MAN 2 KUDUS © 2015
Indikator 1
1. Menurut bahasa a.
قُ ْر َءانًا- ُقَ َرأَ – يَ ْق َرأyang artinya bacaaan atau yang dibaca (berbentuk isim maf'ul)
b. Isim Masdar dengan bentuk Isim Maf’ul () َم ْق ُر ْوء, yaitu yang dibaca
2. Menurut para ahli a. Imam Syafi’i Al-Qur’an tidak merupakan musytaq (kata bentukan) dari apapun ia merupakan nama yang secara khusus diberikan oleh Allah untuk kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagaimana halnya kata Injil dan Taurat yang juga khusus nama yang dipergunakan sebagai nama Kitabullah yang masing-masing diturunkan kepada Nabi Isa As dan Musa As. b. Imam Al-Farra’ Musytaq (kata bentukan dari kata
قَ ِر ْينَةyang
ُقَ َرائِن
yang merupakan Isim Jama’ dari kata
berarti petunjuk atau indikator. Alasan pendapat ini adalah karena pada kenyataannya sebagian ayat-ayat Al-Qur’an itu satu dengan yang lainnya berfungsi sebagai qorinah atau petunjuk indikator terhadap yang dimaksud oleh ayat lain yang serupa atau dengan kata lain ayat-ayat Al-Qur’an satu dengan yang lain saling memberikan petunjuk. c. Al-Asy’ari (wafat 324 H) tokoh aliran Sunni Musytaq dari َ قَ َرنyang artinya menggabungkan. Alasan pendapat ini karena dalam kenyataannya surat-surat yang berjumlah 114 dan ayat-ayat yang jumlahnya lebih dari 6600 dihimpun dan digabung dalam satu mushaf. d. Aj-Jujaj (Wafat 311 H) Mengikuti wazan ف ُ ْعالَنdan ia musytaq (kata bentukan) اَ ْلقَ ْر ُءyang mengandung arti penghimpunan. Karena Al-Qur’an di dalamnya menghimpun intisari ajaran-ajaran dari kitab-kitab suci sebelumnya. Syaikh Muhammad Khudari Beik dalam bukunya Tarikh At Tasyri Al Islami
ِل مُتَوَاتِرًا وَهُ َو مَا بَيْنَ دَفْتَيْن ُ ل عَلَى مُحَمَّدٍ صلى اهلل عليه وسلم لِلتَّدَبُّ ِر وَالتَّذَكُّرِ اْلمَنْقُ ْو ُ َـز َّ ظ الْعَرَبِيٌّ اْلمُن ُ ن هُوَ اللَّْف ُ اَلْقُرْءَا ِم بِسُوْرَةِ النَّاس ِ ْاْلمَبْدُوِْء بِسُوْرَةِ الْفَاتِحَ ِة اْل َمخْـتُو Artinya : Al-Qur’an adalah Firman Allah yang berbahasa Arab, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk dipahami isinya dan diingat selalu yang disampaikan dengan jalan mutawatir, ditulis dalam mushkaf yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-nas. e. Syaikh Muhammad Abduh dalam Kitabnya Risaalatut Tauhid. SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
1
MAN 2 KUDUS © 2015
َى بِحِفْظِ ِه مِنَ اْلمُسِْلمِيْن َ ِن عُن ْ َر م ِ ْب فِى اْلمَصَاحِفِ اْلمَحْفُوْ ُظ فِى صُدُو ُ ْب هُوَ الْقُرْءَانُ اْلمَكْتُو ُ اَلْكِتَا Artinya : Al-Kitab / Al-Qur’an ialah bacaan yang telah tertulis dalam mushaf-mushaf yang terjaga dalam hafalan-hafalan umat Islam. f. Dr. Shabhi As-Shalih
د ُ ََّـزلُ عَلَى النَّبِيِّ صلى اهلل عليه وسلم اْلمَكْتُوْبُ فِى اْلمَصَاحِفِ الْمَنْـقُ ْولُ بِالتَّـوَاتُرِ اْلمُتَـعَب َّ اَلْقُرْءَانُ هُوَ الْكِتَابُ اْلمُعْجِزُ اْلمُن ِبِتِالَوَتِه Artinya : Al-Qur’an adalah Kitab Allah sebagai mu’jizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang termaktub dalam mushaf-mushaf yang disampaikan dengan jalan mutawatir yang bernilai ibadah dalam membacanya. g. Rumusan yang terpendek
ُن هُوَ الْكَالَمُ اْلمُعْجِز ُ اَلْقُرْءَا Definisi ini hanya menyebut satu sifat Al-Qur’an yang paling menonjol dan istimewa yaitu kemu’jizatan Al-Qur’an.
Indikator 2
1. Segi Al-Qur’an sendiri Bahwa Al-Qur’an merupakan kitab yang keontentikannya dijamin dan dipelihara Allah. Allah menjamin keotentikan Al-Qur’an atas dasar ke Maha KuasaanNya dan berkat usaha-usaha yang dilakukan manusia menurut kehendakiNya. Dengan jaminan tersebut, setiap muslim percaya bahwaa apa yang dibaca dan didengarkan dalam Al-Qur’an tidak akan berbeda dengan sedikitpun dengan apa yang dibaca Rasulullah. Demikian juga dengan apa yang didengar serta dibaca oleh para sahabat beliau. Al-Qur’an menunjukkan dirinya sebagai firman-firman Allah dengan bukti-bukti yan otentik.
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benarbenar memeliharanya. (Al Hijr:9) 2. Segi kesejarahan Al-Qur’an turun dalam waktu sekitar 22 tahun, 2 bulan, 22 hari. Al-qur’an mencapai tingkat tertinggi dari segi keindahan bahasanya dan sangat mengagumkan, baik bagi orang mukmin dan orang kafir. Beberapa hal itu menjadi faktor penunjang dihafalkannya ayat-ayat Al-qur’an oleh Rasulullah dan sahabatnya. Bahkan tercatat dalam sejarah bahwa banyak sahabta hafal Al-Qur’an. Untuk menjamin terpeliharanya Al-qur’an, SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
2
MAN 2 KUDUS © 2015 disamping dihafalkan, menuliskannya.
Rasulullah
juga
memerintahkan
para
sahabatnya
untuk
3. Segi bahasa Al-Qur’an
Susunan suara kata – kata yang digunakan diucapkan.
Bahasa Al Qur’an dapat diterima oleh semua lapisan manusia baik oleh orang awam maupun kaum cendekiawan.
Sejalan dengan akal sehat dan dapat menyentuh perasaan, artinya Al Qur’an mampu memberikan doktrin kepada akal dan hati sanubari.
Secara utuh Keindahan sajian Al Qur’an serta susunan keindahan bahasanya tak ubahnya suatu bingkai yang dapat memukau akal dan memusatkan tanggapan serta perhatiannya tentunya bagi orang yang memperhatikannya.
Kaya akan ragam kata dan kalimat yang digunakan Al Qur’an sehingga memancarkan keindahan bahasa dan keluwesan maknanya.
Susunan Al Qur’an mudah dipahami oleh semua lapisan masyarakat hanya dengan melihat segi yang tersuratnya saja.
Al Qur’an terasa lembut dan indah
4. Segi kandungan Al-Qur’an Berdasarkan pendapat para ahli tafsir, dari segi isi dan ilustrasinya, kemukjizatannya, kemukjizatan Al-Qur’an dapat dibagi tiga aspek, yaitu: a. Berkenaan dengan hal-hal yang ghaib, Al-Qur’an mengungkapkan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi, baik di dunia maupun di akhirat b. Berkenaan dengan kondisi masa lalu, Al-Qur’an mengungkapkan kisah-kisah perjalanan mulai dari Nabi Adam hingga Nabi Muhammad Berkenaan dengan pensyariatan hukum, aturan hukum Al-Qur’an bersifat universal yang mencakup segala urusan hidup dan kehisupan manusi
Indikator 3
1. Akidah
"Katakanlah: 'Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepadaNya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperenakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia'." (QS. al-Ikhlas/112: 1-4)
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
3
MAN 2 KUDUS © 2015
"Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa: tidak ada Tuhan melainkan dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang." (QS. al-Baqoroh/2: 163) 2. Ibadah dan Mu'amalah a. Ayat-ayat tentang Ibadah :
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepadaKu." (QS. az-zariyat/51: 56)
"Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan" (QS. al-Fatihah/1: 5) b. Ayat-ayat tentang mu'amalah :
... "Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar..." (QS. al-baqoroh/2: 282) 3. Akhlaq
"Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung." (QS. AlQalam/68 :4)
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
4
MAN 2 KUDUS © 2015 "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (Qs. al-Ahzab/33: 21) 4. Hukum
"Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat" (Qs. an-Nisa'/4: 105)
"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminta) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan anak panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan" (Qs. alMaidah/5: 90)
5. Kisah Umat Terdahulu
"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman." (Qs. Yusuf/12: 111)
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
5
MAN 2 KUDUS © 2015 "Dan (telah kami binasakan) kaum Nuh tatkala mereka mendustakan rasul-rasul, Kami tenggelamkan dan Kami jadikan (cerita) mereka itu pelajaran bagi manusia, dan Kami telah menyediakan bagi orang-orang dzalim adzab yang pedih. Dan (Kami binasakan) kaum 'Aad dan Tsamud dan penduduk Rass dan banyak (lagi) generasi-generasi diantara kaum-kaum tersebut. Dan Kami jadikan bagi masing-masing mereka perumpamaan dan masing-masing mereka itu benar benar telah Kami binasakan dengan sehancur-hancurnya" (Qs. alFurqan/25: 37-39)
"Maka keluarlah Karun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkata orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: 'Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang diberikan kepada Karun; Sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar'. Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: 'Kecelakaanlah yang besarlah bagimu, padahal Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang-orang yang sabar'. Maka Kami benamkan Karun beserta rumahnya kedalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golongan yang menolongnya terhadap adzab Allah, dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya). Dan jadilah orang-orang yang kemarin mencita-citakan kedudukan Karun itu, berkata: "Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezki bagi siapa yang dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan karunia-Nya atas kita benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula). Aduhai benarlah, tidak beruntung orang-orang yang bertakwa." (Qs. al-Qashas/28: 79-83)
6. Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan (Sains) dan teknologi
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan; Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah; Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah; Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam; Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." (Qs. al'Alaq/96: 1-5) SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
6
MAN 2 KUDUS © 2015
... "…Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Qs. alMujadilah/58:11)
Indikator 4
1. AQIDAH a. Aqidah secara bahasa berarti kepercayaan atau keyakinan. b. Bentuk jamaknya Aqa’id. Akidah juga disebut dengan istilah keimanan. c. Orang yang berakidah berarti orang yamg beriman (mukmin). d. Secara istilah, aqidah adalah suatu kepercayaan yang harus diyakini dengan sepenuh hati, dinyatakan dengan lisan dan dimanifestasikan dalam bentuk amal perbuatan. e. Inti pokok ajaran akidah adalah masalah tauhid, yakni keyakinan bahwa Allah Maha Esa. Setiap muslim wajib menyakini ke-Maha Esa-an Allah. f. Rukun iman yang wajib diyakini tersebut adalah : 1. Iman kepada Allah SWT, 2. Iman kepada malaikat-malaikat Allah, 3. Iman kepada kitab-kitab Allah, 4. Iman kepada rasul-rasul Allah, 5. Iman kepada hari akhir, dan 6. Iman kepada qadha’ dan qadar. 2. IBADAH DAN MUAMALAH Ibadah berasal dari kata ‘abada-ya’budu-‘abdaan/’ibaadatun yang artinya mengabdi atau menyembah. Yang dimaksud ibadah adalah menyembah atau mengabdi sepenuhnya kepada Allah SWT. Dengan tunduk, taat dan patuh kepada-Nya. Ibadah dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu Ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah. a. Ibadah mahdhah artinya ibadah khusus yang tata caranya sudah ditentukan, seperti : shalat, puasa, zakat dan haji. b. Ibadah ghairu mahdhah artinya ibadah yang bersifat umum, tatacaranya tidak ditentukan secara khusus yang bertujuan untuk mencari ridha Allah SWT, misalnya : silaturahmi, bekerja mencari rizki yang halal diniati ibadah, belajar untuk menuntut, dan sebagainya. 3. AKHLAQ Akhlaq (akhlaaqun) ditinjau dari segi etimologi merupakan bentuk jama’ dari kata (khulqun) yang berarti perangai, tingkah laku, tabiat, atau budi pekerti. Dalam pengertian terminologis, akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia ynag muncul spontan dalam tingkah laku hidup sehari-hari. Pada sebuah hadits (HR. Ahmad no. 8595) menjelaskan bahwa tujuan diutusnya beliau (Muhammad) adalah memperbaiki dan menyempurnakan akhlaq mulia.
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
7
MAN 2 KUDUS © 2015 4. HUKUM a. Satu isi pokok ajaran Al-Qur’an berisi kaidah-kaidah dan ketentuan-ketentuan dasar dan menyeluruh bagi umat manusia. b. Tujuannya adalah untuk memberikan pedoman kepada umat manusia agar kehidupannya menjadi adil, aman, tenteram, teratur, sejahtera, bahagia, dan selamat didunia maupun diakhirat kelak. c. Ketentuan-ketentuan hukum lain yang dijelaskan dalam ayat-ayat Al-Qur’an adalah meliputi : 1. Hukum perkawinan, antara lain dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah:221; QS. Al-Maidah:5; QS. An-Nisa’:22-24; QS. An-Nur:2; QS. Al-Mumtahanah:1011. 2. Hukum waris, antara lain dijelaskan dalam QS. An-Nisa’:7-12 dan 176, QS. Al-Baqarah:180; QS. Al-Maidah:106. 3. Hukum perjanjian, antara lain dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah:279,280 dan 282; QS. Al-Anfal:56 dan 58; QS. At-Taubah:4. 4. Hukum pidana, antara lain dijelaskan dalm QS. Al-Baqarah:178; QS. AnNisa’:92 dan 93; QS. Al-Maidah:38; QS. Yunus:27; QS. Al-Isra’:33; QS. Asy-Syu’ara:40. 5. Hukum perang, antara lain dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah:190-193; QS. Al-Anfal:39 dan 41; QS. At-Taubah:5,29 dan 123, QS. Al–Hajj:39 dan 4, antara lain dijelaskan dalam QS. Al-Hujurat:130. 6. Hukum antar bangsa, antara lain dijelaskan dalam QS. Al-Hujurat: 13. 5. SEJARAH/KISAH UMAT MASA LALU Al-Qur’an sebagai kitab suci bagi umat islam banyak menjelaskan tentang sejarah atau kisah umat pada masa lalu. Sejarah atau kisah-kisah tersebut bukan hanya sekedar cerita atau dongeng semata, tetapi dimaksudkan untuk menjadi ‘ibrah (pelajaran) bagi umat islam. 6. DASAR-DASAR ILMU PENGETAHUAN (SAINS) DAN TEKNOLOGI a. Al-Qur’an adalah kitab suci ilmiah. b. Al-Qur’an menekankan betapa pentingnya penguasa ilmu pengetahuan dan teknologi. c. Dalam kurun waktu sejarah umat manusia, Islam telah melahirkan banyak cendekiawan muslim yang telah berhasil menemukan berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi berkat ketelitian mereka dalam menggali isyarat ilmu pengetahuan dalam Al-Qur’an. d. Diantara cendekiawan-cendekiawan muslim diantaranya ialah: Ibnu Rusyd, AlFarabi, Ibnu Sina, Ibnu Maskawaih, Al-Khawarizmi, dan lain-lain.
