MENDETENSI DENGAN AMAN DAN NYAMAN
Daftar Isi Pendahuluan
Ikhtisar Data
Pembahasan
1
10
Pengantar
4
Dasar hukum dan Kebijakan
5
Peran Strategis
6
Profil Instansi
7
Fasilitatif ( Tata Usaha)
13
Substantif ( Teknis Keimigrasian)
19
Umum
23
Program Kegiatan
Kepegawaian
22
& Permasalahan
Keuangan
25
Registrasi
27
Perawatan
28
Kesehatan
29
Penempatan
32
Pemulangan dan Deportasi
34
Keamanan
35
Penutup
17
28 Kesimpulan
37
Saran
38
Kilas Peristiwa
39
Mendetensi dengan Aman dan Nyaman Bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas kinerja pada Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pusat Tanjungpinang dalam hal penanganan keberadaan orang asing yang melanggar perundang-undangan dan dalam upaya pelaksanaan tugas dan fungsi dibidang fasilitatif dan teknis substantif, Rudenim Pusat Tanjungpinang selalu berusaha memberikan kinerja yang maksimal sesuai dengan Rencana, Program dan Kalender Kerja dengan memperhatikan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yang telah disusun oleh masing-masing pegawai berdasarkan Uraian Tugas yang telah ditentukan, serta sesuai anggaran yang telah disusun berdasarkan Daftar Isian Penggunaan Anggaran (DIPA) Rudenim Pusat Tanjungpinang Tahun Anggaran 2015. Hasil pelaksanaan program dan kegiatan rutin yang telah terlaksana tersebut, berdasarkan Instruksi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor : M.HH-02.PR.01.02 Tahun 2011 tentang Peningkatan Kinerja Kantor Wilayah, kami tuangkan dalam bentuk informasi pelaporan Rumah Detensi Imigrasi Pusat Tanjungpinang ini. Ditahun 2015 ini Rudenim Pusat Tanjungpinang mencoba membuat inovasi baru terkait perubahan penampilan pada bentuk laporan bulanan, namun isi dari laporan bulanan tersebut disesuaikan dengan format laporan yang telah ada sebelumnya.
Kepala Rumah Detensi Imigrasi Pusat Tanjungpinang
SURYA PRANATA,SH.MH NIP.195804111983031001
4
Dasar Hukum dan Kebijakan Dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi dalam hal pendetensian orang asing, pemerintah telah mengeluarkan aturan-aturan yang dituangkan dalam :
1. Undang-undang Nomor 06 Tahun 2011 tentang Keimigrasian. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 06 Tahun 2011 tentang Keimigrasian. 3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor : M.05.IL.02.01 Tahun 2006 Tanggal 20 Juli 2006 tentang Rumah Detensi Imigrasi. 4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : M.HH-11-OT.01.01 Tahun 2009 tanggal 03 September 2009, tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Detensi Imigrasi. 5. Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : M.55.UM.06.05 Tahun 2003 Tentang Pola Pembinaan dan Pengendalian Administrasi Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. 6. Peraturan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor : F.1002.PR.02.10 tahun 2006 tentang Tata Cara Pendetensian orang asing. 7. Peraturan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor : IMI.1917-OT.02.01 Tahun 2013 tentang Standar Operasional Prosedur Rumah Detensi Imigrasi.
Rumah Detensi Imigrasi adalah tempat penam-
1. Pelaksanaan
dan
pengaturan
penempatan,
pungan sementara bagi orang asing yang melang-
pemindahan deteni keluar kamar sel dan antar
gar
yang
Rumah Detensi Imigrasi dan pemindahan ke
dikenakan tindakan keimigrasian dan menunggu
Community House dan Resetlement ke negara
proses pemulangan ke negaranya.
ketiga.
peraturan
perundang-undangan
Sedangkan kebijakan yang diambil oleh Direktorat
2. Pelaksanaan dan pengaturan jadwal pembagian
Jenderal Imigrasi dan Kepala Rumah Detensi
tugas pengamanan, pengkoordinasian kea-
Imigrasi Pusat Tanjungpinang adalah sebagai
manan dalam rangka pemindahan, pemulangan
berikut :
serta penertiban deteni . 3. Pelaksanaan pengeluaran deteni dalam rangka pemulangan dan deportasi.
5
Peran Strategis Dalam hal penanganan Imigran Ilegal di Indonesia
Daya Pendentensian, dan
Tampung yang
Pemulangan,
besar
Deportasi, dan Pengusulan
Pengisolasian;
Penangkalan
Dikepalai
SDM
Oleh Pejabat
Pegawai
setingkat Eselon Yang Handal
2/b
Pengelolaan
Fasilitasi Penempatan Ke Negara ketiga
Sarana dan
Tata Usaha
Prasarana Yang Lengkap
6
Profil Instansi Rumah Detensi Imigrasi Pusat Tanjungpinang merupakan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Imigrasi yang melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di bidang pendetensian orang asing yang melanggar peraturan perundang-undangan yang dikenakan tindakan keimigrasian yang telah mendapatkan keputusan pendetensian dalam rangka pemulangan atau deportasi. Rumah Detensi Imigrasi Pusat Tanjungpinang memiliki wilayah kerja seluruh wilayah negara Republik Indonesia. Sedangkan keberadaan letak posisinya berada di Pulau Bintan Provinsi Kepulauan Riau.
