MIaS
Edisi ke-3 Tahun 2011
Media Informasi Pencinta Satwa
Headline : Durian dan Manfaatnya Bagi Kehidupan Tokoh Info MiaS
: Yudo Sudarto , SP : Cabang Panti Zona Rimba Taman Nasional Gunung Palung Gaung MiaS : Tips Memilih Bahan Plastik Berdasarkan Simbol
MIaS
2
Media Informasi Pencinta Satwa Jl. Gajah Mada 97 Ketapang Telp/ fax. (0534) 3036367 e-mail:
[email protected] REDAKSI Penerbit : Yayasan Palung Ketua Pembina: Dr.Cheryl Knott Penanggung Jawab : Andrew de Sousa Pemimpin Redaksi Nur Asni Editor : Petrus Kanisius Tri Nugroho Tata Letak Desi Kurniawati Tito P Indrawan REPORTER Edi Rahman Mariamah Achmad Wendy Tamariska Ranti Naruri Herie Handoko Samad Pak Udin Pak Idris Agus Lujito Mulyono Yusuf Rosita
Hasil Hutan Bukan Kayu Hutan dan eksploitasi terhadapnya, terekam akan manfaat kayunya yang luar biasa serta masalah-masalah yang menggelutinya selama ini. Namun kita tidak dapat mengesampingkan apa isi hutan sebenarnya. Isi hutan selain kayu, juga ada satwa dan hasil hutan lainnya seperti rotan, getah damar,madu,bambu,dan lain-lain. Keterkaitan masyarakat atau manusia dengan hutan akan terkait juga dengan air dan kesuburan tanah. Namun jika kita bijak tentang hasil hutan maka kita dapat memanfaatkan hutan bukan hanya kayu tapi kita tetap dapat mengambil hasil hutan tersebut dari hasil hutan bukan kayu. Sejak dulu manusia dalam budayanya sudah sangat terkait dengan hasil hutan bukan kayu. Kepedulian kita dengan kelestarian hutan tanpa harus mengeksploitasi dan tanpa meninggalkan kesejahteraan masyarakat disekitar hutan. Pola-pola pemanfaatan hutan tanpa harus mengambil kayunya ini harus menimbulkan pemikiran kreatif untuk melestarikan sekaligus memberikan hasil yang baik bagi masyarakat sekitar hutan. Tantangan bagi kita bersama adalah untuk kreatif mengelola Hasil Hutan bukan kayu, dan akankan kita menjadi kreatif dan itu akan menjadi PR kita bersama, agar kita mendapatkan hasil yang sepadan dari Hasil Hutan Bukan Kayu.
DAFTAR ISI Headline MIaS “Durian dan Manfaatrnya bagi kehidupan” ......Hal 3 Reportase MiaS “Aneka Manfaat Tanaman Bambut” ..............Hal 5 Info MIaS “Cabang panti Zona Rimba Taman Nasional Gunung Palung”..Hal 6 Info MIaS “Mengenal Satwa Bekantan .................................................. .........Hal 7 Kabar Bentangor “ Fieltdrip di Pusat Pendidikan Lingkungan Bentangor”........................................Hal 8 Aneka Mias “Trenggiling, Satwa Liar di Malam Hari ................................... Hal 9 Aneka Mias “Beruang Madu Species Penting Penyebar Biji Tanaman Hutan................................................. Hal 9 Tokoh MIaS “Yudo Sudarto, SP Budaya Kita selalu Terkait dengan Hasil Hutan Non Kayu”.............................Halaman 10 Gaung MIaS “Hasil Hutan Bukan Kayu untuk Kelestarian Hutan Indonesia Peluang dan Tantangannya ”........ Hal 12 Gaung MIaS “Tips Memilih Bahan Plastik Berdasarkan simbol.........hal 13 Aneka MiaS “Kunjungan Wartawan dari Amerika Serikat...............................hal 14 Aneka MiaS “Roadshow dan Pemutaran Film Oleh Yayasan Palung....hal 14
Redaksi
Yayasan Palung
SALAM LESTARI
YAYASAN PALUNG (Gunung
Palung
Orangutan
Conservation
Program)
MIaS Menjadi Sarana Bagi Yayasan Palung untuk berbagi Informasi
CELOTEH MIAS
HEADLINE MIaS
3
Durian dan Manfaatnya Bagi Kehidupan T
entunya kita semua mengenal buah ini. Buah yang saat ini sedang marak dibicarakan dan sedang menjadi primadona di Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara. Saat musimnya tiba, tempoyak dan lempok akan menjadi sasaran selanjutnya. Durian merupakan tanaman buah berupa pohon. Sebutan durian diduga berasal dari istilah Melayu yaitu dari kata duri yang diberi akhiran -an sehingga menjadi durian karena kulitnya yang berduri tajam. Tanaman durian berasal dari hutan Malaysia, Sumatera, dan Kalimantan. Penyebaran durian ke arah barat adalah ke Thailand, Birma, India dan Pakistan. Buah durian sudah dikenal di Asia Tenggara sejak abad 7 M. Nama lain durian adalah duren (Jawa, Gayo), duriang (Manado), dulian (Toraja), rulen (Seram Timur). Tanaman durian termasuk famili Bombaceae sebangsa pohon kapukkapukan. Ada puluhan durian yang diakui keunggulannya oleh Menteri Pertanian dan disebarluaskan kepada masyarakat untuk dikembangkan. Macam varietas durian tersebut adalah: durian sukun (Jawa Tengah), petruk (Jawa Tengah), sitokong (Betawi), simas (Bogor), sunan (Jepara), otong (Thailand), kani (Thailand), sidodol (Kalimantan Selatan), sijapang (Betawi) dan sihijau (Kalimantan Selatan). Durian dapat tumbuh pada iklim dengan curah hujan maksimum 3000-3500 mm/tahun dan minimal 1500-3000 mm/tahun atau dengan curah hujan merata di sepanjang tahun, dengan kemarau 1-2 bulan sebelum berbunga (lebih baik daripada hujan terus menerus). Intensitas cahaya matahari yang dibutuhkan durian adalah 60-80%. Sewaktu masih kecil (baru ditanam), tanaman durian tidak tahan terik sinar matahari di musim kemarau, sehingga bibit harus dilindungi/dinaungi. Tanaman durian cocok pada suhu rata-rata 20°C-30°C. Pada suhu 15°C durian dapat tumbuh tetapi pertumbuhan tidak optimal. Bila suhu mencapai 35°C daun akan terbakar. Tanaman durian menghendaki tanah yang subur (tanah yang kaya bahan organik). Tanah yang cocok untuk durian adalah jenis tanah grumosol dan ondosol. Tanah yang memiliki ciri-ciri warna hitam keabu-abuan kelam, struktur tanah lapisan atas bebutir-butir, sedangkan bagian bawah bergumpal, dan kemampuan mengikat air tinggi. Derajat keasaman tanah yang dikehendaki tanaman durian adalah (pH) 5-7, dengan pH optimum 6 - 6,5. Tanaman durian termasuk tanaman tahunan dengan perakaran dalam, maka membutuhkan kandungan air tanah dengan kedalaman cukup yaitu, 50-150 cm dan 150-200 cm. Jika kedalaman air tanah terlalu dangkal, rasa buah tidak manis,tanaman akan kekeringan. Jika di tanam terlalu dalam akarnya busuk akibat selalu tergenang. Ketinggian tempat untuk bertanam durian tidak boleh lebih dari 800 m dpl. Tetapi ada juga tanaman durian yang cocok ditanam diberbagai ketinggian. Tanah yang berbukit atau yang kemiringannya kurang dari 15 kurang praktis daripada lahan yang datar rata dan bibit durian sebaiknya tidak ditanam langsung di lapangan, tetapi disemaikan terlebih dahulu ditempat persemaian. Manfaat tanaman durian antara lain sebagai pencegah erosi di lahan-lahan yang miring. Batangnya untuk bahan bangunan atau perkakas rumah tangga. Kayu durian setara dengan kayu sengon sebab kayunya cenderung lurus. Bijinya yang
