan sehingga hasil pekerjaan akan semakin baik. 3. Prakarsa Penilai menilai kemampuan berpikir yang orisinal dan berdasarkan inisiatif sendiri untuk menganalisis, menilai, menciptakan, memberi alasan, mendapatkan kesimpulan, dan membuat keputusan penyelesaian masalah. 4. Kecakapan Penilai menilai kecakapan karyawan dalam menyatukan dan menyelaraskan bermacam-macam elemen yang semuanya terlibat didalam penyusunan kebijaksanaan dan didalam situasi manajemen. 5. Tanggung jawab Penilai menilai kesediaan karyawan dalam mempertanggung jawabkan kebijaksanaannya, pekerjaan, dan hasil kerjanya, sarana dan prasarana yang dipergunakannya serta perilaku kerjanya. Penelitian Terdahulu Hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kedisiplinan dan penilaian prestasi kerja diantaranya telah dilakukan oleh: 1. Penelitian oleh Roynal Wahid Pakaya (2012) dengan judul “Pengaruh kedisiplinan Terhadap Kinerja Pegawai”
6
2.
(Pada Kantor Kecamatan Bulango Selatan). Berdasarkan hasil penelitian, persamaan regresi yang dihasilkan yakni Y= 21,808 + 0,659X dengan nilai determinasi r = 46,5% yang menunjukkan besarnya presentase pengaruh yang diberikan oleh variabel X (Kedisiplinan) terhadap variabel Y (Kinerja), sedangkan sisa presentase sebesar 53,5% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Artinya bahwa kinerja pegawai dipengaruhi oleh kedisiplinan. Penelitian tersebut secara spesifik membahas tentang pengaruh kedisiplinan terhadap kinerja pegawai, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yakni tentang pengaruh kedisiplinan terhadap prestasi kerja pegawai dalam hal ini pada Kantor BKKBN Provinsi Gorontalo. Penelitian oleh Ricky Triasbudi Mertosono (2010) dengan judul “Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Karyawan Terhadap Promosi Jabatan” (Pada PT. Columbindo Perdana Cab. Gorontalo). Berdasarkan hasil penelitian dengan hasil perhitungan metode linier untuk satu variabel independent, dimana Y= 36,317 + 0,427X. kemudian hasil dari analisa koefisien kolerasi terbukti adanya hubungan antara variabel X (Penilaian Prestasi Kerja) dengan variabel Y (Promosi Jabatan) dengan
3.
koefisien korelasi sebesar 0,506 dan memiliki keeratan hubungan sebesar 25,6%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penilaian prestasi kerja karyawan yang dilaksanakan PT. Columbindo Perdana Cab. Gorontalo berpengaruh terhadap promosi jabatan. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang bergerak dibidang jasa milik swasta, dimana fokus utamanya adalah melayani kebutuhan kepemilikan barang-barang rumah tangga dan lainnya, sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti adalah instansi pemerintahan yang tujuan utamanya adalah menekan angka penduduk dan merencanakan kependudukan yakni pada Kantor BKKBN Provinsi Gorontalo. Penelitian oleh Fitria Sitmar Hasan (2009) yang berjudul “ Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan” (Pada PT. Pos Indonesia Kota Gorontalo). Berdasarkan hasil penelitian persamaan linier adalah Y= 25,05 + 0,72X, yang berarti setiap satu skor disiplin kerja (X) dapat menyebabkan kenaikan skor prestasi karyawan (Y) sebesar 0,72 pada constant 25,05. Dari hasil perhitungan koefisien korelasi sebesar 0,73 dengan indeks determinasi sebesar 0,5329 atau 53,29%. Jadi, dapat
7
dideskripsikan bahwa prestasi karyawan dipengaruhi oleh disiplin kerja sebesar 53,29%, sedangkan sisanya sebesar 46,71% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak didesain oleh peneliti misalnya motivasi pimpinan, lingkungan kerja maupun fasilitas tempat kerja yang tidak memadai. Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini yaitu diduga terdapat pengaruh kedisiplinan pegawai terhadap prestasi kerja pada Kantor Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN Populasi Menurut Sugiono (2011:215) populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang berada di lingkungan kantor Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Gorontalo sebanyak 61 orang. Sampel Menurut Arikunto (2010:184) sampel kuota merupakan teknik yang mendasarkan diri pada jumlah yang sudah ditetukan. Sehingga yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu pegawai di Kantor Perwakilan
Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional yang berjumlah 60 orang. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis regresi Sederhana Analisis regresi sederhana adalah proses mengestimasi (menaksir) sebuah fungsi hubungan antara variabel dependen dan independen. Dalam suatu persamaan regresi besarnya nilai variabel dependen adalah tergantung pada nilai variabel lainnya. Dapat dilihat hasil persamaan yang diperoleh adalah : Ŷ = -3,509 + 2,077 Dari model tersebut dapat diinterpretasikan hal-hal sebagai berikut : 1. Jika tidak terdapat pengaruh dari variabel bebas dalam model (pengaruhnya tidak signifikan), maka rata-rata kinerja pegawai adalah sebesar -3,509 2. Jika terdapat pengaruh yang positif kepemimpinan terhadap kinerja, setiap kenaikan variabel kepemimpinan sebesar satuan akan menyebabkab variabel kinerja sebesar 2,077. Pengujian t-test Pengujian t-test digunakan untuk mengetahui pengaruh secara sendiri “Parsial” variabel independen (Kedisiplinan) terhadap variabel dependen (Prestasi Kerja). Signifikan pengaruh positif dapat diestimasi dengan membandingkan Pvalue dan α = 0,05 atau nilai ttabel dan thitung.
8
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai thitung untuk variabel yang mempengaruhi yaitu kedisiplinan sebesar 41,584 dengan Pvalue = 0,000. Dengan menggunakan batas signifikan α = 0,05 didapat ttabel ( 95 : 60-2) sebesar 1,67. Dari hasil tersebut maka kriteria pengujian yaitu thitung atau Pvalue < α yang artinya H0 ditolak H1 diterima. Dengan demikian hipotesis uji t variabel kedisiplinan berpengaruh secara positif signifikan dan dapat diterima arah koefisien regresi positif artinya kedisiplinan pegawai memiliki pengaruh signifikan secara parsial terhadap prestasi kerja pada kantor BKKBN Provinsi Gorontalo. Pembahasan Sumber daya manusia mempunyai fungsi dan peranan yang penting dalam suatu organisasi atau perusahan. Oleh karena itu, keberhasilan karyawan atau pegawai dalam mengembangkan kewajibannya sangat tergantung pada rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya, agar dapat mendorong semangat kerja untuk terwujudnya tujuan perusahaan atau organisasi. Oleh karena itu setiap pemimpin selalu berusaha agar kedisiplinan selalu diterapkan pada setiap bawahannya. Salah satu contoh dalam hal kedisiplinan, dengan adanya kedisiplinan maka dapat membantu peningkatan prestasi kerja pegawai untuk mencapai tujuan organisasi. Disiplin kerja mempunyai tujuan untuk memperbaiki kegiatan diwaktu yang akan datang, bukan menghukum kegiatan dimasa lalu, sehingga kegiatan yang akan dilaksanakan
dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna.Sedangkan prestasi kerja merupakan suatu hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan perusahaan kepadanya. Hal ini tentu merupakan bagian dari bentuk kedisiplinan pegawai yang senantiasa menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Hasil temuan mengenai Pengaruh Kedisiplinan Pegawai terhadap Prestasi Kerja Pada Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi gorontalo dapat dijelaskan bahwa berdasarkan hasil regresi Kedisiplinan Pegawai memiliki nilai1,67 maka Kedisiplinan Pegawai akan meningkat sebesar 1,67. Hal ini dipertegas oleh pengujian parsial dengan nilai thitung untuk variabel yang mempengaruhi yaitu kedisiplinan pegawai sebesar 41,584 dengan Pvalue = 0,000. Dengan menggunakan batas signifikan α = 0,05 didapat ttabel ( 95 : 60-2) sebesar 1,67. Dari hasil tersebut maka kriteria pengujian yaitu thitung atau Pvalue < α yang artinya H0 ditolak H1 diterima. Dengan demikian hipotesis uji t variabel kedisiplinan berpengaruh secara positif signifikan dan dapat diterima arah koefisien regresi positif artinya kedisiplinan pegawai memiliki pengaruh signifikan secara parsial terhadap prestasi kerja pada Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Gorontalo. Dari hasil pengujian regresi dan hipotesis menunjukkan adanya
