MARKET BRIEF PRODUK KARET BESERTA TURUNANNYA
Disusun oleh: Bisuk Abraham Sisungkunon (University of Copenhagen)
Atase Perdagangan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kopenhagen September 2016
BAB I PENDAHULUAN A.
PROFIL NEGARA DENMARK
Denmark merupakan salah satu negara yang terletak di belahan Eropa Utara, bersama dengan Swedia, Norwegia, Finlandia, dan Islandia. Negara-negara di kawasan Eropa Utara memiliki reputasi sebagai negara dengan tingkat kemakmuran yang sangat baik. Menurut data statistik yang dirilis oleh Bank Dunia, seluruh negara di Eropa Utara termasuk di dalam 20 besar negara dengan tingkat pendapatan per kapita tertinggi di dunia pada tahun 2015. Denmark itu sendiri menduduki peringkat ke-18 dengan pendapatan per kapita sebesar USD 52.002,2 dalam setahun. Meski demikian, kinerja perekonomian Denmark pasca krisis finasial pada tahun 2008 tidak terbilang memuaskan. Pertumbuhan ekonomi Denmark antara tahun 2011 sampai dengan 2015 tidak pernah berada di atas dua persen per tahunnya. Lambatnya pertumbuhan ekonomi Denmark ditengarai sebagai dampak dari stagnasi produktivitas faktor-faktor produksi yang ada di Denmark itu sendiri. Bank Dunia memprediksikan bahwa pertumbuhan ekonomi Denmark belum akan melebihi dua persen per tahun sampai dengan tahun 2018. Perekonomian Denmark sangatlah bergantung pada sektor jasa. Sekitar 76 persen dari produk domestik bruto (PDB) Denmark pada tahun 2015 berasal dari sektor jasa, sementara kontribusi dari sektor industri adalah sebesar 23 persen dan sektor pertanian adalah sebesar 1 persen. Di antara ketiga sektor tersebut, sektor pertanian mengalami pertumbuhan paling tinggi pada tahun 2015 dengan laju pertumbuhan sebesar 6,4 persen. Sektor industri serta jasa tidak tumbuh secepat sektor pertanian pada tahun yang sama, yang mana laju pertumbuhan masing-masing sektor adalah sebesar 1,3 dan 0,7 persen. Iklim bisnis di Denmark baik untuk pihak domestik maupun internasional dapat dikatakan kondusif bagi para pelaku bisnis, sebagaimana dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Indikator Iklim Bisnis di Denmark Tahun 2014 No Indikator 2014 Keterangan 1 Indeks kemudahan melakukan 3 1 = sangat mudah - 185 = sangat aktivitas bisnis sulit 2 Indeks performa logistik: kualitas 3,8 1 = sangat tidak baik - 5 = sangat infrastruktur yang berkaitan dengan baik perdagangan dan transportasi 3 Jumlah waktu untuk memulai bisnis 5,5 dalam satuan hari Sumber: Bank Dunia, diolah
B.
PEMILIHAN PRODUK: KARET
Produk karet yang dibahas di dalam literatur ini mengikuti klasifikasi HS 4 sebagaimana terlampir pada tabel berikut ini.
Tabel 2. Klasifikasi Produk Karet Berdasarkan Pos Tarifnya Pos Tarif 4001
Jenis Produk Natural rubber and gums, in primary form, plates, etc
Deskripsi Produk Karet alam, balata, getah perca, guayule, chicle dan getah alam semacam itu, dalam bentuk asal atau pelat, lembaran atau strip.
4002
Synthetic rubber
Karet sintetik dan factice diperoleh dari minyak, dalam bentuk asal atau pelat, lembaran atau strip; campuran produk dari pos 40.01 dengan produk apapun dari pos ini, dalam bentuk asal atau pelat, lembaran atau strip.
4003
Reclaimed rubber in primary forms or in sheets
Reclaimed rubber dalam bentuk asal atau pelat, lembaran atau strip.
4004
Rubber waste, parings and scrap (except hard rubber)
Sisa, reja dan skrap karet (selain karet keras) dan bubuk serta butir yang diperoleh daripadanya.
4005
Compounded unvulcanised rubber, in primary forms
Karet campuran, tidak divulkanisasi, dalam bentuk asal atau pelat, lembaran atau strip.
4006
Unvulcanised rubber as rods, tubes, discs, rings, etc
Bentuk lainnya (misalnya, bentuk batang kecil, pembuluh dan profil) dan barang (misalnya, cakram dan cincin), dari karet tidak divulkanisasi.
4007
Vulcanised rubber thread and Benang dan tali karet divulkanisasi. cord
4008
Rubber plate, sheet, strip, rod Bentuk pelat, lembaran, strip, batang kecil dan profil, dari etc, except hard karet divulkanisasi selain karet keras.
4009
Rubber tube, pipe, hose, except hard rubber
Pembuluh, pipa dan selang dari karet divulkanisasi selain karet keras, dengan atau tanpa alat kelengkapannya (misalnya, penghubung, siku, flensa).
4010
Conveyor and similar belts or belting of rubber
Ban atau belting pengangkut atau penggerak dari karet divulkanisasi.
4011
New pneumatic tyres, of rubber
Ban bertekanan baru, dari karet.
4012
Tyres nes, retreaded, used pneumatic, solid, cushioned
Ban bertekanan, bekas atau ditelapaki lagi, dari karet; ban padat atau bantalan, telapak ban dan penutup ban dari karet.
4013 4014
Inner tubes of rubber Hygienic or pharmaceutical articles of rubber
Ban dalam, dari karet. Barang higienis atau farmasi (termasuk dot), dari karet divulkanisasi selain karet keras, dengan atau tanpa alat kelengkapan dari karet keras.
4015
Rubber clothing and accessories, except hard rubber
Pakaian dan aksesori pakaian (termasuk sarung tangan, mitten dan mitt), untuk segala keperluan, dari karet divulkanisasi selain karet keras.
4016
Articles of vulcanised rubber except hard rubber, nes
Barang lain dari karet divulkanisasi selain karet keras
4017
Hard rubber (eg ebonite) in all forms, articles, scrap
Karet keras (misalnya, ebonit) dalam segala bentuk, termasuk sisa dan skrap; barang dari karet keras.
