Pengaruh Inovasi Produk Terhadap Proses Keputusan Pembelian “Martabak Bandung” Di kota Gorontalo Moh. Mawardi Abdullah1, Supardi Nani2, Andi Juanna3 Jurusan Manajemen MOH. MAWARDI ABDULLAH. Pengaruh Inovasi Produk Terhadap Proses Keputusan Pembelian “Martabak Bandung” Dikota Gorontalo. Skripsi, Gorontalo, Program Studi S1 Manajemen, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo, 2015, dibawah bimbingan Bapak Supardi Nani, SE., M.Si dan Bapak Andi Juanna, S.Pd, M.Si. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan membuktikan secara empiris; apakah inovasi produk terhadap proses keputusan pembelian “martabak bandung” di kota gorontalo. Metode penelitian yang digunakan dengan metode deskriptif kuantitatif, serta menggunakan analisi regresi linear sederhana untuk menjawab masalah penelitian. Populasi dalam penelitian adalah konsumen “martabak bandung” di kota gorontalo. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling dengan metode pengambilan sampel menggunakan accidental sampling yang merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sampel jika dipandang cocok dan purposive sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) variabel inovasi produk mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen yaitu proses keputusan pembelian pada Martabak Bandung Kota Gorontalo. (2) Besaran pengaruh inovasi produk mempengaruhi proses keputusan pembelian pada martabak bandung kota gorontalo adalah sebesar 0,556 atau 55,6% sementara sisanya 0,444 atau 44,4% di pengaruhi oleh sebab-sebab lain diluar dari penelitian ini. Kata Kunci : Inovasi Produk, Keputusan Pembelian
1
Moh. Mawardi Abdullah, Mahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo 2 Supardi Nani, SE., M.Si, Dosen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo 3 Andi Juanna, S.Pd, M.Si, Dosen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo
PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis saat ini semakin mengalami perubahan dan perkembangan yang dinamis ditandai dengan semakin kompetetifnya persaingan dunia bisnis, kemampuan perusahaan dituntut untuk lebih cermat dalam persaingan bisnis, maka perusahaan harus memperhatikan salah satu fungsi pokoknya yaitu pemasaran. Pesatnya pangsa pasar membuat keberadaan usaha pada suatu produk menjadi sangat penting dalam dunia bisnis saat ini. karena dengan adanya inovasi produk yang menarik dan unik, maka dapat menarik perhatian pelanggan sehingga memberikan rasa keingintahuan pelanggan terhadap suatu produk yang dihasilkan dengan inovasi tertentu. Salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan membeli adalah inovasi, dimana inovasi produk merupakan pusat dari keberhasilan suatu bisnis, di mana sebagai perusahaan yang menerapkan struktur dan strategi yang memusatkan pemilihan waktu pengembangan teknologi dan persaingan (Cooper dalam Suseno, 2004:11). Inovasi harus mampu membuat produk berbeda di mata konsumen sehingga konsumen lebih tertarik membeli produk tersebut dibandingkan produk pesaing. Jika perusahaan dapat memperhatikan desain serta membuat inovasi baru maka pelanggan akan merasa puas dalam menggunakan produk tersebut. Martabak merupakan olahan makanan yang cukup digemari masyarakat Kota Gorontalo, Perkembangan bisnis martabak di Kota Gorontalo semakin meningkat, hal ini bisa kita lihat dari banyaknya usaha martabak yang dengan mudah bisa kita temukan juga dari berbagai macam kalangan konsumen, baik anak-anak, remaja dan dewasa. Martabak bandung adalah usaha makanan martabak yang menjual lebih banyak berbagai macam dan rasa martabak yang membuat martabak bandung berbeda dengan usaha martabak yang sudah ada. Usaha ini merupakan salah satu usaha martabak yang terbilang masih baru di daerah Gorontalo, usaha ini baru ada sekitar 2 tahun yang lalu. Usaha martabak ini hanya memiliki 4 cabang yang tersebar di Kota Gorontalo, sehingga belum diketahui masyarakat banyak. Tujuan usaha martabak bandung yaitu ingin membagi atau mengenalkan rasa dan inovasi produk martabak bandung yang berbeda dengan martabak yang sudah ada di Kota Gorontalo namun dengan harga yang sama dan kualitas yang bagus. Perusahaan ini melakukan inovasi produk yang berbeda dari martabak yang sudah ada sebelumnya dan dapat diterima semua lapisan masyarakat. Hal ini merupakan strategi yang sangat baik untuk bisa bertahan dalam persaingan dengan perusahaan sejenis mengingat banyaknya pengusaha martabak di Kota Gorontalo. Disamping melakukan inovasi produk yang berbeda, martabak bandung juga memberikan beragam produk yang berkualitas untuk konsumen. Saat ini usaha
