MENGELOLA TANTANGAN UNTUK KEBERLANJUTAN
Managing Challenges for Sustainablity
Laporan Keberlanjutan 2016 PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII
Sustainability Report
Laporan Keberlanjutan 2016
MENGELOLA TANTANGAN UNTUK KEBERLANJUTAN
MANAGING CHALLENGES FOR SUSTAINABILITY
Laporan Keberlanjutan 2016 Sustainability Report
Sustainability Report
1
2
Ihtisar Kinerja Performance Summary
MENGELOLA TANTANGAN UNTUK KEBERLANJUTAN
Managing Challenges For Sustainability
Tahun-tahun yang penuh tantangan selama lima tahun terakhir tidak menyurutkan komitmen PTPN VII untuk terus melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya. PTPN VII kian memperkuat komitmennya dengan mengelola tantangan, memperluas cakupan penyaluran program kemitraan melalui program PTPN 7 Peduli Kemitraan maupun program sinergi BUMN. Melalui pelaksanaan seluruh proses bisnis yang berkelanjutan dengan memperhatikan faktor lingkungan serta dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar, PTPN VII berkeyakinan bahwa Perusahaan akan mampu terus bergerak ke depan, mewujudkan pertumbuhan berkeberlanjutan bagi PTPN VII dan pemangku kepentingan. The last five years was full of challenges and it did not dampen PTPN VII’s commitment to continue carrying out its social and environmental responsibility to community and stakeholders. PTPN VII increasingly strengthens its commitment by managing challenges, widening the scope of the distribution of the partnership program through PTPN 7 Partnership Care and SOE Synergy Program. Through the implementation of overall sustainable business process by noticing on environmental factor as well as social and economic impact for the surrounding community, PTPN VII believes that the Company will be able to continue moving forward, manifesting the sustainability growth for PTPN VII and stakeholders.
Laporan Keberlanjutan 2016
IKHTISAR KINERJA KEBERLANJUTAN Sustainability Performance Summary Kinerja Lingkungan
Environmental Performance PROPER
INDUSTRI HIJAU ISPO
2 PROPER HIJAU 13 PROPER BIRU 6 PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU LEVEL V 4 PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU LEVEL IV
3 Unit Kerja memperoleh SERTIFIKAT ISPO
Sustainability Report
3
4
Ihtisar Kinerja Performance Summary
Biaya Pengelolaan Lingkungan (Rp) Environmental Management Cost (Rp) Realisasi Biaya / Cost Realization
∑ Pabrik ∑ of Mill
Komoditas / Commodity
2013
2014
2015
2016
Sawit / Palm
7
6.218.289.000
11.180.509.968
12.366.858.331
8.123.280.000
Karet / Rubber
13
3.557.110.000
3.221.227.900
8.331.843.341
2.697.474.000
Gula / Sugar
2
1.380.491.000
1.598.607.896
1.079.873.024
1.088.193.043
Teh / Tea
1
260.076.000
154.526.107
121.791.981
89.515.000
Total
20
11.415.966.000
16.154.871.871
16.900.366.677
11.998.462.043
Kelapa Sawit (Rp ribu) 14.000.000
-
8.123.280
8.123.280
2.000.000
6.218.289
8.000.000 7.000.000
6.218.289
8.000.488
4.000.000
8.000.488
12.366.858
11.180.510
10.000.000
6.000.000
8.331.843
12.366.858 11.180.510
12.000.000
8.000.000
Karet (Rp ribu)
6.000.000 5.000.000 4.000.000 3.000.000
3.862.645 3.557.110 3.221.228
2.000.000 1.000.000
2012
2013
2014
2015
2016
0
2012
2013
1.800.000
2016
-
2012
2013
89.515
2014
2015
2016
89.515
2016
50.000
121.792
121.792
2015
100.000
154.526
154.526
2014
150.000 127.695 127.695
2013
200.000
1.088.193
2012
1.079.873
1.079.873
-
1.598.608
200.000
985.031
400.000
1.380.481
800.000 600.000
260.076
1.088.193 985.031
2015
260.076
250.000
1.380.481
1.400.000 1.000.000
300.000
1.598.608
1.600.000
2014
Teh (Rp ribu)
Tebu (Rp ribu)
1.200.000
2.697.474
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
5
Kinerja Ekonomi
Economic Performance Nilai Ekonomi yang Diterima dan Didistribusikan Economic Value Received and Distributed Nilai Ekonomi (Rp Ribu) / Economic Values (Rp Thousand)
Uraian / Description
2013
Nilai Ekonomi yang Diperoleh
Economic Values Earned
Pendapatan Komoditi Utama
Main Commodity Revenue
Penjualan non-komoditi utama
Major non-commodity sales
Pendapatan Bunga
Interest revenue
Pendapatan (Rugi) selisih kurs
Foreign Exchange Revenue
Pendapatan Penjualan Aset
Asset sales revenue
Jumlah Nilai Ekonomi
Total Economic Values
Nilai Ekonomi Disistribusikan
Economic Values Distributed
Biaya Operasional (HPP & beban operaisi tanpa biaya karyawan & CSR)
Operating cost (COGS and operation cost whitout cost for employees & CSR)
Gaji Karyawan & Benefit Lainnya
Employees salary & other benefit
Pembayaran Kepada Penyandang Dana
Payment for Investor
- Pembayaran Dividen
Dividend Payout
- Pembayaran Bunga )*
Bank interest
Pengeluaran untuk pemerintah )**
Government expenditure
Pengeluaran untuk Masyarakat: PKBL & CSR
Community expenditure: PKBL & CSR
Jumlah Nilai Ekonomi Didistribusikan Nilai Ekonomi Ditahan
4.465
4.685
4,424,545,211
3.260.812.074
31,143,311
58,305,080
16,420,349
8,183,991
6,663,251
5,294,934
8,928,380
9,803,956
26,492,224
(8,740,517)
(18,805,277)
(3,094,810)
3,895,950
4,659,530
41,241,995
3,959,500
4,685,000,018
4,577,762,371
4,472,330,658
3,279,664,711
3,585,067,738
3,965,363,318
3,103,680,692
2,498,144,331
628,310,803
728,841,471
839,427,435
675,175,023
-
9,827,000
3,587,700
-
477,891,823
619,491,227
668,357,438
697,370,821
42,325,481
28,858,009
-
-
2,270,837
1,038,584
302,753
1,129,318
Total Distributed Economic Values
4,735,866,682
5,353,419,609
4,550,220,006
3,871,819,493
Withheld Economic Values
(50,866,664)
(775,657,238)
(77,889,348)
(592,154,782)
4.578
Gaji Karyawan & Benefit Lainnya (Rp miliar) Employees Salary & Other Benefit (Rp billion) 928
1000
4.472
839 729
800 3.279 600
2.000
400
1.000
200
0
0
2014
2015
2016
675
629
3.000
2013
2016
4,518,243,344
4.000
2012
2015
4,616,805,282
Jumlah Nilai Ekonomi yang Diperoleh (Rp miliar) Total of Economic Value Provided (Rp billion) 5.000
2014
2012
2013
2014
2015
2016
Ihtisar Kinerja Performance Summary
6
Pembayaran Bunga Bank (Rp juta) Interest Bank Payment (Rp million)
Pembayaran Dividen (Rp juta) Dividend Payment (Rp million)
800.000
688.357 697.371
700.000
50.000 46.023
619.491
600.000 40.000 30.000
400.000
20.000
300.000 9.827 3.588
2012
2013
366.136
200.000
10.000
-
477.891
500.000
2014
2015
100.000
-
0
2016
2012
2013
2014
2015
2016
2013
2014
2015
2016
87
88
89
85
Loyalitas dan Kepuasan Pelanggan Customer Loyalty and Satisfaction
Survei Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction Survey
Survei Loyalitas Pelanggan Customer Loyalty Index Komoditas / Comodity Karet
Rubber
2013
2014
2015
2016
93
95
95
96
Komoditas / Comodity Karet
Rubber
Kelapa Sawit
Oil Palm
83
90
90
89
Kelapa Sawit
Oil Palm
76
80
80
80
Tebu
Sugar cane
83
86
86
86
Tebu
Sugar cane
68
73
80
72
Teh
Tea
90
92
92
89
Teh
Tea
77
83
79
83
Rerata
Average
88
91
91
90*
Rerata
Average
78
82
83
81*)
*) : Sangat loyal
*) : Sangat puas
Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction
Loyalitas Pelanggan Customer Loyalty 92 91
84
91 90
90
82
82
81
81 80
89
79
88
78
88
78
77
87 86
83
83
91
76
2013
2014
2015
2016
75
2013
2014
2015
2016
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
7
Kinerja Sosial
Social Performance
Program Kemitraan : 2015 : Rp10.879,00 juta 2016 : Rp7.410,50 juta
Bina Lingkungan: 2015 : Rp269,41 juta 2016 : Rp1.129,32 juta
Tabel Kinerja Program Kemitraan Partnership Program Performance Kinerja Performance Efektivitas penyaluran Distribution effectiveness Score
Mitra Binaan 2015 : 1.125 MB 2016 : 1.000 MB
Kolektibilitas pengembalian Repayment Collectability Score
Efektivitas Penyaluran Distribution Effectiveness 100
94,84
93,67
96,1
2012
2013
2014
2015
2016
94,84%
93,67%
96,10%
96,47%
68,44%
3
3
3
3
0
88,34%
85,16%
85,85%
87,05%
82,19%
3
3
3
3
3
Kolektibilitas Pengembalian Repayment Collectability 88,34
96,47
85,16
85,85
87,05
2013
2014
2015
82,19
80
80
68,44
60
60 40
40
20
20 0
2012
2013
2014
2015
2016
0
2012
2016
8
Ihtisar Kinerja Performance Summary
Kinerja K3
OSH Performance Jumlah Kecelakaan Kerja Total Work Accidents Kategori Category
2012
2013
2014
2015
2016
Ringan / Mild
91
16
148
72
102
Sedang / Moderate
11
3
4
2
3
Berat / Severe
1
-
3
1
-
Fatal/ Meninggal / Decease Jmlah / Total
–
-
-
-
-
103
19
155
75
105
200 155 150
Sedang
75
100
Berat
50 0
Ringan
105
103
19
2012
2013
Fatal
2014
2015
Jumlah
2016
Keterwakilan Karyawan dalam P2K3L Employee Representation in Supervisory Committee for OHS Uraian Description
2013
2014
2015
2016
Angota Inti P2K3 P2K3 Core Member
90
100
193
193
Jumlah Anggota Total Member
455
548
859
859
Keterwakilan Karyawan dalam P2K3L Employee Representation in Supervisory Committee for OHS 1000
859
859
800 548
600
455
400 200 0
90
2013
100
2014 Anggota Inti
193
2015 Jumlah Anggota
193
2016
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
DAFTAR ISI
Table of Content
02 IKHTISAR KINERJA | PERFORMANCE SUMMARY 3 Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan Sustainability Performance Summary 10 Sambutan Direksi / Board of Director Foreword
15 PROFIL PTPN VII | PTPN VII Profile 23 Visi dan Misi / Vision and Mission 26 Struktur Organisasi / Organization Stucture 33 Penghargaan dan Sertifikasi / Awards and Certification
39 TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTAN ABOUT SUSTAINABILITY REPORT
41 GRI-4 sebagai Pedoman Penyusunan Laporan 42 Materialitas dan Isi Laporan Materiality and Content of The Report 43 Menentukan Konten Laporan Determining Content of The Report 45 Menentukan Aspek-Aspek Material Dan Boundary Determining Material Aspects and Boundary 49 Pemangku Kepentingan / Stakeholders
51 KOMITMEN TERHADAP LINGKUNGAN
COMMITMENT TO THE ENVIRONMENT
52 Sistem Manajemen Lingkungan Environmental Management System 53 Kebijakan Lingkungan PTPN VII / PTPN VII Environmental Policy 54 Pelatihan di Bidang Lingkungan / Environmental Training 55 Penghargaan dan Sertifikasi Bidang Lingkungan Environmental Award and Certification 57 Penggunaan dan Pengelolaan Material, Energi, dan Air The Use and Management of Material, Energy, and Water 65 Menangani Limbah Padat, Cair, Dan Efluen Handling Solid, Liquid, and Effluent Waste 73 Perlindungan Keanekaragaman Hayati Protection on Biodiversity 78 Kontribusi PTPN VII terhadap Serapan CO2 dan Produksi O2 PTPN VII Contribution to CO2 Uptake and O2 Production 80 Program dan Biaya Lingkungan Environmental Program and Expenses
81 KINERJA EKONOMI / ECONOMIC PERFORMANCE 82 Memberi Manfaat Sosial Ekonomi Providing Social Economic Benefits 86 Membina Hubungan Baik Dengan Mitra Kerja Establishing A Good Relationship with Partners
91 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT COMMUNITY DEVELOPMENT
94 Program Kemitraan / Partnership Program 96 Program Bina Lingkungan / Community Development Program 98 Program Pengembangan Masyarakat Community Development Program
100 TANGGUNG JAWAB ATAS PRODUK RESPONSIBILITY FOR PRODUCT
102 103 104 104
Menjaga Mutu Produk / Maintaining Product Quality Layanan Pengaduan / Complaint Service Temu Pelanggan / Customer Gathering Survei Tingkat Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction Level Survey
107 MENJALIN HUBUNGAN HARMONIS DENGAN KARYAWAN ESTABLISHING A HARMONIOUS RELATIONSHIP WITH EMPLOYEE
109 Profil Tenaga Kerja / Labor Profile 113 Kebebasan Berserikat dan Hubungan Industrial Freedom of Association and Industrial Relationship 114 Asas Non Diskriminasi Terhadap Kesejahteraan Karyawan Non-Discrimination Principle of Employee’s Welfare 118 Menjalin Hubungan Harmonis dengan Karyawan Establishing a Harmonious Relationship with Employee
119 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH
121 Pencantuman K3 dalam Perjanjian Kerja Bersama OHS Inclusion In Collective Labor Agreement
131 TATA KELOLA BERKELANJUTAN SUSTAINABLE GOOD CORPORATE GOVERNANCE
133 Penerapan Tata Kelola / Governance Application 135 Dewan Komisaris / Board of Commissioners 137 Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Remuneration of BOC & BOD 140 Kode Etik dan Integritas / Code of Ethics and Integrity 142 Penegakan Anti Korupsi / Anti Corruption Enforcement 145 Penerapan Standar Internasional dan Nasional Implementation of International and National Standard 146 Keanggotaan Dalam Asosiasi Industri Dan Organisasi Lainnya Membership in Industry Association and Other Organization 147 Indeks GRI 4 Core | GRI 4 Index 157 LAMPIRAN | APPENDIX
LEMBAR UMPAN BALIK | FEEDBACK FORM
9
10
Ihtisar Kinerja Performance Summary
SAMBUTAN DIREKSI
(G4-1)(G4-2)
Message from The Board of Directors
Pemangku Kepentingan yang Terhormat, Dear Respected Shareholders,
Suatu kebahagiaan bagi kami untuk kembali menyampaikan Laporan Keberlanjutan PTPN VII untuk tahun buku 2016. Laporan yang diterbitkan PTPN VII untuk keempat kalinya ini merupakan perwujudan komitmen PTPN VII atas pelaksanaan kewajiban Perusahaan terkait tanggung jawab sosial dan lingkungan. Diharapkan dengan terbitnya laporan ini, pemangku kepentingan dapat menggunakan informasi yang ada di dalamnya sebagai dasar pengambilan keputusan dan dasar penilaian untuk memberikan masukan kepada PTPN VII. Masukan dari pemangkau kepentingan akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi sehingga pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan dapat memberikan manfaat sebanyakbanyaknya bagi masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan. It is a pleasure for us to representing PTPN VII Sustainability Report for fiscal year 2016. The report published by PTPN VII for fourth times is a manifestation of PTPN VII commitment on the implementation of its social and environmental responsibilities. It is expected with the issuance of this report the stakeholders can use information available in this report as a basis to make a decision to provide inputs to PTPN VII. The input from the stakeholders will be made as a consideration and evaluation materials so the implementation of social and environmental responsibilities could provide a great benefit for community in the vicinity of the company operational area.
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
11
Sebagai Perusahaan penghasil komoditas primer, PTPN VII berfokus pada pengelolaan sumber daya yang semakin efektif dan efisien guna menghasilkan produk yang kompetitif dan ramah lingkungan. Pengelolaan sumber daya dilaksanakan dengan memperhatikan faktor lingkungan serta dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar, antara lain mencakup aspek-aspek penggunaan dan pengelolaan material, energi, dan air, pengelolaan limbah padat, cair, dan efluen, keselamatan dan kecelakaan kerja, hubungan dengan masyarakat, dan dampak ekonomi terhadap masyarakat.
As the company producing primary commodities, PTPN VII is focusing on the HR management to be more effective and efficient to yield a competitive and environmentally friendly products held by noticing on environmental factor as well as its social and economic impacts for surrounding community, including the use and management of material, energy, and water, the management of solid, liquid, and effluent wastes, occupational health and safety, relationship with the society, and economic impact to the community.
Kinerja Keberlanjutan
Sustainability Performance
Sejalan dengan konsep Triple Bottom Lines, maka tolok ukur keberhasilan PTPN VII sebagai entitas bisnis adalah apabila secara finansial mampu memberikan keuntungan kepada pemegang saham (Profit), secara sosial masyarakat sekitar ikut menikmati manfaat atas keberadaan perusahaan (People), dan proses bisnisnya berdampak positif terhadap lingkungan bahkan meningkatkan kualitasnya (Planet).
In line with the concept Triple Bottom Lines, hence the benchmarks of PTPN VII success as a business entity is if financially it able to provide profits for the shareholders (Profit), socially the surrounding community can receive benefits on the existence of the company (People), and its business prospect has a positive impact on the environment in fact it increases the environment quality (Planet).
Tahun-tahun yang penuh tantangan selama lima tahun terakhir tidak menyurutkan komitmen PTPN VII untuk terus melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya. PTPN VII kian memperkuat komitmennya dengan mengelola tantangan, memperluas cakupan penyaluran program kemitraan melalui program PTPN 7 Peduli Kemitraan maupun program sinergi BUMN.
Full of challenges years for the last five years do not discourage PTPN VII commitment to continue carrying out its social and environmental responsibilities to community and other stakeholders. PTPN VII increasingly strengthens its commitment by managing challenges, expanding the coverage of partnership program distribution through PTPN 7 Partnership Care program and SOE synergy program.
Di bidang pengelolaan lingkungan, PTPN VII mampu meraih prestasi berupa penghargaan dua PROPER Hijau, dan tiga belas PROPER Biru. Di tahun 2016, sepuluh unit kerja PTPN VII juga mendapatkan Penghargaan Industri Hijau dengan pencapaian enam unit kerja mendapatkan Penghargaan Industri Hijau Level 5, dan empat unit kerja mendapatkan Penghargaan Industri Hijau Level 4.
In environmental management, PTPN VII is able to attain achievements in form of two Green PROPER awards, and thirteen Blue PROPER awards. In 2016, ten PTPN VII work units also received Green Industry Award with detail six work units received Green Industry Awards Level 5, and four work units receives Green Industry Awards Level 4.
Penerapan sistem manajemen lingkungan PTPN VII meliputi seluruh aspek produksi yaitu pengendalian pencemaran air, udara, Limbah B3 dan melakukan efisiensi sumber daya meliputi efisiensi energi, air, 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) Limbah B3 dan non B3 serta perlindungan keanekaragaman hayati dan pemberdayaan masyarakat (CD dan CSR).
The implementation of PTPN VII environmental management system comprises of all production aspects namely controlling of water, air, Hazardous and Toxic Wastes (HTW) pollutions and performs efficiency on resources including energy, water, HTW and non HTW 3R (reduce, reuse and recycle) as well as protection on biodiversity and community empowerment (CD and CSR). PTPN VII performs efficiency through several saving actions, including: • Energy conservation by utilizing bagasse in Bungamayang SM as renewable energy resource
PTPN VII melakukan efisiensi melalui beberapa tindakan penghematan, di antaranya: • Konservasi energi dengan memanfaatkan ampas tebu di PG Bungamayang sebagai bahan bakar (renewable energy resource)
12
Ihtisar Kinerja Performance Summary
• Substitusi BBM solar ke cangkang sebagai bahan bakar proses produksi SIR 20 di Unit Tebenan • Konservasi air dengan close loop system untuk air pendingin kondensor dengan Spray pond dan Cooling tower di PG Bungamayang • Melakukan recycling limbah cair untuk mendukung proses produksi di Pabrik Gula dan Karet PTPN VII • Pemeliharaan dan perawatan embung yang sudah ada dan membuat embung baru sebagai tempat penampungan air hujan. • Efisiensi penggunaan air dengan inovasi cara pengairan dengan sistem irigasi tetes pada tanaman kelapa sawit, pola tanam dan irigasi curah pada tanaman tebu plant cane. • Menggunakan bahan organik dalam pemupukan tanaman sehingga dapat meningkatkan kapasitas penyimpanan air (water holding capasity). • Menerapkan pola CERMAT (Cerdas dan Hemat) Penggunaan Air : yaitu pengaturan pemakaian air Domestik dengan membatasi jam pengaliran air dan sosialisasi perilaku hemat air bagi seluruh karyawan baik di Pabrik, Kantor maupun Emplasemen.
• Solar fuel conversion to shells as fuel for SIR 20 production process in Tebenan Unit. • Water conservation with close loop system for condenser cooler water with spray pond and cooling tower at Bungamayang Sm. • Performs recycling liquid wastes to support the production process at PTPN VII SM and Rubber factories. • The maintenance and care of existing ponds and creates a new pond as rainwater reservoir.
Penanganan pengaduan masalah lingkungan dilakukan berdasarkan mekanisme dan metode sesuai dengan Instruksi Kerja Penanganan Pengaduan
The handling of environmental issues is performed based on mechanism and method pursuant to Grievances Handling Work instruction.
Dalam aspek ekonomi, Perusahaan tetap menjaga komitmen untuk memberikan manfaat bagi pemangku kepentingan melalui nilai ekonomi yang didistribusikan kepada negara, pemegang saham, dan pemangku kepentingan. Hubungan baik dengan masyarakat sekitar juga terjaga dengan baik.
In economic aspects, the Company remains maintaining its commitment to provide benefits for stakeholders through economic values distributed to the state, shareholders, and stakeholders. A good relationship with surrounding community is also preserved properly.
Program pemberdayaan masyarakat melalui program kemitraan difokuskan pada pemberian pinjaman modal kerja / pemberdayaan usaha kecil, khususnya pada kegiatan sektor Industri, Perdagangan, Perikanan, Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Jasa dan usaha lainnya baik secara sendiri maupun kelompok (Pola Clustering); Pembentukan Desa-Desa Binaan di sekitar Unit Usaha sehingga akan menjadi pagar sosial bagi Unit Usaha.
The community empowerment program through partnership program is focused on the granting of work capital loan/small enterprise empowerment, specifically to Industry, Trading, Fisheries, Plantation, Agriculture, Husbandry, Services and other business both individual and groups (Clustering Patterns); the forming of Fostered Villages at surrounding of work units so it will be a social fence for the Business Unit.
Dalam rangka menjalan kebijakan presiden tentang swasembada gula nasional, PTPN VII membangun sinergi tiga pihak, yakni lembaga pembiayaan (BNI), operator usaha (PTPN VII), dan masyarakat petani tebu. Kerjasama ini merupakan kerja sama yang strategis dan fundamental, muara utamanya adalah kesejahteraan masyarakat dan kemajuan dunia usaha. Pola sinergi tiga pihak ini telah terbukti mengangkat perekonomian petani mitra.
In order to carry out the president policy regarding selfsufficient of national sugar, PTPN VII builds three parties synergy, namely financial institution (BNI), business operator (PTPN VII), and cane farmer community. This cooperation is a strategic and fundamental cooperation, the main estuary is community welfare and the progress of the business world. This three parties synergy pattern has proven elevating partners farmers economic.
• Efficiency of water use by making innovation using drip irrigation system on oil palm, planting pattern and bulk irrigation on plan cane. • Using organic material in fertilizing the plant so it will enhance the capacity of water holding • Applying smart and efficient pattern in the use of water: namely arrangement on domestic water use by limiting the drainage hour and socializing water saving for all employees in Mills and Factories, Offices and Emplacement.
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
13
Pengembangan SDM dilaksanakan dengan meningkatkan kapabilitas dan kompetensi SDM secara terprogram dan berkesinambungan. Setiap karyawan PTPN VII dituntut untuk memiliki kompetensi yang baik sesuai dengan bidang tugas dan kebutuhan posisi jabatannya serta hasil pemetaan karyawan untuk keperluaan saat ini maupun masa datang.
The development of HR is held by increasing the HR capability and competency programmatically and sustainably. Every PTPN VII employee is demanded to have a good competency in conformity to its duty and position needs as well as the result of employee mapping for current and future needs.
Hubungan Perusahaan dan Serikat Pekerja diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama yang ditandatangani oleh Ketua Umum beserta Sekretaris Jenderal Serikat Pekerja serta Direktur Utama beserta Direktur SDM dan Umum PTPN VII setelah melalui pembahasan dan perundingan yang intensif. Hak-hak dan kewajiban karyawan PTPN VII terlindungi dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
The relationship of Company and Labor Union is regulated in Collective Labor Agreement signed by the Chairman and Secretary General of Labor Union and President Director as well as HR and General Director of PTPN VII after through intensive discussion and deliberation. The PTPN VII rights and obligations are protected by CLA.
Pada tahun 2016, PTPN VII mengalokasikan anggaran yang berkaitan dengan aspek ketenagakerjaan, diantaranya untuk BPJS Ketenagakerjaan, Pengobatan serta BPJS Kesehatan sebesar Rp38,58 miliar, sedangkan realisasinya mencapai Rp37,89 miliar, meliputi Iuran BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp20,94 miliar, BPJS Kesehatan sebesar Rp12,51 miliar, dan biaya pengobatan Rp4,43 miliar. Anggaran keselamatan dan kesehatan kerja tahun 2016 dialokasikan sebesar Rp4,62 miliar, sedangkan realisasinya mencapai Rp4,175 miliar.
In 2016, PTPN VII allocated budget related to labor aspect, such as for BPJS Ketenagakerjaan (National Social Security for labor), Medication and Health BPJS Rp38.58 billion, while its realization reached Rp37.89 billion, including National Social Security for labor contribution of Rp20.94 billion, National Social Security for Health Rp12.51 billion, and medical expenses Rp4.43 billion. The health and safety budget of 2016 was allocated Rp4.62 billion, while the realization was Rp4.175 billion.
Rencana Keberlanjutan ke Depan
Sustainability Plan in the Future
PTPN VII senantiasa menatap ke depan dengan penuh keyakinan dalam menyikapi semua tantangan yang ada. Demikian pula isu-isu lingkungan hidup dan kampanye negatif kelapa sawit dan perubahan iklim global menjadi catatan yang menjadi perhatian utama Perusahaan.
PTPN VII always looks ahead with full of confidence in addressing all existing challenges. Likewise environmental issues and negative campaigns against oil palm and global climate changes have become a record as Company’s major concern.
PTPN VII telah memiliki sejumlah strategi dan program kerja yang tertuang di dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan Tahun 2015 – 2019 untuk mewujudkan keberlanjutan Perusahaan. Selain fokus pada peningkatan daya saing bisnis utama yang berwawasan lingkungan , ke depan PTPN VII akan tetap konsisten pada program pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah kerja Perusahaan melalui program PTPN 7 Peduli. Implementasi Sistem Manajemen Terpadu Nusantara VII akan terus ditingkatkan dan dievaluasi sehingga dapat mendukung peningkatan kinerja perusahaan dalam upaya memenuhi harapan pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya. Demikian pula, PTPN VII telah memiliki dan menerapkan sejumlah perangkat untuk menegakkan peraturan dugaan pelanggaran dan pengendalian gratifikasi, yaitu Whistle Blowing System, dan Pedoman Pengendalian Gratifikasi sebagai salah satu komitmen menjadi Good Governed Corporation menuju Good Corporate Citizen.
PTPN VII has had numbers of strategies and work programs put forth on the Company’s Long Term Plan for year 2015-2019 to manifest Company’s sustainability. In addition it focuses on the improvement of major business competitiveness which is environmentally sound, in the future PTPN VII will remain consistent on its community empowerment program in the vicinity of Company’s work area through PTPN 7 Care program. Implementation of Integrated Management System Nusantara VII will continue to be enhanced and evaluated thus it could support the improvement of company’s performance in an effort to meet customers and other stakeholders’ expectation. Likewise, PTPN VII has had and applied several instruments to enforce alleged violation and gratification control regulation, namely Whistle Blowing System, and Gratification Control Manual as one of PTPN VII’s commitments to become a Good Governed Corporation towards Good Corporate Citizen.
14
Ihtisar Kinerja Performance Summary
PTPN VII berkomitmen untuk meningkatkan implementasi program keberlanjutan dalam skala yang lebih luas, yang disertai dengan peningkatan kualitas laporan keberlanjutan dengan mengacu pada Pedoman Pelaporan Keberlanjutan dari Global Reporting Initiative.
PTPN VII has a commitment to enhance the implementation of sustainability program into a wider scale, along with the improvement of sustainability report quality by referring on the Sustainability Reporting Guidelines from GRI.
Penutup
Closing
PTPN VII meyakini bahwa program tanggung jawab sosial perusahaan yang terencana dan terlaksana secara baik dan berkesinambungan akan berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan dan taraf kehidupan sosial ekonomi masyarakat sekitar serta mendorong terciptanya suasana yang harmonis antara perusahaan dengan masyarakat setempat.
PTPN VII believes that a well planned and implemented company social responsibility programs more and less will affect on the improvement of community welfare and economic social living standard and encourages the creation of a harmonious relationship between company and local community.
Direksi PTPN VII menyampaikan terima kasih kepada Dewan Komisaris serta Pemegang Saham atas arahan dan dukungannya. Direksi juga berterima kasih kepada seluruh karyawan dan keluarga besar PTPN VII serta pemangku kepentingan lainnya atas dukungan dan kiprahnya dalam pencapaian kinerja perusahaan.
The PTPN VII Board of Director presents highest gratitude to Board of Commissioner and Shareholders for the support and direction. The Board of Director also thanks to all PTPN VII employees and big families as well as stakeholders for the supports and participations in the company performance achievement.
Ke depan, PTPN VII siap mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan kerja keras yang dilandasi semangat jujur, tulus, ikhlas dari segenap lapisan karyawan serta dukungan penuh dari pemangku kepentingan, PTPN VII yakin dapat mengatasi tantangan yang menghadang. Semangat pantang menyerah dan kerja yang tak kenal lelah dari segenap insan PTPN VII merupakan modal utama bagi Perusahaan untuk melanjutkan roda operasional perusahaan menuju keberlanjutan.
In the future, PTPN VII will be ready to manifest sustainability growth. With a hard work based on honest, sincere, wholehearted spirit from all employees as well as full support from stakeholders, PTPN VII is convinced can overcome challenges. Unyielding spirit from all PTPN VII beings is the main capital for the Company to continue its operational wheels towards sustainability
Atas Nama Direksi On behalf of Board of Director
Andi Wibisono N.S. Direktur Utama President Director
Laporan Keberlanjutan 2016
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
Laporan Keberlanjutan 2016 Sustainability Report
Sustainability Report
15
16
Profil Perusahaan Company Profile
SEKILAS TENTANG PTPN VII An Overview of PTPN VII
PT Perkebunan Nusantara VII, selanjutnya disebut PTPN VII, berkantor pusat di Bandar Lampung dan berdiri sejak 11 Maret 1996. Saat ini, PTPN VII mengelola komoditas karet, kelapa sawit, tebu dan teh yang tersebar wilayah provinsi Lampung, Sumatera Barat dan Bengkulu. PTPN VII juga memiliki dua anak perusahaan dan empat perusahaan asosiasi. (G4-3) PT Nusantara VII, here in after is referred to PTPN VII, is headquartered in Bandar Lampung and established since 11 March 1996. At present, PTPN VII is managing rubber, oil palm, sugarcane and tea commodity scattered over province of Lampung, West Sumatera and Bengkulu. PTPN VII also has two subsidiaries and four associated companies. (G4-3)
Dengan terbentuknya holding BUMN Perkebunan sesuai dengan PP nomor 72 tahun 2014 tanggal 2 Oktober 2014 tentang penyertaan modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham Perusahaan Perseroaan (Persero) PT Perkebunan Nusantara III, maka PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) yang semula merupakan BUMN Perkebunan berdasarkan PP No. 12 Tahun 1996 tanggal 11 Maret 1996, telah beralih menjadi PT Perkebunan Nusantara VII yang tunduk sepenuhnya pada UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Komposisi kepemilikan saham adalah 90% dimiliki oleh PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan 10% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia (G4-7)
With the establishment of SOE Plantation Holding pursuant to Government Regulation Number 72 Year 2014 Dated 2 October 2014 of State Capital Inclusion of Republic of Indonesia into Capital share of PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) which initially was an SOE Plantation based on Government Regulation No. 12 Year 1996 dated 11 March 1996, has been transformed into PT Perkebunan Nusantara VII that fully comply to Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Company. Composition of shareholding is 90% owned by PT Perkebunan Nusantara III (Persero) and 10% owned by State of Republic of Indonesia. (G4-7)
Laporan Keberlanjutan 2016
Pada tahun 2014, PTPN VII mulai mengimplementasikan Sistem Manajemen Terpadu Nusantara VII sesuai dengan SK Direksi nomor TIS/Kpts/001/2014 tanggal 3 April 2014 tentang Implementasi Sistem Manajemen Terpadu PT Perkebunan Nusantara VII. SMTN7, adalah upaya perusahaan untuk melaksanakan misi, tata nilai, dan budaya perusahaan secara berkelanjutan dengan mengimplementasikan tujuh sistem manajemen secara terintegrasi untuk mencapai visi perusahaan. In 2014, PTPN VII began to implement Integrated Management System Nusantara 7 pursuant to Board of Director Decree Number TIS/Kpts/001/2014 dated 3 April 2014 regarding Implementation of Integrated Management System of PT Perkebunan Nusantara VII. IMSN7 is the company’s endeavor to carry out company’s mission, value, and culture sustainably by implementing seven management systems integrally to attain company vision.
Sustainability Report
17
18
Profil Perusahaan Company Profile
IDENTITAS PERUSAHAAN Company Identity
(G4-3)(G4-4)(G4-5)(G4-7)
Nama Perusahaan Company Name
PT Perkebunan Nusantara VII
Nama Panggilan Perusahaan Also Known as
PTPN 7
Kantor Pusat Head Office
Jl. Teuku Umar No.300, Bandar Lampung 35141 E-mail:
[email protected] Layanan Informasi : Telepon : (62-721) 702233 Faksimile : (62-721) 702775
Website
www.ptpn7.com Informasi pada Website Perusahaan : Profil perusahaan, Informasi pemegang saham, Isi Kode Etik, Informasi Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Laporan keuangan tahunan mulai tahun 2009, Profil Dewan Komisaris dan Direksi, Piagam/Charter Dewan Komisaris, Direksi, Komite-komite, dan Unit Audit Internal. Information on Company’s website: Company Profile, Information of shareholders, Contents of the Code of Conduct, Information General Meeting of Shareholders, Annual financial report since 2009, Profile of Board of Commissioner and Board of Director, Charter Board of Commissioners, Board of Directors, Committees and Internal Audit Unit.
Bidang Usaha Business of Line
Agribisnis perkebunan dengan komoditas karet, kelapa sawit, teh dan tebu Plantation Agribusiness with rubber, oil palm, tea and sugarcane commodity
Tanggal Pendirian dan Perubahan Nama Perusahaan Date of Company Establishment & Changes of Company Name
• •
11 Maret 1996, bernama PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) 17 September 2014, PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) menjadi PT Perkebunan Nusantara VII
• •
11 March 1996, named PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) 17 September 2014, PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) became PT Perkebunan Nusantara VII
Dasar Hukum Pendirian Legal Basis of Establishment
1. Peraturan Pemerintah (PP) No.12 Tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996. 2. Peraturan Pemerintah (PP) No.72 Tahun 2014 tanggal 17 September 2014. 1. Government Regulation No. 12 Year 1996 dated February 14, 1996. 2. Government Regulation No. 72 Year 2014 dated September 17, 2014.
Status Status
Anak Perusahaan dari PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Subsidiary of PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
Laporan Keberlanjutan 2016
Kepemilikan Saham Shareholding
Sustainability Report
1. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sebanyak 90% atau 1.103.601 saham atau sebesar Rp1.103.601.000.000,00 yang terdiri dari 1 (satu) saham Seri A sebesar Rp1.000.000,00 dan 1.103.600 saham Seri B sebesar Rp1.103.600.000.000,00 2. Negara Republik Indonesia sebanyak 10% atau 122.622 saham Seri B atau sebesar Rp122.622.000.000,00 1. PT Perkebunan NusantaraIII (Persero) as much as 90% or 1,103,601 shares or equal to Rp1.103.601.000.000,00 consists of 1 (one) share of Series A by Rp1.000.000,00 and 1.103.600 shares of Series B in the amount ofRp1.103.600.000.000,00 2. The Republic of Indonesia owned as much as 10% or 122 622 share of Series B or Rp122.622.000.000,00
Modal Dasar Authorized Capital
Rp4.900.000.000.000,00 (empat triliun sembilan ratus miliar Rupiah) terbagi atas 4.900.000 saham dengan nominal Rp1.000.000,00 per saham. Rp4,900,000,000,000.00 (four trillion nine hundreds billion rupiah) divided into 4,900,000 shares with par-value Rp1000.000 per share
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Subscribed and fully paid-up capital
Rp1.226.223.000.000,00 (satu triliun dua ratus dua puluh enam miliar dua ratus dua puluh tiga juta Rupiah) (one trillion two hundreds twenty six billion two hundreds twenty three million Rupiah)
Penyertaan Modal Negara State Capital Participation
Rp17.500.000.000,00 (tujuh belas miliar lima ratus juta Rupiah) (seventeen trillion five hundreds billion Rupiah)
Penambahan Modal Disetor dari Induk Perusahaan The addition of paid in capital of the Parent Company
Rp157,500,000,000,00 (seratus lima puluh tujuh miliar lima ratus juta Rupiah) (one hundred fifty seven millions five hundreds millions Rupiah)
Jumlah Karyawan Number of Employees
11.001 karyawan | Employees
Jaringan Kantor Office Networks
1 Kantor Penghubung | Liaison Office 5 Distrik | Districts 11 Unit Kebun Karet Sendiri | Own Rubber Estate Unit + 6 Unit Plasma | Plasma Units 9 Unit Kebun Kelapa Sawit Sendiri | Own Palm Oil Estate Unit + 4 Unit Plasma | Plasma Units 1 Unit Kebun Teh Sendiri | Own Tea Estate Units 2 Unit Kebun Tebu Sendiri | Own Sugar Cane Estate Units 7 Pabrik Kelapa Sawit | Palm Oil Mill + 2 Pabrik Pengolahan Inti Sawit | Palm Kernel Processing Mills 13 Pabrik Pengolahan Karet | Crumb Rubber Factory 1 Pabrik Teh | Tea Mill 2 Pabrik Gula | Sugar Facory
19
20
Profil Perusahaan Company Profile
PRODUK/JASA YANG DIHASILKAN Resulted products/services
PT Perkebunan Nusantara VII bergerak dibidang usaha agribisnis perkebunan dengan komoditas karet, kelapa sawit, teh, dan tebu dengan produk hasil jadi sebagai berikut :
(G4-4)
PT Perkebunan Nusantara VII is engaged in plantation agribusiness with rubber, oil palm, tea and sugarcane commodities with final products as below:
KARET | Rubber
SIR 3L - SIR 3WF - SIR 20 - RSS I - RSS II - RSS III - Cutting A Persyaratan Produk Sesuai dengan | Product requirements in compliance with: SNI 06- 1903- 2000 (SIR), SNI 06- 0001- 1987 (RSS) Dipasarkan | Marketed : Local : 61%; Eksport : 39%
KELAPA SAWIT | Oil Palm
Minyak Sawit | Palm Oil; Minyak Inti Sawit | Palm Kernel Oil; Inti Sawit | Palm Kernel; Bungkil Inti Sawit | Palm Kernel Meal Persyaratan Produk Sesuai dengan | Product requirements in compliance with : SNI 01- 2901-2006 Dipasarkan | Marketed: Local : 100 %
TEBU | Sugar cane
Gula Sugar; Tetes | Molasses Persyaratan Produk Sesuai dengan | Product requirements in compliance with: SNI 01- 1902- 1995 Dipasarkan | Marketed : Local : 100 %; Eksport : -
TEH | Tea
A. Ortodok Premium (BS; OP; FF; BOP 1 SP). B . Ortodox Normal Mutu I (BOP; BOP; F; PF; DUST; BP; BT). C. Orthodox Normal Mutu II (BP II; DUST II; BT II; DUST III; PF II; FANN II). D. Orthodox Normal Mutu III (FANN III ; RBO; DUST IV; BM; PW DUST; RMIT; OG) E. CTC Mutu I (BP I; PD; PF 1; D 1) F. CTC Mutu II (D 2; FNGS; FANN) G. CTC Mutu III (FLUFF) Persyaratan Produk Sesuai dengan | Product requirements incompliance with: SNI 01- 1902- 1995 Dipasarkan | Marketed: Local : 70%; Eksport : 30%
PTPN VII juga memiliki dua anak perusahaan, yaitu PT Karya Nusa 7 mengelola 3 (tiga) segmen usaha (Segmen Pakan Ternak, Segmen Sapi Ternak, dan Segmen Pupuk Kompos), serta PT Optima Nusa Tujuh yang bergerak di bidang pertambangan serta industri pengolahan hasil pertambangan.
PTPN VII also has two subsidiaries, namely PT Karya Nusa 7 managing 3 (three) business segments (Cattle Feed, Cattle breeding, and Compost segments), as well as PT Optima Nusa Tujuh engaging in mining as well as mining product processing industry.
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
21
Produk dan Jangkauan Pasar (G4-4) (G4-8) Products and Market Coverage No.
Produk / Product
Pasar yang Dilayani / Served Market
1.
SIR 3L, SIR 3WF, SIR 20
Ekspor | Exported to: China, Korea Selatan, Taiwan, AS, Australia, Vietnam, Jepang, Pakistan, Srilangka, Kanada, Rusia, Turki, Afrika Selatan, Panama, Thailand, India, Malaysia, China, South Korea, Taiwan, US, Australia, Vietnam, Japan, Pakistan, Srilangka, Canada, Rusia, Turki, South Afrika, Panama, Thailand, India, Malaysia
2.
RSS I, RSS II, RSS III
Ekspor | Exported to: China, Estonia, Taiwan, Argentina, Jepang, AS China, Estonia, Taiwan, Argentina, Japan, US
3.
Cutiing A
Lokal / Local
4.
Minyak Sawit / Palm Oil Minyak Inti Sawit / Palm Kernel Oil Inti Sawit / Palm Kernel Bungkil Inti Sawit / Palm Kernel Meal
Lokal / Local
5.
Ortodox Premium
Lokal / Local
6.
Ortodox Normal - Mutu I / Quality I - Mutu II / Quality II
Lokal dan Ekspor ke Malaysia, Afganistan, Thailand, Belanda, Pakistan, Polandia, Inggris, Singapura Local and Exported to Malaysia, Afganistan, Thailand, Netherland, Pakistan, Polandia, England, Singapura
7.
CTC - Mutu I / Quality I - Mutu II / Quality
Lokal / Local
8.
Off Grade
Lokal / Local
9.
Gula, Tetes / Sugar, Molassess
Lokal / Local
22
Profil Perusahaan Company Profile
WILAYAH OPERASIONAL Operational Area
(G4-6)
Kantor Direksi
Unit Pabrik Kelapa Sawit Sungai Niru
20
Unit Sungai Lengi
Distrik Cinta Manis
- Kebun Kelapa Sawit Sungai Lengi
Unit Kedaton
- Kebun Tebu Cinta Manis
- Pabrik Kelapa Sawit Sungai Lengi
- Kebun Karet Kedaton
- Pabrik Gula Cinta Manis
A
Distrik Lampung
1
C
19
- Pabrik karet Kedaton
E
Distrik Bengkulu
21
Unit Senabing
2
Unit Pabrik Karet Pematang Kiwah
D
Distrik Sumatra Selatan
3
Unit Kebun Kelapa Sawit Rejosari
10
Unit Musi Landas
- Kebun Karet Senabing
4
Unit Way berulu
- Kebun Karet Musi Landas
- Kebun Kelapa Sawit Senabing
- Kebun Karet Way Berulu
- Pabrik Karet Musi Landas
- Pabrik Karet Way Berulu
11
Unit Tebenan
5
Unit Kebun Karet Bergen
- Kebun Karet Tebenan
6
Unit Kebun karet Way Lima
- Pabrik Karet Tebenan
7
Unit Bekri :
12
22
Unit Pagaralam - Kebun Teh Pagaralam - Pabrik Teh Pagaralam
23
Unit Talo Pino
Unit Betung
- Kebun Kelapa Sawit Talo Pino
- Kebun Kelapa Sawit Bekri
- Kebun Kelapa Sawit Betung
- Pabrik Kelapa Sawit Talo Pino
- Pabrik Kelapa Sawit Bekri
- Pabrik Kelapa Sawit Betung
24
Unit Padang Pelawi
8
Unit Kebun Kelapa Sawit Padangratu
13
Unit Kebun Kelapa Sawit Betung Krawo
- Kebun Karet Padang Pelawi
9
Unit Tulungbuyut
14
Unit Pabrik Kelapa Sawit Talang Sawit
- Pabrik Karet Padang Pelawi
- Pabrik Karet Tulungbuyut
15
Unit Kebun Kelapa Sawit Bentayan
- Kebun Karet Tulungbuyut
16
Unit Pembangunan PKS Bentayan
- Kebun Karet Ketahun
17
Unit Pabrik Karet Baturaja
- Pabrik Karet Ketahun
18
Unit Beringin
B
Distrik Bungamayang - Kebun Tebu Bungamayang
- Kebun Karet Beringin
- Pabrik Gula Bungamayang
- Pabrik Karet Beringin
25
Unit Ketahun
F
PT Karya Nusa Tujuh
G
PT Optima Nusa Tujuh
Laporan Keberlanjutan 2016
VISI MISI, DAN TATA NILAI
Sustainability Report
23
(G4-56)(G4-42)
Vision Mission and Value (G4-56)(G4-42)
Visi | Vision Visi PT Perkebunan Nusantara VII adalah menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh dengan tata kelola yang baik
PT Perkebunan Nusantara VII vision is to become a formidable agribusiness company with good governance
Misi | Mission 1. Menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh, dan tebu dengan menggunakan teknologi budidaya dan proses pengolahan yang berkelanjutan, lestari dan ramah lingkungan. 2. Menghasilkan produksi bahan baku dan bahan jadi untuk industri yang bermutu tinggi untuk pasar domestik dan pasar ekspor. 3. Mewujudkan daya saing produk yang dihasilkan melalui tata kelola usaha yang efektif guna menumbuhkembangkan perusahaan. 4. Mengembangkan usaha industri yang terintegrasi dengan bisnis inti (karet, kelapa sawit, teh dan tebu) dengan menggunakan teknologi terbarukan. 5. Melakukan pengembangan bisnis berdasarkan potensi sumberdaya yang dimiliki perusahaan. 6. Memelihara keseimbangan kepentingan stakeholders untuk menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif.
