Oleh: Agung Sapto BN,ST Instalasi Sanitasi Lingkungan RSUP DR. Sardjito 1 Yogyakarta
PENGERTIAN PENGERTIAN 1
A. STERILISASI Sterilisasi adalah suatu upaya untuk menghilangkan semua mikroorganisme dengan cara fisik atau kimiawi
2
B.DESINFEKSI
.
Desinfeksi adalah suatu proses menurunkan jumlah mikroorganisme penyebab penyakit atau yang berpotensi pathogen dengan cara fisika atau kimia. Proses ini biasanya tidak termasuk menghancurkan spora.
C. DESINFEKSI RUANG Suatu ush u/ menkn atau me- jml kuman yg ada dlm ruangan,ddg,lt & prmk benda lain →kepmenkes 1204/2004 (hal 16):Utk mengurangi kadar kuman di udara 1 kl sebulan harus didesinfeksi dengan Aerosol, atau disaring dg electron presipitator atau dg penyinaran UV. 3
Kenapa dilakukan Sanitasi Ruang ? Kontaminasi di rumah sakit kemungkinan terjadi pada : Udara Peralatan Ruangan dan bangunan Air Pasien Personalia
4
INDEKS ANGKA KUMAN MENURUT FUNGSI RUANG/UNIT
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Ruang / Unit Operasi Bersalin Pemulihan/perawatan Observasi bayi Perawatan bayi Perawatan prematur ICU Jenazah/Autopsi Penginderaan medis Laboratorium Radiologi Sterilisasi Dapur Gawat darurat Administrasi,pertemuan Ruang luka bakar
Konsentrasi Maksimum Mikroorganisme per m3 udara (CFU/m3) 10 (lama s/d 350) 200 200-500 (lama s/d 700) 200 (lama s/d 700) 200 200 200 (lama s/d 700) 200-500 200 200-500 200-500 200 200-500 200 200-500 (lama s/d 700) 200
5
TINGKAT KEBERSIHAN LANTAI & DINDING Ruang Operasi : 0-5 CFU/cm2 – bebas patogen & gas gangren Ruang : 5-10 CFU/cm2 Perawatan Ruang Isolasi : 0-5 CFU/cm2 Ruang UGD : 5-10 CFU/cm2
6
Kenapa dilakukan Sanitasi Ruang ? UDARA …… 10% s/d 20% kejadian infeksi nosokomial ditransmisi melalui media udara; Faktor yang menentukan adalah sistem ventilasi, kegiatan manusia & jarak dari sumber kontaminasi
Mikroorganisme udara terbanyak di lokasi pembuangansampah & tempat pencucian linen Kamar operasi didominasi bakteri Coccus gram (+) sedangkan selasar coccus gram (-) Staphylococcus, Legionella & Aspergillus sering menyebabkan KLB Aerosol pelembab ruangan mempengaruhi tingkat penyebaran Pseudomonas
7
JENIS DESINFEKSI JENIS DESINFEKSI 1. Desinfeksi tingkat tinggi Proses desinfeksi yg mampu membunuh spora, kuman Mycobacterium tuberculosis, varian bovis, bakteri, jamur, virus non lipid, virus kecil, virus lipid dan virus ukuran sedang. 2.
Desinfeksi tingkat menengah Proses desinfeksi tidak membunuh spora tetapi mampu membunuh kuman Mycobacterium tuberculosis, varian bovis yg lebih resisten desinfektan dibanding kuman lain, bakteri, jamur, virus non lipid, virus kecil, virus lipid ( Virus hepatitis A, B dan C serta HIV AIDS) 8
3. Desinfeksi tingkat rendah Proses desinfeksi yang hanya mampu membunuh bakteri tetapi tdk mampu membunuh spora, kuman Mycobacterium tuberculosis, varian bovis, bakteri, jamur, virus non lipid, virus kecil, virus lipid dan virus ukuran sedang
9
FAKTOR YG BERPENGARUH TERHADAP AKTIVITAS DESINFEKSI 1. Sifat bahan yg akan didesinfeksi Bahan tanpa pori lebih mudah 2. Jumlah mikroorganisme Makin banyak jumlah mikroorganisme, makin panjang waktu pemaparan 3. Sifat mikroorganisme Yg paling tahan adalah spora bakteri, mycobacterium, virus kecil atau virus non lipid ( misalnya poliovirus, coxsackievirus, rhinovirus)
10
Jamur ( trichophyton, cryptococcus, candida,), bakteri vegetatif ( Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, Salmonella cholersuis), virus ukuran menengah atau virus lipid ( Herpes simplex virus, Cytomegalovirus, respiratory syncytial virus, Hepatitis B, HIV) 4. Jumlah bahan organik Darah, lendir atau feses dan bahan organik lain menyebabkan mikroorganisme terlindungi 5. Jenis dan konsentrasi desinfektan Konsentrasi tinggi, waktu pemaparan pendek 6. Lama pemaparan Semakin lama daya bunuh semakin tinggi
11
METODE DESINFEKSI
1. Secara Fisik a. Sinar UV Panjang gelombang 200À – 296 À dapat membunuh mikroorganisme patogen juga spora, virus dan jamur Takaran 0.O – 1,Omx det/ci-3, 1800-6500 mikrowatt/cm2 (utk spora 10 x) Efektif bila menyinari langsung Dipengaruhi pH, perbedaan pertumbuhan bakteri dan ada spora yg resisten thdp UV, bahan organik, suhu, jarak dan kebersihan tabung. Diperhatikan umur lampu Petugas terlindungi 12
Portable UV
13
Permanent UV
FOTO ?