martabak bandung menyediakan 20 jenis martabak bandung yang berbeda rasa yang selalu disajikan dengan kualitas yang baik. Dengan menawarkan produk yang beraneka ragam untuk dipilih konsumen maka akan membuat perusahaan semakin banyak diminati oleh para konsumen. Menurut Kotler dalam Cynthia dan Hendra (2014:1217) inovasi produk sebagai gabungan dari berbagai macam proses yang saling mempengaruhi antara satu dengan yang lain. Jadi inovasi bukanlah konsep dari suatu ide baru, penemuan baru atau juga bukan merupakan suatu perkembangan dari suatu pasar yang baru saja, tetapi inovasi merupakan gambaran dari semua proses-proses tersebut. Perusahaan perlu melihat pentingnya konsumen dipuaskan dengan memberikan inovasi produk yang berbeda dengan kualitas produk yang baik. Artinya, memberikan kinerja yang sama atau melebihi harapan konsumen, dengan tujuan untuk mencapai keputusan pembelian konsumen sehingga memberikan manfaat yang tinggi yang bagi perusahaan Pengertian keputusan pembelian menurut Kotler & Armstrong (2001: 226) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benarbenar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Berdasarkan permasalahan dan kondisi yang disampaikan di atas, maka peneliti berkeinginan untuk meneliti lebih lanjut tentang Pengaruh Inovasi Produk Terhadap Proses Keputusan Pembelian “Martabak Bandung” Kota Gorontalo. Identifikasi Masalah Adapun identifikasi masalah pada penelitian ini adalah: 1. Perusahaan yang masih baru 2. Banyaknya kompetitor dengan produk sejenis Rumusan Masalah Dengan memperhatikan latar belakang dengan identifikasi masalah maka penulis dapat merumuskan permasalahan yaitu : Seberapa besar pengaruh inovasi produk terhadap proses keputusan pembelian? Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang di capai dari penelitian ini yaitu : Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh inovasi produk terhadap proses keputusan pembelian. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian tersebut adalah: 1. Manfaat teoritis Sebagai pengembangan pengetahuan dibidang Ekonomi dan Bisnis khususnya tentang manfaatnya inovasi produk yang baik dalam menarik konsumen untuk melakukan proses pembelian pada produk martabak bandung Kota Gorontalo serta membantu kesenjangan atau kontroversi antar teori dan berbagai kenyataan dilapangan. 2. Manfaat Praktis
Sebagai bahan informasi dalam rangka memberikan asumsi pemikiran serta dapat dijadikan panduan atau acuan dalam pengembangan informasi dalam kegiatan usaha khususnya dalam sistem pengembangan kinerja pemasaran.
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS Kajian Pustaka Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Kotler and Amstrong dalam Alma (2007:130) marketing managment is the analysis, planning, implementation and control of programs designed to create, build and maintain beneficial exchange with target buyers for the purpose. manajemen pemasaran adalah kegiatan menganalisa, merencanakan, mengimplementasi dan mengawasi segala kegiatan (program) guna memperoleh tingkat pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasi Inovasi Produk Pengertian Inovasi Produk Menurut Tjiptono (2001:95) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Inovasi produk merupakan salah satu variabel di dalam bauran produk yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau jasanya. Menurut Kotler (2007:357) Inovasi produk merupakan setiap barang, jasa atau gagasan yang di anggap baru. Menurut Nasution dalam Cynthia dan Hendra (2014:1217) menyatakan bahwa inovasi produk merupakan produk atau jasa baru yang diperkenalkan ke pasar. Inovasi produk dikategorikan sebagai produk baru bagi dunia, lini produk baru, tambahan pada lini produk baru yang telah ada, perbaikan dan revisi produk yang telah ada, penentuan kembali dan pengurangan biaya. Indikator Inovasi produk Menurut Nasution dalam Cynthia dan Hendra (2014:1217) inovasi produk Didefinisikan sebagai produk atau jasa baru yang diperkenalkan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan pasar. Inovasi produk ini dapat dibedakan menjadi tiga kategori : a. Perluasan Lini Produk (Line Product Extention) Adalah produk-produk relatif baru bagi pasar namun tidak baru bagi perusahaan. b. Produk baru (me too products) Adalah produk-produk relatif baru bagi perusahaan namun pasar telah mengenalnya terlebih dulu. c. Produk benar-benar baru (new to the world” products) Merupakan produk yang benar-benar baru baik bagi pasar maupun perusahaan. Keputusan Pembelian Pengertian Keputusan Pembelian Menurut Kotler dan Amstrong (2008:179) keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian di mana konsumen benar-benar
