Notulensi Rapat Umum Pemegang Saham PT. BUSINESS SYNERGY Sabtu, 28 Juli 2007 Ruang Rapat IA‐ITB, Jl Surabaya 58 Jakarta Daftar hadir : 1. Denni Andri : Direktur Utama 2. Pamudji R. Kartohadiprodjo : Direktur 3. Rudy Andriyana : Direktur 4. Eflin Sinambela : General Manager 5. Krisdiani Syamsi : Komisaris 6. Achmad Nuzulis Hidayat : Komisaris 7. Ahmad Zaenal Abidin : Pemegang Saham 8. Sofyan Danu Siswantoro : Pemegang Saham 9. Agus Bintor K (GD’94) : Peserta 10. Teguh (MA’00) : Peserta Agenda : 1. Laporan Pertanggungjawaban Direksi 2. Pembahasan dan Diskusi 3. Program ke depan Resume meeting : 1. Pembacaan Laporan Semester I tahun 2007, PT. BUSINESS SYNERGY, oleh Direktur Utama : Denni Andri 2. Program Kerja Semester II Adapun target yang kami tetapkan sampai akhir tahun 2007 adalah sebagai berikut : Pencapaian Usaha Kredit Modal Kerja : Rp. 1.500.000.000,‐ Internal Perolehan Deposit Fund : Rp. 500.000.000,‐ Pencapaian Usaha Kredit melalui Sarana : Rp. 10.000.000.000,‐ Jabar Ventura Loan to Deposit Ratio : 80‐100%
Quick Ratio Net Interst Margin
: :
75‐100% 10‐12%
3. Kesimpulan • Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dapat diterima dalam RUPS ini, dengan beberapa catatan koreksi pada Laporan Laba Rugi dan Neraca dan dilaporkan kembali per tanggal 1 Agustus 2007 dan perlu ditambahkan sekilas profile debitur BS selama ini. •
Rasionalisasi pengurus akan dilakukan dengan dasar prosentase revenue sebesar 5%, dimana struktur pengurus sekarang diperpanjang, sampai dengan RUPS selanjutnya. Akan dilakukan penambahan SDM operasional.
•
Untuk mencapai target, satu tahun berjalan (target semester II tahun 2007), maka dicanangkan beberapa program : a. Meningkatkan program Deposit Fund dan diversifikasi Deposit Fund dilengkapi dengan perbaikan prosedur pengamanan fund dan diberikan marketing fee untuk rising deposit fund sebesar 0.5% dari nilai perolehan Deposit Fund b. Intensifikasi kerjasama dengan pihak ketiga, Diversifikasi pendapatan dari Fee Mediasi dan Fee Monitoring
•
Publikasi : Publikasi di milis IA‐ITB harus diintensifkan, minimal seminggu sekali melakukan reminder dan sebulan sekali melakukan Upload Laporan Laba Rugi dan Neraca di milis IA‐ITB serta Milis BS masih berfungsi untuk keperluan update‐update berita internal BS
Diskusi : Keterangan : (T) = Tanya (J) = Jawab (T1) Achmad Zaenal Abidin : Dalam laporan belum menyebutkan prosentase perform loan dan non perform loan, walaupun tidak ada “diharapkan untuk bisa terus dikontrol”, dengan menekankan pada sistem secure, atau mengurangi resiko, misal mensyaratkan escrow account.