14
Germ-O-Kill
15
b. OZON Adalah zat asam (3 atom oksigen O3) O3 O2 + O Berbau khas (amis) & tidak mudah terbakar Mampu membunuh bakteri dan Virus Efektifitas ± 98 % Perhatikan umur lampu 16
Ozon Electric Steriliser
17
Ozone Electric Sterilizer
•,
18
2. Secara Mekanik Menggunakan HEPA ( High Efficiency Particular Air) Mikroorganisme dipisahkan dengan sistem penyaringan Ukuran 0,3 µm Efisiensi ± 99,97 % Perlu pemeliharaan rutin
19
Portable HEPA Filter
20
Permanent HEPA filter di OK
21
3. Secara Kimia ( Desinfektan) • • •
•
Dengan menggunakan bahan desinfektan Desinfektan dikabutkan ( ULV). Alat : Foger (atau hand sprayer),rol kabel, gelas ukur,Isolasi, alat tulis. APD ketat =baju pelindung,sarung tangan karet,full face mask,
22
Foto2 Perlengkapan Desinfeksi ruang scr kimia :
23
e
24
Pelaksanaan desinfeksi ruang :
a
25
Tabel 1. Bahan Kimia Untuk Aplikasi Desinfeksi Ruang No Nama/Merk Dagang
Bahan Aktif
Sifat
Dosis
1
Beaucoup
Benzy Chlorophenol Phenylphenol Amylphenol
Staphylococidal Tuberculocidal Pseudomocidal Fungicidal Virusidal
14 ml/m3 ruang (500 ml/36m3)
2
Cidex
Glutaral dehyde
Virusidal Bacterisidal Fungisidal Sporosidal
14ml/m3 ruang (500 ml/36m3) (larutan 26 siap pakai.)
N Nama/Merk o Dagang
Bahan Aktif
Sifat
Dosis
3 Asepty steril
Glutaral dehyde
Virusidal Bacterisidal Fungisidal Sporosidal
14 ml/ m3 ruang (500 ml/36m3) (larutan siap pakai)
4 Giga sept
Succindialdehyde Dimethoxyl Tetrahydrofuran
Bacterisidal Fungisidal Virusidal Sporosidal
14 ml/ m3 ruang (500 ml/36m3) (1 : 9)
5 Ascend
Didecyl dimethyl Ammoniumchloride Dimethyl benziyl Amonium clorid
Pseudomonocidal Salmonellacidal Fungisidal Virusidal
14 ml/ m3 Ruang (500ml/ 36m3) (10ml/1L 27 air)
N o
Nama/Merk Dagang
Bahan Aktif
Sifat
Dosis
6 Aseptanions terminal spore
Formic aldehyde Glutaric aldehyde Ethyl alcohol Isopropyl alcohol Buthyl alcohol
Bactericidal Fungisidal Sporocidal Active againt HIV
8 ml/ m3 ruang (larutan siap pakai)
7 Anion special DJP
Formic aldehyde Didecyl dimethyl amonium chloride Dimethicones Exipient
E.Coli Staphylococ cus aureus Pseudomnas aeruginosa Streptococus faecalis
8 ml/m3 ruang (larutan siap pakai)
28
N Nama/Merk O Dagang 8
Virkon
Bahan Aktif
Sifat
Dosis
Kalium Monopersulfat Sulphamic acid Malic acid Na hexametaphosphate Na dodecyl benzene Sulphonate NaCl
Bactericidal (MRSA) Fungicidal Virucidal (Hepatitis B&C, HIV ½, SARS, Polio, Avian Flu) Tuberculoidal
1000 ml/ 30m³ ruang ( larutan 0,3%, 3 gr/1 L air)
29
Tabel 2. Kelebihan dan kekurangan alat/metode N O
Nama/Alat Metode
Kelebihan
Kekurangan
1
Ozontech sterilizer
Dapat
diopersionalkan secara otomatis Denganmenggunaka Timer, Operator tidak kontak langsung dengan desinfektan (gas O3)
Syarat
pengoperasian alat ruangan harus kosong dari hunian manusia. Hanya efektif untuk desinfeksi udara.