Tata Nilai
1. Carry out rubber, oil palm, tea and sugar cane plantation businesses by using sustainable, everlasting and environmental friendly cultivation technology and processing process 2. Produce raw material and finished material production for a high quality industry for domestic and export market 3. Realize a competitive product produced through an effective business governance to develop the company 4. Develop an industry business integrated with core business (rubber, oil palm, tea and sugarcane) by using renewable technology 5. Conduct business development based on potential resources owned by the company 6. Preserve the balance of stakeholders’ interest to create conducive business environment.
Value
The Spirit of Change “ProMOSI“ ditetapkan menjadi tata nilai PT Perkebunan Nusantara VII sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Nomor: 7.6/Kpts/477/2008 tanggal 19 Desember 2008. Tata nilai ini merupakan landasan dalam membangun budaya perusahaan. Nilai-nilai tersebut diharapkan dapat menjiwai setiap sikap dan perilaku insan Perseroan dalam aktivitas sehari-hari, baik sebagai pekerja maupun sebagai pribadi.
The Spirit of Change “ProMOSI” is set to become the PTPN VII’s value pursuant to BOD Decree No: 7.6/Kpts/477/2008 dated 19 December 2008. This value is a basis in developing company’s culture. These values are expected to become the spirit of every behavior and attitude of all Company’s employees in their daily activities, either as worker or as personal.
PROduktivitas
Productivity
Produktivitas adalah sikap mental dan upaya pemanfaatan sumber daya perusahaan secara optimal. Tercermin dalam sikap dan perilaku: sadar biaya (cost conscious), disiplin, bangga untuk berprestasi, kerja keras dan kerja cerdas, memiliki integritas, saling menghormati dan menyayangi antara atasan dan bawahan. Perilaku utama: Semangat, menguasai pekerjaannya, kerja cepat, professional.
Productivity is a mental attitude and the effort in using the company resources optimally. It is reflected in attitude and behavior of: cost conscious, discipline, proud of the achievement, hard work and smart work, have integrity, mutual respect and care between superior and subordinate. The main behaviors are: Spirit, Mastering its work, Work Fast, Professional)
24
Profil Perusahaan Company Profile
Mutu
Quality
Mutu adalah upaya untuk menjaga kualitas dari hasil produk barang maupun jasa secara konsisten sehingga memuaskan pelanggan dan meningkatkan daya saing. Tercermin dalam sikap dan perilaku: Disiplin dan kerja keras, bermoral dan berakhlak, integritas, team work, tekun teguh dan pantang menyerah, rasa malu berbuat salah, dan keteladanan. Perilaku utama: Konsisten, akurat, bersih, dan rapi.
Quality is an effort to preserve quality of good and service output consistently to satisfy the customer and increase competitiveness. It is reflected in attitude and behavior of: Discipline and hard work, has a good moral and character, Integrity, Team Work, Diligent, Steadfast, and never give up, embarrass when making a mistake and exemplary. Main behaviors: Consistent, Accurate, Clean, and Neat.
Organisasi Organisasi mengandung pengertian pengelolaan sumber daya yang ada di perusahaan secara profesional dengan pemahaman masing-masing bagian akan tugas dan posisinya. Tercermin dalam sikap dan perilaku: Loyalitas dan dedikasi karyawan terhadap perusahaan tinggi, memiliki mental dan moral yang baik, memiliki ethos kerja yang tinggi, memiliki semangat juang yang tinggi, mau berkorban untuk kepentingan yang lebih besar. Perilaku utama: Dedikasi, etika kerja, dan kerja sama.
Organization Organization has meaning managing existing resources within the company professionally by understanding on its duty and position of each division. It is reflected in attitude and behavior of: employee has high loyalty and dedication to the company, has high fighting spirit, willingness to sacrifice for bigger interest. Main behaviors: Dedication, work ethic, and cooperation.
Servis
Service
Servis diartikan sebagai sikap mental yang berkaitan dengan ketulusan dan kesungguhan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada “pelanggan” dalam arti luas dengan segenap kemampuan yang ada. Tercermin dalam sikap dan perilaku: Senyum, sopan santun dan ramah tamah, memberi yang terbaik untuk pelanggan, dan berpikir positif. Perilaku utama: Ramah, berpikir positif, jiwa melayani, dan memahami kebutuhan pelanggan.
Service is identified as mental attitude related to sincerity and seriousness to give its best service to “customers” in a broadest sense with all available capabilities. It is reflected in behavior and attitude: Smile, politeness and hospitality, give the best to customers, and positive thinking. The main behaviors: friendly, positive thinking, have a serving spirit, and understand the customers’ needs.
Inovasi
Innovation
Inovasi adalah tindakan menumbuhkan kreativitas untuk menghasilkan hal-hal baru yang akan mendatangkan nilai tambah. Tercermin dalam sikap dan perilaku: Terbuka dan adaptif pada teknologi baru, meninggalkan paradigma lama, keberanian menghadapi tantangan, dan selalu mencari terobosan baru. Perilaku utama: Kreatif, menyukai tantangan, proaktif, dan banyak ide atau gagasan.
Innovation is action to grow creativity to produce new things that will generate added value. It is reflected in attitude and behavior: Open and adaptive to new technology, leaving old paradigm, brave in dealing with challenges, and always seeking a new breakthrough. Main behaviors: Creative, love challenges, proactive, and has many ideas or notions.
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
25
Skala Organisasi (G4-9) Organizational Scale (G4-9)
Uraian Description
No. 1.
Jumlah Karyawan Tetap / Number of Permanent Employee
2.
Total Penjualan Bersih / Total Net Sales
3.
Total Kapitalisasi / Total Capitalization
4.
Orang/ Person Rp miliar
Periode Pelaporan 2013
2014
2015
2016
13.213
12.615
11.703
11.001
4.616,81
4.518,24
4.424,5
3.260,8
- Total Liabilitas / Total Liabilities
Rp miliar
6.426,36
8.664,92
9.274,73
9.287.050
- Total Ekuitas / Equity
Rp miliar
1.613,94
77,42
3.764,80
2.551.370
Rp miliar
2.241,01
1.582,78
1.445,15
937
Kelapa Sawit / Oil Palm
Rp miliar
1.320,64
1.847,41
1.733,31
926,35
Teh / Tea
Rp miliar
57,63
58,16
68,60
63,78
Nilai Penjualan Produk / Product Sales Revenue Karet / Rubber
5.
Satuan Unit
Gula / Sugar
Rp miliar
990,54
1.015,74
1.160,51
1.307,06
Segmen Lainnya / Other Segment
Rp miliar
6,87
12,18
14,3
25,89
Total Aset / Total Assets
Rp miliar
8.040,30
8.742,33
13.039,53
11.838.420
Perubahan Operasional yang Signifikan (G4-13) Significant Operational Change (G4-13)
Selama tahun 2016, terdapat beberapa perubahan yang signifikan terkait dengan Pengawas Perusahaan, ukuran organisasi dan operasional Perusahaan, yaitu: • Perubahan struktur organisasi tingkat korporat terkait dengan pergantian Direksi dan Dewan Komisaris dan penggabungan beberapa Bagian di Kantor Direksi. • Perampingan Organisasi: o Direktur, dari 5 orang menjadi 3 orang o Komisaris, dari 5 orang menjadi 3 orang o Kepala Bagian, dari 15 orang menjadi 9 orang
During 2016, there were several significant changes related to Corporate Supervisor, Organization Size and Company Operational, namely: • Changes in corporate-level organizational structure related to the change of the Board of Directors and Board of Commissioners and the merger of several sections in the Head Office. • Downsizing Organization: o Director, from 5 people to 3 people o Commissioner, from 5 people to 3 people o Head of Division, from 15 people to 9 people
26
Profil Perusahaan Company Profile
RUPS
STRUKTUR ORGANISASI Organization Structure
Berdasarkan SK Direksi No. SDM/Kpts/228/2016 tanggal 27 Oktober 2016. Based on BOD Decree No. SDM/Kpts/228/2016 dated 27 October 2016
Direktur Utama Ir. Andi Wibisono, MM
Direktur Operasional Ir. Sukarnoto, MM
Distrik Lampung
Distrik Sumatra Selatan
Ir. Vedy Pudiansyah
Budi Firman, S. St
Ir. Robert Sim
Unit BEKI
Unit MULIA
Ir. Diki Tjahyono
Ir. Leonardo
U PKS TASA
UKK BEGE
Ir. Lip Supran
Ir. Riawan Syarif
Unit RESA
Unit TUBU
Ir. Nur Wibowo
Joko Lelono, SP
UPK PEWA
Nur Kholis, SE
UKK WALI
Bagian SKR
Ir. Yarnis Alisyahbana, MM
Ir. Agus Yunarto
Bagian SDM
UKKS BETA
Bagian TAN
Ir. Sufri Gunawan
Ir. Musyafak
Bagian TNP Ir. Irma Kurniawati
UKKS PATU
Ir. Tantan Roswana
Ir. Andi Riswandi
U PKS SUNI
Unit BETU
Supomo, ST
Daniel Solihin, SP
Unit SULI
Okta Kurniawan, ST
Unit KEDA
UKKS BEKA
Ir. Sugeng Budi Prasongko, MM
Ir. M. Isron
Sumardi, SE
Bagian SPI
Ir. Bagus Baru Soko
Ir. Wiyoso
Unit WABE
Ir. Agus Fahroni
Unit TEBE
Unit BERI
UPK BAJA
Malik Royan, SE
Laporan Keberlanjutan 2016
Dewan Komisaris
2
Sustainability Report
1. Agus Pakpahan 2. Dodi Iskandar 3. R. Juniono Soehartjahjono. S
1
3
Direktur Komersil Ganefi, S. Sos, MBA
Distrik Bengkulu
Distrik Bengamayang
manjuntak, MM
Distrik Cintamanis
Herry Soesanto
Kebun Tebu BUMA
Unit TAPI
Ir. Kusnadi
Unit PAWI
Unit KETA
Ir. Syukur HK
Kebun Tebu CIMA
Ir. Rozi Harmawan
Ir. Tatang Warsito
Pabriki Gula BUMA
Ganif Hidayoko, A. md
Pabrik Gula CIMA
Sumardiyono
Ary Askari, ST
Ir. Syaiful Rasyid, MM
Unit SENA
Ir. Bhurhanudin Mansur
Unit PALA
Bagian ANK
Sutarna, SE
Ir. Gerry Siagian
PST & CMR Yessi Plofesi
Bagian LNP
Andri, ST
Bagian UKB
Sultan MR, S.E
UKK UPK UKKS UPKS SPI TAN TNP SDM UKB ANK LNP PST SKR
: Unit Kebun Karet : Unit Pabrik Karet : Unit Kebun Kelapa Sawit : Unit Pabrik Kelapa Sawit : Satuan Pengawas Intern : Tanaman : Teknik & Pengolahan : Sumber Daya Manusia : Umum & PKBL : Akuntansi & Keuangan : Logistik & Pemasaran : Pengembangan Strategis & Teknologi Informasi : Sekretariat Perusahaan
27
28
Profil Perusahaan Company Profile
STRUKTUR GRUP PTPN VII PTPN VII Group Structure (G4-17)
(G4-17)
Struktur grup PTPN VII terdiri dari 2 (dua) Anak Perusahaan, dan 4 (empat) Perusahaan Asosiasi, sebagaimana tersaji dalam gambar struktur grup perusahaan berikut ini
Group structure of PTPN VII consists of 2 (two) Subsidiaries and 4 (four) Association Companies, as presented on company’s group structure figure below:
PT BIO INDUSTRI NUSANTARA
25%
PT. RISET PERKEBUNAN NUSANTARA
11%
PT KARYA NUSA TUJUH
90%
PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA
6,7%
PT OPTIMA NUSA TUJUH
90%
INDOHAM Gmbh
2,4%
Entitas Anak Subsidiary
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
10%
Entitas Asosiasi Associated Entity
PTPN III (PERSERO)
90%
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
29
PERISTIWA PENTING Significant Events
01
02
01
01
03
20-22 Jan 2016
02
02 30 Jan 2016
10
03 21-22 Mar 2016
1 Apr 2016
06 28 Apr 2016
07 22 Apr 2016
Assessor Workshop at PTPN VII Head Office
22 Apr 2016
Cinta Manis District held a field day activity attended by 120 participants, consisted of Assistants, Superior Foremen, and Foremen.
PTPN VII Head Office HR Division together with PLUN VII Management performed a Socialization of Collective Labor Agreement for period 2016 up to 2017
The regent and officials of Regional Leader Coordination Forum of Muaraenim District conducted a visit to PTPN VII Head Office
08
Distrik Cinta Manis melaksanakan kegiatan field day yang diikuti 120 peserta, terdiri atas Asisten, Mandor Besar, dan Mandor.
Bagian SDM Kantor Direksi PTPN VII bersama Pengurus SPPN VII melakukan Sosialisasi Perjanjian Kerja Bersama periode 2016 s.d. 2017.
Bupati dan pejabat Forkopimda Kabupaten Muaraenim melakukan kunjungan ke Kantor Direksi PTPN VII
Workshop Assesor di Kantor Direksi PTPN VII
Board of Commissioner was visiting Bengkulu District, accompanied by Risk Management Committee, Audit Committee, and Director of Production
05
09
04
Kunjungan Dewan Komisaris ke Distrik Bengkulu, didampingi oleh Komite Manajemen Risiko, Komite Audit, dan Direktur Produksi
05 5 Apr 2016
FGD membahas Annual Report dan Sustainability Report FGD discussed Annual Report and Sustainability Report
Rektor Universitas Padjadjaran Bandung Prof. Tri Hanggono Achmad dan Direktur Eksekutif Kepala Departemen Regional Sumatera Bank Indonesia (BI) Dian Edioana Rae melakukan kunjungan ke Kebun Sawit Rejosari PTPN VII The Rector of Padjajaran University of Bandung Prof. Tri Hanggono Achmad and Executive Director of Head of BI Sumatera Region Department Dian Edioana Rae conducted a visit to PTPN VII Rejosari Plam Estate.
09 15-20 May 2016
10 24 May 2016
Penyegaran tentang sistem penilaian karyawan dihadiri oleh Direktur SDM & Umum, seluruh Manajer, Kabid SDM, dan Sinder SDM dan Umum se Distrik Sumsel dan Distrik PG Cintamanis Refreshment of Employee Assessment System was attended by Director of HR and General, all Managers, Head of HR Division, and HR and General Cinder of all South Sumatera District and Cintamanis SM District. Mitra binaan PTPN VII mengikuti Sumsel Expo 2016 yang diselengarakan di Plaza Benteng Kuto Besak. UKM Cempaka Pelangi memamerkan kain songket dan produk-produk PTPN 7 PTPN VII Fostered Partners were participating on 2016 South Sumatera Expo held at Benteng Kuto Besak Plaza. Cempaka Pelangi SME exhibited songket fabric and other PTPN VII products. Dinas Perkebunan Sumsel menggelar Apel Siaga Pengendalian Lahan dan kebun di halaman PTPN VII Distrik Sumatera Selatan. Kegiatan diikuti oleh 44 regu perusahaan perkebunan, 5 regu Brigade Pengendalian Kebakaran lahan dan kebun Dinas Perkebunan (Provinsi dan kabupaten) dan 1 regu Manggala Agni South Sumatera Plantation Office held a roll call for Land and Estate Control at PTPN VII South Sumatera District’s yard. This activity was attended by 44 plantation company squads, 5 land and estate fire control brigade squads of Plantation Office (Provinces and Districts) and 1 Manggala Agni squad.
30
Profil Perusahaan Company Profile
12
21 23
11
13
19
09 10 12
16
13
22
10 20
17 18
17
21 17
14
14
19 20
15
18
16
14 15
11 2 Jun 2016
12 22 Jun 2016
Pabrik Gula PG Bungamayang PTPN VII menerima Penghargaan Lingkungan Hidup peringkat proper hijau pada peringatan hari Lingkungan Hidup sedunia tingkat provinsi Lampung tahun 2016. Penghargaan diserahkan oleh Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo PTPN VII Bungamayang SM received Environmental Awards green PROPER ranks on World Environmental Day for Lampung Province in 2016. The award was handed over by Lampung Governor M. Ridho Ficardo Peringatan Nuzulul Qur’an dan pemberian santunan kepada anak yatim di lingkungan kantor direksi. Kegiatan dilaksanakan di Masjid Baitun Nabat, komplek Perumahan Kantor Direksi. Tahun 2016 PTPN VII memberikan santunan kepada 4.322 anak yatim yang tersebar di seluruh wilayah Lampung, Sumsel dan Bengkulu Commemoration of Nuzulul Qur’an and donation distribution to orphans at the vicinity of Head Office. This event was held at Baitun Nabat Mosque, Head Office Residential. In 2016 PTPN VII distributed donations to 4,322 orphans scattered at all Lampung, South Sumatera and Bengkulu area.
13 2 Jun 2016
Pemberian santunan kepada purnakaryawan. Penyerahan dilakukan oleh ketua IKI pusat kepada 30 purnakaryawan. Donations for retirees. The granting of the donation was conducted by Chairman of Central IKI to 30 retirees
4 Jun 2016
15 14 Jun 2016
Unit Betung menyerahkan dana sebesar Rp 601 juta kepada 124 mitra binaan PTPN VII yang tergabung dalam Program kemitraan Bina Lingkungan (PKBL). Betung Unit submitted fund Rp601 million to 124 fostered partners incorporated in Partnership and Environmental Development Program. Tenaga paramedis PTPN VII Distrik Sumatera Selatan (DSSL) mengadakan rapat sosialisasi bersama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Provinsi Sumatera Selatan, dengan materi peningkatan pelayanan pengiriman pasien secara online. PTPN VII paramedics of South Sumatera District held a socialization meeting together with Social Insurance Agency South Sumatera Province, with material of the meeting improvement on the patient evacuation service by online
16 22 Jul 2016
Serah terima jabatan direksi PTPN VII. Direktur Utama Kusumandaru N.S digantikan oleh Andi Wibisono. Empat direktur (Produksi, SDM dan Umum, Keungan serta Perencanaan dan pengembangan) dirampingkan menjadi 2 direktur baru, yaitu Direktur Operasional (dijabat oleh Sukarnoto) dan Direktur Komersial (dijabat oleh Ganefi). Handover of position of PTPN VII Director. President Director of Kusumandaru N.S. was replaced by Andi Wibisono. Four directors (Production, HR and General, Finance as well as Planning and Development) streamlined into two new directors, namely Director of Operational (served by Sukarnoto) and Director of Commercial (served by Ganefi)
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
31
24 27
25 22
22
26
23
17 24 Jul 2016
18 18-20 Jul 2016
19 19 Jul 2016
20 5 Agt 2016
21 14 Agt 2016
7 Agt 2016
23 Pertemuan dan outbond Ketua cabang dan ranting SPPN VII Wilayah Lampung I (Kedaton, Bergen, wayberulu, Waylima, Rejosari, Bekri dan Padangratu) Meeting and outbond for Head of Branch office of PLUN VII Lampung I Area (Kedaton, Bergen, Wayberulu, Waylima, Rejosari, Bekri and Padangratu) Seleksi pelajar SMU untuk mengikuti Program BUMN Peduli untuk Negeri berupa kegiatan Siswa Mengenal Nusantara. Kegiatan ini merupakan kerjasama PTPN VII, PT Wijaya Karya, Perum Damri, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Pariwisata Provinsi Lampung. High School Students Selection to participate on SOE Care for Country Program in the form of Students Learn the Nusantara activity. This activity was in cooperation with PTPN VII, PT Wijaya Karya, Perum Damri, Education and Culture Office as well as Tourism Office Lampung Province PTPN VII menggelar kegiatan rutin tiga bulanan berupa kegiatan donor darah. Acara dilaksanakan di Gedung Pertemuan Kantor Direksi . Pada acara ini terkumpul 88 kantong darah. PTPN VII held a quarterly activity in form of blood donor. This event was held at Head Office Meeting Building. At this event were collected 88 blood bags.
23 Agt 2016
24 9 Agt 2016
Kegiatan Sembako murah untuk masyarakat dalam rangka peringatan HUT RI ke-71 digelar oleh PTPN VII bersama PT Waskita karya, Perum Damri dan Kliring Berjangka Indonesia. Nine Basic Material Bazaar activity for community in context of 71st RI Anniversary was held by PTPN VII along with PT Waskita Karya, Perum Damri and Kliring Berjangka Indonesia
Bekri Oil Palm Estate Unit received a visitation of 20 students from Papua. This activity was a sequence of the Synergy Program SOE Ready For Country “ Students Learn Nusantara” Penyerahan rumah veteran yang telah direnovasi kepada anggota veteran, kegiatan Bedah Rumah program BUMN untuk Negeri tahun 2016. Bedah rumah ini disponsori oleh PT Wijaya Karya, PTPN VII dan Perum DAMRI. Submission of veteran’s house that has been renovated to veteran members, the activity of House Renovation SOE for Country Program in 2016. This house renovation was sponsored by PT Wijaya Karya, PTPN VII and Perum DAMRI Sosialisasi pelayanana kesehatan BPJS Kesehatan pola cost sharing. Sosialisasi ini dilaksanakan oleh Bidang SDM dan Umum kantor direksi dan diikuti oleh GM DSSL, GM Distrik Cinta Manis, manajer unit dan paramedis wilayah DSSL dan Distrik Cinta Manis. Socialization of Social Security Health for Cost Sharing pattern. This socialization was held by HR and General Division of Head Office and attended by GM of South Sumatera District, GM of District Cinta Manis, Unit Manager and Paramedics of South Sumatera and Cinta Manis Districts.
25 27 Agt 2016
Jajaran managemen PTPN VII Distrik Bengkulu berkunjung dan mengajar di SMK 3 Kabupaten Seluma dalam rangka Program BUMN Mengajar.. Kegiatan kali ini diikuti oleh 250 siswa sekolah tersebut dan sebagai pengajar dari PTPN VII adalah General Manager Distrik Bengkulu Budi Firman Management ranks of PTPN VII Bengkulu District visited and teached at SMK 3 Seluma District in context of SOE Teaching Program. This activity were attended by 250 students of the school and as the teacher from PTPN VII was GM of Bengkulu District Budi Firman.
Pelatihan memadamkan kebakaran bagi petugas keamanan dan karyawan kantor direksi. Kegiatan dilaksanakan oleh panitia Pembina Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (P2K3L kantor direksi PTPN VII Training to extinguish the fire for head office securities and employees. This activity was held by committee of OEHS Trustee of PTPN VII Head Office.
Unit Kebun Kelapa Sawit Bekri menerima kunjungan 20 pelajar asal Papua. Kegiatan ini merupakan rangkaian program Sinergi BUMN hadir untuk Negeri “Siswa mengenal Nusantara”.
26 14 Sep 2016
27 7 Sep 2016
Serah terima jabatan komisaris PTPN VII, Komisaris utama Ahmad Ansori Mattjik digantikan oleh Agus Pakpahan. Hand over of position of PTPN VII commissioner, President Commissioner Ahmad Ansori Mattjik was replaced by Agus Pakpahan.
Serah terima jabatan manajer distrik, 7 manajer unit dan 6 kepala bagian yang bertugas di wilayah lampung, Sumatera Selatan dan Bengkulu. Handover of position of District Manager, 7 Unit Managers and 6 Head of Divisions who was on duty at Lampung, South Sumatera and Bengkulu area
32
28 27 Sep 2016
29 10 Nov 2016
30 8-23 Nov 2016
Profil Perusahaan Company Profile
Kunjungan Dewan Komisaris PTPN III Holding ke Unit Usaha Way Berulu (Kebun dan pabrik karet), Unit Usaha Rejosari dan Unit usaha Bekri (Kebun dan pabrik kelapa sawit). PTPN III Holding Board of Commissioners visited Way Berulu Business Unit (Estate and Rubber Factory), Rejosari BU and Bekri BU (estate and palm oil mill) Penyerahan rumah veteran yang telah direnovasi kepada anggota veteran, kegiatan Bedah Rumah program BUMN untuk Negeri tahun 2016. Bedah rumah ini disponsori oleh PT Wijaya Karya, PTPN VII dan Perum DAMRI. Submission of veteran’s house that has been renovated to veteran members, the activity of House Renovation SOE for Country Program in 2016. This house renovation was sponsored by PT Wijaya Karya, PTPN VII and Perum DAMRI Pelatihan leadeship yang dibagi dalam 3 angkatan, angkatan I diadakan 8-9 November 2016 diikuti 41 peserta, angkatan II diadakan 15-16 November 2016 diikuti 32 peserta dan angkatan III diadakan pada 22-23 November 2016 diikuti oleh 30 peserta. Peserta adalah para mandor dan karyawan setingkat mandor yang berasal dari Way Brulu dan Way Lima, sedangkan pelatihannya diadakan di Way Berulu. Leadership training divided into 3 classes, classes I was held on 8-9 November 2016 attended by 41 participants, class II was held on 15-16 November 2016 attended by 32 participants and class III was held on 22-23 November 2016 attended by 30 participants. All participants comprised of foremen and employee at level of foremen originated from Way Berulu and Way Lima, whilst the training was held at Way Berulu
31 9 Nov 2016
32 8 Nov 2016
33 15 Des 2016
34 14 Des 2016
35 9 Des 2016
Kuliah umum Dirut PTPN VII, Andi Wibisono Untuk mahasiswa Program Studi D-3 Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Kegiatan ini merupakan bagian dari CSR PTPN VII dan diikuti 200 mahasiswa fakultas tersebut. Public lecture of PTPN VII Presidential Director, Andi Wibisono for Diploma III Plantation Study Program Agriculture Faculty of Lampung University. This activity was a part of PTPN VII CSR program and was attended by 200 students of the faculty.
Tabligh Akbar bersama karyawan dan masyarakat sekitar, dihadiri oleh direksi, staf PTPN VII dan Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo dengan ustadz Mumuy Abdul Mukti. Kegiatan dilaksanakan di Unit Way Berulu Tabligh Akbar of all employees and surrounding community, it was attended by PTPN VII Board of Director, Staffs and Lampung Governor M. Ridho Ficardo with ustadz Mumuy Abdul Mukti. This activity was held at Way Berulu Unit.
Penendatanganan kerjasama penyaluran kredit usaha rakyat, PKBL, dan payroll, antara PTPN VII dan BNI 46 The signing of cooperation of community enterprise credit distribution, PCDP, and payroll, between PTPN VII and BNI 46.
Rapat bersama direksi dan Wali kota Pagar Alam, Sumsel dr. Ida Fitriati untuk membahas optimalisasi potensi alam milik PTPN VII yang berada di Gunung Dempo untuk pariwisata. Joint meeting of Board of Director and Major of Pagar Alam City, South Sumatera dr. Ida Fitriati to discuss optimization of natural potential owned by PTPN VII located at Gunung Dempo for tourism purpose.
35
34
30
Morning coffee with Civil and Administration Assistants of Prosecutor Office of South Sumatera along with District Management of South Sumatera.
33
31
28
Coffee morning bersama Asisten Perdata dan Tata Usaha Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan dengan jajaran Manajemen Distrik Sumatera Selatan.
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI Awards and Certification
Penghargaan kategori non petikemas dalam kelompok
Best Liquid Bull Cargo Owners dari PT Pelindo II Award for category of non container in
Best Liquid Bull Cargo owners from PT Pelindo II Tanggal: 16 Desember 2015
Penghargaan
Keterbukaan Informasi oleh Komisi Informasi (KI) Lampung Award for information disclosure held by Information Commission Lampung Tanggal: 14 Desember 2016
Penghargaan Industri Hijau 2016 2016 Green Industry Award
Penyelenggara: Kementerian Perindustrian Tanggal: 20 Desember 2016 Organizer: Ministry of Industry Date: 20 Desember 2015
33
34
Profil Perusahaan Company Profile
Piagam Penghargaan Industri Hijau Level 5 untuk Unit Pematang Kiwah
Sertifikat ISPO untuk kebun dan pabrik kelapa sawit Unit Bekri.
Sertifikat ISPO untuk kebun dan pabrik kelapa sawit Unit Betung
Piala Penghargaan Industri Hijau Level 5 untuk Unit Pematang Kiwah
NO
UNIT
KOMODITI | Commodity
LEVEL
1
Bungamayang
Gula | Sugar
V
2
Kedaton
Karet | Rubber
V
3
Tulung Buyut
Karet | Rubber
V
4
Padang Pelawi
Karet | Rubber
V
5
Pematang Kiwah
Karet | Rubber
V
6
Bekri
Kelapa Sawit | Oil Palm
V
7
Cinta Manis
Gula | Sugar
IV
8
Tebenan
Karet | Rubber
IV
9
Way Berulu
Karet | Rubber
IV
10
Betung
Kelapa Sawit | Oil Palm
IV
Penghargaan PROPER 2016 2016 PROPER AWARD Penyelenggara: Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan Tanggal: 7 Desember 2016 Organizer: Ministry of Environmental and Forestry Date : 7 Desember 2016
Laporan Keberlanjutan 2016
Sertifikat SNI ISO 9001 : 2008 untuk penerapan menejemen mutu
Sustainability Report
Sertifikat untuk implementasi SistemMenejemen Terpadu
Sertifikat ISO 14001 : 2004 / SNI 19 - 14001 : 2005 untuk implementasi menejemen lingkungan NO
UNIT
KOMODITI Commodity
PERINGKAT Ratings
1
Bungamayang
Gula | Sugar
Hijau | Green
2
Tebenan
Karet | Rubber
Hijau | Green
3
Kedaton
Karet | Rubber
Biru | Blue
4
Pematang Kiwah
Karet | Rubber
Biru | Blue
5
Tulung Buyut
Karet | Rubber
Biru | Blue
6
Way Berulu
Karet | Rubber
Biru | Blue
7
Baturaja
Karet | Rubber
Biru | Blue
8
Bekri
Kelapa Sawit | Oil Palm
Biru | Blue
9
Betung
Kelapa Sawit |Oil Palm
Biru | Blue
10
Sungai Lengi
Kelapa Sawit | Oil Palm
Biru | Blue
11
Talopino
Kelapa Sawit | Oil Palm
Biru | Blue
12
Rejosari
Kelapa Sawit | Oil Palm
Biru | Blue
13
Talang Sawit
Kelapa Sawit | Oil Palm
Biru | Blue
14
Cinta Manis
Gula | Sugar
Biru | Blue
15
Pagaralam
Teh | Tea
Biru | Blue
Piala Kinerja Perusahaan Peringkat HIJAU untuk Unit Tebenan
35
36
Profil Perusahaan Company Profile
Sertifikat SNI Seluruh produk karet PTPN VII telah dilengkapi dengan sertifikat SNI (Standar Nasional Indonesia) sebagai berikut :
All PTPN VII’s rubber products have been completed with Indonesian National Standard (SNI) certificate as following:
1. Karet | Rubber No
Unit
1
Kedaton
2
Way Berulu
3
Pematang Kiwah
Produk Product
No Sertifikat Certificate Number
Masa Berlaku Validity Period
RSS
416/S/RE/IX.7/2014
05-09-2014 s.d. 04-09-2018
SIR 3L, 3WF, RSS
373/S/RE/VIII.7/2014 406/S/EX/B/VI.6/2015
19-08-2014 s.d. 18-08-2018 22-06-2015 s.d 18-08-2018
SIR 20
105/S/RE/III.3/2014
19-03-2014 s.d. 13-03-2018
SIR20,SIR3L,3WF RSS
191/S/RE/B/VI.5/2016 192/S/RE/B/VI.5/2016
06-06-2016 s.d. 05-06-2020 06-06-2016 s.d. 23-04-2020
4
Tulung Buyut
5
Baturaja
SIR 20
80/S/RE/B/II/2017
27-02-2017 s.d. 26-02-2021
6
Beringin
SIR 3L
13/S/RE/B/I.1/2015
14-01-2015 s.d. 13-01-2019
7
Musilandas
RSS
385/S/RE/VIII.8/2014
26-08-2014 s.d. 25-08-2018
8
Tebenan
SIR 20
386/S/RE/VIII.8/2014
26-08-2014 s.d. 25-08-2018
9
Padang Pelawi
SIR 20
506/S/RE/X.9/2014
15-10-2014 s.d. 14-10-2018
10
Ketahun
RSS
355/S/RE/B/X.10/2016
17-10-2016 s.d. 16-10-2020
Lembaga Sertifikasi Certification Institution
Balai Sertifikasi Industri Industrial Certification Center
2. Gula | Sugar No
1
2
Unit
Produk Product
Bungamayang
Gula Kristal Putih | White Crystal Sugar
Cinta Manis
Gula Kristal Putih White Crystal Sugar
No Sertifikat Certificate Number
LSPr-Bdl-Lpg-1092015
LSPr-Bdl-Lpg-1122015
Masa Berlaku Validity Period
Lembaga Sertifikasi Certification Institution
18/06/2015 s.d 17/06/2019 18/06/2015 - 17/06/2019
Lembaga Sertifikasi Produk Balai Riset dan Standardisasi Industri Bandar Lampung Product Certification Agencies Bandar Lampung Research and Industrial Standardization Center
15-10-2015 s.d 14-10-2019 15-10-2015 - 14-10-2019
Lembaga Sertifikasi Produk Balai Riset dan Standardisasi Industri Bandar Lampung Product Certification Agencies Bandar Lampung Research and Industrial Standardization Center
3. Teh | Tea No
1
Unit
Pagar Alam
Produk Product
No Sertifikat Certificate Number
Teh | Tea
0490/SJ/SNI-BW/ IV/1998
Masa Berlaku Validity Period 30-04-1998 s.d adanya perubahan standar yang dipersyaratkan 30-04-1998 up to change of required standard
Lembaga Sertifikasi Certification Institution
Kementerian Perdagangan Ministry of Trade
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
37
Sertifikat Sistem Manajemen Management System Certificate
Sebagai wujud implementasi Sistem Manajemen Terpadu PTPN VII (SMTN7), PTPN VII telah mendapatkan sertifikat Sistem Manajemen secara terintegrasi (satu sertifikat untuk beberapa Unit Kerja). Sertifikat terintegrasi tersebut untuk implementasi Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2004) dan Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2008) dengan lingkup sertifikasi Kantor Direksi, Kantor Distrik, Unit Komoditi Gula, Unit Komoditi Karet dan Unit Komoditi Teh dengan rincian sebagai berikut:
No
UNIT KERJA Work Unit
1.
Kantor Direksi, Kantor Distrik Way Sekampung, Way Seputih, Banyuasin, Muara Enim dan Bengkulu Head Office, Way Sekampung, Way Seputih, Banyuasin, Muara Enim and Bengkulu District Office
As form of implementation of Integrated Management System PTPN VII (IMSN7), PTPN VII has received Management System certificate integrally (one certificate for several Work Units). This integrated certificate is for implementation of Quality Management System (ISO 9001:2004) and Environmental Management System (ISO 14001:2008) with certification scope Head Office, District Office, Sugar Commodity Unit, Rubber Commodity Unit and Tea Commodity Unit with following detail:
KOMODITI Commodity
No Sertifikat Certificate Number
---
a. Sertifikat Terintegrasi No. IMS 00123 b. Sertifikat Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008) No.QSC 01328 c. Sertifikat Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2004) No. EMS 00223
2.
Distrik Bungamayang dan Cinta Manis
Gula
3.
Unit Kedaton, Way Berulu, Pematang Kiwah, Tulung Buyut, Beringin, Musilandas, Tebenan, Padang Pelawi dan Ketahun
Karet
4.
Unit Pagar Alam
Teh
a. Integrated Certificate No. IMS 00123 b. Quality Management System Certificate (ISO 9001:2008 No. QSC 01328 c. Environmental Management System certificate (ISO 14001:2004) No. EMS 00223
Masa Berlaku Validity Period
Lembaga Sertifikasi Certification Institution
10 November 2015 s.d. 14 September 2018 10 November 2015 up to 14 September 2018
Sucofindo International Certification Services
38
Profil Perusahaan Company Profile
Sertifikat ISPO ISPO Certificate
Dalam rangka pemenuhan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan sesuai Peraturan Menteri Pertanian nomor 11/Permentan/OT.140/3/2015, PTPN VII melakukan proses sertifikasi ISPO untuk Unit Kerja dengan komoditas Kelapa Sawit.
No
UNIT
Ruang Lingkup Sertifikasi Certification Scope
1
Unit Bekri
a. Kebun Unit Bekri dan Unit Rejosari b. Pabrik Kelapa Sawit Unit Bekri
2
Unit Betung
a. Kebun Unit Betung b. Pabrik Kelapa Sawit Unit Betung
In order to comply with the compliance with laws and regulations pursuant to Regulation of the Minister of Agriculture No. 11 / Permentan / OT.140 / 3/2015, PTPN VII undertakes the ISPO certification process for Work Unit with Oil Palm commodity.
No Sertifikat Certificate Number
Masa Berlaku Validity Period
Lembaga Sertifikasi Certification Institution
Nomor Sertifikat MISB-ISPO/005 Certificate Number MISB-ISPO/005
5/2/2016 - 4/2/2021 5/2/2016 - 4/2/2021
PT Mutu Indonesia Strategis Berkelanjutan
Nomor Sertifikat MISB-ISPO/008
6 Desember 2016 s.d 5 Desember 2021
PT Mutu Indonesia Strategis Berkelanjutan
TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTAN
ABOUT SUSTAINABILITY REPORT
Laporan Keberlanjutan 2016 Sustainability Report
40
Tentang Laporan Keberlanjutan About Sustainability Report
TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTAN About Sustainability Report
PTPN VII berkomitmen mewujudkan prinsip akuntablitas dan keterbukaan dengan menyampaikan kepada publik kinerja keberlanjutan melalui sebuah laporan yang disebut sustainability report (laporan keberlanjutan). PTPN VII menerbitkan Laporan Keberlanjutan sejak tahun 2014. Laporan Keberlanjutan PTPN VII ini merupakan laporan keempat yang disusun menggunakan standar Global Reporting Initiative (GRI) versi 4 atau G4. Laporan Keberlanjutan PTPN VII diterbitkan setiap bulan Juni bersama dengan penerbitan Laporan Tahunan. (G4-29)(G4-30) PTPN VII commits to realize accountability and openness principles by presenting sustainability performance to public through a report called Sustainability Report. PTPN VII publishes Sustainability Report since 2014. This PTPN VII Sustainability Report is the fourth report prepared by using Global Reporting Initiative version 4 or G4 standard. The PTPN VII Sustainability Report is published every June along with the issuance of the Annual Report. (G4-29)(G4-30)
Laporan ini ditujukan kepada para pemangku kepentingan, yang disesuaikan dengan peruntukan pengungkapan informasi perusahaan, diantaranya adalah Pemegang Saham, Pemerintah, Serikat Pekerja, Rekanan dan Mitra, Pelanggan, dan Masyarakat, serta semua pihak yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan. Perusahaan mempublikasikan Laporan Keberlanjutan melalui portal web resmi perusahaan. Informasi yang termuat di dalam laporan ini merupakan bentuk pemenuhan tanggung jawab PTPN VII tentang kinerja di bidang ekonomi, lingkungan dan sosial untuk periode 1 Januari 2016 hingga 31 Desember 2016. Para Pemangku Kepentingan dapat menggunakan informasi ini sebagai dasar pengambilan keputusan dan dasar penilaian atas pelaksanaan kewajiban Perusahaan terkait tanggung jawab sosial dan lingkungan. (G4-28)(G429)(G4-30)
This report is aimed to stakeholders, adjusted with allotment of company information disclosure, including Shareholders, Government, Labor Union, Partners, Customers, and Public, as well as all parties who have interest to company. Company publishes this Sustainability Report through official company website. Information containing in this report is a form of fulfillment of PTPN VII responsibility for its performance in economic, environment and social for period 1 January 2016 up to 31 December 2016. The Stakeholders may use this information as a basis to make decision and basis for assessment on the implementation of company’s responsibility related social and environmental responsibility. (G4-28)(G4-29)(G4-30)
Laporan ini dibuat dan diterbitkan bersamaan dengan Laporan Tahunan PTPN VII 2016 sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada Pemegang Saham. Menyadari arti penting dari Laporan Keberlanjutan, PTPN VII memutuskan akan membuat dan menerbitkannya secara rutin setiap tahun. (G4-29)(G4-30)
This report was made and published along with 2016 PTPN VII Annual Report as a form of Company’s responsibility to Shareholders. Realizing the important meaning of this Sustainability Report, PTPN VII decided to create and publish it routinely every year. (G4-29)(G4-30)
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
41
GRI VERSI 4 SEBAGAI PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN
GRI Version 4 as Guidelines of Report Drafting Laporan Keberlanjutan ini disusun dengan menggunakan standar pelaporan keberlanjutan GRI versi 4 (G 4) yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative. Untuk mempermudah pembaca dalam menemukan informasi untuk setiap indikator, tanda khusus indikator G4 dicantumkan pada setiap paragraf yang relevan. Demikian pula, pada bagian laporan ini dilampirkan daftar indeks GRI G4 secara keseluruhan. (G4-32)
This Sustainability Report was drafted by using sustainability reporting standard GRI version 4 (G4) published by Global Reporting Initiative. To facilitate the reader in finding information for each indicator, special mark of G4 indicator is listed in every relevant paragraph. Likewise, at every section of this report is attached GRI G4 index list on the whole. (G432)
Terhadap dua opsi format laporan keberlanjutan, yaitu Core dan Comprehensive, PTPN VII menyatakan bahwa Laporan Keberlanjutan 2016 ini disusun ‘in accordance’ atau ‘sesuai dengan Pedoman G4-Core’. Opsi ‘core’ memuat informasi yang mendasar dan penting untuk diketahui pemangku kepentingan sedangkan opsi ‘comprehensive’ merupakan perluasan dari opsi ‘core’. (G4-32)
Regarding two options of sustainability reporting format, namely Core and Comprehensive, PTPN VII stated that this 2016 Sustainability Report was drafted ‘in accordance to G4Core Guidelines’. ‘Core’ option contains significant and basic information to be acknowledged by stakeholders while ‘comprehensive’ option is extension of ‘core’ option. (G4-32)
KONTAK (G4-31) Contact (G4-31)
Keberadaan informasi di dalam Laporan Keberlanjutan ini tidak hanya sebagai sarana untuk meningkatkan nilai tambah terhadap proses bisnis, namun dapat menjadi sarana penghubung yang efektif dengan para pemangku kepentingan perusahaan. Para Pemangku Kepentingan dapat menghubungi alamat/kontak berikut untuk memberi saran, ide, kritik serta pendapat atas Laporan Keberlanjutan
The availability of information within this Sustainability Report is not just as a facility to improve added value to business process, but it can be an effective connector to company’s stakeholders. The Stakeholders may contact following address/contact to give us any suggestion, idea, critic and opinion regarding this Sustainability Report. (G431)
ini. (G4-31) PT Perkebunan Nusantara VII Sekretariat Perusahaan Kantor Pusat Jl. Teuku Umar No. 300 Bandar Lampung 35141, Indonesia Tel. : 0721 – 702233 (Hunting) Fax. : 0721 - 702775 Email :
[email protected] Website : www.ptpn7.com
PT Perkebunan Nusantara VII Corporate Secretary Head Office Jl. Teuku Umar No. 300 Bandar Lampung 35141, Indonesia Phone : 0721 – 702233 (Hunting) Fax : 0721 - 702775 Email :
[email protected] Website : www.ptpn7.com
42
Tentang Laporan Keberlanjutan About Sustainability Report
MATERIALITAS DAN ISI LAPORAN (G4-18) Materiality and Content of the Report (G4-18)
Laporan Keberlanjutan ini disusun oleh Tim Internal PTPN VII yang mewakili berbagai bagian terkait. PTPN VII telah memasukkan harapan dari pemangku kepentingan (stakeholders inclusiveness) dengan memasukkan informasi dan aspirasi dari pemangku kepentingan yang diperoleh melalui FGD. This Sustainability Report was drafted by PTPN VII Internal Team who represents many related division. PTPN VII has included stakeholders’ expectation (stakeholders’ inclusiveness) by entering stakeholders’ information and aspiration received through FGD.
Pemastian Eksternal External Assurance
Laporan ini belum diverifikasi dan dijamin oleh lembaga pemastian eksternal, namun PTPN VII menjamin dilakukannya verifikasi informasi, sampel dokumen oleh Tim Internal yang bertanggungjawab atas kelengkapan dan penyusunan Laporan Keberlanjutan ini. Untuk ke depannya, PTPN VII mempertimbangkan untuk menggunakan jasa pemastian eksternal atas laporan keberlanjutan selanjutnya. (G4-33)
This report has not been verified and assured by the external assurance yet, however PTPN VII guarantees the execution of verification information on document sample was conducted by Internal Team who was in charge on completeness and preparation of this Sustainability Report. In the future, PTPN VII has considered to use external assurance services for the next sustainability report. (G4-33)
Informasi Lain Other Information
Dalam Laporan Keberlanjutan ini tidak terdapat penyajian ulang dari informasi di laporan sebelumnya serta tidak terdapat perubahan yang signifikan pada ruang lingkup dan batasan. (G4-13) (G4-22)
In this sustainability report there is no restatement of the information in the previous report and there is no significant change in scope and constraints. (G4-13) (G4-22)
Konten Laporan Keberlanjutan PTPN VII telah memuat isu-isu atau aspek-aspek yang dianggap penting dan dibutuhkan oleh pemangku kepentingan dalam membuat keputusan (Materiality). Laporan ini juga telah mencantumkan isu-isu keberlanjutan yang relevan bagi pembuat laporan (sustainability context). Material pelaporan telah didukung dengan data yang lengkap untuk periode dan ruang lingkup pelaporan (Completeness), terdiri atas data kuantitatif dan kualitatif yang berasal dari seluruh unitunit usaha dan Kantor Direksi PTPN VII. Dengan demikian tidak ada perubahan batasan pelaporan dibandingkan laporan sebelumnya. (G4-17)(G4-20)(G4-22)(G4-23)
Content of PTPN VII sustainability report has contained issues or aspects considered as significant and needed by stakeholders in making decision (Materiality). This report has also listed relevant sustainability issues for the report maker (sustainability context). Report material has been supported with a complete data for reporting period and scope (Completeness), consists of quantitative and qualitative data derived from all PTPN VII business units and Head Office. Therefore there were no changes of reporting limitation compared to prior report. (G4-17)(G4-20)(G4-22)(G4-23)
Laporan Keberlanjutan 2016
Laporan keuangan berasal dari laporan keuangan konsolidasian dengan anak perusahaan. Uraian lengkap tentang Laporan Keuangan diuraikan dalam Laporan Tahunan 2016. Aspek informasi material dari pihak eksternal juga disertakan di dalam laporan ini. (G4-17)(G4-21)
Sustainability Report
43
Financial report is originated from consolidated financial statement with subsidiary. Complete description of Financial Statement is described in 2016 Annual Report. Material information aspect from external parties is also attached in this report. (G4-17)(G4-21)
Umpan Balik Feedback
PTPN VII menyediakan Lembar Umpan Balik di bagian akhir laporan keberlanjutan. Dengan lembaran tersebut, diharapkan bahwa pembaca dan pengguna laporan ini dapat memberikan usulan, umpan balik, opini dan lain sebagainya yang akan berguna sebagai bahan evaluasi untuk peningkatan penyusunan Laporan Keberlanjutan PTPN VII pada masa mendatang.
