METODE TEMATIK ALAL-QURAN: MENGUPAS TERM MALAIKAT Dr. Munawar Rahmat, M.Pd. NIP: 19580128.198612.1.001
PROGRAM STUDI S2 PAI SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 15 September 2014
Metode TEMATIK ALAL-QURAN (1/3) Ulama, terutama Ulama Tafsir, telah merumuskan metode pemahaman AlQuran, lebih dikenal dengan Ilmu Tafsir. Terdapat 2 metode yang telah berumur lebih dari 1.000 tahun, yakni: metode tafsir bil-ma`sur atau bilmanqul dan metode tafsir bil-ro`yi. Tafsir bil-ma`sur atau bil-manqul adalah tafsiran Nabi Muhammad SAW sendiri terhadap suatu ayat atau term dalam AlQuran. Dalam kapasitasnya sebagai Nabi dan Rasul tentu saja tafsir ini disepakati yang paling benar, karena hanya Nabi dan Rasul saja yang bisa memahami ayat-ayat muhkamat (yang jelas maknanya) dan ayat-ayat mutasyabihat (yang maknanya tidak jelas atau samar-samar). Marekalah dzalikal kitab (Kitab ”itu”) yang la roiba fihi (tidak ada keraguan); merekalah kitab maknun (kitab yang terpelihara); merekalah yang bisa menyentuh Al-Quran karena al-muthohharun (yang disucikan oleh Tuhan); dan merekalah al-rosyihuna fil-`ilmi (yang mendalam ilmunya), sehingga bisa memahami ayat-ayat mutasyabihat sebagaimana pemahamannya terhadap ayatayat muhkamat.
Metode TEMATIK ALAL-QURAN (2/3) Sayangnya, tafsir bil-ma`sur atau bil-manqul ini tidaklah banyak. Hanya sebagian kecil ayat atau term Al-Quran yang ada tafsirannya. Dengan wafatnya Nabi Muhammad SAW, otomatis ditutup pula periode tafsir ini (karena tiadanya lagi al-muthohharun). Paling tidak demikianlah keyakinan (hampir) seluruh kaum muslimin. Para Ulama akhirnya memperluas dengan tafsir bil-ma`sur atau bil-manqul shahabi, yakni tafsir sahabat-sahabat besar (terutama 4 khalifah dan Ibn Abbas) bila tafsiran Nabi SAW tidak diperoleh.Tapi tafsir ini pun, selain terbatas, juga tidak luput dari perdebatan. Akhirnya Ulama mengembangkan tafsir bir-ro`yi dengan dibuatnya kaidah-kaidah yang disepakati bersama, seperti harus ahli tata bahasa Arab, tahu asbabul nuzul, mengerti perbedaan sighot dan fungsinya dalam suatu ayat – apakah ia menunjuk para perintah wajib atau tidak wajib, dan seterusnya. Tapi dengan membanjirnya kitab-kitab tafsir pun tetap saja banyak ayat Al-Quran yang masih ”gelap” sehingga tidak bisa menjadi petunjuk bagi kita. Ambil saja contoh hurufhuruf hijaiyah dalam awal beberapa surat (alif-lam-mim, alif-lam-ro, nun, shod, ya-sin, tho-ha, kaf-ha-ya-`ain-shod, dan lain-lain) yang hanya diterjemahkan dengan wallahu a`lam bi murodi (hanya Allah yang tahu maksudnya).
Metode TEMATIK ALAL-QURAN (3/3) Kedua metode tafsir, bil-ma`sur atau bil-manqul dan bil-ro`yi, lebih difokuskan pada pemahaman hukum-hukum Islam (wajib, sunat, halal, haram, dan syubhat) dalam lingkup Ilmu Fiqh, jarang sekali mengungkap pemahaman keagamaan yang lebih INTI. Studi Tematik Al-Quran lebih dimaksudkan untuk memahami kata-kata atau term-term dalam Al-Quran. Menurut al-Qarafi ada 3 standard untuk menafsirkan term-term yang dipakai dalam Al-Quran, yakni: (1) sesuai dengan pengertian bahasa dari tradisi masyarakat zaman Nabi Muhammad SAW (konteks sosio-kultural); (2) sesuai semantik bahasa (wadh`i, yakni sesuai arah dan tujuan yang dikandung); dan (3) upaya menemukan arti yang diyakini sesuai dengan kehendak Allah.