memiliki kandungan pati cukup tinggi, berpotensi sebagai alternatif pengganti makanan (dapat dibuat bubur yang dicampur daging buahnya). Khasiat lain dari buah durian selain sedap di santap juga memiliki kandungan mineral dapat di pakai untuk meredam penyakit tertentu seperti penyakit kuning serta penyakit kulit. Biji durian mempunyai nilai kandungan gizi: 28,3 g karbohidrat, 2,5 g lemak, 2,5g protein 1,4g serat dan memiliki nilai energi sebesar 520 kj. Durian banyak mengandung vitamin B1,B2,C serta kalium, calcium, fosfordan 67gair. Namun untuk memakan buah durian tidak disarankan untuk meminum alcohol setelahnya karena dapat membuat nafas menjadi bau dan gangguan cerna. Rasa tidak nyaman atau sakit terjadi jika makan durian dan minum alkohol secara berdekatan. Bahkan bisa terjadi penyumbatan pembuluh darah, sehingga menyebabkan stroke. Beberapa daerah di Indonesia seperti di Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Jawa T imur, Pemerintah Daerah setempat telah membudi-dayakan tanaman durian untuk peningkatan ekonomi daerahnya. Diluar negeri, seperti di Thailand, pemerintahnya juga sudah sejak lama membudi-dayakan durian sebagai salah satu produk unggulkan bagi negara tersebut. Bicara soal durian, tentunya tak bisa lepas dari Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara. Di Sukadana, durian dijadikan ikon dan diabadikan dalam bentuk tugu. Tugu durian ini siapa saja bisa melihatnya karena letaknya persis di jantung kota Sukadana. Tugu ini sudah ada sejak lama bahkan berdiri sebelum terbentuknya Kabupaten Kayong Utara pada 26 Juni 2007 silam. Sukadana sendiri saat ini merupakan salah satu kota atau kecamatan yang secara administratif berada dalam kawasan Taman Nasional Gunung Palung—selain di kecamatan Simpang Hilir dan Sungai Laur, Kabupaten Ketapang (berdasarkan SK Menteri Kehutanan tahun 1990). Taman Nasional Gunung Palung merupakan taman nasional yang memiliki tipe ekosistem terlengkap di Kalimantan dan merupakan satu-satunya kawasan hutan tropika Dipterocarpus yang terbaik dan terluas di Kalimantan. Inilah yang kemudian menjadikan Kota Sukadana untuk membuat tugu durian. Sekarang tinggal kita yang menentukan nasib durian ini bagi anak dan cucu kita kelak. (wen- YP, disadur dari berbagai sumber).
4
HEADLINE MIaS
Petani Karet Berjuang Demi Eksistensi Seiring dengan perkembangan masyarakat pedalaman di Kalimantan Barat para petani karet terus berjuang mem mempertahankan eksistensinya. Mereka ingin merasakan keadilan, karena ada kesenjangan Diantara para petani padahal secara kerja sudah tersedia lahan atau kebun mereka. Yang mengharukan adalah keberpihakan harga terkadang memberatkan mereka. Masih ada yang sengaja memainkan harga, secara khusus adalah pengusaha. Untuk sementara ini petani karet agak puas dengan adanya harga yang mulai berpihak. Sebagian besar petani menggantungkan hidup mereka kepada hasil karet. Seperti saat ini harga karet di pasar dunia melambung tinggi, demikian juga harganya di tingkat lokal. Menurut pendangan para petani karet, dengan adanya sedikit peningkatan harga itu sangat membantu untuk pemenuhan kebutuhan hidup mereka. Biasanya hasil dari penjualan karet digunakan untuk biaya pendidikan anak-anak melanjut ke tingkat SMU dan Perguruan Tinggi. Dari sekian banyak orang di Kecamatan Simpang Dua sebagian besarnya sebagai petani. Ada beberapa poin penting bagi petani karet untuk menyongsong masa depan yang lebih baik. Pertama, secara global masyarakat di daerah pedalaman sebagai salah satu penghasil karet terbesar, karena secara keseluruhan mereka sangat mengarapkan ada perbaikan di tingkat mereka khususnya tarap hidup. Tarap hidup masyarakat di daerah pedalaman Kalbar, lebih khusus masyarakat Kabupaten Ketapang sangat membutuhkan perhatian dari berbagai pihak, dengan asumsi dibutuhkan agen perubahan bagi mereka yang selama ini jarang atau bahkan tidak memperhatikan karet. Seperempat dari wilayah di Kabupaten Ketapang adalah kebun petani karet dan sisanya adalah lahan untuk berladang atau dapat diartikan sebagai petani padi. Dengan mengacu pada harga karet sekarang, mereka secara langsung dapat bertahan dengan semakin meningkatnya kebutuhan hidup.
Kedua, sebagai tanaman yang ramah lingkungan, karet dapat dikembangkan tanpa merusak lahan atau pencemaran lingkungan. Petani karet pada umumnya adalah mereka yang mengerti dan paham dalam bercocok tanam. Segala kebutuhan memberi harapan yang baik bagi lingkungan dimasa mendatang, mereka ikut menjaga lingkungan sekita r. Ketiga, dengan peningkatan harga karet paling tidak mampu memberikan imbal balik kepada peningkatan perekonomian masyarakat di daerah. Peningkatan tarap hidup khususnya para petani memang selayaknya perlu untuk mendapat dukungan dari berbagai pihak. Selain itu juga petani karet memberikan arti penting bagi petani lain untuk terus semangat dan terus berjuang di era ekonomi sekarang yang tidak menentu. Sebagai catatan kita semua, sumber pendapatan terbesar dari masyarakat pedalaman di Kabupaten Ketapang adalah dari bertani karet. Perjuangan mereka perlu adanya suatu pengelolaan dan kebijakan nyata yang baik, untuk sementara ini Pemerintah daerah sudah mengarah ke ranah masyarakat khususnya petani karet. Tindakan nyata Pemda adalah dengan merealisasikan bibit karet dan membatasi perkebunan sawit dan pertambangan. Semoga saja petani karet berjaya di masa mendatang. (Pit- YP).
