MUSIK SEBAGAI MEDIA KRITIK SOSIAL (ANALISIS LAGU KARYA GRUP BAND SIMPONI)
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh : ANGKI CHANDRA RUSNIANTO NIM. 1111051000017
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 M/1437 H
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Stara 1 (S1) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini, telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang belaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini hasil plagiat atau hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Agustus 2016
Angki Chandra Rusnianto
ABSTRAK Nama : Angki Chandra R NIM : 1111051000017 Musik Sebagai Media Kritik Sosial (Analisis Lagu Karya Grup Band Simponi) Musik merupakan salah satu media yang efektif dan ampuh dalam menyampaikan sebuah ekspresi hati dan jiwa manusia. Selain itu musik juga berfungsi sebagai media penyampaian pesan, ajakan dan juga aspirasi dari seseorang. Salah satu bentuk aspirasi tersebut adalah kritik sosial. Melalui keindahan yang terdapat dalam seni musik pesan atau aspirasi yang ingin disampaikan akan lebih mengena karena keindahan musik tersebut mempunyai kekuatan yang sangat besar. Grup Band Simponi (Sindikat Musik Penghuni Bumi) merupakan sebuah band yang menggunakan musik untuk menyampaikan aspirasi melalui lagu-lagunya yang bertemakan kritik-kritik sosial yang terjadi di tengah masyarakat. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana kritik sosial dikonstruksi oleh grup band Simoponi? Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme memandang bahwa realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural melainkan hasil dari konstruksi. Dengan menggunakan analisis framing model Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki uuntuk menganalisis pembingkaian yang dipakai oleh grup band Simponi, dilihat dari empat struktur yaitu sintaksis, skrip, tematik dan retoris. Teks dari lirik lagu yang disampaikan oleh grup band Simponi berusaha menampilkan keberagaman pandangan kritik sosial dari fenomena-fenomena yang berkembang di masyarakat Indonesia. Kritik tersebut disalurkan melalui tatanan bahasa yang dirangkai menjadi sebuah lirik. Kesadaran mental pencipta lirik juga berperan penting dalam terbentuknya sebuah lirik lagu. Selain itu konteks sosial juga menjadi salah satu faktor penting dari terciptanya lagu-lagu yang bertemakan kritik sosial dari grup band Simponi. Grup band Simponi mencoba membingkai isu korupsi dan lemahnya hukum di Indonesia melalui lagu yang berjudul Vonis. Dengan menggunakan seorang Hakim sebagai simbol yang seharusnya menegakan hukum namun bertindak sebaliknya dengan cara menerima suap. Kemudian Simponi juga berusaha membingkai isu mengenai toleransi dan pertikaian beragama di Indonesia melalui lagu yang berjudul Berebut Surga, dengan menggunakan umat beragama sebagai simbol yang seharusnya hidup dengan rukun namun saat ini saling berdebat mengenai kebenaran sebuah agama. Kritik sosial merupakan sebuah tanggapan atau respon dari segala sesuatu yang terjadi di tengah masyarakat yang bertujuan untuk mengoreksi bukan untuk menghina. Kritik sosial dalam lirik lagu Simponi band disampaikan melalui lirik-lirik lagu yang disusun sedemikian rupa yang berisikan sindiran, ekspresi jiwa dan kemarahan atas sesuatu yang tengah terjadi di masyarakat. Sehingga kita yang mendengarnya merasa bahwa perlu untuk merubah sesuatu menjadi lebih baik lagi. Kata kunci: Framiing, Kritik sosial, Lirik lagu, Musik.
i
KATA PENGANTAR Bismillahirahmanirrahim Assalamu’alaikum Wr. Wb. Segala puji dan syukur peneliti sampaikan keharibaan Allah Swt yang telah memberikan kekuatan kepada peneliti, sehingga semua terasa begitu mudah sampai akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam juga tak lupa senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan seluruh keluarga, para sahabat, serta para pengikutnya sampai akhir zaman Syukur alhamdulillah akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Musik Sebagai Media Kritik Sosial (Analisis Lagu Karya Grup Band Simponi)” yang disusun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Strata 1 (S1), di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Peneliti yakin bahwa apa yang terpapar ini belumlah dapat menjelaskan semua persoalan yang dapat memuaskan semua pihak, karenanya saran, kritik, dan informasi yang bisa melengkapi sangatlah peneliti perlukan. Selesainya skripsi ini tentunya tidak luput dari bantuan serta dukungan dari berbagai pihak yang sangat membantu peneliti dari berbagai segi. Baik berupa dukungan moral, motivasi, saran, kritik, dan tenaga kepada peneliti saat mengerjakan, mencari data serta refrensi untuk menunjang dalam skripsi ini.
ii
Maka dari itu, peneliti disini ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebanyak-banyaknya yang mungkin tidak terhitung banyaknya kepada: 1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. H. Arief Subhan, M.A, wakil dekan I bidang akademik, Dr. Suprapto, M. Ed, wakil dekan II bidang administrasi umum, Dra. Hj. Raudhonah, M. Ag, serta wakil dekan III bidang kemahasiswaan, Dr. Suhaimi, M. Si. 2. Bapak Drs. Masran, MA. Selaku Ketua Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang turut serta memberikan masukan dan motivasi kepada peneliti ditengah kesibukannya serta Ibu Fita Fathurokmah, M.Si. Selaku Sekretaris Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam yang turut serta memberikan masukan dan motivasi kepada peneliti ditengah kesibukannya 3. Ibu Artiarini Puspita Arwan, M.Psi. Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang juga memberikan bimbingan serta saran di awal penulisan proposal skripsi ini. 4. Bapak Ade Masturi, MA. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Peneliti ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas kesabaran, ketelitian, serta bimbingan bapak Ade yang tidak pernah berhenti untuk memberikan motivasi serta jalan keluar ditengah kebuntuan peneliti disaat mengerjakan skripsi ini. Motivasi yang diberikan pun tidak hanya sekedar motivasi akademik, akan tetapi juga motivasi semangat dalam menuntut ilmu.
iii
5. Para bapak dan ibu dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang saya tidak bias sebutkan satu per satu yang selama 4 tahun ini tiada henti memberikan ilmu, pengalaman, dan motivasinya. 6. Staf dan Karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi baik dalam bidang Tata Usaha, Akademik, maupun Kepustakaan yang turut membantu dalam hal surat-menyurat serta peminjaman buku perpustakaan yang diperlukan peneliti. 7. Kepada kedua orang tuaku tercinta, ayahanda Rusmanto dan almarhumah ibunda Sri Supatminingsih yang telah memberikan doa, semangat, kasih sayang, perhatian, kesabaran dan motivasi baik moriil maupun materiil. Tidak lupa juga kepada orang tua sambungku tercinta ibunda Ida Rosita, S.Pd yang terus menerus memberikan dorongan, motivasi serta semangat yang tiada henti sehingga peneliti bisa menyelesaikan skripsi ini. 8. Kepada adik-adik dan kakak ku tercinta Syifa, Aliya, Dio, Bagas dan Wildan. Terima kasih atas doa yang tulus dan menjadi motivasi untuk peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. 9. Kepada My Fourteen Journey Ulfa Aulia, terima kasih atas doa, dukungan, dorongan, cinta, kasih sayang, waktu dan menjadi motivasi tersendiri untuk peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. 10. Kepada personel grup band Sindikat Musik Penghuni Bumi (Simponi) M. Berkah Gamulya (Mas Mul), yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu peneliti dalam proses penelitian ini.
iv
11. Kepada Nana, Erte, Fajar, Nanta, Ahmad Maulana Rizky, S.Kom,I yang telah menjadi teman seperjuangan, diskusi dan bertukar fikiran dalam penulisan skripsi ini. 12. Teman-teman KPI A 2011. Syifa Awaliyah, Yogi Sulaeman, Ahmad Abdillah, Fauziah, Trio Bagus S, Nadya Intan P, Dewi Amelia, Fitri Fauziah, Putri Hadiyati, Ali Rohman, Ahmad Maulana Rizky, S. Kom,I, Azis Novtian, Rand Rasyid, Siti Fadhillah, Shella Octaviani, Anggi Herlangga, Miftahul Khoir, M Ardiyansyah, Listia Guntari, Imam Maulana, Wiwin Wina, Shofi Safitri, Rizka Maftuhah, Upik Anila, Surya Ananta. Semoga impian dan citacita dapat terlaksana. Amin. 13. Kepada sahabat-sahabat tercinta Lailatul Qadr yang tidak hanya selalu menghibur, tetapi juga selalu memberikan motivasi, masukan, dan membantu peneliti dalam mengerjakan skripsi ini kapanpun dan dimanapun.serta menjadi tempat untuk menghilangkan penat. Syifa Awaliyah, Dewi Amelia, Fauziah, Fitri Fauziah, Putri Hadiyati, Listia Guntari, Ahmad Maulana Rizki, S.Kom,I dan Muhamad Ardiyansyah. 14. Kepada teman-teman Shanggupin yang terus menerus memberikan sindiransindiran halus kepada peneliti agar segera menyelesaikan skripsi ini terima kasih kepada Dewi, Adul, Oji, Lebe, Dede, Tejong, Uni dan Annisa. 15. Kepada sahabat-sahabat dan teman dari kecil peneliti yaitu: Deon, Yasir, Wawan, Nanang dan Japra yang telah membantu proses penelitian dan menjadi teman untuk menghilangkan penat peneliti.
v
16. Serta segala pihak yang tidak bias disebutkan satu persatu. Terima kasih untuk segala bentuk bantuan dan dukungan baik moril maupun materi yang diberikan untuk peneliti. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 15 Juli 2016
Angki Chandra Rusnianto
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................,.................................................... KATA PENGANTAR ............................................................................... DAFTAR ISI .............................................................................................. BAB 1
BAB 2
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..................................................................... B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................... C. Tujuan Penelitian .................................................................. D. Manfaat Penelitian .......................................................... E. Metodologi Penelitian ........................................................... F. Tinjauan Pustaka ................................................................... G. Sistematika Penulisan ...........................................................
BAB 4
BAB 5
1 6 7 7 8 13 14
TINJAUAN TEORITIS A. Musik dan Lirik ………………………........................................
BAB 3
i ii vii
B. Kritik Sosial ………………………...................................... C. Musik Sebagai Media Kritik Sosial .................................... D. Analisis Framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki …
16 20 23 26
PROFIL SIMPONI BAND A. Sejarah Berdirinya Simponi Band ....................................... B. Visi dan Misi …………………………................................ C. Karya Yang Diproduksi ........................................................ D. Prestasi Yang Diraih ………………….................................
32 34 36 45
TEMUAN ANALISIS DATA A. Analisis Framing Lagu Vonis ……………................................. B. Analisis Framing Lagu Berebu Surga …………………...……...
48 64
PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................... B. Saran......................................................................................
79 80
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4
Lirik Lagu Album Cinta Bumi Manusia…..……………... Lirik Lagu Album Jejak Langkah Kita ………………….. Hasil Analisis Struktur Skrip Lagu Vonis..……………... Hasil Analisis Framing Lagu Vonis ….………………….. Hasil Analisis Struktur Skrip Lagu Berebut Surga………. Hasil Analisis Framing Lagu Berebut Surga …………….
viii
39 43 55 63 71 78
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah Ketika kita berbicara mengenai seni, maka tidak akan terlepas dari sebuah keindahan. Bahkan semua hal yang ada di kehidupan ini bisa dikatakan sebagai sebuah seni. Seni itu sendiri merupakan sebuah keindahan atau dalam bahasa inggris seni disebut sebagai Art. Selain itu, seni juga dapat diartikan sebagai pencipataan dari segala macam
hal atau benda yang karena keindahan bentuknya orang senang
melihat atau mendengarnya. Islam juga mengajarkan bahwa seni merupakan salah satu nikmat yang harus kita syukuri, bagi umat islam sendiri seni bukan merupakan hal yang baru, karena AlQur’an sendiri diciptakan dalam bahasa Arab yang maha balaghah (maha seni), hal ini membuktikan bahwa keberadaan seni di tengah- tengah masyarakat tidak dapat lagi dipisahkan lagi dan dapat pula berdampak pada kehidupan sehari-hari. Quraish Shihab mengatakan bahwa seni merupakan ekspresi ruh dan budaya manusia yang mengandung dan mengungkapkan keindahan. Ia lahir dari sisi terdalam manusia didorong oleh kecenderungan seniman kepada yang indah apapun jenis keindahan itu. Dorongan tersebut merupakan naluri manusia, atau fitrah yang dianugrahkan Allah SWT kepada hamba-hambanya.1
1
M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Tematik Atas Berbagai Persoalan Umat, (Bandung: Mizan Pustaka, 2007), h. 385
1
2
Salah satu dari sekian banyak seni yang berkembang di tengah masyarakat adalah seni musik. Musik itu sendiri merupakan sebuah tatanan nan indah yang terdiri dari lirik, nada dan irama2. Ketika tiga unsur tersebut digabungkan menjadi satu maka akan terbentuk sebuah keindahan yang dinamakan sebuah lagu. Musik melalui sebuah lagu merupakan sebuah ekspresi jiwa dari pencipta lagu tersebut. Jauh dari fungsi musik sebagai sebuah karya yang menghadirkan sebuah keindahan, musik juga dapat digunakan sebagai media untuk mempengaruhi pikiran dan tingkah laku dari seorang manusia. Berdasarkan hal ini, musik dapat membawa pendengarnya pada sebuah dunia imajinasinya sendiri. Ketika kita berbicara mengenai seni musik, maka kita tidak melepaskannya dari lingkar kehidupan manusia. Karena musik telah menjadi sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia (masyarakat) namun juga musik telah menjadi bagian dari perkembangan manusia. Pada awalnya musik digunakan dalam ritual-ritual untuk memuja sang pencipta. Orang-orang Yunani kuno percaya bahwa musik adalah cerminan dari hukum-hukum harmoni yang mengatur alam semesta3. Kemudian dengan seiring berkembangnya zaman, fungsi musik juga ikut berkembang menjadi beragam fungsi. Kita telah mengetahui bahwa fungsi musik secara umum merupakan sebagai sarana hiburan atau sebagai teman dikala sedang mengisi waktu luang. Lebih dari itu, fungsi musik telah berkembang jauh. Saat ini musik telah banyak digunakan sebagai sarana atau media menyampaikan aspirasiaspirasi atau curahan hati. Bahkan saat ini musik juga dapat digunakan sebagai media
2 3
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung. PT Remaja Rosdakarya, 2001), h. 268 Marcel Danesi, Pesan, Tanda dan Makna (Yogyakarta: Jalasutra, 2010), h. 244.
3
kontrol sosial atau sarana untuk
mengkritik kebijakan-kebijakan dari suatu
pemerintah atau pun suatu Negara yang memang di anggap tidak pas dengan keadaan masyarakat melalui bait-bait yang ada dalam lirik lagu di musik tersebut. Musik tidak akan pernah bisa kita lepaskan dari lingkar kehidupan manusia, karena bisa dikatakan musik merupakan cerminan hati dan ekspresi jiwa dari setiap orang yang mendengarkan. Bisa dikatakan hal ini berlaku Universal, termasuk di Indonesia. Fenomena musik di Indonesia bisa dikatakan fenomena “Musiman”. Hal ini dikarenakan kebanyakan musisi yang ada di Indonesia menciptakan lagu berdasarkan kehendak pasar yang sedang laris di tengah masyarakat. Sekitar Tahun 2000-an merupakan tahun dimana merebaknya band-band bermunculan di Indonesia. Namun kebanyakan musisi yang bermunculan merupakan musisi band melayu yang menggunakan tema cinta dan sendu yang menguras air mata dalam menciptakan lagu-lagunya. Hal ini dikarenakan pada saat itu lagu-lagu yang bertemakan tentang cinta sedang laris di tengah pasar musik di Indonesia. Pada saat itu masih sangat jarang ditemui musisi yang menciptakan lagu-lagu diluar tema cinta dan sendu seperti musik yang bertemakan lingkungan, alam, dan kritik sosial. Dapat dikatakan bahwa musik merupakan salah satu media yang cukup efektif untuk menyampaikan aspirasi, pendapat maupun kritik sosial. Melalui musik kita dapat mengekspresikan semua bentuk kegelisahan, ketidaknyamanan dan kritik sosial yang dapat kita tuangkan dalam bait-bait lirik lagu tersebut. Hal ini dapat terjadi karena dalam musik, lirik-lirik dalam lagu tersebut dapat mengisahkan pengalaman sejarah yang memiliki kedekatan secar emosional maupun pengalaman dengan para pendengarnya.
4
Melalui musik pula semua kritik-kritik pedas yang terdapat dalam setiap bait liriknya dapat kita kemas seindah mungkin dengan alunan-alunan indah bahkan mungkin tidak terdengar sebagai kritikan karena musik merupakan bagian dari sebuah seni yang dapat menimbulkan suatu keindahan yang dapat kita nikmati. Ketika kita menggunakan musik sebagai media untuk mengkritik, bisa dikatakan hal ini merupakan sebuah cara yang efektif. Karena musik merupakan salah satu bagian dari sekian banyaknya seni yang ada di Dunia ini. Kita telah mengetahui setiap seni yang ada pasti akan menimbulkan suatu keindahan yang dapat kita nikmati. Begitupun dengan musik, Hal ini berdampak ketika kita mengkritik melalui musik, maka tidak akan menimbulkan suatu kemarahan karena musik merupakan bagian dari seni yang dapat kita nikmati. Sehingga pesan yang terdapat dalam setiap bait lirik lebih bisa diterima. Fenomena musik di Indonesia yang bisa dikatakan “musiman” dimana banyak musisi yang menciptakan karyanya sesuai dengan pasar musik yang sedang laris di tengah masyarakat. Hal ini terjadi karena para musisi tersebut hanya menjadikan musik sebagai sumber keuntungan semata. Namun, tidak semua musisi terjebak pada paham seperti itu. Ada juga para musisi yang menciptakan karya berdasarkan kegelisahan dan ekspresi jiwa atas realitas sosial yang terjadi. Biasanya mereka kerap membuat tema lagu tentang kritik sosial atas apa yang sedang terjadi. Seperti korupsi, pencemaran lingkungan, kekerasan dan lain sebagainya. Para musisi yang seperti ini yang menjadikan musik sebagai media untuk menyajikan realitas-realitas sosial yang ada ditengah masyarakat. Dengan kreatifitas yang dimiliki, mereka mencoba untuk
5
menjadikan musik sebagai alat untuk kontrol sosial dalam masyarakat. Dalam hal ini para musisi tersebut mengfungsikan musik sebagai media untuk berkomunikasi Salah satu dari musisi yang menggunakan musik sebagai media untuk menyampaikan kritik sosial dan kontrol sosial adalah Iwan Fals. Iwan Fals merupakan sorang musisi yang namanya sudah menjadi Legenda di kancah musik Indonesia. Iwan Fals dapat menjadi seorang legenda di Indonesia karena lirik lagulagu yang diciptakannya penuh dengan kritik sosial berdasarkan masalah yang terjadi pada wakti itu. Beberapa di antara karyanya adalah Bento, Surat Buat Wakil Rakyat, ataupun Bongkar. Pada era tahun 1990-an grup band Slank juga sering membawakan lagu-lagu yang bertemakan kritik sosial yang salah satu karyanya adalah lagu Gosip Jalanan. Begitupun juga sekarang ini, adalah sebuah grup band yang beranggotakan sekumpulan anak muda yang mempunyai pemikiran-pemikran kritis yang menamai band mereka sebagai Simponi Band. Kata Simponi itu sendiri merupakan sebuah singkatan dari Sindikat Musik Penghuni Bumi. Simponi Band merupakan sebuah band Independent atau biasa disebut sebagai band Indie yang dimana mereka memproduksi lagu-lagu, mendistribusikan dan menyebarkan lagu-lagu mereka secara sendiri tanpa melalui bantuan ataupun terikat dengan sebuah Label rekaman.4 Meskipun mereka sebuah band Indie dan memang sangat jarang tampil di layar kaca, namun prestasi mereka tidak dapat dipandang sebelah mata dalam mengharumkan musik Indonesia.
4
www.rollingstones.com/bangkitnya-musik-independent-saat-ini diakses pada tanggal 14 Desember 2015 Pukul 13.00
6
Melalui karya lagunya yang memang syarat dengan tema isu-isu sosial dan juga kritik-kritik sosial yang terjadi dan sedang hangat di tengah masyarakat, mereka sudah mengharumkan nama musik Indonesia di kancah Dunia dengan menjadi juara 1 kompetisi internasional “Sounds of Freedome” pada tahun 2014 di London lewat salah satu lagunya yang berjudul Sister in Danger. Selain itu mereka menjadi juara 2 di Internasional Anti-Corruption Music Competion pada tahun 2012 di Belgia melalui lagu Vonis.5 Selain prestasi yang sudah mendunia, di Indonesia Simponi juga mendapatkan rekor dari Musium Rekor Indonesia mengglar Rock N Green Tour di 82 Sekolah, kampus dan pesantren di Jabodetabek, Bandung dan Lampung selama 82 hari nonstop. Simponi juga turut berperan aktif dalam membantu pemerintah dalam pemberantasan korupsi dengan mengadakan diskusi musikal yang bertemakan anti korupsi dan bekerja sama dengan KPK, ICW dan menjadi salah satu Ikon dari lembaga Bung Hatta Awards.6 Berdasarkan pemaparan yang telah dijelaskan di atas maka peneliti memilih judul “Musik Sebagai Media Kritik Sosial (Analisis Lagu Karya Grup Band Simponi)”. 2. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis merasa perlu untuk membatasi permasalahan yang ada, maka penelitian ini dibatasai pada 5
www.simponi10.blogspot.com diakses pada tanggal 15 Desember 2015 simponi10.blogspot.com diakses pada tanggal 15 Desember 2015 Pukul 10.00 WIB
6
7
pembahasan tentang lagu Vonis, Sister in Danger, dan Berebut Surga. Lagu tersebut berada pada album “Jejak Langkah” dan mini album “Cinta Bumi Manusia”. Peneliti memilih tiga buah lagu tersebut karena ke tiga lagu tersebut merupakan lagu yang bertemakan mengenai kritik sosial dan isu-isu sosial yang sedang marak terjadi di Indonesia. Fokus yang diteliti yaitu mengenai bagaimana pengemasan pesan kritik sosial yang ada dalam ketiga lagu tersebut. 2. Rumusan Masalah Adapun rumusan permasalahan yang ingin diangkat adalah: 1. Bagaimana kritik sosial dikonstruksi oleh grup band Simponi? 3. Tujuan Penelitian Berangkat dari permasalahan yang diuraikan diatas, maka tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah: 1. Mengetahui bagaimana pengemasan pesan dan kosntruksi kritik sosial yang ada dalam lagu-lagu yang diteliti. 4. Manfaat Penelitian a. Manfaat Akademis Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan ilmu komunikasi, khususnya menjadi bahan tambahan referensi, dan peningkatan wawasan akademis terutama bagi pengembangan penelitian kualitatif dan analisis wacana kritis di jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
8
b. Manfaat Praktis Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk memberikan gambaran bagi khalayak terkait perihal musik sebagai media kritik sosial yang dibangun oleh band Simponi melalui lirik-lirik lagunya. Selain itu, menambah wawasan masyarakat luas yang tertarik pada topik tentang band Simponi, musik, perubahan sosial dan penelitian dengan menggunakan metode analisis framing. 5. Metodologi Penelitian 1) Paradigma Penelitian Menurut Guba dan Lincoln dalam Dedy Nur Hidayat, paradigma ilmu pengetahuan dibagi menjadi tiga, yaitu: Paradigma kritis, paradigma kontruktivis dan paradigma positivis.7 Pada penelitian
ini menggunakan
analisis framing maka paradigma yang digunakan adalah paradigma kontruktivis. Menurut Patton, para peneliti konstruktivis mempelajari beragam realita yang terkonstruksi oleh individu dan implikasi dari konstruksi tersebut bagi kehidupan mereka dengan yang lain dalam konstruktivis, setiap individu memiliki pengalaman unik. Dengan demikian, penelitian dengan strategi seperti ini menyarankan bahwa setiap cara yang diambil individu dalam memandang dunia adalah valid, dan perlu adanya rasa menghargai atas pandangan tersebut.8
7
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan diskursus teknologi Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Kencana, 2007), h. 237 8 Michael Quinn Patton, Qualitative Research and Evaluation Methods, 3rd ed. (California: Sage Publications, Inc, 2002), h. 96-97.
9
Paradigma konstruktivis bersifat subjektif. Data adalah sesuatu yang menjadi perasaan dan keinginan pihak yang diteliti untuk menyatakannya dengan penafsiran atau konstruksi makna.9 Kajian paradigma konstruktivisme ini menempatkan posisi peneliti setara dan sebisa mungkin masuk dengan subjeknya, dan berusaha memahami dan mengkonstruksikan sesuatu yang menjadi pemahaman subjek yang akan diteliti. 2) Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif merupakan penelitian dengan memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan, perasaan, dan prilaku individu atau sekelompok orang. Kirk dan Miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan social secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya10. Penelitian kualitatif menggunakan data yang tidak terdiri dari angkaangka, melainkan berupa pesan-pesan verbal (tulisan atau teks naskah). Data dalam penelitian ini tedapat pada lirik-lirik lagu band Simponi. Data yang terkumpul akan di analisis menggunakan analisis framing yang diperkenalkan oleh Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Data yang terkumpul berupa liriklirik lagu. Data dikumpulkan, diseleksi dan dinalisia secara deskriptif.
9
Creswell, Penelitian Kualitatif & Desain Riset: Memilih Di Antara Lima Pendekatan, h. 32. Lexy. J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, h. 4
10
10
3) Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis framing yang diperkenalkan oleh Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicky yang merupakan salah satu dari empat teori alternatif dan analisis framing terpopuler yang digunakan untuk memperoleh gambaran isi pesan yang ingin disampaikan. Analisis framing yang diperkenalkan oleh Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicky terbagi menjadi empat struktur besar, yaitu: struktur sintaksis, struktur skrip, struktur tematik dan struktur retoris. 4) Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah musisi atau grup band simponi sekaligus sebagai pencipta lagu. Objek penelitian ini adalah lirik lagu dan pesan-pesan teks isi lagu pada beberapa lagu simponi. 5) Teknik Pengumpulan Data Dalam penelian ini menggunakan teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti terbagi menjadi tiga. Yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. a. Observasi Yaitu melakukan pengamatan langsung untuk memperoleh data yang diperlukan. Peneliti mengamati dan mencatat dengan sistematika fenomenafenomena yang diselidiki.11 Dalam penelitian ini observasi dilakukan dengan cara mendengarkan langsung lagu, membaca lirik lagu dan menganalisis lagu yang berkaitan dengan kritik-kritik sosial. Selain itu, 11
Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, LkiS, (Yogyakarta, 2007), Cet Ke-1, h. 111
11
peneliti juga mengadakan pengamatan langsung terkait dengan subjek yang akan diteliti, yaitu dengan cara melihat aksi panggung band Simponi pada acara diskusi musikal mereka untuk mendapatkan data-data yang diperlukan secara mendalam. b. Wawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara, yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan tanya jawab. Wawancara adalah teknik dalam upaya menghimpun data yang akurat untuk keperluan melaksanakan proses pemecahan masalah tertentu yang sesuai dengan data.12 Pada teknik ini, peneliti mengadakan wawancara mendalam melalui tatap muka secara langsung dan melalui e-mail dengan salah satu personil band Simponi sekaligus pembuat lagu yang akan diteliti yaitu M. Berkah Gamulya. c. Dokumentasi Dalam hal ini penulis mengumpulkan data mengenai informasi masalah yang diteliti melalui berbagai macam literatur. Hal ini digunakan untuk mendukung data penelitian sekaligus memperkaya analisis. Sumbersumber lain untuk penelitian ini didapat dalam bentuk artikel-artikel yang berkaitan dengan band Simponi yang didapat dari blog band Simponi, video-video tentang band Simponi yang didapat dari situs YouTube.
12
Wardi Bachtiar, Metode Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997), Cet Ke-1, h. 72
12
6) Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini data-data yang diperoleh peneliti akan dianalisis menggunakan analisis framing yang diperkenalkan oleh Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicky. Penulis menggunakan analisis data deskriptif analisis untuk memperoleh hasil akhir dalam penelitian, yaitu dengan cara menggambarkan ke dalam bentuk kalimat disertai kutipan-kutipan data dan menganalisis data yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan dari kumpulan dokumen-dokumen yang didapat13.
Serta penulis melakukan penjelasan secara naratif dengan
kalimat-kalimat untuk memudahkan proses penelitian. Penelitian deskriptif analisis mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara dalam masyarakat dan situasi tertentu termasuk hubungan, kegiatan, sikap, pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat serta fakta-fakta, sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. 7) Pedoman Penulisan Penulisan dalam penelitian ini merujuk kepada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) karya Hamid Nasuhi dkk, yang diterbitkan CEQDA (Center for Quality Development and Assurance) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 13
Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 6
13
6. Tinjauan Pustaka Dalam penyusunan penelitian ini sebelumnya penulis mengadakan penelitian lebih lanjut kemudian menyususnnya. Melihat dari rangkaian skripsi yang sebelumnya punya tema yang hampir sama dengan yang akan diteliti dengan skripsi sebelumnya. Penelitian yang relevan ditemukan diantaranya : 1. Skripsi yang ditulis oleh Yayu Ruslia Syarof, mahasisiwi jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Jakarta (2008), dengan judul “Analisis Framing Pesan Moral Film Get Married”. Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah mengetahui pesan moral apa yang terdapat pada film tersebut dan bagaimana pengemasan pesan yang ingin disampaikan oleh sutradara film tersebut. 2. Skripsi yang ditulis oleh M. Rifat Syauqi , mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Jakarta (2013), dengan judul “Analisis Framing Pemberitaan “Satu Tahun Pemerintahan SBYBudiono” di Harian Media Indonesia”. Fokus dalam penelitian tersebut adalah mengetahui bagaimana pengemasan pesan berita yang terdapat pada harian media Indonesia dan bahasa jurnalistik apa yang digunakan dalam pemberitaan tersebut. 3. Skripsi yang ditulis Ayu Farahdisa, mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Jakarta (2011), denga judul “Pengemasan Pesan Moral Analisis Framing Film Emak Ingin Naik Haji”. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pesan moral yang terdapat
14
dalam film tersebut dan bagaimana pengemasan pesan yang ingin disampaikan dalam film tersebut. 4. Skripsi yang ditulis oleh Ferdi Yulian, mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Jakarta (2012), dengan judul “Analisis Wacana Terhadap Album Musik Anti Korupsi Group Band Slank”. Fokus dalam penelitian tersebut adalah untuk mengetahui bagaimana wacana anti korupsi yang ada pada album anti korupsi karya grup band slank. 5. Skripsi yang ditulis oleh Adharu Dhahiru, mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Jakarta (2014), dengan judul “Analisis Wacana Kritis Pidato Politik Anise Rasyid Baswedan Dengan Judul “Indonesia Kita Semua” Dalam Konvensi Pemilihan Calon Presiden 2014 Partai Demokrat”. Fokus dalam penelitian ini adalah mengetahui bagaimana teks yang disampaikan oleh Anies Baswedan terkait visi misinya menjadi calon presiden dan mengetahui wacana ke-Indonesiaan yang dibangun Anies Baswedan yang dilihat dari analisis wacana Teun Van Dijk. 7. Sistematika Penulisan Dalam laporan penelitian ini, peneliti akan menyusun laporan dengan kerangka penyusunan meliputi: BAB I : Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, tinjauan
15
pustaka dan sistematika penulisan. Bab ini bertujuan untuk memperkenalkan bab-bab susungguhnya. BAB II : Kemudian pada bab ini akan dibahas mengenai kerangka teoritis yang mencakup pengertian musik dan lirik, konsep dari musik sebagai media kritik sosial, konsep dari analisis framing yang diperkenalkan oleh Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicky. Bab ini merupakan landasan konseptual dalam skripsi ini. BAB III : Pada bab ini akan dibahas mengenai deskripsi umum subjek penelitian yang berisi sejarah berdirinya grup band Simponi, visi dan misi dari grup band Simponi karya-karya grup band Simponi dan prestasi-prestasi apa saja yang telah diraih oleh band Simponi. BAB IV : Pada bab ini adalah mengenai pembahasan hasil penelitian dari penelitian ini. Bab ini merupakan inti dari skripsi ini, karena pada bab ini merupakan penjabaran dari hasil temuan yang dilakukan peneliti. BAB V : Pada bab ini adalah sebagai bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran-saran.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Musik dan Lirik Musik merupakan salah satu seni dari sekian banyak seni yang ada. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, musik diartikan sebagai sebuah ilmu atau sebuah seni menyusun nada atau suara yang diutarakan. Kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai keseimbangan dan kesatuan, dimana nada atau suara disusun sedemikian rupa sehingga menjadi irama, lagu dan keharmonisan (terutama yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi).1 Pada hakekatnya musik merupakan bagian dari seni yang menggunakan bunyi sebagai media penciptaannya. Seiring berjalannya waktu, banyak pula benda-benda yang mengeluarkan beragam bunyi seperti; mobil dan motor, radio, televisi, klakson dan sebagainya. Kita tidak dapat menggolongkannya sebagai sebuah musikarena sebuah karya musik harus memenuhi beberapa persyaratan. Syarat-syarat tersebut merupakan sebuah sistem yang ditopang oleh berbagai komponen seperti melodi, harmoni, ritme, timbre (warna suara), tempo, dinamika dan bentuk.2 Pada awalnya musik digunakan pada ritual-ritual sakral untuk memuja sang pencipta. Orang Yunani kuno percaya bahwa musik merupakan cerminan dari
1
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Depdikbud (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), h. 98 Muttaqin, Moh, Seni Musik Klasik Jilid 1 Untuk SMK (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2008), h. 3 2
16
17
hukum-hukum harmoni yang mengatur alam semesta.3 Pada masa itu musik sangat erat kaitannya dengan berbagai macam kegiatan supranatural. Musik dan ritme-ritme tertentu dimainkan dengan berbagai alat dan diyakini dapat membawa ketenangan pikiran dan memberikan kenyamanan fisik.4 Terdapat beberapa definisi yang diungkapkan oleh para ahli dan penulis. Menurut Jamalus, musik merupakan hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu ataupu komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik, yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu dan ekspresi sebagai suatu kesatuan. Rina setuju dengan pendapat bahwa musik merupakan salah satu cabang kesenian yang pengungkapannya dilakukan melalui suara atau bunyi-bunyian.5 Selain unsur-unsur yang telah dijelaskan di atas seperti irama, melodi harmoni dan lainnya, musik juga mempunyai satu unsur lagi yang bisa dikatakan sangat penting. Unsur yang dimaksud adalah Lirik Lagu, lirik lagu merupakan suatu unsur musik yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan. Melalui bait dari lirik lagu, musik bisa mempengaruhi seseorang yang mendengarnya. Hal ini juga didukung oleh pendapat seorang ahli yaitu Machlis. Machlis dalam Muttaqin mengatakan bahwa musik dapat dipahami sebagai bahasa emosi-emosi yang tujuannya sama seperti bahasa pada umumnya, yaitu untuk mengkomunikasikan pemahaman. Sebagai bahasa musik juga memiliki tata bahasa, sintaksis dan retorika, namun tentunya musik merupakan bahasa yang berbeda setiap 3
Marcel Danesi, Pesan, Tanda Dan Makna (Yogyakarta: Jalasutra, 2010), h. 244 Djohan, Terapi Musik: Teori Dan Aplikasi (Yogyakarta: Galangpress Group, 2006), h. 35 5 Muttaqin, Moh, Seni Musik Klasik Jilid 1 Untuk SMK, h. 3 4
18
kata-kata memiliki pengertian karena hubungannya dengan nada-nada yang lain. Kata-kata mengekspresikan ide-ide yang spesifik sedangkan musik berusaha untuk mensugestikan pernyataan-pernyataan misterius dari pikiran atau perasaan.6 Lirik lagu sendiri merupakan dua hal yang saling berkaitan satu sama lain, karena sebuah lagu tanpa lirik pasti sangat kurang enak untuk dinikmati dan didengar. Lirik sendiri mempunyai peran yang sangat penting dalam sebuah lagu ataupun musik, karena lirik itu sendiri yang memberikan sebuah pesan dari ekspresi seseorang melalui kata-kata yang disusun sedemikian rupa. Dalam bahasa puisi Yunani, Lirik merupakan sebuah syair yang dinyanyikan untuk mengiringi sebuah permainan. Karena pada dasarnya sebuah lirik sama dengan puisi, karena keduanya mempunyai ciri yang sama yaitu terdapat struktur bentuk dan struktur makna.7 Adapun pengertian lirik yang lain adalah istilah umum yang dipergunakan untuk teks yang ada pada melodi terhadap suatu makna dari lagu.8 Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa lirik merupakan sebuah puisi pendek yang merupakan sebuah ekspresi jiwa dan batin dari seseorang yang bersifat pribadi yang memiliki pesan dan makna dalam setiap baitnya. Lirik lagu merupakan sebuah bahasa vebal yang digunakan oleh pencipta lagu yang berisikan ekspresi jiwa ataupun perasaan tentang suatu hal yang telah dialami, dilihat maupun didengar. Dalam membuat lirik lagu, penggunaan kata dan bahasa sangatlah perlu untuk diperhatikan. Karena pada lirik lagu terdapat sebuah makna 6
Muttaqin, Moh, Seni Musik Klasik Jilid 1 Untuk SMK, h. 4 Melani Budianta, Membaca Sastra (Pengantar Memahami Sastra Untuk Perguruan Tinggi), (Jakarta: Indonesia Tera 2008), h. 256 8 Melani Budianta, Membaca Sastra (Pengantar Memahami Sastra Untuk Perguruan Tinggi), h. 256 7
19
dan pesan yang ingin disampaikan oleh pencipta lirik tersebut, sehingga sebuah musik dan lagu dapat mempengaruhi pola fikir seseorang dalam menilai suatu hal. Menutur Herman J. Waluyo, setidaknya dalam proses pemilihan kata terdapat tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu: perbendaharaan kata, urutan kata dan daya sugesti
kata.. Dalam perbendaharaan kata si penyair dapat memilih kata-kata
berdasarkan beberapa hal. Yaitu: makna yang akan disampaikan, tingkat perasaan, suasana batin dan faktor sosial budaya. Pada urutan kata, maksud disini adalah urutan kata dalam lagu bersifat beku. Maksudnya adalah urutan tersebut tidak dapat dipindahkan tempatnya meskipun makna tidak akan berubah. Karena terdapat perbedaan teknik dalam menyusun urutan kata dalam lagu baik urutan dalam tiap baris maupun urutan dalam suatu bait. Terakhir adalah daya sugesti kata, sugesti tersebut ditimbulkan oleh makna kata yang dipandang sangat tepat mewakili perasaan penyair. Ketepatan pilihan dan ketepatan penempatan menyebabkan katakata itu seolah memancarkan daya yang mampu memberikan sugesti kepada pendengar untuk ikut bersedih, terharu bersemangat dan marah.9 Dari beberapa pendapat diatas bisa disimpulkan bahwa musik merupakan salah satu dari banyaknya cabang seni yang ada yang tersusun dari kesatuan unsurunsur seperti irama-irama, melodi, harmoni dan ekspresi. Selain itu, musik juga dapat diartikan sebagai ekspresi jiwa atau ungkapan seseorang yang dituangkan melalui alunan-alunan nada dan melodi yang diselaraskan dengan untaian lirik-lirik yang ada dalam lagu. Musik saaat ini telah berkembang dari hanya sekedar pengiring untuk ritual-ritual keagamaan menjadi sebuah media untuk menyampaikan pesan 9
Atar Seni, Anatomi Sastra (Padang: Angkasa Raya, 2001), h. 29
20
kepada masyarakat luas yang mendengarnya. Maksud dalam penelitian ini adalah bagaimana sebuah musik dijadikan sebagai alat untuk menyampaikan sebuah ide, gagasan dan kritik dari sebuah ketidak selarasan terhadap suatu hal. B. Kritik Sosial Ketika kita berada di tengah masyarakat di manapun kita berada pasti akan ada sebuah aturan dan kebijakan yang berlaku, namun aturan dan kebijakan tersebut harus selalu berjalan berdampingan dengan realitas sosial yang sedang terjadi di tengah masyarakat itu. Ketika kebijakan atau aturan tidak berjalan beriringan pasti akan menimbulkan masalah atau polemik yang akan berkembang di tengah masyarakat. Tentu saja hal ini harus diperbaiki. Ketika kita merasa sebuah kebijakan yang dibuat tidak sesuai dengan realitas sosial dan keadaan yang sedang terjadi maka kita sebagai masyarakat tidak boleh diam. Kita harus mengeluarkan pendapat dan aspirasi kita. Salah satu jalan keluar untuk memperbaiki masalah tersebut adalah dengan kritik sosial. Kritik sosial adalah sindiran, tanggapan, yang ditujukan pada suatu hal yang terjadi dalam masyarakat manakala terdapat sebuah konfrontasi dengan realitas berupa kepincangan atau kebobrokan. Kritik sosial diangkat ketika kehidupan dinilai tidak selaras dan tidak harmonis, ketika masalah-masalah sosial tidak dapat diatasi dan perubahan sosial mengarah kepada dampak-dampak disosiatif dalam
21
masyarakat. Kritik sosial disampaikan secara langsung maupun tidak langsung. Secara tidak langsung.10 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kritik dipahami sebagai kecaman, atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya. Sedangkan sosial adalah salah satu bentuk komunikasi yang berupa tanggapan terhadap segala sesuatu yang terjadi dalam masyarakat, disertai dengan uraian tentang baik dan buruknya.11 Menurut Zaini, kritik sosial juga bisa dikatakan sebuah inovasi sosial. Dalam arti bahwa kritik sosial menjadi sarana komunikasi gagasan-gagasan baru sembari menilai gagasan-gagasan lama untuk perubahan sosial. Kritik sosial dalam kerangka yang demikian berfungsi untuk membongkar berbagai sikap konservatif, statusquo dan vested interst dalam masyarakat untuk perubahan sosial. Dengan adanya kritik sosial diharapkan terjadi perubahan sosial kearah lebih baik. Kritik sosial sebaiknya bersifat membangun sehingga tidak hanya berisi kecaman, celaan ataupun tanggapan terhadap situasi , tindakan seseorang atau kelompok. Hal ini diperlukan agar kritik sosial tidak menimbulkan permusuhan dan konflik sosial.12 Menurut Susetiawan kritik sosial itu ada karena terdapat ketimpangan sosial, kebijakan pemerintah yang tidak merakyat, korupsi dan berbagai konflik yang lain dimasyarakat. Konflik dan kritik sosial tidak perlu dipahami sebagai tindakan yang membuat proses disintegrasi, tetapi dapat memberi kontribusi terhadap harmonisasi
10
Akhmad Zaini Akbar, Kritik Sosial, Pers Dan Politik Indonesia,(Yogyakarta: Uii Press 1999), Cet.2, h.48-49 11 Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 78 12 Akhmad Zaini Akbar, Kritik Sosial, Pers Dan Politik Indonesia, h.48-49
22
sosial. Maksud dari
harmonisasi sosial disini adalah terdapat keseimbangan-
keseimbangan kepentingan di masyarakat walaupun esensinya berbeda-beda.13 Namun jika dilihat berdasarkan fungsinya, kritik sosial juga bisa diakatakan sebagai bentuk sebuah komunikasi dalam bermasyarakat yang mempunyai tujuan dan fungsi sebagai
kontrol
dari
jalannya
sebuah
sistem
sosial
atau
proses
untuk
bermasyarakat.14 Kritik sosial tidak hanya ditujukan kepada kalangan masyarakat biasa, namun juga bisa dikhususkan kepada para pejabat pemerintahan atau politisi. Amien Rais menjelaskan bahwa kritik kepada elite politik biasanya berkenaan dengan masalah ada tidaknya high standarts of performance atau pelaksanaan fungsi dan tugasnya berdasarkan etos dan moralitas yang tinggi, sebagaimana selalu diharapkan oleh masyarakat luas dari pejabat atau elite politik, sebagai teladan dan masyarakat.15 Dari penjabaran diatas bisa disimpulkan bahwa kritik sosial adalah sindiran atau tanggapan dari masyarakat karena adanya ketidak sesuaian atau ketidak selarasan antara aturan dengan realitas sosial. Ketika kritik sosial berjalan maka secara otomatis akan ada yang dinamakan sebuah kontrol sosial. Kontrol sosial disini adalah dimaksudkan untuk memperbaiki penyimpangan atau kesalahan agar terjadi sebuah keharmonisasian. Karena antara kritik sosial dengan kontrol sosial tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Karena fungsi dan tujuan utama dari krtiik sosial adalah melakukan kontrol sosial terhadap sebuah sistem. Sistem yang 13
Susetiawan, Harmoni, Stabilitas Politik Dan Kritik Sosial, (Yogyakarta: Uii Press 1997), h.
27 14
Akhmad Zaini Akbar, Kritik Sosial, Pers Dan Politik Indonesia, h .47 Anwar Saputra, Kritik Sosial Politik Dalam Musik: Analisis Isi Lirik Lagu “Gossip Jalan, Birokrasi Kompleks Dan Kritis Bbm” Grup Musik Slank, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2013, h. 26 15
23
dimaksudkan disini bisa berupa gagasan, kebijakan, pendapat dan lain sebagainya yang erat kaitannya dengan realitas sosial di masyarakat. C. Musik Sebagai Media Kritik Sosial Dalam melakukan komunikasi saat ini sangatlah beragam bentuknya, mulai dari komunikasi satu arah, menggunakan media dalam penyampaiannya, hingga lewat musik yang semua orang dapat nikmati. Musik sendiri bersifat Universal sehingga musik dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat dan pendengarnya dimanapun berada. Atas dasar hal tersebut musik dapat dijadikan sebagai media komunikasi.16 Pesan merupakan sebuah hal yang paling inti atau paling utama dalam sebuah proses komunikasi. Proses komunikasi sendiri merupakan penyampaian sebuah pesan yang disampaikan dari komunikator kepada komunikan. Salah satu dari sekian banyak media untuk melakukan proses komunikasi adalah melalui musik. selain berfungsi sebagai media hiburan, saat ini fungsi musik telah berkembang. Salah satunya adalah untuk media berkomunikasi. Karena di dalam sebuah musik terdapat pesan, ide, gagasan, pendapat bahkan kritik yang berusaha disampaikan oleh si pencipta musik tersebut terhadap masyarakat dan pendengar. Melalui setiap bait dari lirik lagunya, musik bisa dijadikan media untuk berkomunikasi, disinilah proses komunikasi terjadi. Melalui alunan nada dan liriklirik lagu yang berupa teks dalam sebuah lagu antara pencipta lagu dan pendengarnya. Proses komunikasi terjadi ketika musik atau lagu tersebut didengar 16
Nurahim, Kritik Dan Realitas Sosial Dalam Musik: Suatu Studi Lirik Lagu Slank, (Skripsi S1 Fakultas Sosiologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009), h. 2
24
oleh pendengarnya. Karena dalam setiap lagu tersebut tersimpan makna atau pesan yang berusaha disampaikan oleh si pencipta lagu tersebut. Selain berfungsi sebagai media berkomunikasi musik juga mempunyai fungsi respon sosial. Mutaqin mengatakan bahwa tidak sedikit musisi Indonesia yang menggunakan musik untuk menyampaikan aspirasi, pendapat dan kritik. Mereka menciptakan lagu-lagu popular yang menggunakan syair-syair yang menyentuh perhatian publik, dengan tema-tema tentang kondisi sosial, tingkat kesejahteraan, lingkungan dan kegelisahan masyarakat. Pada umumnya para pencipta lagu tersebut melakukan kritik sosial dan protes keras terutama ditujukan kepada pemerintah.17 Saat ini sudah banyak sekali cara yang digunakan untuk mengekspresikan diri bahkan memberikan kritik terhadap kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah atau lembaga negara. Demonstrasi merupakan cara yang biasa kita dengar dan lihat ketika sekelompok orang ingin memberikan pendapat dan mengkritik. Dengan cara ini banyak orang menganggap bahwa lebih ampuh dan lebih cepat menyampaikan pendapat dan kritik yang mereka suarakan. Seiring berkembangnya zaman, cara yang digunakan untuk menyuarakan sebuah kritik sosial semakin beragam. Saat ini kritik sosial tidak hanya disampaikan melalui demonstrasi saja, namun bisa pula menggunakan media seni dan sastra. Salah satunya adalah seni musik, sebenarnya seni musik sudah cukup lama dijadikan alat atau media untuk mengkritik sebuah kebijakan atau sebagai media perlawanan. Masih banyak seni lain yang bisa digunakan untuk memberikan sebuah kritik seperti seni rupa dan sastra. Namun seringkali pesan dan makna yang ingin disampaikan 17
Muttaqin. Moh, Seni Musik Klasik Jilid 1 Untuk SMK, h. 10
25
oleh si pencipta seni tersebut tidak tersalurkan dengan benar karna tidak semua orang cukup memahami. Musik bisa dikatakan cukup efektif untuk digunakan sebagai media atau alat untuk menyampaikan suatu pendapat atau kritik sosial. Melalui setiap kata-kata yang di susun sedemikian rupa sehingga terbentuk menjadi sebuah lirik lagu, si pencipta lirik berusaha menyampaikan pesan-pesan dan kegelisahan terhadap kebijakan dan fenomena-fenomena yang terjadi di tengah masyarakat. Isu yang biasa diangkat menjadi sebuah lagu yang bertemakan kritik sosial adalah isu politik, korupsi, pencemaran lingkungan dan gender (dalam hal ini kekerasan terhadap perempuan dan anak). Kelebihan seni musik dibandingkan dengan seni yang lainnya sehingga bisa dikatakan cukup efektif untuk dijadikan media kritik sosial yaitu: a. Musik sebagai media penguat Dengan kita mendengar, belajar memainkan alat musik pengalaman berkreasi dan aktifitas musik dalam kelompok merupakan stimulus yang dapat memperkuat dan mendorong perubahan perilaku. b. Musik dalam setiap bait lirikmya terdapat pesan-pesan moral yang ingin disampaikan. c. Efektifitas musik dapat didengar oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja. d. Lirik lagu dalam musik kebanyakan menggunakan Bahasa yang simple, ringan dan mudah dimengerti dan dihafal.
26
e. Orang yang mendengarkan musik dapat memperoleh ketenangan dan semangat. f. Musik merupakan Bahasa hati dan lirik-lirik dalam setiap lagu cenderung se-alur dengan irama kehidupan.18 D. Analisis Framing Zhongdang dan Gerald M. Kosicki Berdasarkan konsep psikologi, framing dapat dilihat sebagai suatu penempatan informasi dalam konteks yang unik, sehingga elemen-elemen suatu isu memperoleh alokasi sumber kognitif individu lebih besar. Konsekuensinya, elemenelemen yang terseleksi menjadi penting dalam mempengaruhi penilaian individu dalam penarikan kesimpulan.19 Framing sederhana secara sederhana dapat digambarkan sebagai analisis untuk mengetahui bagaimana realitas (peristiwa, aktor, kelompok atau apa saja) yang dibingkai oleh media.20 Analisis bingkai merupakan dasar struktur kognitif yang memandu persepsi dan representasi realitas untuk membongkar ideologi dibalik penulisan informasi. Menjelaskan bahwa latar belakang budaya membentuk pemahaman terhadap sebuah peristiwa. Analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki merupakan salah satu analisis framing terpopuler yang digunakan untuk memperoleh gambaran isi
18
Djohan, Terapi Musik, Teori Dan Aplikasi, h. 135 Alex Sobur, Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotic, Dan Analisis Framing. (Bandung: Pt. Remaja Rosdakarya, 2001), h. 163 20 Eriyanto, Analisis Framing, (Yogyakarta: Lkis, 2002), h. 32 19
27
pesan yang disampaikan. Model analisis framing ini terbagi menjadi empat struktur besar, yaitu: struktur sintaksis, struktur skrip, struktur tematik dan struktur retoris.21 1. Struktur Sintaksis Struktur-struktur tersebut berhubungan dengan bagaimana penulis menyusun gagasan dalam sebuah cerita. Bagian-bagian yang diamati adalah judul, latar dan lainnya. Bagian ini disusun dalam bentuk tetap dan teratur sehingga membentuk skema yang menjadi pedoman bagaimana cerita hendak disusun.22 Dalam sebuah plot (peristiwa-peristiwa yang ditampilkan dalam cerita yang berdasarkan sebab-akibat), hal yang sangat esensial untuk diperhatikan adalah peristiwa, konflik dan klimaks. Eksistensi plot itu sendiri sangat ditentukan oleh ketiga unsur tersebut. Demikian pula dengan masalah kualitas dan kadar kemenarikan sebuah cerita fiksi.23 Peristiwa dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu peristiwa fungsional, kaitan dan acuan. Peristiwa fungsional adalah peristiwa-peritiwa yang menentukan atau mempengaruhi perkembangan plot. Urutan-urutan peristiwa fungsional merupakan inti sebuah karya fiksi yang bersangkutan. Peristiwa kaitan adalah peristiwa yang berfungsi mengaitkan peristiwa-peristiwa penting dalam pengurutan penyajian cerita.24 Peristiwa acuan adalah peristiwa yang tidak secara langsung berpengaruh atau berhubungan dengan perkembangan plot, melainkan mengacu pada unsur lain, misalnya berhubungan dengan masalah perwatakan atau suasana yang 21
Burhan Nurgyantoro, Teori Pengkajian Fiksi (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2005), h. 113 22 Burhan Nurgyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, h. 113 23 Burhan Nurgyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, h. 113 24 Burhan Nurgyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, h. 113
28
melingkupi batin seorang tokoh. Dalam hal ini bukannya alur dan perisitwaperistiwa penting yang diceritakan melainkan bagaimana suasana alam dan batinn dilukiskan. Selain peristiwa, dalam sebuah plot juga dikenal dengan adanya konflik. Konflik menyarankan pada sesuatu yang bersifat tidak menyenangkan yang terjadi atau dialami oleh tokoh cerita yang jika tokoh itu mempunyai kebebasan untuk memilih, ia (mereka) tidak akan memilih peristiwa itu menimpa dirinya. Bentuk konflik sebagai bentuk kejadian dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu: konflik fisik dan konflik batin serta konflik eksternal dan konflik internal.25 Hal terakhir yang menentukan arah perkembangan plot adalah klimaks. Menurut Stanton dalam Burhan Nurgiyanto menyatakan bahwa klimaks adalah saat konflik telah mencapai tingkat intensitas tertinggi, dan saat hal itu merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari kejadiannya. Artinya, berdasarkan tuntutan dan kelogisan cerita, peristiwa da saat itu boleh terjadi dan boleh juga tidak.26 2. Struktur Skrip Struktur ini melihat bagaimana strategi penulis cerita mengisahkan atau menceritakan peristiwa-peristiwa sesuai dengan plotnya. Berdasarkan nilai konstruksi dramatik sebuah cerita dalam scenario. Dalam berita, wartawan
25 26
Burhan Nurgyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, h. 122-124 Burhan Nurgyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, h. 127
29
menggunakan beberapa peringkat dalam struktur skrip ini yaitu 5W+1H (What, when, who, where, why, how).27 3. Struktur Tematik Struktur ini berhubungan dengan cara penulis cerita mengungkapkan pandangannya atas peristiwa ke dalam proposisi, kalimat atau hubungan antarkalimat yang membentuk teks secara keseluruhan. Perangkat yang digunakan adalah detail, koherensi, bentuk kalimat dan kata ganti. Melalui perangkat-perangkat ini membantu melihat bagaimana pemahaman itu diwujudkan dalam bentuk yang lebih kecil.28 Detil merupakan strategi bagaimana komunikator mengekspresikan sikapnya dengan cara yang implisit. Sikap atau wacana yang akan dikembangkan oleh seorang komunikator kadangkala tidak perlu disampaikan secara terbuka, tetapi dari detil bagian mana yang dikembangkan dan mana yang dikemukakan dengan detil yang besar, akan menggambarkan wacana yang dikembangkan oleh komunikator.29 Koherensi merupakan jalinan antar kata atau kalimat dalam teks. Dua buah kalimat yang mengggambarkan kalimat dengan fakta berbeda dihubungkan sehingga tampak koheren. Sehingga fakta yang berbeda tersebut dapat menjadi berhubungan ketika seseorang menghubungkannya. Tujuan dari elemen koherensi ini adalah untuk melihat bagaimaa seseorang menggunkana wacana 27
Misbach Yusa Biran, Teknik Menulis Skenario Film Cerita (Yogyakarta: Pustaka Jaya, 2006), h. 238 28 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: Lkis, 2001), h. 238 29 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 235
30
untuk menjelaskan suatu fakta atau peristiwa. Apakah perostiwa itu saling terpisah atau berhubungan, atau bahkan sebab-akibat. Pilihan-pilihan mana yang diambil ditentukan oleh sejauh mana kepentingan komunikator terhadap peristiwa tersebut.30 Bentuk kalimat adalah yang berhubungan dengan cara berfikir logis, yaitu prinsip kausalitas. Logika kausalitas jika diterjemahkan kedalam Bahasa menjadi susunan subjek (yang menerangkan) dan predikat (yang diterangkan). Bentuk kalimat ini bukan hanya persoalan teknis kebenaran tata Bahasa, tetapi juga menentukan makna yang dibentuk oleh susunan kalimat. Dalam kalimat yang berstruktur aktif, seseorang menjadi subjek dari pernyataannya, sedangkan dalam kalimat pasif seseorang menjadi objek dari pernyataannya.31 Kemudian terakhir adalah kata ganti. Merupakan elemen untuk memanipulasi Bahasa dengan menggunakan komunikasi yang imajinatif. Kata ganti merupakan alat yang digunakan oleh komunikator untuk menunjukan dimana posisi seseorang dalam sebuah wacana. Dalam mengungkapkan sikapnya, seseorang dapat menggunakan kata ganti “saya” atau “kami” yang menggambarkan bahwa sikap tersebut merupakan sikap resmi komunikator semata-mata. Namun, ketika memakai kata ganti “kita” menjadikan sikap tersebut sebagai representasi dari sikap bersama dalam suatu komunitas tertentu. Dalam hal ini, kata ganti merujuk pada konteks kategori tertentu. Berbagai kata
30 31
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 242 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 251
31
ganti yang berlainan digunakan secara strategis sesuai dengan kondisi yang ada. Prinsipnya adalah merangkul dukungan dan menghilangkan oposisi yang ada.32 4. Struktur Retoris Struktur ini berhubungan dengan bagaimana penulis menekankan arti tertentu ke dalam sebuah cerita. Struktur ini melihat bagaimana penulis memakai kata, idiom, bentuk cerita yang ditampilkan sebagai penekanan arti tertentu kepada pembaca atau penonton. Dalam struktur retoris ini terdapat dua perangkat yaitu Leksikon dan Metafora. Leksikon merupakan pemilihan dan pemakaian kata-kata tertentu untuk menandai atau menggambarkan peristiwa. Pilihan kata-kata yang dipakai menunjukan sikap dan ideologi tertentu.33 Metafora merupakan ungkapan dan kiasan dari sebuah wacana teks yang dimaksudkan sebagai bumbu atau ornament dari suatu teks. Meskipun dikatakan sebagai sebuah bumbu atau ornamen, penggunaan metafora tertentu juga bisa dijadika sebagai petunjuk untuk mengerti makna suatu teks.34
32
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 253-254 Eriyanto, Analisis Framing, h. 257 34 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 259 33
BAB III PROFIL SIMPONI BAND
A. Sejarah Berdirinya Simponi Band Simponi merupakan sebuah band yang berasal dari Jakarta yang beranggotakan 5 orang pemuda yang mempunyai kepekaan sosial yang cukup tinggi, yaitu: M. Berkah Gamulya (vokal latar, pemateri), Rendy Ahmad (vokalis, gitaris), Rama Aruman (bassist, vocal latar), Bayu Agni (gitaris, vokal latar) dan T. Zulqaini Khaiqal (drummer). Band ini terbentuk pada tanggal 28 Oktober 2010. Nama Simponi itu sendiri merupakan sebuah singkatan dari “Sindikat Musik Penghuni Bumi” yang bisa diartikan sebagai sekelompok pemuda penghuni bumi yang indah ini yang ingin menyuarakan suaranya melalui musik.1 Pada awal terbentuknya, Simponi bukan merupakan sebuah band, melainkan sebuah perkumpulan, sindikat, paguyuban yang terdiri dari beberapa band, penyanyi solo dan beberapa beatboxer. Kemudian dari beberapa band tersebut dilakukan seleksi sehingga terbentuklah menjadi satu band yaitu Simponi pada tahun 2012. Bisa dikatakan personil dari band Simponi merupakan “cabutan” dari beberapa band yang ikut dalam perkumpulan tersebut. Layaknya sebuah band, sudah hal wajar dan lumrah jika mengalami perantian personil. Begitupun dengan Simponi, formasi yang sekarang adalah formasi yang ke tiga setelah beberapa kali berganti personil.
1
www.simponi10.blogspot.com, yang diakses pada tanggal 5 April 2016 Pukul 20.00 WIB
32
33
Awal terbentuknya Simponi menjadi sebuah band, para personil Simponi merasa kurang percaya diri dengan nama Simponi tersebut. Karena mereka berfikir bahwa nama Simponi untuk dijadikan sebuah nama band terasa sangat culun dan kurang greget serta terasa sangat feminis ketika didengar. Seperti diungkapkan M. Berkah Gamulya salah satu personil Simponi, bahwa:2 ”Ketika Simponi terbentuk menjadi satu band, kami sempat berfikir bahwa nama Simponi itu kurang pas untuk dijadikan sebuah nama band. Karena terdengar culun dan terkesan feminim ketika sebuah band diberikan nama Simponi, seperti kurang greget.” Mereka sempat berfikir untuk mengganti nama menjadi “sindikat musik” atau “sister in danger” yang terdengar lebih pas untuk dijadikan sebuah nama band. Namun cukup banyak yang tidak setuju ketika mereka ingin mengganti nama tersebut sehingga mereka tetap menggunakan nama Simponi sampai saat ini yang merupakan singkatan dari Sindikat Musik Penghuni Bumi yang terdengar lebih filosofis ketika mengetahui singkatan dari Simponi itu sendiri. Simponi merupakan sebuah band yang mengusung genre Pop-Rock dan memilih jalur Independent atau biasa disebut band Indie dalam menciptakan dan menyebarluaskan lagu-lagu mereka kepada pendengar musik. Maksud band indie di sini adalah mereka memproduksi lagu dan menyebarluaskan lagu-lagu mereka secara mandiri tanpa ada campur tangan dari pihak label rekaman, sehingga mereka lebih bebas dalam menulis dan mencurahkan ide-ide dalam membuat lagu tanpa adanya intervensi dari pihak label. Atas dasar hal ini Simponi lebih memilih menjadi sebuah band indie. Namun mereka juga tidak menutup kemungkinan untuk 2
Wawancara pribadi dengan M. Berkah Gamulya salah satu personil Grup Band Simponi, Jakarta, 8 April 2016 Pukul 16.00
34
bergabung dengan pihak label rekaman agar musik mereka bisa didengar oleh lebih banyak pendengar musik. Berbeda dengan banyak band sekarang yang selalu mengangkat tema cinta, galau, sedih dan air mata, Simponi lebih memilih untuk menjadikan isu-isu sosial untuk dijadikan sebagai tema utama untuk dijadikan sebuah lagu. Mereka menganggap bahwa isu-isu sosial lebih penting diangkat untuk dijadikan tema utama dalam membuat lagu karena permasalahan bangsa ini bukan hanya sekedar masalah cinta, galau dan air mata. Lagu-lagu yang Simponi ciptakan merupakan lagu-lagu yang bertemakan mengenai isu-isu sosial yang terjadi pada bangsa ini. Seperti isu tentang lingkungan, kekerasan dan pelecehan terhadap anak dan perempuan, toleransi antar umat beragama, pelanggaran HAM dan masalah korupsi yang tidak pernah hilang dari negeri ini. Selain itu mereka juga membuat lagu yang bertemakan tentang cinta, karena menurut mereka anak muda harus paham dan merasakan cinta.3 B. Visi Dan Misi Sejak awal terbentuk sebuah perkumpulan dan paguyuban dari beberapa band sampai hingga menjadi satu band yaitu Simponi tujuan awal mereka adalah ingin menjadikan musik sebagai alat atau media pendidikan. Jadi musik bukan hanya sekedar dijadikan sebagai media untuk menghibur saat mengisi waktu luang, namun mereka juga ingin menjadikan musik sebagai media untuk menyalurkan pesan-pesan
3
Wawancara pribadi dengan M. Berkah Gamulya salah satu personil Grup Band Simponi.