PTPN VII provides Feedback Sheet at the end of the sustainability report. With this sheet, it is expected that the readers and users of this report can provide suggestions, feedbacks, opinions and so forth that will be useful as an evaluation material for the upgrading of the preparation of PTPN VII Sustainability Report in the future.
MENENTUKAN KONTEN LAPORAN (G4-18) Determining Content of the Report (G4-18) Prinsip-prinsip untuk menentukan konten laporan diterapkan untuk mengidentifikasi informasi yang akan diungkap, dengan mempertimbangkan kegiatan, dampak, serta harapan dan kepentingan yang substantif dari para pemangku kepentingan. Ada empat Prinsip-prinsip untuk menentukan konten laporan: Materialitas, Hubungan dengan Pemangku Kepentingan, Konteks Keberlanjutan, dan Kelengkapan.
Principles in determining report content are applied to identify information that will be disclosed, by considering the activity, impact, as well as a substantive hope and interest of the stakeholders. There are four Principles to Determine Report Content: Relation with Stakeholders, Sustainability Context, and Completeness.
44
Tentang Laporan Keberlanjutan About Sustainability Report
1. Keterlibatan pemangku kepentingan Prinsip ini mengharuskan pemangku kepentingan dilibatkan dalam proses pelaporan, mulai dari penentuan konten laporan, sampai pemberian masukan terhadap laporan yang telah dipublikasikan. 2. Materialitas Prinsip ini mengharuskan laporan berisi isu-isu atau aspek penting yang diperlukan oleh pemangku kepentingan dalam mengambil keputusan. 3. Konteks keberlanjutan Prinsip ini mengharuskan laporan meliputi seluruh isuisu keberlanjutan yang relevan bagi PTPN VII. 4. Kelengkapan. Prinsip ini mengharuskan laporan dibuat dengan cakupan dan periode pelaporan tertentu serta didukung data yang lengkap untuk cakupan dan periode pelaporan.
1. Stakeholders Inclusivity This principle requires the stakeholders to get involved in the reporting process, started from determination of report content, up to providing input to published report. 2. Materiality; This principle requires the report to include issues or significant aspects needed by stakeholders in making decision. 3. Sustainability context This principle requires the report to covering all relevant sustainability issues for PTPN VII 4. Completeness This principle requires the report to be made with specific scope and reporting period as well as a complete supported data for reporting scope and period.
Masing-masing Prinsip Pelaporan memiliki dua komponen: definisi dan penjelasan cara-caranya serta alasan penerapan Prinsip tersebut. PTPN VII telah mempertimbangkan kedua komponen tersebut dalam penyusunan Laporan Keberlanjutan 2016.
Each Reporting Principle has two components: definition and explanation of the methods as well as the reason of Principle implementation. PTPN VII has considered both components in preparation of this 2016 Sustainability Report.
Proses penentuan konten laporan tahun 2016 dilaksanakan melalui empat tahapan berikut 1. Identifikasi – Ikhtisar : melakukan Identifikasi Aspek dan topik relevan lainnya, dan Boundary, yang dipertimbangkan untuk dilaporkan.
Determination of 2016 report content process was held through these four factors: 1. Identification – Summary: Conduct Aspect Identification and other relevant topic and Boundary, which considered being included in the report. 2. Priority – Summary: Priority of aspect and other relevant topic from Step 1, to identify material terms and will be reported. Priority should be based on Materiality and Stakeholders Inclusivity Principle. 3. Validation – Summary: Completeness and Stakeholders Inclusivity Principles is adopted to finalize process of reporting content identification. Result of the first three steps above is list of Material Aspect list (and other material topic) and Boundary. 4. Review – Summary: This review is conducted when organization is currently preparing next report. Review is not only focused on Material Aspect in previous reporting period but also reconsidering Stakeholders Inclusivity and Sustainability Context Principle.
2. Prioritasi – Ikhtisar Prioritasi Aspek dan topik relevan lainnya dari Langkah 1, untuk mengidentifikasi hal-hal yang material dan akan dilaporkan. Prioritas harus berdasarkan pada Prinsip Materialitas dan Pelibatan Pemangku Kepentingan. 3. Validasi – Ikhtisar Prinsip Kelengkapan dan Pelibatan Pemangku Kepentingan diterapkan untuk mematangkan proses identifikasi konten laporan. Hasil dari tiga langkah pertama di atas adalah daftar Aspek Material (dan topik material lainnya) dan Boundary. 4. Reviu– Ikhtisar Reviu ini dilakukan saat organisasi sedang menyiapkan siklus pelaporan berikutnya. Reviu berfokus tidak hanya pada Aspek Material dalam periode pelaporan sebelumnya tetapi juga mempertimbangkan kembali Prinsip Pelibatan Pemangku Kepentingan dan Konteks Keberlanjutan.
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
Tahapan Penentuan Isi Laporan Berdasarkan Prinsip GRI-G4 Stages of Determination Reporting Content Based on GRI-G4 Principle Topik
Aspek
Pengungkapan Pendekatan Manajemen + Indikator
Langkah I Identifikasi
Langkah 2 Priotitas
Langkah 3 Validasi
Konteks Keberlanjutan Sustainability Context
Materialitas Materiality
Kelengkapan Completeness
Pelibatan Pemangku Kepentingan Stakeholder Inclusivity
Langkah 4 Reviu
Konteks Keberlanjutan Sustainability Context
Pelibatan Pemangku Kepentingan Stakeholder Inclusivity
MENENTUKAN ASPEK-ASPEK MATERIAL DAN BOUNDARY
Determining Material Aspects and Boundary Proses penetapan informasi material dan batasan (boundary) dalam laporan ini dilakukan dengan melibatkan Tim Penyusunan Laporan Keberlanjutan PTPN VII dari berbagai bagian di Kantor Direksi melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD). Sesuai dengan prinsip stakeholder inclusiveness (pelibatan pemangku kepentingan), PTPN VII juga melibatkan pemangku kepentingan dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) meliputi serikat pekerja, pemasok, mitra binaan, regulator (Dinas Tenaga Kerja, Balai Lingkungan Hidup), mitra usaha, konsumen. (G4-18) Process of material information and boundary determination in this report was conducted by involving PTPN VII Sustainability Report Preparation Team from many Divisions at Head Office through Focus Group Discussion. In accordance to stakeholder inclusiveness, PTPN VII also included stakeholder in FGD activities involving labor union, supplier, fostered partners, regulator (Labor Department, Environmental Center), business partners, and consumers. (G4-18)
Laporan Keberlanjutan PTPN VII 2015
45
46
Tentang Laporan Keberlanjutan About Sustainability Report
Daftar Aspek Material Dan Boundary List of Material Aspect and Boundary Boundary Aspek Material (G4-19) Material Aspect
Di Dalam Perusahaan (G4-20) Inside the Company
Di Luar Perusahaan (G4-21) Outside the Company
Indeks GRI G4 GRI G4 Index
Kategori Ekonomi Economic Category Kinerja ekonomi Economic performance
(G4-EC1) (G4-EC4)
Keberadaan di Pasar Existence in market
√
-
G4-EC5
Dampak Ekonomi Tidak Langsung Indirect Economic Impart
√
-
G4-EC7, G4-EC8
Bahan Material
√
-
G4-EN1
Energi Energy
√
-
G4-EN3, G4-EN5, G4-EN6
Air Water
√
-
G4-EN8
Keanekaragaman hayati Biodiversity
√
-
-
Emisi Emission
√
-
G4-EN15, G4-EN16, G4-EN18, G4-EN21
Efluen dan Limbah Effluent and Waste
√
√
G4-EN23
Aspek lingkungan lain-lain Other environment aspect
√
-
G4-EN22, G4-EN23, G4-EN31
Tenaga kerja Labor
√
-
G4-LA1, G4-LA2
Hubungan industrial Industrial Relationship
√
-
G4-LA4
Kesehatan dankeselamatan kerja Occupational Health and Safety
√
-
G4-LA5, G4-LA6, G4-LA8
Pelatihan dan pendidikan Training and Education
√
-
G4-LA9, G4-LA10, G4-LA11
Keberagaman dankesetaraan peluang Opportunity diversity and equality
√
-
G4-LA12
Kesetaraan remunerasiwanita dengan pria Woman remuneration equality to man
√
-
G4-LA13
Kategori Lingkungan Environment Category
Kategori Sosial Social Category Sub Kategori Ketenagakerjaan Employment Sub Category
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
47
Boundary Aspek Material (G4-19) Material Aspect
Indeks GRI G4 GRI G4 Index
Di Dalam Perusahaan (G4-20) Inside the Company
Di Luar Perusahaan (G4-21) Outside the Company
Investasi Investment
√
-
G4-HR2
Non-diskriminasi Non discrimination
√
-
(G4-HR4)
Kebebasan Berserikat dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Freedom of Association and Collective Labor Agreement
√
-
(G4-HR4)
Masyarakat Lokal Local Society
√
-
G4-SO1
Anti-korupsi dan suap Anti Corruption and bribery
√
√
G4-SO3, G4-SO4, G4-SO5
Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan Customer Health and Safety
√
-
-
Pelabelan Produk dan Jasa Product and Service Labeling
√
-
G4-PR3, G4-PR4, G4-PR5
Komunikasi Pemasaran Marketing Communication
√
-
G4-PR7
Privasi Pelanggan Customer Privacy
√
-
G4-PR8
Sub Kategori Hak Azasi Manusia Human Rights Sub Category
Sub Kategori Masyarakat Community Sub Category
Sub Kategori Tanggung Jawab Produk Product Responsibility Sub Category
Tingkat Materialitas Materiality Level
Penyusunan tingkat materialitas Laporan Keberlanjutan PTPN VII tahun 2016 dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD). Pelaksanaan FGD melibatkan pihak internal PTPN VII maupun para pemangku kepentingan yang diundang khusus untuk berpartisipasi dalam forum FGD tersebut. Hasilproses ini dapat digambarkan dalam grafik tingkat materialitas berikut ini.
Preparation of materiality level of the 2016 PTPN VII Sustainability Report was conducted through Focus Group Discussion (FGD). The implementation of FGD was involving PTPN VII internal parties and stakeholders specially who were invited to participate in this FGD forum. Result of this process can be described in materiality level graphic below.
Tentang Laporan Keberlanjutan About Sustainability Report
3
High
48
10
4
14
5
7
15 19
Medium
6 20 11
13
2
9
16
17
1
Low
Penting bagi stakeholders Materiality based on Stakeholder’s Concern
18
Low
Medium
High
Penting Bagi Perusahaan Materiality based on Resulted Impact Keterangan: 1. Pertumbuhan ekonomi Economic growth 2. Upah Minimum Regional (UMR) Regional Minimum wage 3. Pemberdayaan masyarakat Community empowerment 4. Pemasok lokal Local supplier 5. Pembangunan infrastruktur untuk masyarakat Infrastructure development for community 6. Efisiensi dan konservasi energi Energy efficiency and conservation 7. Pengelolaan air Water management 8. Pengelolaan biodiversitas Biodiversity management 9. Mitigasi emisi gas rumah kaca (GRK) Green house gas emission mitigation 10 Pengelolaan limbah Waste treatment
11. Asesmen pemasok terkait isu lingkungan Supplier assessment relating environmental issues 12. Kesiapan tanggap darurat masyarakat lokal Readiness of local emergency response 13. Donasi/sumbangan untuk masyarakat Donation for community 14. Peningkatan kondisi kehidupan masyarakat Community life improvement 15. Kepatuhan terhadap regulasi Regulatory compliance 16. Keberagaman dan kesetaraan peluang Opportunity diversity and equality 17. Ketenagakerjaan Employment 18. Kesehatan dan keselamatan kerja Occupational health and safety 19. Pendidikan dan pelatihan Education and training 20. Dialog dengan masyarakat lokal Dialog with local
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
49
PEMANGKU KEPENTINGAN Stakeholders
Pemangku kepentingan merupakan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. PTPN VII telah melakukan identifikasi pemangku kepentingan dan metode pelibatan pemangku kepentingan untuk meningkatkan kelangsungan hubungan yang harmonis. (G4-24)(G4-26)(G4-27)
Stakeholders are parties who interested in company either directly or indirectly. PTPN VII has conducted identification on stakeholders and stakeholders’ involvement method to enhance sustainability of a harmonious relationship. (G4-24) (G4-26)(G4-27)
Tingkat dan Metode Pembinaan Hubungan dengan Pemangku Kepentingan (G4-26)(G4-27) Level and Method of Stakeholder Engagement Pemangku Kepentingan Stakeholders (G4-24)
Metode Pelibatan Engagement Method (G4-26)
Topik Utama Key Topics (G4-27)
Metode & Frekuensi Pelibatan Engagement Methods & Frequency (G4-26)
Pemegang Saham
RUPS
• Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan • Pertanggungjawaban kinerja Perseroan selama 1 tahun
Pelaksanaan RUPS, dilaksanakan 2 x dalam setahun
Shareholders
GMS
• Company Action Plan and Budget • Company Performance Accountability during 1 year
GMS Implementation, it is called twice a year
Pekerja
Konsultasi, komunikasi melalui SPPN VII. Forum komunikasi manajemen dan pekerja
• Kesepakatan Perjanjian Kerja Bersama • Penyelesaian masalah kepegawaian
• Perundingan PKB dilaksanakan 2 tahun sekali • Pertemuan pada forum komunikasi sesuai kebutuhan
Employee
Consultation, communication by SPPN VII. Management and employee communications forum
• Collective Labor Agreement • Employment issues settlement
• The CLA Negotiation is held twice a year • Meeting on communication forum as needed
Rekanan & Mitra
Proses pelelangan/tender
• Penyediaan barang dan jasa
Proses lelang/tender dilaksanakan sesuai kebutuhan pengadaan barang dan jasa
Partnership
Auction/tender process
• Goods and service procurement
The auction/tender process is held based on goods and service necessities
Pelanggan/Pembeli
• • • •
• Kepuasan pelanggan • Kualitas produk • Penjualan produk
• Survei Kepuasan Pelanggan: 1 kali setahun • Survei Loyalitas Pelanggan: 1 kali setahun • Temu Pelanggan: sesuai keperluan • Proses Pelelangan /tender sesuai keperluan
Customers/buyers
• Customer Satisfaction Survey • Customer Loyalty Survey • Customer Gathering
• Customer Satisfaction • Product Quality
• Customer Satisfaction Survey: once a year • Customer Loyalty Survey: once a year • Customer Gathering: as needed
Pemerintah
• Pertemuan Bipartit • Pertemuan tripartit
Kepatuhan terhadap UU Perpajakan, UU Ketenagakerjaan, UU Lingkungan Hidup, UU Perlindungan Konsumen, dan Peraturan lainnya.
Sesuai kebutuhan
Government
• Bipartite meeting • Tripartite meeting
Compliance with tax laws, labor law, consumer protection law, and other laws
As needed
Masyarakat dan Lingkungan
• Program PKBL
Tanggung jawab sosial Perusahaan, dan hubungan harmonis dengan masyarakat
Sesuai kebutuhan
Community and environment
• Program CSR
Company social responsibility and harmonious relation with the community
As needed
Survei Kepuasan Pelanggan Survei Loyalitas Pelanggan Temu Pelanggan Proses pelelangan/tender
50
Tentang Laporan Keberlanjutan About Sustainability Report
PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN LAPORAN KEBERLANJUTAN 2016 Accountability Statement of Sustainability Report 2016
Laporan Keberlanjutan berikut informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara VII dan dijamin kebenarannya oleh seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing di bawah ini.
The Sustainability Report including other related informations are the responsibility of the Board of Directors and Board of Commissioners of PT Perkebunan Nusantara VII and have been verified by every member of the Board of Directors and Board of Commissioners by signing below.
Bandar Lampung, 30 Mei 2017
Direktur Utama President Director
Komisaris Utama President Commissioner
Andi Wibisono
Agus Pakpahan
Direktur Operasional Operational Director
Komisaris Independen Commissioner
Sukarnoto
R. Juniono Soehartjahjono
Direktur Komersial Director Commercial
Komisaris Commissioner
Ganefi
Dodi Iskandar
Laporan Keberlanjutan 2016
KOMITMEN TERHADAP LINGKUNGAN
COMMITMENT TO ENVIRONMENT
Laporan Keberlanjutan 2016 Sustainability Report
Sustainability Report
51
52
Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN Environmental Management System
Salah satu misi dari PTPN VII adalah menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh, dan tebu dengan menggunakan teknologi budidaya dan proses pengolahan efektif serta ramah lingkungan.Komitmen Perusahaan terhadap lingkungan diwujudkan melalui kebijakan lingkungan yang terintegrasi dalam Kebijakan Terpadu PT Perkebunan Nusantara VII, di antaranya yang terkait dengan tanggung jawab lingkungan adalah taat dan patuh pada peraturan perundang-undangan yang relevan dan persyaratan yang terkait dengan lingkungan hidup, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, keamanan pangan, Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), Good Corporate Governance dan Persyaratan Kriteria Baldrige yang diperbaiki secara berkesinambungan, ditinjau kesesuaiannya dan dievaluasi efektivitasnya sesuai dengan aktivitas, produk dan layanan PTPN VII.
One of PTPN VII mission is to run the rubber, oil palm, tea and sugar cane business by using cultivation technology and effective processing process and environmental friendly.The company’s commitment to environment is realized through environment policies in an Integrated Management System Nusantara VII, of which are related to environmental responsibility among others areComply and obey relevant law and regulation and requirements related to environment, OHS, food safety, ISPO, GCG and Baldrige Criteria Requirements that updated sustainably, reviewed its conformity and evaluated its effectiveness pursuant to PTPN VII activity, product and service.
Lingkup kegiatan PTPN VII yang mengarah pada efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya meliputi penggunaan bahan kimia yang ramah lingkungan, penerapan reduce, recycle, reuse, dan recovery pada proses produksi, penggunaan intensitas energi yang rendah, penggunaan intensitas air yang rendah, serta melakukan minimisasi limbah dan menggunakan teknologi rendah karbon. Selain itu, PTPN VII juga melaksanakan beberapa kegiatan terkait pengelolaan lingkungan, antara lain implementasi AMDAL, UKL-UPL melalui pengelolaan limbah cair, emisi udara, limbah B3, limbah padat non B3 dan kelengkapan ijin lingkungan.
The PTPN VII activities scope which leads to efficiency and effectiveness on the use of the resources was involving the use of environmentally friendly chemical, application of reduce, recycle, reuse, and recovery on production process, the use of low energy intensity, the use of low water intensity, and undertook waste minimization and was using low-carbon technology. In addition, PTPN VII was also carrying out several activities related to environmental management; include EIA, Environmental Monitoring EffortsEnvironmental Management Efforts through management of liquid waste, air emission, hazardous and toxic waste, solid waste non-htw and completeness of environmental permit.
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
53
KEBIJAKAN LINGKUNGAN PTPN VII PTPN VII Environmental Policy
Komitmen Perusahaan terhadap lingkungan diwujudkan melalui kebijakan lingkungan yang terintegrasi dalam Kebijakan Terpadu PT Perkebunan Nusantara VII, di antaranya yang terkait dengan tanggung jawab lingkungan adalah: 1. Taat dan patuh pada peraturan perundang-undangan yang relevan dan persyaratan yang terkait dengan lingkungan hidup, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, keamanan pangan, Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), Good Corporate Governance dan Persyaratan Kriteria Baldrige yang diperbaiki secara berkesinambungan, ditinjau kesesuaiannya dan dievaluasi efektivitasnya sesuai dengan aktivitas, produk dan layanan PTPN VII. 2. Menetapkan tujuan dan sasaran mutu, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan keamanan pangan serta meninjau pencapaiannya secara periodik. 3. Mengutamakan pencegahan dan penurunan pencemaran khususnya limbah cair, limbah B3, limbah padat non B3 dan emisi udara, melakukan praktik budidaya tanaman tanpa bakar (zero burning), serta pencegahan terhadap kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
The company’s commitment to environment is realized through environment policies in an Integrated Management System Nusantara VII, of which are related to environmental responsibility including: 1. Comply and obey relevant law and regulation and requirements related to environment, OHS, food safety, ISPO, GCG and Baldrige Criteria Requirements that updated sustainably, reviewed its conformity and evaluated its effectiveness pursuant to PTPN VII activity, product and service.
PTPN VII memiliki Panitia Pembina Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (P2K3L) di masing-masing Unit dan Distrik. Selain P2K3L terdapat tim yang mendukung implementasi sistem manajemen yaitu, Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Tim Tanggap Darurat, Tim Konservasi Sumber Daya & Keanekaragaman Hayati, Tim Efisiensi Energi & Gas Rumah Kaca, Tim Pengendalian Limbah serta Tim COMDEV dan CSR. Terkait pengelolaan lingkungan, Tim yang bertanggung jawab di dalamnya adalah Tim Konservasi Sumber Daya & Keanekaragaman Hayati, Tim Efisiensi Energi & Gas Rumah Kaca, Tim Pengendalian Limbah.
PTPN VII has Occupational and Environmental Health and Safety Committee in (OEHSC) each Unit and District.Beside OEHSC there are teams which support implementation of management system, namely Occupational Safety and Health Team, Emergency Response Team, Resource and Biodiversity Conservation Team, Energy and Green House Gas Efficiency Team, Waste Controlling Team as well as COMDEV and CSR Team. Related to environmental management, teams in charge in it are Resource and Biodiversity Conservation Team, Energy and GreenHouse Gas Efficiency Team, Waste Controlling Team.
2. Determine objective and target of quality, environment, OHS, and food safety as well as review its achievement periodically 3. Prioritize on preventive and reduction of pollution specifically liquid waste, hazardous and toxic material (HTM) waste, solid non-HTM waste and air emissions, conduct plant cultivation without burning (zero burning), and preventive on occupational accident and occupational disease
54
Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment
PELATIHAN DI BIDANG LINGKUNGAN Environmental Training
PTPN VII secara berkelanjutan mengikutkan karyawannya pada berbagai program pelatihan di bidang lingkungan dan pengelolaan lingkungan. Beberapa pelatihan yang telah diikuti di tahun 2016 di bidang lingkungan adalah: • Workshop Forum Komunikasi Auditor ISPO yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Kementerian Keuangan dan Asosiasi Lembaga Sertifikasi (ALSI). • Training Auditor ISPO yang diselenggarakan oleh LPP Yogyakarta bekerja sama dengan Komisi ISPO.
PTPN VII is sustainably engagging its employees to many training programs including environment and environmental management training. Several trainings that have been attended in 2016 in the environmental field were: • Workshop of The ISPO Auditor Communication Forum held by the Directorate General of Plantations of the Agriculture Ministry in collaboration with the Agency for Funding of Oil Palm Plantation (BPDPKS) of the Finance Ministry and the Association of Certification Institution (ALSI). • Training of ISPO Auditor organized by LPP Yogyakarta in cooperation with ISPO Commission.
PTPN VII juga menyelenggarakan pelatihan internal di bidang lingkungan dan pengelolaan lingkungan, yakni Pelatihan Audit Internal SMTN7 di Bandar Lampung (wilayah Lampung dan Bengkulu) dan Distrik Banyuasin (wilayah Sumatera Selatan).
PTPN VII was also held internal environment and environmental management training namely IMSN7 Internal Audit Training in Bandar Lampung (Lampung and Bengkulu area) and Banyuasin District (South Sumatera area).
55
PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI BIDANG LINGKUNGAN Environmental Award and Certification
Dalam pengelolaan lingkungan, PTPN VII berpedoman pada Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2008) yang terintegrasi dalam Sistem Manajemen Terpadu PTPN VII (SMTN7). PTPN VII telah mendapatkan sertifikat Sistem Manajemen secara terintegrasi (satu sertifikat untuk beberapa Unit Kerja) untuk implementasi Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2004) dan Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2008) dengan lingkup sertifikasi Kantor Direksi, Kantor Distrik, Unit Komoditi Gula, Unit Komoditi Karet dan Unit Komoditi Teh. In environmental management, PTPN VII refers to Environmental Management System (ISO 14001:2008) integrated in Integrated Management System of PTPN VII (IMSN7). PTPN VII has received Management System certificate integrally (one certificate for many Work Units) for implementation of Quality Management System (ISO 9001:2004) and Environmental Management System (ISO 14001:2008) with certification scope Head Office, District Office, Sugar Commodity Unit, Rubber Commodity Unit and Tea Commodity Unit.
56
Untuk komoditas kelapa sawit, PTPN VII berpedoman pada Peraturan Menteri Pertanian nomor 11/Permentan/ OT.140/3/2015 tentang Pedoman Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Indonesian Sustainable Palm Oil/ ISPO) dalam rangka memenuhi tuntutan pembangunan berkelanjutan dan memenuhi tuntutan pasar global terhadap minyak sawit berkelanjutan. Pada tahun 2016 tiga unit komoditi kelapa sawit PTPN VII telah mendapatkan sertifikat ISPO, yaitu Unit Bekri, Betung dan Rejosari. Sedangkan lima unit lainnya (Padang ratu, Talang Sawit, Sungai Niru, Sungai Lengi dan Talopino) masih dalam proses sertifikasi di komisi ISPO.
For oil palm commodity, PTPN VII refers to Minister of Agriculture Regulation number 11/Permentan/ OT.140/3/2015 regarding Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) in order to meet sustainable development demand and global market demand on sustainable palm oil. In 2016 PTPN VII has registered 3 (three) oil palm commodity unit for ISPO certification process, comprising of Bekri, Betung and Sungai Lengi Unit. In 2016 three units of PTPN VII palm oil commodity have been certified ISPO, namely Unit Bekri, Betung and Rejosari. The other five units (Padang ratu, Talang Sawit, Sungai Niru, Sungai Lengi and Talopino) are still in the certification process at the ISPO commission.
PTPN VII secara rutin mengikuti program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup yang dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Pada tahun 2016, lima belas unit kerja PTPN VII ikut serta dalam penilaian PROPER dengan pencapaian sebagai berikut: • Dua unit kerja mendapatkan PROPER Hijau (Bungamayang dan Tebenan). • Tiga belas unit kerja mendapatkan PROPER Biru (Way Berulu, Kedaton, Pematang Kiwah, Tulung Buyut, Tebenan, Baturaja, Bekri, Betung, Sungai Lengi, Talopino, Talang Sawit, Sungai Niru, Cinta Manis).
PTPN VII routinely participates in Company Performance Rating Assessment (PROPER) in Environmental Management held by Ministry of Environmental and Forestry. In 2016 , fifteen PTPN VII work units engaged in PROPER assessment with following achievements: • Two work units received Green PROPER (Bungamayang dan Tebenan). • Thirteen work units received Blue PROPER (Way Berulu, Kedaton, Pematang Kiwah, Tulung Buyut, Tebenan, Baturaja, Bekri, Betung, Sungai Lengi, Talopino, Talang Sawit, Sungai Niru, Cinta Manis).
PTPN VII secara rutin juga mengikuti program Penghargaan Industri Hijau yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian. Pada tahun 2016, sepuluh unit kerja PTPN VII ikut serta dalam penilaian Penghargaan Industri Hijau dengan pencapaian sebagai berikut: • Enam unit kerja mendapatkan Penghargaan Industri Hijau Level 5 (Bungamayang, Kedaton, Tulung Buyut, Pematang Kiwah, Padang Pelawi, Bekri). • Empat unit kerja mendapatkan Penghargaan Industri Hijau Level 4 (Way Berulu, Betung, Cinta Manis, Tebenan).
PTPN VII routinely also participates in Green Industry Award held by Ministry of Industry. In 2016, ten PTPN VII work units engaged in Green Industry Award with following achievement: • Six work unit (Bunamayang, Kedaton, Tulung Buyut, Padang Pelawi, Bekri) received Green Industry Award Level 5 • Three work units received Green Industry Award Level 4 Level 4.
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
57
PENGGUNAAN DAN PENGELOLAAN MATERIAL, ENERGI, DAN AIR The Use and Management of Material, Energy, and Water
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis, PTPN VII menggunakan dan mengelola material untuk kegiatan budidaya tanaman di kebun serta material pendukung untuk proses pengolahan hasil panen menjadi produk yang siap jual. (G4-EN1) (G4-EN2) As a company engages in agribusiness, PTPN VII uses and manages materials for plant cultivation activity in estate as well as supporting material for processing process of crops into ready to sell product. (G4-EN1) (G4-EN2)
Material yang digunakan untuk proses pemeliharaan di kebun dan proses pengolahan di pabrik di seluruh unit kerja PTPN VII adalah sebagai berikut: (G4-22)(G4-EN1) • Unit Kebun Karet, Kelapa Sawit, Teh dan Tebu menggunakan material pupuk berupa pupuk tunggal (Urea, Za, TSP, RP, MOP, Dolomit, Kieserit) dan NPK Majemuk Briket dan NPK Majemuk Granular serta pupuk kompos (tandan kosong, blotong dan abu ketel) serta pestisida/herbisida berbahan aktif Glyphosate, Karbufuron, 2,4D, Paraquat, Diuron, Lamda Sihalotrin, Brodifakum, Sipermethrin, Metil metsulfuron untuk pemeliharaan tanaman.
Materials used for maintenance process in estate and processing process in mill in entire PTPN VII business unit are as follow: (G4-22)(G4-EN1) • Rubber, oil palm, tea and sugar cane Estate Unit uses fertilizer material in form of single fertilizer (Urea, Za, TSP, RP, MOP, Dolomite, Kieserit) and NPK Compound Briquette and Granular Compound NPK and compost (empty bunch, blotong and ash Kettle) as well as active pesticides / herbicides Glyphosate, Karbufuron, 2,4D, Paraquat, Diuron, Lamda Sihalotrin, Brodifakum, Sipermethrin, Methyl metsulfuron for plant treatment. .
58
Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment
• Pabrik Karet SIR LG menggunakan bahan baku lump/ slab sebagai material hasil panen dari kebun dan menggunakan bahan kimia pembantu untuk proses pengolahan menjadi produk SIR 20, SIR 3L/3WF. • Pabrik Karet SIR HG dan RSS menggunakan bahan baku Lateks segar sebagai material hasil panen dari kebun dan menggunakan bahan kimia pembantu untuk proses pengolahan menjadi produk RSS (I, II. III dan Cut A). • Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit menggunakan bahan baku tandan buah segar sebagai material hasil panen dari kebun dan menggunakan bahan kimia pembantu untuk proses pengolahan menjadi produk minyak sawit. • PabrikTeh mengunakan bahan baku pucuk daun teh. • Pabrik Gula menggunakan bahan baku tebu dan menggunakan bahan kimia pembantu untuk proses pengolahan menjadi gula kristal putih.
• SIR LG rubber factory uses raw material in form of lump/ slab as material of harvest result from estate and uses auxiliary chemical material for the processing process of SIR 20, SIR 3L/3WF products. • SIR HG and RSS rubber factory uses fresh latex as its raw material from harvest in estate and uses auxiliarychemical for processing process of RSS (I, II, III and Cut A) product.
Untuk tambahan nutrisi bagi tanaman, PTPN VII memanfaatkan kembali limbah yang dihasilkan dari pabrik gula dan pabrik pengolahan kelapa sawit, berupa blotong dan abu ketel (4 – 5 % dari tebu yang digiling) dan tandan kosong (23% dari produksi yang dihasilkan).
For additional nutrients for plants, PTPN VII was reutilized produced waste from sugar mill and oil palm processing mill, in form of filter mud and boiler ash (4-5% from milled cane) and empty bunches (23% of produced production).
• Oil Palm Processing Mill uses FFB as its raw material from harvest in estate and uses auxiliarychemical for processing process of palm oil product. • Tea mill uses tea shoots as its raw material • Sugar mill uses sugar cane as its raw material and uses auxiliary chemicals for processing into white crystal sugar.
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
59
Pemakaian dan Penghematan Energi The Energy Use and Saving
PTPN VII menggunakan energi yang berasal dari bahan bakar minyak dan listrik untuk mendukung kegiatan operasional dan produksi di unit-unit kerjanya. Pemakaian energi di PTPN VII setiap tahunnya cukup besar sehingga berdampak bagi keberlanjutan Perusahaan dan kelestarian lingkungan. Manajemen PTPN VII memiliki komitmen untuk melakukan upaya efisiensi dan penghematan energi. Kebijakan efisiensi energi tertuang dalam kebijakan lingkungan diantaranya: 1. Menggunakan energi secara efisien, tepat guna dan tepat sasaran dengan cara membudayakan kegiatan penghematan penggunaan energi. 2. Menggunakan bahan bakar energi yang ekonomis dan ramah lingkungan. 3. Terus berinovasi dalam upaya penghematan energi.
PTPN VII uses energy derived from fuel and electricityto support the operational and production activities in its working units. The use of energy in PTPN VII every year is quite large so it has an impact to Company’s sustainability and environmental preservation. PTPN VII management has a commitment to perform energy efficiency and saving efforts. This energy efficiency policy is put forth on environmental policy involving: 1. Using the energy efficiently, properly and right on target by civilizing the activity of energy saving.
PTPN VII melaksanakan kegiatan terpadu untuk mengendalikan konsumsi energi agar tercapai pemanfaatan energi yang efektif dan efisien. PTPN VII melalui tindakan teknis secara terstruktur dan ekonomis berupaya untuk meminimalisasi pemanfaatan energi termasuk energi untuk proses produksi dan meminimalisasi konsumsi bahan baku dan bahan pendukung. Pengelolaan energi di PTPN VII mengacu pada regulasi Permen ESDM No.14 Tahun 2012 tentang Manajemen Energi. Program efisiensi energi direncanakan sejak awal dalam upaya penghematan biaya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Setiap tahun dianggarkan biaya Energi saving pada Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Rencana Kerja Operasional (RKO) setiap enam bulan sekali.
PTPN VII carries out integrated activities to control energy consumption in order to achieve effective and efficient energy use. PTPN VII through structural and economical technical action strives to minimize the use of energy including energy for production process and minimize consumption of raw material and supporting material. The energy management in PTPN VII refers to Minister of Energy and Human Resources Regulation No. 14 Year 2012 regarding Energy Management. Energy efficiency program has been planned since the beginning of cost saving effort to increase company profit. Every year budget for energy saving is put forth on Company Action and Budget Plan and Operational Work Plan every once in six months.
2. Using economic and environmental friendly energy. 3. Keep on innovating in energy saving efforts.
60
Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment
Total pemakaian solar seluruh unit kerja PTPN VII tahun 2016 mencapai 3.051 ton, sementara pemakaian listrik tahun 2016 mencapai 57.070.399 Kwh.G4-EN6)(G4-EN7) Sumber energi utama dua pabrik gula milik PTPN VII berasal dari biomassa ampas tebu (renewable energy resource) karena saat musim giling pabrik gula dapat memasok energinya sendiri (self sufficiency energy) dengan menggunakan pembangkit Turbin Generator yang digerakkan oleh uap yang berasal dari hasil pembakaran ampas tebu di Boiler. Pada saat tidak giling listrik disuplai dari PLN dan Diesel Generator sebagai standby unit. Total pemakaian energi listrik Distrik Bungamayang tahun 2016 sebesar 14.858 MWh yang digunakan untuk proses produksi pengolahan tebu menjadi gula kristal putih dan untuk domestik (perumahan kantor dan fasilitas umum). Rasio efisiensi energi berupa penurunan konsumsi energi dengan biaya yang dihemat sebesar Rp10.431.617.000,00. Distrik Bungamayang juga meminimalkan penggunaan energi dengan tidak mengoperasikan Rotary Sulphur Burner (RSF) pada nira mentah. Power Elektromotor yang menggerakkan RSF tidak digunakan lagi dan hanya menggunakan injection pump yang mempunyai power lebih rendah. Upaya lain adalah meminimalkan penggunaan pompa pada transfer nira kental. Sulphitator nira kental ditinggikan sehingga mengalir secara gravitasi ke tanki nira kental. Distrik Bungamayang melakukan inovasi menghilangkan penggunaan stirrer pada vacum pan. Sirkulasi nira kental tetap terjadi akibat mendidih pada kondisi vacum. Ini merupakan contoh upaya menyukseskan program pemerintah dalam hal efisiensi energi khususnya di sektor industri. Distrik Bungamayang merupakan pabrik pertama di Indonesia yang menerapkan penggunaan koagulan. Hal ini didukung oleh peralatan diffuser yang sudah terpasang sebelumnya. Tidak semua pabrik bisa menerapkannya karena blotong % tebu yang dihasilkan hanya 1%. Pabrik yang menggunakan Mill jarang berhasil mengapliksikannya karena blotong % tebunya rata-rata 4% sehingga koagulan tidak mampu menjernihkan nira. Penggunaan koagulan mengurangi pemakaian gas belerang dan kandungan belerang sehingga lebih ramah lingkungan. Pemurnian berlangsung pada suasana pH netral yang semulanya berlangsung pada pH rendah dan pH tinggi (asam dan basa), dengan demikian tidak merusak bahan baku dan peralatan pabrik. Keberhasilan ini menyebabkan beberapa Pabrik Gula lain mengunjungi Distrik Bungamayang untuk melakukan studi banding.
Total use of diesel fuel for all PTPN VII work unit in 2016 reached 3.051 ton, meanwhile the use of electricity in 2016 reached 57.070.399 Kwh. (G4-EN6)(G4-EN7) Main energy resource of two PTPN VII’s sugar mills is originated from bagasse biomass (renewable energy resource) because during milling season sugar mill can supply its own energy (self sufficiency energy) by using Turbine Generator driven by steam as result of bagasse burning in boiler. During non milling season electricity is supplied by State Electricity Company and Diesel Generator as standby unit. Total electricity usage of Bungamayang District in 2016 was 14,858 MWh which was used to process sugar cane processing into white crystal and for domestic (office housing and public facilities). The ratio of energy efficiency in the form of decreased energy consumption with cost savings of Rp10,431,617,000.00.
Bungamayang District also minimized the use of energy by not operating Rotary Sulfur Burner (RSF) at raw sap. Electromotor power driving RSF is no longer used and only used injection pump which has lower power. Another effort was minimizing the use of pump at thick sap. Thick sap sulphitator was elevated so it flowed gravitationally to thick sap tank. Bungamayang District performed innovation by eliminating the use of stirrer in vacuum pan. Circulation of thick sap remained occur due to boiling at this vacuum condition. This was another example of effort in succeeding government program in context of energy efficiency particularly in industry sector.
Bungamayang District is the first company in Indonesia which applies the use of coagulant. This is supported by the diffuser tool that has been installed beforehand. Not all company can apply it due to percentage of filter mud of cane produced is only 1%. The company which uses mill rarely succeeded in applying it because the percentage of filter mud of cane is 4% in average so the coagulant can not purify the sap. The use of coagulant reduces the use of sulfur gas and sulfur content so it is more environmental friendly. The purification is occurred at neutral pH condition in which initially occurred at low pH and high pH (acid and base), therefore it does not damage the raw material and factory tools. This success has made several other Sugar Mills visiting Bungamayang District to perform comparative study.
This innovation is able to reduce the cost of the use of
Laporan Keberlanjutan 2016
Dengan adanya inovasi ini menurunkan biaya pemakaian bahan pembantu proses dan hasil yang dicapai lebih baik. Penghematan untuk mengurangi konsumsi energi juga dilakukan di Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit dengan berbagai strategi berikut: (G4-EN6) • Pengalihan penggunaan pembangkit listrik Genset ke PLN, sebagai upaya untuk efisiensi penggunaan bahan bakar sekaligus sebagai upaya untuk menurunkan emisi udara yang dihasilkan dari kegiatan operasional perusahaan dan upaya pengendalian efek Gas Rumah Kaca (GRK) • Pemanfaatan cangkang dan fiber untuk bahan bakar boiler di setiap PPKS Upaya lain yang dilakukan PTPN VII untuk mengurangi konsumsi energi adalah: • Pemanfaatan atap sky light di pabrik gula untuk meminimalkan penggunaan lampu penerangan di siang hari • Penggunaan lampu dari turbular lamp (TL) menjadi essential lamp. • Substitusi bahan bakar dryer pabrik karet dari bahan bakar solar dialihkan menjadi cangkang kelapa sawit dengan sistem heat exchanger.
61
Sustainability Report
adjuvant material process use and achieved result is better. Saving to reduce energy consumption is also performed in Oil Palm Mill by various strategies below: (G4-EN6) • Transferring the use of generator to State Electricity Company, as an attempt for efficiency of the use of fuel as well as various efforts to decline the air emission resulting from company’s operational activities and attemptsto control Green House Gas effect. • Utilization of shells and fibers for the boiler fuel in every POM Other efforts performed by PTPN VII to reduce energy consumption were: • The utilization of sky light roof to minimize the use of lamp in daytime • The use of lamp from tubular lamp (TL) into essential lamp • Substituted fuel for rubber factory dryer from solar into oil palm shells by using heat exchanger system
Tabel Efisiensi Energi Energy Efficiency Table No.
Uraian Description
2014 Listrik (Kwh)
Solar (lt)
2015 Residu (lt)
Listrik (Kwh)
Solar (lt)
2016 Residu (lt)
Listrik (Kwh)
Solar (lt)
Residu (lt)
1
PG Bungamayang
26.359.087
60.285
930,15
25.289.698
56.840
364,94
14.858.081
1.995.253
2
PG Cintamanis
15.719.900
66.630
922,526
13.590.260
68.005
320,211
18.300.927
95.095
3
PKR Tulung Buyut
2.666.857
107.777
-
2.986.132
73.001
-
2.225.072
334.613
-
4
PKR Way Berulu
338.098
7.245
-
799.376
10.308
-
489.348
158.268
-
5
PKR Pematang Kiwah
2.958.491
107.615
-
2.289.983
36.855
-
2.093.099
303.814
-
6
PKR Kedaton
825.762
8.573
-
837.140
6.325
-
674.760
6.660
-
7
PKR Batu Raja
2.465.090
96.000
-
2.605.346
47.860
-
1.115.252
98.490
8
PKR Beringin
1.276.037
400.000
-
1.074.538
188.460
-
9
PKR Musi Landas
208.322
14.070
-
5.175
3.320
-
161.122
10
PKR Tebenan
2.440.831
367.952
-
2.228.472
9.040
-
-
11
PKR Padang Pelawi
2.186.000
14.371
-
3.088.800
83.713
-
12
PKR Ketahun
28.395
107.751
-
64.709
49.845
-
13
PPKS Bekri
1.467.739
63.950
-
1.467.739
63.950
-
14
PPKS Resa
-
8.490
-
-
2.760
-
2.552.352
2.029.740
-
5.637.778 1.260.111
-
-
-
2.350
-
-
-
54.673
-
-
-
-
-
-
-
15
PPKS Supa
-
192.540
-
-
57.930
-
2.136.469
-
-
16
PPKS Suni
-
230.582
-
-
92.410
-
812.653
-
-
17
PPKS Betung
3.560.272
113.000
-
3.836.496
122.150
-
3.318.366
-
-
18
PPKS Tasa
-
182.967
-
-
172.493
-
839.112
-
-
19
PPKS Tapi
-
201.406
-
-
246.323
-
1.596.446
-
-
20
Pabrik Teh Pala
3.642.844
3.210
-
4.075.553
9.190
-
3.867.600
2.480
-
62
Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment
Pemanfaatan Air Water Utilization
PTPN VII memerlukan air untuk proses budidaya tanaman yang diusahakan, proses pengolahan di pabrik serta untuk memenuhi kebutuhan perumahan Pekerja di unit-unit usaha. Sumber air yang digunakan berasal dari air sumur dalam (deep well), air sungai, embung, dan air hujan. Oleh sebab itu, air menjadi salah satu aspek keberlanjutan yang material.
PTPN VII uses the river water and rain water for the cultivation process it manages, the processing process in mill and to meet the employee’s housing needs in business units. Water resource used is originated from deep well, water river, ponds, and rain water. Therefore water becomes one of aspects of material sustainability.
Kebijakan konservasi air dan penurunan beban pencemaran air tertuang dalam kebijakan lingkungan sebagai berikut: 1. Menggunakan air secara Efisien, Tepat guna dan Tepat sasaran dengan cara membudayakan kegiatan penghematan penggunaan air a. Melakukan konservasi air dan menerapkan close loop system pada setiap air pendingin alat dan mesin pabrik. b. Menyediakan tempat dan lokasi yang cukup dan memadai sebagai penampung kebutuhan air c. Menerapkan sistem 3R (Reduce, Reuse, Recycling). Reduce: Mengurangi pemakaian air yang tidak berdampak langsung terhadap produksi, seperti bersih-bersih dan penyiraman taman. Reuse: Pemanfaatan kembali air kondensate untuk air pengisi boiler, air imbibisi dan kebutuhan air proses produksi Recycle: Memanfaatkan kembali air limbah pabrik untuk kebutuhan produksi seperti air limbah untuk pendingin kondensor.
