PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI SD NEGERI CATURTUNGGAL I SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh : Khalih Ridho Pangesti NIM : 131134177
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI SD NEGERI CATURTUNGGAL I SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh : Khalih Ridho Pangesti NIM : 131134177
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk: Allah SWT yang senantiasa memberikan berkahNya, selalu memberikan kekuatan, semangat dan mengabulkan doa permohonanku sehingga terselesaikanlah skripsi ini. Kakek dan nenekku, Sumar Digdo Sumarto dan Musinah yang selalu memberikan semangat dukungan moril, perhatian padaku dan sudah merawatku sampai aku bisa di titik ini Kedua orang tuaku, Bapak Ambar Siswanto dan Ibu Rumiyati yang selalu mendoakanku Samukti Dewi Chandra yang selalu memberikan nasehat-nasehat penyemangat Bayu Tejo Sampurno yang selalu memberikan motivasi untuk terus berusaha, bisa menjadi teman diskusiku dalam berbagai hal dan mengajariku bersyukur Sriningsih Indriyani Siahaan dan Nadia Azizah, teman yang selalu menyemangatiku mendengarkan keluh kesahku, memberikan dukungan moril dan menerimaku menjadi teman mereka Munawaroh dan Retno Hidayati yang setia membantuku ketika aku mengalami kesusahan dan selalu memberikan nasehat untuk menjadi manusia lebih baik lagi Maria Yusinta dan Bayu Widaryanto kelompok skripsiku berkat mereka aku selalu semangat untuk belajar yang berkaitan dengan skripsi kami Duta Cristi, Florentina Pradipta, Devina Angki, Fika, dan teman-teman yang dulu pernah satu kelas denganku mereka silih berganti menghiburku dan selalu memberikan semangat dalam menyelesaiakn skripsi ini Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku: Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Jangan pernah merasa benar karena manusia pasti mempunyai salah Dekonstruksi dirimu maka kamu akan menjadi lebih kuat Selalu ada waktu yang tepat dari Tuhan, tugasku hanya selalu berusaha Lakukan yang terbaik dan hasilnya serahkan kepada Tuhan
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI SD NEGERI CATURTUNGGAL I Khalih Ridho Pangesti Universitas Sanata Dharma 2017
Keaktifan dan hasil belajar pada mata pelajaran matematika yang kurang pada siswa kelas IV di SD Negeri Caturtunggal I mendorong peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas di sekolah tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui (1) penerapan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas IV di SD Negeri Caturtunggal I (2) meningkatkan keaktifan dengan pendekatan kontekstual pada mata pelajaran matematika siswa kelas IV di SD Negeri Caturtunggal I (3) meningkatkan hasil belajar menggunakan pendekatan kontekstual pada mata pelajaran matematika siswa kelas IV SD Negeri Caturtunggal I. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dengan 2 siklus yang subjeknya adalah siswa kelas IV di SD Negeri Caturtunggal I. Setiap siklusnya terdiri dari dua kali pertemuan. Pada setiap siklus terdiri dari empat langkah yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, kuesioner, tes dan dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah pedoman wawancara, pedoman observasi, lembar kuesioner dan soal tes. Penelitian dalam upaya peningkatan keaktifan dan hasil belajar tentang penerapan pendekatan kontekstual pada mata pelajaran matematika siswa kelas IV SD Negeri Caturtunggal I. Penerapan menggunakan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Nilai rata-rata keaktifan belajar pada kondisi awal adalah 60 (kategori kurang aktif) dengan persentase siswa minimal cukup aktif 25 % atau 8 siswa dari 24 siswa; nilai rata-rata keaktifan belajar siklus I adalah 68 (kategori cukup aktif) dengan persentase minimal cukup aktif 54,2% atau 13 siswa dari 24 siswa; nilai rata-rata keaktifan belajar siklus II adalah 82 (kategori aktif) dengan persentasenya minimal cukup aktif 95,8% atau 23 siswa dari 24 siswa. Penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada kondisi awal nilai rata-rata hasil belajar sebesar 66,7 sebanyak 16,7% atau 4 siswa dari 24 siswa mencapai KKM 75; nilai rata-rata hasil belajar siklus I adalah 73,5 sebanyak 58,3% atau 14 siswa dari 24 siswa yang mencapai KKM; nilai rata-rata hasil belajar siklus II adalah 75 dan sebanyak 75% atau 18 dari 24 siswa yang mencapai KKM. Kata kunci: keaktifan belajar, hasil belajar, pendekatan kontekstual
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT ENHANCE THE ACTIVITY AND LEARNING OUTCOMES IN CLAS IV SUBJECT IN MATHEMATICS USING CONTEXTUAL IN CATURTUNGGAL I ELEMENTARY SCHOOL Khalih Ridho Pangesti Universitas Sanata Dharma 2017
The liveleness and the minim of the result in mathematic lessons of the fourth grade elementry in caturtunggal I goverment school are the causes to push in doing this research in the class of the school. The aim of this research is (1) to make a contextual approach in increase the liveleness in mathematics subject of the fourth grade elementry in caturtunggal I goverment school. (2) can increase the result of study of mathematics subject og the fourth grade elementry in caturtunggal I goverment school. (3) can increase the liveleness and good result in mathematic subject of the fourth grade elementry in caturtunggal I goverment school. The type of this research is the action in doing by two cycles with the subject is the fourth grade elementry in caturtunggal 1 elementary school. The cycle consist of two meetings. In each cycle consist of four steps, there are: Plan, action, observation, and reflextion. The technique of collecting the data such as: An interview, observation, questioner, test and documentation. The instrument of this research use interview guidance, observation guidance, questioner sheets and test. The effort of the research in increase the liveliness and result of study are about an application contextual approach in mathematic subject of the fourth grade elementry in caturtunggal 1 goverment school. The application use contextual approach can increase the liveleness in mathematical for students. The liveleness average value is 60 (less active) with percentage of the students are minimal really active 21% or 5 students from 24 students; the average value of liveliness from first learning cycle is 68 (really active) with percentage 54.2% or 13 students from 24 students. The liveliness average value of liveliness from second learning cycle is 82 (active) with percentage 95,8% or 23 students from 24 students. The application of contextual approach can increase the result of the study of the students. In early condition the average value is 66,7 as much as 16,7% or 4 students from 24 students reach 75 can KKM; the average value from first learning cycle 73,5 as much as 58,3 % or 14 students from 24 students can reach KKM. The average value from Second learning cycle 75 and 75% or 18 students from 24 students can reach KKM. Keywords : liveleness of study, study result, contextual approach.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV pada Mata Pelajaran Matematika Menggunakan Pendekatan Kontekstual di SD Negeri Caturtunggal I. Penulisan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pada kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. 1. Allah SWT yang telah memberikan limpahan kesehatan serta karunia-Nya atas terselesaikannya tugas skripsi. 2. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 3. Ibu Cristiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD Universitas Sanata Dharma. 5. Bapak Drs. Paulus Wahana, M. Hum dan Ibu Andri Anugrahana, M. Pd., selaku dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II yang telah bersedia memberikan waktu dan tenaga serta pikiran untuk memberikan bimbingan dan arahan selama proses penelitian dan penulisan skripsi hingga selesai. 6. Widodo, S. Pd. selaku kepala sekolah SD Negeri Caturtunggal I yang telah mengijinkan peneliti melakukan penelitian. 7. Sumiyati selaku guru kelas IV SD Negeri Caturtunggal I yang telah memberikan bantuan untuk melakukan penelitian. 8. Siswa siswi kelas IV SD Negeri Caturtunggal I selaku subjek penelitian yang telah bersedia membantu peneliti dalam proses penelitian. 9. Bapak dan ibu guru serta karyawan SD Caturtunggal I yang tealah memberikan bantuan dalam penelitian sehingga penelitian dapat berjalan dengan baik dan lancar 10. Keluarga besar tercinta yang telah mendukung dengan doa dan perhatiannya. 11. Teman-teman satu payung Maria dan Bayu berkat kerjasamanya selama ini dalam menyusun skripsi ini.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12. Teman-teman PGSD kelas C dan D semester I hingga VII angkatan 2013 atas semangat, dukungan, doa dan kebersamaannya selama berproses dan berdinamika selama perkuliahan. 13. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah mendukung dalam menyelesaikan skripsi ini. Dalam penulisan skripsi ini ada beberapa kendala yang peneliti temukan baik dari faktor dalam diri maupun dari luar. Namun, kendala tersebut tidak menjadi hambatan dalam diri peneliti melainkan menjadi semangat untuk terus maju dan menyelesaikan menyusun skripsi. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca dan Universitas Sanata Dharma. Penulis meminta maaf apabila dalam penyajian terdapat beberapa kesalahan baik dalam sistematika penyajian, isi, dan sebagainya, serta peneliti menerima kritik dan saran sebagai masukan untuk memperbaiki penelitian ini.
Yogyakarta, 3 Maret 2017 Penulis Khalih Ridho Pangesti
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................................... iv HALAMAN MOTTO ...................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................................................... vii ABSTRAK ....................................................................................................................... viii ABSRACT ....................................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ...................................................................................................... x BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 1 1.2 Pembatasan Masalah ..............................................................................................
7
1.3 Rumusan Masalah ..................................................................................................
7
1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................................
8
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................................
8
1.6 Definisi Operasional ..............................................................................................
9
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ....................................................................................................... 10 2.1.1 Keaktifan ........................................................................................................ 10 2.1.1.1 Pengertian Keaktifan ......................................................................... 10 2.1.2 Hasil ............................................................................................................... 12 2.1.2.1 Pengertian Hasil ................................................................................ 12 2.1.3 Belajar ............................................................................................................ 12 2.1.3.1 Pengertian Belajar ............................................................................. 12 2.1.4 Hasil Belajar .................................................................................................. 14 2.1.4.1 Pengertian Hasil Belajar` ................................................................... 14 2.1.5 Pembelajaran .................................................................................................. 15 2.1.5.1 Pengertian Pembelajaran ................................................................... 15
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.6 Matematika .................................................................................................... 16 2.1.6.1 Pelajaran Matematika ........................................................................ 16 2.1.6.2 Materi Pembulatan dan Penaksiran ................................................... 18 2.1.7 Pembelajaran Matematika ............................................................................. 24 2.1.8 Pendekatan Kontekstual ................................................................................. 25 2.1.8.1 Pengertian Pendekatan Kontekstual .................................................. 25 2.1.8.2 Langkah-langkah Pendekatan Kontekstual ....................................... 26 2.1.8.3 Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Kontekstual ........................ 28 2.1.9 Karakteristik Siswa SekoLah Dasar .............................................................. 30 2.2 Teori Perkembangan Kognitif Menurut Piaget ...................................................... 33 2.3 Penelitian Relevan ................................................................................................. 35 2.4 Desain Diagram Penelitian yang Relevan ............................................................. 36 2.5 Kerangka Berfikir .................................................................................................. 37 2.6 Hipotesis Tindakan ................................................................................................ 37
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ...................................................................................................... 40 3.2 Setting Penelitian ................................................................................................... 42 3.2.1 Tempat Penelitian ........................................................................................ 43 3.2.2 Waktu Penelitian ......................................................................................... 43 3.2.3 Subjek Penelitian ......................................................................................... 43 3.2.4 Objek Penelitian .......................................................................................... 43 3.3 Rencana Tindakan ................................................................................................. 43 3.3.1 Persiapan ..................................................................................................... 43 3.3.2 Rencana Setiap Siklus .................................................................................. 44 3.3.2.1 Rencana Siklus I ....................................................................................... 44 3.3.2.2. Rencana Siklus II .................................................................................... 48 3.4 Indikator dan Pengukuran Keberhasilan ................................................................ 52 3.5 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................................... 54 3.5.1 Tes ............................................................................................................... 54 3.5.2 Non Tes ....................................................................................................... 55 3.5.2.1 Observasi ........................................................................................ 55 3.5.2.2 Wawancara ..................................................................................... 55 3.5.2.3 Kuesioner ........................................................................................ 56 3.5.2.4 Dokumen ........................................................................................ 56 xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.6 Instrumen Penelitian .............................................................................................. 57 3.6.1 Non Tes ....................................................................................................... 57 3.6.1.1 Pedoman Wawancara ...................................................................... 57 3.6.1.2 Pedoman Observasi ........................................................................ 58 3.6.1.3 Lembar Kuesioner ........................................................................... 59 3.6.2 Tes ................................................................................................................ 60 3.7 Tabel Instrumen ..................................................................................................... 62 3.8 Validitas, Reliabilitas dan Indeks Kesukaran ......................................................... 63 3.8.1 Validitas ...................................................................................................... 63 3.8.1.1 Validitas Variabel Keaktifan ........................................................... 64 3.8.1.2 Validitas Perangkat Pembelajaran .................................................. 66 3.8.1.2.1 Validitas Silabus............................................................... 66 3.8.1.2.2 Validitas RPP .................................................................. 67 3.8.1.2.3 Validitas LKS .................................................................. 68 3.8.1.2.4 Validitas Soal Hasil Belajar ............................................. 69 3.8.1.2.5 Validitas Empiris Soal Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II ....................................................................... 70 3.8.2 Reliabilitas.................................................................................................... 72 3.8.3 Indeks Kesukaran ......................................................................................... 74 3.9 Teknik Analisis Data .............................................................................................. 76 3.9.1 Teknik Analisis Data Soal Hasil Belajar ...................................................... 77 3.9.2 Teknik Analisis Data Keaktifan ................................................................... 77 3.10 Jadwal Peneleitian ............................................................................................... 79
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian...................................................................... 80 4.1.1 Perencanaan ............................................................................................ 80 4.2.1 Pelaksanaan ............................................................................................. 82 4.3.1 Observasi ................................................................................................. 83 4.4.1 Refleksi ................................................................................................... 83 4.2 Hasil Penelitian ................................................................................................. 85 4.2.1 Keaktifan ................................................................................................. 85 4.2.1.1 Kondisi Awal ................................................................................ 85 4.2.1.2 Siklus I .......................................................................................... 86 4.2.1.3 Siklus II ......................................................................................... 87 xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.2.2 Hasil Belajar .............................................................................................. 89 4.2.2.1 Kondisi Awal ................................................................................ 89 4.2.2.2 Siklus I .......................................................................................... 91 4.2.2.3 Siklus II ......................................................................................... 92 4.3 Pembahasan ....................................................................................................... 95 4.3.1 Penerapan Pendekatan Kontekstual......................................................... 95
BAB 5 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 122 5.2 Keterbatasan Penelitian .................................................................................. 123 5.3 Saran ............................................................................................................... 123
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 124
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel
Tabel 3.1 Target Pencapaian Kondisi Awal dan Siklus I .................................................. 52 Tabel 3.2 Target Pencapaian Kondisi Awal dan Siklus II .................................................. 53 Tabel 3.3 Pedoman wawancara untuk guru kelas IV .......................................................... 58 Tabel 3.4 Kisi-kisi Observasi Keaktifan ............................................................................. 59 Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Keaktifan ........................................................................... 59 Tabel 3.6 Pengukuran Skala Guttman ................................................................................ 60 Tabel 3.7 Kisi-kisi Soal Hasil Belajar Siklis I (Sebelum dilakukan Validasi) ................. 60 Tabel 3.8 Kisi-kisi Soal Hasil Belajar Siklis I (Sesudah dilakukan Validasi) ................... 61 Tabel 3.9 Kisi-kisi Soal Hasil Belajar Siklis II (Sebelum dilakukan Validasi) ................ 61 Tabel 3.10 Kisi-kisi Soal Hasil Belajar Siklis II (Sesudah dilakukan Validasi) ................ 62 Tabel 3.11 Instrumen yang digunakan dalam penelitian ................................................... 62 Tabel 3.12 Hasil Validasi Kuesioner Keaktifan ................................................................ 65 Tabel 3.13 Hasil Validasi Silabus ...................................................................................... 66 Tabel 3.14 Hasil Validasi RPP............................................................................................ 67 Tabel 3.15 Hasil Validasi LKS .......................................................................................... 68 Tabel 3.16 Hasil Validasi Soal Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II .................................. 69 Tabel 3.17 Perhitungan Validasi Soal Hasil Belajar Siklus I ............................................ 71 Tabel 3.18 Perhitungan Validasi Soal Hasil Belajar Siklus II ............................................ 72 Tabel 3.19 Kriteria Reliabilitas .......................................................................................... 73 Tabel 3.20 Kriteria Indeks Kesukaran ............................................................................... 75 Tabel 3.21 Perhitungan Indeks Kesukaran Siklus I ............................................................ 75 Tabel 3.22 Perhitungan Indeks Kesukaran Siklus II .......................................................... 76 Tabel 3.23 Kriteria Skor Keaktifan PAP Tipe 1 ................................................................. 78
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Desain Diagram Penelitian yang Relevan ...................................................... 44 Gambar 3.1 Model Kemmis dan Mc Taggart ..................................................................... 48 Gambar 4.1 Grafik Rata-rata Nilai Keaktifan siswa ........................................................... 107 Gambar 4.2 Grafik Presentase Keaktifan Siswa ................................................................. 108 Gambar 4.3 Grafik Rata-rata Hasil Belajar......................................................................... 113 Gambar 4.4 Grafik Presentase Hasil Belajar Siswa ............................................................ 114 Gambar 4.5 Siswa menjawab pertanyaan ........................................................................... 118 Gambar 4.6 Siswa menyimpulkan konsep pembulatan ...................................................... 119 Gambar 4.7 Siswa menjawab pertanyaan ........................................................................... 121 Gambar 4.8 Kegiatan belajar masyarakat ........................................................................... 121 Gambar 4.9 Menunjukan tahap konfirmasi ........................................................................ 123 Gambar 4.10 Penilaian kognitif .......................................................................................... 124 Gambar 4.11 Kegiatan refleksi siklus I pertemuan pertama ............................................... 125 Gambar 4.12 Mengumpulkan data melalui pengamatan .................................................... 128 Gambar 4.13 Hasil mind map ............................................................................................. 129 Gambar 4.14 Penilaian otentik siklus I pertemuan kedua................................................... 130 Gambar 4.15 Refleksi siswa siklus I pertemuan kedua ...................................................... 131 Gambar 4.16 Kegiatan konstruktivisme pertemuan pertama siklus II ................................ 135 Gambar 4.17 Kegiatan proses inkuiri di pertemuan pertama siklus II ............................... 136 Gambar 4.18 Kegiatan bertanya pertemuan pertama siklus II ............................................ 137 Gambar 4.19 Kegiatan pemodelan pertemuan pertama siklus II ........................................ 138 Gambar 4.20 Penilaian kognitif pertemuan pertama siklus II ............................................ 139 Gambar 4.21 Refleksi mengenai konsep penaksiran .......................................................... 140 Gambar 4.22 Mengamati nota............................................................................................. 142 Gambar 4.23 Kegiatan pemodelan pertemua kedua siklus II ............................................. 143 Gambar 4.24 Refleksi pertemuan kedua siklus II ............................................................... 144
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Sebelum dan Sesudah Penelitian ................................................... 127 Lampiran 2. Instrumen Pembelajaran ................................................................................ 130 Lampiran 3. Instrumen Penelitian (Lembar Kuesioner) ..................................................... 216 Lampiran 4. Hasil Kuesioner Keaktifan Siswa .................................................................. 221 Lampiran 5. Soal Hasil Belajar dan Kunci Jawaban........................................................... 225 Lampiran 6. Hasil Validasi Instrumen Pembelajaran dan Instrumen Penelitian ............... 249 Lampiran 7. Hasil Output, Validitas, Reliabilitas, IK dan r Tabel ..................................... 265 Lampiran 8. Daftar Nilai Kondisi Awal dan Setelah Tindakan .......................................... 296 Lampiran 9. Contoh Hasil Evaluasi Siswa ........................................................................ 299 Lampiran 10. Foto-foto Kegiatan ....................................................................................... 309 Lampiran 11. Riwayat Hidup Penulis ................................................................................. 313
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab I ini akan dibahas tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional.
1.1 Latar Belakang Dalam UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, serta bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang menunjukan mengembangkan pendidikan karena matematika mengajarkan siswa untuk belajar berhitung dan mengukur sehingga dapat menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari mengenai bilangan seperti mengukur dan menghitung. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 888) menyatakan bahwa matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang bilangan, hubungan antar bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan. Fungsi dari matematika menurut Suherman (2001: 55) adalah alat, pola pikir dan ilmu pengetahuan. Contoh fungsi pertama yaitu matematika sebagai alat untuk memecahkan masalah mata pelajaran lain mengenai mneghitung, dalam kehidupan kerja atau dalam kehidupan sehari-hari. Siswa diberi pengalaman menggunakan matematika sebagai alat untuk memahami atau menyampaikan sesuatu informasi misalnya melalui persamaanpersamaan, atau tabel dalam model-model matematika yang merupakan penyederhanaan dari
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
soal-soal cerita atau soal-soal uraian matematika lainnya. Fungsi kedua yaitu belajar matematika bagi para siswa merupakan pembentukan pola pikir dengan membiasakan para siswa memperoleh pemahaman melalui pengalaman dan pengamatan terhadap suatu konsep berhitung. Fungsi ketiga yaitu ilmu atau pengetahuan yaitu guru harus mampu menunjukan bahwa matematika selalu mencari kebenaran sehingga guru bersedia menalar kebenaran yang telah diterima, bila ditemukan kesempatan untuk mengembangkan penemuan-penemuan sepanjang mengikuti pola pikir yang sah. Pembelajaran matematika menurut Brownell (dalam Pitagjeng, 2015: 49) bahwa pembelajaran matematika adalah mengemukan teori makna yaitu, siswa harus memahami makna dari topik yang sedang dipelajari seperti berhitung, mamahami simbol tertulis dan apa yang diucapkan. Memperbanyak latihan merupakan jalan efektif. Tetapi latihan-latihan yang dilakukan haruslah didahului dengan pemahaman makna yang tepat. Makna di sini diartikan sebagai mengukur kemampuan mekanik dalam berhitung. Pembelajaran matematika adalah salah satu kegiatan belajar untuk mengembangkan potensi pada setiap siswa. Ahmadi
(2014:
50)
menyatakan
bahwa
tujuan
pendidikan
adalah
untuk
mengembangkan potensi bawaan manusia agar berkembang secara optimal sehingga mampu melakukan tugas dan kewajiban sebagai manusia untuk membangun masa depan. Pembelajaran yang aktif merupakan strategi yang baik untuk menciptakan kegiatan belajar bermakna bagi siswa agar hasil belajar siswa meningkat dan dapat menunjukan tujuan pendidikan tercapai. Dimyati (2013: 114) menyatakan bahwa keaktifan siswa dibagi menjadi dua yaitu bentuk kegiatan fisik yang meliputi kegiatan membaca, mendengarkan, menulis, meragakan dan mengukur. Bentuk psikis meliputi mengingat kembali isi pelajaran pertemuan sebelumnya, menggunakan pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah, menyatakan hasil eksperimen, membandingkan konsep dengan konsep lainnya. Keaktifan siswa sebagai salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
Nawawi (dalam Susanto, 2013: 5) menyatakan bahwa hasil belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Berdasarkan tujuan pendidikan peneliti melakukan observasi dan wawancara guna melihat kondisi yang terjadi di sekolah. Peneliti melakukan observasi pembelajaran Matematika di SD N Caturtunggal I kelas IV pada hari Selasa tanggal 19 Juli 2016 tentang 1.5 Melakukan penaksiran dan pembulatan, pendekatan yang digunakan oleh guru adalah dengan ceramah
tanpa mempersiapkan media kongkrit berkaitan dengan topik pembahasan sehingga tidak mempertimbangkan pendekatan belajar yang akan digunakan. Keaktifan siswa dalam mengembangkan pengetahuan tidak tampak, sebagai contoh ketika guru memberikan stimulus berupa pertanyaan berdasarkan pengetahuan siswa tentang konsep pembulatan, hanya 6 siswa dari 24 siswa atau presentasenya sebanyak 25% yang aktif selama pembelajaran dengan memberikan respon yang baik untuk menjawab pertanyaan guru, sedangkan 18 siswa dari 24 siswa atau prsentasenya 75% siswa hanya diam atau menulis dan berbisik pada teman sebangku sehingga keaktifan belajar pada siswa belum nampak. Jumlah siswa seluruhnya di kelas IV yaitu 24 siswa, yang terdiri dari 11 siswa laki-laki 13 siswa perempuan. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti pada hari Selasa tanggal 19 Juli 2016 di SD Negeri Caturtunggal I kelas IV peneliti melihat pada saat pembelajaran di kelas belum mengkontekstualkan materi dengan lingkungan sekitar yang mungkin membuat siswa menjadi kurang aktif. Metode yang digunakan guru ketika mengajar di dalam kelas yaitu menggunakan metode tanya jawab dan latihan soal, jika tidak ada siswa yang dapat menjawab pertanyaan guru maka guru harus menunjuk salah satu siswa, kegiatan tersebut menunjukan bahwa keaktifan siswa masih kurang terbukti juga ketika guru memberikan tugas hanya ada 8 siswa yang benar-benar menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Selain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
observasi untuk mengetahui keaktifan siswa, peneliti juga melakukan wawancara kepada guru agar hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti dapat menjadi semakin jelas melalui wawancara yang dilakukan peneliti kepada guru kelas IV di SD Negeri Caturtunggal I. Berdasarkan hasil wawancara pada hari Selasa tanggal 19 Juli 2016 yang dilakukan peneliti kepada guru kelas IV mengenai proses pembelajaran matematika, cara guru untuk memperjelas konsep
pembulatan dan penaksiran, media
yang digunakan ketika
menyampaikan materi, keaktifan siswa kelas IV ketika mengikuti pembelajaran matematika, hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran matematika, berapa siswa yang nilainya di bawah KKM, penyebab dari ketidakpahaman siswa mengenai materi pembulatan dan penaksiran dan menanyakan pendekatan kontekstual yang digunakan dalam proses pembelajaran matematika di kelas IV. Guru kelas IV menjawab seluruh pertanyaan yang diberikan oleh peneliti, guru tersebut mengatakan bahwa “Proses pembelajaran yang saya lakukan dikelas selama pembelajaran matematika yaitu dengan metode tanya jawab, menjelaskan materi selain itu juga pemberian contoh. Penggunaan media pada materi ini biasanya saya menyesuaikan materi namun pada matari saya sering tidak menggunakan media karena membuat belum mempersiapkan media. Biasanya pun saya menggunakan media hanya berupa gambar di papan tulis yang saya gambar sendiri itu pun kalau diperlukan karena tidak semua materi harus menggunakan media. Penyebab dari ketidakpahaman siswa yaitu siswa masih kesulitan untuk membedakan konsep pembulatan dan penaksiran dan saya juga tidak memberikan contoh kongkrit dari kedua materi tersebut sehingga siswa masih banyak yang bingung. Untuk menerapkan pendekatan kontekstual masih kurang karena keterbatasan saya yang sudah tua dan terkadang lupa untuk mempersiapkan media sehingga kepepetnya saya hanya membuat gambar dipapan tulis”. Untuk KKM di kelas IV SD Negeri Caturtunggal I mata pelajaran matematika adalah 75. Berdasarkan hasil belajar khususnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
matematika pada ujian tengah semester 2015/2016 masih tergolong rendah, banyak anak yang mendapatkan nilai di bawah KKM yaitu 16 siswa dari 24 siswa atau 66,7% dan 8 siswa dari 24 siswa atau 33,3% yang mencapai atau melampui KKM”. Peneliti melakukan wawancara lagi kepada guru kelas IV pada hari Senin tanggal 26 September 2016 mengenai hasil ujian tengah semester tahun ajaran 2016/2017 bahwa ada 4 siswa atau presentasenya 16,7% dinyatakan lulus KKM dan 20 siswa atau presentasenya 83,3% dinyatakan tidak lulus KKM. Peneliti juga membagikan kuesioner keaktifan kepada siswa untuk mengetahui kondisi awal siswa yang ternyata hasil keaktifan siswa kelas IV di SD Negeri Catrutunggal I adalah sebesar 21 % siswa yang dikategorikan minimal cukup aktif atau terdapat 5 siswa yang aktif dari 24 siswa. Dari data tersebut menunjukkan bahwa jika keaktifan siswa rendah mempengaruhi hasil belajar yang rendah juga. Berdasarkan observasi dan wawancara perlunya kegiatan belajar menggunakan pendekatan yang tepat bagi siswa untuk mencapai tujuan belajar, dan salah satu pendekatan yang dapat membantu siswa mengembangkan pengetahuannya yaitu dengan pendekatan kontekstual. Johnson (2007: 14) menyatakan bahwa pendekatan kontekstual adalah sebuah sistem belajar didasarkan pada filosofi bahwa siswa mampu menyerap pelajaran apabila mereka menangkap makna dalam materi akademis yang mereka terima dan mereka menangkap makna dalam tugas-tugas sekolah jika mereka bisa mengkaitkan informasi baru dengan pengetahuan dan pengalaman yang sudah dimiliki sebelumnya. Maka dari itu, pendekatan kontekstual merupakan pendekatan yang dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk menghubungkan pengetahuan sebelumnya dengan pengetahuan baru melalui contoh kongkrit yang ada dalam kehidupan sehari-hari yang biasa ditemui sehingga siswa dapat dengan mudah menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan lamanya. Sehingga pendekatan kontekstual dapat melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran yang menyebabkan terjadinya keaktifan ketika kegiatan belajar berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
Seperti yang dinyatakan oleh Zaini (2008: xiv) menyatakan bahwa keaktifan adalah peserta didik diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi melibatkan fisik. Dengan cara ini biasanya pesera didik akan merasa bahwa suasana lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat dimaksimalkan. Keaktifan siswa juga dapat memberikan bukti bagi guru bahwa siswa dapat memahami materi yang sudah disampaikan oleh guru. Terutama pada mata pelajaran Matematika yang dianggap sulit bagi para siswa karena penanaman konsep yang kurang matang. Tinggih (dalam Suherman, 2001: 18) menyatakan bahwa matematika adalah pengetahuan yang diperoleh dengan nalar. Hal ini dimaksud bukan berarti ilmu lain diperoleh tidak melalui penalaran, akan tetapi dalam matematika lebih menekankan aktivitas dalam dunia rasio (penalaran). Ketika siswa mulai aktif dalam kegiatan belajar terutama pada mata pelajaran matematika guru perlu untuk mempertimbangkan ruangan agar siswa dapat mengeksplor pengetahuannya dengan kondisi lingkungan atau ruang kelas yang memadai. Ruangan belajar juga mempengaruhi kegiatan belajar sehingga perlu adanya ruang yang fleksibel, serta mudah disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan guru dalam berkreasi. Sehingga guru dapat mengembangkan kondisi di lingkungan untuk masuk ke dalam materi kegiatan belajar. Soedomo dalam (Mulyasa, 2013: 53) menyatakan bahwa semakin menyenangkan tatanan lingkungan fisik, akan memberikan dampak positif bagi proses belajar. Para pakar psikologis aliran ekologik telah mendapatkan temuan-temuan penelitian bahwa tata warna secara langsung mempengaruhi suasana jiwa, warna-warna cerah cenderung menyiratkan keceriaan dan suasana jiwa yang optimistik, sedangkan pengunaan warna-warna suram akan memberikan pengaruh sebaliknya. Jadi, kondisi ideal dalam suatu kegiatan belajar adalah guru yang dapat mengembangkan topik pembelajaran dengan menggunakan fasilitas yang ada. Sehingga topik pembelajaran dapat dikaitkan dengan lingkungan sekitar atau dikontekstualkan agar memberikan kegiatan yang bermakna bagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
siswa dan dapat membuat siswa aktif dalam kegiatan belajar. Namun pada pelaksananya tidak semua guru dapat memanfaatkan keadaan di lingkungan sekitar, sehingga tujuan belajar menjadi tidak berhasil secara maksimal dan berdampak pada hasil belajar siswa. Dari permasalahan mengenai keaktifan dan hasil belajar siswa, peneliti tertarik melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kinerja guru dan mutu belajar tentang meningkatkan keaktifan siswa menggunakan pendekatan kontekstual, sebagai pembuktian pendekatan tersebut baik bagi siswa. Sehingga memberikan solusi atau referensi bagi guru sebagai pendidik untuk menyampaikan materi yang bermakna dan menarik bagi siswa agar keaktifan siswa meningkat yang dapat mempengaruhi meningkatnya hasil belajar siswa.
1.2 Pembatasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada peningkatan keaktifan siswa dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dengan standar kompetensi 1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah. Kompetensi dasar 1.5 Melakukan penaksiran dan pembulatan menggunakan pendekatan kontekstual.
1.3 Rumusan Masalah 1.3.1 Bagaimana proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual di kelas IV pada mata pelajaran Matematika di SD N Caturtunggal I dalam rangka meningkatkan keaktifan dan hasil belajar ? 1.3.2 Apakah penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas IV pada mata pelajaran Matematika di SD N Caturtunggal I ? 1.3.3 Apakah penerapan pendekatan kontekstual dapat meingkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran Matematika di SD N Caturtunggal I ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1 Mendeskripsikan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual di kelas IV pada mata pelajaran Matematika di SD N Caturtunggal I dalam rangka meningkatkan keaktifan dan hasil belajar. 1.4.2
Meningkatkan keaktifan siswa kelas IV dengan penerapan pendekatan kontekstual pada mata pelajaran Matematika di SD N Caturtunggal I.
1.4.3 Meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV dengan penerapan pendekatan kontekstual pada mata pelajaran Matematika di SD N Caturtunggal I.
1.5 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini sebagai berikut : 1.5.1 Bagi peneliti Memperbaiki kinerja peneliti bahwa penerapan pendekatan kontekstual baik bagi siswa dan pembuktian untuk membantu siswa dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. 1.5.2 Bagi siswa Mengajak siswa untuk lebih berani mengeksplor pengetahuan, terbuka pada hal-hal baru, dan berani dalam memberikan pendapat melalui pendekatan kontekstual. 1.5.3 Bagi guru kelas Guru mengetahui pendekatan kontekstual secara tepat sehingga menjadikan salah satu alternatif yang dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran dan mempermudahkan guru dalam menyampaikan materi pembulatan dan penaksiran di mata pelajaran Matematika. 1.5.4 Bagi sekolah Menambah referensi penerapan pendekatan kontekstual sebagai pendekatan belajar yang perlu diterapkan oleh guru kelas di SD Caturtunggal I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
1.6 Definisi Oprasional Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang ingin diteliti, yaitu: 1. Pendekatan Kontekstual adalah pendekatan belajar dengan memberikan contoh kongkrit yang ada di kehidupan sehari-hari dan menyajikan sebuah permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar. 2. Keaktifan belajar adalah keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar sebagai bentuk timbal balik atas materi yang telah di pahami oleh siswa. 3. Hasil belajar adalah keberhasilan hasil belajar siswa melalui kegiatan belajar yang dinampakkan dalam pengetahuan dan sikap. 4. Pelajaran Matematika adalah mempelajari konsep berhitung dan mengukur sehingga perlu menggunakan penalaran tingkat tinggi dan pemahaman konsep yang matang agar dapat memecahkan masalah mengenai bilangan. 5. Siswa Sekolah Dasar adalah siswa dengan kemampuan berfikir secara logis dan terorganisasi tetapi masih terbatas oleh contoh-contoh kongkrit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
Bab II berisi kajian pustaka yang akan dibahas adalah kajian pustaka, kajian penelitian yang relevan memuat beberapa hasil penelitian terdahulu yang sesuai topik penelitian. Selanjutnya dirumuskan kerangka berpikir dan hipotesis yang menjadi dugaan/ jawaban sementara dari masalah penelitian.
2.1
Kajian Pustaka
2.1.1 Keaktifan 2.1.1.1 Pengertian Keaktifan Yamin (2007: 77) menyatakan bahwa keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimiliknya, berfikir kritis, dan dapat memecah permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu pengajar dapat merekayasa sistem pembelajaran secara sistematis, sehingga merangsang keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Berikut adalah tujuh aspek dalam keaktifan siswa: 1.
Partisipasi siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran
2.
Tekanan pada aspek afektif dalam belajar
3.
Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, terutama yang berbentuk interaksi antar siswa
4.
Kekompakan kelas sebagai kelompok belajar
5.
Kebebasan belajar yang diberikan kepada siswa, dalam kesempatan untuk berbuat serta mengambil keputusan penting dalam proses pembelajaran
6.
Pemberian waktu untuk menanggulangi masalah pribadi siswa, baik berhubungan maupun tidak berhubungan dengan pembelajaran
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
Menurut Sudjana (2009: 60) keaktifan meliputi: 1. Turut serta dalam melaksanaan tugas belajarnya. 2. Terlibat dalam pemecahan soal. 3. Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya. 4. Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan soal. 5. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dngan petunjuk guru 6. Menilai kemampuan dirinya dengan hasil-hasil yang diperolehnya. 7. Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis. 8. Kesempatan menggunakan aatu menerapkan apa yang telah diperoleh dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya. Dari pendapat beberapa ahli peneliti menyatakan bahwa keaktifan dalam kegiatan belajar akan mempengaruhi daya ingat siswa. Pada mata pelajaran matematika guru harus mampu memberikan pertanyaan yang menarik, menampilkan media kongkrit dan menyusun kegiatan belajar yang menarik sehingga siswa memiliki rasa ingin tahu yang besar dan keaktifan dalam kegiatan belajar pun akan muncul. Timbal balik dari keaktifan dalam pembelajaran akan mengajak siswa saling berkembang dengan pengetahuan yang dimiliki setiap individu dikembangkan dengan pengetahuan yang saling dibagi melalui keaktifan dalam kegiatan belajar. Karena setiap individu pasti memiliki pemikiran yang berbeda mengenai pemahaman konsep, dengan adanya keaktifan dalam kegiatan belajar transfer ilmu akan terjadi. Berikut adalah indikator yang digabungkan oleh peneliti dari para ahli yaitu 1) Turut serta dalam melaksanakan tugas belajar, 2) Berusaha mencari informasi untuk memecahkan masalah dan 3) Siswa terlibat dalam proses tanya jawab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
2.1.2 Hasil 2.1.2.1 Pengertian Hasil Engkoswara (2013: 212) menyatakan bahwa hasil merupakan pengertian dari seseorang dalam memahami hasil kerja yang diperoleh nanti setelah pekerjaan tersebut selesai. Apabila hasil yang akan diperoleh sudah dapat diprediksi dan dipahami, maka dapat memberikan motivasi pada seseorang untuk lebih giat dalam melakukan pekerjaannya. Hasil merupakan upaya yang dilakukan seseorang untuk memperoleh apa yang diinginkan melalui kerja keras atau upaya belajar lebih giat agar mendapatakan hasil yang maksimal atau hasil yang sudah ditargetkan seperti yang dinyatakan dalam KKBI (2008: 280) menyatakan bahwa hasil adalah sesuatu yang didapat dari jeri payah. Dari definisi di atas peneliti menyatakan bahwa hasil adalah suatu tindakan yang dilakukan secara sadar untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan dan kesuksesan tercapainya tujuan tersebut yang akan menimbulkan hasil. Di pembelajaran matematika hasil merupakan kemampuan siswa dalam memahami materi penaksiran dengan ditujuan yang sudah ditentukan sehingga menyebabkan peningkatan kemampuan kognitif yang akan menyebabkan timbulnya hasil dari proses belajar.
2.1.3 Belajar 2.1.3.1 Pengertian Belajar Makmun (dalam Rohmah, 2015: 171) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu. Sedangkan menurut Rohmah (2015: 171) menyatakan bahwa ciri-ciri belajar antara lain yaitu (1) situasi belajar mesti bertujuan, dan tujuan-tujuan tersebut diterima, baik oleh individu maupun masyarakat, (2) belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dan perubahan itu bisa mengarah pada tingkah laku yang lebih baik, akan tetapi ada kemungkinan mengarah pada tingkah laku yang buruk, (3) pengalaman atau praktik atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
latihan itu dilakukan dengan sengaja dan tidak disadari bukan secara kebetulan, (4) untuk bisa disebut belajar, perubahan itu harus relatif menetap, harus merupakan akhir dari pada periode waktu yang cukup pajang, dan berlangsungnya waktu ini sulit ditentukan lamanya, dan (5) tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut aspek-aspek kepribadian baik fisik maupaun psikis, seperti: perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah, ketrampilan, kecakapan, sikap, ataupun kebiasaan. Baharuddin (2015: 18) menyatakan bahwa proses perubahan manusia ke arah tujuan yang lebih baik dan bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain. Ciri-ciri belajar antara lain (1) belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change behavior). Artinya, bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil, (2) perubahan perilaku relative permanent. Berarti bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah, (3) perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedangkan berlangsung, perbahan perilaku tersebut bersifat potensial, (4) perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman, dan (5) pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku. Dari pendapat beberapa ahli, peneliti menyatakan bahwa belajar adalah perubahan perilaku berdasarkan pengalaman yang diperoleh dengan tujuan bermanfaat bagi orang itu sendiri dan bermanfaat bagi banyak orang. Belajar adalah mencari tahu apa yang belum diketahui dan mengembangkan pengetahuan yang sudah diketahui. Ciri-ciri belajar adalah 1) belajar dilakukan secara sadar dan tujuan yang jelas, 2) bertujuan untuk bermanfaat bagi kehidupan manusia, 3) belajar memerlukan proses yang panjang, 4) dapat mengubah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
perilaku manusia dalam jangka panjang, 5) belajar dapat dilihat dari perubahan tingkah laku berupa kepribadian dan psikis.
2.1.4 Hasil Belajar 2.1.4.1 Pengertian Hasil Belajar Menurut Bloom (dalam Kurniawan, 2014: 10) menyatakan bahwa hasil belajar dibagi menjadi tiga bagian yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. 1.
Hasil belajar kognitif yaitu hasil belajar yang ada kaitannya dengan ingatan, kemampuan berfikir atau intelektual. Pada kategori ini hasil belajar terdiri dari enam tingkatan yang sifatnya hierarkis. Keenam hasil belajar ranah kognitif ini meliputi: 1) pengetahuan, 2) pemahaman, 3) aplikasi, 4) analisis, 5) sintesis, 6) evaluasi, dan 7) kreativitas.
2.
Hasil belajar afektif yaitu merujuk pada hasil belajar yang berupa kepekaan rasa atau emosi. Jenis hasil belajar ini terdiri dari lima jenis yang membentuk tahapan pula. Kelima jenis ranah efektif itu meliputi: 1) kepekaan, yaitu sensitivitas mengenai situasi dan kondisi tertentu serta mau memperhatikan keadaan tersebut; 2) partisipasi, mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan; 3) Penilaian dan penentuan sikap, mencakup menerima suatu nilai, menghargai, mengakui dan menentukan sikap. Misalnya menerima pendapat orang lain; 4) organisasi, kemampuan membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman atau pegangan hidup; 5) pembetukan pola hidup, mencakup kemampuan menghayati nilai dan membentuknya menjadi pola nilai kehidupan pribadi.
3.
Hasil belajar psikomotor yaitu berupa kemampuan gerak tertentu. Kemampuan gerak ini juga bertingkat mulai dari gerak sederhana yang mungkin dilakukan secara refleks hingga gerak kompleks yang terbimbing hingga gerak kreativitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
Menurut Gagne (dalam Kurniawan, 2014: 14) menyatakan bahwa hasil belajar dibagi menjadi lima ketegori yaitu: 1) ketrampilan intelektual, 2) strategi kognitif, 3) informasi verbal, 4) ketrampilan gerak, 5) sikap. Hasil belajar berupa ketrampilan kognitif yaitu pengetahuan tentang cara bagaimana melakukan sesuatu. Untuk mencapai jenis kemampuan ini adalah mengetahui yang disebut dengan pengetahuan prosedural. Strategi kognitif yaitu kemampuan untuk mengatur dan mengendalikan perilaku belajar diri sendiri dalam hal mengingat dan berfikir. Informasi verbal adalah hasil belajar pengetahuan tentang sesuatu yang bisa disebutkan kembali, atau disebut juga dengan declarative knowledge. Ketrampilan gerak, yaitu kemampuan untuk mengerjakan dengan menggunakan tangan-kaki dan alat tubuh lainnya. Sikap (attitude) yaitu kecenderungan seseorang untuk mendekat atau menjauh terhadap sesuatu. Jika pandangan seseorang positif terhadap sesuatu maka ia cenderung akan sering melakukan sesuatu tersebut. Dari definisi di atas peneliti menyatakan bahwa hasil belajar bukan hanya dari kemampuan kognitif saja tetapi sikap dan ketrampilan akan ikut serta mempengaruhi hasil belajar siswa. Hasil belajar berupa pengetahuan akan menjadi tolak ukur sejauh mana siswa mampu memahami materi yang sudah didapat, tetapi hasil nyata dari belajar adalah siswa dapat mengaplikasikan materi tersebut kedalam sikap dan ketrampilan. Hasil belajar pada pelajaran matematika berupa ranah kognitif sangat diperlukan karena siswa harus mampu dalam memecahkan masalah secara sistematis sehingga penyelesaiannya jelas dan runtut, cara berfikir secara sistematis menuntut siswa berfikir tingkat tinggi.
2.1.5 Pembelajaran 2.1.5.1 Pengertian Pembelajaran Pembelajaran menarik merupakan kegiatan belajar yang baik untuk siswa atau dapat memberikan pembelajaran yang bermakna bagi siswa, jika guru menciptakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
pembelajaran secara baik seperti menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan, memberikan pengarahan belajar yang jelas atau membuat eksperimen yang sekiranya belum pernah dilakukan akan memberikan kegiatan yang bermakna bagi siswa dan mempermudahkan siswa untuk memahami materi yang disampaikan seperti yang disampaikan oleh Akbar (2013: 45) menyatakan bahwa pembelajaran adalah upaya fasilitas pengajaran, instruktur, guru, dan dosen agar peserta didik dapat belajar dengan mudah. Al-Tabany (2014: 19) menyatakan bahwa pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Dari makna ini jelas bahwa pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dan peserta didik, dimana antara keduanya terjadi komunikasi (transfer) yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari pendapat beberapa ahli peneliti menyatakan bahwa pembelajaran adalah usaha guru sebagi fasilitator bagi siswa berupa mengarahkan siswa untuk mengembangkan pengetahuannya sendiri melalui interaksi, mengamati dan pengalaman belajar. Terutama dalam pembelajaran matematika sangat perlu adanya pembelajaran yang menarik berupa pemberian contoh yang nyata untuk mempermudahkan siswa memahami materi yang disampaikan.
