BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DALAM MENINGKATKAN PERILAKU TERPUJI DI MA SALAFIYAH SYAFI’IYAH HADIRUL ULUM TASIKREJOKEC. ULUJAMI, KAB. PEMALANG
Pembahasan mengenai pelaksanaan pembelajaran aqidah akhlak dalam meningkatkan perilaku terpuji di MA Salafiyah Syafi’iyah Hadirul Ulum Tasikrejo Kec. Ulujami, Kab. Pemalang, mengacu pada data utama yaitu data hasil penelitian.Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode induktif, yaitu berangkat dari fakta-fakta atau peristiwa-peristiwa yang bersifat empiris, kemudian temuan tersebut dipelajari dan dianalisis sehingga bisa dibuat suatu kesimpulan dan generalisasi yang bersifat umum. Sesuai judul penelitian ini bahwa judul yang akan dianalisis bukan berupa angka-angka tetapi dalam bentuk argumen, yaitu informasi yang diperoleh peneliti dari lapangan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di MA Salafiyah Syafi’iyah Hadirul Ulum Tasikrejo Kec. Ulujami, Kab. Pemalang diperoleh beberapa kesimpulan mengenai pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran aqidah akhlak di Madrasah Salafiyah Syafi’iyah Hadirul Ulum Tasikrejo Kec. Ulujami, Kab. Pemalang, peningkatan perilaku terpuji peserta didik melalui pelaksanaan pembelajaran akidah akhlak di Madrasah Salafiyah Syafi’iyah Kec. Ulujami, Kab. Pemalang Hadirul Ulum Tasikrejo
64
62
A.
Analisis Pelaksanaan Pembelajaran pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak dalam Meningkatkan Perilaku Terpuji di Madrasah Salafiyah Syafi’iyah Hadirul Ulum Tasikrejo Kec. Ulujami, Kab. Pemalang Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan peserta didik, sehingga
di
dalamnya
mengembangkan
metode
terdapat
kegiatan
untuk
mencapai
memilih,
menetapkan
hasilpengajaran
yang
diinginkan.Pemilihan, penetapan dan pengembangan metode ini di dasarkan pada kondisi pengajaran yang ada kegiatan ini pada dasarnya merupakan inti dari perencanaan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi’iyah Hadirul Ulum Tasikrejo. Pelaksanaan pembelajaran yang saya amati bahwasanya pembelajarannya sudah berjalan dengan baik. Yang mana mata pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi’iyah Hadirul Ulum Tasikrejo dilakukan satu kali pertemuan dalam seminggu yaitu kelas X alokasi waktu pembelajarannya 2 jam, dilaksanakan pada hari sabtu. Hal ini dikatakan dalam wawancara bersama guru pengampu pembelajaran Aqidah Akhlak yaitu: bapak Nur Faizin S.Pd.I berikut tutur katanya: Pelaksanaan yang saya lakukan pada saat pembelajaran ini sudah berjalan baik dan peserta didik pun menerima yang saya ajarkan dan paham.1 Pada
dasarnya
kesiapan
sekolah
dan
kesiapan
guru
untuk
melaksanakan pembelajaran aqidah akhlak kelas X ini sudah cukup baik hal 1
Nur Faizin, Guru pengampu pembelajaran Aqidah Akhlakdi Madrasah Salafiyah Syafi’iyah Hadirul Ulum, Wawancara Pribadi, Tasikrejo 13 Januari 2016
Aliyah
63
ini dapat dilihat dari kesiapan kesiapan yang ada di Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi’iyah Hadirul Ulum Tasikrejo seperti kesiapan kurikulum yang di antaranya tujuan, materi, dan media. Sedangkan kesiapan guru sama dengan kesiapan-kesiapan dalam kurikulum dimana kurikulum itu sudah ditentukan standar kompetensinya sehingga tercapai tujuan dalam pelaksanaan pendididkan aqidah akhlak yaitu untuk menciptakan peserta didik beriman dan berakhlak mulia. Dilihat dari segi kurikulum sekarang mengacu pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), dengan adanya kurikulum