NASKAH AKADEMIK PUSAT STUDI PERLEBAHAN
TOR (TERM OF REFERENCE)
UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2015 i
DAFTAR ISI DAFTAR ISI ....................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN .....................................................................1 1.1 Latar Belakang ............................................................................1 1.2 Identifikasi Masalah ......................................................................3 1.3 Perlunya Pengembangan Perlebahan ..............................................3 1.4 Perlunya Pengembangan Perlebahan ..............................................4 1.5 Tujuan dan Kegunaan Perlunya ......................................................4 1.5.1 Tujuan .....................................................................................5 1.5.2 Kegunaan .................................................................................5 1.6 Metode Pendekatan .....................................................................6 1.6.1 Pendekatan Kepada Peneliti dan Bee Keeping
.............................6
1.6.2 Pendekatan Kepada Masyarakat Awam ........................................6 1.7 Pohon Penelitian Pusat Studi Perlebahan ........................................6 BAB 2 VISI DAN MISI .....................................................................8 2.1 Visi............................................................................................8 2.2 Misi ...........................................................................................8 BAB 3 TINJAUAN KEPUSTAKAAN ....................................................9 3.1 Lebah Madu ................................................................................9 3.1.1 Definisi Lebah Madu ..................................................................9 3.1.2 Kehidupan Koloni Lebah .............................................................10 3.2 Hasil Lebah Madu .........................................................................16 3.2.1 Madu .......................................................................................16 3.2.2 Propolis ....................................................................................23 3.2.3 Bee Pollen ................................................................................25 3.2.4 Royal Jelly ................................................................................27 3.2.5 Bee Venom ...............................................................................31
ii
BAB 4 DASAR PENGKAJIAN DAN RENSTRA PERLEBAHAN ...............34 4.1 Dasar .........................................................................................34 4.2 Road Map dan Langkah Peningkatan Kinerja/Pencapaian Penelitian ....34 4.2.1 Rencana Strategis Bisnis PIP LEBAH ............................................35 4.2.2 Peningkatan Mutu Perlebahan Berkelanjutan.................................36 4.3 Analisis SWOT .............................................................................39 4.4 Langkah Strategis ........................................................................39 4.5 Kunci Keberhasilan .......................................................................40 4.6 Fokus Penyusunan Dokumen Penelitian PIP Perlebahan.....................41 4.7 Penyusunan Dokumen Perlebahan ..................................................41 BAB 5 SUSUNAN KEPENGURUSAN ...................................................43
BAB 6 KESIMPULAN ........................................................................44 BAB 7 PENUTUP ..............................................................................45
iii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Perkembangan
pembangunan
nasional
terutama
dalam
bidang perlebahan semakin berkembang, dengan ditandai oleh semakin terbukanya peluang bagi masyarakat perguruan tinggi untuk berpartisipasi secara langsung dalam proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, maupun pengendalian program pembangunan berbasis perlebahan. Disamping itu penyelenggaraan pembangunan juga diarahkan untuk menggantikan mekanisme administratif
yang
semula
dikendalikan
pemerintah
menjadi
mekanisme pasar dimana perilaku masyarakat digerakkan oleh berbagai insentif/disinsentif yang tersedia. Di sisi lain degradasi sumber daya alam untuk sumber makanan lebah telah mengalami kemunduran
dan berkurang di
berbagai tempat. Luas hutan dan penutupan vegetasi menurun sangat tajam di berbagai daerah di Indonesia.Di Indonesia terjadi eksploitasi sumberdaya hutan dan lahan yang irasional, sehingga mengganggu keseimbangan lingkungan. Banjir dan kekeringan di daerah
hilir
DAS
selalu
terjadi
setiap
tahun
dan
dirasakan
dampaknya di seluruh wilayah. Untuk menanggulangi kondisi dan permasalahan di atas, pemerintah bersama masyarakat perlu melakukan rehabilitasi hutan dan lahan dengan dikembangkan nya perlebahan
yang pada prinsipnya tidak dapat dipisahkan dari
pengelolaan pengembangan hutan sebagai sumber pakan dari lebah.Untuk
itu
perguruan
tinggi
dalam
partisipasinya
perlu
1
mengembangkan penelitian perlebahan berasal dari
peneliti dari
perguruan tinggi. Dalam rangka mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri atas pendidikan, penelitian, serta pengabdian pada masyarakat, maka Pengembangan Pusat Studi Perlebahan merupakan
lembaga
otonom
Universitas
dibawah
Lembaga
Penelitian dan Pengembangan (LPPM) Universitas Airlangga
yang
merupakan wadah para dosen untuk melakukan penelitian dan pengembangan ilmu yang mendalam secara melembaga dan pemanfaatannnya dalam rangka pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan minat dan keahliannya. Pusat
Studi
perlebahan
Unair
memiliki
tugas
untuk
melaksanakan penelitian secara mendalam dan pengembangannya serta pengabdian kepada masyarakat untuk sebagian atau suatu cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang berkaitan dengan bidang ilmu berbasis perlebahan. Dalam
programnya
Pusat
Studi
Perlebahan
merupakan
fasilitas atau lembaga dibawah tanggung jawab LPPM. Pusat studi perlebahan,
bertujuan
menjembatani
periset
di
Universitas
Airlangga yang seminat dengan studi perlebahan. Adapun visi Menjadi Pusat Riset Perlebahan Berbasis kesehatan yang unggul pada tahun 2020
dan misi dari pusat studi perlebahan
Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian, publikasi serta kepemilikan
Hak
Atas
Kekayaan
Intelektual
sebagai
upaya
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dengan mengedepankan budaya dan sumber daya lokal. Kelompok perjalanan
peneliti
waktunya
pusat
studi
melakukan
perlebahan
telah
telah
melakukan
dalam
kegiatan
2
seminar perlebahan di Unair sejak tahun 2003. Untuk lebih ditingkatkan dalam pengembangannya, maka telah dilaksanakan pengkajian naskah akademik dari pusat studi perlebahan. 1.2
Identifikasi Masalah Perkembangan
penelitian
perlebahan
saat
ini
semakin
diminati banyak orang tetapi standarisasi penelitian berbasis perlebahan belum mengacu pada capaian pemberdayaan berbasis kompetensi
riset
yang
terstandard,
akibatnya
profesionlitas
beekeping perlebahan saat ini menghasilkan kompetensi luaran yang
berbeda
beda.
Akibatnya
kompetensi
luaran
sebagai
beekeeper, Planner, Health officer perlebahan maupun sebagai pengembang jejaring perlebahan serta ilmuwan perlebahan sulit dipenuhi. Disamping itu peran ahli perlebahan di Indonesia masih belum optimal dalam mengembangkan keahlian riset berbasis perlebahan.
Kegiatan
standardisasi
pengembangn
perlebahan
sangat banyak manfaatnya bagi pembangunan ekonomi, khususnya di
bidang
industri,
standardisasi
sangat
mengembangkan
pertanian
dan
mendukung
perdagangan
luar
perdagangan.
Selain
itu
upaya
Indonesia
dalam
negeri,
khususnya
sektor
ekspor non migas. 1.3. Perlunya Pengembangan Perlebahan. 1. Tawaran Apimondia Dunia suatu assosiasi perlebahan dunia kepada API Indonesia untuk mengembangkan kompetensi perlebahan di Indonesia sesuai aturan international untuk merapikan kompetensi pengembangan perlebahan menjadi daya tarik cukup besar.
3
2. Intruksi dari Ketua API Indonesia tentang
pemanfaatan
Pengembangan perlebahan setelah pertemuan dengan ketua API Indonesia Prof Azrul Azwar pada tahun 2014, dengan alasan pengembangan perlebahan seharusnya melahirkan luaran yang memiliki kompetensi untuk membangun sistim pengembangan perlebahan di Indonesia yang terstandard. 3. Pada saat yang sama API Indonesia mensyaratkan penataan pelatihan
beekeeping
disosialisasikan berkaitan
di
berdasarkan
dengan
perguruan
tinggi
nomenklature
kebutuhan
yang
peningkatan
perlu jelas.Ini
mutu
dari
Perguruan tinggi. 4. Pengembangan
Pusat
studi
perlebahan
juga
mengambil
inisiatif untuk mengusulkan tenaga ahli beekeeping diberikan standarisasi. Indonesia
Institusi juga
Kehutanan
mensyaratkan
yang API
menaungi
Indonesia
API untuk
merumuskan standarisasi kompetensi tenaga ahli perlebahan merumuskan kurikulum perlebahan yang terukur sesuai muatan lokal. 1.4.
Dasar
Penyusunan
Naskah
Akademik
Pusat
Sudi
Perlebahan. 1. Agenda riset nasional (2010-2014) keputusan menteri riset dan teknologi no.193/M/Kp/iv/2010 tanggal 30 april 2010 2. Komite inovasi nasional ( peraturan presiden no.32 tahun 2010)Rencana induk penelitian Universitas Airlangga 2010-2015 3. Payung riset di tingkat fakultas dan pusat riset LPPM unair 4. Program riset andalan, perlebahan (apiterapi, bee health)
4
5. Evaluasi
diri
berdasakan
tabel
SWOT
selanjutnya
kita
melaksanakan langkah strategis dengan focus pada penelitian unggulan dengan sasaran outcome indicator masyarakat sehat. 6. Rancangan
Permendikbud
Pendidikan
Tinggi
2013
(SNPT)
tentang
mewajibkan
standar
Nasional
suatu
program
pengembangan pendidikian Tinggi harus memenuhi 10 standard yaitu
visi, misi, kompetensi,Kurikulum, standard pendidikan,
standard sarana dan prasarana,sistim penjamin mutu, dan standar penelitian. Dari dasar ini Pusat studi perlebahan menjadi sarana
untuk
mempercepat
implementasi
rancangan
permendikbud kaitannya dengan riset berbasis perlebahan. 1.5. Tujuan dan Kegunaan 1.5.1 Tujuan Tujuan
pembentukan
pusat
studi
perlebahan
adalah
menghimpun individu peneliti Unair menjadi kelompok peneliti unair yang nantinya akan menguatkan perkembangan perlebahan dengan mengambil kebijakan dasar yang bisa mensinergikan antara peneliti dan disiplin ilmu, antara peneliti berbasis perlebahan LPPM unair dan masyarakat juga professional. Didasari oleh meritokasi / prestasi dan transparasi yang didukung komitmen pada mutu riset penelitian berdasarkan
perlebahan inovasi
secara
efisien,
perbaharuan.
efektif
Melakukan
serta
perbaikan
kreatif terus
menerus, peduli dan partisipatif. 1.5.2 Kegunaan 1. Membantu,
memfasilitasi
dan
mengoptimalakan
produktivitas peternak lebah yang membutuhkan teknologi modern.
5
2. Memberikan
peluang
untuk
meningkatkan
pendapatan
sehingga kesejahteraan semakin membaik. 1.6 Metode Pendekatan Melakukan
pendekatan
BIOPSIKOSOSIOSPIRITUAL
dengan
EXCELENT
atau
metode
dengan
kata
lain
research honey for moral excelent 1.6.1 Pendekatan kepada Peneliti dan Bee Keeping Yaitu dengan melakukan kolaborasi kerjasama penelitian dengan saling memberikan informasi keilmuan kepada masyarakat peternak
sehingga
perkembangan
perbanyakan
madu
untuk
dikembangkan semakin baik. 1.6.2 Pendekatan Kepada Masyarakat Awam Tahap
metode
pendekatan
Pusat
Studi
Perlebahan
di
masyarakat yaitu dengan cara : 1. Metode partisipatif 2. Pendekatan tokoh kunci 3. Persuasif 4. Sosialisasi Dalam hal ini, keempat tipe metode yang dimanfaatkan disesuaikan dengan daerah yang dikembangkan sebagai denplot penelitian pengembangan perlebahan. 1.7 Pohon Penelitian Pusat Studi Perlebahan Pusat
Studi
Perlebahan
Perlebahan
mempunyai
pengabdian
dan
3
penelitian.
mempunyai
cabang Cabang
utama
Pohon yaitu
pendidikan
Pusat
Studi
pendidikan, terbagi
atas
pe3latihan apiterapi, pengobatan bee venom serta kuliah berbasis perlebahan.
Pada
cabang
pengabdian
terdapat
Ibw,
IbIKK,
6
pengembangan lebah, serta kultur bunga matahari dan sorghum. Pada cabang penelitian terdapat penelitian pada bee venom yang ternyata dapat dimanfaatkan untuk pengobatan HIV/AIDS, royal jelly yang dimanfaatkan untuk produk kecantikan serta supplement, propolis sebagai pengobatan pada HIV/AIDS dan TBC serta sebagai antiviral, bee pollen sebagai supplemen dan immunomodulator. Pohon penelitian tersebut digambarkan sebagai berikut:
7
BAB 2 VISI DAN MISI
2.1 Visi : 1. Menjadikan
perguruan
tinggi
Unair
sebagai
pusat
studi
perlebahan menjadi tempat mengembangkan penelitian bagi para peneliti Unair. 2. Menjadi pusat informasi Iptek pusat studi perlebahan yang berbasis Kelestarian lingkungan bagi kesejahteraan masyarakat. 3. Menjadikan usaha Perlebahan sebagai usaha yang bernuansa edukasi, penghijauan lingkungan dan menjadikan masyarakat sehat dengan minum madu. 2.2 Misi 1. Menyusun rencana penelitian dibidang penelitian perlebahan berbasis kesehatan. 2. Melakukan penelitian dibidang penelitian perlebahan berbasis kesehatan. 3. Menyusun database informasi dan teknologi dibidang penelitian perlebahan berbasis kesehatan. 4. Mendesiminasikan
hasil-hasil
penelitian
dibidang
penelitian
perlebahan berbasis kesehatan. 5. Memantapkan organisasi dan jejaring kerja dibidang penelitian perlebahan berbasis kesehatan.
8
BAB 3 TINJAUAN KEPUSTAKAAN
3.1
Lebah Madu
3.1.1 Definisi Lebah Madu Lebah madu adalah serangga sosial kaya manfaat, semua yang dihasilkan oleh lebah madu dikenal berkhasiat untuk kesehatan. Dalam klasifikasi dunia binatang, lebah dimasukkan dalam ordo Hymenoptera yang artinya “sayap bening”. Dalam ordo ini terdapat 100.000 species serangga, termasuk lebah, tawon, semut dan rayap. Di dunia ada 7 species lebah madu yang sudah diketahui, yaitu : Apis dorsata, Apis laboriosa, Apis mellifera, Apis florea, Apis andreniformis, Apis cerana dan Apis koschevnikovi. Akhir-akhir ini ditemukan lagi species lebah madu baru yaitu Apis nigrocincta di Sulawesi dan Apis nuluensis di Kalimantan. Dengan ditemukannya dua species baru, jenis lebah yang telah dilaporkan ada sembilan. Apis dorsata (lebah raksasa, lebah hutan, tawon gung, odeng, madu sialang) adalah lebah madu yang hidupnya masih liar. Lebah madu ini masih sulit dibudidayakan karena selain sifatnya yang agresif dan galak, lokasi tempat sarangnya sering berada di tempat yang sangat tinggi. Sarangnya bisa ditemukan tergantung di cabang pohon, loteng, atau bukit batu yang terjal. Satu koloni menghuni sebuah sisiran yang ukurannya bisa sangat besar. Pada satu pohon bisa terdapat 5 – 10 koloni. Produk utama Apis Dorsata adalah madu dan malam dengan produksi madu mencapai 10 -20 kg per koloni per panen. Bahkan, dari sarang yang besar
9
produksinya bisa mencapai 30kg. Madu yang dihasilkan dinamakan madu hutan. Lebah berwarna hitam ini dapat tinggal di dataran 0 – 1000 meter dpl dan hanya berkembang di kawasan subtropis dan tropis Asia seperti Indonesia, Philipina dan negara-negara Asia
lainnya.
Madu Hutan disebut juga madu Multiflora, karena terbuat dari bermacam-macam bunga tanaman yang berlainan. Umumnya Madu Hutan berwarna coklat kehitaman, hal ini karena Madu Hutan banyak mengandung mineral, enzin dan berbagai zat bermanfaat lainnya yang lebih lengkap bila dibandingkan dengan jenis Madu lain yang warnanya lebih terang. 3.1.2 Kehidupan Koloni Lebah Lebah madu selalu hidup berkoloni, rata-rata setiap koloni berkisar 60-70 ribu lebah dalam satu sarang. Walaupun populasi yang demikian padat, lebah mampu melakukan pekerjaannya secara terencana dan teratur rapi. Didalam sarang lebah, terdapat: 1.
Ratu lebah (Queen Bee)
2.
Lebah jantan (Drones)
3.
Lebah Pekerja : 10
Fase
o
Lebah perawat (Nurse Bees)
o
Lebah pencari (Scout Bees)
o
Lebah pengumpul (Collector Bees)
telur
(3 hari)
Sang ratu meletakkan sebutir telur di bagian dasar tiap-tiap sel. Posisi telur berada di tengah sel dengan salah satu ujungnya melekat pada dasar sel.
Fase
Larva
(6 hari)
Ketika larva menetas dari telur, selama 3 hari larva tersebut diberikan
royal
diproduksi
dari
terdapat
di
jelly kelenjar kepala
yang yang lebah
perawat. Fase
Pupa
(12 hari)
Sel-sel
setiap
larva
tersebut
kemudian ditutup dengan lilin selama 12 hari. Setelah 21 hari, lebah
pekerja
dewasa
akan
menetas.
11
1. Ratu Lebah (Queen Bee)
Ratu lebah mempunyai tubuh yang lebih besar dan berat 2,8 kali berat lebah pekerja. Setiap koloni lebah hanya ada satu Ratu Lebah jika di dalam satu koloni ada dua ratu lebah maka keduanya akan saling membunuh untuk mendapatkan kedudukan sebagia ratu lebah. Ratu lebah bertugas memimpin dan menjaga keharmonis lebah dalam satu koloni. Semua lebah dalam satu koloni akan sangat mentaati ratu lebah, kemanapun ratu lebah pergi maka satu koloni lebah akan mengikutinya. Selain memimpin koloni lebah, ratu
lebah
mempunyai
tanggung
jawab
untuk
meneruskan
kelangsungan hidup koloni lebah yaitu dengan cara bertelur sepanjang hidupnya. Ratu lebah sanggup bertelur 1500-2000 butir setip harinya. Ratu lebah mempunyai umur yang lebih lama dibandingkan dengan lebah pekerja. Lebah pekerja berumur sekitar 40 hari tetapi ratu lebah sanggup hidup hingga 3-5 tahun atau sekitar 30x lebih lama dari lebah pekerja.
12
Rahasia ratu lebah berumur lebih lama adalah disebabkan ratu
lebah
mengkonsumsi
Royal
Jelly
sepanjang
hidupnya.
Sedangkan lebah pekerja hanya mengkonsumsi royal jelly selama 3 hari pada saat menjadi larva. Ratu Lebah Mengonsumsi
Lebah Pekerja
royal
jelly Mengonsumsi royal jelly hanya
sepanjang hidupnya.
pada 3 hari pertama dalam fase larva.
Hidup
40
kali
lebih
lama Hanya hidup untuk beberapa
diban-dingkan lebah pekerja, minggu, kira-kira 4 hingga 6 tahun. Tumbuh
40%
lebih
rata-rata
sampai
dengan 50 hari.
besar Memiliki tubuh lebih kecil dari
dibandingkan lebah pekerja.
ratu lebah.
Bertelur (ribuan) setiap hari.
Tidak berproduksi/mandul.
Aktif secara seksual.
Tidak aktif secara seksual.
Membutuhkan 16 hari untuk Membutuhkan 21 hari untuk berkembang.
berkembang.
2. Lebah Pekerja Lebah pekerja biasa disebut juga sebagai lebah betina, lebah inilah
yang
memiliki
tanggung
jawab
pekerjaan
sepanjang
hidupnya. Ukuran tubuh lebah pekerja lebih kecil daripada lebah ratu dan lebah jantan. Bentuk tubuhnya ramping warnanya hitam kecoklatan dan ekornya mempunyai sengat yang lurus dan berduri. Dengan
sengatnya
lebah
pekerja
melindungi
sarangnya
dan
menyerang siapapun yang menggangu.
13
Lebah pekerja mempunyai tanggung jawab pekerjaan yang berbeda-beda seuai dengan umur lebah pekerja tersebut. Sesaat setelah keluar dari kepompong larva lebah pekerja langsung mempunyai tanggung jawab untuk membersihkan sarang lebah dari kotoran-kotoran, ketika berumur 3-10 hari lebah pekerja ini menghasilkan Royal Jelly yang sangat dibutuhkan larva lebah dan ratu lebah. Royal jelly dihasilkan Lebah muda setelah lebah tersebut mengkomsumsi madu dan bee pollen. Royal jelly di hasilkan dari kelenjar lebah yang berada di sekitar leher lebah tersebut. Lebah muda ini kemudian bertugas memberi makan larva dan ratu lebah. Perlu diketahui Ratu Lebah mengkonsumsi Royal jelly sepanjang hidupnya. Setelah
lebah
pekerja
berusia
sekitar
3
minggu,
lebah
mempunyai tugas baru diluar sarangnya yaitu bertugas mencari nectar bunga yang akan diolah menjadi madu dan tepung sari bunga yang diolah menjadi bee pollen. Lebah terbang mencari pollen dan madu dengan menghinggapi beribu-ribu bunga yang sedang merekah. Lebah menghisap setetes nectar dengan alat hisapnya dan menyimpannya ke dalam kantong madu yang ada di dalam tubuhnya. Untuk memperoleh sekitar 375 gr madu, maka lebah harus mondar mandir sebanyak 75.000 kali untuk mengambil nectar. Untuk jumlah madu yang dikumpulkan sebanyak itu lebah pekerja menempuh jarak terbang yang setara dengan 4-6 kali keliling bumi. Bayangkan betapa sibuknya sebuah koloni lebah. Lebah madu bisanya mencari nectar yang berjarak sekitar 3 km dari sarangnya.
Lebah Perawat (Nurse Bee)
14
Lebah perawat adalah lebah pekerja yang khusus merawat ratu lebah dan anak-anaknya atau larva. Mereka bertanggung jawab untuk memproduksi royal jelly, serta memberi makan sang ratu dengan royal jelly, bee pollen dan madu.
Lebah Pencari (Scouts Bees)
Lebah pencari adalah lebah pekerja yang mencari sumbersumber pollen, nektar dan propolis. Ketika mereka menemukan sumber makanan yang terbaik, mereka akan kembali ke sarang dan menginformasikannya kepada lebah pengumpul. Kemudian, lebah pengumpul pergi untuk mengumpulkan makanan tersebut.
Lebah Pengumpul (Collector Bees)
Ketika
mengumpulkan
pollen
dari
bunga-bunga,
lebah
pengumpul hanya akan mengunjungi tipe bunga yang sama hingga semua pollen habis terkumpul. Pada saat lebah mengumpulkan pollen, ia juga mencampurkannya dengan sedikit madu dari mulutnya dan kemudian membentuk gumpalan pollen yang akan disimpan dalam kantong yang terdapat di kaki lebah. Lebah pengumpul menghisap nektar dari bunga-bunga dengan lidah mereka yang panjang. Mereka hanya mengunjungi bunga dari spesies yang sama dalam satu putaran pengumpulan, untuk memastikan bahwa nektar yang dikumpulkan berasal dari satu sumber yang sama. Nektar yang terkumpul kemudian disimpan dalam sel madu yang terbuka. Sel-sel ini akan tetap terbuka hingga nektar menguap dan terbentuk cairan madu yang kental dan matang.
15
3. Lebah Jantan (Drones) Lebah jantan mempunyai sifat fisik yang lebih kecil dari ratu lebah tetapi lebih besar dari lebah pekerja. Ciri yang menonjol adalah matanya yang besar. Mata itu terdiri dari faset yang lebih banyak dari pada faset pada mata lebah pekerja dan ratu lebah. Lebah jantan tidak mempunyai pipa penghisap madu dan juga tidak mempunyai kantong pollen dikakinya. Sehingga lebah jantan tidak bertugas mengumpulkan pollen atau madu, lebah jantan hanya membersihkan sarang, menjaga sarang dan tugas ringan lainnya. Fungsi utama lebah jantan adalah mengawini Ratu Lebah. Lebah pejantan adalah satu-satunya lebah jantan yang terdapat di sarang lebah dan hanya bertugas untuk membuahi sang ratu lebah. Enam belas hari setelah ratu lebah yang baru terlahir, ia terbang
ke
tempat
lebah
jantan
yang
telah
menunggu
kedatangannya. Setelah membuahi sang ratu, lebah jantan ini kemudian mati. 3.2
Hasil Lebah Madu
3.2.1
Madu Madu merupakan
mengandung
gula
bahan makanan
gula
sederhana
sumber
sehingga
energi yang dapat
segera
dimanfaatkan oleh tubuh. Madu adalah cairan alami yang umumnya memiliki rasa manis, yang dihasilkan oleh lebah madu dari sari bunga tanaman (floral nectar) atau bagian lain dari tanaman (extra floral nectar) atau ekskresi serangga. Madu dikatakan asli apabila dalam
proses
pencampuran
produksi dengan
sampai
zat
hasil
apapun
akhir
selain
tidak
cairan
mengalami alami
yang
dihasilkan oleh lebah tersebut. Madu dihasilkan oleh lebah dari sari
16
bunga yang berbeda-beda sehingga komposisi yang ada di satu madu bisa berbeda dengan madu lainnya. Namun secara umum zat-zat penyembuhan terdapat di seluruh madu sejauh madu tersebut benar-benar asli. Keaslian madu dapat dianalisis melalui kandungan zat yang terdapat pada madu (Rahmad 2009). Menurut Ocvilia (2005), madu merupakan produk perlebahan bergizi tinggi yang memiliki banyak manfaat dan tidak hanya sebagai obat tetapi juga dapat digunakan sebagai food supplement. Atribut madu yang paling diprioritaskan dan dianggap sangat penting oleh konsumen yaitu keaslian, kekentalan dan manfaat. Hammad
(2009)
menyatakan
bahwa
madu
terdiri
dari
beberapa jenis yang tergantung pada sumber bunganya. Madu yang sumber bunganya hanya satu jenis sari bunga disebut monofloral. berbagai
Sedangkan
sari
bunga
madu
yang
sumbernya
berasal
disebut
madu
multifloral.
Madu
dari dapat
diklasifikasikan kedalam berbagai jenis berdasarkan spesifikasi tertentu, meliputi warna, kekentalan, dan aroma. Berikut ini adalah penjelasan karakteristik beberapa jenis madu (Hammad 2009): 1) Madu Akasia yaitu madu yang berwarna kuning susu dan mempunyai aroma yang lembut. Madu ini mempunyai kandungan fruktosa yang tinggi. Oleh sebab itu, jenis madu ini selalu dalam keadaan cair. 2) Madu Limau merupakan madu yang termasuk madu paling laris di pasaran karena memiliki aroma yang lezat dan rasa yang istimewa. Warnanya kuning kehijau-hijauan. 3) Madu Heather berwarna kuning gelap atau merah kecokelatcokelatan. Madu ini memiliki keunikan tersendiri yaitu ia akan
17
membeku
dalam
keadaan
diam,
namun
akan
cair
ketika
diguncangkan. 4) Madu Lobak yaitu jenis madu yang mengandung glukosa yang tinggi sehingga lebih cepat mengkristal. Warnanya putih pucat dikarenakan kandungan glukosanya yang tinggi sehingga rasa manisnya menyengat. 5)
Madu Alfalfa berwarna kuning muda, aromanya wangi,
rasanya lembut, dan cepat mengkristal. Oleh karena itu madu ini sering dijual bersama sarangnya. 6)
Madu Willow berasal dari pohon willow yang memiliki daun
berwarna ungu. Madu ini termasuk madu yang rasanya paling enak dengan aroma yang sangat wangi. Warnanya terang kehijauhijauan dan tidak mudah mengkristal. 7)
Madu
Eucalyptus
berwarna
kuning
muda
dan
memiliki
citarasa yang kuat. Madu jenis ini terkenal akan khasiatnya untuk mengobati penyakit dada. 8)
Madu Citrus umumnya dijual dengan nama “madu jeruk”,
meski sebenarnya berasal dari pohon lemon. Madu ini berwarna terang dan rasa yang lezat. 9)
Madu Sikamore memiliki ciri khas yaitu tidak cepat masak.
Madu jenis ini sebaiknya dikonsumsi beberapa bulan setelah disaring. 10) Madu Dandelion yang memiliki ciri khas berwarna kuning tua keemasan. Madu ini memiliki rasa yang lezat dengan aroma yang tajam. 11)
Madu Gandum Hitam merupakan jenis madu yang dikenal
dengan nama madu Buck Wheat. Jenis madu ini berwarna gelap hingga coklat tua dan memiliki rasa yang sangat kuat. Madu ini
18
berasal dari Cina dan mengandung zat besi yang tinggi. Oleh karena itu, madu ini direkomendasikan untuk penderita kurang darah. 12) Madu Thyme berasal dari tanaman thyme (sejenis tumbuhan beraroma harum) berwarna kemerah-merahan dengan rasa yang kuat.
Persyaratan Mutu Madu Menurut Suranto diacu dalam Hasibuan (2008), pengujian
kuantitatif perlu dilakukan untuk memastikan keaslian madu. Ada beberapa uji kuantitas untuk menentukan madu asli atau palsu dengan uji kadar air, pengujian kandungan hidroksimetilfurfural (HMF),
pengujian
keasaman
madu,
penentuan
aktivitasenzim
invertase dan diastase. Kualitas madu di Indonesia diatur melalui Standar
Nasional
Indonesia
(SNI
no
01-3545-2004)
yang
ditunjukkan dalam Tabel 1. Tabel 1. Persyaratan Mutu Madu Jenis Uji Aktivitas
Batas enzim Min
Satuan
Syarat
DN
3
mg/kg
50
% b/b
22
% b/b
65
5
diastase Hidroksimetilfurfural Maks (HMF) Air Gula
Maks pereduksi Min
(dihitung sebagai glukosa) Sukrosa
Maks
% b/b
Keasaman
Maks
ml
NaOH
1 50
N/kg
19
Padatan
yang
tak Maks
% b/b
0,5
Abu
Maks
% b/b
0,5
Cemaran logam
Maks
Timbal (Pb)
mg/kg
1,0
Tembaga (Cu)
mg/kg
5,0
Cemaran Arsen (As) Maks
mg/kg
0,5
larut dalam air
Sumber : SNI 01-3545-20044 Beberapa cara menguji keaslian madu, yaitu : (1) madu palsu dianggap akan mudah terserap oleh kertas karena kandungan airnya tinggi, (2) madu asli dianggap akan berbentuk gas atau uap air jika dikocok, (3) madu asli dianggap akan langsung jatuh ke dasar wadah bila dituang ke dalam air (Hasibuan 2008).
Manfaat Madu Madu sebagai bahan makanan sumber energi yang berkualitas
baik memiliki banyak manfaat karena madu mengandung berbagai jenis
komponen
yang
bermanfaat
bagi
kesehatan
manusia.
Komponen yang dimaksud yaitu karbohidrat, asam amino, mineral, enzim, vitamin, dan air. Komposisi nutrisi madu ditunjukkan dalam Tabel 2. Tabel 2. Komposisi Nutrisi Madu No.
Komposisi Jumlah (%)
Jumlah (%)
1. Air
17,0
2. Fruktosa
38,5
3. Glukosa
31, 0
4. Maltosa
7,2
5. Karbohidrat
4,2
6. Sukrosa
1,5
20
7. Enzim, Mineral dan Vitamin
0,5
8. Energi (Kalori/100 gram)
294,0
Sumber:Hammad S 2009
Tabel 2 menunjukkan bahwa madu mengandung berbagai nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Madu sebagai pemanis alami dengan kandungan nutrisi yang baik sering kali tergantikan oleh gula
pasir
padahal
madu
memiliki
beberapa
keunggulan
dibandingkan dengan gula pasir. Salah satu keunggulan madu dari gula pasir yaitu madu dapat langsung diproses tubuh menjadi energi, sedangkan gula pasir harus diproses terlebih dahulu oleh enzim pencernaan untuk dijadikan energi bagi tubuh. Komposisi kandungan madu lebih baik daripada komposisi kandungan gula pasir. Bahkan madu memiliki beberapa kandungan yang tidak terdapat pada gula pasir, seperti protein, serat, vitamin B6, vitamin C, riboflavin, pantotenat, asam folat, kalsium, fosfor, kalium, Fe, dan Zn. Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa madu memiliki kandungan yang lebih lengkap dan lebih sehat daripada gula pasir. Tabel 3. Komposisi Madu dan Gula Pasir (Per 100 gram) Zat Gizi, Vitamin dan
Madu
Gula Pasir
Mineral Energi (kkalori)
304
385
Protein (gram)
0,3
0
Karbohidrat (gram)
82,3
99,5
Serat (gram)
0,1 0
0
Vitamin B6 (mg)
0,02
0
Vitamin C (mg)
1,0
0
Riboflavin (mg)
0,04
0
21
Niasin (mg)
0,3
0
Pantotenat (mg)
0,2
0
Asam Folat (mg)
3,0
0
Kalsium (mg)
5,0
0
Fosfor (mg)
6,0
0
Natrium (mg)
5,0
1,0
Kalium (mg)
51,0
0
Magnesium (mg)
5,0
1,0
Fe (mg)
0,5
0
Zn (mg)
0,1
0
Sumber : Food and Nutrition Encyclopedia (1994) diacu dalam Muhsin (2008)
Selain itu madu juga memiliki banyak manfaat terutama dalam bidang kesehatan. Manfaat madu banyak yang sudah dibuktikan secara ilmiah, diantaranya yaitu: 1) Sebagai Antimikroba, madu mempunyai kemampuan membasmi sejumlah
bakteri
dan
madu
juga
menyebabkan
peningkatan
tekanan osmosis yang dapat menghambat tumbuhnya bakteri kemudian membunuhnya. 2)
Sebagai
Antikanker,
madu
berasal
dari
lebah
yang
mengeluarkan beberapa unsur yang mencegah pecahnya sel-sel serbuk sari yang terdapat dalam madu. Berdasarkan sifat tersebut madu diyakini mampu mencegah terjadinya penyakit kanker. 3) Mengobati Luka, madu mengandung unsur-unsur gizi yang sangat berperan dalam pembentukan sel jaringan baru. Madu juga efektif untuk mengobati luka infeksi dan bernanah serta sebagai antipendarahan.
22
4)
Manfaat bagi wanita, madu mengandung unsur-unsur yang
mampu memberikan nutrisi bagi kulit untuk mencerahkan dan melindunginya dari bakteri. 5) Manfaat bagi anak-anak, madu dapat berperan sebagai obat anemia anak, membantu pertumbuhan tulang dan gigi, melindungi tubuh dari bahaya pewarna buatan, dan melindungi pencernaan. 3.2.2 Propolis Propolis atau Lem Lebah adalah suatu zat resin yang dikumpulkan oleh lebah madu dari sumber tumbuhan seperti aliran getah atau tunas pohon. Dikumpulkan oleh lebah untuk menutupi lubang kecil, hingga 6 milimeter, sementara untuk lubang yang lebih besar digunakan malam lebah. Warnanya tergantung sumber tumbuhannya, namun biasanya coklat tua. Propolis bersifat lengket pada suhu ruangan atau di atasnya (20 °C). Sementara jika lebih rendah, akan menjadi keras dan rapuh.
Komposisi kimiawi
Pada dasarnya komposisi kimiawi dari propolis bisa bervariasi tergantung dari mana bahannya dikumpulkan oleh lebah. Dalam penelitian dari lebah yang mengumpulkan madu dari poplar (Populus spp., section Aigeiros), diambil kesimpulan kemiripan bahan ini, yaitu pinocembrin, pinobanksin and its 3-O-acetate, chrysin, galangin, prenyl esters of caffeic and ferulic acids, dan lainlain[1]. Namun pohon yang berbeda akan menghasilkan komposisi berbeda pula.
Manfaat
Selama puluhan tahun, peternak lebah berasumsi bahwa lebah menggunakan propolis untuk melindungi koloni dari gangguan kecil seperti hujan atau serangan udara dingin. Hanya saja, sejak abad
23
ke 20 telah diteliti bahwa lebah bukan hanya bertahan, bahkan malah semakin berkembang dengan adanya ventilasi selama musim dingin. Karena itu, kini dipercayai bahwa manfaat propolis lebih kepada: 1. Memperkuat stabilitas struktur sarang 2. Mengurangi getaran di dalam sarang 3. Memperkuat pertahanan sarang dengan menutup jalur masuk alternatif 4. Mencegah penyakit dan parasit memasuki sarang, serta menghalangi pertumbuhan bakteri 5. Mengisolasi binatang yang terlanjur masuk dan mati di dalam sarang sehingga menjadi mumi yang tidak terlalu berbau dan berbahaya.
Manfaat kesehatan
Propolis
mendapatkan
karakter
kesehatannya
dari
kemampuannya menekan pertumbuhan bakteri, virus dan fungi, serta kemampuannya meredakan inflamasi (radang).[3] Beberapa percobaan
terhadap
tikus
memperlihatkan
propolis
mampu
memperbaiki pemulihan luka bakar, luka kecil, infeksi, peradangan, sakit gigi, dan herpes kelamin. Namun hasil penelitian ini masih mentah karena beberapa penelitian masih dalam skala kecil atau tidak didesain dengan baik. Menurut situs U.S. National Library of Medicine, pengobatan yang mungkin bisa efektif dengan propolis adalah
herpes
di
mulut,
herpes
kelamin,
dan
mempercepat
penyembuhan serta mengurangi radang dan rasa sakit setelah operasi mulut. Sementara untuk manfaat lainnya seperti sariawan, TBC,
infeksi,
kanker
mulut
dan
tenggorokan,
memperbaiki
imunitas, borok, penyakit perut dan pencernaan, common cold,
24
luka, radang, dan kondisi lainnya, masih terlalu sedikit bukti yang didapatkan
3.2.3 Bee Pollen Bee Pollen berasal dari kata Bee (lebah) dan Pollen (serbuk sari bunga jantan), jadi Bee Pollen berarti Serbuk Sari Bunga Jantan yang diambil oleh lebah dan digunakan sebagai makanan pokok
dari
seluruh
koloni
lebah
madu.
Istilah
yang
sering
digunakan oleh para peternak untuk Bee Pollen adalah “Roti Lebah”.
Proses
pengambilan
Bee
Pollen
itu
sendiri
sangat
sederhana. Sewaktu lebah menghisap nektar (bakal madu) dari bunga, serbuk sari bersama nektar dan liur lebah terkumpul kemudian disimpan pada kantung pollen yang terdapat pada kakinya. Bee Pollen adalah unsur reproduksi jantan pada tumbuhan yang berbentuk debu halus yang berwarna kuning keemasan. Pollen terdapat pada benang sari bunga tanaman. Setiap butir pollen mengandung 100.000 hingga 5 juta spora pollen, yang masing-masing memiliki kemampuan untuk bereproduksi sehingga terbentuklah bunga, buah, padi-padian, pohon, dan sebagainya. 25
Nilai Nutrisi Bee Pollen :
Zat Hidrat Arang
Protein (dalam bentuk asam amino esensial)
Asam lemak esensial
Vitamin
Mineral
Enzym
Hormon-hormon
yang
dibutuhkan
tubuh
untuk
proses
regenerasi sel-sel jaringan. Dengan komposisi zat gizi yang seperti di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa Bee Pollen sangat cocok sebagai makanan kesehatan terutama yang tujuannya untuk menguatkan sel-sel jaringan tubuh agar tidak mudah rusak akibat proses metabolisme pembakaran yang menghasilkan energi. Bee pollen mengandung sekurangnya 18 asam amino, termasuk 8 di antaranya yang esensial. Selain itu, bee pollen mengandung lebih dari 12 vitamin, 28 mineral, enzim dan koenzim yang tidak terhitung jumlahnya, 14 asam lemak penting, 11 karbohidrat, dan 25%-35% dari beratnya merupakan protein. Pollen mudah dicerna dan sangat kaya akan gizi bagi manusia.
Manfaat Bee Pollen Bee Pollen sebenarnya adalah makanan utama bagi para larva
lebah. Ia berasal dari serbuk sari bunga jantan, kandungannya lengkap dan kaya akan vitamin, karbohidrat, protein, asam amino, hormon, mineral dan antioksidan. Tidak heran apabila Bee Pollen disebut sebagai Intisari kehidupan. Carlson Wade ahli gizi terkenal mengatakan, beberapa unsur dasar dalam tubuh manusia seperti : enzim, hormon, vitamin dan asam
26
amino yang harus didapat dari luar, karena tubuh tidak mampu memproduksinya sendiri. Semua zat gizi tersebut harus dikonsumsi secara teratur untuk menjaga keseimbangan tubuh dan memenuhi gizi yang diperlukan. Tak
ada
produk
suplemen
yang
memiliki
unsur-unsur
selengkap yang dikandung Bee Pollen. Khasiatnya dapat membantu meningkatkan sistem daya tahan tubuh untuk melawan segala jenis penyakit. Bee Pollen yang diambil oleh lebah dan digunakan sebagai makanan pokok dari seluruh koloni lebah madu. Istilah yang digunakan para peternak untuk Bee Pollen adalah Roti Lebah. Proses pengambilan Bee Pollen sangat sederhana. Sewaktu lebah menghisap nektar (bakal madu) dari bunga, serbuk sari bersama nektar liur lebah terkumpul kemudian disimpan pada kantung Pollen yang terdapat pada kakinya.
3.2.4 Royal Jelly Royal Jelly adalah cairan putih, yang mempunyai penampilan seperti susu yang dihasilkan kelenjar hypopharyngeal lebah-lebah pekerja. digunakan untuk makanan larva (bakal) lebah.
27
Royal Jelly merupakan jenis makanan yang diberikan pada larva lebah, selama lebih kurang 3 hari, kemudian secara bertahap diganti dengan Bee Pollen yang dicampur dengan madu.
Kandungan Royal Jelly
Hasil penelitian para ahli, menyatakan bahwa Royall Jelly mengandung
senyawa-senyawa
alami
yang
bermanfaat
bagi
kesehatan manusia. Dari hasil analisis kimia menunjukan kalau Royal Jelly mengandung: 1. 66,05% substansi pelembab 2. 12,34% protein 3. 5,46% lemak 4. 2,49% substansi tereduksi 5. 0,82% mineral 6. 2,84% senyawa yang belum diketahui 7. Hormon-hormon alami 8. Berbagai Piridoksin,
vitamin
seperti
Riboflafin,
vitamin
Niacin,
B
asam
Kompleks Panthotenat,
(Tiamin, Biotin,
Inositol asam Folat), vitamin A, vitamin C dan vitamin E (sebagai
antioksidant),
20
macam
asam
amino
(14
diantaranya adalah asam amino esensial), asam Nucleat dengan ikatan DNA-RNA mempertahankan kerja seluruh sistem sel di dalam inti sel dengan demikian memperkuat sel, protein dalam bentuk Gelatin - Kolagen. 9. Asam lemak esensial. 10.
Berbagai jenis mineral penting bagi tubuh.
11.
Acetylcholin
yang
berperan
untuk
menghantar
rangsangan saraf atau transmisi impuls saraf, yang dikenal sebagai neurotransmiter atau disebut juga sebagai pengatur
28
sekresi
kelenjar-kelenjar
Gammaglobulin
serta
asam
Decanoic
tubuh. yang
merupakan
senyawa penting untuk meningkatkan sistem imunitas dan menghalau terhadap serangan infeksi kuman-jamur. Manfaat dari Royal Jelly Melihat
dari
analisa
kandungan
Royal
Jelly
maka
dapat
disimpulkan kalau Royal Jelly mempunyai manfaat yang banyak sekali bagi tubuh manusia, terutama untuk meningkatkan daya tahan
tubuh,
serta
pemeliharaan
kesehatan
dan
mencegah
terjadinya serangan penyakit infeksi. Secara lebih terperinci dapat disebutkan khasiatnya antara lain: 1. Meningkatkan kesehatan secara umum. 2. Membantu memperlambat proses penuaan dan meningkatkan kualitas hidup. 3. Memperbaiki tatanan jaringan kulit, sehingga dapat menunda terjadinya
keriput,
mempertahankan
dan
memperbaiki
elastisitas kulit, mencegah timbulnya pigmentasi (bercak hitam pada kulit). 4. Membantu pertumbuhan rambut dan mencegah tumbuhnya uban (memperbaiki produksi pigmen). 5. Membantu pertumbuhan kuku. 6. Memperbaiki sirkulasi darah. 7. Meningkatkan
daya
konsentrasi,
daya
ingat
dan
reaksi
rangsangan saraf. 8. Menurunkan dan meredakan stress, kecemasan, depresi akibat kelelahan. 9. Memperbaiki nafsu makan dan meningkatkan daya tahan tubuh.