KETAPANG TELAH KEHILANGAN PUTRA TERBAIK YANG PENUH DEDIKASI UNTUK BUDAYA DAN LINGKUNGAN
Turut Berduka Cita Atas Meninggalnya Bapak Al Yan Sukanda yang tutup usia pada umur 47 tahun. Terima kasih atas sumbangsih tenaga dan pikiran yang diberikan kepada kami sebagai salah seorang Dewan Pengawas Yayasan Palung
REPORTASE MIaS
5
Aneka Manfaat Tanaman Bambu Beralihnya minat masyarakat yang menginginkan nuansa alamiah atau biasa disebut dengan tren back to nature (kembali ke alam) sudah berlangsung sejak lama. Buruknya kualitas lingkungan hidup perkotaan karena limbah industri yang mencemari sungai atau laut, makanan yang banyak mengandung zat kimia berbahaya dan meningkatnya suhu karena pengaruh iklim lokal maupun global menyebabkan tingginya permintaan masyarakat pada bahan-bahan yang berasal dari alam, salah satunya adalah tanaman bambu. Bambu adalah tanaman jenis tumbuh-tumbuhan dengan rongga dan ruas di batangnya. Masyarakat juga sering menyebutnya dengan bulur, aur, atau eru. Pertumbuhan tanaman bambu tergolong cepat dalam sehari bisa mencapai 60 cm (24 inchi) bahkan lebih dan tergantung dari jenis tanah dan klimatologi tempatnya tumbuh, pertumbuhan tersebut dipengaruhi sistem rhizomadependen yang unik. Di Indonesia diperkirakan sekitar 159 spesies dari total 1.250 jenis bambu yang terdapat di dunia. Sekitar 88 jenis bambu yang ada di Indonesia merupakan tanaman endemik. Bambu dapat ditemukan dari dataran rendah sampai pegunungan, dan hidup pada tempat-tempat terbuka dan bebas dari genangan air. Karena batangnya yang kuat, lurus, rata, keras, mudah dibelah, mudah dibentuk, dan mudah dikerjakan serta mudah diangkut, relatif murah dibanding bahan bangunan lain dan banyak ditemukan di sekitar pemukiman pedesaan, menyebabkan bambu menjadi tanaman serba guna bagi masyarakat pedesaan. Tidak semua bambu dapat dimanfaatkan, jenis yang biasa dimanfaatkan masyarakat Indonesia adalah bambu tali, bambu andong, bambu petung dan bambu hitam. Bambu yang dimanfaatkan umumnya yang sudah masak tebang, lebih kurang berumur empat tahun dan pemanenannya dengan sistem tebang pilih. Setelah ditebang biasanya direndam dalam air mengalir, air tergenang, lumpur, air laut atau diasapkan. Kadang-kadang diawetkan juga dengan bahan kimia. Kegiatan selanjutnya adalah pengeringan. Karena masa pertumbuhannya yang cepat bambu banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai kuliner, pengobatan, konstruksi, tekstil, instrumen musik, pengolahan air, transpotasi dan furniture,
kerajinan tangan/handycraft serta mebel. Bambu yang dimanfaatkan untuk kuliner adalah bambu muda yang biasa disebut dengan rebung. Untuk pengobatan bambu digunakan untuk mengobati dan menyembuhkan infeksi. Sebagai bahan konstruksi bambu digunakan sebagai kolom struktur, kuda-kuda, gording, kasau, reng, dinding (utuh atau anyaman). Bambu memiliki serat yang liat dan elastis sehingga sangat baik dalam menahan beban (baik beban tekan/tarik, geser, maupun tekuk), bahkan tahan terhadap gempa. Untuk keperluan tekstil, bambu diproses sampai terbentuk serat selulosanya baru kemudian diolah untuk digunakan sebagai pakaian dalam, handuk, produkproduk perlengkapan tempat tidur, kain lap, kaus kaki, T-shirt dan berbagai macam benda lain yang ada di sekitar kehidupan kita. Selain itu bambu digunanakan sebagai alat musik tradisional dan menjadi ciri khas masing-masing daerah di Indonesia. Sebagai contoh Angklung dan seruling yang berasal dari Sunda. Untuk pengolahan air, bambu dimanfaatkan sebagai saringan air sederhana, namun perlu keahlian khusus untuk membuatnya. Sebagai alat transportasi bambu sering digunakan masyarakat pedesaan sebagai jembatan, rakit dan lain sebagainya. Berbagai kerajinan tangan/handycraft yang terbuat dari bambu antara lain : tempat pulpen, gantungan kunci, cup lampu, keranjang, tas, topi dan lain-lain. Sedangkan bambu yang dipergunakan untuk mebel umumnya dari jenis bambu hitam dan bambu betung antara lain untuk membuat meja, kursi, tempat tidur, meja makan lemari pakaian dan lemari hias. Disamping itu bambu juga banyak dipakai menjadi peralatan rumah tangga dan assesoris penghias rumah. ( Rusita – YP).
Hemat Air Segala kehidupan dimuka bumi sangat membutuhkan air. Air bersih adalah yang terutama. Hanya satu persen saja dari seluruh jumlah air di permukaan bumi ini yang dapat digunakan untuk kosumsi, hemat air artinya hemat uang. ·
Jangan membuang air, gunakan stelan keran yang sedang saja dan matikan/tutup rapat bila selesai digunakan.
·
Gunakan ulang sisa air untuk menyiram tanaman dikebun/halaman
·
Kumpulkan air hujan dalam wadah bila memungkinkan, gunakan untuk keperluan lain nantinya seperti mencuci,
mengepel dan lain-lain.
6
INFO MIaS
Cabang Panti Zona Rimba Taman Nasional Gunung Palung Cabang Panti, begitulah orang-orang sering menyebutnya. Cabang Panti merupakan zona Rimba dari Taman Nasional Gunung Palung (TNGP) menyimpan banyak potensi dan keindahaan alam. Cabang Panti adalah best camp atau markas para peneliti baik dari dalam maupun luar negeri, memang masih banyak masyarakat yang belum mengetahui Cabang Panti namun bagi para ilmuwan dan peneliti Cabang Panti sudah tidak asing lagi. manusia jangan hanya di Taman Nasional, tetapi disetiap area yang masih mempunyai hutan. Jika perlu lingkungan di sekitar kita, gunakan fasilitas yang ada sebaik mungkin untuk kita menimba ilmu sebanyak-banyaknya bukan hanya di sekolah, di
Secara geografis TNGP terletak di Kabupaten Kayong Utara sedangkan secara administratif TNGP terletak di Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara. Pada tahun 1986 - 1994 Cabang Panti hutannya masih alami tutur bapak Hasan salah satu staf yang bekerja di Cabang Panti, namun sekarang sudah tidak seutuh yang dulu lagi. Menurutnya, waktu pertama kali ke Cabang Panti satu pohon pun belum ada yang ditebang namun sekarang sudah banyak pohon ditebang oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Sebagai contoh kayu belian (ulin) dulu masih utuh namun sekarang sudah banyak yang ditebang dan sinso (gergaji mesinred) oleh oknum tertentu untuk dijadikan bahan rumah, Narasumber juga heran apa alasan mereka bisa masuk ke Cabang Panti apakah disengaja atau memang kebutuhan ungkapnya. Bapak Hasan yang bekerja hampir sepuluh tahun di kawasan tersebut sangat menyesalkan mengapa sekarang lebih buruk keadaannya dibandingkan dulu, padahal jika dilihat dari sistem penjagaan TNGP sangat ketat sekali sedangkan dulu hanya mengandalkan masyarakat di sekitar TNGP dan hutannya bisa terjaga. Menurut Hasan permasalahan sekarang adalah bagaimana kesadaran masyarakat untuk benar-benar merasa memiliki TNGP jika masyarakat sudah merasa memiliki maka secara otomatis masyarakat bisa menjaga TNGP agar tetap lestari karena sifatnya sudah pada pribadi. Menurut bapak Hasan mengenai apa fungsi camp Cabang Panti adalah sesuai dengan potensi alam yang dimiliki di TNGP base camp Cabang Panti sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk menimba ilmu (belajar) tentang alam apalagi bagi anak-anak sekolah, kehadiran para peneliti dan staf yang ada di base camp Cabang Panti secara praktis sangat membantu pihak yang berwajib dalam mempertahankan TNGP dari para penebang liar. Bapak Hasan mengatakan, “karena jika kami selalu ada di camp mereka pasti pikir-pikir dulu, tapikan tidak bisa selamanya. Jika kami tidak ada berarti mereka akan bebas masuk dong, oleh karena itulah saya mengharapkan kesadaran setiap masyarakat untuk lebih merasa memiliki TNGP ini pikirkan keberlangsungan hidup kita semua terutama anak dan cucu kita nanti”. Melihat kondisi sekarang bapak Hasan berharap tidak ada lagi penebangan liar, hutan adalah nadi kehidupan umat
manapun kita berada itu adalah ilmu tempat kita belajar. Pihak yang berwajib jangan memejamkan mata terhadap oknum-oknum yang bersalah, bertindak tegas bukan berarti kita tidak memahami keadaan masyarakat namun tanggungjawab dan kewajiban membuktikan keadilan hukum di Negara ini (Q-mul- YP).