2.1.6
Matematika
2.1.6.1 Pelajaran Matematika Menurut Nasution (dalam Supatmono, 2009: 8) menyatakan bahwa matematika merupakan ilmu mengenai dasar-dasar perhitungan, pengukuran dan penggambaran bentuk objek. Ilmu ini melibatkan logika dan kalkulasi kuantitatif, dan pengembangannya telah meningkatkan idealisasi subjek. Sedangkan menurut Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah (2008: 148) ruang lingkup matematika yaitu meliputi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
aspek bilangan, pengukuraan, geometri dan pengolahan data. Menurut Freudenthal (dalam Susanto, 2013: 189) memaparkan bahwa matematika merupakan cara berpikir logis yang dipresentasikan dalam bilangan, ruang dan bentuk aturan dengan yang telah ada dan tidak lepas dari aktivitas insani. Al-Arif (2013: 16-17) menyatakan bahwa matematika merupakan cabang dari logika yang memberikan sesuatu krangka kinerja yang sistematis, dimana suatu hubungan secara kuantitatif dapat dipelajari. Matematika berkaitan dengan sesuatu yang dapat dihitung atau sesuatu yang dinyatakan dalam bentuk kuantitas (jumlah). Dikmenum (dalam Taniredka, 2010: 23) memaparkan bahwa matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menggunakan rumus matematika yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari melalui materi pengukuran dan geometri, aljabar, peluang, statistika, kalkulus dan trigonometri. Matematika juga berfungsi mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi berupa gagasan melalui model matematika yang mampu berupa kalimat dan persamaan matematika, diagram, grafik ataupun tabel. Matematika berfungsi untuk melatih cara berpikir dan menalar dalam menarik kesimpulan. Sedangkan menurut Hernawan (2010: 8) menyatakan bahwa fungsi mata pelajaran Matematika yaitu untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan simbolsimbol,
serta
penalaran
sehingga
membantu
memperjelas
dan
menyelesaikan
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari mengenai bilangan. Zubaedi (2011: 296) menyatakan bahwa mata pelajaran matematika terdapat nilai konsistensi dalam berfikir logis, pemahaman aksioma kemudian mencari penyelesaian melalui pengenalan terhadap kemungkinan yang ada (semua probabilitas) lalu mengeliminasi sejumlah kemungkinan tertentu dan akhirnya menemukan sesuatu kemungkinan yang pasti akan membawa kepada jawaban yang benar. Dari sini ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
pengenalan probabilitas, ada eliminasi probabilitas, ada konklusi yang menunjukan jalan pasti akan menuju kepada suatu jawaban yang benar.
Tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar menurut Depdiknas (dalam Susanto, 2014: 190) sebagai berikut : 1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep, dan mengaplikasikan konsep. 2. Menggunakan penalarann pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. 3. Memecahkan masalah meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh 4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah. 5. Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat matematika menurut Suherman (2001: 58-59) yaitu untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari yaitu transaksi berdagang dan jual beli dan berkomunikasi melalui tulisan/gambar seperti membaca grafik dan presentase. Contohnya lainnya yaitu dapat menghitung, dapat mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menafsirkan data. Selain itu agar mampu mengikuti pelajaran matematika lebih lanjut, untuk memahami bidang studi lainnya seperti fisika, kimia, arsitekstur, farmasi, geografi, ekonomi dan sebagainya, dan agar para siswa dapat berfikir logis, kritisi dan prkatis beserta bersikap positif dan berjiwa kreatif. 2.1.6.2 Materi Pembualatan dan Penaksiran Peneliti memilih materi pembelajaran matematika yaitu pembulatan dan penaksiran. Pembulatan dan penaksiran merupakan bagian dari materi pada mata pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
Matematika dikelas IV semester I. Berdasarkan silabus, materi ini tercantum dalam Standar Kompetensi (SK) yang pertama, yaitu memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah. Pada Standar Kompetensi tersebut, Kompetensi Dasarnya yaitu 1.5 melakukan penaksiran dan pembulatan. Berikut adalah materi pembulatan dan penaksiran dari beberapa para ahli: 1. Materi Pembulatan Menurut Sumarmi (2009: 22) menyatakan bahwa yang harus diperhatikan pada pembulatan bilangan adalah angka pada tempat nilai satuan. Pembulatan adalah mengurangi cacahan bilangan namun nilainya hampir sama. Hasil yang diperoleh menjadi kurang akurat, tetapi akan lebih mudah digunakan untuk menghitung. Menurut Mustaqim (2008: 41-24) menyatakan bahwa pembulatan kesatuan, puluhan dan ribuan sebagai berikut: a. 1,8 lebih dekat ke bilangan satuan 2, maka 1,8 dibulatkan ke satuan terdekat menjadi 2. 3,4 lebih dekat ke bilangan satuan 3, maka 3,4 dibulatkan ke satuan terdekat menjadi 3. Contoh di atas merupakan pembulatan bilangan pada satuan terdekat. b. 52 lebih dekat dengan bilangan puluhan 50, maka 52 dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 50. 169 lebih dekat ke bilangan puluhan 170, maka 169 dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 170. Contoh di atas merupakan pembulatan bilangan pada puluhan terdekat. c. 175 lebih dekat ke bilangan ratusan 200, maka 175 dibulatkan ke ratusan menjadi 200. 425 lebih dekat ke bilangan 400, maka 425 dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi 400. Contoh di atas merupakan pembulatan bilangan pada ratusan terdekat. Kesimpulan dari contoh di atas sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
a. Pembulatan bilangan ke satuan terdekat 1) Kita perhatikan angka pada persepuluhan (di belakang koma) 2) Jika angka tersebut kurang dari 5 (1,2,3,4), maka bilangan dibulatkan ke bawah (dihilangkan). Contoh:
2,3
Kurang dari 5 (dibulatkan ke bawah) Jadi 2,3 dibulatkan menjadi 2 3) Jika angka tersebut paling sedikit 5 (5,6,7,8,9), maka bilangan dibulatkan ke atas (satuan ditambah 1).
Contoh:
5,7 Lebih dari 5 (dibulatkan ke atas)
Jadi 5,7 dibulatkan menjadi 6 b. Pembulatan bilangan ke puluan terdekat 1) Kita perhatikan angka pada satuan. 2) Jika angka tersebut kurang dari 5 (1,2,3,4), maka bilangan dibulatkan ke bawah (dihilangkan). Contoh:
14
Kurang dari 5 (dibulatkan ke bawah) Jadi 14 dibulatkan menjadi 10 3)Jika angka tersebut paling sedikit 5 (5,6,7,8,9), maka bilangan dibulatkan ke atas (puluhan ditambah 1). Contoh:
76
Lebih dari 5 (dibulatkan ke atas) Jadi 76 dibulatkan menjadi 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Aturan pembulatan menurut Saptorini (2009: 36-37) sebagai berikut: a. Pembulatan ke puluhan terdekat: 1) Satuan kurang dari 5 (<5), dibulatkan ke 0. Contoh: 324 dibulatkan menjadi 320 2) Satuan lebih dari 5
dibulatkan ke 10.
Contoh: 325 dibulatkan menjadi 330 326 dibulatkan menjadi 330 b. Pembulatan ke ratusan terdekat: 1) Puluhan kurang dari 50 (<50), dibulatkan ke 0. Contoh: 348 dibulatkan ke 300 2) Puluhan lebih dari atau sama dengan 50 (
dibulatkan ke 100.
Contoh: 352 dibulatkan menjadi 400 467 dibulatkan menjadi 500 c. Pembulatan ke ribuan terdekat: 1) Ratusan kurang dari 500 (< 500), dibulatkan ke 0. Contoh: 1.499 dibulatkan menjadi 1.000 3.425 dibulatkan menjadi 3.000 2) Ratusan lebih dari atau sama dengan 500 ( Contoh: 1.501 dibulatkan menjadi 2.000 1.980 dibulatkan menjadi 2.000
, dibulatkan ke 1000.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
2. Materi Penaksiran Menurut Sumarmi (2009: 22) Penaksiran adalah perkiraan terdekat dari suatu hasil operasi hitung. Atau dengan cara membualatkan pada setiap bilangan kemudian dioperasi hitungkan. Menurut Sulardi (2007: 47) menyatakan bahwa aturan penaksiran sebagai berikut: a. Jika satuan dari hasil operasi hitung kurang dari 5, maka dibulatkan ke bawah. Jika satuan dari hasil operasi hitung 5 atau lebih dari 5, dibulatkan ke atas. b. Jika puluhan dari hasil operasi hitung kurang dari 50, maka dibulatkan ke bawah. Tetapi jika puluhan dari hasil operasi hitung 50 atau lebih dari 50, dibulatkan ke atas. c. Jika ratusan dari hasil operasi hitung kurang dari 500, dibulatkan ke bawah, jika hasilnya 500 atau lebih dari 500, dibulatkan ke atas. Menurut Khafid (2004: 62-63) menyatakan bahwa untuk menaksir hasil operasi hitung dalam puluhan, ratusan atau ribuan terdekat dapat digunakan menggunakan cara sebagai berikut. a. Hafalkan pembulatan angka di bawah ini: 1, 2, 3, 4 dibulatkan ke bawah, jadi dihilangkan. 5, 6, 7, 8, 9 dibulatkan ke atas, jadi bilangan 10. Contoh: 42 dibulatkan menjadi 40 47 dibulatkan menjadi 50 = (40 + 10) Jadi, bila ada soal penjumlahan 42 + 47 = ... Kita dapat menaksir hasil penjumlahannya kira-kira 40 + 50 = 90
b. Pada bilangan ratusan, jika nilai puluhannya 50 ke atas dibulatkan menjadi 100. Bila kurang dari 50, di hilangkan. Contoh: Taksirkan 260 + 347 kira-kira 300 + 300 = 600 Jadi, penaksiran hasil penjumlahan 260 + 347 kira-kira 600
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
c. Pada bilangan ribuan, jika nilai ratusannya 500 ke atas dibulatkan menjadi 100 Kurang dari 500 dihilangkan. Contoh: Taksiran dari 2.716 + 5.499 kira-kira ...
2.716 dibulatkan menjadi 3.000 5.499 dibulatkan menjadi 5.000 Jadi, taksirkan 2.176 + 5.499 kira-kira 8.000
Teknik menaksir juga berlaku untuk operasi hitung yang lainnya yaitu pengurangan (-), perkalian (x) dan pembagian (:). Penaksiran hasil pengurangan Contoh: Taksirkan 3.806 – 2.045 kira-kira ... 3.806 dibulatkan menjadi 4.000 2.045 dibulatkan menjadi 2.000 Jadi, taksiran dari 3.806 – 2.045 kira-kira 4.000 – 2.000 = 2.000 Penaksiran hasil perkalian Contoh: Taksiran 36 x 22 kira-kira ... 36 dibulatkan menjadi 40 22 dibulatkan menjasi 20 Jadi, taksirkan 36 x 22 kira-kira 40 x 20 = 800
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
Penaksiran hasil bagi Contoh: Taksirkan 5.917 : 21 kira-kira ... 5.917 dibulatkan menjadi 6.000 21 dibulatkan menjadi 20 Jadi, taksirkan 5.017 : 21 kira-kira 20 = 300 2.1.7 Pembelajaran Matematika Pembelajaran matematika yaitu belajar konsep berhitung untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari mengenai bilangan. Menurut Muschla (2009: 3) menyatakan ketrampilan menghitung, memecahkan masalah kehidupan mengenai bilangan dan berfikir kritis adalah komponen penting dalam keberhasilan pembelajaran matematika. Bruner (dalam Heruman, 2007: 5) menyatakan bahwa dalam metode penemuannya mengungkapkan bahwa dalam pembelajaran matematika, siswa harus menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang diperlukannya. Menemukan, di sini terutama adalah „menemukan lagi‟ (discovery), atau dapat juga menemukan yang sama sekali baru (invetion). Oleh karena itu, kepada siswa materi disajikan bukan dalam bentuk akhir dan tidak diberitahukan cara penyelesaiannya. Dalam pembelajaran ini, guru harus lebih banyak berperan sebagai pemimbing dibandingkan sebagai pemberi tahu. Pada pembelajaran matematika harus terdapat keterkaitan antara pengalaman belajar siswa sebelumnya dengan konsep akan diajarkan atau sama dengan “pembelajaran spiral”, sebagai konsekuensi dalil Bruner. Dalam matematika, setiap konsep berkaitan dengan konsep lain. Oleh karena itu, siswa harus lebih banyak diberi kesempatan untuk melakukan keterkaitan tersebut. Selain belajar penemuan dan belajar bermakna, pada pembelajaran matematika harus terjadi pula belajar secara “konstruktivisme” Piaget.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
Dalam konstruktivisme, konstruksi pengetahuan dilakukan sendiri oleh siswa, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan menciptakan iklim yang kondusif. Dari definisi di atas peneliti menyatakan bahwa pembelajaran matematika adalah proses belajar untuk menemukan masalah bilangan yang dapat diselesaikan dengan siswa belajar mengenai konsep berhitung dan mengukur untuk menyelesaikan masalah bilangan dalam kehidupan sehari-hari, proses belajar menghubungkan pengetahuan sebelumnya dengan pengetahuan yang akan dipelajari dan proses belajar mengenai mencari tahu konsep berhitung dengan diberikan media belajar yang ada dalam kehidupan sehari-hari atau kongkrit. Di materi pembulatan dan penaksiran, siswa harus memahami konsep pembulatan dan penaksiran dengan media kongkrit agar mempermudahkan siswa dalam belajar kemudian guru harus mampu menyajikan masalah serealistis mungkin agar siswa memahami manfaat dari konsep bagi kehidupan sehari-hari. 2.1.8. Pendekatan Kontekstual 2.1.8.1 Pengertian Pendekatan Kontekstual Perencanaan belajar yang matang akan mempengaruhi keberhasilan guru dalam menyampaikan materi, terutama guru menggunakan pendekatan-pendekatan yang efektif bagi siswa seperti pendekatan kontekstual. Majid (2013: 228) menyatakan bahwa pendekatan kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran aktif, yakni: konstruktivisme (constructivism), bertanya (questioning), menemukan (inquiri), masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling), dan penilaian sebenarnya (authentic assessment).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
Sanjaya (2005: 109) menyatakan bahwa pendekatan kontekstual adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk mendapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Dari definisi diatas peneliti menyatakan bahwa pendekatan kontekstual adalah proses belajar dengan mengajarkan siswa untuk menghubungkan pengetahuan yang telah dimiliki, dikembangkan melalui konsep-konsep yang diperoleh kemudian digabungkan dengan situasi yang sedang berkembang. Sehingga siswa dapat mengetahui manfaat dari konsep yang telah di pelajari dalam kehidupan sehari-hari terutama pada mata pelajaran matematika tentang pembulatan dan penaksiran. 2.1.8.2 Langkah-langkah Pendekatan Kontekstual Baharuddin (2015: 190-192) menyatakan bahwa langkah-langkah pendekatan kontekstual sebagai berikut : 1. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan barunya; 2. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik; 3. Kembangkan sikap ingin tahu siswa dengan bertanya; 4. Ciptakan masyarakat belajar; 5. Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran 6. Lakukan refleksi di akhir pertemuan; 7. Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara. Langkah-langkah yang digunakan oleh peneliti untuk menerapkan pendekatan kontekstual yaitu menggunakan langkah-langkah menurut Sanjaya dikarenakan lebih rinci
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
dan jelas. Menurut Sanjaya (2005: 118-122) menyatakan bahwa langkah-langkah pendekatan kontekstual sebagai berikut : 1. Konstruktivisme adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman. 2. Inkuiri artinya proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berfikir secara sistematis. Pengetahuan bukanlah sejumlah fakta hasil dari mengingat, akan tetapi hasil dari proses menemukan sendiri. 3. Bertanya, dapat dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan suatu individu; sedangkan menjawab pertanyaan mencerminkan kemampuan seseorang dalam berpikir. Dalam suatu pembelajaran yang produktif kegiatan bertanya akan sangat berguna untuk : a. Menggali informasi tentang kemampuan siswa dalam penguasaan materi pelajaran; b. Membangkitkan motivasi siswa untuk belajar; c. Merangsang keingin tahuan siswa terhadap sesuatu; d. Memfokuskan siswa pada sesuatu yang diingnkan; dan e. Membimbing siswa untuk menemukan atau menyatakan sesuatu. 4. Masyarakat Belajar adalah konsep dalam pendekatan kontekstual menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh melalui kerjasama dengan orang lain. 5. Pemodelan adalah proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa. Misalnya guru memberikan contoh bagaimana cara mengoperasikan sebuah alat, atau bagaimana guru memberikan contoh bagimana cara menghafalkan sebuah kalimat asing, guru olahraga memberikan contoh bagimana cara melempar bola, guru kesenian memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
contoh bagaimana cara memainkan alat musik, guru biologi memberikan contoh bagiaman cara menggunakan termometer dan lain sebagainya. 6. Refleksi adalah proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari yang dilakukan dengan cara mengurutkan kembali kejadian-kejadian atau peristiwa pembelajaran yang telah dilaluinya. Melalui proses refleksi, pengalaman belajar itu akan dimasukan dalam struktur kognitif siswa yang pada akhirnya akan menjadi bagian dari pengetahuan yang dimilikinya. 7. Penilaian Nyata adalah proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi tentang
perkembangan
belajar
untuk
mengumpulkan
informasi
tentang
perkembangan belajar yang dilakukan oleh siswa. Dari definisi di atas peneliti menyatakan bahwa langkah-langkah pendekatan kontekstual adalah (a) Konstruktivisme (b) Inkuiri yang terdiri dari rumusan masalah, membuat hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data dan menyimpulkan (c) Bertanya (d) Masyarakat Belajar (e) Pemodelan (f) Refleksi (g) Penilaian Nyata. Langkah-langkah pendekatan kontekstual mengacu pada keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar, karena jika siswa tidak aktif dalam kegiatan belajar maka pendekatan kontekstual tersebut tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Terutama pada mata pelajaran matematika, guru harus mengetahui sejauh mana siswa mengenal pembulatan dan penaksiran. Setelah siswa mengenal konsep pembulatan dan penaksiran guru harus mampu memberikan contoh kongkrit yang ada di sekitar. Guru harus mampu menyampaikan manfaat mempelajari materi tersebut agar siswa dapat termotivasi dalam mempelajari penaksiran.
2.1.8.3 Kelebihan dan kekurangan Pendekatan Kontekstual Menurut Shoimin (2014: 44) kelebihan dan kekurangan kontekstual adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
1. Kelebihan Pendekatan Kontekstual a. Pembelajaran kontekstual dapat menekankan aktivitas berpikir siswa secara penuh, baik fisik maupun mental b. Pembelajaran kontekstual dapat menjadikan siswa belajar bukan
menghafal,
melainkan proses pengalaman dalam kehidupan nyata c. Kelas dalam kontekstual bukan sebagai tempat untuk memperoleh informasi, melainkan sebagai tempat untuk menguji data hasil temuan mereka di lapangan d. Materi pelajaran ditentukan oleh siswa sendiri, bukan hasil pemberian dari orang lain 2. Kekurangan pendekatan kontekstual yaitu penerapan pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran yang kompleks dan sulit dilaksanakan dalam konteks pembelajaran, selain juga membutuhkan waktu yang lama. Kelebihan pendekatan kontekstual menurut Jhonson (2007: 303-304) menyatakan bahwa keampuhan kontekstual terletak pada kesempatan yang diberikan siswa untuk mengembangkan harapan mereka, untuk mengembangkan bakat mereka, dan mengetahui informasi terbaru, serta menjadi anggota sebuah masyarakat demokrasi yang cakap. Kekurangan penerapan pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran yang kompleks dan sulit dilaksanakan dalam konteks pembelajaran, selain juga membutuhkan waktu yang lama. Dari pendapat beberapa para ahli peneliti menyatakan bahwa kelebihan pendekatan kontekstual adalah mengajarkan siswa untuk mengeksplor pengetahunnya sendiri serta memahami guna materi tersebut bagi kehidupan sehari-hari. Kekurangan dari pendekatan kontekstual ialah membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membantu siswa agar mendapatkan pengetahuan yang akan dikembangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
2.1.9 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar Subjek dari penelitian ini adalah siswa sekolah dasar yang sebagaimana pembelajaran akan di sesuaikan dengan karakteristik siswa sekolah dasar. Menurut Supriadi (2004: 8188) menyatakan bahwa karakteristik siswa sekolah dasar dibedakan ke dalam karakteristik pribadi dan sosial, dan karakteristik psikologis. 1. Karakteristik Pribadi dan Sosial a. Umur, secara umum umur menentukan kesiapan siswa untuk belajar. Siswa yang umurnya lebih tua akan mempunyai kesiapan belajar yang lebih tinggi daripada siswa yang lebih muda. Ketentuan wajib belajar dimulai pada umur 7 tahun. b. Jenis kelamin, dari penelitan-penelitian psikologi diketahui bahwa perempuan dan laki-laki mempunyai tempo dan ritme perkembangan yang relatif berbeda. Misalnya anak perempuan lebih cepat memasuki tahap keremajaan dan anak perempuan lebih cepat mengenal “hidup teratur” dan lebih mandiri dari pada anak laki-laki. c. Pengalaman Prasekolah, TK merupakan persiapan untuk memasuki SD sehingga mereka akan lebih siap belajar. d. Kemampuan Sosial-Ekonomi, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, penghasilan orang tua dan tempat tinggal berkaitan satu sama lain. Sosial ekonomi keluarga siswa perlu dipertimbangkan dalam proses belajar dan mengajar, karena hal ini akan mempengaruhi keberhasilan belajarnya disekolah. 2. Karakteristik Psikologis a. Tingkat kecerdasan, dapat diamati dari kemampuan belajranya siswa yaitu cepat, tepat dan akurat. Ada siswa yang mudah mengingat sederet angka, ada yang dapat mengingat setelah belajar berulang-ulang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
b. Kreativitas, kemampuan seseorang dalam menghasilkan sesuatu yang baru berdasarkan hal-hal yang sudah ada. Kreativitas seseorang ditandai oleh kemampuannya dalam mencetuskan gagasan-gagasan yang relatif baru(misalnya dalam cara memecahkan masalah), dapat menguraikan sesuatu secar lancar dengan bahasa dan istilah yang kaya serta bervariasi. c. Bakat dan minat, guru perlu mengakomodasi perbedaan minat dan bakat tanpa mengabaikan usaha untuk membimbing siswa sehingga menguasai secara merata materi mata pelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum. d. Pengetahuan dasar dan prestasi terdahulu, guru perlu mengetahui dan mempertimbangkan apa yang telah dikuasai oleh siswa, sebelum mereka diberikan materi baru. Siswa yang mempunyai pengetahuan dasar yang kuat dari proses belajar sebelumnya, mencapai prestasi yang lebih baik
pada proses belajar
berikutnya. e. Motivasi belajar, motivasi merupakan modal yang sangat penting untuk belajar, tanpa ada motivasi proses belajar akan kurang berhasil. f. Sikap dan kebiasaan belajar, sikap siswa terhadap sekolah, guru, siswa-siswa yang lain dan terhadap materi pelajaran dalam kurikulum akan menentukan keberhasilan dalam belajar. Ada siswa yang merasa sekolah merupakan keharusan untuk masa depannya, ada siswa yang memandang bahwa ia bersekolah karena disuruh oleh orang tuanya. Suryobroto (dalam Djamarah, 2011: 124) menyatakan bahwa pada umur antara 6 atau 7 tahun biasanya anak memang telah matang untuk masuk sekolah dasar. Masa keserasian bersekolah ini secara relatif diperinci menjadi dua fase yaitu: (1) masa kelas rendah, kira-kira umur 6 atau 7 sampai umur 9 atau 10 tahun dan (2) Masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar kira-kira umur 9 atau 10 sampai kira-kira umur 12 atau 13 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
1. Masa kelas rendah sekolah dasar Sifat khas anak pada masa ini antara lain : a. Adanya kolersi positif yang tinggi antara keadaan kesehatan pertumbuhan jasmani dengan prestasi sekolah. b. Adanya sikap yang cenderung untuk mematuhi peraturan-peraturan permainan yang tradisional. c. Adanya kecenderungan memuji diri sendiri d. Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain kalau hal itu dirasanya menguntungkan untuk meremehkan anak lain. e. Kalau tidak dapat menyelesaikan sesuatu soal, maka soal itu dianggap tidak penting. f. Pada masa ini (terutama pada uur 6-8) anak menghendaki nilai (angka rapor) yang baik, tanpa mengingat apakah prestasi memang pantas diberi nilai baik atau tidak. 2. Masa kelas tinggi sekolah dasar Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini antara lain : a. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang kongkret, hal ini menimbulkan adanya kecenderungan untuk membandingkan pekerjaan-pekerjaan yang praktis. b. Amat realistik, ingin tahu dan ingin belajar. c. Menjelang akhir masa ini telah da minat terhadap hal-hak dan mata pelajaran khusus yang oleh para ahlu ditafsirkan sebagai mulai menonjolnya faktor-faktor. d. Sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang-orang dewasa lainnya. e. Anak anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk dapat bermain bersam-sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
Dari definisi di atas peneliti menyatakan bahwa karakteritik siswa sekolah dasar adalah 1) sangat berpengaruh dengan umur karena mempertimbangkan kesiapan siswa untuk belajar dari prasekolah ke sekolah dasar, yang dalam sekolah dasar siswa sudah tidak menemukan dunia bermain yang banyak tetapi guru akan memulai memberikan materi yang diakomidasi dengan permainan agar tidak menghilangkan dunia anak-anak, 2) kondisi lingkungan dan ekonomi keluarga akan mempengaruhi siswa dalam merancang pola pikir siswa, 3) tingkat kecerdasan siswa akan mempengaruhi hasil belajar, siswa kelas atas yang memiliki intelektual yang tinggi akan merasa tertantang dengan materi yang dipelajari sedangkan anak yang kurang berminat atau intelektual rendah akan merasa terbebani dengan materi yang sedang dipelajari, 4) siswa di kelas atas sekitar umur 11 atau 12 tahun atau disebut dengan pra remaja yang mulai mencari kekuasaan pada kelompok tertentu dan ingin menjadi pusat perhatian, memiliki rasa ingin tahu untuk mencari info di luar sekolah.
2.2. Teori Perkembangan Kognitif Menurut Piaget Nur (dalam Al-Tabany, 2014: 30) menyatakan bahwa perkembangan kognitif sebagian besar ditentukan oleh manipulasi dan interaksi aktif anak dengan lingkungan. Piaget yakin bahwa pengalaman fisik dan manipulasi lingkungan penting bagi terjadinya perubahan perkembangan. Sementara itu bahwa interaksi sosial dengan teman sebaya, khususnya berargumentasi dan berdiskusi membantu memperjelas pemikiran yang pada akhirnya memuat pemikiran itu menjadi lebih logis Teori
perkembangan
Piaget
mewakili
konstruktivisme,
yang
memandang
perkembangan kognitif sebagai suatu proses di mana anak secara aktif membangun sistem makna dan pemahaman realistis melalui pengalaman dan interaksi mereka. Tahap-tahap perkembangan kognitif Piaget adalah sebagi berikut: 1. Tahap Sensorimotor (0-2 tahun)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
Terbentuknya konsep “kepermanenan objek” dan kemajuan gradual dari perilaku refleksif ke perilaku yang mengarah pada tujuan. 2. Tahap Pra-Operasional (2-7 tahun) Perkembangan kemampuan menggunakan simbol untuk menyatakan objek-objek dunia. Pemikiran masih egosentris dan sentrasi. 3. Tahap Operasi Konkret (7-11 tahun) Perbaikan dalam kemampuan untuk berpikir secara logis. Kemampuan-kemampuan baru termasuk penggunaan yang dapat-balik. Pemikiran tidak lagi sentrasi tetapi desentrasi, dan pemecahan masalah tidak begitu dibatasi oleh keegosentrisan. 4. Tahap Operasi Formal (11 tahun-dewasa) Pemikiran abstrak dan murni simbolis mungkin dilakukan. Masalah-masalah dapat dipecahkan melalui penggunaan eksperimentasi sistematis. Menurut Piaget (dalam Al-Tabany, 2014: 31) bahwa perkembangan kognitif sebagian besar bergantung kepada seberapa jauh anak aktif memanipulasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. 1. Memusatkan perhatian pada berpikir atau proses mental anak, tidak sekedar pada hasilnya. Pengamatan belajar yang sesuai dikembangkan dengan memperhatikan tahap kognitif siswa yang mutakhir, dan jika guru penuh perhatian terhadap metode yang digunakan siswa untuk sampai pada kesimpulan tertentu, barulah dapat dikatakan guru berada dalam posisi memberikan pengalaman sesuai dengan yaang dimaksud. 2. Dalam kelas Piaget, penyajian pengetahuan jadi (ready-made) tidak mendapat penekanan, tetapi didorong menemukan sendiri pengetahuan itu (Discovery maupun Inquiry) melalui interaksi spontan dengan lingkungannya. 3. Memaklumi akan adanya perbedaan individual dalam hal kemajuan perkembangan. Teori Piaget mengasumsikan bahwa seluruh siswa tumbuh melewati urutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
perkembangan yang sama, namun pertumbuhan itu berlangsung pada kecepatan yang berbeda. Dari teori di atas peneliti menyatakan bahwa perkembangan kognitif siswa sekolah dasar adalah cara berfikir siswa mulai lebih logis tetapi terbatasi oleh realistis kongkret. Siswa masih perlu contoh-contoh kongkrit untuk menyampaikan suatu materi sehingga cara berpikir siswa mulai terarahkan atau terorganisasi dengan baik.
2.3 Penelitian yang relevan Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Adapun hasil penelitian ini antara lain: hasil penelitian yang dilakukan oleh Suroyo. 2013. perbaikan pembelajaran melalui PTK mata pelajaran PKn kelas IV di SDN Karangwuni 1. Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar melalui penerapan pendekatan kontekstual hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan pendekatan kontekstual pada mata pelajaran PKn dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas IV kondisi keaktifan siswa menunjukan bahwa prosentase siswa aktif adalah 44%. Pada siklus 1 presentase jumlah siswa aktif adalah 61%. Pada siklus ke II, presentase jumlah siswa aktif menjadi 66%. Penerapan pendekatan kontekstual dapat meingkatkan prestasi belajar siswa, kondisi awal prestasi belajar siswa menunjukan bahwa prsentase jumlah siswa yang memenuhi KKM (66) adalah 33%. Pada siklus 1 presentase jumlah siswa yang memenuhi KKM (66) adalah 50%. Pada siklus 2 presentase jumlah siswa yang memenuhi KKM (66) adalah 67%. Nilai rata-rata siswa pada kondisi awal adalah 56,5. Pada siklus 1, nilai rata-rata siswa adalah 64,8. Pada siklus 1, nilai rata-rata siswa adalah 72,4. Dina, Harindra. 2009. Perbaikan pembelajaran melalui PTK pada mata pelajaran matematika pada materi mata uang kelas III SD N I Simo Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali. Peningkatan Hasil Belajar Matematika melalui Pendekatan Kontekstual pada Siswa kelas III. Dari hasil belajar menggunakan pendekatan kontekstual dapat dilihat dari nilai rata-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
rata kelas terjadi peningkatan yaitu pada tes awal sebesar 58,06 siklus I adalah 80,3 dan pada siklus II naik menjadi 94,44. Untuk siswa tuntas belajar (nilai ketuntasan 60) pada tes awal 38,92%, tes siklus I adalah 97,22% setelah dilakukan refleksi terdapat 1 siswa yang tidak tuntas (nilai ulangan dibawah 60), namun secara keseluruhan sudah meningkat hasil belajarnya bila dilihat dari presentase ketuntasan siswa, dan pada tes siklus II semua siswa sudah mencapai ketuntasan. Kustiyati. 2015. Perbaikan pembelajaran melalui PTK pada mata pelajaran matematika materi pecahan kelas III di SD K Gamping. Keaktifan siswa meningkat dari kondisi awal yaitu 23,75% , siklus I 45%. Peningkatan keaktifan dengan pendekatan kontekstual sebesar: 21,25% pada siklus I dan 35,25% pada siklus II. Ketiga peneliti tersebut memperkuat penelitian yang akan diteliti menggukan pendekatan kontekstual hanya saja berbeda dalam mata pelajaran, materi yang berbeda serta subjek yang berbeda di kelas yang berbeda juga. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan variabel yang sama yaitu keaktifan siswa dan meningkatan hasil belajar matematika melalui pendekatan kontekstual pada siswa kelas IV SD Negeri Caturtunggal I pada Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian yang akan digunakan oleh peneliti berjudul “Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Caturtunggal I“.
2.4 Desain Diagram Penelitian yang Relevan Peneliti menyusun desain diagram berdasarkan penelitian relevan yang memiliki kesamaan variabel yaitu hasil belajar dan keaktifan dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Berikut ini adalah desain diagram yang telah disusun oleh peneliti. Desain diagram penelitian yang relevan menjelaskan tentang 3 penelitian yang memiliki relevansi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Hasil dari ketiga penelitian tersebut menunjukkan keberhasilan meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
menggunakan pendekatan kontekstual. Peneliti kemudian tertarik melakukan penelitian menggunakan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan baik keaktifan maupun hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas IV SD. Perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini menggunakan materi yang berbeda dengan penelitian sebelumnya yaitu materi tentang pembulatan dan penaksiran serta kriteria keaktifan berdasarkan para ahli yang dirinci lagi oleh peneliti menjadi sub indikator. Berikut adalah gambar desain dari penelitian relevan yang dihubungkan dengan judul penelitian ini. Penelitian Keaktifan dan
Penelitian Hasil Belajar dan
Pendekatan Kontekstual
Pendekatan Kontekstual
Peningkatan keaktifan
Peningkatan keaktifan dan
Peningkatan Hasil Belajar
dan prestasi belajar
prestasi belajar dengan
Matematika melalui
melalui penerapan
menggunakan pendekatan
Pendekatan Kontekstual pada
pendekatan kontekstual
kontestual pada tema
Siswa kelas III
kelas IV di SDN
pecahan siswa kelas III di
Karangwuni 1
SD K Gamping
Yang perlu diteliti : Peneliti lebih menekankan pada keaktifan siswa dan meningkatan hasil belajar matematika melalui pendekatan kontekstual pada siswa kelas IV SD Negeri Caturtunggal I Gambar 2.1 Desain Diagram Penelitian yang Relevan
2.5 Kerangka Berpikir Matematika adalah konsep berhitung dan mengukur yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menyelesaikan masalah mengenai bilangan. Tujuan dari matematika adalah memenuhi kebutuhan praktis dan memecahkan masalah dalam kehidupan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
sehari-hari misalnya berhitung, dapat menghitung isi dan berat, dapat mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menafsirkan data. Pembelajaran matematika yang sebenarnya adalah kegiatan belajar dengan mengkaitkan pengetahun yang dimiliki siswa dengan konsep yang akan dipelajari sehingga pembelajaran dengan menemukan masalah dalam kehidupan sehari-hari berkenaan dengan pengukuran dan hitungan dan dibuktikan melakukan eksperimen dapat memperkuat siswa dalam memahami konsep pada matematika. Melalui pendekatan kontekstual, materi yang diajarkan dan pengajarannya dapat disesuaikan dengan persoalan dalam dunia nyata siswa, diharapkan pembelajaran tersebut menjadi bermakna bagi siswa, dengan demikian mereka aktif terlibat dalam pembelajaran dan pada akhirnya hasil belajar mereka meningkat. Untuk mendukung proses pembelajaran yang mengaktifkan siswa tersebut diperlukan suatu keterampilan guru dalam mengelola proses pembelajaran. Jika pendekatan kontekstual yang melibatkan setiap siswa dalam mengembangkan pemikiran siswa dan menghubungkan pengetahuan siswa dengan ketrampilan barunya, melaksanakan kegiatan inkuiri, mengembangkan sikap ingin tahu siswa dengan bertanya dan menghadirkan pendekatan sebagai contoh pembelajaran di kelas IV SD Negeri Caturtunggal I pada mata pelajaran Matematika semseter ganjil maka keaktifan dan hasil belajar pada materi pembulatan dan penaksiran akan meningkat.
2.6 Hipotesis Tindakan 1. Proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual di kelas IV pada mata pelajaran Matematika di SD Negeri Caturtunggal I. Langkah-langkah pendekatan kontekstual sebagai berikut (a) Konstruktivisme (b) Inkuiri yang terdiri dari rumusan masalah, membuat hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
dan menyimpulkan (c) Bertanya (d) Masyarakat Belajar (e) Pemodelan (f) Refleksi (g) Penilaian Nyata. 2. Penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas IV pada mata pelajaran Matematika di SD Negeri Caturunggal I. 3. Penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran Matematika di SD Negeri Caturunggal I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
Bab III ini akan membahas tentang jenis penelitian, setting penelitian, rencana tindakan, indikator dan pengukuran keberhasilan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, tabel instrumen, validasi, uji validasi dan reliabilitas, indeks kesulitan dan teknik analisis.
3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hendriana (2014: 31) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif mandiri, yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistem, cara kerja, proses, isi, kompetensi, atau situasi. Penelitian Tindakan Kelas menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Daryanto, 2014: 3-4) menyatakan bahwa PTK adalah suatu bentuk refleksi diri kolektif yang dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk mengikatkan penalaran dan praktik sosial. Sedangkan menurut Daryanto (2014: 4) menyatakan bahwa PTK adalah penelitian yang dilakukan guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran di kelas, sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. PTK harus bertujuan atau mengkaji mengenai hal-hal yang terjadi dalam kelas. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut peneliti menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah kegiatan guru untuk peneliti kinerjanya sendiri dan meneliti kemajuan pembelajaran bagi siswa yang akan dicapai. Jenis penelitian ini adalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis dan Mc. Taggart dalam (Hendriana, 2014: 41-42). Berikut bagan dari Penelitian Tindakan Kelas model Kemmis dan Mc. Taggart :
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Gambar 3.1 Model Kemmis dan Mc. Taggart
Tampubolon (2014: 27) Model PTK Kemmis dan MC Taggart merupakan pengembangan dari desain PTK model Kurt Lewin yang terdiri dari empat tahapan. Namun perbedaan di mana tahapan acting dan observating di satukan dalam kotak, artinya pelaksanaan tindakan pelaksanaan dilaksanakan secara simultan dengan obervasi, sehingga bentuknya sering dinamakan spiral. Berikut perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang perlu dilakukan peneliti dalan penelitian tindakan kelas dalam Sukardi (2012: 213) : 1. Rencana Rencana merupakan serangkaian tindakan terencana untuk meningkatkan apa yang telah terjadi. Rencana tindakan harus berorientasi ke depan, perencanaan yang dikembangkan harus fleksibel untuk mengadopsi pengaruh yang tidak dapat dilihat dan rintangan yang tersembunyi. Perencanaan dalam penelitian tindakan sebaiknya lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
menekankan pada sifat strategi yang mampu menjawab tantangan yang muncul dalam perubahan sosial dan mengenal rintangan yang sebenarnya. 2. Tindakan Tindakan yang terkontrol secara seksama, dalam tindakan harus hati-hati dan merupakan kegiatan praktis yang terencana. Tindakan dibantu dan mengacu kepada rencana yang rasional dan terukur. 3. Obervasi Obervasi pada penelitian tindakan mempunyai fungsi mendokumentasi implikasi tindakan yang diberikan kepada subjek. Maka observasi harus mempunyai beberapa macam unggulan seperti: memiliki orientasi prospektif, memiliki dasar-dasar reflektif waktu sekarang dan masa yang akan datang. Observasi yang baik adalah observasi yang fleksibel dan terbuka untuk dapat mencatat gejala yang muncul baik yang diharapkan atau yang tidak diharapkan. 4. Refleksi Langkah ini merupakan sarana untuk melakukan pengkajian kembali tindakan yang telah dilakukan terhadap subjek penelitian dan telah dicatat dalam obervasi. Langkah reflektif mencari alur pemikiran yang logis dalam rangka kerja proses, problem, isu dan hambatan yang muncul dalam perencanaan tindakan strategik. Langkah ini juga dapat menjawab variasi situasi sosial dan isu sekitar yang muncul sebagai konsekuensi adanya tindakan rencana.
3.2 Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini meliputi empat aspek yaitu tempat penelitian, waktu penelitian, subjek penelitian dan objek penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan oleh peneliti di SD N Caturtunggal 1 yang beralamat di Manggung, Caturtunggal Depok Sleman. 3.2.2 Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada awal semester gasal tahun ajaran 2016/2017 bertepatan pada tanggal 28 Juli 2016 sampai dengan tanggal 22 Oktober 2016. 3.2.3 Subjek Penelitian Subjek penelitian yang dipilih adalah yaitu semua siswa kelas IV di SD N Caturtunggal I tahun ajaran 2016/2017. Jumlah siswa adalah 24 anak yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.
3.2.4 Objek Penelitian Objek pada penelitian ini yaitu untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas IV SD N Caturtunggal 1 pada semester ganjil dengan menggunakan pendekatan Kontekstual pada mata pelajaran matematika dengan kompetensi dasar yang digunakan yaitu 1.5 Melakukan penaksiran dan pembulatan.
3.3 Rencana Tindakan Penelitian ini dilaksanakan dalan dua siklus, jika siklus I belum berhasil maka menggunakan siklus ke II. Model yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Rencana tindakan akan membahas persiapan peneliti dan rencana persiklus.
3.3.1 Persiapan Persiapan yang dilakukan peneliti sebelum melakukan penelitian adalah meminta izin kepada kepala sekolah SD N Caturtunggal 1, meminta izin kepada guru kelas serta menanyakan jadwal pelajaran matematika di kelas IV, melakukan observasi di kelas IV pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
mata pelajaran matematika, menganalisis nilai mata pelajaran matematika di mulai dari ulangan harian, melakukan wawancara guru kelas IV, menganalisis masalah dalam kelas, merumuskan masalah, melakukan hipotesis, menentukan pendekatan yang tepat bagi kelas IV, menyusun rencana dalam setiap siklus, menentukan Standar Kompentensi dan Kompetensi Dasar, membuat silabus, membuat RPP, membuat kisi-kisi keaktifan dan hasil belajar, membuat intrumen keaktifan dan hasil belajar dan membuat soal evaluasi.
3.3.2 Rencana Setiap Siklus Peneliti akan melakukan rencana siklus meliputi persiapan, perencanaan, pelaksanaan dan observasi di setiap siklusnya. Berikut adalah rencana setiap siklus : 3.3.2.1 Rencana Siklus I Alokasi waktu yang digunakan pada pertemuan satu dan pertemuan di siklus I adalah 2JP atau 2 x 35 menit. Berikut langkah-langkah yang dilakukan peneliti. a) Perencanaan Peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, materi tentang pembulatan, Lembar Kerja Siswa, media dan soal evaluasi. Soal evaluasi di sini berfungsi untuk mengukur hasil belajar siswa pada Siklus I.
Untuk mengukur keaktifan siswa dalam kegiatan
pembelajaran matematika, peneliti menyiapkan instrumen keaktifan berupa lembar kuesioner. b) Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan peneliti akan menjadi fasilitator di kegiatan pembelajaran. Tahap ini, peneliti melakukan proses pembelajaran dengan langkahlangkah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
Pertemuan 1 Pembukaan
Kegiatan Inti
1. Berdoa bersama dipimpin oleh salah satu siswa 2. Membuka Pembelajaran dengan salam 3. Melakukan absensi 4. Siswa dikondisikan tenang untuk menerima pelajaran 5. Motivasi Siswa diberikan motivasi dengan menyanyikan lagu menggunakan nada “gundul-gundul pacul” kamu pasti bertanya, apa kegunaan belajar pembulatan dalam kehidupan ternyata banyak sekali manfaatnya dalam kehidupan sehari-harinya 5. Apersepsi Siswa diminta mengamati daftar harga yang sudah guru siapkan 6. Siswa diberi pertanyaan “ Anak-anak coba perhatikan harga jeruk, pecahan rupiah apa yang kalian berikan kepada penjual jika harga jeruk adalah Rp 1.230?“ 7. Orientasi Siswa diberi garis besar tujuan pembelajaran “ Anak-anak hari ini kita akan belajar tentang pembulatan“ a. Eksplorasi 1. Siswa diberi pertanyaan “Jika ibu guru ingin membeli buku tulis tetapi harganya adalah 2.725 rupiah, kemudian ibu membayarkannya dengan uang sebesar 3.000 rupiah, kemudian kembalian yang diberikan oleh penjual sejumlah 300 rupiah. Mengapa bisa demikian?“ (Konstruktivisme) 2. Siswa diberi kesempatan untuk menjawab 3. Siswa diberi pertanyaan “Apa yang dimaksud dengan pembulatan dan bagaimana cara membulatkan?” 4. Siswa diberi kesempatan untuk menjawab 5. Siswa diminta untuk membaca pengertian pembulatan b. Elaborasi 1. Siswa dibagi dalam kelompok setiap kelompok terdiri dari 4 siswa 2. Siswa diminta untuk berdiskusi mencari tahu tentang pembulatan Proses Inkuiri - Siswa diberi pertanyaan oleh guru “ Apa pengertian dari pembulatan?“ (Merumuskan masalah ) - Siswa diminta untuk membuat hipotesis tentang pembulatan berdasarkan pengamatan (Membuat hipotesis) - Siswa diminta untuk membaca LKS yang berupa pengertian pembulatan, langkah-langkah membulatkan (Mengumpulkan data) - Siswa diminta untuk mengamati cara mengunakan media tabel pembulatan - Setiap kelompok dibagikan media berupa tabel pembulatan sebagai bantuan untuk membulatkan bilangan yang ada dalam LKS (Menganalisis data) 3. Siswa diminta untuk mencatat semua hasil diskusi 4. Siswa diminta untuk menyimpulkan dalam kelompok konsep pembulatan menggunakan bahasanya sendiri dan diminta untuk menyampaikan cara membulatkan (Menyimpulkan) 5. Siswa diberikan pertanyaan mencongak, yaitu: Perhatikan bilangan 345 bulatkan ke puluhan terdekat Perhatikan bilangan 981,7 bulatkan ke satuan terdekat Perhatikan bilangan 659 bulatkan ke ratusan terdekat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Penutup
6. Siswa diberi pertanyaan mengenai konsep pembulatan “Jika kita akan membeli sesuatu dengan harga yang pecahan rupiahnnya tidak ada maka harga tersebut harus kita apakan” (Bertanya) 7. Setiap kelompok maju ke depan untuk mendemonstrasikan konsep pembulatan dan menyampaikan jawaban dari hasil diskusi (Masyarakat Belajar) Kelompok lain memberikan tanggapan kebenaran dari konsep yang sudah didemonstrasikan (Masyarakat Belajar) 8. Siswa diminta untuk menjelaskan kembali cara menggunakan tabel pembulatan (Pemodelan) c. Konfirmasi 1. Siswa diberikan penguatan tentang pembulatan 2. Siswa diberi kesempatan jika ada yang ingin ditanyakan 3. Siswa diminta untuk mengumpulkan LKS yang sudah diberikan oleh guru 4. Siswa diberikan evaluasi (Penilaian Otentik) 1. Siswa diminta untuk membuat refleksi - Tulislah langkah-langkah kegiatan belajar yang sudah kamu lakukan pagi ini. - Tuliskan apa yang sudah kamu pahami dan yang belum kamu pahami - Jika saya belum paham dengan materi yang disampaikan maka saya akan (Refleksi) 2. Siswa menutup kegiatan belajar dengan doa 3. Siswa diperbolehkan untuk istirahat
Pertemuan 2 Pembukaa n
Kegiatan Inti
1. Berdoa bersama dipimpin oleh salah satu siswa 2. Membuka Pembelajaran dengan salam. 3. Melakukan absensi 4. Siswa dikondisikan tenang untuk menerima pelajaran 5. Motivasi Siswa diberikan motivasi berupa tepuk semangat 6. Apersepsi “Apakah arti dari pembulatan berdasarkan yang telah kita pelajari sebelumnya?“ 7. Orientasi Siswa diberi tahu garis besar tujuan pembelajaran “Anak-anak hari ini kita akan belajar tentang manfaat pembulatan dikehidupan sehari-hari“ a. Eksplorasi 1. Siswa diberi pertanyaan oleh guru “ Apa yang kalian lakukan jika akan membeli barang dengan harga yang tidak sesuai dengan pecahan rupiah yang ada di Indonesia?” (Konstruktivisme) 2. Siswa diberi kesempatan untuk menjawab 3. Siswa diminta untuk mengamati tabel pembulatan untuk merangsang ingatan “ Coba sekarang lihat tabel ini apakah kalian masih ingat bagimana cara membulatkan?“ 4. Guru memberikan soal mencongak, yaitu: Angka 6241 dibulatkan ke ratusan Angka 7257 dibulatkan ke ribuan Angka 7242,1 dibulatkan ke satuan Angka 2983 dibulatkan ke puluhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Penutup
(Konstruktivisme) 5. Siswa diminta menjawab hasil pembulatan dengan ditunjuk oleh guru b. Elaborasi 1. Siswa dibagi dalam kelompok setiap kelompok terdiri dari 4 siswa Proses Inkuiri - Siswa diberi pertanyaan oleh guru Mengapa harus ada pembulatan dalam kehidupan kita? ” (Rumusan Masalah) - Siswa diminta untuk membuat hipotesis atau jawaban sementara (Membuat hipotesis) - Siswa diminta untuk membaca materi pembulatan yang sudah diberikan minggu sebelumnya - Siswa diminta untuk mengamati beberapa daftar harga dan daftar nilai (Mengumpulkan data) - Siswa diminta untuk menganalisis manfaat pembulatan berdasarkan pengamatan secara berkelompok (Menganalisis data) - Siswa diminta untuk mencatat hasil diskusi - Siswa diminta untuk membuat kesimpulan berdasarkan hasil diskusi kelompok (Menyimpulkan) 2. Siswa diberi motivasi oleh guru “ Anak-anak ternyata matematika itu bukan pelajaran yang sulit seperti yang kalian bayangkan pada setiap materi dalam matematika bermanfaat bagi kehidupan kita. Konsep pembulatan yang sudah kita pelajari bermanfaat untuk menyerdehanakan bilangan. Contohnya adalah ketika kita akan membeli suatu barang, harga barang tersebut bisa dibulatkan terlebih dahulu untuk mempermudahkan kita dalam membayar ” (Bertanya) 3. Siswa diminta untuk membuat mind map tentang pembulatan dan manfaat pembulatan 4. Siswa diminta menampilkan mind map di depan kelas tanpa harus ditunjuk 5. Siswa lain memberikan tanggapan atas mind map yang ditampilkan (Masyarakat Belajar) 6. Siswa diminta untuk mengerjakan LKS menggunakan media Tabel Pembulatan (Pemodelan) 7. Siswa bersama guru mencocokan soal yang sudah di kerjakan 8. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya 9. Siswa diminta untuk mengumpulkan LKS yang sudah dikerjakan c. Konfirmasi 1. Siswa diberi penguatan tentang manfaat pembulatan dalam kehidupan sehari-hari “Manfaat pembulatan adalah memudahkan perhitungan. Contoh, jika kita akan membeli aqua seharga Rp 3.455 yang perlu kita lakukan adalah membulatkan harga tersebut untuk memudahkan kita untuk membayar dan bisa digunakan untuk menyederhanakan nilai ulangan, seperti membulatkan nilai 80,9 menjadi 8“ 2. Evaluasi (Penilaian Otentik) 1. Guru meminta siswa untuk membuat refleksi diri - Tulislah langkah-langkah kegiatan belajar yang sudah kamu lakukan pagi ini - Tuliskan apa yang sudah kamu pahami dan yang belum kamu pahami - Jika saya belum paham dengan materi yang disampaikan maka saya akan (Refleksi) 2. Guru menutup kegiatan belajar 3. Siswa diperbolehkan untuk istirahat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
c) Observasi Proses pada siklus I peneliti akan dibantu oleh teman kelompok di studi yang sama yang akan mencatat setiap kejadian yang terjadi selama proses pembelajaran dan sebagai pengamat pembelajaran. Kemudian peneliti akan mengamati proses dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika menggunakan kontekstual. d) Refleksi Tahap yang sudah dilakukan oleh peneliti berupa persiapan, pelaksanaan, observasi dan di akhiri dengan refleksi sebagai hasil dari siklus I. Peneliti akan mencari tahu kesulitan pada pembelajaran matematika menggunakan pendekatan kontekstual melalui refleksi. Dari refleksi, peneliti akan melihat hasil belajar dan keaktifan siswa apakah sudah sesuai dengan standar yang sudah di tentukan oleh peneliti melalui hasil evaluasi dan perhitungan rata-rata keaktifan siswa. Peneliti juga akan membandingkan hasil belajar siswa dan keaktifan sebelum dan sesuah menggunakan pendekatan kontekstual.