9
pengaruh positif signifikan antara variabel kedisiplinan pegawai terhadap prestasi kerja pada Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Gorontalo. Hasil ini menunjukkan bahwa Kedisiplinan Pegawai sangat mempengaruhi Prestasi Kerja. Disisi lain sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitria Sitmar Hasan yang melakukan penelitian pada PT. Pos Indonesia Kota Gorontalo yang berjudul Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Disiplin Kerja berpengaruh positif signifikan terhadap Prestasi Kerja Di PT. Pos Indonesia Kota Gorontalo. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dan pengolahan data, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan kedisiplinan pegawai terhadap prestasi kerja. Ini dapat dibuktikan dengan perhitungan statistik, nilai koefisien determinasi sebesar 0,968 atau 96,8% dari Kedisiplinan Pegawai terhadap Prestasi Kerja. Sementara sisanya 0,032 atau 3,2%b dipengaruhi oleh variabel lain yang yang tidak diteliti pada penelitian ini. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai thitung untuk variabel yang mempengaruhi yaitu kedisiplinan sebesar 41,584 dengan Pvalue = 0,000. Dengan menggunakan batas signifikan α = 0,05 didapat ttabel ( 95 : 60-2) sebesar 1,67. Dari hasil tersebut maka kriteria
pengujian yaitu thitung atau Pvalue < α yang artinya H0 ditolak H1 diterima. Dengan demikian hipotesis uji t variabel kedisiplinan berpengaruh secara positif signifikan dan dapat diterima arah koefisien regresi positif artinya kedisiplinan pegawai memiliki pengaruh signifikan secara parsial terhadap prestasi kerja pada kantor BKKBN Provinsi Gorontalo. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah di uraikan diatas, maka dapat disampaikan beberapa saran sebagai berikut : 1. Kedisiplinan merupakan hal yang paling mendasar untuk membangun organisasi yang baik, maka dari itu diharapkan pegawai lebih meningkatkan kedisiplinan dalam segala aspek agar terciptanya lingkungan kerja yang baik pula. 2. Untuk penelitian selanjutnya hendaknya memperluas lagi variabel lain yang lebih lengkap yang dapat mempengaruhi prestasi kerja misalnya variabel kinerja, pendidikan dan pelatihan, motivasi, kepemimpinan, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta: Rineke Cipta Handoko, T. Hani. 2000. Manajemen Edisi 2. Yokyakarta : PT. BPFE Hasan, Fitria Sitmar. 2009. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap
10
Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Pos Indonesia. UNG. Skripsi. Hasibuan, Malayu S.P. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005.Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Refika Aditama Martoyo, Susilo. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yokyakarta : PT. BPFE Mertosono, Ricky Triasbudi. 2012. Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Karyawan Terhadap Promosi Jabatan Pada PT. Columbindo Perdana.UNG. Skripsi Nitisemito, Alex. S. 2002. Manajemen Personalia. Ghalia: Bandung Pakaya, Roynal Wahid. 2012. Pengaruh Kedisiplinan Terhadap Kinerja Pegawai diKantor Kec. Bulango Selatan. UNG. Skripsi Riduwan dan Sunarto. 2010. Pengantar Statistika. Bandung: Alfabeta Riyanto, Agus. 2009. Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan. Yokyakarta : Medical Book
Saydam, Gouzali. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Gunung Agung Siagian, P. Sondang. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:Bumi Aksara Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yokyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Siswanto, HB. 2001. Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta Sutrisno. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Pustaka Raya