29
10. Meringankan beberapa masalah hormonal seperti haid yang tidak teratur dan memperlambat masa menopause pada wanita. 11. Meningkatkan fungsi sistem reproduksi baik pada wanita maupun pria dengan kata lain meningkatkan kualitas / tingkat kesuburan. 12. Kanker/efek kemoterapi. 13. Penyembuhan Tulang patah dan tulang rapuh. 14. Penyembuhan pasca operasi. 15. Parkinson, kerusakan memori. 16. Pertumbuhan terhambat. 17. Kelelahan kronis. 18. Diabetes. 19. Arteriosclerosis. 20. Arthritis/rhemautik. 21. Anemia. 22. Tekanan darah tinggi. 23. Kadar kolesterol tinggi. 24. Infeksi kandung kemih / empedu. 25. Asma. 26. Penyakit Tukak Lambung. 27. Malnutrisi 28. Impetigo.
30
3.2.5 Bee Venom
Definisi Bee Venom Bee Venom merupakan enzim dengan komposisi kopleks,
protein dan asam amino. Berbentuk cairan bening tak berwarna, dengan rasa manis dan sedikit pahit. Bee Venom merupakan senyawa yang larut dalam air, tidak larut dalam alkohol dan amonium sulfat. Jika terjadi kontak dengan udara, maka akan terbentuk kristal buram atau kelabu-putih. Kandungan Bee Venom? Bee Venom bersifat hemorrhagic (menstimulasi aliran darah lebih kuat), berbeda dari racun ular (viper), yang merupakan koagulan. Selain berisi: apamine, melittin, fosfolipase, hyaluronidase, yang memiliki tindakan menentang menghambat sistem saraf, dan merangsang jantung dan kelenjar adrenal, Bee Venom juga mengandung zat mineral, asam organik volatil, asam format, asam klorida , asam orto-fosfat. Juga mengandung beberapa antibiotik, enzim fosfolipase A, serta dua asam jenis amino yang kaya akan sulfur metionin dan sistin. Belerang merupakan unsur utama dalam mendorong
pelepasan
cortisol
dari
kelenjar
adrenal
yang
melindungi tubuh terhadap infeksi.
31
Cara kerjanya Bee Venom Terapis Bee Venom akan menyengatkan racun lebah pada titiktitik tertentu di permukaan tubuh. Pasien diuji sensitivitas-nya pada saat terpi pertama, dengan cara menyuntikannya. Untuk kasus tertentu Bee Venom akan lebih efektif dalam bentuk ekstrak yang dikemas bersama bee pollen, propolis dan bee wax dalam bentuk kapsul. Bee Venom dapat digunakan Untuk Mengobati Bee Venom mensimulasikan pelepasan cortisone (kortisol) dan karena itu efektif dalam pengobatan penyakit rematik, terutama arthritis dan multiple sclerosis (MS). Hal ini dapat diterapkan secara langsung atau dengan suntikan intramuskular dan oral. Pengobatan lain, seperti elektroterapi, terapi hormon, dapat membantu
untuk
menghilangkan
deformasi
periarticular,
meningkatkan gerakan sendi dan meningkatkan keadaan umum organisme.
Dua
produk
yang
dikembangkan
di
Bucharest,
berbentuk salep dan obat gosok yang keduanya telah digunakan dengan sukses dalam beberapa kasus polyarthritis arthritis. Hasil penelitian menunjukkan pengurangan sakit pada otot, sakit siatik, nyeri saraf, neuromialgias dan nyeri saraf interkostal dan bronkial.
Penelitian dan metode menggunakan Bee Venom Beberapa pasien yang menderita flebitis dan tromboflebitis
melihat peningkatan suhu kulit mereka dengan perubahan dalam sirkulasi darah. Namun, hasil yang baik ditunjukkan dalam semua kasus saraf siatik (sciatic nerve), dan untuk nyeri saraf artikularis. Dalam penerapannya pada inflamasi saraf kronis hasilnya juga sangat baik, dengan menghentikan rasa sakit dan penyembuhan rasa sakit dalam gerakan.
32
Ketika vitamin,
dikombinasikan efek
analgesik
dengan yang
terapi
baik
oral,
diperoleh
seperti
terapi
pada
pasien
ketergantungan cortisone penderita polyarthritis arthritis. Bee Venom diterapkan selama 4 -5 hari, diikuti oleh 2 – 3 hari istirahat. Pengobatan
ini
kemudian
kembali
dimulai
lagi.
Dengan
menggunakan metode ini tidak ada efek samping yang dilaporkan. Penggunaan Venom topikal memberikan efek jangka panjang dan menawarkan manfaat yang signifikan dalam kondisi arthritis dan rheumatoid.
33
BAB 4 DASAR PENGKAJIAN DAN RENSTRA PERLEBAHAN
4.1
Dasar Pengkajian Menjadi
pelopor
pusat
riset
penyakit
tropis
berbasis
perlebahan dengan pemanfaatan sumber daya manusia untuk bekerja sama dengan masyarakat menentukan arah perkembangan perlebahan di masyarakat dengan berbasis keilmuan. Berdasarkan dengan adanya pusat studi perlebahan maka budidaya lebah madu dapat memberikan manfaat langsung dengan pemanfaatan produk yang dihasilkan dari lebah madu seperti madu, royal jelly, tepung sari (bee polen), lilin, perekat (propolis) dan racun madu. Selain itu juga budidaya lebah madu dapat memberikan manfaat tidak langsung yaitu yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya hutan, peningkatan produktifitas tanaman melalui simbiosis yang saling menguntungkan antara tanaman dan lebah madu karena dalam mencari makanan lebah madu akan membantu proses penyerbukan bunga tanaman. Disamping Itu dengan adanya pusat studi perlebahan, akan dapat menampung para ilmuwan yang fokus pada riset perlebahan, sehingga perkembangan perlebahan di Indonesia semakin baik dan diperhitungan Negara lain. 4.2 Road Map dan Langkah Peningkatan Kinerja/Pencapaian Penelitian Dalam melakukan peningkatan kinerja/pencapaian penelitian perlebahan, maka
dibutuhkan
Rencana
Strategis
Pusat
Studi
34
Perlebahan, yang mempunyai visi untuk menjadi Pusat Riset Perlebahan Berbasis Kesehatan yang unggul pada tahun 2020. Misi
yang
ditentukan
adalah
meningkatkan
kualitas
dan
kuantitas penelitian, publikasi serta kepemilikan Hak Atas Kekayaan Intelektual
sebagai
upaya
pengembangan
ilm
pengetahuan,
teknologi, dan seni dengan mengedepankan budaya dan suber daya lokal. Berdasarkan Road Map PIP perlebahan pada tahun 2014-2015 dipersiapkan teknologi yang akan digunakan. Sedangkan pada tahun 2015-2017 diharapkan sudah dapat menghasilkan suartu produk sehingga produk tersebut dapat dipasarkan pada tahun 2018-2025.
4.2.1 Rencana Strategis Bisnis PIP LEBAH Untuk menjadi kan perlebahan menjadi riset yang unggul dengan target sasaran menghasilkan lulusan program S2 dan Doktoral bidang perlebahan serta menghasilkan Award Produk
35
Perlebahan, Rencana strategis bisnis PIP Lebah terdiri atas dua fase. Fase pertama yaitu “Embrio Kelompok Riset” ditargetkan pada tahun 2014-2018. Dan fase kedua, yaitu “Awal Pengembangan Riset” yang ditargetkan pada tahun 2018-2020. Pada fase pertama, renstra PIP lebah akan dilakukan jumlah riset dengan pendanaan nasional 1 riset/5 dosen, yang diharapkan 1 riset tersebut dapat dipatenkan per tahunnya serta dapat dipublikasikan secara internasional 3 riset setiap tahunnya. Dalam fase ini di harapkan pula menghasilkan 5 makalah proseding internasional. Sedangkan fase kedua, yaitu “Awal Pengembangan Riset” yang ditargetkan pada tahun 2018-2020. Pada fase ini diharapkan sudah dapat menghasilkan suatu produk dari perlebahan dan mulai dapat memasarkannya.
