MODUL GENDER UNTUK ANAK PENGANTAR Kesadaran dan pola pikir manusia di bentuk pada usia dini melalui pola asuh, pola didik
dan
pola tingkah
laku. Pola diskriminasi terhadap
perempuan
adalah
merupakan salah satu produk dari ke-tiga pola tersebut. Berawal dari rumah tangga, pola diskriminasi ini kemudian menjadi landasan pola pikir manusia di tingkat publik termasuk di pusat-pusat pengambilan keputusan publik. Perubahan pola pikir diperlukan untuk melakukan intervensi seluruh pola relasi sosial laki-laki dan perempuan di ranah publik maupun domestik. Langkah ini didasari oleh semangat penghormatan dan perlindungan hak-hak asasi manusia termasuk hakhak perempuan dan anak perempuan, untuk membangun kembali pola relasi sosial yang lebih adil bagi perempuan dan laki-laki . Modul gender berikut ini di rancang untuk pendidikan publik bagi anak dengan menggunakan media permainan anak, dan bahasa pengantar yang sederhana sehingga mudah di pahami anak-anak. Modul ini juga dirancang sebagai alat bantu bagi fasilitator remaja untuk dapat memfasilitasi pelatihan gender di komunitas. Sangat disarankan untuk terlebih dahulu memberikan pelatihan fasilitator bagi para remaja tersebut sebelum menggunakan modul ini.
[MODUL PELATIHAN GENDER UNTUK ANAK]
1
TOPIK 1 SEX DAN GENDER TINJAUAN UNIT • •
Modul 1 Modul 2
: Apakah sex ( jenis kelamin ) ? : Apakah gender
MODUL 1 PERBEDAAN BIOLOGIS ANAK PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI SASARAN Di akhir sesi peserta akan memahami: • Perbedaan biologis anak perempuan dan laki-laki • Fungsi-Fungsi Reproduktive perempuan dan laki-laki • Bagaimana perbedaan biologis anak perempuan dan laki-laki terjadi GARIS BESAR ISI • • •
Ciri Biologis anak perempuan dan laki-laki Alat dan fungsi reproductive anak perempuan dan laki-laki Naturalitas ciri-ciri biologis.
MATERI DAN BAHAN • •
Kertas gambar / kardus Pinsil warna / kapur warna/ spidol warna
GARIS BESAR PROSES LANGKAH 1
Fasilitator membagikan kertas gambar atau kardus (untuk membuat wayang), pinsil gambar dan gunting (jika membuat wayang adalah pilihan media) kepada masing-masing peserta.
LANGKAH 2
Fasilitator mengajak peserta untuk menggambar figur anak perempuan dan laki-laki. Masing-masing peserta harus menggambar kedua figur tersebut.
LANGKAH 3
Setelah selesai kegiatan 2, fasilitator meminta peserta untuk meletakkan gambar atau wayang pada tembok secara terpisah berdasarkan jenis kelamin figur yang di gambar.
LANGKAH 4
Fasilitator bersama dengan peserta mengamati gambar/wayang tersebut dan membuka ruang diskusi Butir- butir Diskusi : 1. Apakah ada perbedaan antara gambar anak perempuan dan laki-laki? 2. Jika ada, apakah perbedaan-perbedaan tersebut? 3. Siapa yang membuat mereka berbeda?
[MODUL PELATIHAN GENDER UNTUK ANAK]
2
LANGKAH 5
Fasilitator peserta.
menstrukturkan
dan
menyimpulkan
hasil
diskusi
CATATAN FASILITATOR 1.
Dalam memandu diskusi fasilitator harus mebatasi perbedaan secara fisik / biologis antara anak laki-laki dan perempuan
2.
Jika pada pertanyaan 2, peserta menyebutkan perbedaan non fisik, fasilitator tetap harus menghargai, selanjutnya memandu peserta tersebut untuk memikirkan perbedaan fisik.
3.
Perbedan non fisik / non biologis seperti: potongan rambut; cara berpakaian, gaya bicara, dsb akan di diskusikan pada modul 2.
[MODUL PELATIHAN GENDER UNTUK ANAK]
3
MODUL 2 PERBEDAAN NON-BIOLOGIS ANAK PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI SASARAN Di akhir sesi peserta akan memahami 1. Perbedaan perempuan dan laki-laki yang di bentuk oleh masyarakat 2. Pola didik, pola asuh adalah media utama yang membedakan anak perempuan dan laki-laki secara sosial. GARIS BESAR ISI • • •
Pembagian dan jenis pekerjaan / permainan yang berbeda antara anak lakilaki dan perempuan Nilai-nilai yang di percaya masyarakat tentang perempuan dan laki-laki Harapan masyarakat pada anak perempuan dan laki-laki
MATERI DAN BAHAN Kertas tulis dan alat tulis. GARIS BESAR PROSES LANGKAH 1
Fasilitator mengajak peserta untuk menulis cerita tentang apa yang mereka kerjakan sehari hari di rumah, termasuk menceritakan tentang siapa saja yang menjadi pengurus di kelasnya, dan apa permainan mereka.
LANGKAH 2
Setelah selesai kegiatan pada langkah 1, fasilitator meminta peserta untuk membacakan cerita masing-masing. Fasilitator bisa mengambil sample cerita peserta misalnya: 3 cerita anak perempuan dan 3 cerita anak laki-laki. Ketika masing-masing peserta membaca cerita, cara membaca harus sambil bergaya supaya suasana tidak membosankan. Butir-butir diskusi 1. 2. 3.
Mengapa permainan anak laki-laki dan perempuan berbeda? Mengapa tugas-tugas anak laki-laki dan perempuan di rumah dan di sekolah berbeda. Siapa / apa yang membuat nya jadi berbeda ?
CATATAN FASILITATOR 1. Pertanyaan diskusi 1 untuk memandu peserta mendiskripsikan perbedaan sifat laki-laki dan perempuan yang di bentuk oleh masyarakat. 2. Pertanyaan diskusi 2 untuk memandu peserta mendiskripsikan perbedaan peran laki-laki dan perempuan yang di harapkan oleh masyarakat. 3. Pertanyaan diskusi 3 untuk memandu peserta mendiskripsikan pola asuh dan pola didik yang mengkonstruksikan perbedaan laki-laki dan perempuan.
[MODUL PELATIHAN GENDER UNTUK ANAK]
4
TOPIK 2 DAMPAK PEMBEDAAN SIFAT DAN PERAN ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN OLEH KONSTRUKSI SOSIAL: DISKRIMINASI TERHADAP ANAK PEREMPUAN. SASARAN Di akhir sesi peserta akan memahami: 1.
Pembedaan sifat dan peran anak perempuan dan laki-laki oleh konstruksi sosial merugikan anak perempuan
2.
Pembedaan tersebut mengakibatkan ketidakadilan bagi anak perempuan.
3.
Adanya kebutuhan untuk merubah kondisi tersebut di mulai dari diri sendiri.
CATATAN FASILITATOR 1. Seluruh sesi ini dimaksudkan untuk menggambarkan diskriminasi terhadap anak perempuan. 2. Agar peserta memahami dan mendapatkan pengalaman kolektive tentang diskriminasi terhadap perempuan, media role play atau games dianjurkan untuk di gunakan. 3. Salah satu permainan yang di anjurkan adalah “ the winner takes all” LANGKAH-LANGKAH PERMAINAN LANGKAH 1
Fasilitator menyiapkan hadiah sebanyak jumlah peserta pelatihan ditambah setengahnya (n+ ½). Hadiah tersebut bisa berupa coklat, buku, pinsil, kue, permen, donat, dll.
LANGKAH 2
Fasilitator membagi peserta menjadi dua kelompok berdasarkan jenis kelaminnya.
LANGKAH 3
Fasilitator memberikan instruksi kepada kelompok anak perempuan untuk mengambil barang-barang/hadiah yang di inginkan; tidak terbatas jumlah dan macam nya.
LANGKAH 4
Kelompok anak perempuan diminta kembali ke tempat duduk, dan kelompok anak laki-laki di minta untuk mengambil sisanya.
LANGKAH 5
Setelah kelompok anak laki-laki fasilitator membuka ruang diskusi
mendapatkan
hadiahnya,
[MODUL PELATIHAN GENDER UNTUK ANAK]
5
Butir-Butir Diskusi: 1.
Bagaimana perasaan kelompok anak perempuan mendapat kesempatan mengambil hadiah lebih dahulu
2.
Bagaimana kelompok anak laki-laki mendapatkan hadiah yang tersisa
3.
Bagaimana perasaan kelompok perempuan mendapat kesempatan memilih yang pertama kali dan bagaimana perasaan kelompok anak laki-laki terhalang kesempatan nya untuk memilih barang yang di inginkan?
REFLEKSI PERMAINAN Dalam kehidupan sehari hari siapa yang biasa memilih lebih dahulu, siapa yang mendapat kesempatan pertama, apa yang menyebabkan hal itu terjadi. CATATAN REFLEKSI Fasilitator memandu peserta untuk memahami bahwa pembedaan sifat, dan peran laki-laki dan perempuan oleh masyarakat mengakibatkan diskriminasi dan kerugian pada perempuan.
[MODUL PELATIHAN GENDER UNTUK ANAK]
6
TOPIK 3 RENCANA TINDAK LANJUT LANGKAH-LANGKAH LANGKAH 1
Fasilitator memandu peserta untuk memikirkan perubahan yang harus terjadi dalam relasi laki-laki dan perempuan. Perubahan ini harus di mulai dari individu.
LANGKAH 2
Fasilitator memberikan pertanyaan untuk RTL, yaitu: apa yang akan di lakukan peserta agar kondisi yang tidak adil bisa berubah.
METODE RTL -
Curah pendapat Permainan menulis surat menggambar
[MODUL PELATIHAN GENDER UNTUK ANAK]
7