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
8
MAN 2 KUDUS © 2015
Indikator 5
1. Al-Qur’an sebagai Petunjuk bagi Manusia
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)…(QS. alBaqarah/2:185)
“Dan jikalau Kami jadikan al-Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?" apakah (patut al-Quran) dalam bahasa asing sedang dalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin...(QS. Fushshilat/41: 44)
2. Al-Qur’an sebagai Sumber Pokok Ajaran Islam
“Sesungguhnya Kami Telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat” (QS. an-Nisa’/4: 105) 3. Al-Qur’an sebagai Peringatan dan Pelajaran bagi Manusia
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
9
MAN 2 KUDUS © 2015 Sebagai peringatan dan pelajaran bagi manusia maksudnya adalah al-Qur’an merupakan kitab suci dengan konsep ajaran yang salah satu ajarannya adalah berupa sejarah atau kisah umat terdahulu.
“Dan Ini (al-Quran) adalah Kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang di luar lingkungannya. orangorang yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya (al-Quran) dan mereka selalu memelihara sembahyangnya.”(QS. al-An’am/6: 97)
Indikator 6
1. Pengertian Hadits a. Menurut bahasa : dekat, baru, berita b. Menurut istilah : segala perkataan, perbuatan dan ketetapan Nabi SAW.
2. Pengertian Sunnah a. Menurut bahasa : jalan yang biasa ditempuh, jalan tercela maupun terpuji b. Menurut istilah
: segala yang dinukilkan dari Nabi SAW baik perkataan, perbuatan
maupun ketetapan c. Sunnah Menurut Ahli Hadits :
ل ما ا ثر عن النّبىّ صلّى اهلل عليه و سلّم من قول او فعل ّ ك او تقرير او صفة خلقيّة او سرية سواء اكان دلك قبل البعثة ام بعدها Segala yang bersumber dari Nabi Muhammadsaw., baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir, tabiat, budi pekerti, maupun perjalanan hidupnya, baik sebelum beliau diangkat menjadi rasul maupun sesudahnya. d. Sunnah Menurut Ahli Ushul Fiqh
كلّ ما ا ثر عن النّبىّ صلّى اهلل عليه و سلّم من قول او فعل او تقرير او صفة خلقيّة او سرية سواء اكان دلك قبل البعثة ام بعدها
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
10
MAN 2 KUDUS © 2015 Segala yang bersumber dari Nabi Muhammad saw., baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir, tabiat, budi pekerti, maupun perjalanan hidupnya, baik sebelum beliau diangkat menjadi rasul maupun sesudahnya. 3. Pengertian Khabar a. Menurut bahasa : berita yang disampaikan dari seseorang kepada orang lain b. Menurut istilah : segala yang berasal dari Nabi SAW dan yang lainnya c. Macam-macam Khobar: 1. MARFU’ : disandarkan pada Nabi 2. MAUQUF : disandarkan pada sahabat Nabi 3. MAQTU’ : disandarkan pada tabi’in 4. Pengertian Atsar a. Manurut bahasa : sisa, bekas, nukilan, tapak b. Menurut istilah : segala sesuatu yang berasal dari sahabat dan tabi’in 5. Pengertian Hadits Qudsy Menurut at-Tibi hadis Qudsi adalah sesuatu yang dikehendaki Allah swt. untuk disampaikan kepada Nabi Muhammad saw. melalui ilham atau mimpi, kemudian Nabi saw. menyampaikan kepada umatnya menurut susunan bahasanya sendiri dengan menyandarkannya kepada Allah SWT.
Indikator 7
1. Pengertian Sanad a. Menurut bahasa : Sandaran atau sesuatu yang menjadi sandaran, tempat yang dipegangi atau dipercaya b. Menurut istilah :
الطريق املوصل الي املنت Yaitu jalan yang menyampaikan pada matan hadits
ِصلُ اىل املتْن ِ ْسِْلسِلَةُ الرِّجَالِ املو mata rantai para periwayat hadis yang menghubungkan sampai ke matan hadis. 2. Pengertian Matan
Menurut bahasa : Punggung jalan,Tanah gersang atau tandus, membelah, mengeluarkan, mengikat Menurut istilah : ُد لَه ُ س الْحَدِيْثِ الَّذِى ذُكِرَ االِسْنَا ُ ْم َفهُ َو نَف ِ َد مِنَ الْكَال ُ َمَا انَْتهَى اِلَيْ ِه السَّن
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
11
MAN 2 KUDUS © 2015 Perkataan yang disebut pada akhir sanad, yakni sabda Nabi SAW yang disebut sesudah habis disebutkan sanadnya.
3. Pengertian Rowi Pengertian Rawi ialah orang yang meriwayatkan, menyampaikan atau memindahkan suatu hadits kepada orang lain yang menjadi rangkaian berikutnya, atau orang yang membukukan hadits ke dalam suatu kumpulan hadits.
Indikator 8
Fungsi al-hadîts terhadap al-Qur`ân itu cukup penting, yaitu sebagai bayân atau penjelas.
Fungsi al-Hadits terhadap al-Qur`ân sebagai bayân itu difahami oleh ulama dengan berbagai pemahaman, antara lain sebagai berikut:
1. Bayân Taqrir Bayân taqrir ialah al-Hadits yang berfungsi menetapkan, memantapkan, dan mengokohkan apa yang telah ditetapkan al-Qur`ân, sehingga maknanya tidak perlu dipertanyakan lagi.
2. Bayân Tafsîr Bayân tafsir berarti menjelaskan yang maknanya samar, merinci ayat yang maknanya global atau mengkhususkan ayat yang maknanya umum.
3. Bayân Tasyri’ Bayân Tasyri’ ialah hukum yang baru yang belum ada diatur dalam Al-Qur’an.
Indikator 9
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
12
MAN 2 KUDUS © 2015 Al-Qur’an dan hadits adalah pedoman hidup, sumber hukum dan ajaran dalam islam, dengan demikian antara satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. Keduanya merupakan satu kesatuan. Al-Qur’an sebagai sumber pertama dan utama banyak memuat ajaran-ajaran yang bersifat umum dan global. Oleh karena itulah kehadiran hadits, sebagai sumber ajaran kedua tampil untuk menjelaskan (bayan) keumuman isi Al-Qur’an tersebut. Hal ini sesuai dengan firman Allah :
Artinya : “Dan kami turunkan kepadamu Al-Qur’an agr kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang di turunkan kepada mereka dan supaya mereka berfikir.” (Qs. an-Nahl/16: 44) Allah SWT menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW untuk umat manusia agar Al-Qur’an dapat dipahami oleh manusia, kemudian Rasul SAW diperintahkan untuk menerangkan kandungan dan cara-cara melaksanakan ajarannya kepada mereka melalui haditshaditsnya. Oleh sebab itu, hadits Rasul SAW mempunyai fungsi sebagai penjelas (bayan) Al-Qur’an itu bermacam-macam. Imam Malik bin Anas menyebutkan lima macam fungsi, yaitu bayan altaqrir, bayan al-tafshil, bayan al-ba’ts, bayan al-tasyri. Imam Syafi’i menyebutkan lima
fungsi,
yaitu bayan al-tafshil, bayan at-takhshish, bayan al-ta’yin, bayan al-tasyri dan bayan al-nasakh. Dalam “Al-Risalah” beliau menambahkan dengan bayan al-isyarah. Imam Ahmad bin Hanbal menyebutkan empat fungsi, yaitu bayan al-ta’kid, bayan al-tafsir, bayan al-tasyri, dan bayan altakhsish. Agar masalah ini lebih jelas, maka di bawah ini akan diuraikan satu-persatu. 1. Bayan At-Taqrir Bayan at-taqrir disebut juga dengan bayan al-ta’kid dan bayan al-itsbat. Yang dimaksud dengan bayan ini adalah memperkuat dan mengokohkan apa yang telah diterangkan di dalam Al-Qur’an. Fungsi hadits dalam hal ini hanya memperkokoh isi kandungan AlQur’an. Sebagai contoh hadist yang diriwayatkan Muslim dari Ibnu Umar :
) فإذا رأيتم اهلال ل فصوموا وإذا رأيتموه فأفطروا (رواه مسلم
“Apabila kalian melihat (ru’yah) bulan, mka berpuasalah , juga apabila melihat (ru’yah) itu maka berbukalah” . (HR.Muslim) Hadits ini datang mentaqrir ayat Al-Qur’an dibawah ini:
...
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
13
MAN 2 KUDUS © 2015
“Maka barang siapa yang mempersaksikan pada waktu itu bulan, hendaklah ia berpuasa...” (Qs. al-Baqarah/2: 185) 2. Bayan Al-Tafsir Yang dimaksud dengan bayan al-tafsir yaitu kehadiran hadits berfungsi untuk memberikan penjelasan, rincian dan tafsiran terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang masih bersifat global (mujmal), memberikan persyaratan / batasan (taqyid) ayat-ayat Al-Qur’an yang bersifat mutlak dan mengkhususkan (takhsish) terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang masih bersifat umum, contoh ayat-ayat Al-Qur’an yang masih bersifat mujmal seperti perintah mengerjakan sholat, puasa, zakat, diisyaratkannya jual beli, nikah, qhisas , hudud dan sebagainya. Ayat-ayat Al-Qur’an tentang masalah ini masih bersifat mujmal, baik mengenai cara mengerjakannya, sebabsebabnya, syarat-syaratnya maupun halangan-halangannya. Oleh karena itu Rasulullah SAW melalui hadits-haditsnya merinci, menafsirkan dan menjelaskan dan langsung memberikan contoh masalah-masalah tersebut. Sebagai contoh dibawah ini akan dikemukakan beberapa hadits yang berfungsi sebagai bayan al-tafsir.
)صلّوا كما رأيتموني أصلّي (رواه البخارى “Sholatlah sebagaimana engkau melihat aku sholat” . ( HR. Bukhori) Hadits ini menjelaskan bagaimana mendirijan sholat. Sebab dalam Al-Qur’an tidak menjelaskan secara rinci. Salah satu ayat yang memerintahkan sholat adalah:
“Dan kerjakanlah sholat, tunaikan zakat, dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku”. (Qs.alBaqarah /2: 43) Sedangkan contoh hadits yang membatasi (taqyid) ayat-ayat Al-Qur’an yang bersifat mutlak antara lain:
ّأوتي رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلّم بسارق فقطع يده من مفصل الكهف “Rasulullah SAW didatangi seseorang dengan membawa pencuri, maka beliau memotong tangan pencuri dari pergelangan tangan” Hadist tersebut mentaqyid QS. Al-Maidah /5: 38 yang berbunyi:
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
14
MAN 2 KUDUS © 2015 Artinya: “Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah” Contoh lain sabda Rasul SAW:
ْت افَالْحُوْلمَيْتَتَانِ فَأَمَّا َودَمَانِ مَيْتَتَانِ لَكُمْ ُأحِلَّت ُ ُوَالطِّحَالُ فَالْكَبِدُ الدَّمَانِ َوأَمَّا وَالْجَرَاد
“Dihalalkan bagu kalian dua bangkai dan dua darah. Adapun dua bangkai tersebut adalah ikan dan belalang. Sedangkan dua darah tersebut adalah hati dan limpa. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah) Hadits diatas mentaqyidkan ayat Al-Qur’an yang mengharamkan semua bangkai dan darah
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya” (Qs. al-Maidah/5 : 3)
Sedangkan contoh hadist yang berfungsi untuk mentakhshish keumuman ayat-ayat AlQur’an adalah:
ُن مَعَا شِرَ الَْأ نْبِيَاِءلَنُورُِثمَاتَرَكْنَاه ُ ْنَح “Kami para Nabi tidak meninggalkan harta warisan”
ث اْلمُسْلِمُ الْكَافِرَوَلَا الْكَافِرُ اْلمُسْلِم ُ ِقَالَ النَّبِيُّ صلى اهلل عليه وسلملَايَر
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
15
MAN 2 KUDUS © 2015 Nabi SAW bersabda : “Tidaklah orang muslim mewarisi dari orang kafir, begitu juga orang kafir tidak mewarisi dari orang muslim.” (HR. Bukhari)
Kedua hadits diatas mengtakhsish keumuman ayat:
“Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu; bagian anak laki-laki sama dengan dua bagian anak perempuan..” (Qs. an-Nisa'/4: 11)
3. Bayan At-Tasyri’ Yang dimaksud dengan bayan Al-Tasyri’ adalah memunculkan suatu hokum atau ajaran-ajaran yang tidak didapati dalam Al-Qur’an atau dalam Al-Qur’an hanya terdapat pokok-pokoknya (ashl) saja. Abbas Mutawalli Hammadah juga menyebut bayan ini dengan “za’id; ala kitab al-karim”. (Tambahan hokum yang tidak terdapat dalam Al-Qur’an) Hadits Rasul SAW dalam segala bentuknya (baik qauli, fi’li maupun taqrir) berusaha menunjukkan suatu kepastian hokum terhadap berbagai persoalan yang muncul, yang tidak terdapat dalam Al-Qur’an. Rasulullah SAW berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para sahabat atau yang tidak diketahuinya dengan menunjukkan bimbingan dan menjelaskan masalah-masalah yang berkaitan dengan pertanyaan para sahabat. Hadits-hadits Rasul SAW yang masuk dalam bayan tasyri’ ini diantaranya hadits tentang haramnya mengumpulkan dua wanita bersaudara (antara istri dan bibinya), hokum syu’fah, hokum merajam pezina wanita yang masih belum bersuami dan hokum tentang hak waris bagi seorang anak. Suatu contoh, hadits tentang zakat fitrah, sebagai berikut:
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
16
MAN 2 KUDUS © 2015
ن شَعِيْر عَلَى ْ ِن تَمْر أَوْ صَاعًا م ْ ِن عَلَى النَّاسِ صَاعَا م َ ن رَمَضَا ْ ِض زَكَاَة الْفِطْرِم َ َر سُ ْولَ الَلّهِ صَلَّى الَلّ ُه عَلَيْ ِه وَسَلَّ َم فَر َ َن َّ أ )دذَكَرأَ ْوأُنْثَى مِنَ اْلمُسِْلمِيْنَ(رواه مسلم ٍ ُْرأَ ْو عَب ّ كُلِّ ح
“Bahwasannya Rasulullah SAW. telah mewajibkan zakat fitrah kepada umat islam kepada bulan ramadhan satu sukat (sha’) kurma atau gandum untuk setiap orang, baik merdeka atau hamba, laki-laki atau perempuan muslim.” (HR. Muslim).