membeli. Pengambilan keputusan merupakan kegiatan individu secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Proses Keputusan Pembelian Menurut Kotler dan Amstrong (2008:179) Proses keputusan pembelian terdiri dari lima tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian. Model lima tahap proses keputusan pembelian tersebut menjelaskan bahwa konsumen harus melalui lima tahap dalam proses pembelian sebuah produk. Namun hal ini tidak berlaku, terutama atas pembelian dengan keterlibatan yang rendah. Konsumen dapat melewatkan atau membalik beberapa tahap. Tahap-tahap proses keputusan pembelian dapat digambarkan dalam sebuah model dibawah ini : Pengenalan kebutuhan
Pencarian informasi
Evaluasi altrnatif
Keputusan membeli
Perilaku pasca pembelian
Gambar 2.2 Model Proses Keputusan Pembelian lima Tahap Keterangan: 1. Pengenalan kebutuhan Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu masalah atau kebutuhan. Pengenalan kebutuhan dapat diartikan sebagai persepsi atas perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan situasi aktual yang memadai untuk menggugah dan mengaktifkan proses keputusan. 2. Pencarian Informasi Pencarian merupakan aktivitas termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan sdalam ingatan atau perolehan informasi dari lingkungan. Beberapa pencarian tergantung pada kekuatan dorongannya, jumlah informasi yang dimiliki, kemudahan dalam memperoleh informasi tambahan, nilai yang di berikan kepada informasi tambahan serta kepuasan yang diperoleh konsumen. 3. Evaluasi alternatif Evaluasi alternatif merupakan proses dimana suatu alternatif pilihan disesuaikan dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Kompleksitas dari evaluasi akan bervariasi secara dramatis tergantung pada proses khusus yang diikuti konsumen dalam mengambil keputusan untuk dikonsumsi. 4. Keputusan Membeli Setelah menentukan kepercayaan terhadap suatu merek, maka konsumen membentuk suatu maksud pembelian untuk membeli produk yang paling disukai. 5. Perilaku Pasca Pembelian Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan berlanjut hingga periode pasca pembelian. Kerangka Berpikir Berdasarkan uraian diatas, maka kerangka berpikir dalam penelitian ini sebagai berikut.
x
Y
Proses Keputusan Pembelian
Inovasi Produk Perluasan Lini Produk (line product exsentions) Produk Baru (me too product) (Nasution dalam Cynthia dan Hendra 2014:1217)
Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Membeli Perilaku Pasca Pembelian (Kotler dan Amstrong 2008:179)
Gambar 2.3 Kerangka Berfikir HIPOTESIS Berdasarkan pembahasan maka peneliti merumuskan hipotesis yaitu: Diduga terdapat pengaruh inovasi produk terhadap proses keputusan pembelian “martabak bandung” di Kota Gorontalo. METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data Data primer adalah data yang berasal langsung dari sumber data yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti untuk menjawab pertanyaan penelitian (Cooper dan Emory, 1996:122). Data primer ini diperoleh langsung dari seluruh jawaban seluruh pertanyaan penelitian yang diajukan kepada konsumen martabak bandung kota Gorontalo. Pada penelitian ini, data primer dikumpulkan dari wawancara dan kuesioner yang sengaja disusun untuk keperluan penelitian ini. Data primer dalam penelitian ini adalah jawaban para responden pada kuesioner penelitian. Adapun data sekunder terdiri dari dari literatur-literatur, jurnal-jurnal penelitian terdahulu, maupun data komponen yang relevan yang sekiranya diperlukan untuk menyusun penelitian ini. Populasi dan Sampel Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: Obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2013:80). Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Martabak Bandung. Yang diasumsikan tidak diketahui karena jumlah konsumen Martabak Bandung sudah tersebar luas dan setiap harinya tidak diketahui konsumen yang membelinya.
Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili). (Sugiyono, 2013:81). Maka untuk menentukan besarnya jumlah sampel konsumen digunakan rumus sebagai berikut, Louis M dan Richard A. Parker (Eriyanto 2007:292).
Keterangan : n = Jumlah sampel Z2 = Nilai Z yang tergantung pada tingkat kepercayaan. E = Kesalahan sampling yang dikehendaki P(1-p) = Variasi Populasi (Jika tidak diketahui maka nilai p diasumsikan sebesar 0,5 jika tingkat kepercayaan 90% dan sampling error yang dikehendaki sebesar 10% adalah sebesar : Berdasarkan rumus diatas dapat diperoleh sampel dari populasi sebanyak 68 orang. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang akan di gunakan pada penelitian ini adalah : 1. Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil. (Sugiyono 2013: 137) 2. Observasi . Observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain. (Sugiyono 2013:145). Peneliti mengadakan observasi langsung pada setiap konsumen untuk memperkuat data yang diperoleh secara akurat, dan untuk memperkuat intrepretasikan data kuantitatif. 3. Kuesioner (Angket) Kuesioner atau angket sering di sebut sebagai self administrated questioner adalah teknik pengumpulan data dengan mengirim suatu daftar pertanyaan kepada responden untuk di isi. Responden adalah orang menerima, dengan menggunakan kuisioner analisis berupa mengukur apa yang di temukan dalam wawancara, selain itu juga untuk menentukan seberapa luas atau terbatasnya sentiment yang di ekspresikan dalam suatu wawanncara.
Pengujian Instrumen Pengujian Validitas Pengujian validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2001:45). Pada penelitian ini diuji validitas pada 40 butir pertanyaan terhadap 68 responden. Pengujian validitas selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.8 Tabel 4.8 Hasil Pengujian Validitas No Indikator Persepsi Rhitung Perluasan Lini Produk (line produt exsentions) Mudah diterima Item 1 0.479 Diterima disemua segmen Item 2 0.387 Brand mudah diingat Item 3 0.675 Bentuk Item 4 0.597 Kemasan Item 5 0.618 Pilihan utama Item 6 0.681 Menambah produk Item 7 0.549 Varian produk beragam Item 8 0.610 Pengembangan Item 9 0.501 Nilai lebih dibanding produk lain Item 10 0.419
2
Product Baru (me too product) Memungkinkan masuk dalam persaingan pasar yang telah ada Memberikan pilihan Produk yang belum dibuat oleh dengan produsen lain Ciri khas Mengembangkan pasar baru Meningkatkan volume penjualan Menekan biaya Relatif murah Kualitas baik Kualitas lebih baik dibanding produsen lain Proses Keputusan Pembelian Pengenalan Kebutuhan Kebutuhan Mencoba Kemantapan Keyakinan
Rtabel
Ket
0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Item 11
0.500
0.3
Valid
Item 12 Item 13
0.599 0.587
0.3 0.3
Valid Valid
Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20
0.646 0.471 0.428 0.483 0.675 0.602 0.600
0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4
0.602 0.315 0.528 0.637
0.3 0.3 0.3 0.3
Valid Valid Valid Valid
Pencarian informasi Informasi dari keluarga/teman Mudah dijangkau Kemudahan Sumber informasi Evulasi Alternatif Pemikiran lebih menonjol Pemikiran lebih lezat Keunggulan Manfaat Keputusan membeli Minat akan membeli Minat dalam waktu dekat Selalu membeli Selalu membeli produk lain yang ditawarkan Perilaku pasca pembelian Kepuasan Pembelian ulang Merekomendasikan Komitmen
Item 5 Item 6 Item 7 Item 8
0.514 0.573 0.405 0.549
0.3 0.3 0.3 0.3
Valid Valid Valid Valid
Item 9 Item 10 Item 11 Item 12
0.687 0.712 0.713 0.598
0.3 0.3 0.3 0.3
Valid Valid Valid Valid
Item 13 Item 14 Item 15 Item 16
0.664 0.443 0.726 0.493
0.3 0.3 0.3 0.3
Valid Valid Valid Valid
Item 17 Item 18 Item 19 Item 20
0.648 0.612 0.562 0.618
0.3 0.3 0.3 0.3
Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data primer (data ordinal–data interval, MSI) dan diolah dalam statistik SPSS16.0, 2015
Pengujian Reliabilitas Setelah pengujian instrumen validitas, maka dilanjutkan pengujian instrumen reliabilitas yang merupakan pengujian beberapa item pertanyaan dalam satu variabel yang dijawab secara konstan atau stabil (Ghozali, 2001:41). Pada penelitian ini peneliti menguji cobakan 40 butir pertanyaan terhadap 68 responden, hal ini bisa dilihat pada Tabel. 4.9 berikut