Water conservation policy and the decrease of water pollution are put forth on environmental policy below: 1. Using water efficiently, appropriately and targeted by civilizing water saving activity
2. Terus berinovasi dalam upaya penghematan air Pemanfaatan air sungai dilaksanakan secara efisien sehingga tidak menganggu debit air sungai serta keanekaragaman hayati di dalamnya. Hingga akhir tahun 2016, PTPN VII tidak pernah menerima laporan tentang terganggunya sumber air di sekitar wilayah kerja Perusahaan. (G4-EN8)(G4-EN9)
2. Keep on innovating as an attempt of water saving The use of water river is held efficiently so it does not disrupt river water debit and biodiversity in it. Up to late 2016, PTPN VII never received report regarding disruption of water source in the vicinity of Company’s work area. (G4-EN8)(G4-EN9)
Total pemakaian air untuk pabrik dan perumahan tahun 2016 mencapai 2.465.010 m3. Sebagian air hasil unit pengolahan limbah dimanfaatkan kembali untuk keperluan proses pengolahan. Pada tahun 2016, sebanyak 563.285 m3 atau 22,9% dari air yang dikonsumsi bisa dimanfaatkan kembali (G4-EN10)
Total water use for mill and housing in 2016 reached 2,465,010 m3. Some of water result of waste processing unit was reused for processing needs. In 2016, amounted to 563,285 m3 or 22.9% of consumed water can be reused. (G4EN10)
Pabrik Gula PTPN VII menggunakan sumber air pabrik berasar dari air sumur dalam (deep well), air dalam batang tebu, effluent limbah cair dan air sirkulasi (close loop) hasil pendinginan. Pada tahun 2016 total penggunaan air PG Bungamayang sebanyak 29.246.602 m3 yang dibagi untuk
PTPN VII Sugar Mill used mill water source originated from deep well, water in sugarcane, liquid waste effluent and close loop as result of cooling. In 2016 total use of water of SM Bungamayang was 29,246,602 m3 divided for mill production necessity 28,739,512 m3, and for domestic and
a. Perform water conservation and apply close loop system on mill’s tools and engines cooling water. b. Provide sufficient and adequate place and location as water reservoir c. Apply 3R system. Reduce: reducing the use of water that does not directly impact on production, such as cleaning and watering plants. Reuse: reuse condensate water as boiler filler water, imbibition water and water needs on production process. Recycle : recycle mill waste water for production such as wastewater for condenser cooling
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
63
kebutuhan produksi pabrik sebanyak 28.739.512 m3, dan untuk kebutuhan domestik dan fasilitas umum sebanyak 507.090 m3. Rasio pemanfaatan energi berupa penurunan konsumsi air (Water index reduction) mulai dari tahun 2011 s.d. 2016 sebesar 0,3%. PG Bungamayang telah melakukan konservasi air dengan memanfaatkan effluent air limbah hasil pendinginan Cooling Tower dan Spray Pond, dan pemanfaatan kondensasi dari evaporator sebagai sumber air di pabrik. Pemakaian konservasi air tersebut terhadap total pemakaian air tahun 2016 sebesar sebesar 98,3 % dengan nilai Rp 5,2 miliar setara dengan Rp 98,54/kg gula. (G4-EN8)(G4-EN10)
public facilities 507,090 m3. Ratio energy use in form of water consumption (water index reduction) started from 2011 up to 2016 was 0.3%. SM Bungamayang has performed water conservation by utilizing waterwaste effluent result of Cooling Tower and Spray Pond, and utilization of condensation from evaporator as water resource in mill. The use of water conservation to total use of water in 2016 was amounted to 98.3 % with value Rp5.2 billion equal to Rp98.54/kg sugar. (G4-EN8)(G4-EN10)
Komitmen Distrik Bungamayang dalam upaya pelaksanaan konservasi air telah di aplikasikan secara nyata dengan berpedoman pada 3R sebagai berikut: 1. Memanfaatkan air kondensat Evaporator dan Vacuum Pan dan Juice Heater sebagai air proses produksi 2. Memanfaatkan air kondensate badan pertama dan badan kedua Evaporator sebagai air umpan boiler. Penggunaan kembali air jatuhan kondensor sebagai air injeksi dengan memanfaatkan Cooling Tower dan Spray Pond 3. Penggunaan hasil olahan air limbah dari UPL III sebagai air pendingin kondensor. 4. Sirkulasi air pendingin pompa dan turbin menggunakan sistem tertutup dengan memanfaatkan cooling tower. 5. Memanfaatkan kembali air continous blow down sebagai tambahan air imbibisi. 6. Pembuatan embung-embung disekitar pabrik sebagai penampungan air hujan dengan daya tampung 300.000 M3.
Bungamayang District’s commitment in water conservation implementation has been applied in real by referring to 3R as following: 1. Utilize Evaporator and Vacuum pan and Juice Heater water condensate as production water. 2. Utilize condensate water of first and second Evaporator body as boiler feed water. Reuse of condenser’s water dropping as injection water by utilizing Cooling Tower and Spray Pond 3. The use of processed waterwaste from Waste Treatment Unit III as condenser cooling water 4. Pump and turbine cooling water circulation uses closed system by utilizing cooling tower 5. Reuse continuous blow down water as additional imbibition water 6. The creation of new ponds in surrounding mill as water reservoir with capacity 300,000 M3.
Efisiensi Pemakaian Air di PG Bungamayang dan PG Cintamanis Efficiency of the Use of Water in SM Bungamayang and SM Cintamanis Uraian Description
Satuan Unit
Tahun/Year 2012
2013
2014
2015
2016
PG Bungamayang Pemakaian air kondensat, efluent IPAL, & sirkulasi air pendingin
Ton
30.687.724
26.592.947
27.288.804
26.021.393
28.761.032
Total penggunaan air
Ton
29.246.602
32.458.474
28.443.549
29.142.076
28.084.028
Efisiensi air
%
98,3
98,5
98,4
98,4
98.3
Penghematan
Rp
5.806.147.629
5.098.109.929
5.216.766.395
98,4%
5.925.363.000
Pemakaian air kondensat, efluent IPAL, & sirkulasi air pendingin
Ton
17.265.348,3
17.395.432,8
12.774.679.7
17.086.407,3
Total penggunaan air
Ton
PG Cintamanis 21.117.461
18.854.808,7
18.622.666,5
14.342.292,2
18.726.882,2
Efisiensi air
%
91,57
93,41
89,07
91,24
94.9
Penghematan
Rp
828.736.718,4
834.980.774,4
613.184.625,6
820.147.550,4
950.285.736
22.237..541
64
Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment
Konsumsi dan Pemanfaatan Kembali Air Bekas Pakai (G4-EN10) Consumption and Reuse of Used Water (G4-EN10) 2015 No.
Unit Bisnis Business Unit
2016
Konsumsi Air Water Consumption (m3)
% Air Dimanfatkan kembali % Reused Water
Pemanfaatan Kembali Air Water Reuse (m3)
Konsumsi Air Water Consumption (m3)
% Air Dimanfatkan kembali % Reused Water
Pemanfaatan Kembali Air Water Reuse (m3)
1
PKR Tulung Buyut
439.897
26.35
115.931
221.100
9
20.040
2
PKR Way Berulu
117,651
60
70,591
164.872
47
77.490
3
PKR Pematang Kiwah
353,290
22.00
77,724
269.314
32
86.640
4
PKR Kedaton
63,404
30
18,853
5
PKR Batu Raja
373.903
0
0
0
0
0
6
PKR Beringin
88.690
0
0
7
PKR Musi Landas
0
0
0
65.113
0
0
8
PKR Tebenan
363.549
1,9
6.952
218.138
0
0
9
PKR Padang Pelawi
244.500
59
145.153
180.801
40
72.320
10
PKR Ketahun
42.925
0
0
50.432
40
20.172
248,373
20.50
50,908
277.458
29
81.143
298.424
16
46.811
11
PPKS Bekri
12
PPKS Resa
13
PPKS Suli
300.086
Tidak operasi 0
0
14
PPKS Suni
170.499
25
42.624
92.015
0
0
15
PPKS Betung
499.427
25
124.857
362.459
20
73.077
16
PPKS Tasa
607.079
10
62.300
82.649
0
0
17
PPKS Tapi
151.846
0
0
148.873
40
59.549
18
Pabrik Teh Pala
6.528,21
0
0
7.592
40
3.036
Laporan Keberlanjutan 2016
MENANGANI LIMBAH PADAT, DAN EFLUEN Handling Solid, Liquid, and Effluent Waste
PTPN VII secara rutin melaksanakan pemantauan lingkungan berupa proses pengamatan, pencatatan, pengukuran, pendokumentasian menurut prosedur standard tertentu terhadap satu atau beberapa komponen lingkungan dengan menggunakan satu atau beberapa parameter sebagai tolok ukur. Tujuan pelaksanaan pemantauan lingkungan antara lain adalah sebagai sasaran untuk mengetahui kondisi lingkungan di sekitar lokasi usaha apakah terjadi penurunan kualitas lingkungan atau tidak dengan adanya kegiatan usaha Perusahaan serta menciptakan mekanisme koordinasi antara pihak-pihak yang terkait melalui perturakan informasi. Dengan demikian, apabila terjadi penurunan kualitas lingkungan terkait pengelolaan limbah yang dilaksanakan PTPN VII, maka masyarakat atau pemangku kepentingan lainnya dapat melaporkannya melalui mekanisme pengaduan yang dimiliki Perusahaan. Pada tahun 2016, tidak terjadi insiden atau kebocoran limbah. (G4-EN24) PTPN VII routinely carries out the environmental monitoring in form of observation, recording, measuring, documenting process as given standard procedure to one or more environmental components by using one or more parameters as benchmarks. The aims of environmental monitoring implementation are as a target to discover the environment condition in the vicinity of business location whether occur a decline in environmental quality or not with the existence of the company business and to create coordination mechanism between the related parties through the information exchange. Therefore, if there are declines in environmental quality related to waste treatment carried out by PTPN VII, therefore community or other stakeholders may report it through grievance mechanism owned by the Company. In 2016, there were no incidents or leak of waste. (G4-EN24)
Sustainability Report
65
66
Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment
Pemantauan lingkungan dilaksanakan oleh pihak internal perusahaan dan pihak eksternal, yaitu oleh Laboratorium yang terakreditasioleh Komite Akreditasi Nasional ataupun laboratorium rujukan Gubernur setempat. Lokasi pemantauan meliputi kondisi lingkungan di sekitar pabrik karet, pabrik sawit, pabrik gula dan pabrik teh milik PTPN VII. Jenis pemantauan dan pengujian meliputi pemantauan kualitas air limbah, kualitas air badan sungai atau sumur pantau, kualitas tanah, emisi udara baik dari sumber begerak maupun tidak bergerak, ambient, kebisingan, getaran dan kebauan. Pada tahun 2016, pemantauan kualitas limbah cair di fasilitas Unit Pengelolaan Limbah berjalan baik sehingga tidak ada laporan maupun pengaduan dari masyarakat yang diterima mengenai gangguan terhadap keanekaragaman hayati dan habitat pada badan air permukaan.(G4-EN26)
Environmental monitoring is carried out by internal and external company, i.e. by National Accreditation Committee or Laboratory refered by local Governance. Monitoring location is covering environmental condition in the vicinity of PTPN VII’s rubber, oil palm, sugar and team mills. Types of monitoring and testing include monitoring of water waste quality, water river quality or wells, soil quality, good air emission and movable and non movable source ambient, noise, vibration and odor. In 2016, monitoring of liquid waste quality in Waste Treatment Unit facility run smoothly so there were no reports or complaints from community regarding disturbance of biodiversity and habitat on surface water bodies.(G4-EN26)
Pengelolaan Limbah Cair (G4-EN23) Liquid Waste Management (G4-EN23)
PTPN VII memiliki kebijakan pengelolaan limbah cair yang dilaksanakan secara konsisten. Perusahaan melaksanakan perawatan instalasi dan pengurasan kolam IPAL secara rutin di seluruh Pabrik Karet, Sawit, Gula dan Teh PTPN VII.
PTPN VII has policies in managing liquid waste that is held consistently. Company carries out installation maintenance and draining of WWTP ponds routinely in all PTPN VII’s Rubber Factory, Palm, Sugar and Tea Mill.
Efluen limbah cair dari pabrik gula PTPN VII digunakan kembali untuk suplesi air pendingin kondensor. Oleh sebab itu, limbah cair yang dihasilkan pabrik gula Bungamayang tidak dibuang ke sungai, melainkan ditampung di area konservasi air sesuai izin No. 660/207/27-LU/2015 tanggal 25 Juni 2015 yang berlaku selama 2 tahun. Sedangkan di pabrik gula Cinta Manis sebagian limbah cair dibuang ke badan sungai. Effluen limbah cair yang dimanfaatkan kembali untuk suplesi kebutuhan air injeksi selama tahun 2016 sebanyak 49.878.943 m3 air. Pengelolaan limbah cair menggunakan sistem lagoon. Mutu limbah cair yang dihasilkan senantiasa dipantau secara rutin setiap satu bulan sekali sehingga tidak melampaui ambang baku mutu yang telah ditetapkan Permen LH No. 05 tahun 2010.
Effluent of liquid waste from PTPN VII sugar mill is reused for condenser cooling water suppletion. Therefore, liquid waste produced by SM Bungamayang is not discharged to river, instead it is collected in water conservation based on permit No. 660/207/27-LU/2015 tanggal 25 Juni 2015 valid for two years. Whereas in Cinta Manis sugar mill most of liquid waste was discharged to river. Liquid waste effluent reused for suppletion of injection water need during 2016 was amounted to 49.878.943 m3 water. Management of liquid waste used lagoon system. Quality of produced liquid waste is always monitored routinely every once a month so it did not exceeded raw material that has been set by Minister of Environment Regulation No. 05 year 2010.
Terdapat dua jenis pengelolaan limbah cair di pabrik pengolahan kelapa sawit yaitu limbah cair yang dibuang ke badan sungai setelah melalui pengolahan di kolam limbah, dan limbah cair yang diaplikasikan ke lahan perkebunan kelapa sawit sebagi pupuk organik.
There are two types of liquid waste in oil palm processing mill namely liquid waste discharged to river after through processing in waste ponds, and liquid waste applied to oil palm land as an organic fertilizer.
Selain diaplikasikan ke lahan, ada pula limbah cair yang digunakan sebagai media pengomposan pada pabrik kompos tandan kosong. Effluen limbah cair yang dimanfaatkan kembali untuk aplikasi lahan selama tahun 2016 sebanyak 201.031 m3 air. (G4-EN10)
Beside applied to land, there are also liquid waste used as media of composting at empty bunches compost mill. Liquid waste effluent which reused for land application during 2016 was amounted to 201.031 m3water. (G4-EN10)
Laporan Keberlanjutan 2016
Limbah cair yang dihasilkan pabrik karet sebagian dibuang ke badan sungai sesuai izin yang berlaku dan sebagian lagi digunakan kembali untuk proses pengolahan . Proses netralisasi dari awal hingga recycle memerlukan waktu 60 – 90 hari. Di kolam penampungan terakhir, limbah cair sudah memenuhi baku mutu yang ditandai dengan hidup dan berkembangnya biota air. Limbah cair yang dihasilkan oleh pabrik teh dibuang ke badan sungai sesuai dengan izin yang berlaku.
Sustainability Report
Liquid waste produced by rubber mill is mostly discharged to river based on applicable permit and the remaining is reused for processing process. The neutralization process from beginning until recycle needs approximately 60-90 days. In the last pond, the liquid waste has met the quality standard marked by the living and proliferation of water biota. Liquid waste produced by tea mill is discharged to river based on applicable permit.
Hasil Pemantauan Limbah Cair 2016 2016 Liquid Waste Monitoring Result
No. 1.
2.
3.
4.
Komoditas Commodity Gula / Sugar
Sawit LA / Palm LA
Sawit Non LA / Palm Non LA
Karet / Rubber
Parameter pH
Teh / Tea
Baku Mutu Quality Standard
2014
2015
2016
6-9
7,32
7.06
6.9
Realisasi / Realization
BOD5
mg/L
60
8,79
19.27
21.7
COD
mg/L
100
47,52
59.87
48.3
TSS
mg/L
50
24,14
17.22
16.8
Sulfida
mg/L
0,5
0,01
0.01
0.017
Minyak / Oil
mg/L
pH
5
0,37
0.61
1.0
6-9
7.75
7.22
7.71
5.000
989,06
1886.29
1771.59
BOD5
mg/L
COD
mg/L
2.264,73
5199.98
4431.722
Minyak/ Lemak Oil/Fat
mg/L
1,02
3.16
2.71
Pb
mg/L
0,61
0.08
0.158
Cu
mg/L
0,06
0.28
0.203
Cd
mg/L
0,02
0.04
0.092
Zn
mg/L
0,12
0.34
0.110
6-9
7,81
7.56
7.35
pH BOD5
mg/L
100
53,00
53.85
60.98
COD
mg/L
350
196,98
223.48
196.46
Minyak/ Lemak / Oil/Fat
mg/L
25
6,43
7.91
7.63
TSS
mg/L
250
88,97
99.25
52.55
N Total
mg/L
pH BOD5
5.
Satuan Unit
mg/L
50
13,06
21.79
13.54
6-9
7,28
7,34
7.06
60
22,87
25.68
26.55
COD
mg/L
200
69,35
83.40
67.91
TSS
mg/L
100
30,45
30.47
22.12
NH3N
mg/L
5
2,94
1.41
2.12
N Total
mg/L
10
6,87
6.03
4.56
pH BOD5
67
6-9
6,72
6.71
6.97
mg/L
60
26,02
26.29
18.15
COD
mg/L
100
82,56
74.54
61.28
TSS
mg/L
50
13,13
8.82
14.78
TDS/TS
mg/L
1000
207,40
218.85
214.64
68
Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment
Pengelolaan Limbah Padatan Non B3 (G4-EN23) Solid Waste non HTW Management (G4-EN23)
PTPN VII berkomitmen untuk selalu mematuhi seluruh peraturan yang terkait dengan pengelolaan limbah padat non B3. Limbah padat yang dihasilkan dari proses produksi sedapat mungkin dimanfaatkan kembali sesuai dengan kegunaan dan peruntukannya. PTPN VII memiliki kebijakan pengelolaan limbah yang diatur berdasarkan karakteristik masing-masing unit kerjanya.
PTPN VII commits to always comply with all regulations related to solid waste non HTW management. Solid wastes generated from production process wherever possible is reused based on its use and allotment. PTPN VII has policy of waste management regulated based on characteristic of each work unit.
Limbah padat yang dihasilkan dari proses produksi di pabrik gula adalah blotong, ampas tebu dan abu boiler. Ampas tebu merupakan limbah padat produk stasiun gilingan pabrik gula, diproduksi dalam jumlah 32% tebu, sebagian besar dipakai langsung oleh pabrik gula sebagai bahan bakar ketel untuk memproduksi energi keperluan proses. Blotong merupakan limbah padat produk stasiun pemurnian nira, diproduksi sekitar 3,8 % tebu, dimanfaatkan untuk dipakai sebagai pupuk. Penanganan debu hasil pembakaran ampas dilakukan dengan cara menangkap debu tersebut dengan menggunakan dust collector yaitu wet atau dry scrubber sebelum keluar melalui cerobong ketel.
Solid waste generated from production process in sugar mill is filter mud, bagasse and boiler ash. Bagasse is liquid waste product of sugar mill, produced in quantity 32% of sugar, mostly used directly by sugar mill as fuel of kettle to produce energy for the process needs. Filter mud is a solid waste product of sap purification station, produced around 3.8% of cane, used as fertilizer. The handling of dust result of bagasse combustion is conducted by catching the dust by using dust collector or wet or dry scrubber before it comes out through kettle chimney.
Semua limbah padat produk pabrik gula PTPN VII telah dimanfaatkan kembali. Blotong dan abu ketel digunakan untuk membuat kompos sedangkan ampas digunakan untuk bahan bakar boiler. Selain itu terdapat juga limbah domestik berupa kertas bekas, plastik dan limbah potongan besi dari aktivitas perbaikan di workshop. Total limbah padat non B3 yang dihasilkan pada tahun 2016 sebesar 912.391 ton dengan rasio pemanfaatan 99,9% sebagai bahan bakar ampas dan bahan baku pembuatan kompos. Pada tahun 2010 s.d. 2016 limbah padat blotong dan abu boiler termanfaatkan rata-rata sebesar 75% menjadi kompos.
All solid waste product of PTPN VII sugar mill has been reused. Filter mud and kettle ash has been used to make compost whereas bagasse is used for boiler fuel. In addition there are also domestic waste in form used papers, plastics and ferrous scrap from maintenance activity in workshop. Total solid waste non HTW produced in 2016 was amounted to 912,391 ton with ratio of use 99.9% as bagasse fuel and raw material of compost. In 2010 up to 2016 filter mud and boiler ash used in average 75% has turned into compost.
Upaya melakukan 3 R (Reduce, Reuse dan Recycle) limbah padat non B3 dilakukan dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Limbah blotong dan abu ketel yang ditampung dalam bunker diangkut dengan menggunakan dump truk untuk diangkut ke areal pembuatan kompos. Di areal kompos, blotong dan abu ketel disusun dalam bentuk lajur sehingga mudah dilakukan proses pengadukan. Distrik Bungamayang menggunakan dekomposer yang berasal dari P3GI. Di lokasi pengomposan (Haji kala & Tella) telah siapkan personil untuk mengolah kompos tersebut. Setelah
Efforts to perform 3R (Reduce, Reuse, and Recycle) solid waste non HTW are conducted by utilizing it into compost fertilizer. Filter mud and kettle ash are collected in bunker, transported by using dump truck to compost making area. In compost area, filter mud and kettle ash are arranged in form of row so it is easier to performed stirring process. Bungamayang District uses decomposer derived from P3GI. In composting area (Haji kala & Tella) has been prepared personnel to process the compost. After compost is formed it is applied to estate area with dosage 15 ton/hectare. The
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
69
terbentuk kompos tersebut diaplikasikan ke areal kebun dengan dosis 15 Ton/hektar. Keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan pupuk kompos yang berasal dari limbah blotong dan abu ketel tersebut dapat mereduksi pemakaian pupuk kimia sebesar 25%. Penghematan biaya yang diperoleh pertahun berkisar Rp580 juta s.d. Rp728 juta.
benefit obtained by utilizing compost fertilizer derived from filter mud and kettle ash is able to reduce the use of chemical fertilizer by 25%. Cost saving is also obtained per year approximately Rp580 million up to Rp728 million.
Selain memanfaatkan ampas, blotong dan abu ketel, Distrik Bungamayang juga memanfaatkan pucukan tebu yang digunakan untuk pembuatan pakan sapi. Di areal Distrik Bungamayang terdapat peternakan sapi yang memanfaatkan sampah dari areal kebun tersebut. Inovasi ini merupakan kebijakan dari manajemen untuk melakukan bisnis terintegrasi dalam menunjang upaya swasembada daging. Dengan demikian masyarakat akan termotivasi untuk lebih kreatif memanfaatkan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar perusahaan.
Beside uses bagasse, filter mud and kettle ash, Bungamayang District also uses top cane used as cattle feed. In Bungamayang District there is cattle farmer utilizing trash from the estate area. This innovation is management’s policy to perform integrated business in supporting meat selfsufficiency. Therefore the community will be motivated to be more creative in utilizing resources exist in surrounding company.
Limbah padat yang dihasilkan dari proses produksi di pabrik pengolahan kelapa sawit adalah tandan kosong, cangkang dan serabut. PTPN VII telah memanfaatkan tandan kosong (tankos) sebagai kompos/pupuk untuk tanaman belum menghasilkan maupun untuk tanaman menghasilkan. Tankos memiliki kandungan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanah dan tanaman. PTPN VII juga memanfaatkan cangkang dan serabut untuk bahan bakar boiler di pabrik pengolahan kelapa.
Solid wastes resulted from production process in oil palm mill are empty bunches, shells, and fiber. PTPN VII has used empty bunches as compost/fertilizer for immature and or mature plants. Empty bunches has nutrient content needed by soil and plants. PTPN VII also uses shells and fiber as boiler fuel in oil palm mill whereas wet decanter solid is used for compost and cattle feed.
Limbah padat yang dihasilkan dari proses produksi di pabrik karet adalah padatan getah dan busa karet. Limbah tersebut dikumpulkan di kolam tersendiri untuk selanjutnya diambil oleh pembeli karena masih bisa dimanfaatkan.
Solid wastes resulted from production process in rubber factor are solid latex and rubber foams. These wastes are collected in separate ponds to be further taken by buyer due it still reusable.
PTPN VII juga mengelola limbah padat non B3 yang berasal dari aktivitas kantor dan emplasmen berupa anorganik kertas, plastik dan botol. Perusahaan berupaya untuk memanfaatkan kembali kertas bekas untuk pembuatan konsep surat dan amplop internal sebagai upaya penurunan timbunan sampah kertas, mencetak form-form pelaporan rutin yang dicetak rangkap dengan menggunakan kertas NCR untuk menghindari penggunaan kertas karbon, menggunakan kertas 70 Gram menggantikan kertas 80 Gram dalam proses administrasi.
PTPN VII also manages non HTW solid waste derived from office activities and emplacements in form of inorganic paper, plastic and bottles. Company strives to reuse used paper for the making of letter concept and internal envelope as an attempt to reduce paper waste pile, prints routine report forms printed double by using NCR paper to avoid the use of carbon paper, uses 70 gram paper replacing 80 gram paper in administration process.
70
Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment
Produksi Limbah Padat dan Pengelolaannya Solid Waste Production and Its Management Komoditi Commodity
Jenis Limbah Padat Solid Waste Type
Jumlah Limbah Padat yang Dihasilkan (Ton) Total Solid Waste Produced 2014
2015
Pengelolaan Management
2016
Karet Rubber
Padatan getah, busa karet Solid latex, rubber foam
314,95
363,95
329.05
Dikumpulkan di penampungan sementara dan selanjutnya diserahkan kepada pihak ke III untuk pemanfaatan lebih lanjut. It is collected in temporary ponds and subsequently submitted to 3rd party for further use.
Kelapa Sawit Oil Palm
Tandan Kosong Empty Bunches
200.039
225.826
150.941
Untuk pemulsaan, pupuk kompos For mulching, compost fertilizer
Cangkang Shells
73.343
81.712
34.341
Pemulsaan dan bahan bakar boiler Mulching and boiler fuel
Serabut Fiber
109.900
131.533
67.535
Bahan bakar boiler Boiler fuel
578,941
Ampas dimanfaatkan untuk bahan bakar boiler. Sisanya dimanfaatkan untuk pupuk kompos. Bagasse is used for boiler fuel The remaining is used for compost fertilizer Blotong dan abu boiler dimanfaatkan 100% untuk pupuk kompos dengan dosis 15 ton/ha sehingga dapat menghemat pemakaian pupuk sebesar 20%. Filter mud and boiler ashesare 100% used for compost fertilizer with dosage 15 ton/ha thus it can save the use of fertilizer by 20%.
Tebu Sugarcane
Ampas Tebu Sugarcane bagasse
504.806,7
498.170,8
Blotong Filter mud
46.516,9
41.866
46.944
Abu Boiler Boiler ash
49.483,18
45.184,75
33.361
-
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
71
Pengelolaan Limbah B3 (G4-EN23)(G4-EN25)
Hazardous and Toxic Waste Management (G4-EN23)(G4-EN25) Proses produksi dan pengolahan di unit-unit usaha PTPN VII juga menghasilkan limbah yang masuk dalam kategori limbah B3 (limbah yang berbahaya dan beracun). Limbah B3 yang dihasilkan berupa oli bekas, aki bekas, filter bekas, lampu TL bekas, majun terkontaminasi, dan limbah medis. Limbah tersebut dikelola di Tempat Penampungan Sementara (TPS) untuk ditampung maksimal 90 hari dan selanjutnya diserahkan kepada pengelola akhir limbah B-3 sesuai dengan ketentuan. Penyimpanan di TPS limbah B-3 masing-masing unit usaha telah mendapatkan izin dari Bupati. Hal ini sesuai dengan izin Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 18 tahun 2009 tentang Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah B3.
Production and processing process in PTPN VII business units also produce wastes in category HTW waste (hazardous and toxic waste). HT Waste resulted are in form of used oil, used battery, used filters, used TL lamps, used dust cloth, and medical waste. The wastes are managed in Temporary Storage to be collected maximum 90 days and hereafter it is submitted to end manager of HT Waste based on provision. Storage in Temporary Storage of HTW of each business unit has received permit from Regents. This is in accordance to State Minister of Environment No. 18 year 2009 regarding HTW Management Permit Method.
Kebijakan pengelolaan limbah B3 tertuang dalam kebijakan lingkungan yaitu melakukan langkah-langkah pengurangan dan pengelolaan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1. Selalu mematuhi seluruh peraturan yang terkait dengan pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB3). 2. LB3 yang dihasilkan disimpan di Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3. Bekerjasama untuk pengelolaan akhir LB3 dengan pihak ketiga yang sudah mendapatkan izin dari KLH.
Policy of HTW waste management is put forth on environmental policies namely performing steps for reduction and management through following activities: 1. Always comply all regulations related to Hazardous and Toxic Material (HTM) wastes 2. HTM produced is stored in Temporary Storage according to applicable provision 3. In collaboration with HTM end management with third party who has received license from Ministry of Environment.
Sumber LB3 unit kerja PTPN VII berasal dari kegiatan pabrik, bengkel pelayanan serta dari kegiatan pusat kesehatan perkebunan (puskesbun). Oli bekas berasal dari penggantian oli turbin, gearbox, hidrolik, genset, kendaraan dan alat berat. Majun bekas dihasilkan dari aktivitas perawatan dan perbaikan alat pabrik sedangkan limbah medis berasal dari aktivitas puskesbun. Pada tahun 2016 total LB3 yang dihasilkan PG Bungamayang sebesar 3.203 ton yang diserahkan kepada pihak eksternal yang berizin dari KLH. (G4-EN25)
Source of PTPN VII’s work unit’s HTM is originated from factory activity, service workshop and estate medical center activities. Used oil is originated from replacement of turbine oil, gearbox, hydraulic, generator, vehicle and heavy equipment. Used dust cloth is produced from maintenance and repair of factory tools whereas medical waste derived from PHC. In 2016 total HTM produced by SM Bungamayang was amounted to 3,203 ton submitted to a licensed external party from Ministry of Environment. (G4-EN25)
PG Bungamayang tidak memanfaatkan sendiri Oli bekas melainkan bekerjasama dengan Karya Nusa Bumi Persada yang memanfaatkan Oli bekas sebagai substitusi bahan bakar (Kontrak TIS/KTR/006/2015). Untuk Accu bekas PG Bungamayang bekerjasama dengan PT Muhtomas yang memanfaatkan Accu bekas tersebut sebagai bahan baku penolong dan bahan bakar pembuat ingot timah hitam dan spare part aki (No Kontrak TIS/KTR/008/2015). (G4-EN25)
SM Bungamayang does not use used oil by itself but in collaboration with Karya Nusa Bumi Persada that utilizing used oil as fuel substitute (Contract TIS/KTR/006/2015). For used battery SM Bungamayang was in collaboration with PT Muhtomas which using the used battery as auxiliary raw material, ingot lead fuel and battery spare part (No Contract TS/KTR/008/2015).(G4-EN25)
72
Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment
Attempts to reduce HTW source (used oil, used filter and used battery) are performed by reducing generator operational hour, vehicle operational and heavy equipment. Turn the generator as standby unit by optimizing turbine operational, as well as the use of State Electricity Company during Non Milling Period is a program that has been performed by Bungamayang District gradually. In addition converting lighting containing Argon and Mercury (TL) into environmental friendly LED and SL. Bungamayang District does not use Acetate Lead instead use alternative chemical material for purifier at analysis in laboratory in form of PAL 1 & 2 (Poly Aluminum Compounds). This is based on government program in reducing HTW quanta waste. (G4-EN25)
Upaya mengurangi sumber penghasil limbah B3 (oli bekas, filter bekas dan accu bekas) dilakukan dengan mengurangi jam operasi genset, operasional kendaraan dan alat berat. Menjadikan genset sebagai standby unit dengan mengoptimalkan operasional Turbin, serta penggunaan PLN saat Luar Masa Giling merupakan program yang telah dilakukan oleh Distrik Bungamayang. Selain itu juga pengalihan lampu penerangan yang mengandung unsur Argon dan Mercury (TL) menjadi lampu essential (SL) dan LED yang ramah lingkungan. Distrik Bungamayang tidak menggunakan Timbal Asetat melainkan menggunakan bahan Kimia alternatif untuk penjernih pada analisa di laboratorium berupa PAL 1 & 2 (Senyawa Poly Aluminium). Hal ini sesuai dengan program pemerintah dalam menurunkan kuanta limbah B3. (G4-EN25)
Jenis Limbah B3 yang Dihasilkan (G4-EN23) Type of Hazardous and Toxic Waste Generated (G4-EN23) Jenis Limbah B3
Distrik Bungamayang
Satuan
2014
2015
Distrik Cintamanis 2016
2014
3.120
2015
2,943
2016
Oli bekas
Ton
9,000
6,300
5,832
7.920
Accu bekas
Ton
0,713
0,276
0
0,3
0,25
0.2
Lampu TL bekas
Ton
0,002
0,003
0.001
0,01
0,006
0.007
Filter bekas
Ton
0,129
0,153
0
0,29
0,154
0.13
Kain majun bekas
Ton
0,034
0,230
0
0,007
0,002
0.01
Limbah medis
Ton
0,004
0,006
0
0,003
0,002
0.002
Kemasan Terkontaminasi
0
0
0.009
0
0,037
0.12
Catridge bekas
0
0
0
0
0
0
PB Asetat
0
0
0
0,041
0,095
0.07
Terpentin bekas
0
0
0
0
0
0
Jenis Limbah B3
Satuan
Distrik Lampung 2014
2015
Distrik Sumsel
2016
2014
2015
Distrik Bengkulu
2016
2014
2015
2016
Oli bekas
Ton
1,32
Accu bekas
Ton
0,08
0
Lampu TL bekas
Ton
0,01
0,02
Filter bekas
Ton
0,09
0,11
0.02
0,07
Kain majun bekas
Ton
0,02
0,01
0
0,03
Limbah medis
Ton
0,01
0,05
0.01
0,0017
Kemasan Terkontaminasi
0
0,02
0
0
Catridge bekas
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2,82
4,76
0
7,4
3,3
1,3
5,8
2,4
1,3
PB Asetat Terpentin bekas
0,6
0.34
3,0
1,4
1,7
2,27
1,32
0,52
0
0,2
0,06
0,05
0,62
0,26
0,06
0.02
0,06
0,01
0,03
0,031
0,031
0,038
0,03
0,02
0,109
0,185
0,019
0,0002
0,006
0,016
0,004
0,006
0,00001
0,031
0,0095
0,012
0,031
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
73
PERLINDUNGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI Protection on Biodiversity
Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor agribisnis, PTPN VII berkomitmen untuk melaksanakan perlindungan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kebijakan keanekaragaman hayati tertuang dalam kebijakan lingkungan sebagai berikut:
As a company engages in agribusiness, PTPN VII commits to carry out biodiversity protection sustainably and based on applicable regulation. Biodiversity policy is put forth on environmental policy as follow:
1. Setiap kegiatan usaha selalu mempertimbangkan dampak terhadap kelestarian lingkungan. 2. Turut serta berperan aktif dalam meningkatkan kebijakan Pemerintah dalam upaya pelestarian lingkungan untuk menjaga keanekaragaman hayati. 3. Dalam pelaksanaan community development dengan tetap memperhatikan keanekaragaman hayati. 4. Pelaksanaan tata Perusahaan perkebunan tetap mengacu pada pelestarian ekologi/memperkecil dampak ekologi seperti mengembangkan musuh alami, melakukan tata kelola sistem pengawaten tanah dan menjaga pelestarian air. 5. Melaksanakan program Pemerintah melalui program penghijauan. 6. Bersama-sama dengan masyarakat sekitar perusahaan menyosialisasikan dan mengupayakan untuk tidak melakukan kegiatan yang berpotensi merusak alam. 7. Terus berinovasi dalam upaya mengembangkan teknologi untuk mendukung keanekaragaman hayati dalam menjaga ekosistem.
1. Every business activity always considers on the impact to environment preservation. 2. Actively participated in enhancing Government policy in an attempt of environmental preservation to maintain biodiversity. 3. In implementation of community development by remaining paying attention on biodiversity. 4. Implementation of estate Company order still refers to ecology preservation/minimizing ecology impact such as developing natural enemies, performing land improvement system governance and maintaining water preservation. 5. Carry out Government program through greening program. 6. Together with surrounding community the company socializes and seeks to not perform activity that has potential damaging the nature. 7. Keep on innovating in an effort to develop technology to support biodiversity in maintaining ecosystem.
74
Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment
PTPN VII berupaya untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati dengan menerapkan pengendalian hama terpadu untuk mengendalikan populasi organisme pengganggu tanaman (OPT) hingga berada pada ambang yang tidak menimbulkan kerugian, diawali dengan melaksanakan sistem peringatan dini (early warning system) untuk mendapatkan informasi awal tentang keberadaan OPT. Selanjutnya, PTPN VII lebih mengutamakan pengendalian dengan memanfaatkan agensia hayati dan predator untukmengendalikan OPT. Unit kerja kelapa sawit melakukan penanaman dan pengembangan tanaman Turnera subulata yang ditanam dipinggiran blok areal perkebunan sawit, yang berfungsi sebagai inang predator alami hama ulat api, serta menjaga populasi burung hantu dan ular sebagai predator alami hama tikus. Unit kerja pabrik gula melakukan pengembangan musuh alami hama penggerek batang , pengerek pucuk dan kutu bulu putih pada tanaman tebu, diantaraanya dengan melakukan pengembangan Trichogramma, Ellasmus, Apanteles, Tetrastichus dan Lalat jatiroto. (G4-EN13)
PTPN VII strives to maintain biodiversity preservation by adopting integrated pest control to control population of plant pest so it can be on the verge of being not to cause any damage, started by implementing early warning system to obtain preliminary information regarding plant pest existence. Hereafter, PTPN VII prioritizes on controlling by utilizing biological agents and predator to control plant pests. Oil palm work unit performs planting and developing Turnera plant in the outskirt of the block of oil palm estate area, which served as host of natural predator of nettle caterpillar, as well as maintaining population of owls and snakes as natural predator of mice. Sugar mill work unit develops natural predator of borer, shoot borer andwhite feather lice on sugarcane, including by developing Trichogramma, Elassmus, Apanteles, Tetrastichus and Jatiroto flies. (G4-EN13)
PTPN VII juga berupaya untuk meminimalkan penggunaan pupuk kimia dengan mengaplikasikan pupuk kompos organik hasil produksi sendiri pada areal perkebunan tebu (kompos blotong), dan kelapa sawit (kompos tandan kosong, limbah teh). Selain itu, PG Bungamayang dan PG Cintamanis menerapkan sistem tebu hijau yang masuk pabrik yaitu dengan tidak melakukan pembakaran saat penebangan tebu agar ekosistem tetap terjaga. (G4-EN1)
PTPN VII also attempts to minimize the use of chemical fertilizer by applying organic compost fertilizer of own production to cane estate area (filter mud compost), and oil palm estate (empty bunches, and tea waste compost). In addition, SM Bungamayang and SM Cintamanis apply green cane system to cane that enter the mill namely by not conducting burning during harvesting cane in order the ecosystem remain preserved. (G4-EN1)
Komitmen PTPN VII terhadap konservasi keaneka-ragaman hayati dapat dilihat di sejumlah unit kerja operasionalnya. Sejumlah unit kerja PTPN VII melaksanakan penghijauan di sekitar pabrik dan IPAL, bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten dalam penanaman sejuta pohon untuk mendukung penanaman satu miliar pohon, melaksanakan penghijauan bersama di lahan masyarakat sekitar khususnya pada tanah marginaltanah tidak produktif, serta melakukan penyuluhan kepada masyarakat sekitar untuk mengembangbiakan tanaman obat dipekarangan rumah yang dimotori oleh ibu-ibu PKK perusahaan.
PTPN VII’s commitment to biodiversity conservation is exhibited by all number of its operational work area carrying out greening in the vicinity of mill and Waterwaste Treatment Installation, in cooperation with District Government in planting thousand trees to support planting of one billion trees, carrying out collective greening in surrounding community land specifically to marginal land, unproductive land, as well as performing counseling to surrounding community to cultivate medicinal plants in their yard led by company’s employee’s wives.
Distrik Bungamayang PTPN VII melakukan konservasi satwa asli kuntul putih besar (Egretta sp.) yang telah ditetapkan sebagai salah satu satwa yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 dengan tetap menjaga kelestarian ekosistem tempat berkembang biaknya hewan dan binatang di emplasemen dan lokasi IPAL. Habitat kuntul putih adalah di rawa-rawa yang banyak ikan. Selain itu, Distrik Bungamayang juga melakukan perbaikan embung-embung sebagai tempat berkembangnya biota dan hewan dan melarang menangkap ikan menggunakan bahan kimia. (G4-EN14)
PTPN VII Bungamayang District conducts conservation of Egretta sp. white egret that has been stipulated as one of protected rare animals based on Government Regulation Number 7 Year 1999 by remain maintaining ecosystem preservation of animals’ habitat in emplacement and WWTI. White egret habitat is swamps full of fish. In addition, Bungamayang District also conducts maintenance on its ponds as a habitat for biota and animal breeding and forbid to catch the fish using chemical. (G4-EN14)
75
1. Laboratorium Kultur Jaringan PG Bungamayang 2. Pengelolaan Limbah di PG Bunyamayang 3. Pengelolaan Limbah di PG Bunyamayang 4. Pengelolaan Limbah di PG Bunyamayang 5. Konservasi satwa asli kuntul putih besar (Egretta sp.)
1 2
3
4
5
76
Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment
Mitigasi Emisi Gas Rumah Kaca Reduce the Green House Gas Emission
Sumber emisi di wilayah operasional PTPN VII berasal dari 23 pabrik yang dimilikinya, yaitu 2 buah pabrik gula, 13 buah pabrik karet, 7 buah pabrik pengolahan kelapa sawit, dan 1 buah pabrik the. Sumber emisi lainnya berasal dari fasilitas pendukung yang tidak terkait langsung dengan proses produksi, yaitukendaraan dinas dan alat pertanian seperti traktor, Loader, grader dan mesin bergerak lainnya. PTPN VII berupaya untuk mengendalikan dan menurunkan emisi secara berkelanjutan melalui beberapa kebijakan, di antaranya: • Selalu mematuhi seluruh peraturan yang terkait dengan pengelolaan emisi • Meminimalisir penggunaan alat produksi atau alat bantu lain yang menimbulkan pencemaran udara • Optimalisasi preventive maintenance mesin produksi dan pembangkit sebagai sumber emisi • Mengevaluasi emisi dari mesin produksi dan kendaraan bermotor • Mendahulukan penggunaan bahan-bahan yang ramah lingkungan • Terus berinovasi dalam upaya mengembangkan teknologi untuk menekan emisi dan efek rumah kaca Secara berkala, PTPN VII melaksanakan pemantauan, dan evaluasi pengukuran emisi, dan evaluasi yang dihasilkan dari kegiatannya, serta emisi dari fasilitas pendukung yang tidak terkait langsung dengan proses produksi. PTPN VII juga menghitung GRK yang dihasilkan dari proses pengolahan limbah dengan mengacu pada sistem Intergovermental Panel on Climate Change (IPPC)yang dikeluarkan oleh United Nations Environment Programme (UNEP) tahun 2006. Terkait Perpres No. 61/2010 tentang rencana aksi penurunan Gas Rumah Kaca (GRK), Perpres No. 71/2010 tentang Pencatatan Inventarisasi GRK Nasional, dan Permen LH No. 4/2014 tentang baku mutu emisi sumber tidak bergerak bagi usaha atau kegiatan pertambangan, PTPN VII berkomitmen untuk mengurangi dampak negatif GRK dengan melakukan upaya dan inovasi antara lain sebagai berikut:
Emission resources in PTPN VII operational area are originated from its 23 mills, namely 2 sugar mills, 13 rubber factories, 7 oil palm mills, and 1 tea mills. Other emission resources are originated from supporting facility directly unrelated with production process, namely vehicles and agriculture tools such as tractors, loader, grader and other moving engines. PTPN VII strives to control and reduce emission sustainably through several policies, involving:
• Always obey all regulation related to emission management • Minimize the use of production or other supporting tools causing air pollution • Optimization of preventive maintenance of production engines and power plant as emission • Evaluate emission and production engine and vehicles • Prefer the use of environmentally friendly materials • Keep innovating in an attempt to develop technology to reduce green house effect and emission Gradually, PTPN VII carries out monitoring and evaluation of emission measurement and evaluation produced from its activity, as well as emission from supporting facility which does not directly related with production process. PTPN VII also calculates GHG resulted from waste treatment process by referring to Intergovernmental Panel on Climate Change system issued by United Nations Environment Programme (UNEP) in 2006. Related President Regulation No. 61/2010 regarding a Green House Gas, President Regulation No. 71/2010 regarding National GHG Inventory Recording, and Ministry of Environment Regulation No.4/2014 regarding emission quality standard of immovable resources for business and mining activities, PTPN VII commits to reduce negative impact of GHG by performing endeavors and innovations including:
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
77
1. Melakukan perawatan alat pada saat luar masa giling untuk memenuhi baku mutu emisi yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Program zero residu dengan upaya start up boiler tanpa residu telah menghasilkan penurunan emisi GRK. 2. Melakukan peremajaan genset untuk lebih meminimalkan emisi yang dihasilkan. 3. Membenahi sumber-sumber emisi yang berdampak langsung kepada lingkungan sekitar. 4. Intensifikasi perawatan dan uji emisi berkala untuk mengurangan emisi fasilitas pendukung yang tidak terkait langsung dengan proses produksi. 5. Memanfaatkan cangkang dan serabut untuk bahan bakar boiler di pabrik pengolahan kelapa sawit 6. Melakukan investasi dryer dengan berbahan bakar cangkang kelapa sawit sehingga lebih ramah lingkungan di beberapa pabrik karet
1. Performing maintenance of tools during non milling period to meet emission quality standard that has been set by the government. Zero residue program by starting up boiler without residue has reduce GHG emission.
Sepanjang tahun 2016, PTPN VII secara keseluruhan berhasil untuk menurunkan intensitas emisi GRK di wilayah operasionalnya. • Terjadi penurunan Emisi GRK sebesar 12,36% dari tahun 2015 • Terjadi penurunan signifikan Emisi GRK pada Unit Bekri sebesar 46.87% dan penurunan total emisi CO2 sebesar 45,45% dari tahun 2015.
During 2016, PTPN VII succeeded reducing emission intensity in its operational area.
2. Renewing the generator to minimize resulted emission. 3. Improving emission resources that has direct impact to surrounding environment. 4. Intensification of maintenance and periodic emission test to reduce emission of supporting facilities which not directly related to the production process. 5. Utilize shells and fibers for boiler fuel at palm oil processing plants 6. Doing an investment dryer with oil palm shells that are more environmentally friendly in some rubber factories
• GHG emission reduction of 12.36% from 2015 • Significant decrease of GHG emission in Unit Bekri by 46.87% and total CO2 emission reduction by 45.45% from 2015.
