Intisari Kuliah Manajemen Pemasaran MB IPB Lecturer : Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, Msc. Di sadur/ di sari oleh : Priyudi Astrakusuma S.F., Apt. Angkatan : E 44 NIM : P056121122.44E Judul Topik : Bauran Pemasaran/ Marketing Mix.
Ada 4 Pendekatan Perusahaan dalam Pemasaran Produknya yaitu. 1.pendekatan produksi 2. pendekatan sales . 3. pendekatan GE ( Consumer oriented) 4. Pendekatan Co-Creation ( Busines to Business)
Pendekatan Produksi adalah pendekatan yang banyak digunakan di era Indutri ( revolusi Industri). Dimana pola pikirnya Produksi Masal ( Apapun yang diproduksi perusahaan pasti laku karena perusahaan sedikit). Akhirnya banyak Perusahaan, barang tersedia cukup banyak, pesaing juga banyak. Maka kemudian populer pendekatan Sales dimana konsumen difikirkan Pokoknya bagaimana caranya konsumen dapat membeli product yang tersedia , misal diberi insentif harga, diskon, dan lain sebagainya.Tetapi kalau kita lihat saat ini Pendekatan sales inipun masih dipraktekkan misal di perbankan, yaitu saat mengejar nasabah kartu kredit. Tahun 50-an, Persaingan semakin tinggi akhirnya orang menyadari bahwa tidak semua product bisa terjual, akhirnya dilakukan pengamatan terhadap konsumen secara aktif, baru ditentukan barang yang akan diproduksi dan dijual. Pendekatan GE/ Consumer oriented populer mulai tahun 50-an.Hingga saat ini Pendekatan ini masih dipraktekkan. Contoh : Awalnya pengalaman Marketing Prof. Ujang S, MB selaku pemasar program MB- IPB bermula dari kelas reguler, dan mahasiswanya pun awalnya senior yang sudah bekerja tetapi dapat tugas belajar dari tempat bekerjanya. Kemudian dilakukan pendekatan konsumen ( GE), diketahui banyak Eksecutive yang bekerja di Jakarta yang berkeinginan kuliah, tetapi tidak mau/ tidak bisa berhenti bekerja/ cuti kerja.
Sebelumnya , lebih awal lagi , MB IPB Melihat di Jakarta ada lulusan semua perguruan tinggi di Indonesia, yang sudah lulus S1 mulai punya keinginan untuk melanjutkan S2, Yang bersangkutan tidak mungkin meninggalkan pekerjaan semuanya / diberi tugas belajar semuanya. Akhirnya muncul ide kelas Eksekutif Jakarta. ( E Jakarta, dan punya satu kelas per angkatan). Kelas Jakarta ini Jalan sekitar 6 Angkatan, kemudian dilihat konsumen lainnya dari program MB, yaitu banyak orang bogor kerja di Jakarta, mereka karirnya sedang naik dan berkeinginan sekolah lagi. Tipe konsumen ini pulang kerja Jakarta ke bogor sekitar Jam 5 sampai Jam 7 malam. Ada peluang membuka kelas eksekutif bogor di malam hari di bukalah kelasa eksekutif bogor yang pertama ( E7). Kakak Kelas Eksekutif MB IPB lainnya, E15, yang saat ini salah satu anggotanya menjadi Menteri Pertanian RI. Antar Kelas E Jakarta dan Kelas E bogor diberi Nomor yang berurutan/ seri, agar image marketing MB IPB Tinggi, sehingga tidak dibuat No. Bogor E B 1 dan Jakarta E J 1. Perlu diketahui dulu ada kelas pararel E 6A dan E6B dan E9A dan E 9B, tetapi pola ini tidak berlanjut. Berikutnya pendekatan co-creation, dimulai dari pendekatan Business to Business ( B to B). Dalam Hal ini contohnya MB dan Company tertentu bekerja sama menciptakan Kelas khusus, misal : kelas Bogasari,Kelas BNI, Pemda DKI, Pemda Riau, Poltek. Jember. Kelas ini bersama –sama MB dan Perusahaan terkait merumuskan fasilitas kelas dan model mengajarnya disesuaikan dengan kesanggupan MB dan Kebutuhan serta kesanggupan Perusahaan/ konsumen. Kelas khusus ini dikenal juga dengan kelas E 11,E13. Proses desain kelas ini membutuhkan waktu, misal dengan Bogasari 1 tahun. Kesimpulannya perlu kesabaran selaku marketer/ salesman. Co creation saat ini menjadi sebagian besar pendekatan Marketing dari MB IPB saat ini. Ke-4 Bentuk Pendekatan Pemasaran tersebut diatas ( produksi, Sales, GE, co-Creation masih semuanya masih diterapkan hingga saat ini) . Pendekatan apapun yang dipergunakan tetap memperhatikan Bauran Marketing/ Marketing Mix. istilah marketing mix dibutuhkan untuk pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen. Marketing mix merupakan kombinasi dari empat variable penting dari konsep pemasaran yang dapat dikendalikan oleh perusahaan. Marketing mix adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Bauran Marketing dari sisi Produsen memperhatikan 4 Hal yaitu ( dikenal dengan 4 P) : Product, Price, Placement, Promotion. Sebaliknya dari sisi konsumen 4 C ( Customer solution, customer cost, Communication, Convenience ). Kesimpulannya : Pahami 4 P’s = 4 C’s.
Berikut Penjelasan dari masing-masing bauran marketing : 1. Product/ Customer solution Dari sisi Konsumen, sering dilihat produk tidak hanya secara fisik semata, tetapi juga dari sisi manfaat dari produk tersebut. Dari sisi Manfaat, Produk punya 2 sisi yaitu :
Manfaat Fungsional (Kegunaan/ fungsi dari Produk, HP untuk bertelekomunikasi) dan Manfaat Psikologis : Ini penjelasan kenapa meskipun HP masih berfungsi, tetap kita berganti HP model baru, Kenapa orang memakai Tas dengan harga dan merek tertentu.
Implikasinya ketika menciptakan produk harus diperhatikan 2 manfaat di atas. Terutama manfaat psikologis adalah powerfull tools para marketer saat ini untuk meningkatkan penjualan. Untuk meningkatkan kinerja Penjualan, biasanya dengan cara : memperluas pasar atau meningkatkan frekuensi pembelian dari pasar. Trend Pada dasarnya adalah menyentuh aspek manfaat psikologis dari sisi konsumen terhadap Produk yang dijual oleh produsen. Alasan kenapa perbankan berlomba-lomba menciptakan kartu kredit ? Kartu Kredit dari sisi fungsi, fungsinya hanya 2 yaitu:
Untuk berhutang ( bagi kalangan ekonomi bawah). Method of Payment/ Media, cara pembayaran.
Pegawai Hotel terbawah pun harus tahu hal ini, jika di hotel tersebut telah berorientasi everyone is a marketer. Saat Tamu akan bertransaksi, Pegawai suatu hotel bintang 5 tersebut jika sudah mengerti 2 sisi manfaat, akan bertanya mau menggunakan kartu kredit jenis apa/ yang mana Pak ? Bukan bertanya mau Cash atau kredit lagi? Survey / Data base Bank Indonesia 2 tahun lalu ada orang Indonesia yang tebanyak menggunakan kartu kredit yaitu sejumlah 80 Kartu. Setelah ada pengetatan aturan data terakhir terbanyak menjadi 40 kartu kredit. Penyebab hal di atas karena pendekatan pemasaran kartu kredit dari sisi Sales secara membabi buta. Kejadiaan BOM JW Marriot akan dapat dicegah apabila reseptionisnya paham ada yang janggal jika konsumennya memakai method pembayaran selain kartu kredit.(kecuali dia/reseptionis paham ada sejumlah oknum kelas atas langganannya yang juga anti kartu kredit karena khawatir terlacak suami/ isterinya di rumah).
Contoh lain: motif anda mengikuti S2 juga beraneka ragam bukan ? Ada yang karir (persyaratan perusahaan), Syarat diterima jadi menantu, Syarat mengikuti tender tertentu, ganti kerja dari pegawai swasta menjadi dosen S1 dan lain-lain. Kesimpulan Product (produk). Produk adalah segala sesuatu ( barang atau jasa ) yang ditawarkan kepada masyarakat untuk mendapatkan perhatian, pembelian, atau dikonsumsi guna memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat. Bukan hanya kualitas produk yang dibutuhkan konsumen, namun sistem pelayanan yang diberikan dan desain produk yang menarik juga memberikan nilai lebih pada konsumen untuk membeli atau mengkonsumsi suatu produk. 2. Price/Customer Cost Harga dari sisi produsen pemasukan yang diperoleh dari penjualan produk ini satu-satunya faktor bauran marketing dari sisi produsen yang menghasilkan pemasukan/ sisi penerimaan. Sebaliknya harga dari sisi konsumen ini adalah satunyanya faktor pengeluaran yang harus ia keluarkan di bauran marketing lainnya dari sisi konsumen. Harga itu persepsi dimata konsumen bisa mahal/ murah , ini sifatnya relatif. Bisa saja konsumen mau/rela membayar banyak asalkan manfaat psikologis yang ia terima dari produk bersesuainya/selaras. Misal : membership club-club premium, biaya menjadi hal tidak utama di konsumen seperti ini, bagi mereka manfaat psikologisnya lebih utama. Pengelola MB IPB pernah dikritisi beberapa anggota komunitas MM, masalah “pricing strategy” program MB IPB-nya yang dirasa terlalu murah dan bisa merusak harga. Pricing strategi MB IPB lebih mementingkan faktor keberlanjutan Program secara stabil dari program MB IPB nantinya. (Pendekatan kepuasan konsumen / pasar dalam Jangka Panjang). Price tidaklah satu-satunya faktor yang digunakan di pengelolan MB IPB. Kata Kunci dari sustainable adalah inovasi. Product dianggap sebagai inovasi jika sudah mulai program tersebut menghasilkan revenu/pemasukan. Jika belum masih ditahap ide. Contoh inovasi : Program E jakarta MB IPB , dari sebelumnya : di Kelas reguler Bogor. SIM Keliling dan lain-lain. Beberapa Ide inovasi : Program Pelayanan SIM oleh sipil, polisi : Protect & Care.
3. Promosi/ Komunikasi Sering kali Promosi memiliki 2 arti :
Dalam arti yang luas : Promosi adalah menginformasikan keunggulan dan diferensiasi barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu perusahaan kepada konsumen dan pasar. Dalam arti yang sempit :Insentif yang diberikan kepada konsumen yang tujuannya untuk meningkatkan penjualan.
Dari Sudut pandang produsen (Penjual) , kegiatan promosi umumnya diterapkan sebagai bagian dari empat aspek kunci strategi bauran pemasaran. Dari sudut pandang konsumen ( pembeli), Promosi sebagai bentuk dari periklanan merupakan salah satu tipe informasi pasar. Pak Ujang mengatakan marketing itu Creativity. Sehingga sangat mungkin orang yang memperlajari marketing dari Buku yang sama akan menghasilkan out put pemikiran praktis yang berbeda. Di tangan Para praktisi, kreativitasnya akan bermain, dan kreativitas inilah yang akan menentukan karir anda. Saat implementasi kita tidak bicara definisi, kita akan berbicara konsep praktisnya. Karena marketing is Creativity, maka dia tidak akan pernah kehabisan ide. Umumnya anak muda kreativitasnya tinggi. Batas Creativity seseorang adalah batas dari mimpinya. Contoh Suatu pemilik resto/ rumah makan tertentu: Dalam membuat consumer promo tertentu yang belum pernah diterapkan orang lain ( Diferensiasi) . Pengurangan harga : yaitu potongan seharga umur tertua di persenkan. Di lain saat ia membuat promo Hamil baru bayar, untuk rombongan pasangan pengantin. Apakah Ia untung ? Logikanya Biaya insentif yang ia lakukan pada dasarnya sama dengan biaya iklan dikoran. Ia mencari Kreatititas dalam beriklan. Rutinitas adalah hal yang membuat seseorang kehilangan kreatifitas. Karenanya Pemilik Usaha tersebut tidak terlibat operasional rutin usahanya. Contoh kreatifitas di marketing : Mama Minta Pulsa unik di Indonesia, Survey si Tukang martabak leuwi liang, Supir angkot dan joki penumpangnya, dan lain-lain. Promotion sangat memerlukan kreatifitas. Ruang kreatifitasnya masih sangat luas.
4. Place/ Convenience Bagi Produsen mungkin Place ini akan Complecated. Tetapi bagi konsumen Place ini kriterianya hanya satu yaitu untuk mendapatkan produk yang dijual itu konsumen merasa nyaman atau tidak ? Convenience , kata kuncinya adalah kemudahan/ kenyamanan akses dalam transaksi jual beli yang dilakukan. Contoh Kenyamanan dari sisi Pembeli: Pengalaman Pribadi dalam pembelian tiket , bisa saja kita tidak nyaman dengan transaksi lewat internet/ kartu kredit yang tidak secure/aman. Bisa saja berupa ketidaknyamanan layanan informasi harga tiket dari biro travel yang menaikkan harga sekehendaknya tanpa ia sadari informasi harga tiket saat ini adalah sudah bisa diakses secara on line via internet. Kebiasaan pembeli sangat berpegaruh terhadap kebijaksanaan dalam penyaluran. Hal-hal yang termasuk dalam kebiasaan membeli antara lain :
Kemauan untuk membelanjakan uangnya. Tertariknya pada pembelian dengan kredit. Lebih senang tidak melakukan pembelian dalam skala besar/grosir. Tertarik pada pelayanan penjual Dan lain-lain.
Sebagian konsumen Indonesia masih belum nyaman dengan transaksi via kartu kredit secara on line. Contoh pelayanan tiket online : Expedia.com dengan untungnya mereka : $ 20/ tiket. Tertarik pada pelayanan penjual. Contoh : Banyak konsumen ikut pindah saat penjual/ pimpinan cabang banknya pindah. Ini karena kurangnya pembinaan pada kemampuan bawahannya. Extended marketing Mix: Selain 4P, dikenal pula 3 P tambahan yaitu: 5. Process ( proses ). Process adalah serangkaian tindakan yang diperlukan untuk memberikan produk atau jasa dengan pelayanan yang terbaik kepada konsumen. Suatu proses bisa berisi tentang metode atau prosedur yang diberlakukan untuk memperoleh produk yang dibutuhkan konsumen. Proses pelayanan yang cepat, mudah dan ramah memberikan nilai lebih konsumen terhadap suatu produk. Contoh Proses : Di dunia pendidikan mulai dikenal home schooling selain sekolah biasa.
Place juga berhubungan dengan proses, contoh waktu proses pencairan kredit yang lebih cepat di BPR dibanding bank besar/umum lainnya. Dari Proses Indonesia memiliki keunggulan dari sisi proses ini yaitu : Dari GNP, Posisi Indonesia 16 dari 200 ( GDP : 780 Milyar US Dollar). Dari GNP posisi pertama oleh USA, kemudian berurutan : China, German, Jepang. Jumlah Orang kaya Indonesia 5X jumlah orang kaya Singapura ( Sekitar 23 juta Indonesia orang kaya). Dari sisi Jumlah pasar yang besar/ orang kayanya yang banyak Indonesia adalah negara surga bagi investor asing berusaha Indonesia.Perilaku orang kaya dimana-mana sama, yaitu daya belinya tinggi.
ini di
Keunggulan dari jumlah pasar ini terbukti saat larangan impor sapi oleh pemerintah Australi, petani/peternak Australi yang memprotes kebijakan pemerintahnya tersebut pada akhirnya. Australia karena peka terhadap peluang pasar dari isu halal maka menjadi negara terdepan dalam hal sertifikasi halal. Di Indonesia isu halal awalnya dikaitkan dengan isu politik, sehingga lambat menangkap isu ini sebagai peluang bisnis. Bayangkan jika trend kerudung bagi wanita diolah, berapa banyak roda bisnis : Gament, dan bisnis life syle turunannya akan berkembang dari isu ini nantinya. Jadi lihatlah isu keislaman yang ada juga dari sisi peluang bisnis yang dihasilkannya. 6. People ( orang ). People adalah semua orang yang terlibat dalam kegiatan memproduksi produk serta memberikan pelayanan produk kepada konsumen. Orang yang memproduksi dan memasarkan suatu produk juga memiliki penilaian dimata konsumen. Pola pikir Manusia berpengaruh pada pemasaran/ Marketing. Contoh : larangan teroris dan sentimen sara dari namanya oleh orang USA membuat Australia lebih berkembang pendidikannya saat ini sebagai tujuan pendidikan sarjan muslim termasuk mahasiswa dari Indonesia. Contoh Indonesia sensitif dengan isu halal karena mayoritas berpenduduk muslim. Perlu disadari, Pergeseran budaya di negara Maju saat ini bergeser dari budaya Pedagang ke Budaya Industriawan. Industriawan mengerjakan pekerjaan marketing salah satunya adalah Branding/ membangun brand.
Marketing & Research dan Development adalah strategi yang saat ini menjadi trend di negara Maju. Contoh strategi Research & Development , saat ini USA yang memegang teknologi Unggas Dunia. 7. Physical evidence ( bukti fisik ). Physical evidence adalah perangkat – perangkat yang dibutuhkan untuk mendukung penampilan suatu produk, sehingga memperlihatkan secara langsung kualitas produk serta pelayanan yang diberikan kepada konsumen.
Kesimpulan : Berdasarkan penjelasan variabel-variabel marketing mix diatas, disimpulkan bahwa ke tujuh variabel yang ada pada marketing mix saling berhubungan, sehingga harus ada koordinasi yang baik dengan berbagai divisi yang ada pada suatu perusahaan untuk menghasilkan konsep pemasaran yang tepat. Penting selalu diingat : pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan ingin dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Marketing mix adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran.