Pertemuan 13 & 14 MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh: Heri Budianto, S. Sos. M.Si. POKOK BAHASAN
Komunikasi dan Pembangunan
DESKRIPSI Pokok bahasan sosialisasi dan media massa membahas mengenai barometer pembangunan, peran komunikasi massa dalam pembangunan, pendekatan-pendekatan komunikasi dalam pembangunan desa, dan teknologi komunikasi dan pembangunan.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat memahami dan mampu menjelaskan mengenai barometer pembangunan, peran komunikasi massa dalam pembangunan, pendekatan-pendekatan komunikasi dalam pembangunan desa, dan teknologi komunikasi dan pembangunan.
PENGANTAR SOSIOLOGI Kepustakaan 1. Sosiologi Komunikasi-Perspektif Teoritik, Sutaryo, ArtiBumi Intaran, Yogyakarta, 2005. 2. Nasution, Zulkarimen, Sosiologi Komunikasi Massa, UT, Jakarta, 1993. 3. Sosiologi Suatu Pengantar, Soerjono Soekanto, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1990.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Heri Budianto, S.Sos, M.Si.
SOSILOGI KOMUNIKASI
1
BAROMETER PEMBANGUNAN
Pembangunan dalam suatu negara selalu diidentikkan dengan masalah-masalah ekonomi. Padahal dalam pembangunan tidak hanya ekonomi yang menjadi ukuran. Terdapat dua aspek pembangunan yakni pembangunan fisik (infrastruktur) dan non fisik yang menyangkut sumber daya manusia (mental psikologis). •
Fisik (Infrastruktur) merupakan pembangunan dalam bentuk fisik yang terlihat oleh masyarakat yang sekaligus mendukung sektor-sektor kehidupan manusia. Misalnya pembangunan bendungan untuk pertanian, jalan tol untuk sarana transportasi dan sebagainya.
•
Nonfisik (SDM menyangkut mental dan psikogis) merupakan pembangunan manusia seutuhnya. Karena dalam pembangunan nonfisik ini juga memerlukan bidang-bidang lain untuk memperkuat dan membentengi diri dalam kehidupan manusia misalnya agama, nilai dan kepercayaan, dan pandangan hidup.
Terdapat bebepara indikator pembangunan dapat dikatakan berhasil antara lain: 1. Rata-rata pendapatan masyarakat. Hal ini merupakan indikator penting, bahwa suatu pembangunan dikatakan berhasil jika pendapatan masyarakat secara umum atau ratarata dikategorikan tinggi atau meningkat. Kalau pendapatan masyarakat terus meningkat naik, maka secara akan mengurangi kemiskinan.
2. Salah satu cara lain untuk mengukur kesejahteraan penduduk dalam sebuah negara adalah dengan menggunakan tolak ukur PQLI (Physical Quality of Life IndeX). Tolak ukur PQLI ini melihat tiga indikator yakni: a. Rata-rata harapan hidup sesudah umur satu tahun. (b) rata-rata jumlah kematian bayi, dan (3) rata-rata prosentase buta dan melek huruf.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Heri Budianto, S.Sos, M.Si.
SOSILOGI KOMUNIKASI
2
3. Kerusakan Lingkungan Model pembangunan berkelanjutan sangat penting, karena dengan konsep ini hasil-hasil pembangunan tidak hanya dimanfaatkan oleh masyarakat sekarang atau saat pembangunan sedang berlangsung. Tetapi pembangunan juga bermanfaat dan berguna bagi masyarakat yang akan datang atau generasi kedepan. Dengan konsep pembangunan
yang
memperhatikan
kerusakan
lingkungan
akan
membuat
pembangunan lebih bijak dan berguna magi kelangsungan hidup manusia.
4. Keadilan sosial Faktor ini sangat penting, keadilan dalam proses pembangunan atau hasil-hasil pembangunan
harus
dapat
dimanfaatkan
bagi
semua
masyarakat
dimana
pembangunan berlangsung. Jangan sampai pembangunan tersebut menyengsarakan masyarakat yang lain. Hal ini merupakan konsep berkeadilan sosial.
PERAN KOMUNIKASI MASSA DALAM PEMBANGUNAN Peranan utama yang dapat dilakukan media massa dalam pembangunan nasioanal adalah membantu memperkenalkan perubahan sosial. Dalam hal ini media massa memperkenalkan usaha modernisasi, merangsang proses pengambilan keputusan, serta menyampaikan kepadfa masyarakat tentang program pembangunan itu sendiri.
Dalam beberapa hal, menurut Scramm, mass media tidak dapat berperan secara langsung, melainkan harus didukung oleh komunikasi antarpribadi.