Indikator 10
1. Hadits Mutawatir
Pengertian hadits mutawatir
ِيف العَادَةِ ِاحَالَةُ اِجِْتمَا ِعهِ ْم و تَوَاطُئِحِ ْم عَلى الْكَذِب ِ ب ُ َِم يُج ٌّ ددٌ ج َ َن مَحْسُوْس رَوَاُه ع ْ َحُوَ خَبْ ٌر ع
“Suatu hadits tanggapan dari panca indra, yang diriwayatkan oleh sejumlah besar rawi, yang menurut adat kebiasaan mustahil mereka berkumpul dan berserikat untuk berdusta.”
Definisi lain menyatakan: “Suatu hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah rawi yang menurut adat kebiasaan mustahil mereka sepakat untuk berdusta, kualitas mereka sama dari sanad pertama sampai sanad terakhir dan dari tiap tingkatannya tidak ada yang cacat.”
Ciri-ciri hadits mutawatir: a. Pewartaan tersebut harus berdasarkan panca indra. b. Jumlah rawinya harus mencapai suatu ketentuan yang tidak memungkinkan mereka bersepakat berbohong. Menurut: 1. Abu Thoyyib, sekurang-kurangnya 4 orang (mengqiyaskan banyaknya saksi yang diperlukan hakim untuk tidak memberi vonis kepada terdakwa) 2. Ashhabu Syafi’iy, minimal 5 orang (mengqiyaskan dengan jumlah nabi yang mendapat gelar Ulul Azmi) 3. Sebagian ulama menetapkan sekurang-kurangnya 20 orang (berdasarkan firman Allah QS Al-Anfal : 65)
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
17
MAN 2 KUDUS © 2015 4. Ulama lain menetapkan sekurang-kurangnya 40 orang (berdasarkan firman Allah QS Al-Anfal :64) c. Adanya keseimbangan jumlah antara rawi-rawi dalam thabaqah (lapisan) pertama dengan jumlah rawi dalam thabaqah berikutnya.
Kedudukan Hadits Mutawatir: Para ulama sepakat bahwa hadits mutawatir menduduki tempat teratas dari haditshadits yang lain dan menerima bulat-bulat sesuatu yang diberikan oleh hadits mutawatir hingga membawa kepada keyakinan yang qath’I (pasti).
2. Hadits Ahad Pengertian hadits ahad: Ulama mendefinisikan:
ِهُوَمَاالَيَنَْتهِي اِلَى التّوَاتُر “Hadits yang tidak mencapai tingkat mutawatir” Ulama yang lain mendefinisikannya dengan: “Hadits ahad yaitu suatu hadits yang diriwayatkan oleh satu, dua orang atau lebih namun tidak mencapai tingkatan masyhur”
Jadi hadits ahad yaitu hadits yang diriwayatkan oleh satu, dua, tiga orang atau lebih namun tidak mencapai tingkatan mutawatir. Artinya, pada tiap-tiap taqabah (tingkatan), jumlah rowi hadits ahad bisa hanya terdiri dari satu rowi, dua atau tiga rowi saja dan tidak mencapai derajat mutawatir.
Kedudukan hadits ahad: Di kalangan ulama’ ahli hadits terjadi perbedaan pendapat mengenai kedudukan hadits ahad untuk digunakan sebagai landasan hukum. Sebagian ulama’ ahli hadits berkeyakinan bahwa hadits ahad tidak bisa dijadikan landasan hukum untuk masalah aqidah. Sebab, menurut mereka, hadits ahad bukanlah qat’i as-tsubut (pasti ketetapannya). Namun, menurut para ahli hadits yang lain dan mayoritas ulama, bahwa hadits ahad wajib diamalkan jika telah memenuhi syarat kesahihan hadits yang telah disepakati.
Indikator 11
1. Hadits Masyhur SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
18
MAN 2 KUDUS © 2015 Yang dimaksud hadits masyhur adalah
ال ثَةُ فَأَكْثَ ُر وَلَ ْم يَصِلْ دَرَجَةَ التَّوَاتُر َ َّمَا رَوَاهُ الث Artinya: Hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang atau lebih, namun belum mencapai derajat mutawatir. Dari segi tingkatannya, hadits masyhur adalah termasuk paling tinggi, sebab rowi hadits Masyhur ini yang paling dekat untuk mencapai derajat mutawatir. Hanya saja, ada pada salah satu tingkatan rowinya tidak mencapai derajat mutawatir. 2. Hadits Aziz
ُم رَوَاُه بَعْدَ ذِلكَ َجمَاعَ ٌة َّ ن وَلَ ْو كَانَ فِى طَبَقَةٍ وَاحِدٍَة ث ِ مَا رَوَاهُ اثْنَا Artinya: Hadits yang diriwayatkan oleh dua orang pada satu tabaqah. Kemudian pada tabaqah selanjutnya banyak rowi yang meriwayatkannya. Dari definisi tersebut di atas, jelaslah bahwa yang dimaksud dengan hadits aziz yaitu hadits yang pada salah satu atau setiap tabaqah (tingkatan) rowinya hanya dijumpai dua rowi saja. Suatu hadits yang dikatagorikan sebagai hadits aziz yaitu:
Di tiap-tiap tabaqah (tingkatan) hanya terdapat dua Rowi saja. Di salah satu tabaqah (tingkatan) hanya terdapat dua rowi, meskipun tabaqah yang lainnya lebih dari tiga rowi
3. Hadits Gharib Dari segi bahasa kata Garib dari garaba yagribu yang artinya menyendiri, asing, atau terpisah. Adapun menurut istilah hadits garib adalah:
ِن السَّنَد َ َِر ُد بِهِ م ُّ َى مَوْضِع وَقَعَ التَّف ِّ ص فِى أ ٌ ْمَا انْفَ َر َد بِرِوَايَتِ ِه شَخ Artinya: Hadits yang diriwayatkan oleh seorang rowi, dimanapun tempat sanad itu terjadi. Adapun yang dimaksud dengan sanad menyendiri pada suatu hadits yaitu rowi yang meriwayatkan hadits itu secara sendirian tanpa ada rowi yang lain. Dapat karena personalianya atau karena sifat/keadaan si rawi. Hadits garib juga biasa disebut hadits fardun yang artinya sendirian. Ibnu Hajar menganggap bahwa antara garib dan fardun adalah sinonim, baik secara bahasa maupun secara istilah. tetapi, kebanyakan para ahli hadits membedakan antara garib dan fardun, yakni istilah fardun merujuk kepada garib mutlak, sedangkan istilah garib dipakai pada garib nisbi. Hal ini sesuai dengan pengklasifisian hadits garib yang memang dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
a) Hadits Ghorib Mutlak (fardun) Yaitu hadits yang diriwayatkan oleh satu rowi secara sendirian. Kesendirian rowi itu terdapat pada generasi tabi’in atau pada generasi setelah tabi’in, dan bisa juga terjadi pada setiap tingkatan sanadnya. b) Hadits Ghorif Nisbi
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
19
MAN 2 KUDUS © 2015 Yang termasuk sebagai hadits garib nisbi yaitu rowi hadits tersebut sendirian dalam hal sifat ataupun keadaan tertentu. Kesendirian dalam hal sifat atau keadaan rowi mempunyai tiga kemungkinan: pertama, sendirian dalam hal keadilan dan kedabitan; kedua, sendirian dalam hal tempat tinggal; ketiga, sendirian dalam hal rowi. 4. Hadits Shahih Definisi hadits sahih menurut Ibnu Shalah adalah:
َدلِ الْضَابِطِ إِىلَ مُنَْتهَاهُ وَال ْ َدلِ الضَّابِطِ عَنِ الْع ْ َأَمَّا الْحَدِيْثُ الصَّحِيْحُ فَهُوَ الْحَدِيْثُ اْلمُسْنَدُ الَّذِى يَتَّصلُ إِسْنَادُهُ بِنَقْلِ الْع ًال مُعَلَّال َ َن شَاذًّا و ُ ْيَكُو Hadits sahih adalah hadits musnad (hadits yang mempunyai sanad) yang bersambung sanadnya, dan dinukil oleh seorang yang adil dan dabit dari orang yang adil dan dabit, hingga akhir sanadnya, tanpa ada kejanggalan dan cacat. Syarat-syarat hadits shohih a. Sanadnya tidak putus b. Rawinya bersifat adil c. Rawinya sempurna ingatannya d. Hadits itu tidak ber’illat e. Tidak janggal Klasifikasi Hadits Shahih Hadits sahih diklasifikasikan menjadi dua, yaitu sahih li zatih dan sahih li gairih. a. Sahih li Zatih Yaitu Hadits yang memenuhi syarat-syarat hadits sahih, seperti rowi harus adil, rowi kuat ingatannya (dabit), sanadnya tidak putus, matannya tidak mempunyai cacat, dan tidak ada kejanggalan. b. Sahih li Gairih Hadits yang memenuhi syarat-syarat hadits sahih, tetapi ada salah satu syaratnya tidak lengkap. Dalam hal ini, syarat kedhobitan rowi tidak terpenuhi. Jadi, hadits sahih li gairih adalah hadits yang berkualitas sahih, namun salah satu rowinya tidak dabit (lemah hafalan). Hukum memakai hadits sahih adalah wajib, sebagaimana kesepakatan para ahli hadits dan para fuqoha. Argumennya adalah hadits sahih adalah salah satu sumber hukum syariat, sehingga tidak ada alasan untuk mengingkarinya. 5. Hadits Hasan Kata hasan berasal dari kata al-husnu yang berarti al-jamalu, yang artinya kecantikan dan keinahan.’ Adapun tentang definisi hadits hasan, ada perbedaan pendapat di kalangan para muhadditsin. Pendapat Abu Isa at-Tirmizi tentang hadits hasan:
َي مِنْ غَيْ ِر وَجْ ٍه نَحْوَ ذلِك َ ِال يَكُوْنَ حَدِيْثًا شَاذًّا وَيرْو َ َب و ِ ِن يَُّتهَ ُم بِالْكَذ ْ َن فِى إِسْنَادِِه م َ ْال يَكُو َ ن ْ َأ SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
20
MAN 2 KUDUS © 2015 Artinya: Hadits yang dalam sanadnya tidak terdapat orang yang tertuduh bohong, haditsnya tidak janggal, serta diriwayatkan tidak hanya dalam satu jalur rowian. Definisi yang lebih jelas dan detail adalah yang dikemukakan oleh kebanyakan ulama hadits, yaitu:
ٍّال شَاذ َ َل السَّنَدِ غَيْ ُر مُعَلَّل و ُ ِط مُتَّص ِ ْل قَلِيْلُ الضَّب ٌد ْ َمَا نـَقَلَ ُه ع Artinya: Hadits yang dinukil oleh seorang yang adil tetapi tidak begitu kuat ingatannya, bersambung sanadnya, dan tidak terdapat cacat serta kejanggalan pada matannya. 6. Hadits Dhaif
ِن شُرُوْطِه ْ ِط م ٍ ْد شَر ِ ْل بِفَق ِ جمَعْ صِفَاتُ الْقُبُ ْو ْ َمَا لَ ْم ي Hadits yang tidak memenuhi syarat diterimanya suatu hadits dikarenakan hilangnya salah satu syarat dari beberapa syarat yang ada. Dari definisi tersebut di atas dapat dikatakan bahwa jika salah satu syarat dari beberapa syarat diterimanya suatu hadits tidak ada, maka hadits tersebut diklasifikasikan ke dalam hadits daif. Para ulama ada perbedaan pendapat mengenai masalah hukum menggunakan hadits daif. Mayoritas ulama sama sekali tidak membolehkan hadits dhoif untuk dijadikan hujjah. Sebagian ulama membolehkan mengambil hadits daif sebagai hujjah, bila terbatas pada masalah fada’il al-a’mal ( dorongan berbuat kebajikan dan nasehat), bila memenuhi syarat-syarat tertentu yaitu: tidak terlaku parah syadnya, ada dasar lain yang sudah dipakai, dan sebatas untuk berjaga-jaga atau kehati-hatian.