Apa Fokus Kajian Metode TEMATIK ALAL-QURAN? Pada dasarnya Metode Tematik Al-Quran dapat digunakan untuk memahami term-term apa saja dalam Al-Quran, misalnya: Al-Ghaib, Malaikat, Kitab, Nabi/Rasul, Iblis, Syetan, Jin, Manusia, Syahadat, Shalat, Zakat, Sedekah, Infak, Kifarat, dan lain-lain. Tapi sebaiknya Metode Tematik Al-Quran ini digunakan untuk memahami term-term INTI ajaran ISLAM, seperti: 1. Makna Iman yang benar, 2. Makna Iman yang palsu, 3. Cara mengetahui Tuhan (yang mengenalkan DiriNya dengan Nama Allah, juga Nama-nama lain dalam Asma`ul Husna) 4. Makna Islam kaffah, 5. Cara-cara Ibadah yang benar dan ikhlas, 6. Cara beragama di atas Shirothol Mustaqim, dll ayat-ayat INTI
CONTOH Metode TEMATIK ALAL-QURAN No.
TERM
Jumlah Ayat
1.
AL-GHAIB
40
2.
MALAIKAT
41
3.
IBLIS
24
4.
MANUSIA (basyar, al-insan, an-nas)
56
5.
AL-KITAB
162
6.
RASUL
215
7.
NABI
76
Beriman Kepada MalaikatMalaikat-malaikatNya Allah = Rukun Iman keke-2 RUKUN IMAN ada 6: (1) (2) (3) (4) (5) (6)
Beriman kepada (Tuhan Yang Asma-Nya) Allah Beriman kepada Malaikat-malaikatNya (Allah) Beriman kepada Kitab-kitabNya (Allah) Beriman kepada Rasul-rasulNya (Allah) Beriman kepada Hari Akhir Beriman kepada Qodho dan Qodar, yang baik dan yang buruk semuanya dari Allah
MALAIKAT RELA “SUJUD” KEPADA KHALIFAH FIL ARDHI 1/3
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “”Sesungguhnya AKU hendak selalu menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Para Malaikat berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang (dari bangsa Manusia) yang akan selalu membuat kerusakan di bumi dan menumpahkan darah; padahal kami selalu bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya AKU mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.“ (Qs. 2/Al-Baqarah: 30)
MALAIKAT RELA “SUJUD” KEPADA KHALIFAH FIL ARDHI 2/3
dan (kemudian) TUHAN mengajarkan kepada Adam Al-Asma`a kullaha, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat, lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-KU Al-Asma`a kullaha itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!“ Para Malaikat menjawab: "Maha suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.“ (Qs. 2/Al-Baqarah: 31-32)
MALAIKAT RELA “SUJUD” KEPADA KHALIFAH FIL ARDHI 3/3
Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada para Malaikat (dan Iblis) tentang Al-Asma`a kullaha ini!" Maka setelah diberitahukannya kepada mereka Al-Asma`a kullaha itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah KU-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya AKU mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?" dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat (dab Iblis): "Sujudlah kalian kepada Adam!" Maka sujudlah para Malaikat kecuali Iblis. Dia enggan dan takabur dan adalah dia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (Qs. 2/Al-Baqarah: 33-34)
PESAN Ayat Term MALAIKAT & KHALIFAH FIL ARDHI 1/2 No. 1.
Qs. 2/AlBaqarah: 30
ISI AYAT
PESAN AYAT
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya AKU hendak menjadikan seorang Khalîfah di muka bumi!" Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak selalu menjadikan (Khalîfah) di bumi itu orang (dari kalangan manusia) yang membuat kerusakan di bumi dan menumpahkan darah; (Mengapa tidak kami saja yang Engkau jadikan Khalîfah itu), padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya AKU Mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Malaikat semula berkeberatan mengapa Allah menjadikan KHALIFAH (Wakil Tuhan, Rasul) itu dari kalangan MANUSIA, bukannya dari kalangan MALAIKAT Karena dalam pandangan Malaikat: a. Khalifah Tuhan itu haruslah orang yang selalu bertasbih dan memuji Tuhan, serta selalu mensucikan Tuhan b. Manusia itu jahat, yakni: selalu membuat kerusakan dan selalu menumpahkan darah c. Orang yang memiliki karakteristik Khalifah hanyalah Malaikat Ternyata yang Tuhan angkat menjadi Khalifah (Rasul) itu hanyalah “salah seorang” dari MANUSIA dari beribu-ribu, berjutajuta, bahkan bermilyar-milyar
PESAN Ayat Term MALAIKAT & KHALIFAH FIL ARDHI 2/2 No.