35
dan menjadikan musik sebagai alat untuk pendidikan. Seperti yang dikatakan oleh M. Berkah Gamulya, yaitu:4 “simponi berawal dari sebuah perkumpulan dari banyak band sampai menjadi satu band yang mempunyai tujuan utama untuk menjadikan musik sebagai media pendidikan. Sehingga dengan seperti itu kami sebagai sebuah band merasa lebih berguna. Dan Simponi ada untuk pendidikan, jika kami tidak memerikan sebuah pendidikan melalui musik maka Simponi tidak ada atau bubar” Selain itu Simponi juga ingin turut berperan dalam mengatasi masalah sosial yang ada di Indonesia melalui lirik-liriknya yang berisikan tentang masalah-masalah sosial yang ada di Indonesia. Mereka juga mempunyai cara yang mereka anggap cukup efektif untuk melakukan pendidikan melalui musik. Yakni dengan mengadakan Diskusi Musikal ke sekolah-sekolah dan universitas-universitas yang ada di Indonesia. Simponi bisa dikatakan sebagai band pertama yang menggunakan konsep diskusi musikal disetiap acara mereka. Maksud dari konsep diskusi musikal disini adalah memadukan antara seminar dengan sebuah konser musik dari sebuah band. Adanya ide konsep diskusi musikal ini berawal pada tahun 2010 mereka ingin mengadakan seminar atau penyuluhan ke sekolah-sekolah namun bukan penyuluhan yang membosankan lalu terciptalah konsep diskusi musikal dimana ketika seminar atau penyuluhan sedang berlangsung, musik pun juga terus berjalan. Dan lagu-lagu yang dibawakan juga harus sesuai dengan tema penyuluhan atau seminar tersebut. Respon dari para peserta seminar juga sangat positif karena mereka mendapatkan hiburan sekaligus informasi dari diskusi musikal tersebut. Pesan yang ingin
4
Wawancara pribadi dengan M. Berkah Gamulya salah satu personil Grup Band Simponi.
36
disampaikan juga bisa dikatakan lebih mengena karena seminar tersebut menjadi lebih menarik dan tidak membosankan sekaligus musiknya juga menjadi lebih berbobot.5 Sampai saat ini mereka telah mengadakan acara diskusi musikal di 230 sekolah dan kampus, dengan total pelajar dan mahasiswa sebanyak 32.030 di Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi, NTT dan Maluku yang dilakukan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015.6 Selain itu Simponi band juga ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk bisa lebih memperluas dalam memaknai sebuah lagu, dimana lagu tersebut juga bisa dijadikan sebagai alat untuk mendidik dan memberikan informasi. Bukan hanya sebagai alat untuk hiburan semata dengan simbol-simbol cinta dan kegalauan. C. Karya Yang Diproduksi Awal terbentuknya Simponi menjadi sebuah band pada tahun 2012, mereka hanya memiliki satu buah single lagu yang berjudul “Vonis”. 7 Melalui lagu yang berjudul Vonis inilah mereka mulai prestasi yang bisa mengharumkan bangsa Indonesia dikancah musik Dunia. Lewat lagu Vonis pula nama Grup Band Simponi mulai dikenal oleh penikmat musik di Indonesia. Bisa dikatakan lagu vonis ini merupakan sebagai lagu “jagoan” yang mengantarkan Simponi bisa berprestasi dan dikenal. Lagu yang berjudul Vonis ini merupakan sebuah lagu yang bertemakan tentang korupsi yang semakin merebak, memburuk dan semakin memprihatinkan di 5
Wawancara pribadi dengan M. Berkah Gamulya salah satu personil Grup Band Simponi. www.simponi10.blogspot.com yang diakses pada 28 Maret 2016 Pukul 20.00 WIB 7 Wawancara pribadi dengan M. Berkah Gamulya salah satu personil Grup Band Simponi. 6
37
Indonesia. Karena semakin berkembangnya zaman perilaku korupsi di Indonesia semakin “menggila” dan semakin berani tanpa memandang usia ataupun jenis kelamin. Dalam lagu ini juga diceritakan bagaimana dari dampak korupsi yang terjadi di Indonesia. Selain itu, dalam lagu ini juga terdapat ajakan untuk para pemuda yang tidak boleh diam dalam melihat perilaku korupsi. Pada tahun 2013, Indonesian Corruption Watch (ICW) memproduksi album kompilasi yang berisikan tentang lagu-lagu dari band-band Indonesia yang mempunyai tema tentang Anti-Korupsi yang diberi judul “Frekuensi Perangkap Tikus I”, dan lagu Vonis ini menjadi salah satu lagu yang ada dalam album kompilasi tersebut. Momentum ini juga dijadikan sebagai sebuah pengantar menuju mini album debut mereka.8 Kemudian setahun berselang pada tahun 2013 mereka merilis mini album mereka yang pertama yang diberikan nama “Cinta Bumi Manusia”. Mini album ini merupakan album debut mereka setelah terbentuk menjadi sebuah band. Sebagimana band indie, semua biaya dan persiapan rekaman pada mini album ini dikerjakan secara mandiri.9 Secara garis besar mini album ini memabahas tentang isu-isu sosial yang tengah hangat pada saat itu, seperti: Korupsi, kekerasan terhadap perempuan dan juga lingkungan hidup. Dalam mini album ini terdapat empat buah lagu yang diciptakan sendiri oleh para personil Simponi. Tidak lupa pada mini album ini single pertama mereka yang berjudul “Vonis” juga turut menjadi salah satu lagu di mini album ini, selain lagu Vonis terdapat tiga buah lagu lainnya, yaitu: Sister in Danger,
8 9
www.simponi10.blogspot.com yang diakses pada tanggal 28 Maret 2016 Pukul 20.00 www.simponi10.blogspot.com yang diakses pada tanggal 28 Maret 2016 Pukul 20.00
38
We are Sinking dan Sejenak Mengerti. Di bawah ini merupakan lirik dan penjelasan dari setiap lagu yang ada pada mini album ini: WE ARE SINKING Day by day Looks we never care about the world So the nature is sick And the earth is dying
VONIS (VERDICT) Semua karena korupsi Negeri kaya anak kurang gizi Rakus pejabat politisi Bangsa kaya anak tak sekolah
Earth has been destroyed
Pengusaha rakus hutan gundul Bencana datang tak henti Vonis hakim bisa dibeli Koruptor dilindungi
It is getting hotter It is greedy industries Sink, we are sinking To the future that so dark This is not a forecast This is a bad fact It is a strong warning For you the policy maker SISTER IN DANGER My old sister is in danger My young sister is in danger My aunty is in danger My mother is in danger Don’t teach how to dress Teach your brain about humanity My family is in danger Your family is in danger My friends is in danger You are all in danger Don’t rule how to walk Watering your heart with kindness Don’t you blame the victims Maybe you’ll be the next Lets question the law Where has justice gone Show respect, empathy Live in solidarity Improve our attitude
We are making a movement We are not a silent generation Share your wild imagination We are building a revolution Kita mengaku bertanah air Satur tanah air tanpa korupsi Kita mengaku berbangsa satu Bangsa yang lestari Kita mengaku berbahasa Satu Bahasa tanpa kekerasan One world without corruption Indonesia without corruption
FAJAR MUNIR, SENJA KAMISAN Malam tersenyum dalam misteri , Tuhan selalu dalam dekap Kamu menawan dalam sederhana, Cintamu luar biasa Api bumi sepanas semangatmu, Embun pagi sedingin nasehatmu Lalu akar tumbuh membesar, Kuat dan tak tercabut Kamisan, menolak lupa, Kamisan, lawan ketakutan Payung hitam, coba hapus kelam, Payung hitam, untuk keadilan
39
Justice from the mind
Perjuangan baru selangkah, Tuk kemuliaan sesama manusia Mereka panik lalu membunuh, Muntahmu muntahkan amarah Tabel 3.1 Lirik Lagu Mini Album Simponi
“Vonis” merupakan judul single pertama mereka, dan juga lagu ini merupakan lagu yang mengharumkan nama Simponi dan nama Indonesia di kancah musik Internasional. Pada lagu ini Simponi berusaha menyuarakan bagaimana semakin buruk dan meluasnya korupsi yang terjadi di Indonesia. Selain itu, dalam lagu ini juga dijabarkan secara singkat bagaimana dampak dari korupsi itu sendiri terhadap masyarakat Indonesia. Dalam lagu ini juga Simponi berusaha menyadarkan dan mengajak generasi muda untuk bertindak terhadap korupsi dan jangan menjadi generasi yang hanya diam. Secara garis besar lagu ini juga mengekspresikan sikap untuk melawan korupsi.10 “Sister In Danger” Melalui lagu ini Simponi kembali berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah musik Internasional. Lagu Sister In Danger ini berhasil menjadi juara I kompetisi musik “Sounds Of Freedome” di Inggris pada tahun 2012. Lagu ini merupakan sebuah lagu yang dipersembahkan kepada seluruh wanita korban pelecehan dan perkosaan. Secara garis besar lagu ini membahas mengenai kekerasan dan pelecehan yang terjadi pada perempuan yang semakin marak belakangan ini. “We are Sinking” merupakan sebuah lagu yang yang diciptakan untuk tujuan menyadarkan bagaimana lingkungan dan alam kita sudah semakin rusak karena kemajuan zaman. Lirik lagu ini juga berusaha untuk menyadarkan bahwa kita sebagai
10
Wawancara pribadi dengan M. Berkah Gamulya salah satu personil Grup Band Simponi.
40
penghuni bumi sudah tidak perduli lagi dengan kondisi alam dan lingkungan kita. Bagaimana sudah banyak pabrik-pabrik yang didirikan tanpa melihat lebih jauh dampaknya terhadap alam. “Sejenak Mengerti” adalah satu-satunya judul yang bertemakan tentang cinta dalam mini album “Cinta Bumi Manusia” ini. Lagu ini dipersembahkan untuk para pemuda yang menurut simponi juga harus mengerti dan memahami apa itu yang dinamakan cinta. Kemudian pada 8 Maret 2014 Simponi meluncurkan album perdana mereka setelah sebelumnya mengeluarkan mini album. Album ini mereka beri nama “Jejak Langkah kita” yang juga terinspirasi dari karya Pramoedya Ananta Toer yaitu Tetralogi Buruh. Album ini sengaja mereka luncurkan pada tanggal 8 Maret karena pada tanggal itu pula bertepatan dengan hari Perempuan Internasional. Album ini juga tetap membahas mengenaui isu-isu sosial seperti lingkungan hidup, korupsi, dan kekerasan terhadap perempuan dan anak.11 Alasan mereka meluncurkan bertepatan dengan hari perempuan internasional karena album “Jejak Langkah Kita” ini mereka persembahkan kepada para perempuan yang mengalami tindakan kekerasan dan pelecehan seksual. Album ini berisikan 10 buah lagu, beberapa lagu pada album ini mereka buat dan persembahkan kepada para perempuan untuk menjadi bagian gerakan nasional dan internasional pengehentian seksual. Selain itu lagu “Sister in Danger” juga turut kembali masuk pada album mereka ini. Sembilan lagu yang lain adalah: PerEMPUan, Terlalu
11
www.simponi10.blogspot.com yang diakses pada tanggal 28 Maret 2016 Pukul 22.00 WIB
41
Banyak, Kisah Cicak Dan Buaya Belum Selesai, Pesisir Laut Milik Kami, Trias Corruptica, Fajar Munir Senja Kamisan, Berebut Surga, Gunung Padang Dan Bilang Saja.12 Berbeda dengan mini album sebelumnya, keunikan dari album ini adalah pada segi pendanaan. Pada album “Jejak Langkah Kita” Simponi mengadakan Crowd Funding, yaitu pendanaan massal atau bisa dikatakan sebagai sumbangan dari para fans, sahabat dan beberapa lembaga yang juga turut berpartisipasi.13 Dibawah ini adalah lirik lagu dan penjelasan lagu dari album “Jejak Langkah Kita”: TERLALU BANYAK Rumah bagai rimba / Hawa nafsu hewan buas Otak kosong, hati beringas / Anak sendiri menjadi mangsa Sekolah bagai lautan / Diserang badai tanpa teladan Ilmu bintang tak diajarkan / Masa depan telah tenggelam Tak sanggup lagi, tuliskan lagi / Inisial korban, setiap hari Semakin banyak, semakin muda / Semakin dekat, semakin suram Pergaulan bagai perjudian / Sembarang kawan penuh jebakan Pacar percaya jadi perdaya / Informatika simalakama
KISAH CICAK BUAYA BELUM SELESAI Si cicak badannya kecil / Buntut putus tak akan mati Ditangkaplah para pengutil / Agar negeri bebas korupsi Si buaya giginya tajam / Badannya besar kulitnya keras Kasak-kusuk bikin konspirasi / Rekeningnya gendut sekali Cicak tak takut lawan buaya / Ibu pertiwi jadi taruhannya Cicak tak gentar diserang buaya / Demi anak cucu kita
Jangan kita biarkan / Keadilan harus ditegakkan
PESISIR DAN LAUT MILIK KAMI Kekayaan kita ada di laut / Kemiskinan kita ada di pesisir Ikan-ikan mati karena pencemaran / Reklamasi menjadi-jadi, kampung nelayan jadi korban
PEREMPUAN Cita tak bisa tegak / Tanpa rasa berani Kita bangun pasak / Dengan perjuangan
Rentenir merajalela, anak nelayan tak sekolah Perahu tak lagi anggun, jembatan beton terus
12 13
www.simponi10.blogspot.com yang diakses pada tanggal 28 Maret 2016 Pukul 22.00 WIB www.simponi10.blogspot.com yang diakses pada tanggal 28 Maret 2016 Pukul 22.00 WIB
42
sejati
dibangun
Kendaraan tercepat / Adalah imajinasi Biarkan kami melesat / Untuk kesetaraan yang hakiki
Kami akan rebut kembali / Pesisir, laut, milik kami Nenek moyang orang pelaut / Semangat kami pantang surut
Luka tegarkan jiwa / Hilang dalam senyuman Duka bangunkan rasa / Satu dalam pelukan Agar kesedihan / Menjadi masa lampau Agar keadilan / Melimpah dalam sejarah
Jatah solar menguap, dihisap koruptor Monopoli sektor properti, pantai bukan milik kita lagi
(Empu) Bukan objek seksual / (Empu) Subjek keadilan (Empu) Kemuliaan, kehormatan / (Empu) Lahirkan masa depan
FAJAR MUNIR, SENJA KAMISAN Malam tersenyum dalam misteri / Tuhan selalu dalam dekap Kamu menawan dalam sederhana / Cintamu luar biasa
TRIAS CORRUPTICA ExecuTHIEVES pencuri negeri sipil Subsidi dicabut, bank-bank di-bail out
Api bumi sepanas semangatmu / Embun pagi sedingin nasehatmu Lalu akar tumbuh membesar / Kuat dan tak tercabut
LegislaTHIEVES rajin bolos dan plesir Utak-atik anggaran, minta komisi JudicaTHIEVES jadi sarang mafia Jubah hitam, palu ketidakadilan Jumat keramat untuk kalian / Baris saja dalam antrian Koruptor harus dimiskinkan / Hey kawan, ini kewajiban! PancaGILA 1. Keuangan yang maha esa 2. Kemanusiaan yang tidak adil dan tidak beradab 3. Permusuhan Indonesia 4. Kerakyatan yang tidak dipimpin oleh hikmat, tanpa kebijaksanaan, dalam permusyawaratan perwakilan asal-asalan 5. Ketidakadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia GUNUNG PADANG Pendar purnama pendar jiwa / Mengantarku pada pintu purba Meniti perjalanan ke masa silam / Mendaki
Kamisan, menolak lupa / Kamisan, lawan ketakutan Payung hitam, coba hapus kelam / Payung hitam, untuk keadilan Perjuangan baru selangkah / Tuk kemuliaan sesama manusia Mereka panik lalu membunuh / Muntahmu muntahkan amarah BEREBUT SURGA Tuhan semesta memberi cintanya / Kepada semua umat manusia Namun manusia berebut kasihnya / Saling bertarung, tega menghukum Tuhan ciptakan kita berbeda / Lalu mengapa kita melawan-Nya Perbedaan jadi anugerah / Jika akal dan hati menangkap ilmu yang telah diberikan-Nya Maka tiada lagi permusuhan / Dan umat manusia hidup dalam kedamaian sejati / Kemanusiaan lah jiwanya Minoritas ditindas, mayoritas melindas / Sesat menyesatkan, oh tolong hentikan!
43
asa kejayaan bangsa Denting musik indah bebatuan / Semilir angin penuh kesejukan Gunung Padang adalah perenungan / Tentang rahasia suatu kemegahan Akan kembali langkahku pada Gunung Padang / Gotong royong untuk sejarah peradaban / Sibak semua mimpi, tunjukkan pada dunia / Disana kutemukan akarnya
BILANG SAJA Segala yang ada di diriku / Kau hancurkan semua ini Dengan kata manismu / Hilang percaya aku padamu Pengorbanan yang telah kuberikan / Tiada artinya lagi Semua karena masa lalumu / Apa peduli dirimu Dengan kesetiaanku pada dirimu / Untuk dirimu Bilang saja bila kau tak lagi cinta / Bilang saja bila kau masih mencintainya Bilang saja cinta kalau itu dusta / Bilang saja kalau kau tak pernah mencintai aku Hilang percaya aku padamu / Kau sia-siakan aku Dengan semua pengorbananku / Apa peduli dirimu Dengan kesetiaanku pada dirimu / Untuk dirimu
Tabel 3.2 Lirik Lagu Album Jejak Langkah Kita
“Terlalu Banyak” merupakan sebuah lagu yang mereka ciptakan dan persembahkan kepada para perempuan yang mengalami tindakan kekerasan. Lagu ini membahas tentang banyaknya perempuan yang menjadi korban tindakan kekerasan seksual. Selain itu dalam lagu ini juga membahas tentang para pelaku kekerasan tersebut yang berada sangat dekat dengan korban dengan memanfaatkan “relasi kuasa” seperti status, umur, jabatan, agaman dan lainnya. “PerEMPUan” lagu ini juga merupakan sebuah lagu yang mereka persembahkan kepada para perempuan, penyintas, organisasi, laki-laki, transgender dan siapapun yang tak pernah lelah memperjuang hak-hak perempuan, penghentian
44
kekerasan terhadap perempuan dan keadilan gender. Lagu ini membahas bagaimana perempuan juga memiliki hak yang sama dengan laki-laki dan bukan hanya menjadi objek seksual semata. “Kisah cicak dan buaya belum selesai” adalah sebuah lagu yang bertemakan tentang perlawanan dan usaha-usaha pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh para koruptor dan kawan-kawannya. Dalam lagu ini dibahas bagaimana para koruptor berupaya melemahkan hukuman terhadap para koruptor dengan segala cara. Mereka menggunakan jabatan dan kekuasaannya. “Pesisir laut milik kami” merupakan sebuah lagu yang menceritakan tentang ironi kehidupan nelayan yang jauh dari perspetif maritim, lagu ini juga membahas bagaimana tentang lingkungan hidup di pesisir yang rusak dan tercemar akibat reklamasi dan pencemaran lingkungan. Lagu ini juga dibuat dengan bekerja sama dengan Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA). “Fajar Munir Senja Kamisan” adalah sebuah lagu yang dipersembahkan kepada pahlawan pembela Hak Asasi Manusia yaitu Munir. Lagu ini juga menceritakan bagaimana proses pengadilan terhadap kasus pembunuhan Munir yang masih belum selesai. Lagu ini juga dipersembahkan kepada para pejuang aksi “Kamisan” yang dilakukan setiap minggunya. “Trias Corruptica” sebuah lagu
yang bertemekan tentang korupsi.
Menceritakan bagaimana tindakan korupsi yang semakin banyak dan beranak-pinak di semua sector kehidupan berbangsa dan bernegara. Lagu ini juga sebagai bentuk dukungan terhadap KPK dan pihka-pihak yang terus berjuang untuk pemberantasan korupsi.
45
“Berebut Surga” secara garis besar lagu ini membahas bagaimana semakin rendahnya kita dalam bertoleransi antar umat beragama. Dalam lagu ini juga dijabarkan bagaimana kita sebagai umat beragama saling “menuhankan” antar satu dengan yang lainnya, dan juga saling menghakimi serta merasa dirinyalah yang paling benar. “Gunung Padang” merupakan lagu yang menceritakan keindahan situs-situs prasejarah yang ada di Indonesia. Lagu ini juga sebagai penghargaan atas situs-situs prasejarah yang diteliti dengan tekun oleh para peneliti dari dalam dan luar negeri. Lirik dari lagu ini diciptakan ole Dr. Lily Tjahjandari (Phil) yaitu salah satu anggota tim terpadu riset mandiri gunung padang. Lagu terakhir dalam album ini adalah lagu yang berjudul “Bilang Saja”. Merupakan satu-satunya lagu yang bertemakan tentang cinta dan kegalauan remaja masa kini. D. Prestasi Yang Diraih Simponi Band Grup band Simponi merupakan sebuah band yang beraliran Pop-Rock yang mengusung jalur indie. Mungkin kita memang masih jarang melihat mereka tampil di layar kaca karena mereka bukan band label yang hampir setiap hari kita lihat di layar kaca yang kebanyaka mengusung tema cinta dan galau pada setiap lagunya. Meskipun begitu, prestasi dari Simponi tidaklah dapat kita pandang sebelah mata dalam menghamrumkan nama Indonesia dalam kancah musik Mancanegara. Pada tahun 2011, mereka mendapatkan penghargaan dari MURI (Museum Rekor Indonesia) karena menggelar diskusi musikal dengan tema Global Warming yang dinamakan dengan Rock N’ Green Tour. Diskusi musikal ini diselenggarakan
46
di 82 sekolah di pulau Sumatera, Jawad an Bali yang dilakukan selama 82 hari NonStop.14 Bisa dikatakan grup Band Simponi merupakan band yang pertama yang menggunakan konsep diskusi musikal dalam setiap penampilannya. Mereka tidak hanya sekedar memainkan musik sebagai hiburan saja namun juga memberikan penyuluhan atau seminar yang dikemas dengan nama diskusi musikal. Dalam rentan waktu dari tahun 2010 sampai tahun 2015 simponi sudah menggelar diskusi musikal di 230 sekolah/kampus, yang diselenggarakan di 48 kota di pulau Jawa, Sumatera, Jawa, Bali, NTT dan Maluku. Dengan total peserta mencapai 32.030 siswa/mahasiswa. Kegiatan semacam ini sangatlah jarang dilakukan oleh grup band zaman sekarang.15 Dalam kancah musik Internasional, prestasi dari grup band Simponi juga tidak bisa dianggap remeh dan dipandang sebelah mata. Pada tahun 2012 Simponi berhasil menjadi juara II di kompetisi Musik Fair Play di Belgia dan Brazil. Kompetisi Fair Play merupakan sebuah kompetisi musik Internasional tentang AntiKorupsi yang di ikuti oleh banyak musisi seluruh dunia. Melalui lagu yang berjudul “Vonis” Simponi berhasil merebut juara II dikompetisi tersebut. Lagu tersebut merupakan sebuah lagu yang membahas bagaimana korupsi di Indonesia yang semakin hari bertambah banyak dan semakin parah. Setelah berhasil menjadi juara II dikompetisi tersebut, kemudian Simponi diajak untuk bekerja sama bersama KPK
14 15
www.simponi10.blogspot.com yang diakses pada tanggal 28 Maret 2016 Pukul 22.00 WIB Wawancara pribadi dengan M. Berkah Gamulya salah satu personil Grup Band Simponi.
47
dan ICW sebagai duta dari lembaga tersebut untuk menyelenggarakan diskusi musikal yang bertemakan tentang Anti-Korupsi.16 Grup Band Simponi juga mewakili Indonesia di acara Asia Pacific Environmental Youth Forum di Korea Selatan pada tahun 2011 dan 2012.17 Ini merupakan sebuah acara untuk memperingati hari pemuda pemuda internasional, yang diadakan untuk membantu pemuda internasional dalam menyuarakan tentang isu lingkungan hidup, kesadaran lingkungan dan global warming.18 Kemudian pada tahun 2014 dengan lagunnya yang berjudul “Sister in Danger”, Simponi berhasil menjadi juara I pada kompetisi Sounds of Freedome di Inggris. Kompetisi ini merupakan sebuah kompetisi Internasional yang membahas tentang isu-isu sosial yang diikuti oleh banyak sekali musisi dan band dari berbagai negara. Lagu Sister in Danger merupakan sebuah lagu yang membahas bagaimana semakin merebaknya pelecehan dan kekerasan terhadap perempuan.19 Selain bekerja sama dengan ICW dan KPK, saat ini Simponi juga telah bekerja sama dengan Komnas perempuan, YAPHI, Mongabay Indonesia, The Body Shop Indonesia, Nutrifood dan Mizan Productions. Selain itu Simponi juga menjadi duta BHACA (Bung Hatta Anti-Corruption Awards).
16
Wawancara pribadi dengan M. Berkah Gamulya salah satu personil Grup Band Simponi. www.simponi10.blogspot.com diakses pada tanggal 28 Maret 2016 Pukul 14.00 WIB 18 www.icimod.org/?=4130, yang diakses pada tanggal 12 April 2016 Pukul 09.00 WIB 19 www.simponi10.blogspot.com yang diakses pada tanggal 12 April 2016 Pukul 10.00 WIB 17
BAB IV TEMUAN ANALISIS DATA
A. Analisis Framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki Pada Lagu yang Berjudul “Vonis” 1. Struktur Sintaksis Struktur sintaksis berkaitan dengan bagaimana wartawan merangkai peristiwa di dalam sebuah cerita. Namun dalam penelitian ini kita akan melihat bagaimana grup band Simponi sebagai pencipta lagu merangkai sebuah lagu yang ingin disampaikan kepada pendengar.1 a. Judul Judul dari lagu ini adalah Vonis. Kata “vonis” merupakan sebuah istilah hukum dan sangat sering kita dengar dalam sebuah persidangan. Arti dari kata Vonis itu sendiri merupakan pemberian keputusan jumlah hukuman dan penentuan bersalah atau tidaknya seseorang dalam sebuah persidangan yang dilakukan oleh hakim dan jaksa. Alasan dari grup band Simponi menggunakan kata Vonis menjadi sebuah judul lagu karena mereka melihat bahwa saat ini keadaan lembaga hukum di Negara kita sudah sangat memprihatinkan. Hal ini merujuk pada kenyataan bahwa cukup sering kita melihat bahwa para hakim dan jaksa yang seharusnya menjadi penegak hukum di Indonesia saat ini dengan mudahnya menerima suap yang 1
Burhan Nurgyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, h. 113
48
49
diberikan oleh orang yang bersalah untuk meringankan hukuman yang akan diberikan oleh hakim tersebut. Atas dasar hal tersebut kata Vonis menjadi pilihan grup band Simponi untuk menjadi judul dari lagu ini. Selain itu, kata Vonis menjadi pilihan judul lagu ini karena secara garis besar lagu ini ingin menjelaskan keadaan hukum di negara kita dan para penegak hukum yang sudah sangat memprihatinkan yang menjadikan hukum layaknya barang dagangan untuk diperjual-belikan dan perilaku korupsi serta dampak dari korupsi tersebut di negara kita. Tentu saja hal ini diperkuat dengan pernyataan dari salah satu personel grup band Simponi yang diwawancarai oleh peneliti yaitu M. Berkah Gamulya yang mengatakan: “Dari zaman dulu sampai sekarang bukannya mengalami perbaikan tapi malah bertambah buruk. Korupsi masih terus terjadi padahal sudah ada KPK yang menangkap para koruptor, informasi sudah terbuka dan sudah terjadi reformasi. Harusnya ketika reformasi 1998 terjadi, harapannya pada waktu itu korupsi akan hilang. Tapi pada kenyataannya sampai sekarang masih banyak yang takut-takut bahkan secara terang-terangan melakukan korupsi. Bentuk korupsi itu macammacam, mungkin kita yang masih muda tidak melakukan korupsi uang hingga milyaran tapi kiat melakukan “damai” dengan polisi, atau buat KTP masih melalui calo. Jadi lagu vonis ini seperti rangkuman dari akibat-akibat, penyebab-penyebab dari korupsi.”2 Berdasarkan pernyataan tersebut dapat peneliti simpulkan bahwa melalui lagu Vonis ini pencipta lagu berusaha untuk menonjolkan lembaga hukum sebagai subjek dari lagu tersebut. Suatu lagu bisa dikatakan memiliki nilai jual yang sangat besar jika lirik-lirik dan nada berpadu selaras sehingga menciptakan sebuah lagu yang menarik untuk di dengar dan di nikmati.
2
Wawancara pribadi dengan M. Berkah Gamulya salah satu personil Grup Band Simponi, Jakarta, 8 April 2016 Pukul 16.00
50
Selain itu judul dari lagu tersebut menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan nilai jual lagu tersebut. b. Lead Lead yang terdapat dalam lagu Vonis ini diawali oleh lirik: Semua karena korupsi, Negeri kaya anak kurang gizi, Rakus pejabat politisi, Bangsa kaya anak tak sekolah Jenis lead yang digunakan dalam lagu ini adalah lead who (teras berita siapa) yaitu teras berita yang menempatkan seseorang baik individu seperti tokoh penting, public figure, selebritis, orang terkemuka atau orang yang punya kedudukan dan juga institusi seperti lembaga pemerintah, organisasi, perusahaan dan lain-lain.3 Dari penggalan lirik tersebut penggunaan lead who di sini adalah untuk menggambarkan keadaan para pejabat dan para politisi yang melakukan korupsi untuk kepuasan pribadi.
Hal ini dapat terlihat dari
petikan lirik “rakus pejabat politisi”. Makna rakus dalam lirik tersebut dapat diartikan sebagai sebuah keserakahan dari pejabat dan para politisi untuk memenuhi keinginan pribadi dengan melakukan korupsi. Pejabat dan politisi dalam lirik tersebut merupakan sebuah gambaran dari orang-orang yang mempunyai jabatan, wewenang dan kekuasaan dalam membuat dan
3
Suhaimi,M. Si dan Ruli Nasrullah, M. Si. Bahasa Jurnalistik (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009)
51
menentukan sebuah kebijakan dalam suatu daerah ataupun negara. Korupsi tersebut dapat terjadi karena para pejabat dan
politisi tersebut
menyalahgunakan wewenang dan kuasa yang dimilikinya dalam membuat dan menentukan sebuah keputusan dan kebijakan di suatu daerah atau negara. Belakangan ini tidak jarang bahkan bisa dikatakan sering kita meilhat berita-berita yang menyajikan dan menayangkan ditangkapnya para politisi dan pejabat yang mempunyai kekuasaan dalam menentukan kebijakan atau keputusan seperti anggota DPR, Gubernur, Bupati serta para pengusaha yang ditangkap oleh KPK karena melakukan tindakan korupsi dan suap. Pada lead lagu tersebut juga dijelaskan dampak dari para pejabat dan politisi yang melakukan korupsi yang terdapat pada lirik “negeri kaya anak kurang gizi, bangsa kaya anak tak sekolah”. Pada lirik tersebut terdapat kata negeri kaya dan bangsa kaya, kedua kata tersebut mempunyai kesamaan makna yang merujuk pada negara kita yaitu Indonesia yang merupakan sebuah negara yang besar dan kaya dimana kita mempunyai sumber daya alam yang sangat banyak dan berlimpah ruah. Seperti emas, minyak bumi, batu bara dan kekayaan alam yan lainnya. Menjadi sebuah ironi ketika bangsa besar dan memiliki kekayaan alam yang sangat banyak namun masih banyak terdapat masyarakat yang miskin. Selain itu kondisi anak-anak negara ini juga memprihatinkan karena masih cukup banyak pula anak-anak yang menderita kekurangan gizi dan anak-anak yang tidak bisa bersekolah karena tidak mempunyai dana dan fasilitas sekolah yang sangat kurang. Pada
52
lead lagu ini juga terdapat lirik “semua karena korupsi”, lirik ini bisa dimaknai sebagai
korupsi yang dilakukan oleh pejabat dan politisi
merupakan akar masalah yang menimbulkan fenomena-fenomena yang telah dipaparkan di atas. c. Background (Latar) Background (latar) dalam lagu vonis ini bisa kita lihat dari lirik: Vonis hakim bisa dibeli Koruptor dilindungi Dari penggalan lirik tersebut kita dapat melihat bahwa latar dari lagu ini berbicara mengenai kondisi perilaku korupsi yang sudah semakin marak terjadi bahkan sudah merambah ke lembaga-lembaga penegak hukum yang ada di negara ini. Hal ini dapat kita lihat pada penggalan lirik “vonis hakim bisa dibeli”. Dari penggalan lirik tersebut dapat dilihat bahwa grup band Simponi ingin menyampaikan bahwa saat ini hukuman-hukuman yang diterima oleh seorang tersangka bukan berdasarkan pada keputusan yang objektif. Hal ini disebabkan karena seorang hakim yang memberikan sebuah vonis sudah dapat dengan mudah disuap. Vonis dari seorang hakim bisa dikatakan sebagai ujung tombak dari sebuah keadilan. Namun ketika seorang hakim sudah bisa melakukan korupsi dengan cara menerima suap yang diberian oleh seorang tersangka, tentu saja hal ini bisa diibaratkan seperti sebuah transaksi jual beli dimana seorang hakim menjadi penjual dengan cara menawarkan keputusan hukum yang akan diberikan dan seorang tersangka menjadi pembeli dengan cara menyuap hakim agar bisa
53
meringankan beban hukuman yang akan diterima atau bahkan dibebaskan dari jeratan hukum. Semua itu akan berdampak kepada keputusan vonis dari seorang hakim yang sudah tidak objektif karena sudah terjadi suap-menyuap diantara hakim dan tersangka. Pada penggalan lirik yang menjadi latar dalam lagu ini juga terdapat penggalan lirik “koruptor dilindungi”. Penggalan lirik tersebut dapat dikatakan sebagai kecacatan hukum yang ada di Indonesia. Seorang koruptor yang seharusnya menerima hukuman yang berat karena telah merugikan negara, saat ini seperti mendapat perlindungan dari hakim karena bisa terbebas dari jeratan hukum yang berlaku. Belakangan ini kita sering melihat keputusan-keputusan dari seorang hakim kepada para tersangka korupsi atau koruptor sudah bisa dibilang tidak masuk akal. Tidak jarang kita melihat seorang koruptor yang mendapatkan hukuman sangat ringan atau bahkan di vonis bebas oleh seorang hakim. Tentu saja hal ini membuat para koruptor merasa mendapat perlindungan dari jeratan hukum yang berlaku dengan cara memberikan suap kepada seorang hakim.. d. Penutup Sementara pada bagian penutup dari lagu Vonis terdapat pada petikan lirik: One world without corruption (Satu dunia tanpa korupsi) Indonesia without corruption (Indonesia tanpa korupsi)
54
Petikan lirik dari lagu Vonis tersebut bisa dikatakan sebagai harapan dari si pencipta lirik yaitu M. Berkah Gamulya terhadap masa depan Indonesia yang berharap bahwa kedepannya Indonesia bahkan seluruh dunia bebas dari
perilaku korupsi. Pada bagian penutup ini pencipta lirik
menggunakan penekanan pada kata “without corruption”. Dalam framing bagian penutup bisa dikatakan merupakan bagian penting karena inti dari sikap dari pencipta lagu tersebut, di mana pencipta lagu berusaha untuk menunjukan bahwa perilaku
korupsi harus dihentikan. Penggalan lirik
tersebut mempunyai arti “tanpa korupsi”. Pencipta lagu dalam hal ini ingin menekankan bahwa perilaku korupsi saat ini sudah harus diberantas dan dihentikan. Hal tersebut bertujuan untuk menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang jujur dan bersih dari perilaku korupsi yang dapat merugikan. 2. Struktur Skrip Pada struktur skrip ini berfungsi untuk memberikan tekanan mana yang didahulukan dan bagaimana informasi penting yang disembunyikan. Bentuk umum dari struktur skrip ini adalah pola 5W + 1H. Meskipun pola ini tidak selalu ditemukan pada setiap berita yang ditampilkan. Pada lagu Vonis struktur skrip yang ditemukan oleh peneliti adalah:
55
Perangkat Framing
Hasil Pengamatan pada Lagu Vonis
What
Perilaku Korupsi
Where
Indonesia
When
-
Who
Pengusaha, politisi, Lembaga dan Aparat Hukum
Why
Hukum bisa dibeli
How
Koruptor dilindungi Tabel 4.1 Hasil Analisis Struktur Skrip
Kelengkapan struktur skrip pada pada lagu grup band Simponi yang berjudul Vonis bisa dilihat sebagai berikut, What (apa yang terjadi: semakin maraknya perilaku korupsi yang seperti sudah menjadi sebuah budaya yang banyak mengakibatkan dampak yang sangat negatif bagi bangsa ini. Salah satu dampaknya adalah ketika perilaku korupsi sudah merambah lembaga hukum maka dengan sangat mudah hukum bisa dipermainkan dan diperjualbelikan, sehingga membuat lembaga hukum semakin lemah untuk menjatuhkan hukuman kepada orang yang bersalah), Where (dimana hal tersebut terjadi: dalam lagu grup band Simponi ini menceritakan perilaku korupsi yang semakin marak terjadi di Indonesia), When (kapan: dalam lagu ini tidak menyebutkan secara implisit dan dengan detail sejak kapan korupsi ini terjadi), Who (siapa yang melakukan tindakan korupsi tersebut: tindakan korupsi yang dilakukan di Indonesia dilakukan oleh para pengusaha, pejabat, politisi, aparat dan lembaga hukum. Mereka melakukan korupsi dengan cara yang seakan-akan sudah
56
terorganisir, sehingga sudah saling mengerti maksud dan tujuan dari keduanya), Why (kenapa hukum di Indonesia semakin lemah: dampak perilaku korupsi yang sudah menjamah ke lembaga-lembaga penegak hukum di Indonesia membuat hukum yang ada di Indonesia menjadi lemah. Hal ini terjadi karena hukum yang ada di Indonesia sudah seperti barang dagangan yang dapat diperjual belikan dengan cara menyuap hakim untuk meringankan sebuah hukuman), How (bagaimana dampak dari lemahnya hukum yang berlaku yang bisa dengan mudah dibeli: hal teresebut akan berdampak pada hukuman yang berlaku di Indonesia akan menjadi lemah karena vonis yang diberikan oleh seorang hakim sudah tidak objektif. Ini membuat para koruptor menjadi seperti dilindungi oleh hukum yang berlaku karena sudah menyuap para hakim). 3. Struktur Tematik a. Koherensi Koherensi adalah pertalian atau jalinan antarkata atau antar kalimat dalam teks. Koherensi di sini merupakan dua buah kalimat yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan sehingga tampak koheren. Sehingga fakta yang tidak berhubungan sekalipun dapat menjadi dan terlihat berhubungan.4 Dalam lirik lagu Vonis perangkat koherensi terlihat pada: Rakus pejabat politisi Bangsa kaya anak tak sekolah 4
242
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: Lkis, 2001), h.
57
Pada penggalan lirik di atas terdapat dua perbedaan makna tapi membentuk suatu kesatuan yang koheren. Koherensi yang terdapat pada penggalan lirik tersebut merupakan sebuah koherensi pembeda (kontras) yang menggambarkan kalimat satu dipandang kebalikan atau lawan dari kalmat berikutnya. Pada penggalan lirik di atas penulis lagu berusaha menyampaikan pesan bahwa Indonesia merupakan sebuah bangsa yang besar, Indonesia merupakan sebuah bangsa yang kaya. Sumber daya alam melimpah ruah dari batu bara, gas, minyak bumi tembaga bahkan emas sekalipun semua ada di Indonesia. Sangat ironis ketika negara kaya seperti Indonesia yang seharusnya rakyat sudah bisa menikmati hasil kekayaan alamnya, yang terjadi malah jauh dari harapan. Salah satunya adalah pada bidang pendidikan. Saat ini sering kita jumpai anak-anak yang bersekolah dengan atap langit dan beralaskan tanah. Kurangnya fasilitas untuk anakanak bersekolah bisa dikatakan sebagai kejadian yang sangat ironis untuk negara yang mempunyai kekayaan alam yang sangat melimpah seperti Indonesia. Pendidikan dan sekolah merupakan bagian yang sangat vital untuk membentuk pola fikir anak-anak bangsa ini namun pada kenyataannya saat ini masih banyak anak-anak Indonesia yang tidak bisa merasakan bagaimana rasanya bersekolah. Hal ini bukan tanpa sebab, kurangnya fasilitas pendidikan dan mahalnya biaya penunjang untuk sekolah dikarenakan tidak sedikitnya dana yang dikorupsi oleh para pejabat-pejabat dan politisi yang berkuasa. Mereka mengalihkan dana yang seharusnya untuk fasilitas pendidikan namun mereka alihkan untuk kekayaan dirinya sendiri.
58
Ketika kedua kalimat itu di koherensikan maka akan terlihat bahwa perilaku korupsi yang dilakukan oleh para pejabat-pejabat serta politisi yang memang mempunyai kekuasaan dan wewenang dalam menentukan suatu kebijakan dan keputusan berdampak langsung pada masyarakat luas. Salah satu dampak dari korupsi tersebut adalah banyak anak-anak di Indonesia yang tidak bisa bersekolah karena tidak mempunyai biaya dan kurangnya fasilitas sekolah yang ada di Indonesia. b. Kata ganti Merupakan elemen untuk memanipulasi bahasa dengan menciptakan suatu komunitas imajinatif. Kata ganti merupakan alat yang dipakai oleh komunikator untuk menunjukan dimana posisi seseorang dalam wacana. Pada lirik lagu Vonis elemen kata ganti berada pada penggalan lirik: We are making a movement We are not a silent generation We are building a revolution Penggunaan kata We are (kita) Dalam lagu ini ditujukan kepada orang-orang yang mendengarkan lagu Vonis ini. dengan menggunakan kata ganti We, grup band Simponi berusaha mengajak kepada orang-orang yang mendengarkan lagu Vonis ini untuk membuat perubahan atas fenomenafenomena korupsi yang sangat marak terjadi di Indonesia. Selain itu, penggunaan kata ganti We dalam lagu ini juga dimaksudkan untuk membuat orang-orang yang mendengarkan lagu Vonis ini untuk turut larut merasakan dampak dari korupsi dan mengajak untuk melakukan perubahan dan aktif dalam melawan perilaku korupsi. Penggunaan kata ganti We bisa dikatakan
59
lebih efektif karena menimbulkan makna kebersamaan dibanding dengan kata ganti aku atau kamu yang seakan lebih menekankan pada makna individualis. 4. Struktur Retoris a. Leksikon Leksikon ini pada dasarnya untuk menandakan bagaimana seseorang melakukan pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata yang digunakan. Pada lagu vonis elemen leksikon terdapat pada penggalan lirik: Vonis hakim bisa dibeli Pengertian dibeli dalam penggalan lirik lagu tersebut merupakan keputusan seorang hakim dalam menjatuhkan sebuah hukuman yang sudah semakin tidak mudah dipercaya karena semakin maraknya aksi suap untuk meringankan bahkan membebaskan seorang koruptor dari jeratan hukum. Kata “beli” mungkin sudah sangat sering kita dengar dikehidupan seharihari. Kata tersebut sering kita dengar pada bidang perdagangan atau ketika terjadi sebuah transaksi jual beli. Kata beli disini berarti juga membayar sesuatu dengan menggunakan uang atau alat pembayaran lainnya untuk mendapatkan sebuah barang atau jasa yang kita inginkan dari penjual. Seorang hakim merupakan sosok yang sangat vital bagi hukum yang ada di Indonesia bahkan di dunia. Ketika hakim sudah bisa disuap maka hukum yang ada di negara tersebut bisa disamakan dengan barang dagangan dan hanya bersifat formalitas saja karena hakim tersebut sudah tidak objektif dalam menjatuhkan hukumannya.
60
b. Metafora Pada lirik lagu Vonis perangkat analisis dari retoris yang digunakan adalah metafora. Terdapat pada penggalan lirik: Kita mengaku bertanah air satu Tanah air tanpa korupsi Kita mengaku berbahasa satu Bahasa tanpa kekerasan Penggalan lirik lagu tersebut merupakan penggalan dari bait sumpah pemuda yang sedikit dimodifikasi oleh si pencipta lagu. Seperti yang dikatakan oleh M. Berkah Gamulya: “Jadi lagu vonis ini seperti rangkuman dari akibat-akibat, penyebab-penyebab dari korupsi dan juga ada sebuah komitmen denga nada lirik dari sumpah pemuda yang kami modifikasi sedikit. Yaaa bisa dibilang lagu ini unek-unek dari simponi melihat kasus korupsi yang tidak pernah selesai.”5 Pada penggalan lirik tersebut terdapat lirik “kita mengaku bertanah air satu, tanah air tanpa korupsi”. Penggalan lirik tersebut bisa diartikan sebagai sebuah penegasan bahwa negara kita Indonesia sebagai negara yang besar dan kaya harus bersih dari perilaku korupsi yang dapat merugikan bangsa kita. Kata “tanah air” dalam penggalan lirik tersebut dimaksudkan untuk menjelaskan negara Indonesia dalam sumpah pemuda. Pada penggalan metafora di lagu ini juga terdapat penggalan lirik “kita mengaku berbahasa satu, bahasa tanpa kekerasan”. Penggalan lirik ini juga sebagai penegasan yang menjelaskan bahwa kita sebagai warga negara Indonesia memiliki satu bahasa yang disepakati yaitu bahasa Indonesia. Pada penggalan lirik “bahasa 5
Wawancara pribadi dengan M. Berkah Gamulya salah satu personil Grup Band Simponi, Jakarta, 8 April 2016 Pukul 16.00
61
tanpa kekerasan” di sini mempunyai arti bahwa bahasa merupakan sebuah alat untuk berkomunikasi antara satu orang dengan orang lain yang digunakan pada kegiatan sehari-hari. Penggunaan bahasa juga bisa berdampak baik dan buruk di tengah masyarakat, karena bahasa juga bisa digunakan sebagai alat untuk menyebabkan sebuah pertikaian. Dalam hal ini grup band Simponi berusaha menyampaikan bahwa bahasa yang kita gunakan adalah bahasa yang bersih tanpa adanya pertikaian ataupun kekerasan. Penggunaan sumpah pemuda pada lagu ini adalah sebagai komitmen untuk memeberantas korupsi yang ada di Indonesia. Bagaimana kita tahu bahwa sumpah pemuda merupakan sebuah tonggak sejarah yang sangat penting bagi bagi bangsa Indonesia, di mana dalam sumpah pemuda tersebut berisikan tekad dan komitmen para pemuda Indonesia untuk memerdekakan bangsa Indonesia pada zaman kolonialisme. Melalui lirik pada lagu tersebut yang merupakan modifikasi dari sumpah pemuda Simponi berusaha mengajak para pendengarnya khususnya para pemuda untuk menjadikan negara Indonesia sebagai negara yang bersih tanpa korupsi. Selain itu penggalan lirik selanjutnya merupakan ajakan bahwa kita sebagai bangsa yang pintar harus lebih bisa menyaring informasi-informasi yang kita terima. Dari analisis teks lagu yang berjudul Vonis di atas secara garis besar fakta yang ingin ditonjolkan oleh grup band Simponi adalah kritikan terhadap para aparat dan lembaga hukum yang saat ini sangat dengan mudah di suap oleh para pejabat-
62
pejabat, pengusaha dan para politisi. Hukum di negara ini seakan seperti barang dagangan yang bisa dengan mudah diperjualbelikan. Hal ini membuat hukum yang ada di Indonesia menjadi sangat lemah dan sangat sulit untuk dipercaya. Selain itu grup band Simponi melalui salah satu penggalan lirik yang ada pada lagu vonis berusaha mengajak kepada kita yang mendengarkan lagu tersebut untuk membuat komitmen melakukan perubahan dan bersikap aktif dan kritis terhadap perilaku korupsi yang ada di Indonesia yang sudah semakin meresahkan.
63
Struktur
Sintaksis (skema berita)
Skrip (kelengkapan berita)
Tematik (proposisi dan hubungan antar kalimat)
Retoris
Unit Judul
Teks
Vonis Semua karena korupsi, Negeri kaya anak kurang gizi, Lead Rakus pejabat politisi, Bangsa kaya anak tak sekolah Vonis hakim bisa dibeli Latar Koruptor dilindungi Kutipan One world without corruption Penutup Indonesia without corruption What Perilaku Korupsi Where Indonesia When Pengusaha, politisi, Lembaga dan Aparat Who Hukum Why Hukum bisa dibeli How Koruptor dilindungi Rakus pejabat politisi Koherensi Bangsa kaya anak tak sekolah We are making a movement Kata ganti We are not a silent generation We are building a revolution Leksikon Vonis hakim bisa dibeli Kita mengaku bertanah air satu Tanah air tanpa korupsi Metafora Kita mengaku berbahasa satu Bahasa tanpa kekerasan Table 4.2 Hasil Analisis Framing Lagu Vonis
64
B. Analisis Framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki Pada Lagu yang Berjudul “Berebut Surga” 1. Struktur Sintaksis Struktur sintaksis berkaitan dengan bagaimana wartawan merangkai peristiwa di dalam sebuah cerita. Namun dalam penelitian ini kita akan melihat bagaimana grup band Simponi sebagai pencipta lagu merangkai sebuah lagu yang ingin disampaikan kepada pendengar. a. Judul Judul yang ditemukan peneliti pada lagu ini adalah Berebut Surga. Judul yang dibuat pada lagu ini berusaha menonjolkan kita para manusia yang mempunyai perbedaan agama antara satu dengan yang lainnya. Namun saat ini rasa toleransi kita sudah semakin memudar. Hal ini diperkuat dengan pernyataan dari M. Berkah Gamulya pada saat wawancara yang mengatakan: “Ada ribuan agama di dunia ini jika mereka merasa agamanya yang paling benar yasudah maka akan terjadi bunuh-bunuhan. Makanya kita Simponi menciptakan lagu yang berjudul Berebut Surga. Kami merasa ngapain kita harus saling memperbutkan kebenaran, kenapa kita harus saling mengharamkan antara satu dengan yang lainnya, mengapa kita harus saling menuhankan dan mengkafirkan. Seakan-akan mereka memaksakan kehendaknya dan menjadikan toleransi hilang. Jika kita menolak perbedaan dan intoleran, berarti kita sama dengan melawan kehendak tuhan. Karena tuhan menciptakan kita berbeda-beda. Kata surga pada lagu Berebut Surga nerupakan metamorfosa dari keyakinan setiap individu yang merasa paling benar dan saling menghakimi.”6
6
Wawancara pribadi dengan M. Berkah Gamulya salah satu personil Grup Band Simponi, Jakarta, 8 April 2016 Pukul 16.00
65
Suatu berita bisa dikatakan memiliki nilai jual apabila berita tersebut mengandung sesuatu yang akan menarik minat pembaca untuk membacanya. Begitu pun dengan sebuah sebuah lagu akan memiliki daya tarik dan nilai jual ketika lagu tersebut memiliki sesuatu representasi dari kehidupan dan kejadian-kejadian yang dialami sehari-hari dan juga tidak terlepas dari judul lagu tersebut. Seperti yang dikatakan oleh M.berkah Gamulya sebagai pencipta lagu Berebut Surga, dalam lagu ini dia menncoba menekankan kita sebagai manusia saat ini sudah semakin rendah rasa toleransi kepada sesama. Hal ini sunguh sangat memprihatinkan karena pada dasarnya kita memang diciptakan berbeda-beda oleh tuhan. Penggunaan kata “berebut surga” dalam lagu ini bermaksud untuk merepresentasikan keadaan kita saat ini yang seakan-akan saling memperebutkan kebenaran antara satu dengan yang lainnya. b. Lead Lead yang mengawali lagu ini terdapat pada penggalan lirik: Tuhan semesta memberi cintanya, Kepada semua umat manusia Namun manusia berebut kasihnya Saling bertarung, tega menghukum Jenis Lead yang digunakan grup band Simponi dalam lagu ini adalah lead who (teras berita siapa) yaitu teras berita yang menempatkan seseorang baik individu seperti tokoh penting, public figure, selebritis, orang terkemuka
66
atau orang yang mempunyai kedudukan dan juga institusi seperti lembaga pemerintah, organisasi, perusahaan dan lain-lain.7 Pada penggalan lirik yang menjadi lead tersebut terdapat lirik “Tuhan memberi cintanya, kepada semua umat manusia”. Penggalan lirik tersbut memiliki arti bahwa semua yang ada di dunia ini yang sampai saat ini bisa kita lihat, dengar dan rasakan merupakan nikmat, kasih sayang dan cinta yang diberikan oleh tuhan kepada umatnya. Penggunaan kata “Tuhan” dalam penggalan lirik lagu tersebut merupakan upaya dari grup band Simponi untuk menciptakan sebuah kesamaan paham keagamaan tanpa membeda-bedakan antara satu agama dengan agama lainnya. Kata “cinta” dalam lirik tersebut merupakan arti dari kasih sayang, nikmat dan anugrah. Selain itu kata “semua umat manusia” dalam penggalan lirik tersebut juga merupakan upaya dari Simponi untuk menimbulkan makna kebersamaan bahwa kita sebagai manusia ini mempunyai derajat yang sama dimata Tuhan. Kemudian pada penggalan lirik yang menjadi lead tersebut terdapat lirik “manusia berebut kasihnya”, pada lirik tersebut kata “Kasihnya” bisa diartikan sebagai nikmat ataupun anugrah yang diberikan oleh Tuhan. Nikmat dan anugrah dalam hal ini adalah agama. Bisa diartikan penggalan lirik tersebut memiliki makna bahwa kita sebagai manusia yang memang diciptakan berbeda oleh tuhan saat ini seperti memperebutkan dan memperdebatkan kebenaran dari beragam agama yang diciptakan Tuhan. Selanjutnya pada penggalan lirik 7
Suhaimi,M. Si dan Ruli Nasrullah, M. Si. Bahasa Jurnalistik (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009)
67
yang menjadi lead terdapat lirik “saling bertarung, tega menghukum”. Dalam lirik tersebut kita bisa melihat penggunaan kata “bertarung” dan “menghukum”, maksud dari bertarung dalam hal ini adalah pertikaian antar umat beragama dan antar suku yang cukup sering kita dengar dan lihat di Indonesia. Sedangkan maksud dari kata menghukum dalam hal ini berarti memberikan hukuman baik berupa hukuman fisik seperti tidak tidak segan memukul
dan
membantai,
maupun
hukuman
sosial
dengan
cara
mengkafirkan seseorang. Bisa disimpulkan bahwa grup band Simoni melalui lead yang terdapat pada lagu berebut surga berusaha menyampaikan bahwa kita sebagai manusia yang memang diciptakan berbeda oleh tuhan namun memiliki derajat yang sama, namun saat ini malah mempermasalahkan perbedaan tersebut dengan cara memperdebatkan dan memperebutkan kebenaran dari agama yang dianut yang tidak jarang malah menimbulkan pertikaian antar umat beragama dan antar suku. c. Background (Latar) Latar belakang mengenai rasa toleransi kita yang sudah semakin rendah terdapat dalam penggalan lirik: Tuhan ciptakan kita berbeda, Lalu mengapa kita melawannya? Perbedaan jadi anugrah Jika akal dan hati menangkap ilmu yang telah diberikannya
68
Pada penggalan lirik yang menjadi background tersebut terdapat lirik “Tuhan ciptakan kita berbeda, lalu mengapa kita melawannya”. Dalam lirik tersebut terdapat kata “berbeda”, makna berbeda adalah sesuatu yang tidak sama. Namun maksud kata “berbeda” dalam lagu ini adalah kita sebagai manusia memang diciptakan tuhan tidak sama dengan beragam perbedaan. Perbedaan dalam hal ini adalah perbedaan jenis kelamin, perbedaan agama, perbedaan ras, perbedaan suku dan perbedaan yang lainnya. Sedangkan maksud dari kata “melawannya” adalah Tuhan yang memiliki kuasa dan kehendak untuk menciptakan manusia dengan berbeda-beda, namun saat ini manusia seperti sedang mempermasalahkan perbedaan yang diciptakan oleh tuhan. Jadi bisa dikatakan kita sebagai umat yang diciptakan oleh Tuhan seakan melawan kehendakNya yang memang sengaja menciptakan kita dengan beragam perbedaan yang ada. Hal ini diperkuat oleh M. Berkah Gamulya yang mengatakan: “Ada ribuan agama di dunia ini jika mereka merasa agamanya yang paling benar yasudah maka akan terjadi bunuh-bunuhan. Jika kita menolak perbedaan dan intoleran, berarti kita sama dengan melawan kehendak tuhan. Karena tuhan menciptakan kita berbeda-beda.”8
Selanjutnya pada penggalan lirik yang menjadi background dalam lagu ini terdapat lirik “perbedaan jadi anugerah”. Maksud dari penggalan lirik tersebut adalah beragam perbedaan yang terdapat di tengah-tengah 8
Wawancara pribadi dengan M. Berkah Gamulya salah satu personil Grup Band Simponi, Jakarta, 8 April 2016 Pukul 16.00
69
masyarakat seharusnya menjadi sebuah nilai lebih bagi masyarakat tersebut bukan malah menjadi suatu masalah yang harus diperdebatkan dengan mencari mana yang benar dan yang salah. Dengan adanya perbedaan kita bisa mempelajari perbedaan tersebut dan memiliki rasa toleransi terhadap orang yang tidak sama atau berbeda dengan kita. Berdasarkan penggalan lirik di atas dan didukung pula oleh pernyataan dari M. Berkah Gamulya kita bisa melihat bahwa kondisi rasa toleransi beragama di Indonesia mengalami penurunan. dengan mudah kita melihat orang-orang saling menghukum dan mengharamkan sesuatu yang dirasa tidak sejalan dengannya. Dapat pula dikatakan bahwa saat ini kita seperti sedang melawan kehendak tuhan yang memang membuat kita berbeda-beda. Rasa intoleran yang semakin tinggi tidak jarang menimbulkan perang dan kerusuhan antar umat beragama dan perang antar suku. Kondisi masyarakat Indonesia yang majemuk dan mempunyai beragam suku dan agama seharusnya menjadi sebuah kebanggan dan dan nilai tambah untuk kita sebagai warga negara Indonesia jika diiringi dengan rasa tolernasi yang tinggi antar sesama. d. Penutup Pada bagian penutup, pada lagu yang berjudul Berebut Surga ini terdapat pada penggalan lirik: Minoritas tertindas, mayoritas melindas Sesat menyesatkan, oh tolong hentikan!!
70
Dalam framing bagian penutup bisa dikatakan merupakan bagian yang penting dari sebuah struktur teks, karena pada bagian penutup ini sikap dari pencipta teks bisa terlihat, dengan fakta yang dihadirkan pencipta teks tersebut untuk pembingkaian mereka. Pada penggalan lirik tersebut dapat terlihat bahwa penekanan dilakukan pada kata “mayoritas” dan Minoritas”, pengertian dari kata mayoritas di sini adalah sebuah kelompok yang memiliki pengikut atau basis massa yang sangat banyak sedangkan minoritas dalam hal ini suatu kelompok yang memiliki pengikut atau basis massa yang lebih sedikit. Dalam hal ini yang dimaksud dengan mayoritas adalah mereka para pemeluk agama yang memiliki pengikut paling banyak di Indonesia yaitu agama Islam sedangkan minoritas di sini adalah mereka yang memeluk agama yang memiliki pengikut yang lebih sedikit yaitu agama Kristen, Hindu, Buddha dan agama kepercayaan lainnya. Selain itu pada penggalan lirik tersebut juga terdapat kata “tertindas” arti dari tertindas dalam lagu ini adalah sebuah kelompok minoritas yang merasa teraniaya. Maksud Teraniaya dalam hal ini adalah tidak bisa dengan leluasa menjalankan ha untuk beribadah karena selalu mendapat intervensi dari kelompok mayoritas. Kemudian juga terdapat kata “Melindas” yang berarti menganiaya dimana maksud menganiaya pada lagu ini adalah kelompok mayoritas yang bertindak sewenang-wenang tanpa memperhatikan aturan dan hukum yang berlaku di tengah masyarakat.
71
2. Struktur Skrip Pada struktur skrip ini berfungsi untuk memberikan tekanan mana yang didahulukan dan bagaimana informasi penting yang disembunyikan. Bentuk umum dari struktur skrip ini adalah pola 5W + 1H. Meskipun pola ini tidak selalu ditemukan pada setiap berita yang ditampilkan. Pada lagu Berebut Surga struktur skrip yang ditemukan oleh peneliti adalah: Perangkat Framing
Hasil Pengamatan pada lirik lagu Berebut Surga
What Where
Pertikaian antar umat beragama dan antar suku yang semakin meningkat Indonesia
When
-
Why
Rasa toleransi yang semakin menurun
Who
Pemeluk agama mayoritas dan minoritas serta ormas-ormas yang berlandaskan tentang keagamaan Mayoritas melindas, Minoritas tertindas
How
Tabel 4.3 Analisis Struktur Skrip Lagu Berebut Surga Kelengkapan berita pada lagu yang berjudul Berebut Surga ini dapat dilihat sebagai berikut, What (apa yang terjadi: pada lagu ini grup band Simponi berusaha menyampaikan pesan pertikaian antar umat beragama dan antar suku yang semakin meningkat dewasa ini), where (dimana kejadian itu terjadi: melalui hasil wawancara dan melihat dari konteks lagu tersebut peneliti bisa menyimpulkan bahwa lagu Berebut Surga yang bertemakan mengenai pertikaian antar umat beragama dan anatar suku mempunyai latar tetmpat di Indonesia.), When (kapan hal ini terjadi: di dalam lirik-lirik pada lagu berebut surga ini
72
peneliti tidak menemukan lirik yang menyebutkan waktu secara spesifik sehingga peneliti tidak menemukan perangkat framing waktu dalam lagu ini), Why (kenapa pertikaian antar agama tersebut bisa terjadi: alasan terjadinya pertikaian agama dan antar suku yang semakin sering terjadi belakangan ini adalah karena semakin rendahnya rasa toleransi yang ada pada masyarakat Indonesia. Mereka mereasa bahwa semua yang dianut dan dipercayainya merupakan sebuah kebenaran dan segala sesuatu yang tidak sejalan dengan yang dipercayai dan dianutnya merupakan sebuah kejahatan yang harus dihilangkan. Tentu saja hal ini membuat bangsa ini terpecah belah dan terjadi permusuhan. Perkembangan zaman dan teknologi seperti membuat kita menjadi manusia yang individualis dan egois yang tidak peduli dengan apa yang ada di sekitar kita. Who (siapa yang melakukan rasa intoleran: dalam lagu ini terdapat penggalan lirik yang menekankan pada kata mayoritas dan minoritas sehingga bisa disimpulkan bahwa lagu ini ini ditujukan kepada penganut agama mayoritas (islam) dan penganut agama minoritas (agama selain islam dan agama kepercayaan lain). Selain itu lagu ini juga ditujukan kepada ormas-ormas yang berlandaskan keagamaan yang semakin hari semakin bertindak secara represif dan menimbulkan ketidak nyamanan), How (bagaimana dampak dari menurunnya rasa toleransi antar umat beragama: kita sebagai masyarakat Indonesia yang memiliki beragama budaya dan memiliki masyarakat yang majemuk harus mempunyai rasa toleransi yang tinggi. Ketika rasa toleransi itu menurun maka yang terjadi adalah pertikaian antar umat beragama. Bisa
73
dikatakan mereka para pengikut agama mayoritas akan melindas penganut agama minoritas yang mempunyai pengikut lebih sedikit. 3. Struktur Tematik a. Koherensi Koherensi adalah pertalian atau jalinan antarkata atau antar kalimat dalam teks. Koherensi di sini merupakan dua buah kalimat yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan sehingga tampak koheren. Sehingga fakta yang tidak berhubungan sekalipun dapat menjadi dan terlihat berhubungan. Dalam lirik lagu Berebut Surga elemen koherensi terlihat pada: Namun manusia berebut kasihnya Saling bertarung, tega menghukum Pada penggalan lirik tersebut dapat dilihat terdapat dua buah kalimat yang mempunyai perbedaan makna namun jika disatukan akan menimbulkan makna tertentu. Dapat kita lihat bahwa saat ini banyak manusia yang seakanakan berebut untuk menjadikan apa yang dipercayainya adalah sesuatu yang benar. Antara satu orang dengan yang lainnya seolah saling berebut kasih yang diberikan oleh tuhan yang membuat mereka saling hujat, saling mengharamkan, saling menghukum antara satu dengan yang lainnya. Ketika kedua kalimat yang terdapat pada penggalan lirik tersebut digabungkan maka akan menimbulkan makna bahwa semakin seringnya pertikaian dan perpecahan antar umat beragama terjadi di Indonesia dengan saling memperdebatkan kebenaran dari setiap agama yang ada di Indonesia.
74
b. Bentuk kalimat Bentuk kalimat adalah yang berhubungan dengan cara berfikir logis, yaitu prinsip kausalitas (sebab-akibat). Dalam lagu Berebut Surga perangkat bentuk kalimat terdapat pada lirik: Minoritas ditindas, mayoritas melindas Dari penggalan lirik tersebut grup band simponi menggunakan kalimat yang berpola aktif agar ketika didengar lirik tersebut terlihat hidup dan pendengarnya juga seakan merasakan apa yang berusaha disampaikan oleh simponi. Dari penggalan lirik tersebut Simponi berusaha menjelaskan bahwa kondisi masyarakat Inonesia yang semakin memprihatinkan. Banyak para penganut agama mayoritas yang semakin dengan mudah menghakimi dan mengharamkan sesuatu yang tidak selaras dan sejalan dengannya. Biasanya hal ini ditujukan kepada masyarakat yang menganut agama minoritas. Memang tidak semua masyarakat seperti itu, bisa dikatakan yang melakukan hal tersebut adalah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Namun efek media yang memberitakan hal tersebut membentuk stereotip tersendiri mengenai penliaian di masyarakat. c. Kata Ganti Merupakan elemen untuk memanipulasi bahasa dengan menciptakan suatu komunitas imajinatif. Kata ganti merupakan alat yang dipakai oleh komunikator untuk menunjukan dimana posisi seseorang dalam wacana. Pada lirik lagu Berebut Surga elemen kata ganti berada pada penggalan lirik: Minoritas ditindas, mayoritas melindas
75
Dalam lagu ini terdapat kata ganti Minoritas dan mayoritas. Penggunaan kata ganti ini merupakan sebuah gambaran dari mereka penganut agama yang memiliki massa paling banyak di Indonesia yaitu Islam. Dalam lagu ini para penganut agama Islam diwakili dengan kata ganti Mayoritas. Sedangkan mereka selain penganut agama Islam seperti: Kristen, Hindu, Buddha dan agama kepercayaan lainnya diwakili dengan kata ganti Minoritas, karena mereka memiliki jumlah penganut yang tidak lebih banyak dibandingkan dengan penganut agama Muslim. 4. Struktur Retoris a. Leksikon Perangkat leksikon ini pada dasarnya untuk menandakan bagaimana seseorang melakukan pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata yang digunakan. Pada lagu Berebut Surga elemen leksikon terdapat pada penggalan lirik: Saling bertarung, tega menghukum Penekanan unsur leksikon pada lagu berebut surga ini terdapat pada kata bertarung, kata ini juga bisa diartikan sebagai bertikai dan perang. Dari penggunaan kata tersebut juga menerangkan bahwa kondisi masyarakat Indonesia saat ini sudah semakin memprihatinkan karena sudah semakin seringnya pertikaian antar suku dan umat beragama terjadi. Hal ini dijelaskan oleh M. Berkah Gamulya pada saat wawancara yang mengatakan: “Kami melihat semakin kesini kita warga negara Indonesia semakin takut dengan perbedaan ditambah lagi dengan kelompok fundamentalis. Sering kita liat di Sosial Media
76
bahwa semakin kesini banyak muslim yang menolak terhadap toleransi. Seperti mengucapkan natal haram, pemimpin non muslim haram. Perasaan dulu tidak seperti ini. Perasaan dulu kita tidak menyinggung mengenai agama ketika bermain atau yang lainnya. Tapi semenjak 5 tahun terakhir ini isu tentang aagama sangat kencang berhembus. Jadi kekerasan antar agama meningkat, intoleransi meningkat dan kelompok-kelompok fundamentalis bertebaran. Jika kita menolak perbedaan dan intoleran, berarti kita sama dengan melawan kehendak tuhan.”9 Dari pernyataan di atas bisa dijelaskan bahwa saat ini rasa intoleran dalam masyarakat Indonesia sudah semakin tinggi. Kemajuan perkembangan teknologi juga tidak diiringi dengan pemahaman mendalam sehingga hal tersebut malah memberikan efek yang negatif bagi masyarakat. Cukup sering kita melihat terjadinya perdebatan-perdebatan pada Social Media yang ada. Perdebatan mengenai agama merupakan hal yang paling sering terjadi. Tentu saja hal ini akan menimbulkan hal yang negatif karena bisa menimbulkan petikaian dan peperangan antar umat beragama. 5 tahun belakangan ini merupakan tahun-tahun rendahnya toleransi yang ada pada masyarakat kita. Setiap menjelang hari raya Natal akan sering kita membaca dan mendengar bahwa mengucapkan selamat natal merupakan sesuatu yang haram, dan hal ini akan menjadi sebuah perdebatan yang sengit di tengah masyarakat. b. Metafora Merupakan ungkapan dan kiasan dari sebuah wacana teks yang dimaksudkan sebagai bumbu atau ornament dari suatu teks. Meskipun
9
Wawancara pribadi dengan M. Berkah Gamulya salah satu personil Grup Band Simponi, Jakarta, 8 April 2016 Pukul 16.00
77
dikatakan sebagai sebuah bumbu atau ornamen, penggunaan metafora tertentu juga bisa dijadika sebagai petunjuk untuk mengerti makna suatu teks. Namun pada lagu berebut surga ini peneliti menemukan bahwa metafora yang ada pada lagu ini terdapat pada judul lagu ini yaitu Berebut Surga. Pengertian pada metafora berebut surga merupakan sebuah gambaran dari keyakinan setiap individu yang merasa bahwa keyakinannya lah yang paling benar sehingga bisa menghukum dan menghakimi orang lain yang tidak sesuai dengan keyakinannya. Dari pernjabaran teks di atas secara garis besar grup band Simponi berusaha menyampaikan pesan kritikan terhadap kondisi masyarakat yang ada di Indonesia saat ini. Bagaimana kondisi masyarakat saat ini yang bisa dikatakan sebagai masyarkat yang egois yang tidak mengindahkan lagi rasa toleransi antar sesama. Semakin sering kita melihat pertikaian, perdebatan bahkan peperangan antar umat beragama dan antar suku di Indonesia. Ini merupakan dampak dari semakin rendahnya rasa toleransi yang ada di tengah masyarakat. cukup sering kita melihat bahwa para kaum mayoritas menghakimi mereka para kaum minoritas yang ada di Indonesia.
78
Struktur
Unit Judul Lead
Sintaksis (skema berita)
Latar
Kutipan Penutup What
Skrip (kelengkapan berita)
Where When Who Why How
Tematik (proposisi dan hubungan antar kalimat) Retoris
Koherensi Bentuk Kalimat
Teks Berebut Surga Tuhan semesta memberi cintanya, Kepada semua umat manusia Namun manusia berebut kasihnya Saling bertarung, tega menghukum Tuhan ciptakan kita berbeda, Lalu mengapa kita melawannya? Perbedaan jadi anugrah Jika akal dan hati menangkap ilmu yang telah diberikannya Minoritas tertindas, mayoritas melindas Sesat menyesatkan, oh tolong hentikan!! Pertikaian antar umat beragama dan antar suku yang semakin meningkat Indonesia Pemeluk agama mayoritas dan minoritas serta ormas-ormas yang berlandaskan tentang keagamaan Rasa toleransi yang semakin menurun Mayoritas Melindas, Minoritas Tertindas Namun manusia berebut kasihnya Saling bertarung, tega menghukum Minoritas ditindas, mayoritas melindas
Kata ganti
Minoritas ditindas, mayoritas melindas
Leksikon
Saling bertarung, tega menghukum
Metafora Berebut Surga Table 4.4 Hasil Analisis Framing Lagu Berebut Surga
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari kedua buah lagu grup band Simponi yang telah diteliti yaitu lagu yang berjudul Vonis dan Berebut Surga, peneliti menemukan bahwa penulis teks lebih menekankan pada unsur What dalam penulisan lagu tersebut. Unsur what pada lagu pertama terkait dengan masalah hukum di Indonesia yang semakin memprihatinkan karena semakin mudah untuk disuap dan melakukan korupsi, ini terdapat pada lagu yang berjudul Vonis. Pada unsur what pada lagu yang kedua terkait dengan masalah toleransi beragama yang semakin menurun sehingga mengakibatkan pertikaian antar agama dan antar suku. Dengan menggunakan model Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa grup band Simponi melalui lagu yang berjudul Vonis berusaha menggunakan lembaga dan aparat hukum dalam hal ini adalah seorang Hakim sebagai simbol. Seorang Hakim yang seharusnya menjadi ujung tombak dari penegak keadilan malah betindak sebaliknya yang menyebabkan hukum seperti menjadi barang dagangan yang diperjual-belikan. Kemudian pada lagu yang berjudul Berebut Surga, Simponi berusaha menjadikan para umat beragama baik penganut agama mayoritas maupun minoritas sebagai simbol. Mereka para penganut agama yang seharusnya hidup rukun dan cinta damai saat ini seolah sibuk dengan
79
80
perdebatan mana agama benar dan yang salah. Hal ini berdampak pada toleransi beragama yang ada pada masyarakat Indonesia semakin menurun karena menganggap agama yang diyakini merupakan agama yang paling benar. Selain itu grup band Simponi juga melakukan pembingkaian pada kedua lagu tersebut dengan menggunakan metafora-metafora yang dimunculkan pada lirik dari kedua lagu tersebut. Pada lagu Vonis metafora yang terdapat di dalamnya merupakan sebuah penggalan kalimat dari Sumpah Pemuda yang sedikit dirubah. Hal ini bertujuan sebagai penegasan dan sebuah komitmen untuk memberantas korupsi. Pada lagu Berebut Surga metafora yang terdapat di dalamnya ada pada judul lagu. Yaitu berebut surga, ini merupakan sebuah penggambaran dari kondisi masyarakat Indonesia yang saat ini memperebutkan keyakinannya sebagai keyakinan yang paling benar sehingga menimbulkan pertikaian dan permusuhan. B. Saran 1. Untuk grup band Simponi, menurut penulis grup band Simponi telah melakukan peran lebih dari sebuah grup band. Mereka mencoba melakukan sebuah kritik sosial melalui lagu-lagu yang diciptakannya. Kedepannya peneliti berharap bahwa grup band Simponi harus bisa lebih kritis dalam melihat fenomenafenomena sosial yang ada di Indonesia dan bisa menciptakan lagu dengan tematema kritik sosial yang lain. 2. Untuk para akademisi, model penelitian ini menggunakan satu dari beberapa model framing yang ada yaitu, model Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki yang lebih menekankan pada pembahasan struktur bahasa. Diharapkan kepada akademisi yang ingin menggunakan framing dalam penelitiannya, bisa menggali
81
lebih luas dengan model yang berbeda dan bisa menggunakan metode observasi secara mendalam, sehingga mengetahui lebih luas tentang produksi suatu berita dan mendapatkan hasil yang lebih baik dan mendalam. 3. Untuk para musisi yang ingin menggunakan musik sebagai media untuk kritik sosial diharapkan mengunakan pemilihan kata-kata yang cerdas namun mudah dipahami dalam setiap bait liriknya dan memiliki tatanan bahasa Indonesia yang baik guna memudahkan penyampaian pesan yang bisa berpengaruh kepada pendengar.
DAFTAR PUSTAKA Akbar, Akhmad Zaini. Kritik Sosial, Pers Dan Politik Indonesia, Yogyakarta: Uii Press, 1999 Bachtiar Wardi, Metode Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta: Logos, 1997 Budianta Melani, Membaca Sastra (Pengantar Memahami Sastra Untuk Perguruan Tinggi), Jakarta: Indonesia Tera 2008 Bungin Burhan, Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta: Pt. Rajagrafindo Persada, 2005 Danesi Marcel, Pesan, Tanda dan Makna, Yogyakarta: Jalasutra, 2010 Djohan, Terapi Musik: Teori Dan Aplikasi, Yogyakarta: Galangpress Group, 2006 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Wacana Media, Yogyakarta: LKIS, 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998 Littlejohn W. Stephen, Theories of Human Communication. Edisi ke-5, BelmontCalifornia: Wadsworth, 1996 Lubis Hamid Hasan, Analisis Wacana Pragmatik, Bandung; Angkasa,1993 Mulyana Dedy, Kajian Wacana: Teori, Metode, Aplikasi Dan Prinsip-Prinsip Analisis Wacana, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005 Moleong J. Lexy, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009 Muttaqin, Moh, Seni Musik Klasik Jilid 1 Untuk SMK, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2008 Nurahim, Kritik Dan Realitas Sosial Dalam Musik: Suatu Studi Lirik Lagu Slank, Skripsi S1 Fakultas Sosiologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009 Pawinto, Penelitian Komunikasi Kualitatif, Yogyakarta; Lkis,2007 Peter Salim Dan Yenni Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modern English Press, 2002
Rakhmat Jalaludin, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001 Saputra Anwar, Kritik Sosial Politik Dalam Musik: Analisis Isi Lirik Lagu “Gossip Jalan, Birokrasi Kompleks Dan Kritis Bbm” Grup Musik Slank, Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2013 Seni Atar, Anatomi Sastra, Padang: Angkasa Raya, 2001 Shihab Quraish, Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Tematik Atas Berbagai Persoalan Umat, Bandung: Mizan Pustaka, 2007 Sobur Alex, Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, Dan Analisis Framing, Bandung: Pt. Remaja Rosdakarya, 2001 Susetiawan, Harmoni, Stabilitas Politik Dan Kritik Sosial, Yogyakarta: Uii Press, 1997
Sumber Internet: www.bbc.com www.detik.com www.oaindonesia.com www.kompas.com www.rollingstones.com www.simponi10.blogspot.com
LAMPIRAN TRANSKRIP WAWANCARA Nama NIM Kampus Narasumber Jabatan Tanggal Wawancara Waktu Wawancara
1.
: Angki Chandra Rusnianto : 1111051000017 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : M. Berkah Gamulya : Manager dan Personil Band Simponi dan Pencipta lagu Tersebut : 08 April 2016 : Pukul 15.00 WIB s/d 17.30 WIB
Menurut anda Simponi itu apa? Bisa diceritakan bagaimana latar belakang terbentuknya Simponi? Awalnya simponi itu perkumpulan, atau paguyuban dari banyak band. Band-band ini dikumpulkan untuk melakukan kegiatan pendidikan, jadi paguyuban ini didirikan tujuannya memang untuk pendidikan. Walaupun pada tahun 2012 dia menjadi satu band. Cara kami melakukan pendidikan adalah melalui lirik lagu-lagu yang kami ciptakan. Tidak cukup sampai disitu, beberapa waktu yang lalu kami membuat konsep diskusi usikal dan terus berkembang sampai sekarang. Jadi Simponi itu band yang didirikan untuk melakukan pendidikan, jika tidak melakukan pendidikan yaa band ini bubar.
2. Untuk konsep diskusi musikal tersebut, siapa yang menjadi inspirasi anda sehingga terbentuk konsep diskusi musikal? Jadi pada tahun 2010 pada saat kami berdiri, kami ingin melakukan sebuah peenyuluhan ke sekolah-sekolah, namun kami tidak ingin penyuluhan biasa-biasa saja. Namun sebagai anak band kami juga ingin bermain musik (ngeband). Namun ketika itu kami baru terbentuk, jadi belum terkenal. Pada waktu itu 50% ingin tampil atau main musik dan 50% lagi ingin melakukan penyuluhan dan kami mencoba menggabungkan keduanya. Maka terbentuklah konsep diskusi musikal tersebut. Pada awal berjalannya diskusi musikal, musik hanya menjadi penghibur saja, sejak awal memang tidak mau seperti itu. Kalaupun musik hanya menjadi hiburan, lagunya harus sesuai dengan tema penyuluhan tersebut. Perlahan kami tidak mau kalau musik hanya sebagai penghibur saat jeda penyuluhan atau seminar, karena kami menilai musik dan penyuluhan tersebut sama-sama kuat dan jika digabungkan seharusnya
menjadi lebih kuat. Jadi konsep diskusi musikal sedikit kita rubah pelaksanaannya. Ketika penyuluhan atau ketika diskusi terjadi,musik tidak berhenti karena musik menjadi bagian dari penyuluhan itu. Jadi menambah suasana, menambah nuansa, menambah kuat aura dari penyuluhan tersebut. Begitupun sebaliknya, ketika musik berjalan lagu yang kami nyanyikan juga sesuai dengan tema penyuluhan itu, disela-sela itu juga kami sampaikan dengan orasi, puisi dan presentasi data-data yang berkaitan dengan tema. Jadi semua itu bisa saling menguatkan. Setau kami belum ada band yang membuat konsep diskusi musikal tersebut. Kami merasa Simponi menjadi lebih berguna sebagai sebuah band. Konsep diskusi musikal ini terus kami kembangkan, awalnya isu lingkungan hidup, kemudian isu anti korupsi dan isu stop kekerasan terhadap perempuan dan anak. Respon terhadap diskusi musikal ini juga positif, karena belum ada band yang melakukan itu dan pesan yang disampaikan lebih mengena karena penyuluhan tersebut tidak membosankan karena dibalut dengan musik.
3. Bagaimana cerita Simponi hingga bisa bekerja sama dengan LSM seperti KPK, ICW dan lainnya serta menjadi duta dari Bung Hatta Awards? Beberapa LSM mengenal Simponi dari lagu-lagu kami, pada tahun 2012 ketika lagu Vonis berhasil menjadi juara 2 di kompetisi Internasional tentang anti korupsi, kemudian ICW dan KPK tertarik untuk mengajak kerja sama Simponi untuk mengadakan diskusi musikal yang bertemakan tentang anti korupsi karena melihat suksesnya diskusi musikal sebelumnya yang bertemakan lingkungan hidup. Atau kami juga menawarkan untuk bekerja sama, pada waktu itu kami menawarkan juga kepada komnas perempuan untuk mengadakan kembali diskusi musikal yang mengangkat isu tentang stop kekerasan terhadap perempuan dan anak.
4. Apa alasan memberikan nama Simponi yang mempunyai kepanjangan dari Sindikat Musik Penghuni Bumi? Jadi kami pada awal terbentuk mau sebagai sindikat, karena masalah di Indonesia ini kan banyak. Walaupun di Indonesia konotasi dari sindikat itu negatif, padahal sebenarnya artinya positif yaitu perkumpulan atau paguyuban. Musik itu sendiri karena kami ingin menyuarakan melalui musik, kemudian penghuni bumi maksudnya kita yang tinggal di Bumi yang harus peduli dengan apa yang terjadi di sekitar kita, orang terdkat kita dan bangsa kita ataupun bangsa yang lain. Sebagai nama sebuah perkumpulan bisa dikatakan mantap dengan nama
Sindikat musik penghuni bumi atau Simponi. Tapi ketika kami menjadi satu band, nama Simponi itu terdengar tidak asik dan terlalu feminim. Pernah pada tahun 2013 kami mau mengganti nama menjadi Sindikat Musik, namun banyak sekali yang tidak setuju. Dan Simponi sekarang ini sudah berganti personil sebanyak tiga kali atau formasi yang ketiga, yaa semoga terus bertahan.
5. Bagaimana ceritanya sehingga lagu Vonis dan Sister in Danger bisa memenangkan kompetisi musik Internasional? Pada tahun 2011 kami sudah tahu bahwa ada kompetisi Fairplay ini, yaitu kompetisi khusus untuk musik yang bertemakan tentang anti korupsi. Namun pada 2011 masih tidak cukup waktu untuk mengikuti kompetisi tersebut karena simponi masih menjadi perkumpulan yang terdiri dari banyak band dan persyaratan untuk mengikuti kompetisi tersebut harus berasal dari satu band. Kemudian pada tahun 2012 kami sepakat bahwa Simponi menjadi sebuah Band dan bukan perkumpulan lagi. Lalu kami membuat lagu yang berjudul “Vonis”, ini lagu pertama Simponi sebagai sebuah band. Tujuan utama dibuat lagu ini bukanlah untuk diikuti ke kompetisi tersebut, namun untuk tour diskusi musikal yang akan diadakan di sekolahsekolah dan kampus-kampus yang bekerja sama dengan KPK dan ICW. Maka dari itu lagunya berbahasa Indonesia, dan hanya ada bahasa Inggrisnya di tengah saja. Kemudian kami ikutkan lagu tersebut ke kompetisi Fairplay dan meminta tolong WatchDog untuk membuat Video klipnya. Kompetisi ini lumayan asik karena hanya mengirim video klip dan tidak perlu tampil langsung karena mereka pusatnya di Belgia. Lagu ini pun menjadi juara 2 dari 45 lagu yang berasal dari 75 negara di dunia. Namun sebelumnya lagu ini harus kami terjemahkan ke bahasa inggris dulu agar para juri mengerti. Kami juga menyampaikan bahwa kami bukan hanya band biasa tapi kami juga melakukan diskusi musikal ke sekolah dan kampus. Kami juga menjelskan bahwa lagu ini bukan hanya untuk diikutkan kompetisi tapi juga untuk dibawa tour ke 7 kota di pulau jawa. Hadiah dari kompetisi ini kami diundang ke Brazil karena pada waktu itu mereka membuat kompetisi ini di sana karena di sana sedang ada konfrensi anti korupsi se-Dunia, jadi “KPK” seluruh dunia berkumpul di sana dan kami manggung diacara tersebut. Kalau untuk lagu “Sister in Danger” kami mengirim lagu dan video klip ke sebuah kompetisi yang bertemakan tentang Sounds of Freedome yaitu tentang kemanusiaan pada tahun 2013. Sama seperti lagu “Vonis”, lagu “Sister in Danger” juga
tidak ditujukan untuk ikut kompetisi. Kebetulan lagu ini sudah berbahasa inggris ya sudah kami kirim ke kompetisi tersebut. Kompetisi tersebut juga tidak menilai dari Voting tapi mereka menilai dari musik, lirik dan makna dari lagu tersebut. Kalau melakukan Voting jelas kami pasti akan kalah karena kami hanya band kecil. Alhamdulillah lagu ini menjadi juara satu. Lalu kami ditelpon untuk diundang ke London Inggris. Namun beberapa personil kami masih belom punya paspor dan kami juga terbentur dengan masalah waktu. Alhasil hanya empat personil yang bisa memasukan Visa namun sebulan kemudian kedubes Inggris memberi kabar bahwa visa kami ditolak karena waktu yang terlalu mepet. Jadi mereka hanya mengumumkan pemenang di acara tersebut dan kami hanya menonton via Online saja. Entah kenapa di tahun 2013 karena menang dikompetisi Fairplay tersebut kami diminta untuk menjadi juri di kompetisi tersebut.
6. Atas dasar apa mas membuat lagu-lagu yang bertemakan kritik sosial? Kembali lagi ke pendirian, yaitu pendirian yang dekat dengan isu-isu atau masalah yang dekat dengan kita sebagai penghuni bumi dan masyarakat. Seperti masalah lingkungan hidup, korupsi, kekerasan terhadap perempuan dan anak. Jadi kami ingin mengajak anak muda melalui lagu-lagu untuk melakukan apa yang mereka bisa lakukan untuk menghadapi masalah-masalah tersebut. Maka dari itu lagu-lagu yang kami buat terkait dengan masalahmasalah sosial yang bisa dijadikan sebagai pendidikan, media kampanye dan media ajakan. Karena sebagian personil Simponi adalah aktivis maka kami mencoba menuangkan ekspresi kemarahan, ketakutan dan ketidak adilan melalui lagu-lagu. Jadi simponi akan seperti ini terus, lagu-lagu yang kami buat akan selalu bertemakan isu-isu sosial, kritik-kritik sosial dan sedikit lagu cinta.
7. Menurut anda fenomena korupsi yang terjadi di Indonesia itu seperti apa? Dari zaman dulu sampai sekarang bukannya mengalami perbaikan tapi malah bertambah buruk. Korupsi masih terus terjadi padahal sudah ada KPK yang menangkap para koruptor, informasi sudah terbuka dan sudah terjadi reformasi. Harusnya ketika reformasi 1998 terjadi, harapannya pada waktu itu korupsi akan hilang. Tapi pada kenyataannya sampai sekarang masih banyak yang takut-takut bahkan secara terang-terangan melakukan korupsi. Bentuk korupsi itu macam-macam, mungkin kita yang masih muda tidak melakukan korupsi uang
hingga milyaran tapi kiat melakukan “damai” dengan polisi, atau buat KTP masih melalui calo. Atau korupsi juga bisa dalam bentuk ketidak jujuran seperti mencontek yang sudah dianggap hal biasa. Jadi ketika kita sudah bekerja ada hubungannya tuh antara nyontek, tidak jujur dengan korupsi maling duit atau menyuap. Atas dasar hal itu semua kami menganggap korupsi merupakan sebuah hal penting yang kami ekspresikan melalui lagu Vonis. Jadi lagu vonis ini seperti rangkuman dari akibat-akibat, penyebab-penyebab dari korupsi dan juga ada sebuah komitmen denga nada lirik dari sumpah pemuda yang kami modifikasi sedikit. Yaaa bisa dibilang lagu ini unek-unek dari simponi melihat kasus korupsi yang tidak pernah selesai.
8. Kemudian mas mul melihat kasus kekerasan terhadap perempuan itu bagaimana dan seperti apa? Jadi Simponi setiap membuat lagu kami membuat riset kecil-kecilan terhadap isu atau masalah yang mau kami angkat dengan baca koran, melihat media sosial dan nonton tv. Pada 2012 akhir kami melihat kasus mahasiswi di India diperkosa oleh 20 orang laki-laki di dalam bis. Waktu itu mungkin pemerkosaan sudah banyak terjadi dan kami taunya pemerkosaan terjadi oleh 1 orang laki-laki memperkosa satu orang perempuan, eh di India ternyata terjadi 20 orang laki-laki memperkosa 1 orang perempuan. Kami kaget dan agak shock mendengarnya. Dan kasus ini menjadi gejolak besar di India. Dari situ kami mencari datadata dan ternyata hal tersebut sudah terjadi dimana-mana bahkan di Indonesia. Makin kaget lagi karena pemerkosaan berkelompok susdah terjadi juga di Indonesia. Kami terus belajar mengenai isu pemerkosaan tersebut ternyata pemerkosaan tidak hanya dilakukan oleh orang lain (bukan keluarga, sanak saudara) tapi dilakukan juga oleh ayah terhadap anak kandungnya, paman perkosa ponakan, kakek perkosa cucu, pacar perkosa pacar bahkan suami perkosa istri juga terjadi. Bagi Simponi ini merupakan pelajaran baru semakin kami belajar mengenai kasus ini kami sadar bahwa kasus pemerkosaan ini tidak se-simple itu. Kami juga langsung ingat kami punya adik perempuan, kita punya pacar perempuan, kita punya ibu perempuan, temen kita juga da yang perempuan, perepmpuan ada disekeliling kita. Pada tahun 2012 kita mendapat data dari komnas perempuan bahwa 12 perempuan menjadi korban pemerkosaan setiap hari di Indonesia. Bahkan saat ini di Indonesia menjadi 35 perempuan setiap hari menjadi korban pemerkosaan. Jika 35 perempuan setiap hari menjadi
korban, maka siapa yang menjamin besok lusa bukan keluarga kita? Bukan ibu kita? Bukan adik kita? Bukan pacar kita? Bukan istri kita? Maka lahirlah lagu Sister in Danger setelah kami melakukan riset dan pengumpulan data selam 2 minggu. Kasus ini menjadi lebih personal, karena kami merasa ketakutannya menjadi lebih besar dan dalam karena menyangkut keluarga dan orang-orang disekeliling kita. Ditambah band-band yang membahas mengenai isu kekerasan terhadap perempuan dan anak sangat sedikit. Jadi Simponi merasa bahwa ini menjadi lebih emosional, lebih personal dan masalahnya ternyata lebih serius. Jika soal korupsi okelah uang negara habis namun jika diperkosa seorang perempuan bisa sangat terguncang jiwanya. Kemudian kami mengangkat isu kekerasan terhadap perempuan dan anak menjadi tema diskusi musikal kami. Dari sini kami merasa lebih berguna lagi karena belum banyak laki-laki yang menyuarakan, belum banyak bandband yang menyuarakan lalu pelaku yang paling banyak yaaa kita-kita ini laki-laki. Karena di Negara kita ini menganut budaya patriarki dimana laki-laki lebih dominan, laki-laki lebih disekolahkan dan laki-laki lebih punya kuasa dibanding perempuan. Juga pendidikan di Indonesia ini menjadi salah satu faktor terjadinya pemerkosaan karena kurangnya pendidikan seks sejak dini dan masih menganggap tabu semua yang berbau tentang seks. Oleh karena itu membuat laki-laki yaa menjadi pelaku karena ketika melihat seorang perempuan yaaa kita hanya melihat sebagai objek seksual saja dan melihat lekuk tubuhnya saja. Bahkan ketika kita menganggap rumah menjadi tempat paling aman tapi ternyata sangat banyak perkosaan terjadi di dalam rumah yang dilakukan oleh saudara bahkan orang tua sendiri. Saat ini korban pemerkosaan semakin muda dan pelakunya juga semakin muda, sekarang anak SD sudah bisa memperkosa anak SMP juga sama. Kenapa? Lagi-lagi karena minimnya pendidikan seks sejak dini. Perempuan yang menjadi korban pemerkosaan tidak sering mereka pula yang disalahkan karena memakai pakaian yang terlalu seksi, pakaian yang terlalu minim, pakaian yang terlalu terbuka. Padahal namanya laki-laki kalo memang sudah mau niat memperkosa pasti akan memperkosa biarpun perempuan pakai jilbab dan mukena. Jadi ini bukan soal pakaian, ini merupakan persoalan pola fikir. Kita sebagai laki-laki seringkali menyalahkan atas pakaian yang perempuan kenakan, padahal jika kita mau belajar perkosaan terjadi bukan karena pakaian, tapi karena pola fikir dan relasi kuasa dari seorang laki-laki. Sehingga simponi berfikir isu kekerasan terhadap perempuan dan anak dijadikan sebuah prioritas.
9. Bagaimana mas melihat fenomena pelanggaran HAM yang ada di Indonesia? Naah ini juga merupakan masalah yang besar juga. Kami fikir ketika terjadinya reformasi dan ketika Soeharto jatuh, maka pelanggaran HAM tidak terjadi lagi, pelanggaran HAM segera diusut. Tapi ternyata masih banyak terjadi malah munirnya dibunuh pada zaman reformasi. Atau pelanggaran HAM lainnya seperti petani diusir dan digusur dangan cara yang semena-mena oleh polisi. Munir menjadi Ikon HAM di Indonesia dan dibunuh karena memeprejuangkan HAM. Isu-isu pelanggaran HAM memang sudah ada di kepala kami dan kebetulan kami kenal dengan Mbak Suci istri dari Munir. Kemudian terciptalah lagu Fajar Munir Senja Kamisan. Lagu ini merupakan tribute terhadap Munir dan Aksi Kamisan dan orang-orang yang terlibat di dalam aksi kamisan.
10. Kemudian bagaimana mas melihat mengenai toleransi beragama yang ada di Indonesia? Iyaaa jadi kami melihat semakin kesini kita warga negara Indonesia semakin takut dengan perbedaan ditambah lagi dengan kelompok fundamentalis islam. Sering kita liat di Sosial Media bahwa semakin kesini banyak muslim yang menolak terhadap toleransi. Seperti mengucapkan natal haram, pemimpin non muslim haram. Perasaan dulu tidak seperti ini. Perasaan dulu kita tidak menyinggung mengenai agama ketika bermain atau yang lainnya. Tapi semenjak 5 tahun terakhir ini isu tentang aagama sangat kencang berhembus. Kemudian ada Ahmadiyah dan aliran islam yang lainnya, kenapa mesjidnya harus dibakar? Kenapa harus perang sesama islam? Entah kenapa islam di Indonesia akhir-akhir ini menjadi islam yang “kolot” yang sedikit-sedikit mengaharamkan sesuatu. Seperti halnya peristiwa di Ambon yang bagaimana perang antar islam dan Kristen terjadi. Dan semua bentrok dengan mengatasnamakan agama dan aliran-alirannya masing-masing, semua menggunakan ayatayat suci sebagai alat untuk mengkafirkan sesamanya dan saling menuhankan. Padahal nabi sendiri mengatakan bahwa ada 22 kelompok islam yang akan terpecah-pecah. Juga AlQur’an sendiri kan multi interpretasi atau multi tafsir, sehingga nabi Muhammad sudah bisa memprediksi itu. Ada ribuan agama di dunia ini jika mereka merasa agamanya yang paling benar yasudah maka akan terjadi bunuh-bunuhan. Makanya kita Simponi menciptakan lagu yang berjudul Berebut Surga. Kami merasa ngapain kita harus saling memperbutkan kebenaran, kenapa kita harus saling mengharamkan antara satu dengan yang lainnya,
mengapa kita harus saling menuhankan dan mengkafirkan. Seakan-akan mereka memaksakan kehendaknya dan menjadikan toleransi hilang. Jadi kekerasan antar agama meningkat, intoleransi meningkat dan kelompok-kelompok fundamentalis bertebaran. JIka kita menolak perbedaan dan intoleran, berarti kita sama dengan melawan kehendak tuhan. Karena tuhan menciptakan kita berbeda-beda. Kata surga pada lagu Berebut Surga nerupakan metamorfosa dari keyakinan setiap individu yang merasa paling benar dan saling menghakimi.
11. Mas Mul sendiri memandang musik itu sebagai apa dan fenomena-fenomena yang tadi cukup penting diangkat menjadi sebuah lagu? Kita semua suka musik, dari bayi kita sudah didengarkan musik. jadi musik merupakan bagian dari hidup. Sehingga musik bisa mempengaruhi seseorang karena dia mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi, maka musik menjadi penting dan kita tidak bisa hidup tanpa musik. Musik juga dijadikan sebagai alat untuk mengeskpresikan sesuatu seperti halnya kritik sosial. Walaupun kita bukan anak band tapi pasti kita suka musik. jadi musik memang dekat dengan kita. Jadi bagi Simponi musik dijadikan sebagai media, alat, senjata, untuk menyampaikan soal toleransi, kekerasan, korupsi dan lainnya. Karena lagu dan musik mempunyai power dan kekuatan yang hebat dimana musik bisa membuat orang jadi baik dan musik juga bisa membuat orang jadi baik. Bahkan Jhon Lennon dibunuh karena musiknya bisa menghentikan perang. Di amerika latin yang diculik itu musisi karena bisa merubah orang untuk melawan. Musik juga bisa dijadikan sebgai alat untuk penyadaran dan pendidikan. Salah satunya adalah pendidikan politik.
12. Apakah penggunaan bahasa menurut Mas Mul itu penting dalam menciptakan sebuah lagu? Pertama kita lihat dari momentumnya dan untuk siapa lagu ini ditujukan. Kalau lagu Sister In Danger itu ditujukan pertama kali untuk solidaritas kepada negara India dengan kasus pemerkosaan tersebut dan juga agar seluruh dunia bisa ikut mendengaran dan paham pesan yang ingin disampaikan dan mengerti makna dari lagu ini, makanya dibuat dalam bahasa Inggris. Jadi penggunaan bahasa sangatlah penting.
13. Lalu menurut Mas Mul jika kita melihat beberapa fenomena dan masalah sosial yang tadi apakah masih relevan dan menjadi sorotan publik hingga sekarang ini? Masih sangat sering terjadi, seperti korupsi masih sangat sering terjadi bahkan pelakunya juga semakin muda. Zaman dulu waktu gua masih kecil waktu gua masih jadi aktivis mahasiswa yang korupsi itu yaaa hanya orang-orang tua. Tapi sekarang malah yang korupsi malah makin berusia muda. Jadi kita mengalami penurunan kan bukan malah kemajuan dalam memberantas korupsi. Jadi masih sangat relevan hingga sekarang. Kerusakan lingkungan hidup, juga masih sangat relevan sampai saat ini. Contoh Jakarta, 20 tahun lalu banjirnya yaaa paling hanya setinggi lutut lah. Tapi sekarang kita lihat banjirnya sudah sampai 2 meter bahkan lebih. Ini disebabkan skala kerusakan lingkungan hidupnya semakin parah. Kemudian kekerasan terhadap perempuan dan anak, dulu yang melakukan orang lain kepada orang lain, tapi sekarang orang tua sendiri perkosa anak, kakek perkosa cucu, paman perkosa keponakan bahkan bayi pun ada yang diperkosa. Jadi masalah-masalah ini semakin banyak, semakin dekat, pelakunya juga semakin dekat. Lalu masalah toleransi, dulu perasaan tidak ada yang namanya mengucapkan natal itu haram, dan gua dulu juga ikut dating kerumah temen gua waktu dia natalan. Anak zaman sekarang di Media Sosial bilang kalo mengucapkan natal itu haram, dan juga kiayi-kiayi dan petinggi agama lainnya dulu yang gua rasakan yaaa mengajarkan kedamaian tapi malah sekarang malah memprovokasi. Berarti ini mengalami penurunan kan. Jadi semua masalah-masalah sosial yang tadi dibahas masih sangat relevan hingga sekarang karena kasus-kasus semua itu malah makin parah dan semain banyak.
14. Lalu ketika membuat lagu Vonis, Sister In Danger, Fajar Munir Senja Kamisan dan Berebut Surga. Bagaimana mas mul melihat kondisi masyarakat pada saat itu? Jadi saya melihat kondisi masyarakat yang memang masih belum adil kepada sesama dan belum adil kepada alam.
Kepada alam kita jahat dan kepada sesama kita juga jahat.
Contohnya kita buang sampah sembarangan, nebang hutan sembarangan, penegak hukum yang seharusnya melindungi malah jadi pelindung pengusaha-pengusaha korup. Jadi masyarakat kita masyarakat yang belum adil terhadap alam ataupun sesama. Tapi kondisi saat ini juga ada yang mau berubah dan menyadari kesalahannya namun ada juga yang masih belum perduli terhadap alam dan sesama manusia. Sikap masyarakat kita masih banyak yang
menolak perbedaan, menolak kemajuan tapi banyak juga sudah mengambil ke jalan yang lebih postif. Kita semua sedang berusaha menjadi lebih baik menurut perannya masingmasing. Karena kita dilahirkan baik, yang membuat kita tidak baik adalah pendidikan yang salah, lingkungan dan orang-orang yang ada di sekitar kita.
FOTO PENELITI SAAT WAWANCARA
FOTO DISKUSI MUSIKAL SIMPONI