Penghitungan Perkiraan Rata-Rata Emisi GRK (G4-EN15)(G4-EN16)(G4-EN18) Estimation Calculated of GHG Emission Level (G4-EN15)(G4-EN16)(G4-EN18) Total emisi CO (kg)
Total emisi GRK (Ton CO2-eq)
Unit Kerja PG Bungamayang PG Cintamanis
2013
2014
2015
2016
2013
2014
2015
80.643
91.533
10.505
198.549
207.851
194.465
142.336
2016 198.629
206.566
193.277
190.626
347.275
210.322
196.889
194.220
PKR Tulung Buyut
1,89
1,83
1,85
0.52
1,90
1,84
1,86
0.53
PKR Way Berulu
0.62
0.56
0.94
0.78
0,63
0,56
0,95
0.79
PKR Pematang Kiwah
1,16
1,22
1,01
0.82
1,17
1,22
1,01
0.83
PKR Kedaton
0,20
0,18
0,27
0.17
0,20
0,18
0,27
0.17
PKR Padang Pelawi
1.11
0.85
29.34
1.41
1.11
0.85
29.35
3.24
PKR Ketahun
0.15
0.14
0.02
34.8
54,2
83
98,13
35.15
PPKS Bekri
0,28
0,17
0,11
0.06
350,45
120,47
138,174
338.1 280.8
PPKS Tapi
347.411
0.27
0.53
0.71
0.82
350,4
559,7
339,3
Pabrik Teh Pala
121,73
159,49
188,66
148.7
123,94
162,39
130,99
151.4
TOTAL
414.62
449.61
527.52
733.90
1302.17
1321.56
1548.41
1357.05
78
Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment
KONTRIBUSI PTPN VII TERHADAP SERAPAN CO2 DAN PRODUKSI O2 PTPN VII Contribution to CO2 Uptake and O2 Production
Tanaman perkebunan yang dibudidayakan PTPN VII, yakni karet, kelapa sawit, teh, dan tebu memiliki fungsi ganda. Selain sebagai tanaman yang bernilai ekonomis tinggi, tanaman tersebut juga berfungsi sebagai media untuk memproduksi oksigen (O2), dan penyerapan emisi karbondioksida (CO2). Suatu laporan menyebutkan bahwa sebatang pohon karet secara taksiran kasar, dalam satu hari menyerap CO2 antara 20 dan 36 gram per hari. Bila di lahan satu hektar terdapat 300 batang karet, maka CO2 yang diserap sebanyak 6 -10,8 kg per hari atau 180 kg - 324 kg per bulan atau 2,1 ton - 3,8 ton per tahun. Pusat Penelitian Kelapa Sawit menyatakan bahwa perkebunan kelapa sawit secara netto merupakan penyerap gas karbon dioksida (CO2), dengan serapan 64,5 ton CO2/ha/tahun. Berdasarkan hasil perhitungan potensi serapan CO2 pada areal karet seluas 23.371 ha, dan areal kelapa sawit seluas 35.213 ha, maka kontribusi PTPN VII dalam menyerap CO2 sebanyak 1.507.430 ton per tahun pada areal karet, dan 2.271.239 ton per tahun pada areal kelapa sawit.(G4-EN19) PTPN VII cultivated plants namely rubber, oil palm, tea and sugarcane have double function. Beside as high economic plants, those plants are also served as media producing oxygen, and carbon dioxide emission uptake. A report stated that one rubber plant in one day is predicted able to absorb CO2 between 20 and 36 gram per day. If on one hectare land there are 300 rubber plants, then CO2 absorbed is 6-10.8 kg per day or 180 k-324 kg per month or 2.1 ton-3.8 ton per year. Oil Palm Research Center stated that oil palm plantation in netto is absorber of CO2, with absorbtion 64.5 ton CO2/ha/year. Based on the calculation of CO2 absorption potential on rubber area of 23,371 ha, and oil palm area of 35,213 ha, the contribution of PTPN VII in absorbing CO2 is 1,507,430 tons per year in rubber area, and 2,271,239 tons per year in oil palm area . (G4-EN19)
Laporan Keberlanjutan 2016
79
Sustainability Report
Kemampuan penyerapan CO2 yang tinggi sangat berguna dalam mengurangi konsentrasi CO2 di udara akibat meningkatnya gas rumah kaca di udara yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim di bumi. Di alam, meningkatnya gas rumah kaca di dorong oleh meningkatnya emisi CO2 yang menahan energi surya di atmosfir, sehingga suhu atmosfir meningkat. Sektor industri memegang peranan terbesar dalam emisi karbon dioksida, sedangkan kontribusi sektor pertanian hanya kecil saja, bahkan pengembangan perkebunan kelapa sawit yang banyak di tentang oleh LSM di Eropa dan Amerika karena dianggap sebagai penyebab deforestasi dan merusak lingkungan hutan, pada aspek ekofisiologis ternyata membawa keuntungan karena kemampuan fiksasi CO2, kemampuan produksi O2 (183,2 ton/ha/th) dan biomassa (C) yang tinggi. (Sumber: Ditjenbun)
High ability in absorbing CO2 is really useful in reducing CO2 concentration in air as result of increasing climate change on earth. In nature, the increase of green house gas is encouraged by increasing CO2 emission that secure solar energy in the atmosphere, so the atmosphere is increasing. Industrial sector hold huge part in carbon dioxide emission, whereas contribution of agriculture sector is only little, even the development of oil palm estate has been resisted by nongovernmental organization in Europe and America because it has been considered as the cause of deforestation and damaging forest environment, at Eco physiology aspect it indeed brings many advantages for its ability in CO2 fixation, ability in producing O2 (183.2 ton/ha/th) and high biomass (C). (Source: Directorate General of Plantation)
PTPN VII menerapkan praktik-praktik ramah lingkungan, seperti kebijakan “zero waste” dengan memanfaatkan limbah sebagai pengganti energi fosil. Pemanfaatan limbah dari sisa produk berupa sabut dan cangkang (fibre) berguna sebagai bahan bakar penggerak power plant, menekan penggunaan bahan bakar fosil sehingga secara signifikan akan menurunkan emisi.
PTPN VII applies environmental friendly practices, such as “zero waste” by utilizing waste as fossil energy replacement. The utilization of waste in form of fiber and shells is used as power plant drive fuel, suppress the use of fossil fuel so significantly will decrease the emission.
Potensi Serapan CO2 per tahun Potential CO2 Uptake per year Komoditas Commodity
Rerata Serapan CO2 (Ton/Ha) CO2 Average Consumption
Luas Areal (ha) Area Size (ha) 2014
2015
Total Serapan CO2 (Ton) CO2 Total Absorption (Ton) 2016
2014
2015
2016
Karet
2,95
34.278 34.131 33.673 101.120 100.686 97.736
Kelapa Sawit
64,5
36.361
35.934
35.959
2.347.220 2.317.743 2.319.355
70.669
70.065
69.632
2.448.340 2.418.429 2.417.091
Total
Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment
80
PROGRAM DAN BIAYA LINGKUNGAN Environmental Program and Expenses (G4-EN31)
(G4-EN31)
Sepanjang tahun 2016, PTPN VII telah mengeluarkan biaya pengelolaan lingkungan sebesar Rp 11,99 miliar meliputi biaya penyusunan dokumen lingkungan, pengelolaan dan pengolahan limbah, kegiatan analisa, kegiatan PROPER dan aktivitas pemantauan lingkungan dengan rincian per komoditas sebagai berikut: During 2016, PTPN VII has incurred for environmental management in the amount of Rp11.99 billion consisting of environmental document drafting cost, waste management and processing, analysis activities, PROPER activities and environmental monitoring activities with details per commodity are as follow:
Biaya Pengelolaan Lingkungan (Rp) Environmental Management Cost (Rp) Komoditas Commodity
∑ Pabrik ∑ of Mill
Realisasi Biaya / Cost Realization 2013
2014
2015
2016
2013
2014
2015
2016
Sawit/Palm
7
6.218.289.000
11.180.509.968
12.366.858.331
8.123.280000
Karet/Rubber
13
3.557.110.000
3.221.227.900
8.331.843.341
2.697.474.000
Gula/Sugar
2
1.380.491.000
1.598.607.896
1.079.873.024
1.088.193.043
Teh/Tea
1
260.076.000
154.526.107
121.791.981
89.515.000
Total
20
11.415.966.000
16.154.871.871
16.900.366.677
11.998.462.043
KINERJA EKONOMI
ECONOMIC PERFORMANCE
Laporan Keberlanjutan 2016 Sustainability Report
82
Kinerja Ekonomi Economic Performance
PTPN VII mewujudkan tanggung jawab di bidang ekonomi melalui nilai ekonomi yang didistribusikan kepada pemangku kepentingan serta kontribusinya dalam menggerakkan perekonomian daerah. PTPN VII realizes its responsibility in economic by distributing economic value to stakeholders as well as its contribution in encouraging regional economic.
MEMBERI MANFAAT SOSIAL EKONOMI Providing Social Economic Benefits Sebagai perusahaan agribisnis yang wilayah kerjanya tersebar di provinsi Lampung, Sumatera Selatan, dan Bengkulu, PTPN VII berperan untuk memelihara kepentingan pemangku kepentingan dengan memberikan manfaat ekonomi seluas-luasnya bagi pemangku kepentingan. Mekanisme penyampaian manfaat ekonomi adalah melalui distribusi nilai ekonomi kepada pemangku kepentingan yang jumlahnya berfluktuasi sesuai dengan perkembangan kinerja perusahaan. Pada tahun 2016 kinerja keuangan perusahaan mengalami penurunan yang berdampak pada menurunnya nilai ekonomi yang didisribusikan Perusahaan kepada pemangku kepentingan.
As an agribusiness company which its work area is scattered in Lampung Province, South Sumatera, and Bengkulu, PTPN VII takes part to maintain stakeholders’ interest by providing widest economic benefits for stakeholders. Mechanism in presentation of economic benefits is through economic value distribution to stakeholders in fluctuating number based on company’s performance development. In 2016 that was impacted on the decrease of economic value distributed by the Company to stakeholders.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report
83
Pada tahun 2016, Perusahaan meraih nilai penjualan bersih sebesar Rp3,26triliun, turun 26% dibandingkan realisasi tahun 2015 yang mencapai Rp4,42 triliun. Seluruh penerimaan PTPN VII berasal dari kegiatan bisnis Perusahaan. Tidak ada penerimaan yang berasal dari bantuan finansial dari Pemerintah dan PTPN III sebagai Pemegang Saham Pengendali, baik dalam bentuk keringanan pajak, subsidi maupun suntikan pendanaan. PTPN VII memperoleh Penyertaan Modal Negara sebesar Rp175 miliar yang digunakan untuk program ketahanan pangan. (G4-EC1) (G4-EC4)
In 2016, the Company attained net sales revenue by Rp4.43 trillion, decreasing 2% compared to 2014 realization that reached Rp4.62 trillion. All PTPN VII revenues derive from Company business activities. There is no revenue originated from Government’s financial aid and from PTPN III as Controlling Shareholder, either in form of tax relief, subsidy or cash injection. PTPN VII received State Capital Participation in the amount of Rp175 billion used for Food Security program. (G4-EC1) (G4-EC4)
Kontribusi manfaat ekonomi langsung PTPN VII pada tahun 2016 antara lain diwujudkan dalam bentuk pemberdayaan dan pengembangan masyarakat, pelibatan masyarakat lokal sebagai karyawan Perusahaan, pelibatan masyarakat setempat dalam pengembangan plasma kelapa sawit dan tebu rakyat, pengembangan lingkungan, pembayaran dividen kepada pemegang saham, pembayaran pajak kepada negara, dan pembayaran kompensasi untuk karyawan. Berikut adalah tabel yang menyajikan data nilai ekonomi yang dihasilkan dan didistribusikan pada tahun 2016:
PTPN VII direct economic benefit contribution in 2016 was embodied in form of community empowerment and development, engagement of local community as Company’s employee, engagement of local community in the development of oil palm plasma and community cane, development of environment, dividend payment to shareholder, tax payment to state, and compensation payment to employee.
Following is table presenting economic value data resulted and distributed in 2016:
84
Kinerja Ekonomi Economic Performance
NilaiEkonomi yang Diterima dan Didistribusikan (G4-EC1) Economic ValueReceived and Distributed (G4-EC1) NilaiEkonomi (RpRibu) Economic Values (Rp Thousand)
Uraian Description
2013
2014
2015
2016
Nilai Ekonomi yang Diperoleh / Economic Values Earned Pendapatan Komoditi Utama / Main Commodity Revenue
4,616,805,282
4,518,243,344
4,424,545,211
3.260.812.074
Penjualan non-komoditi utama / Major non-commodity sales
31,143,311
58,305,080
16,420,349
8,183,991
Pendapatan Bunga / Interest revenue
6,663,251 5,294,934 8,928,380 9,803,956
Pendapatan (Rugi) selisih kurs / Foreign Exchange Revenue
26,492,224
(8,740,517)
(18,805,277)
(3,094,810)
Pendapatan Penjualan Aset / Asset sales revenue
3,895,950
4,659,530
41,241,995
3,959,500
Jumlah Nilai Ekonomi / Total Economic Values
4,685,000,018
4,577,762,371
4,472,330,658
3,279,664,711
Biaya Operasional (HPP & beban operasi tanpa biaya karyawan & CSR) Operating cost (COGS and operation cost whitout cost for employees & CSR)
3,585,067,738
3,965,363,318
3,103,680,692
2,498,144,331
Gaji Karyawan & Benefit Lainnya / Employees salary & other benefit
628,310,803
728,841,471
839,427,435
675,175,023
Pembayaran Dividen / Dividend Payout
-
9,827,000
3,587,700
-
Pembayaran Bunga )*/ Bank interest
477,891,823 619,491,227 668,357,438 697,370,821
Pengeluaran untuk pemerintah )**/ Government expenditure
42,325,481
28,858,009
-
-
Pengeluaran untuk Masyarakat: PKBL & CSR Community expenditure: PKBL & CSR
2,270,837
1,038,584
302,753
1,129,318
Jumlah Nilai Ekonomi Didistribusikan Total Distributed Economic Values
4,735,866,682 5,353,419,609 4,550,220,006 3,871,819,493
Nilai Ekonomi Ditahan / Withheld Economic Values
(50,866,664) (775,657,238) (77,889,348) (592,154,782)
Nilai Ekonomi Disistribusikan / Economic Values Distributed
Pembayaran Kepada Penyandang Dana / Payment for Investor
)* Termasuk beban bunga yang dikapitalisasi )** Pajak Penghasilan Badan (PPh) Pasal 29
Laporan Tahunan 2016
Annual Report
85
Kontribusi Kepada Negara (G4-EC1) Contribution to State (G4-EC1)
PTPN VII contributes to state in form of tax payment and dividend payment. In 2016, PTPN VII has met its obligation as tax payer to government in accordance with applicable law and regulation with total Rp272,64billion. Detail of PTPN VII tax payment from 2012 up to 2015 is following:
PTPN VII memberikan kontribusi kepada negara dalam bentuk pembayaran pajak dan dividen. Pada tahun 2016, PTPN VII telah memenuhi kewajibannya sebagai wajib pajak kepada pemerintah sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku dengan nilai total sebesar Rp272,64 miliar. Rincian pembayaran pajak PTPN VII tahun 2012 sampai dengan 2016 adalah sebagai berikut:
Tabel Pembayaran Pajak (Rp juta) Tax Payment Table (Rp million) Uraian Description
2012
2013
2014
2015
2016
PPh Pasal 21
Income Tax Article 21
29.599
21.763
29.897
23.623
13.366
PPh Pasal 23
Income Tax Article 23
14.600
20.392
18.051
18.290
13.410
PPh Badan
Income Tax Article 29
69.618
42.325
28.858
-
-
PPN
Value-Added Tax
591.312 293.980 339.925 272.980 221.915
Pajak Bumi dan Bangunan
Land & BuildingTax
22.485
Jumlah
Total
727.614 400.945 444.174 344.961 272.638
PTPN VII juga telah memenuhi kewajibannya kepada pemerintah selaku pemegang saham melalui pembayaran dividen. Pada tahun 2015 terdapat pembayaran dividen sesuai dengan hasil keputusan RUPS persetujuan dan pengesahan Laporan Keuangan tahun buku 2014 sebesar Rp3,59 miliar. Pada tahun 2016, Perusahaan tidak melakukan pembayaran dividen sesuai dengan hasil keputusan RUPS persetujuan dan pengesahan Laporan Keuangan tahun buku 2015.
22.484
27.444
6.000 3.587,7
4.000 2.000 0
46,02
-
2012
2013
23.947
PTPN VII has also met its obligation to the state who serves as the Shareholder through dividend payment. In 2015 the payment of dividend based on GMS approval and Financial Statement validation fiscal year 2014 is Rp3.59 billion. In 2016, the Company did not make any dividend payments in accordance with the result of the GMS approval and the endorsement of the Financial Report of the book year 2015.
9.827
Pembayaran 10.000 dividen (Rp juta) Dividend 8.000 payment (Rp million)
30.068
2014
2015
2016
86
Kinerja Ekonomi Economic Performance
Membina Hubungan Baik Dengan Mitra Kerja Establishing A Good Relationship with Partners
Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha adalah adanya suatu hubungan yang baik dan saling menguntungkan dengan para rekanan. Untuk itu, setiap pengurus Perusahaan dan karyawan perusahaan sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya masing-masing membina hubungan dan memberikan perhatian kepada para rekanan.
One of factors which affecting the business success is a good relationship and mutual benefit with partners. Therefore, every Company’s management and employees according to each tasks and responsibility maintain a good relationship and provide full attention to the partners.
Perusahaan memperlakukan rekanan/pemasok sebagai mitra kerja dan bukan sebagai objek untuk mengharapkan atau untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Perusahaan mempunyai kepentingan terhadap rekanan dalam hal penyediaan barang dan jasa yang berkesinambungan dengan kualitas dan harga yang menguntungkan. Disisi lain, rekanan berkepentingan terhadap pemasokan barang dan jasa berkesinambungan dengan mendapatkan keuntungan yang layak.
The Company treats counterparts/suppliers as partners and not as object to expect or to obtain a personal benefit. The Company has an interest to partners in term of goods and service provision sustainably with benefiting quality and price. In the other hand, the partners have interest to goods and services supplies sustainably by gaining a decent benefit.
Perusahaan memberikan hak yang sama kepada setiap orang atau badan usaha untuk menjadi rekanan perusahaan bagi yang telah memenuhi persyaratan teknis, administrasi, dan kualifikasi profesional yang ditetapkan perusahaan maupun persyaratan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah setempat. Selain itu, sebagai syarat kerjasama, Perusahaan mewajibkan rekanan untuk mematuhi prinsip dan standar Kode Etik di antaranya: Ketenagakerjaan dan hak asasi manusia, termasuk pencegahan buruh anak dan tenagakerja paksa, perlakuan yang adil, kebebasan berserikat dan kepatuhan terhadap peraturan; Praktik Kesehatan dan Keselamatan Kerja, termasuk rencana kesiapan darurat dan kebijakan keselamatan di tempat kerja; Kebijakan lingkungan, termasuk pencegahan polusi, manajemen limbah dan kepatuhan terhadap peraturan; Etika dan integritas, termasuk kebijakan pemanfaatan sumber mineral yang bebas konflik, praktik bisnis yang adil dan rahasia; dan Sistem manajemen, termasuk kepatuhan terhadap peraturan dan undang-undang, audit dan penilaian serta dokumentasi.
The Company gives equal rights to everyone or business entities to become the Company’s partners for those who has met the technical requirements and administration set by the company or requirements set by the Local Government. In addition as term of cooperation, the Company requires the partners to obey Code of Conduct involving: Employment and Human Rights, including prevention of child labor and forced labor, equitable treatment, freedom of association, and obedience to regulation; Occupational Health and Safety practices, including emergency preparedness and safety policy in workplace; environmental policy, including pollution prevention, waste management and obedience to regulation; ethic and integrity, including policy of mineral resource utilization that free of conflict, a fair and confidential business practices; and Management system, including obedience to law and regulation, audit and assessment as well as documentation. (adjusted with regulation exist in PTPN VII).
Pada saat proses Pelelangan, Perusahaan memberikan kesempatan yang sama kepada semua rekanan untuk mengikuti lelang atau tender atas pengadaan barang dan jasa, perawatan atau pembangunan fasilitas. Untuk itu, sejak pengumuman penawaran sampai dengan proses pelelangan atau tender harus dilakukan secara terbuka sesuai pedoman pengadaan barang dan jasa yang ditetapkan. (G4-12)
During the tender process, the Company provides equal opportunity for all partners to participate in the tender on goods and service procurement, facility refurbishment or construction. Therefore, start from the offering announcement until auction or tender process it should be held openly based on determined goods and service procurement guidance. (G4-12)
Laporan Tahunan 2016
Annual Report
87
Kontribusi Kepada Pertumbuhan Ekonomi Daerah (G4-EC8) Contribution to Regional Economic Growth (G4-EC8)
Pembangunan perkebunan karet, kelapa sawit, teh dan tebu beserta pabrik-pabrik pendukungnya mempunyai dampak ganda terhadap ekonomi wilayah, terutama dalam menciptakan kesempatan dan peluang kerja. Karena wilayah kerja PTPN VII umumnya berkembang di wilayah pedesaan, marginal, dan kadang terpencil, maka keberadaan unit-unit usaha PTPN VII mempunyai peran strategis dalam pengembangan wilayah pedesaan serta pertumbuhan wilayah setempat. Berkembangnya berbagai industri pendukung perkebunan, sector jasa transportasi, konstruksi, bengkel, perdagangan, dan munculnya pasarpasar tradisional di daerah permukiman dan pedesaan tidak terlepas dari multiplier effect pembangunan perkebunan di wilayah tersebut.
Development of rubber, oil palm, tea and sugar cane estates as well as its supporting factories and mills have double impact on regional economic, particularly in creating work opportunity and chances. Since PTPN VII work area generally developed in rural, marginal, and sometimes remote area, then the existence of PTPN VII business units has strategic role in development of rural area and the growth of local area. Development of many plantation supporting industry, transportation sector, construction, workshop, trading, and emergence of traditional markets in housing area and rural is closely related with multiplier effect of plantation development in the area.
Selain itu, PTPN VII juga ikut berperan dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), memelihara ketahanan pangan melalui produk CPO dan gula, dan ikut memberikan andil menyumbang devisa dari produk teh dan karet yang
In addition, PTPN VII also takes part in improvement of Locally-Generated Revenue (LGR), maintains food security through CPO and sugar, and participates in providing foreign exchange from exported tea and rubber.
diekspor.
Kemitraan dengan Petani Plasma/Pihak III Partnership with Plasma and Third Party Farmers PTPN VII turut mengembangkan Perkebunan Inti Rakyat (PIR) dan program Kredit Koperasi Primer untuk Anggota (KKPA) kelapa sawit dengan total areal tahun 2016 seluas 22.989 ha. Selain itu, Perusahaan juga berpartisipasi dalam program pengembangan tebu rakyat dengan total areal tahun 2016 seluas 3.031 ha serta tebu rakyat bebas dengan total areal seluas 4.704.
PTPN VII also develops Community Nucleus Estate (CNE) and Primary Cooperative Credit for Member (PCCM) palm oil with total area in 2016 covering 23,868 ha. In addition, the Company also participated in community sugarcane development program with total area in 2016 covering 3.031 ha andIndependent Community Sugarcane with total area in 2016 covering 4.704 ha.
PTPN VII telah melakukan upaya pemberdayaan potensi lokal berupa : 1. Pembinaan petani sekitar untuk mengembangkan usaha budidaya tanaman tebu dengan menjadi mitra (Petani Tebu Rakyat). 2. Menjadi avalis dalam penyaluran kredit Tebu Rakyat sehingga petani hanya dibebankan suku bunga 7,5 % (dibawah suku bunga pasar) dengan pinjaman Rp20.7 juta (PC) dan Rp15,1 juta (Ratun) per hektar.
PTPN VII has performed an effort on local potential empowerment in form of: 1. Fostering local farmers to develop sugarcane cultivation by engaging them to be partners (Community Cane Farmers) 2. Becoming avalist in distribution of Community Cane credit so farmers are only imposed with interest by 7.5% (below market interest rate) with loan amounted to Rp20,7 million (PC) and Rp15.1 million (Ratun) per hectare.
88
Kinerja Ekonomi Economic Performance
3. Peningkatan kompetensi petani dengan mengirim pelatihan budidaya tebu dan studi banding ke perkebunan tebu di jawa. 4. Membantu sarana dan prasarana seperti jembatan dan perbaikan jalan dengan alat berat agar hasil produksi petani bisa terakomodasi dengan lancar.
3. Improvement of farmer competency by sending them to cane cultivation training and comparative study to sugarcane estate in Java. 4. Assisting facilities and infrastructure such as bridge and road repair with heavy equipment in order farmers’ production can be accommodated smoothly.
PTPN VII juga memberikan pinjaman “pre financing” kepada petani dalam bentuk pupuk dan bibit untuk menjaga kualitas bibit dan ketepatan dalam waktu pemupukan. Penyaluran dana dari bank umum digunakan untuk biaya pengolahan lahan, pembelian pupuk, biaya perawatan tanaman dan TMA.
PTPN VII also provides “pre financing” to farmers in form of fertilizer and seeds to maintain seed quality and punctuality in fertilizer period. Fund distribution from public bank is used to finance land processing, fertilizer purchase, plant maintenance cost and TMA.
Program plasma tersebut telah berhasil meningkatkan kualitas kesejahteraan petani plasma/petani tebu rakyat. Petani umumnya sudah memiliki rumah permanen, alatalat elektronik, komunikasi, sepeda motor, peternakan sapi/ ayam, dan kolam ikan. mempunyai usaha–usaha (antara lain: tahu, tempe, makanan kecil, penjahit pakaian). Mereka juga mampu menyekolahkan anaknya ke perguruan tinggi di Bandar Lampung dan Pulau Jawa. (G4-EC8)
This plasma program has succeeded increasing plasma/ community cane farmers’ prosperity quality. Generally farmers have had permanent house, electronics, communication gadget, bicycle, farms, and fish ponds, have businesses (such as: tofu, tempe, snacks, tailor). They also afford to pay their children school up to college in Bandar Lampung and Java island. (G4-EC8)
Laporan Tahunan 2016
Annual Report
89
Perkembangan Luas Areal Plasma (ha) Plasma Area Development (ha) Uraian Description
2012
2013
2014
2015
2016
Plasma Kelapa Sawit / Oil Palm Plasma
22.989 22.989 22.989 22.989 22.989
Tebu Rakyat / Community Sugarcane
4.439 3.947 4.202 3.964 3.031
PTPN VII melibatkan masyarakat sebagai mitra bisnis dalam memasok bahan baku karet, Tandan Buah Segar kelapa sawit dan tebu yang akan diolah di pabrik-pabrik milik PTPN VII. Pada tahun 2016, PTPN VII telah menerima pasokan bahan baku sebagai berikut: • Bahan baku karet sebesar 22.249 ton dari pihak III atau setara dengan Rp 313 miliar yang telah dibayarkan Perusahaan kepada pihak III. • Tandan Buah Segar sebesar 80.044 ton dari petani plasma atau setara dengan Rp 107 miliar yang telah dibayarkan Perusahaan kepada petani plasma. • Tebu Rakyat sebesar 247.395 ton atau setara dengan Rp107 miliar yang telah dibayarkan Perusahaan kepada Petani Tebu Rakyat. • Tebu Rakyat Bebas sebesar 348.649 ton atau setara dengan Rp132 miliar yang telah dibayarkan Perusahaan kepada Petani Tebu Rakyat Bebas. (G4-EC8)
PTPN VII involves the community as its business partner in supplying rubber raw materials, oil palm fresh fruit bunches and sugarcane that will be processed at PTPN VII’s mills. In 2016, PTPN VII has received raw material supply as follow: • Rubber raw material of 22.249tons from III parties or equal to Rp313 billion that has been paid by the Company to III Parties. • Fresh fruit bunches of 80.044 ton of plasma farmers or equal to Rp107 miliar that has been paid by the Company to plasma farmers • Community sugarcane 247.395 ton or equal to Rp107 that has been paid by the Company to Community Sugarcane Farmers • Independent Community Sugarcane of 348.649 ton or equal to Rp132 miliar that has been paid by the Company to Independent Community Sugar Cane farmers. (G4-EC8)
Transaksi Pembelian Bahan Baku Transaction of Raw Material Purchase Jenis Transaksi Type of Transaction
2012
2013
2014
2015
2016
Volume pembelian (ton) / Purchase Volume (tons) Karet Pihak III / Rubber III Party
47.331 63.270 56.084 48.032 22.249
TBS Plasma / FFB Plasma
544.857 398.845 415.091 475.899 80.044
Tebu Rakyat / Community Sugarcane
321.662 294.684 320.949 275.359 247.385
Tebu Rakyat Bebas / Independent Community Sugarcane
168.215 242.843 237.891 256.366 348.649
Nilai Pembelian (Rp ribu) / Purchase Value (Rp thousand) Karet Pihak III / Rubber III Party
1.236.001 1.358.601 1.046.206 749.156
TBS Plasma / FFB Plasma
726.954 536.023 668.936 585.943 80.044
Tebu Rakyat / Community Sugarcane
5.275 4.093 0
Tebu Rakyat Bebas / Independent Community Sugarcane
82.621 108.706 80.529 137.923 348.649
0
22.249
0
90
Kinerja Ekonomi Economic Performance
Pendapatan Petani Tebu Rakyat Community Sugarcane Farmers’ Income Tahun giling Milling Year
Jml. Petani Number Farmers
Luas TR (ha) Width TR Area
Produktivitas (Ton/ha) Productivity (Ton/ha)
Rendemen % Extraction
Hablur (Ton/ha)
Harga gula/kg (Rp/kg) Sugar price/kg
Pendapatan bersih (Rp/ha) Net Income
2012
4.708 4.074,86 73,96 7,67 5,67 10.050 26.015.835
2013
5.082 3.617,95 77,37 7,28 5,63 8.500
21.685.635
2014
5.616 3.899,35 78,94 7,86 6,21 8.200
19.764.040
2015
5.440
23.936.292
2016
3.502 3.031,2 81,62 5,97 4,87 11.255 23.792.392
3.964
69,47
7,53
5,23
8.762
Pendapatan Petani Plasma Kelapa Sawit Oil Palm Plasma Farmer Income Tahun giling Milling Year
Luas Plasma (ha) Area of Plasma (ha)
Produktivitas (Ton TBS/ha) Productivity (Ton TBS/ha)
Rendemen % Extraction
CPO (Ton/ha)
Harga CPO/kg (Rp/kg) CPO Price/kg
Pendapatan bersih (Rp/ha) Net Income
2012
22.989
13,57
20,28
2,75
6.645
16.277.951
2013
22.989
6,64
20,60
1,37
7.216
22.730.980
2014
22.989
7,70
20,11
1,55
8.263
12.416.642
2015
22.989
7,51
19,05
1,43
6.748
9.246.239
2016 22.989
3,48 19,50 0,68 7.228
Grafik Pendapatan Petani Tebu Rakyat (Rp ribu) Graph of Community Sugarcane Farmers’ Income (Rp thousand) 30.000.000
26.015.835
25.000.000
23.936.292 23.792.392 21.685.635
19.764.040
20.000.000 15.000.000 10.000.000 5.000.000 0
2012
2013
2014
2015
2016
4.908.669
Laporan Keberlanjutan 2016
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
COMMUNITY DEVELOPMENT
Laporan Keberlanjutan 2016 Sustainability Report
Sustainability Report
91
92
Pemberdayaan Masyarakat Community Development
PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN Community Development (G4-SO1)
Wilayah kerja PT Perkebunan Nusantara VII tersebar di tiga provinsi, yaitu Lampung, Sumatera Selatan dan Bengkulu dengan latar belakang masyarakat yang beragam. Perusahaan memiliki komitmen yang tinggi agar dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kesejahteraan dan kemandirian serta peningkatan kompetensi wawasan masyarakat di sekitar perusahaan. Hal ini dilaksanakan secara sistematis dimulai dengan pemetaan kondisi sosial masyarakat (social mapping), identifikasi kebutuhan, pelatihan sampai dengan penerapan program pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Working area of PTPN VII is scattered in three provinces, namely Lampung, South Sumatera and Bengkulu with various community background. Company has high commitment in order to able to provide positive contribution to the increase of community’s prosperity and autonomy as well as community’s insight competency in the vicinity of the Company. This is held systematically started by mapping social condition, needs identification, training up to implementation of community empowerment program through Company Social Responsibility.
Implementasi dari pelaksanaan program PKBL PTPN VII diwujudkan melalui program PTPN 7 Peduli yang terdiri dari program PTPN 7 Peduli Kemitraan, PTPN 7 Peduli Bencana Alam, PTPN 7 Peduli Pendidikan, PTPN 7 Peduli Kesehatan, PTPN 7 Peduli Pembangunan, PTPN 7 Peduli Keagamaan, dan PTPN 7 Peduli Lingkungan Alam. Berdasarkan hasil evaluasi program tersebut diterima dengan baik oleh masyarakat, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. (G4-EC7) (G4-SO1)
mplementation of PTPN VII PCDP program is manifested through PTPN 7 Care comprising of PTPN 7 Partner Care, PTPN 7 Natural Disaster Care, PTPN 7 Education Care, PTPN 7 Health Care, PTPN 7 Development Care, PTPN 7 Religious Care, and PTPN 7 Natural Care. Based on result of evaluation those programs are well received by community, and provides positive impact for community. (G4-EC7)(G4-SO1)
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
93
Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN PerMen/09/ MBU/07/2015 pasal 8, sumber dana Program Kemitraan dan Program BL berasal dari penyisihan laba bersih setelah pajak yang ditetapkan dalam RUPS/Menteri pengesahan Laporan Tahunan BUMN Pembina maksimum sebesar 4% (empat persen) dari laba setelah pajak tahun buku sebelumnya. Pada tahun 2016 PTPN VII telah mengalokasikan dana sebesar Rp7,41 miliar untuk program kemitraan dan Rp1,13 miliar untuk program bina lingkungan.
Based on Minister of SOE Regulation PerMen/09/ MBU/07/2015 article 8, fund source of Partnership program and Community Development program derived from net profit after tax allowance stipulated in GMS/Minister of SOE Trustee Annual Report approval in the amount of 4% (four percent) of profit after tax of previous fiscal year. In 2016 PTPN VII has allocated fund in the amount of Rp7,41 billion for partnership program and Rp1,13 billion for community development program.
Pada tahun 2015 PTPN VII mengeluarkan biaya total sebesar Rp11,79 miliar untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan CSRnya.
In 2015 PTPN VII published total cost amounted to Rp11.79 billion for implementation of its CSR activities
94
Pemberdayaan Masyarakat Community Development
Program Kemitraan (G4-EC7)(G4-EC8) Partnership Program (G4-EC7)(G4-EC8)
Program kemitraan diwujudkan melalui PTPN 7 Peduli Kemitraan. Program kemitraan yang dilaksanakan PTPN VII berpegang pada beberapa kebijakan, yaitu: 1. Program Kemitraan difokuskan pada pemberian pinjaman modal kerja/ pemberdayaan usaha kecil, khususnya pada kegiatan sektor Industri, Perdagangan, Perikanan, Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Jasa dan usaha lainnya baik secara sendiri maupun kelompok (Pola Clustering). 2. Fokus pada pola cluster-cluster UKM terutama di Sektor Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Perkebunan. 3. Pembentukan Desa-Desa Binaan di sekitar Unit Usaha sehingga akan menjadi pagar sosial bagi Unit Usaha. 4. Pemetaan Kebutuhan Stakeholder. 5. Program Sinergi BUMN dalam hal kerjasama penyaluran Program Kemitraan untuk Petani Tebu Rakyat. Partnership program is realized through PTPN 7 Partnership Care. Partnership program held by PTPN VII is referred to several policies, including: 1. Partnership program focuses on granting of work capital loan/small enterprise empowerment, specifically at Industrial, Trading, Fishery, Plantation, Agriculture, Service and other business sectors either independently or in group (Clustering Pattern). 2. Focusing on SMEclusters pattern specifically in Agriculture, Husbandry, Fishery, and Plantation Sectors. 3. Forming Fostered Villages in the vicinity of Business Unit which it will become social fence for Business Units. 4. Mapping of Stakeholders’ Needs. 5. SOE Synergy Program in context of cooperation of Partnership Program distribution for Community sugarcane farmers.
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
95
Program kemitraan diwujudkan dalam bentuk pinjaman dan pembinaan/hibah. Pada tahun 2016, telah dilaksanakan penyaluran pinjaman kepada 1.000 Mitra Binaan terdiri atas 930 UKM/Koperasi dan 70 Usaha Mikro dengan nilai penyaluran sebesar Rp7.410.500.000,00. Total Mitra Binaan sampai dengan tahun 2016 berjumlah 12.453 MB, dengan total penyaluran dana sebesar Rp107.442.820.083,00.
In 2016, the Company had carried out loan distribution to 1,000 Fostered Partners comprising of 930 SME/ Cooperative and 70 Micro Business with total distribution by Rp7,410,500,000.00. Total Fostered Partners up to 2016 was 12,453 FP, with total distribution fund Rp107,442,820,083.00
Penyaluran dana PK tahun 2016 dialokasikan untuk tujuh sektor yaitu industri, perdagangan, perikanan, perkebunan, pertanian, peternakan, dan jasa. PTPN VII juga melakukan pembinaan melalui kegiatan promosi dan pemasaran produk-produk MB dalam Bandar Lampung Expo dan South Sumatera Expo di Palembang dengan dana pembinaan sebesar Rp33.583.000,00.
The distribution of Partnership Program in 2016 was allocated to seven sectors i.e. industry, trading, fishery, plantation, agriculture, animal husbandry, and services. PTPN VII also performed a fostering through promotion and marketing of the FP’s products in Bandar Lampung Expo and South Sumatera Expo in Palembang with total fostering fund by Rp33,583,000.00.
PTPN VII juga melaksanakan program pembinaan berupa Pelatihan Manajamen Usaha Kecil yang bertujuan menambah wawasan dan pengetahuan Mitra Binaan.
PTPN VII also carries out development program in form of Small Enterprise Management Training which aims to add FP’s insight and knowledge
Kerjasama Penyaluran Program Kemitraan
Collaboration of Partnership Program Distribution Untuk mengoptimalkan pelaksanaan Program Kemitraan, pada periode tahun 2015/2016, PKBL PTPN VII telah melaksanakan kerjasama penyaluran dana Program Kemitraan melalui program sinergi BUMN dengan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. Penyaluran dana program sinergi ditujukan untuk Petani Tebu Rakyat di Distrik Bungamayang dengan nilai kerjasama sebesar Rp10.000.861.200,00. Dana Program Sinergi digunakan untuk pengadaan pupuk TSP dan KCl dengan jangka waktu kerjasama selama 2 tahun, yang diperuntukkan bagi 144 kelompok tani. Dalam pelaksanaan kerjasama tersebut, PTPN VII bertindak sebagai avalis.
To optimizing the implementation of Partnership Program, in period of 2015/2016, PTPN VII PCDP has carried out cooperation in term of fund distribution for Partnership Program through synergy program of SOE with PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. The fund distribution of synergy program was aimed to Community Sugarcane Farmers in Bungamayang District with total cooperation value by Rp10,000,861,200.00. The Synergy Program fund was used for the procurement of TSP and KCl fertilizer with the duration of the cooperation for 2 years, addressed to 1444 farmer groups. During the implementation of the cooperation, PTPN VII was acted as an avalist.
Sampai dengan 31 Desember 2016 dana yang diterima dari PT Aneka Tambang (Persero) Tbk sebesar Rp3.999.845.020,00, dan telah disalurkan kepada Petani Tebu Rakyat Distrik Bungamayang sebesar Rp3.999.845.020,00.
Up to 31 December 2016 the fund received from PT Aneka Tambang (Persero)Tbk was amounting to Rp3,999,845,020.00, and has been distributed to Community Sugarcane Farmers of Bungamayang District by Rp3,999,845,020.00
Selain kerjasama dengan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, PKBL PTPN VII juga melaksanakan kerjasama program sinergi BUMN dengan PT BNI (Persero) Tbk. Penyaluran dana program sinergi ditujukan untuk Petani Tebu Rakyat di Distrik Bungamayang masa tanam 2016/2017, dengan nilai kerjasama sebesar Rp16.596.360,00, yang diperuntukkan bagi 339 petani.
Besides establishing cooperation with PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, PTPN VII PCDP also established cooperation of SOE synergy program with PT BNI (Persero) Tbk. The fund distribution of synergy program was addressed to Community Sugarcane Farmers in Bungamayang District for planting period 2016/2017, with total cooperation value by Rp16,596,360.00., which was aimed to 339 farmers.
Sampai dengan 31 Desember 2016 dana yang diterima dari PT BNI (Persero) Tbk sebesar Rp16.596.360.000,00, dan telah disalurkan kepada Petani Tebu Rakyat Distrik Bungamayang sebesar Rp9.562.500.000,00.
Up to 31 December 2016 fund received from PT BNI (Persero) Tbk was amounting to Rp16,596,360,000.00., and has been distributed to Community Sugarcane Farmers at Bungamayang District by Rp9,562,500.000.00.
96
Pemberdayaan Masyarakat Community Development
Program Bina Lingkungan [G4-EC7, G4-EC8] Community Development Program [G4-EC7, G4-EC8]
Program Bina Lingkungan (BL) bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah kerja Perusahaan. Program Bina Lingkungan diwujudkan dalam bentuk: 1. PTPN 7 Peduli Bencana Alam 2. PTPN 7 Peduli Pendidikan 3. PTPN 7 Peduli Kesehatan 4. PTPN 7 Peduli Pembangunan 5. PTPN 7 Peduli Keagamaan 6. PTPN 7 Peduli Lingkungan Alam Community Development Program is aimed to improve community welfare in the vicinity of Company’s working area. This program is realized in form of: 1. PTPN 7 Natural Disaster Care 2. PTPN 7 Education Care 3. PTPN 7 Health Care 4. PTPN 7 Development Care 5. PTPN 7 Religious Care 6. PTPN 7 Nature Care Alokasi penyaluran terbesar tahun 2016 ditujukan untuk bantuan pengentasan kemiskinan, disusul bantuan pendidikan dan pelatihan. Realisasi penyaluran dana Program Bina Lingkungan tahun 2016 sebesar Rp1,13 miliar. Kumulatif penyaluran dana program BL sejak tahun 2000 sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar Rp46.556.819.925,00.
Largest distribution allocation in 2016 was aimed to poverty alleviation, followed by education and training aids. The realization of fund distribution for Community Development Program in 2016 was amounting to Rp1.13 billion. The cumulative of fund distribution of CDP since 2000 up to 31 December 2016 was amounting to Rp46,556,819,925.00.
Program PTPN 7 Peduli Pendidikan antara lain diwujudkan dalam bentuk beasiswa, bantuan buku bacaan sekolah, kunjungan lapangan pelajar/mahasiswa ke unit kerja, bimbingan dan fasilitas penelitian mahasiswa. PTPN VII juga berperan dalam Program Siswa Mengenal Nusantara yang digagas Kementerian BUMN, serta berpartisipasi dalam pemberian bantuan peralatan laboratorium kepada 17 SMK.
PTPN 7 Education Care, among others, is realized in form of scholarship, books aid, donations for orphans, and student field visit to working unit, counseling and facilitating student research, as well as learning facilities. PTPN VII also takes part in Student Learns Nusantara Program initiated by Ministry of SOE, as well as participated in granting of laboratory equipment aid to 17 Vocational Schools.
Program PTPN 7 Peduli Pendidikan juga diwujudkan dalam bentuk pelatihan siswa SMK Pertanian tentang Teknik dan Manajemen Perkebunan Kelapa Sawit pada 28 – 29 November 2016. Pelatihan yang berlangsung di Unit Kebun Kelapa Sawit Rejosari PTPN VII ini diikuti oleh siswa SMK yang berasal dari Lampung Selatan, Lampung Barat, Pesawaran, Tulangbawang Barat, Way Kanan, dan Mesuji.
PTPN 7 Education Care program is also realized in the form of Vocational Student Training on Technique and Management of Oil Palm Plantation on 28 - 29 November 2016. The training that took place at Rejosari Palm Oil Plantation Unit PTPN VII was followed by students of SMK originating from Lampung Selatan, Lampung West, Pesawaran, Tulangbawang Barat, Right Way, and Mesuji.
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
97
Melalui Yayasan Pendidikan PG Bungamayang yang didirikan sejak tahun 1986, Perusahaan membantu meningkatkan dunia pendidikan dengan mendirikan sekolah/fasilitas belajar mulai dari Paud hingga SMP. Yayasan juga menyediakan sekolah gratis bagi masyarakat yang tidak mampu. Selain itu, Yayasan juga menyediakan beasiswa bagi siswa berprestasi, membantu biaya operasional pendidikan (TK, SD, SMP) sebesar Rp250 juta tiap tahun, melaksanakan pemeliharaan fasilitas pendidikan berupa gedung dan perumahan guru, dan mengadakan kerjasama dengan dinas pendidikan kabupaten untuk penyediaan guru pengajar.
Through SM Bungamayang Education Foundation established since 1986, Company helps improving education world by establishing learning school/facilities started from Early Childhood Education up to Junior High School.. Moreover, Foundation provided scholarship for student with excellent achievement, helped education operational cost (Kindergarten, Elementary School, Junior High School) amounted to Rp250 million every year, carried out maintenance on education facilities such as building and teacher’s house, and established cooperation with District Education Department to provide teachers.
Program PTPN 7 Peduli Pembangunan diwujudkan dalam bentuk perbaikan sektor sarana dan prasarana umum sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar unit kerja wilayah PTPN VII. Program PTPN 7 Peduli Pembangunan diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut: • Perbaikan jalan di kampung Cimaris, Kecamatan Bangun Rejo, Kabupaten Lampung Tengah. • Perbaikan jalan Bernah – Kalicinta yang dilaksanakan oleh Distrik Bungamayang. • Pembuatan 4 unit sumur bor di Desa Gunung Megang Dalam dan Desa Bangunsari, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim.
The program of PTPN 7 Development Careis realized in the form of improvement of public facilities and infrastructure sector in accordance with the needs of the community around the work unit of PTPN VII. PTPN 7 Development Careprogram is realized in the following forms: • Improvement of roads in the village of Cimaris, District Bangun Rejo, Central Lampung District. • Repair of Bernah Street - Kalicinta conducted by Bungamayang District. • Creation of 4 well units in Gunung Megang Dalam Village and Bangunsari Village, Gunung Megang District, Muara Enim Regency.
Program PTPN 7 Peduli Kesehatan diwujudkan dalam bentuk kegiatan donor darah secara rutin. Untuk ketiga kalinya PTPN VII menerima penghargaan sebagai Kelompok Donor Terbaik kategori Instansi BUMN dari Unit Transfusi Darah pembina Provinsi Lampung. PTPN VII juga aktif melakukan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat sekitar unit kerja, mengadakan lomba bayi sehat sekaligus memberikan edukasi yang lebih baik kepada para ibu tentang selukbeluk perawatan tumbuh-kembang anak, mengadakan pemeriksaan dan pengobatan umum.
PTPN 7 Health Care Program is manifested in form of routine blood donor activities. For the third times PTPN VII received award as The Best Donor Group category SOE Institution from Blood Transfusion Unit Province of Lampung. PTPN VII also actively conducted health education to community surrounding working unit, held healthy baby contest and provided better education to mothers regarding child development, held public examination and medication.
Kegiatan lain dalam membantu masyarakat yang tidak mampu diaksanakan dalam kegiatan pasar murah gula bersama Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan untuk masyarakat wilayah Desa Karang Anyar, Kecamatan Jati Agung danDesa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, selanjutnya kegiatan bersama Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang untuk masyarakat wilayah Kampung Tri Tunggal Jaya, Kecamatan Banjar Agung, Kampung Tri Makmur Jaya, Kecamatan Menggala Timur, Kampung Balai Murni Jaya, Kecamatan Banjar Baru. Sedangkan untuk wilayah Sumatera Selatan pelaksanaan kegiatan pasar murah dilaksanakan bekerjasama dengan Pemerintah Kota Palembang masingmasing diwilayah Kecamatan Ilir Barat II, Halaman Kantor Gubernur Sumatera Selatan, Halaman Sepak Bola SMA PGRI VII, Kecamatan Sako Kenten dan Kertapati/Plaju.
Other activities in assisting underprivileged was held in form of low cost sugar market together with South Lampung District Government for Karanganyar village, JatiAgung sub district and Pasuruan village, Penengahan sub district, hereafter activities with Tulang Bawang District government for community of Tri Tunggal jaya village, BanjarAgung sub district, Tri Makmur Jaya village, Menggala Timur sub district, Balai Murni Jaya village, BanjarBaru sub district. Where as for South Sumatera sub district the implementation of low cost market was held in cooperation with Palembang city government repectively in Ilir Barat II sub district, South Sumatera Governor Office yard, High School PGRI II football yard, Sako Kenten and Kertapati/Plaju sub district.
98
Pemberdayaan Masyarakat Community Development
PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT [G4-EC7, G4-EC8, G4-SO1] COMMUNITY DEVELOPMENT PROGRAM [G4-EC7, G4-EC8, G4-SO1] Perusahaan bersama dengan Distrik dan unit-unit kerjanya telah melaksanakan program pengembangan masyarakat secara berkelanjutan dengan tetap memperhatikan keanekaragaman hayati. Di wilayah distrik Bungamayang, prioritas program ditujukan pada kelompok masyarakat yang rentan terhadap masalah sosial, yaitu petani penggarap/buruh tani, dan masyarakat yang tidak mempunyai pekerjaan tetap. Dari hasil mapping/pemetaan di lingkungan masyarakat setempat, Distrik Bungamayang melaksanakan rencana strategis sebagai berikut: Company together with its Districts and working units has carried out community development program sustainably by remaining paying attention on biodiversity. In Bungamayang district, program priority is aimed to community who susceptible on social issues, such as peasants, sharecroppers, and people who does not have permanent job. From mapping result in local community, Bungamayang District carried out strategic plan as follow:
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
99
1. Bidang Usaha Tani • Pembinaan kepada petani dengan membentuk Kelompok Tani Tebu Rakyat. • Mengirim petani Tebu Rakyat untuk studi banding ke pulau jawa dalam hal peningkatan produktivitas. 2. Penyediaan lapangan kerja 3. Pembinaan melalui pemberian kegiatan pelatihan yang bersifat meningkatkan keterampilan usaha dan menciptakan peluang kerja dan usaha. 4. Bantuan untuk masyarakat sekitar seperti sumur bor pembuatan, saluran air dengan memperbaiki jembatan di sekitar desa-desa penyangga sebagai upaya pelestarian air dan membuka akses jalan sebagai sarana pendukung untuk meningkatkan perekonomian serta kehidupan sosial. 5. Melakukan pembinaan dan monitoring pelaksanaan kegiatan kepada masyarakat penerima bantuan modal usaha secara berkesinambungan. 6. Pemberian tambahan bantuan modal usaha sebagai pemicu untuk pengembangan usaha yang sudah berjalan.
1. Agriculture • Farmers development by establishing Community Sugarcane Farmers Group • Send Community Sugarcane farmers for comparative study to Java island to improve productivity 2. Employments provision 3. Skill development through training activities to enhance business skill and creates work and business opportunity
Melalui program pengembangan masyarakat, distrik Bungamayang membantu meningkatkan kemandirian masyarakat sekitar dengan memberikan penyuluhan dan pinjaman dana untuk mengembangkan usaha bidang pertanian dan peternakan seperti pengelolaan Budidaya Lele, Apotik Hidup dan Sayur Mayur. Perusahaan juga telah memberikan bantuan berupa pinjaman kepada setiap kelompok usaha (bengkel sepeda motor, wartel, balai pengobatan dan foto copy) sehingga dapat meningkatkan tata ekonomi masyarakat sekitar perusahaan dengan munculnya usaha baru dan berdirinya toko-toko baru disekitar perusahaan.
Through community development program, Bungamayang District has helped increasing community autonomy by providing counseling and fund loan to develop agriculture and husbandry business such as management of Catfish, Natural Pharmacological Remedies and Vegetables. Company has also provided aids in form of loan to every business group (motorcycle workshop, telecommunication shop, medication center and photocopy) so it can improve community economic by generating new business and establishes new shops in the vicinity of the company.
4. Aid for surrounding community such as making of artesian wells, drains by repairing bridge in the vicinity of supporting villages as an attempt of water reservoir and open road access as supporting facilities to improve social economic and life. 5. Developing community as receiver of capital loan and monitoring activities execution sustainably. 6. Granting of additional loan capital as a trigger for ongoing business development.
MENINGKATKAN KEAMANAN PRODUK DAN LAYANAN IMPROVE PRODUCT AND SERVICE SECURITY
Laporan Keberlanjutan 2016 Sustainability Report
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
101
TANGGUNG JAWAB ATAS PRODUK DAN PELANGGAN
RESPONSIBILITY FOR PRODUCT AND CUSTOMER Pelanggan merupakan stakeholder yang sangat penting bagi perusahaan. Pelanggan utama PTPN VII adalah para trader dengan mekanisme penyampaian produk dan layanan utama mulai dari PTPN VII – Trader – Broker/Pabrikan – End User. Untuk dapat memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan, PTPN VII memiliki persyaratan dan ekspektasi atas produk utama, layanan pendukung pelanggan dan operasi, yaitu tepat mutu, tepat jumlah, administrasi penjualan bisa selesai dengan tepat waktu. Selama periode pelaporan, tidak ada produk PTPN VII yang terkena sanksi larangan diperjualbelikan ataupun harus ditarik dari peredaran. (G4-PR6) Customers are very important stakeholders for company. PTPN VII’s main customers are traders with mechanism of product delivery and major service start from PTPN VII – Trader – Broker/Manufactured – End User. To be able to fulfill customers’ expectation and satisfaction, PTPN VII has requirements and expectation on its major products, customer support service and operation, namely right in quality, right in quantity and sales administration can be completed right in time. During reporting period, there was no PTPN VII’s product that suffered a traded prohibition sanction or should be with drawn from distribution. (G4-PR6)
Fokus pada pelanggan menjadi salah satu perspektif pada penilaian KPI PTPN VII. Pada tahun 2016 pencapaian KPI untuk perspektif fokus pada pelanggan sebesar 105% dari target KPI, sejalan dengan pencapaian tingkat kepuasan pelanggan dan indeks loyalitas pelanggan yang berada di atas target. (G4-PR5)
Focus on customer becomes one of PTPN VII KPI assessment. In 2016 KPI achievement for perspective focused on customers was achieved 105% from KPI target, in line with achieving customer satisfaction levels and customer loyalty indexes that were above the target. (G4-PR5)
PTPN VII berkomitmen untuk meningkatkan sistem kerja dan kualitas pelayanannya kepada pelanggan.Selama periode pelaporan tidak terjadi pelanggaran terhadap ketentuan kontrak penjualan semua produk komoditas PTPN VII, tidak terjadi pelanggaran berupa penyebaran identitas pelanggan sesuai kontrak, tidak terjadi penghilangan datadata pelanggan yang telah tercatat pada sistem identifikasi pelanggan PTPN VII, tidak terjadi pelanggaran yang terjadi melalui media iklan, program promosi maupun sebagai sponsor. (G4-PR4) (G4-PR7) (G4-PR8)
PTPN VII commits to improve its working system and service quality to customer. During reporting period there was no violation occurred to sales contract provision of all PTPN VII commodity products, there was no violation in form of customer’s identity distribution based on contract, there was no customer’s data removal that has been recorded on PTPN VII customer identification system; there was no violation on advertiser media, promotion program or sponsor. (G4-PR4) (G4-PR7) (G4-PR8)
102
Meningkatkan Keamanan Produk dan Layanan Improve Product and Service Security
Menjaga Mutu Produk (G4-PR2) (G4-PR3)(G4-PR4) Maintaining Product Quality (G4-PR2) (G4-PR3)(G4-PR4) PTPN VII berupaya untuk menjaga mutu produk dengan meningkatkan quality assurance pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu di seluruh komoditas. Hal ini dimaksudkan agar pelanggan mendapatkan produk dengan kualitas yang terjamin sehingga dapat mengeliminir keluhan maupun klaim pelanggan setelah produk diterima.
PTPN VII strives to maintain product quality by improving quality assurance on implementation of Quality Management System in all commodities. This is intended in order the customer receives product with guaranteed quality so it could eliminate complaint or claim from customer after the product received.
Untuk memastikan kesesuaian kualitas produk sesuai dengan kontrak, PTPN VII memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai mutu komoditas perusahaan pada saat penyerahan barang dengan terlebih dahulu melakukanan alias bersama yang dilakukan oleh surveyor independen, sehingga tidak ada hal-hal yang disembunyikan untuk mengelabui pelanggan. Demikian pula, kuantitas produk yang akan diserahkan juga dipersiapkan dengan benar mengacu kepada ketentuan yang tercantum dalam kontrak penjualan.
To ensure the product’s quality suitability accordance to the contract, PTPN VII provides correct, clear and honest information regarding the quality of company’s commodity during the goods submission by previously performs joint analysis carried out by independent surveyor, thus there is nothing to hide to deceive the customer. Likewise, the product quality that will be submitted is also prepared properly referring to provision listed on the sales contract.
Seluruh produk karet, gula, dan teh PTPN VII telah dilengkapi dengan sertifikat SNI (Standar Nasional Indonesia). Khusus untuk produk gula, pada setiap karung gula kristal putih (GKP) yang dikeluarkan Pabrik Gula Bungamayang dan Pabrik Gula Cintamanis PTPN VII tertera label SNI. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan jaminan mutu dan perlindungan bagi masyarakat atas beredarnya produk GKP. Adanya label ini juga memberikan jaminan kualitas dan kepastian hukum bagi pelaku usaha yang melakukan kegiatan distribusi dan peredaran GKP, serta mempermudah penelusuran kembali dari kemungkinan terjadinya penyimpangan dan peredaran GKP. Untuk menerakan label SNI, pabrik gula harus memiliki Sertifikat Produk Pengguna Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT SNI) dan sebagai prasyarat harus menerapkan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 atau Sistem Manajemen Keamanan Pangan (SMKP) ISO 22.000:2009 atau Sistem Manajemen Keamanan Pangan (SMKP) ISO 01-452-1998 HACCP. Selain dilengkapi dengan sertifikat SNI, produk teh PTPN VII juga dilengkapi dengan izin Dinas Kesehatan sehingga memberikan jaminan kualitas dan keamanan bagi konsumen.
All PTPN VII’s rubber, sugar and tea products has been completed with SNI certification. Particularly for sugar product, on every white crystal sugar’s sack produced by SM Bungamayang and SM Cintamanis has been printed SNI label. This is intended to provide quality assurance and protection for community on WCS product. This label also gives quality assurance and legal certainty for business actors who conduct their distribution activity on WCS product, as well as facilitate retrace of possibility of violation and WCS distribution. To apply SNI label, sugar mill needs to have Product Certificate for SNI Sign User and as precondition it needs to apply Quality Management System ISO 9001:2008 or Food Security Management Standard ISO 22.000-2009 or Food Security Management Standard ISO 01-452-1998 HACCP. Beside completed with SNI certificate, PTPN VII’s tea products is also completed with Health Department license so it provides quality assurance and security for customers.
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
103
Sebagai wujud implementasi Sistem Manajemen Terpadu PTPN VII (SMTN7), PTPN VII telah mendapatkan sertifikat Sistem Manajemen secara terintegrasi (satu sertifikat untuk beberapa Unit Kerja) Sertifikat terintegrasi tersebut untuk implementasi Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2004) dan Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2008) dengan lingkup sertifikasi Kantor Direksi, Kantor Distrik, Unit Komoditas Gula, Unit Komoditas Karet dan Unit Komoditas Teh. Sesuai Peraturan Menteri Pertanian nomor 11/ Permentan/OT.140/3/2015, maka tahun 2015 PTPN VII telah mendaftarkan 3 unit komoditas kelapa sawit untuk proses sertifikasi ISPO, meliputi Unit Bekri, Betung dan Sungai Lengi. Dua Unit sedang dalam proses verifikasi berkas untuk proses rekomendasi penerbitan sertifikat, 1 Unit (Bekri) telah mendapatkan sertifikat.
As manifestation of Integrated Management System of PTPN VII (IMSN7) implementation, PTPN VII has received Management System certificate integrally (one certificate for several Working Units). This integrated certificate is to implement Quality Management System (ISO 9001:2004) and Environment Management System (ISO 14001:2008) with certification scope Head Office, District Office, Sugar Commodity Unit, Rubber Commodity Unit and Tea Commodity Unit. According to Minister of Agriculture Regulation number 11/Permentan/OT.140/3/2015, then in 2015 PTPN VII has registered 3 oil palm commodity units for ISPO certification process, involving Bekri Unit, Betung Unit and Sungai Lengi Unit. Two Unit is currently in verification process of its documents for certificate issuance recommendation process. 1 unit (Bekri) has received certificate.
Khusus untuk teh, dalam upaya menciptakan produk yang memenuhi kriteria food grade, PTPN VII menerapkan teknologi dengan memperhatikan prinsip-prinsip hygieni yang didukung oleh peralatan full automatic processing. PTPN VII juga mendatangkan konsultan produk berpengalaman dari India sehingga mutu produk tetap terjaga dan bisa memenuhi selera dan kepuasan pelanggan.
Specifically for tea, in an effort to create a product that meet the food grade criteria, PTPN VII applies technology by noticing hygienic principles supported by full automatic processing. PTPN VII has also invited experienced product consultant from India hence the product quality can be maintained and able to meet customers’ taste and satisfaction.
Layanan Pengaduan (G4-PR8) Complaint Service (G4-PR8)
PTPN VII senantiasa berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan termasuk di dalamnya pelayanan pengaduan (klaim). Perusahaan menggunakan mekanisme pelayanan pengaduan pelanggan dengan menyediakan media untuk penyampaian pengaduan dari pelanggan yaitu melalui media telpon dan Fax di nomor 0721-705665/0721707353, serta email
[email protected]. Pengaduan atau keluhan melalui telpon diselesaikan paling lambat 2 hari. Pengaduan atau keluhan melalui surat diselesaikan paling lambat 2 bulan sesuai permasalahan. PTPN VII selalu mengevaluasi permasalahan pengaduan pelanggan dan memberikan solusi terbaik untuk kedua belah pihak.
PTPN VII strives to always aware in consumer services, one of them are by providing buyer complaint (claim) media. The Company uses customer complaints service mechanisms by providing media for the delivery of complaints from customers are phone and fax at 0721-705665/0721-707353, email
[email protected]. Complaint by phone will be settled approximately 2 days. Complaint or claim by letter will be settled approximately 2 months based on the issues. PTPN VII always evaluates the customer complaint issues and provides the best solution for both parties.
Selama tahun 2016 terdapat 9 pengaduan, lebih rendah dibandingkan jumlah pengaduan tahun 2015 yang mencapai 11 klaim. Pengaduan tahun 2016 terdiriatas 8 pengaduan produk karet dan 1 pengaduan produk teh.
During 2016 there were 9 complaints, lower compared to total grievances in 2015 that reached 11 claims. The grievances in 2016 comprised of 8 rubber product claims and 1 tea complaint.
104
Meningkatkan Keamanan Produk dan Layanan Improve Product and Service Security
Temu Pelanggan (G4-PR8) Customer Gathering (G4-PR8)
Untuk menjaga hubungan harmonis dengan pelanggan, PTPN VII secara rutin menyelenggarakan acara Temu Pelanggan, di antaranya melalui program kunjungan pembeli ke beberapa unit usaha. Pada tahun 2016 terdapat satu kali kunjungan dari pembeli ke PT Perkebunan Nusantara VII. Kunjungan istimewa ini dilakukan oleh Vitra Commodities sebagai salah satu pelanggan utama. Pada Desember 2016, kunjungan ini dilakukan dengan mengunjungi Unit Way Berulu sebagai satu-satunya pabrik karet di Indonesia yang memproduksi komoditi karet dengan grade SIR 3 L.
To maintain a harmonious relationship with customers, PTPN VII routinely holds a Customer Gathering, among other by customers visiting program to several business units. In 2016, there was one visit from buyer namely Vitra Commodities as one of major customer. In December 2016, this company visited Way Berulu Unit as the only one rubber factory in Indonesia producing rubber commodity with grade SIR 3 L.
Survei Tingkat Kepuasan Pelanggan (G4-PR5) Customer Satisfaction Level Survey (G4-PR5)
PTPN VII menyediakan fasilitas berupa website, email, dan kontak langsung kepada Bagian Logistik dan Pemasaran yang dapat digunakan oleh pelanggan untuk memberikan umpan balik tentang produk utama yang dihasilkan oleh PTPN VII. Selainitu, PTPN VII juga melakukan survey kepuasan dan keterikatan pelanggan untuk mengetahui keinginan pelanggan atas produk yang dihasilkan.
PTPN VII provides facility in the form of website, email, and direct contact to Logistic and Marketing Division that can be used by the customer to earn a feed back regarding main products produced by PTPN VII. In addition PTPN VII also performs customer satisfaction and loyalty survey to learn customer desire on its products.
Berdasarkan hasil survey tahun 2016, tingkat kepuasan komoditi karet, berada pada level “Sangat Puas” dan komoditi kelapa sawit, tebu, teh berada pada level “Puas”. Faktor-faktor yang perlu ditingkatkan untuk komoditi karet dan kelapa sawit adalah pelayanan DO baik di unit maupun di IPMG, untuk komoditi tebu mempercepat pelayanan muat di Pabrik Gula dan untuk komoditi teh melakukan temu pelanggan ke pabrik dalam rangka evaluasi proses pengolahan sebagai upaya meningkatkan mutu produk.
Based on the result of 2016 survey, the rubber, oil palm, tea commodity satisfaction level were at level “Very Satisfied” and sugarcane commodity was at level “Satisfied”. Factors need to be improved for the oil palm commodity were DO service both in business unit and in OGHI (Oil and Gas Hoarding Installation), for sugar cane commodity was by accelerating loading service in business unit and for rubber and tea commodity was by conducting customers gathering at the factory in order to evaluate processing process to improve the quality product.
a. Survei Loyalitas Pelanggan
Customer Loyalty Survey
Skor/Score
Komoditi Commodity
2013
2014
2015
2016
Hasil Result
Karet
Rubber
93
95
95
96
Sangat Loyal/Very Loyal
Kelapa Sawit
Oil Palm
83
90
90
89
Sangat Loyal/Very Loyal
Tebu
Sugar Cane
93
86
86
86
Sangat Loyal/Very Loyal
Teh
Tea
90
92
92
89
Sangat Loyal/Very Loyal
Rata-rata
Average
88
91
91
90
Sangat Loyal/Very Loyal
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
100 95 Karet Kelapa Sawit Tebu Teh Rerata
90 85 80 75
2013
2014
2015
2016
b. Survei Kepuasan Pelanggan
Customer Satisfaction Survey
Skor/Score
Komoditi Commodity
2013
2014
2015
2016
Hasil Result
Karet
Rubber
87
88
89
85
Sangat Loyal/Very Loyal
Kelapa Sawit
Oil Palm
76
80
80
80
Puas/Satisfied
Tebu
Sugar Cane
68
73
80
72
Puas/Satisfied
Teh
Tea
77
83
79
83
Puas/Satisfied
Rata-rata
Average
78
82
83
81
Sangat Loyal/Very Loyal
95 90 85
Karet Kelapa Sawit Tebu Teh Rerata
80 75 70 65
2013
2014
2015
2016
105
106
Meningkatkan Keamanan Produk dan Layanan Improve Product and Service Security
Berdasarkan masukan yang diperoleh dari hasil survei kepuasan pelanggan tahun 2016, PTPN VII berupaya menindak lanjuti dan merealisasikan beberapa faktor yang perlu ditingkatkan, yaitu: • Melaksanakan penjualan sesuai dengan pencapaian produksi sehingga tidak terdapat keterlambatan atas penyerahan barang dikarenakan tidak ada barang • Melakukan koordinasi dengan bagian terkait untuk menyelesaikan complain dengan tepat waktu • Meningkatkan koordinasi dengan Bagian Teknik dan Pengolahan agar estimasi produksi tercapai sehingga jadwal pelayanan ke pembeli tidak mundur dan tidak menyebabkan antrian pelayanan barang • Berkoordinasi dengan bagian terkait untuk menindaklanjuti pembuatan sertifikasi halal dan ijin dari BPOM untuk produk pangan PTPN VII sehingga PTPN VII memiliki spesifikasi yang pelanggan butuhkan • Kunjungan rutin oleh pembeli ke pabrik dalam rangka evaluasi proses pengolahannya sebagai upaya meningkatkan mutu produk PTPN VII dan menghindari klaim pembeli.
Based on input derived from 2016 customer satisfaction survey result, PTPN VII strived to follow up and realized several factors need to be improve namely: • Implementing sales pursuant to production achievement so there was no tardiness during goods distribution for unavailable goods. • Performing coordination with related part to settle company timely • Improving coordination with Technical and Processing division in order production estimation can be achieved so delivery schedule to buyer can not be postpone and not causing queue on delivery. • Coordinating with related division to follow up processing of halal certification and permit from BPOM for PTPN VII food product so PTPN VII has specification required by customer. • Routine visit by buyer to mill for evaluation process as an attempt to improve PTPN VII product and avoid buyer’s claims.
MENJALIN HUBUNGAN HARMONIS DENGAN KARYAWAN ESTABLISHING A HARMONIOUS RELATIONSHIP WITH EMPLOYEES
Laporan Keberlanjutan 2016 Sustainability Report
108
Menjalin Hubungan Harmonis dengan Karyawan Establishing Hamonious Relationship with Employee
PTPN VII memandang bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset yang sangat berharga yang menentukan keberhasilan perusahaan. Oleh sebab itu, PTPN VII mengutamakan hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara karyawan dan Perusahaan yang sekaligus merupakan wadah terciptanya ketenangan berusaha dan ketenangan bekerja sesuai dengan asas Hubungan Industrial. Ketenangan berusaha bagi Perusahaan dan ketenangan bekerja bagi karyawan, hanya dapat dicapai apabila masing-masing pihak memahami serta menghayati hak dan kewajiban masing-masing, yang pada akhirnya akan menumbuhkan rasa saling mengerti, saling menghargai, saling menghormati, saling mempercayai dalam iklim kerjasama yang baik dan hubungan kerja yang harmonis. PTPN VII considers that Human Resources (HR) is a very valuable asset who determining the company’s success. Therefore, PTPN VII prioritizes on harmonious, congenial and balance between Employee and Company which is also a media for the creation of tranquility in business and working pursuant to Industrial Relationship. Tranquility in business for Company and tranquility in working for Employee, can only be achieved if each party understands and to live each rights and obligation, which eventually will grow mutual understanding, mutual respect, mutual trust in a good cooperation climate and a harmonious working relationship.
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
109
Profil Tenaga Kerja Labor Profile
Jumlah karyawan PTPN VII tahun 2016 mencapai 16.599 orang, terdiri dari karyawan tetap sebanyak 11.001 orang, karyawan tidak tetap sebanyak 5.598 orang.
Number of PTPN VII employee in 2016 reached 16,599 employees consisting of permanent employees 11,001 employees, temporary worker by 5,598 employees.
Komposisi karyawan tetap PTPN VII tahun 2016 berdasarkan level jabatan di bawah Direksi terdiri dari 4 orang atau 0,04% merupakan Manajer Atas, 39 orang atau 0,35% merupakan Manajer Menengah Atas, 110 orang atau 1% merupakan Manajer Menengah Madya, 521 orang atau 4,74% merupakan Manajer Menengah Pratama, 10.327 orang atau 93,87% merupakan karyawan golongan I-II.
The composition of PTPN VII permanent employee in 2016 based on position level under Director comprised of 4 people or 0.04% Top Manager, 39 people or 0.35% Top Middle Manager, 110 people or 1% Middle Manager, 521 people or 4.74% First Middle Manager, 10,327 people or 93.87% I-II grade employee.
Tabel Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian Tahun 2013-2016 (G4-LA12)(G4-9)(G4-10) Table of The Composition of Employee Based on Employment Status in 2013-2016 (G4-LA12)(G4-9)(G4-10) Tahun/Year
Uraian Description
2013
2014
2015
2016
Karyawan Tetap
Permanent Employee
13.213
12.615
11.703
11.001
Karyawan Tidak Tetap
Temporary Employee
4.041
3.678
4.654
5.598
Jumlah
Total
17.254
16.293
16.357
16.599
14,000 12,000 10,000 8,000 6,000 4,000 2,000
2013
2014 Karyawan Tetap
2015
2016
Karyawan Tidak Tetap
110
Menjalin Hubungan Harmonis dengan Karyawan Establishing Hamonious Relationship with Employee
Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Level Organisasi dan Jenis Kelamin (G4-LA12)(G4-9)(G4-10) Employee Composition by Organization Level and Gender (G4-LA12)(G4-9)(G4-10) 2013
Uraian Description
L/M
Manajer Atas Top Manager Manajer Menengah Atas Top Middle Manager
Manajer Menengah Madya Senior Middle Manager
Manajer Menengah Pratama Junior Middle Manager Karyawan Golongan I-II I-II Grade Employee Jumlah Karyawan Tetap Total Permanent Employee
2014 P/F
2015
L/M
P/F
L/M
7
-
8
-
4
-
48
4
43
3
42
3
37
2
100
16
100
13
105
15
96
14
497
61
506
50
505
45
481
40
11.548
934
10.978
915
10.173
807
9.541
786
12.198
1.015
11.634
981
10.833
870
10.159
842
Essentially, the Company always gives extensive opportunity to employee regardless his ethnic, religious, gender, age, disability, or other specific circumstances which protected by law and regulation. The Company is also committed to Nine year Compulsory Education and Child Protection by not employing under age children in every business process. Up to late reporting period, the Company has ensured that there were no underage children employees. (G4-HR6)
Tahun/Year
Perempuan Jumlah
2013
Male
Female Total
P/F
-
Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Jenis Kelamin (G4-LA12)(G4-9)(G4-10) Employee Composition by Gender (G4-LA12)(G4-9)(G4-10)
Laki-laki
L/M
5
Pada hakikatnya, Perusahaan senantiasa memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada karyawan tanpa memperhatikan latar belakang etnik, agama, jenis kelamin, usia, cacat tubuh yang dipunyai seseorang, atau keadaan khusus lainnya yang dilindungi oleh peraturan perundangundangan. Perusahaan juga berkomitmen terhadap program Pemerintah Wajib Belajar Sembilan Tahun dan Perlindungan Anak dengan tidak mempekerjakan anak dibawah umur dalam setiap proses bisnis. Hingga akhir periode pelaporan, Perusahaan memastikan bahwa tidak ada karyawan anak atau karyawan di bawah umur. (G4-HR6)
Uraian Description
2016 P/F
2014
2015
2016
12.198
11.634
10.885
10.159
1.015
981
818
842
13.213
12.615
11.703
11.001
Laporan Keberlanjutan 2016
Tahun 2015
Tahun 2016
818
842
10.885
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Related to Company’s business characteristic in plantation agribusiness, PTPN VII needs more employees for maintenance, harvest and post harvest activities in estate and operational employees in mill. Therefore, employees in grade I-II level and temporary employees with background graduated from high school and under high school and male are more dominating the PTPN VII employees’ composition. (G4-HR6)
Tabel Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Jenjang Pendidikan (G4-LA12)(G4-9)(G4-10) Table of Employee Composition by Education Level (G4-LA12)(G4-9)(G4-10) Tahun/Year
Uraian Description
S2
111
10.159
Sehubungan dengan karakteristik usaha Perseroan di bidang agrobisnis perkebunan, PTPN VII lebih banyak membutuhkan karyawan untuk kegiatan pemeliharaan, panen dan pasca panen di kebun serta karyawan operasional di pabrik. Oleh sebab itu, karyawan pada level golongan I-II dan karyawan Tidak Tetap dengan latar pendidikan SMU dan di bawah SMU serta berjenis kelamin laki-laki lebih mendominasi komposisi Pekerja PTPN VII. (G4-HR6)
S3
Sustainability Report
2013
2014
2015
2016
Ph.D
1
1
1
0
Master
30
30
21
33
S1
Bachelor
567
620
590
571
Diploma
Diploma
164
137
111
96
Sub Jumlah
Sub Total
762
788
723
700
SMA
High School
4.073
3.865
3.685
3.521
Di bawah SMA
Under High School
8.378
7.962
7.295
6.780
Jumlah
Total
13.213
12.615
11.703
11.001
Menjalin Hubungan Harmonis dengan Karyawan Establishing Hamonious Relationship with Employee
112
Grafik Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Jenjang Pendidikan (G4-LA12)(G4-9)(G4-10) Graph of Employee Composition by Education Level (G4-LA12)(G4-9)(G4-10) 8.000
7.295
6.780
7.000 6.000
Di bawah SMA
5.000 4.000
3.685
SMA
3.521
Diploma
3.000
S1
2.000
≥ S2
1.000 -
111
590
96
22
2015
571
33
2016
Karyawan Tetap berdasarkan Penempatan [G4-10] Permanent Employees by Work Placement [G4-10] 2013
Uraian Description
L
Kantor Direksi
2014 P
L
2015 P
L
2016 P
L
P
264
81
272
84
275
77
273
61
Distrik Lampung
5.652
270
4.741
222
4.328
206
4.057
175
DIstrik Sumsel
4.830
555
4.095
508
3.435
161
3.261
162
Distrik Bengkulu
1.452
109
1.412
105
1.801
367
1.704
372
Distrik Bungamayang
-
-
534
33
472
33
409
28
Distrik Cintamanis
-
-
580
29
522
26
455
24
12.198
1.015
11.634
981
10.833
870
10.159
842
Jumlah
Total
Perputaran Karyawan [G4-LA1] Employee Turnover [G4-LA1] Dari tahun ke tahun, angka turnover Karyawan PTPN VII relatif rendah. Sepanjang tahun 2016, dari total 766 karyawan yang berhenti menjadi karyawan PTPN VII, sebanyak 642 orang diantaranya berhenti karena memasuki masa pensiun, sedangkan 65 orang mengundurkan diri dengan status pensiun dipercepat/tunda/berhenti dan sisanya sebanyak 59 orang pensiun karena meninggal dunia.
From year to year, the PTPN VII employee turnover number is relatively low. During 2016, there were 766 employees who resign working at PTPN VII with following details 642 employees resigning for entering a pension period, 65 employees early resigning due to accelerated/postponed/ resigned pension and the remaining was 59 employees were deceased.
Tabel Perputaran Karyawan Table of Employees Turnover Uraian Description Karyawan Baru New Employee Karyawan Keluar Employee Leaving Jumlah Total
2013 L
2014 P
L
2015 P
L
2016 P
L
P
770
-
14
-
38
-
58
-
(2)
(2)
(4)
(1)
(6)
(5)
(15)
-
768
(2)
10
(1)
32
(5)
43
-
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
113
Kebebasan Berserikat dan Hubungan Industrial Freedom of Association and Industrial Relationship Sejalan dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja, PTPN VII memberi kebebasan kepada para pekerjanya untuk menjadi anggota Serikat Pekerja tanpa membedakan golongan, jabatan, agama dan suku bangsa. Wadah penyampaian aspirasi karyawan di PTPN VII terakomodasi dalam SPPN VII dengan perwakilan di masing-masing Distrik dan Unit Usaha. SPPN VII berdiri sejak tahun 1999. SPPN VII telah resmi tercatat di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung dengan nomor bukti pencatatan yang telah diperbarui terakhir Nomor 568/312/ IV/43/07/2015 tanggal 30 Juli 2015.
In line with Law Number 21 Year 2000 regarding Labor Union, PTPN VII provides freedom for its employee to become Labor Union member without distinguishing group, position, religion and tribes. Employee aspiration expression media in PTPN VII is accommodated in Plantation Labor Union Nusantara VII (PLUN VII) with representative in each District and Business Unit. PLUN VII established since 1999. PLUN VII has been officially recorded in Bandar Lampung Labor Department with number of recorded last updated Number:
Hubungan Perusahaan dan Serikat Pekerja diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama yang ditandatangani oleh Ketua Umum beserta Sekretaris Jenderal Serikat Pekerja serta Direktur Utama beserta Direktur SDM dan Umum PTPN VII setelah melalui pembahasan dan perundingan yang intensif.
Company and Labor Union Relationship is regulated in Collective Labor Agreement signed by Chairman and Secretary General of Labor Union and President Director as well as HR and General Director of PTPN VII after through intensive discussion and deliberation.
Manajemen PTPN VII dan Serikat Pekerja setiap 2 tahun sekali mengadakan pembahasan dan perundingan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) sehingga dapat disesuaikan dengan perkembangan terkini. PKB yang berlaku saat ini adalah PKB periode 2016-2017. Penandatanganan PKB antara manajemen PTPN VII dan Ketua Umum SPPN VII dilakukan pada tanggal 27 Januari 2016. (G4-HR4)
PTPN VII management and Labor Union every two years holds discussion and meeting of Collective Labor Agreement (CLA) in order to be adjusted with latest development. Current applicable CLA is CLA period 2016 – 2017. The signing of CLA between PTPN VII management and Chairman of LUPN VII was conducted on 27 January 2016. (G4-HR4)
Hak-hak dan kewajiban karyawan PTPN VII terlindungi dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Apabila terdapat keluh kesah Karyawan pertama-tama dibicarakan dan diselesaikan dengan atasan langsung. Bilamana keluh kesah tidak dapat diselesaikan oleh atasan langsung, maka penyelesaiannya melalui atasan yang lebih tinggi, dan selanjutnya melalui SPPN VII. Bilamana keluh kesah karyawan tidak dapat diselesaikan melalui SPPN VII maka diselesaikan secara bipartit. Bilamana penyelesaian secara bipartit tidak memberikan hasil, maka perselisihan hubungan industrial diselesaikan sesuai perundang-undangan yang berlaku. Untuk mencegah terjadinya perselisihan, secara rutin minimal satu bulan sekali manajemen PTPN VII mengadakan pertemuan rutin dengan SPPN VII. (G4-LA11)
The PTPN VII rights and obligations are protected by CLA. If there are complaints from employee firstly it will be discussed and settled directly with the superior. If the complaint cannot be settled directly by the superior, then the settlement goes to higher superior, and afterwards settled by PLUN VII. If the employee’s complaint cannot be settled by NPLU VII then it will be settled by bipartite. If the bipartite settlement cannot produce any result, then the dispute of industrial relationship is settled based on applicable legislation. To prevent the dispute, routinely minimally once a month the PTPN VII management holds a routine meeting with the PLUN VII. (G4-LA11)
568/312/IV/43/07/2015 dated 30 July 2015.
114
Menjalin Hubungan Harmonis dengan Karyawan Establishing Hamonious Relationship with Employee
Asas Non Diskriminasi Terhadap Kesejahteraan Pekerja Non-Discrimination Principle of Employee’s Welfare Setiap karyawan Tetap PTPN VII mendapatkan hakhaknya tanpa membedakan antara karyawan laki-laki dan perempuan. PTPN VII senantiasa memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh karyawan untuk maju sesuai dengan prestasi yang ditunjukkan dan kualitas yang telah ditetapkan, dengan cara mempekerjakan, menetapkan besarnya gaji, memberikan pelatihan, menetapkan jenjang karir, serta menentukan persyaratan kerja lainnya, tanpa memperhatikan latar belakang etnik, agama, jenis kelamin, usia, cacat tubuh yang dipunyai seseorang, atau keadaan khusus lainnya yang dilindungi oleh peraturan perundangundangan.
Every PTPN VII’s permanent employee receives his rights without distinguishing gender. PTPN VII always provides a wide opportunity to all employee to move forward based on their achievement and quality that has been set, by employing, determining the amount of salary, providing training, determining career rank, as well as determining other work requirement, without noticing on ethnical background, religion, gender, age, disabilities or other specific condition protected by Law and Regulation.
PTPN VII memberikan upah di atas ketentuan upah minimum yang diterapkan pemerintah daerah. Karyawan baru di PTPN VII mendapatkan upah lebih besar dibandingkan Upah Minimum Regional (UMR) atau Provinsi (UMP) setempat seperti yang tertera pada tabel berikut: (G4-EC5)
PTPN VII provides salary above minimum salary provision set by regional government. New employee at PTPN VII receives higher salary compared to Regional/Province Minimum Wages as listed in table below: (G4-EC5)
Rasio Upah Dasar Tahun 2016 (G4-EC5) 2016 Basic Salary Ratio (G4-EC5) Besaran UMR Provinsi/Kabupaten Tahun 2015 (Rp) Amount of Province/District RMS (Rp)
Besaran Gaji Dasar Pekerja Baru pada Golongan Terendah (Rp) Amount of New Employee’s Basic Salary in Lowest Grade (Rp)
Rasio Gaji Dasar : UMR Basic Salary : RMS Ratio (%)
Lampung
1.763.000
2.250.600
127,66
Sumatra Selatan
2.206.000
2.250.600
102,02
Bengkulu
1.605.000
2.250.600
140,22
Wilayah Operasi Operational Area
Rasio Upah Dasar Tahun 2016 (Rp) (G4-EC5) 2016 Basic Salary Ratio (Rp) (G4-EC5) 2,500,000 2.100.600 2,000,000
2.100.000 1,581,000
1,500,000 1,500,000 1,000,000
2015
2.250.000 2.206.000 1,763,000 1,605,000
2016
Lampung Sumatera Selatan Bengkulu PTPN VII
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
115
Berdasarkan gender, sebagian besar karyawan tetap PTPN VII didominasi oleh laki-laki dengan jumlah 10.885 karyawan atau 93%, dan selebihnya adalah perempuan dengan jumlah 818 karyawan atau 7%. Hal tersebut tidak berhubungan dengan diskriminasi, namun berkaitan dengan karakteristik usaha Perseroan di bidang agrobisnis perkebunan sehingga lebih banyak membutuhkan karyawan laki-laki untuk kegiatan pemeliharaan, panen dan pasca panen di kebun serta karyawan operasional di pabrik.
Based on gender, most of PTPN VII’s permanent employee is dominated by male with number 10,885 employees or 93%, and the rest is female in the amount of 818employees or 7%.. This has nothing to do with discrimination, but it is related to Company’s business characteristic in plantation agribusiness so it needs more male employee for maintenance, harvest and post harvest activities in plantation as well as operational worker in factories.
Setiap karyawan Tetap PTPN VII mendapatkan hak-haknya yang dijamin di dalam Perjanjian Kerja Bersama berupa gaji, uang lembur, biaya pelaksanaan tugas, bonus, tunjangan hari raya keagamaan, tunjangan cuti tahunan dan jaminan sosial meliputi fasilitas pengobatan dan perawatan kesehatan bagi karyawan dan batih, penyediaan fasilitas perumahan lengkap dengan listrik dan air, terutama yang di Unit sedangkan bagi yang tidak tersedia dalam bentuk fisik diberikan dalam bentuk bantuan sewa rumah, listrik dan air, serta bantuan Bahan Bakar untuk semua karyawan. (G4-LA2) (G4-EC3)
Every PTPN VII’s permanent employee receives their rights in form of salary, overtime pay, cost of task execution, bonuses, religious holiday allowance, annual leave allowance and social security covering treatment and health care facility for employee and family, housing facility completed with electricity and water, particularly who resides in Unit whereas for those who is not provided in form of physical is given in form of residential rent, water and electricity, and fuel for every employees. (G4-LA2) (G4-EC3)
Setiap karyawan tetap PTPN VII berhak mendapatkan kompensasi dan remunerasi yang nilainya dibedakan berdasarkan kepangkatan, golongan, jabatan, status perkawinan, jumlah anak dalam keluarga. Tidak ada perbedaan antara karyawan laki-laki dan perempuan dalam pemberian kompensasi dan remunerasi. PTPN VII juga memberikan jaminan kesehatan yang sama bagi karyawan perempuan. (G4-LA1) (G4-LA13)
Every PTPN VII permanent employee has rights to receive compensation and remuneration which the value is determined based on ranks, grade, position, marital status, number of children within the family. There are no differences between male and female employee in distribution of compensation and remuneration. PTPN VII also gives equal health insurance for female employees. (G4-LA1) (G4-LA13)
Sebagai bentuk kepatuhan terhadap Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Perusahaan mengikutsertakan seluruh karyawan tetap, baik lakilaki maupun perempuan pada program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) meliputi program Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian, Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). (G4-LA2)
As a form of compliance with Labor Law No. 13 Year 2003 regarding Employment, the Company enrolls all permanent employees in Labor Social Security Covering Old Age Pension, Accident Insurance and Life Insurance, Plantation Pension Fund, and Financial Institution Pension Fund. (G4-LA2)
Karyawan Tidak Tetap PTPN VII mendapatkan hak yang berbeda dengan karyawan tetap. Karyawan tidak tetap mendapatkan gaji, pengobatan, Jamsostek, dan THR. Penjelasan seperti tabel berikut: (G4-11, G4-LA2)
PTPN VII Temporary Employee receives different rights with permanent employee. Temporary employee receives salary, medication, social security, and religious allowance. As explain in following table: (G4-11, G4-LA2)
116
Menjalin Hubungan Harmonis dengan Karyawan Establishing Hamonious Relationship with Employee
Perbandingan Imbal Jasa Karyawan Tetap dan Karyawan Tidak tetap Comparison of Permanent and Temporary Employees’ Compensation Karyawan Tetap Permanent Employee
Karyawan Tidak tetap Temporary Employee
Salary
√
√
Pengobatan
Medication
√
√
Pakaian Dinas
Official Uniform
√
√
Tunjangan Hari Raya
Holiday Allowance
√
√
Tunjangan Cuti Tahunan
Annual Leave Allowance
√
-
Penyediaan fasilitas perumahan lengkap dengan listrik dan air Provision of Housing Facility equipped with electricity and water
√
-
Bantuan Bahan Bakar
Fuel Aid
√
-
Jamsostek
Social Security
√
√
Dapenbun
Plantation Pension Fund
√
-
Dana Pensiun Lembaga Keuangan Financial Institution Pension Fund
√
-
Uang lembur
Overtime Pay
√
√
Biaya pelaksanaan tugas
Task execution cost
√
-
√
-
Jenis Imbal Jasa Type of Compensation Gaji
Bonus
Karyawan perempuan berhak atas cuti hamil 1½ (satu setengah) bulan sebelum melahirkan dan cuti bersalin 1½ (satu setengah) bulan setelah melahirkan berdasarkan surat keterangan dokter/bidan yang merawat. Selama menjalani cuti hamil/cuti bersalin, gaji karyawan dibayar penuh. Karyawan perempuan yang anaknya masih menyusu harus diberi kesempatan sepatutnya untuk menyusui anaknya jika hal itu harus dilakukan selama waktu kerja. PTPN VII menjamin karyawan perempuan untuk dapat kembali bekerja setelah mengambil cuti melahirkan. Selama tahun 2016, semua karyawan (100%) perempuan yang mengambil cuti melahirkan telah kembali bekerja. (G4-LA3)
Female employee has right on pregnancy leave for one and half month before birth and maternity leave one and half month after give birth based on doctor/nurse recommendation. During her pregnancy/maternity leave, Employee’s salary is paid in full. Female employee whose child is still breastfeeding needs to be given an opportunity to properly breastfeeding the child if it has to be done during working period. PTPN VII guarantees female employee to be able to work after taking her maternity leave. During 2016, all female employees (100%) who took their maternity leave have back to work. (G4-LA3)
Dalam bidang kesehatan, Perusahaan memberikan jaminan kesehatan untuk karyawan dan keluarga serta pensiunan dan isteri secara paripurna dengan mengikutsertakan mereka pada program BPJS kesehatan. PTPN VII juga memiliki fasilitas pelayanan kesehatan/klinik di setiap unit, distrik, dan kantor direksi yang disediakan untuk melayani karyawan dan batihnya. Dalam upaya pemeliharaan kesehatan Karyawan, Perusahaan mengadakan pemeriksaan kesehatan berkala berdasarkan catatan kesehatan untuk semua Karyawan sesuai program Perusahaan atas biaya Perusahaan. (G4-LA8)
In health term, Company provides health assurance for employee and family as well as retiree and wife fully by engaging them to In-Health Social Security. PTPN VII also has health facilities in every unit, district, and head office provided to serve employee and his/her family. In an effort to maintain Employee’s health, Company holds routine medical check up based on health record for all Employees based on Company’s program on company’s expenses. (G4-LA8)
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
117
Pengembangan SDM Employee Development
Pengembangan SDM (People Development) merupakan proses utama dalam mendukung Human Capital yang berbasiskan Kompetensi. Realisasi pencapaian Biaya Pengembangan SDM sampai dengan bulan Desember 2016 sebesar Rp560,080 juta atau sebesar 10,91% dari RKAP sebesar Rp5,132 Miliar. Realisasi pencapaian fisik tenaga kerja yang mengikuti Program Pengembangan SDM sampai dengan bulan Desember 2016 sebanyak 1.275 orang atau 127,37% dari RKAP sebanyak 1.001 orang. Pencapaian tersebut dikarenakan kegiatan Pengembangan SDM dilakukan dengan melakukan prioritas terhadap kegiatankegiatan tertentu sesuai dengan kebutuhan perusahaan serta mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi kegiatan, serta dilakukan dengan mengoptimalkan sumber daya internal baik tempat/lokasi pelatihan, fasilitas pelatihan, maupun narasumber. (G4-LA9)
The development of HR is main process in supporting Competency Based Human Capital. Realization of the achievement of HR Development cost up to December 2016 was amounted to Rp560.080 million or 10.91% of CABP amounting to Rp5.132 billion. The realization of phisical achievement of the employee who participated in HR Development Program up to December 2016 was 1,275 people or 127.37% of CABP in the amount of 1,001 people. This can be achieved was due to the HR Development activity performed by prioritizing on particular activities pursuant to the company’s need as well as by considering the activity effectiveness and efficiency, and performed by optimizing internal resources either training location, training facilities,
Rata-rata biaya pengembangan untuk tiap peserta tahun 2016 mencapai Rp362.555 per peserta, mengalami penurunan dibandingkan realisasi tahun 2015 yang mencapai Rp427.151,14 per peserta. Dari 1.275 peserta Program Pengembangan SDM, peserta Pelatihan Manajerial sebanyak 3 orang dan Pelatihan Kompetensi sebanyak 1.272 orang.(G4-LA9)
Average development cost for each participant in 2016 attained Rp362.555 per participant, decreased compared to 2015 realization that reached Rp427,151.14 per participant. From 1,275 participants of HR Development program, there were 3 people participating in Managerial Training and 1,272 people attending Competency Training.(G4-LA9)
Pada tahun 2016, Perseroan telah memenuhi pembayaran kewajiban pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya meliputi: iuran Dapenbun sebesar Rp12,46 miliar, Pembayaran Santunan Hari Tua sebesar Rp77,92 miliar, Iuran BBJS Ketenagakerjaan sebesar Rp20,93 miliar, Iuran asuransi sebesar Rp315,23 juta, dan Iuran Program Pensiun Iuran Pasti sebesar Rp2,45 miliar. Realisasi biaya tenaga kerja tahun 2016 sebesar Rp663,84 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp36,52 miliar atau 5,2% dibanding dengan tahun 2015 yang berjumlah Rp700,36 miliar. (G4-LA10)
In 2016, the Company has fulfilled pension obligation payment and other post-work compensation including: PPF amounted to Rp12.46 billion, Elderly Compensation Payment Rp77.92 billion, Social Security Dues Rp20.93 billion, insurance Dues Rp315.23 million, and Defined Dues Pension Program Rp2.45 billion. Realization for labor cost in 2016 was amounted to Rp663.84 billion, suffered a decrease by Rp36.52 billion or 5.2% compared to 2015 in the amount of Rp700.36 billion. (G4-LA10)
and sources. (G4-LA9)
118
Menjalin Hubungan Harmonis dengan Karyawan Establishing Hamonious Relationship with Employee
Menjalin Hubungan Harmonis dengan Pekerja Establishing a Harmonious Relationship with Employee Di PTPN VII ada dua karyawan yakni karyawan tetap dan tidak tetap. Hubungan industrial ini diperuntukan bagi karyawan tidak tetap. Sejalan pelaksanaan hubungan industrial yang baik dan benar sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, PTPN VII melaksanakan Sosialisasi Hubungan Industrial PTPN VII. Sosialisasi ini merupakan program bagian SDM yang diikuti seluruh Manager dan Sinder Umum dan SDM seluruh unit kerja yang ada di wilayah Provinsi Lampung, Sumatera Selatan dan Bengkulu. Sosialisasi ini dilaksanakan minimal satu tahun sekali atau bila ada perubahan undang-undang tentang Ketenagakerjaan. Materi sosialisasi tahun 2015 yakni optimalisasi lembaga kerjasama bipartit, proses pengangkatan karyawan tidak tetap dan mekanisme hubungan kerja karyawan tidak tetap.