Peta Sebaran Rudenim di Seluruh Indonesia
7
Letak Geografis
Rumah Detensi Imigrasi Pusat Tanjungpinang terletak di pulau Bintan tepatnya di kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. Kota Tanjungpinang merupakan ibukota dari Provinsi Kepulauan Riau yang dibentuk berdasarkan UndangUndang No. 25 Tahun 2002 dan operasional pemerintahan daerahnya baru dimulai pada tanggal 01 Juli 2004. Provinsi Kepulauan Riau mempunyai beberapa pulau terdepan atau terluar. Pulau-pulau tersebut umumnya merupakan
sisa-sisa erosi atau pencetusan dari daratan pratesier yang membentang dari Semenanjung Malaysia
sampai Pulau Bangka dan Belitung. Gugusan beberapa pulau kondisi daratannya berbukit-bukit dan landai di bagian pantainya, dengan ketinggian rata-rata 2-5 meter dari permukaan laut.
Berdasarkan kondisi geomorfologinya, Provinsi Kepulauan Riau merupakan bagian
Wilayah Adminstrasi
kontinental yang terkenal dengan nama “paparan sunda” atau bagian dari kerak Benua Asia.
Pemerintahan Daerah
Luas wilayah 251.810 KM2 , terdiri dari :
- Kabupaten Bintan
Daratan : 10.595 KM2 ( 4 % )
- Kabupaten Karimun
Lautan : 241.215 KM ( 96 % )
Pulau-pulau terdepan :
- Kabupaten Lingga
Pulau Iyu Kecil Jumlah pulau sebanyak :
- Kabupaten Natuna
Pulau Karimun Kecil
2.408 pulau. Yang terdiri dari :
Batas Wilayah :
Pulau Nipah
5
Kabupaten
Pulau Pelompong
Utara
: Vietnam dan Kamboja
2
Kota
Pulau Batu Berhanti
Barat
: Singapura dan Malaysia
133 Kelurahan
Pulau Nongsa Putri
Timur
: Malaysia Timur
218 Desa
Pulau Sentut
Selatan
: Provinsi Sumatera Selatan,
Provinsi Kepulauan Riau merupakan daerah strategis tetangga
yang
berbatasan
Singapura
dan
dengan Malaysia
negara yang
merupakan daerah perlintasan keluar masuknya orang maupun investor asing.
8
Sejarah
Rumah Detensi Imigrasi Pusat Tanjungpinang merupakan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Imigrasi yang mulai beroperasi pada bulan April tahun 2009. Pada Awal operasionalnya, Rudenim di Tanjungpinang ini menunjuk Pejabat dari Kanwil Depkumham RI Kepulauan Riau, sebagai penanggung jawab sementara dan dengan dibantu oleh pegawai dari Kantor Imigrasi Kelas I Tanjungpinang dan beberapa CPNS dari beberapa UPT di seluruh wilayah Kepulauan Riau antara lain : Lapas Tanjungpinang, Lapas
Batam, Rutan Batam, Rutan
Tanjungbalai Karimun, Rutan Dabo Singkep, Kantor Imigrasi Tanjung Uban, Kantor Imigrasi Tanjung Balai Karimun, Kantor Imigrasi Ranai, Kantor Imigrasi Tarempa dan Kantor Imigrasi Dabo Singkep.
2004
1992
2008
Berdasarkan Undang - Undang Nomor 9
Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM
Dengan semakin meningkatnya arus ked-
tahun 1992 tentang Keimigrasian pasal 1
RI Nomor M.01.PR.07.04 tahun 2004 ten-
atangan imigran ilegal (Pencari Suaka /
angka 15 disebutkan bahwa karantina im-
tang Organisasi dan Tata Kerja Rumah
Pengungsi)
igrasi adalah tempat penampungan semen-
Detensi Imigrasi dan sejak saat itu Istilah
Indonesia memandang perlu didirikan
tara bagi orang
asing yang dikenakan
Karantina Imigrasi berubah menjadi Ru-
sebuah Rudenim yang berkapasitas be-
pengusiran atau deportasi atau
mah Detensi Imigrasi (Rudenim) dan me-
sar. dan pada tahun 2008 mulai dibangun
tindakan keimigrasian lainnya. Berdasarkan
lahirkan 13 Rudenim yang tersebar di
gedung Rumah Detensi Imigrasi terbesar
undang - undang tersebut maka dikenallis-
seluruh Indonesia .
di Indonesia yang terletak di Kota Tan-
proses
di
Indonesia,
pemerintah
jungpinang Provinsi Kepulauan Riau.
tilah Karantina Imigrasi sebagai bentuk permulaan dari Rumah Detensi Imigrasi.
2009
2011
Menteri Hukum dan HAM RI menerbitkan
Pada 18 Mei 2011, Menteri Hukum dan
Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI
HAM RI, Bpk.Patrialis Akbar secara resmi
No.M.HH-11.OT.01.01 tahun 2009 tang-
menandatangani prasasti tanda diresmi-
gal 3 September 2009 tentang ORTA
kannya
Rudenim
Detensi Imigrasi Pusat Tanjungpinang.
Pusat
Tanjungpinang
maka
penggunaan
Gedung
Rumah
secara resmi Rudenim Pusat Tanjungpinang ditetapkan sebagai Unit Pelaksana Teknis baru dilingkungan Deirektorat Jenderal Imigrasi dan Rumah Detensi Imgrasi Batam dihapus.