Mengurangi Polusi Kita sering mencemari udara dan air. Membakar sampah dan emisi gas buang kendaraan bermotor merupakan sumber pencemaran udara dan menyebabkan efek rumah kaca dan merusak lapisan Ozon. Adapun prilaku yang dapat mengurangi itu: ·
Jangan membakar sampah daundaunan, sebainya dibikin menjadi kompos , yang berfungsi sebagai pupuk.
·
Buang sisa lemak dan minyak goreng ke tanah dan jangan membuang ke saluran air atau toilet
·
Gunakan Transportasi umum dan kendaraan ramah lingkungan seperti sepeda, jika kita menggunakan ini setidaknya kita mengurangi kendaraan yang digunakan dan gas buang kendaraan juga berkurang
·
Menanam pohon, fungsi pohon dapat menyerap kabon dioksida yang berupa gas buang kendaraan dan hasil pembakaran minya k bumi.
INFO MIaS
7
Mengenal Satwa Bekantan Bekantan atau biasa disebut Monyet Belanda merupakan satwa endemik Pulau Kalimantan (Indonesia, Brunei, dan Malaysia).
Bekantan dalam bahasa asing (ilmiah) adalah Nasalis larvatus, sedangkan dalam bahasa inggris disebut Long-Nosed Monkey atau Proboscis Monkey. Di beberapa Negara, Bekantan memiliki sebutan beberapa nama seperti Kera Bekantan (Malaysia), Bangkatan (Brunei), Neusaap (Belanda). Masyarakat Kalimantan sendiri memberikan beberapa nama pada spesies kera berhidung panjang ini seperti Kera Belanda, Pika, Bahara Bentangan, Raseng dan Kahau. Bekantan yang merupakan satu dari dua spesies anggota Genus Nasalis ini sebenarnya terdiri atas dua subspesies yaitu Nasalis larvatus larvatus dan Nasalis larvatus orientalis. Nasalis larvatus larvatus terdapat dihampir seluruh bagian pulau Kalimantan sedangkan Nasalis larvatus orientalis terdapat di bagian timur laut dari Pulau Kalimantan. Binatang yang oleh IUCN Redlist dikategorikan dalam status konservasi “Terancam” (Endangered) merupakan satwa endemik pulau Kalimantan.Ciri-ciri dan Habitat Bekantan; Hidung panjang dan besar pada Bekantan hanya dimiliki oleh spesies jantan. Fungsi dari hidung besar pada bekantan jantan masih tidak jelas, namun ini mungkin disebabkan oleh seleksi alam. Kera betina lebih memilih jantan dengan hidung besar sebagai pasangannya. Karena hidungnya inilah, bekantan dikenal juga sebagai Monyet Belanda. Bekantan jantan berukuran lebih besar dari betina. Ukurannya dapat mencapai 75 cm dengan berat mencapai 24 kg. Kera Bekantan betina berukuran sekitar 60 cm dengan berat 12 kg. Spesies ini juga memiliki perut yang besar (buncit). Perut buncit
ini sebagai akibat dari kebiasaan mengkonsumsi makanannya yang selain mengonsumsi buah-buahan dan biji-bijian mereka juga memakan dedaunan yang menghasilkan banyak gas pada waktu dicerna.Bekantan Bekantan hidup secara berkelompok. Masing-masing kelompok dipimpin oleh seekor Bekantan jantan yang besar dan kuat. Biasanya dalam satu kelompok berjumlah sekitar 10 sampai 30 ekor.Habitat Bekantan (Nasalis larvatus) masih dapat dijumpai di beberapa lokasi antara lain di Suaka Margasatwa (SM) Pleihari Tanah Laut, SM Pleihari Martapura, Cagar Alam (CA). Juga terdapat di pinggiran Sungai yang ada di Kalimantan, termasuk di ketapang dan kayong Utara. Konservasi Bekantan; Bekantan oleh IUCN Redlist sejak tahun 2000 dimasukkan dalam status konservasi kategori Endangered (Terancam Kepunahan) setelah sebelumnya masuk kategori “Rentan” (Vulnerable; VU). Selain itu Bekantan juga terdaftar pada CITES sebagai Apendix I (tidak boleh diperdagangkan secara internasional). Pada tahun 1987 diperkirakan terdapat sekitar 260.000 Bekantan di Pulau Kalimantan saja tetapi pada tahun 2008 diperkirakan jumlah itu menurun drastis dan hanya tersisa sekitar 25.000. Hal ini disebabkan oleh banyaknya habitat yang mulai beralih fungsi dan kebakaran hutan Sumber : dari berbagai sumber dan www.iucnredlist.org
Jelajahi Dunia Maya Yayasan Palung http://www.saveGPorangutans.org http://yayasanpalung.blogspot.com “Facebook”
Yayasan Palung (Gunung Palung Orangutan Conservation Program)
8
Kabar Bentangor
Field Trip di Pusat Pendidikan Lingkungan
Bentangor
Banyak cara untuk belajar tentang lingkungan. Salah satunya dengan metode field trip atau belajar langsung dilapangan.Pada tanggal 16 April 2011, BENTANGOR bersama 21 orang anak-anak kelas VI SDN 19 Pampang Harapan mengadakan field trip untuk pertama kalinya di jalur Pendidikan Lingkungan yang ada di BENTANGOR. Menyenangkan dan sangat menghibur, anak-anak terlihat sangat menikmati pelajaran yang mereka terima. Sambil membaca display atau papan materi tentang satwa dan hutan tropis yang terpampang dijalur tersebut, mereka terlihat antusias dengan pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan tentang isi dan pesan yang ada di display seperti tentang perlindungan hukum terhadap satwa dan yang paling menarik adalah saat mereka bertanya tentang orangutan(pongo pygmaeus) dan bentang atau bekantan (Nasalis Larvatus). Kegiatan ini berlanjut pada tanggal 28 Mei 2011, kali ini bersama 19 orang anak-anak kelas IV dan V dari SDN 17 Melinsum. Kemudian dilanjutkan lagi bersama 16 orang anak-anak kelas III, IV dan V dari SDN 18 Begasing. Sungguh luar biasa menyenangkan. Itu kesan pertama BENTANGOR saat belajar bersama anak-anak sekolah dasar dari berbagai desa yang ada di Kecamatan Sukadana. Semua anak-anak yang sangat luar biasa, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak yang lahir dari keluarga petani tapi mereka memiliki semangat dan motivasi yang sangat besar untuk belajar tentang hutan dan lingkungan. Pada suatu kesempatan, BENTANGOR mencoba mewawancarai pak I Gusti Ngurah Suadyana yang juga merupakan Kepala Sekolah SDN 18 Begasing. Beliau sudah sekitar 30 tahun mengabdi menjadi guru di dusun Begasing. Sungguh suatu pengabdian yang tak bisa diragukan lagi. Sebuah kehormatan bagi BENTANGOR bisa berbincangbincang dengan beliau dalam kesempatan tersebut. Kegiatan field trip bersama anak-anak Sekolah Dasar di BENTANGOR. Menurut beliau kegiatan field trip sangat baik karena dapat menumbuhkan rasa sayang lingkungan sejak dini, disamping bisa menambah pengetahuan anak-anak mengenai hutan dan tentang perlindungan hukum terhadap satwa seperti orangutan. Pentingnya sejak dini bagi anak-anak untuk mencintai lingkungan misalnya seperti daur ulang sampah untuk membangun kreativitas anak dalam mengelola sampah, seperti sampah rumah tangga sehingga anak-anak bisa berperan dalam mengurangi volume sampah rumah tangga. Kegiatan belajar seperti ini bisa rutin dilakukan khususnya bagi anak-anak yang
domisilinya jauh dari pusat kecamatan seperti di dusun Begasing. “Biar bisa menambah wawasan anak-anak kami yang jauh di Begasing sana”, begitu pesannya. Metode seperti ini bisa masuk kategori materi pelajaran IPS, IPA tentang Pendidikan Lingkungan Hidup. Beliau berharap agar lembaga-lembaga mitra seperti Yayasan Palung dan Dinas Pendidikan Nasional mampu bekerja sama untuk mengembangkan kegiatan belajar-mengajar seperti ini untuk anakanak generasi kita saat ini. Mendengar harapan tersebut BENTANGOR langsung menjawab setuju, karena ini adalah harapan kita bersama. Semua perkembangan ilmu pengetahuan dan demi kelestarian alam untuk anak dan cucu kita kelak. Sekilas tentang jalur pendidikan lingkungan Yayasan Palung di BENTANGOR: Jalur ini merupakan media belajarperpustakaan hidup untuk belajar tentang hutan (flora dan fauna) di hutan tropis. Alat peraga yang ada berupa display tentang keragaman satwa seperti orangutan dan satwa dilindungi di Tanah Kayong. Ada juga display berupa teknologi kearifan lokal tentang memanfaatkan sampah dan limbah di masyarakat sekitar hutan seperti: kompor dari limbah serbuk kayu, sistem biogas dari kotoran ternak, tungku memasak dari tanah liat, dan cerobong pembuatan pupuk dari limbah sekam padi. Areal jalur dan display ini berfungsi sebagai media pengetahuan bagi masyarakat dan anak-anak sekolah dasar yang datang berkunjung dan belajar tentang hutan maupun tentang sosial-ekonomi masyarakat yang tinggal disekitar hutan (Wen - YP).
Hemat Energi Energi sangat penting untuk tanaman , binatang dan manusia. Matahari dan bahan bakar fosil adalah sumber utama dari energi. Gas yang terbuang dari hasil pembakaran bahan bakar fosil dapat mencemari udara. Adapun tips yang dapat kita lakukan. ·
Matikan lampu, kipas angin, TV, Radio ketika kita tidak menggunakan lagi.
·
Membaca didekat jendela bila mungkin; agar cahaya masuk dan memungkinkan untuk membaca dengan jelas.
·
Gunakan Pakaian yang ramah lingkungan.
Aneka Mias
9
Trengggiling, Satwa Liar di Malam Hari Trenggiling termasuk satwa nocturnal yakni aktif mencari makan pada malam hari. Umumnya ditemukan hidup soliter (sendiri), meskipun kadangkala ditemukan hidup berpasangan (Medway 1969). Sebagai satwa yang aktif pada malam hari, maka trenggiling biasanya tidur sepanjang hari dalam lubang-lubang yang dibuat sendiri di tanah atau pada cabang dan batang pohon, dan pada malam hari mulai keluar dari lubangnya untuk mencari mangsanya berupa semut atau rayap. Cara memangsa dilakukan dengan menggunakan cakar kaki. Trenggiling juga diketahui memangsa semut dan serangga dengan menggunakan lidahnya yang terjulur dan berselaput lendir. Trenggiling dapat berjalan dengan cepat, seringkali mengangkat kedua kaki depannya yang bertumpu pada kaki belakang untuk membaui sesuatu di udara. Menurut Dickman & Richer (2001) dalam CIC (2008), Manis javanica juga diketahui dapat berenang, memiliki kebiasaan memanjat yang baik dengan menggunakan kaki dan ekornya untuk berpegangan pada kulit dan cabang pohon. Trenggiling termasuk salah satu mamalia dari Ordo Pholidota, Family Manidae, dan Genus Manis. Di dunia terdapat 7 spesies trenggiling, yakni (1) Manis javanica tersebar di Asia Tenggara yakni di Indonesia (Jawa, Kalimantan dan Sumatera, Malaysia, dan Indochina (Vietnam, Laos dan Kamboja); (2) Manis pentadactyla tersebar di Nepal, Himalaya T imur, Myanmar dan China; (3)
Manis crassicaudata hidup di India dan Srilanka; (4) Manis tertradactyla atau trenggiling tak berekor, hidup di Asia; (5) Manis temmenki hidup di Asia; (6) Manis triscuspis hidup di Asia dan (7) Manis gigantea hidup di Afrika. Sebagai mamalia aktivitas perkembangbiakan berlangsung dengan cara melahirkan. Musim kawin terjadi pada bulan April sampai Juni, dengan lama kebuntingan (gestation period) sekitar 3 bulan; jumlah anak per kelahiran umumnya hanya 1 ekor, dan lama usia sapih anak sekitar 3-4 bulan. Karena jumlah anak yang dilahirkan umumnya hanya satu ekor, maka perkembangbiakan trenggiling dapat dikategorikan sangat lamban.
Beruang Madu Species Penting Penyebar Biji Tanaman Hutan Beruang madu (Helarctos malayanus), keberadaannya terus menyusut. Namun bukan perkara gampang menambah jumlahnya. Tak hanya karena luas habitatnya berkurang akibat pembukaan lahan karena berbagai macam kegiatan seperti pertambangan dan perkebunan, namun satwa ini pun juga seperti enggan bereproduksi jika luas wilayahnya terus menyusut. Sifat beruang madu yang unik, yaitu tidak atau menahan untuk punya anak jika merasa anaknya nanti tak mendapat luas area jelajah yang sesuai. Beruang madu ditetapkan pemerintah tahun 1973 sebagai salah satu hewan yang dilindungi. Saat ini diperkirakan hanya terdapat 50-an beruang madu di alam liar. Beruang madu adalah yang terkecil dari delapan jenis beruang di dunia. Dalam kurun waktu 30 tahun terakhir, populasi beruang madu di dunia berdasarkan hilangnya habitat mereka, diperkirakan 30 persen. Karena itulah, gerakan penyelamatan satwa ini harus digencarkan. Hewan ini sudah tak bisa menyelamatkan habitat mereka sendiri. seekor beruang jantan setidaknya menjelajahi hingga 25 km persegi. Beruang betina, mungkin separuhnya.
Beruang madu adalah beruang terkecil dari delapan jenis beruang di dunia. Berat hewan yang berbulu hitam dan tebal ini hanya 30-65 kg. Beruang ini lebih pendek ketimbang tinggi orang dewasa. Setiap beruang madu memiliki tanda unik yakni warna kuning atau oranye, membentuk seperti huruf V, U, atau melingkar. Hutan hujan tropis adalah habitatnya. Makanan pokok beruang madu yakni serangga, namun ia juga menyukai buah buahan dan madu. Saat makan buah, beruang madu memakan bijinya. Setelah melewati proses pencernaan, bijian mulai bertunas. Itulah sebabnya hewan pemanjat ulung ini berperan penting dalam penyebaran biji di hutan. Untuk itulah kita perlu menjaga kelestarian habitat beruang madu tersebut. “Ayo Kamu Bisa”.
Membuang sampah Sampah adalah barang-barang yang biasa dibuangorang-orang karena dianggap tidak dapat dipakai lagi f ungsinya. Banyak barang yang sebenarnya masih bisa didaur ulang atau digunakan kembali. · Jangan membeli secara berlebihan produk-produk dalam kemasan · Pilih barang-barangyang bisa didaur ulang seperti kaleng, botol dan kertas. · Jangan bakar sampah Organik (dedaunan, sisa dapur, sayuran , dan lain-lain) buatlah menjadi kompos.
10
TOKOH MIaS
Budaya Kita, selalu Terkait dengan Hasil Hutan Non Kayu Yudo sudarto, salah satu pejabat di kabupaten Ketapang yang sangat mudah di temui dimanapun, dikantor, dirumah, bahkan menyapanya dijalanpun kita pasti mendapat sambutan yang hangat karena keramahan beliau. seakan-akan tidak ada kata sungkan atau malu kalau menyapa beliau dimanapun. seorang pejabat yang dapat dijadikan teman diskusi yang asik oleh berbagai kalangan dari yang muda sampai yang tua. Dimanapun beliau menjabat selalu saja terasa mudah untuk koordinasi atau berbincang-bincang biasa dengan beliau. Saat itu beliau dalam keadaan yang kurang sehat karena batuk dan flu ketika menyambut kami di ruangan kerjanya.Namun sifat low profile yang dimilikinya tetap membuat orang lain nyaman diskusi dengannya. Bapak lima orang anak, saat ini menjabat Kepala Dinas pariwisata pemuda dan olahraga Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat yaitu Bapak Yudo Sudarto,SP. Pria kelahiran ketapang lima puluh empat tahun yang lalu ini yang masa kecilnya pernah jualan kue keliling mengingat dirinya dan teman-teman di masanya dengan permainan trandisional seperti katapel, main guli dengan buah gora yang sekarang terdapat di hutan kota ketapang dan mengejar layang-layang. Itulah ucapan pembuka ketika ia mulai bertutur tentang dirinya kepada penulis. Alumnus SMP Negeri 1 Ketapang setelah kelulusannya nekat pindah ke Pontianak dan numpang tinggal di tempat kenalan yang bukan saudara untuk sekolah di Sekolah Pertanian menengah Atas Pontianak ini berkarir sebagai penyuluh pertanian ketika awal ia menjadi Pegawai Negeri Sipil pada tahun 1977. Pria sederhana yang selalu berpikir positif ini menganggap bahwa diskusi dengan siapapun akan menambah ilmu dan wawasan dan rezeki juga dari ilmu, ketika diskusi dan wawancara berlangsung beliau sempatsempatnya mengajak dua bawahannya yang menjabat sebagai Kepala Bidang Pariwisata Drs. Kusyadi dan Kasi Promosi Bapak Hari Subagiono, untuk nimbrung diskusi bersama penulis. Jadilah ajang diskusi dan wawancara tersebut menjadi semakin seru. Menyinggung ketertarikan pak yudo sapaan orang-orang kepada beliau terhadap pertanian adalah karena pertanian dekat dengan lingkungan berhubungan dengan kesuburan tanah dan air, dua hal tersebut saja sangat dekat dengan konservasi”ujarnya. Keseharian beliau yang aktif menulis di media ini, selalu menginginkan berwisata atau pergi ke suatu tempat agar lebih bersyukur dan dapat menikmati alam bebas dengan pergi ke berbagai tempat yang nyaman untuk membuat pikiran menjadi jernih. menjabat kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah raga, Pak Yudo memandang pariwisata ketapang lebih mendekat pada ekowisata: ekowisata dalam pelaksanaannya harus konservasi karena yang di jual adalah keindahan alamnya baik berupa hutan dan pantai. Selain itu manfaat melestarikan lingkungan dengan pohon-pohonnya dapat mengikat zat Co2 sehingga terasa nyaman dan sejuk. Tak heran pak yudo tidak canggung lagi ikut pergi
bersama staffnya pergi ke pelosok guna njalankan tugas ketika masih menjabat kepala kantor Informasi.Menurut beliau nilai ekonomi dari ekowisata bisa di dapat kalau kondisi alam tetap baik karena nilai jualnya adalah keasrian kondisi tempat yang di jadikan lokasi wisata seperti hutan selain dengan sapta pesona yang jadi motto wisata Pemerintah Republik Indonesia yaitu Aman, Tertip, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah dan Kenangan. Tentang pandangan beliau soal hasil hutan bukan kayu di ketapang, walaupun hal ini bisa mendukung pariwisata , sedikit agak resah beliau katakan bahwa barang-barang kerajinan yang dibuat dari hasil hutan non kayu masih rendah nilai jualnya di ketapang. Lain halnya jika bisa di tingkatkan kwalitasnya bisa di jual dengan lebih mahal. Ketika di singgung tentang suasana ruangan beliau yang di penuhi alat-alat budaya yang di buat dari Hasil hutan non kayu dalam hal ini rotan dan bambu, beliau berkata bahwa hasil hutan non kayu terikat dengan budaya local sejak dari jaman dahulu sehingga budaya berburu atau menangkap ikan selalu di buat dari hasil hutan non kayu. Tak terasa bincangbimcang dengan Pak Yudo ternyata telah menyita waktu beliau sekitar satu jam setengah, kamipun harus meninggalkan lelaki paruh baya yang kharismatik itu. Pada dasarnya kehidupan itu penuh warna dan ada satu pesan yang selalu lekat di hati penulis ketika beliau sempat mengatakan kondisi beliau dimasa sekarang adalah karena doa, dan apa yang kita miliki serta alami sekarang adalah bagian do’a yang pernah kita ucapkan dimasa lalu, itu harus kita sadari sepenuhnya dan harus diterima dengan rasa syukur. (des)
Menanam Pohon Tanaman menyerap karbon dioksida memproduksi oksigen untuk tempat berteduh, menghasilkan kayu, buah-buahan, bunga dan tanaman serta terlihat lebih asri dan bertindak sebagai benteng dari suara bising dan debu. Mereka membantu membuat udara jadi bersih dan segar.
HUMOR
11
“Dengarkan informasi Lingkungan dari Radio Anda” (BINCANG HIJAU)...................... RSPDK 1044 AM dan 95,2 FM Senin dan Kamis jam 13.15 -14.00 wib Radio Renita 103,5 FM Senin,Selasa, Jumat jam 9.30 - 11.30 wib Radio Gema Solidaritas 107,7 FM setiap Hari Sabtu jam 11.00 - 12.00 wib
12
GAUNG GAUNGMIaS MIaS
Hasil Hutan Bukan Kayu Untuk Kelestarian Hutan Indonesia Peluang dan Tantangannya Luasan hutan Indonesia semakin berkurang akibat dari pengurusan hutan yang ‘timber minded’ atau menilai manfaat hutan hanya dari hasil kayunya saja, yang berlangsung pada era 1970 – 1990-an, dan dalam dekade 1990-an diperparah oleh kebijakan ijin pembukaan hutan secara massif untuk perkebunan sawit dan pertambangan skala besar. Hasil hutan, biasa dikenal hasil hutan bukan kayu atau HHBK (non timber forest product/ NTFP) sudah lama diharapkan menjadi salah satu solusi untuk kelestarian hutan Indonesia, terutama untuk menekan perambahan hutan dan penebangan liar karena dianggap tidak merusak hutan. Namun masih belum cukup serius upaya pengembangannya dari pemerintah, padahal sektor ini dapat menggerakkan perekonomian masyarakat dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). 4.
Tanin dan getah Tanin : akasia, bruguiera, rizophora, pinang, gambir, tingi Getah : jelutung, perca, ketiau, getah merah, balam, sundik, hangkang, getah karet hutan, getah sundik, gemor
5.
Tanaman obat dan hias Tanaman obat : aneka jenis tanaman obat asal hutan Tanaman hias : anggrek hutan, palmae, pakis, aneka jenis pohon indah
6.
Rotan dan Bambu Segala jenis rotan, bambu dan nibung
Masyarakat sudah sejak lama mengenal dan memanfaatkan HHBK untuk memenuhi keperluan hidup. Hal ini karena hutan adalah bagian dari kehidupan masyarakat terutama masyarakat yang tinggal di sekitar hutan, keberadaan hutan mempengaruhi dinamika kehidupan sosial, ekonomi dan budaya mereka. Berikut jenis dan golongan HHBK yang terdapat di hutan Indonesia: 1.
Minyak Atsiri Minyak cendana, minyak gaharu, minyak kayu putih, minyak keruing, minyak lawang, minyak terpentin, minyak kenanga, minyak ilang-ilang, minyak eukaliptus, minyak pinus, minyak pala, minyak kembang mas, minyak trawas, minyak kilemo, kayu manis, vanili, cendana, minyak sereh, minyak daun cengk eh
3.
Minyak lemak, karbohidrat dan buah-buahan ; Minyak lemak : tengkawang, kemiri, jarak, wijen, saga pohon, kenari, biji mangga, m. intaran Karbohidrat atau buah-buahan : sagu, aren, nipah, lontar, asam, matoa, makadamia, duren, duku, nangka, mente, burahol, mangga, sukun, saga, gadung, iles-iles, talas, ubi, rebung, jamur, madu, garut, kolang-kaling, suweg
Hasil Hewan Sarang burung, sutera alam, shellak, buaya, ular, telur, daging, ikan, burung, lilin lebah, tandung, tulang, gigi, kulit, aneka hewan yang tidak dilindungi
8.
Resin Gondorukem, kopal loba, kopal melengket, damar mata kucing, d. daging, d. rasak, d. pilau, d. batu, kemenyan, gaharu, kemedangan, shellak, jernang, frankensence, kapur barus, biga
2.
7.
Jasa Hutan Air, udara (oksigen), rekreasi/ekowisata, penyangga ekosistem alam
9.
Lain-lain Balau, kupang, ijuk, lembai, pandan, arang, sirap, ganitri, gemor, purun, rumput gajah, sintok, biga, kalapari, gelam, kayu salaro, pohon angin, uyun, rumput kawat
Sumber : www.dephut.go.id Berbagai upaya pengembangan HHBK menghasilkan produkproduk yang memiliki nilai ekonomi tinggi seperti Pedada yang habitatnya di hutan mangrove buahnya dibuat menjadi syrup, udang sungkur diolah menjadi belacan, dan lain-lain. Di Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara yang paling banyak dimanfaatkan masyarakat adalah jenis rotan, bambu, nipah, pandan, bemban, nibung, durian dan hasil ikutan hutan mangrove seperti kepah bakau, berbagai jenis udang dan ikan. Mereka juga berburu binatang seperti pelanduk, babi, dan lain sebagainya untuk memenuhi kebutuhan protein hewani keluarga (dikonsumsi atau di makan-red). Sedangkan manfaat dari tumbuhan dan pohon untuk bahan makanan dan obat-obatan seperti madu, kolang kaling, gula aren, dedaunan, kulit kayu, akar-akaran, dll. Pengetahuan dan keterampilan mengolah HHBK sebagian besar warisan secara turun bersambung ke halaman .............................13
GAUNG MIaS
13
Tips Memilih bahan plastik berdasarkan Simbol Plastik adalah salah satu bahan yang dapat kita temui di hampir setiap barang. Mulai dari botol minum, TV, kulkas, pipa pralon, plastik laminating, gigi palsu, compact disk (CD), kutex (pembersih kuku), mobil, mesin, alat-alat militer hingga pestisida. Oleh karena itu kita bisa hampir dipastikan pernah menggunakan dan memiliki barang-barang yang mengandung Bisphenol-A. Salah satu barang yang memakai plastik dan mengandung Bisphenol A adalah industri makanan dan minuman sebagai tempat penyimpan makanan, plastik penutup makanan, botol air mineral, dan botol bayi walaupun sekarang sudah ada botol bayi dan penyimpan makanan yang tidak mengandung Bisphenol A sehingga aman untuk dipakai makan. Plastik dipakai karena ringan, tidak mudah pecah, dan murah. Akan tetapi plastik juga beresiko terhadap lingkungan dan kesehatan keluarga kita. Oleh karena itu kita harus mengerti plastik-plastik yang aman untuk kita pakai. Untuk mengetahui dan memilih produk berbahan plastic dapat kita lihat dari lambang yang tertera pada barang tersebut. 1. PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih/ transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. Boto-botol dengan bahan #1 direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jangan pakai untuk air hangat apalagi panas. Buang botol yang sudah lama atau terlihat baret-baret (calar). 2. HDPE (high density polyethylene) biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu. Direkomendasikan hanya untuk sekali pem ak aian. 3. V atau PVC (polyvinyl chloride) adalah plastik yang paling sulit di daur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. PVC berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan. 4. LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek. Dapat di daur ulang dan baik untuk
barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat. Bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap baik untuk tempat ma ka na n. 5. PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan dan minuman. Yang terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Cari simbol ini bila membeli barang berbahan plastik. 6. PS (polystyrene) biasa dipakai sebagai bahan tempat makan Styrofoam (gabus) , tempat minum sekali pakai, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk otak dan sistem syaraf. Styrine juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari dan banyak negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan Styrofoam termasuk negara China. 7. Other (biasanya polycarbonate) bisa didapatkan di tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga. Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon. Hindari bahan plastik Polycarbonate. Hindari juga membuang sampah plastik terutama yang mengandung Bisphenol-A sembarangan karena bahan tersebut pun bisa mencemari air tanah yang pada akhirnya pun bisa mencemari air minum banyak orang. (Tito-berbagai sumber)
Dari Halaman 12.............Hasil Hutan Bukan Kayu Untuk Kelestarian Hutan Indonesia temurun, masih sedikit sekali yang mendapatkan pembinaan oleh pemerintah maupun kalangan NGO dan pengusaha. Pengolahan HHBK pada umumnya masih didasarkan pada kebutuhan fungsional rumah tangga sehari-hari seperti perkakas rumah tangga dan skala kecil, belum banyak dilakukan pengembangan yang berorientasi pasar sehingga belum mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Aneka macam souvenir ukuran kecil yang menarik dan mudah dibawa, sehingga bisa saja menjadi produk unggulan
kabupaten. Peluang mengolah HHBK tersebut menjadi produk yang lebih beragam dan mampu menembus pasar, karena bahan baku dan sumber daya manusia tersedia melimpah. Namun tantangan harus dijawab seperti memberikan tambahan pengetahuan, keterampilan dan teknologi kepada masyarakat, hal ini bisa dilakukan oleh kalangan manapun dari komponen masyarakat sipil. Keseriusan dari pemerintah dalam menyediakan kebijakan dan anggaran untuk penelitian dan pengembangan serta pembinaan kepada masyarakat. (Mayi- YP)
14
ANEKA MIaS
Kunjungan Wartawan dari Amerika Serikat Bulan Mei 2011, Yayasan Palung kerjasama dengan Johns Hopkins University - School of Advanced International Studies dan Tempo mengorganisir satu delegasi orang dari media –media dari Amerika Serikat. Johns Hopkins sudah mengorganisir delegasi media ini selama sepuluh tahun, mereka mengunjungi negara berbeda setiap tahunnya untuk membangun kualitas liputan internasional di media AS. Pada 2011, mereka mengorganisir delegasi ke Indonesia, ke Jakarta untuk belajar tentang agama Islam di Indonesia, ke Jogjakarta untuk belajar tentang persoalan kesehatan rakyat. Mereka juga mengadakan kunjungan ke Ketapang dan Kayong Utara untuk mengetahui tentang konservasi orangutan, kebun sawit dan hak tanah untuk masyarakat adat. Di akhir perjalanan mereka, delegasi bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Peserta dari delegasi ini adalah para redaktur, yang kerja untuk media cetakan, radio dan internet yang terbesar di Amerika. Adapun kegiatan mereka antara lain adalah bertemu dengan pemimpin atau tokoh desa, Bupati
Kayong Utara, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Palung, Kepala Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam, LSM lokal dan masyarakat yang tinggal di sekitar Taman Nasional Gunung Palung. Kunjungan ini sebagai bagian dari tujuan untuk menghasilkan atau ekspos beberapa cerita lokal yang berhubungan dengan konservasi orangutan, termasuk perluasan minyak sawit, penebangan ilegal dan keperluan penelitian sians untuk melestarikan kera besar. Kegiatan mereka anatara lain ada video reporting (laporan langsung- red) untuk situs Time, radio dan blog untuk National Geographic, dan artikel di koran cetak terbesar, termasuk San Francisco Chronicle dan artikel di halaman pertama di New York T imes yang dicetak kembali secara internasional. Pada kesempatan ini ada sekitar 2 juta eksemplar koran ada artikel yang mewawancarai kepala desa di Riam Berasap Jaya dan Lamon Satong. Untuk membaca beberapa artikel dari delegasi media ini bisa akses di blog Yayasan Palung: yayasanpalung.blogspot.com (Andrew- YP).
Roadshow dan Pemutaran Film oleh Yayasan Palung Pada 13 - 17 Juli 2011, team dari Yayasan Palung khususnya Program Pendidikan Lingkungan, Hukum Konservasi dan di bantu Relawan Konservasi Tajam melakukan kegiatan Roadshow tentang pemutaran Film dan Puppet Show. Roadshow ini adalah istilah yang digunakan untuk kegiatan penyuluhan atau menyampaikan informasi tentang konservasi terutama Orangutan dan Habitat serta keterancamannya. Bagian dari tujuan roadshow ini adalah untuk membangun k e s a d a r a n masyarakat t e n t a n g k onserv asi t e r u t a m a orangutan dan h a b i t a t , mengenalkan kepada anakanak usia sekolah tentang satwa yang dilindungi, serta fungsi satwa u n t u k lingkungan sekitar dan mendoro ng masyarakat dan anak-anak untuk lebih peduli t e n t a n g lingkungan yang terjadi dilingkungan sekitar. Sasaran dari kegiatan ini adalah
masyarakat di desa Sempurna,
desa Teluk Bayur, desa Jago Bersatu dan Desa Penjawaan. Anak-anak usia sekolah baik formal maupun yang tidak formal di desa Sempurna, desa Teluk Bayur, desa Jago Bersatu dan desa Penjawaan. Adapun tujuan dari kegiatan ini diharapkan adanya p a r t i s i p a s i , kerjasama dan koo rdina si. Kegiatan Road Show Menyampaikan informasi dari desa ke desa dalam rangka membangun k esa dar a n masyarakat dan anak-anak usia sekolah terhadap ancaman perburuan
Orangutan dan Illegal loging. Bentuk dari Kegiatan Roadshow kali ini terdiri dari : 1. Puppet Show kepada anak-anak usia sekolah tentang pengenalan Orangutan dan Habitat serta keterancamannya. 2. Pemutaran Film atau Layar Tancap tentang Orangutan dan Illegal Loging kepada masyarakat 3. Distribusi Informasi melalui : MiaS, dab Brosur. Semoga saja kegiatan ini menjadi dasar pemersatu dan terus menerus terlaksana dengan harapan menjadi proses pemahaman bersama untuk belajar bersama . (Rnt-YP).
JEJAK MIaS
Lomba kreasi barang bekas hari bumi 2011
Pembukaan acara Jalan Santai Hari Bumi 2011
Delegasi SAIS di sambut Tarian daerah di Manjau
Lecture oleh Relawan Konservasi Asing di SMP St. Albertus
15
Jalan Santai Hari Bumi 2011
Bersih kota Hari Bumi 2011
Delegasi SAIS saat foto bersama di Manjau
Puppet show oleh Relawan Konservasi Rebonk di Bentangor
16
JEJAK MIaS Diskusi kampung dgn KSDA dan Dishut
Pemutaran film di Betenong
Lecture di SMP Kayong Hulu
Lecture di SD Kayong Hulu
Pelatihan Dasar Radio
Fieltrip Sispala LAND KKU
Kaos “Untuk Orang Utan”
Rp 50.000,-
Untuk Pemesanan hubungi Sekretariat Yayasan Palung Jl. Gajah Mada No.97 Kalinilan Ketapang Telp. (0534) 3036367
Rp 50.000,-