Sumber: United Nations Commodity Trade Statistics Database dan Buku Tarif Kepabeanan Indonesia 2012 Permintaan akan karet, untuk segala kategori, oleh sektor industri di Denmark di antara tahun 2002 sampai dengan 2014 menunjukkan tren yang meningkat, sebagaimana terlihat pada nilai utilisasi karet di Denmark pada gambar 1. Di sisi lain, produksi karet Denmark tidak menunjukkan pola yang serupa. Nilai produksi karet di Denmark secara umum stagnan, terkecuali adanya penurunan yang tajam pada tahun 2008 yang kemungkinan disebabkan oleh krisis finansial global. Pasca tahun 2009, nilai produksi karet tidak mengalami perubahan yang signifikan dan tidak pernah melebihi atau bahkan menyamai nilai produksi pada periode sebelum krisis finansial 2008. Harga yang diterima oleh produsen karet di Denmark menunjukkan tren yang meningkat sejak tahun 2005 hingga 2014 sebagaimana digambarkan oleh pergerakan indeks harga produsen untuk komoditas karet pada gambar 2. Oleh karenanya nilai produksi karet yang cenderung rendah pasca tahun 2009 tidak didorong oleh penurunan harga karet, melainkan lebih disebabkan oleh penyusutan volume produksi karet secara umum di Denmark. Tidak diketahui secara pasti alasan di balik lesunya produksi karet di Denmark dalam enam tahun terakhir.
Gambar 1. Dinamika Besaran Nilai Produksi dan Utilisasi Karet di Denmark, 2002 – 2014 (dalam ribu USD)
Sumber: Statistics Denmark, diolah
Gambar 2. Indeks Harga Produsen untuk Komoditas Karet dan Plastik di Denmark, 2005 – 2014
Sumber: Statistics Denmark, diolah
Mayoritas komoditas karet yang diproduksi di Denmark merupakan barang lain dari karet divulkanisasi selain karet keras (pos tarif 4016), diikuti oleh karet alam (pos tarif 4001). Sedangkan jenis komoditas karet yang banyak diutilisasi di Denmark adalah bentuk pelat, lembaran, strip, batang kecil dan profil, dari karet divulkanisasi selain karet keras (pos tarif 4008) serta barang lain dari karet divulkanisasi selain karet keras (pos tarif 4016). Proporsi produksi dan konsumsi domestik akan karet dengan pos tarif 4016 yang cukup tinggi memberikan indikasi bahwa industri karet Denmark cenderung mampu mandiri dalam memenuhi permintaan terhadap barang lain dari karet divulkanisasi selain karet keras.
Gambar 3. Persentase Total Produksi Karet serta Utilisasi Karet oleh Sektor Manufaktur di Denmark Berdasarkan Pos Tarif
Sumber: Statistics Denmark, diolah
Pengguna produk karet terbesar di Denmark adalah manufaktur mesin. Sekitar 32 persen dari keseluruhan karet yang dikonsumsi di Denmark dimanfaatkan oleh manufaktur mesin. Manufaktur peralatan transportasi dan industri farmasi berada di peringkat kedua dan ketiga setelah manufaktur mesin.
Gambar 4. Konsumen Karet di Denmark Berdasarkan Jenis Bidang Usaha Tahun 2014
Sumber: Statistics Denmark, diolah
Sejak tahun 2012 sampai dengan 2015, nilai ekspor dan impor karet dari dan ke Denmark tidak mengalami perubahan yang mencolok. Nilai ekspor karet dari Denmark cukup stagnan di kisaran 260 – 300 juta USD, sedangkan nilai impor berkisar di angka 680 – 800 juta USD. Denmark dalam empat tahun terakhir terus mengalami defisit perdagangan untuk komoditas karet, yang mana defisit tersebut berada di kisaran 400 sampai dengan 500 juta USD. Adapun mayoritas karet yang diekspor oleh Denmark adalah dalam bentuk barang lain dari karet divulkanisasi selain karet keras (pos tarif 4016) dengan proporsi sebesar 38 persen dari keseluruhan nilai ekspor pada tahun 2015.
Gambar 5. Nilai Ekspor dan Impor Karet Denmark, 2012 – 2015
Sumber: United Nations Commodity Trade Statistics Database, diolah
Gambar 6. Persentase Ekspor Karet oleh Denmark Berdasarkan Pos Tarif Tahun 2015
Sumber: United Nations Commodity Trade Statistics Database, diolah
BAB II POTENSI PASAR NEGARA AKREDITASI A.
IMPOR KARET KE DENMARK
Sebagaimana telah dibahas dalam bab sebelumnya, Denmark telah menjadi net importer untuk komoditas karet dalam empat tahun terakhir. Nilai impor karet Denmark pada tahun 2015 mencapai angka 678.648.714 USD. Dengan nilai ekspor sebesar 265.869.397 USD, defisit perdagangan Denmark mencapai angka 412.779.317 USD pada tahun yang sama. Produk karet yang paling banyak diimpor oleh Denmark pada tahun 2015 adalah dalam bentuk ban bertekanan baru dari karet (pos tarif 4011). Sekitar 41 persen dari karet yang diimpor ke Denmark pada tahun 2015 tergolong dalam pos tarif 4011, dengan nilai transaksi sebesar 275.362.244 USD.
Gambar 7. Persentase Impor Karet ke Denmark Berdasarkan Pos Tarif Tahun 2015
Sumber: United Nations Commodity Trade Statistics Database, diolah Jerman telah menjadi negara pengekspor karet terbesar ke Denmark dalam empat tahun terakhir. Dengan nilai impor di kisaran 250 juta USD, 35 persen dari keseluruhan produk karet yang diimpor oleh Denmark berasal dari Jerman. Empat negara lain yang menjadi sumber impor karet Denmark adalah Inggris Raya, Swedia, Belanda, dan Republik Rakyat Tiongkok. Besaran nilai impor dari masing-masing negara telah dipaparkan pada gambar 8. Komposisi lima negara tersebut tidak berubah sejak tahun 2012 sampai dengan 2015. Negara-negara yang menjadi mitra utama impor Denmark untuk produk karet dibedakan berdasarkan pos tarif dapat dilihat pada tabel 3. Hal yang cukup menarik pada tabel 3 adalah keberhasilan negara-negara tetangga Indonesia, seperti Malaysia, Vietnam, dan Thailand, dalam memasok produk karet mereka ke Denmark untuk kategori pos tarif yang lebih luas.
Gambar 8. Lima Negara dengan Nilai Impor Karet Terbesar Menuju Denmark Tahun 2014 dan 2015
Sumber: United Nations Commodity Trade Statistics Database, diolah
Tabel 3. Lima Negara dengan Nilai Impor Karet Terbesar Menuju Denmark Berdasarkan Pos Tarif Pos Tarif
4001
4002
4003
Mitra Impor 1 2 3 4 5 7 12 1 2 3 4 5 15 20 35 1 2 3
Malaysia Amerika Serikat Swedia Jerman Luksemburg …………. Thailand Rep. Rakyat Tiongkok Belanda Jerman Belgia Swedia Spanyol …………. Rep. Rakyat Tiongkok Malaysia Thailand Inggris Raya Jerman Italia
Volume Impor Nilai Impor Mitra Impor Utama (kg) (USD) Tahun 2014 255,612 367,540 49,208 182,237 38,946 90,239 (1) Malaysia, (2) 45,376 78,727 Jerman, (3) Amerika 5,238 41,028 Serikat, (4) Swedia, (5) Belanda 21,000 25,872 1,160 8,740 5,313,547 9,885,470 4,314,341 9,501,198 1,521,083 3,996,977 572,597 2,827,855 (1) Jerman, (2) 998,259 1,987,539 Belanda, (3) Spanyol, (4) Belgia, (5) Swedia 6,664 46,509 504 10,548 1 234 191,580 866,533 (1) Inggris Raya, (2) 87,014 315,661 Jerman, (3) Swedia, 56,414 259,809 (4) Italia, (5)
4004
4005
4006
4007
4008
4009
4 5 8 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 11 1 2 3 4 5 13 30 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 23 29 32 41 1 2 3 4 5 7 8
Hungaria Swedia …………. Rep. Rakyat Tiongkok Jerman Polandia Norwegia Inggris Raya Latvia Polandia Jerman Swedia Belgia Inggris Raya …………. Rep. Rakyat Tiongkok Jerman Austria Polandia Belanda Swedia …………. Rep. Rakyat Tiongkok Thailand Rep. Rakyat Tiongkok Swedia Jerman Belanda Inggris Raya …………. Malaysia Jerman Swedia Belgia Italia Spanyol …………. Rep. Rakyat Tiongkok India Indonesia Thailand Vietnam Jerman Italia Swedia Norwegia Spanyol …………. Rep. Rakyat Tiongkok Thailand
50,150 35,278
196,964 Hungaria 167,530
4,717 322,377 847,837 724,480 235,269 231,203 405,884 828,056 595,742 702,346 137,089
29,341 536,950 178,785 183,749 60,672 12,968
18,903 134,407 33,387 23,805 6,330 6,221 6,058,208 3,086,428 2,613,514 2,423,460 718,850
(1) Jerman, (2) Polandia, (3) Swedia, (4) Norwegia, (5) India
(1) Belgia, (2) Jerman, (3) Swedia, (4) Inggris, (5) Polandia
114,200 3,783,367 633,740 404,734 (1) Jerman, (2) 326,982 Austria, (3) Belgia, 290,342 (4) Polandia, (5) Swedia 3,442 18,144 1 53 30,153 194,603 4,823 157,435 (1) Swedia, (2) Rep. 19,808 145,053 Rakyat Tiongkok, (3) 7,457 106,324 Belgia, (4) Belanda, 2,496 102,383 (5) Polandia 22,304 64,767 2,691,853 14,509,263 1,333,846 5,711,162 910,885 3,330,748 221,755 2,185,809 (1) Jerman, (2) 426,217 2,073,392 Swedia, (3) Belgia, (4) Amerika Serikat, 445,173 1,759,794 (5) Belanda 25,549 78,890 4,990 39,941 2,159 21,569 19 680 340,558 6,282,352 407,049 5,870,678 437,887 5,275,981 (1) Jerman, (2) 185,851 3,083,696 Swedia, (3) Italia, (4) 564,455 2,296,435 Spanyol, (5) Belgia 239,638 1,698,820 453,243 1,650,704
4010
4011
4012
4013
20 23 27 29 47 49 1 2 3 4 5 6 10 30 32 37 38 1 2 3 4 5 7 19 21 24 26 35 1 2 3 4 5 10 12 26 30 33 1 2 3 4 5 6 8 15
India Indonesia Malaysia Filipina Vietnam Singapura Jerman Belgia Swedia Italia Belanda …………. India Rep. Rakyat Tiongkok Indonesia Thailand Malaysia Singapura Jerman Inggris Raya Belanda Rep. Rakyat Tiongkok Hungaria …………. India Filipina Thailand Vietnam Indonesia Malaysia Jerman Belanda Inggris Raya Belgia Swedia …………. Rep. Rakyat Tiongkok India Thailand Singapura Vietnam Rep. Rakyat Tiongkok Jerman Swedia India Korea Selatan …………. Vietnam Thailand Indonesia
11,045 2,320 3,394 115 29 2 455,623 100,426 86,778 90,836 213,668
93,574 39,924 20,113 8,896 345 153 8,460,579 4,664,174 3,401,366 2,407,115 1,526,220
(1) Jerman, (2) Belgia, (3) Swedia, 1,018,948 (4) Italia, (5) India 342,874 996 795 90 89 131,431,961 42,487,218 16,167,632 13,304,754 (1) Jerman, (2) 8,924,507 Inggris Raya, (3) Belanda, (4) Rep. 7,231,828 Rakyat Tiongkok, (5) 1,010,975 Korea Selatan 755,981 708,143 562,010 59,300 11,254,606 5,209,885 2,725,267 1,210,877 (1) Jerman, (2) 824,184 Belanda, (3) Inggris Raya, (4) Finlandia, 169,696 (5) Swedia 94,475 1,856 535 183 1,282,036 979,323 472,163 (1) Rep. Rakyat 383,455 Tiongkok, (2) 374,344 Jerman, (3) Swedia, (4) Korea Selatan, (5) 272,007 Vietnam 172,098 32,351
144,324 125,660 134 6 1 2 21,865,661 8,087,783 2,807,800 4,092,587 1,672,496 2,170,046 231,050 154,367 192,227 153,385 15,443 3,296,334 1,361,676 792,205 841,752 325,372 57,776 25,459 148 3,520 50 203,239 142,826 55,447 62,030 113,733 56,792 26,223 6,346
4014
4015
4016
4017
1 Swedia 39,562 5,341,380 2 Perancis 99,602 3,612,611 3 Jerman 16,938 511,168 (1) Swedia, (2) 4 Malaysia 19,082 505,487 Perancis, (3) 5 Thailand 18,520 420,580 Thailand, (4) …………. Finlandia, (5) Jerman 8 Rep. Rakyat Tiongkok 22,958 209,099 21 India 12 5,035 1 Malaysia 5,165,968 29,460,906 2 Swedia 776,021 7,532,231 3 Inggris Raya 860,397 3,914,518 4 Belanda 1,585,149 3,533,831 5 Belgia 308,444 3,111,054 (1) Malaysia, (2) …………. Swedia, (3) Belgia, 7 Rep. Rakyat Tiongkok 257,901 1,925,988 (4) Jerman, (5) 9 Thailand 97,005 618,065 Belanda 10 Vietnam 50,031 260,193 16 Indonesia 12,249 81,591 27 India 1,066 9,904 39 Kamboja 10 488 1 Jerman 2,609,082 46,310,909 2 Rep. Rakyat Tiongkok 1,565,271 18,258,042 3 Swedia 770,800 14,581,854 4 Inggris Raya 585,271 12,564,806 5 Polandia 1,062,770 10,695,928 (1) Jerman, (2) Rep. …………. Rakyat Tiongkok, (3) 12 Thailand 303,807 2,722,853 Inggris Raya, (4) 13 India 441,736 1,940,405 Swedia, (5) Perancis 20 Malaysia 74,393 572,243 22 Vietnam 542,402 526,315 23 Indonesia 311,051 489,688 44 Singapura 419 17,262 53 Filipina 9 4,003 1 Spanyol 544,830 2,310,817 2 Inggris Raya 72,111 835,179 3 Jerman 22,686 327,707 4 Kanada 4,201 301,462 (1) Spanyol, (2) 5 Asia, Lainnya 11,142 170,431 Jerman, (3) Perancis, (4) Inggris Raya, (5) …………. 9 Rep. Rakyat Tiongkok 25,432 60,384 Rep. Rakyat Tiongkok 12 India 15,912 34,066 15 Thailand 9,490 23,782 16 Vietnam 3,992 16,566 Sumber: United Nations Commodity Trade Statistics Database, diolah
B.
POTENSI PASAR IMPOR PRODUK KARET DI DENMARK
Secara umum, arus produk karet beserta turunannya dari Indonesia ke Denmark dalam lima tahun terakhir tidak menunjukkan kecenderungan yang positif. Nilai impor karet dari Indonesia menuju Denmark yang mencapai angka enam juta USD pada tahun 2011 menyusut hinggal lebih dari 50 persennya pada tahun 2015. Mayoritas produk karet Indonesia yang diimpor oleh Denmark, sebagaimana terlampir dalam tabel 4, adalah ban bertekanan baru dari karet (pos tarif 4011) serta barang lain dari karet divulkanisasi selain karet keras (pos tarif 4016). Karena kedua kategori barang tersebut tidak bisa dikategorikan sebagai barang konsumsi, arus impor karet dari Indonesia ke Denmark sangatlah bergantung dari kinerja ekonomi industri yang memanfaatkan kedua kategori barang tersebut. Pada tabel 3, dapat terlihat kealpaan produk karet alami Indonesia (pos tarif 4001) di pasar domestik Denmark. Hal ini cukup menarik mengingat posisi Indonesia sebagai salah satu penghasil karet alami terbesar di dunia.
Gambar 9. Dinamika Impor Produk Karet Menuju Denmark dari Indonesia
Sumber: United Nations Commodity Trade Statistics Database, diolah
Tabel 4. Impor Produk Karet menuju Denmark dari Indonesia Berdasarkan Pos Tarif, 2012 – 2015 Pos Tarif 4001 4002 4003 4004 4005
2012 Volume Nilai Impor Impor (kg) (USD) - - - - -
- - - - -
2013 Volume Nilai Impor Impor (kg) (USD) - - - - - - - - 275 3,131
2014 Volume Nilai Impor Impor (kg) (USD) 1 12 - - - - - - - -
2015 Volume Nilai Impor Impor (kg) (USD) - - - - -
- - - - -
4006 4007 4008 4009 4010 4011 4012 4013 4014 4015 4016 4017
- - 4,032 15,604 34 984,208 - 18,086 160 36,703 411,509 -
- - 39,882 281,665 4,664 3,396,184 - 95,651 8,068 250,221 651,249 -
- - 13,326 11,338 1 342,509 - 28,491 147 56,932 357,608 -
- - 69,816 250,419 63 1,244,800 - 120,404 5,691 374,673 665,348 -
- - 7,637 3,206 1 395,604 - 1,241 661 5,678 314,258 -
- - 68,490 38,407 63 1,397,199 - 3,817 21,547 39,636 605,996 -
- - 4,990 2,320 134 153,385 - 6,346 - 12,249 311,051 -
- - 39,941 39,924 996 562,010 - 32,351 - 81,591 489,688 -
Sumber: United Nations Commodity Trade Statistics Database, diolah Jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya, Indonesia belum dipandang sebagai mitra dagang yang penting oleh Denmark untuk produk karet itu sendiri. Berdasarkan data peringkat Indonesia di antara negara eksportir lainnya, posisi Indonesia relatif tidak terlalu tinggi, terkecuali untuk produk dengan pos tarif 4015. Denmark masih lebih memilih berdagang dengan Jerman, Republik Rakyat Tiongkok, Swedia, atau bahkan Malaysia untuk memenuhi kebutuhan impor karet mereka. Stagnasi peringkat Indonesia berdasarkan nilai impor karetnya ke Denmark juga mengindikasikan bahwa preferensi Denmark terhadap Indonesia sebagai mitra impor karet tidak banyak berubah dalam lima tahun ke belakang.
Tabel 5. Dinamika Peringkat Indonesia di Antara Negara Importir Karet Lainnya di Denmark Pos Tarif 2013 2014 2015 4008 23 dari 45 26 dari 43 29 dari 38 4009 17 dari 51 25 dari 49 22 dari 50 4010 37 dari 38 38 dari 41 30 dari 40 4011 20 dari 46 19 dari 45 26 dari 49 4013 15 dari 35 21 dari 39 15 dari 35 4015 12 dari 52 20 dari 47 16 dari 47 4016 19 dari 66 22 dari 68 23 dari 66 Sumber: United Nations Commodity Trade Statistics Database, diolah
C.
REGULASI PRODUK KARET DI DENMARK
Denmark, sebagai salah satu negara anggota Uni Eropa, terikat kepada ketentuan perdagangan internasional yang telah ditetapkan secara kolektif oleh European Commission. Adapun persyaratan yang harus dipenuhi oleh seluruh eksportir dari negara di luar Uni Eropa terkait ekspor karet ke Denmark adalah sebagai berikut:
(i)
(ii)
(iii)
(iv)
Ketentuan terkait Kandungan Bahan Kimia Regulasi yang mengatur substansi bahan kimia dalam produk-produk yang diproduksi atau dipasarkan di Uni Eropa telah diatur dalam suatu sistem terintegrasi bernama REACH (Registration, Evaluation, Authorisation and Restriction of Chemicals). REACH dapat diakses dalam situs European Chemicals Agency (ECHA). Di Denmark itu sendiri, Kontrol terhadap kandungan bahan-bahan kimia dilakukan oleh Kemikalier (Chemicals Division) yang merupakan bagian dari Miljøstyrelsen (Danish Environmental Protection Agency), Miljø- og Fødevareministeriet (Ministry of Environment and Food). Standardisasi Pemasaran Produk Sebagaimana dilansir dari situs Uni Eropa, kemasan produk yang akan diperjualbelikan di pasar domestik Uni Eropa harus: - memenuhi standar minimal berat; - memiliki kandungan bahan-bahan berbahaya (khususnya logam berat) seminimal mungkin; - dapat didaur ulang atau digunakan kembali; - memiliki label yang merinci komposisi bahan kemasan tersebut. Sejak tahun 2008, telah ditentukan bahwa sekitar 55 sampai dengan 80 persen dari kemasan harus dapat didaur ulang. Demi mencapai persentase tersebut, telah ditargetkan bahwa kemasan produk harus mengandung minimal 60 persen material kaca, gelas, dan papan; 50 persen material logam; 22,5 persen material plastik; atau 15 persen material kayu. Pengaturan terhadap ukuran kemasan di Denmark dilakukan oleh Dansk Fundamental Metrologi - DFM (Danish Fundamental Metrology) Label CE CE merupakan singkatan dari Conformité Européene yang dapat diartikan sesuai dengan tolok ukur Eropa. Label CE pada produk yang dipasarkan di Uni Eropa menandakan bahwa produk tersebut dapat dikatakan aman untuk dikonsumsi dan tidak berbahaya bagi lingkungan hidup. Label CE juga menandakan bahwa produsen produk terkait turut terlibat dalam kompetisi yang sehat dengan perusahaan-perusahaan lainnya dalam memasarkan produknya di pasar Eropa sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Keberadaan label CE pada produk karet yang siap dipasarkan memastikan bahwa produk tersebut dapat diterima di negara manapun di antara anggota-anggota Uni Eropa, termasuk di dalamnya Denmark. Di samping itu, produk karet dengan label CE ini juga berisiko ditarik dari pasar Uni Eropa apabila ditemukan adanya penyimpangan kualitas produk dari prosedur yang ada. Standardisasi produk di Denmark dilakukan oleh Dansk Standard (Danish Standards Association), sedangkan izin impor untuk produk karet diterbitkan oleh Erhverstyrelsen (Danish Enterprise Authority) yang merupakan bagian dari Erhvervs- og Vækstministeriet (Ministry of Business and Growth) Tarif dan Pajak Pertambahan Nilai Setiap barang atau jasa yang diperdagangkan di Denmark harus dikenakan pajak pertambahan nilai sebesar 25 persen dari harga yang tertera di faktur beserta biaya pengiriman dan asuransi. Ketentuan terkait pajak pertambahan nilai ini diatur oleh SKAT (Central Customs and Tax Department). Sebagian besar produk karet yang diimpor oleh Denmark bebas dari tarif. Tabel 6 berikut ini merinci besaran tarif yang dikenakan kepada tiap-tiap produk karet bedasarkan pos tarifnya.
Tabel 6. Besaran Tarif Ad Valorem Produk Karet Berdasarkan Pos Tarif Pos Tarif (6 digit)
Rerata Tarif Ad Tarif Ad Tarif Ad Valorem Valorem Valorem Minimum Maksimum
Keterangan
400110
0
0
0 Natural rubber latex, whether or not
400121
0
0
0 Smoked sheets of natural rubber
400122
0
0
0 Technically specified natural rubber "TSNR"
400129
0
0
0 Natural rubber in primary forms or in plates,
400130
0
0
0
400211
0
0
0
400219
0
0
0
400220
0
0
0
400231
0
0
0
400239
0
0
0
400241
0
0
0
400249
0
0
0 Chloroprene "chlorobutadiene rubber, CR", in
400251
0
0
primary forms or in plates, sheets or strip (excl. latex) 0 Latex of acrylonitrile-butadiene rubber "NBR"
400259
0
0
0 Acrylonitrile-butadiene rubber "NBR", in primary
400260
0
0
0 Isoprene rubber "IR", in primary forms or in plates,
400270
0
0
0 Ethylene-propylene diene rubber "EPDM", non-
400280
0
0
400291
0
0
prevulcanized
sheets or strip (excl. smoked sheets, technically specified natural rubber "TSNR" and natural rubber latex, whether or not prevulcanized) Balata, gutta-percha, guayule, chicle and similar natural gums, in primary forms or in plates, sheets or strip (excl. natural rubber, whether or not prevulcanized) Styrene-butadiene rubber latex "SBR"; carboxylated styrene-butadiene rubber latex "XSBR" Styrene-butadiene rubber "SBR"; carboxylated styrene-butadiene rubber "XSBR", in primary forms or in plates, sheets or strip (excl. latex) Butadiene rubber "BR", in primary forms or in plates, sheets or strip Isobutylene isoprene rubber "IIR", in primary forms or in plates, sheets or strip Halo-isobutene-isoprene rubber "CIIR" or "BIIR", in primary forms or in plates, sheets or strip Chloroprene latex "chlorobutadiene rubber, CR"
forms or in plates, sheets or strip (excl. latex)
sheets or strip
conjugated, in primary forms or in plates, sheets or strip 0 Mixtures of natural rubber, balata, gutta-percha, guayule, chicle or similar types of natural rubber with synthetic rubber or factice, in primary forms or in plates, sheets or strip 0 Synthetic rubber and factice derived from oils, in primary forms or in plates, sheets or strip (excl. styrene-butadiene rubber "SBR", carboxylated styrene-butadiene rubber "XSBR", butadiene rubber "BR", isobutylene isoprene rubber "IIR", halo-isobutene-isoprene rubber "CIIR" or "BIIR", chloroprene rubber "CR", acrylonitrile-butadiene rubber "NBR", isoprene rubber "IR" and nonconjugated ethylene-propylene diene rubber "EPDM")
2.9 Synthetic rubber and factice derived from oils, in
400299
1.5
0
400300
0
0
0
400400
0
0
0
400510
0
0
0
400520
0
0
0
400591
0
0
0
400599
0
0
0
400610
0
0
0
400690
0
0
0
400700
3
3
3
400811
3
3
3
400819
2.9
2.9
2.9 Strip, rods and profile shapes, of cellular rubber
400821
3
3
3 Plates, sheets and strip, of non-cellular rubber
400829
1.5
0
400910
3
3
400920
3
3
primary forms or in plates, sheets or strip (excl. latex, styrene-butadiene rubber "SBR", carboxylated styrene-butadiene rubber "XSBR", butadiene rubber "BR", isobutylene isoprene rubber "IIR", halo-isobutene-isoprene rubber "CIIR" or "BIIR", chloroprene rubber "CR", acrylonitrile-butadiene rubber "NBR", isoprene rubber "IR" and non-conjugated ethylenepropylene diene rubber "EPDM") Reclaimed rubber in primary forms or in plates, sheets or strip Waste, parings and scrap of soft rubber and powders and granules obtained therefrom Rubber, unvulcanized, compounded with carbon black or silica, in primary forms or in plates, sheets or strip Compounded rubber, unvulcanized, in the form of solutions or dispersions (excl. rubber compounded with carbon black or silica, and mixtures of natural rubber, balata, gutta-percha, guayule, chicle and similar natural gums containing synthetic rubber or factice derived from oils) Compounded rubber, unvulcanized, in the form of plates, sheets or strip (excl. rubber compounded with carbon black or silica, and mixtures of natural rubber, balata, gutta-percha, guayule, chicle and similar natural gums containing synthetic rubber or factice derived from oils) Compounded, unvulcanized rubber in primary forms (excl. solutions and dispersions, those containing carbon black or silica, mixtures of natural rubber, balata, gutta-percha, guayule, chicle or similar types of natural rubber with synthetic rubber or factice, and those in the form of plates, sheets or strip) 'Camel-back' strips of unvulcanized rubber, for retreading rubber tyres Rods, bars, tubes, profiles and other forms of unvulcanized rubber, incl. mixed rubber, and articles of unvulcanzed rubber, incl. mixed rubber (excl. plates, sheets and strip which, apart from basic surface-working, have not been cut, or have merely been cut into square or rectangular shapes, and 'camel-back' strips) Vulcanized rubber thread and cord (excl. ungimped single thread with a diameter of > 5 mm and textiles combined with rubber thread, e.g. textile-covered thread and cord) Plates, sheets and strip of cellular rubber
2.9 Rods, tubes and profile shapes, of non-cellular
rubber
3 Tubes, pipes and hoses, of vulcanized rubber other
than hard rubber, not reinforced or otherwise combined with other materials, without fittings 3 Tubes, pipes and hoses, of vulcanized rubber other than hard rubber, reinforced or otherwise
combined only with metal, without fittings
400930
3
3
3 Tubes, pipes and hoses, of vulcanized rubber other
400940
3
3
3
400950
2.4
0
3
401011
6.5
6.5
6.5
401012
6.5
6.5
6.5
401013
6.5
6.5
6.5
401019
6.5
6.5
6.5
401021
6.5
6.5
6.5
401022
6.5
6.5
6.5
401023
6.5
6.5
6.5
401024
6.5
6.5
6.5
401029
6.5
6.5
6.5
401110
4.5
4.5
4.5
401120
4.5
4.5
4.5
401130
2.3
0
4.5
401140
4.5
4.5
4.5
401150
4
4
4
401191
4
4
4
401199
4
4
4
than hard rubber, reinforced or otherwise combined only with textile materials, without fittings Tubes, pipes and hoses, of vulcanized rubber other than hard rubber, reinforced or otherwise combined only with other materials, without fittings (excl. those reinforced or otherwise combined only with metal or with textile materials) Tubes, pipes and hoses, of vulcanized rubber other than hard rubber, with fittings Conveyor belts or belting, of vulcanized rubber, reinforced only with metal Conveyor belts or belting, of vulcanized rubber, reinforced only with textile materials Conveyor belts or belting, of vulcanized rubber, reinforced only with plastics (other than textile materials) Conveyor belts or belting, of vulcanized rubber (excl. reinforced only with metal, only with textile materials or only with plastics) Endless transmission belts of trapezoidal crosssection "V-belts", whether or not grooved, of vulcanized rubber, of a circumference > 60 cm but <= 180 cm Endless transmission belts of trapezoidal crosssection "V-belts", whether or not grooved, of vulcanized rubber, of a circumference > 180 cm but <= 240 cm Endless synchronous belts, of vulcanized rubber, of a circumference > 60 cm but <= 150 cm Endless synchronous belts, of vulcanized rubber, of a circumference > 150 cm but <= 198 cm Transmission belts or belting, of vulcanized rubber (excl. endless transmission belts of trapezoidal cross-section "V-belts", whether or not cogged, of a circumference > 60 cm but <= 240 cm and endless synchronous belts of a circumference > 60 cm but <= 198 cm) New pneumatic tyres, of rubber, of a kind used for motor cars, incl. station wagons and racing cars New pneumatic tyres, of rubber, of a kind used for buses and lorries (excl. typres with lug, corner or similar treads) New pneumatic tyres, of rubber, of a kind used for aircraft New pneumatic tyres, of rubber, of a kind used for motorcycles New pneumatic tyres, of rubber, of a kind used for bicycles New pneumatic tyres, of rubber, with lug, herringbone or similar treads, of the type used for tractors, forestry vehicles, building machinery and construction vehicles Pneumatic tyres, new, of rubber (excl. having a "herring-bone" or similar tread and pneumatic tyres of a kind used on motorcars, station wagons,
401210
3.4
0
racing cars, buses, lorries, aircraft, motorcycles and bicycles) 4.5 Retreaded tyres of rubber
401220
2.3
0
4.5 Used pneumatic tyres of rubber
401290
3
2.5
401310
4
4
401320
4
4
cars, incl. station wagons and racing cars, buses and lorries 4 Inner tubes, of rubber, of a kind used for bicycles
401390
4
4
4 Inner tubes, of rubber (excl. those of a kind used
401410
0
0
0
401490
0
0
0
401511
2
2
2
401519
2.7
2.7
2.7
401590
5
5
5
401610
1.8
0
3.5
401691
2.5
2.5
2.5 Floor coverings and mats, of vulcanized rubber
401692
2.5
2.5
2.5
401693
1.3
0
2.5
401694
2.5
2.5
2.5
401695
2.5
2.5
2.5
401699
2.1
0
2.5
401700
0
0
0
4 Solid or cushion tyres, interchangeable tyre treads
and tyre flaps, of rubber
4 Inner tubes, of rubber, of a kind used on motor
on motor cars, incl. station wagons and racing cars, buses, lorries and bicycles) Sheath contraceptives, of vulcanized rubber other than hard rubber Hygienic or pharmaceutical articles, incl. teats, of vulcanized rubber other than hard rubber, with or without fittings of hard rubber, n.e.s. (excl. sheath contraceptives and articles of apparel and clothing accessories, incl. gloves, for all purposes) Surgical gloves, of vulcanized rubber other than hard rubber (excl. fingerstalls) Gloves, of vulcanized rubber other than hard rubber (excl. surgical gloves) Articles of apparel and clothing accessories, for all purposes, of vulcanized rubber other than hard rubber (excl. footwear and headgear and parts thereof, and gloves) Articles of cellular rubber, n.e.s.
other than hard rubber, with chamfered sides, rounded corners or shaped edges or otherwise worked (excl. those simply cut to rectangular or square shape and goods of cellular rubber) Erasers, of vulcanized rubber other than hard rubber, conditioned (excl. those simply cut to rectangular or square shape) Gaskets, washers and other seals, of vulcanized rubber other than hard rubber (excl. those of cellular rubber) Boat or dock fenders, whether or not inflatable, of vulcanized rubber other than hard rubber (excl. those of cellular rubber) Inflatable mattresses and cushions and other inflatable articles, of vulcanized rubber other than hard rubber (excl. fenders, boats, rafts and other floating devices, and hygienic or pharmaceutical articles) Articles of vulcanized rubber other than hard rubber, n.e.s. Hard rubber, e.g. ebonite, in all forms, incl. waste and scrap; articles of hard rubber, n.e.s.
Sumber: World Trade Organization
Sejauh ini, belum ada indikasi bahwa pemerintah Denmark akan melakukan kuota impor untuk produk karet beserta turunannya.
D.
SALURAN DISTRIBUSI PRODUK KARET DI DENMARK
Secara umum, saluan distribusi karet dari Indonesia ke Denmark dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 10. Saluran Distribusi Karet dari Indonesia ke Denmark
Pada umumnya, karet yang akan diperdagangkan ke Uni Eropa harus melalui broker di Singapura. Produk karet yang diimpor ke Denmark tidak harus melalui suatu importir tunggal, melainkan dapat langsung diarahkan kepada pihak pembeli, seperti manufaktur atau distributor ritel. Pada umumnya, manufaktur pemroses di Denmark juga dapat bertindak sebagai importir.
E.
HAMBATAN PERDAGANGAN
E.1
Kompetisi Dengan Negara Lain
Sebagaimana telah dibahas dalam pemaparan sebelumnya, Denmark memiliki kecenderungan untuk bernegoisasi dengan negara-negara yang memiliki kedekatan jarak, terutama Jerman serta Swedia, ataupun dengan negara dengan kredibilitas ekonomi yang terbilang tinggi, seperti Amerika Serikat, Inggris Raya, dan
Republik Rakyat Tiongkok. Produk karet Indonesia harus memiliki keunggulan komparatif yang cukup signifikan untuk dapat mencuri perhatian para manufaktur lokal di Denmark. E.2
Biaya Transportasi
Letak Indonesia yang secara geografis tidak dapat dikatakan dekat dengan Denmark memilki konsekuensi terhadap biaya transportasi yang relatif lebih mahal. Produk karet Indonesia harus memiliki harga jual yang lebih kompetitif untuk dapat bersaing dengan produk-produk karet dari negara lainnya yang lebih dekat ke Denmark. E.3
Lesunya Perekonomian Denmark
Perekonomian Denmark belum dapat lepas landas sejak dihantam krisis finansial global 2008 silam. Hal ini berimbas pada penurunan permintaan bahan baku industri, termasuk di dalamnya karet. Kondisi makroekonomi Denmark ini tentunya mempersulit masuknya produk karet Indonesia ke dalam pasar Denmark. E.4
Karakteristik Permintaan
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, sebagian besar produk karet yang diimpor Denmark adalah produk dengan pos tarif 4016 dan 4011. Hal ini menjadi tantangan bagi industri karet Indonesia karena 85 persen dari produksi karet lokal tidak terserap oleh permintaan dalam negeri sehingga industri pemrosesan karet kurang berkembang.
BAB III PELUANG DAN STRATEGI A.
PELUANG
Terdapat beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan oleh produsen ataupun eksportir karet Indonesia: ü
ü
ü
ü
B.
Kedatangan Ratu Denmark ke Indonesia yang disertai dengan penandatangan berbagai kerja sama antara Denmark dengan Indonesia patut dipandang sebagai angin segar bagi pelaku bisnis Indonesia. Kesempatan ini tentunya dapat dimanfaatkan untuk memasukkan lebih banyak produkproduk Indonesia, termasuk karet, ke Denmark. Sejak tahun 2011, kesenjangan permintaan untuk produk karet dan turunannya di Denmark semakin melebar (lihat gambar 1). Kurang bergairahnya produksi karet di Denmark seharusnya bisa dimanfaatkan oleh produsen karet di dalam negeri untuk dapat memasarkan produknya dalam volume yang lebih tinggi ke Denmark. Denmark masih memiliki preferensi untuk melakukan hubungan dagang dengan negara-negara di Asia Tenggara kendati porsi impor karet Denmark dari Indonesia tidaklah tinggi. Data pada tabel 3 menunjukkan bahwa Malaysia, Vietnam beserta Thailand, yang notabene adalah negara tetangga Indonesia di kawasan Asia Tenggara, mampu menyuplai produk-produk karet mereka ke pasar Denmark untuk banyak kategori pos tarif. Dengan kata lain, jarak bukan lah penghalang bagi produsen karet di Indonesia untuk melakukan hubungan dagang dengan Denmark. Terdapat beberapa manufaktur di Denmark yang mengklaim menggunakan produk karet buatan Indonesia. Manufaktur tersebut antara lain Interstil (produsen matras) dan Skoringen (produsen sepatu boot).
STRATEGI
Terdapat beberapa strategi yang dapat diimplementasikan demi meningkatkan volume dagang produk karet Indonesia dengan Denmark: 1) 2) 3) 4) 5)
Melakukan studi perbandingan dengan produk-produk karet buatan Malaysia, Vietnam, ataupun Thailand; Menjalin komunikasi aktif dengan perwakilan Indonesia di Denmark demi melakukan promosi produk atau penjelasan terkait regulasi perdagangan dan sebagainya; Berpartisipasi dalam promosi-promosi produk berskala internasional; Berpartisipasi dalam pameran dagang yang digelar oleh National Agency for Export Development (NAFED); serta Melakukan penelitian pasar di Denmark untuk memahami karakteristik teknis produk karet yang dikehendaki oleh para konsumen di Denmark
BAB IV INFORMASI PENTING 1.
2.
3.
4. 4.a
4.b
TPO (Trade Promotion Officer) dan / atau Kedutaan Besar Indonesia di Denmark Alamat : Orehøj Alle 1 2900 Hellerup, Kopenhagen, Denmark Telp. : +45 39 62 44 22 Faks. : +45 39 62 44 83 Email :
[email protected] Situs : http://www.kbricph.dk/ TPO (Trade Promotion Officer) dan / atau Kedutaan Besar Denmark di Indonesia Alamat : Menara Rajawali, Lantai 25 Jl. DR Ide Anak Agung Gde Agung Kawasan Mega Kuningan Jakarta 12950, P.O. Box 4459 Telp. : +62 (21) 576 1478 Faks. : +62 (21) 576 1535 Email :
[email protected] Situs : http://indonesien.um.dk/ Dansk Erhverv – The Confederation of Danish Enterprises Alamat : Børsen, Slotsholmsgade 1, 1217 København K, Denmark Telp. : +45 3374 6000 Faks. : +45 3374 6080 Email :
[email protected] atau
[email protected] Situs : https://www.danskerhverv.dk Chamber of Commerce Denmark di Indonesia European Business Chamber of Commerce in Indonesia (EuroCham) Alamat : World Trade Centre 5, 13th Floor Jl. Jenderal Sudirman Kav. 29 – 31 Jakarta, 12920 Indonesia Telp. : (+62) 21 571 0085 Faks. : (+62) 21 571 2508 Email :
[email protected] Situs : www.eurocham.id Danish – Indonesian Business Chamber (DanCham) Alamat : Menara Rajawali, Lantai 25 Jl. DR Ide Anak Agung Gde Agung Kawasan Mega Kuningan Jakarta 12950, P.O. Box 4459 Telp. : +62 821 4088 4004 Email :
[email protected] Situs : http://dancham.id/
5. 5.a 5.b 6. 6.a 6.b 6.c 6.d 6.e 6.f 6.g
Daftar Pameran yang Relevan Hi Scandinavia’s Technology and Industry Expo Keterangan : diselenggarakan satu tahun sekali Situs : http://www.hi-industry.dk/ Transport 2017 Keterangan : diselenggarakan satu tahun sekali Situs : http://www.transportscandinavia.com/ Beberapa Institusi Domestik Denmark yang Relevan The Trade Council - Ministry of Foreign Affairs of Denmark Alamat : Asiatisk Plads 2, 1448 Copenhagen K Telp. : +45 33 92 05 00 Email :
[email protected] Situs : http://um.dk/en/tradecouncil/ Danish Business Authority, Ministry of Business and Growth Alamat : Langelinie Allé 17, 2100 Copenhagen, Denmark Telp. : +45 35 29 10 00 Email :
[email protected] Situs : https://danishbusinessauthority.dk/ Danish Patent and Trademark Office Alamat : Helgeshoej Allé 81, 2630 Taastrup, Denmark Telp. : (+45) 43 50 80 00 Email :
[email protected] Situs : http://www.dkpto.org Skat (Central Customs and Tax Department) Alamat : Østbanegade 123, DK-2100 København Ø Telp. : (+45) 7222 1818 Email : https://www.skat.dk/SKAT.aspx?oId=5050 Situs : http://www.skat.dk Danish Environmental Protection Agency - Chemicals Division, Ministry of Environment and Food Alamat : Strandgade 29, DK-1401 Copenhagen Telp. : (+45) 7012 0211 / 7254 4000 Email :
[email protected] /
[email protected] Situs : http://www.mst.dk Danish Standards Association Alamat : Göteborg Plads 1, DK-2150 Nordhavn Telp. : (+45) 3996 6101 Email :
[email protected] Situs : http://www.ds.dk Danish Fundamental Metrology Alamat : Matematiktorvet 307 DK-2800 Kgs. Lyngby Telp. : (+45) 4593 1144 Email :
[email protected]
7. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Situs
: http://www.dfm.dtu.dk
Daftar Importir atau Distributor Produk Karet di Denmark Nama Perusahaan Topspares A/S Witre Danmark A/S Titgemeyer Skandinavien A/S BG Burcharth A/S Safefloor A/S Hajo Tool A/S Cobalch Aps Diatom A/S Scandiloc A/S Imexpo Nordic Aps Trelleborg Sealing Solutions Denmark A/S
Situs http://www.topspares.dk/shop.asp http://www.witre.dk/da/wde http://www.titgemeyer.dk/titgemeyer-dk-home.html?L=0 http://www.burcharth.dk/da http://safefloor.dk/ http://www.hajo.dk/1/288/hajo-tool.html http://www.cobalch.com/home http://www.diatom.dk/ http://www.scandiloc.dk/ http://imexpo.com/da/ http://www.tss.trelleborg.com/global/en/homepage/homepage .html
REFERENSI DanWatch (2013). Behind the Rubber Label. Diakses dari https://goo.gl/1qEeq2 European Commission Trade. Diakses dari http://ec.europa.eu/trade/ The United Nations Commodity Trade Statistics Database. Diakses dari http://comtrade.un.org/data/ The World Bank DataBank. Diakses dari http://databank.worldbank.org/data/home.aspx World Trade Organization. Diakses dari https://goo.gl/W5Rsar