itu sebagai patokan dalam pembelajaran aqidah akhlak yang sudah ditentukan dengan aturan yang ada.Dalam kurikulum itu sudah di tentukan standar kompetensina. Dengan di tentukannya standar kompetensi diharapkan dalam kehidupan sehari-hari terhadap materi pendidikan akidah akhlak yang telah disampaikan dan diajaran di kelas. Contohnya saja peserta didik dapat memahami, dan meyakini iman kepada hari akhir membiasakan diri berakhlak terpuji dan menghindari berakhlak tercela terhadap allah, mencintai dan meneladani sikap dan rasul / atau sahabat / ulama dan lainlain. Semuanya itu dapat di amalkan dan dikembangkan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari- hari. Sedangkan dari media yg di butuhkan dalam pendidikan aqidah akhlak seperti buku pokok aqidah akhlak dan LKS atau yang lainnya yang mana sebagai alat penunjang dalam proses belajar mengajar Aqidah akhlak. Dengan demikian eserta didik dapat faham, tahu,
64
dan mengerti sehingga proses belajar mengajar berjalan bai, karena peserta didik secara langsung dapatmengetahui terhadap materi yang diajarkan. Adapun dari kesiapan materi yang mana merupakan dari kesiapan dari seseorang pendidikan sebagai peran utama dalam proses belajar mengajar, supaya peserta didik berperan aktif baik fisik maupun mental dalam proses belajar mengajar. Pendidikan tidak lagi berperan sebagai actor atau aktris utama dalam proses dalam pembelajaran akan tetap, pendidikan sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran. Karena pembelajaran dapat dilakukan dengan mendayakan aneka ragam sumber belajar. Dengan adanya materi diharapkan proses belajar mengajar sesuai dengan kurikulum yang mana materinya tersebut sesuai dengan pelajaran yang di ajarkan di sekolah tersebut. Kesiapan guru yang lain dalam proses belajar mengajar pendidikan Aqidah Akhlak kelas X di Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi’iyah Hadirul Ulum Tasikrejo adalah kesiapan dalam metodelogi. Kesiapan metodologi ini sudah dapat dikatakan baik karena guru menggunakan metode yang bervariasi yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Dengan evaluasi ini ada beberapa macam evaluasi, seperti ulangan harian dimana ulangan ini dilakukan setiap selesai proses pembelajaran dalam satuan bahasa, hafalan dilakuakan setiap selesai proses pembelajaran dalam satuan bahasa, ulangan tengah semester dilakukan pada saat akhir tahun pelajaran materinya di ambil dari semester pertama dan semester kedua. Akan tetapi dalam pengambilan system evaluasi pembelajaran
65
Aqidah Akhlak tidak hanya yang di sebutkan di atas atau tes formal atau tidak hanya di dalam kelas saja akan tetapi system evaluasi juga dilakukan di luar kelas yaitu pendidikan secara terus menerus mengikuti pertumbuhan, perkembangan, dan perubahan peserta didik. Contohnya penilaian dalam tingkah laku peserta didik di luar kelas atau di luar jam pelajaran, di tempat ibadah, ketika berbicara, dan lain- lain karena ini semua menyangkut dengan pendidikan aqidah akhlak. Dari data di atas menunjukan bahwa kesiapan sekolah dalam melaksanakan pembelajaran Aqidah akhlak di kelas X Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi’iyah Hadirul Ulum Tasikrejo yang dapat dikatakan baik. Hal ini terbukti dengan adanya kesiapan kesiapan sekolah seperti kesiapan kurikulum, fasilitas, dan lain- lain. Sedangkan kesiapan guru meliputi kesiapan kurikulum, fasilitas dan lain- lain karena ini semua menyangkut dengan pendidikan Aqidah Akhlak.
B.
Analisis
Peningkatan
Perilaku
Terpuji
Peserta
Didik
Melalui
Pelaksanaan Pembelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Salafiyah Syafi’iyah Kec. Ulujami, Kab. Pemalang Hadirul Ulum Tasikrejo
Di Madrasah Aliyah Hadirul Ulum Tasikrejo Kec, Ulujami Kab. Pemalang Setiap gurunya memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan perilaku terpuji peserta didik, tidak peduli mata pelajaran apa yang di ampunya. Peran serta dari seorang guru dalam meningkatkan perilaku terpuji peserta didik berlaku pada semua guru di Madrasah Aliyah Hadirul
66
Ulum Tasikrejo Kec, Ulujami Kab. Pemalang, terlebih lagi sekolah tersebut merupakan sekolah menengah atas yang berciri khas Islam dimana pendidikan agama Islam yang diberikan akan lebih banyak porsinya dari sekolah menengah atas pada ummnya. Melihat hal tersebut maka tanggung jawab para guru Madrasah Aliyah Hadirul Ulum Tasikrejo Kec, Ulujami Kab.Pemalang lebih berat untuk menata dan meningkatkan perilaku terpuji peseta didik.Sejalan dengan makna guru yakni digugu ditiru, di Madrasah Aliyah Salafiyah Hadirul Ulum Tasikrejo Kec, Ulujami Kab.Pemalang semua guru telah mengintepretasikan akhlak dan moral dalam setiap pembelajaran, sehingga menjadi contoh bagi peserta didiknya.Meskipun demikian dalam hal tersebut guru pengampu mata pelajaran Aqidah akhlak yang memiliki tanggung jawab paling besar, mengingat mata pelajaran tersebut berkaitan erat dengan peningkatan perilaku atau akhlak peserta didik.2 “Abu Rizal” menuturkan sebagai berikut: “Peran guru disini pada dasarnya sama mbak, yaitu membuat siswa mempunyai karakter yang baik.”3 Dalam hal ini perilaku seseorang dapat dilihat dari sikap atau sifatsifatnya yang dilakukan dalam kesehariannya, Perbuatan tersebut dapat diketahui dengan cara melihat dan mengamati dari cara tutur kata-katanya saat berbicaranya, tingkah laku serta berhubungan dengan lingkungannya. Perilaku siswa sangat berpengaruh terhadap pandangan masyarakat tentang
2
Abu Rizal,Kepala Sekolahdi Madrasah Ulum,Wawancara Pribadi, Tasikrejo 16 Januari 2016. 3 Ibid
Aliyah
Salafiyah
Syafi’iyah
Hadirul
67
peserta didik itu sendiri, guru-guru, serta sekolah tempat siswa tersebut menuntut ilmu. Yang mana kebiasaan yang paling mudah yang ditemukan dari peserta didik Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi’iyah Hadirul Ulum Tasikrejo Kec. Ulujami Kab. Pemalang adalah kurangnya disiplin waktu dan tata tertib sekolah karena mereka hampir sebagian besar adalah santri pondok desa pesantren Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi’iyah Hadirul Ulum Tasikrejo Kec. Ulujami Kab. Pemalang, karena di dalam pondok tersebut untuk persiapan menjelang berangkat sekolah seperti mandi harus antri dengan teman – teman yang lain sehingga untuk datang ke sekolah agak terlambat.
C.
Analisis Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Pelaksanaan Pembelajaran
pada
Mata
Pelajaran
Aqidah
Akhlak
dalam
Meningkatkan Perilaku Terpuji di Madrasah Salafiyah Syafi’iyah Hadirul Ulum Tasikrejo Kec. Ulujami, Kab. Pemalang. Dalam setiap pelaksanaan kegiatan, pasti ada faktor pendukung dan penghambat pembelajaran Aqidah Akhlak dalam Meningkatkan Perilaku Terpuji peserta didik diMadrasah Aliyah Salafiyah Syafi’iyah Hadirul Ulum Tasikrejo Kec. Ulujami Kab. Pemalang. Adapun faktor pendukung dan faktor penghambat pembelajaran Aqidah Akhlak dalam Meningkatkan Perilaku Terpuji peserta didik Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi’iyah Hadirul Ulum Tasikrejo Kec. Ulujami Kab. Pemalang yaitu:
68
a. Faktor pendukung 1. Kondisi lingkungan yang tenang, nyaman, tidak ramai (gaduh) 2. Kedisiplinan (datang tepat waktu) 3. Buku atau literatur yang lengkap 4. Mindset (pola pikir) yang baik, memiliki kesadaran bahwa tujuannya agar pintar, paham, dan besok saat menerima pelajaran bisa tercover dengan baik, tidak bingung saat menghadapi ujian dll. 5. Kondisi rohani yang fresh(ceria) dan kondisi jasmani yang prima 6. Keaktifan, semangat dan antusias yang tinggi saat pembelajaran
Hal ini membuktikan bahwa dengan adanya keenam faktor tersebut di atas santri merasa nyaman dalam menjalankan kegiatan pembelajaran, bisa berjalan secara maksimal dan efektif. Menurut penuturan salah seorang santri yang bernama Baitul Hikmah, yaitu siswi kelas X mengatakan :“Dalam kegiatan pembelajaran faktor-faktor yang mendukung berjalannya pelaksanaan pembelajaran aqidah akhlak dalam meningkatkan perilaku terpuji yaitu, pikiran tenang, semua siswa aktif dan tidak bermain sendiri.” Senada dengan Baitul Hikmah, Nur salah seorang siswa MAS S Hadirul Ulum menambahkan:“Dalam kegiatan pembelajaran akidah akhlak faktor-faktor yang mendukung berjalannya kegiatan pembelajaran akidah akhlak dalam meningkatkan perilaku terpuji ketika suasananya tidak gaduh dan teman-teman bersemangat dalam belajar, menancapkan dalam pikiran dengan tujuan yang baik, mentaati peraturan sebagaimana yang sudah ada.”
69
Faktor
pendukung lainnya
juga disampaikan oleh
Bapak
Eko,beliau mengatakan:“Faktor pendukung dalam kegiatan pembelajaran menurut saya adalah: - peraturan dari sekolah - kebersamaan di lingkungan Sekolah -kesadaran siswa siswinya akan pentingnya belajar -pengawasan dari bapak gurunya.” Siti
Fulanah
salah
menambahkan:“Dalam
seorang kegiatan
siswa
dari
pembelajaran
kelas
XI
faktor-faktor
juga yang
mendukung berjalannya pembelajaran aqidah akhlak dalam meningkatkan perilaku terpuji menurut saya adalah semangat, serius tapi santai jangan dibuat spaneng, dan rasa keingintahuan yang tinggi, menghargai pendapat orang lain, dan tidak egois dengan pendapat sendiri meskipun merasa pendapat saya lah yang paling benar dll.” b. Faktor Penghambat Dalam setiap pelaksanaan kegiatan pasti ada faktor yang menghambatnya, diantaranya yaitu: 1. Kondisi lingkungan yang tidak mendukung (suasana bising, gaduh, tidak nyaman, banyak nyamuk, mengobrol sendiri, dll) 2. Kondisi tubuh yang sudah lelah dan mengantuk, 3. Terdapat masalah, baik masalah ekonomi (belum mendapatkan kiriman) maupun masalah emosional (tidak betah, rindu keluarga, dsb.)
70
4. Buku ataupun literatur yang tidak lengkap. 5. Egois dengan pendapatnya sendiri, banyak terjadi perbedaan pendapat
sehingga
tidak
menemukan
titik
temu
dari
permasalahan yang ada. 6. Waktu yang terbatas. Menurut penuturan pak eko faktor yang menghambat pelaksanaan pembelajaran akidah akhlak itu sebagian besar dikarenakan kurangnya kesadaran siswi akan pentingnya belajar, sehingga masih perlu di arahkan, kurangnya mental dan kurangnya percaya diri sebagian siswi ketika bertanya dan menyampaikan pendapat. Sehingga beliau mengatakan bahwa siswa siswi Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi’iyah Hadirul Ulum Tasikrejo perlu memiliki kedisiplinan, latihan terus menerus sehingga menjadi kebiasaan bahkan kebutuhan. Apabila beberapa faktor yang penting tersebut tidak dijalanan, maka akan
menjadi
faktor
penghambat
berjalannya
pembelajaran
di
kelas.Beberapa siswa juga memaparkan faktor-faktor yang menghambat berjalannya pembelajaran aqidah akhlak dalam meningkatkan perilaku terpuji, diantaranya Baitul Hikmah mengemukakan:“faktor-faktor yang menghambat tergantung pada suasana hati, ketika semua lelah, mengantuk, ada masalah, faktor ekonomi (belum dapat kiriman), sudah mulai bosan, jenuh, tidak bersemangat, terlalu banyak kegiatan sehingga badan lemas, capek.
71
Berdasarkan analisis pemaparan di atas bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran akidah akhlak
telah terlaksana dengan baik. Dan dengan
adanya faktor pendukung serta faktor penghambat, di mana para guru berusaha untuk mengatasi faktor pendukung dan penghambat tersebut, sehingga pelaksanaan pembelajaran aqidah akhlak dalam meningkatkan meningkatkan perilaku terpuji dapat berjalan dengan baik dan lancar.