TUGAS AKHIR MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS
“MENJALANKAN BISNIS KULINER”
DISUSUN OLEH : NAMA
: NOOR AENY SYARIFAH
NIM
: 11.01.2933
KELAS
: 11-D3TI-02
JURUSAN
: TEKHNIK INFORMATIKA
PROG STUDY
: D3
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
ABSTRAK Semakin banyaknya populasi manusia dan semakin tinggi keinginan orang untuk serba hidup instant, maka usaha kuliner dapat menjanjikan hasil yang bagus. Apalagi didukung dengan media pemasaran dan periklanan yang saat ini semakin mudah untuk dijumpai. Selain daripada itu, saat ini persaiangan bisnis kuliner ini sangat pesat dan semakin kompleks. Jadi sebagai pelaku usaha kuliner harus mampu menguasai dan mengenali pangsa pasar yang memang benar-benar dibutuhkan oleh kalangan masyarakat. Selain dari itu, selain menguasai pangsa pasar yang ada, juga harus mampu mengolah aneka makanan yang digemari oleh masyarakat banyak. Karena jika pelaku usaha tersebut tidak mampu memahami keadaan maka bisa dipastikan akan cepat mudah mengalami guulung tikar. Oleh sebab itu dalam hal ini akan kami
sampaikan
beberapa
faktor
yang
mempengaruhi
perjalanan
dan
perkembangan usaha kuluner ini. Perjalanan usaha ini sangat mudah berkembang namun juga terpuruknya juga tidak begitu sulit adanya. Ada banyak pelaku usaha ini yang mampu hingga puluhan tahun, tapi juga banyak yang hanya berjalan beberapa bulan bahkan minggu saja. Oleh karena itulah menunjukkan bahwa begitu besarnya persaingan bisnis ini.
PEMBAHASAN A. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Usaha Kuliner Dalam menjalankan setiap usaha pastilah ada hal-hal yang mempengaruhi pertumbuhan
dan
perkembangannya.
Begitupula
dengan
faktor
yang
mempengaruhi usaha kuliner. Beberapa faktor yang dapat menjadikan usaha kuliner dengan baik, diantaranya sebagai berikut: Pertama, produk makanan yang berkualitas menjadi modal utama bagi Anda untuk memenangkan persaingan bisnis. Pada umumnya kualitas makanan terbagi menjadi dua kelas, yaitu real quality dan perceive quality. Untuk real quality biasanya lebih mengutamakan cita rasa makanan yang disajikan dan bahan baku yang digunakan. Sedangkan untuk perceive quality, para produsen tidak hanya memperhatikan cita rasa makanan yang dihasilkan tetapi juga memperhitungkan faktor kesehatan bagi para konsumennya. Kedua, lokasi usaha menjadi faktor pendukung kesuksesan bisnis Anda. Tak bisa dipungkiri bahwa lokasi usaha yang strategis mempermudah para pengusaha untuk menjaring banyak konsumen. Meskipun begitu, Anda tidak perlu ngoyo (terlalu memaksakan diri) untuk mencari tempat usaha yang dekat dengan jalan raya atau di sebuah mall besar. Sebab, yang dimaksud strategis tidak selamanya harus dekat dengan pusat keramaian. Yang terpenting adalah cari tempat yang memiliki kesesuaian antara makanan yang Anda tawarkan dengan target pasar yang Anda bidik. Misalnya Anda menawarkan burger mini, maka lokasi usaha yang cukup strategis adalah di sekitar sekolah ataupun kampus.
Ketiga, berusaha membentuk persepsi konsumen. Membentuk persepsi konsumen menjadi salah satu strategi bagi Anda untuk mengenalkan bisnis makanan yang sedang dijalankan. Strategi ini juga membantu Anda untuk menanamkan citra merek atau ciri khas tertentu di hati para konsumen. Jadi, sebisa mungkin berikan pelayanan terbaik bagi para konsumen, ciptakan inovasi baru dalam mengemas produk makanan, serta sajikan menu baru yang belum pernah ada sebelumnya. Keempat, jangan ragu untuk mempromosikan bisnis makanan yang Anda jalankan. Faktor keempat ini sering diabaikan para pelaku usaha dalam mengembangkan bisnisnya, sehingga tidak heran bila banyak bisnis restoran atau rumah makan yang akhirnya bangkrut dan tutup karena gagal dalam hal pemasaran. Karenanya, mulailah aktif mempromosikan bisnis Anda ke area publik, seperti melalui media online, pemasaran produk dengan brosur, memasang spanduk dan neonbox di depan lokasi usaha, atau mempromosikan bisnis Anda melalui billboard yang terpasang di sepanjang jalan raya. Kelima, lengkapilah bisnis Anda dengan standard operational procedur (SOP). Jika bisnis kuliner yang Anda jalankan sudah berkembang besar, maka tidak ada salahnya bila Anda melengkapinya dengan SOP yang baku. Hal ini penting sebelum akhirnya Anda membuka cabang baru atau menawarkan bisnis makanan tersebut sebagai peluang investasi waralaba. Dengan SOP yang jelas, maka bisnis makanan yang dijalankan bisa semakin terarah dan memiliki kualitas pelayanan yang terjaga.
DAFTAR PUSTAKA Suyanto, M. 2007. SMALL IS POWERFUL belajar dari strategi perusahaan kecil, Yogyakarta, penerbit ANDI. http://bisnisukm.com/5-faktor-utama-dalam-menjalankan-bisnis-kuliner.html