3.3.2.2 Rencana Siklus II Alokasi waktu yang digunakan pada pertemuan satu dan pertemuan di siklus II adalah 2JP atau 2 x 35 menit. Berikut langkah-langkah yang dilakukan peneliti. a) Perencanaan Peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, materi tentang penaksiran, Lembar Kerja Siswa, media dan soal evaluasi. Soal evaluasi di sini berfungsi untuk mengukur hasil belajar siswa pada Siklus II.
Untuk mengukur keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran
matematika, peneliti menyipakan instrumen keaktifan berupa lembar kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
b) Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan peneliti menjadi fasilitator di kegiatan pembelajaran. Tahap ini, peneliti melakukan proses pembelajaran dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Pembukaan
Kegiatan Inti
Pertemuan 1 1. Berdoa bersama dipimpin oleh salah satu siswa 2. Membuka Pembelajaran dengan salam. 3. Melakukan absensi 4. iswa dikondisikan tenang untuk menerima pelajaran 5. Motivasi Guru memberikan motivasi berupa tepuk semangat 6. Apersepsi “Anak-anak kemarin kita sudah belajar tentang pembulatan, kemudian apakah kalian tahu apa itu penaksiran?“ 7. Orientasi Siswa diberikan garis besar tujuan pembelajaran “Anak-anak hari ini kita akan belajar tentang penaksiran“ a. Eksplorasi 1. Siswa diberikan sebuah kasus “Dilan membeli nasi seharga Rp 3.750 dan ayam goreng seharga Rp 7.650. Berapa yang harus di bayar Dilan, jika harga nasi dan ayam di taksirkan ke ribuan?” 7.650 + 3.750 = 8.000 + 4.000 = 12.000 Jadi hasil dari 7.650 + 3.750 sekitar 12.000 “ 2. Siswa diberikan pertanyaan oleh guru “Anak-anak menurut kalian contoh yang sudah ibu berikan ini contoh pembulatan atau penaksiran?“ (Konstruktivisme) 3. Siswa diberi kesempatan untuk menjawab b. Elaborasi 1. Siswa dibagi dalam kelompok setiap kelompok terdiri dari 5 siswa Proses Inkuiri - Siswa diberikan pertanyaan oleh guru “Apa yang dimaksud dengan penaksiran kemudian apa hubungannya dengan pembulatan?“ (Rumusan Masalah) - Siswa diberi kesempaatan untuk menjawab (Membuat hipotesis) - Siswa diminta untuk mencari tahu tentang penaksiran melalui membaca LKS atau sumber buku yang lainnya (Mengumpulkan Data ) - Setiap kelompok di bagikan media Garis penaksiran untuk mempermudah mengerjakan soal - Siswa diminta untuk mengerjakan soal mencongak Taksirlah angka berikut 7843 + 4321 ke ribuan terdekat Taksirlah angka berikut 785 - 634 ke ratusan terdekat Taksirlah angka berikut 57 x 34 ke puluhan terdekat (Menganalisis Data) - Siswa diminta untuk membuat kesimpulan secara kelompok dan mencatat hasil diskusi (Menyimpulkan) 2. Siswa diberikan pertanyaan oleh gur “Apa perbedaan antara pembulatan dengan penaksiran? ” (Bertanya) 3. Siswa di beri kesempatan untuk menjawab 4.Siswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi dan hasil dari mengerjakan soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Penutup
Pembukaan
Kegiatan Inti
5. Siswa memberikan tanggapan atas presentasi yang disampaikan (Masyarakat Belajar) 6. Siswa diminta untuk mengerjakan LKS dengan bantuan media penaksiran (Pemodelan) c. Konfirmasi 1. Siswa diminta untuk meghitung menggunakan Garis penaksiran agar mempermudah pemahaman siswa : “Menaksir merupakan perkiraan terdekat dari suatu hasil operasi hitung. Caranya dengan membulatkan masing-masing bilangan kemudian hasil pembulatan tersebut dijumlahkan, dikurangkan, dikalikan atau dibagikan“ Contoh menkasir : Taksirlah penjumlahan ke ribuan ! 1954 + 1678 = 2000 + 2000 = 4000 Jadi hasil dari 1678 + 1954 sekitar 4000 (Pemodelan) 2. Evaluasi (Penilaian Otentik) 1. Siswa diminta untuk membuat refleksi diri - Tulislah langkah-langkah kegiatan belajar yang sudah kamu lakukan pagi ini - Tuliskan apa yang sudah kamu pahami dan yang belum kamu pahami - Jika saya belum paham dengan materi yang disampaikan maka saya akan (Refleksi) 2. Siswa menutup pembelajaran dengan doa 3. Siswa diperbolehkan untuk istirahat
Pertemuan 2 1. Berdoa bersama dipimpin oleh salah satu siswa 2. Membuka Pembelajaran dengan salam. 3. Melakukan absensi 4. Siswa dikondisikan tenang untuk menerima pelajaran 5. Motivasi Siswa diberikan motivasi berupa tepuk semangat 6. Apersepsi “Ada yang tahu bagaimana cara menaksirkan?“ 7. Orientasi Siswa diberikan garis besar tujuan pembelajaran “Anak-anak hari ini kita akan belajar tentang manfaat penaksiran dalam kehidupan sehari-hari“ a. Eksplorasi 1. Siswa diberi pertanyaan oleh guru “Anak-anak bagaimana jika di matematika tidak ada penaksiran?“ (Konstruktivisme) 2. Siswa diberi kesempaatan untuk menjawab b. Elaborasi 1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 siswa Proses Inkuiri - Siswa diberi pertanyaan oleh guru “ Apa manfaat penaksiran dalam kehidupan sehari-hari? “ (Rumusan Masalah) - Siswa diberi kesempaatan untuk menjawab (Membuat hipotesis) - Siswa diminta membaca pengertian penaksiran - Siswa diminta untuk mengamati nota pembelian makanan yang sudah ditaksirkan (Mengupulkan Data) - Siswa diminta untuk menganalisis manfaat penaksiran melalui pengamatan (Menganalisis Data) - Siswa diminta untuk menulis hasil diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51 -
Penutup
Siswa diminta untuk membuat kesimpulan dalam kelompok (Menyimpulkan) 2. Siswa diberikan motivasi oleh guru “ Anak-anak ternyata penaksiran penting bagi kehidupan sehari-hari. Contoh jika tidak ada penaksiran dan pembulatan yang maka kita dapat mengalami kesulitan ketika membayar barang-barang yang akan dibeli maka dari itu teruslah giat untuk mempelajari matematika karena matematika itu menyenangkan dan bermanfaat bagi kehidupan kita” (Bertanya) 3. Siswa diminta untuk membuat rangkuman secara individu tentang penaksiran dan manfaat dari penaksiran 4. Siswa diminta untuk mempresentasikan rangkuman yang telah dibuat dan hasil diskusi 5. Siswa memberikan kritik dan saran yang sudah dipresentasikan (Masyarakat Belajar) 6. Siswa diminta untuk mengerjakan LKS dengan bantuan media penaksiran (Pemodelan) c. Konfirmasi 1. Siswa diberikan penguatan manfaat penaksiran “Manfaat menaksir adalah mengira-ngira hasil penjumlah, pengurangan, pembagian atau perkalian agar mempermudah kita untuk menghitung bilangan tersebut” 2. Siswa di berikan evaluasi (Penilaian Otentik) 1. Siswa diminta untuk membuat refleksi diri . - Tulislah langkah-langkah kegiatan belajar yang sudah kamu lakukan pagi ini - Tuliskan apa yang sudah kamu pahami dan yang belum kamu pahami - Jika saya belum paham dengan materi yang disampaikan maka saya akan ... (Refleksi) 2. Siswa menutup pelajaran dengan doa 3. Siswa diperbolehkan untuk istirahat
c) Observasi Proses pada siklus II peneliti akan dibantu oleh teman kelompok di studi yang sama untuk mencatat setiap kejadian yang terjadi selama proses pembelajaran dan sebagai pengamat pembelajaran. Kemudian peneliti mengamati proses dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika menggunakan kontekstual. d) Refleksi Tahap yang sudah dilakukan oleh peneliti berupa persiapan, pelaksanaan, observasi dan di akhiri dengan refleksi sebagai hasil dari siklus II. Peneliti akan mencari tahu kesulitan pada pembelajaran matematika menggunakan pendekatan kontekstual melalui refleksi. Dari refleksi, peneliti melihat hasil belajar dan keaktifan siswa apakah sudah sesuai dengan standar yang sudah di tentukan oleh peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
melalui hasil evaluasi dan perhitungan rata-rata keaktifan siswa. Peneliti juga akan membandingkan rata-rata hasil belajar siswa dan keaktifan mulai dari kondisi awal sebelum menggunakan pendekatan kontekstual sampai dengan siklus I dan siklus II setelah menggunakan pendekatan kontekstual. Dari hasil siklus II peneliti dapat memutuskan untuk melanjutkan siklus berikutnya atau tidak, serta menentukan perbaikan yang perlu dilakukan sebagai kekurangan pada penelitian ini.
3.4 Indikator dan Pengukuran Keberhasilan Indikator keberhasilan dalam kegiatan belajar adalah naiknya presentase keaktifan di sikus I dan siklus II dalam belajar dan hasil belajar siswa mencapai KKM yaitu 75. Berikut adalah indikator dan pengukuran keberhasilan yang disusun peneliti yang sebelumnya peneliti berkonsultasi kepada guru kelas dengan mempertimbangkan standar yang telah dibuat oleh peneliti sesuai dengan rata-rata kemampuan siswa kelas IV SD N Caturtunggal I. Tabel 3.1 berikut ini adalah target pencapaian yang dibandingkan mulai kondisi awal dan siklus I.
Indikator
1. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajar 2. Berusaha mencari informasi untuk memecahkan masalah 3. Siswa terlibat dalam proses tanya jawab
Tabel 3.1 Target Pencapaian Siklus I Target Kondisi Awal Capaian Deskriptor Siklus I Keaktifan
21 %
38 %
Instrumen
Jumlah siswa yang mencapai kriteria minimal batas cukup dibagi jumlah seluruh siswa dikali 100
Kuesioner
Jumlah siswa yang lulus KKM dibagi jumlah seluruh siswa dikali 100 Jumlah nilai seluruh siswa dibagi jumlah seluruh siswa
Tes pilihan ganda
Hasil Belajar Siswa yang lulus KKM
16,7 %
Rata-rata nilai kelas
66,7
30 %
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Peneliti membuat target presentase pada siklus I lebih tinggi dari pada presentase kondisi awal untuk menunjukkan bahwa pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar pada pelajaran matematika. Peneliti juga membandingkan kondisi awal dengan siklus II untuk menunjukkan bahwa ada perbaikan pembelajaran di siklus I dilaksanakan pada siklus II. Sehingga pembelajaran di siklus II menjadi lebih baik lagi dan dengan pertimbangan tersebut peneliti meningkatkan target pencapaian agar siswa mencapai minimal cukup aktif dan hasil belajar minimal 75 atau sesuai dengan KKM. Tabel 3.2 berikut adalah pencapaian target siklus II yang dibandingkan dengan kondisi awal.
Indikator
1. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajar 2. Berusaha mencari informasi untuk memecahkan masalah 3. Siswa terlibat dalam proses tanya jawab
Tabel 3.2 Target Pencapaian Siklus II Target Kondisi Awal Capaian Deskriptor Siklus II Keaktifan
21 %
50 %
Instrumen
Jumlah siswa yang mencapai kriteria minimal batas cukup dibagi jumlah seluruh siswa dikali 100
Kuesioner
Jumlah siswa yang lulus KKM dibagi jumlah seluruh siswa dikali 100 Jumlah nilai seluruh siswa dibagi jumlah seluruh siswa
Tes pilihan ganda
Hasil Belajar Siswa yang lulus KKM
Rata-rata nilai kelas
16,7 %
66,7
40 %
75
Tabel 3.2 menjelaskan bahwa target pada siklus II lebih besar dari pada siklus I dengan menargetkan keaktifan siswa menjadi 50% atau 12 siswa dari 24 siswa minimal cukup aktif sedangkan target untuk hasil belajar di siklus II adalah 40% atau 8 siswa dari 24 siswa lulus KKM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu teknik tes dan non tes. Teknik tes meliputi soal hasil belajar yang akan diberikan setiap akhir siklus I dan siklus II. Peneliti menggunakan tes untuk mengetahui kemajuan hasil belajar siswa setiap siklus sebagai pembanding. Teknik non tes dilakukan dengan melakukan wawancara kepada guru, obervasi atau pengamatan, dokumentasi sebagai bukti kongkrit bahwa peneliti telah melakukan penelitian dan kuesioner. Kuesioner digunakan untuk mengetahui sejauh mana keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan kontekstual. 3.5.1 Tes Tes adalah instrumen yang diguanakn oleh peneliti untuk pengumpulan data hasil belajar siswa. Arifin (2009: 135) menyatakan bahwa tes objektif atau bisa disebut dengan tes dikotomi yaitu jawaban antara benar atau salah dan skornya antara 1 atau 0. Disebut objektif karena penilainya objektif. Siapapun yang mengoreksi jawaban tes objektif hasilnya akan sama karena kunci jawabannya sudah jelas dan pasti. Tes objektif menuntut peserta didik untuk memilih jawaban benar di antara kemungkinan jawaban yang telah disediakan, memberikan jawaban singkat dan melengkapi pertanyaan atau pernyataan yang belum sempurna. Tes Objektif terdiri atas beberapa bentuk, yaitu benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan, dan melengkapi atau jawaban singkat. Peneliti menggunakan tes untuk mengukur hasil belajar setiap siswa pada mata pelajaran matematika menggunakan pendekatan kontekstual. Tes yang digunakan adalah tes objektif dengan bentuk soal pilihan ganda berjumlah 20 butir pada setiap siklus. Tes tersebut akan diberikan oleh peneliti pada akhir siklus I dan siklus II sebagai pengumpulan data untuk mengetahui kemajuan hasil belajar siswa dengan pendekatan kontestual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
3.5.2
Non Tes
3.5.2.1 Observasi Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas yang terjadi saat pembelajaran matematika berlangsung. Observasi ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran matematika serta dapat memberikan solusi yang tepat untuk guru agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Langkah ini dilaksanakan oleh peneliti untuk mendapatkan data yang akurat sesuai dengan kondisi yang terjadi berupa pengamatan seperti yang dinyatakan oleh Widoyoko (2012: 46) Observasi diartikan sebagi pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu gejala pada objek penelitian. Urusan-urusan yang nampak itu disebut dengan data atau informasi yang harus diamati dan dicatat secara benar dan lengkap. Metode ini digunakan untuk melihat dan mengamati secara langsung keadaan di lapangan agar peneliti memperoleh gambaran lebih luas tentang permasalahan yang diteliti.
3.5.2.2 Wawancara Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas IV SD N Caturtunggal I. Wawancara ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui informasi secara rinci sebagai pelengkap data dari observasi. Seperti yang dinyatakan oleh Widoyoko (2012: 40) wawancara merupakan proses tanya jawab atau dialog secara lisan antara pewancara (interviewer) dengan responden atau orang yang diinterviu (interviewee) dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. Wawancara merupakan cara pengumpulan data yang langsung dari sumbernya tentang berbagai gejala sosial, baik yang terpendam (talent) maupun nampak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
3.5.2.3 Kuesioner Peneliti menggunakan kuesioner sebagai pengumpulan data untuk mengetahui keaktifan siswa dalam kegiatan belajar pada mata pelajaran matematika menggunakan pendekatan kontekstual. Ghani (2014: 180) Kuesioner dilakukan dengan menyebarkan pertanyaan kepada para responden untuk dijawab secara tertulis. Pertanyaan menyangkut siswa, pertanyaan perlu disusun secara mudah, namun terukur. Karakteristik pertanyaan kuesioner tidak boleh menimbulkan multitafsir; bahasa yang digunakan perlu disusun secara lugas, tegas dan terukur. Responden umumnya diberi pilihan-pilihan yang sesuai dengan kondisi yang dialami. Masidjo (dalam Ratnawulan, 2015: 203) menyatakan ahwa kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang diperinci dan lengkap yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya. Peneliti menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data yang respondennya harus memilih salah satu jawaban yang sudah disediakan pada instrumen. Koesioner yang disusun oleh peneliti berjumlah 12 butir pertanyaan dengan jawaban “ya” atau “tidak“. Dari ke 12 butir soal tersebut adalah penjabaran dari tiga indikator keaktifan menurut beberapa ahli. Kuesioner ini akan diberikan oleh peneliti ke responden yaitu siswa kelas IV di SD N Caturtunggal I yang diberikan sebelum dilakukan penelitian dan akhir setiap siklus.
3.5.2.4 Dokumentasi Penelitian ini menggunakan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data untuk memberikan bukti kongkrit bahwa peneliti benar-benar melakukan penlitian, dokumentasi dalam penelitian ini berupa silabus, RPP, lembar kerja siswa, lembar materi dan soal hasil belajar. Sebagimana menurut Arifin (2011: 243) studi dokumentasi adalah teknik untuk mempelajari dan menganalisis bahan-bahan tertulis kantor atau sekolah, seperti: silabus, program tahunan, program bulanan, program mingguan, program harian (RPP), catatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
pribadi siswa, buku raport, kisi-kisi daftar nilai, lembar soal/tugas, lembar jawaban, dan lainlain.
3.6 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat untuk mengumpulkan data sesuai dengan variabel yang akan diteliti untuk melihat hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Sugiyono (2011: 222) menyatakan bahwa instrumen penelitian berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitas, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel. Instrumen dalam penelitian kuantitatif dapat berupa test, pedoman wawancara, pedoman observasi dan kuesioner. Penelitian kualitatif yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah penelitian itu sendiri. Ratnawulan (2015: 191) Instrumen adalah suatu alat yang memenuhi persyaratan akademis, sehingga dapat dipergunakan sebagai alat ukur atau pengumpulan data mengenai suatu variabel. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa tes dan non tes. Instrumen penelitian berupa tes adalah soal hasil belajar dan instrumen penelitian berupa non tes adalah panduan wawancara, lembar observasi dan lembar kuesioner keaktifan proses pembelajaran matematika. 3.6.1
Non Tes
3.6.1.1 Pedoman Wawancara Wawancara merupakan salah satu proses pengambilan data, peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas IV SDN
Caturtunggal I, mengenai proses pembelajaran
matematika di kelas. Peneliti menanyakan beberapa hal terkait dengan kesulitan mengenai pemahaman tentang materi pembulatan dan penaksiran, media yang digunakan dalam pembelajaran matematika, keaktifan belajar matematika siswa, hasil belajar matematika siswa, masalah yang dialami siswa ketika mengikuti pembelajaran matematika dan cara mengatasi masalah yang dialami siswa pada pelajaran matematika. Peneliti juga menanyakan pendekatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
pembelajaran yang pernah dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran matematika dan jumlah siswa mengenai hasil belajar siswa diatas maupun dibawah KKM. Data-data hasil wawancara oleh guru akan digunakan oleh peneliti sebagai salah satu pedoman dalam penelitian yang akan dilakukan. Tabel 3.3 merupakan pertanyaan yang peneliti ajukan kepada guru kelas IV mengenai pembelajaran matematika. No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Tabel 3.3 Pedoman Wawancara Pertanyaan Apakah siswa memahami konsep pembulatan dan penaksiran? Apakah ada siswa yang kesulitan dalam membedakan pembulatan dan penaksiran? Bagaimana cara guru untuk memperjelas konsep pembulatan dan penaksiran? Media apa yang digunakan ketika menyampaikan materi? Bagaimana keaktifan siswa kelas IV ketika mengikuti pembelajaran matematika? Bagimana hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran matematika? Berapa banyak hasil belajar siswa kelas IV di bawah KKM? Apa penyebab dari ketidak pahaman siswa mengenai materi pembulatan dan penaksiran? Apakah guru pernah menggunakan pendekatan Kontekstual dalam proses pembelajaran matematika di kelas IV?
Keterangan
3.6.1.2 Pedoman Observasi Peneliti melakukan observasi pada siswa kelas IV dengan menggunakan observasi atau pengamatan untuk mengamati proses pembelajaran matematika. Peneliti mengamati keaktifan siswa ketika pembelajaran matematika sedang berlangsung yang meliputi cara siswa berinteraksi dengan guru maupun teman, cara siswa terlibat dalam kegiatan pembelajaran, cara siswa untuk menguasai materi dan cara siswa dalam memecahkan soal serta keadaan kelas selama pembelajaran salah satunya adalah metode yang digunakan guru. Peneliti membuat pedoman observasi berupa kisi-kisi keaktifan belajar agar hasil observasi menjadi lebih spesifik dan tidak bercabang ke berbagai bidang. Kisi-kisi tersebut di susun dari kumpulan beberapa para ahli mengenai keaktifan belajar yang dijabarkan kembali secara spesifik oleh peneliti agar tidak terjadi kerancuan saat melakukan observasi di kelas. Tabel 3.4 berikut ini adalah kisi-kisi yang digunakan peneliti dalam melakukan observasi keaktifan siswa ketika kegiatan pembelajaran matematika berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Tabel 3.4 Kisi-kisi Observasi Keaktifan Indikator Deskripsi Turut serta dalam melaksanakan tugas belajar Mencatat materi pada saat pembelajaran berlangsung Tidak ramai atau bermain bersama teman saat kegiatan belajar di kelas Mengerjakan tugas kelompok atau mengerjakan LKS Mengerjakan soal di akhir pembelajaran Mengerjakan PR Berusaha mencari informasi untuk memecahkan Membaca buku sebagai referensi masalah Diskusi dalam kelompok Menggunakan Media untuk memecahkan soal Matematika Siswa terlibat dalam proses tanya jawab Bertanya kepada guru saat tidak memahami soal atau materi Bertanya kepada teman saat tidak memahami soal atau materi Menjawab pertanyaan dari guru Menjawab pertanyaan dari teman
Terdapat 3 indikator yang diamati oleh peneliti yang akan dijabarkan kembali menjadi subsub indikator. Observasi dilakukan dengan mencatat aktivitas siswa selama proses pembelajaran sesuai dengan indikator yang sudah di susun.
3.6.1.3 Lembar Kuesioner Peneliti menggunakan kuesioner untuk mendapatkan data keaktifan belajar siswa. Lembar kuesioner yang akan diberikan oleh siswa telah telah divalidasi oleh dosen psikologi agar kuesioner tersebut layak untuk penelitian. Lembar kuesioner akan diberikan pada kondisi awal yaitu ketika siswa belum mendapatkan perlakuan pendekatan kontekstual, kemudian di akhir pertemuan siklus I untuk mengetahui keaktifan siswa ketika mendapatkan perlakuan menggunakan pendekatan kontekstual dan terakhir pada akhir pertemuan siklus II. Indikator Keaktifan Turut serta dalam melaksanakan tugas belajar
Berusaha mencari informasi untuk memecahkan masalah
Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Keaktifan Belajar Siswa. Deskripsi Saya mencatat materi pada saat pembelajaran berlangsung Saya memperhatikan ketika kegiatan belajar di kelas Saya mengerjakan tugas kelompok atau mengerjakan LKS yang diberikan sampai selesai Saya ikut mengerjakan soal diakhir pembelajaran Saya mengerjakan PR dan mengumpulkan tepat waktu Saya membaca buku sebagai panduan untuk memahami materi pembulatan dan penaksiran Saya aktif melakukan diskusi dalam kelompok seperti memberikan saran, pendapat dan kritik Saya aktif menggunakan Media untuk mempermudahkan saya dalam memecahkan soal matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Siswa terlibat dalam proses tanya jawab
Saya aktif bertanya kepada guru ketika tidak memahami soal atau materi yang disampaikan Saya aktif bertanya kepada teman ketika tidak memahami soal atau materi yang disampaikan guru Saya aktif menjawab ketika guru memberikan pertanyaan Saya aktif menjawab pertanyaan dari teman
Pengisian pada kuesioner ini adalah dengan cara contreng dengan skala penilaian pada kuesioner yang dibuat peneliti adala 1 dan 2. Penilaian setiap pernyataan pada kuesioner bergantung pada pengukuran skala Guttman menurut Riduwan (2009: 24) sebagai berikut : Tabel 3.6 Pengukuran Skala Guttman Keterangan Skor Ya 1 Tidak 0
Skala Guttman digunakan peneliti untuk menghitung kuesioner, pertanyaan pada kuesioner telah susun untuk melihat sikap tertentu seseorang. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan skor 1 dengan keterangan “ ya” dan skor 0 dengan keterangan “ tidak “.
3.6.2 Tes Pada instrumen penelitian ini peneliti menggunakan tes objektif berupa soal pilihan ganda yang setiap tes akan dilaksanakan pada akhir setiap siklus dan berjumlah 20 butir soal. Tabel 3.7 berikut ini adalah kisi-kisi soal evaluasi siklus I dan siklus II: Tabel 3.7 Kisi-kisi Siklus I (Sebelum Dilakukan Validasi) Standar Kompetensi : 1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar : 1.5 Melakukan penaksiran dan pembulatan No. Indikator Kognitif Nomor Soal Jumlah Soal 1. Menentukan pembulatan ke satuan, puluhan, 29 1 ratusan dan ribuan terdekat 2. Mengubah bilangan ke pembulatan satuan, 1,2,3,5,6,9,10,11, 24 puluhan, ratusan dan ribuan terdekat 12,14,15,17,18,19 ,20,21,22,23,24,2 5,26,27,28,30 3. Menentukan pembulatan ke satuan, puluhan, 4,8,13 13 ratusan dan ribuan terdekat dalam soal cerita 4. Membandingkan pembulatan dalam bilangan ke 16 1 lebih besar 5. Membandingkan pembulatan dalam bilangan ke 7 1 lebih kecil Jumlah soal hasil belajar siklus I 30 soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Dari tabel 3.7 di atas menunjukkan kisi-kisi soal hasil siklus I, peneliti membuat 30 soal yang akan diuji validitasnya. Soal tersebut di ujikan kepada siswa kelas V karena pernah mendapatkan materi tersebut. Tes hasil belajar ini dibuat dalam bentuk soal pilihan ganda. Pedoman penskorannya yaitu jika menjawab benar mendapat skor 1 dan jika menjawab salah mendapat skor 0. Tabel 3.8 berikut ini kisi-kisi soal hasil belajar siklus I sesudah divalidasi. Tabel 3.8 Kisi-kisi Siklus I (Sesudah Dilakukan Validasi) Standar Kompetensi : 1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar : 1.5 Melakukan penaksiran dan pembulatan No. Indikator Kognitif Nomor Soal Jumlah Soal 1. Menentukan pembulatan ke satuan, puluhan, 29 1 ratusan dan ribuan terdekat 2. Mengubah bilangan ke pembulatan satuan, 2, 3, 5, 9, 10, 11, 18 puluhan, ratusan dan ribuan terdekat 14, 15, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 26, 27, 28, 30 3. Menentukan pembulatan ke satuan, puluhan, 8, 13 2 ratusan dan ribuan terdekat dalam soal cerita Jumlah soal hasil belajar siklus I 21 soal
Dari tabel 3.8 di atas dapat dinyatakan bahwa ada 21 soal yang valid, namun peneliti hanya akan menggunakan 20 soal sebagai alat ukur untuk hasil belajar siswa kelas IV. Tabel 3.9 berikut ini adalah kisi-kisi hasil belajar siklus II. Tabel 3.9 Kisi-kisi Siklus II (Sebelum Dilakukan Validasi) Standar Kompetensi : 1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar : 1.5 Melakukan penaksiran dan pembulatan No. Indikator Kognitif Nomor Soal Jumlah Soal 1. Menghitung penaksiran ke satuan, puluhan, ratusan 3,19,20,22,23,24,26, 8 dan ribuan 30 2. Menghitung penaksiran melalui soal ceita 1,2,4,5,6,7,,8,9,10,1 18 1,12,14,15,16,17,18, 21,27 3. Menentukan penaksiran ke satuan, puluhan, ratusan 25,28 2 dan ribuan 4. Menentukan manfaat penaksiran 29 1 Jumlah soal hasil belajar siklus II 30 soal
Tabel 3.9 di atas menunjukkan kisi-kisi soal hasil belajar siklus II, peneliti membuat 30 soal yang akan diuji validitasnya. Setelah soal selesai disusun berdasarkan kisi-kisi soal, peneliti akan melakukan validasi dengan mengajukan soal tersebut kepada siswa kelas IV
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
yang pernah mendapatkan materi tersebut. Pedoman penskorannya yaitu jika menjawab benar mendapat skor 1 dan jika menjawab salah mendapat skor 0. Hasil dari validasi akan diambil 20 soal yang valid kemudian akan digunakan sebagai soal hasil belajar di siklus II. Soal hasil belajar tersebut akan diberikan kepada siswa di akhir kegiatan belajar yaitu pada siklus I dan siklus II untuk mengukur kemampuan siswa dalam penguasaan materi yang telah disampikan menggunakan pendekatan kontekstual. Tabel 3.10 berikut ini merupakan kisi-kisi soal hasil belajar siklus II setelah divalidasi. Tabel 3.10 Kisi-kisi Siklus II (Sesudah Dilakukan Validasi) Standar Kompetensi : 1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar : 1.5 Melakukan penaksiran dan pembulatan No. Indikator Kognitif Nomor Soal Jumlah Soal 1. Menghitung penaksiran ke satuan, puluhan, ratusan 3, 19, 20, 23, 26, 30 6 dan ribuan 2. Menghitung penaksiran melalui soal ceita 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 13 12, 13, 16, 18, 21, 27 3. Menentukan manfaat penaksiran 29 1 Jumlah soal hasil belajar siklus II 21 soal
Dari tabel 3.10 di atas dapat dinyatakan bahwa ada 21 soal yang valid, namun peneliti hanya akan menggunakan 20 soal sebagai alat ukur untuk hasil belajar siswa kelas IV.
3.7 Tabel Instrumen Pada penelitian ini peneliti menggunakan variabel keaktifan dan hasil belajar sebagai tolak ukur untuk membuktikan bahwa pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar siswa. Tabel 3.11 berikut ini merupakan instrumen yang digunakan pada penelitian ini. Tabel 3.11 Instrumen penelitian Variabel Keaktifan Hasil Belajar
Instrumen Lembar Kuesioner Keaktifan Soal Evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Variabel pada penelitian ini adalah keaktifan dengan menggunakan instrumen berupa lembar kuesioner dan variabel hasil belajar dilihat dengan mengerjakan soal eveluasi.
3.8 Validitas, Reliabilitas dan Indeks Kesukaran 3.8.1 Validitas Dalam penelitian ini peneliti perlu adanya melakukan validitas dalam instrumen yang sudah dibuat untuk melihat layaknya dan ketepatan instrumen itu sendiri Sugiyono (2011: 203) menyatakan bahwa valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur. Arifin (2011: 245-246) menyatakan bahwa validitas adalah suatu derajat ketepatan instrumen (alat ukur). Maksudnya adalah instrumen yang digunakan benarbenar tepat untuk mengukur apa yang akan diukur. Penelitian ini akan menggunakan 3 jenis validitas yaitu validitas isi, validitas muka dan validitas empiris. Validitas isi Validitas isi dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan kompetensi yang dikembangkan dan materi pelajaran yang telah dipelajari. Untuk menyususn instrumen tes yang mempunyai validasi isi, maka instrumen harus disusun berdasarkan materi pelajaran yang telah dipelajari siswa atau kompetensi yang dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran Widoyoko (2012: 143). Pada penelitian ini peneliti menggunakan validitas isi untuk melakukan validasi perangkat pembelajaran dan soal tes hasil belajar siswa. Peneliti memilih satu ahli matematika dari dosen untuk menguji validitas dari perangkat pembelajaran dan soal tes hasil belajar. Peneliti memilih Dosen tersebut karena memiliki keahlian dalam bidang matematika. Guru yang akan dipilih oleh peneliti untuk menguji validitas dari perangkat pembelajaran dan soal tes hasil belajar adalah guru kelas IV. Guru yang akan dipilih peneliti merupakan guru yang ahli dalam bidang matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Validitas Muka Validitas muka adalah jika suatu tes secara sepintas telah dianggap baik untuk mengungkap fenomena yang akan diukur, maka tes tersebut sudah dikatakan memenuhi syarat validitas permukaan, sehingga tidak perlu lagi adanya judgement yang mendalam menurut Arifin (2011: 246). Validitas muka pada penelitian ini dilakukan untuk instrumen penelitian yaitu lembar kuesioner. Validitas muka dilakukan dengan membagikan lembar kuesioner, validitas muka untuk lembar kuesioner akan dilakukan kepada siswa kelas IV. Lembar kuesioner tersebut berisi tentang kekatifan siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mata pelajaran matematika menggunakan pendekatan kontekstual.
Validitas Empiris Validitas ini biasanya menggunakan teknik statistik, yaitu analisis kolerasi. Hal ini disebabkan validitas empiris mencari hubungan antara skor tes dan suatu kriteria tertentu yang merupakan suatu tolok ukur di luar tes yang bersangkutan dalam Arifin (2011: 246). Soal tes hasil belajar yang telah divalidasi oleh dosen dan guru, kemudian direvisi oleh peneliti, setelah soal benar-benar valid peneliti akan menguji cobakan instrumen soal tes hasil belajar kepada siswa kelas V SDK Wirobrajan. Peneliti memilih siswa kelas V karena kelas tersebut telah selesai mempelajari materi pembulatan dan penaksiran di kelas sebelumnya. Soal uji coba terdiri dari 30 soal pilihan ganda, soal tersebut dibuat berdasarkan indikator. Soal hasil belajar akan diuji validitasnya dengan menggunakan program SPSS 16.0. Menurut Surapranata (2004: 61) teknik kolerasi point biserial yang dimana variabel-variabel dengan dikorelasikan sifatnya masing-masing berbeda satu sama lain. Variabel butir soal bersifat dikotomi sedangkan variabel skor total atau sub skor total bersifat kontinum. 3.8.1.1 Validitas Variabel Keaktifan Peneliti membuat instrumen keaktifan mengenai pembelajaran matematika yang berupa kisi-kisi kuesioner keaktifan besera kuesionernya. Validasi instrumen kekatifan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
belajar dilakukan dengan expert judgment atau berkonsultasi dengan dosen yang memiliki latar belakang pendidikan psikologi supaya instrumen keaktifan belajar benar-benar sesuai dengan indikator keaktifan. Peneliti melakukan kesepakatan kelompok studi menargetkan rata-rata yang didapat dari setiap komponen lebih dari atau sama dengan 3 supaya tidak dilakukan revisi, kemudian apabila rata-rata dibawah 3 maka dilakukan revisi. Penelitian ini menggunakan instrumen keaktifan berupa kuesioner yang telah divalidasi oleh seorang validator yaitu dari dosen ahli yang memiliki pendidikan psikologi sebelumnya. Tabel 3.12 berikut ini adalah hasil validasi kuesioner kekatifan yang telah divalidasi oleh validator No 1 2 3 4 5
Tabel 3.12 Hasil validasi kuesioner keaktifan Komponen Penilaian Kesesuaian indikator dari para ahli dengan sub indikator Ketepatan sub indikator yang sesuai dengan aktifitas siswa Sub indikator dapat dilakukan siswa berdasarkan perkembangan sikapnya Pertanyaan kuesioner dapat dipahami oleh siswa Penggunaan Bahasa Indonesia yang benar Rata-rata
Nilai 4 3 3 4 4 3,6
Kuesioner keaktifan belajar divalidasi oleh seorang validator atau dosen ahli. Tabel diatas merupakan hasil validasi keaktifan belajar, kelayakan setiap komponen yang divalidasi digunakan sebagai tolak ukur untuk dilakukannya perbaikan atau tidak pada kuesioner yang telah disusun oleh peneliti. Penilaian ini dilakukan berdasarkan perhitungan skor penilaian setiap komponen yang diberikan oleh validator atau dosen ahli. Peneliti bersama dengan kelompok studi menentukan target atau patokan skor yaitu 3. Jika hasil rata-rata yang diberikan validator mendapatkan kurang dari 3 maka perlu dilakukan revisi, namun jika hasil rata-rata yang diperoleh lebih dari atau sama dengan 3maka tidak perlu dilakukan revisi. Dari tabel 3.12 di atas rata-rata yang diperoleh sudah melebihi nilai target yang ditentukan sebagai tolak ukur. Setelah peneliti selesai menguji ke kuesioner keatifan kepada validator maka peneliti dapat menggunakannya untuk mengetahui keaktifan belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
Saran dari validator yaitu diminta untuk merinci pernyataan secara jelas. Berdasarkan saran yang diberikan oleh validator peneliti memperbaiki pernyataan yang salah dalam penyusunan kuesioner keaktifan belajar.
3.8.1.2 Validitas Perangkat Pembelajaran Peneliti membuat perangkat pembelajaran meliputi, silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS) dan soal evaluasi. Peneliti bersama menentukan kriteria penilaian perangkat pembelajaran yaitu 1 = kurang baik, 2 = cukup baik, 3 = baik dan 4 = sangat baik. Peneliti bersama dengan kesepakatan kelompok studi juga mentukan bahwa skor 3 sebagai target atau patokan untuk tidak revisi atau sudah bisa langsung digunakan. Peneliti menargetkan rata-rata yang di dapat yaitu lebih dari atau sama dengan 3 supaya tidak dilakukan revisi dan apabila skor dibawah 3 maka dilakukan revisi. Penelitian ini, desain perangkat pembelajaran divalidasi oleh 3 validator yaitu 1 validator dari dosen ahli, 2 validator dari guru ahli dalam bidang matematika. Berikut adalah hasil dari beberapa validator: 3.8.1.2.1 Validitas Silabus
No 1 2 3 4 5
6 7 8 9 10
Tabel 3.13 Hasil Validasi Silabus Hasil validasi ahli Komponen Validator 1 Validator 2 Kesesuaian antara SK, KD dan 4 4 indikator Kelengkapan unsur-unsur silabus 4 4 Rincian kegiatan belajar 4 4 Ketepatan pemilihan KD dengan 4 4 materi Kesesuaian sikap yang di tuntut dengan 4 4 kesesuaian perkembangan siswa pada saat itu Kesesuaian perilaku yang diharapakan 3 3 berdasarkan indikator Penggunaan Bahasa Indonesia dan tata 3 3 tulis baku Tingkat sumber belajar yang digunakan 3 3 Ketepatan memilih media 3 3 Kesesuaian teknik penilaian dengan 3 4 indikator Jumlah 34 36 Rata-rata 3,4 3,6
Validator 3 3
Rata-rata 3,3
3 4 4
3,6 3,6 3,6
4
4
4
3,3
3
2,6
3 4 4
3 3,3 3,6
36 3,6
35,3 3,53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Tabel 3.13 merupakan hasil validasi silabus terdisi dari 10 komponen yang ditentukan oleh peneliti. Komponen tersebut adalah a) kesesuaian antara SK, KD dan indikator, b) kelengkapan unsur-unsur silabus, c) rincian kegiatan belajar, d) Ketepatan pemilihan KD dengan materi, e) kesesuaian sikap yang di tuntut dengan kesesuaian perkembangan siswa pada saat itu, f) kesesuaian perilaku yang diharapakan berdasarkan indikator, g) penggunaan Bahasa Indonesia dan tata tulis baku, h) tingkat sumber belajar yang digunakan, i) ketepatan memilih media, j) kesesuaian teknik penilaian dengan indikator. Berdasarkan hasil validasi tidak ada saran dan masukan dari validator. Peneliti bersama dengan kesepakatan kelompok studi menentukan rata-rata yang didapat dari setiap komponen lebih dari atau sama dengan 3 supaya tidak dilakukan revisi, dan apabila rata-rata dibawah 3 maka dilakukan revisi. Penghitungan rata-rata validasi silabus, diperoleh rata-rata keseluruhan yaitu 3,53 sehingga silabus tidak perlu direvisi dan sudah bisa langsung digunakan.
3.8.1.2.2 Validitas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
No 1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12
Tabel 3.14 Hasil Validasi RPP Hasil validasi ahli Komponen Validator 1 Validator 2 Kelengkapan unsur-unsur RPP 4 4 Kesesuaian SK dan KD 4 4 Kesesuaian indikator dengan KD 3 4 Kesesuaian tujuan dengan indikator 3 4 Kesesuaian materi dengan SK dan KD 3 4 Kesesuaian rumusan kegiatan belajar 3 4 dengan pendekatan yang digunakan Penilaian yang digunakan 3 4 mencerminkan indikator yang digunakan Tingkat kecukupan sumber belajar 3 3 yang digunakan Ketepatan dalam memilih media 3 4 Kesesuaian Lembar Kerja Siswa 4 dengan kegiatan pembelajaran Kelengkapan instrumen penilaian 3 3 Penggunaan Bahasa Indonesia dan tata 3 3 tulis baku Jumlah 38 45 Rata-rata 3,2 3,75
Validator 3 4 4 4 4 4 4
Rata-rata 3,6 3,6 3,6 3,3 3,6 4
4
4
3
3,3
3 4
3,3 3,3
4 3
3,3 2,6
45 3,75
42,6 3,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Tabel 3.14 di atas adalah hasil validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Komponen validasi RPP terdiri dari 12 komponen yang ditentukan oleh peneliti. Komponen tersebut adalah a) kelengkapan unsur-unsur RPP, b) kesesuaian SK dan KD, c) kesesuaian indikator dengan KD, d) kesesuaian tujuan dengan indikator, e) kesesuaian materi dengan SK dan KD, f) kesesuaian rumusan kegiatan belajar dengan pendekatan yang digunakan, g) penilaian yang digunakan mencerminkan indikator yang digunakan, h) tingkat kecukupan sumber belajar yang digunakan, i) ketepatan memilih media, j) kesesuaian Lembar Kerja Siswa dengan kegiatan pembelajaran, k) kelengkapan instrumen penilaian, l) penggunaan Bahasa Indonesia dan tata tulis baku. Berdasarkan hasil validasi tidak ada saran dan masukan dari validator. Peneliti bersama dengan kesepakatan kelompok studi menentukan rata-rata yang didapat dari setiap komponen lebih dari atau sama dengan 3 supaya tidak dilakukan revisi, dan apabila rata-rata dibawah 3 maka dilakukan revisi. Penghitungan rata-rata validasi rencana pelaksanaan pembelajaran atau RPP, diperoleh rata-rata keseluruhan yaitu 3,5 sehingga RPP tidak perlu direvisi dan sudah bisa langsung digunakan.