(J1) Denni Andri : Resiko sekarang memang masih besar. Pengontrolan resiko ini, msih lebih menekankan kepada personal guarantee sebagai alumni, juga SOP yang ketat yang ditetapkan oleh pertemuan2 sebelumnya seperti pengajuan bukan untuk investasi, tapi untuk modal kerja, penilaian keuangan perusahaan dibuktikan dengan rekening koran, adanya PO atau Surat Perintah Kerja, visit lokasi, serta melakukan counter cek/giro sebanyak 3 buah sebesar nilai Kredit Modal Kerja yang disalurkan. (J1) Pamudji : Dalam pelaksanaannya escrow account membutuhkan SDM pengawas dari BS, artinya apakah muncul kendala teknis. Mungkin sebaiknya bisa dikelompokkan dalam skala kredit tertentu, untuk nilai sekian harus mengunakan joint account. (J1) Denni Andri Sebenarnya jika kembali kepada prosedur hukum, pola pinjaman BS juga masih beresiko, posisi hukum BS masih lemah, sehingga ke depan target BS akan menjadi sebuah perusahaan financial, bukan konsultan seperti sekarang. (T2) Achmad Zaenal Abidin Melihat pada pendapatan yang dibukukan, hanya ada 1 jenis pemasukan yaitu bunga. Seharusnya BS sudah membuka program baru, hal ini juga sering kali ditanyakan teman‐teman lain, bagaimana kalau BS juga membuat program bagi hasil dengan konsep syariah, jadi investor yang akan tertarik masuk lebih beragam, bukan hanya yang tertarik pada investasi compare to deposito, tetapi juga pada mekanisme bagi hasil (syariah) (J2) Achmad Nuzulis Hidayat Dengan program bagi hasil, ada konsekuensi bagi BS untuk menempatkan orang pada proyek yang dibiayai, artinya penambahan cost dan SDM, perlu dihitung lagi skalanya. Kemudian nilai return Deposit Fund sebesar 1,25% per bulan kurang menarik bagi alumni, perlu dipikirkan apakah BS dapat memberikan return 2%. (J2) Rudy Jika BS memberikan return 2% maka, konsekuensinya return Modal Kerja juga bisa diatas 2,5% atau masih tetap 2,5% sehingga BS hanya mendapat
0,5% keuntungan Bunga. Sebenarnya baik dari debitur maupun dari investor, beberapa kali sudah menanyakannya, kenapa hanya membuka produk konvensional, kenapa sistem bagi hasil belum dijadikan alternatif. Memang dari internal pengurus mengenai hal ini juga belum banyak dibahas, jadi memang ke depan sebaiknya program syariah ini bisa dijalankan. (T3) Krisdiani Syamsi BS perlu menargetkan jadwal untuk memiliki ijin sebagai lembaga keuangan, bukan hanya sebagai konsultan. (J3) Eflin Sinambela Saya akan pelajari peraturan yang mengatur perijinan lembaga keuangan dan kedepannya BS sudah harus mengurus perijinan sebagai lembaga keuangan secara bertahap. (T4) Pamudji Pendapatan lain sebenarnya sudah dibuka programnya oleh BS, seperti kerjasama dengan lembaga‐lembaga keuangan lain, sebagai mediator, sehingga pemasukan yang diharapkan adalah provisi mediasi. Memang sampai sekarang belum dapat, namun BS sudah melakukan kerja sama‐kerja sama dengan BNI, Jabar Ventura, dan Morris Capital. Dan jika ada penambahan SDM, akan digaji dari project‐project ini. Hanya perlu dibuat program kerjanya. Contoh misalnya, berapa nilai fee yang feasible : fee provisi dan juga ada Fee monitoring. Selanjutnya, kita bisa programkan, kapan target menjadi perusahaan financial. (J4) Eflin Sinambela Kita sudah membuat draft MOU dengan pihak Sarana Jabar Ventura, dan dokumen ini nantinya akan dibahas bersama, dengan harapan ada feedback dari Jabar Ventura untuk melakukan negosiasi besaran Fee yang akan menjadi hak Business Synergy, diharapkan program ini sudah bisa jalan bulan Agustus 2007. (T5) Rudy Mengenai kepengurusan, apakah perlu dilakukan restrukturisasi, sehingga bisa lebih profesional ? (J5) Achmad Zaenal Abidin
Sebaiknya sekarang diputuskan untuk rasionalisasi pengurus. Dasarnya adalah komparasi terhadap target atau statement keuangan yang dicapai. (J5) Denni Andri Sebaiknya kepengurusan belum dilakukan perubahan, dikarenakan program inisianya masih belum selesai. Kemungkinan perubahan kepengurusan akan kita lakukan pada RUPS selanjutnya. Mengenai rasionalisasi, setuju untuk didasarkan pada keuangan yang dicapai. Jadi pengurus Volunteer masih seperti sekarang dengan penambahan fixed SDM selain general manager.