2.
3.
4.
Qs. 2/AlBaqarah: 31
2/AlBaqarah: 34
7/Al-A`raf: 206
ISI AYAT Dan Tuhan mengajarkan kepada Adam Al-Asma`a kullaha, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat ...
"Sujudlah kalian (hai Malaikat & Jin) kepada Adam (sebagai Khalifah fil ardhi)," maka sujudlah para Malaikat kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan (karena itu) dia tergolongan orang-orang kafir. Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya lah mereka bersujud.
PESAN AYAT Nabi Adam (sebagai Khalifah) diajari Al-Asma`a kullaha (=Islam yang benar, Shirothol Mustaqim, dst) yang tidak diajarkannya kepada para Malaikat Perintah sujud (taat) kepada Khaifah fil ardhi: a. Para Malaikat semuanya SUJUD b. Iblis enggan untuk sujud. Ia sombong dan merasa lebih baik daripada Adam Para Malaikat: a. Tidak pernah enggan menyembah Allah b. Bertasbih kepada-Nya c. Bersujud kepada-Nya
PESAN Ayat Term KHALIFAH fil ardhi/RASULULLAH 1/2 No.
Qs.
ISI AYAT
PESAN AYAT
1.
2/AlBaqarah: 34
"Sujudlah kalian (hai Malaikat & Jin) kepada Adam (sebagai Khalifah fil ardhi)," maka sujudlah para Malaikat kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan (karena itu) dia tergolongan orang-orang kafir.
Perintah sujud (taat) kepada Khalifah fil ardhi: a. Para Malaikat semuanya SUJUD b. Iblis enggan untuk sujud. Ia sombong dan merasa lebih baik daripada Adam
2.
Qs. 49/AlHujurat: 7
Dan ketahuilah olehmu (cari tahulah/carilah informasi) bahwa di kalanganmu ada Rasulullah
Perintah untuk mencari tahu tentang keberadaan Rasulullah
3.
Hai orang-orang yang beriman, taatilah 4/An-Nisa: Allah dan taatilah Rasul (Nya) & Ulil 59 Amri di antara kamu.
Perintah mentaati Rasulullah/ Ulil Amri
4.
Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul & Ulil Amri di antara 4/An-Nisa: mereka, tentulah orang-orang yang ingin 59 mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri).
Perintah menyerahkan urusan kepada Rasulullah/ Ulil Amri
PESAN Ayat Term KHALIFAH fil ardhi/RASULULLAH 2/2 No.
5.
6.
Qs.
ISI AYAT
dan ikutilah jalan (Shirothol mustaqim-nya) orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian 31/ hanya kepada-Kulah kembalimu, maka KuLuqman: 15 beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri 16/Anwahyu kepada mereka; maka bertanyalah Nahl: 43 kepada Ahli Zikir jika kamu tidak mengetahui (Tuhan)
7.
36/Yasin: 12
8.
18/AlKahfi: 17
PESAN AYAT Perintah untuk mengikuti JALAN (Jalan yang lurus, shirotol mustaqim-nya) orang yang KEMBALI kepada TUHAN (yakni Rasul atau Ulil Amri) Perintah bertanya kepada Ahli Zikir (yakni Rasul atau Ulil Amri)
Rasul/Ulil Amri paling tahu segala perkara agama & selamat/ sesat-nya kematian seseorang, karena segala pengetahuan itu dikumpulkan Tuhan pada IMAM yang NYATA (Rasul/Ulil Amri) Barang siapa yang diberi hidayah oleh Allah, Orang menjadi sesat (kafir) karena maka dialah yang mendapat hidayah; dan tidak mendapat bimbingan dari barang siapa yang disesatkan-Nya, maka seorang WALI MURSYID (Guru kamu tak akan mendapatkan seorang WALI Mursyid, yakni Rasul atau Ulil MURSYID. Amri) Sesungguhnya Kami menghidupkan orangorang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan pada IMAM yang NYATA.