No 1 2
Tabel 4.9 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Alpha Ket Inovasi Produk 0.911 Reliabel Proses Keputusan 0.918 Reliabel Pembelian
Sumber : Data primer (data ordinal–data interval, MSI) dan diolah dalam statistik SPSS16.0, 2015
Pengujian Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah data yang digunakan dalam penelitian memiliki distribusi normal. Adapun pengujian normalitas data pada penelitian dilakukan dengan menggunakan pengujian Kolmogorov-Smirnov Goodness of Fit Test terhadap model yang diuji. Hasil pengujian untuk membuktikan distribusi normal atau tidak normal Pengujian normalitas lainnya dilakukan terhadap residual regresi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan grafik P-P Plot, data yang normal adalah data yang
membentuk titik-titik yang menyebar tidak jauh dari garis diagonal. Hasil analisis regresi linear dengan grafik normal P-P Plot terhadap residual error model regresi diperoleh sudah menunjukan adanya pola grafik yang normal yaitu adanya sebaran titik yang berada tidak jauh dari garis diagonal. Analisis Regresi Linear Sederhana Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel inovasi produk secara parsial terhadap proses keputusan pembelian. Dalam pengujian regresi linear Sederhana data yang diperlukan data interval, sedangkan data sekarang masih berskala Ordinal maka dari itu data ordinal ditransformasikan ke Interval melalui Method Of Succesive Interval (MSI). Pengujian t-test Pengujian t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (Inovasi Produk) terhadap variabel dependen (Proses Keputusan Pembelian). Signifikan pengaruh positif dapat diestimasi dengan membandingkan P value dan α = 0,05 atau nilai ttabel dan thitung. Pengujian Koefesien Determinasi Untuk mengetahui arah dan kekuatan hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) digunakan koefesien korelasi (R), besarnya koefesien korelasi adalah: 0 sampai dengan 1. Koefesien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui tingkat yang paling baik antara dua variabel atau digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi (share) dari variabel X terhadap variasi naik turunya variabel Y yang biasanya dinyatakan dalam presentase dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya (Ghozali, 2001:86). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pengujian Normalitas Tabel 4.10 Uji Normalitas Distribusi PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN N Normal Parametersa Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation
68 63.01553 11.373161 .830 .496
Sumber : Data primer (data ordinal–data interval, MSI) dan diolah dalam statistik SPSS16.0, 2015
Berdasarkan hasil diatas terlihat bahwa nilai kolmogorov smirnov untuk variabel keputusan pembelian adalah sebesar 0,830 dengan nilai signifikansi sebesar 0,496. Nilai signifikansi ini lebih besar dari 0.05 (α = 5%),. sehingga Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dari variabel proses keputusan pembelian
telah berdistribusi normal, sehingga bisa dilakukan regresi dengan model linear sederhana untuk memprediksi pengaruh inovasi produk terhadap proses keputusan pembelian Pengujian normalitas lainnya dilakukan terhadap residual regresi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan grafik P-P Plot, terlihat pada gambar 4.1 berikut Gambar 4.1 Hasil Pengujian Normalitas
Sumber : Data primer (data ordinal–data interval, MSI) dan diolah dalam statistik SPSS16.0, 2015
Pada Gambar 4.1 Menunjukan hasil pengujian tersebut bahwa titik-titik berada tidak jauh dari garis diagonal, hal ini berarti bahwa model regresi tersebut sudah berdistribusi normal. Hasil Pengujian Analisis Regresi Linear Sederhana Tabel 4.11 Hasil Analisa Regresi Linear Sederhana Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 18.135 5.022 Inovasi Produk .776 .085 .746 Sumber : Data primer (data ordinal–data interval, MSI) dan diolah dalam statistik SPSS16.0, 2015