In PTPN VII there are two types of employee namely permanent employee and temporary employee. This industrial relationship is addressed to temporary employee. In line with the implementation of a good and proper industrial relationship based on applicable law and regulation, PTPN VII carries out Socialization of PTPN VII Industrial Relationship. This socialization is a part of HR program attended by all Manager and General Sinder and HR of all working unit in Lampung, South Sumatera and Bengkulu Provinces. This socialization is held minimum once a year or if there is a change of Law regarding Labor. Socialization material in 2015 was optimization of bipartite cooperation institution, temporary employee appointment process and temporary employee relationship mechanism.
Hubungan Perusahaan dan Serikat Pekerja diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama untuk menjamin hak dan kewajiban karyawan PTPN VII memberikan wadah bagi karyawan untuk menyampaikan aspirasi maupun keluhan yang bisa disampaikan kepada atasan langsung maupun melalui Serikat Pekerja. Hubungan antara manajemen dengan karyawan diukur dan dievaluasi dari jumlah keluhan karyawan maupun kebuntuan proses negosiasi. (G4-LA16)
Company and Labor Union Relationship is regulated in Collective Labor Agreement to guarantee employee’s rights and obligation. PTPN VII provides media for employee to convey their aspiration or complaints that can be presented directly to their superior or through Labor Union. Relationship between management and employee is measured and evaluated from total employee’s complaints or deadlock on negotiation process. (G4-LA16)
Karyawan yang memiliki keterikatan, termotivasi dan memiliki keahlian merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan dan mengefisienkan kinerja perusahaan. Bagian SDM di Kantor Direksi telah melaksanakan survei kepuasan dan keterikatan karyawan. Alat ukur (skala pengukuran) disebarkan kepada 2.087 responden (± 12% dari jumlah total Karyawan) dari perwakilan Karyawan Tetap (Karyawan Pimpinan dan Pelaksana) dan Karyawan Tidak Tetap (outsourcing, honor dan kampanye). Dari hasil pengukuran tersebut, didapat Indeks Kepuasan dan Keterikatan Karyawan PTPN VII Tahun 2016 sebesar 78,14%, hampir sama dengan realisasi tahun 2015 yang mencapai 78,56%.
Employee who has attachment, motivated and has skill is the most important thing in improving and streamlining company’s performance. HR Division in Head Office has carried out employee satisfaction and engagement survey. Measuring instruments (measurement scale) was distributed to 2,087 respondents (±12% of total employee) from Permanent Employee representatives (Managerial and Implementer Employee) and Temporary Employee (outsourcing, honorary and campaign). From the measurement result, PTPN VII Employee Satisfaction and Engagement Index in 2016 obtained 78.14%, almost equal to 2015 realization attained 78.56%.
Indeks Kepuasan dan Keterikatan Karyawan Employee Satisfaction and Engagement Index 100% 80%
78,56
78,14
2015
2016
60% 40% 20% 0%
Laporan Keberlanjutan 2016
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH
Laporan Keberlanjutan 2016 Sustainability Report
Sustainability Report
119
120
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Healt
PTPN VII berkomitmen untuk menaati semua peraturan perundangundangan yang berlaku dan persyaratan lainnya yang terkait dengan aspek ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja. Komitmen tersebut diwujudkan melalui implementasi program dengan mengacu pada peraturan yang berlaku serta anggaran yang ditetapkan. PTPN VII has a commitment to obey all applicable law and regulation and other requirements related to environment, and OSH. This commitment is manifested through implementation of programs by referring to applicable regulation as well as the budget that has been set.
Pada tahun 2016, PTPN VII mengalokasikan anggaran yang berkaitan dengan aspek ketenagakerjaan, diantaranya untuk BPJS Ketenagakerjaan, Pengobatan serta BPJS Kesehatan sebesar Rp38,58 miliar, sedangkan realisasinya mencapai Rp37,89 miliar, meliputi Iuran BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp20,94 miliar, BPJS Kesehatan sebesar Rp12,51 miliar, dan biaya pengobatan Rp4,43 miliar.
In 2016, PTPN VII allocated budget related to labor aspect, such as for BPJS Ketenagakerjaan(National Social Security for labor), Medication and Health BPJS Rp38.58 billion, while its realization reached Rp37.89 billion, including National Social Security for labor contribution of Rp20.94 billion, National Social Security for Health Rp12.51 billion, and medical expenses Rp4.43 billion.
Sedangkan anggaran keselamatan dan kesehatan kerja sebesar Rp4,62 miliar sedangkan realisasinya mencapai Rp4,175 miliar.
While the budget of occupational safety and health amounted to Rp4.62 billion, while the realization reached Rp4.175 billion.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis, aktivitas operasional perusahaan memiliki risiko tinggi terhadap keselamatan dan kesehatan kerja karyawannya. Kecelakaan kerja mulai dari kategori ringan hingga berat maupun insiden kebakaran di kebun maupun di pabrik sewaktu-waktu dapat terjadi. PTPN VII memiliki komitmen yang tinggi untuk mengutamakan pencegahan terhadap kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dan peningkatan berkesinambungan manajemen dan kinerja K3. Berbagai simulasi dan pelatihan serta mitigasi kecelakaan dan bencana dilakukan oleh Perusahaan secara berkala. Demikian pula PTPN VII secara rutin mengirimkan karyawannya untuk mengikuti pelatihan sertifikasi ahli K3 umum serta pelatihan lainnya yang berhubungan dengan aspek K3.
As a company engaging in agribusiness, the company operational activity has a high risk on its employee’s occupational safety and health. Work accident started from mild into severe category or fire incident in estate of factory at anytime could occur. PTPN VII has high commitment to prioritizing prevention on work accident and occupational disease and improvement on OSHmanagement and performance sustainably. Various simulation and training as well as accident and disaster mitigation are performed by the Company gradually. Likewise PTPN VII also routinely sends its employee to attend training for general OSH expert certification and other training related to OSH aspect.
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
121
KEBIJAKAN Policy
Perusahaan menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sebagai bagian integral dari Manajemen Perusahaan. Perhatian dan kepatuhan Perusahaan terhadap aspek K3 antara lain diwujudkan dengan pencantuman pasal-pasal mengenai K3 dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) periode 2016-2017 , tepatnya dalam Bab XVI Pasal 80 – 82. (G4-LA8)
The Company applies Occupational Safety and Health Management System (OSHMS) as integral part of Company Management, Company attention and compliance to OSH aspects, among others, are manifested by listing articles regarding OSH in CLA, precisely in Chapter XVI Article 80-82. (G4-LA8)
Perusahaan juga memiliki Pedoman Pelaksanaan K3 yang terdiri dari: • Pedoman Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bidang Tanaman Karet, Kelapa Sawit, Teh dan Tebu. • Pedoman Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bidang Tehnik dan Amdal: Pabrik Karet, Minyak Kelapa Sawit, Teh dan Gula Pedoman Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Kantor Direksi, Kantor Perwakilan/Distrik dan IPMG Panjang, Boom Baru, Pulau Bay. (G4-LA9)
The Company also has OSH Implementation Manual including: • Occupational Health and Safety Implementation Manual for Rubber, Oil Palm, Tea and Sugarcane Plant Section. • Occupational Health and Safety Implementation Manual for Technical and Environmental Impact Analysis Section: Rubber, Palm Oil, Tea and Sugar Mill. Occupational Health and Safety Implementation Manual at Head Office, Head Office, Representative/District Office and OGHI Panjang, Boom Baru, Bay Island. (G4-LA9)
PENCANTUMAN K3 DALAM PERJANJIAN KERJA BERSAMA
OSH Inclusion In Collective Labor Agreement Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health Topic
Uraian dalam PKB Description in CLA
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Dalam rangka untuk menjamin kesehatan dan penanggulangan terhadap kemungkinan adanya bahaya kecelakaan dan penyakit akibat kerja, Perusahaan menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sebagai bagian integral dari Manajemen Perusahaan.
Occupational Safety and Health Management System (OSHMS)
In order to guarantee the health and prevention on the possibility of accident and occupational disease, Company adopts OSHMS as an integral part of Company Management
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Perusahaan membentuk Tim di tiap Unit Usaha dan dikoordinir oleh Tim P2K3 di Kantor Direksi, untuk mengelola dan mengawasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pekerja.
Supervisory Committee on the Occupational Safety and Health
Company formed Team in every Business Unit and was coordinated by SCOSH team of Head Office to manage and supervise Employee Occupational Health and Safety.
122
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Healt
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health Topic Alat Pelindung Diri Personal Protective Equipment
Uraian dalam PKB Description in CLA Dalam rangka untuk menjamin kesehatan dan penanggulangan terhadap kemungkinan adanya bahaya kecelakaan dan penyakit akibat kerja, Perusahaan menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sebagai bagian integral dari Manajemen Perusahaan. In order to guarantee the health and prevention on the possibility of accident and occupational disease, Company adopts OSHMS as an integral part of Company Management
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1. Untuk memelihara keselamatan dan kesehatan kerja, Perusahaan wajib menyediakan pakaian kerja, alat-alat pelindung diri sesuai kebutuhan dalam melaksanakan tugas kerja dalam bidang pertanian dan agroindustri yang pemberiannya dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan kemampuan Perusahaan. 2. Pakaian kerja dari golongan I s.d IV diberikan 2 (dua) stel setiap tahun sesuai dengan fungsinya dan diberikan tepat waktu. 3. Karyawan diwajibkan memakai alat-alat pelindung diri dan pakaian kerja yang sesuai dengan sifat dan macam tugasnya masing-masing serta wajib menaati peraturan-peraturan dan syarat-syarat keselamatan kerja yang ditentukan. 4. Karyawan diwajibkan memelihara alat-alat pelindung diri dan keselamatan kerja yang disediakan oleh Perusahaan serta menjaga lingkungan kerja yang sehat. 5. Karyawan yang tidak menaati ketentuan-ketentuan yang ditetapkan akan dikenakan sanksi indisipliner sesuai peraturan yang berlaku.
Supervisory Committee on the Occupational Safety and Health
1. To maintain OSH, the Company requires to provide uniforms, personal protection equipment based on the needs in carrying out the duty in agriculture and agro industry which the distribution of the uniform is gradually conducted based on Company’s ability 2. Uniform of grade I – IV employee is provided with 2 (two) pairs of uniform every year based on its function and is given it right on time 3. The employee must wear personal protection equipment and uniform in accordance to each type and nature of the work as well as obligates to obey the regulation and the determined occupational safety conditions. 4. Employee needs to maintain personal protection and occupational safety equipment provided by the Company as well as maintaining a healthy work environment 5. Employee who does not obey stipulated provisions will receive disciplinary sanction according to applicable regulation.
Surat atau sertifikat yang berhubungan dengan Pekerjaan atau keselamatan kerja Pekerja
Surat atau sertifikat yang berhubungan dengan Pekerjaan atau Keselamatan Kerja Pekerja, biaya pengurusannya ditanggung Perusahaan antara lain: • Surat Izin Mengemudi (SIM) bagi Pengemudi Kendaraan Dinas Perusahaan. • SertifikatTerbangbagi pilot pesawat ultralight • Sertifikat Operator Boiler, Alat Berat dan Alat Angkat.
Letter or certificate related to Employee occupational or safety
Letter or certificate related to Employment or Employee Occupational Safety, its processing cost will be paid by the Company involving: • Driving licenses for Company’s official car driver • Flying license for ultralight aircraft pilot • Boiler, Heavy Equipment and Lifting Equipment Operator Certificate.
Perlindungan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
1. Untuk menjaga kesehatan karyawan, maka Perusahaan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat di setiap tempat kerja. 2. Dalam upaya pemeliharaan kesehatan karyawan, maka Perusahaan mengadakan pemeriksaan kesehatan berkala berdasarkan catatan kesehatan untuk semua karyawan sesuai program Perusahaan atas biaya Perusahaan. 3. Untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan, kepada karyawan yang bekerja di sektor produksi dan atas pertimbangan tingkat risiko kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja berat, Perusahaan memberikan makanan tambahan (extra fooding) yang jenis dan jumlahnya akan diatur dalam peraturan yang berlaku.
Occupational Health and Safety Protection
1. To maintain Employee health, the Company creates a safe and healthy work environment in every work unit 2. In an attempt to maintain Employee’s health, the Company organizes health examination gradually based on health record for every Employee based on Company program and paid by the company 3. To improve and maintain health, to every Employee who work in production sector and by considering occupational accident and disease, Company will provide extra fooding with the type and number will be regulated in applicable regulation
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
123
PROGRAM PENINGKATAN K3 OSH Improvement Program
PTPN VII memiliki Panitia Pembina Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (P2K3L) di masing-masing Unit dan Distrik. P2K3L adalah organisasi yang terdiri dari beberapa tim yaitu, Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Tim Tanggap Darurat, Tim Konservasi Sumber Daya & Keanekaragaman Hayati, Tim Efisiensi Energi & Gas Rumah Kaca, Tim Pengendalian Limbah serta Tim COMDEV dan CSR. PTPN VII has Supervisory Committee for Occupational and Environmental Safety and Health (SCOESH) in each Unit and District. SCOESH is an organization consisting of several teams,they are Occupational Health and Safety Team, Emergency Response Team, Resource Conservation and Biodiversity Team, Energy and Green House Gas Team, Waste Control Team as well as COMDEV and CSR Team.
Dalam konteks Kesehatan dan Keselamatan Kerja, P2K3L bertanggungjawab untuk melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada karyawan untuk meningkatkan kesadaran dan disiplin dalam penggunaan peralatan kerja dan Alat Pelindung Diri (APD), melakukan pengawasan dalam pemakaian APD, melakukan simulasi dan pelatihan cara penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan), dan memeriksakan karyawan yang beresiko tinggi/dugaan terkena penyakit akibat hubungan kerja. Selama tahun 2016 total karyawan yang terdaftar pada P2K3L, sebanyak 859 orang atau 7,8% dari total karyawan tetap seluruh PTPN VII. Ketentuan mengenai fungsi dan kedudukan P2K3L serta tugas yang menjadi tanggung jawabnya ditegaskan dalam Surat Keputusan Direksi. (G4-LA5)
In context of Occupational Health and Safety, SCOESH is responsible to perform socialization and counseling to employee to improve their awareness and discipline in the use of occupational tools and Personal Protection Equipment (PPE), perform supervision in the use of PPE, perform simulation and training on how to use fire extinguisher, and examining the employee with high risk/allegedly suffered occupational disease. During 2016 total employee registered in SCOESH was 859 people or 7.8% of total PTPN VII permanent employees. Provision regarding SCOESH function and position as well as the duty that become its responsibility is reaffirmed on BOD Decree. (G4-LA5)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Healt
124
Keterwakilan Karyawan dalam P2K3L Tahun 2013 – 2016 (G4-LA5) Employee Representation in Supervisory Committee for OSH in 2013 – 2016 (G4-LA5) 2013 Jml Anggota Inti P2K3 Total TCOSH Core Member
Kantor Direksi Distrik Lampung
2014
Total Anggota Total Member
Jml Anggota Inti P2K3 Total TCOSH Core Member
4
14
3
12
Unit Bergen
3
Unit Kedaton
3
Unit PematangKiwah
2015
Total Anggota Total Member
Jml Anggota Inti P2K3 Total TCOSH Core Member
4
14
2
15
15
3
17
4
3
14
Unit Rejosari
3
Unit Way Berulu Unit Way Lima
2016
Total Anggota Total Member
Jml Anggota Inti P2K3 Total TCOSH Core Member
Total Anggota Total Member
4
14
4
14
4
32
4
32
17
7
31
7
31
21
7
46
7
46
3
17
7
26
7
26
15
3
15
7
23
7
23
3
16
3
18
7
36
7
36
3
15
3
17
7
18
7
18
Unit Bekri
3
6
4
41
7
43
7
43
Unit Padang Ratu
3
6
4
39
7
37
7
37
Unit Tulungbuyut
3
5
4
24
6
16
6
16
DistrikSumsel
4
19
2
13
7
21
7
21
Unit Musilandas
3
17
3
15
7
25
7
25
Unit Tebenan
3
19
3
14
7
25
7
25
Unit Betung
3
18
3
13
6
31
6
31
Unit BetungKrawo
3
15
3
14
7
25
7
25
Unit Bentayan
3
20
4
17
6
49
6
49
Unit TalangSawit
3
14
3
10
5
13
5
13
Unit Suli
4
20
4
31
6
40
6
40
Unit Suni
3
16
4
17
7
25
7
25
Unit Beringin
3
19
4
29
7
31
7
31
Unit Baturaja
3
18
4
21
6
34
6
34
Unit Usaha Business Unit
Distrik Bengkulu.
1
4
2
7
4
17
4
17
Unit Padang Pelawi
2
13
3
13
7
12
7
12
Unit Ketahun
3
20
4
23
7
27
7
27
Unit TaloPino
3
16
3
18
7
19
7
19
Unit Senabing
3
10
4
12
6
14
6
14
Unit PagarAlam
3
22
4
25
7
48
7
48
DsitrikBungamayang
3
11
3
21
7
44
7
44
DistrikCintaManis
3
28
3
23
7
37
7
37
TOTAL
90
455
100
548
193
859
193
859
Keterwakilan Karyawan dalam P2K3L Tahun 2013 – 2016 (G4-LA5) Employee Representation in Supervisory Committee for OSH in 2013 – 2016 (G4-LA5) 1000
859
859
800 600
548
455
400 200
193
100
90
193
0
2013
2014 Anggota In�
2015 Total Anggota
2016
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
125
KEGIATAN K3 TAHUN 2016 (G4-LA7) OSH Activities in 2016 (G4-LA7)
Sepanjang tahun 2016, beberapa kegiatan dalam rangka peningkatan implementasi K3 meliputi: • Apel Siaga penanggulangan Kebakaran Lahan dan kebun di halaman PTPN VII Distrik Sumatera Selatan, diselenggarakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan. Kegiatan diikuti oleh 44 regu perusahaan perkebunan, 5 regu Brigade Pengendalian Kebakaran lahan dan kebun Dinas Perkebunan (Provinsi dan kabupaten) dan 1 regu Manggala Agni. • Pelatihan memadamkan kebakaran bagi petugas keamanan dan karyawan Kantor Direksi. Kegiatan dilaksanakan oleh panitia Pembina Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (P2K3L) Kantor Direksi PTPN VII. • Tenaga paramedis PTPN VII Distrik Sumatera Selatan (DSSL) mengadakan rapat sosialisasi bersama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Provinsi Sumatera Selatan, dengan materi peningkatan pelayanan pesawat angkat angkut pengiriman pasien secara online 14 Juni 2016. • Sosialisasi pelayanan kesehatan BPJS Kesehatan pola cost sharing. Sosialisasi ini dilaksanakan oleh Bidang SDM dan Umum Kantor Direksi dan diikuti oleh General Manager Distrik Sumatera Selatan, General Manager Distrik Cinta Manis, Manajer unit dan paramedis wilayah Distrik Sumatera Selatan dan Distrik Cinta Manis. • Mengikuti pelatihan sertifikasi lisensi K3 Operator Pesawat Angkat Angkut. • Mengikuti pelatihan sertifikasi Ahli K3 Umum. • Mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas SDM tentang Tuberculosis yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. • Untuk meningkatkan pelaksanaan K3 menuju zero accident, manajemen telah melengkapi perlengkapan K3 di setiap Unit serta menyediakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) di setiap Kantor dan Pabrik. Perlengkapan tersebut senantiasa diperiksa secara rutin agar selalu siap manakala diperlukan. Simulasi dan pelatihan K3 dilaksanakan secara berkala. Demikian pula, pemeriksaan lingkungan kerja dan pemeriksaan karyawan yang berpotensi dampak penyakit akibat kerja juga rutin dilaksanakan. • Sosialisasi K3 secara teratur di setiap unit usaha dan Kantor Dreksi melalui kegiatan breefing pagi dan doa bersama, kampanye K3, bulan bakti K3, pemasangan poster dan rambu-rambu berupa anjuran dan peringatan di setiap stasiun pabrik dan bengkel umum serta di tempat-tempat yang rawan kecelakaan.
Throughout 2016, several activities was held in order to improve OSH implementation involving: • A muster for Land and Estate Fire Prevention at PTPN VII South Sumatera District yard, held by South Sumatera Plantation Office. This activity was attended by 44 plantation company squads, 5 land and estate fire control brigades of Plantation Office (Province and District) and 1 Manggala Agni squad • Training to extinguish the fire for securities and employees of Head Office. This activity was held by Supervisory Committee for Occupational and Environmental Health Safety (SCOESH) of PTPN VII Head Office • PTPN VII South Sumatera District (Paramedics established a socialization meeting together with National Social Security (BPJS) of South Sumatera Province, presenting material of improvement on crane for patient evacuation service by online on 14 June 2016 • Socialization of BPJS Health service: cost sharing pattern. This socialization was held by HR and General section of Head Office and attended by GM DSSL, GM of CintaManis District, unit manager and paramedic of DSSL area and CintaManis District • Participating on training for OSH license certification of crane operator • Participating on training for General OSH Expert certification • Attending training of HR capacity improvement regarding tuberculosis held by Health Office Lampung Province • To enhance the OSH implementation toward zero accident, the management has completed every unit with OSH equipment and provides fire extinguisher in every Office and Mill. This equipment is always checked routinely in order to always ready whenever it needed. The simulation and training of OSH is held gradually. Likewise, the inspection of work environment and the examination of employee whom has potential occupational disease as effect of work are also routinely held. • OSH socialization is also gradually carried out in every business unit and Head Office through morning briefing and praying, OSH campaign, OSH month, posters installation and signs such as suggestion and warning at every mills and public workshop as well as accidentprone area.
126
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Healt
KECELAKAAN KERJA Work Accidents
Meskipun demikian, berbagai upaya tersebut masih belum berhasil menekan angka kecelakaan kerja menjadi zero accident. Selama periode pelaporan (tahun 2016) terjadi sejumlah kasus kecelakaan kerja sebanyak 105 kasus, baik kategori ringan, sedang dan berat, dengan perincian: Nevertheless, those various endeavors still have not succeeded in minimizing the numberof occupational accident into zero accident. During reporting period (year 2016) there were several casesof occupational accident in the amount of 105 cases, either in category of mild, moderate and severe accidents, with details are as follow: Jumlah Kecelakaan Kerja dalam 4 Tahun Terakhir [G4-LA6] Number of Occupational Accident in the last 4 Years [G4-LA6] No
Unit Bisnis
1.
Kantor Direksi
2
Distrik Lampung
3
Bergen
4
Unit Kedaton
5
UPK Pematang Kiwah
6
UKKS Rejosari
7
Unit Way Berulu
8
UKK Way Lima
2013 R | Md
S | Mt
2014 B | Sv
5
R | Md
S | Mt
2015 B | Sv
1
R | Md
S | Mt
2016 B | Sv
R | Md
B | Sv
1
1
9
Unit Bekri
18
10
UKKS Padang Ratu
2
11
Unit Tulung Buyut
4
12
Distrik Bungamayang
4
13
Distrik Sumatera Selatan
14
Unit Musi Landas
15
Unit Tebenan
16
Unit Betung
17
UKKS Betung Krawo
1
18
UKKS Bentayan
1
19
UPKS Tasa
5
20
Unit Suli
5
21
UPKS Suni
22
Unit Beringin
23
7
14
31
14
2
UPK Baturaja
3
1
Distrik Cintamanis
25
D. BKL
26
Unit Padang Pelawi
27
Unit Ketahun
28
UKKS Talo Pino
29
Unit Senabing
30
Unit Pagar Alam
70
Jumlah
106
8 1
1
29
1
1
24
Ket: Note :
S | Mt
1
1
1
1 1
3 1
1
R = Ringan Md = Mild
43 13
1
72
S = Sedang Mt = Moderate
98 2
1
132
B = Berat Sv = Severe
55 4
1
102
3
-
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
127
Jumlah Kecelakaan Kerja dalam 4 Tahun Terakhir [G4-LA6] Number of Occupational Accident in the last 4 Years [G4-LA6] 120
106
102
100 72
80
72
60 40 20 0
13 1 2013
1
4
3
2 2014
1 2015
0 2016
Ringan
Sedang
Berat
Jenis Pekerjaan Berisiko Tinggi Berdasarkan Unit Bisnis PTPN VII [G4-LA7] Types of High Risk Activities based on PTPN VII Business Units Unit Bisnis Business Unit
Jenis Pekerjaan dengan Risiko Tinggi Type of High Risk Activity
Kantor Direksi Head Office
-
Pabrik Gula/Sugar Mill Bungamayang Pabrik Gula/Sugar Mill Cinta Manis
• • • • •
Kebun Tebu Sugarcane Estate
• Petugas Hama & Penyakit (penyemprot hama, penyakit, gulma) • Operator alat berat (eksavator, grader, traktor)
Operator alat berat Operator Puteran Operator Boiler Operator Masakan Petugas Cane Yard
• • • • •
Heavy equipment operator Rotation operator Boiler operator Dish operator Cane Yard officer
• Operator harvester
• Pest and disease officer (pest, disease, weed sprayer) • Heavy equipment operator (excavator, grader, tractor) • Harvester operator
Pabrik Pengolah Kelapa Sawit Oil Palm Mill
• Operator Wheel Tractor • Operator Alat Berat • Operator Boiler
• Wheel tractor operator • Heavy equipment operator • Boiler operator
Kebun Kelapa Sawit Oil Palm Estate
• Petugas Hama & Penyakit (penyemprot hama, penyakit, gulma) • Pemanen • Satpam Afdeling
• Pest and disease officer (pest, disease, weed sprayer) • Harvester • Department security
Pabrik Karet Rubber Factory
• • • • •
• Forklift operator • Heavy equipment operator • Waste Installation Maintenance Officer • Smoke Room Officer • Turner
Kebun Karet Rubber Estate
• Petugas Hama & Penyakit (penyemprot hama, penyakit, gulma) • Penyadap • Satpam Afdeling
Pabrik Teh Tea Mill
-
Kebun Teh Tea Estate
• Petugas Hama & Penyakit (penyemprot hama, penyakit, gulma) • Satpam Afdeling
Operator Forklift Operator Alat Berat Petugas Pemeliharaan Instalasi Limbah Petugas Jaga Kamar Asap Tukang Bubut
• Pest & disease officer (pest, disease, weed sprayer) • Tapper • Department security
• Pest & disease officer (pest, disease, weed sprayer) • Department Security
128
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Healt
FASILITAS KESEHATAN PERUSAHAAN Company Health Facilities
Penata laksanaan atau penanganan kasus kecelakaan kerja yang ringan sampai dengan sedang dilakukan di masingmasing di Klinik Kesehatan yang ada di lingkungan Unit atau Distrik karena tenaga kesehatan, obat dan alat kesehatan sudah cukup memadai, sedangkan untuk kasus kecelakan dengan kategori berat segera mendapat pertolongan pertama dari tenaga kesehatan yang ada di Unit atau Distrik dan selanjutnya dirujuk ke Rumah sakit dengan Ambulance Perusahaan dan didampingi oleh tenaga para medis.
The handling/management of occupational accident cases from minor up to moderate is conducted in each Health Clinic existing in each Unit or District since the paramedic, medicine and medical devices are sufficient, whereas for severe accident immediately receives first aid from available paramedic in unit or district and thereafter he/shi is admitted to Hospital using Company Ambulance and assisted by the paramedic.
Hingga akhir tahun 2016, Perusahaan memiliki fasilitas kesehatan berupa: • 33 poliklinik • 4 ambulance
Up to late 2016, the Company has health facility in form of:
Total tenaga medis dan paramedis yang mengelola Klinik Kesehatan milik PTPN VII meliputi 31 dokter umum, 3 dokter gigi, 35 perawat, 18 Bidan, Asisten Apoteker 2. Catatan: @ dokter umum adalah dokter Kontrak/Honor Full Timer dan part timer. @ dokter gigi adalah dokter gigi kontrak/konsulen @ Asisten Apoteker adalah tenaga Kontrak
Total medics and paramedics manage the PTPN VII’s Health Clinics involving 31 general practitioners, 3 dentists, 35 nurses, 18 midwifes, 2 pharmacist assistants. Note: @General Practitioners are contracted doctor/honorary full-timer and part-timer @ dentists are contracted/counselor @ pharmacist assistant is contracted employee
Selain itu, masing-masing unit usaha juga dilengkapi dengan sarana Posyandu di Balai Kesehatan Ibu dan Anak. Semua fasilitas kesehatan tersebut disediakan oleh Perusahaan untuk keperluan pelayanan kesehatan bagi karyawan PTPN VII dan batihnya serta masyarakat umum di sekitar wilayah operasional perusahaan.
In addition, each business unit is also completed with Integrated Health Service (Posyandu) facility at Mother and Children Health Center. All those health facilities are provided by the Company for health service necessity for PTPN VII’s employees and its families as well as for public in the vicinity of the company.
• 33 Polyclinics • 4 Ambulances
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
129
PROGRAM PENINGKATAN KESEHATAN Health Improvement Program
Selain program K3, Perusahaan juga melaksanakan Program Kesehatan Lingkungan, di antaranya adalah • Mengadakan kegiatan Lomba Kebersihan Lingkungan baik lingkungan pabrik/kantor dan perumahan karyawan yang diikuti oleh seluruh karyawan. • Melakukan fogging (pengasapan) di lingkungan perumahan secara rutin dan berkala untuk mencegah timbulnya penyakit yang disebabkan oleh serangga (nyamuk). • Melakukan uji sampel limbah pabrik baik secara rutin maupun berkala bekerjasama dengan Laboratorium daerah. (G4-LA7)
Beside OSH program, the Company also carries out Environmental Health Program including: • Establishing Environmental Cleanliness Contest either at mills/offices environment and employees’ housing participated by all employees • Performing fogging at residences routinely and gradually to prevent disease caused by bugs (mosquitos).
Di dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) terdapat peraturan mengenai waktu kerja, kerja lembur, hari-hari libur, cuti dan izin. Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, Perusahaan menetapkan jam kerja sebagai berikut: a. 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu atau b. 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu. c. Bagi yang bekerja dalam shift diatur sebagai berikut: • Shift Pagi = 40 (empat puluh) jam seminggu • Shift Siang = 37½ (tiga puluh tujuh setengah) jam seminggu • Shift Malam = 35 (tiga puluh lima) jam seminggu
There are several rules concerning work time, overtime, holidays, leave and permit on Collective Labor Agreement. In carrying out the business activities, Company sets out the work hours as follow: a. 7 (seven) hours 1 (one) day and 40 (forty) hours 1 (one) week for 6 (six) working days in 1 (one) week or
Pekerjaan yang dilakukan di luar jam kerja, atau pada hari istirahat mingguan dan atau pada hari libur resmi sebagaimana yang dimaksud dalam Perjanjian Kerja Bersama ini dinyatakan sebagai kerja lembur. Perhitungan upah lembur berpedoman kepada Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor: Kep-102/Men/ VI/2004 tanggal 25 Juni 2004 tentang Waktu Kerja Lembur dan Upah Kerja Lembur. (G4-LA8)
Work undertook outside work hours or during weekly recess and or at official holidays as contemplated on this Collective Labor Agreement is stated as over time. Over time calculation refers to Minister of Labor and Transmigration of RI Decree Number: KEP-102/Men/VI/2004 dated 25 June 2004 of Overtime and Overtime Fee. (G4-LA8)
• Conducting mill waste sample test routinely or gradually in cooperation with regional lab. (G4-LA7)
b. 8 (eight) hours 1 (one) day and 40 (forty) hours 1 (one) week for 5 (five) working days in 1 (one) week. c. For those who work in shift arranged as follow: • Morning shift = 40 (forty) hours a week • Evening shift = 37 ½ (thirty seven and half ) hours a week • Night shift = 35 (thirty five) hours a week
130
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Healt
Perusahaan memberikan waktu istirahat bagi karyawan, terdiri dari hari libur dan istirahat mingguan, hari libur resmi, cuti sakit, cuti haid, cuti hamil dan bersalin, cuti tahunan, cuti panjang, cuti di luar tanggungan perusahaan, serta izin menjalankan ibadah.
The Company provides break time for employees, comprising of holiday and weekly break, official holiday, sick leave, menstruation leave, pregnancy leave and maternity leave, annual leave, sabbatical leave, leave without compensation, and leave due to practicing worship.
Untuk menjaga kesehatan karyawan, maka Perusahaan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat di setiap tempat kerja. Dalam upaya pemeliharaan kesehatan karyawan, maka Perusahaan mengadakan pemeriksaan kesehatan berkala berdasarkan catatan kesehatan untuk semua karyawan sesuai program Perusahaan atas biaya Perusahaan. Untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan, kepada karyawan yang bekerja di sektor produksi dan atas pertimbangan tingkat risiko kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja berat, Perusahaan memberikan makanan tambahan (extra fooding) yang jenis dan jumlahnya akan diatur dalam peraturan yang berlaku. (G4-LA7)
To maintain Employee’s health, the Company creates a healthy and safe work environment in every work place. As an effort to maintain Employees’ health, the Company gradually executes health examination based on health record for all Employees based on Company’s program and at the company’s expenses. To enhance and maintain health, to employee who works at production sector and on consideration of occupational risk level or occupational disease, Company provides extra fooding which the type and amount will be regulated on applicable regulation. (G4-LA7)
Selama periode pelaporan, Perusahaan juga melakukan pemeriksaan kesehatan prakerja terhadap Calon karyawan Tetap dan karyawan Kampanye/Musiman dengan perincian sebagai berikut: • Karyawan beresiko tinggi: 20 orang • Karyawan Musiman/kampanye: 617 orang
During reporting period, the Company also performed pre work health examination to Candidate of Permanent Employee and Occasional Employee with details as follow: • Promoted employee: 20 employees • Occasional/campaign employee: 617 employees.
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
TATA KELOLA KEBERLANJUTAN SUSTAINABLE GOVERNANCE
Laporan Keberlanjutan 2016 Sustainability Report
131
132 132
Tata Kelola Berkelanjutan Sustainable Governance
TATA KELOLA BERKELANJUTAN SUSTAINABLE GOVERNANCE
Struktur tata kelola PTPN VII terdiri dari organ utama, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi dibantu oleh organ pendukung lainnya seperti Komite-komite, mekanisme pengendalian risiko dan sistem audit internal serta Sekretaris Perusahaan dan organ pendukung lainnya. (G4-34) PTPN VII governance structure comprises of main organ, namely General Meeting of Shareholders (GMS), Board of Commissioner and Board of Director assisted by other supporting organ such as Committees, mechanism of risk controlling and internal audit system as well as Corporate Secretary and other supporting organs. (G4-34)
RUPS General Meeting of Shareholders
Struktur Tata Kelola Perusahaan PTPN VII PTPN VII Governance Structure
DEWAN KOMISARIS Board Of Commisioners
Sekretaris Dewan Komisaris Commissioner Secretary
DIREKSI Board of Directors
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Komite Audit Audit Committee
Unit Audit Internal Internal Audit Unit
Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee
Bagian Lain Organ Perusahaan Other Department of Company Organs
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
133 133
PENERAPAN TATA KELOLA GOVERNANCE IMPLEMENTATION
PTPN VII memiliki kesungguhan dan komitmen yang kuat untuk melaksanakan restrukturisasi manajemen menuju penguatan good governance. Penerapan praktik terbaik GCG bukan hanya akan mendorong pengelolaan perusahaan secara profesional, transparan dan efisien, namun juga diperlukan untuk meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggungjawab, dan adil serta dapat mencegah praktik-praktik penyalahgunaan wewenang dan jabatan, korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Dengan demikian perusahaan memiliki daya saing yang kuat, serta terpenuhinya tanggung jawab perseroan sebagai entitas bisnis dalam masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan.
PTPN VII has seriousness and strong commitment to to carry out management restructuring towards strengthening good governance.Implementation of the best GCG practices is not merely encouraging the company management professionally, transparently and efficiently, but it is also needed to enhance openness, accountability, trustable, accountability principles but also to prevent abuse of authority, corruption, collusion, and nepotism practices. Therefore, the company has a strong competitiveness, as well as fulfillment of company’s responsibility as a business entity within community and all stakeholders.
PTPN VII secara rutin melakukan asesmen GCG yang dilaksanakan oleh pihak eksternal maupun secara self assessment sesuai ketentuan yang berlaku. Pada tahun 2016, PTPN VII melaksanakan self assessment atas penerapan GCG tahun buku 2015 dengan perolehan skor GCG mencapai 84,80 (BAIK), meningkat dibandingkan tahun 2015 dengan nilai 83,953 (BAIK).
PTPN VII routinely performs GCG assessment held by external parties and internal parties or self assessment based on applicable provision.In 2016, PTPN VII conducted a self-assessment of GCG implementation for the fiscal year 2015 with GCG score reaching 84.80 (GOOD), up from 2015 with 83,953 (GOOD).
Asesmen atas Penerapan GCG PTPN VII tahun buku 2016 dilaksanakan oleh pihak eksternal, yakni BPKP Perwakilan Provinsi Lampung. Asesmen dilaksanakan mulai tanggal 17 April 2017 sampai dengan 24 Mei 2017. Skor atas penerapan GCG tahun buku 2016 mencapai 83,088 (BAIK). (G4-42)
Assessment on PTPN VII GCG Implementation fiscal year 2014 was carried out by external parties, namely BPKP representative of Lampung Province. The assessment is conducted from April 17, 2017 to May 24, 2017. The score on GCG implementation for the fiscal year 2016 reached 83.088 (GOOD). (G4-42)
Grafik Pencapaian Skor GCG Tahun Buku 2012-2016 GCG Score Achievement Graph for Fiscal Year 2012-2016 100 90
80.018
83.125
83.953
84.8
83.088
2013
2014
2015
2016
80 70 60 50 40 30 20 10 0
2012
134
Tata Kelola Berkelanjutan Sustainable Governance
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
(G4-35) (G4-37)
GENERAL GENERALMEETING MEETING OF SHAREHOLDER (G4-35) (G4-37) OF SHAREHOLDERS
RUPS memiliki kewenangan tertinggi yang tidak dilimpahkan baik kepada Dewan Komisaris maupun Direksi. Rapat Umum Pemegang Saham meliputi RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan No.35 Tahun 2014, RUPS terbagi atas 2 pemegang saham yaitu PTPN III (Persero) sebagai pemegang saham seri A dan saham seri B serta Kementerian BUMN sebagai pemegang saham seri B. GMS has the highest authorization which is not delegated either to Board of Commissioner or Director. General Meeting of Shareholders including Annual GMS and Extraordinary GMS.Based on Company’s Article of Association No. 35 Year 2014, GMS is divided into 2 shareholders namely PTPN III (Persero) as series A and series B shareholders and Ministry of SOE as series B shareholders. RUPS berhak memperoleh seluruh informasi yang relevan tentang perusahaan dan meminta pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi yang berkaitan dengan pengelolaan perusahaan.
GMS reserves the right to obtain all relevant information regarding company and request for BOC and BOD responsibility related to Company management.
Pemegang saham tidak diperkenankan mencampuri kegiatan operasional perusahaan yang menjadi tanggung jawab Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemegang saham memiliki kewenangan yang tidak diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris dalam batas yang ditetapkan dalam undang-undang dan anggaran dasar.
Shareholders are not allowed interfering company operational activity which becoming BOD responsibility pursuant to Company’s Articles of Association and applicable law and regulation. Shareholders have authority that is not given to BOD and BOC in limitation stipulated in Law and Articles of Association.
Pemegang saham seri A memiliki kewenangan meliputi: Mengusulkan calon Dewan Komisaris dan Direksi; Mengusulkan perubahan anggaran dasar termasuk perubahan modal; Mengusulkan penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan Perseroan, pengajuan permohonan agar Perseroan dinyatakan pailit, dan pembubaran; Meminta laporan dan penjelasan mengenai hal tertentu kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan; Mengusulkan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris; Menetapkan kebijakan umum terhadap Perseroan dalam bidang produksi, bidang pemasaran, bidang keuangan, akuntansi dan perbendaharaan, bidang pengadaan, bidang perencanaan dan pengembangan, bidang teknologi informasi, bidang SDM. Pemegang saham seri B mempunyai kewenangan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. (G4-37)
Shareholder of Series A has authorityinvolving: Proposingthe Board of Commissioner and Board of Director candidates, Suggesting amendment of article of association including capital change; Suggesting company merger, consolidation, takeover and separation, suggestion of petition in order the Company can be declared as bankrupt, and company dissolution; Requesting reports and explanation regarding certain matters to Company’s Board of Director and Board of Commissioner by paying attention to law and regulation; Suggesting Board of Director and Board of Commissioner remuneration; Determining general policy for the Company in fields of production, marketing, finance, accounting and treasury, procurement, planning and development, information technology, and Human Resource. Series B Shareholder has authority pursuant to applicable law and regulation. (G4-37)
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
135
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONER
Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang bertugas dan bertanggungjawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa perusahaan melaksanakan GCG. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh beberapa komite yang dibentuk dan bertanggungjawab kepada Dewan Komisaris. Komite-komite tersebut adalah Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko. (G4-38) Board of Commissioner is a company organ which in charge and responsible collectively to perform supervision and provide suggestionsor advices to BOD and alsoensuring the company carrying out the GCG.In implementing its duties, Board of Commissioner is assisted by several committees established by and responsible to Board of Commissioner. Those committees are Audit Committee and Risk Management Committee. (G4-38)
Komposisi Dewan Komisaris
Composition of the Board of Commissioners Susunan anggota Dewan Komisaris PTPN VII per 31 Desember 2016 berjumlah 3 orang dengan komposisi 1orang diangkat sebagai Komisaris Utama, 2 orang Anggota Komisaris yang salah satunya diangkat sebagai Komisaris Independen.
The composition of the Board of Commissioners of PTPN VII per December 31, 2016 consists of 3 persons withcomposition 1 person appointed as President Commissioner, 2 members of the BOC, one of them was appointed as Independent Commissioner. Jabatan Position
No.
Nama Name
1.
Agus Pakpahan
Komisaris Utama President Commissioner
2.
R. Juniono Soehartjahjono
Komisaris Independen Independent Commissioner
3.
Dodi Iskandar
Komisaris Commissioner
136
Tata Kelola Berkelanjutan Sustainable Governance
Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dipertanggungjawabkan dalam Laporan Tugas Pengawasan dan disampaikan dalam RUPS tahunan. (G4-44)
The implementation of Board of Commissioner duties is accounted on Supervision Duty Report and presented in annual General Meeting of Shareholders. (G4-44)
Penilaian kinerja Dewan Komisaris mengacu pada pencapaian terhadap Key Performance Indicator (KPI) Dewan Komisaris. Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan secara selfassessment dan bersifat kolegial. (G4-38)
Assessment on Board of Commissioner performance refers to accomplishment of Board of Commissioner’s Key Performance Indicator. Assessment of Board of Commissioner performance is conducted by self assessment and has a collegial in nature. (G4-38)
Independensi Dewan Komisaris (G4-39)
Independency of Board of Commissioners (G4-39) Setiap anggota Dewan Komisaris membuat pernyataan independensi dan bebas benturan kepentingan pada awal jabatan, yaitu Kepemilikan saham baik pada perusahaan lain maupun pada PT Perkebunan Nusantara VII. • Tidak adanya hubungan keluarga baik dengan sesama anggota Direksi maupun anggota Komisaris PT Perkebunan Nusantara VII . • Tidak adanya rangkap jabatan sebagai Direksi atau Dewan Komisaris pada BUMN, BUMD ataupun perusahaan swasta • Tidak menjabat sebagai pejabat struktural ataupun fungsional pada instansi/lembaga pemerintah pusat/ daerah. • Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik/anggota legislatif, calon kepala/wakil kepala daerah serta jabatan lain yang menimbulkan benturan kepentingan.
Every Board of Commissioner member should make a statement regarding his independency and free of conflict of interest in the beginning of their office such as: • No family relationship either with fellow BOD or BOC member of PTPN VII • Do not have any concurrent position as BOD or BOC at other SOE, ROE, or private company • Do not serve as a structural or functional official in other regional/central government agency/institution • Does not serve as political party management/legislative member, candidate of head/deputy head of regional and other position causing a conflict of interest.
Laporan Keberlanjutan 2016
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan. Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS atau berdasarkan keputusan seluruh Pemegang Saham di luar RUPS. Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar Pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS. (G4-38) Board of Director is a Company organ which in charge of and full responsible for Company’s management for the Company’s interest. The Board of Director member was appointed and discharged by GMS or based on all shareholder decision beyond GMS. The Board of Director is in charge to carry out all actions related to company’s management for the Company’s interest and based on Company’s intention and purpose as well as represents the Company either inside or outside Court regarding all things and all events with limitations as regulated in legislation regulation, Articles of Association and/or GMS Decision. (G4-38)
Direksi dalam menjalankan tugasnya bertangganggung jawab kepada RUPS antara lain dalam membuat laporan tahunan, menyusun laporan keuangan serta laporanlaporan lainnya yang dibutuhkan oleh Dewan Komisaris dan/atau pemegang saham. (G4-44) The Board of Director in carrying out the tasks is responsible to GMS including in preparing annual report, financial statement as well as other reports required by the BOC and/ or Shareholder. (G4-44)
Sustainability Report
137
138
Tata Kelola Berkelanjutan Sustainable Governance
Komposisi Direksi
Composition of the Board of Director Susunan anggota Direksi PTPN VII per 31 Desember 2016 terdiri dari 3 orang dengan komposisi 1 orang Direktur Utama, 1 orang Direktur Operasional, dan 1 orang Direktur Komersial.