KESIMPULAN ttg term MALAIKAT MAKNA RUKUN IMAN KEDUA Berdasarkan studi tematik Al-Quran, keunggulan para MalaikatNya (Allah) adalah RELA SUJUD kepada NABI ADAM (sebagai Khalifah fil ardhi/Rasulullah). Jadi, makna beriman kepada Malaikat-malaikatNya (Allah) adalah: 1. Meneladani para Malaikat yang rela SUJUD (=taat) kepada Khalifah fil ardhi (Qs. 2: 30-34), rela mentaati Rasulullah walau Rasul itu dari kalangan bangsa yang direndahkan oleh Iblis dari bangsa Jin (Qs. 7: 12), 2. Meneladani para Malaikat yang selalu menyembah Allah (Qs. 7: 206) 3. Meneladani para Malaikat yang selalu bertasbih memuji Allah dan meMahaSuci-kanNya (Qs. 7: 206) 4. Meneladani para Malaikat yang tidak pernah lelah dalam menyembah Allah
Mengapa harus teladani MALAIKAT? No.
1.
2.
3.
Qs.
ISI AYAT
(1/2)
PESAN AYAT
Qs. 7/AlA`rof: 12
Allâh berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada WakilKu di bumi) di waktu AKU menyuruhmu?" Iblis menjawab: "Saya lebih baik daripadanya. Engkau ciptakan saya dari api se-dang dia Engkau ciptakan dari tanah"
Qs. 17/AlIsra: 61-62
Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar- Iblis bersumpah akan sesatkan benar akan aku sesatkan seluruh manusia, kecuali sedikit. keturunannya, kecuali sebagian kecil".
Qs. 34/Saba`: 20
Dan sesungguhnya iblis telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap mereka lalu mereka (manusia) mengikutinya, kecuali sebagian kecil orang-orang yang beriman.
Argumen iblis menolak sujud kepada Nabi Adam (sebagai Khalifah fil ardhi) karena faktor RASIAL. Iblis (dari bangsa Jin) merasa lebih tinggi (lebih senior, lebih pintar, dll) daripada Adam (dari bangsa Manusia).
Menurut ayat ini, sumpah Iblis terbukti benar bahwa seluruh manusia meneladani Iblis, kecuali sebagian kecil orang-orang beriman.
Mengapa harus teladani MALAIKAT? No.
4.
5.
Qs.
ISI AYAT
(2/3)
PESAN AYAT
6/AlAn`am: 9
Dan kalau Kami jadikan Rasul itu a. Manusia menginginkan Rasul itu (dari kalangan) Malaikat, tentulah dari kalangan Malaikat (bukan Kami jadikan dia berupa laki-laki. dari kalangan Manusia) (Tapi) Kami pun akan jadikan mereka b. Jawab Tuhan: Kalau pun Rasul itu tetap ragu (=tidak beriman kepada dari kalangan Malaikat, manusia Rasul) sebagaimana kini mereka tetap saja tidak akan beriman ragu. kepada Rasul
14/Ibrahim: 10
Berkata Rasûl-rasûl (yang didatangkan kepada) mereka: "Apakah ada keraguraguan terhadap Allâh, Pencipta langit dan bumi? Dia menyeru kamu untuk memberi ampunan kepadamu dari dosa-dosamu dan menangguhkan (siksaan)mu sampai masa yang ditentukan?" Mereka menjawab: "Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami juga. Kamu menghendaki untuk menghalang-halangi (membelokkan) kami dari apa (agama/ajaran) yang selalu disembah leluhur kami, karena itu datangkanlah kepada kami bukti yang nyata".
Manusia selalu menolak beriman kepada Rasul, karena terikat dengan agama/ajaran LELUHUR
Mengapa harus teladani MALAIKAT? No.
6.
7.
8.
Qs.
ISI AYAT
(3/3)
PESAN AYAT
3/Ali Imran: 100)
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebagian dari orangorang yang diberi Al-Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman.
Larangan mengikuti AHLI KITAB, karena sudah jelas bahwa orang-orang beriman itu wajib mentaati RASUL
3/Ali Imran: 101
Bagaimanakah kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu dan Rasul-Nya pun berada di tengahtengah kamu?