Peranan mass media dalam pembangunan nasional adalah sebagai agent of social change. Letak peranannya adalah dalam hal membantu mempercepat proses peralihan dari masyarakat tradisionil ke masyarakat modern. Khususnya dari sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan yang menghambat pembangunan ke arah sikap baru yang tanggap terhadap pembaruan demi pembangunan.
Hal-hal yang dapat dilakukan oleh media, dalam kehidupan masyarakat dalam proses pembangunan adalah sebagai berikut:
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Heri Budianto, S.Sos, M.Si.
SOSILOGI KOMUNIKASI
3
a. Media massa dapat memperluas cakrawala pemikiran Banyak orang yang hidup dalam suatu masyarakat tradisionil menganggap bahwa media memiliki kekuatan ghaib pada waktu mereka pertama kali mengenal media. Seorang tokoh Afrika, mengatakan media memiliki kekuatan ghaib (magic), karena media mampu membawa seseorang ke puncak bukit yang tinggi tanpa melintasi cakrawala. Media mampu membuat seseorang melihat dan mengetahui tempat-tempat yang belum poernah dikunjunginya serta mengenal orang-orang yang belum pernah ditemuinya. Sekalipun pengaruh ghaib media telah berkurang, namun media tetap mampu membantu masyarakat segara yang sedang berkembang mengenal kehidupan masyarakat lain sehingga mereka memperoleh pandangan baru dalam hidupnya. Media juga mampu mendekatkan jarak yang jauh serta memperjelas hal-hal yang kabur, menjembatani peralihan antara masyarakat tradisional ke masyarakat modern.
b. Media massa dapat memusatkan perhatian Dalam masyarakat modern, gambaran kita tentang lingkungan yang jauh, kita peroleh melalui media. Masyarakat tradisionil yang bergerak ke arah modernisasi juga memulai menggantungkanb pengetahuannya pada media massa. Akibatnya, pemikiran-pemikiran tentang apa yang penting, berbahaya, apa yang menarik dan sebagainya, umumnya berasal dari media.
c. Media massa mampu menumbuhkan aspirasi Media mampu menumbuhkan aspirasi sebagaimana dinytakan oleh Oleh Daniel Lerner ketik aradio Cairo menjangkau desa-desa terpencil “ melalui aspirasi-aspirasi pribadi yang tumnbuh, hampir seluruh ide dapat diwujudkan karena didukung masyarakat.
d. Media massa mampu menciptakan suasana membangun Kita dapat menyimpulkan bahwa melalui peranan media menyebarluasklan informasi pada masyarakat negara sedang berkembang ia dapat memperluas cakrawala pemikiran serta membangunempati; memusatkan perhatian pada persoalan-persoalan serta tujuan-tujuan pembangunan; menumbuhkan aspirasi pribadi serta bangsa,. Semua ini dapat dilaksanakan sendiri oleh media.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Heri Budianto, S.Sos, M.Si.
SOSILOGI KOMUNIKASI
4
e. Media
massa
mampu
mengembangkan
dialog
tentang
hal-hal
yang
berhubungan dengan masalah-masalah politik. Di Desa, masyarakat yang berminat dalam persoalan-persoalan politik lokal, mudah sekali mendiskusikan secara tatap muka, karena tempat tinggal mereka saling berdekatan. Pada masyarakat kota, diskusi-diskusi politik di adakan oleh media, karena kesempatan masyarakat kota untuk bersosialisasi dengan masyarakat sekitar menjadi terbatas.
f.
Media massa mampu mengenalkan norma-norma sosial.
Bagi masyarakat modern, sebagaian besar tugas-tugas penyampaian penerangan umumnya dilaksanakan oleh media. Mereka akan memberitahukan hal-hal yang serius yang harus diketahui masyarakat. Apabila norma-norma soisial baru tidak diketahui umum sebagaimana halnya di negara-negara sedang berkembanga, maka sebagain tugas media adalah memperluas serta mengenalkan norma-norma tersebut.
g. Media massa mampu menumbuhkan selera. Dalam keterbatasan, masyarakat belajar menyukai apa yang mereka lihat dan dengar, terutama kalau menyangkut seni dan musik melalui media. Pada negara-negara maju, popularitas lagu-lagu dan tarian-tarian baru pada umumnya ditentukan oleh seberapa jauh media menyebarluaskan hal-hal tersebut kepada masyarakat.
h. Media massa mampu menumbuhkan sikap yang lemah menjadi sikap yang kuat. Keberahasilan peranan media dalam pembangunan sosial ekonomi banyak dibantu oleh pengruh-pengaruh pemuka masyarakat serta dukungannorma-norma kelompok. Media akan menyampaikan informasi melalui saluran pengaruh-pengaruh pribadi para pemuka pendapat.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Heri Budianto, S.Sos, M.Si.
SOSILOGI KOMUNIKASI
5