Indikator 12
Q.S. Al-Mu’minun 12-16
12. dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. 13. kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
21
MAN 2 KUDUS © 2015 14. kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. 15. Kemudian, sesudah itu, Sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. 16. Kemudian, Sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat. Penjelasan ayat a. Allah SWT. menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari sari pati yang berasal dari tanah ( سالَلَ ٍة ُ ) ِمنْ ِط ْي ٍن. Selanjutnya, pada ayat 13, dengan kekuasaan-Nya saripati yang berasal dari tanah itu dijadikan-Nya menjadi nutfah (air mani). Dalam istilah biologi, air mani seorang laki-laki disebut sel sperma dan air mani wanita disebut sel telur (ovum). Ketika keduanya bertemu dalam proses konsepsi atau pembuahan, maka kemudian tersimpan dalam tempat yang kokoh yaitu rahim seorang wanita. b. ayat 14 dijelaskan ketika berada di dalam rahim seorang wanita tersebut, selama kurun waktu tertentu (40 hari) nutfah tersebut berkembang menjadi ’alaqah (segumpal darah), kemudian dalam kurun waktu tertentu pula (40 hari) ’alaqah berubah menjadi mudghah (segumpal daging), lalu selama kurun waktu tertentu (40 hari) berubah menjadi tulang-belulang yang terbungkus daging, dan akhirnya tumbuh dan berkembang menjadi anak manusia, sebagaimana disebutkan dalam ayat tersebut (kemudian Kami menjadikan dia makhluk yang berbentuk lain). c. Setelah menerangkan tentang proses kejadian manusia sebagaimana diuraikan di atas itu, maka dalam ayat 15 Allah menegaskan bahwa semua manusia akhirnya akan mati d. Akhirnya dalam penghujung ayat 16 tersebut Allah SWT mengingatkan bahwa setelah manusia itu mati kelak akan dibangkitkan kembali oleh Allah dari kuburnya pada hari kiamat untuk dihisab segala amal perbuatannya selama hidup di dunia. Amal perbuatannya yang baik mendapat pahala, dan yang buruk atau jahat mendapat siksa. Q.S. Al-Baqarah 30
30. ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." Kata khalifah artinya adalah yang menggantikan atau yang datang sesudah siapa yang datang sebelumnya. Atas dasar ini, ada yang memahami kata khalifah disini dalam arti yang SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
22
MAN 2 KUDUS © 2015 menggantikan Allah dalam menegakkan kehendak-Nya dan menerapkan ketetapan-ketetapan-Nya, tetapi bukan karena Allah tidak mampu atau menjadikan manusia berkedudukan sebagai Tuhan, namun karena Allah hendak menguji manusia dan memberinya kehormatan. Ayat ini menjelaskan bahwa kekhalifahan terdiri dari wewenang yang dianugerahkan Allah SWT, makhluk yang diserahi tugas yakni Adam as dan anak cucunya serta wilayah tempat bertugass, yakni bumi yang terhampar ini. Dengan demikian kekhalifahan mengharuskan makhluk yang diserahi tugas itu melaksanakan tugasnya sesuai dengan kehendak Allah, Tuhan yang memberinya tugas dan wewenang.
Indikator 13
Macam – macam nikmat Allah sebagaimana terkandung dalam QS AZ-Zuhruf : 9- 13 : 1. Nikmat Fitriyah, adalah kita diciptakan Allah sebagai makhluk yang paling indah dan mulia dibandingkan dengan makhluk yang lainnya. 2. Nikmat Rohaniyah , adalah kita diberi akal untuk berfikir. 3. Nikmat Alamiyah , adalah kita ditempatkan dialam yang subur , makmur , dan indah. 4. Nikmat Hayat , adalah kita diberi kesehatan dan kehidupan. 5. Nikmat ikhtiyariyah , adalah kita diberikan kemampuan usaha yang bermacammacam csesuai dengan profesi masing-masing. 6. Nikmat Hurriyah , adalah kita diberi kemerdekaan (kebebasan). 7. Nikmat Diniyah, adalah kita diberi petunjuk hidup berupa agama. Cara mensyukurinya : 1. Dengan melaksanakan ibadah dengan giat. 2. Selalu berbuat baik kepada sesama manusia dan berterimakasih kepada sesama manusia. 3. Pandai berterima kasih kepada Allah.
Indikator 14
Q.S. Ali Imran 159 tentang Musyawarah dalam urusan
159. Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu [246]. kemudian apabila kamu telah membulatkan
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
23
MAN 2 KUDUS © 2015 tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
24
MAN 2 KUDUS © 2015 mohonkanlah ampun bagi mereka
maka disebabkan rahmat : ٍر ْح َمة َ َفِبمَا
:
ْسَتغْفِرْ لَهُم ْ وَا dari Allah kamu (Muhammad)
: ِمِنَ اهلل
dan bermusyawarahlah dengan mereka :
berlaku lemah
lembut : َِلنْت terhadap mereka
ْوَشَاوِرْهُم dalam urusan itu
: ْلَهُم
kemudian
sekiranya kamu bersikap keras : ََولَوْ ُكنْت فَظًّا lagi berhati kasar
: ِغَلِيْظَ الْقَلْب
tentulah mereka
menjauhkan diri :
maka bertawakkallah
: َْفتَوَكَّل
kepada Allah
: ِعَلَى اهلل
sesungguhnya Allah
: َاِنَّ اهلل
menyukai
: ُّيُحِب
: َمِنْ حَ ْولِك
karena itu maafkanlah mereka
: ُفَاعْف
kamu
telah
membulatkan tekad : َفَإِذَا عَزَمْت
الَنْفَضُّوْا dari sekelilingmu
apabila
: ِفِى اْألَمْر
orang-orang yang bertawakkal : ََاْل ُمتَوَكَِّليْن
َْعنْهُم
Q.S. Asy-Syura 38 tentang anjuran bermusyawarah
“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang kami berikan kepada mereka.” (QS. asy-Syura/42: 38)
Indikator 15
25 SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
MAN 2 KUDUS © 2015 Kandungan Q.S. Al-An’am 162-163
162. Katakanlah: "Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, 163. tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". a. Ikhlas secara lughowi artinya murni, bersih, atau mulus b. Ikhlas secara istilah berarti memurnikan, membersihkan atau memuluskan. c. Ikhlas beribadah berarti memurnikan ibadah hanya untuk Allah tidak dicampuri untuk hal-hal lain. d. Ikhlas juga artinya membersihkan perbuatan dari sikap riya’ atau ingin dilihat orang lain e. Seorang muslim dalam setiap melakukan shalat baik shalat fardhu maupun shalat sunah, bukan karena malu dan karena takut tidak mempunyai teman, tetapi ia sadar dengan shalatnya karena merupakan kewajiban setiap muslim. Ia tetap shalat meskipun tidak orang yang menyaksikan. Ia sangat yakin bahwa shalat adalah perintah Allah.
Q.S. Al-Bayyinah 5
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta`atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (5) PENJELASAN QS. AL BAYINAH : 5 a. Orang Yahudi dan Nasrani adalah tipe manusia yang suka menentang perintah Allah b. Orang Islam diperintah Allah untuk hanya menyembah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya denga yang lain 26 SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
MAN 2 KUDUS © 2015 c. Ikhlas dalam beramal artinya melakukan suatu pekerjaan sesuai aturan Allah dengan baik KANDUNGAN QS. AL BAYINAH : 5 a. Setiap muslim harus berikrar minimal lima kali dalam sehari untuk menyerahkan diri kepada Allah. b. Ikrar bila dihayati dengan baik, akan berdampak positif bagi perilaku seorang muslim. c. Setiap aktifitas seorang muslim harus ditujukan kepada Allah semata, dan tidak boleh diberi tambahan yang lain. HADITS
ْعَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم َاحَبُّ االَ ْعمَالِ اىل اهللِ تعلى َادْوَا ُمهَا َواِنْ قَلَّ قَلَ وَكَانَت )( رواه مسلم.ُعائش ُة اذا َعمِلَتِ الْ َعمَلَ لَزِمَتْه Dari Aisyah, ia menjelaskan bahwa Rasulullah SAW, pernah bersabda “ Perbuatan-perbuatan ( yang bernilai ibadah ) yang paling disukai Allah adalah kontinuitasnya meskipun sedikit. “ Dan setelah itu, maka setiap melakukan sesuatu Aisyah senantiasa membiasakannya . ( Hadits Riwayat Muslim )
PENJELASAN Seandainya kita dapat melakukan ibadah dengan sedikit meningkatkan kualitasnya, tentu akan segera ada perubahan dalam hidup kita. Misalnya, kita salat dengan tidak tergesagesa, terutama untuk salat lail walaupun hanya dua rakaat ditambah dengan kontinuitasnya. Oleh karena itu sejak mendengar sabda Rasulullah ini, Aisyah senantiasa mengontinukan setiap amal kebajikan yang dilakukannya.
27 SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
MAN 2 KUDUS © 2015
Indikator 16
Q.S. Al-Ankabut 17
Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala, dan kamu membuat dusta. Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezki kepadamu; maka mintalah rezki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nyalah kamu akan dikembalikan. (QS. Al Ankabut:17)
= sesungguhnya apa-apa
= kamu sembah
= selain Allah
= kebohongan
= mereka tidak mampu
= berhala
= maka mintalah / carilah
= dan sembahlah Dia
= kamu dikembalikan
= dan kamu jadikan
= rizeki = di sisi Allah
= dan bersyukurlah kepada-Nya
28 SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
MAN 2 KUDUS © 2015 Hadits tentang Syukur Nikmat
اُنْظُرُوْا اِلَى مَنْ اَسْفَلَ مِنْكُم وَالَ تَنْظُرُوْااِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ َفهُ َو: قَالَ رَسُ ْولُ اهللِ صلعم,َعَنْ اَبِي هُرَيْرَةَ قَال )هلل عَلَيْكُ ْم (متفق عليه ِ ن الَ تَجْدَرُوْا نِ ْعمَتَ ا ْ َاَجْدَرُ ا Dari Abu Hurairah RA berkata : Rasulullah saw bersabda : Lihatlah orang yang lebih rendah daripada kamu dalam urusan dunia dan janganlah kamu melihat orang yang lebih tinggi d aripada kamu, maka dia lebih pantas (menempati) kedudukan yang lebih tinggi dari pada kamu agar kamu tidak mengandai-andai (jangan kamu pantas-pantaskan kedudukan orang di atasmu) (HR. Bukhari – Muslim)
اُنْظُرُوْا
=
perhatikanlah
َاَسْفَل
=
lebih rendah
= تَ ْزدَرُوْا
ْ= فَوْقَكُم ُاَجْدَر
=
di atasmu
lebih pantas
mengabaikan
Indikator 17
1. Q.S. AL-Qhasash 79-82 Perilaku orang yang mengamalkan isi kandugan ayat tersebut : a. b. c. d.
Tidak bersikap sombong dengan harta yang dimilikinya Menjadikan harta sebagai media untuk beribadah kepada Allah Menjadikan harta sebagai media untuk mencari ilmu Menghindari sikap boros
2. Q.S. AL-Isra` 26-27 Perilaku orang yang mengamalkan isi kandungan ayat tersebut: a. b. c. d.
Berperilaku belas kasih terhadap orang lemah Berperilaku tidak boros Berperilaku benci menjadi teman syetan Berperilaku benci terhadap perbuatan ingkar kepada Allah
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
29
MAN 2 KUDUS © 2015 e. Berperilaku hemat dan cermat
3. Q.S. AL-Baqarah 177 Perilaku orang yang mengamalkan isi kandungan ayat tersebut : a. b. c. d. e.
Perilaku mengaplikasikan keimanan dalam kehidupan nyata Perilaku gemar berderma Perilaku sabar dalam menerima musibah Perilaku jujur, baik dalam ucapan maupun perbuatan Perilaku gemar membantu para Duafa
Indikator 18
QS ar-Ruum: 41-42
41. telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). 42. Katakanlah: "Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)." Penjelasan Ayat Ayat 41 Surat Ar-Rum menjelaskan bahwa di dunia ini telah nyata terjadi berbagai kerusakan atau bencana, baik di darat maupun di laut. Kerusakan dan bencana itu adalah akibat dari perbuatan manusia sendiri. Penyebabnya ada beberapa kemungkinan seperti karena kemusyrikan, keingkaran, kemunafikan dan kesesatan fikiran manusia. Mereka tidak mentaati perintah dan larangan Allah yang disampaikan oleh para Rasul-Nya
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
30
MAN 2 KUDUS © 2015 Dalam ayat 42 Allah memerintahkan kepada manusia supaya mengadakan perjalanan dimuka bumi untuk memperhatikan dan mengambil pelajaran dari tingkah laku dan perbuatan orang-orang dahulu QS al-A’raaf: 56-58
56. dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. 57. dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, Maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. seperti Itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, Mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. 58. dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur Penjelasan Ayat Jagat raya telah diciptakan Allah swt. dalam keadaan yang sangat harmonis, serasi, seimbang dan memenuhi kebutuhan makhluk. Allah telah menjadikannya baik, dan mengguanakan
dan
menjaganya
bahkan
memerintahkan
hamba-hamba-Nya
untuk
memperbaikinya.
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
31
MAN 2 KUDUS © 2015 Salah satu bentuk perbaikan yang dilakukan Allah, adalah dengan mengutus para nabi dan Rasul untuk memberi peringatan agar jangan membuat kerusakan alam dan meluruskan perbuatan Ankara murka serta selalu memperbaiki kehidupan yang kacau dalam masyarakat Merusak sesuatu
setelah diperbaiki adalah jauh lebih buruk daripada merusaknya
sebelum sesuatu itu diperbaiki, atau pada saat dia buruk. Ayat ini secara tegas menggarisbawahi larangan tersebut, walaupun tentunya memperparah kerusakan atau merusak yang baik juga amat tercela
Indikator 19
Dalam QS Al Baqarah : 148 1. Setiap orang mempunyai kewajiban untuk beribadah kepada Allah dan berbuat kebaikan kepada sesama 2. Terhadap kebaikan kita dapa berkompetisi atau bersaing dengan orang lain. 3. Memahami bahwa perbuatan ibadah dan kebajikan sangat di perlukan bagi manusia. 4. Sebagai muslim, kita meyakini bahwa Allah mahakuasa atas segala sesuatu yang dikehendakinya. 5. Terciptanya kondisi kehidupan yang dinamis, maju dan senantiasa bersemangat untuk berkreasi dan berinovasi.
Indikator 20
Q.S. Al-Qashas 79-82 Isi kandungan ayat: Ayat (79) mengandung makna suatu kisah terdahulu, yaitu qarun yang hidup dengan bergelimang harta. Namun sayangnya, harta yang melimpah itu membuat Qarun lupa diri dan menjadi takabur. Dia mengatakan bahwa hartanya yang banyak itu berkat hasil usahanya semata, bukan karena rahmat Allah. Qarun berhasil memperdaya sebagian masyarakat dan diantara mereka ada yang berkata “alangkah senangnya seandainya kita diberi harta yang melimpah seperti Qarun, kita dapat menikmati hidup ini dengan sepuas-puasnya.” Pada ayat berikutnya (80) orang yang mempunyai ilmu dan akal sehat tidak tertarik oleh harta yang dipamerkan oleh Qarun. Mereka mengatakan pahala Allah jauh lebih penting dan bernilai daripada harta melimpah bagi orang yang beriman dan beramal shaleh.