9
Karakteristik
Dengan diterbitkannya
PERMENKUMHAM Nomor : M.HH-11.OT.01.01.2009 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Detensi Imigrasi Pusat mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Rumah Detensi Imigrasi Pusat dikepalai oleh seorang Kepala Kantor yang secara eselonisasi sebagai Eselon II b. Dengan jumlah seluruh pegawai saat ini sebanyak 61 Orang. 2. Melakukan fungsi pendetensian, pengisolasian, pemindahan, pemulangan, deportasi dan pengusulan penangkalan, pelaksanaan fasilitasi penempatan orang asing ke negara ketiga. 3. Merupakan satuan kerja yang secara teknis substantif bertanggung jawab ke Direktorat Jenderal Imigrasi, sedangkan secara administratif ke Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kepulauan Riau. 4. Wilayah kerja Rudenim Pusat Tanjungpinang adalah seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
10
Struktur Organisasi
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
11
Ikhtisar Data
Fasilita f (Ketatausahan) Sarana dan Prasarana
Bangunan Gedung
Kendaraan Bermotor
13
14
Keadaan Pegawai
Pendidikan Latpim IV (SPADA,SPALA,ADUM)
6 Orang
Pendidikan Latpim III
2 Orang
berdasarkan Pendidikan Penjenjangan
(SPAMA)
Keadaan Pegawai Yang telah mengikuti Pendidikan PPNS
Keadaan Pegawai Berdasarkan Pendidikan Teknis Keimigrasian
Pendidikan Latpim II
1 Orang
Laki– laki
2 Orang
Perempuan
1 Orang
Pendidikan Teknis Keimigrasian (PTK)
8 Orang
Akademi Imigrasi (AIM)
- Orang
Pendidikan Khusus Keimigrasian (Diksusim)
- Orang
Pegawai Tidak Tetap/Honorer
Supir
:
2 Orang
Satuan Pengamanan :
9 Orang
Petugas Kebersihan :
1 Orang
Jumlah
12 Orang
:
15
Daftar Nama Pejabat
Daftar Nama Pegawai
16
17
18
3 Deteni
2 Deteni
1 Afghanistan 1 Iran 1 Irak
2 Regular
25 Deteni 11 Afghanistan 1 Somalia 1 Yaman 1 Irak 1 Mesir 10 Somalia
1 Deteni
32 Deteni 32 Vietnam
NIHIL
1 Rohingya
28 Deteni 28 Pemeriksaan Kesehatan
19
Pembahasan Program Kegiatan & Permasalahan
Bagian Tata Usaha
Sub Bagian Umum Sub Bagian Kepegawaian Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Umum
Di bulan Juli 2015, di sub bagian umum melaksanakan beberapa kegiatan diantaranya : 1.
Rekonsiliasi BMN di KPKNL Batam ;
2.
Menerima kedatangan kunjungan kerja Kepala Divisi Keimigasian yang baru, Bpk.Bambang Satrio ;
3.
Pengelolaan Persuratan : Di bulan JuLi 2015 Surat Masuk berjumlah 56 pucuk yang terdiri : - Ditjenim
:
10
- Kanwil Kepri
:
19
- UPT/Satker
:
5
- KPPN
:
4
- IOM
:
11
- UNHCR
:
3
- Lain-lain
:
4
sedangkan Surat Keluar berjumlah 56 pucuk. 4.
Melakukan pendokumentasian terhadap kegiatan-kegiatan yang berlangsung pada bulan Juli;
5.
Dalam rangka implementasi Keterbukaan Informasi Publik dalam kerangka Good Governance, Rudenim Pusat Tanjungpinang juga melakukan kegiatan rutin berupa publikasi pada media sosial seperti Facebook.
6.
Melakukan kegiatan pemeliharan Barang Milik Negara.
22
Sub Bagian Kepegawaian
Kegiatan Pegawai dibulan Juni 2015 :
02 - 03 Juli 2015
Melaksanakan tugas pengawalan dalam rangka deportasi 10 deteni wn.Vietnam melalui TPI Soekarno Hatta, an.Elyana,SH.MH dan Suwandi,S.Sos. ;
06 - 07 Juli 2015
Melaksanakan tugas pengawalan dalam rangka deportasi 20 deteni wn.Vietnam melalui TPI Soekarno Hatta, an.Purwadi,SH.MM cs. (4 Orang). ;
08 Juli 2015
Rekonsiliasi BMN di KPKNL - Batam yang diikuti oleh JFU Pengelola BMN an.Yuristin Yuanita, A.Md ;
09 Juli 2015
Mengikuti Sosialisasi Fidusia Online di Aula Knwil Kemenkumham Kepri, diikuti oleh Elyana,SH.MH dan Morina Harahap,SH.MM ;
09 - 10 Juli 2015
Mengikuti Bimbingan teknis Penyuluhan RKA-KL Divisi Keimigrasian Kemenkumham Kepri diikuti oleh : Rika Anggraini,SE dan Rizkirrahman,A.md ;
14 – 15 Juli 2015
Melaksanakan tugas pengawalan dalam rangka deportasi 2 deteni wn.Vietnam melalui TPI Soekarno Hatta, an.Elyana,SH.MH dan Hartono,S.H. ;
16 - 31 Juli 2015
Melaksanakan tugas pengamanan deteni di Akomodasi Non Detensi Batam, An. Rhavindra Abdullah. ;
23 Juli 2015
Melaksanakan tugas pengawalan dalam rangka pemindahan deteni ke AND Batam, an. Wiganda ;
27-28 Juli 2015
Melaksanakan tugas pengawalan dalam rangka pemidahan deteni ke Akomodasi IOM di Makassar an.Asmuni.S.Sos dan Yudo Riansyah. ;
29 - 30 Juli 2015
Melaksanakan tugas pengawalan dalam rangka pemulangandeteni (1 Afghanistan, 1 Iran, 1 Irak) melalui TPI Soekarno Hatta, an.Elyana,SH.MH cs 6 orang. ;
30 - 31 Juli 2015
Melaksanakan tugas pengawalan dalam rangka pemidahan deteni ke Akomodasi Graha Utama Puspa, Sidoarjo an.Edy Rohaedi,SH dan Zulkifli. ;
di Aula Kanwil
23
Cuti Pegawai Terdapat 8 (delapan) orang pegawai yang mengambil cuti di bulan Juli, dengan rincian sebagai berikut : - Morina Harahap,SH,MM
13 s.d 24 Juli
: Cuti Tahunan 2015;
- Suwandi,S.Sos
22 s.d 24 Juli
: Cuti Tahunan 2015 ;
- Rika Anggraini,SE
27 s.d 31 Juli
: Cuti Tahunan 2015 ;
- Brama Agus Setia,A.md
15 s.d 24 Juli
: Cuti Tahunan 2014/2015 ;
- Muhammad Ramadhani
17 s.d 26 Juli
: Cuti Tahunan 2014/2015 ;
- Yuristin Yuanita,A.md
23 s.d 04 Agt
: Cuti Tahunan 2015 ;
- Edy Rohaedi,SH
31 s.d 07 Agt
: Cuti Tahunan 2014/2015 ;
Rudenim Pusat Tanjungpinang memiliki beberapa permasalahan terkait dengan Kepegawaian, adapun permasalahan Kepegawaian tersebut diantaranya : 1.
Kekosongan Pejabat pada Jabatan Struktural ; Terdapat kekosongan pejabat struktural berjumlah 3 (tiga) jabatan dengan rincian :
Per 31 Desember 2014 terdapat tambahan kekosongan pejabat struktural (Kasubag Umum), kekosongan tersebut dikarenakan adanya pengunduran diri pejabat lama yang kondisi kesehatannya tidak memungkinkan lagi untuk melaksanakan tugasnya. Adanya kekosongan jabatan tersebut mengakibatkan beberapa pekerjaan terkait pelaksaaan tugas pokok dan fungsi yang
merupakan tanggung jawab pejabat bersangkutan dirangkap oleh pejabat yang ada, sehinga menyebabkan
pekerjaan yang terlaksana kurang maksimal. 2.
Kurangnya Petugas Pengamanan Deteni ; Jumlah Petugas Pengamanan, saat ini masih dirasakan kurang, jika dilihat dari kondisi dan luas bangunan yang mencapai 4046 M2 , terdiri atas 3 lantai dan memiliki 16 blok sel biasa ditambah 6 sel isolasi dan dengan daya tampung ideal 400 500 orang deteni, namun saat ini hanya memiliki tenaga pengamanan yang berjumlah 35 Orang yang terbagi dalam 3 (tiga) regu (Alpha, Bravo dan Charlie) dimana 1(satu) regu hanya terdiri dari : 11-12 pegawai dan ditambah 3- 4 orangtenaga Honorer yang bertugas selama 12 Jam/hari , sehingga tugas yang dijalani memiliki beban pekerjaan yang cukup berat.
3.
Penambahan Petugas Administrasi, JFT (Pemeriksa Keimigrasian dan Analis Keimigrasian), Psikolog dan Perawat; Dalam rangka peningkatan kualitas kinerja instansi, masih diperlukan beberapa Staf JFU Penata Usaha, JFT Pemeriksa Keimigraisan dan Analis Keimigrasian pada unit kerja dibidang teknis substantif, serta tenaga kesehatan seperti psikolog dan perawat.
24
Sub Bagian Keuangan I. Laporan Keuangan
1. DIPA 2015 Pagu Anggaran DIPA TA 2015 sebesar
Rp
6.280.619.000
Realisasi Penggunaan s/d Juli 2015
Rp
2.050.177.855
Selisih Pagu Anggaran
Rp
4.230.441.145
- Gaji Pokok sebesar
Rp.
339.368.200
- Tunjangan (Suami/istri,Anak,Struktural,Pph,Beras,Umum)
Rp.
75.188.916
- Uang Makan Pegawai bulan Juni 2015
Rp.
34.568.000
- Belanja Uang Lembur
Rp.
25.920.000
Rp.
449.125.116
2. Belanja Pegawai (5111) Terdiri dari :
Jumlah Penggunaan sebesar Pengembalian Belanja Pegawai
(931.372)
3. Belanja Barang Operasional (52)
Rp.
28.576.800
4. Belanja Barang Non Operasional (5212)
Rp.
52.206.000
5. Belanja Barang Persediaan (5218)
Rp.
-
6. Belanja Jasa (5221)
Rp.
77.565.054
7. Belanja Pemeliharaan (5231)
Rp.
20.640.000
8. Belanja Modal (53)
Rp.
49.830.000
Realisasi Penggunaan Bulan Juli 2015 sebesar
Rp.
II. Penyerapan Anggaran sampai dengan akhir JULI sebesar
III Laporan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
703.862.970
43,85 %
NIHIL
25
Bidang Registrasi, Dan Perawatan
Seksi Registrasi Seksi Perawatan Seksi Kesehatan
Substantif (Teknis Keimigrasian) Bidang Registrasi, Perawatan dan Kesehatan
Bidang Registrasi, Perawatan dan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan Registrasi, Administrasi, Perawatan, Kesehatan Deteni, Pengusulan Penangkalan serta Evaluasi dan Pelaporan.