3.8.1.2.3 Validitas Lembar Kerja Siswa
No 1 2 3 4 5 6
Tabel 3.15 Hasil Validasi Lembar Kerja Siswa Hasil validasi ahli Komponen Validator 1 Validator 2 Kelengkapan unsur-unsur LKS 4 4 Petunjuk LKS sederhana dan mudah 4 4 dipahami Keruntutan kegiatan pembelajaran pada 3 3 LKS Kesesuaian kegiatan pembelajaran 3 4 dengan indikator Kesesuaian soal dengan indikator 3 3 Keindahan tampilan LKS 3 3 Jumlah 20 21 Rata-rata 3,3 3,5
Validator 3 4 4
Rata-rata 3,6 3,3
4
3
4
3,6
3 4 23 3,8
3 3,3 21,3 3,5
Tabel 3.15 di atas adalah hasil validasi lembar kerja siswa atau (LKS). Komponen validasi LKS terdiri dari 6 komponen yang ditentukan oleh peneliti. Komponen tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
adalah a) kelengkapan unsur-unsur LKS, b) petunjuk LKS sederhana dan mudah dipahami, c) keruntutan kegiatan pembelajaran pada LKS, d) kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan indikator, e) kesesuaian soal dengan indikator, f) keindahan tampilan LKS. Berdasarkan hasil validasi tidak ada saran dan masukan dari validator. Peneliti bersama dengan kesepakatan kelompok studi menentukan rata-rata yang didapat dari setiap komponen lebih dari atau sama dengan 3 supaya tidak dilakukan revisi, dan apabila rata-rata dibawah 3 maka dilakukan revisi. Penghitungan rata-rata validasi lembar kerja siswa atau LKS, diperoleh rata-rata keseluruhan yaitu 3,5 sehingga LKS yang telah disusun tidak perlu direvisi dan sudah bisa langsung digunakan.
3.8.1.2.4 Validitas Soal Hasil Belajar
No 1 2 3 4 5
Tabel 3.16 Hasil Validasi Soal Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II Hasil validasi ahli Komponen Validator 1 Validator 2 Validator 3 Kesesuaian KD dengan soal 3 4 4 Kesesuaian indikator dengan kisi-kisi 3 4 3 Kesesuaian kisi-kisi dengan soal 3 4 3 Kesesuaian soal dengan pendekatan 3 3 4 yang digunakan Penggunaan Bahasa Indonesia 3 4 3 Jumlah 15 19 17 Rata-rata 3,0 3,8 3,4
Rata-rata 3,6 3,3 3,3 3,3 3 17 3,4
Tabel 3.16 telah diperoleh hasil validasi soal hasil belajar siklus I dan siklus II, dalam penilaian validasi soal hasil belajar siklus I dan siklus II terdiri dari 5 komponen yang ditentukan oleh peneliti. Validator memberikan komentar atau pun saran kepada peneliti yaitu kesesuaian harga pada soal dengan harga sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan saran yang diberikan validator, peneliti memperbaiki kesalahan yang terjadi dan menerima masukan yang diberikan oleh validator. Peneliti membuat kesepakatan dengan kelompok studi untuk menargetkan rata-rata yang didapat dari setiap komponen lebih dari atau sama dengan 3 supaya tidak dilakukan revisi, dan apabila rata-rata dibawah 3 maka dilakukan revisi. Komponen pada soal siklus I dan siklus II sebagai berikut a) kesesuaian KD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
dengan soal, b) kesesuaian indikator dengan kisi-kisi, c) kesesuaian kisi-kisi dengan soal, d) kesesuaian soal dengan pendekatan yang digunakan, e) penggunaan Bahasa Indonesia Dari kelima komponen yang dinilai oleh validator telah diperoleh rata-rata 3,4 sehingga soal hasil belajar tidak perlu direvisi dan sudah bisa langsung digunakan untuk diujikan pada siswa kelas V karena telah selesai mempelajari materi pembulatan dan penaksiran.
3.8.1.2.5 Validitas Empiris Soal Hasil Belajar Siklus I dan II Validitas instrumen soal hasil belajar ditempuh dengan cara diujikan kepada siswa yang sudah pernah mempelajari materi tersebut. Peneliti mengujikan instrumen soal hasil belajar kepada 30 siswa kelas V A SDK Wirobrajan I yang sudah pernah mempelajari materi tentang pembulatan dan penaksiran. Setelah memperoleh nilai dari soal hasil belajar, langkah selanjutnya yaitu peneliti menghitung r hitung pada setiap item soal menggunakan korelasi point biserial. Rumus validasitas dengan soal pilihan ganda yang digunakan oleh peneliti, menggunakan korelasi biserial di setiap item soal Surapranata (2009: 61) :
rbis =
x√
Keterangan : rbis
: Koefisien korelasi biserial
Mp
: rerata skor pada tes dari peserta tes yang memiliki jawaban benar
Mt
: rerata skor total
SD
: Standar deviasi skor total
p
: proporsi peserta tes yang jawabannya benar pada soal (tingkat kesukaran)
q
:1-p
Apabila
sudah
mendapatkan
r
hitung
yang
selanjutnya
dilakukan
yaitu
membandingkan r hitung dengan r tabel. r tabel yaitu jumlah responden 30 siswa dengan taraf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
signifikansi 5 % adalah 0,361. Item dikatakan valid apabila r hitung lebih besar daripada r tabel. Peneliti menggunakan bantuan SPSS 16.0 untuk pengitungan korelasi point biserial. Tabel 3.17 merupakan hasil perhitungan validasi soal untuk soal hasil siklus I yang telah dihitung menggunakan aplikasi SPSS 16.0. Tabel 3.17 Perhitungan Validasi Soal Hasil Belajar Siklus I No Item Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20 Item 21 Item 22 Item 23 Item 24 Item 25 Item 26 Item 27 Item 28 Item 29 Item 30
r hitung 0,017 0,411 * 0,443 * 0,353 0,479 ** 0,173 0,352 0,389 * 0,470 ** 0,437 * 0,502 ** 0,103 0,590 ** 0,677 ** 0,458 * 0,084 0,343 0,370 * 0,423 * 0,502 ** 0,494 ** 0,623 ** 0,630 ** 0,267 -0,033 0,385 * 0,581 ** 0,450 * 0,605 ** 0,511 **
r tabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Keterangan Tidak valid Valid Valid Tidak valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan hasil penghitungan validitas pada tabel 3.17 di atas dari 30 soal terdapat 21 soal yang valid, yaitu item no 2, 3, 5, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 26, 28, 29 dan 30. Peneliti akan menghilangkan satu soal yang valid yaitu nomor 26 karena dalam penelitian ini peneliti hanya akan menggunakan 20 soal yang digunakan untuk soal hasil belajar pada siklus I. Tingkat kevalidan dilambangkan dengan asterisk (*). Nilai korelasi untuk jumlah asterisk satu (*) menunjukkan taraf signifikasi pada level 0,05 sedangkan nilai korelasi untuk dua asterisk (**) menunjukkan taraf signifikansi pada level 0,01. Tabel 3.18 dibawah ini adalah hasil validitas soal hasil belajar di siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72 Tabel 3.18 Perhitungan Validasi Soal Hasil Belajar Siklus II No Item Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20 Item 21 Item 22 Item 23 Item 24 Item 25 Item 26 Item 27 Item 28 Item 29 Item 30
r hitung 0,084 0,767 ** 0,898 ** 0,898 ** 0,814 ** 0,898 ** 0,647 ** 0,912 ** 0,450 * 0,128 0,622 ** 0,407 * 0,761 ** 0,052 0,245 0,389 * 0,150 0,554 ** 0,620 ** 0,414 * 0,633 ** -0,033 0,498 * 0,048 -0,318 0,720 ** 0,436 * -0,124 0,648 ** 0,826 **
r tabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Keterangan Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid
Berdasarkan hasil penghitungan validitas pada tabel 3.18 di atas dari 30 soal terdapat 21 soal yang valid, yaitu item no 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 16, 18, 19, 20, 21, 23, 26, 29 dan 30. Peneliti akan menghilangkan satu soal yang valid yaitu nomor 30 karena dalam penelitian ini peneliti hanya akan menggunakan 20 soal yang digunakan untuk soal hasil belajar pada siklus II. Dari 20 soal yang valid akan dipakai oleh peneliti karena telah mencapai semua indikator yang sudah ditentukan. Tingkat kevalidan dilambangkan dengan asterisk (*). Nilai korelasi untuk jumlah asterisk satu (*) menunjukkan taraf signifikasi pada level 0,05 sedangkan nilai korelasi untuk dua asterisk (**) menunjukkan taraf signifikansi pada level 0,01.
3.8.2 Reliabilitas Reliabilitas adalah drajat konsistensi instrumen yang bersangkutan. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama jika diujikan pada kelompok yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda dalam Arifin (2011: 248). Menurut Sugiyono (2014: 203) bahwa instrumen yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Dalam penelitian ini peneliti harus dapat mempertanggung jawabkan konsistensinya alat ukur yang digunakan. Tabel 3.19 berikut ini adalah kriteria realiabilitas : Tabel 3.19 Kriteria realiabilitas Nilai Keterangan rll < 0,20 Sangat rendah 0,20 ≤ rll < 0,40 Rendah 0,40 ≤ rll < 0,70 Sedang 0,70 ≤ rll < 0,90 Tinggi 0,90 ≤ rll < 1,oo Sangat tinggi
Penelitian ini melakukan uji reliabilitas dengan jenis instrumen skor non diskrit menggunakan rumus Alpha karena untuk mengukur konsistensi instrumen yang akan diberikan oleh siswa. Menurut Widoyoko (2012: 163) skor non diskrit adalah instrumen pengukuran yang dalam sistem skoringnya buka 1 atau 0 (satu dan nol), tetapi bersifat gradual, yaitu ada penjenjangan skor, mulai dari skor tertinggi sampai skor terrendah. Hal ini biasanya terdapat pada instrumen tes bentuk uraian dan pilihan ganda. Berikut adalah analisis reliabilitasnya menggunakan rumus Alpha: r11 =
1-
Keterangan : r11 = reliabilitas instrumen k
= banyaknya butir pertanyaan atau benyaknya soal = jumlah varians butir = varians total
Soal-soal yang telah di uji empiris dan dihitung validitas oleh peneliti akan dilihat soal-soal yang valid. Kemudian menghitung reliabilitas dari soal siklus I dan siklus II. Peneliti melakukan penghitungan reliabilitas menggunakan program komputer SPSS 16.0. Hasil perhitungan reliabilitas soal akan dibandingkan dengan kriteria reliabilitas untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
mengetahui tingkat reliabilitas soal siklus I dan siklus II. Berikut adalah hasil reliabilitas dari siklus I. Hasil Reliabilitas Siklus I Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.756
21
Dari hasil statistik reliabilitas di atas menunjukan reliabilitas untuk 21 soal yang valid pada soal hasil belajar siklus I yaitu 0,756. Perbandingan dari perhitungan reliabilitas dengan klasifikasi reliabilitas, soal siklus I yang sudah disusun oleh peneliti dapat dinyatakan tingkat reliabilitasnya adalah kategori tinggi. Berikut adalah hasil statistik reliabilitas soal hasil belajar siklus II. Hasil Reliabilitas Siklus II Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.877
21
Dari statistik reliabilitas menunjukan reliabilitas untuk 21 soal yang valid pada soal hasil belajar siklus II yaitu 0,877. Perbandingan dari perhitungan reliabilitas dengan klasifikasi reliabilitas, soal siklus II yang sudah disusun oleh peneliti dapat dinyatakan tingkat reliabilitasnya adalah kategori tinggi.
3.8.3 Indeks Kesulitan Soal yang baik di samping memenuhi validitas dan reliabilitas, perlu adanya keseimbangan dari tingkat kesulitan soal tersebut. Keseimbangan yang di maksud adalah adanya soal yang termasuk mudah, sedang dan sukar secara proporsional dalam Sudjana (2009: 137). Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut : I= Keterangan : I
: indeks kesulitan untuk setiap butir soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
B
: banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
N
: banyak siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal
terebut. Sebaliknya semakin besar indeks yang diperoleh, makin mudah soal tersebut. Tabel 3.20 merupakan kriteria indeks kesukaran sebagai berikut : Tabel 3.20 Kriteria indeks kesukaran Indeks Kesukaran Kategori 0 - 0,30 soal kategori sukar 0 – 0,70 soal kategori sedang 0 – 1,00 soal kategori mudah
Tabel 3.21 berikut ini adalah hasil perhitungan indeks kesukaran terhadap soal siklus I yang telah diuji cobakan. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tabel 3.21 Indeks Kesukaran Soal Hasil Belajar Siklus I B N I Tingkat Kesulitan 27 30 0,9 Mudah 19 30 0,63 Sedang 21 30 0,7 Sedang 25 30 0.83 Mudah 22 30 0,73 Mudah 20 30 0,67 Sedang 17 30 0,57 Sedang 23 30 0,76 Mudah 16 30 0,53 Sedang 19 30 0,63 Sedang 15 30 0,5 Sedang 24 30 0,8 Mudah 24 30 0,8 Mudah 15 30 0,5 Sedang 28 30 0,93 Mudah 5 30 0,17 Sukar 8 30 0,27 Sukar 25 30 0,83 Mudah 22 30 0,73 Mudah 15 30 0,5 Sedang 22 30 0,73 Mudah 13 30 0,43 Sedang 17 30 0,57 Sedang 22 30 0,73 Mudah 7 30 0,23 Sukar 19 30 0,63 Sedang 23 30 0,77 Mudah 26 30 0,87 Mudah 24 30 0,8 Mudah 24 30 0,8 Mudah
Berdasarkan data yang sudah diujikan, terdapat tiga tingkat kategori kesukaran pada soal hasil belajar siklus I yaitu mudah, sedang dan sukar. Soal kategori mudah terdapat dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
nomor 1, 4, 5, 8, 12, 15, 18, 19, 21, 24, 27, 28,29 dan 30. Soal kategori sedang terdapat dalam nomor 2, 3, 6, 7, 9, 10, 11, 14, 20, 22, 23 dan 26. Soal kategori sukar terdapat dalam nomor 16, 17 dan 25. Tabel 3.22 berikut ini adalah indeks kesukaran soal hasil belajar siklus II. Tabel 3.22 Indeks Kesukaran Soal Hasil Belajar Siklus II No B N I Tingkat Kesulitan 1 23 30 0,76 Mudah 2 21 30 0,7 Sedang 3 23 30 0,76 Mudah 4 23 30 0,76 Mudah 5 21 30 0,7 Sedang 6 23 30 0,76 Mudah 7 20 30 0,67 Sedang 8 22 30 0,73 Mudah 9 21 30 0,7 Sedang 10 14 30 0,46 Sedang 11 24 30 0,8 Mudah 12 20 30 0,67 Sedang 13 20 30 0,67 Sedang 14 14 30 0,46 Sedang 15 26 30 0,86 Mudah 16 23 30 0,76 Mudah 17 14 30 0,46 Sedang 18 24 30 0,8 Mudah 19 22 30 0,73 Mudah 20 19 30 0,63 Sedang 21 25 30 0,83 Mudah 22 20 30 0,67 Sedang 23 16 30 0,53 Sedang 24 18 30 0,6 Sedang 25 15 30 0,5 Sedang 26 25 30 0,83 Mudah 27 19 30 0,63 Sedang 28 15 30 0,5 Sedang 29 19 30 0,63 Sedang 30 21 30 0,7 Sedang
Berdasarkan data yang sudah diujikan, terdapat tiga tingkat kategori kesukaran pada soal hasil belajar siklus II yaitu mudah dan sedang. Soal kategori mudah terdapat dalam nomor 1, 3, 6, 8, 11, 15, 16, 18, 19, 21 dan 26. Soal kategori sedang terdapat dalam nomor 2, 5, 7, 9, 10, 12, 13, 14, 17, 20 ,21 , 22, 23, 24, 25, 28, 29 dan 30.
3.9 Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini peneliti akan menganalisis data untuk mengetahui hasil dari apa yang sudah direncanakan. Sugiyono (2011: 243) menyatakan bahwa analisis data yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
dalam proposal. Pengumpulan data tujuan untuk mendukung berbagai informasi sesuai dengan fungsinya hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian. Peneliti akan menganalisis data meliputi hasil belajar dan kekatifan siswa dalam kegiatan belajar.
3.9.1 Teknik Analisis Data Hasil Belajar Analisis data pada hasil belajar dihitung menggunakan hasil belajar yang sudah dikerjakan oleh siswa dengan KKM yang ditentukan adalah 70. Soal evaluasi akan diberikan kepada siswa di akhir siklus I dan siklus II. Setiap item pada soal nilainya jika benar adalah 1, jika salah nilainya adalah 0. Perhitungan hasil belajar siswa adalah skor nilai setiap siswa, rata-rata nilai siswa dalam kelas IV dan menghitung prosentasi ketuntasan skor yang diperoleh siswa di kelas IV. Berikut adalah rumus yang digunakan oleh peneliti untuk melakukan perhitungan hasil belajar : 1. Nilai siswa secara individu x100 2. Menghitung rata-rata nilai siswa kelas IV
3. Menghitung prosentasi ketuntasan hasil belajar siswa x 100%
3.9.2 Teknik Analisis Data Keaktifan Peneliti akan menganalisis keaktifan siswa berdasarkan kuesioner yang telah di berikan. Peneliti akan menilai keaktifan siswa melalui perhitungan hasil kuesioner dengan menghitung skor yang diperoleh siswa dari setiap pertanyaan. Setiap item dengan keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
iya skornya adalah 1 dan item dengan keterangan tidak skornya adalah 0. Berikut adalah rumus untuk menentukan nilai keaktifan belajar siswa:
Peneliti menggunakan PAP tipe 1 karena persentilnya lebih bebas dari pada PAP tipe 2. PAP tipe 1 digunakan oleh peneliti untuk membandingkan kondisi awal ketika siswa belum menerapkan pembelajaran menggunakan pendekatan konteskstual dengan sesudah mendapatkan perlakuan pembelajaran yang diberikan oleh peneliti. Berikut merupakan rentang skor yang digunakan peneliti untuk menganalisis hasil koesioner, sebagai berikut : Presentase tingkat penguasaan kompetensi x skor maksimal sangat aktif Perhitungan Rentang Skor = 100% x 100 = = 100
Tabel 3.23 di bawah ini adalah rentang skor keaktifan siswa berdasarkan PAP tipe 1 Masidjo (1995:153) : Tabel 3.23 Rentang skor keaktifan Tingkat Penguasaan Kompetensi 90% - 100% 80% - 89% 65% - 79% 55% - 64% Di bawah 55%
Rentang Skor
Keterangan
90 – 100 80 – 89 65 – 79 55 – 64 20 – 54
Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Sangat kurang aktif
Menghitung hasil presentase keaktifan siswa dengan cara menjumlahkan siswa termasuk dalam kategori minimal cukup aktif dibagi jumlah seluruh siswa dikali 100. Berikut adalah rumus presentase keaktifan siswa yang digunakan oleh peneliti:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
3.10 Jadwal Penelitian Berikut ini adalah jadwal penelitian yang sudah disusun oleh peneliti bertujuan agar penelitian ini sistematis sehingga tidak melebihi waktu dan selesai pada waktu yang telah ditentukan. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
7.
Kegiatan Perijinan Penyusunan dan pengajuan Proposal Persiapan Perangakat Pembelajaran Pelaksanaan Tindakan Pengolahan Data Hasil Penelitian Penyelesaian kelengkapan penelitian dan revisi Ujian Skripsi
Jun
Jul
Agus
Waktu (Bulan) Sep Okt Nov
Des
Jan
Feb
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini akan membahas tiga hal yaitu deskripsi pelaksanaan penelitian, hasil penelitian dan pembahasan. Deskripsi pelaksanaan penelitian akan membahas tentang empat hal yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian membahas tentang keaktifan dan hasil belajar siswa.
4.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas di laksanakan di SD Negeri Caturtunggal I pada semester gasal tahun ajaran 2016/2017 dengan subyek penelitian adalah siswa kelas IV dengan jumlah siswa 24 anak. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 3 Oktober 2016 hingga tanggal 6 Oktober 2016. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada dua siklus. Setiap Siklus terdiri dari dua kali pertemuan, alokasi setiap pertemuan 2 jam mata pelajaran atau (2x35 menit). Pelaksanaan penelitian terdiri dari empat hal yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Berikut akan diuraikan satu persatu dari keempat hal tersebut. 4.1.1 Perencanaan Tahap perencanaan, peneliti menyusun perangkat pembelajaran yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada akhir pertemuan di siklus I. Peneliti juga mempersiapkan instrumen penelitian untuk memperoleh data keaktifan siswa yaitu lembar kuesioner. Berikut adalah menyusun perangkat pembelajaran yang berupa silabus, RPP, LKS, soal hasil, serta media pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti. 1. Menyusun Silabus Tujuan peneliti membuat silabus yaitu untuk mempermudah membuat rencana pelaksanaan pembelajaran atau RPP. Di dalam silabus terdiri dari standar kompetensi
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
atau SK, kompetensi dasar atau KD, indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, sumber belajar dan media pembelajaran. 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mengenai materi pembulatan dan penaksiran dengan memilih Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Standar Kompetensi yang dipilih oleh peneliti adalah memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah, dan kompetensi dasarnya yaitu melakukan penaksiran dan pembulatan. Pada penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I didasarkan pada pembelajaran yang menggunakan pendekatan kontekstual yang terdiri dari enam tahap. Tahap pertama konstruktivisme, tahap kedua Inkuiri meliputi rumusan masalah,
membuat
hipotesis,
mengumpulkan
data,
menganalisis
data
dan
menyimpulkan, tahap ketiga bertanya, tahap keempat masyarakat belajar, tahap kelima pemodelan dan tahap keenam refleksi. Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I terdiri dari dua kali pertemuan. Pertemuan satu membahas tentang konsep pembulatan dan pertemuan kedua membahas tentang menghitung pembulatan dan mengetahui manfaat pembulatan. Siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 3 Oktober 2016 waktu penelitian dimulai pada pukul 08.00 sampai 09.10 WIB. Siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 4 Oktober 2016 waktu penelitian dimulai pada pukul 07.00 sampai 08.10 WIB. 3. Menyusun Lembar Kerja Siswa Peneliti menyusun lembar kerja siswa sesuai dengan materi yang akan disampaikan yaitu pembulatan. Lembar kerja siswa dikerjakan secara berkelompok dengan tujuan agar siswa dapat berpendapat di dalam kelompok, bertukar pikiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
dengan teman satu kelompok dan menyelesaikan masalah secara berkelompok sehingga tujuan meningkatkan keaktifan belajar dapat tercapai. 4. Menyusun Soal Hasil Belajar dan Kunci Jawaban Soal hasil belajar disusun oleh peneliti menggunakan bentuk soal pilihan ganda. Peneliti melakukan uji validitas soal terlebih dahulu sebelum disajikan kepada siswa kelas IV. Peneliti menggunakan 20 soal yang valid untuk digunakan dalam penelitian. 5. Menyusun Penilaian Peneliti menyusun penilaian untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang materi yang telah disampaikan oleh guru. Peneliti menggunakan penilaian untuk menilai soal hasil belajar yang diberikan setiap akhir siklus dan penilaian soal pada LKS disetiap pertemuan. Penilaian soal hasil digunakan untuk mendapatkan hasil nilai siswa dari mengerjakan soal hasil belajar siswa yang telah disusun peneliti, sedangkan penilaian soal-soal pada LKS disetiap pertemuan digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. 6. Menyiapkan Media Pembelajaran Peneliti menyiapkan media pembelajaran yaitu membuat tabel pembulatan dan membuat lagu. Lagu dinyayikan pada awal pembelajaran untuk memotivasi siswa agar siswa memiliki rasa ingin tahu tentang materi pembulatan. 4.2.1 Pelaksanaan Pelaksanaan penelitian dilakukan sesuai dengan perangkat pembelajaran yang telah disiapkan oleh peneliti mulai dari pertemuan pertama hingga pertemuan ke empat. Materi yang diajarkan dalam penelitian yaitu tentang pembulatan dan penaksiran menggunakan pendekatan kontekstual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Peneliti melaksanakan pembelajaran berdasarkan perangkat pembelajaran yang sudah disusun. Setiap akhir siklus siswa mengerjakan soal hasil belajar dan mengisi lembar kuesioner keaktifan siswa. Peneliti membagikan soal hasil belajar untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang sudah diajarkan oleh peneliti dan siswa diminta mengisi lembar kuesioner keaktifan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. 4.3.1 Observasi Peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa kelas IV mengenai kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual. Observasi pertama, peneliti mengamati keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika masih belum nampak hanya ada delapan mengerjakan tugas sampai selesai dan siswa mengangkat tangan untuk menjawab pertanyaan dengan guru memaksa siswa untuk angkat tangan dan menjawab pertanyaan dari guru. Observasi kedua keaktifan belajar siswa sudah nampak meningkat hal itu terbukti dengan terdapat tiga belas siswa yang sudah mau memperhatikan penjelasan guru, mau bertanya, mampu menjawab pertanyaan guru tanpa harus dipaksa angkat tangan dan mau mencatat hasil diskusi. Pada saat observasi yang ketiga keaktifan siswa kelas IV sudah nampak terbukti ada delapan belas siswa aktif berdiskusi, mencatat hasil diskusi, bertanya, menjawab pertanyaan guru dan perwakilan dari semua kelompok di kelas IV maju untuk melakukan presentasi. Pada obervasi keempat ada dua puluh tiga siswa berebut untuk melakukan presentasi hasil diskusi kelompok dan juga siswa menulis materi pembelajaran tanpa harus diperintah. 4.4.1 Refleksi Peneliti melakukan refleksi tentang proses dan hasil pembelajaran di akhir pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi, peneliti melakukan refleksi sebagai tindakan untuk memperbaiki pembelajaran selanjutnya. Pada kegiatan ini peneliti melakukan refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
yang memiliki kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi, kekurangan dalam pembelajaran yaitu masih ada siswa yang ramai, kegiatan ramai meliputi siswa berbicara dengan teman, bermain bola dan ada satu siswa yang tidak mau berkelompok, sedangkan ada siswa yang ramai karena melakukan kegiatan tanya jawab dengan teman kelompok atau guru mengenai materi pembulatan. Hasil refleksi pertama yaitu agar kegiatan pembelajaran lebih kondusif peneliti meminta guru untuk menasehati siswa agar menghargai pengajar ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. Berdasarkan observasi ada empat siswa perempuan dan lima siswa laki-laki yang memprotes anggota kelompok yang isinya anak pintas semua dan yang lainnya tidak sehingga menimbulkan perdebatan antar kelompok yang lainnya sehingga peneliti melakukan refleksi kedua dengan melakukan perubahan yaitu peneliti juga mengganti anggota kelompok secara acak pada setiap pembelajaran agar pembagian kelompok merata dan siswa tidak bosan ketika melakukan diskusi dan siswa mau berdiskusi dengan siapa saja tanpa memilihmilih teman kelompok. Karena hasil belajar siswa masih belum menunjukan peningkatan maka peneliti melakukan tindakan kembali pada siklus II. Berdasarkan observasi ada dua kelompok yang masih belum memahami konsep seperti belum memahami penngertian pembulatan dan penaksiran dan belum mengerti perbedaan penaksiran dan pembulatan sehingga masih membutuhkan bantuan berupa bimbingan. Hasil refleksi ketiga peneliti melakukan bimbingan pada setiap kelompok dengan tujuan materi penaksiran yang dipelajari mudah dipahami oleh siswa. Peneliti juga memberikan contoh kongkrit lebih banyak kepada kelompok yang masih membutuhkan bimbingan. Berdasarkan observasi masih ada enam siswa yang belum memahami konsep penaksiran dan manfaat penaksiran. Keenam siswa tersebut masih belum teliti dalam membulatkan kemudian mengoperasikan bilangan, justru para siswa tersebut mengoperasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
bilangan kemudian dibulatkan. Hasil refleksi keempat peneliti memberikan bimbingan individu kepada siswa yang masih kesulitan dalam memahami konsep penaksiran dengan memberikan contong kongkrit dan latihan soal. 4.2 Hasil Penelitian Hasil penelitian terdiri dari dua bagian yaitu hasil penelitian keaktifan belajar dan hasil belajar siswa. Berikut ini peneliti akan menguraikan dari kedua bagian tersebut. 4.2.1 Keaktifan Siswa 4.2.1.1 Kondisi Awal Peneliti membagikan lembar kuesioner kepada siswa untuk melihat keaktifan siswa. Hasil dari kuesioner yang diberikan digunakan peneliti sebagai kondisi awal sebelum menerapkan pendekatan kontekstual. Tabel 4.1 Data keaktifan di kondisi awal Nama Siswa Skor Keaktifan Kategori AD 58 Kurang Aktif AL 64 Kurang Aktif AN 58 Kurang Aktif AT 57 Kurang Aktif ATN 83 Aktif AR 38 Sangat Kurang Aktif AV 58 Kurang Aktif AZ 50 Sangat Kurang Aktif BR 65 Kurang Aktif FZ 64 Kurang Aktif MA 57 Kurang Aktif PU 50 Kurang Aktif RO 57 Kurang Aktif ROI 64 Kurang Aktif RY 83 Aktif SA 80 Aktif SAB 37 Sangat Kurang Aktif SU 57 Kurang Aktif SY 83 Aktif TA 83 Aktif TR 25 Kurang Aktif YU 38 Kurang Aktif YF 57 Kurang Aktif YY 64 Kurang Aktif Jumlah 1432 Rata-rata 60 Kurang Aktif Jumlah siswa minimal cukup aktif 5 21% Presentase
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Data keaktifan siswa sebagai kondisi awal diketahui terdapat 3 dari 24 siswa atau (12,5%) termasuk dalam kategori sangat kurang aktif, 16 siswa (66,6%) termasuk dalam kategori kurang aktif dan 5 siswa (21%) termasuk dalam ketegori aktif. Perhitungan tersebut menunjukkan persentase siswa yang memiliki keaktifan belajar minimal cukup aktif adalah 21 % atau ada 5 siswa minimal cukup aktif dari 24 siswa. Sedangkan rata-rata kuesioner keaktifan belajar siswa kelas IV SD Negeri Caturtunggal 1 pada kondisi awal yaitu 60 dan termasuk kategori kurang aktif. 4.2.1.2 Siklus I Peneliti melihat peningkatan keaktifan siswa dengan memberikan lembar kuesioner kepada setiap siswa diakhir siklus I pada pertemuan kedua. Tabel 4.2 Data keaktifan di Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Nama Siswa AD AL AN AT ATN AR AV AZ BR FZ MA PU RO ROI RY SA SAB SU SY TA TR YU YF YY Jumlah Rata-rata Jumlah siswa minimal cukup aktif Presentase
Skor Keaktifan 83 83 57 75 83 50 57 57 57 83 50 75 75 75 83 50 58 75 83 83 50 57 75 50 1624 68 13 54,2 %
Kategori Aktif Aktif Kurang Aktif Cukup Aktif Aktif Kurang Aktif Kurang Aktif Kurang Aktif Kurang Aktif Aktif Kurang Aktif Cukup Aktif Cukup Aktif Cukup Aktif Aktif Kurang Aktif Kurang Aktif Cukup Aktif Aktif Aktif Kurang Aktif Kurang Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif Cukup aktif
Dari data penghitungan hasil keaktifan belajar siswa siklus I, terdapat 11 dari 24 siswa atau (45,8%) termasuk kategori kurang aktif, 6 siswa (25%) termasuk dalam kategori cukup aktif dan 7 siswa (29,2%) termasuk dalam kategori aktif. Hasil perhitungan persentase siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
yang memiliki keaktifan dengan minimal cukup aktif ke atas adalah 54,2% atau ada 13 dari 24 siswa minimal cukup aktif dan rata-rata keaktifan belajar siswa kelas IV adalah 68 dan termasuk kategori cukup aktif.
4.2.1.3 Siklus II Penelitian dilakukan hingga siklus II dilihat dengan pembagian lembar kuesioner pada pertemuan kedua. Tabel 4.3 Data keaktifan siswa di siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Nama Siswa
AD AL AN AT ATN AR AV AZ BR FZ MA PU RO ROI RY SA SAB SU SY TA TR YU YF YY Jumlah Rata-rata Jumlah siswa minimal cukup aktif Presentase
Skor Keaktifan 100 83 83 83 83 75 83 75 92 92 83 75 83 83 92 83 75 92 75 92 50 83 75 83 1973 82 23 95,8 %
Kategori Sangat Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Cukup Aktif Aktif Cukup Aktif Sangat Aktif Sangat Aktif Aktif Cukup Aktif Aktif Aktif Sangat Aktif Aktif Cukup Aktif Sangat Aktif Cukup Aktif Sangat Aktif Kurang Aktif Aktif CukupAktif Aktif Aktif
Berdasarkan data penghitungan hasil keaktifan belajar siswa siklus II, terdapat 1 siswa (4,2%) termasuk kategori kurang aktif dari 24 siswa, 6 siswa (25%) termasuk dalam kategori cukup aktif, 11 siswa (45,8%) termasuk dalam kategori aktif, dan ada 6 siswa (25%) termasuk dalam kategori sangat aktif. Berdasarkan perhitungan tersebut, persentase siswa yang memiliki keaktifan dengan minimal cukup aktif ke atas adalah 95,8% atau ada 23 siswa minimal cukup aktif dari 24 siswa dan rata-rata keaktifan belajar siswa kelas IV adalah 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
dan termasuk kategori aktif. Berikut adalah Tabel 4.4 data perbandingan keaktifan siswa kondisi awal, hasil siklus I dan siklus II dengan target pencapaian.
No 1
Keaktifan Keaktifan siswa
Indikator Rata-rata keaktifan siswa Presentase
Tabel 4.4 Data perbandingan keaktifan Kondisi Target Hasil Awal Siklus I Siklus I 60 70 68 25 %
38%
54,2%
Target Siklus II 71,5
Hasil Siklus II 82
50%
95,8%
Berdasarkan tabel 4.4 di atas terdapat hasil keaktifan siswa pada siklus I rata-rata keaktifan 68 dengan target keaktifan pada siklus I adalah 70 sehinnga keaktifan siswa kelas IV tidak sesuai dengan target dan peneliti melanjutkan pada siklus II. Setelah pembelajaran siklus II dengan menggunakan pendekatan kontekstual diharapkan dapat mencapai target yaitu rata-rata 71,5. Hasil keaktifan dari siklus II adalah 82, sedangkan hasil persentase jumlah siswa yang cukup aktif pada siklus I adalah 54,2%. Setelah pembelajaran siklus II dengan menggunakan pendekatan kontekstual diharapkan dapat mencapai target yaitu 50%. Hasil persentase keaktifan siswa dari siklus II adalah 95,8%. Hasil kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran siklus I dan siklus II sudah meningkat dari target sebelumnya dan dapat dikatakan berhasil, kemudian keaktifan siswa sudah terlihat meningkat secara signifikan dengan menggunakan pendekatan kontekstual, maka peneliti menghentikan proses pembelajaran pada siklus ke II. Gambar 4.1 Grafik Rata-rata Nilai Keaktifan Siswa 100 80 60 Kondisi Awal
40
Siklus I
20
Siklus II
0 Rata-rata keaktifan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
Berdasarkan hasil analisis keaktifan belajar siswa pada gambar grafik 4.1 peningkatan rata-rata keaktifan siswa, tingkatan rata-rata keaktifan belajar siswa mengalami peningkatan dari kondisi awal, siklus I dan juga siklus II. Berikut persentase peningkatan keaktifan belajar dapat dilihat pada gambar grafik 4.2 di bawah ini. 120.00% 95.80% 100.00% 80.00% 54.20% 60.00% 40.00% 25.00% 20.00% 0.00% Peningkatan Presentase Keaktifan Siswa
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Gambar 4.2 Grafik Presentase Keaktifan Siswa
Berdasarkan hasil analisis keaktifan siswa dapat dilihat pada gambar grafik 4.2 di atas, tingkatan persentase keaktifan siswa mengalami peningkatan dari kondisi awal, siklus I dan siklus II. Data awal sebelum menggunakan pendekatan kontekstual rata-ratanya adalah 60 dengan persentase minimal kurang aktif 25 % dan termasuk dalam kategori kurang aktif. Hasil siklus I setelah menggunakan pendekatan kontekstual rata-ratanya menjadi 68 dengan persentase 54,2% termasuk dalam kategori cukup aktif, sedangkan hasil siklus II masih menggunakan pendekatan kontekstual rata-rata yang diperoleh 82 dengan persentase 95,8% termasuk dalam ketegori aktif.
4.2.2 Hasil Belajar 4.2.2.1 Kondisi awal Peneliti melihat hasil ujian tengah semester siswa sebagai acuan peneliti melakukan penelitian untuk meningkatkan hasil belajar. Tabel 4.5 berikut ini adalah data hasil belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
siswa pelajaran matematika dalam hasil nilai ulangan tengah semester tahun pelajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa 24.
Tabel 4.5 Hasil ulangan tengah semester 2016/2017 Ketuntasan (KKM=75) No Nama Siswa Nilai Tidak Lulus Lulus KKM KKM 1. AD 80 V 2. AL 55 V 3. AN 64 V 4. AT 70 V 5. ATN 60 V 6. AR 65 V 7. AV 50 V 8. AZ 55 V 9. BR 55 V 10. FZ 57 V 11. MA 70 V 12. PU 73 V 13. RO 70 V 14. ROI 65 V 15. RY 60 V 16. SA 80 V 17. SAA 70 V 18. SU 78 V 19. SY 74 V 20. TA 77 V 21. TR 73 V 22. YU 57 V 23. YF 70 V 24. YY 72 V Jumlah 1600 Rata-rata Nilai 66,7 Jumlah Siswa 4 20 mencapai KKM Presentase mencapai 16,7% 83,3% KKM
Berdasarkan data nilai ulangan tengah semester matematika tahun pelajaran 2016/2017 digunakan sebagai kondisi awal hasil belajar siswa, yang sudah lulus KKM hanya 4 siswa (16,7 %) sedangkan diketahui bahwa siswa yang belum lulus KKM ada 20 siswa (83,3 %). Rata-rata nilai belajar siswa kelas IV adalah 66,7 sedangkan KKM di sekolah tersebut adalah 75.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
4.2.2.2 Siklus I Hasil belajar siswa diukur dengan memberikan soal hasil belajar yang berupa soal pilihan ganda dan diberikan di akhir pertemuan kedua siklus I. Tabel 4.6 Data hasil belajar siklus I Ketuntasan (KKM=75) No Nama Siswa Nilai Tidak Lulus Lulus KKM KKM 1. AD 90 V 2. AL 70 V 3. AN 70 V 4. AT 84 V 5. ATN 45 V 6. AR 75 V 7. AV 70 V 8. AZ 90 V 9. BR 75 V 10. FZ 45 V 11. MA 80 V 12. PU 75 V 13. RO 70 V 14. ROI 65 V 15. RY 55 V 16. SA 90 V 17. SAA 75 V 18. SU 90 V 19. SY 65 V 20. TA 95 V 21. TR 60 V 22. YU 80 V 23. YF 80 V 24. YY 70 V Jumlah 1764 Rata-rata Nilai 73,5 Jumlah Siswa 10 14 mencapai KKM Presentase 41,6% 58,3 % mencapai KKM
Berdasarkan hasil penghitungan data hasil belajar siklus I pada tabel di atas terdapat 14 siswa (58,3 %) yang lulus KKM dan 10 siswa (41,6%) yang belum lulus KKM. Rata-rata hasil belajar siklus I adalah 73,5. Data tersebut membuktikan siswa dapat memahami materi yang disampaikan oleh peneliti dengan pendekatan kontekstual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
4.2.2.3 Siklus II Pemahaman siswa diukur dengan memberikan soal hasil belajar di akhir pertemuan kedua siklus kedua. Tabel 4.7 Data hasil belajar siklus II.
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
Nama Siswa
AD AL AN AT ATN AR AV AZ BR FZ MA PU RO ROI RY SA SAA SU SY TA TR YU YF YY Jumlah Rata-rata Nilai Jumlah Siswa mencapai KKM Presentase mencapai KKM
Nilai 80 85 70 85 50 55 85 90 75 78 85 55 15 90 50 85 90 80 85 90 75 85 80 80 1798 75
Ketuntasan (KKM=75) Tidak Lulus Lulus KKM KKM V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
18
6
75%
25%
Berdasarkan hasil penghitungan data hasil belajar siklus II terdapat 18 siswa (75 %) yang sudah lulus KKM dan ada 6 siswa (25%) yang belum lulus KKM. Rata-rata hasil belajar siswa siklus II adalah 75. Hal tersebut membuktikan bahwa siswa dapat memahami materi yang disampaikan oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Berdasarkan perencanaan awal, hasil siklus I, dan hasil siklus II yang meliputi hasil belajar siswa akan dibandingkan oleh peneliti. Tabel 4.8 berikut merupakan perbandingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
hasil belajar siswa mulai dari kondisi awal, hasil siklus I dan siklus II dengan target pencapaian. No 1
Tabel 4.8 Perbandingan hasil belajar Kondisi Target Hasil Awal Siklus I Siklus I nilai 66,7 70 73,5
Perubahan
Indikator
Hasil Belajar
Rata-rata ulangan Presentase Jumlah siswa yang mencapai KKM
16,7%
30%
58,3%
Target Siklus II 75
Hasil Siklus II 75
40%
75%
Berdasarkan hasil perbandingan hasil belajar siswa dilihat pada tabel dengan rata-rata ujian tengah semester pada kondisi awal adalah 66,7. Setelah pembelajaran siklus I menggunakan pendekatan kontekstual diharapkan nilai siswa kelas IV dapat mencapai target 70, pada hasil belajar dari siklus I adalah 73,5. Hasil belajar siswa dengan indikator persentase jumlah siswa yang mencapai kkm pada kondisi awal adalah 16,7%. Setelah pembelajaran siklus I menggunakan pendekatan kontekstual dengan harapan dapat mencapai target yaitu 30%, dan pada kenyataannya hasil belajar dari siklus I adalah 58,3%. Hasil belajar siswa pada siklus I adalah 73,5 setelah pembelajaran siklus II menggunakan pendekatan kontekstual diharapkan dapat mencapai target 75 pada
hasil
belajar dari siklus II adalah 75. Hasil belajar siswa dengan indikator persentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus I adalah 58,3%. Setelah pembelajaran siklus II menggunakan pendekatan kontekstual diharapkan dapat mencapai target yaitu 40%, dan hasil belajar dari siklus II menggunakan pendekatan kontekstual adalah 75%. Berdasarkan hasil kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual, peneliti menyimpulkan bahwa proses pembelajaran mulai dari siklus I hingga siklus II sudah meningkat dari target yang telah ditentukan dan dapat dikatakan berhasil. Kendala dan kekurangan dalam proses pembelajaran sudah diperbaiki oleh peneliti dan sudah terlihat peningkatan hasil belajar siswa secara signifikan dengan menggunakan pendekatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
kontekstual, maka dari itu peneliti menghentikan penelitian sampai pada siklus II. Berikut adalah gambar grafik 4.3 untuk melihat peningkatan rata-rata hasil belajar siswa dan digunakan untuk melihat persentase tingkatan jumlah siswa yang mencapai KKM.
76 74 72 70 Kondisi Awal
68
Siklus I
66
Siklus II
64 62 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Gambar 4.3 Grafik Rata-rata Hasil Belajar
75%
80.00% 70.00% 60.00%
58.30%
50.00% 40.00% 30.00% 20.00%
16.70%
10.00% 0.00% Presentase Hasil Belajar Siswa Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II
Gambar 4.4 Grafik Presentase Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan hasil analisis hasil belajar siswa dan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM, pada gambar bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa dan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat dari kondisi awal, siklus I dan siklus II. Nilai KKM mata pelajaran matematika di SD Negeri Caturtunggal I adalah 75.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
4.3 Pembahasan
Peneliti melakukan penelitian tindakan kelas, pada penelitian tindakan kelas ini terdapat dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua siklus yang diujikan kepada siswa kelas IV di SD Negeri Caturtunggal I pada tahun ajaran 2016/2017. Ada dua variabel yang digunakan oleh peneliti yaitu hasil belajar dan keaktifan siswa. Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh peneliti bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan keaktifan siswa pada kelas IV dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Komala (2011: 6) menyatakan bahwa pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar dan mengajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan anatara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan mereka. Penelitian yang telah dilakukan di kelas IV SD Negeri Caturtunggal I tahun ajaran 2016/2017 diperoleh data memgenai langkah-langkah pendekatan kontekstual, keaktifan siswa dan hasil belajar. Data kondisi awal hasil belajar siswa dilihat dari Hasil Ujian Tengah Semester tahun 2016/2017 dan hasil belajar diperoleh melalui evaluasi hasil belajar siklus I dan siklus II. Sedangkan untuk mendapatkan data keaktifan siswa, peneliti menggunakan lembar kuesioner yang diberikan sebelum melakukan penelitian dan sesudah melakukan penelitian. Berikut adalah penjabaran dari masing-masing variabel yang telah diteliti: 4.3.1 Penerapan Pendekatan Kontekstual
Pada penelitian ini peneliti menerapkan pendekatan kontekstual pada setiap pertemuan yaitu siklus I dan siklus II. Penelitian ini menggunakan pendekatan kontekstual yang terdiri dari 6 tahap yaitu tahap 1: konstruktivisme; tahap 2: inkuiri; tahap 3: bertanya; tahap 4: masyarakat belajar; tahap 5: pemodelan; tahap 6: refleksi dan tahap 7: penilaian nyata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Pada siklus I yang dilakukan dua kali pertemuan, pertuan pertama dilaksanakan pada tanggal 3 Oktober 2016 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 4 Oktober. Siklus II dilaksanakan oleh peneliti sama dengan siklus I yaitu dua kali pertemuan, pertemuan yang pertama dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2016 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober 2016. Langkah-langkah pembelajaran mengunakan pendekatan kontekstual sudah dijelaskan di bab II. Sehingga langkah-langkah pembelajaran pada siklus II hampir sama dengan pembelajaran di siklus I, yang membedakan adalah indikator dan tujuan pembelajaran. Pada pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual siswa dijelaskan mengenai pengertian dari pendekatan kontekstual yang artinya adalah siswa diberikan contoh kongkrit mengenai materi pembulatan dan penaksiran serta menganalisis kegunaan materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Tujuannya dari pembelajaran ini siswa diharapkan aktif mencari tahu kegunaan materi yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga siswa dapat memahami materi pada setiap pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual yang sebelumnya peneliti melakukan observasi bahwa ternyata guru menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi. Berikut adalah langkah-langkah pendekatan kontekstual yang dilakukan pada siklus I dan Siklus II : 1. Siklus I Pertemuan Pertama Pertemuan pertama siklus I peneliti melaksanakan penelitian untuk pertama kali yang dilakukan sesuai dengan RPP yang sudah dibuat. Pada pertemua pertama peneliti membahas mengenai konsep pembulatan dengan meminta siswa menganalisis kasus yang terjadi pada kehidupan sehari-hari. Peneliti melakukan pembukan meliputi siswa diminta untuk berdoa, absensi dan mengkondisikan siswa. Sebelum peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
siswa diberikan motivasi berupa menyanyi dengan lirik yang sudah diubah oleh peneliti. Peneliti melakukan apersepsi dengan menampilkan gambar harga buah denga harga yang belum dibulatkan kemudian peneliti memberikan pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan siswa yang dimiliki sebelumnya. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran agar siswa mengetahui materi yang akan dipelajari. Pada tahap konstruktivisme siklus I pertemuan pertama peneliti akan menjelaskan konsep pembulatan dengan memberikan kasus seperti ini “Jika ibu guru ingin membeli buku tulis tetapi harganya adalah 2.725 rupiah, kemudian ibu membayarkannya dengan uang sebesar 3.000 rupiah, kemudian kembalian yang diberikan oleh penjual sejumlah 300 rupiah. Mengapa bisa demikian?“. Peneliti memberikan pertayaan pada tahap ini karena konstruktivisme adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman. Sehingga peneliti memberikan kasus yang biasa ditemui siswa dalam kehidupan sehari-hari agar siswa tidak asing dengan pertanyaan yang telah disampaikan. Berikut adalah gambar 4.5 kegiatan siswa sedang melakukan tahap konstruktivisme.