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
32
MAN 2 KUDUS © 2015 Selanjutnya (ayat 81-82), Allah menegaskan bahwa akibat kesombongan dan ketakaburannya, Qarun ditenggelamkan beserta seluruh hartanya kedasar bumi. Atas kejadian itu, masyarakat yang sebelumnya menginginkan harta melimpah seperti yang dimiliki Qarun menjadi dasar dan kembali bertaubat kepada Allah. Q.S. Al-Isra’ 26-27
26. dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. 27. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. Penjelasan Ayat a. Kata
dalam bahasa arab berarti pemberian sempurna. Dengan demikian yang
dimaksud pemberian tentunya bukan hanya terbatas pada materi, tetapi juga imateri ( selain materi), seperti kasih sayang. b. Keluarga dekat adalah hubungan keluarga karena ada pertalian darah atau karena adanya perkawinan. c. Yang dimaksud Ibnu sabil di sini ada beberapa pemahaman, di antaranya ; orang yang berjalan meninggalkan kampung halaman dan rumah tangganya untuk maksud yang baik atau fakir miskin yang sudah sangat tertekan hidupnya sehingga tidak ada satu pun yang mereka miliki. d. Pemborosan dalam ayat di atas menggunakan kata
dipahami ulama sebagai
pengeluaran harta yang bukan pada jalur yang hak (dalam kebaikan ). e. Pada ayat 27, digambarkan bahwa para pemboros disebut sebagai saudara syetan, yaitu dengan menggunakan kata
. Kata ini adalah bentuk jamak dari kata Akhun yang
biasa diterjemahkan saudara. Secara etimologi (bahasa), kata ini pada mulanya berarti persamaan dan keserasian . Dari sini persamaan asal usul keturunan mengakibatkan
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
33
MAN 2 KUDUS © 2015 persaudaraan, baik asal usul yang dekat maupun jauh. Oleh karena itu ayat ini seolah menegaskan bahwa seorang pemboros dapat dipersamakan dengan syetan dalam hal keserasian akan sifat-sifat yang mereka miliki. f. Kemudian penambahan kata mengisyaratkan kemantapan persamaan dan persaudaraan itu. g. Selanjutnya pensifatan syetan dengan kata (sangat ingkar) terhadap Tuhannya seolah memberikan peringatan kepada manusia agar tidak menjadi seorang yang pemboros. Hal itu akan menjadikannya sebagai saudara syetan. Syetan akan mengantarkannya kepada kekufuran kepada Tuhan Q.S Al-Isra’ 29-30
29. dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal. 30. Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha melihat akan hamba-hambaNya. Penjelasan Ayat Dalam ayat 29 Alah memberi arahan bagaimana cara-cara yang baik dalam membelanjakan harta. Pada permulaan ayta ini Allah SWT. melarang Rasulullah SAW. menjadikan tangan terbelenggu pada leher . Ungkapan ini sudah terbiasa di kalangan orang Arab, yaitu menunjukkan kekikiran. Kikir dilarang oleh Allah SWT. di samping Allah SWT melarang mengulurkan tengan selebar-lebarnya. Ungkapan ini berarti Allah SWT. melarang boros dalam membelanjakan harta. Akhirnya dia akan merasakan penyesalan karena tidak mempunyai apa-apa lagi akibat dari kebiasaan boros tersebut. Kemudian pada ayat 30 Allah SWT menjelaskan mengenai perolehan seseorang. Keadaan seseorang yang tidak mampu itu hanya bersifat sementara dan tidaklah menjadi suatu kehinaan di hadapan Allah tetapi semata-mata karena kehendak Allah yang mengatur dan
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
34
MAN 2 KUDUS © 2015 memberi rizki. Allah menjelaskan Dialah yang melapangkan rizki kepada siapa yang dikehendakinya diantara hamba-hamabNya dan Dia pulalah yang menyempitkannya. QS. Al-Baqarah ayat 177
Artinya : Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikatmalaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. Penjelasan Ayat Adapun tanda-tanda orang yang benar-benar beriman dan bertaqwa adalah sebagaimana dijelaskan dalam ayat ini, sebagai berikut : a. Iman (keyakinan) terhadap adanya Allah SWT hari pembalasan malaikat-malaikat, kitabkitab yang diiturunkan oleh Allah melalui para utusan-Nya, serta iman terhadap adanya nabi-nabi Allah. Iman terhadap adanya Allah SWT menyebabkan manusia merasa bahwa segala gerak geriknya selalu diawasi dan diketahui oleh Dzat Yang Maha Kuasa itu. Bahkan tidak hanya perbuatannya, tetapi juga isi hatinya dan semua yang terlintas dalam alam pikirnya. b. Adanya kemampuan untuk memberikan sebagian harta kesayangan kepada orang-orang yang membutuhkannya yaitu karib-kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, musafir
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
35
MAN 2 KUDUS © 2015 yang terlantar karena kehabisan bekal di perjalanan, dan orang-orang yang memintaminta karena ketiadaan harta karena untuk keperluan pembebasan hamba sahaya ataupun untuk menghilangkan perbudakan. c. Mendirikan shalat, artinya melaksanakan pada waktunya dengan khusyu’ lengkap dengan rukun-rukunnya dan syarat-syaratnya. d. Menunaikan zakat kepada yang berhak menerimanya. Di dalam Al-Qur’an apabila disebutkan perintah mendirikan shalat selalu pula diiringi dengan perintah menunaikan zakat, karena antara shalat dan zakat terjalin hubungan yang sangat erat dalam melaksanakan kebaktian dan kebajikan, shalat adalah pembersih jiwa, sedangkan zakat adalah pembersih harta. e. Selalu menepati janji. Ornag yang baik adalah orang-orang yang selalu menepati janjinya apabila dia berjanji, baik janjinya kepada Allah dan Rasul-Nya sebagai konsekuensi syahadatnya, ataupun janji yang dibuat sesama manusia, seperti janji-janji untuk bertemu, janji untuk membayar utang dan lain-lain. f. Sabar. Orang yang ingin mendapatkan kebaikan harus bersifat sabar dalam segala situasi, seperti dalam kesempitan, ataupun kesusahan, sabar dan tekun adalah salah satu kunci sukses dan keselamatan hidup manusia. Ketidaksabaran akan membuat seseorang akan hidup gelisah dan tidak tenang. Ketidaksabaran bahkan dapat membawa akibat yang lebih fatal, yang pada akhirnya akan menghancurkan ketenangan dan kedamaian. Hadits tentang hidup sederhana dan perintah menyantuni para dluafa
سمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْن َ َعَنْ مِقْدَادِ بْنِ مَعْدِي كَرِبَ قَال ِثلِنَفَسِه ٌ ُثلِطَعَامِ ِه وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُل ٌ ُنلَا مَحَالَ َة فَثُل َ ت يُ ِقمْنَ صُلْبَ ُه فَإِنْ كَا ٌ ملُقَيْمَا َ َن آد ِ ْبِحَسْبِ اب " Dari Miqdad bin Ma’di Karib berkata : aku mendengar Rosulullah saw bersabda : Tidak ada yang lebih jahat dari pada orang yang memadati lambung perutnya dengan makanan untuk menguatkan badannya. Jika perlu ia makan hendakklah perut diisi sepertiganya dengan makanan, sepertiganya dengan air (minum), sepertiganya lagi untuk udara (bernafas)" ( HR. Imam Tirmidzi ) Penjelasan Hadits Selanjutnya Rasulullah memberi arahan berupa suatu anjuran bahwa lambung (perut) hendaknya diisi secara teratur dan terencana, sepertiga berisi makanan, sepertiga berisi air, dan sepertiga berisi udara. Kalau anjuran ini dilakukan dengan baik, niscaya akan menunjang kesehatan jasmani dan rohani. Hidup sederhana bukan berarti harus melarat, tetapi yang dimaksud hidup sederhana ialah hidup sebatas mencukupi kebutuhan yang diperlukan tanpa berlebih-lebihan dan
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
36
MAN 2 KUDUS © 2015 melapaui batas. Dari ukuran kesehatan etika dan syara’ kelebihan dalam segala hal tidak akan meraih kebaikan.
Indikator 21
Manusia harus berjuang harus menghadapi ujian dan cobaan, karena hidup adalah pergulatan antara kebenaran dan kebatilan, pertarungan antara kebaikan dan kebatilan. Manusia dalam hidupnya pasti menghadapi setan dan pengikut – pengikutnya agar manusia gagal menghadapi ujian. Allah memerintahkan untuk berjuang, melawan untuk menghadapi mereka. Orang yang beriman ketika tertimpa musibah bersikap sabar. Orang yang beriman meyakini bahwa apapun bentuk musibah yang ditimpakan, musibah tersebut masih dalam batas – batas kemampuan manusia. Hal ini tidak disadari oleh kebanyakan manusia sehingga dengan sedikit musibah manusia sudah banyak putus asa. Setiap orang mukmin pasti mendapatkan ujian / cobaan. Mereka senantiasa bersikap sabar dan melaksanakan sholat. Cara menumbuhkan kesabaran adalah membangun kesadaran bahwa semua adalah milik Allah SWT dan akan kembali pada-Nya. Setiap urusan orang beriman akan menjadi suatu kebaikan baginya. Jika ditimpa musibah dia akan sabar. Jika mendapatkan kenikmatan ia akan bersyukur.
Indikator 22 Menentukan Contoh Perilaku Orang yang Mengamalkan Ayat Berkompetisi dalam Kebaikan Oleh Melly Rizka Aisyah a. Berkompetisi dalam amal kebaikan b. Menjauhi semua larangan c. Giat beribadah d. Berhati-hati dalam bertindak, karena sekecil apapun yang kita lakukan akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah
Indikator 23
Allah Ta’ala berfirman :
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
37
MAN 2 KUDUS © 2015 “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” Dalam ayat tersebut terdapat tiga metode dakwah yang harus kita laksanakan sebagai seorang da’i : 1.
Berdakwah dengan Hikmah (kepada orang awwam) Dari pengertian di atas dapat difahami bahwa al-hikmah adalah kemampuan da’i dalam memilih dan menyelaraskan teknik dakwah dengan kondisi obyektif mad’u. selain itu alhikmah juga merupakan kemampuan da’i dalam menjelaskan doktrin- doktrin Islam serta realitas yang ada dengan argumentasi yang logis dan bahasa yang komunikatif. Oleh karena itu, al-hikmah adalah sebuah system yang menyatukan antara kemampuan teoritis dan praktis dalam dakwah.
2.
Berdakwah dengan al-Mau’idzah al-hasana ( kepada para cendikiawan) Dari kandungan – kandungan di atas maka al-mau’idzah al-hasanah akan mengandung arti kata – kata yang masuk ke dalam hati dengan penuh kasih sayang dan ke dalam perasaan dengan penuh kelembutan di mana hal itu lebih dapat memberikan dampak pada orang yang didakwahi. Adapun juga ungkapan yang mengandung unsur bimbingan, pendidikan, pengajaran, kisah-kisah, berita gembira atau pesan-pesan positif yang bisa dijadikan pedoman dalam kehidupan agar mendapat keselamatan dunia dan akhirat. Ini selalu digunakan dalam bentuk kelembagaan (institusi) formal maupun non formal, misalnya nabi kepada umatnya, guru kepada muridnya. 3.
Berdakwah dengan melakukan bantahan dengan cara yang baik (kepada non
muslim) Menurut tafsir Al-Nasafi kata tersebut berarti berbantahan dengan jalan sebaik – baiknya antara lain denga perkataan yang lunak, lemah lembut, tidak dengan perkataan yang kasar atau dengan mempergunakan suatu perkataan yang bisa menyadarkan hati, membangunkan jiwa dan menerangi akal pikiran.
Hadits tentang berdakwah
َل وَالَ حَرَجَ و َ ْ بَلِّغُوْا عَنِّى وَلَوْ أيَةً وَ حَدِّثُوْا عَنْ بَنِى إِسْرَائِي: ل َ هلل عَلَيْهِ َو سَلَّ َم قَا ُ ن َعمْرِو أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى ا ِ ْهلل ب ِ ن عَبْدِ ا ْ َع ) َوْأ مَقْعَدَُه مِنَ النَّارِ( رَوَاهُ الُْبخَارِى َّ َي مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَب َّ ب عَل َ َّن كَذ ْ َم
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
38
MAN 2 KUDUS © 2015 Terjemah Hadits Dari Abdullah ibnu Amr, Bahwa Nabi SAW bersabda : Sampaikan dariku walaupun satu ayat dan ceritakan tentang kaum bani Israil karena yang demikian itu tiada dosa, Barang siapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja maka bersiaplah tempatnya di Neraka ( HR. Bukhari no. 3202) Penjelasan Hadits Hadits di atas menjelaskan bahwa Nabi Muhammad saw memerintahkan untuk menyampaikan apa yang bisa ditangkap dari beliau, Hadits ini tidak mensyaratkan bahwa untuk menyampaikan dakwah harus mempunyai bekal ilmu yang memadahi dulu baru bisa untuk mengajak orang lain, namun dalam berdakwah bisa dilakukan walau pada saat itu baru satu atau dua ayat yang dipahami. Hal demikian dapat dipahami dari ungkapan (ً ) َولَوْ أيَةDan dakwah tidak selalu harus berbentuk ceramah, pidato, atau debat, hemat penulis dakwah juga bisa dilakukan dengan memberi contoh yang baik dan istiqomah dari hasil mengkaji ayat-ayat Allah dan Hadits Rasulallah. Sehingga orang lain akan melihat dan akhirnya tertarik dan mengikuti.
Indikator 24
Q.S. Ali-Imran 104
104. dan sungguh hendaklah ada diantaramu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan dan menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar dan merekalah orang-orang yang beruntung Penjelasan Ayat
Pendapat Kuntowijoyo bahwa amar ma’ruf mengandung misi : humanisasi, nahi munkar mengandung misi liberasi, dan beriman kepada Allah mengandung misi transendensi. Ketiga nilai itu merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan mempunyai tujuan sendiri – sendiri di antaranya : a. Tujuan humanisasi adalah memanusiakan manusia.