The composition of the Board of Directors of PTPN VII as of December 31, 2016 consists of 3 persons with 1 President Director, 1 Director of Operations and 1 Commercial Director.
Jabatan Position
No.
Nama Name
1.
Andi Wibisono
Direktur Utama President Director
2.
Sukarnoto
Direktur Operasional Operational Director
3.
Ganefi
Direktur Komersial Commercial Director
Penilaian kinerja Direksi didasarkan pada pencapaian target dan indikator kinerja utama (KPI). Hasil asesmen menunjukkan bahwa realisasi KPI tahun 2016 mencapai skor 98,37 lebih rendah dari target yang ditetapkan sebesar 100. (G4-38)
The Assessment of BOD performance is according to target achievement and Key Performance Index. The assessment result suggested that the KPI realization in 2016 reached score 98,37 it was lower than set target amounted to 100. (G4-38)
Independensi Direksi
Independence of the Board of Directors Baik Direktur Utama dan anggota Direksi PTPN VII lainnya tidak memiliki hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus maupun garis kesamping atau hubungan semenda (menantu/ipar) baik antara anggota Direksi maupun Direksi dengan anggota Dewan Komisaris. Hal tersebut menjadi jaminan bahwa direksi menjalakan tugasnya bertindak secara independen. Sesuai dengan Board Manual Perseroan direksi juga dituntut untuk lepas dari segala macam bentuk benturan kepentingan. Selain itu, anggota direksi tidak ada yang memangku jabatan rangkap sebagai Anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik Swasta; jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. (G4-39)
Both PTPN VII’s President Director and other BOD member do not have any consanguineal relationship up to third degree either horizontally or vertically or affinal relationship either between the BOD members or with the BOCmember. This becomes an insurance that the BOD carries out the task independently. Pursuant to Company’s Board Manual, the BOD is also demanded to free from all kind of conflict of interest. In addition, the BOD member could not have any concurrent position either as BOD member in other SOE, ROE, POE; or other position based on legislation regulation. (G4-39)
Laporan Keberlanjutan 2016
REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
REMUNERATION BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS
Remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi merupakan kewenangan Pemegang Saham dan ditetapkan dalam RUPS yang formulasinya mengacu pada Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-04/MBU/2014 tanggal 10 Maret 2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas BUMN. (G4-51) Prosedur Penetapan Remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut: (G4-52) • Direksi mengusulkan formulasi dan jumlah remunerasi Direksi kepada Dewan Komisaris yang dikaitkan dengan hasil penilaian kinerja masingmasing Direksi. • Dewan Komisaris meninjau formulasi remunerasi yang diusulkan Direksi. • Dewan Komisaris mengusulkan kepada RUPS tentang besaran remunerasi untuk Direksi dan Dewan Komisaris. • RUPS memutuskan remunerasi yang diterima Direksi dan Dewan Komisaris Remuneration for BOC and BOD member is authorization of Shareholders and set in GMS which formulation is referring to State Minister of SOE Regulation Number PER-04/MBU/2014 dated 10 March 2014 regarding Guidelines of SOE BOD, BOC, and BOT Remuneration Determination. (G4-51) Procedures for determining BOC and BOD remuneration are following: (G4-52) • BOD proposes the formulation and amount of BOD remuneration to BOC related to the result of each BOD performance assessment. • The BOC reviews formulation of the remuneration proposed by the BOD. • The BOC proposes to GMS regarding the amount of remuneration for BOC and BOD. • The GMS determines the remuneration received by the Board of Directors and Board of Commissioners
Sustainability Report
139
140
Tata Kelola Berkelanjutan Sustainable Governance
KODE ETIK DAN INTEGRITAS CODE OF ETHICS AND INTEGRITY
Keberadaan Kebijakan Code of Conduct
Existence of Code of Conduct policy
PTPN VII telah memilki kode etik atau Code of Conduct (CoC) sejak tahun 2003. Pemutakhiran terakhir dilaksanakan pada tahun 2013. Dewan Komisaris dan Direksi telah menetapkan Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi PTPN VII (Persero) No: 7.15/ Kpts/27/2013 dan No: KEP-110/DK.VII/12/2013 tanggal 11 Desember 2013 tentang Penyempurnaan Pedoman Perilaku PT Perkebunan Nusantara VII. Sebagai bentuk komitmen Insan PTPN VII untuk selalu menaati dan menerapkan sikap dan perilaku kerja yang sesuai Kode Etik, maka setiap dua tahun seluruh pengurus Perusahaan dan karyawan diwajibkan menandatangani pernyataan kepatuhan Kode Etik. PTPN VII has had a Code of Conduct since 2003. Lates update was held on 2013. BOC and BOD have stipulated a PTPN VII (Persero) BOC and BOD Joint Decree No: 7.15/Kpts/27/2013 dan No: KEP-110/ DK.VII/12/2013 dated 11 December 2013 concerning PTPN VII Code of Conduct Improvement . As a form of PTPN VII human being’s commitment to always obey and adopt work attitude and behavior pursuant to CoC, then every two years all Company management and employee need to sign statement of compliance of CoC.
Muatan Kode Etik (G4-56)
Code of Conduct Content (G4-56) Kode Etik Perusahaan yang mengatur kewajiban yang harus ditaati setiap insan PTPN VII memuat: • Pengamanan Harta Benda; • Kerahasiaan Informasi; • Keterbukaan Informasi; • Kepemilikan Informasi dan Intangible Asset; Kesehatan dan Keselamatan Kerja; dan • Kesempatan Kerja yang Sama.
Company’s code of conduct regulates all obligation must be adhered by every PTPN VII employee containing: • Property safeguarding; • Information confidentiality; • Information disclosures; • Information ownership and intangible asset; occupational health and safety and • The same work opportunity.
Kode Etik Perusahaan yang mengatur larangan yang harus dihindari setiap insan PTPN VII memuat:
Company’s code of conduct that regulated a prohibition must be avoided by every PTPN VII employees containing:
Laporan Keberlanjutan 2016
• • • • •
Benturan Kepentingan, Kegiatan Politik; Jamuan Bisnis; Hadiah, Donasi, Cendera Mata, dan Sumbangan Perbuatan Tercela.
Pedoman hubungan dengan stakeholders memuat pedoman perilaku yang berkenaan dengan hubungan antara Pengurus Perusahaan dan Karyawan dengan stakeholder yang merupakan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pihak-pihak yang berkepentingan tersebut antara lain adalah: • RUPS, • Rekanan, • Kreditur dan Bank, • Pelanggan/Pembeli, • Pesaing, • Pemerintah, • Masyarakat dan Lingkungan, • Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian, serta • Media Massa, LSM dan Organisasi Kemasyarakatan.
Sustainability Report
141
• Conflict of Interest, • Political Activities; • Business Dinner; • Presents, Donation, Souvenirs, and Contribution; • Misconduct. The relation with the stakeholder manual contains code of conduct related to relation between the Company Management and Worker with Stakeholders, they are parties who have interest to the company either directly or indirectly. These interested parties among others are:
• GMS, • Partners, • Creditor and Bank, • Customer/Buyer, • Competitor, • Government, • Society and Environtment, • College and Research Center, • Mass Media, Non-Governmental Organization and community organizations.
Penyebarluasan Kode Etik (G4-57) Code of Conduct Socialization (G4-57)
Pada tahun 2016, PTPN VII juga melakukan sosialisasi Kode Etik secara berkala melalui media internal Perusahaan, program pembekalan kepada calon asisten dan staf, serta melalui pengarahan langsung oleh Direksi, Kepala Bagian, General Manager Distrik dan Manajer Unit di lingkungan unit kerja masing-masing pada saat upacara, rapat, maupun pertemuan lainnya yang bersifat formal maupun non formal.
In 2016 PTPN VII also gradually performed socialization on CoC through Company internal media, provision program to assistant and staff candidates, as well as through direct briefing by Director, Head of Division, General Manager of District and Manager of Unit in each work unit during ceremony, meeting, or other formal or non formal meetings.
Penegakan dan Sanksi Pelanggaran (G4-58) Enforcement and sanction on CoC (G4-58)
Penegakan dan sanksi pelanggaran kode etik dilaksanakan PTPN VII melalui mekanisme Whistle Blowing System. Pengurus Perusahaan dan karyawan yang terbukti melakukan pelanggaran terhadap Pedoman Perilaku (Code of Conduct) dalam tingkatan apapun akan mendapatkan sanksi disiplin atau sanksi lainnya sesuai peraturan yang berlaku. Apabila terbukti mengarah kepada tindak pidana maka permasalahan tersebut dapat dilimpahkan kepada Aparat Penegak Hukum.
Enforcement and sanction on CoC violation is held by PTPN VII through Whistle Blowing System mechanism. Company management and employee who are proved commit a violation on CoC in any level will receive disciplinary action or other sanctions according to applicable regulation. If it is proven lead to criminal offense the issue can be transferred to Law Enforcement
142
Tata Kelola Berkelanjutan Sustainable Governance
PENEGAKAN ANTI KORUPSI (G4-SO3) (G4-SO4)
ANTI CORRUPTION ENFORCEMENT (G4-SO3) (G4-SO4)
PTPN VII berkomitmen untuk menegakkan budaya anti suap dan upaya pencegahan tindak pidana korupsi di lingkungan perusahaan. Insan PTPN VII DILARANG melakukan perbuatan korupsi baik secara langsung atau tidak langsung atau melakukan perbuatan yang mendorong terjadinya korupsi termasuk menerima/memberikan gratifikasi yang berhubungan dengan jabatannya dan berlawanan dengan kewajiban dan tugasnya. PTPN VII commits to enforce anti-bribery and prevention of corruption actions culture in company. PTPN VII employees are directly or indirectly PROHIBITED to perform corruption actions either directly or indirectly or performing action which generates corruption including receiving or givingany gratifications in any means in association with its position and opposite to his obligation and duty.
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
143
Salah satu perangkat untuk mendukung budaya anti suap dan tindak korupsi adalah adanya Pedoman Pengendalian Gratifikasi yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi No: SKR/Kpts/07/2014 tanggal 28 Oktober 2014. Pedoman Pengendalian Gratifikasi merupakan bagian dari Pedoman Good Corporate Governance, untuk memberikan pedoman bagi seluruh insan PTPN VII dalam mengambil sikap terhadap tindakan-tindakan yang berpotensi atau mengarah pada tindak pidana korupsi, khususnya gratifikasi. (G4-57)
One device to support anti-bribery and corruption culture is Gratification Control Manual stipulated via Board of Director Decree No:SKR/Kpts/07/2014 dated 28 October 2014. Gratification Control Manual is part of Good Corporate Governance guidelines, to provide guidance for all PTPN VII employees in adopting attitude on potential or lead to corruption actions, particularly gratification. (G4-57)
PTPN VII juga telah menerapkan Sistem Pelaporan Dugaan Pelanggaran (whistle blowing System/WBS) untuk menegakkan tindakan pencegahan terhadap setiap penyimpangan yang mengarah pada tindakan korupsi dan fraud. Pedoman WBS ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi No: SKR/Kpts/02/2014 tanggal 7 Mei 2014, dan telah disempurnakan melalui Surat Keputusan Direksi No: SKR/ Kpts/07/2016 tanggal 8 November 2016. Sosialisasi secara berkala dilaksanakan dengan memuat Pedoman WBS di tabloid internal PTPN VII, yaitu Media Agro. Demikian pula, Direksi senantiasa memberikan arahan dan mengingatkan karyawan akan penegakan budaya anti suap dan tindak korupsi pada setiap acara pertemuan dengan karyawan.
PTPN VII has adopted WhistleBlowing System to enforce preventive action on every deviation leading to corruption and fraudulence action. WBS manual was stipulated via BOD Decree No:SKR/Kpts/02/2014 dated 7 May 2014, and has been refined by the Decree of Directors No. SKR / Kpts / 07/2016 dated November 8, 2016. Socialization is gradually held by posting WBS Manual in PTPN VII internal tabloid, namely Media Agro. Likewise, BOD always provides direction and reminds employee regarding anti-bribery and corruption enforcement on every employee gathering.
Melalui WBS tersebut, Perusahaan mendorong setiap orang, baik pihak internal maupun pihak luar Perusahaan, untuk melaporkan jika ada penyimpangan yang dilakukan oleh Insan PTPN VII terkait pelanggaran korupsi, fraud ataupun penyimpangan etika perusahaan. Pengelola WBSyang bertugas menerima laporan wajib melindungi kerahasiaan identitas pelapor yang melaporkan pelanggaran untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan yang dilakukan terlapor atau pihak lain kepada pelapor. Perusahaan menjamin keamanan si pelapor maupun keluarganya. (G4-58)
Through this WBS, the company encourages every people either the internal or external Company, to report if there are any deviationscommitted by PTPN VII human resources, related corruption offenses, fraud or irregularities corporate ethics. The Whistle Blowing System administrator who is in charge to receive reports obligates to protect confidentially employee’s identity who reports the violation to avoid unwanted things committed by the reported or other parties to the whistleblower. The Company ensures the whistleblower or his family security. (G4-58)
Pengurus Perusahaan dan karyawan yang terbukti melakukan pelanggaran dalam tingkatan apapun akan diberikan sanksi disiplin atau sanksi lainnya sesuai peraturan yang berlaku. (G4-58)
Company’s managements and employees who are proven have been committed a violation in any levels will be given a discipline sanction or other sanctions pursuant to applicable regulation. (G4-58)
PTPN VII melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan anti korupsi dalam bentuk workshop, pelatihan, dan sosialisasi yang diikuti oleh Direksi, Dewan Komisaris, Pejabat 1 level di bawah Direksi, Pejabat 2 level di bawah Direksi, SPI, Komite Audit, Karyawan dan Unit-Unit Usaha. Kegiatan tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan kapasitas SDM PTPN VII, yang pada akhirnya diharapkan dapat menjamin bahwa pengelolaan perusahaan selalu dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG, bebas dari korupsi, gratifikasi, dan KKN, dengan dilandasi semangat untuk bekerja secara jujur, tulus, dan ikhlas. (G4-SO4)
PTPN VII carries out anti corruption education and training activities in form of workshop, training, and socialization attended by Board of Director, Board of Commissioner, Officials 1 level under BOD, Officials 2 level under Board of Director, IAU, Audit Committee, Employees and Business Units. These activities are company’s endeavors to enhance the capacity of PTPN VII Human Resource, which eventually it is expected could always guarantee that the company management will always be run based on GCG principles, free from corruption, gratification and nepotism with the spirit based to work honestly, sincerely, and genuine. (G4SO4)
144
Tata Kelola Berkelanjutan Sustainable Governance
Selama tahun 2016, pelatihan tentang korupsi dan tata kelola disajikan pada tabel berikut.
During 2016, training on corruption and governance are presented in the following table.
Pembekalan Materi Anti Korupsi dan Tata Kelola Tahun 2016 (G4-SO4) Provisioning of Anti-Corruption and Governance Material in 2016 (G4-SO4)
No.
Materi Material
Peserta (orang) Participants (person)
Jumlah Peserta Number of Participants
Tempat Pelaksanaan Place of execution
Tanggal Pelaksanaan Date of Implementation
Pemberi Materi Material Giver
1.
Pembekalan karyawan Employee briefing
Penyelia madya, penyelia pratama, karyawan setingkat juru
55
Kantor Sentral UPK Talangsawit
22 -23 Maret 2016
Manajer, Mabes Teknik, Kepala TU, dll
2.
Pelatihan audit internal Internal audit training
Kabid SDM & Umum, Kabid AKU, Kabid Tanaman, staf Distrik Bengkulu
16
Kantor Distrik Bengkulu
2 Maret 2016
GM, Kabag SPI, Kaur TIS Bag TIK & CMR
3.
Sosialisasi Program Leadership in Corporate Turn-around Socialization of Leadership Program in Corporate Turnaround
General Manager, Manajer, Kepala Bagian, Kepala Bidang, Manajer Unit
-
Ruang Rapat 1A Kantor Direksi Meeting Room 1A Head Office
23 Juli 2016
Direksi PTPN VII
4.
Pemaparan Kondisi Perusahaan Exposure of Company Conditions
Direksi, GM, Kepala Bagian, Manajer Unit
-
Kantor Direksi
20 September 2016
Tim Krisis Center
5.
Pengarahan Integritas Human Capital Human Capital Integrity Exposure
Direksi, GM, Kepala Bagian, Manajer Unit
-
Kantor Direksi
10 November 2016
Elia Masa Manik, Dirut Holding PTPN III (Persero)
6.
Pelatihan leadeship yang dibagi dalam 3 angkatan Leadeship training is divided into 3 batches
Mandor dan Karyawan Setingkat Mandor
Angkatan I : 41 peserta
-
8-9 November 2016
Bagian SDM Kantor Direksi
Angkatan 2 : 32 peserta
15-16 November 2016
Angkatan3 : 30 peserta
22-23 November 2016
Laporan Keberlanjutan 2016
Sustainability Report
145
PENERAPAN STANDAR INTERNASIONAL DAN NASIONAL (G4-45)(G4-46)(G4-47)(G4-48) IMPLEMENTATION OF INTERNATIONAL AND NATIONAL STANDARD (G4-45)(G4-46)(G4-47)(G4-48) Agar dapat meningkatkan kinerjanya sekaligus mewujudkan visi perusahaan, PTPN VII terus berupaya untuk menerapkan sistem manajemen yang berstandar internasional dan nasional. Beberapa sistem manajemen pokok yang diterapkan Perusahaan sesuai dengan standar internasional dan nasional diintegrasikan dalam Sistem Manajemen Terpadu Nusantara VII (SMTN7). SMTN7 merupakan upaya memenuhi persyaratan pelanggan dan perundangan yang berlaku dengan penerapan 7 (tujuh) sistem manajemen berstandar internasional dan nasional secara terintegrasi, meliputi: • ISO 9001 : 2008 Sistem Manajemen Mutu, • ISO 14001 : 2004 Sistem Manajemen Lingkungan, • OHSAS 18001 : 2007 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, • ISO 22000 : 2005 Sistem Manajemen Keamanan Pangan, • Permentan nomor 19/Permentan/OT.140.3.2011 tanggal 29 Maret 2011 tentang Pedoman Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Indonesian Sustainable Palm Oil/ISPO), • Permen BUMN nomor PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, • Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence 2013 -2014.
In order to be able to enhance its performance as well as realize the company’s vision, PTPN VII continue attempting to apply international and national standard management system. Several principal managements systems applied by the Company pursuant to international and national standard are integrated into Integrated Management System Nusantara 7, Risk Management application, issuance of Sustainability Report.IMSN7 is an effort to meet the customer requirements and applicable legislation with application of 7 (seven) National and International Standard Management Systems integrally, including: • ISO 9001:2008 Quality Management System • ISO 14001 : 2004 Environmental Management System • OHSAS 18001 : 2007 Occupational Health and Safety Management System • ISO 22000 : 2005 Food Safety Management System • Ministry of Agriculture Regulation No 19/Permentan/ OT.140.3.2011 dated 29 March 2011 regarding Guideliness of Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO)
Per 31 Desember 2016, PTPN VII telah medapatkan sertifikat terkait SMTN7 yang dikeluarkan oleh Sucofindo International Certification Services, dan Multi Indonesia Strategis Berkelanjutan.
As of December 31, 2016, PTPN VII has obtained certificates related to SMTN7 issued by Sucofindo International Certification Services, and Multi Indonesia Strategic Sustainable.
• Ministry of SOE Regulation No. PER-01/MBU/2011 dated 1 August 2011 regarding GCG Application on SOE
• Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence 2013-2014
146
Tata Kelola Berkelanjutan Sustainable Governance
KEANGGOTAAN DALAM ASOSIASI INDUSTRI DAN ORGANISASI LAINNYA (G4-16) MEMBERSHIP IN INDUSTRY ASSOCIATION AND OTHER ORGANIZATION (G4-16)
PTPN VII berpartisipasi aktif dalam berbagai asosiasi/organisasi. Hal ini dimaksudkan untuk menjalin komunikasi dan memperluas jaringan hubungan bisnis dengan sesama anggota asosiasi/organisasi. Berikut adalah daftar keanggotaan PTPN VII dalam asosiasi dan organisasi lainnya. PTPN VII actively participates in various association/organization. This is intended to establish communication and extending business relationship network with fellow organization/association member. Following are PTPN VII membership list in other association and organization. No.
Nama | Name
Status
1.
Ikatan Ahli Gula Indonesia (IKAGI) Indonesian Sugar Expert Association
Anggota Member
2.
Asosiasi Gula Indonesia Indonesian Sugar Association
Anggota Member
3.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Indonesian Oil Palm Entrepreneurs Association
Anggota Member
4.
Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (GAPKINDO) Indonesian Rubber Entrepreneurs Association
Anggota Member
5.
Dewan Teh Indonesia Board of Indonesian Tea
Anggota Member
6.
Forum Komunikasi SPI IAU Communication Forum
Anggota Member
7.
Forum IT BUMN SOE IT Forum
Anggota Member
8.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Indonesian Entrepreneur Association
Anggota Member
9.
Forum Humas BUMN SOE PR Forum
Anggota Member
10.
Forum Excellent BUMN SOE Excellent forum
Anggota Member
Laporan Keberlanjutan 2016
INDEKS GRI 4 CORE GRI 4 INDEX
Laporan Keberlanjutan 2016 Sustainability Report
Sustainability Report
147
148
Index GRI 4 Core GRI 4 Index
GENERAL STANDARD DISCLOSURES Uraian Description
Indikator Indicator
Halaman Pages
Strategi dan Analisis Strategy and Analysis Pernyataan dari Dewan Komisaris Statement from BOC G4-1
G4-2
Pernyataan dari Direksi Statement from BOD
10 - 14
Uraian, dampak, risiko dan peluang Description of key impacts, risks, and opportunities
10 - 14
Profil Organisasi Organization Profile G4-3
Nama organisasi Name of the organization
G4-4
Produk, dan jasa Products and services
G4-5
Lokasi Kantor Pusat Location of Headquarter
18
G4-6
Wilayah Operasi Area of Operation
22
G4-7
Kepemilikan saham dan bentuk hukum Ownership and legal form
18
G4-8
Pangsa pasar Market share
21
G4-9
Skala organisasi Organizational scale
G4-10
Jumlah dan komposisi karyawan Number and composition of employees
109, 110, 111,112
G4-11
Jumlah karyawan yang tercakup dalam perjanjian kerja bersama (PKB) Number of employees covered in collective labor agreements
109 - 111
G4-12
Rantai Pasokan Supply Chain
86
G4-13
Perubahan signifikan selama periode pelaporan Significant changes during the reporting period
25
G4-14
Pendekatan dalam penerapan prinsip pencegahan Precautionary principles approach
G4-15
Daftar inisiatif eksternal yang didukung atau diakomodasi Perusahaan External initiative list supported or accommodated by the Company
145
G4-16
Keanggotaan dalam asosiasi Membership in associations
146
16, 18 18, 20, 21
25, 26
Aspek Material dan Pembatasan Material Aspects and Boundaries G4-17
Daftar entitas anak termasuk pernyataan laporan keuangan konsolidasi organisasi List of entities included in the organization’s consolidated financial statements
28, 52, 43
G4-18
Proses menentukan isi laporan dan pembatasan Process in determining the report content and boundaries
42, 43, 45
G4-19
Daftar aspek material teridentifikasi List of material aspects
46, 47
Laporan Keberlanjutan 2016
Indikator Indicator
Uraian Description
Sustainability Report
149
Halaman Pages
G4-20
Batasan aspek material di dalam perusahaan Aspect material boundaries within company
42, 46, 47
G4-21
Batasan aspek material di luar perusahaan Aspect material boundaries outside company
43, 46, 47
G4-22
Efek penyajian ulang informasi tahun lalu Effects of last year’s Restatement
42
G4-23
Perubahan signifikan ruang lingkup dan boundary Significant changes the scope and boundary
42
Pelibatan Pemangku Kepentingan Stakeholders Engagement 59
G4-24
Daftar pemangku kepentingan Stakeholders list
G4-25
Dasar identifikasi pemangku kepentingan Basis for identification of stakeholders
G4-26
Pendekatan hubungan dengan pemangku kepentingan Relation approach to stakeholders’ engagement
59
G4-27
Topik kunci dan respon organisasi terhadap pemangku kepentingan Key topics and organization response for stakeholders
59
Profil Pelaporan Report Profil G4-28
Periode pelaporan Reporting period
40
G4-29
Tanggal penerbitan laporan terdahulu Date of most recent previous report
40
G4-30
Siklus pelaporan Reporting cycle
40
G4-31
Kontak terkait isi laporan Contact point for questions regarding the report
41
G4-32
Indeks Isi GRI GRI Content Index
G4-33
Kebijakan dan praktek yang ada terkait dengan upaya untuk mencari assurance dari pihak luar Existing policy and practice related to the effort to seek for assurance from outside party
41, 146, 157 42
Tata Kelola Governance G4-34
Struktur organisasi Organizational structure
G4-35
Laporan proses pendelegasian wewenang isu ekonomi, lingkungan dan sosial dari Dewan Komisaris ke Direksi Report regarding authority delegation process of economic, environment and social issues from BOC to BOD
G4-36
Laporan penunjukan level eksekutif yang bertanggung jawab terhadap isu ekonomi, lingkungan dan sosial dan apakah laporan diberikan langsung kepada Dewan Komisaris Report regarding appointment of executive level whom responsible for economic, environment and social issue and whether the report is given directly to BOC
G4-37
Laporan tentang proses konsultasi antara para pemangku kepentingan dengan Dewan Komisaris terkait isu ekonomi, lingkungan dan sosial Report of consultation process between stakeholders and BOC related to economic, environment and social issues
26, 132
150
Index GRI 4 Core GRI 4 Index
Indikator Indicator
Uraian Description
Halaman Pages
G4-38
Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Composition of BOC and BOD
G4-39
Rangkap Jabatan Concurrent position
G4-40
Proses nominasi dan seleksi Dewan Komisaris dan komite-komite yang ada menggunakan kriteria yang dipakai oleh komite nominasi dan seleksi BOC and existing committees nomination and selection process using criteria used by nomination and selection committee
G4-41
Dewan Komisaris memastikan ada pengelolaan maupun penghindaran benturan kepentingan BOC ensures that management and avoidance of conflict of interest is available
G4-42
Pernyataan misi, nilai dan tujuan organisasi Organization purpose, values and mission statements
G4-43
Pengukuran yang dipakai untuk mengembangkan dan mendorong Dewan Komisaris untuk memahami isu ekonomi, lingkungan dan sosial Measurement used to develop and encourage the BOC to comprehend economic, environment and social issues
G4-44
Evaluasi terhadap kinerja Dewan Komisaris terkait isu ekonomi, lingkungan dan sosial Evaluation on BOC performance related to economic, environment and social issues Peran Dewan Komisaris dalam mengidentifikasi dan mengelola hal-hal terkait hal isu ekonomi, lingkungan dan sosial BOC role in identifying and managing terms related to economic, environment and social issues
145
G4-45
145
G4-46
Peran Dewan Komisaris dalam mereview efektifitas manajemen risiko terkait hal isu ekonomi, lingkungan dan sosial BOC role in reviewing risk management effectiveness related to economic, environment and social issues
145
G4-47
Frekuensi meeting yang dilakukan Dewan Komisaris dalam hal isu ekonomi, lingkungan dan sosial Meeting frequency conducted by the BOC in context of economic, environment, and social issues
G4-48
Komite yang bertanggung jawab untuk mereview sustainability report Committee responsible to review the sustainability report
145
G4-49
Komunikasi dan penyampaian informasi kritis Communication and conveyance of critical concerns
G4-50
Jumlah isu-isu penting yang telah dikomunikasikan dengan Dewan Komisaris Number of critical issues that have been communicated with BOC
G4-51
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi BOC and BOD remuneration
139
G4-52
Proses penentuan remunerasi Remuneration determination process
139
G4-53
Bagaimana pemangku kepentingan melihat dan turut serta dalam penentuan remunerasi How the stakeholders see and participate in the determination of the remuneration
G4-54
Rasio kompensasi atau remunerasi tertinggi terhadap rata-rata kompensasi atau remunerasi yang diberikan kepada seluruh karyawan Highest compensation or remuneration ratio against average compensation or remuneration given to all employee
G4-55
Rasio kompensasi atau remunerasi kenaikan tertinggi terhadap rata-rata kenaikan kompensasi atau remunerasi yang diberikan kepada seluruh karyawan Highest adjustment compensation or remuneration against average compensation or remuneration adjustment given to all employee
135, 136, 137, 138 136, 138
136
23, 133
136, 137
Laporan Keberlanjutan 2016
Indikator Indicator
Uraian Description
Sustainability Report
Halaman Pages
Etika dan Integritas Ethics and Integrity G4-56
Nilai-nilai, prinsip, dan norma organisasi. Organization’s values, principles and norms
23, 140 140, 141
G4-57
Mekanisme internal dan eksternal dalam penentuan perilaku dan etika terkait dengan integritas Perusahaan Internal and external mechanism in the determination of conduct and ethic related to the Company integrity
G4-58
Pelaporan perilaku tak beretika/tak patuh hukum Reporting about unethical/unlawful behavior
141, 143
SPECIFIC STANDARD DISCLOSURES Kategori : Ekonomi Category : Economic G4-DMA
Pengungkapan Pendekatan Manajemen Disclosure of Management Approach
Halaman Pages
Aspek Kinerja Ekonomi Economic Performance Aspect G4-EC1
Nilai ekonomi yang diterima & didistribusikan Received and distributed economic value
83 - 85
G4-EC2
Implikasi finansial dan risiko dan peluang lain bagi kegiatan Perusahaan terkait perubahan iklim Financial and risk and other opportunity implication for the Company activity related to climate chages
G4-EC3
Kewajiban organisasi terhadap dana pensiun Organization’s defined benefit plan obligations
114
G4-EC4
Bantuan signifikan dari pemerintah Financial assistance received from government
83
G4-EC5
Rasio gaji karyawan baru terhadap Upah Minimum Regional (UMR) Ratio of new employees’ salaries to the Minimum Wage (UMR)
114
G4-EC6
Prosedur perekrutan lokal dan proporsi manajemen senior yang direkrut dari masyarakat setempat di lokasi usaha yang signifikan Local recruitment procedure and senior management proportion recruited from local community in significant business location Aspek Dampak Ekonomi Tidak Langsung Indirect Economic Impacts Aspect
G4-EC7
Pembangunan infrastuktur dan dampaknya Development and impact of infrastructure
G4-EC8
Dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan Significant indirect economic impacts
92, 94 - 99 87 - 90, 94 - 99
151
152
Index GRI 4 Core GRI 4 Index
Kategori : Lingkungan Category : Environmental Pengungkapan Pendekatan Manajemen Disclosure of Management Approach
G4-DMA
Halaman Pages
Aspek Material Material Aspects G4-EN1
Material terpakai Used materials
G4-EN2
Persentase material daur ulang Percentage of recycled materials
57, 58, 74 57
Aspek Energi Energy Aspects G4-EN3
Konsumsi energi di dalam organisasi Energy consumption within the organization
G4-EN4
Konsumsi energi di luar organisasi Energy consumption outside of the organization
G4-EN5
Intensitas energi Energy intensity
G4-EN6
Pengurangan konsumsi energi Reduction of energy consumption
60 - 61
G4-EN7
Pengurangan energi untuk produk atau jasa Reduction on energy of products and services
60 - 61
60 - 61
Aspek Air Water Aspects G4-EN8
Jumlah air terpakai berdasarkan sumber Total water withdrawal by source
62 - 64
G4-EN9
Pengaruh terhadap sumber air Water sources affected by withdrawal of water
62 - 64
G4-EN10
Volume air didaur ulang atau digunakan kembali Volume of water recycled or reused
62 - 64, 65
Aspek Emisi Emissions Aspects G4-EN15
Emisi gas rumah kaca langsung (GRK) (Scope 1) Direct greenhouse gas (GHG) emissions (Scope 1)
76 - 78
G4-EN16
Emisi GRK energi tak langsung (Scope 2) Energy indirect GHG emissions (Scope 2)
76 - 78
G4-EN17
Emisi GRK tak langsung lainnya (Scope 3) Other indirect GHG emissions
76 - 78
G4-EN18
Intensitas GRK GHG Intensity
76,77
G4-EN19
Pengurangan emisi GRK Reduction of GHG emissions
77, 78
G4-EN21
Emisi NOx, SOx dan emisi lainnya NOx, SOx, and other significant air emissions
-
Aspek Limbah Cair & Buangan Effluent and Water Aspects G4-EN22
Jumlah air buangan Total water discharge
G4-EN23
Metode pengolahan limbah Disposal method
00 - 00 65, 66, 68 - 72
Laporan Keberlanjutan 2016
Pengungkapan Pendekatan Manajemen Disclosure of Management Approach
G4-DMA
Sustainability Report
153
Halaman Pages
G4-EN24
Total jumlah dan volume air yang terbuang secara signifikan Total water amount and volume disposed off significantly
65
G4-EN25
Bobot sampah berbahaya yang dipindahkan, diimpor, diekspor, atau dikelola Transported, imported, or managed hazardous waste weight
71, 72 66, 74
G4-EN26
Keragaman hayati dari kumpulan air dan habitat yang terpengaruh oleh pembuangan air yang dilakukan Perusahaan pembuat Biodiversity of water pool and habitat affected by water disposal conducted by the Company Aspek Produk dan Jasa Product and Service Aspects
G4-EN27
Tingkat dampak mitigasi lingkungan terhadap barang dan jasa Level of environmental mitigation impact on goods and services
G4-EN28
Persentase produk yang dijual dan bahan kemasan yang reklaim berdasarkan kategori Percentage of sold product and packaging which reclaimed based on category Aspek Keseluruhan Overall Aspects
G4-EN31
Kategori Category
Biaya pelestarian lingkungan Environmental protection expenditures
80
: Sosial : Social
Sub Kategori : Praktik Perburuhan dan Kenyamanan Bekerja Sub Category : Labour Practices and Leisure Working Pengungkapan Pendekatan Manajemen Disclosure of Management Approach
G4-DMA
Halaman Pages
Aspek Pekerjaan Work Aspects G4-LA1
Perputaran Karyawan Employees Turnover
112
G4-LA2
Imbalan jasa karyawan tetap yang tidak diberikan kepada karyawan kontrak Fee for permanent employees which are not given to temporary employees
115
G4-LA3
Tingkat tenaga kerja yang kembali bekerja setelah melahirkan berdasarkan jenis kelamin Level of labor who reinstated after gave birth based on gender
116
G4-LA4
Masa pemberian teguran minimum terkait perubahan operasional, termasuk apakah ini tercantum dalam perjanjian bersama Period of minimum reprimand related to operational change, including whether this is listed on collective agreeement Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Occupational Health and Safety (OHS) Aspects
G4-LA5
Keterwakilan pekerja dalam komite K3 Workforce representation in OHS committees
123, 124
G4-LA6
Peristiwa kecelakaan kerja Rates of work accident
126, 127
G4-LA7
Pekerja dengan risiko tinggi kesehatan kerja Workers with high risk of working diseases
G4-LA8
Topik K3 dalam perjanjian kerja bersama OHS topics in formal agreement with trade union
125, 127, 129, 130 121, 116
154
Index GRI 4 Core GRI 4 Index
Pengungkapan Pendekatan Manajemen Disclosure of Management Approach
G4-DMA
Halaman Pages
Aspek Pelatihan dan Pendidikan Training and Education Aspect G4-LA9
Jam pelatihan rata-rata per tahun per karyawan Average training hours per year per employee
G4-LA10
Program pelatihan bagi pegawai yang akan memasuki masa pensiun Training program for employees who will enter the pension period
G4-LA11
Reviu terhadap kinerja dan jenjang karir karyawan Review on employees’ performance and career rank
G4-LA12
Komposisi karyawan berdasarkan jenis kelamin, kelompok usia, keanggotaan kelompok minoritas, dan indikator terkait keragaman lainnya Employee composition based on gender, age, membership and indicator related to other diversities
117, 121 117 113, 114, 115 110
Aspek Kesetaraan remunerasi Wanita dengan Pria Equality of Women with Men’s remuneration Aspect G4-LA13
Rasio gaji pokok dan remunerasi antara wanita dan pria Ratio of basic salary and remuneration between women and men
115
Aspek Asessment terhadap Penyedia Jasa terkait Praktik Ketenagakerjaan Assessment on Service Provider related to Labor Practices Aspect G4-LA14
Persentase penyedia produk atau jasa yang telah mendapatkan assessment Percentage of product or service provider that have received assessment
G4-LA15
Potensi dan dampak rantai produksi dan tindakan yang diambil Potential and impact of production chain and action taken Aspek Mekanisme Keluhan terkait dengan Praktik Ketenagakerjaan Grievances Mechanism related to Labor Practices Aspect
G4-LA16
Praktik Ketenagakerjaan dan mekanisme penanganan keluhan Labor Practices and grievances handling mechanism
118
Sub Kategori : Hak Asasi Manusia Sub Category : Human rights Pengungkapan Pendekatan Manajemen Disclosure of Management Approach
G4-DMA
Halaman Pages
Aspek Investasi Investation Aspect G4-HR1
Persentase dan jumlah total perjanjian investasi Percentage and total investment agreement
G4-HR2
Pelatihan Hak Asasi Manusia Human rights training
G4-HR3
Total peristiwa terkait dengan diskriminasi dan tindakan yang diambil Total events related to discrimination and taken action Aspek Kebebasan Asosiasi dan Inti Perjanjian Bersama Association Freedom and Collective Agreement Core Aspect
G4-HR4
Operasional yang diidentifikasi di mana hak untuk menguji kebebasan asosiasi dan perjanjian bersama kemungkinan menghadapi risiko besar, dan tindakan diambil untuk mendukung hak tersebut Identified operational where the right to test the association freedom and collective agreement in possibility encountering big risk, and action taken to support the rights
113
Laporan Keberlanjutan 2016
Pengungkapan Pendekatan Manajemen Disclosure of Management Approach
G4-DMA
Sustainability Report
Halaman Pages
Aspek Pekerja Anak Child Labor Aspect
G4-HR5
Operasional yang diidentifikasi mempunyai risiko signifikan terhadap kegiatan pemanfaatan Anak-Anak sebagai pekerja, dan tindakan untuk mendukung penghapusan tenaga kerja Anak-Anak Operational which identified has significant risk on the activity using children as worker, and action to support the elimination of child labor Aspek Tenaga Kerja Wajib Mandatory Labor Aspect
G4-HR6
Operasional Perusahaan yang diidentifikasi berdampak signifikan terhadap tenaga kerja paksa, dan tindakan yang diambil untuk mendukung penghapusan tenaga kerja paksa Company Operation identified has a significant impact on forced labor, and the taken action to support the demolition of forced labor.
110, 111
Aspek Praktik Keamanan Security Practices Aspect G4-HR7
Operasional Perusahaan yang diidentifikasi berdampak signifikan terhadap tenaga kerja paksa, dan tindakan yang diambil untuk mendukung penghapusan tenaga kerja paksa Company operation identified has a significant impact on forced labor
Sub Kategori : Masyarakat Sub Category : Society G4-DMA
Pengungkapan Pendekatan Manajemen Disclosure of Management Approach
Halaman Pages
Aspek Masyarakat Setempat Local Community Aspects G4-SO1
Operasi dengan pelibatan komunitas local Operations with local community engagement
92, 94 - 99
G4-SO2
Operasi dengan dampak social Operation with social impacts
92, 94 - 99
Aspek Anti Korupsi Anti Corruption Aspects G4-SO3
Evaluasi risiko terhadap korupsi Risk evaluation related to corruption
142 - 144
G4-SO4
Pelatihan anti korupsi Training related to anti-corruption
142 - 144
G4-SO5
Tindakan insiden korupsi Confirmed incidents of corruption
142 - 144
G4-SO6
Total nilai kontribusi keuangan dan in-kind kepada partai politik, politisi, dan lembaga Negara terkait Total financial and in-kind contribution value to political party, politicians, and related State institution Aspek Perilaku Anti Persaingan Anti-Competition Behavior Aspects
G4-SO7
Kegiatan hukum anti persaingan, anti kartel, dan praktik-praktik monopoli, serta hasilnya The legal activity of anti-competition, anti-carter, and monopoly practices, as well as its result
155
156
Index GRI 4 Core GRI 4 Index
Pengungkapan Pendekatan Manajemen Disclosure of Management Approach
G4-DMA
Halaman Pages
Aspek Kepatuhan Obedience Aspect G4-SO8
Denda atas ketidakpatuhan terhadap perundang-undangan dan peraturan The fine on disobedience on law and regulation Aspek Asessment terhadap Penyedia Barang dan Jasa terkait dengan Masyarakat Assessment on Goods and Service Supplier associated with the Community Aspect
G4-SO9
Persentase penyedia barang dan jasa yang telah di-asses terkait dengan Masyarakat The percentage of goods and service provider that has been assessed associated with Community
G4-SO10
Dampak aktual negatif yang signifikan dalam rantai produksi A significant negative actual impact on production chain Aspek Mekanisme Keluhan terkait dengan Masyarakat The mechanism of Complaint related to Community Aspect
G4-SO11
Jumlah keluhan yang telah ditangani Total grievances that has been handled
Sub Kategori : Tanggung Jawab Produk Sub Category : Product Responsibility Pengungkapan Pendekatan Manajemen Disclosure of Management Approach
G4-DMA
Halaman Pages
Aspek Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan Customer Health and Safety Aspect G4-PR1
Tingkat siklus hidup produk dan jasa dievaluasi The life cycle level of product and services needs to be evaluated
G4-PR2
Ketidakpatuhan terhadap peraturan terkait dampak kesehatan dan keselamatan dari produk dan jasa Disobedience to the regulation related to health and safety impact of products and services
102
Aspek Pemberian Label Produk dan Jasa Product and Service Labelling Aspect G4-PR3
Penyajian informasi produk dan jasa yang sesuai dengan prosedur Product and service information presentation pursuant to procedure
G4-PR4
Pelanggaran terhadap peraturan atau norma terkait infomasi produk dan jasa serta kemasannya Violation against regulation or norm related to product and service information and its packaging
G4-PR5
Survei kepuasan pelanggan Customer satisfaction survey
102 101, 102
101, 104, 105
Aspek Komunikasi Pemasaran Marketing Communication Aspect G4-PR6
Penjualan produk dilarang atau disengketakan Sales of banned or disputed products
101
G4-PR7
Insiden ketidakpatuhan pada regulasi komunikasi pemasaran Incidents of non-compliance with marketing communications regulation
101
Aspek Privasi Pelanggan Customer Privacy Aspect G4-PR8
Keluhan Pelanggan Customer complain Aspek Kepatuhan Obedience Aspect
G4-PR9
Denda atas ketidakpatuhan terhadap peraturan Fine on disobedience to regulation
101, 103, 104
Laporan Tahunan 2016
LAMPIRAN ATTACHMENT
Laporan Keberlanjutan 2016 Sustainability Report
Annual Report
157
Lembar Umpan Balik Feedback Form Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk membaca dan mencermati Laporan Keberlanjutan PTPN VII tahun 2016 ini. Kami mohon kesediaannya untuk memberikan umpan balik sebagai bahan evaluasi untuk penyusunan Laporan Keberlanjutan PTPN VII pada tahun-tahun mendatang dengan mengirim formulir yang telah diisi melalui fax atau pos kepada kami. Thank you for your willingness to read and examine this 2015 PTPN VII Sustainability Report. We would like to ask for your kindness to give us feedback as evaluation material for preparation of next PTPN VII Sustainability Report by sending this form that has been completed to us by fax or post.
Profil Anda | Your Profile Nama (bila berkenan) | Name (if you please) : _____________________________________________________ Institusi/Perseroan | Institution/Company : _____________________________________________________ Email : _____________________________________________________ Telp/HP I Phone/Mobile : _____________________________________________________ Golongan Pemangku Kepentingan | Stakeholders Group ~ Pemerintah | Government ~ Media ~ LSM | NGO ~ Akademik | Academic ~ Perseroan | Corporate mohon sebutkan | please state : _______________________________________ ~ Masyarakat, mohon sebutkan | Community, please state : _______________________________________
Mohon pilih jawaban yang paling sesuai dan mengisi titik-titik yang ada di lembar ini! Please select the most appropriate answer and fill in the blank! 1. Apakah laporan ini telah menggambarkan kinerja PTPN VII dalam tangung jawab sosial dan lingkungan? Does this report have described PTPN VII in social and environmental responsibility? Ya | Yes Tidak tahu | Do not know Tidak | No 2. Apakah laporan ini bermanfaat bagi anda? Does this report useful to you? Ya | Yes Tidak tahu | Do not know
Tidak | No
3. Apakah laporan ini telah memberikan informasi yang anda butuhkan? Does this report have provided information you need? Ya | Yes Tidak tahu | Do not know Tidak | Noo 4. Apakah laporan ini mudah dipahami? Does this report understandable? Ya | Yes Tidak tahu | Do not know
Tidak | No
Mohon berkenan untuk mengisi Please kindly fill in the blank 1. Bagian manakah dari laporan ini yang paling bermanfaat bagi anda? Which part of this report is most useful to you? ................................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................................... 2. Informasi apakah yang masih kurang dan belum disajikan dalam laporan ini? Which information is deficient and not presented in this report? ................................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................................... 3. Berikan saran anda untuk perbaikan laporan ini dalam hal: Please provide your suggestion to improve this report in term of: • Data yang disajikan : | Presented Data : ........................................................................................................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................................................................................................................ • Tampilan/lay out : | Layout : ........................................................................................................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................................................................................................................ • Foto : | Pictures : ........................................................................................................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................................................................................................................ • Sistematika : | Systematics : ........................................................................................................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................................................................................................................ • Lain-lain : | Others : ........................................................................................................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................................................................................................................
Terima kasih atas kesediaan anda mengisi formulir ini, mohon formulir yang telah diisi dikirimkan kembali kepada: Thank you for you willingness to fill in this form, please kindly send this form back to: PT Perkebunan Nusantara VII Sekretariat Perusahaan Kantor Pusat Jl. Teuku Umar No. 300 Bandar Lampung 35141, Indonesia Tel. : 0721 – 702233 (Hunting) Fax. : 0721 - 702775 Email :
[email protected] Website : www.ptpn7.com
Laporan Keberlanjutan 2016 PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII
Sustainability Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII Kantor Pusat /Head Office : Jl.Teuku Umar No.300, Bandar Lampung 35141 www.ptpn7.com Call Center : Phone : (62-721) 702233 Facsimile : (62-721) 702775