oL6
PENGARUH ASAM SALISILAT TERHADAP SIFAT K A W GAHARU (Aquilariacrassna)
DESI RUSLIANI
DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
ABSTRAK DESI RUSLIANI. Pengaruh Asam Salisilat Terhadap Sifat Icayu Gaharu (Aquilaria crassna). Dibimbing oleh GAYUH RAHAYU dan JULIARNI. Asam salisilat merupakan lnolekul sinyal sekunder untuk pembentukan metabolit sekunder yang berfungsi sebagai senyawa pestahanan. Pengaruh asam salisilat terhadap pembentukau senyawa gaharu belum diketahui. lndikator pembentukan senyawa gaharu adalah perubahan warna dan adanya akumulasi terpenoid. Penelitian ini be]-tujuan mengetahui pengaruh pemberian asam salisilat terhadap perubahau warna kayu dan akumulasi terpenoid pada A . crassna. Cabang pohon A. crassna yang berumur 8 tahun (berdiameter 1 cm) dibuang kulit dan kambiumnya sepanjang 2 cm kemudian dioleskan asam salisilat dengan konsentrasi lOOn1M (SA loo), 200mM (SA 200), 300mM (SA 300), 4001nM (SA 400), 700mM (SA 700) dan lOOOmM (SA 1000). Tingkat warna kayu dan besarnya zona perubahan warna kayu, akumulasi terpenoid (uji histokiinia dan Liebemian-Burchard) dan tingkat wangi diamati pada 5, 10,25 dan 50 hari setelah pe~nberianasa~n salisilat (hsa). Pemberian asam salisilat menyebabkan perubahan warna kayu dari putih menjadi putih kecoklatan yang disestai inunculnya gejala fisiologis,seperti klorosis (SA 400 pada 50 hsa dan S A 700 pada 5 hsa), batang rapuh dan kematian cabang (SA 700 pada 25 hsa dan SA 1000 pada 50 hsa). Kandungan terpenoid inenyebabkan perubahan warna kayu. Aku~nulasiterpenoid ditemukan pada parenkima jejari, inclzided phloens, unsur trakea xilem dan empulur kecuali pada kayu yang inendapat perlakuan SA 700 dan SA 1000, akumulasi terpenoid hanya terdapat di parenkima jejari dan unsur trakea xilem. Akurnulasi lemak ditemukan pada parenkima jejari, inclzidedphloem, dan unsur hitkea xilem. Sedangkan akumulasi pati ditemukan pada 5-10 hsa di parenkima jejari dan inclsided phloem. Warna kuning pada uji Lieberman Burchard menunjukkan adanya kandungan sterol. Peinberian asain salisilat dapat menginduksi pembentnkan senyawa terpenoid tapi tidak dapat menginduksi wangi gaharu.
ABSTRACT DESI RUSLIANI. Modification of Wood Characteristic of Aqziilaria crassna by Application of Salicylic Acid. Supervised by GAYUH RAHAYU and JULIARNI. Salicylic acid is one of secondau signal molecule for the formation of secondary metabolites, that has a role as defense substance. The role of salicylic acid on the formation of agarwood is not yet known. The indicator of the agar formation is the modification of the wood characteristic such as wood discolouration.Wood discolouration may occur due to terpenoid accumulation. This research was carried out to determine the role of salicylic acid on the modification of wood characteristic interm o f discolouration and te~penoidaccumulation of A. oassna. The bark and cambial layers of branches of 8 years A. crassna tree were peeled off about 2 cm long, then smeared with salicylic acid at 100mM (SA loo), 200mM (SA 200), 3001nM (SA 300), 400mM (SA 400), 700mM (SA 700) and IOOOmM (SA 1000). The level of wood colour intensity and the area of colour formation, accu~nulation of terpenoid (histochemical and Lieberman-Burchard analyses) and fiagrance level was observed at 5, 10, 25 and 50 days after application of salicylic acid (daa). The application of salicylic acid caused wood discolouration from white to brownish white, physiological symptoms such as chlorosis (SA 400 at 50 daa and SA 700 at 5 daa), wood brittleness and death of some branches (SA 700 at 25 daa and SA 1000 at 5 daa). Histochemically, the accumulation of terpenoid was found in parenchyma rays, included phloem, xylem vessel and pith of treated branches with SA 100, SA 200, SA 300 and SA 400. For those treated with SA 700 and SA 1000, terpenoid was found only in parenchyma rays and xyleni vessel. Accutnulation of lipid was found in parenchyma mys, included phloem and xylenl vessel of all treated branches. Whereas the accu~nulationof starch was found in parenchyma rays and included phloem on all treated branches at 5-10 daa. Yellowgreen the Liebennan-Burchard analysis indicated that terpenoid in the forin of sterol was formed in the heated wood. Salicylic acid can not induce fiagrance formation.
PENGARUH ASAM SALISILAT TERHADAP SIFAT KAYU GAHARU (Aquilaria crassna)
DESI RUSLIANI
Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperolel~gelar Sarjana Sains Pada Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam lnstitut Pertanian Bogor
DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Judul skripsi : Pengaruh Asam Salisilat Terhadap Sifat Kayu Gaharu (Aquilaria crassna) Nama : Desi Rusliani NRP : G34103019
Menyetujui:
Pembimbing 11,
Dr. Ir. Juliarni, M.Agr NIP 132 216 226
Mengetahui: Dekan Falcultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Tanggal Lulus:
18
SEP 2008