Dari Tabel 4.11. Diatas menunjukan hasil persamaan regresi sederhana sebagai berikut: Ý = α + β = 18,135 + 0,776X Tampak pada persamaan tersebut menunjukkan angka yang signifikan pada variabel Inovasi Produk (X). Adapun interpretasi dari persamaan tersebut adalah: Model regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut : 1. Konstanta 18,135 Konstanta sebesar 18,135 menyatakan bahwa jika tidak ada Inovasi produk yang baik maka Proses Keputusan Pembelian Konsumen tetap sebesar 18,135
2. β = 0.776 Nilai parameter atau koefisien regresi β ini menunjukkan bahwa setiap variabel Inovasi Produk meningkat, maka Proses Keputusan Pembelian Konsumen (Y) akan meningkat sebesar 0,776 atau dengan kata lain setiap peningkatan inovasi produk sebesar satu satuan maka akan meningkatkan Proses Keputusan Pembelian (Y) sebesar satu satuan, dengan asumsi variabel bebas yang lain tetap atau Cateris Paribus. Hasil Pengujian t-test
Model
(Constant) Inovasi Produk
Tabel 4.12 Hasil Pengujian t-test Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 18.135 5.022 .776 .085 .746
T 3.611 9.093
Sig .001 .000
Sumber : Data primer (data ordinal–data interval, MSI) dan diolah dalam statistik SPSS16.0, 2015
Variabel Inovasi Produk Ho : β ≤ 0, yaitu X tidak berpengaruh positif terhadap Y. Ha Hasil pengujian t untuk variabel X “Inovasi Produk” diperoleh nilai thitung = 9,093 dengan tingkat Pvalue = 0,000, dengan menggunakan batas signifikan α = 0,05 didapat ttabel (95% ; 68-2) sebesar 1,668. Dari hasil tersebut maka kriteria pengujian yaitu t hitung > ttabel atau Pvalue ˂ α yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hipotesis uji t variabel Inovasi Produk berpengaruh positif. Dengan demikian hipotesis penelitian dapat dibuktikan atau diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator Inovasi produk yang semakin baik akan mempercepat atau menambah keinginan konsumen untuk berminat dan melakukan proses keputusan pembelian. Hasil Pengujian Koefesien Determinasi Tabel 4.13 Hasil Koefesien Determinasi Model Adjusted Std. Error of R R Square R Square the Estimate 1 .746a .556 .549 7.634711 Sumber : Data primer (data ordinal–data interval, MSI) dan diolah dalam statistik SPSS16.0, 2015
Tabel 4.13 Menunjukan Hasil Regresi linier sederhana Model Summary nilai koefisien korelasi R yang menunjukan tingkat hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen yaitu 0,746 atau mendekati 1 artinya terdapat hubungan yang kuat, dan R square atau koefisien determinasi R2 menunjukan besarnya kontribusi 0,556 atau 55,6% dari Kontribusi variabel X (Inovasi Produk) terhadap variabel Y (Proses Keputusan Pembelian) sementara sisanya 0,444 atau 44,4% di pengaruhi oleh sebabsebab lain diluar dari penelitian ini.
Pembahasan Dalam proses penyampaian produk kepada konsumen dan untuk mencapai tujuan perusahaan yang berupa penjualan produk yang optimal maka kegiatan pemasaran dijadikan tolak ukur oleh setiap perusahaan. Suatu usaha yang tidak memiliki kemampuan atau memiliki kemampuan yang lemah dalam memperkenalkan inovasi produk maka usaha tersebut bisa tertinggal dan inovasi mungkin dilakukan oleh kompetitor. Suatu usaha yang berkemampuan memperkenalkan inovasi produk maka usaha tersebut bisa memimpin dan memperkecil kemungkinan kompetitor untuk melakukan inovasi lebih awal. Sebelum meluncurkan produknya perusahaan harus mampu melihat atau mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Jika seorang pemasar mampu mengidentifikasi kebutuhan konsumen dengan baik, mengembangkan inovasi produk dan menciptakan produk berkualitas, maka keinginan konsumen untuk membeli akan semakin banyak sehingga akan meningkatkan volume penjualan produk perusahaan serta mampu bertahan dan survive di pasar. Hal diatas ditunjukkan oleh pihak Martabak Bandung Kota Gorontalo yang menjadi obyek penelitian kali ini, berbagai macam usaha yang ditempuh oleh pihak Martabak bandung Kota Gorontalo dalam menarik keputusan pembelian serta meningkatkan penjualan dan mempertahankan kosumen baru maupun konsumen lama yang telah melakukan pembelian produk. Usaha yang ditempuh oleh pihak Martabak Bandung Kota Gorontalo adalah dengan memberikan penawaran inovasi produk yang baik dan berkualitas. Hasil temuan dari penelitian ini mengenai deskripsi variabel inovasi produk dan keputusan pembelian dimana konsumen menilai bahwa semua indikator didominasi oleh jawaban setuju dan sangat setuju. Hasil pengujian instrumen validitas dan reliabilitas tentang kedua variabel berada diatas rtabel yaitu 0,3 artinya sah atau valid dan untuk pengujian reliabilitas berada di antara 0,913 sampai dengan 0,922 artinya reliabel, kesimpulannya dari kuesioner tersebut bisa mengungkapkan hasil instrumen yang baik, dari hasil tersebut selanjutnya diperoleh satu variabel independen yaitu inovasi produk memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Martabak Bandung Kota Gorontalo. Penjelasan tersebut dijelaskan sebagai berikut. Pengaruh Inovasi Produk Terhadap Proses Keputusan Pembelian Data deskripsi penelitian menunjukan Martabak Bandung Kota Gorontalo dinilai oleh konsumen memiliki kemampuan untuk menarik perhatian konsumen melakukan pembelian melalui penawaran inovasi produk yang baik dan berkualitas. Hasil dari regresi inovasi produk memiliki nilai 0,776 atau 77,6 maka proses keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,776 atau 77,6. Hal ini dipertegas oleh pengujian parsial dengan nilai thitung 9.093 dan ttabel (95% ; 68-2) sebesar 1,668, dari hasil tersebut maka kriteria pengujiannya yaitu thitung > ttabel artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulannya bahwa Inovasi Produk berpengaruh positif signifikan terhadap Proses Keputusan Pembelian.
Pengujian regresi dan hipotesis menunjukan adanya pengaruh positif dan signifikan antara variabel Inovasi produk terhadap Proses Keputusan Pembelian pada produk Martabak Bandung Kota Gorontalo. Hasil ini menunjukan bahwa penilaian yang baik mengenai indikator Inovasi Produk yang sesuai dengan tingkat keinginan konsumen akan mendorong konsumen untuk berminat dan melakukan pembelian pada produk Martabak Bandung Kota Gorontalo Noble et al, (2002, p. 30) menyatakan bahwa inovasi merupakan bagian dari kerangka kerja yang menghubungkan aspek budaya perusahaan dengan kemampuan berinovasi serta meningkatkan kinerja perusahaan melalui keputusan pembelian konsumen. perusahaan harus dapat memodifikasi produknya untuk menambah nilai dari produk yang dihasilkannya dan harus dapat memenuhi kebutuhan dan selera konsumen. Nilai tambah dari produk yang dihasilkan dapat berupa inovasi dari produk yang dihasilkan. Dari pemikiran di atas dengan adanya inovasi produk yang dilakukan perusahaan, diharapkan dapat meningkatkan keputusan membeli. Adanya kesamaan tampilan produk sejenis dari pesaing merupakan faktor pendorong terjadinya inovasi produk, umumnya produk pesaing itu muncul tanpa mengalami perubahan yang berarti bahkan cenderung statis. Keadaan seperti ini dapat menjadi hal yang menguntungkan, karena persaingan yang timbul dengan munculnya produk pesaing dapat diatasi dengan melakukan inovasi produk. Inovasi produk merupakan sesuatu yang dapat dilihat sebagai kemajuan fungsional produk yang dapat membawa produk selangkah lebih maju dibandingkan dengan produk pesaing. Apabila produk tersebut memiliki suatu kelebihan yang dipandang sebagai nilai tambah bagi konsumen. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inovasi produk terhadap proses keputusan pembelian “Martabak Bandung” di Kota Gorontalo. Dari rumusan masalah penelitian yang diajukan, maka analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu: 1. bahwa variabel inovasi produk mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen yaitu proses keputusan pembelian pada Martabak Bandung Kota Gorontalo 2. Besaran pengaruh inovasi produk mempengaruhi proses keputusan pembelian pada martabak bandung kota gorontalo adalah sebesar 0,556 atau 55,6% sementara sisanya 0,444 atau 44,4% di pengaruhi oleh sebab-sebab lain diluar dari penelitian ini. Saran 1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti dengan variabel-variabel lain di luar variabel yang telah diteliti ini agar memperoleh hasil yang lebih bervariatif yang dapat berpengaruh terhadap keputusan pembelian dengan memperhatikan etika penelitian dan menghindari plagiat. 2. Perusahaan/pengusaha dalam hal ini Martabak Bandung Kota Gorontalo hendaknya harus mempertahankan kualitas dari inovasi produk dan harga yang ditawarkan ke konsumen, karena suatu produk yang menawarkan inovasi produk