2
Germ O kill
Dapat dioperasikan secara otomatis Operator tidak kontak langsung dengan sinar + Dapat dioperasikan saat ada kegiatn
Hanya
efektif untuk desinfeksi udara
30
N Nama/Alat O Metode 3.
Fogging
Kelebihan
Kekurangan
- Tidak dapat dioperasikan secara otomatis. desinfektan dapat diarahkan ke semua - Operator kontak langsung dengan desinfektan sudut ruang sesuai - Operator harus dengan keperluan menggunakan APD secara operator sehingga ketat. efektif untuk udara maupun permukaaan -Syarat pengoperasian alat ruangan harus kosong dari ( lantai, dinding, hunian manusia. pintu, bed, dll) -Ruang dapat digunakan Efektifitas dalam kembali berkisar 2 – 12 jam pembunuhan mikrobia cukup tinggi pasca fogging tgt desinf n alat ( Kecuali menggunakan alat AEROSEPT 100 VF) Percikan/kabut
31
Waktu Kontak ‘dan netralisasi Waktu Kontak Adalah waktu yang diperlukan oleh bahan desinfektan kontak dgn bakteri shg bakteri mati. Waktu netralisasi Adalah waktu yang diperlukan oleh suatu ruangan shg kondisinya netral seperti semula (biasanya dg indikator bau).Atau waktu pemakaian ruangan setelah tindakan desinfeksi ruangan.
32
Tabel T kontak dan Netralisasi Bahan desinf
T kontak
T netralisasi
Ozon (DSM aero) Ozone elect Sterilizer
45M³/ jam 100M³/ jam
1 – 2 jam
Portable UV
1 – 2 jam
1 – 2 jam
Germ O kill
150 M³/jam
1 s/d 2 jam
Beaucoup
15 - 30’
1-2 jam
Cidex
10 – 20’atau 8-10 jam (spora)
12 jam
Asepty steril
15 - 30’ 8-10 jam (spora)
12 jam
Virkon
10 – 20’
1 – 2 jam
Ascend
15 – 30’
1 – 2 jam
33
PEMANTAUAN ANGKA KUMAN
‘
34
ZONA RISIKO SANGAT TINGGI
Ruang operasi, bedah mulut, perawatan gigi, gawat darurat, bersalin, patologi
ZONA RISIKO TINGGI
Ruang isolasi, rawat intensif, laboratorium, penginderaan medis, bedah mayat, kamar jenazah
ZONA RISIKO SEDANG
Ruang rawat inap non penyakit menular, rawat jalan, ganti pakaian, ruang tunggu pasien
ZONA RISIKO RENDAH
Ruang administrasi, komputer, pertemuan, perpustakaan, resepsionis, diklat
35
. PEMANTAUAN KUMAN UDARA: •
Frekuensi pemantauan min 6 bln 1 kali
•
Prioritas Lokasi sampling :Lihat tabel indeks angka kuman udara
•
Metode Pemantauan : a. Metode Settle down Plate b. Metode menghisap udara dg pompa hsp dan midget impinger(Air sampling pump) c. Metode menghisap udara dg MAS 1000 36
1. Petri dish :
37
FOTO2 ALAT PENGAMBILAN SAMPEL ANGKA KUMAN UDARA :
2. Air Splg Pump
38
Pengambilan Sampel Angka Kuman udara : .
39
3. Microbilogical Air Sample
40
Pengamilan sampel Angka Kuman udara:
‘
41
PEMANTAUAN KUMAN LANTAI
Prinsip pemantauan angka kuman lantai: - Alat dan bahan :Tabung reaksi berisi Na Cl 0,85 % dan lidi kapas steril. - Swap lantai dengan luasan tertentu (misal 30 x 30 cm ). - Diinkubasi - Dihitung Angka kuman :…./900 cm ² - Dikonversi menjadi :…./cm ² (dibagi 900) 42
Pengambilan Sampel Angka kuman lantai: .
43
44