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
39
MAN 2 KUDUS © 2015 b. Tujuan liberasi adalah pembebasan bangsa dari kekejaman kemiskinan, keangkuhan teknologi dan pemerasan c. Tujuan transendensi adalah menambahkan dimensi transendental dalam kebudayaan. Kita telah banyak menyerah kepada arus hedonisme, materialisme, dan budaya yang dekaden. QS. Ali ‘Imron: 110
110. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik
Hadits Perintah Amar Ma’ruf Nahi Mungkar
فإن مل يستطع, من رأى منكم منكرا فليغريه بيده: مسعت رسول اهلل (ص) يقول:عن ابى سعيد اخلدرى (ض) قال ) وذلك أضعف اإلميان (رواه مسلم, فإن مل يستطع فبقلبه,فبلسنه Dari Abi Sa’id Al Khudry ra. ia berkata : Aku mendengar Rosulullah saw bersabda : “Siapapun di antara kamu yang melihat kemungkaran hendaklah mengubahnya dengan tangan atau kekuasannya. Apabila tidak mampu dengan cara ini, maka hendaklah menggunakan lisannya, apabila dengan cara itu tidak mampu maka hendaklah dengan hatinya. Demikian itu (cara yang terakhir) adalah termasuk selemah-lemah iman” (HR. Muslim)
Penjelasan Hadits Hadits di atas menunjukan, bahwa dalam ber amar ma’ruf nahi munkar ada beberapa tingkatan, ini sesuai dengan kemampuan dan kedudukan orang yang memberi peringatan tersebut. Sebagaian ulama berpendapat bahwa merubah dengan tangan adalah kewajiban para penguasa, merubah dengan lisan adalah bagi para Ulama, dan merubah dengan hati adalah untuk seluruh orang yang beriman Bagi penguasa merubah suatu kemunkaran adalah dengan cara menangkap dan menghukum pelaku kejahatan, jika telah jelas buktinya. Bagi ulama adalah dengan memberi
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
40
MAN 2 KUDUS © 2015 nasihat serta peringatan dengan lemah lembut dan bijaksana, baik melalui media seperti TV, mimbar, radio, dll. Ataupun menasihatinya secara langsung. Bagi orang beriman secara umum adalah dengan cara mengingkarinya dalam hati, yakni meyakini bahwa perbuatan itu salah Imam Al Marrudzy bertanya kepada Imam Ahmad bin Hambal, “Bagaimana beramar ma’ruf dan nahi mungkar?” Beliau menjawab, “Dengan tangan, lisan dan dengan hati, ini paling ringan,” saya bertanya lagi: “Bagaimana dengan tangan?” Beliau menjawab, “Memisahkan di antara mereka,” dan saya melihat beliau melewati anak-anak kecil yang sedang berkelahi, lalu beliau memisahkan di antara mereka Dalam riwayat lain beliau berkata, “Merubah (mengingkari) dengan tangan bukanlah dengan pedang dan senjata.” (Lihat, Al Adabusy Syar’iyah, Ibnu Muflih, 1/185) •
Ancaman Meninggalkan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar
ياأيها الذين امنوا عليكم: ياأيها الناس إنكم تقرؤون هذه األية:عن ابى بكر الصديق رضاهلل عنه قال إن الناس:أنفسَكم اليَضُركم مَنْ ضل إذااهتديتم وتَضَعونَها غري مَوْضِعِها وإنى مسعت رسول اهلل (ص) يقول )إذا رأوا املنك َر فلم يغريوه عمَّهم اهلل بعقابِه (رواه أبوداود والرتمذى والنسائ Wahai manusia, sesungguhnya kamu membaca ayat ini (yang artinya), “Wahai orang-orang yang beriman, Jagalah dirimu, (karena) org sesat itu tidak akan membahayakanmu, apabila kamu telah mendpat petunjuk, tetap kamu salah menempatkannya. Sungguh aku mendengar Rasulullah bersabda: sesungguhnya
manusia
bila
melihat
kemungkaran, lalu tidak
mengubahnya, maka Allah akan meratakan siksa kepada mereka.
Indikator 25
Manusia harus berjuang menghadapi ujian dan cobaan, karena hidup adalah pergulatan antara kebenaran dan kebatilan, pertarungan antara kebaikan dan keburukan. Manusia dalam hidupnya pasti menghadapi setan dan pengikut-pengikutnya agar manusia gagal menghadapi ujian. Allah memerintahkan untuk berjuang, melawan untuk menghadapi mereka. Orang yang beriman ketika tertimpa musibah bersikap sabar. Orang yang beriman meyakini bahwa apapun bentuk musibah yang ditimpakan, musibah tersebut masih dalam batasbatas kemampuan manusia. Sebab Allah tidak akan memberikan cobaan dan musibah kecuali sebatas pada kemampuan manusia. Hal ini tidak disadari oleh kebanyakan manusia sehingga dengan sedikit musibah manusia sudah banyak yang putus asa bahkan ingkar pada Allah.
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
41
MAN 2 KUDUS © 2015 Setiap mukmin pasti mendapatkan ujian/ cobaan. Mereka senantiasa bersikap sabar dan melaksanakan sholat. Cara menumbuhkan kesabaran adalah membangun kesadaran bahwa semua adalah milik Allah dan akan kembali kepada-Nya. Setiap urusan orang beriman akan menjadi suatu kebaikan baginya. Jika ditimpa musibah dia sabar. Jika mendapatkan kenikmatan dia bersyukur.
Indikator 26
1. QS. An-Nahl/16: 125
Artinya : Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan cara yang bijak dan dengan pelajaran yang baik, serta bantahlah mereka dengan bantahan yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu lebih mengetahui siapa orang-orang yang tersesat dari jalan-Nya, dan juga orang-orang yang mendapat petunjuk. Kandungan Ayat: (kepada orang awwam) ِبا ْل ِح ْك َم ِة Dengan cara bijaksana Hikmah berjalan pada metode yang praktis (realistis) dalam melakukan suatu perbuatan. Maksudnya, ketika seoarang da’i akan memberikan ceramahnya pada saat tertentu, haruslah slalu memperhatikan realitas yang terjadi diluar, baik pada tingkat intelektual, pemikiran, psikologis, maupun social.semua itu harus menjadi acuan yang harus dipertimbangkan. (kepada para cendekiawan) سنَ ِة َ َوا ْل َم ْو ِعظَ ِة ا ْل َح Adalah ungkapan yang mengandung unsure bimbingan, pendidikan, pengajaran, kisahkisah, berita gembira atau pesan – pesan positif yang bias dijadikan pedoman dalam kehidupan agar mendapat keselamatan dunia dan akhirat.ini selalu digunakan dalam bentuk kelembagaan (institusi) formal dan non formal, misalnya nabi kepada umatnya, guru kepada muridnya. (kepada oarang non muslim) ُسن َ َو َجا ِد ْل ُه ْم ِبالَّتِي ِه َي أَ ْح Merupakan tukar pendapat yang dilakukan oleh pihak secara energies, yang tidak melahirkan permusuhan dengan tujuan agar lawan menerima pendapat yang diajukan dgn memberikan argumentasi dan bukti yang kuat.
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
42
MAN 2 KUDUS © 2015 2. Hadits tentang berdakwah
بَل ُغ ْوا َعنى َولَ ْو أيَةً َو َحدثُ ْوا َع ْن بَ ِنى: صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل َ ي َّ هللا ب ِْن َع ْم ِرو أَ َّن النَّ ِب ِ َع ْن َع ْب ِد ْ ار َ َارى ) ِإس َْرا ِئي َْل َوالَ َح َر َج َو َم ْن َك َّذ َ َّ َب َعل ِ َّي ُمتَ َعمدًا فَ ْليَتَبَ َّوأ َمقْ َع َدهُ ِم َن الن ِ (ر َواهُ ْالبُخ Dari Abdullah ibnu Amr, Bahwa Nabi SAW bersabda : Sampaiakan dariku walaupun satu ayat dan ceritakan tentang kaum bani Israil karena yang demikian itu tiada dosa, Barang siapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja maka bersiaplah tempatnya di Neraka ( HR. Bukhari no. 3202) Kandungan Hadits Hadits di atas menjelaskan bahwa Nabi Muhammad saw memerintahkan kepada umatnya untuk menyampaikan apa yang bisa ditangkap dari beliau, Hadits ini tidak mensyaratkan bahwa untuk menyampaikan dakwah harus mempunyai bekal ilmu yang memadahi dulu baru bisa untuk mengajak orang lain, namun dalam berdakwah bisa dilakukan walau pada saat itu baru satu atau dua ayat yang dipahami.Hal demikan dapat dipahami dari ungkapan (ً ) َو َلوْ أ َيةDan dakwah tidak selalu harus berbentuk ceramah, pidato, atau debat, hemat penulis dakwah juga bisa dilakukan dengan menyampaikan kisah Bani Israil sebagai ibrah (pelajaran) tentang perjalanan umat terdahulu, memberi contoh yang baik dan istiqomah dari hasil mengkaji ayat-ayat Allah dan Hadits Rasulullah. Sehingga orang lain akan melihat dan akhirnya tertarik dan mengikuti.
Indikator 27
1. QS. At-Tahrim/66: 6
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَ َمنُوا Hai orang-orang yang beriman كمْ نَارًا ُ كمْ وَأَهْلِي ُ َ قُوا أَنُْفس peliharalah dirimu & keluargamu dr neraka ُ وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَة yg bahan bakarnya manusia dan batu ٌ عََليْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَاد penjaganya malaikat-malaikat yg kasar, keras
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
43
MAN 2 KUDUS © 2015
ْ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُم tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka
َن مَا يُؤْمَرُون َ وَيَفْعَلُو dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. 2.
QS. Thaha/20: 132
ِك بِالصَّلَاة َ َوأْمُرْ أَهَْل dan perintahkanlah kepada keluargamu untuk mendirikan shalat وَاصْطَبِ ْر عَلَْيهَا dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya رزْقًا ِ ك َ لَا نَسْأَُل Kami tidak meminta rezki kepadamu َن نَ ْرزُقُك ُ ْ نَح Kamilah yang memberi rezki kepadamu وَالْعَاقِبَ ُةلِلتَّقْوَى dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa 3.
QS. Al-An’am/6: 70
ْ َوذَرِ الَّذِينَ َّاتخَذُوا دِيَنهُم dan tinggalkan lah orang-orang yang menjadikan agama mereka لَعِبًا وََلهْوًا sebagai main-main dan senda gurau َوغَرَّْتهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia ٌ َوذَكِّرْ بِهِ أَنْ تُبْسَلَ نَفْس Peringatkanlahdgn Al-Quran itu agar masing-masing diri tidak dijerumuskan
سَلهَا َ ْتلَي ْ َ ِبمَا كَسَب karena perbuatannya sendiri. tidak akan ada baginya ِ مِنْ دُونِ اللَّه selain daripada Allah
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
44
MAN 2 KUDUS © 2015
ٌ وَلِيٌّ وَلَا شَفِيع pelindung dan tidak pula pemberi syafa'at ُل عَدْل َّ ل ك ْد ِ ْن تَع ْ ِ وَإ dan jika ia menebus dengan segala macam tebusanpun ذ مِْنهَا ْ َ لَا يُ ْؤخ niscaya tidak akan diterima itu daripadanya ك الَّذِينَ أُبْسِلُوا ِبمَا كَسَبُوا َ أُولَِئ mereka Itulah orang-orang yang dijerumuskan (ke dalam neraka) ب مِنْ َحمِيم ٌ َلهُ ْم شَرَا bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang mendidih َ َوعَذَابٌ أَلِيمٌ ِبمَا كَانُوا يَكْفُرُون dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu. 4.
Hadits tentang Tanggung Jawab Manusia
ل ٌ سمِعْتُ رَسُ ْولَ اهللِ صلم كُلُّكُمْ رَاع وَكُلُّكُمْ مَسْ ُؤلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ اَالمَامُ رَاع وَمَسْ ُؤ َ ُعَنْ عَبْدِ اهللِ بنِ ُعمَرَ يَقُ ْول عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاع فِى اَهْلِهِ وَهُوَ مَسْؤُلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَاْلمَ ْرأَةُ رَاعِيَةٌ فِى بَيْتِ زَوْ ِجهَا وَمَسْؤُلَةٌ عَنْ رَعِيَِّتهَا ْوَاْلخَادِمُ رَاع فِى مَالِ سَيِّدِهِ وَمَسْ ُؤلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ قَالَ َوحَسِبْتُ اَنْ قَدْ قَالَ الرَّجُلُ رَاع فِى مَالِ اَبِيْهِ وَمَسْ ُؤلٌ عَن ) ن رَعِيَّتِ ِه ( رواه البخارى و مسلم و الرتمذى ْ َل ع ٌ رَعِيَّتِ ِه وَكُلُّكُ ْم رَاع َو مَسْ ُؤ "Dari Abdullah bin Umar ra, ia berkata : Aku mendengar Rosulullah SAW bersabda: Kamu semua adalah pemimpin dan harus bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seseorang imam adalah pemimpin dan harus bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seseorang suami adalah pemimpin bagi istrinya adalah seorang pemimpin dalam rumah tangga dan harus bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Pembantu adalah pemelihara terhadap harta tuannya, dia harus bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Abdullah berkata : Saya kira (Rosulullah) bersabda juga dan seseorang anak adalah pemelihara milik orang tuanya, dia harus bertanggung jawab atas peliharaanya itu. Dan kamu semua adalah pemimpin dan harus bertanggung jawab atas kepemimpinan-nya". (HR Bukhari, Muslim dan tirmidzi)
Indikator 28
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
45
MAN 2 KUDUS © 2015
1. QS. Al-Maidah/5: 8-10
8. orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. 9. Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. 10. Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu adalah penghuni neraka. Kandungan ayat: Dalam ayat tersebut terdapat unsur perintah dan larangan. Yaitu perintah berbuar kebenaran dan adil, dan larangan berbuat curang. Allah menganjurkan kepada orang-orang beriman untuk selalu teguh melaksanakan kebenaran dan menjadi saksi yang adil tanpa memihak siapapun. Apabila terjadi kecurangan maka hilanglah kepercayaan dari orang-orang. Kehancuran yang meraja lela, hubungan persaudaraan akan terputus, dan akhirnya malapetaka akan menimpa seluruh umat. Allah akan memberikan pahala bagi orang yang berlaku adil dan menjadi saksi yang benar. 2. QS. An-Nahl/16: 90 – 92
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
46
MAN 2 KUDUS © 2015
Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. Dan tepatilah Perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat. Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah (perjanjian) mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain[838]. Sesungguhnya Allah hanya menguji kamu dengan hal itu. dan Sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu.