Manusia tetap saja kafir walau: a. Ayat-ayat Allah dibacakan kepada mereka (tapi malah diingkari) b. Rasulullah berada di tengahtengah mereka (tapi tidak ditaati)
25/ Al-Furqan: 27-28
Dan (ingatlah suatu) hari (di akhirat) orang yang zalim (tidak beriman kepada Rasul) menggigit dua tangannya (saking menyesalnya), seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu, ketika di dunia) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul". Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu, ketika hidup di dunia) tidak menjadikan si fulan sebagai kholil (=tokoh idola/ tokoh panutan, padahal
Jangan sampai menyesal di kemudian hari (di akhirat), karena ketika di dunia: a. Tidak mentaati RASUL b. Malah mentaati TOKOH IDOLA
KESIMPULAN lain ttg term MALAIKAT Untuk dapat BERIMAN kepada RASUL-RASULNYA ALLAH tidaklah mudah dan sangat sulit, yakni hanya dan hanya dengan cara MENELADANI para MALAIKATNYA ALLAH yang rela SUJUD (taat) kepada RASUL-NYA ALLAH. Untuk dapat MENELADANI para MALAIKATNYA ALLAH dan menghindari karakter IBLIS, seorang HAMBA ALLAH haruslah: 1. Merendahkan diri di hadapan ALLAH Rendah hati di hadapan manusia 2. 3. Jangan merasa cukup dengan pemahaman & pengamalan beragama sekarang, sehingga harus terus menerus mencari Agama yang Lurus: Shirothol Mustaqim, Dinul Hanif, Dinul Qoyyim, Islam kaffah, yakni Islam yang benar-benar diajarkan dan diteladankan oleh Nabi Muhammad SAW Ingat dan wanti-wanti dengan sabda Nabi Muhammad SAW: Umatku akan 4. terpecah ke dalam 73 golongan. Semuanya masuk neraka, kecuali hanya satu golongan (yang masuk Surga). Kita harus terus menerus mencari Islam yang satu golongan itu.
BELAJAR DARI MALAIKAT: BERAGAMA haruslah MERENDAHKAN DIRI 1/5
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka bermohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri (Qs. 6/Al-An`am: 42)
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan harapan. Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (Qs. 7/Al-A`raf: 56)
BELAJAR DARI MALAIKAT: BERAGAMA haruslah MERENDAHKAN DIRI 2/5
Dan zikirilah (ingat-ingatlah) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan (cara mengingatNya) dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang (=di sepanjang waktu), dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai (=tidak berzikir). (Qs. 7/Al-A`raf: 205)
(Ulul Albab yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring (=dalam berbagai keadaan); dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (Qs. 3/Ali Imran: 191)
BERAGAMA haruslah MERENDAHKAN DIRI 3/5
(Hanya 1 dari 73 golongan yang selamat)
BELAJAR DARI MALAIKAT: BERAGAMA haruslah MERENDAHKAN DIRI 4/5
SEMUA ORANG “MERASA” BERIMAN, PADAHAL TIDAK MENGENAL ZAT TUHAN YANG AL-GHAIB Karena tidak kenal dengan Tuhan Yang Al-Ghaib, akibatnya sangat mengerikan. Mereka sangat menyesal pada saat kematiannya, sebagaimana diterangkan dalam Qs. 34/Saba` ayat 51-54:
BELAJAR DARI MALAIKAT: BERAGAMA haruslah MERENDAHKAN DIRI 5/5
Terjemah Qs. 34/Saba` ayat 51-54: Dan (alangkah ngerinya) jika kamu (dapat) melihat ketika mereka (orang yang merasa beriman, padahal tidak mengenal Tuhan Yang Al-Ghaib) terperanjat ketakutan (pada saat kematiannya), maka mereka tidak dapat melepaskan diri dan mereka ditangkap (oleh syetan jin) dari tempat yang dekat (untuk disiksa di tempat sesat), Dan (ketika merasakan sakitnya siksaan) mereka berkata (memohon kepada Allah), "Kami beriman kepadaNya !” (Tuhan menyanggah): Bagaimanakah mereka dapat mencapai (keimanan kepada Tuhan Yang Al-Ghaib) dari tempat yang jauh itu. Dan sesungguhnya mereka telah mengingkari (Diri)Nya (Yang Al-Ghaib) sebelum itu (ketika di dunia); dan mereka (hanya) menduga-duga tentang (Ada dan Wujud DiriNya) Yang Al-Ghaib dari tempat yang jauh.
TAMBAHAN, TAPI SANGAT PENTING ! CIRI ORANG BERIMAN JIKA ALLAH DISEBUT MAKA ‘GEMETAR GEMETAR’’-LAH HATINYA
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut (TUHAN yang punya Asma) ALLAH gemetarlah hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka, dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal; (yakni) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. (Qs. 8/Al-Anfal: 2-3)
ILUSTRASI TUHAN di dalam HAMBA HAMBA di dalam TUHAN
Keterangan Gambar: Manusia selalu dalam liputan Tuhan, persis seperti ikan dalam samudera: Hidup, bernafas, makan, tidur, hingga matinya pun dalam samudera