yang baik merupakan daya tarik yang sangat kuat bagi konsumen dalam melakukan pembelian sehingga tercipta proses keputusan pembelian. DAFTAR PUSTAKA Alma, buchari, 2009. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta. Agus Susanto. 2013. Pengaruh Promosi, Harga dan Inovasi produk Terhadap Keputusan Pembelian Pada Batik Tulis Karangmlati Demak. Skripsi Universitas Negeri Semarang. Assauri, Sofjan 2011. Manajemen Pemasaran. Cetakan kesebelas. Jakarta: PT. Raja Grafindo persada. Budi, Triton P. 2006. SPSS 13.0 Terapan; Riset Statistik Parametik. Yogyakarta: Andi Offest. Cooper, Donal R. Emory, C. William. 1996. “Metode Penelitian Bisnis “. Jakarta: Erlangga. Cynthia Vanessa Djodjobo dan Hendra N. Tawas. 2014. Pengaruh Orientasi Kewirausahaan, Inovasi Produk dan Keunggulan Bersaing Terhadap Kinerja Pemasaran Usaha Nasi Kuning di Kota Manado. Tesis Universitas Sam Ratulangi. Ghozali, iman (2001). Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hurley, Robert. F and Hult, G, Tomas. M, 1998, ”Inovation, Market Orientation, and Organizational Learning: An Intergration and Empirical Examination”, Journal of Marketing, July. Ihda La Aleiyya, Handoko Djoko Waluyo dan widyanto. 2014. Pengaruh Inovasi Produk, Citra Merek dan Harga Terhadap Keputusan pembelian PC Tablet Apple iPad (studi kasus pada pengguna ipad di fisip undip semarang). Kotler dan Amstrong, 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi Kedua belas, Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Kotler dan Amstrong, 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi Kedua belas, Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Kotler, Philip. 2007.Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Kotler, Philip. 2000. Manajemen pemasaraan. Edisi Milennium. Jakarta: Prenhallindo. Kuncoro, Mudrajad. 2009. “Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi”. Jakarta: Erlangga. Lukas, B.A. dan Ferrell, O.C. 2000. The Effect of Market Orientation on Product Innovation. Journal of the Academy of Marketing Science, Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. 2005. Perilaku Konsumen Edisi Revisi. Bandung: Refika Aditama.
Nasution, H.N. 2005. Inovasi Organisasi : Konsep dan Pengukuran. Usahawan No. 09 th XXXIV September 2005. Noble H. Charles, Rajiv K.Sinha and Ajith Kumar (2002), Market Orientation and Alternative Strategic Orientations : A Longitudinal Assessment of Performance Implications, Journal of Marketing vol. 66, 25-39. Riduwan dan Sunarto. 2007. Pengantar Statistik: Untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta. Schiffman, Leon G. dan Kanuk, Leslie Lazar. 2008. Perilaku konsumen, Edisi ketujuh. Diterjemahkan oleh Drs. Zoelkifli Kasip. Jakarta:Indeks Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sulaiman, Wahid. 2002. Jalan Pintas Menguasai SPSS 10.Yogyakarta: Andi. Suseno, Sigit Bayu. 2004. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Inovasi Produk Untuk Meningkatkan Kinerja Pemasaran (Studi pada Industri Kecil Kuningan di Kecamatan Juana Kabupaten Pati Jawa Tengah). Universitas Diponegoro, Semarang Jawa Tengah. Swasta, Basu dan Hani Handoko. 2008. Manajemen Pemasaran analisis Perilaku Konsumen. BPFE. Yogyakarta. Tamamudin. 2012. Analisis Pengaruh Pengenalan Merek, Persepsi Kualitas, Harapan Konsumen dan Inovasi produk Terhadap Keputusan Membeli dan Dampaknya Pada Loyalitas Konsumen (studi kasus produk batik sutra halus merek tamina). Tjiptono, Fandy, 2001. Strategi Pemasaran. Edisi kedua. Yogyakarta, Andi. Umar, Husein. 2003. Metodologi Penelitian, Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Yusdia Pusparini dan yessy Artanti. 2011. Pengaruh faktor-faktor Kemasan Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pop Mie di Supermarket Giant Wiyung. Jurnal Bisnis dan Manajemen Volume tiga.