4.2.2
Peningkatan Mutu Perlebahan Berkelanjutan Peningkatan mutu perlebahan berkelanjutan, diawali dari
penetapan standar. Kualitas penelitian dan riset yang baik akan
36
menghasilkan suatu prestasi yang baik sehingga juga dapat menghasilkan suatu produk yang baik. Agar standar ini dapat terjaga maka dibutuhkan pemantauan dan audit secara berkala sehingga dapat ditentukan apakah masih memenuhi standar yang diinginkan atau tidak. Apabila standar yang telah dipantau dan diaudit tidak berada dibawah standar, maka dilakukan evaluasi standar sehingga dapat ditetapkan standar yang diinginkan, dan hal ini akan terjadi secara terus menerus. Apabila
berdasarkan
pemantauan
dan
audit
diketahui
ternyata berada dibawah standar, maka akan dilakukan identifikasi tindakan yang harus dilakukakan agar kualitas dapat memenuhi standar
baru
bisa
dilakukan
tindakan
(implementasi)
dan
pengitegrasian kemudian dilakukan pemantauan dan audit ulang sehingga dapat ditentukakn apakah kualitas sudah memenuhi standar atau tidak. Proses ini akan terus berlangsung sampai kualitas
yang
diinginkan
memenuhi
standar
yang
diinginkan
sehingga dapat ditetapkan standaryang akan selalu dievaluasi pula.
37
38
4.3 Analisis SWOT
4.4 Langkah Strategis Pemetaan hasil penelitian yang telah dicapai, perlu penjabaran dalam bentuk rencana teknis, pemetaan hasil penelitian tersebut antara lain: Peningkatan kualitas data base, manajemen dan birokrasi penelitian Perlebahan Peningkatan
dana
penelitian
dan
pengalokasian
dana
Simlibtamas tahun 2014 Peningkatan mutu luaran penelitian (publikasi, HAKI) Peningkatan partisipasi dosen (S3 dan Guru Besar) Peningkatan kualitas & kuantitas kerjasama industri, alumni, dan luar negeri Komersialisasi hasil penelitian sebagai salah satu sumber dana penelitian
39
Penguatan dan revitalisasi kelompok /pusat penelitian Kunci keberhasilan dalam menentukan rencana strategis adalah adanya
komitmen
(commitment),
prioritas
(priority),
dan
pengelolaan (management). Sehingga dapat dikatakan pendanaan bukanlah segalanya tetapi untuk menjadi sukses, tetapi pendanaan sangat diperlukan serta 4.5 Kunci Keberhasilan Di dalam kualitas penelitian dan prestasi hasil riset perlebah dibutuhkan sistem satelit dimana setiap komponen harus saling mengakomodir satu sama lain. Antara komponen kapasitas periset pusat studi perlebahan, kapasitas infrastruktur riset perlebahan, dan informasi teknologi perlebahan harus terjadi suatu sinergi agar satu
sama
lain
dapat
saling
berhubungan
dan
tidak
dapat
terpisahkan satu sama lain.
40
4.6 Fokus Penyusunan Dokumen Penelitian PIP Perlebahan Pengembangan dan pemberdayaan perlebahan dari sumber daya
lokal
Indonesia
untuk
kemandirian
pasokan
produk
perlebahan yang berkelanjutan serta perluasan produk-produk unggulan dan penambahan nilai industri sesungguhya berasal dari komponen: bee biology, mixer bee, bee techology, bee acessoris, bee product, bee food for apis, apiterapy, honey,bee venom, propolis serta royal jelly.
4.7 Penyusunan Dokumen Perlebahan Penyusunan dokumen perlebahan dimulai dari pengumpulan dokumen terkait yang terdiri atas: Agenda Riset Nasional (20102014)
Keputusan
Menteri
Riset
dan
Teknologi
No.
193/M/Kp/IV/2010 tanggal 30 April 2010, Komite Inovasi Nasional (Peraturan Presiden No. 32 tahun 2010) , Rencana Induk Penelitian Universitas Airlangga 2010 -2015, Payung riset di tingkat Fakultas
41
dan Pusat riset LPPM Unair , serta Program Riset Andalan, Perlebahan (apiterapi , bee health) yang kemudian akan dilakukan self evaluation yang menghasilkan dokumen SWOT. Langkah strategis dapat dijalankan apabila sudah didapatkan dokumen rencana strategis, fokus/unggulan bidang penelitian, serta sasaran, outcome, dan indikator. Setelah itu dilakukan sosialisasi program untuk permintaan usulan topik riset: Jurusan/PS dan narasumber baru dapat dihasilkan suatu Perumusan Dokumen Riset Perlebahan
42
BAB 5 SUSUNAN KEPENGURUSAN
4.1 Susunan Pengurus Pusat Studi Perlebahan Pelindung
: Rektor Warek I Warek II Warek III
Penasehat
: Ketua LPPM Unair
Ketua
: Drs. James S. Hutagalung, M.Kes
Wakil Ketua
: Dr. Setya Haksama, drg., M.Kes
Sekretaris
: Dr. Mamik, SKM., M.Kes Dr. Ahmad Radjaran, Apt., MS
Bendahara
: Prof. Dr. Wurlina, drh., M.Kes
Anggota Peneliti : Prof. Dr. Suhartati, dr., MS Prof.Dr.Diah Savitri Ernawati, drg., MSi.,Sp.PM Dr. Heru Prasetyo, MS.SpParka Dr. Eko Budi Kendhori, dr., M.Kes Dr. Imam Susilo,dr., Sp.Pa(K) Dr. Ira Widjiastuti, drg., M.Kes Dr. Tamara Yuanita, drg., M.Kes Dr. Willy Sandika, MS Dr. Nyilo Purnami, dr., Sp.THT-KL(K) Joni Sutanto, dr., M.Kes
43
BAB 6 KESIMPULAN Berdasarkan renstra dan Road Map yang telah dijabarkan di atas, disimpulkan bahwa Pusat Studi Perlebahan penting untuk dikembangkan dalam rangka mewadahi para peneliti perlebahan di Universitas Airlangga. Untuk itu, kehadiran Pusat Studi Perlebahan sangat ditunggu oleh para ilmuan dalam rangka mengembangkan penelitian berbasis perlebahan seperti pengembangan bee venom untuk kesehatan, propolis untuk penyakit tropis, royal jelly untuk produk kecantikan dan bee pollen untuk produk kesehatan lainnya. Pentingnya Pusat studi Perlebahan di Universitas Airlangga juga berkaitan dalam rangka pengembangan produk bahan alami yang berasal dari lebah yang sedang ditunggu oleh masyarakat luas dan para peternak lebah.
44
BAB 7 PENUTUP Partisipasi
dari
setiap
civitas
akademika
untuk
mengembangkan pusat studi perlebahan yang berwawasan morality with
excellent sesuai visi dan misi Universitas Airlangga akan
memberikan arti penting dalam menyiapkan pembentukan pusat studi perlebahan khususnya di Universitas Airlangga dan secara umum di seluruh Indonesia. Tentunya semua ini tidak lepas dari dukungan semua civitas akademika di dalam mendukung riset berbasis
perlebahan
yang
kaitannya
bersinergi
dengan
terbentuknya pusat studi perlebahan Universitas Airlangga.
45