Kandungan Ayat: Allah memerintahkan 3 hal, yaitu perintah berlaku adil, berbuat kebajkan dan memberi kepada kerabat. Dan Allah melarang 3 hal yaitu: a. Berbuat keji (fahsya), yaitu perbuatan-perbuatan yang didasarkan pada pemuasan hawa nafsu, seperti zina, mabuk-mabukan, judi, mencuri, koropsi, kolusi dalam kemaksiatan dan lain-lain. Perbuatan ini jelas akan merugikan hak orang banyak. b. Berbuat mungkar, yaitu perbuatan-perbuatan jahat yang berlawanan dengan ajaran agama dan akal sehat serta adat kebiasaan yang terpuji, seperti membunuh, syirik, kufur c. Bermusuhan, yaitu sikap yang mau menang sendiri, tidak mau menghargai orang lain. Perbuatannya hanya berdasarkan kepada kesewenang-wenangan, kekuasaan dan kekuatan. 3. An-Nisa 105
105. Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
47
MAN 2 KUDUS © 2015 janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat. Kandungan Ayat: Menurut riwayat Ibnu Abbas, bahwa ayat tersebut di atas, turun berkenaan dengan kasus pencurian yang dilakukan Thu’mah bin Ubairaq, Thum’ah berusaha menyembunyikan barang curiannya di rumah seorang Yahudi. Thu’mah tidak mengakui perbuatannya bahkan menuduh orang Yahudi itu, dengan mengadukan kepada Nabi SAW. Meminta untuk diadili. Ketika itu hampir-hampir Nabi terpedaya oleh aduan Thu’mah itu. Maka turunlah ayat tersebut di atas, yang menjelaskan bahwa Allah SWT telah menurunkan Al Qur'an yang membawa kebenaran itu supaya dipergunakan sebagai pedoman dalam memutuskan hukum dengan seadiladilnya, dan agar jangan sampai memihak kepada orang-orang yang berkhianat, dan orang-orang yang menjadi penentang orang yang tidak bersalah, seperti tindakan Thu’mah tersebut di atas.
4. Hadits Perintah Berlaku Jujur
وما يزال الرجل يصدق ويتحرى الصدق حتى. وإن الرب يهدى إىل اجلنة,عليكم بالصدق فإن الصدق يهدى إىل الرب ومايزال. وإن الفجور يهدى إىل النار, وإياكم والكذب فإن الكذب يهدى إىل الفجور.يكتب عند اهلل صديقا الرجل يكذب ويتحرى الكذب حتى يكتب عند اهلل كذابا Berpeganglah kamu dengan kejujuran karena kejujuran itu membawa kebajikan. Dan sesungguhnya kebajikan itu membawa (orang2 jujur) ke surga. Seorang senantiasa dan berusaha untuk jujur, Allah akan mencatatnya sebagai orang yg sangat jujur. Hindarilah perbuatan dusta karena perbuatan dusta itru membawa kepada kejahatan. Dan kejahatan akan membawa (pendusta) ke neraka. Seorang yg senantiasa dan terus berdusta Allah akan mencatatnya sebagai pendusta besar. (HR. Bukhari) Kandungan Hadits: Hadits tersebut menjelaskan kepada kita bahwa kejujuran akan mendorong orang yang mengerjakannya akan melakukan perbuatan-perbuatan yang baik, bermanfaat dan diridloi Allah. Jujur merupakan kunci kepercayaan seseorang. Kepercayaan merupakan kunci mutlak kesuksesan dalam menjalin hubungan sosial. Sekali orang tidak jujur (bohong) maka orang tidak akan percaa padanya. Selama orang itu bersikap jujur, maka ia akan amanah. Oleh karenanya Islam benar-benar menekankan agar umatnya bersifat jujur, orang yang selalu jujur akan dicatat Alah sebagai orang yang jujur, sebaliknya orang yang tidak jujur, bohong mendorong orang berbuat maksiyat. Maka orang Islam harus menjauhi sifat bohong. Kebohongan dan kemaksiatan akan mendatangkan kerugian, kerusakan, dan keberingasan, baik terhadap diri pelaku maupun
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
48
MAN 2 KUDUS © 2015 orang lain. Apabila kebenaran dan kejujuran telah ditegakkandi muka bumi ini, pasti hidup manusia akan tenang, tentram, dan damai.
5. Hadits Tentang Berprilaku Adil
ْهلل عَلَى مَنَا بِ َر مِن ِ ن عِنْدَ ا َ ِْن اْلمُقْسِطِي َّ ا: ل رَسُ ْولُ اهللِ صلم َ قَا: َهلل عَنْ ُه قَال ُ ص رَضِيَ ا ِ ن َعمْرِوبْنِ الْعَا ِ ْهلل ب ِ ن عَبْدِ ا ْ َع )ك ِمهِمْ وَمَا وَلُّوْا (رواه مسلم و النسائ ْ ُن فِى ح َ ْن يَعْدِلُو َ ْالرحْمنِ الَّذِي َّ ِنُوْر َيمِيْن Dari Abdillah ibn Amr ibn Ash ia berkata : Rosulullah saw bersabda : sesungguhnya orangorang yang berlaku adil di sisi Allah akan berada di puncak cahaya di sebelah kanannya. Orang yang berlaku adil adalah mereka yang berlaku adil dalam mengambil keputusan hukum dan berlaku adil terhadap sesuatu yang diamanatkan kepadanya (Hr. Muslim dan Nasa’i) Kandungan Hadits: Hadits ini menjelaskan bahwa orang-orang yang berlaku adil akan mendapatkan tempat yang amat terhormat di sisi Allah. Mereka akan berada di samping kanan Allah swt. Siapa mereka itu ? mereka adalah orang-orang yang berlaku adil dalam menetapkan keputusan hukum dan berlaku adil terhadap segala yang diamanatkan kepada mereka. Demikianlah janji Allah kepada orang-orang yang berlaku adil itu, karenanya setiap orang harus senantiasa berusaha bersikap dan berlaku adil dalam segala tindakannya.
Indikator 29
Seorang hakim harus berlaku adil dan jujur dalam menyidangi suatu perkara tanpa memihak salah satu dari terdakwa. Jika seorang hakim dalam menentukan hukuman bagi seorang yang bersalah haruslah sesuai dengan perbuatan yang dilakukan. Jika mendapat suap dari yang bersalah hendaklah hakim yang baik itu tidak mau menerima suap tersebut. Sikap adil harus ditegakkan walaupun kepada musuh sekalipun. Karena sikap adil adalah yang paling dekat dengan ketaqwaan.
Indikator 30 Menentukan Makna Ayat dan Hadits tentang Toleransi dan Etika Pergaulan Oleh Rina Widayanti 1. QS. Al-Kafirun : 1-6
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
49
MAN 2 KUDUS © 2015
Artinya : 1. Katakanlah: "Hai orang-orang yang kafir, 2. aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. 3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. 4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. 5. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. 6. Untukmulah agamamu, dan untukkulah, agamaku". 2. QS. Yunus : 40-41
Artinya : 40. Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al Qur'an, dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orangorang yang berbuat kerusakan. 41. Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan".
3. QS. Al-Kahfi : 29
29. Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir".
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
50
MAN 2 KUDUS © 2015 Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. 4. QS. Al-Hujurat : 10-13
10. Sesungguhnya orang-orang mu'min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. 11. Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanitawanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. 12. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
51
MAN 2 KUDUS © 2015 13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. 5. Hadits tentang toleransi dan etika pergaulan
وشهود اجلنازة وعيادة املريض وتشميت العاطس, وإجابة الدعوة, رد التحية: مخس من حق املسلم على املسلم رواه إبن ماجة Artinya : Ada lima macam kewajiban orang islam terhadap orang islam lainnya yaitu ; membalas salam, memenuhi undangan, melayat jenazah, menjenguk orang sakit, dan berdo’a bagi orang yang bersin apabila memuji Allah. (Hr. Ibnu majah)
مثل املؤمنني يف توادهم وترامحهم وتعاطفهم مثل اجلسد إذاإشتكى منه عدو تكاعى له سائر اجلسد بالسهر واحلمى رواه مسلم Artinya : Perumpamaan orang-orang mukmin dalam saling mencintai, menyanyangi, dan merasakan lemah lembut seperti satu tubuh. Jika diantara satu anggotanya merasa sakit maka seluruh tubuh akan merasakan gelisah dan sakit panas.
عن أبي ذر قال لي رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم إتق اهلل حيثما كنت وأتبع السيئة احلسنة متحها وخالق الناس خبلق حسن Artinya : Bertaqwalah kepada Allah dimana saja engkau berada dan ikutilah perbuatan buruk dengan kebaikan, niscaya terhapus keburukan itu. Bergaulah dengan sesama manusia dengan budi pekerti yang luhur. (H.R. Tirmidzi)
Indikator 31 Menentukan Contoh Perilaku Bertoleransi dan Beretika Pergaulan dalam Kehidupan Sehari-hari Oleh Rochmatul Azizah Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, misal: tidak memperolok-olok antara satu negara dengan yang lainnya, menghormati keberagaman, karena Allah menciptakan manusia beragam-ragam. Dengan demikian dapat terciptanya kesatuan umat jika rasa toleransi dalam beragama, berbangsa, suku, budaya, bahasa dll.
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
52
MAN 2 KUDUS © 2015
Indikator 32
1. QS. Al-Mujadalah/58: 11
Artinya : “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orangorang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” 2. QS. Al-Jumu’ah/62: 9-11
9. Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui. 10. Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
53
MAN 2 KUDUS © 2015 11. Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: "Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan", dan Allah sebaik-baik pemberi rezki.
3. QS. Al-Qashash/28: 77
Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan 4. Hadits tentang Etos Kerja
ن ِ ْعَنْ اَنَسَ بْنِ مَاِلكٍ قالَ كَانَ رَسُ ْولُ اهللِ صَلَّى اهللُ عَلَْيهِوَسَلَّمَ يَقُ ْولُ اللهُمَّ اِنِّى اَعُ ْوذُِبكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُب )( رواه مسلم. ِن فِتْنَةِ اْلمَحْيَا وَاْل َممَات ْ ِن عَذَابِ الْقَبْرِ َو م ْ ِك م َ م والُْبخْلِ َواَعُ ْوذُِب ِ وَاْلهَر Dari Anas r.a., berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Ya Allah aku berlindung kepada-Mu (agar terhindar) dari sifat-sifat lemah, malas dan penakut dan aku berlindung pula dari siksa kubur. Ujian, ujian hidup dan mati”. (H.R. Muslim).
Indikator 33
QS. Al-Mujadalah/58: 11 Kandungan Ayat : 1. Ada dua kelompok manusia yang diangkat kedudukannya oleh Allah, yaitu kelompok orang-orang beriman dan kelompok orang yang berilmu 2. Rasulullah sangat menghormati orang-orang yang berilmu karena merekalah yang mau membimbing umat menuju jalan yang benar dan membawa mereka kepada kehidupan yang lebih baik Asbabunnuzul QS al Mujadilah ayat 11 ini, diriwayatkan oleh Ibnu Hatim dari Muqatil bin Hibban, ia mengatakan pada hari Jum’at ketika Rasulullah berada di suatu tempat yang sempit di Suffah, dengan maksud menghormati pahlawan Perang Badar yang terdiri dari Muhajirin dan
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
54
MAN 2 KUDUS © 2015 Anshar. Beberapa pahlawan datang terlambat, diantaranya Tsabit bin Qais, sehingga setelah salam, mereka tetap berdiri di luar ruangan menunggu tempat yanf disediakan bagi mereka, tapi tak ada yang mempedulikannya. Melihat hal tersebut Rasulullah menjadi kecewa dan menyuruh kepada orang-orang disekitarnya untuk berdiri. Ada rasa enggan tergambar diwajah mereka. Maka orang-orang munafiq memberikan reaksi dengan maksud mencela Nabi, dengan mengatakan: “Demi Allah Muhammad tidak adil, ada orang yang lebih dulu datang dengan maksud memperoleh tempat didekatnya, tetapi disuruh berdiri untuk diberikan kepada orang yang terlambat datang. Maka turunlah ayat ini. Bagian akhir ayat ini bahwa Allah akan mengangkat kedudukan orang-orang yang beriman dan orang yang berilmu beberapa derajat. Orang-orang
yang beriman diangkat
kedudukannya karena keimanannya. Orang yang berilmu diangkat kedudukannya karena mereka dapat memberikan banyak manfaat kepada orang lain. Ilmu disini tidak hanya ilmu-ilmu agama, melainkan juga ilmu-ilmu keduniaan. Ilmu termasuk tiga pusaka yang tidak akan punah, meskipun pemiliknya sudah meninggal. Tiga pusaka yang dimaksud adalah sodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang mau mendoakan kedua orangtuanya. QS. Al-Jumu’ah/62: 9-11 Abdullah bin Umar, Anas bin Malik dan Abu Hurairah berpendapat bahwa dalam suatu kota batas 6 mil wajib bersegera pergi mr\enunaikan sholat jum’at. Menurut Rabi’ah batas wajib sholat jum’at adalah 4 mil. Menurut Imam Malik dan Laits adalah 3 mil, menurut Imam Syafi’I ukurannya adalah Muadzin yang amat lantang suaranya, keadaan angin tenang dan muadzin berdiri di atas dinding kota. Sedangkan menurut hadits shahih yang diriwayatkan Bukhari yang berasal dari Aisyah bahwa penduduk kampung ketinggian (awali) di Madinah datang pergi shalat Jum’at dari kampung mereka dari luar kota Madinah yang jauh sekitar 3 mil. Sementara Imam Abu Hanifah dan murid-muridnya berpendapat bahwa wajib hukumnya shalat jum’at bagi penduduk luar kota, apakah mendengar adzan atau tidak, maka tidak wajib shalat jum’at. Pendapat ini dapat ditafsirkan bahwa setiap kota harus didirikan shalat jum’at. Ayat 11 isinya diawali dengan pernyataan Allah tentang sikap sebagian orang-orang mu’min yang masih silau dengan perniagaan, dengan duniawi padahal mereka sedang mendengarkan khutbah Nabi Muhammad SAW. Diceritakan pada waktu Nabi SAW sedang khutbah jum’at datang rombangan unta. Yaitu khafilah dagang dan diadakan penyambutan secara beramai-ramai, termasuk orang-orang mu’min yang sedang mendengarkan kutbah Nabi SAW., Mereka keluar dari masjid, asbabun nuzul dari ayat ini berkenaan peristiwa tersebut, yaitu waktu rombongan Dihyah Al-Kalby tiba di Syam (Suriah) dengan membawa dagangannya seperti tepung, gandum, minyak dan lain-lain. Sebagai kebiasaan apabila rombongan unta dagangan tiba, wanita-wanita juga ikut menyambutnya dengan menabuh gendang-gengang, sebagai pemberitahuan atas kedatangan rombongan itu, supaya orang-orang datang belanja membeli dagangan yang dibawanya.
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
55
MAN 2 KUDUS © 2015 Bagian akhir ayat ini bahwa Allah akan mengangkat kedudukan orang-orang yang beriman dan orang yang berilmu beberapa derajat. Orang-orang
yang beriman diangkat
kedudukannya karena keimanannya. Orang yang berilmu diangkat kedudukannya karena mereka dapat memberikan banyak manfaat kepada orang lain. Ilmu disini tidak hanya ilmu-ilmu agama, melainkan juga ilmu-ilmu keduniaan. Ilmu termasuk tiga pusaka yang tidak akan punah, meskipun pemiliknya sudah meninggal. Tiga pusaka yang dimaksud adalah sodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang mau mendoakan kedua orangtuanya. QS. Al-Qashash/28: 77 Diawal ayat ini Allah SWT memerintahkan agar orang-orang yang beriman dapat menciptakan keseimbangan antara usaha untuk memperoleh keperluan duniawi, dan keperluan ukhrowi. Tidak mengejar salah satunya dengan cara meninggalkan yang lain. Nabi Muhammad saw sangat mencela orang yang yang hanya mengejar akherat dengan meninggalkan duniawi. Apalagi menjadi beban orang lain dalam nafkah. Pernah Rasulullah mendapati seorang anak muda yang selalu berada di masjid, kemudian beliau bertanya kepada para sahabat,”siapakah yang memberi nafkahnya? Para sahabat menjawab,”ayahnya!”Beliau melanjutkan perkataannya bahwa ayahnya lebih baik daripada anaknya. Dia semestinya mencari nafkah, sehingga tidak menjadi beban orang lain. Bentuk perbuatan baik itu apat dikategorikan menjadi empat hal, yaitu: 1. Berbuat baik pada nikmat Allah SWT berupa harta. Kemewahan dan harta yang berlimpah tidak boleh menjadikan dirinya lupa diri dan lupa terhadap kehidupan akherat. Bentuk perbuatannya menggunakan harta untuk memberi nafkah keluarga, menyantuni anak yatim, maupun untuk biaya pendidikan keluarga. 2. Berbuat baik kepada diri dengan memelihara kehidupan dirinya di dunia, namun tidak boleh bertentangan dengan ajaran Islam. Bentuk perbuatan ini seperti makan, minum, berpakaian, beragama, berkeluarga,bekerja dan bermasyarakat. 3. Berbuat baik sebagaimana diajarkan Allah SWT sebagai wujud pelaksanaan kewajiban muslim. Yaitu selalu menaati perintah Allah melalui ibadah dan menjauhi laranganlaranganNya. 4. Berbuat baik dengan tidak berbuat kerusakan di bumi. Manusia sebagai khalifah dimuka bumi ternyata telah banyak menyia-nyiakan amanahNya . dalam QS Ar Ruum: 41 dijelaskan bahwa kerusakan didarat dan dilaut adalah akibat ulah manusia.Dan Allah telah banyak mengingatkan manusia dalam AlQur’an agar tiak melakukan kerusakan dimuka bumi. اHadits tentang Etos Kerja Sifat buruk yang harus kita jauhi adalah :
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
56
MAN 2 KUDUS © 2015 1. Lemah Baik lemah fisik maupun lemah mental. Jika fisik lemah (sakit) maka tidak akan bisa maksimal dalam berusaha dan menghasilkan sesuatu. Lemah mental bisa menyebabkan seseorang tidak dapat berpikir dengan baik, sehingga menyebabkan kebodohan. Dalam sebuah hadits Rasulullah menegaskan bahwa orang mukmin yang kuat adalah lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada orang mukmin yang lemah. 2. Malas Adalah enggan atau berat melakukan sesuatu. Malas merupakan penyakit rohani manusia yang menyebabkan seseorang tidak mencapai kemajuan. Kepada Allah kita Allahlah kita mohon dijauhkan dari sifat malas, baik malas bekerja maupun malas beribadah. 3. Takut Takut berbuat baik, hilangnya keberanian menegakkan kalimat Allah dan membela kebenaran. Kita tidak boleh takut pada apapun, kita hanya boleh takut kepada Allah. Yaitu takut akan adzabNya. 4. Siksa Kubur Alam Kubur disebut pula alam barzah. Dimana manusia akan menerima sebagian balasan amalnya waktu hidup di dunia. Sehingga di alam kubur ada nikmat kubur dan adzab kubur. Walaupun tidak sedahsyat siksa neraka, tapi siksa tersebut merupakan penderitaan bagi yang menerimanya. Umat Islam selalu memohon untuk dihindarkan dari siksa kubur sebagaimana yang telah dicontohkan Rasulullah saw. 5. Ujian hidup dan Ujian mati Maksudnya ujian ketika hidup dan ujian sesudah mati. Sebenarnya hidup ini adalah ujian. Ujian hidup dibagi dua yaitu ujian berupa kebaikan, misalnya: jabatan, kedudukan, harta, anak maupun kesehatan. Sedang ujian berupa keburukan misalnya: kecelakaan, kelaparan, sakit, kematian dan lain-lain. Lulus dari ujian Allah adalah bila diberi kebaikan dia bersyukur, bila diberi keburukan dia sabar dan tawakal kepada Allah SWT. Orang islam dianjurkan untuk selalu berdo’a kepada Allah SWT agar lulus dari setiap ujian.
Indikator 34
1. Mencari ilmu yang bermanfaat di dunia dan di akhirat setingi-tingginya, dengan ilmu bisa diamalkan kepada orang-orang yang membutuhkan bimbingan dengan ilmu. 2. Lebih mementingkan shalat jum’at dibanding kegiatan yang lain. Meninggalkan kegiatan pada saat ada panggilan shalat jum’at seperti berdagang, bekerja, bertani, beternak dll.
Indikator 35
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
57
MAN 2 KUDUS © 2015
1. Q.S. Al-Baqarah 168-169
168. Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. 169. Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui. 2. QS. Al Baqarah 172-173
172. Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah. 173. Sesungguhnya Allah Hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah[108]. tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, Maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang 3. Hadits tentang Makanan yang Halal
ن ْ ِ قَالَ مَا أَكَلَ َأحَدٌ طَعَامًا قََطُّ خَيْرٌ مِنْ أَنْ يَأْكُلَ م: َعَنْ اْلمِقْدَامِ رَضِيَ اهللُ عَنْهُ عَنْ رَسُ ْولِ اهللِ صَلَّى اهللُ عَلَيْهِ وَسَلَّم ل يَدِِه رواه البخارى ِ َن َعم ْ ِل م ُ ُن يَأْك َ ِن نَبِيَّ اهللِ دَاوُوْ َد عَلَيْ ِه السَّالَمِ كَا َّ ل يَدِِه وَإ ِ ََعم Artinya : Dari Miqdam RA, dari Rasulullah SAW beliau bersabda “ Tidak ada makanan yang dimakan seseorang yang lebih baik daripada hasil usahanya sendiri. Sesungguhnya Nabi Dawud AS selalu makan dari hasil usahanya sendiri
( HR. Bukhari)
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
58
MAN 2 KUDUS © 2015
Indikator 36
1. Q.S. Al-Baqarah 168-169 a. Kata seruan “wahai manusia” di awal ayat 168 ini menunjukkan, bahwa ayat ini bersifat umum maksudnya ditujukan kepada segenap manusia b. Allah menyuruh manusia untuk memakan makanan yang halal lagi baik. Yang dimaksud makanan yang halal adalah makanan yang dibolehkan secara agama dari segi hukumnya baik halal dari segi dzatnya maupun hakekatnya c. Sedang makanan yang halal dar segi hakikatnya adalah makanan yang didapat ataupun diolah dengan cara yang benar menurut agama. Sebaliknya makanan yang haram adalah makanan yang secara dzatnya dilarang oleh agama untuk dimakan. d. Dalam ayat 169 Allah menegaskan bahwa syaitan selalu menyuruh manusia untuk melakukan kejahatan, dan perbuatan keji serta yang mungkar. Syaitan tidak rela bila seseorang itu beriman kepada Allah dan menaati segala perintahNya serta menjauhi laranganNya
2. QS. Al Baqarah 172-173 a. Di dalam ayat 172 Allah mengulangi kembali agar memakan makanan yang baikbaik, sebagaimana telah ditegaskan dalam ayat 168. Akan tetapi dalam ayat ini Allah secara khusus menyerukan hanya kepada orang-orang yang beriman b. Selanjutnya dalam ayat ini Allah SWT menyuruh orang-orang beriman agar selalu mensyukuri nikmat-Nya jika benar-banar mereka beribadah atau menghambakan diri kepada-Nya. Bersyukur artinya menggunakan nikmat Allah untuk mengabdi kepadaNya, atau menggunakan nikmat Allah sesuai yang dikehendaki oleh-Nya c. Sedangkan dalam ayat 173 Allah menjelaskan jenis-jenis makanan yang diharamkan, yaitu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang disembelih dengan menyebut nama selain nama Allah. 3. Hadits tentang Makanan yang Halal Hadits tersebut menegaskan bahwa, sebaik-baiknya rizki atau makanan yang dimakan seseorang adalah hasil dari usaha dirinya. Yang dimaksud hasil usaha sendiri adalah hasil kerja keras dengan jalan yang baik dan benar, tidak dengan jalan meminta-minta, atau bahkan dengan
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
59
MAN 2 KUDUS © 2015 mengambil jalan pintas yang dilarang oleh agama, seperti : mencuri, merampok, menipu dan lain-lain.
Indikator 37
1. Makan makanan yang halal yang dianjurkan sesuai syari’at islam 2. Allah menganjurkan manusia agar tidak mengikuti langkah syetan 3. Tidak mudah tergoyahkan ajakan syetan 4. Allah menganjurkan kepada orang beriman agar memakan makanan yang baik dari apa yang di rizqikan-Nya 5. Agar manusia senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah 6. Manusia dianjurkan untuk tidak makan makanan yang haram 7. Manusia dalam keadaan darurat boleh makan makanan yang diharamkan Allah sebatas keperluan untuk menyelamatkan diri
Indikator 38
1. QS Al-’Alaq : 1-5
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, 4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. 5. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. 2. QS Yunus 101
101. Katakanlah: "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfa`at tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman".
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
60
MAN 2 KUDUS © 2015 3. QS Al- Baqarah :164
164. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
Indikator 39
1. QS Al-’Alaq : 1-5 a. Pada ayat 1 Allah memerintahkan pada Nabi saw agar membaca dengan menyebut nama Tuhan yang menciptakan. Sedang Beliau tidak pandai membaca dan menulis, maka jelas bahwa Beliau tidak pernah membaca suatu kitab apapun sebelum turunnya Al Qur’an b. Membaca berasal dari kata qara’a yang berarti menghimpun. Kemudian berkembang maknanya menjadi meneliti, menelaah, membaca, menyampaikan dan mengetahui ciricirinya. Aktivitas tersebut dikaitkan dengan kata bismila rabbika (dengan nama Tuhanmu). Hal itu berarti proses bangkitnya manusia dari kebodohan (jahiliyah) menuju kepada Islam c. Pada ayat kedua Allah menjelaskan tentang bagaimana cara menjadikan manusia sebagai makhluk yang mulia, diciptakan dari segumpal darah dan dengan ilmu yang diberikanNya ia dapat berkuasa menjadikan insan kamil diantara manusia, seperti Nabi yang cerdas dan pandai sekalipun tanpa belajar. d. Pada ayat 3 Allah memerintahkan kembali kepada Nabi SAW untuk membaca, karena bacaan tidak dapat melekat pada diri seseorang kecuali dengan mengulang-ulang dan membiasakannya. e. Pada ayat ke 4, Allah menjelaskan bahwa dengan karunia-Nya dan dengan perantara kalam terjadi proses belajar mengajar antar manusia sehingga pengetahuan seseorang
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
61
MAN 2 KUDUS © 2015 dapat disosialisasikan pada orang lain. Dan Allah mejadikan manusia dari ‘alaq (segumpal darah).lalu diajari berkomunikasi dengan perantaraan kalam. f. Sedangkan pada ayat ke 5 Allah melimpahkan karunia-Nya yang tidak terhingga kepada manusia dan Dialah Tuhan yang mengajar manusia dengan bermacam-macam ilmu pengetahuan yang bermanfaat baginya yang menjadikan manusia lebih utama daripada makhluk lain. Maka tidak heran bila Allah SWT menjadikan Nabi Muhammad saw pandai membaca dan mengetahui bermacam-macam ilmu pengetahuan sekalipun tanpa proses terlebih dahulu 2. QS Yunus 101 Dalam ayat ini, Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw (beserta umatnya) untuk memperhatikan apa yang ada dilangit dan bumi secara mendetail, mempunyai maksud agar manusia menggunakan akalnya untuk mempelajari dan meneliti apa yang ada dilangit dan dibumi, yang nantinya akan banyak manfaatnya bagi kehidupan manusia itu sendiri. 3. QS Al- Baqarah :164 a. Islam memerintahkan kita agar belajar membaca dan menulis serta mempelajari iptek guna meningkatkan taraf hidup di dunia sebagai jalan menuju akhirat b. Ilmu pengetahuan dapat diperoleh dengan membaca tanda-tanda kebesaran Allah c. Setiap orang islam dituntut untuk menjadi : Pengajar / pelajar / pendengar / pecinta ilmu d. Mempelajari iptek tidak boleh mengesampingkan ilmu agama e. Setiap umat manusia berkewajiban untuk mengelola dan memelihara karunia Allahyang yang berupa sumber daya alam f. Manusia dapat menjadi maju dan berkembang karena ilmu pengetahuan.
SKL UAMBN Qur'an Hadits XII Bahasa 2
62