Pertemuan 10
MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh: Heri Budianto, S. Sos. M.Si.
POKOK BAHASAN
Komunikasi Massa Sebagai Suatu Pranata Sosial
DESKRIPSI Pokok bahasan komunikasi komunikasi massa sebagai suatu pranata sosial membahas mengenai pengertian pranata sosial, komunikasi massa sebagai institusi sosial, dan perkembangan komunikasi massa sebagai pranata sosial.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat memahami dan mampu menjelaskan mengenai pengertian pranata sosial, komunikasi massa sebagai institusi sosial, dan perkembangan komunikasi massa sebagai pranata sosial.
PENGANTAR SOSIOLOGI Kepustakaan 1. Sosiologi Komunikasi-Perspektif Teoritik, Sutaryo, ArtiBumi Intaran, Yogyakarta, 2005. 2. Nasution, Zulkarimen, Sosiologi Komunikasi Massa, UT, Jakarta, 1993. 3. Sosiologi Suatu Pengantar, Soerjono Soekanto, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1990. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Heri Budianto, S.Sos, M.Si.
SOSILOGI KOMUNIKASI
1
PENGERTIAN PRANATA SOSIAL Dalam per-istilah-an sosiologi, pranata atau institusi sosial (social intituation) diartikan sebagai suatu fungsi yang memenuhi ataupun melayani kebutuhan sosial tertentu. Dalam
bahasa
Indonesia,
ada
juga
yang
menggunakan
istilah
lembaga
kemasyarakatan sebagai terjemahan istilah social instition.
Soemardjan dan Soemardi (1967) mengartikan institusi sosial sebagai: semua normanorma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu keperluan pokok dalam kehidupan masyarakat.
Institusi sosial yang mempunyai kegunaan utama sebagai alat pengamatan masyarakat (social control), karena dengan mengetahui adanya institusi-institusi itu setiap orang dapat mengatur perilakunya menurut kehendak masyarakat.
Institusi sosial merupakan bagian-bagian dari kebudayaan suatu masyarakat.
KOMUNIKASI MASSA SEBAGAI INSTITUSI SOSIAL Apresiasi dan pemahaman yang lebih jauh tentang komunikasi massa sebagai suatu institusi sosial menuntut suatu konsiderasi mengenai hubungan dengan antara institusi-institusi komunikasi massa dengan institusi sosial yang lain seperti pemerintah, struktur ekonomi, keluarga, dan lain sebagainya.
Yang menjadi fokus adalah fungsinya sebagai suatu lembaga atau prantara sosial. Sedangkan fungsi dan disfungsi tadi lebih mengkhusus untuk pribadi, kelompok masyarakat dan masyarakat secara umum dari media tertentu sebagai individu, atau bahkan lebih detil lagi hanya bagian dari suatu media (maksudnya Cuma isi tertentu saja).
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Heri Budianto, S.Sos, M.Si.
SOSILOGI KOMUNIKASI
2
PERKEMBANGAN KOMUNIKASI MASSA SEBAGAI PRANATA SOSIAL Pada mulanya media massa diciptakan untuk keperluan menyampaikan sesuatu kepada khalayak ramai. Perkembangan berikutnya terjadi dalam wujud /bentuk atau bentuk media sendiri, yaitu dengan datang media massa baru. Setelah surat kabar, menyusul muncul radio, lalu belakangan televisi. Dengan demikian ditengah kehidupan sebagian besar masyarakat, kini media massa sebagai suatu prantara sosial untuk kebutuhan berkomunikasi massa telah menjadi kenyataan sehari-hari.
Sejumlah fungsi lain telah melekat pada pranata media massa bahkan merupakan bagian yang tak terpisahkan yaitu: 1. fungsi bisnis: media massa mengiklankan sesuatu mensponsori suatu produk atau kegiatan mempromosikan suatu ide kegiatan ataupun produk termasuk untuk diri media itu sendiri. Bahkan kini media massa sebagai suatu bisnis merupakan prantara niaga yang cukup besar. Ada beberapa media massa yang bahkan memiliki anak-anak perusahaan yang bergerak baik dibidang media massa sendiri atau yang bekembang ke bidang lain yang bukan media. 2. fungsi politis: media massa dapat mendukung atau menolak ide tokoh tertentu. Karena setiap media ada khalayaknya maka sikap politik suatu media biasanya berpengaruh pula pada masyarakat luas.
3. fungsi sosial: media massa mengumpulkan dana untuk bencana alam menyediakan
rublik
jodoh
memberikan
beasiswa
membantu
penderitaan sakit parah dan sebagainya.
4. fungsi organisator: mengorganisasikan orang dalam bentuk kelabkelab remaja kumpulan ibu-ibu pembaca majalah wanita,; dan sebagainya.
5. fungsi ekonomis: kelompok usaha media massa telah menjadi kekuatan ekonomi tersendiri yang berpengaruh : punya serangkaian cabang usaha diberbagai bidang.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Heri Budianto, S.Sos, M.Si.
SOSILOGI KOMUNIKASI
3
Semua fungsi ini tadinya tidak menjadi bagian dari fungsi prantara media massa dan tempatnya adalah dimasing-masing pranata yang terkait. Tapi kini hal itu seakan sudah biasa saja.
MEDIA MASSA DAN KONTROL SOSIAL
PENGERTIAN KONTROL SOSIAL Pada
dasarnya
setiap
orang
diharapkan
untuk
berperilaku
hidup
yang
mempertimbangkan keberadaan orang lain disekitarnya. Artinya jika tidak dipenuhi seluruh ataupun jika tidak dapat dipenuhi sebagaimana mestinya, maka masyarakat tidak terlalu memperdulikanya. Misalnya setiap anggota masyarakat diharapkan untuk berperilaku yang bertanggung jawab untuk ketenteraman dan keamanan lingkungan tempat ia bermukim. Masyarakat kemudian mengamati dan mengendalikan agar warga masyarakat ditempat terwujud berprilaku sesuai dengan norma dan nilai yang berprilaku. Dengan kata lain mereka lakukan social control.
Koentjaraningrat pakar antropologi kita menunjukan lima cara pengendalian sosial (social control), yaitu dengan: 1) Mempertebal keyakinan anggota masyarakat akan kebaikan norma-norma kemasyarakat yang ada 2) memberikan penghargaan kepada anggota masyarakat yang taat pada normanorma kemasyarakatan. 3) Mengembangkan rasa malu pada diri atau jiwa anggota masyarakat jika mereka menyimpan atau menyeleweng dari norma-norma kemasyarakatan yang berlaku. 4) Menimbulkan rasa takut 5) Menciptakan sistem hukum, yaitu sistem tata tertib dengan sanksi-sanksi yang berat bagi para pelanggarnya.
SOSIAL KONTROL OLEH MEDIA MASSA Seberapa jauh media massa ampuh melaksanakan fungsi social control ditentukan oleh tingkat integrasi media massa dalam penilaian warga masyarakat yang bersangkutan.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Heri Budianto, S.Sos, M.Si.
SOSILOGI KOMUNIKASI
4
Yang dimaksud dengan integrasi media massa adalah sejauh mana media massa yang bersangkutan
oleh
masyarakat
dinilai jujur, konsisten
dan
konsekuen
dalam
melaksanakan peranannya selama ini. Media massa juga turut membantu mengumpulkan dan
penyalurkan aspirasi
masyarakat dalam perumusan suatu ketentuan hukumserta aturan lain yang menyangkut perilaku masyarakat disuatu bidang. Hal yang termasuk kedalam cara yang dimaksud butir ke-5 pengendalian sosial yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat diatas tadi. Berarti media massa turut dalam penciptaan sistem hukum yang dimaksud untuk masyarakat yang bersangkutan.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Heri Budianto, S.Sos, M.Si.
SOSILOGI KOMUNIKASI
5