Gambar 4.5 Menjawab pertanyaan
Gambar 4.5 tersebut menunjukkan bahwa siswa sedang melakukan konstruktivisme dengan guru memberikan sebuah kasus kemudian siswa diminta untuk mengkaitkan dengan materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
Setelah kegaiatan konstruktivisme, peneliti meminta siswa untuk berkelompok setiap kelompok terdiri dari empat siswa. Pembagian kelompok dilakukan dengan cara berhitung mulai dari siswa yang duduk paling belakang. Siswa diminta untuk mendiskusikan mengenai konsep pembulatan menggunakan proses Inkuiri yaitu rumusan masalah, membuat hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data dan menyimpulkan. Inkuiri artinya proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berfikir secara sistematis. Pengetahuan bukanlah sejumlah fakta hasil dari mengingat, akan tetapi hasil dari proses menemukan sendiri. Pada tahap ini siswa diberikan rumusan masalah berupa pertanyaan “apa pengertian dari pembulatan?“ kemudian siswa diminta menjawab sebagai hipotesis sementara, namun tidak menjawab pertanyaan dikarenakan belum mengetahui konsep pembulatan sama sekali. Selanjutnya siswa diminta untuk membaca LKS yang berupa pengertian pembulatan, langkah-langkah membulatkan sebagai kegiatan mengumpulkan data. Siswa diminta untuk mengamati cara mengunakan media tabel pembulatan kemudian setiap kelompok dibagikan media berupa tabel pembulatan sebagai bantuan untuk membulatkan bilangan yang ada dalam LKS hal ini merupakan kegiatan menganalisis data. Siswa diminta untuk mencatat semua hasil diskusi untuk menyimpulkan dalam kelompok konsep pembulatan menggunakan bahasanya sendiri dan diminta untuk menyampaikan cara membulatkan sebagai kegiatan menyimpulkan, namun kesimpulan yang dibuat siswa masih salah dalam membulatkan ke ratusan dan ke puluhan dikarenakan siswa kurang teliti. Berikut adalah gambar 4.6 salah satu kegiatan inkuiri pada pertemuan pertama siklus I.
Gambar 4.6 Siswa menyimpulkan konsep pembulatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
Gambar 4.6 tersebut menunjukkan bahwa siswa sedang melakukan tahap inkuiri dengan menyimpulkan konsep pembulatan dalam kelompok dan siswa diminta untuk menjelaskan cara membulatkan melalui konsep yang sudah dipahami. Setelah kegiatan inkuiri dilaksanakan secara kelompok siswa diberikan pertanyaan mencongak 1) bulatkan bilangan 4272 ke puluhan terdekat, 2) bulatkan bilangan 2893,8 ke satuan terdekat dan 3) bulatkan bilangan 7284 ke ratusan terdekat. Pertanyaan tersebut diberikan untuk mengetahui cara siswa membulatkan dengan mengerjakan soal. Peneliti melakukan tahap bertanya, agar dapat dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan suatu individu sedangkan menjawab pertanyaan mencerminkan kemampuan seseorang dalam berfikir. Dalam suatu pembelajaran yang produktif kegiatan bertanya akan sangat berguna yaitu untuk menggali informasi tentang kemampuan siswa dalam penguasaan materi pelajaran, membangkitkan motivasi siswa untuk belajar, merangsang keingin tahuan siswa terhadap sesuatu, memfokuskan siswa pada sesuatu yang diinginkan dan membimbing siswa untuk menemukan atau menyimpulkan sesuatu. Untuk mengetahui kebenaran konsep yang telah diterima siswa, peneliti memberikan pertanyaan
“jika kita akan membeli sesuatu
dengan harga yang pecahan rupiahnnya tidak ada maka harga tersebut harus kita apakan?”. Namun ternyata ada tiga kelompok yang masih belum paham mengenai konsep pembulatan sehingga peneliti menjelaskan kembali konsep pembulatan secara detail kepada tiga kelompok tersebut. Berikut adalah gambar 4.7 sebagai kegiatan bertanya.
Gambar 4.7 Siswa menjawab pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
Gambar 4.7 menunjukkan untuk mengetahui konsep pembulatan yang telah diterima siswa, guru memberikan pertanyaan kemudian dijawab oleh siswa. Pertanyaan mengenai konsep pembulatan dan cara membulatan sebagai refleksi siswa mengenai konsep yang telah diterima. Kegiatan selanjutnya adalah setiap kelompok maju ke depan untuk mendemonstrasikan konsep pembulatan dan menyampaikan jawaban dari hasil diskusi. Sedangkan kelompok lain memberikan tanggapan atas kebenaran dari konsep yang sudah didemonstrasikan. Kegiatan ini adalah kegiatan kontekstual tahap masyarakat belajar bertujuan agar hasil pembelajaran diperoleh melalui kerjasama dengan orang lain dengan memberikan kritik dan saran untuk melengkapi konsep yang sudah diterima.
Gambar 4.8 Kegiatan belajar masyarakat
Gambar 4.8 menunjukkan kegiatan masyarakat belajar melalui memberikan kritik dan saran mengenai konsep pembulatan yang telah disampaikan oleh salah satu kelompok. Pertemuan pertama siklus I peneliti menampilkan media untuk mempermudah siswa dalam memahami konsep pembulatan. Peneliti menjelaskan kembali konsep pembulatan menggunakan media tabel pembulatan. Peneliti menjelaskan terlebih dahulu pengertian pembulatan, selanjutnya peneliti menjelaskan konsep pembulatan menggunakan media tabel pembulatan. Konsep yang disampaikan oleh peneliti sama dengan materi yang ada pada lembar kerja siswa yang sudah dibuat oleh peneliti sebelumnya. Berikut adalah penjelasan peneliti menggunakan media tabel pembulatan di kelas IV. 1. Bulatkan bilangan 3752 ke ribuan terdekat Jika 3 angka terakhir kurang dari 500 maka dibulatkan ke bawah menjadi 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
Jika 3 angka terakhir lebih dari atau sama dengan 500 maka dibulatkan ke atas menjadi bertambah 1 ribuan (1000) Jadi hasil pembulatan dari 3752 ke ribuan terdekat adalah 4000 2. Bulatkan bilangan 3752 ke ratusan terdekat Jika 2 angka terakhir kurang dari 50 maka dibulatkan ke bawah menjadi 0 Jika 2 angka terakhir lebih dari atau sama dengan 50 maka dibulatkan ke atas menjadi bertambah 1 ratusan (100) Jadi hasil pembulatan dari 3752 ke ratusan terdekat adalah 3800 3. Bulatkan bilangan 3752 ke puluhan terdekat Jika 1 angka terakhir kurang dari 5 maka dibulatkan ke bawah menjadi 0 Jika 1 angka terakhir lebih dari atau sama dengan 5 maka dibulatkan ke atas menjadi bertambah 1 puluhan (10) Jadi hasil pembulatan dari 3752 ke puluhan terdekat adalah 3750 4. Bulatkan bilangan 3752,6 ke satuan terdekat Jika bilangan di belakang koma kurang dari 5 maka dibulatkan ke bawah menjadi 0 Jika bilangan di belakang koma lebih dari atau sama dengan 5 maka dibulatkan ke atas menjadi bertambah 1 satuan (1) Jadi hasil pembulatan dari 3752,6 ke satuan terdekat adalah 3753
Gambar 4.9 Menunjukkan tahap konfirmasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
Pada gambar 4.9 ini peneliti memberikan konfirmasi atas hasil diskusi siswa mengenai konsep melalui tahap pemodelan dengan mempraktikkan menggunakan media yang telah ditampilkan. Setelah tahap pemodelan dilakukan, siswa diberi kesempatan jika ada yang ingin ditanyakan. Siswa juga diminta untuk mengumpulkan LKS yang sudah diberikan oleh guru. Siswa diberikan soal evaluasi sebagai bagian dari penilaian otentik. Tahap penilaian otentik bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan oleh siswa. Tahap ini peneliti menyusun penilaian berupa kognitif melalui mengerjakan lembar kerja siswa, penilaian afektif melalui menilai keaktifan siswa ketika berdiskusi dan penilaian psikomotorik melalui menilai cara siswa mendemonstrasikan konsep pembulatan.
Gambar 4.10 Penilaian kognitif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
Gambar 4.10 menunjukkan penilaian otentik yaitu berupa penilaian kognitif dengan mengerjakan soal. Penilaian ini akan menjadi bukti untuk melihat perkembangan kognitif siswa melalui mengerjakan soal. Peneliti
melakukan
refleksi
pada
pertemuan
pertama
yaitu
pembelajaran
menggunakan pendekatan kontekstual sudah sesuai dengan RPP yang telah disusun dan kegiatan belajar sesuai dengan langkah-langkah pendekatan kontekstual. Namun dalam pertemuan ini siswa kelas IV masih asik bermain dengan teman sebangku atau bermain bola sehingga menggangu siswa yang lainnya untuk belajar yang menyebabkan kondisi dalam kelas tidak kondusif. Pada pertemuan pertama peneliti
masih
kesulitan dalam
mengkondisikan siswa karena siswa belum terbiasa dengan kegiatan belajar secara diskusi. Dari hasil refleksi tersebut, peneliti juga menemukan kesulitan siswa ketika memahami konsep sehingga dapat diperbaiki dalam pertemuan berikutnya dengan mengacak anggota kelompok dan memberikan bimbingan secara kelompok. Refleksi yang dilakukan siswa dengan menjawab pertanyaan yaitu 1) tulislah langkahlangkah kegiatan belajar yang sudah kamu lakukan pagi ini, 2) tuliskan apa yang sudah kamu pahami dan yang belum kamu pahami dan 3) jika saya belum paham dengan materi yang disampaikan maka saya akan. Refleksi ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual dan pemahaman siswa mengenai konsep pembulatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
Gambar 4.11 Kegiatan refleksi siklus I pertemuan pertama
Gambar 4.11 menunjukkan kegiatan refleksi denga menuliskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran, materi yang belum dipahami dan tindakan jika belum memahami konsep pembulatan.
Pertemuan Kedua Pertemuan kedua siklus I peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan RPP yang sudah dibuat sebelumnya. Pembahasan materi pada pertemuan kedua masih membahas konsep pembulatan dengan memberikan contoh kongkrit manfaat pembulatan bagi kehidupan sehari-hari. Peneliti melakukan pembukan meliputi siswa diminta untuk berdoa, absensi dan mengkondisikan siswa. Peneliti memberikan motivasi untuk siswa berupa tepuk semangat. Apersepsi yang dilakukan yaitu dengan memberikan pertanyaan “Apakah arti dari pembulatan berdasarkan yang telah kita pelajari sebelumnya?“. Pertanyaan tersebut untuk mengetahui sejauh mana siswa ingat materi yang sudah dipelajari sebelumnya. Peneliti juga menyampaikan tujuan pembelajaran “anak-anak hari ini kita akan belajar tentang manfaat pembulatan dikehidupan sehari-hari“ tujuan disampaikan agar siswa mengetahui materi yang akan dipelajari. Peneliti memberikan pertanyaan “apa yang kalian lakukan jika akan membeli barang dengan harga yang tidak sesuai dengan pecahan rupiah yang ada di Indonesia?” di awal pembelajaran untuk mengetahui konsep pembulatan yang sudah dipelajari sebelumnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
tahap ini disebut dengan konstruktivisme. Siswa diberi kesempatan untuk menjawab atas pertanyaan yang telah diberikan. Siswa diminta untuk mengamati tabel pembulatan untuk merangsang ingatan “coba sekarang lihat tabel ini apakah kalian masih ingat bagimana cara membulatkan?“. Tahap konstruktivisme dipertemuan kedua peneliti tidak hanya memberikan pertanyaan lisan namun juga menyajikan soal untuk dijawab siswa, berikut adalah soal yang diberikan siswa 1) angka 6241 dibulatkan ke ratusan, 2) angka 7257 dibulatkan ke ribuan, 3) angka 7242,1 dibulatkan ke satuan dan 4) angka 2983 dibulatkan ke puluhan. Siswa diminta untuk berkelompok setiap kelompok terdiri dari empat siswa. Untuk membuat kelompok dibuat dengan cara berhitung mulai dari siswa duduk paling depan agar setiap siswa dapat merasakan berkelompok dengan teman yang berbeda pada kelompok sebelumnya. Tujuan siswa berkelompok yaitu untuk mendiskusikan manfaat pembulatan dengan menggunakan proses inkuiri. Siswa diberi pertanyaan oleh guru “mengapa harus ada pembulatan dalam kehidupan kita?” pertanyaan tersebut bagian dari kegiatan rumusan masalah. Siswa diminta untuk membuat hipotesis atau jawaban sementara. Siswa diminta untuk membaca materi pembulatan yang sudah diberikan sebelumnya kegiatan ini dilakukan untuk memberikan petunjuk jika masih ada siswa yang lupa mengenai konsp pembulatan. Siswa diminta untuk mengamati beberapa daftar harga dan daftar nilai sebagai kegiatan mengumpulkan data. Siswa diminta untuk menganalisis manfaat pembulatan berdasarkan pengamatan secara berkelompok dan mencatat hasil diskusi sebagai kegiatan menganalisis data, kebanyakan siswa memberikan jawaban bahwa manfaat pembulatan untuk menyederhanakan bilangan agar mempermudah dalam kegiatan jual beli atau menghitung. Siswa diminta untuk membuat kesimpulan berdasarkan hasil diskusi kelompok untuk kegiatan menyimpulkan. Berikut adalah salah satu gambar 4.12 proses inkuiri dengan mengumpulkan data melalui pengamatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
Gambar 4.12 Mengumpulkan data melalui pengamatan
Gambar 4.12 salah satu data yang diamati siswa untuk kegiatan mengumpulkan data. Data yang diberikan adalah brosur yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa tidak asing dengan contoh-contoh yang telah diberikan oleh peneliti. Selain menyampaikan materi dengan memberikan contoh kongkrit, siswa diberi motivasi agar semakin semangat dalam mempelajari matematika. Peneliti memberikan motivasi yaitu “anak-anak ternyata matematika itu bukan pelajaran yang sulit seperti yang kalian bayangkan pada setiap materi dalam matematika bermanfaat bagi kehidupan kita. Konsep pembulatan yang sudah kita pelajari bermanfaat untuk menyederhanakan bilangan. Contohnya adalah ketika kita akan membeli suatu barang, harga barang tersebut bisa dibulatkan terlebih dahulu untuk mempermudahkan kita dalam membayar”. Motivasi ini memberikan dorongan bagi siswa bahwa matematika sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Siswa juga diminta untuk membuat mind map tentang pembulatan dan manfaat pembulatan. Membuat mind map dilakukan untuk mempermudah siswa dalam memahami konsep pembulatan dan manfaat pembulatan hal ini sebagai kegiatan masyarakat belajar karena siswa juga diminta untuk mempersentasikan hasil mind map yang sudah dibuat secara individual. Berikut adalah gambar 4.13 hasil mind map yang sudah dibuat siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
Gambar 4.13 Hasil mind map
Gambar 4.13 merupakan mind map yang sudah dibuat siswa, isi dari mind map tersebut adalah pengertian pembulatan, cara membulatkan dan manfaat membulatkan. Selanjutnya siswa diminta untuk mengerjakan LKS menggunakan media Tabel Pembulatan hal ini bagian dari pemodelan. Siswa bersama guru mencocokan soal yang sudah di kerjakan. Siswa juga diberikan kesempatan untuk bertanya kemudian siswa diminta untuk mengumpulkan LKS yang sudah dikerjakan. Peneliti memberikan penguatan mengenai manfaat pembulatan dalam kehidupan sehari-hari dengan memberikan contoh kongkrit agar siswa semakin paham. Penguatannya sebagai berikut “Manfaat pembulatan adalah memudahkan perhitungan. Sebagai contoh, jika kita akan membeli aqua seharga Rp 3.455 yang perlu kita lakukan adalah membulatkan harga tersebut untuk memudahkan kita untuk membayar dan bisa digunakan untuk menyederhanakan nilai ulangan, seperti membulatkan nilai 80,9 menjadi 81“. Peneliti memberikan soal evaluasi siklus I yang sudah divalidasi sebelumnya yang harus dikerjakan siswa untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai konsep pembulatan. Penilaian otentik dilakukan meliputi penilaian kognitif dengan mengerjakan soal, penilaian afektif dengan memberikan penilaian keaktifan siswa dalam menyelesaikan tugas dan penilaian psikomotorik dengan memberikan penilai terhadap mind map yang telah dibuat siswa. Berikut adalah gambar 4.14 salah satu dari penilaian otentik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
Gambar 4.14 Penilaian otentik siklus I pertemuan kedua
Gambar 4.14 adalah penilaian psikomotorik dengan membuat mind map yang sudah disusun oleh siswa secara individual. Di akhir siklus I pertemuan kedua siswa diminta menjawab refleksi sebagai berikut 1) tulislah langkah-langkah kegiatan belajar yang sudah kamu lakukan pagi ini, 2) tuliskan apa yang sudah kamu pahami dan yang belum kamu pahami dan 3) jika saya belum paham dengan materi yang disampaikan maka saya akan. Refleksi ini dilakukan sebagai evaluasi untuk peneliti untuk mengetahui sikap siswa ketika belum memahami materi, sehingga peneliti bisa memposisikan diri agar siswa tidak takut untuk bertanya. Berikut adalah gambar 4.15 yang menunjukkan refleksi siswa.
Gambar 4.15 Refleksi siswa siklus I pertemuan kedua
Gambar 4.15 menunjukkan refleksi siswa setelah mempelajari manfaat pembulatan. Dari refleksi tersebut menunjukkan bahwa siswa sudah memahami konsep pembulatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
Keaktifan siswa diukur menggunakan lembar kuesioner dengan membagikan kuesioner kepada setiap siswa sebelum pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual, akhir siklus I dan di akhir siklus II. Kuesioner disusun berdasarkan 3 indikator keaktifan siswa yang dibagi lagi menjadi 12 sub indikator. Indikiator keaktifan yang pertama adalah turut serta dalam
melaksanakan tugas belajar sedangkan sub indikator pertama yaitu 1) mencatat materi pada saat pembelajaran berlangsung, 2) tidak ramai atau bermain bersama teman saat kegiatan belajar di kelas, 3) mengerjakan tugas kelompok atau mengerjakan LKS, 4) mengerjakan soal di akhir pembelajaran, 5) mengerjakan PR. Indikator kedua adalah berusaha mencari informasi untuk memecahkan masalah sedangkan sub indikator kedua yaitu 6) membaca buku sebagai referensi, 7) diskusi dalam kelompok, 8) menggunakan media tabel pembulatan dan garis penaksiran untuk memecahkan soal matematika. Indikator ketiga adalah siswa terlibat dalam proses tanya jawab sedangkan sub indikator ketiga yaitu 9) bertanya kepada guru saat tidak memahami soal atau materi, 10) bertanya kepada teman saat tidak memahami soal atau materi, 11) menjawab pertanyaan dari guru dan 12) menjawab pertanyaan dari teman. Setelah pembagian kuesioner keaktifan siswa mulai nampak di siklus I dan siklus II yang sebelumnya belum nampak di kondisi awal. Pada kondisi awal tampak keaktifan presentase 25% atau sebanyak 5 siswa kategori minimal cukup aktif dan presentase 66,7% atau 16 siswa masuk dalam kategori kurang aktif. Keaktifan belajar siswa saat pembelajaran mengalami peningkatan dari kondisi awal ke siklus I dengan diterapkannya pendekatan kontekstual. Pada kegiatan pembelajaran siklus I tampak presentase 54,3% atau 13 siswa termasuk minimal cukup aktif dalam pembelajaran sudah mengikuti kegiatan belajar sampai tahap refleksi, meskipun masih ada prsentase sebanyak 45,7% atau 11 siswa yang tidak memperhatikan atau ramai. Hasil keaktifan pada siklus I pertemuan pertama siswa masih belum terbiasa mendapatkan kasus di awal pembelajaran dan menemukan konsep sendiri sehingga siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
masih bingung tujuan peneliti memberikan contoh kongkit dengan konsep pembulatan, kegiatan tersebut menyebabkan keaktifan menurut teori mengenai berusaha mencari informasi untuk memecahkan masalah belum tercapai. Di siklus I keaktifan siswa belum nampak pada setiap sesi kegiatan seperti siswa yang pendiam tidak mau bertanya kepada teman atau guru ketika belum memahami konsep karena belum terbiasa dengan kegiatan belajar menggunakan pendekatan kontekstual sehingga siswa tersebut lebih memilih untuk diam, kegiatan tersebut menyebabkan keaktifan berdasarkan teori mengenai siswa terlibat dalam proses tanya jawab belum tercapai. Pertemuan pertama di siklus I pengerjaan soal adalah siswa yang pintar. Pada saat pembagian kelompok ada satu siswa yang tidak mau berkelompok namun siswa tersebut termasuk aktif karena disetiap sesi ia mau bertanya, mencatat materi dan mengerjakan soal secara mandiri. Ketika kegiatan demonstrasi mengenai konsep pembulatan tidak ada siswa yang maju untuk mendemonstrasikan konsep pembulatan. Belum meningkatnya keaktifan pada siklus I pertemuan pertanya disebabkan siswa masih kebingungan dengan arahan peneliti karena belum terbiasa dengan kegiatan belajar menggunakan pendekatan kontekstual sehingga keaktifan yang yang diharapkan belum nampak terbukti ketika langkah inkuiri ada enam siswa yang tidak mengerti tujuan pembelajaran di pertemuan pertama siklus I. Berdasarkan teori keaktifan mengenai turut serta dalam melaksanakan tugas belajar dan berusaha mencari informasi untuk memecahkan masalah telah tercapai terbukti bahwa hasil keaktifan pada siklus I pertemuan kedua ada 13 siswa yang sudah melakukan tanya jawab dan membaca buku sebagai referensi untuk membantu memahami konsep pembulatan. Satu siswa yang tidak mau diskusi di pertemuan pertama menjadi mau dipertemuan kedua siklus I dan juga ada sudah ada 3 siswa yang mau menjawab soal mencongak di depan kelas tanpa di tunjuk. Di pertemuan kedua ini siswa aktif melakukan tanya jawab, mengerjakan soal, menggunakan media untuk menyelesaikan soal. Ketika kegiatan presentasi dimulai baru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
ada 2 kelompok yang mau mempresentasikan konsep yang sudah dipelajari. Keaktifan di pertemuan kedua siklus I mulai meningkat karena siswa sudah mulai mengerti arah kegiatan belajar yang dilaksanakan terbukti ketika pembagian kelompok ada sepuluh siswa yang sudah mengetahui kegunaan diskusi yaitu untuk membahas manfaat pembulatan sehingga siswa sudah mulai untuk melakukan tanya jawab dan membaca buku referensi. Peneliti mengukur hasil belajar siswa menggunakan soal hasil belajar yang diberikan pada akhir siklus I dan siklus II. Siswa mengerjakan soal pilihan ganda yang berjumlah 20 soal. Hasil belajar diperoleh dari soal yang telah dikerjakan oleh siswa dan sudah dikoreksi oleh peneliti. Di SD Negeri Caturtunggal I menetapkan nilai KKM untuk mata pelajaran matematika yaitu 75. Hasil belajar siswa pada kondisi awal diperoleh dari nilai ulangan tengah semester siswa pada mata pelajaran matematika tahun ajaran 2016/ 2017. Siswa yang belum lulus KKM ada 20 siswa atau (83,3 %) sedangkan yang sudah lulus KKM hanya 4 siswa atau (16,7 %). Setelah peneliti menggunakan pendekatan kontekstual pada pembelajaran matematika hasil belajar siswa menjadi lebih meningkat. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I yaitu 73,5 terdapat 14 siswa yang lulus KKM atau 58,3 % sedangkan 10 siswa (41,6 %) belum lulus KKM. Dari data yang diperoleh refleksi dari peneliti adalah peneliti akan melanjutkan pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual pada siklus II dikarenakan hasil keaktifan siswa pada siklus I tidak sesuai dengan target siklus I yang telah dibuat sebelumnya sehingga perlu adanya perlakukan kembali di siklus II agar keaktifan siswa kelas IV SD Negeri Caturtunggal I meningkat.
Siklus II Pertemuan Pertama Pada siklus II peneliti melakukan perbaikan dengan memperhatikan siswa yang kurang aktif agar terlibat dalam kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
dengan cara peneliti memberikan kesempatan lebih banyak kepada siswa kurang aktif untuk bertanya, menjawab pertanyaan dan presentasi. Pada pertemuan pertama siklus II peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan RPP yang sudah dibuat. Pada pertemuan pertama siklus II peneliti membahas mengenai konsep penaksiran dengan meminta siswa menganalisis kasus yang terjadi pada kehidupan seharihari. Peneliti melakukan pembukaan meliputi siswa diminta untuk berdoa, absensi dan mengkondisikan siswa. Motivasi yang diberikan siswa berupa tepuk semangat sedangkan untuk apersepsi peneliti memberikan pertanyaan yaitu “anak-anak kemarin kita sudah belajar tentang pembulatan, kemudian apakah kalian tahu apa itu penaksiran?“. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran mengenai konsep penaksiran agar siswa mengetahui apa yang akan dipelajari. Peneliti menampilkan sebuah kasus “Dilan membeli nasi seharga Rp 3.750 dan ayam goreng seharga Rp 7.650. Berapa yang harus di bayar Dilan, jika harga nasi dan ayam di taksirkan ke ribuan?” dari kasus tersebut siswa diminta untuk menghitungnya. Siswa diminta untuk menganalisis apakah kasus tersebut bagian dari konsep pembulatan atau penaksiran. Kegiatan konstruktivisme dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari saat ini.
Gambar 4.16 Kegiatan konstruktivisme pertemuan pertama siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Gambar 4.16 menunjukkan kegiatan konstruktivisme denga memberikan kasus mengenai mengenalkan konsep penaksiran kepada siswa. Siswa diminta untuk berkelompok setiap kelompok terdiri dari lima siswa. cara untuk membentuk kelompok siswa diminta untuk mengambil nomor undian. Tujuan pembentukan kelompok agar siswa melakukan diskusi menggunakan proses inkuiri. Siswa diberikan pertanyaan oleh guru “apa yang dimaksud dengan penaksiran kemudian apa hubungannya dengan pembulatan?“ sebagai kegiatan rumusan masalah. Siswa diminta membuat hipotesis sementara dengan membuat jawaban sementara. Siswa diminta untuk mencari tahu tentang penaksiran melalui membaca LKS atau sumber buku yang lainnya sebagai kegiatan mengumpulkan data. Selanjutnya setiap kelompok di bagikan media garis penaksiran yang sudah dijelaskan cara pemakaiannya untuk mempermudah mengerjakan soal. Untuk kegiatan menganalisis data siswa diminta untuk mengerjakan soal mencongak sebagai berikut 1) taksirlah angka berikut 7843 + 4321 ke ribuan terdekat, 2) taksirlah angka berikut 785 - 634 ke ratusan terdekat dan 3) taksirlah angka berikut 57 x 34 ke puluhan terdekat. Kemudian siswa diminta untuk membuat kesimpulan secara kelompok dan mencatat hasil diskusi sebagai kegiatan menyimpulkan. Gambar 4.17 berikut adalah salah satu kegiatan proses inkuiri pada pertemua pertama siklus II.
Gambar 4.17 Kegiatan proses inkuiri di pertemuan pertama siklus II
Gambar 4.17 menunjukkan siswa sedang melakukan menganalisis data dengan mengerjakan soal yang sudah diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
Selanjutnya peneliti menyajikan pertanyaan mengenai perbedaan pembulatan dan penaksiran sebagi kegiatan bertanya, namun ada satu kelompok yang belum paham mengenai perbedaan konsep pembulatan dan penaksiran sehingga peneliti memberikan bimbingan personal kepada kelompok yang belum memahami perbedaan konsep tersebut. Berikut adalah gambar 4.18 yang menunjukkan kegiatan bertanya.
Gambar 4.18 Kegiatan bertanya pertemuan pertama siklus II
Gambar 4.18 menunjukkan kegiatan bertanya sehingga dapat mengetahui siswa yang sudah memahami perbedaan konsep pembulatan dan penaksiran. Siswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi dan hasil dari mengerjakan soal yang telah didiskusikan sebelumnya. Untuk kegiatan masyarakat belajar siswa diminta memberikan tanggapan atas presentasi mengenai perbedaan konsep penaksiran dan pembulatan. Dari kegiatan ini hanya ada satu kelompok yang dapat menjelaskan perbedaan konsep pembulatan dan penaksiran. Siswa diminta untuk mengerjakan lembar kerja siswa dengan bantuan media garis penaksiran yang dibagikan kepada setiap kelompok. Siswa juga diberikan penguatan mengenai konsep pembulatan oleh peneliti dengan bantuan media garis penaksiran sebagai kegiatan pemodelan. Gambar 4.19 menunjukkan kegiatan pemodelan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
Gambar 4.19 Kegiatan pemodelan pertemuan pertama siklus II
Gambar 4.19 menunjukkan bahwa kegiatan pemodelan dengan memberikan media garis penaksiran untuk mempermudah siswa dalam hal memahami konsep dan menyelesaikan masalah. Peneliti melakukan penilaian otentik pada pertemuan pertama siklus II meliputi penilaian kognitif dengan meminta siswa mengerjakan lembar kerja siswa, penilaian afektif dengan memberikan penilaian siswa mengnai keaktifan tanya jawab dan penilaian psikomotorik dengan menilai isi presentasi yang disampaikan siswa dan juga tutur bahasa yang digunakan siswa. Berikut merupakan gambar 4.20 menunjukkan penilaian otentik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
Gambar 4.20 Penilaian kognitif pertemuan pertama siklus II
Gambar 4.20 menunjukkan penilaian otentik berupa mengerjakan soal penaksiran, pada pertemuan ini siswa sudah paham konsep penaksiran terbukti siswa dapat menjawab benar semua pada soal yang telah disajikan. Refleksi dari peneliti adalah memberikan bimbingan individu kepada siswa yang belum memahami konsep dengan memberikan contoh kongkrit lebih banyak dan memberikan latihan soal. Peneliti melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan yang sudah disajikan yaitu 1) tulislah langkah-langkah kegiatan belajar yang sudah kamu lakukan pagi ini, 2) tuliskan apa yang sudah kamu pahami dan yang belum kamu pahami dan 3) jika saya belum paham dengan materi yang disampaikan maka saya akan. Refleksi dilakukan untuk mengetahui keluhan siswa dalam menguasai konsep penaksiran agar menjadi bahan evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
peneliti pada penelitian selanjutnya sehingga dapat membantu siswa dalam memahami konsep penaksiran. Gambar 4.21 berikut adalah refleksi mengenai konsep penaksiran.
Gambar 4.21 menunjukkan siswa menuliskan telah memahami penaksiran melalui refleksi. Melalui refleksi siswa dapat menuliskan sikap selanjutnya jika belum memahami konsep penaksiran.
Pertemuan Kedua Pertemuan kedua siklus II peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan RPP yang sudah dibuat. Pada pertemua kedua siklus II peneliti membahas mengenai manfaat penaksiran dengan meminta siswa menganalisis kasus yang terjadi pada kehidupan sehari-hari. Peneliti melakukan pembukan meliputi siswa diminta untuk berdoa, absensi dan mengkondisikan siswa. Motivasi yang diberikan siswa berupa tepuk semangat sedangkan untuk apersepsi peneliti menanyakan cara menaksirkan. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu “anak-anak hari ini kita akan belajar tentang manfaat penaksiran dalam kehidupan seharihari“. Peneliti memberikan pertanyaan “anak-anak bagaimana jika di matematika tidak ada penaksiran?“, pertanyaan tersebut disajikan untuk kegiatan konstruktivisme. Siswa diminta untuk menjawab namun jawaban yang disampaikan siswa belum ada yang benar. Selanjutnya siswa diminta untuk berkelompok setiap kelompok terdiri dari lima siswa, cara pembentukan kelompok dengan siswa memilih sendiri anggota kelompoknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
Kegiatan berkelompok dilakukan agar siswa melakukan diskusi menggunakan proses inkuiri. Siswa diberi pertanyaan yaitu “apa manfaat penaksiran dalam kehidupan sehari-hari?“ sebagai kegiatan rumusan masalah. Siswa diberi kesempaatan untuk menjawab sebagai kegiatan membuat hipotesis namuan jawaban siswa masih menebak-nebak seperti manfaat penaksiran untuk mempermudah menghitung. Siswa diminta membaca pengertian penaksiran, selanjutnya siswa diminta untuk mengamati nota pembelian makanan yang sudah ditaksirkan sebagai kegiatan mengupulkan data. Siswa diminta untuk menganalisis manfaat penaksiran melalui pengamatan sebagai kegiatan menganalisis data. Siswa diminta untuk menulis hasil diskusi dan diminta untuk membuat kesimpulan dalam kelompok sebagai kegiatan menyimpulkan. Dari kegiatan menyimpulkan siswa dapat menjelaskan manfaat penaksiran yaitu untuk mempermudah jual beli dan mempermudah dalam melakukan perhitungan jika angka perlu dibulatkan. Gambar 4.22 adalah menunjukkan salah satu proses inkuiri.
Gambar 4.22 Mengamati nota
Gambar 4.22 menunjukkan kegiatan menggumpulkan data dengan mengamati nota pembelian. Pada kegiatan bertanya peneliti memberikan motivasi sebagai berikut “anak-anak ternyata penaksiran penting bagi kehidupan sehari-hari, contoh jika tidak ada penaksiran dan pembulatan yang maka kita dapat mengalami kesulitan ketika membayar barang-barang yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
akan dibeli maka dari itu teruslah giat untuk mempelajari matematika karena matematika itu menyenangkan dan bermanfaat bagi kehidupan kita”. Motivasi terus dilakukan agar siswa semangat untuk mengikuti pembelajaran matematika pada pertemuan berikutnya. Siswa diminta untuk membuat rangkuman secara individu tentang penaksiran dan manfaat dari penaksiran dan juga diminta untuk mempresentasikan rangkuman yang telah dibuat. Siswa memberikan kritik dan saran yang sudah dipresentasikan sebagai kegiatan dari masyarakat belajar. Pada kegiatan pemodelan siswa diminta untuk mengerjakan soal dengan bantuan media garis penaksiran.
Gambar 4.23 Kegiatan pemodelan pertemua kedua siklus II
Gambar 4.23 menunjukkan pemodelan pada tahap ini tidak hanya cara menggunakan media namun mempermudahkan siswa dalam menyelesaikan masalah. Penilaian otentik yang dilakukan peneliti pada pertemuan kedua siklus II yaitu penilaian kognitif dengan mengerjakan soal, penilaian afektif dengan memberikan nilai keaktifan siswa dalam menyelesaikan tugas dan penilaian psikomotorik dengan menilai rangkuman manfaat penaksiran dan pembulatan bagi kehisupan sehari-hari. Pada tahap ini siswa juga diminta mengerjakan soal evaluasi yang telah divalidasi sebelumnya untuk melihat perkembangan hasil belajar siswa menggunakan pendekatan kontekstual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
Refleksi dari peneliti adalah peneliti memberikan bimbingan pada setiap kelompok yang belum memahami konsep penaksiran dengan cara menampilkan contoh kongkrit lebih banyak untuk mempermudah siswa dalam memahami konsep. Refleksi pada pertemua kedua sama dengan pertemuan sebelumnya dengan siswa menjawab pertanyaan yang telah disajikan yaitu 1) tulislah langkah-langkah kegiatan belajar yang sudah kamu lakukan pagi ini, 2) tuliskan apa yang sudah kamu pahami dan yang belum kamu pahami dan 3) jika saya belum paham dengan materi yang disampaikan maka saya akan. Gambar 4.24 merupakan hasil refleksi dari kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual.
Gambar 4.24 Refleksi pertemuan kedua siklus II
Gambar 4.24 menunjukkan bahwa siswa sudah mempelajari manfaat penaksiran, sudah memahami konsep pembulatan dan penaksiran berserta manfaatnya dan juga sikap siswa untuk bertanya jika masih belum memahami konsep untuk pertemuan berikutnya. Pada kegiatan pembelajaran siklus II tampak presentase keaktifan sebanyak 95,8% siswa atau 23 siswa sudah termasuk kategori minimal cukup aktif. Dari 23 siswa tersebut sudah melakukan tanya jawab, mengerjakan tugas dan memecahkan masalah dengan membaca buku atau menggunakan media. Berdasarkan teori keaktifan yaitu turut serta dalam melaksanakan tugas belajar, berusaha mencari informasi untuk memecahkan masalah dan siswa terlibat dalam proses tanya jawab pada pertemuan pertama siklus II yaitu ada empat kelompok yang sudah melaksanakan keaktifan menurut teori terbukti ketika kegiatan inkuiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
keempat kelompok tersebut melakukan semua langkah-langkah inkuiri dan melakukan tanya jawab di kegiatan bertanya. Keaktifan pada siklus II pertemuan pertama sudah nampak karena rasa ingin tahu siswa mengenai hubungan pembulatan dan penaksiran cukup besar terbukti siswa saling bertukar buku referensi antar kelompok agar memahami konsep penaksiran. Namun ada satu kelompok keaktifannya tidak nampak karena antar siswa dalam kelompok tersebut saling tidak cocok sehingga tidak melakukan kegiatan tanya jawab yang menyebabkan keaktifan tidak nampak dalam kelompok tersebut. Berdasarkan teori keaktifan yaitu turut serta dalam melaksanakan tugas belajar, berusaha mencari informasi untuk memecahkan masalah dan siswa terlibat dalam proses tanya jawab hasil keaktifan siklus II pertemuan kedua semua kelompok berrebut ketika diminta untuk presentasi, kegiatan tersebut menunjukan keaktifan siswa sudah nampak. Siswa sudah terbiasa dengan kegiatan tanya jawab terbukti ketika dipertemuan pertama siklus I siswa sama sekali tidak mau bertanya namun pada siklus II pertemuan kedua siswa sudah bisa bertanya tanpa ada rasa takut. Siswa juga mau menjawab soal mencongak tanpa harus ditunjuk oleh guru. Di kegiatan inkuiri siswa sudah bisa menganalisis data sesuai dengan teori keaktifan mengenai berusaha mencari informasi untuk memecahkan masalah terbukti siswa melakukan pengamatan dan langsung mengetahui hasil
data tersebut yaitu mengetahui manfaat
penaksiaran dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan data yang telah diamati. Dari hasil pembahasan dapat diketahui bahwa penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas IV pada mata pelajaran matematika di SD Negeri Caturtunggal I. Penelitian ini membuktikan bahwa hipotesis dengan menerapkan pendekatan konteksual dapat meningkatkan keaktifan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
Hasil belajar pada siklus II terjadi peningkatan dari siklus I. Nilai rata-rata hasil belajar siswa siklus II yaitu 75 dari 24 siswa, rata-rata tersebut sudah melampaui target dari peneliti. Berdasarkan perolehan nilai siswa, maka yang terdapat 18 siswa (75 %) yang lulus KKM dan ada 6 siswa (25 %) yang belum lulus KKM. Oleh karena rata-rata nilai hasil belajar siswa pada siklus II adalah 75 maka peneliti menghentikan kegiatan pembelajaran pada siklus II. Dari hasil pembahasan di atas, dapat diketahui penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di SD Negeri Caturtunggal I. Dengan hasil penelitian dan pembahasan ini dapat membuktikan bahwa hipotesis tentang penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
Bab V ini membahas tentang kesimpulan, keterbatasan peneliti dan juga saran. Peneliti akan menguraikan pada masing-masing sub bab sebagai berikut.
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini dan pembahasan, yang telah diuraikan pada baba IV, peneliti menyimpulkan bahwa:
5.1.1 Penggunaan pendekatan kontekstual dalam upaya peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika siswa kelas IV SD Negeri Caturtunggal I yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut (a) Konstruktivisme (b) Inkuiri yang terdiri dari rumusan masalah, membuat hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data dan menyimpulkan (c) Bertanya (d) Masyarakat Belajar (e) Pemodelan (f) Refleksi (g) Penilaian Nyata. 5.1.2 Penerapan penggunaan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran matematika siswa kelas IV SD Negeri Caturtunggal I. Hal ini terbukti dari hasil penelitian bahwa meningkatnya keaktifan siswa mulai dari kondisi awal, siklus I dan siklus II yang dapat melampaui target keberhasilan yang sudah ditentukan oleh peneliti. Kondisi awal rata-rata keaktifan belajar siswa yaitu 60 dan termasuk dalam kategori kurang aktif dengan persentase siswa yang minimal cukup aktif adalah 33,3% atau 8 siswa dari 24 siswa. Siklus I rata-rata kektifan siswa sebesar 68 dan termasuk dalam kategori cukup aktif dengan persentase siswa yang minimal cukup aktif adalah 54,2% atau 13 siswa dari 24 siswa. Sedangkan siklus II rata-rata keaktifan siswa sebesar 82 dan termasuk dalam kategori aktif dengan persentase siswa minimal
cukup
aktif
adalah
95,8% 123
atau
23
siswa
dari
24
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
5.1.3 Penerapan penggunaan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas IV SD Negeri Caturtunggal I. Hal ini dapat terbukti bahwa hasil belajar siswa ada peningkatan mulai dari kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat mencapai target keberhasilan yang sudah ditentukan oleh peneliti. Kondisi awal rata-rata hasil belajar siswa yaitu 66,7 dan terdapat 4 siswa (16,7 %) yang lulus KKM (75). Pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa sebesar 73,5 dan terdapat 14 siswa (58,3 %) yang lulus KKM (75). Siklus II rata-rata hasil belajar siswa sebesar 75 dan terdapat 18 siswa (75 %) yang lulus KKM (75).
5.2 Keterbatasan Penelitian Terdapat keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diantaranya: 5.2.1 Penelitian ini sebaiknya menggunakan penilaian kognitif, afektif dan psikomotorik. Penilaian afektif berupa keaktifan siswa dan penilaian kognitif berupa hasil belajar siswa. Di dalam penelitian peneliti sudah membuat kegiatan pembelajaran yang menyinggung psikomotorik dan sudah membuat penilaian psikomotorik dalam RPP namun dalam penelitian ini peneliti tidak membahasa tentang penilaian psikomotorik. 5.2.2 Peneliti melakukan dua kali wawancara dan satu kali observasi pada jangka waktu yang tidak berurutan sehingga data awal yang diperoleh peneliti tidak banyak.
5.3 Saran 5.3.1 Penilaian sebaiknya menggunakan 3 aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik yang digunakan seluruhnya sehingga penilaian mencapai maksimal. 5.3.2 Sebaiknya penelitian ini terdapat 1 atau 2 pendamping untuk membantu mengkondisikan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Sani, Ridwan. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Ahmadi, Rumlam. 2014. Asas dan Pengantar Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Akbar, Sa‟dun. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Al-arif, M. Nur Rianto. 2013. Matematika Terapan Untuk Ekonomi. Bandung: CV Pustaka Setia. Alfabeta. Al-Tabany, Trianto Ibnu Badar. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Dan Kontekstual: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik Integratif/TKI). Jakarta: Kencana. Anonim. 2008. Kamus Terbaru Bahasa Indoensia. Surabaya: Reality Publisher. Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA. Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA. Badan Standar Nasional Pendidikan. 2008. Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP. Baharuddin dan Wahyuni Esa Nur. 2015. Teori Belajar & Pembelajaran. Yogyakarta: ArRuzz Media. Daryanto. 2014. Penelitian Tindakan Kelas Dan Penelitian Tindakan Sekolah. Yogyakarta: Gava Media. Dimyati dan Mujiono. 2013. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar Edisi II. Jakarta: PT Rineka Cipta. Engkoswara dan Aan Komariah. 2013. Administrasi Pendidikan. Bandung: CV PUSTAKA SETIA. Ghani, Abd. Rahman A. 2014. Metodologi Penelitian Tindakan Sekolah. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA. Hasbullah. 2006. Dasar-Dasar Ilmu Pengetahuan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Hendriana, Heris dan Afrilianto. 2014. Panduan Guru Penelitian Tindakan Kelas Suatu Karya Tulis Ilmiah. Bandung: PT Refika Aditama. Hernawan, Asep Herry. 2010. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Jhonson, Elaine B. 2007. Contextual Teaching And Learning: Menjadikan Kegiatan BelajarMengajar Mengasyikan dan Bermakna. Bandung: MLC. Khafid dan Suyati.2004. Pelajaran Matematika Penekanan Pada Berhitung. Jakarta: Erlangga. Komalasari, Kokom. 2011. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama. Kurniawan, Deni. 2014. Pembelajaran Terpadu Tematik (Teori, Praktik dan Penilaian). Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung. PT Remaja Rosdakarya. Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Muschla, Judith dan Gary Robert Muschla. 2009. Pedoman Praktis Tugas Matematika dengan Aplikasi Kehiddupan Nyata Sehari-hari. Jakarta: PT Indeks. Mustaqim, Burhan dan Ary Astuty. 2008. Ayo Belajar Matematika Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang. Pitadjeng. 2015. Pembelajaran Matematika Yang Menyenangkan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Ratnawulan, Elis dan Rusdiana. 2015. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: CV PUSTAKA SETIA. Riduwan dan Sunartao. 2009. Statistika Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta. Rohmah, Noer. 2015. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Kalimedia. Bandung: Alfabeta. Sani, Ridwan Abdulah. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenanda Media Group. Saptorini, Koeshartati. 2009. Ringkasan Matematika SD: Panduan Lengkap Dan Praktis. Bandung: PT Mizan Pustaka. Shohimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovasi dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Sudijono, Anas. 2006. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo. Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. 126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
Suherman, Erman dll. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Sujdana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: 2012. Sulardi. 2007. Pandai Berhitung Matematika SD Jilid 4. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama. Sumarmi, Mas Titing dan Siti Kamsiati. 2009. Asyiknya Belajar Matematika. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Sumarmi, Mas Titing dan Siti Kamsiyati. 2009. Asyiknya Belajar Matematika. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Supriadi, Dedi. 2004. Membangun Bangsa Melalui Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Surapranata, Sumarna. 2009. Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenanda Media Group. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana. Tampubolon, Saur. 2014. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Pengembangan Profesi Pendidik dan Keilmuan. Erlangga. Taniredja, Tukiran. 2010. Penelitian Tindakan Kelas untuk Profesi Guru. Bandung: IKAPI. Tim Reality. 2008. Kamus Terbaru Bahasa Indonesia. Surabaya: Reality Publisher. Widoyoko, Eko Putro. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Yamin, Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta:Gaung Persada Press Jakarta. Zaini, Hisyam dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insana Madani. Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi Dan Aplikasinya Dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenanda Media Group.
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1 Surat Ijin Sebelum dan Sesudah Penelitian
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2 Instrumen Pembelajaran
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SILABUS Satuan Pendidikan : SD Negeri Caturtunggal 1 Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : IV / I Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar (KD)
Indikator
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Alokasi
Sumber /
Waktu
media
(SK) 1. Memahami dan 1.5
Kognitif
menggunakan
1.5.1
pembulatan
sifat-sifat operasi penaksiran
Mempelajari konsep
berkelompok
hitung
pembulatan
mencari info dari buku ganda
Belajar
dalam pemecahan pembulatan
Afektif
dan
Matematika
masalah
1.5.2
pengamatan dari tabel 2. Non tes :
Melakukan
bilangan dan
Bersikap
Pembulatan
aktif
Sumarmi, Mas
Mencari tahu konsep secara 1. Tes: uraian 4 minggu dengan dan
pilihan
berdasarkan Pengamatan
pembulatan
Titing.
2009.
Asyiknya
Kelas Jakarta:
mendiskusikan
Menyelesaikan operasi
Pusat
pembulatan
hitung yang melibatkan
Perbukuan
Psikomotorik
pembulatan
Departemen
1.5.3
bantuan
Mendemonstrasikan
pembulatan
dengan tabel
4.
Pendidikan Nasional.
pembulatan di depan kelas
Media : Tabel
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembulatan
Pembulatan
Kognitif
Mengulas
kembali
1.5.4 Menghitung
manfaat
pembulatan
secara kelompok
1.5.5
Mendiskusikan
Menentukan
pembulatan
manfaat pembulatan
manfaat pembulatan
dikehidupan sehari-
Menyelesaikan operasi
hari
hitung yang melibatkan
Afektif
pembulatan
1.5.6 Bersikap aktif
bantuan
untuk menyelesaikan
pembulatan
tugas Psikomotorik 1.5.7 Membuat mind map
tentang
pembulatan
133
dengan tabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penaksiran
Kognitif 1.5.8 Menemukan
Mendiskusikan konsep
konsep penaksiran
penaksiran
1.5.9
mencari informasi dan
Menghitung
pengamatan
penaksiran
dalam
dengan
berupa
contoh harga nasi dan
penjumlahan,
ayam goreng
perkalian,
Menyelesaikan operasi
pengurangan
dan
pembagian
hitung yang melibatkan penaksiran
Afektif 1.5.10 Bersikap aktif dalam tanya jawab Psikomotorik 1.5.11 Mempresentasikan hasil diskusi tentang penaksiran
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penaksiran
Kognitif
Mendiskusikan
1.5.12
manfaat
Menerapkan konsep
berdasarkan
penaksiran dalam
pengamatan
kehidupan sehari-
Menyelesaikan operasi
hari
hitung
Afektif
penaksiran
1.5.13 Sikap aktif
Membuat
dalam berdiskusi dan
tentang pembulatan dan
menyelesaikan tugas
penaksiran
Psikomotorik
manfaatnya
1.5.14
Membuat
merangkum manfaat pembulatan
dan
penaksiran
135
penaksiran
melibatkan
rangkuman
beserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A.
Satuan Pendidikan
: SD Negeri Caturtunggal 1
Kelas/Semester
: IV / 1
Mata Pelajaran
: Matematika
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Standar Kompetensi :
1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran No
Kompetensi Dasar
No
Indikator
Matematika 1.
1.5 Melakukan penaksiran dan
No
Tujuan Pembelajaran
Kognitif 1.5.1
Mempelajari konsep pembulatan
pembulatan
1.5.1.1 Siswa mampu menyelesaikan minimal 2 soal pembulatan melalui kegiatan pengamatan secara benar
Afektif 1.5.2
Bersikap aktif mendiskusikan pembulatan
1.5.2.1 Siswa mampu menunjukan sikap aktif berdiskusi untuk memecahkan masalah tentang pembulatan sampai dengan konsep pembulatan ke ribuan terdekat
Psikomotorik 1.5.3
Mendemonstrasikan pembulatan di depan kelas
1.5.3.1 Siswa mampu melaporkan hasil pengamatan dengan kegiatan demonstrasi menggunakan kata-kata sendiri
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C.
Materi Pembelajaran Matematika : Pembulatan
D.
E.
Pendekatan dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan
: Kontekstual
2. Metode
: Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan
Media, Alat/Bahan, dan Sumber Pembelajaran 1. Media
: Tabel pembulatan
2. Alat dan Bahan
: LKS, spidol dan papan tulis
3. Sumber Belajar
:
Sumarmi, Mas Titing dan Siti Kamsiati. 2009. Asyiknya Belajar Matematika Kelas 4. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Mustaqim, Burhan dan Ary Astuty. 2008. Ayo Belajar Matematika Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang. Sulardi. 2007. Pandai Berhitung Matematika SD Jilid 4. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama. Khafid dan Suyati.2004. Pelajaran Matematika Penekanan Pada Berhitung. Jakarta: Erlangga. F.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi waktu
Pembukaan
Berdoa bersama dipimpin oleh salah
10
satu siswa
menit
Membuka Pembelajaran dengan salam “ Selamat Pagi anak-anak, apa kabar kalian hari ini? ” Melakukan absensi “ Siapa yang hari ini tidak masuk? ” Siswa dikondisikan tenang untuk menerima pelajaran Motivasi Siswa diberikan motivasi dengan menyanyikan lagu menggunakan nada “ gundul-gundul pacul ” kamu pasti bertanya, apa kegunaan
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
belajar pembulatan dalam kehidupan ternyata banyak sekali manfaatnya dalam kehidupan sehari-harinya Apersepsi Siswa diminta mengamati daftar harga yang sudah guru siapkan
Siswa diberi pertanyaan “ Anak-anak coba perhatikan harga jeruk, pecahan rupiah apa yang kalian berikan kepada penjual jika harga jeruk adalah Rp 1.230? “ Orientasi Siswa diberi garis besar tujuan pembelajaran “ Anak-anak hari ini kita akan belajar tentang pembulatan “ 55
Eksplorasi Siswa diberi pertanyaan “ Jika ibu guru ingin membeli buku tulis tetapi harganya adalah 2.725 rupiah, kemudian ibu membayarkannya dengan uang sebesar 3.000 rupiah, kemudian kembalian yang diberikan oleh penjual sejumlah 300 rupiah. Mengapa bisa Kegiatan Inti
demikian? “ (Konstruktivisme) Siswa diberi kesempatan untuk menjawab Siswa diberi pertanyaan 140
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“ Apa yang dimaksud dengan pembulatan dan bagaimana cara membulatkan? “ Siswa diberi kesempatan untuk menjawab Siswa
diminta
untuk
membaca
pengertian
pembulatan Elaborasi Siswa dibagi dalam kelompok setiap kelompok terdiri dari 4 siswa Siswa diminta untuk berdiskusi mencari tahu tentang pembulatan Proses Inkuiri Siswa diberi pertanyaan oleh guru “ Apa pengertian dari pembulatan? “ (Merumuskan masalah ) Siswa diminta untuk membuat hipotesis tentang pembulatan berdasarkan pengamatan (Membuat hipotesis) Siswa diminta untuk membaca LKS yang berupa
pengertian
langkah
pembulatan,
membulatkan
langkah-
(Mengumpulkan
data) Siswa
diminta
untuk
mengamati
cara
mengunakan media tabel pembulatan Setiap kelompok dibagikan media berupa tabel pembulatan sebagai bantuan untuk membulatkan bilangan yang ada dalam LKS (Menganalisis data) Siswa diminta untuk mencatat semua hasil diskusi Siswa diminta untuk menyimpulkan dalam kelompok konsep pembulatan menggunakan bahasanya
sendiri
menyampaikan 141
dan cara
diminta
untuk
membulatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(Menyimpulkan) Siswa diberikan pertanyaan mencongak, yaitu: 1. Perhatikan bilangan 345 bulatkan ke puluhan terdekat 2. Perhatikan bilangan 981,7 bulatkan ke satuan terdekat 3. Perhatikan bilangan 659 bulatkan ke ratusan terdekat Siswa
diberi
pertanyaan
mengenai
konsep
pembulatan “ Jika kita akan membeli sesuatu dengan harga yang pecahan rupiahnnya tidak ada maka harga tersebut harus kita apakan?” (Bertanya) Setiap
kelompok
mendemonstrasikan menyampaikan
maju
ke
konsep
jawaban
depan
untuk
pembulatan
dari
hasil
dan diskusi
(Masyarakat Belajar) Kelompok lain memberikan tanggapan kebenaran dari
konsep
yang
sudah
didemonstrasikan
(Masyarakat Belajar) Siswa diminta untuk menjelaskan kembali cara menggunakan tabel pembulatan (Pemodelan) Konfirmasi Siswa diberikan penguatan tentang pembulatan “ Pembulatan adalah mengurangi cacahan bilangan namun nilainya hampir sama. Hasil yang diperoleh menjadi kurang akurat, tetapi akan lebih mudah digunakan “ Siswa diminta mengamati tabel pembulatan 1. Bulatkan bilangan 3752 ke ribuan terdekat Jika 3 angka terakhir kurang dari 500 maka dibulatkan ke bawah menjadi 0 Jika 3 angka terakhir lebih dari atau sama dengan 500 142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
maka dibulatkan ke atas menjadi bertambah 1 ribuan (1000) Jadi hasil pembulatan dari 3752 ke ribuan terdekat adalah 4000 2. Bulatkan bilangan 3752 ke ratusan terdekat Jika 2 angka terakhir kurang dari 50 maka dibulatkan ke bawah menjadi 0 Jika 2 angka terakhir lebih dari atau sama dengan 50 maka dibulatkan ke atas menjadi bertambah 1 ratusan (100) Jadi hasil pembulatan dari 3752 ke ratusan terdekat adalah 3800 3. Bulatkan bilangan 3752 ke puluhan terdekat Jika 1 angka terakhir kurang dari 5 maka dibulatkan ke bawah menjadi 0 Jika 1 angka terakhir lebih dari atau sama dengan 5 maka dibulatkan ke atas menjadi bertambah 1 puluhan (10) Jadi hasil pembulatan dari 3752 ke puluhan terdekat adalah 3750 4. Bulatkan bilangan 3752,6 ke satuan terdekat Jika bilangan di belakang koma kurang dari 5 maka dibulatkan ke bawah menjadi 0 Jika bilangan di belakang koma lebih dari atau sama dengan
5
maka
dibulatkan
ke
atas
menjadi
bertambah 1 satuan (1) Jadi hasil pembulatan dari 3752,6 ke satuan terdekat adalah 3753 (Pemodelan) Siswa diberi kesempatan jika ada yang ingin ditanyakan Siswa diminta untuk mengumpulkan LKS yang sudah diberikan oleh guru 143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siswa diberikan evaluasi (Penilaian Otentik) Penutup
Siswa diminta untuk membuat refleksi 1. Tulislah langkah-langkah kegiatan belajar yang sudah kamu lakukan pagi ini. 2. Tuliskan apa yang sudah kamu pahami dan yang belum kamu pahami 3. Jika saya belum paham dengan materi yang disampaikan maka saya akan ... (Refleksi) Siswa menutup kegiatan belajar dengan doa Siswa diperbolehkan untuk istirahat
144
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN Pedoman Penilaian Muatan Pelajaran
: Matematika
1. Kognitif Indikator
1.5.1 Mempelajari konsep pembulatan
Teknik Penilaian
Tes tertulis
Instrumen
Soal
Soal: 1. Dita membeli peralatan sekolah di toko. Sebelum membayar Dita diberi nota yang berisi daftar barang belanjaannya. Jika semua harga barang dibulatkan ke satuan terdekat, jadi berapa harga setiap barang yang dibeli Dita?
Nama Barang
Harga
a. Buku Tulis
3764,4
b. Penggaris
2693,7
c. Buku Gambar
6638,2
d. Tempat Pensil
9798,5
e. Sampul buku
1631,6
2. Sunu akan membeli makanan di warung, dengan setiap harga makanan tersebut dibulatkan ke puluhan terdekat. Berapa harga setiap makanan setelah dibulatkan ke puluhan terdekat?
Menu
Harga
a. Nasi Goreng
9735
b. Lotek
7963
c. Gado-gado
9769
d. Mi Goreng/Mi Rebus
5413
e. Ayang Goreng
6927
3. Banu akan membeli peralatan pramuka yaitu tongkat, dasi dan kaus kaki, jika harga peralatan pramuka harus dibulatkan ke ratusan terdekat. Berapa yang harus di bayar Banu?
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Nama Barang
Harga
a. Tongkat
6473
b. Topi
5948
c. Dasi
4826
d. Tali
6793
e. Kaus kaki
5893
4. Wulan akan membeli rok panjang, kemeja dan celana pendek di toko. Berapa yang harus dibayar oleh Wulan jika semua harga di toko tersebut dibulatkan ke ribuan terdekat? Nama Barang
Harga
a. Celana Pendek
15.725
b. Baju renang
67.876
c. Rok Panjang
25.839
d. Kemeja
61.298
e. Celana Panjang
92.892
Kunci Jawaban : 1. a. 3764 b. 2694 c. 6638 d. 9799 e. 1632 2. a. 9740 b. 7960 c. 9770 d. 5410 e. 6930 3. a. 6500 b. 5900 c. 4800 d. 6800 e. 5900
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. a. 16.000 b. 68.000 c. 26.000 d. 61.000 e. 93.000 Kriteria Penilaian Jawaban benar
=1
Jawaban salah
=0
Rumus perhitungan :
Keterangan : Total skor yang diperoleh siswa adalah jumlah nilai benar. Nilai total adalah perkalian dari skor total kali skor ideal dibagi 20 2. Afektif Indikator
1.5.2 Bersikap aktif mendiskusikan pembulatan
Teknik Penilaian
Penilaian Diri
Instrumen
Check list
Lembar Penilaian Diri (Beri tanda √ pada kolom Ya dan Tidak sesuai dengan penilaian.Lakukan secara Jujur!)
No
Kriteria Penilaian
1
Membaca buku sebagai referensi
2
Diskusi dalam kelompok
3
Menggunakan Media
Ya
3. Psikomotorik : Indikator
1.5.3 Mendemonstrasikan pembulatan di depan kelas
Teknik Penilaian
Observasi
Instrumen
Lembar observasi dengan skala/skor
148
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kemampuan menjawab No. Nama Peserta Didik
Suara
Kemampuan menyampaikan kalimat
pertanyaan
1. 2. 3.
Dst..
Rubik Penilaian & Pedoman penskoran: Kriteria
Suara jelas
Baik
Cukup
Perlu Bimbingan
3
2
1
Siswa menyampaikan
Siswa mampu
Siswa belum mampu
hasil diskusi dengan
menyapaikan hasil
menyampaikan hasil
suara lantang
diskusi dengan
diskusi
terbata-bata Kemampuan
Siswa mampu
Siswa mampu
Siswa belum mampu
menyampaikan
menyampaikan diskusi
menyampaikan
menyampaikan hasil
kalimat
dengan kalimat yang
diskusi dengan
diskusi dengan
mudah dipahami dan
bantuan teman yang
bahasanya sendiri
jelas
lainnya
Kemampuan
Siswa mampu menjawab
Siswa mampu
Siswa belum mampu
menjawab
pertanyaan dari
menjawab pertanyaan
menjawab pertanyaan
pertanyaan
kelompok lain dengan
dari kelompok lain
dari kelompok lain
lancar
dengan bantuan teman kelompok
Materi Contoh : Bulatkan bilangan ini 3752 ke ribuan terdekat Perhatikan 3 angka terakhir Langkah 1 3752 Jika 3 angka terakhir kurang dari 500 maka dibulatkan ke bawah menjadi 0 Langkah 2
Jika 3 angka terakhir lebih dari atau sama dengan 500 maka dibulatkan ke atas menjadi bertambah 1 ribuan (1000)
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil pembulatan dari bilangan 3752 ke ribuan terdekat adalah Langkah 3
4000
Contoh : Bulatkan bilangan ini 3752 ke ratusan terdekat Perhatikan 2 angka terakhir Langkah 1 3752 Jika 2 angka terakhir kurang dari 50 maka dibulatkan ke bawah menjadi 0 Langkah 2
Jika 2 angka terakhir lebih dari atau sama dengan 50 maka dibulatkan ke atas menjadi bertambah 1 ratusan (100) Hasil pembulatan dari bilangan 3752 ke ratusan terdekat adalah
Langkah 3 3800
Contoh : Bulatkan bilangan ini 3752 ke puluhan terdekat Perhatikan 1 angka terakhir Langkah 1
3752 Jika 1 angka terakhir kurang dari 5 maka dibulatkan ke bawah menjadi 0
Langkah 2
Jika 1 angka terakhir lebih dari atau sama dengan 5 maka dibulatkan ke atas menjadi bertambah 1 puluhan (10) Hasil pembulatan dari bilangan 3752 ke puluhan terdekat adalah
Langkah 3
3750
Contoh : Bulatkan bilangan ini 3752,6 ke satuan terdekat Perhatikan bilangan desimal Langkah 1
3752,6 Jika bilangan desimal kurang dari 5 maka dibulatkan ke bawah menjadi 0
Langkah 2
Jika bilangan desimal lebih dari atau sama dengan 5 maka dibulatkan ke atas menjadi bertambah 1 satuan (1) Hasil pembulatan dari bilangan 3752,6 ke satuan terdekat adalah
Langkah 3
3753
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR KERJA SISWA
Ayo Bekerja Bersama!
Tujuan Pembelajaran 1.5.1.1 Siswa mampu menghitung pembulatan minimal 2 soal melalui kegiatan pengamatan secara benar. Kegiatan Belajar 1 Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 siswa. Diskusikan konsep pembulatan bersama kelompokmu! Demonstrasikan konsep pembulatan di depan kelas!
Materi Pembulatan adalah mengurangi cacahan bilangan namun nilainya hampir sama. Hasil yang diperoleh menjadi kurang akurat, tetapi akan lebih mudah digunakan untuk menghitung. Contoh : Bulatkan bilangan ini 3752 ke ribuan terdekat Perhatikan 3 angka terakhir Langkah 1
3752 Jika 3 angka terakhir kurang dari 500 maka dibulatkan ke bawah menjadi 0
Langkah 2
Jika 3 angka terakhir lebih dari atau sama dengan 500 maka dibulatkan ke atas menjadi bertambah 1 ribuan (1000) Hasil pembulatan dari bilangan 3752 ke ribuan terdekat adalah
Langkah 3
4000
Contoh : Bulatkan bilangan ini 3752 ke ratusan terdekat Perhatikan 2 angka terakhir Langkah 1 3752 Jika 2 angka terakhir kurang dari 50 maka dibulatkan ke bawah menjadi 0 Langkah 2
Jika 2 angka terakhir lebih dari atau sama dengan 50 maka dibulatkan ke atas menjadi bertambah 1 ratusan (100)
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil pembulatan dari bilangan 3752 ke ratusan terdekat adalah Langkah 3 3800 Contoh : Bulatkan bilangan ini 3752 ke puluhan terdekat Perhatikan 1 angka terakhir Langkah 1 3752 Jika 1 angka terakhir kurang dari 5 maka dibulatkan ke bawah menjadi 0 Langkah 2
Jika 1 angka terakhir lebih dari atau sama dengan 5 maka dibulatkan ke atas menjadi bertambah 1 puluhan (10) Hasil pembulatan dari bilangan 3752 ke puluhan terdekat adalah
Langkah 3 3750 Contoh : Bulatkan bilangan ini 3752,6 ke satuan terdekat Perhatikan bilangan desimal Langkah 1 3752,6 Jika bilangan desimal kurang dari 5 maka dibulatkan ke bawah menjadi 0 Langkah 2
Jika bilangan desimal lebih dari atau sama dengan 5 maka dibulatkan ke atas menjadi bertambah 1 satuan (1) Hasil pembulatan dari bilangan 3752,6 ke satuan terdekat adalah
Langkah 3 3753
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LATIHAN SOAL 1
Kegiatan Belajar 2 Kerjakan soal dibawah ini dengan benar dan jujur! 1. Dita membeli peralatan sekolah di toko. Sebelum membayar Dita diberi nota yang berisi daftar barang belanjaannya. Jika semua harga barang dibulatkan ke satuan terdekat, jadi berapa harga setiap barang yang dibeli Dita? Nama Barang
Harga
a. Buku Tulis
3764,4
b.Penggaris
2693,7
c. Buku Gambar
6638,2
d. Tempat Pensil
9799,5
e. Sampul buku
1631,6
2. Sunu akan membeli makanan di warung, dengan setiap harga makanan tersebut dibulatkan ke puluhan terdekat. Berapa harga setiap makanan setelah dibulatkan ke puluhan terdekat? Menu
Harga
a. Nasi Goreng
9735
b. Lotek
7963
c. Gado-gado
9769
d. Mi Goreng/Mi Rebus
5413
e. Ayang Goreng
6927
3. Banu akan membeli peralatan pramuka yaitu tongkat, dasi dan kaus kaki, jika harga peralatan pramuka harus dibulatkan ke ratusan terdekat. Berapa yang harus di bayar Banu? Nama Barang
Harga
a. Tongkat
6473
b. Topi
5948
c. Dasi
4826
d. Tali
6993
e. Kaus kaki
5893 153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Wulan akan membeli rok panjang, kemeja dan celana pendek di toko. Berapa yang harus dibayar oleh Wulan jika semua harga di toko tersebut dibulatkan ke ribuan terdekat? Nama Barang
Harga
a. Celana Pendek
15.725
b. Baju renang
67.876
c. Rok Panjang
25.839
d. Kemeja
61.298
e. Celana Panjang
92.892
Nilai = Skor benar x 100 = 20
Soal Evaluasi 1. Apa arti dari pembulatan? 2. Bulatkan angka 2.999 ke puluhan terdekat! 3. Jelaskan cara membulatkan ke puluhan terdekat?
Refleksi 1. Tulislah langkah-langkah kegiatan belajar yang sudah kamu lakukan pagi ini 2. Tuliskan apa yang sudah kamu pahami dan yang belum kamu pahami 3. Jika saya belum paham dengan materi yang disampaikan maka saya akan ...
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A.
Satuan Pendidikan
: SD Negeri Caturtunggal 1
Kelas/Semester
: IV / 1
Mata Pelajaran
: Matematika
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Standar Kompetensi :
1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. No
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran Kompetensi Dasar
No
Indikator
Matematika 1.
No
Tujuan Pembelajaran
Kognitif
1.5 Melakukan penaksiran dan
1.5.4
Menghitung pembulatan
pembulatan
1.5.5
Menentukan manfaat pembulatan dikehidupan sehari-hari
1.5.4.1 Siswa mampu menghitung pembulatan dengan mengerjakan minimal 3 soal 1.5.5.1 Siswa mampu menentukan minimal 1 manfaat pembulatan dalam kehidupan seharihari dengan kegiatan pengamatan
Afektif 1.5.6
Bersikap aktif untuk menyelesaikan tugas
1.5.6.1 Siswa mampu menunjukan sikap aktif dengan turut serta dalam melaksanakan tugas yang diberikan guru dengan baik
Psikomotorik 1.5.7
Membuat mind map tentang pembulatan
1.5.7.1 Siswa mampu membuat mind map pembulatan dengan baik
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Materi Pembelajaran Matematika : Pembulatan D. Pendekatan dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Kontekstual 2. Metode
: Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan
E. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Pembelajaran 1. Media
: Tabel pembulatan
2. Alat dan Bahan
: LKS, spidol dan papan tulis
3. Sumber Belajar
:
Sumarmi, Mas Titing dan Siti Kamsiati. 2009. Asyiknya Belajar Matematika Kelas 4. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Mustaqim, Burhan dan Ary Astuty. 2008. Ayo Belajar Matematika Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang. Sulardi. 2007. Pandai Berhitung Matematika SD Jilid 4. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama. Khafid dan Suyati.2004. Pelajaran Matematika Penekanan Pada Berhitung. Jakarta: Erlangga. F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi waktu
Pembukaan
Berdoa bersama dipimpin oleh salah
10 menit
satu siswa Membuka Pembelajaran dengan salam. “ Selamat Pagi anak-anak, apa kabar kalian hari ini?” Melakukan absensi “ Siapa yang hari ini tidak masuk? ” Siswa dikondisikan tenang untuk menerima pelajaran Motivasi Siswa diberikan motivasi berupa tepuk semangat Apersepsi “ Apakah arti dari pembulatan berdasarkan yang
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
telah kita pelajari sebelumnya? “ Orientasi Siswa diberi tahu garis besar tujuan pembelajaran “ Anak-anak hari ini kita akan belajar tentang manfaat pembulatan dikehidupan sehari-hari “ 50
Eksplorasi Siswa diberi pertanyaan oleh guru “ Apa yang kalian lakukan jika akan membeli barang dengan harga yang tidak sesuai dengan pecahan rupiah yang ada di Indonesia? ” (Konstruktivisme) Siswa diberi kesempatan untuk menjawab Siswa diminta untuk mengamati tabel pembulatan Kegiatan Inti
untuk merangsang ingatan “ Coba sekarang lihat tabel ini apakah kalian masih ingat bagimana cara membulatkan? “ Guru memberikan soal mencongak, yaitu: 1. Angka 6241 dibulatkan ke ratusan 2. Angka 7257 dibulatkan ke ribuan 3. Angka 7242,1 dibulatkan ke satuan 4. Angka 2983 dibulatkan ke puluhan (Konstruktivisme) Siswa diminta menjawab hasil pembulatan dengan ditunjuk oleh guru Elaborasi Siswa dibagi dalam kelompok setiap kelompok terdiri dari 4 siswa Proses Inkuiri Siswa diberi pertanyaan oleh guru “ Mengapa harus ada pembulatan dalam kehidupan kita? ” (Rumusan Masalah) Siswa diminta untuk membuat hipotesis atau jawaban sementara (Membuat hipotesis)
158
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siswa
diminta
untuk
membaca
materi
pembulatan yang sudah diberikan minggu sebelumnya Siswa diminta untuk mengamati beberapa daftar
harga
dan
daftar
nilai
(Mengumpulkan data) Siswa diminta untuk menganalisis manfaat pembulatan berdasarkan pengamatan secara berkelompok (Menganalisis data) Siswa diminta untuk mencatat hasil diskusi Siswa diminta untuk membuat kesimpulan berdasarkan
hasil
diskusi
kelompok
(Menyimpulkan) Siswa diberi motivasi oleh guru “ Anak-anak ternyata matematika itu bukan pelajaran yang sulit seperti yang kalian bayangkan pada setiap materi dalam matematika bermanfaat bagi kehidupan kita. Konsep pembulatan yang sudah kita pelajari bermanfaat untuk menyerdehanakan bilangan. Contohnya adalah ketika kita akan membeli suatu barang, harga barang tersebut bisa dibulatkan terlebih dahulu untuk mempermudahkan kita dalam membayar ” (Bertanya) Siswa diminta untuk membuat mind map tentang pembulatan dan manfaat pembulatan Siswa diminta menampilkan mind map di depan kelas tanpa harus ditunjuk Siswa lain memberikan tanggapan atas mind map yang ditampilkan (Masyarakat Belajar) Siswa
diminta
untuk
mengerjakan
LKS
menggunakan media Tabel Pembulatan (Pemodelan) Siswa bersama guru mencocokan soal yang sudah di kerjakan 159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya Siswa diminta untuk mengumpulkan LKS yang sudah dikerjakan Konfirmasi Siswa diberi penguatan tentang manfaat pembulatan dalam kehidupan sehari-hari “ Manfaat pembulatan adalah memudahkan perhitungan. Contoh, jika kita akan membeli aqua seharga Rp 3.455 yang perlu kita lakukan adalah membulatkan harga tersebut untuk memudahkan kita untuk membayar dan bisa digunakan untuk menyederhanakan nilai ulangan, seperti membulatkan nilai 80,9 menjadi 81 “ Evaluasi (Penilaian Otentik) Penutup
Guru meminta siswa untuk membuat refleksi diri 1. Tulislah langkah-langkah kegiatan belajar yang sudah kamu lakukan pagi ini 2. Tuliskan apa yang sudah kamu pahami dan yang belum kamu pahami 3. Jika saya belum paham dengan materi yang disampaikan maka saya akan ... (Refleksi) Guru menutup kegiatan belajar Siswa diperbolehkan untuk istirahat
160
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN Pedoman Penilaian Muatan Pelajaran
: Matematika
1. Kognitif Indikator
1.5.4 Menghitung pembulatan 1.5.5 Menentukan manfaat pembulatan dikehidupan sehari-hari
Teknik Penilaian
Tes tertulis
Instrumen
Soal
Soal: Berilah tanda silah pada jawaban yang benar ! 1. Dilan membeli ayam goreng di warung seharga Rp 9.750. Jika harga ayam goreng akan dibulatkan ke ribuan, berapa yang harus dibayar oleh Dilan? a. 9.700 b. 9.750 c. 10.000 d. 9.800 2. Angka 3837 akan diubah ke ratusan terdekat menjadi ... a. 3837 b. 3800 c. 3080 d. 3900 3. Wayan memiliki uang sebesar Rp 15.000, kemudian ia akan membeli beras sebanyak 2 kg seharga Rp 13.765. Berapa yang harus dibayar oleh Wayan, jika harga beras di bulatkan ke ribuan terdekat? a. 13.000 b. 12.000 c. 11.000 d. 14.000 4. Angka 8296 jika diubah ke ribuan terdekat menjadi ... a. 7000 b. 8000 c. 9000 d. 10.000
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Harga Buku A adalah Rp 5.725 Harga Buku B adalah Rp 5.745 Harga Buku C adalah Rp 5.735 Harga Buku D adalah Rp 5.755 Jika semua harga buku dibulatkan ke ratusan. Buku manakah yang harganya paling mahal? a. Buku D b. Buku C c. Buku B d. Buku A 5. Angka 8769,1 jika dibulatkan ke satuan terdekat menjadi ... a. 8770 b. 8800 c. 9000 d. 8769 6. Jika nilai Winda adalah 78,9 jika dibulatkan ke satuan terdekat maka akan menjadi ... a. 79 b. 78,9 c. 80 d. 78,0 7. Jika nilai matematika adalah Witanti 86,4; Sesil 86,3; Lusi 86,2 dan nilai Yanuar adalah 86,5. Nilai mereka akan dibulatkan ke satuan terdekat maka siswa yang memperoleh nilai tertinggi adalah ... a. Lusi b. Yanuar c. Witanti d. Sesil 8. Angka 6572 jika dibulatkan ke puluhan terdekat maka menjadi ... a. 6570 b. 6600 c. 6572 d. 7000
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. Angka 9825 jika dibulatkan ke puluhan menjadi ... a. 9820 b. 9800 c. 9830 d. 9825 Kunci Jawaban : 1. c
6. d
2. b
7. a
3. d
8. b
4. b
9. a
5. a
10. c
Kriteria Penilaian Jawaban benar
=1
Jawaban salah
=0
Rumus perhitungan :
Keterangan : Total skor yang diperoleh siswa adalah jumlah nilai benar. Nilai total adalah perkalian dari skor total kali skor ideal dibagi 10 2. Afektif Indikator
1.5.6 Bersikap aktif untuk menyelesaikan tugas
Teknik Penilaian
Observasi
Instrumen
Contreng/isian
Lembar Pengamatan Sikap: Berilah tanda centang (√) pada kolom yang sesuai dengan sikap masing-masing siswa! No
Kriteria Penilaian
1
1
Mencatat materi pembelajaran
2
Tidak ramai atau bermain bersama teman
3
Mengerjakan tugas 164
2
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Mengerjakan evaluasi
5
Mengerjakan PR
Rubik Penilaian & Pedoman penskoran: Kriteria
Baik
Cukup
Perlu Bimbingan
3
2
1
Mencatat materi
Siswa mencatat
Siswa mencatat materi
Siswa mencatat materi
pembelajaran
seluruh materi melalui
melalui kelengkapan mind
melalui kelengkapan
kelengkapan mind
map meliputi pengertian
mind map meliputi
map meliputi
pembulatan dan contoh
salah satu dari
pengertian
soal pembulatan
pengertian pembulatan,
pembulatan, contoh
atau contoh soal dan
soal dan keterangan
atau keterangan cara
cara membulatkan
membulatkan
Tidak ramai atau bermain
Siswa mengikuti
Siswa mengikuti kegiatan
Siswa tidak ikut
bersama teman
kegiatan diskusi
diskusi tetapi hanya
berdiskusi dengan
dengan kelompok dari
sampai pertengahan
kelompok
awal sampai akhir
kegiatan belajar
Siswa mengerjakan
Siswa mengerjakan tugas
Siswa mengerjakan
seluruh tugas yang
yang diberikan meliputi
salah satu tugas yang
diberikan meliputi
berdiskusi dan
diberikan meliputi
berdiskusi dan
mengerjakan tugas tetapi
berdiskusi atau
mengerjakan soal
tidak sampai selesai
mengerjakan soal
Siswa menyelesaikan
Siswa menyelesaikan soal
Siswa tidak
soal evaluasi di kelas
evaluasi di luar kelas
mengerjakan soal
Mengerjakan tugas
Mengerjakan evaluasi
evaluasi Mengerjakan PR
Siswa mengerjakan
Siswa mengerjakan PR
Siswa tidak
PR dengan jawaban
dengan jawaban ada yang
mengerjakan PR atau
benar semua
salah
siswa mengerjakan PR tetapi salah semua
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Psikomotorik : Indikator
1.5.7 Membuat mind map tentang pembulatan
Teknik Penilaian
Observasi
Instrumen
Lembar observasi dengan skala/skor
No
Kriteria Penilaian
2
1
1
Isi dari mind map
2
Penampilan mind map
3
Kalimat yang digunakan dalam mind map
3
Rubik Penilaian & Pedoman penskoran: Kriteria
Isi dari mind map
Baik
Cukup
Perlu Bimbingan
3
2
1
Siswa mampu membuat
Siswa mampu
Siswa mampu membuat
mind map dengan
membuat mind map
mind map salah satu
lengkap meliputi
salah dua dari tiga
dari tiga unsur
pengertian pembulatan,
unsur
contoh soal dan keterangan cara membulatkan Penampilan mind map
Siswa mampu membuat
Siswa membuat mind
Siswa belum mampu
mind map dengan
map dengan menarik
membuat mind map
menarik meliputi
meliputi
dengan menarik
menggunakan pewarna
menggunakan pulpen
meliputi menggunakan
atau pensil
pewarna atau pulpen atau pensil
Ketepatan kalimat yang Siswa mampu membuat
Siswa mampu
Siswa belum mampu
digunakan
membuat mind map
membuat mind map
kalimat yang mudah
dengan kalimat yang
dengan kalimat yang
dipahami
agak rancu
baik
map
dalam
mind mind map dengan
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Materi Contoh : Bulatkan bilangan ini 3752 ke ribuan terdekat Perhatikan 3 angka terakhir Langkah 1
3752 Jika 3 angka terakhir kurang dari 500 maka dibulatkan ke bawah
Langkah 2
menjadi 0 Jika 3 angka terakhir lebih dari atau sama dengan 500 maka dibulatkan ke atas menjadi bertambah 1 ribuan (1000) Hasil pembulatan dari bilangan 3752 ke ribuan terdekat adalah
Langkah 3
4000
Contoh : Bulatkan bilangan ini 3752 ke ratusan terdekat Perhatikan 2 angka terakhir Langkah 1
3752 Jika 2 angka terakhir kurang dari 50 maka dibulatkan ke bawah menjadi
Langkah 2
0 Jika 2 angka terakhir lebih dari atau sama dengan 50 maka dibulatkan ke atas menjadi bertambah 1 ratusan (100)
Hasil pembulatan dari bilangan 3752 ke ratusan terdekat adalah Langkah 3 3800
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Contoh : Bulatkan bilangan ini 3752 ke puluhan terdekat Perhatikan 1 angka terakhir Langkah 1
3752 Jika 1 angka terakhir kurang dari 5 maka dibulatkan ke bawah menjadi 0
Langkah 2
Jika 1 angka terakhir lebih dari atau sama dengan 5 maka dibulatkan ke atas menjadi bertambah 1 puluhan (10) Hasil pembulatan dari bilangan 3752 ke puluhan terdekat adalah
Langkah 3 3750
Contoh : Bulatkan bilangan ini 3752,6 ke satuan terdekat Perhatikan bilangan desimal Langkah 1
3752,6 Jika bilangan desimal kurang dari 5 maka dibulatkan ke bawah menjadi
Langkah 2
0 Jika bilangan desimal lebih dari atau sama dengan 5 maka dibulatkan ke atas menjadi bertambah 1 satuan (1) Hasil pembulatan dari bilangan 3752,6 ke satuan terdekat adalah
Langkah 3 3753
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR KERJA SISWA
Ayo Bekerja Bersama!
Tujuan Pembelajaran 1.5.4.1 Siswa mampu menghitung pembulatan dengan mengerjakan soal minimal 3 soal. 1.5.5.1 Siswa mampu menentukan minimal 1 manfaat pembulatan dalam kehidupan seharihari.
Kegiatan Belajar 1 Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 siswa. Diskusikan konsep pembulatan dan manfaat pembulatan bersama kelompokmu! Buatlah mind map tentang pembulatan, kemudian tampilkan di depan kelas!
Materi Pembulatan adalah mengurangi cacahan bilangan namun nilainya hampir sama. Hasil yang diperoleh menjadi kurang akurat, tetapi akan lebih mudah digunakan untuk menghitung. Contoh : Bulatkan bilangan ini 3752 ke ribuan terdekat Perhatikan 3 angka terakhir Langkah 1
3752 Jika 3 angka terakhir kurang dari 500 maka dibulatkan ke bawah
Langkah 2
menjadi 0 Jika 3 angka terakhir lebih dari atau sama dengan 500 maka dibulatkan ke atas menjadi bertambah 1 ribuan (1000) Hasil pembulatan dari bilangan 3752 ke ribuan terdekat adalah
Langkah 3
4000
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Contoh : Bulatkan bilangan ini 3752 ke ratusan terdekat Perhatikan 2 angka terakhir Langkah 1
3752 Jika 2 angka terakhir kurang dari 50 maka dibulatkan ke bawah menjadi
Langkah 2
0 Jika 2 angka terakhir lebih dari atau sama dengan 50 maka dibulatkan ke atas menjadi bertambah 1 ratusan (100) Hasil pembulatan dari bilangan 3752 ke ratusan terdekat adalah
Langkah 3
3800
Contoh : Bulatkan bilangan ini 3752 ke puluhan terdekat Perhatikan 1 angka terakhir Langkah 1
3752 Jika 1 angka terakhir kurang dari 5 maka dibulatkan ke bawah menjadi 0
Langkah 2
Jika 1 angka terakhir lebih dari atau sama dengan 5 maka dibulatkan ke atas menjadi bertambah 1 puluhan (10) Hasil pembulatan dari bilangan 3752 ke puluhan terdekat adalah
Langkah 3
3750
Contoh : Bulatkan bilangan ini 3752,6 ke satuan terdekat Perhatikan bilangan desimal Langkah 1
3752,6 Jika bilangan desimal kurang dari 5 maka dibulatkan ke bawah menjadi
Langkah 2
0 Jika bilangan desimal lebih dari atau sama dengan 5 maka dibulatkan ke atas menjadi bertambah 1 satuan (1) Hasil pembulatan dari bilangan 3752,6 ke satuan terdekat adalah
Langkah 3
3753
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LATIHAN SOAL 2
Kegiatan Belajar 2 Berilah tanda silang pada jawaban yang benar ! 1. Dilan membeli ayam goreng di warung seharga Rp 9.750. Jika harga ayam goreng akan dibulatkan ke ribuan, berapa yang harus dibayar oleh Dilan? a. 9.700
c. 9.800
b. 9.750
d. 10.000
2. Angka 3837 akan diubah ke ratusan terdekat menjadi ... a. 3837
c. 3080
b. 3800
d. 3900
3. Wayan memiliki uang sebesar Rp 15.000, kemudian ia akan membeli beras sebanyak 2 kg seharga Rp 13.765. Berapa yang harus dibayar oleh Wayan, jika harga beras di bulatkan ke ribuan terdekat? a. 13.000
c. 11.000
b. 12.000
d. 14.000
4. Angka 8296 jika diubah ke ribuan terdekat menjadi ... a. 7000
c. 9000
b. 8000
d. 10.000
5. Harga Buku A adalah Rp 5.725 Harga Buku B adalah Rp 5.745 Harga Buku C adalah Rp 5.735 Harga Buku D adalah Rp 5.755 Jika semua harga buku dibulatkan ke ratusan. Buku manakah yang harganya paling mahal? a. Buku D
c. Buku B
b. Buku C
d. Buku A
6. Angka 8769,1 jika dibulatkan ke satuan terdekat menjadi ... a. 8770
c. 8600
b. 8800
d. 8769
7. Jika nilai Winda adalah 78,9 jika dibulatkan ke satuan terdekat maka akan menjadi ... a. 79
c. 80
b. 78,9
d. 78,0 171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Jika nilai matematika adalah Witanti 86,4; Sesil 86,3; Lusi 86,2 dan nilai Yanuar adalah 86,5. Nilai mereka akan dibulatkan ke satuan terdekat maka siswa yang memperoleh nilai tertinggi adalah ... a. Lusi
c. Witanti
b. Yanuar
d. Sesil
9. Angka 6572 jika dibulatkan ke puluhan terdekat maka menjadi ... a. 6570
c. 6572
b. 6600
d.6780
10. Angka 9825 jika dibulatkan ke puluhan menjadi ... a. 9820
c. 9830
b. 9800
d. 9825 Nilai = Skor benar x 100 = 10
Evaluasi 1. Berikan contoh manfaat pembulatan! 2. Bulatkan angka di bawah ini ke ribuan terdekat a. 3.761 b. 4.531 c. 7.852 3. Bulatkan angka 96,7 ke satuan terdekat!
Refleksi 1. Tulislah langkah-langkah kegiatan belajar yang sudah kamu lakukan pagi ini 2. Tuliskan apa yang sudah kamu pahami dan yang belum kamu pahami 3. Jika saya belum paham dengan materi yang disampaikan maka saya akan ...
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A.
Satuan Pendidikan
: SD Negeri Caturtunggal 1
Kelas/Semester
: IV / 1
Mata Pelajaran
: Matematika
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Standar Kompetensi :
1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. No
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran Kompetensi Dasar
No
Matematika 1.
Indikator
No
Tujuan Pembelajaran
Kognitif
1.5 Melakukan penaksiran dan
1.5.8
Menemukan konsep penaksiran
pembulatan
1.5.9
Menghitung penaksiran dalam
penaksiran dengan mengerjakan minimal 3
penjumlahan, perkalian, pengurangan
soal
dan pembagian
1.5.8.1
1.5.9.1
Siswa mampu menemukan konsep
Siswa mampu melakukan operasi hitung penaksiran dengan mengerjakan minimal 3 soal dalam kelompok diskusi
Afektif 1.5.10 Bersikap aktif dalam tanya jawab
1.5.10.1 Siswa mampu menunjukan sikap aktif dengan menjawab 3 pertanyaan melalui kegiatan tanya jawab
Psikomotorik 1.5.11 Mempresentasikan hasil diskusi tentang penaksiran
1.5.11.1 Siswa mampu mempresentasikan hasil diskusi menggunakan kalimat sesuai dengan materi
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Materi Pembelajaran Matematika
: Penaksiran
D. Pendekatan dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan
: Kontekstual
2. Metode
: Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan
E. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Pembelajaran 1. Media
: Garis penaksiran
2. Alat dan Bahan
: LKS, spidol dan papan tulis
3. Sumber Belajar
:
Sumarmi, Mas Titing dan Siti Kamsiati. 2009. Asyiknya Belajar Matematika Kelas 4. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Mustaqim, Burhan dan Ary Astuty. 2008. Ayo Belajar Matematika Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang. Sulardi. 2007. Pandai Berhitung Matematika SD Jilid 4. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama. Khafid dan Suyati.2004. Pelajaran Matematika Penekanan Pada Berhitung. Jakarta: Erlangga. F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi waktu
Pembukaan
Berdoa bersama dipimpin oleh salah
10 menit
satu siswa Membuka Pembelajaran dengan salam. “ Selamat Pagi anak-anak, apa kabar kalian hari ini?” Melakukan absensi “ Siapa yang hari ini tidak masuk?” Siswa dikondisikan tenang untuk menerima pelajaran Motivasi Guru memberikan motivasi berupa tepuk semangat Apersepsi “ Anak-anak kemarin kita sudah belajar tentang pembulatan, kemudian apakah kalian tahu apa itu 175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penaksiran? “ Orientasi Siswa diberikan garis besar tujuan pembelajaran “ Anak-anak hari ini kita akan belajar tentang penaksiran “ 50
Eksplorasi Siswa diberikan sebuah kasus “ Dilan membeli nasi seharga Rp 3.750 dan ayam goreng seharga Rp 7.650. Berapa yang harus di bayar Dilan, jika harga nasi dan ayam di taksirkan ke ribuan ? Kegiatan Inti
7.650 + 3.750 = 8.000 + 4.000 = 12.000 Jadi hasil dari 7.650 + 3.750 sekitar 12.000 “ Siswa diberikan pertanyaan oleh guru “ Anak-anak menurut kalian contoh yang sudah ibu berikan ini contoh pembulatan atau penaksiran? “ (Konstruktivisme) Siswa diberi kesempatan untuk menjawab Elaborasi Siswa dibagi dalam kelompok setiap kelompok terdiri dari 5 siswa Proses Inkuiri Siswa diberikan pertanyaan oleh guru “ Apa yang dimaksud dengan penaksiran berdasarkan contoh yang diberikan? “ (Rumusan Masalah) Siswa diberi kesempaatan untuk menjawab (Membuat hipotesis) Siswa diminta untuk mencari tahu tentang penaksiran melalui membaca LKS atau sumber buku yang lainnya (Mengumpulkan
176
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data ) Setiap kelompok di bagikan media Garis penaksiran
untuk
mempermudah
mengerjakan soal Siswa diminta untuk mengerjakan soal mencongak 1. Taksirlah angka berikut 7843 + 4321 ke ribuan terdekat 2. Taksirlah angka berikut 785 - 634 ke ratusan terdekat 3. Taksirlah angka berikut 57 x 34 ke puluhan terdekat (Menganalisis Data) Siswa diminta untuk membuat kesimpulan secara kelompok dan mencatat hasil diskusi (Menyimpulkan) Siswa diberikan pertanyaan oleh guru “ Apa perbedaan antara pembulatan dengan penaksiran? ” (Bertanya) Siswa di beri kesempatan untuk menjawab Siswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi dan hasil dari mengerjakan soal Siswa memberikan tanggapan atas presentasi yang disampaikan (Masyarakat Belajar) Siswa diminta untuk mengerjakan LKS dengan bantuan media penaksiran (Pemodelan) Konfirmasi Siswa diminta untuk meghitung menggunakan Garis penaksiran agar mempermudah pemahaman siswa : “ Menaksir merupakan perkiraan terdekat dari suatu hasil operasi hitung. Caranya dengan membulatkan masing-masing bilangan kemudian hasil pembulatan tersebut dijumlahkan, dikurangkan, dikalikan atau dibagikan “ 177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Contoh menkasir : Taksirlah penjumlahan ke ribuan ! 1954 + 1678 = 2000 + 2000 = 4000 Jadi hasil dari 1678 + 1954 sekitar 4000 “ (Pemodelan) Evaluasi (Penilaian Otentik) Penutup
Siswa diminta untuk membuat refleksi diri 1. Tulislah langkah-langkah kegiatan belajar yang sudah kamu lakukan pagi ini 2. Tuliskan apa yang sudah kamu pahami dan yang belum kamu pahami 3. Jika saya belum paham dengan materi yang disampaikan maka saya akan ... (Refleksi) Siswa menutup pembelajaran dengan doa Siswa diperbolehkan untuk istirahat
178
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN Pedoman Penilaian Muatan Pelajaran
: Matematika
1. Kognitif Indikator
1.5.8 Menemukan konsep penaksiran 1.5.9 Menghitung penaksiran dalam penjumlahan, perkalian, pengurangan dan pembagian
Teknik Penilaian
Tes tertulis
Instrumen
Soal
Soal: 1. Feri membeli makanan yaitu nasi kucing harganya Rp 2.550 dan nasi pecel harganya Rp 4.320. Jika semua harga tersebut ditaksirkan ke ratusan terdekat, berapa yang harus dibayar Feri ... a. 6.600
c. 6.800
b. 6.500
d. 6.900
2. Dela akan membeli 7 permen karet harganya Rp 745/biji. Berapa harga permen jika ditaksirkan ke puluhan terdekat …. a. 5.520
c. 5.250
b. 5.200
d. 5.350
3. Husen akan membeli pulpen harganya Rp 2.350 dan penggaris harganya Rp 2.880. Berapa yang harus dibayar Husen jika seluruh harga tersebut ditaksirkan ke ratusan terdekat … a. 5.340
c. 5.330
b. 5.300
d. 5.350
4. Berapa hasil pengurangan dari 5.342 dan 1.578 jika ditaksirkan ke ratusan terdekat .... a. 3.700
c. 3.760
b. 3.747
d. 3.000
5. Berapa hasil penjumlahan 578 dan 189 jika ditaksirkan ke puluhan terdekat .... a. 778
c. 776
b. 777
d. 770
6. Bibi membeli baju seharga Rp 145.650 dan rok seharga Rp 134.750. Taksirkan jumlah uang yang harus dibayarkan bibi ke ribuan terdekat .... 180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Rp 282.000
c. Rp 279.000
b. Rp 281.000
d. Rp 280.000
7. Hasil penaksiran ke puluhan terdekat dari 143 x 32 adalah ... a. 4.480
c. 4.200
b. 4.500
d. 4.576
8. Mayang memiliki uang saku sebanyak Rp 10.000. Uang tersebut ia belikan es krim Rp 2.550 dan bakso Rp 5.250 tetapi semua harga tersebut akan ditaksirkan ke ribuan. Berapa sisa uang saku Mayang saat ini ? a. Rp 2.450
c. Rp 2.500
b. Rp 2.300
d. Rp 2.000
9. Hasil dari 7.823 – 635 = 7.200 , maka pengurangan tersebut ditaksirkan ke ... a. Satuan
c. Ratusan
b. Puluhan
d. Ribuan
10. Hasil dari 548 : 52 = 11, maka pembagian tersebut ditaksirkan ke ... a. Ribuan
c. Puluhan
b. Ratusan
d. Satuan
Kunci Jawaban : 1. a
6. b
2. c
7. c
3. b
8. d
4. a
9. c
5. d
10. c
Kriteria Penilaian Jawaban benar
=1
Jawaban salah
=0
Rumus perhitungan :
Keterangan : Total skor yang diperoleh siswa adalah jumlah nilai benar. Nilai total adalah perkalian dari skor total kali skor ideal dibagi 10
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Afektif Indikator
1.5.10 Bersikap aktif dalam tanya jawab
Teknik Penilaian
Observasi
Instrumen
Lembar pengamatan
Berilah tanda centang (√) pada kolom yang sesuai dengan sikap masing-masing siswa! No
Kriteria Penilaian
1
Bertanya kepada guru saat tidak memahami soal atau materi
2 3
1
2
3
Bertanya kepada teman saat tidak memahami soal atau materi Menjawab pertanyaan dari guru
Rubrik Penilian Sikap Sosial Kriteria
Baik
Cukup
Perlu Bimbingan
3
2
1
Bertanya kepada guru saat
Siswa berani bertanya
Siswa berani bertanya
Siswa tidak bertanya
tidak memahami soal atau
kepada guru
kepada guru dengan
kepada guru
materi
mengajak teman
Bertanya kepada teman saat
Siswa saling
Siswa saling berdiskusi
Siswa tidak ikut
tidak memahami soal atau
berdiskusi dengan
dengan teman kurang dari
berdiskusi
materi
teman sebanyak 3 atau 3 lebih
Menjawab pertanyaan dari
Siswa mampu
Siswa mampu menjawab
Siswa mampu
guru
menjawab pertanyaan
pertanyaan dari guru
menjawab pertanyaan
dari guru minimal 3
kurang dari 3 pertanyaan
dari guru maksimal 1
pertanyaan
pertanyaan atau tidak menjawab pertanyaan
3. Psikomotorik : Indikator
1.5.11 Mempresentasikan hasil diskusi tentang penaksiran
Teknik Penilaian
Produk
Instrumen
Lembar penilaian produk
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lembar Penilaian Produk No
Nama Siswa
1.
Kriteria
B
C
PB
Kesesuaian isi presentasi dengan materi penaksiran Penggunaan bahasa
2.
Kesesuaian isi presentasi dengan materi penaksiran Penggunaan bahasa
Rubik Penilaian Keterampilan No
1.
Kriteria
Baik
Cukup
Perlu Bimbingan
(3)
(2)
(1)
Kesesuaian isi presentasi
Isi presentasi meliputi
Isi presentasi meliputi
Isi presentasi tidak
dengan materi penaksiran
pengertian penaksiran
salah satu dari
sesuai dengan materi
dan perbedaan
pengertian penaksiran
penaksiran dengan
atau perbedaan
pembulatan
penaksiran dengan pembulatan
2.
Penggunaan bahasa
Penggunaan bahasa
Penggunaan bahasa
Penggunaan bahasa
jelas dan mudah
masih terbata-bata dan
tidak jelas dan masih
dipahami
membutuhkan bantuan membutuhkan guru atau teman
bantuan guru atau teman
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Materi Contoh : Taksirkan penjumlahan ini 5.821 + 2.457 ke ribuan terdekat Langkah 1
Bulatkan masing-masing bilangan tersebut ke ribuan terdekat
Langkah 2
5.821 + 2.457 menjadi 6.000 + 2.000
Langkah 3
Hasil penaksiran dari penjumlahan 5.821 + 2.457 ke ribuan terdekat adalah 8.000
Contoh : Taksirkan pengurangan ini 7.690 – 2.210 ke ratusan terdekat Langkah 1
Bulatkan masing-masing bilangan tersebut ke ratusan terdekat
Langkah 2
7.690 – 2.210 menjadi 7.700 – 2.200
Langkah 3
Hasil penaksiran dari pengurangan 7.690 – 2.210 ke ratusan terdekat adalah 5.500
Contoh : Taksirkan pembagian ini 546 : 52 ke puluhan terdekat Langkah 1
Bulatkan masing-masing bilangan tersebut ke puluhan terdekat
Langkah 2
546 : 52 menjadi 550 : 50
Langkah 3
Hasil penaksiran dari pembagian 546 : 52 ke puluhan terdekat adalah 11
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Contoh : Taksirkan perkalian ini 51,4 x 2,6 ke satuan terdekat Langkah 1
Bulatkan masing-masing bilangan tersebut ke satuan terdekat
Langkah 2
51,4 x 2,6 menjadi 51 x 3
Langkah 3
Hasil penaksiran dari pembagian 51,4 x 2,6 ke satuan terdekat adalah 153
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR KERJA SISWA
Ayo Bekerja Bersama!
Tujuan Pembelajaran 1.5.8.1 Siswa mampu menemukan konsep penaksiran dengan mengerjakan minimal 3 soal. 1.5.9.1 Siswa mampu melakukan operasi hitung penaksiran dengan diskusi kelompok secara. benar Kegiatan Belajar 1 Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 siswa. Diskusikan konsep penaksiran bersama kelompokmu! Presentasikan konsep penaksiran di depan kelas!
Materi Menaksir merupakan perkiraan terdekat dari suatu hasil operasi hitung. Caranya dengan membulatkan masing-masing bilangan kemudian hasil pembulatan tersebut dijumlahkan, dikurangkan, dikalikan atau dibagikan.
Contoh : Taksirkan penjumlahan ini 5.821 + 2.457 ke ribuan terdekat Langkah 1
Bulatkan masing-masing bilangan tersebut ke ribuan terdekat
Langkah 2
5.821 + 2.457 menjadi 6.000 + 2.000
Langkah 3
Hasil penaksiran dari penjumlahan 5.821 + 2.457 ke ribuan terdekat adalah 8.000
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Contoh : Taksirkan pengurangan ini 7.690 – 2.210 ke ratusan terdekat Langkah 1
Bulatkan masing-masing bilangan tersebut ke ratusan terdekat
Langkah 2
7.690 – 2.210 menjadi 7.700 – 2.200
Langkah 3
Hasil penaksiran dari pengurangan 7.690 – 2.210 ke ratusan terdekat adalah 5.500
Contoh : Taksirkan pembagian ini 546 : 52 ke puluhan terdekat Langkah 1
Bulatkan masing-masing bilangan tersebut ke puluhan terdekat
Langkah 2
546 : 52 menjadi 550 : 50
Langkah 3
Hasil penaksiran dari pembagian 546 : 52 ke puluhan terdekat adalah 11
Contoh : Taksirkan perkalian ini 51,4 x 2,6 ke satuan terdekat Langkah 1
Bulatkan masing-masing bilangan tersebut ke satuan terdekat
Langkah 2
51,4 x 2,6 menjadi 51 x 3
Langkah 3
Hasil penaksiran dari pembagian 51,4 x 2,6 ke satuan terdekat adalah 153
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LATIHAN SOAL 3
Kegiatan Belajar 3 Berilah tanda silang pada jawaban yang benar! 1. Feri membeli makanan yaitu nasi kucing harganya Rp 2.550 dan nasi pecel harganya Rp 4.320. Jika semua harga tersebut ditaksirkan ke ratusan terdekat, berapa yang harus dibayar Feri ... a. 6.600
c. 6.800
b. 6.500
d. 6.900
2. Dela akan membeli 7 permen karet harganya Rp 745/biji. Berapa harga permen jika ditaksirkan ke puluhan terdekat …. a. 5.520
c. 5.250
b. 5.200
d. 5.350
3. Husen akan membeli pulpen harganya Rp 2.350 dan penggaris harganya Rp 2.880. Berapa yang harus dibayar Husen jika seluruh harga tersebut ditaksirkan ke ratusan terdekat … a. 5.340
c. 5.330
b. 5.300
d. 5.350
4. Berapa hasil pengurangan dari 5.342 dan 1.578 jika ditaksirkan ke ratusan terdekat .... a. 3.700
c. 3.760
b. 3.747
d. 3.000
5. Berapa hasil penjumlahan 578 dan 189 jika ditaksirkan ke puluhan terdekat .... a. 778
c. 776
b. 777
d. 770
6. Bibi membeli baju seharga Rp 145.650 dan rok seharga Rp 134.750. Taksirkan jumlah uang yang harus dibayarkan bibi ke ribuan terdekat .... a. Rp 282.000
c. Rp 279.000
b. Rp 281.000
d. Rp 280.000
7. Hasil penaksiran ke puluhan terdekat dari 143 x 32 adalah ... a. 4.480
c. 4.200
b. 4.500
d. 4.576
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Mayang memiliki uang saku sebanyak Rp 10.000. Uang tersebut ia belikan es krim Rp 2.550 dan bakso Rp 5.250 tetapi semua harga tersebut akan ditaksirkan ke ribuan. Berapa sisa uang saku Mayang saat ini ? a. Rp 2.450
c. Rp 2.500
b. Rp 2.300
d. Rp 2.000
9. Hasil dari 7.823 – 635 = 7.200 , maka pengurangan tersebut ditaksirkan ke ... a. Satuan
c. Ratusan
b. Puluhan
d. Ribuan
10. Hasil dari 548 : 52 = 11, maka pembagian tersebut ditaksirkan ke ... a. Ribuan
c. Puluhan
b. Ratusan
d. Satuan Nilai = Skor benar x 100 = 10
Evaluasi 1. Apa arti dari penaksiran? 2. Apa perbedaan penaksiran dan pembulatan? 3. Jika 6.999 + 2.444 ditaksirkan ke ratusan terdekat. Berapa kira-kira hasilnya?
Refleksi 1. Tulislah langkah-langkah kegiatan belajar yang sudah kamu lakukan pagi ini 2. Tuliskan apa yang sudah kamu pahami dan yang belum kamu pahami 3. Jika saya belum paham dengan materi yang disampaikan maka saya akan ...
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A.
Satuan Pendidikan
: SD Negeri Caturtunggal 1
Kelas/Semester
: IV / 1
Mata Pelajaran
: Matematika
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Standar Kompetensi :
1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. No
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran Kompetensi Dasar Matematika
1.
1.5 Melakukan penaksiran dan pembulatan
No
Indikator
No
Tujuan Pembelajaran
Kognitif 1.5.12 Menerapkan konsep penaksiran dalam kehidupan sehari-hari
1.5.12.1 Siswa mampu menerapkan konsep penaksiran dengan mengerjakan minimal 2 soal
Afektif 1.5.13 Sikap aktif berdiskusi dan menyelesaikan tugas
1.5.13.1 Siswa mampu menunjukan sikap aktif berdiskusi dengan menyelesaikan tugas yang diberikan guru
Psikomotorik 1.5.14 Membuat merangkum manfaat pembulatan dan penaksiran
191
1.5.14.1 Siswa mampu membuat rangkuman manfaat penaksiran melalui pengamatan dengan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Materi Pembelajaran Matematika
: Penaksiran
D. Pendekatan dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan
: Kontekstual
2. Metode
: Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan
E. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Pembelajaran 1. Media
: Garis penaksiran
2. Alat dan Bahan
: LKS, spidol dan papan tulis
3. Sumber Belajar
:
Sumarmi, Mas Titing dan Siti Kamsiati. 2009. Asyiknya Belajar Matematika Kelas 4. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Mustaqim, Burhan dan Ary Astuty. 2008. Ayo Belajar Matematika Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang. Sulardi. 2007. Pandai Berhitung Matematika SD Jilid 4. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama. Khafid dan Suyati.2004. Pelajaran Matematika Penekanan Pada Berhitung. Jakarta: Erlangga. F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi waktu
Pembukaan
Berdoa bersama dipimpin oleh salah
10 menit
satu siswa Membuka Pembelajaran dengan salam. “ Selamat Pagi anak-anak, apa kabar kalian hari ini? ” Melakukan absensi “ Siapa yang hari ini tidak masuk? ” Siswa dikondisikan tenang untuk menerima pelajaran Motivasi Siswa diberikan motivasi berupa tepuk semangat Apersepsi “ Ada yang tahu bagaimana cara menaksirkan? “
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Orientasi Siswa diberikan garis besar tujuan pembelajaran “ Anak-anak hari ini kita akan belajar tentang manfaat penaksiran dalam kehidupan sehari-hari “ 50
Eksplorasi
menit
Siswa diberi pertanyaan oleh guru “ Anak-anak bagaimana jika di matematika tidak ada penaksiran? “ (Konstruktivisme) Siswa diberi kesempaatan untuk menjawab Elaborasi Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 siswa Kegiatan Inti
Proses Inkuiri Siswa diberi pertanyaan oleh guru “ Apa manfaat penaksiran dalam kehidupan sehari-hari? “ (Rumusan Masalah) Siswa
diberi
kesempaatan
untuk
menjawab (Membuat hipotesis) Siswa
diminta
membaca
pengertian
penaksiran Siswa diminta untuk mengamati nota pembelian
makanan
yang
sudah
ditaksirkan (Mengupulkan Data) Siswa diminta untuk menganalisis manfaat penaksiran
melalui
pengamatan
(Menganalisis Data) Siswa diminta untuk menulis hasil diskusi Siswa diminta untuk membuat kesimpulan dalam kelompok (Menyimpulkan) Siswa diberikan motivasi oleh guru “ Anak-anak ternyata penaksiran penting bagi kehidupan sehari-hari. Contoh jika tidak ada 193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penaksiran dan pembulatan yang maka kita dapat mengalami kesulitan ketika membayar barangbarang yang akan dibeli maka dari itu teruslah giat untuk mempelajari matematika karena matematika itu menyenangkan dan bermanfaat bagi kehidupan kita ” (Bertanya) Siswa diminta untuk membuat rangkuman secara individu tentang penaksiran dan manfaat dari penaksiran Siswa diminta untuk mempresentasikan rangkuman yang telah dibuat dan hasil diskusi Siswa memberikan kritik dan saran yang sudah dipresentasikan (Masyarakat Belajar) Siswa diminta untuk mengerjakan LKS dengan bantuan media penaksiran (Pemodelan) Konfirmasi Siswa diberikan penguatan manfaat penaksiran “ Manfaat menaksir adalah mengira-ngira hasil penjumlah, pengurangan, pembagian atau perkalian agar mempermudah kita untuk menghitung bilangan tersebut ” Siswa di berikan evaluasi (Penilaian Otentik) Penutup
Siswa diminta untuk membuat refleksi diri 1. Tulislah langkah-langkah kegiatan belajar yang sudah kamu lakukan pagi ini 2. Tuliskan apa yang sudah kamu pahami dan yang belum kamu pahami 3. Jika saya belum paham dengan materi yang disampaikan maka saya akan ... (Refleksi) Siswa menutup pelajaran dengan doa Siswa diperbolehkan untuk istirahat
194
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN Pedoman Penilaian Muatan Pelajaran
: Matematika
1. Kognitif Indikator
1.5.12 Menerapkan konsep penaksiran dalam kehidupan sehari-hari
Teknik Penilaian
Tes tertulis
Instrumen
Soal
Soal: Makanan
Harga
Bebek Bakar
Rp. 19.750
Ayam Goreng
Rp. 15.850
Nasi Goreng
Rp. 12.550
Mie Rebus
Rp. 11.750
Belut Goreng
Rp. 15.800
1. Jika Indri akan membeli bebek bakar, ayam goreng dan mie rebus dan harga makanan tersebut akan ditaksirkan ke ratusan. Berapa yang harus dibayar oleh Indri? 2. Susno mempunyai uang sebesar Rp 35.000. Susno ingin membeli makanan paling murah pada menu diatas dengan ditaksirkan ke ribuan terdekat. Berapa sisa uang Susno? 3. Johan akan membeli dua nasi goreng dan satu bebek bakar berdasarkan daftar menu diatas. Berapa yang harus dibayar Johan, jika harga makanan yang ia beli ditaksirkan ke ratusan terdekat? 4. Hans mempunyai tiga adik kemudian akan membagi uangnya kepada adiknya. Sedangkan Hans hanya mempunyai uang sebesar 9.450. Berapa taksiran uang yang diperoleh setiap adik jika ditaksirkan ke ribuan terdekat? 5. Farla mempunyai empat pita, setiap pita memiliki panjang 6,1 meter. Berapa panjang keseluruhan pita yang dimiliki Farla jika ditaksirkan ke satuan? Kunci Jawaban : 1. 47.500 2. 23.000 3. 45.000 4. 3.000 5. 24 Kriteria Penilaian 196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jawaban benar
=1
Jawaban salah
=0
Rumus perhitungan :
Keterangan : Total skor yang diperoleh siswa adalah jumlah nilai benar. Nilai total adalah perkalian dari skor total kali skor ideal dibagi 5 2. Afektif Indikator
1.5.13 Sikap aktif berdiskusi dan menyelesaikan tugas
Teknik Penilaian
Observasi
Instrumen
Lembar pengamatan
Berilah tanda centang (√) pada kolom yang sesuai dengan sikap masing-masing siswa! No
Kriteria Penilaian
1
Mencatat materi pembelajaran
2
Tidak ramai atau bermain sendiri
3
Mengerjakan tugas
4
Mengerjakan evaluasi
5
Mengerjakan PR
1
2
3
Rubrik Penilian Sikap Sosial Kriteria
Baik
Cukup
Perlu Bimbingan
3
2
1
Mencatat materi
Siswa mencatat
Siswa mencatat materi
pembelajaran
seluruh materi
meliputi salah dua dari tiga meliputi salah satu dari
meliputi perbedaan
unsur
penaksiran dan pembulatan, cara
197
Siswa mencatat materi
dua unsur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menaksirkan dan manfaat penaksiran Tidak ramai atau bermain
Siswa mengikuti
Siswa mengikuti kegiatan
Siswa tidak ikut
sendiri
kegiatan diskusi
diskusi tetapi hanya
berdiskusi dengan
dengan kelompok dari
sampai pertengahan
kelompok dari awal
awal sampai akhir
kegiatan belajar
sampai akhir
Siswa mengerjakan
Siswa mengerjakan tugas
Siswa mengerjakan
seluruh tugas yang
yang diberikan meliputi
salah satu tugas yang
diberikan meliputi
berdiskusi dan
diberikan meliputi
berdiskusi dan
mengerjakan tugas tetapi
berdiskusi atau
mengerjakan soal
tidak sampai selesai
mengerjakan soal
Siswa menyelesaikan
Siswa menyelesaikan soal
Siswa tidak
soal evaluasi di kelas
evaluasi di luar kelas
mengerjakan soal
Mengerjakan tugas
Mengerjakan evaluasi
evaluasi Mengerjakan PR
Siswa mengerjakan
Siswa mengerjakan PR
Siswa tidak
PR dengan jawaban
dengan jawaban ada yang
mengerjakan PR atau
benar semua
salah
siswa mengerjakan PR tetapi salah semua
3. Psikomotorik : Indikator
1.5.14 Membuat merangkum manfaat pembulatan dan penaksiran
Teknik Penilaian
Produk
Instrumen
Lembar penilaian produk
Lembar Penilaian Produk No Nama Siswa
Kriteria
BS
1.
Kesesuaian kalimat dengan materi penaksiran Keefektifan kalimat
2.
Kesesuaian kalimat dengan materi penaksiran Keefektifan kalimat
198
B
C
PB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rubik Penilaian Keterampilan No
1.
Kriteria
Baik
Cukup
Perlu Bimbingan
(3)
(2)
(1)
Kesesuaian kaliamt
Isi kalimat sesuai
Isi kalimat sesuai
Isi kalimat sesuai
dengan materi
dengan materi
dengan materi
dengan materi
penaksiran
menghitung berkaitan
menghitung
menghitung
dengan penaksiran
berkaitan dengan
berkaitan dengan
meliputi perngertian
penaksiran meliputi
penaksiran
penaksiran, manfaat
salah tiga dari empat
meliputi salah
penaksiran, perbedaan
poin
satu atau dua dari
penaksiran dan
empat poin
pembulatan dan cara menaksirkan 2.
Keefektifan kalimat
Mampu membuat
Kurang mampu
Tidak mampu
kalimat berkaitan
membuat kalimat
membuat kalimat
tentang penaksiran
berkaitan tentang
matematika
dengan lengkap, jelas
penaksiran dengan
berkaitan dengan
dan tidak rancu
jelas namun kurang
penaksiran
lengkap
Materi Contoh : Taksirkan penjumlahan ini 5821 + 2457 ke ribuan terdekat Langkah 1
Bulatkan masing-masing bilangan tersebut ke ribuan terdekat
Langkah 2
5821 + 2457 menjadi 6000 + 2000
Langkah 3
Hasil penaksiran dari penjumlahan 5821 + 2457 ke ribuan terdekat adalah 8000
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Contoh : Taksirkan pengurangan ini 7690 - 2210 ke ratusan terdekat Langkah 1
Bulatkan masing-masing bilangan tersebut ke ratusan terdekat
Langkah 2
7690 - 2210 menjadi 7700 - 2200
Langkah 3
Hasil penaksiran dari pengurangan 7690 - 2210 ke ratusan terdekat adalah 5500
Contoh : Taksirkan pembagian ini 546 : 52 ke puluhan terdekat Langkah 1
Bulatkan masing-masing bilangan tersebut ke puluhan terdekat
Langkah 2
546 : 52 menjadi 550 : 50
Langkah 3
Hasil penaksiran dari pembagian 546 : 52 ke puluhan terdekat adalah 11
Contoh : Taksirkan perkalian ini 51,4 x 2,6 ke satuan terdekat Langkah 1
Bulatkan masing-masing bilangan tersebut ke satuan terdekat
Langkah 2
51,4 x 2,6 menjadi 51 x 3
Langkah 3
Hasil penaksiran dari pembagian 51,4 x 2,6 ke satuan terdekat adalah 153
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR KERJA SISWA
Dengan
Ayo Bekerja Bersama!
Tujuan Pembelajaran 1.5.12.1 Siswa mampu menerapkan konsep penaksiran dengan mengerjakan minimal 2 soal. Kegiatan Belajar 1 Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 siswa. Diskusikan manfaat penaksiran bersama kelompokmu! Tulislah hasi diskusi dan rangkuman tentang penaksiran kemudian presentasi di depan kelas! Materi Menaksir merupakan perkiraan terdekat dari suatu hasil operasi hitung. Caranya dengan membulatkan masing-masing bilangan kemudian hasil pembulatan tersebut dijumlahkan, dikurangkan, dikalikan atau dibagikan. Contoh : Taksirkan penjumlahan ini 5821 + 2457 ke ribuan terdekat Langkah 1
Bulatkan masing-masing bilangan tersebut ke ribuan terdekat
Langkah 2
5821 + 2457 menjadi 6000 + 2000
Langkah 3
Hasil penaksiran dari penjumlahan 5821 + 2457 ke ribuan terdekat adalah 8000
Contoh : Taksirkan pengurangan ini 7690 - 2210 ke ratusan terdekat Langkah 1
Bulatkan masing-masing bilangan tersebut ke ratusan terdekat
Langkah 2
7690 - 2210 menjadi 7700 - 2200
201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Langkah 3
Hasil penaksiran dari pengurangan 7690 - 2210 ke ratusan terdekat adalah 5500
Contoh : Taksirkan pembagian ini 546 : 52 ke puluhan terdekat Langkah 1
Bulatkan masing-masing bilangan tersebut ke puluhan terdekat
Langkah 2
546 : 52 menjadi 550 : 50
Langkah 3
Hasil penaksiran dari pembagian 546 : 52 ke puluhan terdekat adalah 11
Contoh : Taksirkan perkalian ini 51,4 x 2,6 ke satuan terdekat Langkah 1
Bulatkan masing-masing bilangan tersebut ke satuan terdekat
Langkah 2
51,4 x 2,6 menjadi 51 x 3
Langkah 3
Hasil penaksiran dari pembagian 51,4 x 2,6 ke satuan terdekat adalah 153
202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LATIHAN SOAL 4
Kegiatan Belajar 2 Kerjakan soal dibawah ini dengan teliti! Makanan
Harga
Bebek Bakar
Rp. 19.750
Ayam Goreng
Rp. 15.850
Nasi Goreng
Rp. 12.300
Mie Rebus
Rp. 11.900
Belut Goreng
Rp. 15.800
1. Jika Indri akan membeli bebek bakar, ayam goreng dan mie rebus dan harga makanan tersebut akan ditaksirkan ke ratusan. Berapa yang harus dibayar oleh Indri? 2. Susno mempunyai uang sebesar Rp 35.000. Susno ingin membeli makanan paling murah pada menu diatas dengan ditaksirkan ke ribuan terdekat. Berapa sisa uang Susno? 3. Johan akan membeli dua nasi goreng dan satu bebek bakar berdasarkan daftar menu diatas. Berapa yang harus dibayar Johan, jika harga makanan yang ia beli ditaksirkan ke ratusan terdekat? 4. Hans mempunyai tiga adik kemudian akan membagi uangnya kepada adiknya. Sedangkan Hans hanya mempunyai uang sebesar 9.450. Berapa taksiran uang yang diperoleh setiap adik jika ditaksirkan ke ribuan terdekat? 5. Farla mempunyai empat jenis pita, setiap pita memiliki panjang 6,1 meter. Berapa panjang keseluruhan pita yang dimiliki Farla jika ditaksirkan ke satuan? Nilai = Skor benar x 100 = 5
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Evaluasi 1. Apa manfaat penaksiran bagi kehiduapan sehari-hari? 2. Taksirkan ke ribuan terdekat 4.570 – 2.310. Berapa kira-kira hasilnya? 3. Taksirlah ke puluhan terdekat 546 x 53. Berapa kira-kira hasilnya?
Refleksi 1. Tulislah langkah-langkah kegiatan belajar yang sudah kamu lakukan pagi ini 2. Tuliskan apa yang sudah kamu pahami dan yang belum kamu pahami 3. Jika saya belum paham dengan materi yang disampaikan maka saya akan ...
204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BLUE PRINT SOAL HASIL BELAJAR SIKLUS I Standar Kompetensi 1.
Memahami
Kompetensi Dasar
dan 1.5
Indikator
Nomor Soal
Melakukan 1.5.1 Menentukan 29
menggunakan sifat-sifat penaksiran
dan pembulatan
operasi hitung bilangan pembulatan
satuan,
dalam
ratusan dan ribuan
pemecahan
masalah
ke
puluhan,
terdekat 1.5.2
Mengubah 1,2,3,5,6,9,10,11
bilangan
ke ,12,14,15,17,18,
pembulatan satuan, 19,20,21,22,23,2 puluhan,
ratusan 4,25,26,27,28,30
dan ribuan terdekat 1.5.3 Menentukan 4,8,13 pembulatan satuan,
ke
puluhan,
ratusan dan ribuan terdekat dalam soal cerita 1.5.4
16
Membandingkan pembulatan dalam bilangan ke lebih besar 1.5.5 Membandingkan pembulatan dalam bilangan ke lebih kecil
205
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SOAL HASIL BELAJAR SIKLUS I (Sebelum di Validasi) Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar ! 1. Danang mendapatkan nilai matematika yaitu 87,6. Apabila nilai Danang dibulatkan ke satuan maka nilainya saat ini menjadi ... a. 87
c. 86
b. 88
d. 85
2. Egi membeli buku seharga Rp 2.450. Jika harga buku akan dibulatkan ke ratusan maka hasilnya adalah ... a. 2.565
c. 2.500
b. 2.550
d. 2.555
3. Jika bilangan 98.536 dibulatkan ke ribuan terdekat, hasilnya adalah ... a. 99.000
c. 99.540
b. 99.600
d. 99.230
4. Sulis mendapatkan nilai ulangan Bahasa Indonesia 85,2; IPS 85,3; PKn 85,4 dan IPA 85,6. Jika seluruh nilai Sulis dibulatkan kesatuan, mata pelajaran mana yang memiliki nilai paling tinggi ? a. PKn
c. IPS
b. Bahasa Indonesia
d. IPA
5. Bilangan 9.811 dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi ... a. 9.800
c. 9.820
b. 9.810
d. 9.830
6. Endah akan membeli buku gambar dengan harga Rp 5.750. Apabila harga tersebut dibulatkan ke ratusan terdekat, berapa yang harus dibayarkan Endah? a. 5.830
c. 5.810
b. 5.800
d. 5.820
7. Harga buku gambar Rp 3.652; buku tulis Rp 3.635; buku tulis kotak-kotak Rp 3.735; dan buku tulis halus Rp 3.835. Jika harga masing-masing buku ditaksirkan ke puluhan, maka buku manakah yang paling murah? a. Buku gambar
c. Buku halus
b. Buku kotak
d. Buku tulis
206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Nilai ulangan Dela pada mata pelajaran Matematika 7,5; IPA 7,2; IPS 7,3; dan Bahasa Indonesia 7,4. Nilai ulangan mata pelajaran mana yang memiliki nilai paling tinggi bila dibulatkankan ke satuan? a. Bahasa Indonesia c. IPS b. IPA d. Matematika 9. Husnan memiliki tabungan dengan saldo Rp 409.377. Jika saldo dalam tabungan Husnan dibulatkan ke ratusan, berapa nilai saldo yang dimiliki Husnan saat ini? a. 409.400
c. 409.420
b. 409.410
d.403.430
10. Jeje diminta Ibu membeli garam 1 kg. Harga 1 kg garam adalah Rp 4.444,-. Berapa yang harus dibayarkan Jeje jika harga garam dibulatkan ke ratusan terdekat? a. 4.440
c. 4.400
b. 4.444
d. 4.044
11. Jika harga tomat pada awalnya adalah Rp 11.150/kg kemudian naik menjadi Rp 12.000/kg. Berapakah harga tomat sebelum naik bila dibulatkan ke ratusan terdekat? a. 11.255
c. 11.260
b. 11.200
d. 11.250
12. Davin akan membeli susu seharga Rp 40.750/kaleng, tetapi harga tersebut akan dibulatkan ke ratusan. Berapa yang harus dibayar Davin? a. 40.800
c. 40.810
b. 40.880
d. 45.850
13. Hayati akan membeli kecap dan harga kecap setiap merek berbeda. Daftar harga setiap merknya yaitu kecap bebek Rp 7.554/botol; kecap ABCDE Rp 7.682/botol; kecap cap bagong Rp 7.642 dan kecap cap semar Rp 7.554/botol. Kecap mana yang paling mahal jika dibulatkan ke ratusan? a. Kecap cap bagong
c. Kecap ABCDE
b. Kecap bebek
d. Kecap cap semar
14. Stevi diminta untuk membulatkan harga telur di warung yaitu Rp 2.470/butir. Jadi berapa harga telur setelah dibulatkan ke ratusan? a. 2.300
c. 2.600
b. 2.500
d. 2.400
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15. Bulatkan bilangan 89,7 ke satuan terdekat ... a. 92
c.91
b. 93
d. 90
16. Sasmita akan membulatkan harga makanan di koperasi ke ratusan terdekat : Taro
Rp 1.548
Chiki
Rp 1.537
Chitos
Rp 1.575
Tanggo
Rp 1.549
Makanan manakah yang paling mahal? a. Chitos
c.Taro
b. Chiki
d.Tanggo
17. Joni memiliki tabungan sebanyak Rp 89.325. Jika dibulatkan ke ribuan, berapa uang tabungan Joni saat ini ? a. 89.200
c. 89.130
b. 89.300
d. 89.000
18. Hipsi memiliki uang sebanyak Rp 7.950 yang akan dibulatkan ke ribuan. Berapa uang yang dimiliki Hipsi saat ini? a. 8000
c. 8200
b. 8100
d. 8300
19.Susi membeli tas seharga Rp 71.824. Berapa yang harus dibayar Susi jika harga tas yang akan dibelinya di bulatkan ke ratusan? a. 71.820
c. 71.800
b. 71.810
d. 71.824
20. Ana membeli sepatu dengan harga Rp 97.725 tetapi harga tersebut akan dibulatkan ke ratusan. Berapa yang harus dibayar Ana untuk membeli sepatu tersebut? a. 97.705
c. 97.755
b. 97.700
d. 97.750
21. Hasil pembulatan ke puluhan terdekat dari 182 adalah ... a. 182
c. 180
b. 186
d. 185
22. Hasil pembulatan ke ratusan terdekat dari 1.352 adalah ... a. 1.200
c. 1.400
b. 1.500
d. 1.300
208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23. Hasil pembulatan ke ribuan terdekat dari 4.489 adalah ... a. 4.300
c. 4.100
b. 4.200
d. 4.000
24. Bilangan 42.476 jika dibulatkan ke puluhan terdekat akan menjadi ... a. 42.480
c. 42.000
b. 42.500
d. 42.476
25. Bilangan 126.725 jika dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi ... a. 126.500
c. 126.800
b. 126.700
d. 126.000
26. Bilangan 114.902 jika dibulatkan ke ribuan terdekat menjadi ... a. 115.900
c. 115.000
b. 115.020
d. 115.100
27. Jika bilangan 4.571,2 dibulatkan menjadi 4.570. Maka bilangan tersebut dibulatkan ke ... a. Ribuan c. Puluhan b. Ratusan d. Satuan 28. Jika bilangan 5.941,6 dibulatkan menjadi 5.940 maka bilangan tersebut dibulatkan ke ... a. Satuan
c. Ratusan
b. Puluhan
d. Ribuan
29. Jika bilangan 824,7 dibulatkan menjadi 800, maka bilangan tersebut dibulatkan ke ... a. Ribuan
c. Puluhan
b. Ratusan
d. Satuan
30. Cundi melakukan ulangan matematika sebanyak empat kali. Nilai yang diperoleh pada ulangan ke-1 adalah 76,6; ulangan ke-2 adalah 79,8; ulangan ke-3 adalah 81,2 dan ulangan ke-4 adalah 85,6. Jika semua nilai dibulatkan ke satuan,berapa nilai ulangan Cundi yang kedua? a. 80
c. 80,8
b. 81
d.89,8
209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KUNCI JAWABAN SOAL HASIL BELAJAR SIKLUS I (Sebelum di Validasi) 1. B 2. C 3. A 4. D 5. A 6. B 7. D 8. D 9. A 10. C 11. B 12. A 13. C 14. B 15. D 16. A 17. D 18. A 19. C 20. B 21. C 22. C 23. D 24. A 25. B 26. C 27. C 28. B 29. B 30. A
210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BLUE PRINT SOAL HASIL BELAJAR SIKLUS II Standar Kompetensi 1.
Memahami
Kompetensi Dasar
dan 1.5
Indikator
Melakukan 1.5.1
menggunakan sifat-sifat penaksiran
Nomor Soal
Menghitung 3,19,20,22,23,24
dan penaksiran
ke ,26,30
operasi hitung bilangan pembulatan
satuan,
dalam
ratusan dan ribuan
pemecahan
masalah
1.5.2
puluhan,
Menghitung 1,2,4,5,6,7,,8,9,1
penaksiran melalui 0,11,12,14,15,16 soal ceita
,17,18,21,27
1.5.3 Menentukan 25,28 penaksiran satuan,
ke puluhan,
ratusan dan ribuan 1.5.4 Menentukan 29 manfaat penaksiran
211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SOAL HASIL BELAJAR SIKLUS II (Sebelum di Validasi) Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar ! 1. Budi akan membeli 4 pensil, harganya adalah Rp 1.425/pensil. Berapa yang harus di bayar Budi jika ditaksirkan ke ratusan? a. 6.000
c. 6.100
b. 6.050
d. 6.150
2. Kakak mempunyai uang sebanyak Rp 19.450 akan ditaksirkan ke ribuan, sementara adik mempunyai uang sebanyak Rp 9.550 akan ditaksirkan ke ratusan. Apabila uang kakak dan adik dijumlahkan hasilnya adalah ... a. 28.600
c. 28.400
b. 28.500
d. 28.30
3. Hasil dari penaksiran 325 x 12 ke puluhan terdekat adalah ... a. 3.050
c. 3.200
b. 3.150
d. 3.300
4. Jika Pak Sulis akan membeli baju seharga Rp 55.325, kaus kaki seharga Rp 6.750 dan tali sepatu seharga Rp 2.735. Berapa yang harus dibayar Pak Sulis jika semua barang yang dibelinya akan ditaksirkan ke ratusan terdekat ? a. 64.830
c. 64.810
b. 64.820
d. 64.800
5. Marta akan membeli pensil koko dan penghapus jeko, masing-masing harganya adalah Rp 2.125 dan Rp 1.135. Jika harga pensil dan penghapus akan ditaksirkan ke ratusan. Berapakah jumlah yang harus dibayar Marta? a. 3.230
c. 3.200
b. 3.235
d. 3.300
6. Ibu akan membeli kentang sebanyak 2 kg yang harganya Rp 11.181/kg. Berapa yang harus dibayar oleh Ibu jika harga kentang ditasirkan ke ribuan terdekat? a. 22.000
c. 22.362
b. 22.360
d. 22.400
7. Runi membeli tempat pensil seharga Rp 10.777 dan tabungan ayam seharga Rp 12.374. Jika semua harga ditaksirkan ke ratusan terdekat, kira-kira berapa yang harus dibayar Runi?
a. 23.150
c. 23.250 212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. 23.124
d. 23.200
8. Yuli mempunyai uang sebanyak Rp 14.400,kemudian Anisa meminjam uangnya sebanyak Rp 12.250. Berapa sisa uang Yuli jika ditaksirkan ke ribuan terdekat? a. 2.000
c. 2.150
b. 2.050
d. 2.100
9. Setiap hari Arif menyisihkan uang jajannya sebesar Rp 1.700 yang akan ditaksirkan ke ribuan. Kira-kira berapa uang yang dimiliki Arif setelah terkumpul selama satu minggu? a. 14.600
c. 14.000
b. 14.250
d. 14.200
10. Danang diminta untuk mengumpulkan uang sebesar Rp 1.250/hari. Kemudian ia akan menabung selama 124 hari. Kira-kira berapa uang yang dimiliki Danang jika ditaksirkan ke ratusan terdekat? a. 161.100
c. 161.300
b. 161.200
d. 161.400
11. Agus membeli buku seharga Rp 3.272 dan penggaris Rp 1.450. Berapa total yang harus dibayar Agus jika harga buku dan penggaris akan ditaksirkan ke ratusan ... a. 4.800 c. 4.850 b. 4.825 d. 4.875 12. Sunu ingin membeli 2 kg gula pasir, tetapi harga gula pasir per Kg adalah Rp 13.925. Berapa yang harus dibayar Sunu jika harga gula pasir ditaksirkan ke ratusan terdekat? a. 27.875
c. 27.825
b. 27.850
d. 27.800
13. Fadila akan membeli pita berwarna merah sepanjang 6,8 m dan pita berwarna hijau sepanjang 5,9 m. Berapa panjang seluruh pita yang dimiliki Fadila jika panjang pita kedaunya akan ditaksirkan ke satuan terdekat ... a. 13,0 m c. 13,2 m b. 13,1 m d. 13,3 m 14. Duta akan membeli 4 pensil di koperasi. Ada berbagai merek pensil dengan harga yang bermacam-macam tetapi Duta akan membeli pensil dengan harga paling murah Daftar harga pensil : Pensil Star
Rp 1.775
Pensil Fifocastel
Rp 1.765
Pensil Jeko
Rp 1.755
Pensil Koko
Rp 1.745
213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jika semua harga pensil akan ditaksir ke ratusan terdekat, berapa yang harus dibayar oleh Duta? a. 6.810
d. 6.820
b. 6.800
c. 6.825
15. Taksirkan penjumlahan tersebut ke ratusan terdekat 289 + 186 = n, maka nilai n adalah ... a. 580 c. 550 b. 575 d. 500 16. Hana akan membeli 5 bungkus roti, harganya adalah Rp 1.755/bungkus tetapi akan ditaksir ke ratusan. Berapa kira-kira yang harus dibayar Hana? a. 9.000
c. 9.250
b. 9.200
d. 9.300
17. Jika 421 + 284 = 700, penjumlahan tersebut adalah penaksiran ke ... a. Satuan c. Ratusan b. Puluhan d. Ribuan 18. Mata Pelajaran apa yang mendapat nilai tertinggi jika kedua nilai ulangan Dito ditaksirkan ke satuan terdekat? Mata Pelajaran
Ulangan Pertama
Ulangan Kedua
Matematika
75,8
78,8
B. Indonesia
77,7
71,6
B. Inggris
73,8
79,3
IPA
75,4
74,9
a. Bahasa Inggris
c. Matematika
b. Bahasa Indonesia
d. IPA
19. Taksirlah ke puluhan terdekat hasil dari 462 : 21 ... a.
23
c. 25
b.
24
d. 26
20.Jika 521 : 111 = 5 maka pembagian tersebut ditaksirkan ke ... a. Ribuan
c. Puluhan
b. Ratusan
d. Satuan
21. Bu Delia memiliki 92,9 meter pita, semua pita akan dibagikan kepada 3 anaknya dengan jumlah sama banyak. Berapa meter yang diterima setiap anak jika panjang pita ditaksirkan ke satuan terdekat? a.
30 m
c.32 m
b.
31 m
d.33 m 214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22. Taksirlah ke puluhan terdekat hasil dari 362 + 215 ... a.
580
c. 560
b.
570
d. 550
23. 24 x 18 = n, jika ditaksirkan ke puluhan, maka nilai n adalah ... a.
430
c. 410
b.
420
d. 400
24. Dani membeli empat buku paket dengan harga setiap buku Rp 12.079 yang akan ditaksirkan ke puluhan terdekat. Berapa kira-kira yang harus dibayar oleh Dani? a.
48.310
c. 48.330
b.
48.320
d. 48.340
25. Penaksiran 421 + 691 = 1110, penjumlahan tersebut adalah penaksirkan ke ... a.
Ribuan
c. Puluhan
b.
Ratusan
d. Satuan
26. Hasil dari pembagian 651 : 49 = n. Jika ditaksirkan ke puluhan terdekat maka nilai n adalah .. a.
12
c. 14
b.
13
d. 15
27. Pak Susanto ingin membeli sejumlah barang yaitu payung seharga Rp 28.728; mantrol seharga Rp 49.215; sepatu boots seharga Rp 95.325. Jika semua barang tersebut ditaksirkan ke ratusan terdekat. Berapa yang harus dibayar pak Susanto? a.
173.300
c. 173.400
b.
173.200
d. 173.500
28. Jika 4121 : 110 = 41. Maka pembagian bilangan tersebut adalah penaksiran ke? a. Ribuan
c. Puluhan
b. Ratusan
d. Satuan
29. Apa manfaat penaksiran bagi kita? a.
Untuk mengerjakan PR
b.
Untuk melakukan penjualan
c.
Untuk melakukan penukaran barang
d.
Untuk mempermudah jual beli
30. Jika 932 : 143 = 9, maka pembagian tersebut adalah penaksiran ke ... a. Satuan
c. Ratusan
b. Puluhan
d. Ribuan
215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KUNCI JAWABAN SOAL HASIL BELAJAR SIKLUS II (Sebelum di Validasi) 1. A 2. A 3. D 4. D 5. C 6. A 7. D 8. A 9. C 10. B 11. A 12. D 13. A 14. B 15. D 16. A 17. C 18. C 19. A 20. B 21. B 22. A 23. D 24. B 25. C 26. B 27. B 28. B 29. D 30. C
216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3 Instrumen Penelitian (lembar kuesioner)
217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kisi – kisi Kuesioner
No 1.
Indikator Turut serta
Sub Indikator a. Mencatat materi pada saat
dalam melaksanakan
Nomor Soal 1
pembelajaran berlangsung b. Tidak ramai atau bermain bersama
tugas belajar
2
teman saat kegiatan belajar di kelas c. Mengerjakan tugas kelompok atau
3
mengerjakan LKS d. Mengerjakan soal di akhir
4
pembelajaran e. 2.
5
Mengerjakan PR
Berusaha
a. Membaca buku sebagai
referensi
mencari
b. Diskusi dalam kelompok
informasi untuk
c. h. Menggunakan Media Tabel
memecahkan
Pembulatan dan Garis Penaksiran
masalah
untuk memecahkan soal
6
7 8
Matematika 3.
Siswa terlibat
a. Bertanya kepada guru saat tidak
dalam proses
memahami soal atau materi
tanya jawab
b.
9
Bertanya kepada teman saat tidak memahami soal atau
10
materi c. Menjawab pertanyaan dari guru d. Menjawab pertanyaan dari
11
teman 12
Jumlah
218
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lembar Kuesioner (Beri tanda √ pada kolom Ya atau Tidak yang sesuai dengan sikapmu di dalam kelas. Lakukan secara Jujur!)