Seksi Registrasi, Administrasi dan Pelaporan - Keadaan Jumlah Deteni Keadaan deteni pada Rumah Detensi Imigrasi Pusat Tanjungpinang hingga 31 Juli 2015 berjumlah 483 orang, yang terdiri dari 478 deteni laki-laki, dan 5 deteni perempuan, termasuk didalamnya 1 deteni anak-anak dibawah usia 10 tahun, 13 deteni diantaranya merupakan deteni keluarga (4 keluarga). Dibulan Juli 2015 Rudenim Pusat Tanjungpinang mendapat tambahan 2 (dua) deteni baru dari : Kanim Kelas I Khusus Batam
Anak/Remaja Dewasa
:
Laki-laki
- Orang
Perempuan
- Orang
Laki-laki
2 Orang
Perempuan
- Orang
Vietnam (2) ;
Tabel Berdasarkan Kategori Usia dan Jenis Kelamin
Jumlah deteni yang berstatus “Refugee” per 31 Juli 2015 berjumlah 118 orang. Jumlah Deteni Penitipan Barang (2P6) : N I H I L
27
Seksi Perawatan Pelaksanaan
tugas
dan
fungsi
dalam
hal
pengaturan
perawatan
deteni
pada
Rudenim
Pusat
Tanjungpinang,
dibedakan berdasarkan 2 ketegori, yaitu Regular Migran yang segala pembiayaan terkait perawatannya bersumber dari DIPA Rudenim, dan Irregular Migran yang pembiayaan menggunakan dana dari pihak IOM (International Organisation for Migration).
Regular Migrant 1. Makanan rutin diberikan 3 (tiga) kali sehari berupa: - Sarapan - Makan siang - Makan malam 2. Kebutuhan pokok deteni. Kebutuhan pokok awal deteni diberikan saat pertama kali deteni masuk berupa: pakaian dalam, celana pendek, kaos, handuk, bantal, selimut, sandal, sarung bantal, gelas, gantungan baju, sisir, sabun mandi, sabun cuci, shampo, sikat gigi, pasta gigi dan alat cukur. 3. Kebutuhan periodik deteni diberikan 2 minggu sekali berupa: sabun mandi, sabun cuci, shampo, sikat gigi dan alat cukur.
Irregular Migrant 1. Kebutuhan pokok awal deteni diberikan saat pertama kali deteni masuk berupa: tikar, kaos, handuk, bantal, selimut, sandal, gelas plastik. 2. Kebutuhan periodik deteni diberikan 2 minggu sekali berupa: sabun mandi, sabun cuci, shampo, sikat gigi, pasta gigi dan alat cukur. 3. Makanan rutin diberikan 3 (tiga) kali sehari: - Sarapan - Makan siang - Makan malam 4. Makanan tambahan diberikan 2 (dua) kali seminggu berupa paket: Susu Roti dan Selai Buah-buahan Pop mie setiap hari senin sebanyak 3 bungkus 5. Disediakan galon air minum sesuai kebutuhan deteni berikut 2 (dua) unit dispenser di masing-masing blok. Pendistribusian makanan deteni sesuai dengan menu yang telah ditetapkan, sehingga tidak terdapat keluhan atas makanan tersebut. Terdapat perbedaan antara deteni reguler dan deteni irreguler, yakni pada pemberian makanan tambahan, hal ini dapat mengakibatkan kecemburuan diantara mereka karena keberadaan mereka dalam blok yang sama.
28
Seksi Kesehatan Seksi Kesehatan mempunyai tugas melakukan pengaturan dan penyiapan kebutuhan kesehatan, fasilitas kegiatan hiburan dan olah raga, kunjungan tenaga medis, rohaniawan, serta kegiatan ibadah untuk deteni.
Poliklinik Rumah Detensi Imigrasi Dalam hal pengaturan dan penyiapan kebutuhan kesehatan, Rudenim Pusat Tanjungpinang telah memiliki 1 orang dokter Imigrasi dibantu 1 orang dokter IOM dan beberapa orang dokter umum dan gigi dari pihak pengelola poliklinik. Rudenim Pusat Tanjungpinang saat ini memiliki poliklinik dengan fasilitas yang cukup memadai. Adapun Fasilitas yang dimiliki Poliklinik tersebut diantaranya, Klinik Umum, Klinik Gigi, dan Ruang Psikologi. Untuk pengelolaan poliklinik tersebut saat ini bekerja sama dengan Klinik Bunda Tiur yang pembiayaannya dibantu Oleh IOM.
Deteni yang berobat di Poliklinik Rudenim Pusat berjumlah :
Irregular Migran
Regular Migran
583 Kunjungan
551 Kunjungan 32 Kunjungan
Pegawai yang berobat di Poliklinik berjumah
:
12 Kunjungan
Untuk mengatasi deteni yang mengalami penyakit serius yang penanganannya tidak dapat dilakukan di Poliklinik, Rudenim Pusat Tanjungpinang melalui IOM melakukan kerjasama dengan Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Kepulauan Riau dan Rumah Sakit Angkatan Laut di Tanjungpinang.
Jumlah deteni yang berobat di Rumah Sakit berjumlah :
Rawat Jalan
Rawat Inap
24 Orang
24 Orang NIHIL
Dalam rangka menjaga kebugaran tubuh bagi para deteni, diselenggarakan juga senam aerobic bersama yang diikuti oleh deteni, pegawai Rudenim serta karyawan IOM yang diadakan setiap jumat dan selasa pagi di rest area utama.
29
Pembagian Parcel Lebaran
Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri, di bagikan Parcel (Bingkisan) untuk deteni yang difasilitasi oleh IOM ;
Fumigasi Kegiatan fumigasi rutin dilaksanakan setiap bulan, kegiatan ini dilaksanakan untuk mengurangi kemungkinan berjangkitnya penyakit menular yang berasal dari nyamuk seperti malaria dan demam berdarah serta penyakit kulit . Dan dibulan Maret kegiatan tersebut diadakan sebanyak 2 kali yakni pada tanggal 14 dan 28 Juli 2015.
Olahraga Aerobik Selama bulan Ramadhan di bulan Juli Kegiatan Olahraga Aerobik bagi deteni ditiadakan untuk sementara .
Perayaan Eid Mubarak
Dalam rangka Hari Raya Idul Fitri, diselenggarakan kegiatan pertunjukan music pada 28 Juli 2015
30
Bidang Penempatan, Keamanan, Pemulangan Dan Deportasi
Seksi Penempatan Seksi Keamanan Seksi Pemulangan dan Deportasi
Substantif (Teknis Keimigrasian) Bidang Penempatan, Keamanan, Pemulangan dan Deportasi Mempunyai tugas melaksanakan penempatan, pengamanan, ketertiban, pengisolasian, pemindahan deteni antar rudenim dan pengeluaran deteni dalam rangka pemulangan atau deportasi. Bidang Penempatan, Keamanan, Pemulangan dan Deportasi terdiri dari : 1.
Seksi Penempatan
2.
Seksi Keamanan
3.
Seksi Pemulangan dan Deportasi
Seksi Penempatan Memiliki fungsi dalam hal pelaksanakan pengaturan penempatan dan pemindahan deteni keluar kamar sel/blok dan antar Rudenim. Rudenim Pusat Tanjungpinang saat ini memiliki total 13 Blok yang didalamnya terdapat total 23 kamar sel ( 16 sel biasa dan 6 sel isolasi ) yang dibagi dalam 3 blok lantai, yaitu Blok A berada di lantai dasar, Blok B di lantai 2 dan Blok C dilantai 3. masing -masing lantai tersebut memiliki sel isolasi. Dalam hal penempatan deteni di dalam kamar sel/ blok yang ada, Rudenim Pusat Tanjungpianng melakukan pemisahan deteni berdasarkan jenis kelamin, kewarganegaraan/kebangsaan, agama, suku, etnis. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kejadiankejadian yang tidak diinginkan seperti kericuhan dan perkelahian. Kondisi kapasitas blok sel deteni pada saat ini cukup terisi dengan jumlah yang ideal, namun untuk deteni wanita dan anak-anak pada saat ini dititipkan sementara di Ruang Detensi Kantor Imigrasi Klas I Tanjungpinang. Hal itu dilakukan dikarenakan gedung Rudenim Pusat Tanjungpinang tidak dirancang untuk deteni khusus wanita dan anak-anak.
- Data Kondisi Jumlah Deteni per Blok No.
Blok
- Data Kondisi Jumlah Deteni berdasarkan kewarganegaraan/kebangsaan Jumlah
1
Blok A
91
2
Blok B
220
3
Blok C
158
4
Isolasi
1
5
Di
13
pkan di Ruang Detensi
Kantor Imigrasi Tanjungpinang Total
483
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Kebangsaan Afghanistan Srilanka Myanmar Rohingya Pakistan Eritrea Irak Sudan Somalia Pales na Iran Bangladesh Thailand Kamboja Total
Jumlah 335 2 38 14 7 1 5 24 51 2 1 1 1 1 483
32
Pemindahan Deteni Adapun deteni yang dipindahkan pada bulan JuLi 2015 berjumlah 25 Orang dengan rincian sebagai berikut : NO.
WARGANEGARA
DEWASA
L
1
AFGHANISTAN
8
2
SOMALIA
1
3
YAMAN
1
4
IRAK
1
5
MESIR
1
6
SUDAN
10
TOTAL
ANAK
P
L 2
1
P
KETERANGAN - 09 JuLi 2015, 1 Deteni ke Graha Utama Puspa Argo Surabaya. - 23 Juli 2015, 4 Deteni ke AND Batam - 27 Juli 2015, 6 Deteni ke Akomodasi IOM di Makassar 27 Juli 2015, 1 Deteni ke Akomodasi IOM di Makassar. 27 Juli 2015, 1 Deteni ke Akomodasi IOM di Makassar. 27 Juli 2015, 1 Deteni ke Akomodasi IOM di Makassar. 27 Juli 2015, 1 Deteni ke Akomodasi IOM di Makassar. 30 Juli 2015, 10 Deteni ke Graha Utama Puspa Argo Surabaya
25
33
Seksi Pemulangan dan Deportasi Mempunyai tugas melakukan kerjasama dan koordinasi terkait pemulangan dan deportasi deteni.
Pemulangan Di Bulan Juli 2015
terdapat 3 (tiga) deteni Wn.Afghansitan,Irak dan Iran yang dilakukan tindakan keimigrasian berupa
pemulangan yang dilakukan pada 29 Juli 2015 melalui Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Internasional Soekarno Hatta - Cengkareng.
Deportasi Di Bulan Juli 2015 terdapat 32 (tiga puluh dua) deteni Wn.Vietnam yang dilakukan tindakan keimigrasian berupa pendeportasian yang dilakukan pada 02,06,14 Juli 2015 melalui Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Internasional Soekarno Hatta Cengkareng.
34
Seksi Keamanan Mempunyai tugas melakukan pengaturan jadwal pembagian tugas pengamanan dan penjagaan didalam lingkungan Rudenim Pusat Tanjungpinang, pengaturan terhadap pengunjung yang akan masuk dan keluar area gedung, pengkoordinasian keamanan dalam rangka pemindahan, izin keluar sementara, pemulangan dan deportasi deteni, serta penertiban terhadap barang-barang deteni yang dianggap berbahaya dan melakukan tindakan pengisolasian dalam rangka pendisiplinan.
Petugas Pengamanan Dibulan April tahun lalu terdapat tambahan petugas pengamanan yang berasal dari CPNS baru, dan dalam hal pengaturan jadwal
petugas pengamanan, saat ini petugas pengamanan berjumlah 35 Orang yang dibagi dalam 3 Regu, dimana disetiap
regunya terdapat 11-12 orang pegawai dan ditambah bantuan tenaga honor sebanyak 10 orang yang juga dibagi dalam jadwal yang berbeda.
Pengamanan terhadap Pengunjung Sepanjang bulan Juli 2015 pengunjung yang masuk kedalam gedung Rumah Detensi Imigrasi Pusat Tanjungpinang berjumlah 308 Orang dengan rincian sebagai berikut : No. 1 2 3 4 5 6 7
Keperluan Perwakilan Negara UNHCR Keluarga Dokter IOM Rohaniawan Lain-lain Total
Jenis Kelamin L P 0 0 6 3 1 1 40 10 58 6
Jumlah
95
88
0 9 2 50 64 0 183
200
108
308
Pengamanan terhadap deteni yang mendapatkan Izin Keluar Sementara Di bulan Juli 2015 terdapat 28 deteni yang memperoleh Izin Keluar Sementara, dengan rincian sebagai berikut :
No.
Kebangsaan
Dewasa L
P
17
2
Anak-Anak L
Jumlah
Alasan Keluar
1 Pemeriksaaan Kesehatan
P
1
Afghanistan
2
Irak
5
5
3
Sudan
4
4
Total
No.
19
28
- Berdasarkan Kebangsaan,Usia dan Jenis Kelamin
Jumlah
28
2 Penerjemah
0
3 Rekreasi
0
Total
28
- Berdasarkan Alasan Keluar
35
Kesimpulan Saran
Kesimpulan
1.
Keadaan Jumlah deteni yang berada di Rudenim Pusat Tanjungpinang sampai dengan 31 Juli 2015 adalah sebanyak 483 (empat ratus delapan puluh tiga ) orang, terdiri dari : -
478 (empat ratus tiga puluh delapan) orang deteni laki-laki ;
-
5 (lima) orang deteni perempuan ;
Keterangan : pada bulan Juli 2015 Rudenim Pusat Tanjungpinang mendapat tambahan deteni Wn.Vietnam dari Kanim Kelas I Khusus Batam sebnyak 30 orang 2.
Terdapat kekosongan 3 (tiga) jabatan struktural yang belum terisi, dengan rincian sebagai berikut :
3.
Jumlah Pegawai yang mengambil cuti sepanjang bulan Juli sebanyak 7 (tujuh) orang pegawai.
4.
Penggunaan Anggaran sampai bulan Juli sebesar Rp.703.862.970, dengan penyerapan Anggaran sebesar 43,85 %.
5.
Melaksanakan kegiatan fumigasi/fogging sebanyak 2 kali, yakni pada tanggal 14 dan 28 Juli 2015 yang bertujuan untuk mengurangi kemungkinan berjangkit penyakit menular yang berasal dari nyamuk seperti malaria, demam berdarah dan penyakit kulit.
6.
Deteni yang keluar selama bulan Juli berjumlah 60 orang deteni, yakni pemindahan 25 (dua puluh lima) deteni ke Community House & AND Batam, pemulangan sebanyak 3 (tiga ) orang deteni Wn.Afghanistan, Iran dan Irak serta deportasi 32 (tiga puluh dua) deteni Wn.Vietnam.
7.
Izin Keluar Sementara deteni dibulan Juli 2015 sebanyak 28 (dua puluh delapan) orang yang terdiri melakukan Pemeriksaan Kesehatan.
8.
Jumlah kunjungan di bulan Juli sebanyak 308 (tiga ratus delapan) orang.
37
Saran 1.
Mencermati maraknya para pencari suaka (Assylum Seeker) dan beberapa pengungsi (Refugee) yang menyerahkan diri secara sukarela (Voluntary Surrender) ke Kantor Imigrasi dan Rudenim, saat ini modusnya berubah dari yang awalnya menggunakan transportasi Udara (Pesawat Terbang) menjadi menggunakan transportasi laut (Kapal Ferry dan Pelni). Sehingga diperlukan pengawasan yang ketat disetiap pelabuhan laut Sri Bayintan (Kijang) dan Sri Bintan Pura (Tanjungpinang), selain itu dengan cara menerbitkan peraturan tentang pelarangan untuk mengangkut Warga Negara Asing (WNA) yang tidak memiliki dokumen perjalanan (paspor)dan mengadakan kerjasama/koordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk melakukan sosialisasi kepada seluruh operator angkutan udara, laut dan darat agar tidak mengangkut warganegara asing (WNA) yang tidak memiliki dokumen perjalanan (paspor) tersebut ke kota-kota yang banyak menampung deteni, seperti Tanjungpinang, Pekanbaru, Belawan/Medan, Pontianak, Manado, Makassar dan Surabaya.
2.
Dengan semakin banyaknya imigran illegal yang datang dan menyerahkan diri secara sukarela dibeberapa daerah seperti di Medan, Pekanbaru, Tanjungpinang, Makassar dan Manado menyebabkan kondisi dibeberapa ruang detensi dan Rumah Detensi semakin penuh dan tidak dapat menampung, hendaknya pemindahan deteni ke Community House segera dipercepat, dan dilakukan secara proporsional agar tidak timbul kecemburuan diantara deteni. Dan untuk menciptakan kondisi keamanan Rumah Detensi Imigrasi Pusat Tanjungpinang yang kondusif, aman dan terkendali, perlu dipenuhi segala sarana dan prasarana pendukung kebutuhan deteni. Dan dengan berjalannya kegiatan senam aerobik yang rutin dilaksanakan setiap hari Jumat pagi maka diperlukan pengeras suara (speaker) yang permanen agar kegiatan berlangsung lebih baik, selain itu agar dilakukan semenisasi pada lapangan rest area agar kegiatan olah raga seperti voli dan futsal lebih nyaman. Selain itu juga perlu dibangun tambahan fasilitas bagi deteni berupa sarana masjid agar dalam hal pelaksanaan ibadah deteni lebih tertib dan nyaman dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti unjuk rasa, mogok makan, keributan/perkelahian hingga pelarian (escape).
3.
Guna mencegah dampak dari patologi sosial akibat keberadaan para imigran illegal dan pencari suaka yang jumlahnya kian hari semakin banyak, hendaknya pemerintah mulai mengkaji untuk menyiapkan sebuah pulau tersendiri yang jauh dari kontak langsung dengan masyarakat. Dan dalam hal penangananannya melibatkan berbagai instansi lintas sektoral baik dari pemerintah Indonesia, seperti Kemenkumham, Kemendagri, Kemenkes, Kemensos, TNI dan Polri, serta organisasi Internasional seperti IOM, UNHCR dan Negara -negara donor seperti Australia, Amerika Serikat, Selandia Baru, Jerman, Kanada dan sebagainya. Di pulau tersebut dipersiapkan segala fasilitas penunjang seperti sarana olahraga, pusat kesehatan, area hiburan, dan sebagainya.
4.
Perlunya koordinasi terbuka pemerintah pusat/lintas kementerian bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengatasi semakin banyaknya pencari suaka (Assylum Seeker) dan pengungsi (refugee) di seluruh Indonesia, karena kalau dibiarkan dan tidak diatasi secara cepat dan simultan pada suatu saat akan membahayakan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia
5.
Perlunya pembangunan rumah dinas/flat bagi pejabat struktural dan pegawai , hal itu demi menunjang peningkatan kualitas kinerja mengingat Rudenim Pusat Tanjungpinang merupakan UPT yang berperan dibidang pendetensian orang asing dimana tugas pengamanan merupakan hal vital sehingga diperlukan respon yang cepat dari para pegawai/pejabat jika terjadi hal-hal yang menyangkut keamanan diluar jam dinas, Adapun lahan untuk pembangunan rumah dinas tersebut telah tersedia, dan merupakan lahan milik Kantor Imigrasi Kelas I Tanjungpinang .
6.
Sehubungan dengan pengunduran diri Kepala Sub Bagian Umum pada bulan Nopember 2014 dengan alasan sakit stroke dan tidak mampu melaksanakan tugasnya, maka kami usulkan dapat segera diisi pejabat pengganti yang bersangkutan dengan kriteria : kompeten, berdedikasi tinggi, jujur dan memiliki sertifikat pengadaan barang dan jasa. Selain itu kami juga berharap adanya promosi jabatan bagi para Pejabat Imigrasi (Struktural) yang telah bertugas lebih dari 2 (dua) tahun di Rumah Detensi Imigrasi Pusat Tanjungpinang, dan pengisian pejabat pada 2 (dua) jabatan struktural dibidang substantif (Kasi Perawatan dan Kasi Penempatan).
7.
Perlunya peningkatan kualitas SDM dalam hal pemahaman dan peningkatan pengetahuan dibidang fasilitatif, dengan mengikutsertakan pegawai dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan (DIKLAT) seperti Bendaharawan, Barang dan Jasa, BMN, Penyusunan Laporan, SPIP , Kesamaptaan dan PPNS.
8.
Guna mencegah terjadinya unjuk rasa deteni, hendaknya pemindahan deteni refugee dari Rudenim ke Community House dialokasikan berdasarkan kuota secara proporsional, misalnya Rudenim Pusat berjumlah 129 orang hendaknya diberikan kuota 3x lebih banyak dari pada rudenim lain yang jumlah refugeenya hanya sebanyak 30 orang, tindakan yang adil akan menimbulkan rasa hormat deteni kepada petugas. Tanjungpinang, 3 Agustus 2015 K e p a l a,
SURYA PRANATA, SH.MH NIP.19580411 198303 1 001
38
Kilas Peristiwa 02 Juli
- Deportasi 10 Deteni Wn.Vietnam ; - Rekreasi 15 (lima belas) deteni Sudan ke Areca Waterpark ;
06 Juli
- Deportasi 20 (dua puluh) deteni Wn.Vietnam ;
08 Juli
Rekonsiliasi BMN di KPKNL Batam ;
09 Juli
Kegiatan Sosialisasi Fidusia Online di Kanwil Kemenkumham Kepri ; Bimtek Penyuluhan RKA-K/L Divisi Keimigrasian di Aula Kanwil Kemenkumham Kepri ;
13 Juli
Pembagian Parcel lebaran untuk deteni ;
14 Juli
Deportasi 2 (dua) deteni Wn.Vietnam; Fumigasi ;
23 Juli
Pemindahan 4(empat) deteni ke AND Batam ;
27 Juli
Pemindahan 10 (sepuluh) deteni ke Makassar ;
28 Juli
Perayaan Eid Mubarak bagi seluruh deteni yang merayakan ; Fumigasi ;
29 Juli
Pemulangan 3 (tiga) deteni ;
30 Juli
Pemindahan 10 (sepuluh) deteni ke Graha Utama Puspa Agro di Sidoarjo
39