Indikator
Skala Sikap
Keaktifan Turut serta dalam melaksanakan
Ya
1. Saya mencatat materi pada saat pembelajaran berlangsung
tugas belajar 2. Saya memperhatikan ketika kegiatan belajar di kelas 3. Saya
mengerjakan
tugas
kelompok
atau
mengerjakan LKS yang diberikan sampai selesai 4. Saya ikut mengerjakan soal diakhir pembelajaran 5. Saya
mengerjakan PR dan mengumpulkan tepat
waktu Berusaha mencari informasi
untuk
memecahkan masalah
6. Saya membaca buku sebagai panduan untuk memahami materi pembulatan dan penaksiran 7. Saya aktif melakukan diskusi dalam kelompok seperti memberikan saran, pendapat dan kritik 8. Saya
aktif
menggunakan
Media
untuk
mempermudahkan saya dalam memecahkan soal matematika Siswa
terlibat
dalam
proses
tanya jawab
9. Saya aktif bertanya kepada guru ketika tidak memahami soal atau materi yang disampaikan 10. Saya aktif bertanya kepada teman ketika tidak memahami soal atau materi yang disampaikan guru 11. Saya aktif menjawab ketika guru memberikan pertanyaan 12. Saya aktif menjawab pertanyaan dari teman
219
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kisi-kisi Lembar Pengamatan Keaktifan Indikator Turut
Sub Indikator
Deskriptor
serta Mencatat materi pada Mencatat
dalam
saat
melaksanakan
berlangsung
tugas belajar
Tidak
ketika
pembelajaran pembelajaran
ramai
bermain teman
materi
Keterangan
atau Ramai
ketika
kegiatan
bersama belajar berlangsung saat
kegiatan
belajar di kelas Mengerjakan
tugas Tidak mengerjakan LKS
kelompok
atau
mengerjakan LKS Mengerjakan soal di Tidak mengerjakan soal di akhir pembelajaran
akhir pembelajaran
Mengerjakan PR
Mengerjakan PR
Berusaha
Membaca
mencari
sebagai referensi
informasi untuk Diskusi
buku Tidak
membaca
buku
sebagai referensi dalam Tidak
melakukan
diskusi
memecahkan
kelompok
dalam kelompok
masalah
Menggunakan Media
Tidak menggunakan media
Siswa
terlibat Bertanya kepada guru Tidak bertanya kepada guru
dalam
proses saat tidak memahami
tanya jawab
soal atau materi Bertanya kepada teman Tidak
bertanya
kepada
saat tidak memahami teman soal atau materi Menjawab pertanyaan Tidak menjawab pertanyaan dari guru Menjawab pertanyaan
Tidak menjawab pertanyaan
dari teman
dari teman
220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pedoman Wawancara No 1.
Pertanyaan Apakah
siswa
Hasil Wawancara
memahami
konsep Belum memahami
pembulatan dan penaksiran? 2.
Apakah ada siswa yang kesulitan dalam Iya, ada kesulitan dalam membedakan membedakan pembulatan dan penaksiran?
materi pembulatan dan penaksiran karena tidak memberikan contoh kongkrit
3.
Bagaimana cara guru untuk memperjelas Memberikan contoh konsep pembulatan dan penaksiran?
4.
Media
apa
yang
digunakan
ketika Menggunakan media gambar yang di
menyampaikan materi? 5.
gambar pada papan tulis
Bagaimana keaktifan siswa kelas IV Siswa banyak diam ketika kegiatan belajar ketika
mengikuti
pembelajaran berlangsung
matematika? 6.
Bagaimana hasil belajar siswa kelas IV Hasil belajar siswa pada mata pelajaran pada mata pelajaran matematika?
7.
matematika masih di bawah KKM
Berapa banyak hasil belajar siswa kelas 16 siswa dari 24 siswa tidak lulus KKM IV di bawah KKM?
8.
Apa penyebab dari ketidak pahaman Siswa
sulit
membedakan
konsep
siswa mengenai materi pembulatan dan pembulatan dan penaksiran penaksiran? 9.
Apakah
guru
pernah
menggunakan Belum
menerapkan
pendekatan
pendekatan Kontekstual dalam proses kontekstual karena keterbatasan waktu dan pembelajaran matematika di kelas IV?
hanya menggunakan metode tanya jawab
221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4 Hasil Kuesioner Keaktifan Siswa
222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil Kuesioner Keaktifan Siswa Kondisi Awal No
Nama Siswa
Skor
Kategori
Keaktifan
1
AD
58
Kurang Aktif
2
AL
64
Kurang Aktif
3
AN
58
Kurang Aktif
4
AT
57
Kurang Aktif
5
ATN
83
Aktif
6
AR
38
Sangat Kurang Aktif
7
AV
58
Kurang Aktif
8
AZ
50
Sangat Kurang Aktif
9
BR
65
Kurang Aktif
10
FZ
64
Kurang Aktif
11
MA
57
Kurang Aktif
12
PU
50
Kurang Aktif
13
RO
57
Kurang Aktif
14
ROI
64
Kurang Aktif
15
RY
83
Aktif
16
SA
80
Aktif
17
SAB
38
Sangat Kurang Aktif
18
SU
57
Kurang Aktif
19
SY
83
Aktif
20
TA
83
Aktif
21
TR
25
Kurang Aktif
22
YU
38
Kurang Aktif
23
YF
57
Kurang Aktif
24
YY
64
Kurang Aktif
Jumlah
1432
Rata-rata
60
Jumlah siswa minimal
Kurang Aktif 5
cukup aktif Presentase
33,3 %
223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil Kuesioner Keaktifan Siswa Siklus I No
Nama Siswa
Skor
Kategori
Keaktifan
1
AD
83
Aktif
2
AL
83
Aktif
3
AN
57
Kurang Aktif
4
AT
75
Cukup Aktif
5
ATN
83
Aktif
6
AR
50
Kurang Aktif
7
AV
57
Kurang Aktif
8
AZ
57
Kurang Aktif
9
BR
57
Kurang Aktif
10
FZ
83
Aktif
11
MA
50
Kurang Aktif
12
PU
75
Cukup Aktif
13
RO
75
Cukup Aktif
14
ROI
75
Cukup Aktif
15
RY
83
Aktif
16
SA
50
Kurang Aktif
17
SAB
58
Kurang Aktif
18
SU
75
Cukup Aktif
19
SY
83
Aktif
20
TA
83
Aktif
21
TR
50
Kurang Aktif
22
YU
57
Kurang Aktif
23
YF
75
Cukup Aktif
24
YY
50
Kurang Aktif
Jumlah
1624
Rata-rata
68
Jumlah siswa minimal
Cukup aktif 13
cukup aktif Presentase
54,2 %
224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil Kuesioner Keaktifan Siswa Siklus II No
Nama Siswa
Skor
Kategori
Keaktifan
1
AD
100
Sangat Aktif
2
AL
83
Aktif
3
AN
83
Aktif
4
AT
83
Aktif
5
ATN
83
Aktif
6
AR
75
Cukup Aktif
7
AV
83
Aktif
8
AZ
75
Cukup Aktif
9
BR
92
Sangat Aktif
10
FZ
92
Sangat Aktif
11
MA
83
Aktif
12
PU
75
Cukup Aktif
13
RO
83
Aktif
14
ROI
83
Aktif
15
RY
92
Sangat Aktif
16
SA
83
Aktif
17
SAB
75
Cukup Aktif
18
SU
92
Sangat Aktif
19
SY
75
Cukup Aktif
20
TA
92
Sangat Aktif
21
TR
50
Kurang Aktif
22
YU
83
Aktif
23
YF
75
CukupAktif
24
YY
83
Aktif
Jumlah
1973
Rata-rata
82
Jumlah siswa
Aktif 23
minimal cukup aktif Presentase
95,8 %
225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 5 Soal Hasil Belajar dan Kunci Jawaban
226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kisi-kisi Soal Hasil Belajar Siklus I (Sebelum Dilakukan Validasi) Standar Kompetensi : 1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar : 1.5 Melakukan penaksiran dan pembulatan No
Indikator Kognitif
Nomor Soal
Jumlah Soal
. 1.
Menentukan pembulatan ke satuan, 29
1
puluhan, ratusan dan ribuan terdekat 2.
Mengubah bilangan ke pembulatan 1,2,3,5,6,9,10,
24
satuan, puluhan, ratusan dan ribuan 11,12,14,15,17 terdekat
,18,19,20,21,2 2,23,24,25,26, 27,28,30
3.
Menentukan pembulatan ke satuan, 4,8,13
13
puluhan, ratusan dan ribuan terdekat dalam soal cerita 4.
Membandingkan
pembulatan
dalam 16
1
dalam 7
1
bilangan ke lebih besar 5.
Membandingkan
pembulatan
bilangan ke lebih kecil Jumlah soal hasil belajar siklus I
227
30 soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SOAL HASIL BELAJAR SIKLUS I (Sebelum di Validasi) Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar ! 1. Danang mendapatkan nilai matematika yaitu 87,6. Apabila nilai Danang dibulatkan ke satuan maka nilainya saat ini menjadi ... a. 87
c. 86
b. 88
d. 85
2. Egi membeli buku seharga Rp 2.450. Jika harga buku akan dibulatkan ke ratusan maka hasilnya adalah ... a. 2.565
c. 2.500
b. 2.550
d. 2.555
3. Jika bilangan 98.536 dibulatkan ke ribuan terdekat, hasilnya adalah ... a. 99.000
c. 99.540
b. 99.600
d. 99.230
4. Sulis mendapatkan nilai ulangan Bahasa Indonesia 85,2; IPS 85,3; PKn 85,4 dan IPA 85,6. Jika seluruh nilai Sulis dibulatkan kesatuan, mata pelajaran mana yang memiliki nilai paling tinggi ? a. PKn
c. IPS
b. Bahasa Indonesia
d. IPA
5. Bilangan 9.811 dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi ... a. 9.800
c. 9.820
b. 9.810
d. 9.830
6. Endah akan membeli buku gambar dengan harga Rp 5.750. Apabila harga tersebut dibulatkan ke ratusan terdekat, berapa yang harus dibayarkan Endah? a. 5.830
c. 5.810
b. 5.800
d. 5.820
7. Harga buku gambar Rp 3.652; buku tulis Rp 3.635; buku tulis kotak-kotak Rp 3.735; dan buku tulis halus Rp 3.835. Jika harga masing-masing buku ditaksirkan ke puluhan, maka buku manakah yang paling murah? a. Buku gambar
c. Buku halus
b. Buku kotak
d. Buku tulis
228
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Nilai ulangan Dela pada mata pelajaran Matematika 7,5; IPA 7,2; IPS 7,3; dan Bahasa Indonesia 7,4. Nilai ulangan mata pelajaran mana yang memiliki nilai paling tinggi bila ditaksirkan ke satuan? a. Bahasa Indonesia c. IPS b. IPA d. Matematika 9. Husnan memiliki tabungan dengan saldo Rp 409.377. Jika saldo dalam tabungan Husnan dibulatkan ke ratusan, berapa nilai saldo yang dimiliki Husnan saat ini? a. 409.400
c. 409.420
b. 409.410
d.403.430
10. Jeje diminta Ibu membeli garam 1 kg. Harga 1 kg garam adalah Rp 4.444,-. Berapa yang harus dibayarkan Jeje jika harga garam dibulatkan ke ratusan terdekat? a. 4.440
c. 4.400
b. 4.444
d. 4.044
11. Jika harga tomat pada awalnya adalah Rp 11.150/kg kemudian naik menjadi Rp 12.000/kg. Berapakah harga tomat sebelum naik bila dibulatkan ke ratusan terdekat? a. 11.255
c. 11.260
b. 11.200
d. 11.250
12. Davin akan membeli susu seharga Rp 40.750/kaleng, tetapi harga tersebut akan dibulatkan ke ratusan. Berapa yang harus dibayar Davin? a. 40.800
c. 40.810
b. 40.880
d. 45.850
13. Hayati akan membeli kecap dan harga kecap setiap merek berbeda. Daftar harga setiap merknya yaitu kecap bebek Rp 7.554/botol; kecap ABCDE Rp 7.682/botol; kecap cap bagong Rp 7.642 dan kecap cap semar Rp 7.554/botol. Kecap mana yang paling mahal jika dibulatkan ke ratusan? a. Kecap cap bagong
c. Kecap ABCDE
b. Kecap bebek
d. Kecap cap semar
14. Stevi diminta untuk membulatkan harga telur di warung yaitu Rp 2.470/butir. Jadi berapa harga telur setelah dibulatkan ke ratusan? a. 2.300
c. 2.600
b. 2.500
d. 2.400
229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15. Bulatkan bilangan 89,7 ke satuan terdekat ... a. 92
c.91
b. 93
d. 90
16. Sasmita akan membulatkan harga makanan di koperasi ke ratusan terdekat : Taro
Rp 1.548
Chiki
Rp 1.537
Chitos
Rp 1.575
Tanggo
Rp 1.549
Makanan manakah yang paling mahal? a. Chitos
c.Taro
b. Chiki
d.Tanggo
17. Joni memiliki tabungan sebanyak Rp 89.325. Jika dibulatkan ke ribuan, berapa uang tabungan Joni saat ini ? a. 89.200
c. 89.130
b. 89.300
d. 89.000
18. Hipsi memiliki uang sebanyak Rp 7.950 yang akan dibulatkan ke ribuan. Berapa uang yang dimiliki Hipsi saat ini? a. 8000
c. 8200
b. 8100
d. 8300
19.Susi membeli tas seharga Rp 71.824. Berapa yang harus dibayar Susi jika harga tas yang akan dibelinya di bulatkan ke ratusan? a. 71.820
c. 71.800
b. 71.810
d. 71.824
20. Ana membeli sepatu dengan harga Rp 97.725 tetapi harga tersebut akan dibulatkan ke ratusan. Berapa yang harus dibayar Ana untuk membeli sepatu tersebut? a. 97.705
c. 97.755
b. 97.700
d. 97.750
21. Hasil pembulatan ke puluhan terdekat dari 182 adalah ... a. 182
c. 180
b. 186
d. 185
22. Hasil pembulatan ke ratusan terdekat dari 1.352 adalah ... a. 1.200
c. 1.400
b. 1.500
d. 1.300
230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23. Hasil pembulatan ke ribuan terdekat dari 4.489 adalah ... a. 4.300
c. 4.100
b. 4.200
d. 4.000
24. Bilangan 42.476 jika dibulatkan ke puluhan terdekat akan menjadi ... a. 42.480
c. 42.000
b. 42.500
d. 42.476
25. Bilangan 126.725 jika dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi ... a. 126.500
c. 126.800
b. 126.700
d. 126.000
26. Bilangan 114.902 jika dibulatkan ke ribuan terdekat menjadi ... a. 115.900
c. 115.000
b. 115.020
d. 115.100
27. Jika bilangan 4.571,2 dibulatkan menjadi 4.570. Maka bilangan tersebut dibulatkan ke ... a. Ribuan c. Puluhan b. Ratusan d. Satuan 28. Jika bilangan 5.941,6 dibulatkan menjadi 5.940 maka bilangan tersebut dibulatkan ke ... a. Satuan
c. Ratusan
b. Puluhan
d. Ribuan
29. Jika bilangan 824,7 dibulatkan menjadi 800, maka bilangan tersebut dibulatkan ke ... a. Ribuan
c. Puluhan
b. Ratusan
d. Satuan
30. Cundi melakukan ulangan matematika sebanyak empat kali. Nilai yang diperoleh pada ulangan ke-1 adalah 76,6; ulangan ke-2 adalah 79,8; ulangan ke-3 adalah 81,2 dan ulangan ke-4 adalah 85,6. Jika semua nilai dibulatkan ke satuan,berapa nilai ulangan Cundi yang kedua? a. 80
c. 80,8
b. 81
d.89,8
231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KUNCI JAWABAN SOAL HASIL BELAJAR SIKLUS I (Sebelum di Validasi)
1. B 2. C 3. A 4. D 5. A 6. B 7. D 8. D 9. A 10. C 11. B 12. A 13. C 14. B 15. D
16. A 17. D 18. A 19. C 20. B 21. C 22. C 23. D 24. A 25. B 26. C 27. C 28. B 29. B 30. A
232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kisi-kisi Siklus 1 (Sesudah Dilakukan Validasi) Standar Kompetensi : 1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar : 1.5 Melakukan penaksiran dan pembulatan No
Indikator Kognitif
Nomor Soal
Jumlah Soal
. 1.
Menentukan pembulatan ke satuan, 29
1
puluhan, ratusan dan ribuan terdekat 2.
Mengubah bilangan ke pembulatan 2, 3, 5, 9, 10, 18 satuan, puluhan, ratusan dan ribuan 11, 14, 15, 18, terdekat
19, 20, 21, 22, 23, 26, 27, 28, 30
3.
Menentukan pembulatan ke satuan, 8, 13
2
puluhan, ratusan dan ribuan terdekat dalam soal cerita Jumlah soal hasil belajar siklus I
232
21 soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SOAL HASIL BELAJAR SIKLUS I (Sesudah di Validasi) Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar ! 1. Egi membeli buku seharga Rp 2.450. Jika harga buku akan dibulatkan ke ratusan maka hasilnya adalah ... a..2.565
c. 2.500
b. 2.550
d. 2.555
2. Jika bilangan 98.536 dibulatkan ke ribuan terdekat, hasilnya adalah ... c. 99.000
c. 99.540
d. 99.600
d. 99.230
3. Bilangan 9.811 dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi ... a. 9.800
c. 9.820
b. 9.810
d. 9.830
4. Nilai ulangan Dela pada mata pelajaran Matematika 7,5; IPA 7,2; IPS 7,3; dan Bahasa Indonesia 7,4. Nilai ulangan mata pelajaran mana yang memiliki nilai paling tinggi bila ditaksirkan ke satuan? a. Bahasa Indonesia c. IPS b. IPA d. Matematika 5. Husnan memiliki tabungan dengan saldo Rp 409.377. Jika saldo dalam tabungan Husnan dibulatkan ke ratusan, berapa nilai saldo yang dimiliki Husnan saat ini? a. 409.400
c. 409.420
b. 409.410
d.403.430
6. Jeje diminta Ibu membeli garam 1 kg. Harga 1 kg garam adalah Rp 4.444,-. Berapa yang harus dibayarkan Jeje jika harga garam dibulatkan ke ratusan terdekat? a. 4.440
c. 4.400
b. 4.444
d. 4.044
7. Jika harga tomat pada awalnya adalah Rp 11.150/kg kemudian naik menjadi Rp 12.000/kg. Berapakah harga tomat sebelum naik bila dibulatkan ke ratusan terdekat? a. 11.255
c. 11.260
b. 11.200
d. 11.250
233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Hayati akan membeli kecap dan harga kecap setiap merek berbeda. Daftar harga setiap merknya yaitu kecap bebek Rp 7.554/botol; kecap ABCDE Rp 7.682/botol; kecap cap bagong Rp 7.642 dan kecap cap semar Rp 7.554/botol. Kecap mana yang paling mahal jika dibulatkan ke ratusan? a. Kecap cap bagong
c. Kecap ABCDE
b. Kecap bebek
d. Kecap cap semar
9. Stevi diminta untuk membulatkan harga telur di warung yaitu Rp 2.470/butir. Jadi berapa harga telur setelah dibulatkan ke ratusan? a. 2.300
c. 2.600
b. 2.500
d. 2.400
10. Bulatkan bilangan 89,7 ke satuan terdekat ... a. 92
c.91
b. 93
d. 90
11. Hipsi memiliki uang sebanyak Rp 7.950 yang akan dibulatkan ke ribuan. Berapa uang yang dimiliki Hipsi saat ini? a. 8000
c. 8200
b. 8100
d. 8300
12. Susi membeli tas seharga Rp 71.824. Berapa yang harus dibayar Susi jika harga tas yang akan dibelinya di bulatkan ke ratusan? a. 71.820
c. 71.800
b. 71.810
d. 71.824
13. Ana membeli sepatu dengan harga Rp 97.725 tetapi harga tersebut akan dibulatkan ke ratusan. Berapa yang harus dibayar Ana untuk membeli sepatu tersebut? a.
97.705
c. 97.755
b.
97.700
d. 97.750
14. Hasil pembulatan ke puluhan terdekat dari 182 adalah ... a. 182
c. 180
b. 186
d. 185
15. Hasil pembulatan ke ratusan terdekat dari 1.352 adalah ... a. 1.200
c. 1.400
b. 1.500
d. 1.300
234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16. Hasil pembulatan ke ribuan terdekat dari 4.489 adalah ... a. 4.300
c. 4.100
b. 4.200
d. 4.000
17. Jika bilangan 4.571,2 dibulatkan menjadi 4.570. Maka bilangan tersebut dibulatkan ke ... a. Ribuan c. Puluhan b. Ratusan d. Satuan 18. Jika bilangan 5.941,6 dibulatkan menjadi 5.940 maka bilangan tersebut dibulatkan ke ... a. Satuan
c. Ratusan
b. Puluhan
d. Ribuan
19. Jika bilangan 824,7 dibulatkan menjadi 800, maka bilangan tersebut dibulatkan ke ... a. Ribuan
c. Puluhan
b. Ratusan
d. Satuan
20. Cundi melakukan ulangan matematika sebanyak empat kali. Nilai yang diperoleh pada ulangan ke-1 adalah 76,6; ulangan ke-2 adalah 79,8; ulangan ke-3 adalah 81,2 dan ulangan ke-4 adalah 85,6. Jika semua nilai dibulatkan ke satuan,berapa nilai ulangan Cundi yang kedua? a. 80
c. 80,8
b. 81
d.89,8
235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KUNCI JAWABAN SOAL PRESTASI SIKLUS I (Sesudah Validasi) 1. C 2. A 3. A 4. D 5. A 6. C 7. B 8. C 9. B 10. D 11. A 12. C 13. B 14. C 15. C 16. D 17. C 18. B 19. B 20. A
236
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kisi-kisi Soal Hasil Belajar Siklus II (Sebelum Dilakukan Validasi)
Standar Kompetensi : 1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar : 1.5 Melakukan penaksiran dan pembulatan No
Indikator Kognitif
Nomor Soal
Jumlah Soal
. 1.
Menghitung
penaksiran
ke
satuan, 3,19,20,22,23,
puluhan, ratusan dan ribuan 2.
8
24,26,30
Menghitung penaksiran melalui soal 1,2,4,5,6,7,,8,9 ceita
18
,10,11,12,14,1 5,16,17,18,21, 27
3.
Menentukan
penaksiran
ke
satuan, 25,28
2
puluhan, ratusan dan ribuan 4.
Menentukan manfaat penaksiran
29
Jumlah soal hasil belajar siklus II
237
1 30 soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SOAL HASIL BELAJAR SIKLUS II (Sebelum di Validasi) Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar ! 1. Budi akan membeli 4 pensil, harganya adalah Rp 1.425/pensil. Berapa yang harus di bayar Budi jika ditaksirkan ke ratusan? a. 6.000
c. 6.100
b. 6.050
d. 6.150
2. Kakak mempunyai uang sebanyak Rp 19.450 akan ditaksirkan ke ribuan, sementara adik mempunyai uang sebanyak Rp 9.550 akan ditaksirkan ke ratusan. Apabila uang kakak dan adik dijumlahkan hasilnya adalah ... a. 28.600
c. 28.400
b. 28.500
d. 28.300
3. Hasil dari penaksiran 325 x 12 ke puluhan terdekat adalah ... a. 3.050
c. 3.200
b. 3.150
d. 3.300
4. Jika Pak Sulis akan membeli baju seharga Rp 55.325, kaus kaki seharga Rp 6.750 dan tali sepatu seharga Rp 2.735. Berapa yang harus dibayar Pak Sulis jika semua barang yang dibelinya akan ditaksirkan ke ratusan terdekat ? a. 64.830
c. 64.810
b. 64.820
d. 64.800
5. Marta akan membeli pensil koko dan penghapus jeko, masing-masing harganya adalah Rp 2.125 dan Rp 1.135. Jika harga pensil dan penghapus akan ditaksirkan ke ratusan. Berapakah jumlah yang harus dibayar Marta? a. 3.230
c. 3.200
b. 3.235
d. 3.300
6. Ibu akan membeli kentang sebanyak 2 kg yang harganya Rp 11.181/kg. Berapa yang harus dibayar oleh Ibu jika harga kentang ditasirkan ke ribuan terdekat? a. 22.000
c. 22.362
b. 22.360
d. 22.400
238
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Runi membeli tempat pensil seharga Rp 10.777 dan tabungan ayam seharga Rp 12.374. Jika semua harga ditaksirkan ke ratusan terdekat, kira-kira berapa yang harus dibayar Runi? a. 23.150
c. 23.250
b. 23.124
d. 23.200
8. Yuli mempunyai uang sebanyak Rp 14.400,kemudian Anisa meminjam uangnya sebanyak Rp 12.250. Berapa sisa uang Yuli jika ditaksirkan ke ribuan terdekat? a. 2.000
c. 2.150
b. 2.050
d. 2.100
9. Setiap hari Arif menyisihkan uang jajannya sebesar Rp 1.700 yang akan ditaksirkan ke ribuan. Kira-kira berapa uang yang dimiliki Arif setelah terkumpul selama satu minggu? a. 14.600
c. 14.000
b. 14.250
d. 14.200
10. Danang diminta untuk mengumpulkan uang sebesar Rp 1.250/hari. Kemudian ia akan menabung selama 124 hari. Kira-kira berapa uang yang dimiliki Danang jika ditaksirkan ke ratusan terdekat? a. 161.100
c. 161.300
b. 161.200
d. 161.400
11. Agus membeli buku seharga Rp 3.272 dan penggaris Rp 1.450. Berapa total yang harus dibayar Agus jika harga buku dan penggaris akan ditaksirkan ke ratusan ... a. 4.800
c. 4.850
b. 4.825
d. 4.875
12. Sunu ingin membeli 2 kg gula pasir, tetapi harga gula pasir per Kg adalah Rp 13.925. Berapa yang harus dibayar Sunu jika harga gula pasir ditaksirkan ke ratusan terdekat? a. 27.875
c. 27.825
b. 27.850
d. 27.800
13. Fadila akan membeli pita berwarna merah sepanjang 6,8 m dan pita berwarna hijau sepanjang 5,9 m. Berapa panjang seluruh pita yang dimiliki Fadila jika panjang pita kedaunya akan ditaksirkan ke satuan terdekat ... a. 13,0 m
c. 13,2 m
b. 13,1 m
d. 13,3 m
239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14. Duta akan membeli 4 pensil di koperasi. Ada berbagai merek pensil dengan harga yang bermacam-macam tetapi Duta akan membeli pensil dengan harga paling murah Daftar harga pensil : Pensil Star
Rp 1.775
Pensil Fifocastel
Rp 1.765
Pensil Jeko
Rp 1.755
Pensil Koko
Rp 1.745
Jika semua harga pensil akan ditaksir ke ratusan terdekat, berapa yang harus dibayar oleh Duta? a. 6.810
d. 6.820
b. 6.800
c. 6.825
15. Taksirkan penjumlahan tersebut ke ratusan terdekat 289 + 186 = n, maka nilai n adalah ... a. 580
c. 550
b. 575
d. 500
16. Hana akan membeli 5 bungkus roti, harganya adalah Rp 1.755/bungkus tetapi akan ditaksir ke ratusan. Berapa kira-kira yang harus dibayar Hana? a. 9.000
c. 9.250
b. 9.200
d. 9.300
17. Jika 421 + 284 = 700, penjumlahan tersebut adalah penaksiran ke ... a. Satuan
c. Ratusan
b. Puluhan
d. Ribuan
18. Mata Pelajaran apa yang mendapat nilai tertinggi jika kedua nilai ulangan Dito ditaksirkan ke satuan terdekat? Mata Pelajaran
Ulangan Pertama
Ulangan Kedua
Matematika
75,8
78,8
B. Indonesia
77,7
71,6
B. Inggris
73,8
79,3
IPA
75,4
74,9
a. Bahasa Inggris
c. Matematika
b. Bahasa Indonesia
d. IPA
240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19. Taksirlah ke puluhan terdekat hasil dari 462 : 21 ... a. 23
c. 25
b. 24
d. 26
20.Jika 521 : 111 = 5 maka pembagian tersebut ditaksirkan ke ... a. Ribuan
c. Puluhan
b. Ratusan
d. Satuan
21. Bu Delia memiliki 92,9 meter pita, semua pita akan dibagikan kepada 3 anaknya dengan jumlah sama banyak. Berapa meter yang diterima setiap anak jika panjang pita ditaksirkan ke satuan terdekat? a. 30 m
c.32 m
b. 31 m
d.33 m
22. Taksirlah ke puluhan terdekat hasil dari 362 + 215 ... a. 580
c. 560
b. 570
d. 550
23. 24 x 18 = n, jika ditaksirkan ke puluhan, maka nilai n adalah ... a. 430
c. 410
b. 420
d. 400
24. Dani membeli empat buku paket dengan harga setiap buku Rp 12.079 yang akan ditaksirkan ke puluhan terdekat. Berapa kira-kira yang harus dibayar oleh Dani? a. 48.310
c. 48.330
b. 48.320
d. 48.340
25. Penaksiran 421 + 691 = 1110, penjumlahan tersebut adalah penaksirkan ke ... a. Ribuan
c. Puluhan
b. Ratusan
d. Satuan
26. Hasil dari pembagian 651 : 49 = n. Jika ditaksirkan ke puluhan terdekat maka nilai n adalah .. a. 12
c. 14
b. 13
d. 15
27. Pak Susanto ingin membeli sejumlah barang yaitu payung seharga Rp 28.728; mantrol seharga Rp 49.215; sepatu boots seharga Rp 95.325. Jika semua barang tersebut ditaksirkan ke ratusan terdekat. Berapa yang harus dibayar pak Susanto? a. 173.300
c. 173.400
b. 173.200
d. 173.500
241
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28. Jika 4121 : 110 = 41. Maka pembagian bilangan tersebut adalah penaksiran ke? a. Ribuan
c. Puluhan
b. Ratusan
d. Satuan
29. Apa manfaat penaksiran bagi kita? a. Untuk mengerjakan PR b. Untuk melakukan penjualan c. Untuk melakukan penukaran barang d. Untuk mempermudah jual beli 30. Jika 932 : 143 = 9, maka pembagian tersebut adalah penaksiran ke ... a.
Satuan
b.
Puluhan
c.
Ratusan
d.
Ribuan
242
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KUNCI JAWABAN SOAL HASIL BELAJAR SIKLUS II (Sebelum di Validasi) 1. A 2. A 3. D 4. D 5. C 6. A 7. D 8. A 9. C 10. B 11. A 12. D 13. A 14. B 15. D 16. A 17. C 18. C 19. A 20. B 21. B 22. A 23. D 24. B 25. C 26. B 27. B 28. B 29. D 30. C
243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SOAL HASIL BELAJAR SIKLUS II (Sesudah di Validasi)
Standar Kompetensi : 1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar : 1.5 Melakukan penaksiran dan pembulatan No
Indikator Kognitif
Nomor Soal
Jumlah Soal
. 1.
Menghitung
penaksiran
ke
satuan, 3, 19, 20, 23, 6
puluhan, ratusan dan ribuan 2.
26, 30
Menghitung penaksiran melalui soal 2, 4, 5, 6, 7, 8, 13 ceita
9, 11, 12, 13, 16, 18, 21, 27
3.
Menentukan manfaat penaksiran
29
Jumlah soal hasil belajar siklus II
244
1 21 soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SOAL HASIL BELAJAR SIKLUS II (Sesudah di Validasi)
Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar ! 1. Kakak mempunyai uang sebanyak Rp 19.450 akan ditaksirkan ke ribuan, sementara adik mempunyai uang sebanyak Rp 9.550 akan ditaksirkan ke ratusan. Apabila uang kakak dan adik dijumlahkan hasilnya adalah ... c. 28.600
c. 28.400
d. 28.500
d. 28.30
2. Hasil dari penaksiran 325 x 12 ke puluhan terdekat adalah ... c. 3.050
c. 3.200
d. 3.150
d. 3.300
3. Jika Pak Sulis akan membeli baju seharga Rp 55.325, kaus kaki seharga Rp 6.750 dan tali sepatu seharga Rp 2.735. Berapa yang harus dibayar Pak Sulis jika semua barang yang dibelinya akan ditaksirkan ke ratusan terdekat ? c. 64.830
c. 64.810
d. 64.820
d. 64.800
4. Marta akan membeli pensil koko dan penghapus jeko, masing-masing harganya adalah Rp 2.125 dan Rp 1.135. Jika harga pensil dan penghapus akan ditaksirkan ke ratusan. Berapakah jumlah yang harus dibayar Marta? c. 3.230
c. 3.200
d. 3.235
d. 3.300
5. Ibu akan membeli kentang sebanyak 2 kg yang harganya Rp 11.181/kg. Berapa yang harus dibayar oleh Ibu jika harga kentang ditasirkan ke ribuan terdekat? c. 22.000
c. 22.362
d. 22.360
d. 22.400
6. Runi membeli tempat pensil seharga Rp 10.777 dan tabungan ayam seharga Rp 12.374. Jika semua harga ditaksirkan ke ratusan terdekat, kira-kira berapa yang harus dibayar Runi? c. 23.150
c. 23.250
d. 23.124
d. 23.200
245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Yuli mempunyai uang sebanyak Rp 14.400,kemudian Anisa meminjam uangnya sebanyak Rp 12.250. Berapa sisa uang Yuli jika ditaksirkan ke ribuan terdekat? c. 2.000
c. 2.150
d. 2.050
d. 2.100
8. Setiap hari Arif menyisihkan uang jajannya sebesar Rp 1.700 yang akan ditaksirkan ke ribuan. Kira-kira berapa uang yang dimiliki Arif setelah terkumpul selama satu minggu? c. 14.600
c. 14.000
d. 14.250
d. 14.200
9. Agus membeli buku seharga Rp 3.272 dan penggaris Rp 1.450. Berapa total yang harus dibayar Agus jika harga buku dan penggaris akan ditaksirkan ke ratusan ... a. 4.800
c. 4.850
b. 4.825
d. 4.875
10. Sunu ingin membeli 2 kg gula pasir, tetapi harga gula pasir per Kg adalah Rp 13.925. Berapa yang harus dibayar Sunu jika harga gula pasir ditaksirkan ke ratusan terdekat? c. 27.875
c. 27.825
d. 27.850
d. 27.800
11. Fadila akan membeli pita berwarna merah sepanjang 6,8 m dan pita berwarna hijau sepanjang 5,9 m. Berapa panjang seluruh pita yang dimiliki Fadila jika panjang pita kedaunya akan ditaksirkan ke satuan terdekat ... a. 13,0 m
c. 13,2 m
b. 13,1 m
d. 13,3 m
12. Hana akan membeli 5 bungkus roti, harganya adalah Rp 1.755/bungkus tetapi akan ditaksir ke ratusan. Berapa kira-kira yang harus dibayar Hana? c. 9.000
c. 9.250
d. 9.200
d. 9.300
13. Mata Pelajaran apa yang mendapat nilai tertinggi jika kedua nilai ulangan Dito ditaksirkan ke satuan terdekat? Mata Pelajaran
Ulangan Pertama
Ulangan Kedua
Matematika
75,8
78,8
B. Indonesia
77,7
71,6
B. Inggris
73,8
79,3
IPA
75,4
74,9
246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Bahasa Inggris
c. Matematika
b. Bahasa Indonesia
d. IPA
14. Taksirlah ke puluhan terdekat hasil dari 462 : 21 ... c.
23
c. 25
d.
24
d. 26
15. Jika 521 : 111 = 5 maka pembagian tersebut ditaksirkan ke ... a. Ribuan
c. Puluhan
b. Ratusan
d. Satuan
16. Bu Delia memiliki 92,9 meter pita, semua pita akan dibagikan kepada 3 anaknya dengan jumlah sama banyak. Berapa meter yang diterima setiap anak jika panjang pita ditaksirkan ke satuan terdekat? c.
30 m
c.32 m
d.
31 m
d.33 m
17. 24 x 18 = n, jika ditaksirkan ke puluhan, maka nilai n adalah ... c.
430
c. 410
d.
420
d. 400
18. Hasil dari pembagian 651 : 49 = n. Jika ditaksirkan ke puluhan terdekat maka nilai n adalah .. c.
12
c. 14
d.
13
d. 15
19. Pak Susanto ingin membeli sejumlah barang yaitu payung seharga Rp 28.728; mantrol seharga Rp 49.215; sepatu boots seharga Rp 95.325. Jika semua barang tersebut ditaksirkan ke ratusan terdekat. Berapa yang harus dibayar pak Susanto? c.
173.300
c. 173.400
d.
173.200
d. 173.500
20. Apa manfaat penaksiran bagi kita? e.
Untuk mengerjakan PR
f.
Untuk melakukan penjualan
g.
Untuk melakukan penukaran barang
h.
Untuk mempermudah jual beli
247
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KUNCI JAWABAN SOAL HASIL BELAJAR SIKLUS II (Sesudah di Validasi) 31. A 32. D 33. D 34. C 35. A 36. D 37. A 38. C 39. A 40. D 41. A 42. A 43. C 44. A 45. B 46. B 47. D 48. B 49. B 50. D
248
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 6 Hasil Validasi Instrumen Pembelajaran dan Instrumen Penelitian
249
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lembar Validasi Instrumen Pembelajaran Dosen Ahli
250
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
251
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
252
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
253
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lembar Validasi Instrumen Pembelajaran Guru Matematika 1
254
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
255
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
256
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
257
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lembar Validasi Instrumen Pembelajaran Guru Matematika 2
258
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
259
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
260
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
261
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lembar Validasi Kuesioner
262
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
263
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
264
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 7 Hasil Output data Validitas, Reliabilitas IK dan r-tabel
265
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Validitas Soal Hasil Belajar Siklus I Menggunakan SPSS.16
266
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
267
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
268
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
269
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
270
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
271
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
272
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
273
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
274
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
275
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
276
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
277
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
278
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Validitas Soal Hasil Belajar Siklus II Menggunakan SPSS.16
279
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
280
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
281
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
282
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
283
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
284
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
285
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
286
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
287
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
288
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
289
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
290
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
291
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliabilitas Siklus I Case Processing Summary N Cases
Valid
% 21
100.0
0
.0
21
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .756
N of Items .750
21
Summary Item Statistics Maximum / Mean
Minimum
Maximum
Range
Minimum
Variance
N of Items
Item Means
.678
.143
.952
.810
6.667
.043
21
Item Variances
.187
.048
.262
.214
5.500
.004
21
Inter-Item Covariances
.024
-.114
.171
.286
-1.500
.003
21
Inter-Item Correlations
.125
-.496
.842
1.338
-1.696
.065
21
292
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliabilitas Siklus II
Case Processing Summary N Cases
Valid
% 21
100.0
0
.0
21
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .877
N of Items .889
21
Summary Item Statistics Maximum / Mean
Minimum
Maximum
Range
Minimum
Variance
N of Items
Item Means
.728
.476
.905
.429
1.900
.013
21
Item Variances
.195
.090
.262
.171
2.895
.002
21
Inter-Item Covariances
.050
-.100
.167
.267
-1.667
.004
21
Inter-Item Correlations
.276
-.408
1.000
1.408
-2.449
.110
21
293
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HASIL PENGHITUNGAN INDEKS KESUKARAN (IK) SOAL HASIL BELAJAR SIKLUS I DAN SIKLUS II 1.
IK Soal Siklus 1 Soal nomor 1 = = 0,9 (Mudah)
IK Soal Siklus 2 1. Soal nomor 1 = = 0,76 (Mudah)
2.
Soal nomor 2 =
= 0,63 (Sedang)
2. Soal nomor 2 =
= 0,7 (Sedang)
3.
Soal nomor 3 =
= 0,7 (Sedang)
3. Soal nomor 3 =
= 0,76 (Mudah)
4.
Soal nomor 4 =
= 0,83 (Mudah)
4. Soal nomor 4 =
= 0,76 (Mudah)
5.
Soal nomor 5 =
= 0,73 (Mudah)
5. Soal nomor 5 =
= 0,7 (Sedang)
6.
Soal nomor 6 =
= 0,67 (Sedang)
6. Soal nomor 6 =
= 0,76 (Mudah)
7.
Soal nomor 7 =
= 0,57 (Sedang)
7. Soal nomor 7 =
= 0,67 (Sedang)
8.
Soal nomor 8 =
= 0,76 (Mudah)
8. Soal nomor 8 =
= 0,73 (Mudah)
9.
Soal nomor 9 =
= 0,53 (Sedang)
9. Soal nomor 9 =
= 0,7 (Sedang)
10. Soal nomor 10 =
= 0,63 (Sedang)
10. Soal nomor 10 =
= 0,46 (Sedang)
11. Soal nomor 11 =
= 0,5 (Sedang)
11. Soal nomor 11 =
= 0,8 (Mudah)
12. Soal nomor 12 =
= 0,8 (Mudah)
12. Soal nomor 12 =
= 0,67 (Sedang)
13. Soal nomor 13 =
= 0,8 (Mudah)
13. Soal nomor 13 =
= 0,67 (Sedang)
14. Soal nomor 14 =
= 0,5 (Sedang)
14. Soal nomor 14 =
= 0,46 (Sedang)
15. Soal nomor 15 =
= 0,93 (Mudah)
15. Soal nomor 15 =
= 0,86 (Mudah)
16. Soal nomor 16 =
= 0,17 (Mudah)
16. Soal nomor 16 =
= 0,76 (Mudah)
17. Soal nomor 17 =
= 0,27 (Sukar)
17. Soal nomor 17 =
= 0,46 (Sedang)
18. Soal nomor 18 =
= 0,83 (Sukar)
18. Soal nomor 18 =
= 0,8 (Mudah)
19. Soal nomor 19 =
= 0,73 (Mudah)
19. Soal nomor 19 =
= 0,73 (Mudah)
20. Soal nomor 20 =
= 0,5 (Sedang)
20 Soal nomor 20 =
= 0,63 (Sedang)
21. Soal nomor 21 =
= 0,73 (Mudah)
21. Soal nomor 21 =
= 0,83 (Mudah)
22. Soal nomor 22 =
= 0,43 (Sedang)
22. Soal nomor 22 =
= 0,67 (Sedang)
23. Soal nomor 23 =
= 0,57 (Sedang)
23. Soal nomor 23 =
= 0,53 (Sedang)
24. Soal nomor 24 =
= 0,73 (Mudah)
24. Soal nomor 24 =
= 0,6 (Sedang)
25. Soal nomor 25 =
= 0,23 (Sukar)
25. Soal nomor 25 =
= 0,5 (Sedang)
26. Soal nomor 26 =
= 0,63 (Sedang)
26. Soal nomor 26 =
= 0,83 (Mudah)
27. Soal nomor 27 =
= 0,77 (Mudah)
27. Soal nomor 27 =
= 0,63 (Sedang)
28. Soal nomor 28 =
= 0,87 (Mudah)
28. Soal nomor 28 =
= 0,5 (Sedang)
29. Soal nomor 29 =
= 0,8 (Mudah)
29. Soal nomor 29 =
= 0,63 (Sedang)
30. Soal nomor 30 =
= 0,8 (Mudah)
30. Soal nomor 30 =
= 0,7 (Sedang)
294
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TABEL KOEFISIEN R
n 3
Taraf Signifikan 5%
1%
0,997
0,999
N
Taraf Signifikan 5%
1%
27
0,381
0,487
N
Taraf Signifikan 5%
1%
50
0,226
0,345
4
0,95
0,99
28
0,374
0,478
60
0,254
0,33
5
0,878
0,959
29
0,367
0,47
65
0,244
0,317
6
0,811
0,917
30
0,361
0,463
70
0,235
0,306
7
0,754
0,874
31
0,355
0,436
75
0,227
0,296
8
0,707
0,834
32
0,349
0,449
80
0,22
0,286
9
0,666
0,798
33
0,344
0,442
85
0,213
0,278
10
0,632
0,765
34
0,339
0,436
90
0,207
0,27
11
0,602
0,735
35
0,334
0,43
95
0,202
0,263
12
0,576
0,708
36
0,329
0,424
100
0,195
0,256
13
0,553
0,684
37
0,325
0,418
120
0,176
0,23
14
0,532
0,661
38
0,32
0,413
150
0,159
0,21
15
0,514
0,641
39
0,316
0,408
170
0,148
0,194
16
0,497
0,623
40
0,312
0,403
200
0,138
0,181
17
0,482
0,606
41
0,308
0,398
300
0,113
0,148
18
0,468
0,59
42
0,304
0,393
400
0,098
0,128
19
0,456
0,575
43
0,301
0,389
500
0,088
0,115
20
0,444
0,561
44
0,297
0,384
600
0,06
0,105
21
0,433
0,549
45
0,294
0,38
700
0,074
0,097
22
0,423
0,537
46
0,291
0,376
800
0,07
0,091
23
0,413
0,526
47
0,288
0,372
900
0,065
0,086
24
0,404
0,515
48
0,284
0,368
1000
0,062
0,081
25
0,396
0,505
49
0,281
0,364
26
0,388
0,496
50
0,279
0,361
295
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 8 Daftar Nilai Kondisi Awal dan Setelah Tindakan
296
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA
SEKOLAH DASAR NEGERI CATURTUNGGAL 1 DEPOK Alamat: Jl. PendegaMarga No. 1 Manggung,.Caturtunggal, Depok, Sleman 55281 Telp. (0274) 585856, e-mail:
[email protected]
No
Nama Siswa
KKM
Nilai
75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
80 55 64 70 60 65 50 55 55 57 70 73 70 65 60 80 70 78 74 77 73 57 70 72
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
AD AL AN AT ATN AR AV AZ BR FZ MA PU RO ROI RY SA SAA SU SY TA TR YU YF YY Jumlah Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata - rata
1600 80 50 66,7
297
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil Rekap Nilai Hasil Belajar Siswa Setealah Tindakan
No
Nama
Ketuntasan
Kondisi Awal
Nilai
Lulus KKM
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
AD AL AN AT ATN AR AV AZ BR FZ MA PU RO ROI RY SA SAA SU SY TA TR YU YF YY Jumlah Rata-rata Presentase (KKM = 75)
80 55 64 70 60 65 50 55 55 57 70 73 70 65 60 80 70 78 74 77 73 57 70 72 1600 66,7 16,7%
90 70 70 84 45 75 70 90 75 45 80 75 70 65 55 90 75 90 65 95 60 80 80 70 1764
Tidak Lulus
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
58,3%
298
Nilai
V 10
Lulus KKM
KKM
V
14 73,5
Ketuntasan
80 85 70 85 50 55 85 90 75 78 85 55 15 90 50 85 90 80 85 90 75 85 80 80 1798
Tidak Lulus KKM
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 18 75 75%
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 9 Contoh Hasil Evaluasi Siswa
299
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Soal Evaluasi Siklus I
300
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
301
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
302
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Soal Evaluasi Siklus II
303
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
304
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
305
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
306
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
307
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
308
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 10 Foto-foto Kegiatan
309
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
310
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
311
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
312
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 11 Riwayat Hidup Penulis
313
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Daftar Riwayat Hidup Khalih Ridho Pangesti adalah anak kedua dari pasangan Bapak Ambar Siswanto dan Ibu Rumiyati. Lahir di Sleman tanggal 28 Februari 1995. Pendidikan pertama mulai di TK ABA Margodadi, Godean, Sleman tahun 1999-2001. Penulis melanjutkan jenjang pendidikan di Sekolah Dasar Godean I tahun 2001-2007. Selanjutnya penulis masuk ke Sekolah Menengah Pertama di MTs N 1 Godean pada tahun 2007-2010. Dilanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Atas di SMA N 1 Sedayu dari tahun 20102013. Penulis melanjutkan jenjang pendidikan selanjutnya ke Universitas Sanata Dharma, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada tahun 2013. Penulis aktif mengikuti kegiatan kepanitian di PGSD, mulai dari pengajar aktif kali code periode November 2013 – November 2014, panitia Parade Gamelan Anak tahun 2014 dan panitia Malam Kreativitas 2014. Penulis melakukan penelitian dan menyusun skripsi dengan judul “Meningkatkan Keaktifan Dan Hsil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran Matematika Menggunakan Pendekatan Kontekstual Di SD Negeri Caturtunggal I”.
314
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI