15/41684.pdf
J.06
MANAJEMEN KUALITAS TERPADU PADA UNIVERSITAS TERBUKA INDONESIA DARI PERSPEKTIF SISTEM MANAJEMEN MUTU
uk a
TOTAL QUALITY MANAGEMENT IN INDONESIA OPEN UNIVERSITY FROM QUALITY MANAGEMENT SYSTEM PERSPECTIVE
Oleh: ARIJULIANA
rb
~~.170130090036
Te
DISERTASI
U
ni
ve r
si ta
s
Untuk memperoleh gelar Doktor dalam Bidang Ilmu Administrasi Bisnis pada Universitas Padjadjaran dengan wibawa Rektor Universitas Padjadjaran sesuai dengan Keputusan Senat Komisi 1/ Guru Besar Universitas Dipertahankan pada tanggal 13 Agustus 2015 di Universitas Padjadjaran
PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG
2015
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
MANAJEMEN KUALITAS TERPADU PADA UNIVERSITAS TERBUKA INDONESIA DARI PERSPEKTIF SISTEM MANAJEMEN MUTU TOTAL QUALITY MANAGEMENT IN INDONESIA OPEN UNIVERSITY FROM QUALITY MANAGEMENT SYSTEM PERSPECTIVE
170130090036
rb
~~.
uk a
Oleh: ARIJULIANA
Te
DISERTASI
U
ni
ve r
si ta
s
Untuk memperoleh gelar Doktor dalam Bidang Ilmu Administrasi Bisnis pada Universitas Padjadjaran dengan wibawa Rektor Universitas Padjadjaran sesuai dengan Keputusan Senat Komisi 1/ Guru Besar Universitas Dipertahankan pada tanggafl3 Agustus 2015 di Universitas Padjadjaran
1., __ _
PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG
2015
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
MANAJEMEN KUALITAS TERPADU PADA UNIVERSITAS TERBUKA INDONESIA DARI PERSPEKTIF SISTEM MANAJEMEN MUTU
uk a
TOTAL QUALITY MANAGEMENT IN INDONESIA OPEN UNIVERSITY FROM QUALITY MANAGEMENT SYSTEM PERSPECTIVE
Te
rb
Oleh: ARIJULIANA NPM. 170130090036
si ta
s
DISERTASI
ve r
Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna memperoleh gelar Doktor dalam Bidang Ilmu Administrasi Bisnis
Bandung, ;..,?' September 2015
U
ni
Telah disetujui oleh Tim Promotor pada tanggal seperti tertera di bawah ini
Prof. Drs. H. A. Djadja Saefullah, M.A., Ph.D. Ketua Promotor
Prof. Dr. Drs. H. Sam'un Jaja Raharja, M.Si. Anggota Promotor Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Dr. H. R. A nang Muftiadi, SE., M.Si. Anggota Promotor
15/41684.pdf
DALIL-DALIL
1. Program audit yang tepat, objektif dan akuntabel adalah suatu keniscayaan dalam suatu sistem manajemen mutu organisasi. 2. Terdapat hubungan yang sinergis antara program pendidikan dan pelatihan dengan budaya kualitas dan kinerja organisasi.
4. Rencana
uk a
3. Kepemimpinan adalah unsur penting dalam transformasi organisasi. Strategis yang komprehensif dirancang
rb
keunggulan kompetitifyang berkelanjutan.
untuk memberikan
Te
5. Perubahan budaya merupakan elemen kunci dari proses peningkatan kualitas
s
dan memiliki implikasi yang luas untuk seluruh organisasi.
si ta
6. Manusia adalah pusat pembangunan sekaligus pelaku pembangunan yang
ve r
kapasitasnya perlu dibangun secara komprehensif dan konsisten. 7. Pendidikan dan pengetahuan memberikan kontribusi langsung terhadap
U
ni
,pembangunan sosial dan ekonomi suatu negara.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Karya tulis saya, disertasi ini, adalah asli dan belum pemah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik (sarjana, magister, dan/atau doktor), baik di Universitas Padjadjaran maupun di perguruan tinggi lain.
uk a
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali araban Tim Promotor dan masukkan Tim
rb
Penelaah!fim Penguj i.
Te
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
s
sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan
si ta
dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pemyataan ini, maka saya
ve r
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang
U
ni
berlaku di perguruan tinggi ini.
Bandung, 18 Agustus 2015. Yang membuat pemyataan,
Ari Juliana ~~. 170130090036
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf vi
ABSTRAK
U
ni
ve r
si ta
s
Te
rb
uk a
Disertasi ini merupakan suatu kaj ian tentang adopsi Manajemen Kualitas Terpadu pada Universitas Terbuka - Indonesia dari Perspektif Sistem Manajemen Mutu. Universitas Terbuka (U1) telah mengadopsi sistem jaminan kualitas sejak awal tahun 2001 untuk menjawab tantangan dari lingkungan eksternal dan internal UT terkait kualitas akademik dan manajemen internal, serta untuk mencapai visi, misi, dan tujuan yang diharapkan secara institusional. Pada kajian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Informan pada penelitian ini adalah para pembuat kebijakan kualitas di Kantor UT Pusat (Rektor, Pembantu Rektor, Dekan, Kepala Pusat Jaminan Kualitas, Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia), pelaksana kebijakan kualitas (Ketua Jurusan, Kepala UPBJJ-U1) dan pengendali pelaksanaan kebijakan kualitas (Konsultan Sistem Manajemen Mutu, para auditor Internal dan Eksternal). Untuk memperoleh data dan informasi, penulis menggunakan metode wawancara, diskusi kelompok terfokus, observasi dan studi dokumentasi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa sebelas prinsip manajemen kualitas terpadu (TQM) belum seluruhnya dapat diadopsi dengan baik, karena keterbatasan pemahaman tentang prinsip-prinsip TQM di lingkungan staf UT. Diantara sebelas prinsip TQM, yang sudah dapat diadopsi dengan baik (walaupun belum dapat mencapai tataran ideal) oleh UT adalah prinsip-prinsip: 1) Didasarkan pada strategi, 2) Obsesi terhadap kualitas, 3) Komitmen jangka panjang, 4) Kerja kelompok, 5) Perbaikan sistem secara terus menerus, 6) Kebebasan melalui kontrol, 7) Kesatuan tujuan, dan 8) Pelibatan dan pemberian wewenang kepada karyawan. Hal ini tidak terlepas dari dukungan konsistensi komitmen pimpinan dan penerapan sistem manajemen mutu berstandar ISO 9001. Kajian ini menyimpulkan bahwa dalam proses adopsi prinsip-prinsip manajemen kualitas terpadu pada organisasi PTJJ seperti Universitas Terbuka, diperlukan strategi sosialisasi dan internalisasi yang rasional, sistematis, terstruktur dan terns menerus untuk diperoleh hasil yang maksimal.
Kata Kunci: Manajemen Kualitas Terpadu, Pendidikan Tinggi Jarak Jauh, Sistem Manajemen Mutu, Komitmen Jangka Panjang, Budaya Kualitas
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf vii
ABSTRACT
U
ni
ve r
si ta
s
Te
rb
uk a
This dissertation is a study of the adoption of the Total Quality Management at the Indonesia Open University from the Perspective of Quality Management System. Open University (UT) has adopted a quality assurance system since the beginning of 2001 to answer the challenges of the external and internal environment that related with the quality of academic and internal management, as well as to achieve the vision, mission, and expected institutional objectives. In this study, the authors used a qualitative research approach. Informants in this study are the quality policy makers at the ur Central Office (Rector, Vice Rector, Dean, Head of Quality Assurance Center, Head of Human Resources Development Center), quality policies implementors (Head of Departments, Head of UI''s Regional Centers), and the controller of the implementation of quality policy (Quality Management System Consultant, Internal and External auditors). To obtain data and information, the author using interviews, focus group discussions, observation and documentation studies. The research findings indicate that the eleven principles of total quality management has not been entirely well adopted due to limited understanding of the principles ofTQM in the Open University staff. Among the eleven principles of TQM, which already well adopted (although it has not been able to reach an ideal level) by the UI' are principles of 1) Strategically based, 2) Obsession with quality, 3) Long-term commitment, 4) Teamwork, 5) Continual process improvement, 6) Freedom through control, 7) Unity ofpurpose, and 8) Employee involvement and empowerment. It is inseparable from the support of consistency, management commitment and implementation of quality management system standards ofISO 9001. The study concluded that in the adoption process of the total quality management principles in the Higher Distance Education institutions such as Universitas Terbuka, strategies of socialization and internalization which rational, systematic, structured and continuous are needed in order to obtain maximum results.
Keywords: Total Quality Management, Higher Distance Education, Quality Management System, Long-term Commitment, Quality Culture
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf viii
KATAPENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan disertasi ini yang berjudul "Manajemen Kualitas
uk a
Terpadu pada Universitas Terbuka - Indonesia dari Perspektif Sistem Manajemen Mutu".
rb
Penyusunan disertasi yang merupakan tugas akhir Program Pascasarjana ini
Te
dapat terselesaikan sebagaimana mestinya berkat bantuan, arahan dan bimbingan
s
dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan penghargaan dan
si ta
terimakasih yang tidak terhingga kepada semua pihak . yang telah membantu penyelesaian naskah disertasi ini:
ve r
1. Bapak Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr. selaku Ketua Senat Guru
ni
Besar dan Rektor Universitas Padjadjaran yang telah memberikan kesempatan
U
kepada peneliti untuk menimba ilmu di Universitas Padjadjaran; 2. Bapak ~r. H. Arry Bainus, M.A. selaku Dekan FISIP Universitas Padjadjaran .. dan Koordinator Program Pascasarjana Ilmu-Ilmu Sosial pada FISIP Universitas Padjadjaran, atas segala perhatian, arahan dan ketulusan yang tidak terhingga dalam membantu penulis menyelesaikan studi ini; 3. Bapak Prof. Drs. H. A. Djadja Saefullah, M.A., Ph.D. selaku Ketua Tim Promotor, yang telah meluangkan waktunya memberikan bimbingan, dorongan, dan arahan secara konsisten dan penuh kesabaran baik menyangkut
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf ix
teori maupun metodologi mulai dari penyusunan Usulan Penelitian, pelaksanaan
penelitian
sampai
dengan
penulisan
naskah
disertasi.
Kewibawaan beliau dalam memahami segala keterbatasan selama penulisan disertasi ini sangat membantu penulis dalam mempertahankan semangat untuk menuntaskan studi lanjut ini; 4. Bapak Prof. Dr. Drs. H. Sam'un Jaja Raharja, M.Si. selaku Anggota Tim
uk a
Promotor, atas kesabaran dan pengertiannya dalam memberikan banyak pencerahan, arahan, bimbingan dan dukungan yang telah membuka pikiran
rb
peneliti untuk menjadi seorang akademisi yang baik, konsisten dan disiplin;
Te
5. Bapak Dr. H. R. Anang Muftiadi, S.E., M.Si. selaku Anggota Tim Promotor,
s
yang dengan penuh kesabaran, ketulusan, dan semangat tinggi selalu
terkait
isi,
si ta
meluangkan waktunya memberikan bimbingan, dorongan, dan araban yang kualitas dan aktualisasi
disertasi
ini
sehingga semakin
ve r
memantapkan disertasi ini;
ni
6. Bapak Prof. Dr. Drs. H. Budiman Rusli, M.S. selaku Tim Oponen Ahli, atas
U
perhatian, dorongan semangat,
koreksi
bantuannya yang sangat berharga selama ini;
dan masukan-masukan, serta
·-
7. lbu Dr. Dra. Hj. Ema Maulina, M.Si., selaku Koordinator Program Studi Administrasi Bisnis dan selaku Tim Oponen Ahli, yang telah dengan sabar membimbing, mengarahkan dan memberikan nasehat yang begitu berharga bagi peneliti dalam menyelesaikan disertasi ini. Juga terimakasih atas kesempatan yang diberikan untuk menyelesaikan pendidikan tinggi di Universitas Padjadjaran, Bandung;
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf X
8. Bapak Dr. Suryanto, S.E., M.Si. selaku Tim Oponen Ahli yang telah menyediakan waktunya dan berkenan memberikan masukan yang konstruktif dan sangat berguna bagi penyempumaan penulisan disertasi ini; 9. lbu Prof. Dr. Hj. Erlis Kamesih, M.S., atas kesediaannya menjadi Representasi Guru Besar yang telah memberikan berbagai masukan yang bemilai bagi penyempumaan disertasi ini;
uk a
10. Seluruh dosen Pascasarjana FISIP Universitas Padjadjaran yang telah membuka wawasan peneliti menjadi lebih luas, sehingga peneliti banyak
rb
memperoleh pencerahan, pengetahuan dan pemahaman baru, serta memiliki
Te
tekad untuk menuntaskan studi lanjut ini, dan pada saat bersamaan semakin sabar dan rendah hati;
si ta
s
11. Seluruh karyawan Program Pascasarjana FISIP Universitas Padjadjaran Bandung, terutama: Pak Indra, Bu Luci, Pak Hadi, Pak Harry, Bu Yuyun, Pak
ve r
Adam, Pak Dedi, Pak Adih, Pak Dadang dan Pak Edi atas segala bantuannya
ni
selama peneliti menempuh studi di Universitas Padjadjaran;
U
12. Ibu Prof. Ir. Tian Belawati, M.Ed., Ph.D. selaku Rektor Universitas Terbuka periode 2009-2013 dan periode 2013-2017, yang telah membukakan kesempatan yang luas kepada peneliti untuk menempuh pendidikan tertinggi, dan mendukung penyelesaian disertasi ini dengan kesediaan beliau menjadi informan dalam penelitian ini di tengah kesibukan yang luar biasa; 13. Bapak Prof. Dr. H. M. Atwi Suparman, M.Sc. selaku Rektor Universitas Terbuka periode 2001-2005 dan periode 2005-2009, dan selaku informan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf xi
dalam penelitian ini, yang telah memberikan dukungan moril yang tinggi kepada peneliti dalam menempuh studi lanjut ini; 14. lbu Dra. Dewi A. Padmo Putri, MA., Ph.D. selaku Pembantu Rektor II Universitas Terbuka Periode 2014 - 2018 dan selaku informan dalam penelitian ini; 15. Bapak Drs. Aminudin Zuhairi, M.Ed., Ph.D. selaku Pembantu Rektor III
uk a
Universitas Terbuka periode 2011-2015, atas kesediaannya menjadi informan dalam penelitian ini;
rb
16. Bapak Drs. Ojat Darojat, M.Bus, Ph.D. selaku Kepala Pusat Jaminan Kualitas
Te
Universitas Terbuka atas kesediaannya menjadi informan dalam penelitian ini;
s
17. lbu Dr. Lina Warlina, M.Ed, selaku Kepala Pusat Pengembangan Sumber
penelitian ini;
si ta
Daya Manusia Universitas Terbuka, beserta jajarannya selaku informan dalam
ve r
18. Bapak Prof. Daryono, S.H., M.A., Ph.D. selaku Dekan FISIP Universitas
ni
Terbuka dan selaku informan dalam penelitian ini; Juga terimakasih atas
U
kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan program doktor ini;
19. Bapak Dr. Liestyodono B. Irianto, M.Si., selaku Pembantu Dekan I FISIP Universitas Terbuka dan selaku informan dalam penelitian ini, yang selalu memotivasi dan telah bersedia berbagi informasi, dokumen, artikel, pikiran dan gagasan terkait pokok bahasan dalam disertasi ini; 20. Bapak Dr. Agus Joko Purwanto, M.Si., selaku salah satu penggagas sistem jaminan mutu Universitas Terbuka, yang telah bersedia menjadi informan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf xii
dalam penelitian ini, dengan berbagi dokumen, artikel, buku, pikiran . dan gagasan terkait masalah pokok dalam kajian ini; 21. Para Ketua Jurusan atas kesediaannya menjadi informan dalam penelitian ini, yaitu: Bapak Drs. Enceng, M.Si. dan Bapak H.I. Bambang Prasetyo, S.Sos, M.Si.; 22. Para Kepala UPBJJ-UT di seluruh Indonesia atas kesediaannya menjadi
uk a
informan dalam penelitian ini, yaitu: Bapak Dr. Maximus Gorky Sembiring, M.Sc. (Luar Negeri), Bapak Drs. Enang Rusyana, M.Pd. (Banda Aceh), Bapak
rb
Drs. Jamaludin, M.Si. (Palembang), Bapak Paken Pandiangan, S.Si., M.Si.
Te
(Batam), Bapak Drs. Irlan Soelaeman, M.Ed. (Bandar Lampung), Bapak Ir. Adi Winata, M.Si. (Jakarta), Bapak Drs. Boedhi Oetoyo, MA. (Bogor), Bapak
si ta
s
Drs. Maman Sudirman, S.Pd., M.Pd. (Serang), Ibu Dra. Dina Thaib, M.Ed. (Bandung), Ibu Purwaningdyah Murti Wahyuni, S.H., M.Hum. (Semarang),
ve r
Ibu Dr. Tri Dyah Prastiti, M.Pd. (Yogyakarta), Bapak Prof. Dr. Bambang
ni
Sugeng, M.A., M.M. (Malang), Ibu Dr. Suparti, M.Pd. (Jember), Bapak Ir.
U
Edward Zubir, M.M. (Pontianak), Bapak Prof. Dr. Holten Sion, M.Pd. (Palangkaraya), Bapak Drs. Yurizal Rahman, M.K.K.K. (Samarinda), Ibu Dra. Andi Sylvana, M.Si. (Makassar), Bapak Drs. Wawan Ruswanto, M.Si. (Kendari), Bapak Drs. Djahrudin, M.Si. (Gorontalo), Bapak Drs. Ribut Alam Malau, M.Si. (Kupang), Bapak Drs. C. B. Supartomo, M.Si. (Ambon), dan Bapak Dr. Drs. Sarjio, M.Pd. (Jayapura); 23. Para Auditor Internal Universitas Terbuka atas kesediaannya menjadi informan dalam penelitian ini, yaitu: Ibu Ora. Ace Sriati Rahman, M.Si, Ibu
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf xiii
Dr. Deetje Sunarsih, M.Si., lbu. Dr. Dian Budiargo, M.Si, lbu Dra. Susy Puspitasari, M.Pd, lbu Ir. Yuni PKH, M.Si., Bapak Kuncoro, S.S., M.A., Bapak Milwan, S.Sos, M.Si., dan Bapak Drs. Sutartono, M.Hum.; 24. Bapak Arif Sadono selaku Konsultan Sistem Manajemen Mutu dan Bapak Ardian Widyatmoko selaku Auditor Ekstemal dari PT SGS, atas kesediaannya menjadi infonnan dalam penelitian ini;
uk a
25. Bapak Dr. Benny Pribadi, MA. selaku Ketua PAU-PPAI Universitas Terbuka, yang telah bersedia berbagi infonnasi terkait basil penelitian Kepuasan
rb
Pelanggan Universitas Terbuka (yang dilakukan terhadap mahasiswa UT di
Te
seluruh UPBJJ-UT);
26. Para alumni dan mahasiswa Universitas Terbuka yang tidak dapat penulis
si ta
s
sebutkan satu persatu, atas kesediaannya menjadi infonnan dalam penelitian ini;
ve r
27. Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan studi pada program doktoral ini
ni
juga terwujud berkat kesabaran, do'a yang tulus, dukungan moril, motivasi
U
dan bantuan dalam bentuk lainnya yang tiada hentinya selama proses studi dari yang tersayang: Mas Dr. Pinckey Triputra, M.Sc. (suami), putra/putri Ardistri S. Putri, S.Sn, Handri Sidharta, S.Sn, Anindyo S. Dwiputra, S.Sos dan Cinantya D. Dhaneswara (cucu); Mereka adalah ternan hidup yang mendukung stabilitas mental dalam kehidupan yang sangat hectic ini. .. disertasi ini kupersembahkan untuk kalian; 28. Keluarga
besar terkasih: Ibunda Sunarti,
Ayahanda
Ardjab
Kusno
(Almarhum), Ibunda Sadilah (Almarhumah mertua), Ayahanda R. Pamoedji
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf xiv
(Almarhum mertua); Kakanda dan Arlinda tersayang: Mas Drs. H . . Agus Martono, M.Si. (Almarhum), Mbak Dra. Jully Ariyani, Arlinda Isa Sunarto, S.E., Arlinda H. Ari Seputra, B.A., beserta seluruh keluarga besarnya; Kakanda dan Arlinda ipar tersayang: Mbak Ririen Bambang Dwiwarno, Arlinda Drs. H. Dandy Wariga Agung, M.Si., Arlinda Titis Bambang Harjono, B.A., Arlinda Lita (Almarhumah), Arlinda lr. Hj. Titi Indah Binantari, beserta
uk a
seluruh keluarga besarnya; 29. Semua ternan-ternan di FISIP Universitas Terbuka atas perhatian, dukungan,
rb
pengertian, bantuan data, informasi, dokumentasi, dan do'a tiada putus yang
Te
sangat memberikan semangat hingga penulis mampu menyelesaikan studi ini; 30. Semua ternan-ternan kuliah angkatan 2009 Program Pascasarjana FISIP
si ta
s
Universitas Padjadjaran yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satupersatu atas dukungannya dengan terns memberikan do'a, semangat, dan
ve r
informasi hingga selesainya disertasi ini, budi baik kalian selalu terpatri erat
ni
dalam hati.
U
Begitu besar dan berharganya semua perhatian, do'a, dukungan moril dan bantuan yang telah diberikan kepada peneliti oleh semua pihak di atas, sehingga karya disertasi ini dapat terwujud. Sulit rasanya bagi penulis untuk membalasnya satu-persatu, hanya do'a yang dapat penulis panjatkan: Semoga segala kebaikan yang diberikan bernilai ibadah dan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT, Aamiin Y aa Robbal 'Allamiiin. Bandung, 18 Agustus 2015. Ari Juliana (NPM. 170130090036)
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf XV
DAFfARISI
Halaman
JUDUL
uk a
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. DALIL ................................................................................... LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................. ABSTRAK.......................................................................................................
ABSTRACT......................................................................................................
s
Te
rb
KATA PENGANTAR ...................................................................................... DAFTAR lSI ................................................................................................... DAFTAR TABEL ............................................................................................ DAFTARGAMBAR ........................................................................................ DAFTAR SINGKATAN .................................................................................. D.AFTAR LAMPIRAN ................................................................... ,................. PENDAHULUAN ···· ···· ·········· ································~··· ···· ····· ·· .. ······· 1.1. Latar Belakang Penelitian .......... ................. ........ ................. 1.2. Review Penelitian Terdahulu . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .... 1.3. Rumusan Masalah ................................................................ 1.4. Tujuan Penelitian .................................................................. 1.5. Manfaat Penelitian .............................................................. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 2.1. Kajian Pustaka .................................................................... 2.1.1. Manajemen Kualitas Terpadu .................................... 2.1.1.1. Prinsip-prinsip Kualitas ................................. 2.1.1.2. Pendekatan yang berpusat pada Siswa .......... 2.1.2. Manajemen Kualitas Terpadu dari Perspektif Sistem Manajemen Mutu ....................................................... 2.1.2.1. Manajemen Kualitas Terpadu pada Perguruan Tinggi ................ ............ ............ .. . 2.1.2.2. Rencana Strategis Perguruan Tinggi .............. 2.1.2.3. Peran Sistem Manajemen Mutu dalam Manajemen Kualitas Terpadu . . ..................... 2.2. Kerangka Pemikiran ............................................ ................ 2.3. Hipotesis Kerja .................................................................... METODE PENELITIAN .............................................................. 3.1. Objek Penelitian .................................................................. 3.2. Desain Penelitian .................................................................
ve r
si ta
BAB I
U
ni
BAB II
BAB III
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
iii iv v vi vii viii XV
xvii xviii xix XX
1 1 18 31 33 34 36 36 36 39 41 42 47 59 60 61 70 71 71 72
15/41684.pdf xvi
U
ni
ve r
si ta
s
Te
rb
uk a
3.3. lnforman Penelitian ............................................................. 3.4 Jenis Data Penelitian ............................................................ 3.5 Teknik Pengumpulan Data.................................................. 3.6. Teknik Analisis Data........................................................... 3. 7. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data................................. 3.8. Langkah Penulisan Laporan ................................................ 3.9. Jadwal Penelitian ................................................................. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 4.1. Deskripsi Objek Penelitian .................................................. 4.2. Manajemen Kualitas Terpadu pada Universitas TerbukaIndonesia dalam Perspektif Sistem Manajemen Mutu . . .. 4.2.1. Berdasarkan Pada Strategi .................................. 4.2.2. Berfokus Kepada Pelanggan (Internal dan Ekstemal) ............................................................. 4.2.3. Obsesi Terhadap Mutu ......................................... 4.2.4. Pendekatan Ilmiah Terhadap Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah ................... 4.2.5. Komitmen Jangka Panjang ................................. 4.2.6. Kerja Kelompok .................................................. 4.2.7. Perbaikan Sistem dan Proses Secara Terusmenerus ................................................................ 4.2.8. Pendidikan dan Pelatihan .................................... 4.2.9. Kebebasan Melalui Kontrol................................ 4.2.10. Kesatuan Tujuan ................................................. 4.2.11. Pelibatan dan Pemberian Wewenang Karyawan/ Staf ...................................................................... BAB V SIMPULAN DAN SARAN........................................................... 5.1 Simpulan ............................................................................... 5.2 Saran..................................................................................... DAF'fAR PUSTAKA ................................................ ...................................... LAMPIRAN .....................................................................................................
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
75 77 80 85 88 91 92 94 94 109 125 132 144 148 149 152 155 158 161 164 167 187 187 188 193 209
15/41684.pdf xvii
DAFfAR TABEL
Tabel
Judul
Hal
Informan Penelitian
76
3.2.
Jadwal Penelitian
93
4.1.
Daftar Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka
4.2.
Sebaran Mahasiswa Universitas Terbuka Berdasarkan UPBJJ-UT
4.3.
Sebaran Mahasiswa Berdasarkan Negara
4.5.
Tingkat Kepuasan Alumni
Terbuka
108
rb
106
s
Te
Universitas
si ta ve r ni U Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
uk a
3.1.
di
Luar Negeri
95
137
15/41684.pdf xviii
DAFfAR GAMBAR
Judul
Hal
2.1.
Kerangka Kerja Manajemen Kualitas Terpadu (TQM) pada Institusi Pendidikan Tinggi
63
4.1.
Peta Lokasi Kantor 39 UPBJJ-UT
98
4.2.
Peta Proses Bisnis Manajemen Pembelajaran Jarak Jauh Universitas Terbuka
4.3.
Struktur Organisasi Universitas Terbuka
4.4.
Sebaran Mahasiswa Universitas Terbuka di Luar Negeri Berdasarkan Negara
U
ni
ve r
si ta
s
Te
rb
uk a
Gam bar
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
102
103 108
15/41684.pdf XIX
DAFfAR SINGKATAN
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Badan Layanan Umum Buku Materi Pokok atau Modul International Council for Distance Education-Standards Agency (ISA): organisasi internasional yang memberikah akreditasi (evaluasi dan sertifikasi) untuk kualitas lembaga pendidikan tinggi terbuka dan jarak jauh Indikator Kinerja Utama International Standardization Organization adalah Organisasi untuk Standarisasi yang mengembangkan dan memberikan akreditasi Internasional seperti ISO 9000, 9001 untuk manajemen kualitas
uk a
BAN-PT BLU BMP ICDEliSA
Te
rb
IKU ISO
Focus Group Discussion (Diskusi Kelompok Terfokus)
MPJJ
Manajemen Pembelajaran Jarak Jauh
MKA
Manajemen Kualitas Akademik
ODL
Open and Distance Learning
ODT
Open and Distance Teaching
si ta
Open University Penerimaan Negara Bukan Pajak (sumber dana) Pendidikan Jarak Jauh
ni
PNBP PJJ
ve r
ou
s
FGD
U
PT PTJJ Pusmintas Renop Renstra
RTM SDM S:MM SPJJ TQM UPBJJ UT
Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi Jarak Jauh Pusat Jaminan Kualitas Rencana Operasional Rencana Strategis Rapat Tinjauan Manajemen Sumber Daya- Manusia Sistem Manajemen Mutu Sistem Pendidikan Jarak Jauh Total Quality Management (Manajemen Kualitas Terpadu) Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf XX
DAFrAR LAMPIRAN
Lamp iran
Judul
Hal
Ijin Penelitian dari Universitas Padjadjaran
209
2
Ijin Penelitian dari Universitas Terbuka
211
3
Panduan Wawancara untuk Pembuat Kebijakan Manajemen Kualitas Terpadu pada Universitas Terbuka (Rektor, Pembantu Rektor, Dekan)
213
4
Panduan Wawancara untuk Pimpinan Pusat Jaminan Kualitas terkait Manajemen Kualitas Terpadu (TQM) pada Universitas Terbuka
215
5
Panduan Wawancara untuk Pimpinan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Universitas Terbuka
218
6
Panduan Wawancara untuk Pelaksana Kebijakan Manajemen Kualitas Terpadu (TQM) pada Universitas Terbuka (Ketua Jurusan, Kepala UPBJJ-UT)
220
Panduan Observasi Auditor Internal Sistem Manajemen Mutu Manajemen Pembelajaran Jarak Jauh Universitas Terbuka
224
8
Pedoman Wawancara untuk Auditor Eksternal terkait Audit Sistem Manajemen Mutu Universitas Terbuka
227
9
Pedoman Wawancara untuk Alumni dan Mahasiswa
229
10
Daftar Riwayat Hidup
230
rb
Te
s
si ta
ve r
U
ni
7
uk a
1
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
..
'--
U
ni
ve
rs
ita
s
Te rb
uk a
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni v
er si ta
s
Te
rb uk a
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni v
er si ta
s
Te
rb uk a
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni v
er si ta
s
Te
rb uk a
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni v
er si ta
s
Te
rb uk a
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni v
er si ta
s
Te
rb uk a
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni v
er si ta
s
Te
rb uk a
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni v
er si ta
s
Te
rb uk a
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni v
er si ta
s
Te
rb uk a
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni v
er si ta
s
Te
rb uk a
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni v
er si ta
s
Te
rb uk a
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni v
er si ta
s
Te
rb uk a
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni v
er si ta
s
Te
rb uk a
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni v
er si ta
s
Te
rb uk a
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni v
er si ta
s
Te
rb uk a
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni v
er si ta
s
Te
rb uk a
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni v
er si ta
s
Te
rb uk a
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni v
er si ta
s
Te
rb uk a
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
BABD TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kajian Pustaka Bagian ini merupakan kajian pustaka yang berkaitan dengan konsep-konsep yang terkait dengan Manajemen Kualitas Terpadu {Total Quality Management/
uk
a
TQM) pada perguruan tinggi ditinjau dari Sistem Manajemen Mutu (melalui pencapaian sertifikasi ISO 900 I :2008), sebagai salah satu strategi pengelolaan
Te s
dihadapi organisasi.
rb
organisasi dan pencapaian visi, misi, tujuan serta pemecahan masalah yang
rs ita
2.1.1. Manajemen Kualitas Terpadu
Pemimpin lembaga pendidikan tinggi mulai mempertimbangkan untuk
ni ve
mengadopsi prinsip-prinsip TQM yang telah terbukti efektif dalam mendorong pembentukan komunitas belajar di sektor bisnis. Masyarakat pembelajar dapat
U
menjadi aset dalam komunitas pendidikan karena proses ini dapat menjembatani kesenjangan yang ada dalam dunia pendidikan. Dengan demikian para pemangku kepentingan (stakeholders) dapat bekerja sama untuk memastikan bahwa seluruh agenda berpusat pacta siswa. Lebih lanjut penting juga menambahkan komponen pengembangan profesional untuk masyarakat pembelajar sebagai cara untuk memastikan bahwa para pemangku kepentingan berkomitmen penuh untuk proses perubahan.
36 Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
37
Manajemen Kualitas Terpadu (TQM) adalah "suatu filosofi manajemen yang menempatkan sistem dan proses untuk memenuhi dan melampaui harapan pelanggan" (Spanbauer dalam DeJager, 2005:254). Namun, penting untuk dicatat bahwa TQM belum diakui secara luas di arena pendidikan tinggi karena TQM memaksa pemangku kepentingan internal untuk merubah praktek-praktek (kebiasaan) lamanya. Selain itu, pimpinan mungkin enggan untuk beralih dari
uk
a
praktek-praktek lama karena takut gagal.
Siegel (2000:66) mengusulkan penggunaan strategi manajemen dalam
rb
pendidikan tinggi dengan menyatakan bahwa pendidik membutuhkan strategi
Te
jangka panjang untuk upaya reformasi. Siegel menyatakan secara ringkas bahwa:
rs ita
s
Pada abad ke-21 lembaga pendidikan berada dalam keadaan yang serupa dengan yang dialami oleh perusahaan pada tahun 1980-an yang sedang mencari strategi manajemen yang inovatif yang mampu mereformasi organisasi mereka. Banyak pendidik telah menerima kenyataan bahwa arena pendidikan tidak dapat terus bertahan hidup dengan menggunakan strategi manajemen kuno yang tidak berorientasi pada hasil.
ni ve
Akibatnya, sebagian besar pemimpin pendidikan seperti di Amerika Serikat menggunakan Kriteria Pendidikan Malcolm Baldrige untuk Keunggulan Kinerja
U
(The Malcolm Baldrige Education Criteria for Performance Excellence/BEC) sebagai sarana untuk membangun dan mengukur keunggulan lembaga. Kriteria Pendidikan Baldrige (BEC) adalah suatu kerangka desain yang didasarkan pada prinsip-prinsip TQM. Bogue dan Bingham-Hall (2003:14) juga menekankan kebutuhan untuk kualitas
pendidikan
tinggi.
Pemahaman
mereka
tentang
kualitas
berhubungan dengan pendidikan, secara ringkas adalah sebagai berikut:
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
yang
15/41684.pdf
38
a
Kesesuaian dengan spesifikasi misi dan pencapaian tujuan -dalam standar akuntabilitas dan integritas yang dapat diterima publik. Hal ini ditandai dengan serangkaian asumsi mengenai manajemen mutu dalam pendidikan tinggi, yaitu munculnya anggapan bahwa: lembaga yang mahal, besar, bergengsi yang memiliki sumber daya melimpah, secara otomatis memiliki kualitas yang baik, dan ternyata hanya ada sedikit lembaga pendidikan yang mencirikan kualitas. Asumsi-asumsi yang salah ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan lembaga-lembaga pendidikan tinggi untuk terlibat dalam persaingan menaikkan biaya pendidikan sebagai sarana untuk menarik siswa yang percaya bahwa lembaga yang mahal adalah mencirikan manajemen yang berkualitas. Dapat disimpulkan bahwa asumsi-asumsi mengarah pada fakta bahwa kualitas hanya dimiliki oleh lembaga-lembaga yang memenuhi kriteria tertentu.
uk
Oleh karena itu, saat ini para pemangku kepentingan pendidikan tinggi .perlu
rb
mempertimbangkan pentingnya kualitas dalam setiap institusi yang berniat berada
Te
dalam bisnis untuk mempersiapkan pemimpin masa depan.
s
Politi (1995:6) menjelaskan perbedaan karakteristik usaha perbaikan secara
rs ita
tradisional dengan upaya peningkatan kualitas, secara ringkas yaitu:
U
ni ve
Di masa lalu, lembaga yang mengadopsi inisiatif kualitas hanya berlangsung untuk waktu yang singkat. Dalam banyak kasus setelah program dianggap berhasil, pemangku kepentingan langsung kehilangan minat untuk melanjutkan program. Upaya peningkatan mutu lebih sesuai dengan tuntutan terbaru untuk meningkatkan akuntabilitas yang terjadi pada pendidikan tinggi, karena upaya peningkatan kualitas ditujukan untuk membangun upaya-upaya sebelumnya dan mengembangkan cara-cara standar operasi untuk menjamin perbaikan secara terus menerus. Saat ini proses peningkatan kualitas merupakan proses berkelanjutan yang
harus terjadi di seluruh organisasi. Lembaga yang menerapkan rencana aksi yang baik, ditambah dengan sistem dukungan internal dan eksternal, seharusnya memiliki basil yang lebih menantang. Peningkatan kualitas juga mengharuskan para pemangku kepentingan untuk menjadi peserta aktif daripada sekedar pengamat dalam proses peningkatan kualitas. Penelitian-penelitian menunjukkan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
39
bahwa organisasi akan mengalami kesuksesan yang lebih besar dengan mengikutsertakan seluruh pemangku kepentingan utama (Bonstingl, 1992: 4-9).
2.1.1.1. Prinsip-prinsip Kualitas
Bagian ini memberikan gambaran tentang prinsip-prinsip kualitas. Organisasi yang telah menerapkan semua prinsip-prinsip inti kualitas secara simultan pada
uk
a
umumnya lebih berhasil dibandingkan pada saat sebelum menerapkan prinsip kualitas. Menurut Freed et al. (1997:iv), prinsip-prinsip Kualitas didefinisikan
rb
sebagai:
rs ita
s
Te
Filosofi individu dan budaya organisasi yang menggunakan hasil pengukuran ilmiah, teknik manajemen yang sistematis, dan kolaborasi untuk mencapai misi lembaga. Prinsip-prinsip inti kualitas pada umumnya terdiri dari: 1) visi, misi, dan hasil; 2) sistem yang saling tergantung; 3) kepemimpinan transformasional; 4) pengembangan individu secara sistematis; 5) keputusan berdasarkan fakta; 6) pendelegasian dalam pengambilan keputusan; 7) kolaborasi; 8) rencana untuk perubahan; dan 9) pemimpin yang mendukung.
ni ve
Prinsip kualitas dalam bentuk visi, misi, dan hasil adalah peta jalan (roadmap) menuju keberhasilanjaminan kualitas. Menurut Freed et al. (1997:v):
U
Pemimpin yang serius dengan pengembangan organisasi yang berbasis kualitas harus menerapkan rencana strategis yang termasuk di dalamnya prinsip-prinsip inti kualitas. Prinsip kualitas dalam bentuk sistem yang sating tergantung didasarkan pada pemikiran bahwa setiap individu di dalam unit harus memiliki pemahaman yang jelas tentang komposisi unit lain dalam suatu organisasi sebelum perubahan secara sistematis dapat terjadi. Seorang pemimpin yang transformasional harus mampu memotivasi pekerja
untuk mendukung inisiatif manajemen kualitas terpadu (TQM). Untuk mencapai tujuan ini secara efektif, para pemimpin harus terus-menerus menekankan manfaat yang dapat dihasilkan TQM untuk seluruh organisasi (Freed et al., 1997:vi). Daily dan Bishop (2003:397) menambahkan, secara ringkas adalah:
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
40
a
Penerapan TQM juga sangat tergantung pada pekerja garis depan (front-line). Prinsip kualitas dalam bentuk pengembangan individu secara sistematis dapat memenuhi kebutuhan untuk pelatihan pengembangan profesional. Para pemimpin harus mengembangkan sesi pengembangan profesional berkualitas tinggi dengan menerapkan butir-butir penilaian sepanjang tahun untuk menentukan keterampilan khusus dan strategi yang perlu dikembangkan melalui pengembangan profesional. Pemimpin yang mengelola dengan cara menerka-nerka akhirnya dapat menyebabkan runtuhnya institusi; sehingga menjadi penting bahwa sistem dibangun untuk menganalisis data secara efektif. Hal ini dapat memberikan kesempatan bagi para manajer dan pemangku kepentingan inti lainnya untuk membuat keputusan berdasarkan informasi nyata yang pada akhirnya dapat mengarah kepada penyelesaian masalah yang masuk akal.
uk
Organisasi tradisional pada umumnya -,Qeroperasi dengan menggunakan
rb
pendekatan top-down, namun bagi para pemimpin yang menanamkan prinsip-
Te
prinsip TQM perlu mempertimbangkan pandangan para pemangku kepentingan
s
inti dengan menggunakan pendekatan manajemen bottom-up untuk memberikan
rs ita
kesempatan bagi para manajer atau pimpinan tingkat menengah untuk berinteraksi dengan para pemangku kepentingan dari berbagai sudut pandang.
ni ve
Singkatnya, mungkin sulit bagi para pemimpin untuk mengelola kegiatan operasional dan memahami kebutuhan para pemangku kepentingan yang bekerja
U
setiap hari, kecuali jika para pemimpin memiliki sejumlah kesempatan untuk mengelola dengan cara berinteraksi dengan para pekerja, dan dengan mencatat dan bertindak atas dasar keinginan yang besar untuk meningkatkan organisasi. Kolaborasi merupakan salah satu prinsip TQM yang paling penting. Jika pemimpin membentuk tim di dalam organisasi, mereka mungkin menemukan cara yang lebih mudah untuk mencapai hasil positif daripada upaya untuk mengelola unit secara individual.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
41
Pemimpin harus bekerja sama dengan para pemangku kepentingan untuk mengembangkan rencana strategis jangka panjang sebelum terlibat dalam inisiatif TQM. Penting untuk dicatat bahwa pemangku kepentingan tidak hanya mencari sumber-sumber nyata dari manajer; dukungan moral dalam organisasi yang berorientasi pada kualitas dapat sama pentingnya dengan dukungan keuangan. Menurut Sallis (2012:263), secara singkat yaitu:
rb
Te
s
2.1.1.2. Pendekatan yang berpusat pada Siswa
rs ita
Bagian ini memberikan gambaran singkat tentang konsep pendekatan yang berpusat pada siswa (learner). Menurut Sallis (2012:261-262), secara ringkas
ni ve
yaitu:
Konsep perguruan tinggi yang berpusat pada siswa muncul pada tahun 1990an. Pada saat itu, banyak pemimpin perguruan tinggi sedang mencari pendekatan inovatif yang dapat mengubah kondisi institusi. Akibatnya, pendekatan yang berpusat pada siswa diadopsi karena memungkinkan para pemangku kepentingan untuk menjadi lebih kreatif dan mereka diberi beberapa kesempatan untuk berkolaborasi dengan populasi yang beragam.
U
'•
uk
a
Para pemimpin kualitas di lingkungan pendidikan tinggi harus memahami prinsip-prinsip inti kualitas sebelum menerapkan inisiatif kualitas. Pemimpin harus menyadari bahwa perubahan tidak akan terjadi secara langsung, prinsipprinsip kualitas harus ditanamkan secara bertahap untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Singkatnya, pendekatan yang berpusat pada siswa memaksa pengajar untuk beralih dari memberi instruksi kepada siswa menjadi mengajar siswa, bagaimana memantau proses berfikir siswa. Pada akhir tahun 1990-an, pimpinan perguruan tinggi mengakui pentingnya mengamati kecendrungan yang terjadi pada institusi lain dalam skala nasional. Dengan demikian diketahui bahwa perguruan tinggi yang populer adalah yang menanamkan prinsip yang berpusat pada siswa karena
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
42
mereka selaras dengan prinsip-prinsip TQM. Flynn (2003:1-3) mengemukakan secara singkat bahwa:
uk
a
Siswa dipandang sebagai pemangku kepentingan yang setara dalam proses pembelajaran, yang berarti bahwa peran pengajar berubah menjadi fasilitator dalam pembelajaran. Modifikasi ini juga berarti bahwa bahan ajar harus disempumakan untuk memastikan bahwa tujuan pembelajaran selaras dengan tuntutan pasar saat ini. Pendekatan berbasis siswa (learner-centered approach) telah berperan dalam mendorong pimpinan untuk berfikir kembali bagaimana mengatur dirinya, menyusun struktur perguruan tingginya dan bagaimana berinteraksi satu sama lain sebagai karyawan dari suatu institusi. Pada intinya, penerapan pendekatan berbasis siswa merupakan salah satu cara
rb
untuk memastikan bahwa para pemangku kepentingan melakukan dan melaporkan
Te
informasi basil evaluasi organisasi sebagai sarana untuk reformasi kelembagaan.
s
Pendekatan ini mendukung gagasan bahwa organisasi dapat beroperasi secara
rs ita
lebih efisien dengan bekerja dalam tim daripada bekerja sendiri, dan pendekatan berbasis siswa menekankan bahwa. setiap anggota dalam organisasi adalah
ni ve
pemangku kepentingan yang berharga. Flynn (2003:4-5) mengemukakan secara singkat bahwa:
U
Selama fase awal dari proses perencanaan, sejumlah tim yang termasuk pemangku kepentingan internal dan eksternal dibentuk untuk fokus pada bidang tertentu, seperti: 1) menciptakan pengalaman yang menarik bagi siswa secara akademik, sosial dan budaya; 2) transformasi kelembagaan di lingkungan yang dinamis, dan 3) mengembangkan lingkungan kerja yang layak dari segi visi dan misi. Untuk memantapkan proses lebih lanjut, tim yang terdiri dari para pemangku kepentingan internal dan eksternal ini ditugaskan ke dalam tim-tim tertentu.
2.1.2. Manajemen Kualitas Terpadu dalam Perspektif Sistem Manajemen Motu Organisasi atau korporasi ada untuk suatu tujuan, antara lain untuk menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas tinggi dengan biaya yang rendah.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
43
Meningkatkan kualitas produk dan jasa organisasi merupakan hal mendasar yang perlu dilakukan untuk keberhasilan bisnis. Dalam hal ini, kualitas dianggap sebagai cara paling menguntungkan untuk menjalankan bisnis. Kualitas selalu menjadi faktor penting dalam persaingan global dan kepentingannya telah disorot baik dalam kajian akademis maupun praktek profesional. Perusahaan atau organisasi dapat menjadi sukses dengan cara memproduksi barang atau jasa
jumla~
yang lebih besar. Kualitas,
uk
bukan hanya dengan memproduksi dalam
a
berkualitas tinggi secara efisien sehingga meningkatkan kinerja perusahaan;
rb
efisiensi dan kinerja perusahaan yang tinggi merupakan tujuan strategis yang
Te
paling penting untuk organisasi yang bertujuan untuk mendapatkan keunggulan
s
kompetitif di pasar, dan Manajemen Kualitas Terpadu (TQM) merupakan salah
rs ita
satu strategi pengelolaan yang paling efektif untuk mencapai tujuan terse but. Manajemen Kualitas Terpadu adalah sebuah konsep yang memiliki rekam
ni ve
jejak yang luar biasa selama 30 tahun terakhir. Walaupun demikian, menurut Hill (1997:84-88), secara ringkas yaitu:
U
TQM belum sepenuhnya diterima di dunia sampai pertengahan tahun 1980-an. Pada saat itu, banyak organisasi dan bisnis di dalam dan di luar negeri mulai berkembang karena menerapkan prinsip-prinsip TQM. Namun, paradigma TQM tidak mudah diterima oleh pimpinan pendidikan tinggi karena pendekatan ini mempersyaratkan pemangku kepentingan internal untuk merubah cara kerja lamanya.
Sirvanci (2004:382-386) menambahkan, ringkasnya adalah: Dalam beberapa kasus, para pemangku kepentingan kuatir bahwa kepatuhan pada TQM akan mengacaukan otonomi akademik. Sebagian besar disiplin akademik menguasai wilayahnya masing-masing; sebagai akibatnya, secara historis unit sangat kompetitif dan terkotak-kotak; banyak pemangku kepentingan internal menolak untuk mengadopsi pendekatan seperti TQM karena tuntutan untuk berkolaborasi secara berkelanjutan.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
44
Manajemen Kualitas Terpadu (TQM) telah didefmisikan oleh sejumlah pakar . dan peneliti terkemuka selama 20 tahun terakhir, dalam hal ini sejumlah pengertian
dicoba
untuk
dieksplorasi.
Parker &
Slaughter (1994:5-30)
mengemukakan, secara ringkas adalah sebagai berikut:
a
TQM telah menjadi salah satu pendekatan yang memadai bagi para pemimpin pendidikan tinggi sebagai sarana untuk mencapai kinerja yang unggul. Meskipun pemimpin perguruan tinggi masih belum mencapai konsensus tentang efektivitas TQM dalam pendidikan tinggi, banyak pendukung pendekatan ini yakin bahwa TQM adalah kunci untuk menunjukkan akuntabilitas kelembagaan.
uk
·.
konsep
yang
mudah
untuk
rb
Manajemen Kualitas Terpadu bukanlah
Te
didefinisikan. Dalam banyak kasus, para peneliti memberikan definisi berdasarkan situasi dan kebutuhan untuk fokus pada harapan pelanggan. Menurut Scrabec
rs ita
s
(2000:298-302) secara singkat yaitu:
U
ni ve
TQM harus dipandang sebagai Kualitas Terpadu dalam Pendidikan (Total Quality Education!fQE), konsep ini bergerak melampaui pelanggan yaitu dengan memasukkan masyarakat dan bisnis disamping mahasiswa. Tingkat kualitas harus dipahami sepenuhnya, termasuk kualitas dalam desain, kualitas output, dan kualitas proses. Kualitas dalam tahap desain menilai seberapa efektif unit bekerja sama untuk meningkatkan penawaran program dan memeriksa tahap-tahap tertentu. Kualitas pada tingkat output menguji pencapaian program. Komponen ini juga mengukur sejauhmana tujuan dan sasaran dicapai. Kualitas pada tingkat proses memeriksa tahap-tahap yang diikuti organisasi untuk mencapai tujuan dan sasaran. Hansson dan Klefsjo (2003:71-81) mendefinisikan Manajemen Kualitas
Terpadu (TQM) sebagai, jika diringkas yaitu: Suatu strategi manajemen yang memiliki komponen yang sating terkait, yaitu, nilai-nilai inti, teknik, dan alat-alat. Cara terbaik untuk memahami TQM adalah dengan menguji penafsiran bangsa Jepang tentang konsep yang muncul dengan mempertimbangkan pentingnya pengelolaan fakta-fakta, fokus pada hasil jangka panjang, memulai inisiatif kualitas dengan peta kendali dan berakhir dengan peta kendali, memahami bahwa banyak kasus dalam suatu organisasi dapat diselesaikan dengan menggali tujuh alat pengendalian kualitas, dan menggunakan metode statistik dalam setiap unit organisasi.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
45
Zairi dan Youssef (1995:5-15) mendukung pemikiran di atas dengan menyatakan bahwa, secara ringkas yaitu: TQM harus dilihat secara holistik dengan menilai faktor-faktor manajemen seperti pernyataan tujuan organisasi, rencana jangka panjang, dan teknik penilaian. Pimpinan juga harus mempertimbangkan elemen-elemen seperti instrumen dan pedoman evaluasi, metodologi berpikir kritis, kolaborasi, dan teori manajemen kualitas.
a
Manajemen Kualitas Terpadu atau Total Quality Management adalah strategi
uk
pengelolaan organisasi yang ditujukan untuk menanamkan kesadaran kualitas
rb
pada semua proses dalam organisasi. TQM adalah suatu pendekatan manajemen
Te
untuk suatu organisasi yang terpusat pada kualitas, berdasarkan partisipasi semua
s
anggotanya dan bertujuan untuk kesuksesan jangka panjang melalui kepuasan
rs ita
pelanggan serta memberi keuntungan untuk semua anggota dalam organisasi serta masyarakat. Pengertian singkatnya, TQM adalah costumer focus dan company-
ni ve
wide dengan melakukan aktivitas dengan pendekatan sistem dan pendekatan ilmiah, sehingga untuk menjadi organisasi atau perusahaan yang terunggul sebuah
U
organisasi harus memberikan kepuasan kepada konsumen melalui produk dan jasa yang dihasilkan kemudian hasilnya untuk meningkatkan kinerja organisasi. Sebagaimana yang telah dikemukakan pada Bah I, penelitian ini mengacu kepada batasan tentang manajemen kualitas terpadu (TQM) yang diberikan oleh David L. Goetsch dan Stanley B. Davis (2000:51) yang dirasa cukup relevan, yaitu:
"Total quality is an approach to doing business that attempts to maximize the competitiveness of an organization through the continual improvement of the quality of its products, services, people, processes, and environments"
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
46
Untuk mencapai tujuan manajemen kualitas terpadu, maka organisasi harus memiliki sebelas unsur penting atau prinsip, yaitu ringkasnya sebagai berikut (Goetsch & Davis, 2000:51-58):
U
ni ve
rs ita
s
Te
rb
uk
a
1) Didasarkan pada strategi (Strategically based): organisasi yang mengadopsi TQM memiliki Rencana Strategis (Renstra) yang komprehensif, yang memuat sedikitnya visi, misi, sasaran, dan aktivitas yang harus diselesaikan untuk mencapai sasaran. Renstra dirancang untuk mencapai keunggulan bersaing, dipacu ke arah pencapaian mutu, dan memperbaikinya secara terus-menerus selamanya. 2) Berfokus kepada pelanggan internal dan eksternal (Customer focus: internal and external): Pelanggan internal dan eksternal adalah pengemudi yang menetapkan kualitas dari produk dan jasa, SDM, proses dan lingkungan yang berhubungari dengan produk dan jasa. 3) Obsesi terhadap kualitas (Obsession with quality); Dengan kualitas yang sudah ditetapkan, organisasi selanjutnya harus terobsesi untuk memenuhi atau melebihi ketetapan ini. 4) Pendekatan ilmiah terhadap pengambilan keputusan dan pemecahan masalah (Scientific approach to decision making and problem solving): Penggunaan pendekatan ilmiah dalam struktur kerja, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang berhubungan dengan pekerjaan. Data keras (hard data) digunakan dalam menetapkan tolak ukur, memantau kinerja, dan melakukan peningkatan. 5) Komitmen jangka panjang (Longterm commitment): Cara baru dalam menjalankan bisnis yang menuntut budaya organisasi atau perusahaan yang sama sekali baru. Komitmen jangka panjang terhadap perubahan yang penting bagi keberhasilan. 6) Kerja kelompok (Teamwork): Organisasi berkualitas mendorong kerja kelompok dan kemitraan dengan seluruh staf. Semua aktivitas organisasi adalah perjuangan bersama untuk mendapatkan pelanggan. Untuk mencapai sasaran mutu juga merupakan perjuangan bersama dengan pemasok, perwakilan pemerintah, dan masyarakat. 7) Perbaikan sistem secara terus-menerus (Continual process improvement): Dalam rangka terus-menerus memperbaiki kualitas produk dan jasa -yang merupakan tujuan fundamental dalam sebuah tatanan Kualitas Terpadupenting untuk terus memperbaiki sistem. 8) Pendidikan dan pelatihan (Education and training) adalah fundamental bagi TQM, karena menggambarkan cara terbaik untuk memperbaiki SDM secara terus-menerus. Pimpinan mendorong karyawan untuk terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya terkait dengan pekerjaannya. 9) Kebebasan melalui kontrol (Freedom through control): Melibatkan dan memberi wewenang kepada karyawan adalah fundamental bagi TQM, sebagai suatu cara yang secara serempak (simultan) mengarahkan lebih banyak pikiran untuk menghadapi proses pengambilan keputusan, dan meningkatkan rasa
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
47
Te
rb
uk
a
memiliki karyawan atas keputusan yang diambil. Kebebasan yang diberikan dalam tatanan TQM sesungguhnya merupakan basil dari kontrol yang direncanakan dan dilaksanakan dengan baik. Karyawan membakukan proses dan menemukan cara-cara untuk memastikan bahwa setiap orang mematuhi prosedur baku. 10) Kesatuan tujuan (Unity of purpose): Dalam pendekatan TQM, organisasi harus memiliki kesatuan tujuan. Kolaborasi atau kerja sama harus menjadi norma. 11) Pelibatan dan pemberian wewenang kepada karyawan (Employee involvement and empowerment): Pertama, pelibatan dapat meningkatkan kemungkinan untuk menghasilkan keputusan dan rencana yang lebih baik, atau suatu perbaikan yang lebih efektif dengan membawa lebih banyak pemikiran tentang situasi tertentu. Kedua, pelibatan dapat mempromosikan rasa memiliki atas keputusan dengan melibatkan orang-orang yang akan melaksanakannya. Pemberian wewenang berarti melibatkan karyawan dalam penyusunan kebijakan dan membuat struktur yang memungkinkan karyawan mengambil keputusan menyangkut perbaikan proses kerja dalam parameter yang dispesifikasikan dengan baik. Bagi organisasi atau institusi pendidikan yang telah mengadopsi TQM,
rs ita
s
indikator penilaian di atas harus digunakan secara cermat untuk mengevaluasi kinerja mutu kelembagaan.
2.1.2.1. Manajemen Kualitas Terpadu pada Perguruan Tinggi
ni ve
Manajemen Kualitas Terpadu pada perguruan tinggi merupakan isu utama dalam bidang akademis selama lebih dari 20 tahun terakhir. Haas dan Holkeboer
U
(1993:16) menyatakan bahwa sekitar 3.500 lembaga pendidikan tinggi meluncurkan inisiatif TQM selama 1992-1993. Banyak institusi terus berupaya untuk meraih keunggulan dengan menerapkan berbagai komponen kualitas. Dalam sebuah studi tahun 2004, Komisi Pendidikan Amerika menekankan bahwa memikirkan kembali dan mendesain ulang harus menjadi prioritas utama dalam pendidikan tinggi. Dalam konteks perguruan tinggi, peserta didik dapat dipandang sebagai karyawan dan produk, fakultas (staf akademik) sebagai manajer tingkat pertama,
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
...
15/41684.pdf
48
pimpinan sebagai manajer tingkat menengah dan atas, dan dewan penyantun pendidikan sebagai dewan direksi. Cara pandang demikian membuat transisi menjadi lebih mudah bagi para pemimpin pendidikan tinggi. Tugas fakultas dan tenaga pengajar dalam hal ini adalah untuk melayani sebagai fasilitator seluruh pengalaman belajar. Dalam hal pimpinan (administrator), tugas utama mereka adalah untuk mendorong dan memimpin dengan memberi contoh/teladan. Peran
a
dewan penyantun pendidikan adalah untuk memperhatikan kebutuhan dan hal-hal
uk
yang menjadi perhatian pelanggan. Jika stakeholder dapat terlibat dalam proses
rb
transformasi dengan pemahaman yang utuh atas tugas khusus mereka, maka jalan
Te
menuju kualitas tidak akan tampak seperti petualangan menakutkan.
s
Pimpinan yang serius dalam mengimplementasikan TQM harus berkomitmen
rs ita
pada hal-hal yang menjadi penyebab. Untuk tujuan ini, Bonstingl (1992:4-9) mengidentifikasi dua komponen penting yang harus ada pada saat lembaga
ni ve
pendidikan tinggi berupaya melakukan perubahan dari mengajar dan menguji, menjadi untuk belajar dan melakukan perbaikan secara terus-menerus, yaitu:
U
Komponen pertama adalah fokus menyeluruh pada upaya memastikan bahwa kontribusi semua pemangku kepentingan diakui. Langkah ini diperlukan dalam rangka membangun lingkungan di mana semua stakeholder diberdayakan. Komponen kedua adalah transformasi dari berbasis kompetisi ke arab berorientasi pada tim. Penelitian terbaru terkait TQM dalam pendidikan tinggi secara umum
mengungkapkan bahwa pimpinan yang berusaha untuk menerapkan fokus pada kelompok dan upaya kolaboratif dalam lembaga cenderung untuk lebih efektif dalam mencapai basil yang diinginkan (Furst-Bowe & Wentz, 2006:45-48; Daniels, 2006:47-54; DeJager & Nieuwenhuis, 2005:251-260).
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
49
Pada bidang pendidikan tinggi, pimpinan harus mempertimbangkan sejumlah karakter utama dalam mengadopsi TQM, yaitu: 1) menyediakan waktu untuk pelanggan; 2) memperlakukan pemasok sebagai mitra; 3) menyediakan waktu untuk berinteraksi dengan pekerja; 4) mengabdikan waktu untuk pengembangan profesional; 5) menyediakan waktu untuk berfokus pada kepuasan pelanggan, data berkualitas, dan data keuangan; dan 6) mengalokasikan dana untuk mendukung
a
inisiatif TQM. Pemimpin yang sukses memimpin dengan memberi contoh dengan
uk
menghabiskan waktu untuk meneliti masalah-masalah yang penting bagi
rb
pelanggan dan stakeholder ekstemal. Pimpinan yang menginginkan inisiatif TQM
Te
yang tahan lama harus melakukan apa yang diperlukan untuk melibatkan pihak
s
ekstemal dalam setiap tahapan proses. lsyarat ini dapat bermanfaat dalam
rs ita
mempromosikan rasa kebersamaan. Kemudian, pimpinan harus berpartisipasi . dalam sesi pelatihan secara teratur. Hampir mustahil untuk memimpin sebuah
ni ve
inisiatif kualitas secara efektif tanpa pelatihan yang berkelanjutan. San gat penting bahwa pimpinan memberikan kesempatan bagi para pemangku kepentingan untuk
U
mengisi atau menjawab survei untuk menentukan bidang-bidang yang perlu diubah. Pimpinan harus menilai laporan kualitas dari berbagai unit dan data keuangan. Akhimya, pimpinan yang belum menerapkan dukungan kualitas dari lembaga ekstemal (konsultan dan auditor ekstemal) harus mengalokasikan dana untuk mendukung inisiatif kualitas. Hubbard (1993:88) menegaskan tentang perlunya TQM dalam pendidikan tinggi, yaitu sebagai berikut: Lembaga pendidikan dapat belajar dari prms1p-prms1p perusahaan untuk memastikan kualitas yang didasarkan pada misi yang jelas, perhatian bagi
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
50
orang-orang dan harapan tinggi, melakukan studi banding, fokus pada pelanggan, dan menilai (mengevaluasi) untuk melakukan pencegahan. Institusi harus fokus pada menghilangkan masalah dan meningkatkan kualitas institusi. Para pemimpin harus memastikan bahwa organisasi diarahkan untuk pelanggan. Fakultas dan staf akademik harus menyadari bahwa siswa harus memiliki suara dalam proses kualitas. Sistem penilaian harus memiliki beberapa titik pemeriksaan dan intervensi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pemimpin pendidikan tinggi perlu
a
tolok ukur untuk memastikan bahwa para pemangku kepentingan memperhatikan
uk
upaya mempertahankan tujuan yang berkualitas tinggi, mengembangkan program-
rb
program kompetitif, dan memodifikasi program secara teratur. Sallis (2012:208-
Te
209) juga menekankan pentingnya menggunakan benchmarking untuk memenuhi permintaan pasar, memiliki praktek penilaian yang baik, dan memastikan bahwa
rs ita
s
institusi ini difokuskan pada tujuan jangka panjang. Fokus yang berorientasi pada pelanggan adalah sarana dari sektor korporasi yang dapat dijadikan contoh oleh bidang pendidikan tinggi.
ni ve
Sallis (2012:170-171) mengidentifikasi sifat-sifat personal esensial yang dibutuhkan oleh pemimpin lembaga pendidikan tinggi, secara ringkas yaitu:
U
a. Visi dan simbol-simbol: pimpinan harus mengkomunikasikan nilai-nilai institusi kepada para staf, siswa dan komunitas yang lebih luas. b. Gaya kepemimpinan manajemen dengan melaksanakan (management by walking about) adalah gaya kepemimpinan yang dibutuhkan institusi. c. Dekat dengan pelanggan (siswa): fokus yang jelas terhadap pelanggan utamanya. d. Otonomi, eksperimentasi dan antisipasi terhadap kegagalan (dari suatu inovasi). e. Menciptakan rasa kekeluargaan. f. Ketulusan, kesabaran, semangat, intensitas dan antusiasme. Signifikansi kepemimpinan untuk melakukan transformasi TQM tidak boleh
diremehkan. Tanpa kepemimpinan pada semua level institusi, proses peningkatan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
51
kualitas secara terus-menerus tidak dapat diwujudkan. Proses transformasi kualitas adalah suatu proses inkremental yang mungkin memakan waktu beberapa tahun untuk mencapai kematangan penuh. Proses kualitas harus dipikirkan secara serius
oleh
pucuk
pimpinan.
Selain
itu,
pimpinan
harus
siap
untuk
mengalokasikan waktu untuk fokus pada kualitas. Kewenangan merupakan faktor penting lain yang harus dimengerti oleh pimpinan. Pimpinan puncak harus
a
menyadari bahwa mereka tidak dapat menjadi bintang inisiatif TQM, melainkan
uk
seluruh komunitas belajar harus menjadi bagian penting dari proses. Pemimpin
rb
harus siap untuk melayani sebagai motivator dan fasilitator selama proses TQM.
Te
Mengabaikan praktik inti bisnis adalah suatu masalah penting yang harus
s
dipertimbangkan karena para pemangku kepentingan mungkin menolak upaya
rs ita
perubahan. Namun demikian, para pemimpin harus tetap menjaga fokus mereka dengan mendorong pemangku kepentingan untuk bekerja sama dengan bergabung
ni ve
dalam tim kualitas.
Pengembangan pemyataan misi yang universal sangat penting. lnstitusi yang
U
memulai inisiatif kualitas harus mulai dengan menetapkan tujuan khusus yang berorientasi pada kualitas yang tercermin dalam pemyataan misi. Semua pemangku kepentingan harus memahami misi institusi. Untuk memastikan keberhasilannya, pemimpin harus melakukan apa yang diperlukan untuk memastikan bahwa faktor-faktor yang terkait telah dipertimbangkan. Hal ini dapat terjadi hanya melalui pelatihan dan pengembangan TQM yang dilakukan bagi seluruh pemangku kepentingan.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
52
Menurut Oakland (2004 :51-57), pemimpin pendidikan tinggi yang berencana untuk memulai inisiatif kualitas dapat melalui transisi yang mulus dengan:
rb
uk
a
Melakukan survei internal terkait teknologi informasi, mengevaluasi layanan pendukung bagi siswa, dan melaksanakan pelatihan pengembangan profesional berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan. Oakland juga merekomendasikan bahwa para pemimpin yang berencana untuk menggunakan TQM harus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap lembaga sebelum terlibat dalam sesi perencanaan strategis. Untuk menggambarkan hal ini, Oakland menawarkan konsep komprehensif terkait rencana strategis TQM untuk pimpinan di sektor korporasi dan pendidikan. Pimpinan pendidikan tinggi yang berencana untuk memulai inisiatif TQM harus melakukan anal isis mandiri untuk menentukan bagaimana lembaga tersebut harus dilanjutkan, seberapa besar kebutuhan akan dukungan eksternal, dan apakah inisiatif kualitas sebelumnya telah diluncurkan. Data ini dapat berguna pada tahap perencanaan awal.
Te
Mehra dan Rhee (2004:801-812) mengeksplorasi kurangnya pengalaman
s
otentik yang dihadapi oleh siswa pendidikan bisnis. Mereka menyimpulkan, jika
rs ita
diringkas yaitu:
U
ni ve
Prinsip-prinsip TQM digabungkan dengan prmstp-prmstp pembelajaran kooperatif mungkin memiliki dampak yang signifikan dalam pendidikan bisnis. Dalam penyatuan ini, Mehra dan Rhee menjelaskan dua alasan penting untuk memasukkan pendekatan ganda: 1) kedua pendekatan menekankan pentingnya kerja sama, dan 2) kedua pendekatan ini menekankan pentingnya pemberdayaan. Studi ini berpendapat bahwa pendekatan kooperatif, ditambah dengan TQM, merupakan pendekatan yang efektif karena dua alasan tertentu: 1) pendekatan ganda mendorong komunitas mahasiswa, dan 2) pendekatan ganda memiliki dampak luar biasa pada prestasi akademik. Di Amerika Serikat, TQM di bidang pendidikan tinggi mulai dilaksanakan
pada tahun 1980 dan 1990-an, misalnya oleh: Alabama State University, Arkansas State University, Cornell University, Delaware County Community College, Duke University, Fox Valley Technical College, George Mason University, Oregon State University, dan University of Maryland (Goetsch & Davis, 2000:747-750; Sallis, 2012:43-47). Oleh karena itu, dapat dibayangkan bahwa pimpinan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
53
pendidikan tinggi pada abad ke-21 mungkin perlu mempertimbangkan nilai TQM bagi institusi yang berjuang untuk mengikuti standar akuntabilitas yang ketat. The University of Wisconsin adalah lembaga pendidikan tinggi pertama yang menerima Malcolm Baldrige Nasional Quality Award (MBNQA). Komite MBNQA terkesan dengan kemampuan Wisconsin untuk menyelaraskan program inti terhadap misi institusi, memupuk lingkungan kerja yang kolaboratif, dan
....{Furst-Bowe & Wentz, 2006:45-48).
uk
a
menerapkan sistem kepemimpinan partisipatif dan sistem teknologi manajemen
rb
- Farmer dan Paris (2000:399-408) melakukan penelitian untuk melihat apakah
Te
para pemimpin perguruan tinggi dan komunitas saling berhubungan, apakah
s
sivitas akademika universitas North Carolina menyadari prinsip-prinsip kualitas.
rs ita
Berdasarkan basil penelitiannya, Farmer dan Paris menemukan bahwa:
U
ni ve
Para pemangku kepentingan benar-benar menerapkan dan mempromosikan manfaat dari prinsip-prinsip kualitas. Bahkan, banyak pemimpin perguruan tinggi dalam penelitian terlibat dalam konsorsium kualitas pada level negara. Farmer dan Paris menyatakan bahwa menerapkan prinsip-prinsip CQI (Continuous Quality Improvement) mungkin memiliki dampak positif pada pengajaran dan proses pembelajaran serta pada konten program pendidikan yang ditawarkan di perguruan tinggi. Pemyataan ini menunjukkan bahwa penerapan prinsip-prinsip manajemen mutu dalam pendidikan tinggi dapat menjadi alat self-assessment yang berharga. Amerika tidak hanya memperhatikan para pemangku kepentingan tentang
jaminan mutu dalam pendidikan tinggi. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Anyamele (2005:358), pimpinan utama dari 20 universitas di Finlandia berbagi praktik terbaik dalam manajemen mutu. Anyamele menyadari bahwa: Pentingnya penjaminan mutu pendidikan tinggi dengan mencatat bahwa budaya organisasi yang mendukung dan mendorong peningkatan kualitas pendidikan menopang dalam lingkungan yang selalu berubah. Pemyataan ini relevan bagi lembaga pendidikan tinggi dimanapun. Selain itu, penerapan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
54
manajemen mutu akan memaksa pimpinan untuk memonitor apakah mereka menyediakan layanan yang dapat memastikan bahwa lulusan di masa depan akan siap untuk memenuhi tuntutan masyarakat. DeJager
dan
Nieuwenhuis
(2005 :251-260)
memiliki
pendapat
yang
mendukung TQM, mereka menyatakanjika diringkas yaitu:
•,
uk
a
Pemimpin pendidikan tinggi tergantung pada prinsip-prinsip TQM sebagai alat untuk mendorong pentingnya perbaikan yang terus menerus. Manajemen Kualitas Terpadu sebagai pendekatan yang cocok untuk mempersiapkan siswa dalam menghadapi tantangan masa depan: TQM sebagai pendekatan yang bersifat lebih kolaboratif, kreatif, dan tidak membatasi. Mereka yakin bahwa TQM dapat membuat perbedaan dalam pendidikan tinggi.
rb
1) Keuntungan Manajemen Kualitas Terpadu untuk Pendidikan Tinggi
Te
Meskipun beberapa orang yang menentang Manajemen Kualitas Terpadu
s
(TQM) berpendapat bahwa TQM tidak cocok untuk perguruan tinggi, sejumlah
rs ita
studi menunjukkan bahwa TQM dapat bermanfaat dalam pendidikan tinggi (Mergen et al., 2000:345-352; Shaney et al., 2004: 145-158). Menurut Soni et al.
ni ve
(2000:99-1 07), TQM dapat memastikan bahwa pimpinan pendidikan tinggi terusmenerus mengevaluasi efektivitas keseluruhan lembaga dibandingkan dengan
U
lembaga-lembaga nasional dan intemasional terkemuka. Proses ini adalah salah satu cara untuk memastikan bahwa lembaga-lembaga yang menawarkan program-
program dan layanan lainnya benar-benar dapat mempersiapkan lapangan kerja. Meskipun penentang mengklaim bahwa TQM mungkin memiliki dampak negatif pada moral pemangku kepentingan internal, namun yang mendukung TQM berpendapat bahwa pimpinan harus menggunakan konsep Deming untuk membina hubungan kerja yang kuat. Selain itu, konsep Deming dapat membantu
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
55
para pemangku kepentingan internal menghargai nilai menjadi seorang anggota tim yang aktif. Untuk tujuan ini, pegawai yang memiliki kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan kolaboratif dalam lingkungan yang dibangun dari bawah perlu menyadari pentingnya kerja sama, dan para pemangku kepentingan memiliki kesempatan ganda untuk melayani dalam tim kampus secara luas yang bisa
a
mereformasi institusi tersebut. Pimpinan hams ingat untuk memasukkan
uk
pemangku kepentingan ekstemal pada tim. Selain itu, stakeholder_,s internal dan
(2012:261-263)
mengungkapkan
bahwa
Te
Sallis
rb
eksternal harus disertakan dalam seluruh proses.
lembaga
yang
telah
s
menerapkan TQM selama 2-4 tahun telah mencatat manfaat seperti perbaikan
rs ita
dalam layanan penerimaan dan pendaftaran siswa, dan keuangan; prosedur perubahan jadwal kuliah, operasional secara keseluruhan yang lebih baik;
ni ve
peningkatan kerja tim yang berorientasi mutu, dan modifikasi sistem teknologi informasi. Parker dan Slaughter (1994:5-30) menyetujui bahwa TQM dapat
U
meningkatkan operasi secara keseluruhan di lembaga pendidikan tinggi dengan menyatakan bahwa para pendukung TQM telah sampai pada realisasi bahwa
Jepang telah membuktikan TQM dapat mengubah sebuah institusi dari "miskin menjadi kaya raya." TQM merupakan alat yang dapat digunakan pimpinan untuk mengatasi mandat reformasi pendidikan, dan TQM dapat memperoleh manfaat dari lembaga tersebut dengan membawa pemangku kepentingan bersama-sama untuk bekerja pada tujuan bersama. TQM adalah sarana kelembagaan dalam mempersempit
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
56
fokus dengan berkonsentrasi pada prinsip keteguhan tujuan Deming. Komponen ini dapat berperan dalam memastikan bahwa departemen atau unit-unit dalam organisasi bekerja sama untuk mengembangkan rencana strategis jangka panjang. Singkatnya, persatuan adalah unsur kunci dalam upaya perubahan kelembagaan. 2) Keterbatasan Manajemen Kualitas Terpadu Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa keterbatasan dan hambatan
a
mungkin dihadapi pada saat menerapkan TQM untuk pendidikan tinggi. Gosling
uk
dan_D'Andrea (2001:7-15) menyatakan bahwa pimpinan harus sadar akan sistem
rb
penilaian yang sistematis atas kualitas, proses pengumpulan data, dan dampak
Te
yang mungkin terjadi terhadap produktivitas dan moral stakeholders. Penelitian
s
yang dilakukan oleh Soni et al. (2000:99-1 07) membuktikan bahwa terdapat
rs ita
prinsip TQM yang dianggap tidak selaras dengan prinsip-prinsip akademik, misalnya salah satu ketakutan terbesar diadopsinya TQM adalah penghapusan
ni ve
"kebebasan akademik." Dalam kaitan dengan hal ini, Raelin (2003:40-45) menyatakan secara ringkas bahwa:
U
Pimpinan harus mempertimbangkan persepsi Fakultas atas peran mereka dalam bidang akademis. Dalam banyak kasus, beberapa anggota fakultas berasumsi bahwa mereka adalah jantung dari pendidikan tinggi, dengan demikian pimpinanharus berjuang dengan berat selama proses implementasi TQM.
Sementara itu, Murgatroyd (1993:269-272) berpendapat, ringkasnya bahwa: Beberapa institusi pendidikan tinggi hanya ikut-ikutan bergabung dalam menerapkan TQM untuk mendapatkan keuntungan finansial dan menerima pengakuan nasional dan intemasional. Dalam hal ini, pimpinan pendidikan tinggi yang beroperasi dengan asumsi yang salah bahwa dengan memulai inisiatif kualitas lembaga donor nasional dan negara akan menyalurkan lebih banyak dukungan keuangan untuk institusi.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
57
Dalam upaya mengadopsi inisiatif TQM, pemimpin pendidikan tinggi harus siap
untuk
mengalokasikan
dana
yang
cukup
besar
untuk
menjaga
keberlangsungannya. Khususnya pimpinan harus siap untuk mengalokasikan dana tambahan untuk anggota fakultas, konsultan ekstemal, insentif untuk memompa semangat, dan sesi pelatihan pengembangan professional sumber daya manusia (SDM). Setelah pimpinan memutuskan apakah TQM akan dilaksanakan secara
a
menyeluruh, para pemangku kepentingan dapat memiliki gambaran bagaimana
uk
banyaknya dana yang harus dialokasikan untuk implementasi TQM.
rb
Murgatroyd (1993:273-279) menemukan bahwa terkait dengan penerapan
Te
manajemen kualitas terpadu di perguruan tinggi, secara ringkas yaitu:
U
ni ve
rs ita
s
Penggunaan instrumen penilaian dan strategi peluncuran yang tidak memadai, serta kehilangan momentum karena kendala pasca penerapan TQM telah terbukti di beberapa institusi pendidikan tinggi. Kelompok pemangku kepentingan di bidang pendidikan tinggi yang telah beroperasi di area pribadi mereka selama beberapa waktu lamanya mungkin merasa terganggu. Akibatnya, pimpinan pada awalnya mungkin menghadapi penolakan terkait dengan struktur kolaboratif, namun situasi ini dapat dihindari dengan menekankan pentingnya membangun kualitas secara efektif. Penggunakan instrumen penilaian yang tidak memadai dapat diperbaiki dengan instrumen yang berfokus pada pentingnya menggunakan penilaian untuk meningkatkan operasi institusi secara keseluruhan. Selain itu, stakeholder seharusnya tidak hanya mengumpulkan data karena mempakan bagian dari proses, pengumpulan data hams dilihat sebagai komponen penting dari proses TQM. Strategi penerapan yang tidak memadai memang dapat menjadi penyebab
kegagalan inisiatif penerapan TQM pada pendidikan tinggi yang berkualitas. Pimpinan hams memulai proses TQM dengan rencana manajemen yang baik yang mencakup rencana strategis 10 tahun, sebuah tim ekstemal dan internal atas kontrol kualitas, pelatihan berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan, dan sistem penilaian yang ketat. Kehilangan momentum adalah masalah yang berasal
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
58
dari tidak adanya komunikasi yang terus menerus antara pimpinan dan stakeholders. Masalah ini juga dapat berasal dari tidak adanya saluran motivasi, karena itu, pimpinan mungkin perlu mempertimbangkan untuk menerapkan program insentif yang dapat menjaga motivasi para pemangku kepentingan selama proses transformasi. Faktor lain yang dapat berkontribusi terhadap kematian inisiatif TQM,
a
diantaranya adalah kegagalan untuk fokus pada teknik bisnis strategis. Dalam
uk
beberapa kasus, stakeholder mungkin enggan untuk menggunakan praktik bisnis,
rb
tetapi pimpinan harus melakukan hal-hal yang diperlukan untuk membantu para
Te
pemangku kepentingan memahami bahwa TQM harus dilaksanakan secara
s
sistematis untuk memfasilitasi perubahan. Aspinwall dan Yusof (2000:281-294)
rs ita
menunjukkan bukti, singkatnya bahwa:
U
ni ve
Kerangka kerja (framework) yang baik adalah sangat penting, karena beberapa alasan terkait implementasi TQM yang sukses, yaitu: 1) dapat berfungsi sebagai sarana untuk memastikan bahwa para stakeholder sepenuhnya menyesuaikan diri untuk proses, 2) untuk menjamin bahwa misi lembaga adalah sejalan dengan prinsip kualitas, 3) dapat memastikan bahwa pimpinan berfokus pada prioritas, dan 4) dapat berperan dalam membimbing para pemangku kepentingan melalui masa ketidakpastian.
Elmuti et al. (1996:29-36) melaporkan bahwa beberapa anggota fakultas
percaya TQM hanya akan menambah stres kepada pegawai yang sudah di bawah tekanan konstan. Selain itu, fakultas mungkin menolak pendekatan tim yang berorientasi dan bertanggung jawab atas hidup-matinya inisiatif TQM. Oleh karena itu, pimpinan harus siap untuk menunjukkan kepada staf akademik bagaimana TQM dapat memperkaya lembaga. Pimpinan harus menekankan perlunya fakultas untuk melakukan studi yang berorientasi pada tim yang
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf 59
mencerminkan dampak TQM dalam disiplin masing-masing. Hal ini adalah salah satu pendekatan yang pimpinan dapat lakukan dalam upaya menghilangkan pandangan bahwa TQM adalah "ancaman."
2.1.2.2. Rencana Strategis Perguruan Tinggi
Rencana strategis merupakan salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari
a
pendekatan Manajemen Kualitas Terpadu. Sejak awal tahun 1990-an, perguruan
uk
tinggi di Indonesia, diantaranya Universitas Terbuka, telah mengembangkan
rb
Rencana Strategis. Pada saat itu, pimpinan universitas dan fakultas (staf akademik
Te
dan administratif) menugaskan sebuah tim untuk mengembangkan dasar pemikiran dari rencana kelembagaan dalam arti luas. Berdasarkan masukan dari
rs ita
s
kelompok-kelompok pemangku kepentingan, survei, lokakarya, dan inisiatif staf akademik lainnya, tim perencanaan mengembangkan rencana strategis universitas. Inisiatif diperbarui
periodik
dengan
melibatkan
para pemangku
ni ve
kepentingan.
secara
Setelah disimpulkan bahwa TQM adalah pilihan yang layak bagi lembaga
U
pendidikan tinggi, dimana mandat akuntabilitas dari publik lebih mendorong pimpinan pendidikan tinggi, maka dipertimbangkan kembali tentang kelayakan TQM. Lagipula informasi yang diperoleh dalam kajian pustaka, contoh-contoh yang diberikan menunjukkan bahwa perguruan tinggi yang telah mengadopsi prinsip-prinsip TQM mampu memberikan layanan yang berkualitas. Dalam upayanya untuk mengekspresikan mendesaknya menggabungkan TQM dalam pendidikan tinggi, Murgatroyd (1993:280-281) menjelaskan bahwa:
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
60
TQM bukanlah penerapan program lain yang terpisah dari atau menambah praktek-praktek pengelolaan organisasi yang sudah ada. Sebaliknya, TQM adalah strategi manajemen yang melibatkan seluruh organisasi dalam proses perubahan. Institusi Pendidikan Tinggi yang memperhatikan kelangsungan hidup mereka perlu mempertimbangkan pendekatan yang didasarkan pada prinsip-prinsip TQM. Terkait dengan hal ini, Rencana strategis perguruan tinggi perlu disusun secara komprehensif, dengan mengintegrasikan pendekatan TQM ke dalam setiap
a
aktivitas perguruan tinggi. Dalam konteks penelitian ini, jika prinsip-prinsip TQM
uk
dilihat sebagai road map (peta jalan) organisasi, maka sistem manajemen mutu
rb
dengan standar ISO 9001:2008 dapat dilihat sebagai panduan kerja atau alat untuk
Te
operasionalisasi prinsip-prinsip manajemen kualitas terpadu (TQM).
s
2.1.2.3. Peran Sistem Manajemen Mutu dalam Manajemen Kualitas Terpadu
memiliki
rs ita
Prinsip-prinsip Sistem Manajemen Mutu (SMM) berstandar ISO 9001 :2008 banyak kesamaan dengan
prinsip-prinsip Manajemen
Kualitas
ni ve
Terpadu!fQM (perhatikan Tabel 2.2). Sejumlah peneliti dan pakar TQM dan SMM ISO 9001 (Goetsch & Davis, 2000; Sukmono, 2006; Ott, 2006; Han, et at.,
U
2007; Riccardi, 2009) menyatakan bahwa: 1) SMM berstandar ISO 9001 dapat dijadikan sebagai pedoman dan kerangka kerja (framework) untuk mengembangkan dan mengimplementasikan TQM. Pengukuran-pengukuran ISO
9001
peningkatan
diperlukan
kualitas
yang
menjelaskan tentang proses guna untuk
menjamin
kesesuaian
produk/layanan, sistem manajemen mutu dan peningkatan secara terus menerus (Continuous Improvement/CI). Pengukuran Kinerja Kualitas dalam adopsi TQM berbasis ISO 9001 dapat digunakan oleh organisasi untuk
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
61
mengidentifikasi kinerja,
baik sisi kekuatan maupun sisi kelemahan
organisasi. 2) Prinsip-prinsip SMM berbasis stan dar ISO 9001 dan TQM sating mendukung dan melengkapi satu sama lain. Sistem Manajemen Mutu berstandar ISO 9001 dapat menjadi bagian dari TQM. Sistem Manajemen Mutu ISO dapat menjadi dasar untuk memulai implementasi TQM.
uk
a
3) Upaya penerapan SMM berstandar ISO 9001 dapat meningkatkan efektivitas TQM.
agar
organisasi
tetap
kompetitif;
Te
tujuan
rb
4) Sistem Manajemen Mutu berstandar ISO 9001 dan TQM diadopsi dengan Keduanya
perusahaan.
dapat
Dan pada
s
meningkatkan competitiveness organisasi atau
terbukti
rs ita
gilirannya, competitiveness dapat meningkatkan kinerja organisasi.
2.2. Kerangka Pemikiran
ni ve
Kerangka pemikiran penelitian merupakan rangkaian proses yang perlu dideskripsikan dengan jelas, karena arti penting sebuah tahapan adalah sebagai
U
bentuk rangkaian kerangka berfikir yang perlu dilalui, diwujudkan dalam hubungan fungsional. Manfaat dari penyusunan kerangka berfikir dalam analisis penelitian adalah untuk membantu penulis dalam mendeskripsikan permasalahan penelitian secara proporsional. Ruang lingkup proses adopsi Manajemen Kualitas Terpadu pada perguruan
tinggi dari perspektif Sistem Manajemen Mutu tidak dapat dilepaskan dari pengaruh lingkungan internal dan eksternal organisasi. Jika diseskripsikan dalam rangkaian input, proses, output, sampai dengan outcome secara menyeluruh
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
62
adalah sebagai berikut: pertama, pada sisi Input terdapat aspek Lingkungan Kebijakan Kualitas yang terdiri dari Budaya kerja organisasi, Etika dan moral, Kepentingan organisasi, Pengaruh globalisasi; Bagaimana Siklus Kebijakan berlangsung dalam organisasi yang terdiri dari Formulasi, Implementasi dan Evaluasi Kebijakan; Pada Lingkungan Eksternal terdapat Undang Undang dan Peraturan negara yang mengatur sistem pengelolaan perguruan tinggi di Indonesia
a
seperti: UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP No. 74/2012 .
uk
tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, PP No. 19/2005 tentang
rb
Standar Nasional Pendidikan, Kepres No. 78/2001 tentang Komite Akreditasi
Te
Nasional dan Keputusan Menteri Dikbud 2010 tentang Sistem Penjaminan Mutu
s
Perguruan Tinggi (SPM-PT). Kedua, pada sisi Proses terdapat aspek Filosofi dan
rs ita
Kebijakan pengelolaan perguruan tinggi seperti pendekatan Total Quality
Management, yang didalamnya terdapat Rencana Strategis Universitas yang berisi
ni ve
pedoman dan strategi utama pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi seperti: sistem jaminan kualitas yang diadopsi (SMM ISO 9001 :2008, Perubahan budaya
U
Kerja, Grand design Pengembangan SDM) dan sarana yang digunakan untuk mengukur efektivitas kinerjanya. Ketiga, pada sisi Output terdapat Peningkatan kualitas secara berkesinambungan, Perubahan budaya kualitas organisasi, Peningkatan Kualitas Akademik dan Manajemen Internal PT, dan Peningkatan Angka Partisipasi Pembelajar. Keempat, pada sisi Outcome diharapkan terdapat Optimalisasi Kinerja, Penilaian positif para pemangku kepentingan terhadap perguruan tinggi dan Loyalitas pelanggan.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
63
Sementara itu, adopsi pendekatan Manajemen Kualitas Terpadu {TQM) pada institusi
pendidikan
tinggi
(Total
Quality
Management
in
Education)
membutuhkan persyaratan khusus agar sesuai dengan konteks pedagogis atau pendidikan. Sallis (2005:134-143) menawarkan suatu kerangka kerja kualitas (framework) yang memperhatikan proses belajar dan mengajar pada institusi
Te
rb
uk
a
perguruan tinggi sebagaimana tampak pada Gambar 2.1.
Komitmen Kebijakan Mutu
Misi dan Renstra
s
Kepemimpinan
' ' , Anal isis Organisasi
rs ita
'' '
'
'' '
.
ni ve
I
r
Survei Kebutuhan
'
U
,
Mengajar dan Belajar
', ' ....
\
\
Data yang Bermakna
' KELUAR
MASUK Orientasi Belajar
,,
,,
, ,'
, , ' ...
'Pemberdayaan
ISO 9001 : 2008
I
Bimbingan 1 dan Rencana , ' Karir ',
ln~~~si
', ,
,'
Efisiensi Administrasi
\
I
1 1
Evaluasl Standar
,'
,'
PROGRAM
I 1
Monitoring dan Evaluasi
Pelanggan
,
,, , '
' ,, '
,',
Evaluasi Diri
,,
Biaya Mutu
''
-----
Fasilitator Mutu Penggunaan Alat Mutu
I
'' '' AJokasi B~ya
,
Pemecahan Masalah Strategi Pembelajaran
'
'
~-
\.
... _'iJ\
Gambar2.1. Kerangka Kerja Manajemen Kualitas Terpadu pada Institusi Pendidikan Tinggi Diadaptasi dari: Edward Sallis (2005:136)
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
64
Kerangka kerja kualitas tersebut di atas menunjukkan bahwa institusi pendidikan tidak dapat lepas dari pengaruh lingkungan eksternal dan internalnya, seperti: kebijakan pemerintah, kondisi sosial-ekonomi masyarakat, tuntutan dari para pemangku kepentingan, tuntutan atas akuntabilitas institusi dan perubahan budaya kerja. Secara internal, institusi pendidikan yang mengadopsi pendekatan TQM perlu membangun gaya kepemimpinan dan strategi, sistem dan prosedur,
a
kerja tim (teamwork), dan sistem evaluasi diri yang mendukung tercapainya
uk
peningkatan kualitas produk dan layanan bagi pelanggannya (internal dan
rb
eksternal) secara terus-menerus. Seluruh kemampuan, sumber daya dan aktivitas ··
Te
staf dan unit-unit di dalam institusi perguruan tinggi diarahkan untuk memberikan
s
produk dan layanan secara konsisten sesuai dengan kebijakan kualitas yang telah
rs ita
ditetapkan.
Berdasarkan kajian literatur yang telah diuraikan di muka maka dapat
ni ve
dikatakan bahwa Sistem Manajemen Mutu (berbasis standar ISO 9001 :2008), sebagai salah satu bagian dari kerangka kerja TQM, mempunyai peran yang
U
signifikan sebagai starting point strategy untuk meningkatkan efektivitas adopsi Manajemen Kualitas Terpadu (TQM) dalam suatu organisasi. Karena itu kajian TQM pada Perguruan Tinggi ditinjau dari perspektif SMM berbasis ISO 9001 :2008 menjadi pentin g. Universitas Terbuka, sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia, telah mengadopsi prinsip-prinsip TQM sejak tahun 2001, dan SMM berstandar ISO 9001 sejak tahun 2004 untuk mendukung sistem manajemen mutu pembelajaran di universitas. Sehingga sudah waktunya untuk mengkaji
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
65
sejauhmana adopsi Manajemen Kualitas Terpadu di universitas didukung Sistem Manajemen Mutu Pembelajaran Jarakjauh ini. Dalam kerangka pemikiran ini ditunjukkan bahwa peran Sistem Manajemen Mutu dalam adopsi prinsip-prinsip Manajemen Kualitas Terpadu pada perguruan tinggi. Dalam hal ini, Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 berkaitan dengan membangun, mendokumentasikan, dan memelihara sebuah sistem yang dirancang
a
untuk menjamin peningkatan kualitas suatu produk atau jasa secara berkelanjutan
uk
(Goetsch & Davis, 2000:51-58; Sallis, 2012:121-134). Sistem Manajemen Mutu
rb
ISO 9001 dapat dianggap sebagai dasar untuk program manajemen kualitas yang
Te
lebih komprehensif (Avery & Zabel, The Quality Management Sourcebook,
s
2003:165).
rs ita
Adopsi Manajemen Kualitas Terpadu (TQM) memerlukan perubahan budaya organisasi secara menyeluruh. Para pemimpin organisasi di . lingkungan
ni ve
pendidikan tinggi perlu memahami prinsip-prinsip inti kualitas sebelum mengadopsi manajemen kualitas terpadu. Pemimpin perlu menyadari bahwa
U
perubahan tidak akan terjadi secara langsung, prinsip-prinsip TQM harus ditanamkan secara bertahap untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Hal ini
terkenal sulit untuk diwujudkan dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Manajemen Kualitas Terpadu membutuhkan perubahan sikap dan prilaku staf, serta memerlukan perubahan dalam metode mengarahkan sebuah institusi. Staf dalam institusi perlu memahami dan melaksanakan pesan moral TQM agar dapat membawa dampak positif. Perubahan metode tersebut ditandai dengan sebuah pemahaman bahwa orang dapat menghasilkan mutu. Staf institusi memerlukan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
66
dua hal untuk menghasilkan mutu: pertama, sebuah lingkungan yang cocok untuk bekerja, alat-alat ketrampilan, serta sistem dan prosedur yang sederhana yang dapat membantu pekerjaan mereka secara tepat dan efektif; Kedua, untuk melakukan pekerjaan dengan baik, staf memerlukan lingkungan dan pemimpin yang mendukung dan menghargai keberhasilan dan prestasi yang mereka raih, serta bimbingan untuk meraih sukses yang lebih besar (Sallis, 2012:78-79).
a
Dalam kerangka pola pikir di atas diilustrasikan bahwa pendekatan Sistem
uk
Manajemen Mutu merupakan salah satu sarana . penentu keberhasilan ado psi
rb
Manajemen Kualitas Terpadu pada perguruan tinggi. Dalam hal ini, Sistem
Te
Manajemen Mutu (SMM) dapat dijadikan sebagai landasan kerangka kerja
s
(framework) dalam mengadopsi prinsip-prinsip Manajemen Kualitas Terpadu
rs ita
(TQM).
Kaitan an tara Sistem Manajemen Mutu berstandar ISO 9001 :2008 dengan
ni ve
manajemen kualitas terpadu adalah bahwa keduanya berfokus pada proses penjaminan kualitas dan membangun budaya kualitas. Jika keduanya saling
U
mendukung dan bersinergi, maka jurang budaya kualitas dapat diatasi, dan adopsi prinsip-prinsip TQM pada perguruan tinggi dapat dicapai. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 merupakan upaya membangun, mendokumentasikan, dan memelihara sebuah sistem yang dirancang untuk menjamin kualitas dari suatu produk atau jasa; SMM ISO 9001 dapat dianggap sebagai dasar untuk program manajemen kualitas yang lebih komprehensif (Avery & Zabel, The Quality
Management Sourcebook, 2003 :165). Adopsi TQM dan upaya perolehan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 sebagai suatu pendekatan yang
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
67
saling melengkapi. Sebuah organisasi yang telah berhasil menerapkan prinsipprinsip TQM hanya memerlukan perubahan kecil pada sistem mutunya untuk mencapai sertifikasi ISO 9001. Demikian pula, sebuah organisasi yang berhasil memperoleh sertifikasi SMM ISO 9001 sebenamya telah membangun dasar untuk komitmen yang lebih komprehensif terhadap kualitas. Total Quality Management di sisi lain adalah sebuah filosofi yang membangun organisasi untuk berfokus
uk
a
pada kepuasan pelanggan, berjuang untuk perbaikan terus-menerus pada tingkat efektivitas dan efisiensi tertentu dalam proses organisasi. Fokus pada pelanggan
rb
yang menjadi tujuan TQM dan proses untuk mencapai perbaikan secara
Te
berkelanjutan dapat berfungsi sebagai sarana untuk memperoleh peningkatan
s
kualitas dan bisnis yang sedang berlangsung di dalam organisasi. Dengan kata
rs ita
lain, sistem jaminan mutu yang dikembangkan secara efektif merupakan salah satu prasyarat dalam mengadopsi manajemen kualitas terpadu {TQM).
ni ve
Lembaga perguruan tinggi yang berupaya membangun budaya mutu dan melakukan perbaikan kinerja secara berkelanjutan dengan mengadopsi sistem
U
manajemen mutu berstandar ISO 9001:2008 perlu menjaga seluruh sistem dan prosedur kerja organisasi memenuhi 8 (delapan) prinsip atau standar intemasional atau persyaratan baku, yaitu: 1) Fokus pada Pelanggan, 2) Kepemimpinan, 3) Keterlibatan orang-orang di dalam organisasi, 4) Pendekatan proses, 5) Pendekatan sistem pada manajemen, 6) Perbaikan berkesinambungan, 7) Pendekatan faktual untuk pengambilan keputusan, dan 8) Hubungan yang sating menguntungkan dengan pemasok (Sallis, 2012:150-151; Hoyle, 2009:71).
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
··
15/41684.pdf
68
Keterkaitan 11 (sebelas) prinsip TQM (Goetsch dan Davis, 2000:51-58) dan persyaratan SMM berbasis standar ISO 9001 :2008 dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Prinsip Didasarkan pada strategi, perlu memenuhi persyaratan Komitmen Manajemen dan Perencanaan. Karena itu organisasi perlu menyusun Renstra, Kebijakan dan Sasaran Mutu, Perencanaan Sistem Manajemen Mutu secara
a
baik dan benar, sehingga dapat diimplementasikan dan dapat dicapai.
Komitmen
Manajemen,
Mengutamakan
rb
persyaratan
uk
2) Prinsip Berfokus kepada pelanggan internal dan eksternal, perlu memenuhi Pelanggan
(ada
Te
penunjukkan Wakil Manajemen untuk setiap kegiatan, tinjauan atas input dan
s
output), Penyediaan Sumber Daya yang memadai (untuk mendukung aktivitas
rs ita
yang berhubungan dengan Pelanggan, Pengamanan Properti Pelanggan, Pencapaian Kepuasan Pelanggan), Analisis Data .digunakan untuk peningkatan
ni ve
kualitas secara berkesinambungan, dan upaya tindakan perbaikan. Pada prinsip ini juga mencakup upaya menjaga agar pelanggan dan calon pelanggan
U
mendapatkan informasi yang tepat dan akurat terkait produk dan layanan organisasi. Sehingga aktivitas Sosialisasi dan promosi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya meningkatkan kualitas pelayanan pelanggan. 3) Prinsip Obsesi terhadap kualitas, perlu memenuhi persyaratan Komitmen Manajemen, Kebijakan Mutu: Wakil Manajemen, Tinjauan Manajemen, Penyediaan Sumber Daya, Peningkatan Mutu.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
69
4) Prinsip Pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah, perlu memenuhi persyaratan Tinjauan Manajemen, Pengukuran, Analisis dan Peningkatan, Penilaian dan Tes. 5) Prinsip Komitmen jangka panjang, perlu memenuhi persyaratan Komitmen Manajemen,
Pengukuran,
analisis
dan
peningkatan
(Peningkatan
Berkesinambungan), Tanggung Jawab Manajemen (Komitmen Manajemenl
a
pimpinan terhadap kualitas), Pengelolaan Sumber daya.
(Komunikasi
internal),
Lingkungan- kerja
rb
wewenang
uk
6) Prinsip Kerja kelompok, perlu memenuhi persyaratan Tanggung jawab dan (Kemampuan,
Te
Kepedulian, Pelatihan), Tindakan perbaikan, Tindakan pencegahan.
Manajemen,
Sistem
Manajemen
Mutu,
Tanggung Jawab
rs ita
Komitmen
s
7) Prinsip Perbaikan sistem secara terus-menerus, perlu memenuhi persyaratan
Manajemen, Pengelolaan Sumber Daya,. Realisasi Produk, Pemantauan,
ni ve
Analisis dan Peningkatan.
8) Prinsip Pendidikan dan pelatihan SDM, perlu memenuhi persyaratan
U
Komitmen Manajemen, Manajemen Sumber Daya Manusia dan Kompetensi, Kepedulian dan Pelatihan).
9) Prinsip
Kebebasan
melalui
kontrol,
perlu
memenuhi
persyaratan
Pengendalian, Pemantauan, dan Pengukuran, Kontrol dokumen, Konsistensi Metode Penilaian, Metode dan Prosedur Diagnostik untuk Mengidentifikasi Kegagalan & Kesalahan, Audit Mutu Internal dan Eksternal. lO)Prinsip Kesatuan tujuan, perlu memenuhi persyaratan Komitmen Manajemen, Kebijakan Mutu, Monitoring dan Evaluasi Manajemen.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
70
11) Prinsip Pelibatan dan pemberian wewenang kepada karyawan, perlu memenuhi persyaratan Tanggung jawab dan wewenang (Komunikasi internal), Penyediaan Sumber Daya, Realisasi Produk, Kontrol Proses (Pemantauan dan Pengukuran proses), Hubungan saling menguntungkan dengan pemasok, Pengadaan Pengadaan Barang/Jasa, dan Persediaan Produk.
a
2.3. Hipotesis Kerja
uk
Berdasarkan kerangka pemikiran dan konsep tersebut di atas, maka Hipotesis
rb
Kerja dalam penelitian ini adalah: "Sebelas prinsip Manajemen Kualitas Terpadu
Te
yang diadopsi Universitas Terbuka meliputi prinsip: Didasarkan pada strategi, Berfokus kepada pelanggan (internal dan eksternal), Obsesi terhadap kualitas,
rs ita
s
Pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah, Komitmen jangka panjang, Kerja kelompok, Perbaikan sistem secara terusmenerus, Pendidikan dan pelatihan SDM, Kebebasan melalui kontrol, Kesatuan
U
ni ve
tujuan, serta Pelibatan dan pemberian wewenang kepada karyawan."
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
BABDI METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian Manakala tuntutan untuk akuntabilitas meningkat, persaingan antar lembaga pendidikan yang menawarkan program dan jasa semakin progresif, dan perluasan
uk
a
jumlah serta keberagaman pelanggan meningkat, maka sangat penting bagi para pimpinan institusi pendidikan mulai memanfaatkan beberapa praktik terbaik yang
rb
berorientasi pada kualitas. Dalam hal ini penelitian dapat dijadikan sarana untuk
Te
memperoleh informasi yang mendalam dan komprehensif tentang praktik
s
pengelolaan kelembagaan dan praktik pembelajaran terbaik.
rs ita
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis dan mendeskripsikan Manajemen Kualitas Terpadu (Total Quality Manajement!fQM) pada Universitas
ni ve
Terbuka - Indonesia dari Perspektif Sistem Manajemen Mutu. Penelitian bertujuan menghasilkan rumusan konsep yang mampu menambah wawasan bagi
U
pengembangan bidang Ilmu Administrasi Bisnis. Oleh karena itu, objek penelitian ini adalah Manajemen Kualitas Terpadu pada perguruan tinggi dari perspektif Sistem Manajemen Mutu (SMM) yang diadopsi oleh salah satu perguruan tinggi di Indonesia yaitu Universitas Terbuka. Universitas Terbuka (UT) dipilih sebagai subjek penelitian, karena UT merupakan perguruan tinggi yang telah mengadopsi TQM melalui pendekatan SMM sebagai salah satu strategi pencapaian visi, misi dan tujuan, serta pengelolaan organisasinya sejak tahun 2001. Manajemen kualitas terpadu melalui
71 Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
72
pendekatan SMM yang diadopsi oleh UT dijadikan obyek penelitian karena penyelenggaraannya sampai saat ini belum pemah diteliti efektivitasnya secara komprehensif. Lokasi penelitian ini adalah Kantor Universitas Terbuka, baik di Pusat (Jakarta) maupun di daerah yang disebut Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ-UT) yang tersebar di Indonesia, yaitu di 39 UPBJJ-UT: Layanan Luar
a
Negeri, Banda Aceh, Medan, Batam, Padang, Pangkal Pinang, Pekanbaru, Jambi,
Semarang,
Surakarta,
Yogyakarta,
Pontianak,
rb
Purwokerto,
uk
Palembang, Bengkulu, Bandar Lampung, Jakarta, Serang, Bogor, Bandung, Palangkaraya,
Te
Banjarmasin, Samarinda, Surabaya, Malang, Jember, Denpasar, Mataram,
s
Kupang, Makassar, Majene, Palu, Kendari, Manado, Gorontalo, Ambon, Temate,
rs ita
Jayapura, dan Sorong. Universitas Terbuka dipilih sebagai lokasi penelitian karena memiliki karakteristik yang sesuai dengan subyek dan permasalahan yang
ni ve
dikaji dalam penelitian ini.
3.2. Desain Penelitian
U
Sebagaimana telah diuraikan pada bagian sebelumnya bahwa penelitian ini
berangkat dari adanya sejumlah masalah dalam penerapan Manajemen Kualitas Terpadu di Universitas Terbuka yang dilaksanakan selama ini. Penulis mendapat sejumlah informasi awal dalam bentuk keluhan, laporan penelitian, dan laporan hasil audit sistem manajemen mutu; permasalahan yang ada diakibatkan antara lain: belum terintemalisasinya budaya kualitas secara merata di kalangan staf, kurangnya motivasi dan keterlibatan staf secara menyeluruh, alur komunikasi
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
73
yang kurang tepat, dan kurang meratanya program sosialisasi dan pelatihan yang berkaitan dengan manajemen kualitas. Berdasarkan Jatar belakang, masalah, dan tujuan penelitian maka desain penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk memahami fenomena empirik tentang objek penelitian yang hendak dipahami maknanya melalui interpretasi dan
a
konstruksi peneliti, dalam hal ini Manajemen Kualitas Terpadu dari perspektif
penelitian kualitatif diharapkan dapat diperoleh data secara
rb
Dengan
uk
.., SMM di Universitas Terbuka.
Te
komprehensif dan terinci mengenai manajemen kualitas terpadu di Universitas
s
Terbuka, yang kemudian dianalisis untuk mendapatkan gambaran menyeluruh
rs ita
tentang TQM secara benar, yaitu berkenaan dengan desain dan implementasinya. Metode analisis deskriptif digunakan untuk memotret kondisi di lapangan dan
ni ve
menemukan fakta dengan interpretasi dan menggambarkan secara akurat sifat dari beberapa fenomena individu atau kelompok yang berasal dari basil temuan
U
penelitian.
Peneliti menganalisis data kualitatif yang terkait dengan prinsip-prinsip TQM
di bidang pendidikan tinggi yang berupa proses penyusunan dan pelaksanaan kebijakan mutu/kualitas dan hasilnya. Dasar penggunaan desain kualitatif dalam penelitian ini berangkat dari masalah yang hendak dipahami yaitu TQM pada bidang pendidikan tinggi di lingkungan Universitas Terbuka, yang hasilnya belum sesuai dengan tujuan idealnya, sebagaimana yang telah ditetapkan dalam kebijakan kualitas institusi. Pelaksanaan kebijakan kualitas di lingkungan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
74
Universitas Terbuka melibatkan pelaku/aktor dan kegiatan dalam realitas yang kompleks. Saat ini, situasi tersebut menghadirkan gambaran yang belum jelas. Meskipun secara umum sudah diketahui bahwa universitas memiliki kebijakan dan sistem manajemen mutu, namun secara rinci belum diketahui secara komprehensif hal-hal seperti: mengapa dan bagaimana hal tersebut terjadi?, apa kekuatan dan kelemahan TQM yang telah diterapkan di Universitas Terbuka?,
uk
a
prinsip-prinsip mana yang sudah bekerja?, prinsip mana yang belum bekerja dengan baik?, bagaimana sikap dan pandangan para pelaksana TQM?. Oleh
rb
karena itu, melalui penggunaan metode kualitatif ini peneliti ingin melakukan
Te
penjelajahan, sehingga dapat menemukan jawabannya.
s
Pendekatan kualitatif dicirikan tujuan penelitian yang berupaya memahami
rs ita
gejala-gejala yang sedemikian rupa tidak memerlukan kuantifikasi, atau karena gejala tersebut tidak memungkinkan diukur secara tepat. Melalui pendekatan
ni ve
kualitatif, penelitian tentang manajemen kualitas terpadu di perguruan tinggi dari perspektif sistem manajemen mutu diharapkan mampu memberikan informasi
U
yang akurat, sehingga membantu proses interpretasi informasi dan data yang diperoleh. Aktivitas penelitian ini dicirikan berupa kegiatan mengumpulkan, menggambarkan, serta menafsirkan data dan situasi yang dialami, hubungan tertentu, kegiatan, pandangan, sikap yang ditunjukkan atau tentang kecendrungan yang tampak dalam proses yang sedang berlangsung. Dengan metode kualitatif, peneliti berusaha menemukan masalah dan menyajikan secara langsung apa adanya hakikat hubungan antara penulis dan sumber informasi atau informan. Diharapkan pemilihan metode ini bisa lebih peka, dapat menyesuaikan diri
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
75
dengan banyak penajaman, dan pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. Dengan demikian, tujuan pemilihan pendekatan kualitatif adalah untuk memahami bagaimana proses tetjadi dan mengungkapkan permasalahan menurut persepsi implementor kebijakan kualitas di perguruan tinggi; dan atas dukungan referensi teoritis yang ada, selanjutnya dibangun dalam kerangka/alur pemikiran
uk
a
dan hipotesis kerja.
rb
3.3. lnforman Penelitian
Te
Sumber data dan informasi atau informan dalam penelitian ini adalah pihak-
s
pihak yang berkepentingan dan pelaku utama, baik penyusun kebijakan, pelaksana
rs ita
kebijakan maupun pengendali pelaksanaan kebijakan kualitas. Penentuan informan dalam penelitian ini memperhatikan aspek obyektivitas. Dalam hal ini informan
ditentukan
berdasarkan tujuan
manajemen
kualitas,
ni ve
penentuan
kepentingan tugas dalam jabatan, dan keterlibatan dalam proses perumusan
U
kebijakan, pelaksanaan kebijakan kualitas, dan pengendalian kinerja kualitas Universitas Terbuka. Kekuatan penetapan sumber data dan informasi berdasarkan tujuan tertentu terletak pada penyeleksian banyaknya informasi yang diperoleh untuk dikaj i secara mendalam. Berkaitan dengan tujuan penelitian dan banyaknya informan yang terlibat disesuaikan dengan fokus penelitian yaitu tentang Manajemen Kualitas Terpadu pada perguruan tinggi dari perspektif Sistem Manajemen Mutu, dengan memperhatikan perkembangan informasi yang diperoleh peneliti. Dari para
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
76
informan diperoleh informasi sesuai dengan jabatan dan fungsi, serta sesuai pemahaman, kompetensi dan bidang kerja masing-masing. Sedangkan untuk banyaknya informan ditentukan berdasarkan kedalaman informasi yang digali sesuai dengan pokok masalah dalam penelitian ini (Patton, 2009:82-93). Setelah menentukan ruang lingkupnya, maka informan utama yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah unsur pimpinan atau pejabat struktural di lingkungan
uk
Tabe13.1.: Informan Penelitian
Pelaksanaan Kebijakan Kualitas Pengendali Internal Pengendali Eksternal Pelanggan Eksternal
U
4.
ni ve
y-
~
5. 6. 7.
1) Rektor UT (periode 2001-2005, 2005-2009,2009-2013,20132017) 2) Para Pembantu Rektor yang terkait dengan pembuatan dan pelaksanaan kebijakan kualitas 3) Dekan dan Pembantu Dekan 4) Kepala Pusat Sistem Jaminan Kualitas (peri ode 2001 sampai dengan saat ini yang sudah berganti 4 kali) 5) Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia 6) Kepala UPBJJ-UT (39 UPBJJ-UT) 7) Ketua Jurusan di Kantor UT Pusat 8) Auditor Internal (UT Pusat) 9) Konsultan ISO 9001 :2008 10) Auditor Eksternal (PT SGS) 11) Mahasiswa dan Alumni
Lampiran 3
rb
Keterangan
Te
1.
Informan
s
Data dan Informasi Penyusunan Kebijakan Kualitas, Pimpinan di kantor UT Pusat
rs ita
No.
a
Universitas Terbuka, yaitu sebagai berikut:
Lampiran 4
Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9
Para pejabat struktural di lingkungan Universitas Terbuka tersebut di atas dipilih karena dapat menjelaskan latar belakang dan proses penyusunan kerangka pikir kebijakan, sasaran manajemen kualitas di UT, strategi pelaksanaan, harapan-
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
77
harapannya terhadap implementasi kebijakan kualitas, dan evaluasi ketercapaian sasaran kualitas di lingkungan Universitas Terbuka. Informan dari pelaksana kebijakan adalah pejabat struktural yang secara langsung melaksanakan kebijakan manajemen kualitas, baik di kantor UT Pusat maupun di UPBJJ-UT sebagaimana yang ditetapkan dalam Rencana Strategis dan Rencana Operasional di bidang kualitas UT. Jumlah informan yang ditemui disesuaikan dengan jenis informasi
uk
a
yang digali, baik melalui wawancara mendalam maupun dengan Focus Group
Discussion (FGD). Sementara itu, informan dari pihak eksternal adalah konsultan
rb
ISO yang selama ini mendampingi UT dalam menyusun dan mengevaluasi sistem
Te
dan prosedur manajemen mutu universitas, dan auditor eksternal dari PT SGS dan
s
Sucofindo yang secara periodik (6 bulan sekali) melakukan audit sertifikasi
rs ita
Manajemen Pembelajaran Jarak Jauh UT. Untuk memperkaya pemahaman tentang hasil implementasi TQM dan Sistem manajemen mutu di lingkungan UT,
ni ve
maka peneliti juga mewawancarai sejumlah mahasiswa dan alumni terkait kualitas pelayanan UT. Informasi dari mahasiswa dan alumni kemudian didukung hasil
U
analisis data penelitian kepuasan pelanggan yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Kelembagaan UT.
3.4. Jenis Data Penelitian
Sumber data adalah situasi yang wajar atau natural setting dimana peneliti mengumpulkan data berdasarkan observasi terhadap situasi yang wajar (sebagaimana adanya) tanpa dipengaruhi dengan sengaja oleh peneliti. Pada dasarnya dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua jenis data, yaitu data
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
78
primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui informan, yaitu para pejabat struktural (pimpinan) Universitas Terbuka, seperti: Rektor, Pembantu Rektor, Dekan, Pembantu Dekan, Kepala Pusat Jaminan Kualitas (Ka. Pusmintas), Kepala PPSDM, Ketua Jurusan, Kepala UPBJJ-UT, serta Para auditor internal dan eksternal. Para pejabat struktural ini mengemban tugas manajerial dan manajemen perubahan yang mampu menjembatani kebutuhan organisasi dalam perumusan
uk
a
rencana strategis, visi, misi, tujuan, dan kebijakan kualitas organisasi dengan implementasi, pengawasan, perubahan budaya (sikap dan nilai-nilai), dan
rb
perbaikan kualitas pengelolaan perguruan tinggi secara berkelanjutan. Sementara
Te
itu, data sekunder terdiri dari dokumen-dokumen resmi yang berupa profil
s
institusi, Laporan Kerja Tahunan, hasil-hasil kajian atau penelitian yang relevan,
rs ita
serta gejala-gejala sosial yang menunjukkan fokus dan lokus penelitian. Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah manajemen kualitas
ni ve
terpadu (TQM) pada perguruan tinggi dalam perspektif sistem manajemen mutu (SMM). Pemilihan Manajemen Kualitas Terpadu pada perguruan tinggi sebagai
U
lokus dalam penelitian ini dikarenakan peran strategis TQM dalam sistem pengelolaan perguruan tinggi, yang mampu membangun budaya dan kompetensi, sehingga organisasi dapat menghasilkan kinerja yang berkualitas dan mampu menghadapi perubahan pada lingkungan internal dan eksternal. Adapun cara menentukan sumber data adalah dengan menetapkan ruang lingkupnya. Wujud data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, dan selebihnya adalah data tambahan, seperti: dokumen tertulis dan foto. Orangorang yang diamati dan diwawancarai merupakan sumber data utama, yang dicatat
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
79
melalui catatan tertulis, jika perlu dengan rekaman, pengambilan foto dan film, serta memanfaatkan teknik diskusi kelompok terfokus (focus group discussion/ FGD). Jenis data dan sumber data dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1) Deskripsi umum lokasi penelitian yaitu Universitas Terbuka, kantor UT Pusat dan UPBJJ-UT. Data tentang lokasi penelitian diperlukan mengingat lokasinya terletak di Kantor Pusat Universitas Terbuka {Tangerang Selatan)
a
dan 39 Kantor UPBJJ-UT yang tersebar di seluruh Indonesia, maka data
uk
pertama yang diperlukan adalah deskripsi daerah penelitian. Data lokasi
rb
penelitian diambil dari Biro Administrasi Akademik Perencanaan dan
s
data pada website UT.
Te
Monitoring UT (BAAPM-UT), Pusat Jaminan Kualitas UT (Pusmintas) dan
rs ita
2) Kerangka pikir para pembuat atau penyusun kebijakan kualitas, yaitu pejabat struktural di kantor UT Pusat, antara lain dari: Rektor UT periode 2001-2005,
ni ve
Periode 2005-2009, periode 2009-2013, periode 2013-2017, Pembantu Rektor II UT, Tim Simintas UT, dan Kepala Pusmintas.
U
3) Proses perumusan kebijakan kualitas (TQM melalui pendekatan SMM) di bidang pendidikan tinggi. Datanya diambil dengan mempelajari kebijakan kualitas yang disusun dan dilaksanakan di Kantor UT Pusat. Sementara itu informannya adalah Rektor dan Para Pembantu Rektor yang terkait dengan kebijakan kualitas, Dekan, dan Kepala Pusat Sistem Jaminan Kualitas. 4) lmplementasi Kebijakan Kualitas di bidang pendidikan tinggi yang berupa: rencana strategis, kebijakan operasional di bidang Sistem Manajemen Mutu, pelayanan pendidikan, dan proses pembelajaran.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
80
5) Evaluasi atas adopsi TQM di UT, dengan informan antara lain adalah: Rektor dan Para Pembantu Rektor yang terkait dengan kebijakan kualitas, Dekan, Kepala Pusat Jaminan Kualitas, Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia, Auditor Internal dan Eksternal; 6) Sikap dan pendapat implementor kebijakan kualitas terkait penerapan TQM di lingkungan UT, dengan informan antara lain adalah Pembantu Rektor yang
a
terkait dengan kebijakan kualitas, Pimpinan Pusat Jaminan Kualitas dan
Te
3.5. Teknik Pengumpulan Data
rb
uk
jajarannya, Ketua Jurusan, serta Kepala UPBJJ-UT dan jajarannya.
s
Dalam penelitian kualitatif, instrumen utamanya adalah orang atau human
rs ita
instrument, yaitu peneliti itu sendiri. Untuk dapat menjadi instrument, maka
peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga mampu
ni ve
bertanya, menganalisis, memotret, menginterpretasikan dan mengkonstruksi fenomena dalam situasi sosial yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna.
U
Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas dan mendalam terhadap situasi sosial bisnis yang diteliti, maka teknik pengumpulan data bersifat triangulasi, yaitu menggunakan berbagai teknik pengumpulan data secara gabungan dan simultan; data atau informasi dari satu pihak hams dicek kebenarannya dengan memperoleh data tersebut dari sumber lain. Analisis data yang dilakukan bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan dan kemudian dikonstruksikan menjadi hipotesis atau teori.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
81
Penelitian ini menerapkan pendekatan analisis deskriptif yaitu pemecahan masalah berdasarkan fakta-fakta dan kenyataan yang ada dan memusatkan pada masalah aktual yang terjadi pada saat penelitian dilaksanakan. Dalam penelitian ini data deskriptif dikumpulkan -berbentuk kata-kata atau gambar- yang banyak dituangkan dalam bentuk laporan dan uraian; mengutamakan data langsung dari sumber utama, untuk itu peneliti sendiri terjun ke lapangan untuk mengadakan
a
observasi atau wawancara. Hal ini untuk memahami fenomena-fenomena yang
uk
bersumber dari dinamika kebijakan kualitas dan sistem manajemen ~ mutu di
rb
lingkungan perguruan tinggi. Pendekatan kualitatif ditempuh dengan prinsip
Te
kewajaran dan dilakukan secara obyektif melalui teknik pengamatan terlibat
s
(participant observation), wawancara mendalam (indepth interview), wawancara Diskusi
rs ita
terstruktur, Focus Group Discussion (FGD), dan studi dokumentasi.
kelompok terfokus (FGD) dilakukan pada saat menggali informasi antara lain
ni ve
dari: Kepala PPSDM beserta jajarannya, Kepala UPBJJ-UT beserta jajarannya, para Auditor Internal, serta Alumni dan mahasiswa.
U
Peneliti melakukan observasi lapangan yaitu terjun di daerah penelitian, baik di kantor UT Pusat maupun di kantor UPBJJ-UT. Pada pengamatan terlibat, peneliti melibatkan diri dalam kegiatan audit sistem manajemen mutu secara langsung seperti mengikuti kegiatan baik audit internal maupun audit ekstemal, rapat penyusunan rencana dan pelaksanaan audit sistem manajemen kualitas. Selain peneliti sendiri, informasi terkait observasi implementasi TQM dari perspektif sistem manajemen mutu di UPBJJ-UT juga diperoleh melalui
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
82
wawancara dengan para auditor internal UT dan auditor eksternal yang terlibat dalam kegiatan audit di UPBJJ-UT. Pada saat wawancara, peneliti melakukan wawancara mendalam dan wawancara terstruktur dengan informan dalam berbagai kesempatan dan situasi baik di kantor maupun di tempat lain. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data karena peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang
a
informasi yang ingin diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara,
uk
peneliti telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan
rb
tertulis yang alternatif jawabannya telah disiapkan. Hal ini dilakukan karena
Te
informan berdomisili tersebar di seluruh Indonesia dan kesibukan informan, maka
s
wawancara dengan para Kepala UPBJJ-UT dilakukan dengan bantuan berbagai
rs ita
media: wawancara tatap muka, dengan telepon (UT telah membangun sarana komunikasi dengan 1-phone yang menghubungkan Kantor Pusat dengan seluruh
ni ve
UPBJJ-UT, dengan biaya lokal), dan wawancara melalui internet dengan email (Creswell, 2013:268-269).
U
Pada studi dokumentasi, peneliti mengkaji semua dokumen yang terkait dengan penerapan manajemen kualitas terpadu di Universitas Terbuka, seperti UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, UU No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen, PP No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Rencana Strategis Universitas Terbuka, Rencana Operasional UT di bidang Kualitas, semua Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Rl tentang penjabaran Standar Nasional Pendidikan dan Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM PT), laporan kerja, basil penelitian dan publikasi yang terkait dengan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
83
kebijakan kualitas di tingkat pendidikan tinggi, khususnya terkait dengan Universitas Terbuka. Pada saat observasi di lapangan, peneliti mengamati keadaan kantor, bangunan kantor baik kantor di UT Pusat maupun kantor UPBJJ-UT, fasilitas pendukung seperti sarana-prasarana pembelajaran dan pelayanan mahasiswa terkait proses adopsi TQM dalam perspektif sistem manajemen mutu. Pendekatan kualitatif dalam kajian penerapan manajemen kualitas terpadu di
a
perguruan tinggi dalam perspektif sistem manajemen mutu temyata mampu
uk
memberikan informasi yang akurat sehingga sangat membantu proses interpretasi
rb
informasi dan data yang diperoleh. Dengan demikian dihasilkan proposisi (model)
Te
hipotetik melalui interaksi antara atribut dan properti yang digunakan untuk
s
membangun kategori dan menjelaskan fenomena yang diteliti.
rs ita
Proses penelitian dilakukan dengan mengumpulkan, menggambarkan dan menafsirkan data tentang situasi yang dialami, hubungan tertentu, kegiatan,
ni ve
pandangan, sikap yang ditunjukkan atau tentang kecendrungan yang tampak dalam proses yang sedang berlangsung terkait penerapan manajemen kualitas
U
terpadu di perguruan tinggi. Melalui desain ini dapat diperoleh fakta, sifat serta hubungan terkait kebijakan mutu dengan sistem manajemen mutu di perguruan tinggi yang diteliti secara utuh dan multidimensional sehingga dapat dilakukan kategorisasi dan perumusan hipotesis sebagai temuan penelitian. Dengan pendekatan kualitatif, peneliti lebih fokus pada pengambilan data pada lingkungan alamiah (natural setting), yaitu di lokasi dimana sumber informasi
mengalami
masalah
yang
sedang
diteliti;
walaupun
dalam
perjalanannya ditemukan data yang bersifat kuantitatif. Dalam pandangan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
84
penelitian kualitatif peneliti merupakan instrumen utama, dalam artian peneliti sendiri yang melakukan pengamatan, wawancara secara mendalam dengan bantuan pedoman wawancara, sehingga dapat memahami makna interaksi antarmanusia secara mendalam ketika melakukan pengamatan terhadap obyek yang dikaji. Melalui penelitian kualitatif dapat diciptakan suatu hal yang baru, terutama wawasan yang mendalam yang didapat dari hasil penelitian di lapangan sehingga
a
solusi ilmiah dapat diwujudkan.
uk
Instrumen penelitian digunakan oleh peneliti untuk menggambarkan makna
rb
dari fenomena yang ada berdasarkan sudut pandang dari informan. Hal ini berarti
dalam setiap situasi sepanjang waktu penelitian, dengan
s
yang muncul
Te
instrumen harus mampu mengidentifikasi segala situasi dan mengkaji setiap aspek
rs ita
menggunakan satu elemen kunci pengumpulan data yaitu mengamati informan dalam setiap aktivitasnya.
ni ve
Pengujian keabsahan instrumen penelitian yang digunakan adalah pada aspek konstruk dan isi, hal ini ditempuh dengan cara meminta pandangan dari ahli dan
U
melakukan Focus Group Discussion (FGD). Secara teknis prosedur penyusunan instrumen dibantu dengan kisi-kisi instrumen, dengan maksud agar pengujian dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis. Kisi-kisi instrumen disusun berdasarkan pada pertimbangan dalam pencapaian tujuan penelitian dan landasan teoretik yang mendasarinya, untuk menentukan unsur dan sub unsur sebagai bahan
dalam
pengembangan
penyusunan instrumen
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
butir-butir adalah
revisi
pertanyaan. instrumen.
Tahap
akhir
Perbaikan
dalam
dilakukan
15/41684.pdf
85
berdasarkan masukan dari informan berkenaan dengan isi dan konstruk, kemudian instrumen siap digunakan. Dalam rangka menjaring data primer dari informan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat bantu untuk penjaringan data pada lokus penelitian, yang meliputi: pedoman wawancara, pedoman observasi, daftar pertanyaan untuk disebarkan kepada informan, serta perlengkapan lain seperti tape recorder dan
a
camera.
uk
..
rb
3.6. Teknik Analisis Data
Te
Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catatan
s
hasil observasi, wawancara dan dokumentasi, untuk meningkatkan pemahaman
rs ita
peneliti tentang temuan-temuan yang berdasarkan permasalahan yang diteliti. Analisis data merupakan proses mengatur urutan data, mengorganisasikan ke
ni ve
dalam suatu pola, kategori dan satuan urutan dasar. Proses analisis data dilakukan sejak memasuki lapangan penelitian, yang
U
meliputi: memahami latar penelitian dan persiapan peneliti, memasuki lokasi dan objek penelitian dalam konteks pembuatan kebijakan kualitas perguruan tinggi yang diterapkan di Universitas Terbuka, melalui aktivitas dan fungsi yang melekat didalamnya. Melakukan pengamatan secara mendalam tentang masalah penelitian dikaitkan dengan fenomena yang ada. Melakukan wawancara mendalam dengan informan tentang manajemen kualitas terpadu di perguruan tinggi dari perspektif sistem manajemen mutu,
termasuk didalamnya kendala dan tantangan yang
dihadapi dalam mengadopsi kebijakan kualitas ini.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
86
Data yang diperoleh dari lapangan dilakukan analisis melalui tahap-tahap berikut: 1) Kategorisasi dan mereduksi data. 2) Data yang dikelompokkan selanjutnya disusun dalam bentuk narasi-narasi, sehingga data berbentuk rangkaian informasi yang bermakna sesuai dengan masalah penelitian.
a
3) Melakukan interpretasi data.
uk
4) Pengambilan kesimpulan berdasarkan susunan narasi yang telah disusun
Te
penelitian.
rb
pada tahap ketiga, sehingga dapat memberi jawaban atas masalah
s
5) Melakukan verifikasi hasil analisis data dengan informan, yang didasarkan
rs ita
pada kesimpulan tahap keempat.
Dalam penelitian ini, proses analisis data dilakukan secara bersamaan: peneliti
ni ve
mengumpulkan data, menganalisis dan menafsirkannya secara bersamaan sejak mendapatkan persetujuan melakukan penelitian sampai akhir penelitian. Saat
U
terjun di lapangan peneliti mencari data sesuai dengan lingkup masalah, mengembangkan pertanyaan-pertanyaan analitis terhadap data tersebut, mencari referensi yang berkaitan dengan data tersebut agar peneliti dapat menafsirkan secara lebih komprehensif, membuat ikhtisar, menganalisis, dan menafsirkannya. Dalam hal pengambilan data sampai dengan menafsirkannya, peneliti melakukan dengan cara: 1) membuat transkripsi yaitu membuat catatan lapangan hasil observasi, perekaman, wawancara; 2) membuat display dalam bentuk tabel, matrik, foto, gambar, dan skema; 3) melakukan kodifikasi dan klasifikasi untuk
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
87
kepentingan penafsiaran data; dan 4) bersamaan dengan itu semua, peneliti melakukan analisis dan penafsiran dengan cara memahami makna fenomena sebagaimana ditampilkan oleh data tersebut, hubungannya dengan pertanyaan penelitian melalui interpretasi dan konstruksi. Peneliti menganalisis informasi dari hasil wawancara dengan coding data untuk mengidentifikasi kemiripan dalam respon informan. Menurut Creswell
a
(2013:276-280), pengkodean dokumen adalah suatu proses yang digunakan oleh
uk
para peneliti kualitatif untuk mengatur dan menilai data dengan cara yang dikelola
rb
dengan mengidentifikasi dan mencatat tren/kecenderungan menjadi sgmen- -
Te
segmen sebelum memaknainya. Analisis dokumen digunakan untuk melakukan
s
analisis rinci dengan meninjau data dari sudut pandang yang berbeda dengan
rs ita
analisis masing-masing menghasilkan konstruksi, hipotesis, dan wawasan baru. Analisis dokumen digunakan dalam penelitian TQM ini untuk mengungkapkan
ni ve
berbagai komponen yang menunjukkan kinerja yang unggul. White dan Marsh (2006:22-45) menawarkan serangkaian pedoman untuk analisis dokumen yang
U
efektif: a) review dan pilih informasi penting, b) tinjauan literatur untuk mengidentifikasi pola-pola yang mungkin ada dalam terminologi, dan c) membuat hubungan antara literatur dan pemahaman peneliti terhadap topik. Proses ini dilanjutkan dengan mencatat kesamaan-kesamaan antara pertanyaan inti dan tema. Peneliti menganalisis data tersebut secara deskriptif, kualitatif, dan induktif. Analisis induktif berangkat dari data yang ada lalu diinduksi menjadi kesimpulan. Kesimpulan tersebut menjadi konsep baru atau teori baru.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
88
3.7. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Untuk menemukan pengetahuan yang obyektif dalam penelitian kualitatif ini, peneliti menggunakan dua kriteria yaitu keandalan (reliability) dan kesahihan (validity). Keandalan menyangkut langkah-langkah penelitian, dan kesahihan yang berkaitan dengan isi penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian kualitatif ini, peneliti merupakan instrumen utama (kunci},
a
sehingga peneliti bertindak proaktif secara langsung dalam mengumpulkan data
uk
melalui studi dokumentasi, observasi prilaku atau wawancara dengan para
rb
informan. Peran peneliti ikut serta dan terlibat dalam latar penelitian, berlangsung
Te
dalam jangka waktu sesuai kebutuhan peneliti sampai mencapai tingkat kejenuhan
s
data. Semua data hasil pengamatan berupa catatan lapangan, dan rekaman proses
rs ita
dicek kembali atau dikonfirmasi ulang kepada informan. Untuk memperkuat data, peneliti meminta kepada informan untuk secarajujur menjelaskan maksud dan arti
ni ve
hasil pengamatan, pada tahap ini juga peneliti mempelajarinya lewat dokumen tertulis atau bergambar (foto) dan menghubungkan antara satu peristiwa dengan
U
peristiwa lainnya, disertai menunjukkan bukti. Pada tahap kesahihan data, peneliti melakukan pengecekan temuan penelitian
yang disesuaikan dengan situasi yang terjadi di lokasi penelitian sehubungan dengan pelaksanan tugas-tugas terkait manajemen kualitas terpadu di Universitas Terbuka. Peneliti memeriksa seluruh data yang mendukung, menangkap atau menggambarkan temuan. Pada tahap ini, peneliti bersikap konsisten terhadap data penelitian, memilih topik-topik penting yang menonjol, menganalisis dan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
89
membuat interpretasi data. Hasil interpretasi
data
kemudian
dibuat
dalam
bentuk deskripsi, yang selanjutnya didiskusikan dengan informan penelitian. Selain itu, peneliti juga menggunakan triangulasi data dengan teknik pemeriksaan yang memanfaatkan sumber, metode, auditor dan teori. Dalam hal ini peneliti membandingkan data pengamatan dengan data wawancara dan dokumen. Peneliti juga memeriksa kembali temuan basil penelitian dari teknik
a
pengumpulan data dan sumber data. Sehingga peneliti dapat menemukan
uk
perbedaan dan kesamaan serta alasan-alasannya. Pemanfaatan temuan hasil-hasil
rb
penelitian terdahulu yang relevan dimanfaatkan untuk pengecekan kembali data
menggunakan teori-teori
yang
relevan
yang
s
penting dijelaskan dengan
Te
penelitian dan mengarahkan analisis data. Seluruh data penelitian yang dianggap
rs ita
menguraikan tentang manajemen kualitas terpadu pada perguruan tinggi dari perspektif sistem manajemen mutu.
ni ve
Secara spesifik, proses pengujian keabsahan data penelitian kualitatif, disarikan dari John W. Creswell (2013:258-300), adalah sebagai berikut:
U
1) Triangulasi data: data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh dari beragam sum her agar basil wawancara mendalam, pengamatan (observasi),
dan dokumentasi dapat dianalisis seutuhnya. Data dokumentasi ada yang berbentuk tercetak maupun non-cetak yang bersumber dari website resmi UT. 2) Pemeriksaan oleh anggota (members checking): informan mengecek proses analisis data. Tanya jawab dilakukan bersama informan terkait dengan basil interpretasi peneliti tentang realitas dan makna yang disampaikan informan. Hal ini untuk memastikan nilai kebenaran data basil penelitian.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
90
3) Waktu yang lama dan pengamatan (observasi) berulang di lokasi penelitian. Observasi berulang atas fenomena dan setting penelitian dilakukan dalam jangka waktu tertentu. 4) Pemeriksaan oleh sesama peneliti (peer examination). Peneliti meminta bantuan para auditor internal Universitas Terbuka, dalam hal ini selaku informan, untuk menyampaikan basil audit dan observasi mereka terhadap
a
penerapan sistem manajemen mutu dan manajemen pembelajaranjarakjauh di
uk
UPBJJ-UT di seluruh Indonesia. Para auditor internal ini telah mendapat
rb
pelatihan sebagai auditor Sistem manajemen Mutu ISO, dan telah memperoleh
Te
sertiftkasi, serta pengetahuan terkait sistem manajemen mutu dalam
s
pengelolaan perguruan tinggi selalu mendapat penyegaran jika terdapat
rs ita
perkembangan baru. Para auditor internal UT bekerja secara profesional dan obyektif sehingga dapat dijadikan informan dan ternan dalam peer
ni ve
examination dalam penelitian ini.
5) Pola partisipatoris: informan dilibatkan dalam sebagian besar tahap penelitian,
U
mulai dari perancangan hingga interpretasi dan kesimpulan. Hal ini dimungkinkan karena peneliti melakukan observasi secara partisipatoris (observasi terlibat) sepanjang waktu penelitian. 6) Klarifikasi bias peneliti: dilakukan melalui check dan re-check kepada informan, para auditor internal dan eksternal. Strategi yang dapat digunakan untuk memastikan keabsahan eksternal dalam penelitian terdapat tiga teknik, yaitu: 1) peneliti memberikan rincian tentang fokus penelitian, peran peneliti, posisi informan, dasar pengumpulan data, dan konteks
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
91
untuk mengumpulkan data; 2) menggunakan metode triangulasi atau metode pengumpulan dan analisis data majemuk memperkuat keabsahan data internal; dan 3) strategi penyusunan laporan secara rinci untuk memberikan gambaran yang jelas dan akurat tentang metode yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, seluruh tahap penelitian diperiksa dengan cermat oleh penilaian ahli yang berpengalaman dalam bidang metode penelitian kualitatif, yang berasal dari
rb
3.8. Langkah Penulisan Laporan
uk
a
lingkungan universitas maupun dari tim pembimbing.
Te
Penulis menyusun hasil penelitian secara deskriptif dengan memuat informasi
s
yang lengkap tentang tujuan, obyek, kegiatan, temuan-temuan dan kesimpulan
rs ita
hasil kajian Manajemen Kualitas Terpadu pada Universitas Terbuka - Indonesia dari Perspektif Sistem Manajemen Mutu, dengan menggunakan sistematika yang
ni ve
telah ditetapkan oleh Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran tahun 2013. Selain itu, penulis juga menggunakan pedoman audit sistem manajemen mutu/
U
kualitas yang pada umumnya memuat: pendahuluan, strategi audit yang ditempuh, teknik pengumpulan informasi, teknik analisis data yang digunakan, pembahasan dan interpretasi terhadap data yang diperoleh, dan membuat kesimpulan serta rekomendasi yang diperlukan guna meningkatkan kinerja kebijakan kualitas dengan menyuguhkan konsep manajemen kualitas terpadu pada perguruan tinggi yang diadopsi oleh Universitas Terbuka. Penulis pada tahap ini menguraikan hasil interpretasi terhadap temuan penelitian, menarik kesimpulan, verifikasi perumusan datil dan rekomendasi
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
92
akademik dari penelitian tersebut berdasarkan studi literatur. Hal ini untuk mengungkapkan berbagai teori yang relevan dengan permasalaban yang diteliti sebagai bahan pembabasan basil penelitian. Fakta dan informasi yang telab diorganisir terkait pola interaksi antar kategori dan antar atribut mengbasilkan suatu fenomena yang diselidiki berdasarkan referensi kerangka pikir dan tinjauan pustaka.
a
Pada tabap akhir, peneliti menarik suatu kesimpulan dalam bentuk proposisi
uk
dan dalil berdasarkan kecendrungan interaksi atribut/instrumen tersebut sebagai
rb
basil analisis komprebensif ditunjang dengan data-data lain yang relevan dalam
Te
memecabkan masalab penelitian. Kesimpulan yang dirumuskan merupakan
s
jawaban terbadap masalab penelitian yang menjelaskan pola bubungan antara
rs ita
kategori dan atribut/instrumen yang dikaji, sebingga dapat merumuskan rekomendasi akademik bagi pengayaan aspek akademis dan sarana kebijakan bagi
ni ve
peningkatan kualitas perguruan tinggi secara berkelanjutan.
U
3.9. Jadwal Penelitian
Penelitian lapangan dilakukan setelab Usulan Penelitian diseminarkan dan
memperoleb persetujuan penelitian lapangan dari Tim Promotor dan Tim Penguji, yaitu mulai bulan April 2014. Namun, pada dasamya dalam penelitian kualitatif data telab dikumpulkan sejak perumusan masalab sampai dengan akhir penelitian sebingga data tersebut benar-benar jenuh sesuai dengan kebutuban penelitian. Oleb karena itu, demi mendapatkan kejenuban data tersebut peneliti perlu
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
93
melakukan pengumpulan data pendahuluan sejak menyusun rumusan masalah sampai akhir penelitian. Adapun jadwal penelitian sampai dengan sidang ujian disertasi adalah sebagaimana terlihat pada Tabel3.2. berikut ini.
Tabel 3.2. Jadwal Penelitian Kegiatan
2013 1-3
4
5
2015 6-11
12
2
Te
rb
1.
3.
s
4.
Ujian Naskah Disertasi
7.
Konsultasi dan Perbaikan ND
U
ni ve
6.
rs ita
5.
8.
3
4
uk
1-12
2014
a
No.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
5
6
7
8
U
ni
ve r
si ta
s
Te rb
uk a
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
rb
uk
a
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve r
si ta
s
Te rb
uk a
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve r
si ta
s
Te rb
uk a
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve r
si ta
s
Te rb
uk a
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te rb uk a
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te rb uk a
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs ita
s
Te
rb
uk a
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs ita
s
Te
rb
uk a
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve
rs
ita s
Te rb
uk a
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni v
er s
ita s
Te r
bu ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
rb
uk
a
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te r
bu
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te r
bu
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs ita
s
Te
rb
uk a
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni v
er
si
ta
s
Te rb uk a
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
15/41684.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
BABY
SIMPULAN DAN SARAN
Dalam Bah ini dikemukakan dua bahasan pokok, yaitu simpulan penelitian yang dilakukan di Universitas Terbuka - Indonesia, dan saran teoritis maupun
ka
praktis.
Te rb u
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa: Sebelas prinsip manajemen kualitas terpadu {Total Quality Management/
s
TQM) belum seluruhnya dapat diadopsi dengan baik, karena keterbatasan
ta
pemahaman tentang prinsip-prinsip TQM di lingkungan staf Universitas Terbuka.
rs i
Hal ini mengarah pada adopsi prinsip-prinsip TQM yang baru berada pada tataran
ni ve
formalitas, belum terinternalisasi secara baik di seluruh stafUniversitas Terbuka. Diantara sebelas prinsip TQM, yang sudah dapat diadopsi dengan baik
U
(walaupun belum sampai pada tataran ideal) oleh UT adalah prinsip-prinsip: 1) Didasarkan pada strategi (strategically based), 2) Obsesi terhadap kualitas, 3) Komitmen jangka panjang, 4) Kerja kelompok, 5) Perbaikan sistem secara terus menerus, 6) Kebebasan melalui kontrol, 7) Kesatuan tujuan, dan 8) Pelibatan dan pemberian wewenang kepada karyawan. Capaian ini tidak terlepas dari dukungan, konsistensi dan komitmen pimpinan, serta penerapan sistem manajemen mutu berstandar ISO 9001:2008. Sementara itu, prinsip TQM yang belum dapat diadopsi dengan baik adalah prinsip-prinsip: 1) Berfokus kepada pelanggan
187 Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
188
(internal dan eksternal), 2) Pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah, dan 3) Pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam proses adopsi prinsip-prinsip manajemen kualitas terpadu pada organisasi pendidikan tinggi jarak jauh seperti Universitas Terbuka, strategi sosialisasi dan internalisasi yang rasional, sistematis, terstruktur dan terus menerus memiliki posisi penting untuk mendapatkan basil
ka
yang maksimal. Strategi sosialisasi dan internalisasi prinsip-prinsip Manajemen
Te rb u
Kualitas Terpadu (TQM) yang dimaksud adalah: 1) Rasional: setiap dimensi dan prinsip TQM yang diadopsi perlu dijelaskan kepada seluruh staf UT secara rinci, bagaimana cara mencapainya dan apa dampaknya bagi kinerja organisasi; 2)
s
Sistematis dan terstruktur: proses sosialisasi dan internalisasinya direncanakan
ta
dengan baik dan diintegrasikan dalam sistem pengembangan SDM UT, seperti
rs i
melalui program orientasi kerja dan on-the job training; 3) Dilakukan secara terus
ni ve
menerus: internalisasi prinsip-prinsip TQM dan budaya kualitas dibangun secara kontinyu dan berkesinambungan, seperti melalui rapat tinjauan manajemen,
U
monitoring dan evaluasi setiap kegiatan pada semua tingkatan organisasi UT.
5.2. Saran 5.2.1. Saran Teoritis Adopsi manajemen kualitas terpadu memunculkan beragam tantangan kritis, baik dari lingkungan internal maupun eksternal, seperti internalisasi prinsipprinsip TQM di semua lapisan organisasi dan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dikarenakan sulitnya proses adopsi dan internalisasi prinsipprinsip manajemen kualitas terpadu di lingkungan lembaga perguruan tinggi,
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
189
maka hal-hal yang perlu dilakukan secara akademis untuk keberhasilan adopsi manajemen kualitas terpadu (TQM) adalah: membangun, mengembangkan, menyosialisasikan, meningkatkan pemahaman dan mengintemalisasikan nilainilai dan prinsip-prinsip manajemen kualitas terpadu untuk mewujudkan integrasi dan sinergi antar unit organisasi. Tidak kalah pentingnya adalah membangun budaya kualitas di lingkungan organisasi perguruan tinggi, agar jarak antara
ka
kemampuan untuk memenuhi standar sistem manajemen mutu perguruan tinggi
Te rb u
dengan kemampuan mengadopsi prinsip-prinsip TQM dapat dihilangkan. Dalam sistem pembelajaran perguruan tinggi jarak jauh (PTJJ) peran pengembangan inovasi, teknologi komunikasi dan informasi memegang posisi
s
kunci, dan hal ini terkait dengan karakteristik sumber daya manusia yang terlibat
ta
dalam sistem pembelajaran jarak jauh. Oleh karena itu, perlu dicari strategi
rs i
pembelajaran dan pengelolaan organisasi yang tepat agar seluruh pemangku
ni ve
kepentingan dapat mengakses dengan mudah sistem pembelajaran seperti ini.
5.2.2. Saran Praktis
U
Pada simpulan penelitian dikemukakan bahwa dalam proses mengadopsi
prinsip-prinsip manajemen kualitas terpadu di Universitas Terbuka - Indonesia dari perspektif sistem manajemen mutu, nampaknya terdapat beberapa prinsip yang sudah dapat diimplementasikan dengan baik, dan ada beberapa prinsip yang belum dapat diadopsi dengan baik. Diantara sebelas prinsip TQM yang sudah dapat diadopsi dengan baik oleh UT adalah prinsip-prinsip: 1) Didasarkan pada strategi, 2) Obsesi terhadap kualitas, 3) Komitmen jangka panjang, 4) Kerja kelompok, 5) Perbaikan sistem secara terns menerus, 6) Kebebasan melalui
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
190
kontrol, 7) Kesatuan tujuan, dan 8) Pelibatan dan pemberian wewenang kepada karyawan. Hal ini tidak terlepas dari dukungan, konsistensi dan komitrnen pimpinan serta penerapan sistem manajemen mutu berstandar ISO 9001 :2008. Karena itu, dukungan dan komitmen pimpinan untuk melakukan upaya perbaikan secara terus menerus per1u dijaga dan ditingkatkan. Sementara itu, prinsip manajemen kualitas terpadu yang belum dapat diadopsi
ka
dengan baik o1eh UT adalah prinsip-prinsip: 1) Berfokus kepada pelanggan
Te rb u
(internal dan eksternal), 2) Pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah, dan 3) Pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia. Hal ini perlu ditindaklanjuti dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:
s
1) Menyempurnakan kebijakan kualitas yang terkait dengan Manajemen
ta
Pembelajaran Jarak Jauh (MPJJ) dan Manajemen Akademik (MA).
rs i
Manajemen Pembelajaran Jarak Jauh terkait dengan layanan pembelajaran
ni ve
yang meliputi berbagai jenis dukungan akademik dan non-akademik mulai dari registrasi sampai dengan kelulusan mahasiswa. Terkait dengan Kualitas
Akademik,
pedoman
dan
prosedurnya
perlu
U
Manajemen
disempurnakan untuk dapat diterapkan mulai tahun 2015; Manajemen kualitas
Akademik
terkait
dengan
perancangan
dan
penyusunan
kurikulum,
pengembangan program studi, metode pembelajaran jarak jauh yang efektif, produk dan layanan akademik (seperti: Buku Materi Pokok/BMP, Evaluasi Hasil Belajar, Alih Kredit dan Yudisium/Kelulusan). Prosedur kerja baru ini diharapkan berisi langkah-langkah kerja secara teknis operasiona1 yang dituangkan dalam Keputusan Rektor berupa panduan-panduan kerja untuk
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
191
setiap aktivitas di unit-unit organisasi perguruan tinggi dengan sistem pembelajaran jarak jauh. 2) Survey kepuasan pelanggan (internal dan eksternal) perlu terus dikembangkan strategi yang lebih tepat untuk memperoleh umpan batik terkait tingkat kepuasan pelanggan internal dan eksternal. Survey perlu dilaksanakan secara rutin dan hasilnya ditindaklanjuti.
ka
3) Penerapan kebijakan kualitas perlu didukung dengan sumber daya (manusia,
Te rb u
finansial, sarana-prasarana, infrastruktur, teknologi komunikasi dan informasi) yang memadai, juga pelatihan-pelatihan yang terkait peningkatan mutu secara ··berkelanjutan, agar internalisasi prinsip-prinsip manajemen kualitas terpadu di
s
perguruan tinggi dan tujuan diterapkannya nilai-nilai TQM tersebut dapat
ta
tercapai.
rs i
4) Mengintegrasikan seluruh kegiatan peningkatan kualitas dalam sistem proses.
ni ve
Adopsi prinsip-prinsip TQM perlu diintegrasikan dengan sistem penilaian akreditasi BAN-PT, ICDE dan standar SMM ISO 9001:2008. Seluruh staf
U
yang bekerja dalam teamwork difasilitasi untuk mencapai prestasi dan kualitas yang terbaik secara terus menerus.
5) Menanamkan keyakinan di kalangan staf bahwa organisasi yang ingin terus rneningkatkan kualitas rnanajemennya dapat menghasilkan produk dan layanan berkualitas tinggi. Mengadopsi prinsip-prinsip TQM membantu lembaga-lembaga pendidikan tinggi untuk dapat bersaing dengan perguruan tinggi lainnya secara lebih efektif.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
192
6) Sistem manajemen yang efektif dapat membantu meningkatkan kualitas
produk dan/atau jasa secara terus menerus. Pasar yang kompetitif membutuhkan orang-orang di semua tingkatan dalam organisasi untuk memikirkan cara-cara untuk terus meningkatkan kualitas produk dan jasa organisasi yang diberikan kepada pelanggan. Tim-tim kerja kecil dan tim kualitas di Universitas Terbuka dapat digunakan untuk berlatih menerapkan
Te rb u
perbaikan secara terus menerus.
ka
prinsip-prinsip TQM dan sistem manajemen mutu guna menghasilkan
7) Implementasi standar ISO 9001 :2008 dalam organisasi bertujuan untuk
mencapai kualitas manajemen yang tinggi. Organisasi dapat disertifikasi atau
s
mempertahankan sertifikasinya jika memenuhi standar ISO 9001 :2008
ta
dengan melalui proses evaluasi. Mempertahankan penerapan standar ISO
rs i
9001 :2008 dapat memfasilitasi semua kegiatan dalam organisasi yang sesuai
ni ve
dengan tujuan yang telah ditetapkan organisasi dan dilaksanakan pada waktu dan tempat yang tepat. Terdapat keterkaitan antara TQM dengan sistem
U
manajemen mutu ISO 9001:2008. Keduanya menekankan perbaikan proses yang berkesinambungan dan pencapaian kualitas. Dengan penerapan ISO 9001:2008, universitas diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem, dan pada saat yang sama mendapatkan pengakuan nasional dan intemasional dalam proses pembelajaran, penelitian dan inovasi, serta kegiatan sosiallainnya. Oleh karena itu, stafuniversitas harus berupaya lebih kuat mencari cara berpartisipasi dalam kegiatan universitas dan bertanggung jawab atas partisipasinya dalam proses penerapan standar ISO 9001 :2008.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
DAFfAR PUSTAKA
1. Buku Akdon. 2009. Strategic Management for Educational Management. Bandung: Penerbit Alfabeta. Antony, J. & Preece, D. 2002. Understanding, Managing, and Implementing Quality: Frameworks, Techniques and Cases. New York: Routledge. Ariani, Dorothea Wahyu. 2002. Manajemen Kualitas: Pendekatan Sisi Kualitatif. Yogyakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.
ka
Asandhimitra, dkk. (Editor). 2004. Pendidikan Tinggi Jarak Jauh. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Te rb u
Ashcroft, Kate. 2005. The Lecturer's Guide to Quality"· and Standards in Colleges and Universities. London, UK: The Falmer Press, the Taylor Francis Group. Avery, Christine & Zabel, Diane. 2003. The Quality Management Sourcebook: An International Guide to Materials and Resources. London & New York: Routledge.
ta
s
Besterfield, Dale H. (et al.). 1999. Total Quality Management. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall International Inc.
ni ve
rs i
Bogue, Ernest Grady & Hall, Kimberly Bingham. 2003. Quality and Accountability in Higher Education: Improving Policy, Enhancing Performance. Westport, CT: Praeger Publishers. Bradley, L. H. 1993. Total quality management for schools. Lancaster, PA: Technomic.
U
Capezio, P. & Morehouse, D. 1995. Taking the mystery out of total quality management: A practical guide to TQM (2e). Franklin Lakes, NJ: Career Press. Cohen, Louis & Manion, Lawrence & Morrison, Keith. 2007. Research Methods in Education (Sixth edition). Milton Park, Abingdon, Oxon OX14 4RN; New York, NY 10016: Routledge. Creech, Bill. 1996. The five pillars of TQM· How to make Total Quality Management Workfor You. New York: Truman Talley Books/Plume. Creswell, John W. 2007. Qualitative Inquiry & Research Design: Choosing Among Five Approaches (2e). London, UK: Sage Publications. Creswell, John W. 2012. Educational research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research (2e). Upper Saddle River, NJ: Pearson Education. 193 Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
194
Creswell, John W. 2013. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed (Edisi Ketiga). Terjemahan: Achmad Fawaid. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar. Dahlgaard, Jens J. & Kristensen, Kai & Kanji, Gopal K. 2007. Fundamentals of Total Quality Management: Process analysis and improvement. London & New York: Taylor & Francis. Dale, Barrie G. (Editor). 2003. Managing Quality. Malden, MA, USA: Blackwell Publishing Ltd. 97-110. Denzin, Norman K. & Lincoln, Yvonna S. 2008. Collecting and Interpreting Qualitative Materials. Los Angeles, USA: Sage Publications.
ka
Evans, James R. & Dean Jr., James W. 2003. Total Quality: Management, Organization and Strategy (3e). Mason, Ohio: South-Western Thomson.
Te rb u
Foster Jr., S. Thomas. 2001. Managing Quality: An Integrative Approach. Upper Saddle· River, New Jersey, USA: Prentice Hall. Freed, J. E. & Klugman, M. R. & Fife, J. D. 1997. A Culture of Academic Excellence: Implementing the Quality Principles in Higher Education. Washington, DC: George Washington University Press.
ta
s
Gardner, J. W. 1990. On leadership. New York: Free Press.
rs i
Gaspersz, Vincent. 2009. Total Quality Management (TQM) : Untuk Praktisi Bisnis dan Industri. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
ni ve
Gaspersz, Vincent & Fontana, Avanti. 2011. Malcolm Baldrige Criteria/or Performance Excellence. Baranangsiang Indah, Bogor 16710: Penerbit Vinchristo Publication.
U
Geoffrey D. Doherty (ed.). 2005 . Developing Quality Systems in Education. London & New York: Routledge. Goetsch, David L. & Davis, Stanley B. 2000. Quality Management: Introduction to Total Quality Management for Production, Processing, and Services (3e). Upper Saddle River, New Jersey, USA: Prentice Hall. Goetsch, David L. & Davis, Stanley B. 2002. Manajemen Mutu Total: Manajemen Mutu untuk Produksi, Pengolahan dan Pelayanan. Jakarta: PT. Prenhallindo Jakarta. Gunther, J. & Hawkins, F. 1999. Making TQMworkfor human service organizations. New York: Springer. Hardjosoedarmo, Soewarso. 2004. Total Quality Management. Jogyakarta: Penerbit Andi. Head, C. W. 1997. Beyond corporate transformation: A whole systems approach to creating and sustaining high performance. Portland, OR: Productivity Press.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
195
Hoyle, David. 2009. ISO 9000 Quality Systems Handbook (Sixth Edition). Burlington, MA 01803, USA: Butterworth-Heinemann, Elsevier Limited. Hubbard, D. L. 1993. Continuous Quality Improvement: Making the transition to education. Maryville, MO: Prescott. ISO. 2008. Quality Management Systems--Requirements: International ISO Standard 9001:2008 (E). Switzerland: Web www.iso.org Jones, Susan R. 2006. Negotiating the Complexities of Qualitative Research in Higher Education: Fundamental Elements and Issues. New York, NY 10016: Routledge Taylor & Francis Group.
ka
Keegan, D. 1986. The Foundation ofDistance Education. London: Croom Helm.
Te rb u
Keegan, Desmond (Editor). 1993. Theoretical principles of distance education. New York: Routledge. Lieberman, Myron & Haar, Charlene K. 2003. Public Education as a Business: Real Costs and Accountability. Maryland, USA: The Scarecrow Press, Inc.
s
Lim, T.E. & Niew, B.C. 1995. Quality Management Systems: Assessment to ISO 9000:1994 Series. Singapore: Prentice Hall, Simon & Schuster (Asia) Pte Ltd.
rs i
ta
Lodico, Marguerite G. & Spaulding, Dean T. & Voegtle, Katherine H. 2006. Methods in Educational Research: From Theory to Practice. San Francisco, CA: Jossey-Bass A Wiley Imprint.
ni ve
Lumby, Jacky. 2001. Managing Further Education: Learning Enterprise. London, UK: Paul Chapman Publishing, A SAGE Publications Company.
U
Marash, S. A. 2004. Fusion management: Harnessing the power of Six Sigma, Lean, !so 9001:2000, Malcolm Baldrige, TQM and other quality breakthroughs of the past century. Fairfax, VA: QSU. Mauch, Peter D. 2010. Quality Management: Theory and Application. London: CRC Press-Taylor & Francis Group. Moore, Michael G. & Kearsley, Greg. 2012. Distance Education: A Systems View of Online Learning (Third edition). Belmont, Canada: Wadsworth-Cengage Learning. Neuman, W. Lawrence. 2007. Basics of Sosial Research: Qualitative and Quantitative Approaches. Boston, USA: Pearson Education, Inc. Oakland, J. S. 2000. Total quality management: Text with cases (2e). Woburn, MA: Butterworth - Heinemann. Oakland, John S. 2004. Oakland on Quality Management. Jordan Hill, Oxford OX2 8DP; Burlington, MA 01803: Elsevier Butterworth- Heinemann.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
196
Patton, Michael Quinn. 1990. Qualitative Evaluation and Research Methods (2e). Newbury Park, CA: Sage. Patton, Michael Quinn. 2009. Metode Evaluasi Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Pertiwi, P. Rospina, dkk. (red). 2013. 29 Tahun Universitas Terbuka Melayani Bangsa. Tangerang Selatan, Banten- Indonesia: Universitas Terbuka. Politi, J. J. 1995. Applying quality to education. Maryville, MO: Prescott.
ka
Purwanto, Agus Joko. 2013. Pengaruh Sistem Informasi, Struktur Organisasi, Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Budaya Organisasi terhadap Organisasi Be/ajar (learning Organization) Universitas Terbuka Tahun 2013. Disertasi Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta.
Te rb u
Rao, Ashok (et al.). 1996. Total Quality Management: A Cross Functional Perspective. New York: John Wiley & Sons. Ridwan. 2009. Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta.
ta
s
Rondo-Brovetto, Paolo & Saliterer, Iris (Editors). 2011. The University as a Business?. VS Verlag ftir Sozialwissenschaften, Springer Science+Business Media.
ni ve
rs i
Saefullah, A. Djadja. 2010. Pemikiran Kontemporer Administrasi Publik: Perspektif Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Era Desentralisasi. Bandung: Laboratorium Pengkajian Penelitian dan Pengembangan Administrasi Negara (LP3AN) FISIP Universitas Padjadjaran. Sallis, Edward. 2005. Total Quality Management in Education (3e). London, UK: Kogan Page Ltd.
U
Sallis, Edward. 2012. Total Quality Management in Education. Terjemahan: Ahmad Ali Riyadi. Yogyakarta: Penerbit IRCiSo. Santosa, Agus (dkk). 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Mahasiswa UT. Jakarta: Universitas Terbuka. Sigit, Argadatta & Yani, Diarsi E. & Wardiny, Tuty. 2011. Persepsi Civitas Akademika Universitas Terbuka terhadap Perolehan Sertifikat ISO 9001 :2008. Jakarta: Universitas Terbuka. Silverman, David (Editor). 2005. Qualitative Research: Theory, Method and Practice (Second edition). London: Sage Publications. Simonson, Michael et al. 2012. Teaching and Learning at a Distance: Foundations of Distance Education (Fifth Edition). Boston, MA: Pearson Education, Inc.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
197
Standards Australia/Standards New Zealand. 2000. ASINZS ISO 9004:2000 Quality
Management Systems-Guidelines for performance improvements (Originated in Australia as AS 3904-1987/ISO 9004:1987; Originated in New Zealand as NZS 5600.2:1987). Sydney, NSW 2001 & Wellington 6020: Standards Australia International Ltd & Standards New Zealand. Suardi, Rudi. 2001. Sistem Manajemen Mutu ISO 9000:2000: Penerapannya untuk Mencapai TQM Jakarta: Lembaga Manajemen PPM dan Penerbit PPM. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta. Suparman, Atwi & Zuhairi, Aminudin. 2004. Pendidikan Jarak Jauh: Teori dan Praktek. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
ka
Tricker, Ray. 2010. ISO 9001: 2008for Small Businesses (Fourth Edition). Oxford OX2 8DP, UK & Burlington, MA 01803, USA: Butterworth-Heinemann, Elsevier.
Te rb u
Usman, Husaini. 2008. Manajemen: Teori, Praktik dan Riset Pendidikan (Edisi Kedua). Jakarta: PT. Bumi Aksara.
s
Wardini, Amalia K., dkk. (red). 2011. Serving Indonesia: Dedicated People at the Early Stages of Universitas Terbuka. Tangerang Selatan, Banten - Indonesia: Universitas Terbuka.
rs i
ta
Warwick, R. (1995). Beyond piecemeal improvements: How to transform your school using Deming's quality principles. Bloomington, Indiana: National Education Service.
ni ve
Wheel en, Thomas L. & Hunger, J. David. 2006. Concepts in Strategic Management and Business Policy (lOe). Upper Saddle River, New Jersey, USA: Pearson Education, Inc. Widodo, Eko & Sijabat, Rosdiana. 2010. Pengantar Ilmu Administrasi Niaga. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.
U
Wijatno, Serian. 2009. Pengelolaan Perguruan Tinggi secara Efisien, Efektif, dan Ekonomis. Jakarta; Penerbit Salemba Empat. Yamit, Zulian. 2010. Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Yogyakarta: Penerbit Ekonisia, Kampus Fakultas Ekonomi, UII Yogyakarta. Yuri & Nurcahyo, Rahmat. 2013. TQM Manajemen Kualitas Total dalam Perspektif Teknik Industri. Jakarta: PT. Indeks.
2. Jurnal AI Tasheh, Ghnaim Hmoud 2013. Obstacles to the Application of Total Quality Management (TQM) in Higher Education Institutions in the State of Kuwait. European Scientific Journal, February 2013 edition vol.9, No.4, 1-24, ISSN: 1857-7881.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
198
Anyamele, S. C. 2005. Implementing quality management in the university: The role of leadership in Finnish universities. Higher Education in Europe, 30 (3/4), 357-368. Aspinwall, E. A. & Yusof, S. M. 2000. Total quality management implementation frameworks: Comparison and review. Total Quality Management Journal, 11, 281294. Baba, M. & Kamibeppu, T. & Shimada, K. 2001. What universities can learn from corporations about quality control of students: A Proposal from Japanese Perspective. Total Quality Management Journal, 12, 159-166.
ka
Belawati, Tian & Zuhairi, Amin. 2007. The Practice of a Quality Assurance System in Open and Distance Learning: A case study at Universitas Terbuka Indonesia (The Indonesia Open University). International Review of Research in Open and Distance Learning, Volume 8, Number I , March 2007. ISSN: I492-3831 .
Te rb u
Cocheu, T. 1992. Training with quality. Training & Development, 5, 23-32. Corbett, Charles J. (et al.). 2002. Does ISO 9000 certification pay? ISO Management Systems, July-August, 31-40.
s
Dahlgaard, S.M. P. 1999. The evolution patterns of quality management: Some reflections on the quality movement. Total Quality Management Journal, IO, S473-S480.
rs i
ta
Daily, B. F. & Bishop, J. W. 2003. TQM workforce factors and employee involvement: The pivotal role ofteamwork. Journal ofManagerial Issues, I5(4) , 393-412.
ni ve
Daniels, S. E. 2006. A community college's long-term commitment. Quality Progress, 39 (6), 47-54.
U
DeJager, H. J. & Nieuwenhuis, F. J. 2005. Linkages between Total Quality Management and the Outcomes-based Approach in an Education Environment. Journal of Quality in Higher Education, I I, No.3, 251-260. Deng, Wei-jaw & Sung, Ming-lu & Huang, Hsiu-li. 2010. The Influence of Quality Management Culture, Quality Consciousness, and Service Behavior for Operating Efficiency. Chung Hua University, Hsinchu & Yuan Ze University, Chungli, Taiwan, R.O.C. The Business Review, Cambridge, Vol. 15, Num. 2, Summer 2010, 152-157. Elmuti, D. & Kathawala, Y. & Manippallil, M. 1996. Are total quality management programs in higher education worth the effort? International Journal of Quality & Reliability, 13, 29-36. Farmer, E. I. & Paris, H. S. 2000. Opinions of community college deans regarding principles of continuous quality improvement. Community College Journal ofResearch & Practice, 24(5), 399-408. Furst-Bowe, J. & Wentz, M. 2006. Beyond Baldrige. University Business, 9, 45-48.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
199
Gosling, D. & D'Andrea, V. M. 2001. Quality development: A new concept for higher education. Quality in Higher Education, 7, 7-15. Han, S. Bruce & Chen, Shaw K. & Ebrahimpour, Maling. 2007. The Impact of ISO 9000 on TQM and Business Performance. The Journal of Business and Economic Studies; Fall2007; Vol.13, 2, 83-108; ABIIINFORM Global, p.l4-16, 22-23. Hansson, J., & Klefsjo, B. 2003. A core value model for implementing total quality management in small organizations. TQM Magazine, 13, 71-81. Hill, F. M. 1997. En route to TQM: Organizational learning through quality circles. Training for Quality, 5, 84-88.
ka
Mehra, S. & Rhee, M. 2004. Enhancing educational learning through some TQM principles. International Journal of Quality & Reliability Management, 21, 801-812.
Te rb u
Mergen, E. & Grant, D. & Widrick, S. M. 2000. Quality management applied to higher education. Total Quality Management, 11, 345-352. Murgatroyd, S. 1993. Implementing Total Quality Management in the School: Challenges and opportunity. School Organization, 13, 269-281 .
ta
s
Nurcahyo, Rahmat & Sumaedi, Sik. 2011. Studi Penerapan ISO 9001 Pada Layanan Administrasi Di Perguruan Tinggi XYZ. Jumal Standardisasi Vol. 13, No. 3 Tahun 2011 : 155 - 162.
ni ve
rs i
Pakdil, Fatma (Baskent University, Ankara, Turkey). 2010. The Effects of TQM on Corporate Performance. The Business Review, Cambridge, Vol. 15, Num. 1, Summer 2010, 242-248. Parker, M. & Slaughter, J. 1994. Beware! TQM is coming to your campus. Thought & Action: The NEA Higher Education Journal, 10, 5-30.
U
Raelin, J. A. 2003. Should faculty be managed? Academe, 89, 40-45. Scrabec, Q. 2000. A quality education is not customer driven. Journal of Education for Business, 75, 298-302. Seetharaman & Sreenivasan, Jayashree & Boon, Lim Peng. 2006. Critical Success Factors ofTotal Quality Management, Journal of Quality & Quantity (2006) 40:675-695. Shaney, S. & Banwet, D. K. & Karunes, S. 2004. Conceptualizing total quality management in higher education. TQM Magazine, 16, 145-158. Siegel, P. 2000. Using Baldrige to improve education: A rationale based on results. Training & Development, 54, 66-70. Sirvanci, M. B. 2004. TQM implementation: Critical issues for TQM implementation in higher education. Total Quality Management Magazine, 16, 382-386.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
200
Soni, R. G., Chaubey, M.D., & Ryan, J. C. 2000. Implementing TQM in higher education institutions: A strategic management approach. Academy of Educational Leadership Journal, 4, 99-1 07.
3. Rujukan Elektronik Adichandra, Bayu Eka. 2005. Analisa Penerapan ISO 9001:2000 dan ISO 140001:1996 Dalam Pencapaian Manajemen Kua/itas Terpadu. Depok: Program Pascasarjana, Bidang Ilmu Teknik, Fakultas Teknik Sipil Universitas Indonesia. Melalui
[21112/201 0]
Te rb u
ka
AL-Asiri, Mohammad M. 2004. Factors Affecting the Practices of ISO 9001:2000 Quality Management System in Saudi Business Organizations. Dissertation for the degree of Doctor of Philosophy in the Department of Industrial Engineering and Management Systems in the College of Engineering and Computer Science at the University of Central Florida Orlando, Florida. Melalui
(UMI Number: 3163587) [26/04/20 10].
s
Ali, Murad & Shastri, Rajesh Kumar. 2010. Implementation of Total Quality Management in Higher Education. Asian Journal of Business Management 2(1): 9-16, February 10, 2010, ISSN: 2041-8752 © Maxwell Scientific Organization. Melalui [ 15/03/2011].
ni ve
rs i
ta
Aluko, R. F. & Hendrikz, J. & Fraser, W. J. 2011. Transactional distance theory and Total quality management in open and distance learning. Africa Education Review Vol.8 (1) pp. 115 - 132. ISSN 1814-6627 (print) 1753-5921 (online), DOl: 10.1080/ 18146627.2011.586155, University of South Africa Press. Melalui [05/0 112013 ]. Asa, M. Fanshurullah. 2009. Faktor-faktor Kritis dalam Sistem Manajemen Mutu untuk
Meningkatkan Profitabilitas dan Daya Saing Jasa Konstruksi yang Memberikan Nilai Tambah pada Gross Domestic Product Sektor Konstruksi di Indonesia. Disertasi
U
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil Universitas Indonesia. Melalui [ 13/03/20 12]. Baldrige National Quality Program. 2009-2010 Education Criteria for Performance Excellence. Melalui [02/10/2010]. Baldwin, Linda M. 2002. Total Quality Management in Higher Education: The Implications of Internal and External Stakeholder Perceptions. Dissertation for the degree of Doctor of Philosophy in Business Administration at the New Mexico State University, New Mexico, USA. Melalui {AAT 3053637) [04/1 0/201 0]. Barber, Glynis M. 2008. Quality Assurance in the Community College: An Examination of a College Strategic Plan. Dissertation for the Degree of Doctor of Philosophy of
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
201
Capella University, Minneapolis, Minnesota, USA. Melalui (UMI 3316349) [26/04/2010]. Berry, Jennifer A. 2007. Understanding How Organizational Values Play into a Framework of Continues Improvement. Dissertation for the Degree of Doctor of Philosophy in Organization Development of Benedictine University. Melalui [23/06/20 10]. Bhalla, Ms. Rajni. 2012. Study on Indian Higher Education: A TQM Perspective. Journal of Arts, Science & Commerce, Vol.- III, Issue-4(2), October 2012:24-29. Melalui [29/0 1/20 13].
ka
Blokdijk, Gerard.---. ISO 9000 ISO 9001100 Success Secrets: The Missing ISO 9000, ISO 9001, ISO 9000:2000, ISO 9000:2000, Checklist, Certification, Quality, Audit and Training Guide. Melalui [26/04/2010].
Te rb u
Bonstingl, John Jay. 1992. The Quality Revolution in Education. Educational Leadership: Improving School Quality, November 1992, Volume 50, Number 3, 4-9. Melalui [26/04/20 10].
ta
s
Cheng Ling, Tan, et al. 2011. Perception of Concerns about the Quality Management System Implementation on Its Levels of Use. International Journal of Business and Social Science Vol. 2 No. 17; 201-208. Melalui [23/0 112013].
ni ve
rs i
Cleary, Thomas S. 2000. Perceptions of Selected Performance Indicators as Measures of Institutional Quality. A Dissertation of Doctor of Education, University of Sarasota. Melalui [26/04/20 10]. p.135-161 Creative Research Systems. 2006. The Survey System Tutorial. Melalui [26/04/20 10].
U
Darojat, Ojat. 2013. Quality Assurance in Distance Teaching Universities: A Comparative Study in Thailand, Malaysia and Indonesia. Dissertation for the Degree of Doctor of Philosophy in the Curriculum Theory and Implementation Program, Faculty of Education, Simon Fraser University, British Columbia, Canada. Melalui [15 April2014]. Edmond, Michelle Hewitt. 2009. TQM Principles and The Customer's Expectations in The Classroom. A Thesis for the Degree Master of Science In Quality Assurance of the California State University Dominguez Hills. Melalui (UMINumber: 1466453) [26/04/20 10]. Flynn, W. J. 2003. The learning decade : Learning Abstracts, 6, 1-5. Melalui [05/0 1/20 12].
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
202
Gazi, Zebra A. & Silman, Fatos & Birol, Cern. 2008. TQM Implementation in Distance Education Institute: A Case of North Cyprus. Eurasian Journal of Educational Research, 31, 35-54. Melalui <[email protected]> [24/03/2012]. Greetham, Dallas. 2010. Understanding The Differences between ISO 9001-2008 and The FDA Quality System Regulation for Medical Devices: A Guide for Quality Professionals Who Need To Adapt to An FDA Regulated Environment. Dissertation of Quality Assurance of California State University Dominguez Hills. Melalui [1110112010].
ka
Guion, Christy L. 2010. The Impact of TQM and Six Sigma Improvement Methodologies on Organizational Performance. A Dissertation for the Degree Doctor of Philosophy of Capella University. Melalui (UMI Number: 3398717) [23/06/20 10].
Te rb u
Hadley, Mari D. 2011. Community College Personnel's Perception of Default Prevention and Management Strategies. Dissertation for the Degree of Doctor of Philosophy in Education, Walden University. Melalui (UMI Number: 3450799) [14/07/2011].
ta
s
Han, S. Bruce. 2000. The Effects of ISO 9000 Registration Efforts on . Total Quality Management Practices and Business Performance. A Dissertation for the Degree Doctor ofPhilosophy in Business Administration, University of Rhode Island. Melalui (UMI Number: 9988221) [26/04/20 10].
ni ve
rs i
Han, S. Bruce & Chen, Shaw K. & Ebrahimpour, Malin g. 2007. The Impact of ISO 9000 on TQM and Business Performance. The Journal of Business and Economic Studies; Fall2007; 13, 2. Melalui [14/07/2011].
U
Hansman, Erin M. 2007. Multifactor Leadership Questionnaire (MLQ) as Leadership Assessment Tool in Colleges and Universities: An Exploratory Study On Potential Interest in Higher Education. A Dissertation for the Degree Doctor of Philosophy of School of Business and Technology, Capella University. Melalui (UMI Number: 3278094) [26/04/2010]. Harvey, Lee & Williams, James. 2010. Fifteen Years of Quality in Higher Education. Quality in Higher Education, Vol. 16, No. 1, April2010; ISSN 1353-8322 print; 14701081 online/10/010003-34 DOl: 10.1080/13538321003679457. Melalui [24/03/2012]. lrwansyah, Mohammad. 2007. Evaluasi Pelaksanaan Manajemen Kualitas Pendidikan Tinggi dengan menggunakan Pendekatan Total Quality Management (Studi di Institut Teknologi Padang}. Program Pascasarjana Universitas Andalas Padang. Melalui [09/0 1120 14]. Lee, Peter K.C. & Yu, Billy T.W. & To, W.M. 2009. The implementation and performance outcomes of ISO 9000 in service organizations An empirical taxonomy. International Journal of Quality & Reliability Management, Vol. 26 No. 7, 2009, pp. 646-662.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
203
Emerald Group Publishing Limited, 0265-671X, DOl 10.1108/ 02656710910975732. Melalui <www.emeraldinsight.com/reprints> [11105/20 I 0]. Madjid, Abdul. 2012. Budaya Kompetitifpada Perguruan Tinggi Swasta (Studi Multisitus pada Universitas Anak Bangsa di Kota Suralaya, Kabupaten Jenggala, dan Kabupaten Girilaya). Disertasi Program Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Malang. Melalui [07/11120 13].
ka
Marouni, Herzl. 2010. Analysis of Perceived Value of International Organization for Standardization 10006 Standard and Total Quality Management on Project Success. Dissertation for the Degree of Doctor of Philosophy at Applied Management and Decision Sciences of Walden University. Melalui (UMI Number: 3397895) [06110/2010].
Te rb u
McLean, Andrew R. 2006. The Effect of the ISO 9001-2000 Certification on the Quality . Management Systems of the Supplier to an Original Equipment Manufacturer. 'Dissertation for the Degree of Doctor in Leadership for the Advancement of Learning and Service, Cardinal Stritch University. Melalui [13/0112011].
rs i
ta
s
Miller, Craig Patrick. 2007. Employee Perceptions of Quality System Improvements Using ISO 9001:2000 Within a Multiple Facility Service Organization. Dissertation for the Degree of Doctor of Philosophy in Applied Management and Decision Science, Walden University. Melalui [13/0112011].
ni ve
Misiunas, Mindaugas. 2007. Internal Quality Assurance System and Its Implementation in Kaunas College. The Quality of Higher Education Journal, 2007 Volume 4. Melalui [29/0 1120 13].
U
Mujianto, Henry. 2010. Peningkatan Kinelja Pelayanan Publik pada Balai Latihan Kelja dengan Metode TQM (Total Quality Management) Melalui ISO 9001:2008. Program Pascasarjana Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Melalui [28/1 0/20 13]. Nirmalawati. 2009. Hubungan antara Kapabilitas Kepemimpinan, Kompetensi Dosen, Komitmen Dosen, dan Akuntabilitas Lembaga dengan Kinelja Lembaga dalam Pelaksanaan Penjaminan Mutu pada Universitas Negeri di Jawa Timur. Disertasi Program Studi Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Malang. Melalui [2011112013]. Nugroho, Isnomo Adi. 2004. Usulan Implementasi Total Quality Management untuk Pencapaian ISO 9001:2000 (Studi Kasus: PT Krakatau Steel). Depok: Program Pascasarjana Bidang Ilmu Teknik, Universitas Indonesia. Melalui [04/0 1/20 12]. Olson, Lela Marie. 2009. An Examination of Quality Management in Support Functions of Elementary and Secondary Education Using the Malcolm Baldrige National Quality
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
204
Award's Criteria for Performance Excellence. Dissertation for the Degree of Doctor of Philosophy at the Faculty of the Graduate School of the University of Minnesota. Melalui (UMI Number: 3371887) [13/01/2011]. Ott, Marc-Frederic. 2006. A comparative study of schooling processes and student outcomes between ISO 9001:2000 certified and non-certified vocational commercial colleges of upper secondary education in Switzerland. Dissertation for the Degree of Doctor of Education at Teachers College, Columbia University. Melalui (AAT 3225184) [13/0112011]. Pakdil, Fatma. 2010. The Effects of TQM on Corporate Performance. The Business Review, Cambridge, Vol. 15, Num. 1, Sumer, 2010, 242-248. Melalui [23/06/20 10].
Te rb u
ka
Pal, Kaushika & Dhodiya, Jayesh M. 2011. Total Quality Management in Education with Information Technology. International Journal of Educational Administration, Volume 3, Number 1, pp. 9-18, © Research India Publications. Melalui [05/0 f/20 13].
s
Panggabean, Lenny. 2007. Pengaruh Implementasi Good Governance dan Penerapan ISO Terhadap Mutu dan Kinerja Program Studi Akuntansi Institut Bisnis dan Informatika (IBII). Jakarta: Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Melalui [21/01/2013].
rs i
ta
Psychogios, Alexandros G. 2007. Understanding Total Quality Management in Context: Qualitative Research on Managers' Awareness of TQM Aspects in the Greek Service Industry. The Qualitative Report, Volume 12 Number 1 March 2007, 40-66. Melalui [05/0 1120 12].
U
ni ve
Rana, Saba. 2009. Quality Management in Higher Education- A Perspective. Proceedings 2nd CBRC, Lahore, Pakistan, November 14, 2009. Melalui [26/04/20 10]. Riccardi, Mark T. 2009. Perceptions of Community College Presidents: Total Quality Management Performance Measures at Their Colleges. Dissertation for the Degree of Doctor ofPhilosophy of Colorado State University, Fort Collins, Colorado, CO 80523. Melalui (UMI 3401008) [26/04/2010]. Ridlwan, M. 2009. Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Layanan Akademik di Perguruan Tinggi Muhammadiyah Jawa Timur (Studi Multisitus di Universitas Metropolis, Universitas Beachapolis, Universitas Agropolis). Disertasi, Program Studi Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Malang. Melalui [20/1112013]. Sabihaini & Liestyana, Yuli & Astuti, Widhy T. 2010. An Experimental Study of Total Quality Management Application in Learning Activity: Indonesia's Case Study. Pakistan Journal of Commerce & Social Sciences; 2010 Vol 4(1), 01-21. Melalui [23/0 1120 13].
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
205
Sabry, Manar A. 2010. Foreign Language Instructed Programs in Public Universities: Implications for Resource Diversification, Quality and Equity in Higher Education. Dissertation submitted for the degree of Doctor of Philosophy at The Faculty of the Graduate School of the University of Buffalo, State University of New York. Melalui (UMl Number: 3407942) [14/07/2011]. Simmons, Kathleen 0. 2007. Distance Learner Expectations for Quality, TechnologyEnabled, Support Services. Dissertation for the Degree of Doctor of Philosophy Applied Management and Decision Sciences, Walden University. Melalui (UMI Number: 3348994) [26/04/2010].
ka
Sirvanci, Mete. B. 2004. Critical Issues for TQM Implementation in Higher Education. The TQM Magazine Volume 16, Number 6, 2004, pp. 382-386q Emerald Group Publishing Limited, ISSN 0954-478X DOl 10.1108/ 09544780410563293. Melalui [ 15/03/2011].
Te rb u
Srikanthan, Gitachari & Dalrymple, John F. 2002. Developing Alternative Perspectives for Quality in Higher Education. Melalui [15/01/2012].
s
Srikanthan, Gitachari & Dalrymple, John F. 2002. Developing a holistic model for quality in higher education. Quality in Higher Education, 8, 215-224. Melalui [27/04/201 0].
rs i
ta
Sugiyarmasto. 2006. Ana/isis Persepsi Pengelola Akademik Ditinjau dari Faktor-Faktor Kritis Total Quality Management dan Integrasinya ke dalam Kurikulum Pendidikan Tinggi Swasta Di Surakarta. Program Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Melalui [20/05/2011].
ni ve
Sukmono, Tedjo. 2006. Pengukuran Kinerja Kualitas dalam Implementasi TQM Berbasis ISO 9000:2000 di SBU Merpati Maintenance Facility. Surabaya: Fakultas Teknik, Institut Teknologi Surabaya. Melalui [04/0112012].
U
Sukrisno, Heni. 2009. Hubungan Antara Responsibilitas Manajemen, Akuntabilitas Mutu Pelayanan, Budaya Mutu, Pembelajaran Organisasi, Kinerja Tim Dengan Keefektifan Sistem Penjaminan Mutu Pada Universitas Swasta di Surabaya. Disertasi pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Melalui [2011112013]. Supriyadi. 2013. Orientasi Stakeholders Dan Orientasi Entrepreneurial Sebagai Anteseden Adopsi Teknologi Informasi & Komunikasi Dan Implementasi Total Quality Management Serta Dampaknya Terhadap Corporate Sustainability (Penelitian Pada Perusahaan Daerah Air Minum Di Jawa Barat). Disertasi Program Studi Doktor Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Bandung, Indonesia. Melalui [20/11 /20 13]. Supriyanto, Eko. 2008. Model Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Disertasi Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang. Melalui [9/0 112014].
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
206
Thalner, Deborah M. 2005. The Practice of Continuous Improvement in Higher Education. Western Michigan University, USA. Melalui (AAT 3177396) [27/04/201 0]. Tyl, Tomasz. 2010. Problems of Selected Polish Organizations in Implementation of the Quality Management System ISO 9001:2000. California State University Dominguez Hills. Melalui [ 11/01/201 0]. Uchtiawati, Sri. 2010. Penjaminan Mutu Pendidikan pada Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Jawa Timur (studi multisitus pada Universitas Sukiyanto, Universitas Suherman, dan Universitas Madjedi). Disertasi, Program Studi Manajemen Pendidikan, Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Malang. Melalui [20/11/2013].
Te rb u
ka
Wu, S. H. 2004. Improvement of school performance: Implementing Total quality management and learning organization in selected technological universities, technological colleges, and colleges for professional training in Taiwan. Melalui {AAT3254424) [27/04/201 0]. Zairi, M. & Youssef, M. 1995. Benchmarking critical factors for TQM part I: Theory and foundations. Benchmarking for Quality Management & Technology, 2, 5-15. Melalui [27/04/201 0].
ta
s
4. Dokumen
rs i
Belawati, Tian. 2013. Laporan Kerja Tahunan Rektor Universitas Terbuka 2013. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. .
ni ve
Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 115/KMK.06/2001 tentang Tata Cara Penggunaan Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Perguruan Tinggi Negeri. Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 2001 tentang Komite Akreditasi Nasional.
U
Keputusan Presiden Nom or 79 Tahun 2001 tentang Komite Standar Nasional Untuk Satuan Ukuran. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 268/KMK.05/2011 tentang Penetapan Universitas Terbuka pada Kementerian Pendidikan Nasional sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Kementerian Pendidikan Nasional. 2010. Panduan Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT). Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 44/PMK.05/2009 tentang Rencana Bisnis dan Anggaran serta Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
207
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 53 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimum bagi Perguruan Tinggi Negeri yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 33 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengangkatan Dewan Pengawas pada Perguruan Tinggi Negeri di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah RI Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
Te rb u
ka
Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. . Suparman, Atwi. 2009. Memorandum Akhir Masa Jabatan Rektor Universitas Terbuka 2005-2009. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
ta
s
Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
rs i
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi. Agustus 2012.
ni ve
Universitas Padjadjaran. 2012. Panduan Penyusunan dan Penulisan Tesis dan Disertasi, Penulisan Artikel Ilmiah, dan Penyusunan Dalil Program Pascasarjana Universits Padjadjaran Tahun Akademik 2012/2013. Bandung: Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran, Kementerian Pendidikan Nasional.
U
Universitas Terbuka. 2010. Rencana Strategis Universitas Terbuka 2010-2021. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. Universitas Terbuka. 2014. Rencana Operasional Universitas Terbuka 2014-2017. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
5. Surat Kabar Kompas. 2010. Baru 78 Perguruan Tinggi Lolos: Jangan abaikan Akreditasi. 23 Oktober 2010:12. Kompas. 2010. Akreditasi Dikeluhkan: Kelambanan Akreditasi Rugikan Mahasiswa dan Perguruan Tinggi. 26 Oktober 2010:12.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
208
Kompas. 2010. Akreditasi Perlu Perbaikan: Lambannya Akreditasi Perguruan Tinggi Rugikan Masyarakat. 27 Oktober 2010:12. Kompas. 2010. Akreditasi Harus Selesai Tahun 2012: 8000 Program Studi Belum Diakreditasi. 28 Oktober 2010:12. Kompas. 2010. BAN Perguruan Tinggi Tidak Berdaya. 2 November 2010:12. Kompas. 2012. 6000 Program Studi di Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta Tak Terakreditasi. 19 Mei 2012:12. Kompas. 2012. 958 Program Studi Pendidikan Tinggi Kesehatan Tak Terakreditasi. 9 November 2012:12.
ka
Kompas. 2013 . 2400 Program Studi Belum Terakreditasi. 21 Maret 2013:12.
U
ni ve
rs i
ta
s
Te rb u
Kompas. 2013. Akreditasi Prodi dan Perguruan Tinggi (PT) Masih Terkendala. 25 Oktober 2013:12.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
209
Lampiran 1 Ijin Penelitian dari Universitas Padjadjaran
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG LEMBAR PERSETUJUAN PERBAIKAN (REVISI) SEMINAR USULAN PENELITIAN PROGRAM DOKTOR (S3)
Ar;
J'ufiqll::l
fjo/3(){)f!j00J6 2>-'P J4nttu fprm, nrs~IQ M(lf}irvs fnu) t!Jl"5:f>t~ _
ka
: : : : : :
•
Te rb u
NAMA MAHASISWA NOMOR POKOK MAHASISWA TANGGAL SEMINAR PROGRAM STUDI KONSENTRAST JUDUL USULAN PENELITIAN
~r/n.L
_
f1 (f("l;l]f?f1})en tct¥Jitkt s 7€-rp:z 9-ct _fr.t itq ?Jnwef"':'? ft:r.S.' /€ I..64.Cf Jn~,Jrf7'cr JqJ1 fe~rei:.fi{ r?jdcm Hrr~JeflllPn Hqtq .
s
TELAH DIREVISI, DISETUJUJ OLEH TfM PEMBAHAS/PENELAAH DAN TIM PROMOTOR, SELANJUTNY A D!PERKENANKAN UNTUK t\ b,ANJUTKAN KE LAPANGAN .
NAMA PEMBAHAS
4-. J)qyf. !fJ· #'nq
Htrtt!Jfl':r
TA
r-t..f.
J
1
1.
/
11..~
,._ &-ttyttwro , .tf.lf~
U
3.
~{j
rs i
2.
.tr-..LH-- #- /5tldmql/
ni ve
l.
ta
NO.
3 ... ....... .
...t ../ ~2 - <2t:P/'/ Bandung, ........ ........................................................ .. Mengetahui/Mer~~ _ _
~r/_x~
_
fr{·ffff.l/- .f!jttfljt S'qefo/f4A,fl714-.;"fJJ-1>. Kctua Tim Promotor
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
210
KEMENTERIAN PENDIDIKA:N DAN KEBUDAYAAN UNlVERSfTAS PADJADJARAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM PASCASARJANA ~ f'ilMI:u 11M !otbl cl:m llmu.Mik Uar.·milu l't4ii!P
,
1 AJ)ril2014
Nomar · 0383/UN6.Gl.2.7/ PN/2014 Larnpiran Perlhal : Permohonan ljin pe1le1l~~o/wawancara a.n. An Juliana I NPM. 170130090036
ka
Vth. Rektor Universitas Terbuka di
Te rb u
remp-al
Sehvbungan dengan proses penvli an Oisettasl bagl mahasiswa Program Doktor {S·3) pada Pmgram PaSC3Xlf]an;~ Fakultas llmu Sosial dan llmu Polltik Uolvcmltas Padjadjaran Program Studl llmu Admlnlstrasi Konsentra$1 Admlnlstrasl Bisnls atas nama, : Ari Juliana
NPM
:170130090036
ta
s
N<~ma
ni ve
rs i
dengan ini kami sampalkao permohonan dapat kiranya dlberlkan iJin bagl yang bersangkutan 1,1ntult melakukan penelitian di instansi/lembaga yang Bapak/lhu pimpin, et~na memperoleh data dan informasi sebagal bclhan penulisan Disertasi dengan judu1:
MANAJEMEN XUALITAS TER?ADV PADA UNIVERSrTAS T'ERBUKA • lNDONfSIA PAltl P£RS:PEKT1f SISTeM MANAJEMEN MUTU
U
Atas perhatla!l dan kerja. sama yang baik, kaml ucapkan tertma ka$fh.
rs, H. audiman RU$U; M.S. 509 198603 1 006
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
211
Lampiran 2 Ijin Penelitian dari Universitas Terbuka
..... -
-----
~
UHJVERSIT.U T£RDU KA
KEMENTERIA
PENDIDIKA
DAN K£BUDAYAAN
UNIVERSITAS TERB KA Cab~. Pumulung, TAngerang S<>IUtall 15418 ·relepon: 021-7490941 (Hunting) Fnksimi le: 021-7490147 (Bagion Unnam), 021 · 743429U (Sckrelaris Rcktor) L:unan: www.ut.ac.id
Jnlan .abc l't:!ya, J>ondok
0 3 APR l014
Nomor : \0'-tl{S /UN31.21PG.I2014 Lamp. I (Siltu) lembor Hal : Pernaobonnn lzin J>enelitian
Te rb u
Schubunglm dcngiln !lur.at Kctu
ka
Yth. Sd r. Ati Juliana FaltuU:ts llmu So ial clan Hm u •olitik Proeram Pa.casarjnna Universitas Padjudja.ra:n Pro~;~rom
Sh.adi tcrtnnggal I April
2014 N omor:
0383/ UNG .G 1.2. 7/PN/20 H teniil!1g Pennohonan lzin Penelitinn a .n. Ari Julinnn. NPM : J70130090036, Program Pascasnrjana, Universitas Padjndjo~an, pada prinsipnya lmmi tidak berkeberatan. Walaupun dem ikian kami mohon proposal penclitian tennasuk in trumen dikirimkan
ta
s
·epada kami untuk mendapal persctujuan . ' elanjutnyn k:ami mohon untuk mengisi dan menandatangani Surat Pc:rnyatatm tcrlampir di atas meterai Rp. 6.000,·
U
ni ve
rs i
Demikian k::un] sampaikan, ntas perhaliannya diucapkan terima kasih.
Tembmuut Ytb.: 1. 2.
3. Ketua Program Srudi U PAD llliDlW!
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
212
--
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
~
~
UNIVERSITAS TERBUKA
UNIVERSITAS TERBUKA Jalan Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan 15418 Telepon: 021-7490941 (Hunting) Faks.imi1e: 021-7490147 (Bagian Umum), 021-7434290 (Sekretaris Rektor) Laman: www.ut.ac.id
Nomor : rr019 0 /UN31.2/PG/20 14 Lamp. 1 (satu) lembar Hal : Permohonan Izin Penelitian
0 7 APR 2014
ka
Yth. Universitas Terbuka
Te rb u
Sehubungan dengan Permohonan Izin Penelitian a.n. Ari Juliana Dosen FISIP - UT yang berjudul: "Manajemen Kualitas Terpadu pada Universitas Terbuka Indonesia dari PerspektifSistem Manajemen Mutu", kami mohon bantuan Bapak/Ibu agar peneliti dapat melaksanakan wawancara dan mendapatkan data sesuai dengan keperluan penelitian tersebut.
ni ve
rs i
ta
s
Atas perhatian dan kersediaan Bapakllbu, kami sampaikan terima kasih.
U
Tembusan Yth.: Yang bersangkutan
mnsr
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
213
Lampiran 3 Pedoman Wawancara untuk Pembuat Kebijakan Manajemen Kualitas Terpadu Pada Universitas Terbuka (Rektor, Pembantu Rektor, Dekan)
ka
Pengantar Penelitian ini dilakukan di lingkungan Universitas Terbuka, baik di kantor UT Pusat maupun UPBJJ-UT. Mohon Bapak/lbu berkenan memberikan informasi tentang proses adopsi Manajemen Kualitas Terpadu melalui pendekatan Sistem Manajemen Mutu (SMM) di lingkungan Universitas Terbuka. Manajemen Kualitas Terpadu (Total Quality Management!fQM) telah diadopsi di lingkungan UT sejak awal tahun 2000-an disamping konsep Good Corporate Governance dan konsep pengelolaan perguruan tinggi lainnya. Sebagai penjelasan singkat bagi Bapak/lbu, TQM adalah suatu pendekatan untuk menjalankan bisnis atau organisasi yang berusaha untuk memaksimalkan kemampuan bersaing sebuah organisasi melalui perbaikan secara terus-menerus atas mutu produk, jasa, sumber daya manusia (SDM), proses dan lingkungannya. Prinsip-prinsip Manajemen Kualitas Terpadu di perguruan tinggi antara lain sebagai berikut: 1) Didasarkan pada strategi, 2) Berfokus kepada Pelanggan (Internal dan Eksternal), 3) Obsesi terhadap Mutu (standar kualitas), 4) Pendekatan Ilmiah terhadap Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah, 5) Komitmen Jangka Panjang, 6) Kerja Kelompok, 7) Perbaikan Sistem Terus-menerus, 8) Pendidikan dan Pelatihan, 9) Kebebasan melalui Kontrol, I 0) Kesatuan Tujuan, 11) Pelibatan dan Pemberian Wewenang kepada Karyawan.
rs i
ta
s
Didasarkan pad a strategi Berfokus kepada Pelanggan (Internal dan Eksternal) Obsesi terhadap Mutu (standar kualitas) Pendekatan Ilmiah terhadap Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah Kornitmen Jangka Panjang Kerja Kelompok Perbaikan Sistem Terus-menerus Pendidikan dan Pelatihan i<.ebebasan melalui Kontrol Kesatuan Tujuan Pelibatan dan Pemberian Wewenang kepada Karyawan
ni ve
I) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) 11)
Te rb u
PERTANYAAN 1. Apa yang melatarbelakangi UT mengadopsi Manajemen Kualitas Terpadu (TQM) (sebagaimana tercantum dalam Renstra UT) yang dimulai sejak awal tahun 2000 an? 2. Apakah UT masih mengadopsi prinsip-prinsip TQM dalam aktivitas organisasinya saat ini? 3. Strategi apa yang digunakan UT untuk mewujudkan prinsip-prinsip TQM dalam setiap aktivitasnya?
Apa kekuatan dan kelemahan dari prinsip-prinsip TQM yang diterapkan di Universitas Terbuka?
5.
Prinsip-prinsip TQM mana yang sudah dapat diadopsi dengan baik?, Prinsip mana yang belum diadopsi dengan baik? 1) Didasarkan pada strategi 2) Berfokus kepada Pelanggan (Internal dan Eksternal) 3) Obsesi terhadap Mutu (standar kualitas) 4) Pendekatan Ilmiah terhadap Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah 5) Kornitmen Jangka Panjang 6) Kerja Kelompok 7) Perbaikan Sistem Terus-menerus 8) Pendidikan dan Pelatihan 9) Kebebasan melalui Kontrol I 0) Kesatuan Tujuan 11) Pelibatan dan Pemberian Wewenang kepada Karyawan
U
4.
6. 7.
Apa hambatan yang dihadapi dalam mengadopsi prinsip-prinsip TQM? Dalam perjalanannya, UT menerapkan Sistem Manajemen Mutu dengan standar ISO 9001 :2008 dalam membangun budaya kualitas dan dalam mendukung adopsi TQM, bagaimana hasilnya? Apakah SMM ISO dapat mendukung implementasi prinsip-prinsip TQM? 8. Apa hambatan yang dihadapi UT dalam menerapkan SMM berstandar ISO 9001:2008? 9. Strategi apa yang digunakan untuk melakukan evaluasi Kebijakan Mutu UT atau efektivitas pencapaian pendekatan TQM melalui SMM ISO 9001? 10. Jika UT memutuskan tetap menggunakan SMM ISO da1am membangun budaya kualitas, Apa yang mendasari kebijakan untuk terns mempertahankan dan me1anjutkan adopsi pendekatan TQM dan SMM ISO 9001:2008 di UT?
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
214
U
ni ve
rs i
ta
s
Te rb u
ka
II. Bagaimana wujud program Sistem Jaminan Kualitas UT hasil review kebijakan kualitas selama ini, yang kabamya berupa integrasi standar kualitas yang diacu oleh BAN-PT, ICDE dan SMM ISO? 12. Bagaimana posisi UT Pusat dan UPBJJ-UT saat ini dalam adopsi Manajemen Kualitas Terpadu. Mohon memilih salah satu karakteristik (A, B, C, D, atau E). Daftar karakteristik di bawah masing-masing pilihanjawaban (A, B, C, D, dan E) adalah posisi UT Pusat atau UPBJJ-UT secara umum. A. Fokus Jangka Pendek • Pendapatan dan anggaran yang lebih diprioritaskan daripada kualitas. • Tidak ada pemyataan misi tentang kebijakan kualitas/mutu. • Sedikit atau tidak ada data kualitas yang tersedia atau digunakan. • Hanya pelatihan yang berhubungan dengan keterampilan, on-the-job training yang disediakan untuk karyawan. • Kualitas bahan masuk (incoming materials) tidak dikendalikan. • Seringkali terjadi kesalahan dan pengulangan pekerjaan. • Keluhan pelanggan sering diterima. • Kerja sama (Bisnis) dengan institusi lainjarang berulang (diperpanjang). B. Fokus pada Produk • Kualitas dipandang sebagai 'pemenuhan spesiftkasi'. • Analisis statistik san gat jarang a tau tidak pemah digunakan. • Rencana Strategis Kualitas disusun untukjangka pendek (< 2 tahun). • Keterlibatan Karyawan dalam kegiatan kualitas hanya pada hal-hal tertentu (selektit). • Pelatihan hanya terbatas pada keterampilan. • Indikator kualitas untuk produk dapat dilacak/dilihat. • Beberapa keluhan pelanggan masih ada. • Pimpinan (Administrator senior) hanya bertemu dengan pelanggan utama (kunci). C. Fokus pada Produk dan Layanan • Sejumlah analisis statistik dilakukan. • Rencana Keuangan, Produk, dan Kualitas Produk disusun untukjangka panjang. • Pelatihan yang terkait dengan Pekerjaan dan Kualitas tingkat Dasar tersedia untuk semua karyawan. • Terdapat Program Kualiftkasi Pemasok (Supplier) dan Sertiftkasi. • Proses produksi dikendalikan secara statistik. • Survei (kepuasan) pelanggan dilakukan secara periodik dan menentukan sasaran/ target ke depan. • Keluhan pelangganjarang diterima. • Pimpinan (Administrator Senior) bertemu banyak pelanggan, tetapi secara sporadis. D. Fokus pada Proses atau Sistem • Tersedia data Kualitas Internal yang tersebar secara luas dan beberapa data Kualitas Ekstemal. • Rencana Kualitas Jangka Panjang dan Jangka Pendek yang efektif disusun berdasarkan hasil studi banding (benchmarking). • Sejumlah Tim Kualitas Lintas Fungsional berfungsi dengan baik. • Pelatihan terkait Kualitas tersedia secara memadai untuk semua karyawan. • Metode-metode desain analisis digunakan secara konsisten. • Indikator-indikator Kualitas didasarkan pada kebutuhan pelanggan. • Pimpinan (Administrator Senior) mendorong kemitraan dengan pelanggan. • Masukan pelanggan secara langsung (real-time) dicari secara terus-menerus. E. Fokus pada Perbaikan Berkelanjutan • Karyawan benar-benar diberdayakan untuk memenuhi misi kualitas Universitas. • Misi Kualitas Universitas benar-benar disusun berdasarkan pendekatan pelanggan (customer driven). • Terdapat kerja sama yang terus dikembangkan dengan semua pemasok utama (key suppliers). • Terjadi perbaikan secara terus-menerus dan optimalisasi dari semua proses. • Seluruh unit di Universitas merasakan hasil penerapan kualitas terpadu kelas dunia. • Kebutuhan dan layanan pelanggan dapat diantisipasi. • Produk dan layanan yang dihasilkan sudah dibandingkan dengan (benchmarked) pesaing terbaik.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
215
Lampiran 4 Pedoman Wawancara untuk Pimpinan Pusat Jaminan Kualitas terkait Manajemen Kualitas Terpadu pada Universitas Terbuka
ka
Pengantar Penelitian ini dilakukan di lingkungan Universitas Terbuka, baik di kantor UT Pusat maupun UPBJJ-UT. Mohon Bapak/Ibu berkenan memberikan informasi tentang proses adopsi Manajemen Kualitas Terpadu melalui pendekatan Sistem Manajemen Mutu (SMM) di lingkungan Universitas Terbuka. Manajemen Kualitas Terpadu (Total Quality Management!fQM) telah diadopsi di lingkungan UT sejak awal tahun 2000-an disamping konsep Good Corporate Governance dan konsep pengelolaan perguruan tinggi lainnya. Sebagai penjelasan singkat bagi Bapak/Ibu, TQM adalah suatu pendekatan untuk menjalankan bisnis atau organisasi yang berusaha untuk memaksimalkan kemampuan bersaing sebuah organisasi melalui perbaikan secara terus-menerus atas mutu produk,jasa, sumber daya manusia (SDM), proses dan lingkungannya. Prinsip-prinsip Manajemen Kualitas Terpadu di perguruan tinggi antara lain sebagai berikut: 1) Didasarkan pada strategi, 2) Berfokus kepada Pelanggan (Internal dan Eksternal), 3) Obsesi terhadap Mutu (standar kualitas), 4) Pendekatan Ilmiah terhadap Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah, 5) Komitmen Jangka Panjang, 6) Kerja Kelompok, 7) Perbaikan Sistem Terus-menerus, 8) Pendidikan dan Pelatihan, 9) Kebebasan melalui Kontrol, 10) Kesatuan Tujuan, 11) Pelibatan dan Pemberian Wewenang kepada Karyawan.
rs i
ta
s
Didasarkan pada strategi Berfokus kepada Pelanggan (Internal dan Eksternal) Obsesi terhadap Mutu (standar kualitas) Pendekatan Ilmiah terhadap Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah Komitrnen Jangka Panjang Kerja Kelompok Perbaikan Sistem Terus-menerus Pendidikan dan Pelatihan Kebebasan melalui Kontro1 Kesatuan Tujuan Pelibatan dan Pemberian Wewenang kepada Karyawan
ni ve
1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) 11)
Te rb u
PERTANYAAN 1. Apa yang melatarbelakangi UT mengadopsi Manajemen Kualitas Terpadu (TQM) (sebagaimana tercantum dalam Renstra UT) yang dimulai sejak awal tahun 2000 an? 2. Apakah UT masih mengadopsi prinsip-prinsip TQM dalam aktivitas organisasinya saat ini? 3. Strategi apa yang digunakan UT untuk mewujudkan prinsip-prinsip TQM dalam setiap aktivitasnya?
Apa kekuatan dan kelemahan dari prinsip-prinsip TQM yang diterapkan di Universitas Terbuka?
5.
Prinsip-prinsip TQM mana yang sudah dapat diadopsi dengan baik?, Prinsip mana yang belum diadopsi dengan baik? 1) Didasarkan pada strategi 2) Berfokus kepada Pelanggan (Internal dan Ekstemal) 3) Obsesi terhadap Mutu (standar kualitas) 4) Pendekatan Ilmiah terhadap Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah 5) Komitrnen Jangka Panjang 6) Kerja Kelompok 7) Perbaikan Sis tern Terus-menerus 8) Pendidikan dan Pelatihan 9) Kebebasan melalui Kontrol 10) Kesatuan Tujuan 11) Pelibatan dan Pemberian Wewenang kepada Karyawan
U
4.
6. 7.
Apa hambatan yang dihadapi dalam mengadopsi prinsip-prinsip TQM? Dalam perjalanannya, UT menerapkan Sistem Manajemen Mutu dengan standar ISO 9001 :2008 dalam membangun budaya kualitas dan dalam mendukung adopsi TQM, bagaimana hasilnya? Apakah SMM ISO dapat mendukung implementasi prinsip-prinsip TQM? 8. Apa hambatan yang dihadapi UT dalam menerapkan SMM berstandar ISO 9001 :2008? 9. Strategi apa yang digunakan untuk melakukan evaluasi Kebijakan Mutu UT atau efektivitas pencapaian pendekatan TQM melalui SMM ISO 9001? 10. Jika UT memutuskan tetap menggunakan SMM ISO dalam membangun budaya kualitas, Apa yang mendasari kebijakan untuk terus mempertahankan dan melanjutkan adopsi pendekatan TQM dan SMM ISO 9001:2008 di UTI
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
216
11. Bagaimana wujud program Sistem Jaminan Kualitas UT hasil review kebijakan kualitas selama ini, yang kabamya berupa integrasi standar kualitas yang diacu oleh BAN-PT, ICDE dan SMM ISO? 12. Berapa jumlah auditor terkait manajemen kualitas yang dimiliki Universitas Terbuka, baik yang berada di Kantor UT P usatmaupun UPBJJ -UT? No. Auditor Jumlah UTPusat UPBJJ-UT Internal (ISO) 1. Internal (SPI) 2. 3. Eksternal (SGS, Sucofindo) 4. Konsultan eksternal ISO/SPI Lainnya 5. JUMAH =
U
ni ve
rs i
ta
s
Te rb u
ka
13. Bagaimana posisi UT Pusat dan UPBJJ-UT dalarn adopsi Manajemen Kualitas Terpadu. Mohon memilih salah satu karakteristik (A, B, C, D, atau E). Daftar karakteristik di bawah masing-masing pilihanjawaban (A, B, C, D, dan E) adalah posisi UT Pusat atau UPBJJ-UT secara umum. A. Fokus Jangka Pendek • Pendapatan dan anggaran yang lebih diprioritaskan daripada kualitas. • Tidak ada pernyataan misi tentang kebijakan kualitas/mutu. • Sedikit atau tidak ada data kualitas yang tersedia atau digunakan. • Hanya pelatihan yang berhubungan dengan keterarnpilan, on-the-job training yang disediakan untuk karyawan. • Kualitas bahan masuk (incoming materials) tidak dikendalikan. • Seringkali terjadi kesalahan dan pengulangan pekerjaan. • Keluhan pelanggan sering diterima. • Kerja sarna (Bisnis) dengan institusi lainjarang berulang (diperpanjang). B. Fokus pada Produk • Kualitas dipandang sebagai 'pemenuhan spesiflkasi'. • Analisis statistik san gat jarang atau tidak pernah digunakan. • Rencana Strategis Kualitas disusun untukjangka pendek (< 2 tahun). • Keterlibatan Karyawan dalarn kegiatan kualitas hanya pada hal-hal tertentu (selektif). • Pelatihan hanya terbatas pada keterampilan. • lndikator kualitas untuk produk dapat dilacak/dilihat. • Beberapa keluhan pelanggan masih ada. • Pimpinan (Administrator senior) hanya bertemu dengan pelanggan utama (kunci). C. Fokus pada Produk dan Layanan • Sejumlah analisis statistik dilakukan. • Rencana Keuangan, Produk, dan Kualitas Produk disusun untukjangka panjang. • Pelatihan yang terkait dengan Pekerjaan dan Kualitas tingkat Dasar tersedia untuk semua karyawan. • Terdapat Program Kualiftkasi Pemasok (Supplier) dan Sertifikasi. • Proses produksi dikendalikan secara statistik. • Survei (kepuasan) pelanggan dilakukan secara periodik dan menentukan sasaran/ target ke depan. • Keluhan pelangganjarang diterima. • Pimpinan (Administrator Senior) bertemu banyak pelanggan, tetapi secara sporadis. D. Fokus pada Proses a tau Sistem • Tersedia data Kualitas Internal yang tersebar secara luas dan beberapa data Kualitas Eksternal. • Rencana Kualitas Jangka Panjang dan Jangka Pendek yang efektif disusun berdasarkan hasil studi banding (benchmarking). • Sejumlah Tim Kualitas Lintas Fungsional berfungsi dengan baik. • Pelatihan terkait Kualitas tersedia secara memadai untuk semua karyawan. • Metode-metode desain analisis digunakan secara konsisten. • Indikator-indikator Kualitas didasarkan pada kebutuhan pelanggan. • Pimpinan (Administrator Senior) mendorong kemitraan dengan pelanggan. • Masukan pelanggan secara langsung (real-time) dicari secara terus-menerus. E. Fokus pada Perbaikan Berkelanjutan • Karyawan benar-benar diberdayakan untuk memenuhi misi kualitas Universitas. • Misi Kualitas Universitas benar-benar disusun berdasarkan pendekatan pelanggan (customer driven). • Terdapat kerja sama yang terus dikembangkan dengan semua pemasok utama (key suppliers). • Terjadi perbaikan secara terus-menerus dan optimalisasi dari semua proses. • Seluruh unit di Universitas merasakan hasil penerapan kualitas terpadu kelas dunia. • Kebutuhan dan layanan pelanggan dapat diantisipasi. • Produk dan layanan yang dihasilkan sudah dibandingkan dengan (benchmarked) pesaing terbaik.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
217
14. Mohon berikan penilaian terhadap penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 untuk Manajemen Pembelajaran Jarak Jauh di UPBJJ-UT secara umum. Sertifikasi I Sertifikasi II Lembaga Tane:e:a1 Lembae:a Tane:e:al PT. SGS Ind. 7 Maret2014 PT. SGSind. 5 Nov 2010 7 Maret2014 PT. SGS Ind. 5 Nov 2010 PT. SGS Ind. 5 Nov 2010 PT. SGS Ind. PT. SGS Ind. 5 Nov 2010 PT. SGS Ind. 7 Maret2014 PT. SGSind. 5 Nov 2010 PT. SGSind. 5 Nov 2010 PT. SGS Ind. 7 Maret2014 7 Maret2014 PT. SGS Ind. 5 Nov2010 PT. SGS Ind. PT. SGS Ind. 5 Nov 2010 PT. SGS Ind. 7 Maret 2014 7 Maret2014 PT. SGS Ind. 5 Nov 2010 PT. SGS Ind. 5 Nov 2010 PT. SGS Ind. 7 Maret2014 PT. SGSind. PT. SGS Ind. 7 Maret2014 PT. SGS Ind. 5 Nov 2010 5 Nov 2010 PT. SGSind. 5 Nov 2010 PT. SGS Ind. 7 Maret 2014 PT. SGSind. PT. SGS Ind. 7 Maret2014 PT. SGS Ind. 5 Nov 2010 7 Maret2014 PT. SGS Ind. PT. SGS Ind. 5 Nov 2010 PT. SGS Ind. 5 Nov 2010 5 Nov 2010 PT. SGS Ind. 5 Nov 2010 PT. SGS Ind. 5 Nov 2010 PT. SGSind. 5 Nov 2010 PT. SGSind. PT. SGS Ind. 5 Nov 2010 5 Nov 2010 PT. SGS Ind. 5 Nov2010 PT. SGS Ind. 5 Nov 2010 PT. SGS Ind. 7 Maret2014 PT. SGS Ind. PT. SGSind. 5 Nov 2010 25Nov2009 Sucofindo ICS 25Nov 2009 PT. SGS Ind. 7 Maret2014 Sucofindo ICS 25Nov 2009 Sucofindo ICS 25Nov2009 Sucofindo ICS 04 Des2009 Sucofindo ICS 04 Des2009 Sucofindo ICS 29 Apr 2010 Sucofindo ICS Sucofindo ICS 29 Apr 2010 29 Apr 2010 Sucofindo ICS 7 Apr 2010 Sucofindo ICS Sucofindo ICS 8 Sept 2010 21 Mar2011 Sucofindo ICS Belum disertifikasi karena merupakan UPBJJ yang baru diresmikan pada bulan Mei-Juni 2014. Semua bentuk pelatihan (ISO untuk MR) sudah diperoleh. Prosedur dan dokumen SMM ISO sudah diberikan dan dalam proses intemalisasi (melalui magang ke beberapa UPBJJ untuk mempelajari best practiced).
-
39.
SORONG
-
ka
-
-
-
-
-
Te rb u
s
ta
rs i
BOG OR BANDUNG YOGYAKARTA PURWOKERTO SURABAYA PALEMBANG SEMARANG MALANG JAKARTA PADANG PONTIANAK PANGKALPINANG GORONTALO SURAKARTA BENGKULU MEDAN PALU JAMBI KENDARI MAKASSAR MAN ADO BANDARLAMPUNG DENPASAR JEMBER SERANG BATAM PEKANBARU SAMARINDA JAYAPURA KUPANG MAJENE PALANGKARAYA MATARAM AMBON TERNATE BANJARMASIN BANDAACEH LAYANAN LUAR NEGERI
U
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38.
UPBJJ-UT
ni ve
No.
-
-
Catatan: • Mulai tahun 2010 UPBJJ #1- 25 digabung menjadi 1 sertifikat dgn. ID 1693 Berlaku: 5 Nov 2010 s.d. 5 Nov 2013. • 14 UPBJJ-UT (bold) telah memperoleh sertiftkat ulang ISO 9001 :2008 pada bidang MPJJ (Manajemen Pembelajaran Jarak Jauh) dari PT SGS pada tangga1 7 Maret 2014.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
218
Lampiran 5 Pedoman Wawancara untuk Pimpinan PPSDM Universitas Terbuka Terkait Kebijakan Manajemen Kualitas Terpadu
ka
Pengantar Penelitian ini dilakukan di lingkungan Universitas Terbuka, baik di kantor UT Pusat maupun UPBJJ-UT. Mohon lbu berkenan memberikan informasi tentang proses adopsi Manajemen Kualitas Terpadu melalui pendekatan Sistem Manajemen Mutu (SMM) di lingkungan Universitas Terbuka. Manajemen Kualitas Terpadu (Total Quality Management!fQM) telah diadopsi di lingkungan UT sejak awal tahun 2000-an disamping prinsip Good Corporate Governance. Sebagai penjelasan singkat bagi lbu, TQM adalah suatu pendekatan untuk menjalankan bisnis atau organisasi yang berusaha untuk memaksimalkan persaingan sebuah organisasi melalui perbaikan yang terus-menerus atas mutu produk, jasa, orang (SDM), proses dan lingkungannya. Organisasi pendidikan yang menerapkan pendekatan TQM memiliki ciri-ciri sebagai berikut: I) Didasarkan pada strategi (memiliki renstra), 2) Berfokus kepada pelanggan (Internal dan Eksternal), 3) Obsesi terhadap mutu (memenuhi standar kualitas), 4) Pendekatan ilmiah terhadap pengambilan keputusan dan pemecahan masalah (penetapan struktur keJja dan tolok ukur kinerja), 5) Komitmen jangka panjang (perubahan budaya organisasi untuk keberhasilan bisnis), 6) Kerja kelompok (dengan seluruh pemangku kepentingan), 7) Perbaikan sistem dan proses secara terus-menerus, 8) Pendidikan dan pelatihan (peningkatan kualitas SDM secara terus-menerus), 9) Kebebasan melalui kontrol (pembakuan prosedur merupakan mekanisme kontrol yang terencana), 10) Kesatuan tujuan (kolaborasi dan kerjasama), 11) Pelibatan dan pemberian wewenang kepada karyawan/staf (efektivitas perbaikan, rasa memiliki atas keputusan).
ni ve
rs i
ta
s
Te rb u
PERTANYAAN 1. Apakah UT masih menggunakan pendekatan TQM (sebagaimana tersebut di atas) dalam aktivitas organisasinya saat ini? 2. Model diseminasi, pendidikan dan pelatihan apa yang digunakan untuk mewujudkan internalisasi prinsip-prinsip TQM di lingkungan UT ? 1) Didasarkan pada strategi 2) Berfokus kepada Pelanggan (Internal dan Eksternal) 3) Obsesi terhadap Mutu (standar kualitas) 4) Pendekatan Ilmiah terhadap Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah 5) Komitmen Jangka Panjang 6) Kerja Kelompok 7) Perbaikan Sistem Terus-menerus 8) Pendidikan dan Pelatihan 9) Kebebasan melalui Kontrol 10) Kesatuan Tujuan 11) Pelibatan dan Pemberian Wewenang kepada Karyawan Prinsip-prinsip TQM mana yang sudah dapat diadopsi dengan baik?, Prinsip mana yang belum bekerja dengan baik? 1. Didasarkan pada strategi 2. Berfokus kepada Pelanggan (Internal dan Eksternal) 3. Obsesi terhadap Mutu (standar kualitas) 4. Pendekatan Ilmiah terhadap Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah 5. Komitmen Jangka Panjang 6. Kerja Kelompok 7. Perbaikan Sistem Terus-menerus 8. Pendidikan dan Pelatihan 9. Kebebasan melalui Kontrol I 0. Kesatuan Tujuan 11 . Pelibatan dan Pemberian Wewenang kepada Karyawan
4.
Pelatihan apa saja yang diberikan kepada dosen dan karyawan yang terkait dengan manajemen atau peningkatan kualitas? % Efektivitas Jumlah Peserta No. Jenis Pelatihan Pelayanan Prima 1. 2. Manajemen Representative (MR) 3. Penyusunan Rencana Bisnis (RKA-UK?l 4. Kesadaran Kualitas (Quality Awareness) Auditor ISO (Lead Auditor, A. Internal) 5. 6. Auditor SPI 7. Dan seterusnya ...
5. 6.
Apakah PPSDM UT memiliki grand design pengembangan SDM UT untuk saat ini dan masa yang akan datang? Apakah Top Management UT membatasi biaya yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas SDM UT?
U
3.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
219
7.
8.
Dalam perjalanannya, UT menerapkan Sistem Manajemen Mutu dengan standar ISO 9001 :2008 dalam membangun budaya kualitas dan dalam mendukung adopsi pendekatan TQM, bagaimana hasilnya? Apakah SMM ISO dapat mendukung implementasi prinsip-prinsip TQM? Bagaimana posisi UT Pusat dan UPBJJ-UT dalam adopsi Manajemen Kualitas Terpadu. Mohon memilih sa/ah satu karakteristik (A, B, C, D, atau E). Daftar karakteristik di bawah masing-masing pilihan jawaban (A, B, C, D, dan E) adalah posisi UT Pusat atau UPBJJ-UT secara umum.
A.
Fokus Jangka Pendek • • • • • • • •
Pendapatan dan anggaran yang lebih diprioritaskan daripada kualitas. Tidak ada pernyataan misi tentang kebijakan kualitas/mutu. Sedikit atau tidak ada data kualitas yang tersedia atau digunakan. Hanya pelatihan yang berhubungan dengan keterampilan, on-the-job training yang disediakan untuk karyawan. Kualitas bahan masuk (incoming materials) tidak dikendalikan. Seringkali terjadi kesalahan dan pengulangan pekerjaan. Keluhan pelanggan sering diterima. Kerja sama (Bisnis) dengan institusi lainjarang berulang (diperpanjang).
B. Fokus pada Produk
ka
Fokus pada Produk dan Layanan
Sejumlah analisis statistik dilakukan. Rencana Keuangan, Produk, dan Kualitas Produk disusun untukjangka panjang. Pelatihan yang terkait dengan Pekerjaan dan Kualitas tingkat Dasar tersedia untuk semua karyawan. Terdapat Program Kualiftkasi Pemasok (Supplier) dan Sertiftkasi. Proses produksi dikendalikan secara statistik. Survei (kepuasan) pelanggan dilakukan secara periodik dan menentukan sasaran/ target ke depan. Keluhan pelangganjarang diterima. Pimpinan (Administrator Senior) bertemu banyak pelanggan, tetapi secara sporadis.
s
• • • • • • • •
ta
C.
Kualitas dipandang sebagai 'pemenuhan spesiftkasi'. Analisis statistik sangat jarang atau tidak pemah digunakan. Rencana Strategis Kualitas disusun untukjangka pendek (< 2 tahun). Keterlibatan Karyawan dalam kegiatan kualitas hanya pada hal-hal tertentu (selektif). Pelatihan hanya terbatas pada keterampilan. Indikator kualitas untuk produk dapat dilacakldilihat. Beberapa keluhan pelanggan masih ada. Pimpinan (Administrator senior) hanya bertemu dengan pelanggan utama (kunci).
Te rb u
• • • • • • • •
U
• • • • • •
Tersedia data Kualitas Internal yang tersebar secara luas dan beberapa data Kualitas Ekstemal. Rencana Kualitas Jangka Panjang dan Jangka Pendek yang efektif disusun berdasarkan basil studi banding (benchmarking). Sejumlah Tim Kualitas Lintas Fungsional berfungsi dengan baik. Pelatihan terkait Kualitas tersedia secara memadai untuk semua karyawan. Metode-metode desain analisis digunakan secara konsisten. Indikator-indikator Kualitas didasarkan pada kebutuhan pelanggan. Pimpinan (Administrator Senior) mendorong kemitraan dengan pelanggan. Masukan pelanggan secara langsung (real-time) dicari secara terus-menerus.
ni ve
• •
rs i
D. Fokus pada Proses atau Sistem
E. Fokus pada Perbaikan Berkelanjutan • • • • • • •
Karyawan benar-benar diberdayakan untuk memenuhi misi kualitas Universitas. Misi Kualitas Universitas benar-benar disusun berdasarkan pendekatan pelanggan (customer driven). Terdapat kerja sama yang terus dikembangkan dengan semua pemasok utama (key suppliers). Terjadi perbaikan secara terus-menerus dan optimalisasi dari semua proses. Seluruh unit di Universitas merasakan basil penerapan kualitas terpadu kelas dunia. Kebutuhan dan layanan pelanggan dapat diantisipasi. Produk dan layanan yang dihasilkan sudah dibandingkan dengan (benchmarked) pesaing terbaik.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
220
Lampiran 6 Pedoman Wawancara untuk Pelaksana Kebijakan Manajemen Kualitas Terpadu pada Universitas Terbuka (Ketua Jurusan, Kepala UPBJJ-UT)
Te rb u
ka
Pengantar Saya mohon Bapakllbu berkenan memberikan informasi tentang adopsi prinsip-prinsip Manajemen Kualitas Terpadu melalui pendekatan Sistem Manajemen Mutu di lingkungan kerja Bapakllbu. Penelitian ini dilakukan di lingkungan Universitas Terbuka, baik di kantor UT Pusat maupun UPBJJ-UT. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyusun rumusan Manajemen Kualitas Terpadu (Total Quality ManagementffQM) pada Universitas Terbuka dari Perspektif Sistem Manajemen Mutu (ISO 900 I :2008). Manajemen Kualitas Terpadu (Total Quality ManagementrrQM) telah diadopsi di lingkungan UT sejak awal tahun 2000-an disamping konsep Good Governance. Sebagai penjelasan singkat bagi Bapakllbu, TQM adalah suatu pendekatan untuk menjalankan bisnis atau organisasi yang berusaha untuk memaksimalkan persaingan sebuah organisasi melalui perbaikan yang terus-menerus atas mutu produk, jasa, orang (SDM), proses dan lingkungannya. Organisasi pendidikan yang menerapkan pendekatan TQM memiliki ciri-ciri sebagai berikut: I) Didasarkan pada strategi (memiliki renstra), 2) Berfokus kepada pelanggan (Internal dan Ekstemal), 3) Obsesi terhadap mutu (memenuhi standar kualitas), 4) Pendekatan ilmiah terhadap pengambilan keputusan dan pemecahan masalah (penetapan struktur kelja dan tolok ukur kinelja), 5) Komitrnen jangka panjang (perubahan budaya organisasi untuk keberhasilan bisnis), 6) Kerja kelompok (dengan seluruh pemangku kepentingan), 7) Perbaikan sistem dan proses secara terus-menerus, 8) Pendidikan dan pelatihan (peningkatan kualitas SDM secara terus-menerus), 9) Kebebasan melalui kontrol (pembakuan prosedur merupakan mekanisme kontrol yang terencana), 10) Kesatuan tujuan (kolaborasi dan kerjasama), 11) Pelibatan dan pemberian wewenang kepada karyawan/staf (efektivitas perbaikan, rasa memiliki atas keputusan).
U
ni ve
rs i
ta
s
PERTANYAAN I. Umum I. Menurut Bapakllbu apakah Universitas Terbuka menerapkan prinsip-prinsip TQM sebagaimana tersebut di atas? 2. Di bagian mana UT menerapkan prinsip-prinsip TQM: Sebagian unit saja, atau di Seluruh unit? 3. Apakah Universitas Terbuka memiliki Unit Peningkatan Kualitas (Pusmintas)? Sejak kapan unitlbagian peningkatan kualitas ini ada? 4. Apakah unit di tempat Bapakllbu bekerja memiliki bagian atau tim yang bertanggung jawab untuk peningkatan kualitas? 5. Apakah Pusmintas atau bagian peningkatan kualitas di tempat Bapakllbu bekerja didukung oleh SDM yang dilatih secara resmi? • Apakah ada staf di UPBJJ yang dilatih di UT Pus at terkait SMM ISO 900 I? • Apakah Bapakllbu mengetahui kondisi SDM di Pusrnintas (UT Pusat)? Apakah yang diutus untuk mengaudit UPBJJ pemah dilatih khusus sebagai auditor? 6. Berapajumlah mahasiswa UT secara keseluruhan, danjumlah mahasiswa unit yang Bapakllbu pimpin? 7. Berapa lama Bapakllbu menjadi pimpinan unit atau bekerja di UT (Kantor Pusat!UPBJJ)? 8. Apakah UT memiliki Renstra (Rencana Strategis)? 9. Apakah Unit atau UPBJJ mengacu pada Renstra UT dalam menyusun Rencana Bisnis dan Anggarannya (RBA) atau Rencana Kegiatannya? Petunjuk untuk pertanyaan no. II sd. no. XIV: Mohon Bapakllbu memberikan penilaian atas pemyataan berikut terkait adopsi prinsip-prinsip TQM dari perspektif Sistem Manajemen Mutu di lingkungan Universitas Terbuka, baik di kantor UT Pusat maupun di UPBJJ-UT. II.
Kepemimpinan di UT: Kepemimpinan adalah kemampuan pimpinan untuk menetapkan, melaksanakan, dan memimpin sebuah visi jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan universitas, yang didorong oleh perubahan kebutuhan pelanggan, yang berhadapan dengan pengawasan administratif internal. 1. Para pimpinan merniliki keyakinan yang sama tentang arab masa depan Universitas Terbuka. 2. Kegiatan dan investasi yang memiliki manfaat jangka panjang mendapat dukungan dari pimpinan. 3. Karyawan memiliki kesempatan untuk berbagi dan didorong untuk membantu UT melakukan perubahan. 4. Para pimpinan dan atasan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengambil tindakan yang diperlukan sendiri. 5. Para pimpinan mengantisipasi perubahan dan membuat rencana untuk mengakomodasi hal itu.
III.
Continuous Improvement (CI) di UT: Perbaikan secara berkelanjutan (CI) adalah kecenderungan perguruan tinggi untuk mengejar perbaikan secara inkremental (bertahap) dan inovatif dari proses, produk, dan jasa universitas. I . UT mendorong studi berkelanjutan dan peningkatan dari semua produk, jasa, dan prosesnya. 2. Karyawan biasanya mendapatkan kesempatan untuk mengusulkan perubahan atau modiflkasi proses yang ada. 3. Banyak dari layanan akademik dan adrninistratifUT telah diperbaiki dari waktu ke waktu. 4. UT telah menerima pujian dan pengakuan terbaru untuk peningkatan layanan/ prosesnya.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
221
Pemenuhao Kebutuhan Karyawan di UT: Pemenuhan Karyawan berarti sejauhmana karyawan UT percaya bahwa universitas secara terus-menerus memenuhi kebutuhan mereka. l. Tugas dan tanggung jawab saya berkontribusi dalam memuaskan kebutuhan untuk menciptakan layanan yang berkualitas. . 2. Karyawan menyukai pekerjaan karena karyawan melakukan apa yang ingin dilakukan. 3. Karyawan UT berdedikasi kepada pekerjaan mereka. 4. Pimpinan dan atasan meminta karyawan untuk berkompromi dengan keinginan mereka demi keunggulan universitas. 5. Pimpinan dan atasan menciptakan lingkungan kerja yang mendorong karyawan untuk melakukan yang terbaik sesuai kemampuan mereka.
V.
Kepuasao Karyawao di UT: Kepuasan karyawan adalah sejauhmana karyawan di UT merasa dihargai dan menikmati pekerjaan mereka. l. Universitas Terbuka memiliki tingkat pergantian (turnover) karyawan yang sangat rendah; sebagian besar karyawan memilih untuk tetap berada di universitas daripada bekerja di tempat lain. 2. Sangat sedikit karyawan UT yang meminta untuk dipindah dari pekerjaan mereka saat ini karena ketidakpuasan dengan atasan mereka. 3. Tingkat ketidakhadiran dalam bekerja (bolos kerja) di UT sangat rendah. 4. Karyawan sangatjarang menyampaikan keluhan/keberatan terhadap pimpinan di UT. 5. Universitas Terbuka mengumpulkan informasi yang relevan dari karyawan untuk mengukur kepuasan mereka. 6. Nilai kepuasan karyawan UT menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu.
VI.
Pendidikao dan pelatihan di Universitas Terbuka: Pendidikan dan pelatihan adalah kemampuan universitas untuk mengenali dan mendukung pengembangan keterampilan, kemampuan, dan pengetahuan karyawannya. I . Pimpinan dan atasan memastikan bahwa semua karyawan mendapatkan pelatihan yang membantu mereka memahami bagaimana dan mengapa universitas melakukan apa yang dilakukannya. 2. Karyawan UT memiliki pengetahuan yang memadai tentang kegiatan utama (core business) universitas. 3. Karyawan UT memaharni proses dasar (basic process) universitas. 4. Pimpinan Puncak telah membentuk lingkungan yang mendorong pendidikan berkelanjutan. 5. Pimpinan dan atasan berpartisipasi dalam pelatihan khusus tentang bagairnana melakukan kegiatan di lingkungan universitas, baik yang berhubungan dengan karyawan atau pelanggan eksternal.
s
Te rb u
ka
IV.
U
ni ve
rs i
ta
VII. Manajemen proses di Universitas Terbuka: Manajemen proses adalah seperangkat praktek teknis dan perilaku yang lebih menekankan pada administrasi proses atau sarana untuk bertindak, daripada hasil. l. Mencegah terjadinya kesalahan pada layanan adalah sikap yang dominan di lingkungan UT. 2. Proses yang digunakan di UT termasuk kriteria dalam proses peningkatan kualitas. 3. Proses untuk merancang layanan baru di UT memastikan unsur kualitas terdapat di dalarnnya. 4. Karyawan yang terlibat dalam proses yang berbeda mengetahui bagairnana menggunakan metode pengendalian proses secara statistik untuk mengevaluasi proses mereka. 5. Menjelaskan variasi dalam proses selalu digunakan sebagai teknik analisis eli UT. 6. Di Universitas Terbuka, angka kuota (target) bukanlah satu-satunya cara, atau cara yang paling penting untuk mengukur kinerja karyawan. 7. Para pimpinan dan atasan memahami bagaimana memotivasi karyawan dan mendorong mereka untuk menunjukkan kinerja dengan tingkat tertinggi. 8. Pirnpinan mengetahui total biaya produk dan jasa, termasuk biaya tidak langsung dan overhead yang dikeluarkan UT. VIII. Kerja sam a Internal & Eksternal di Universitas Terbuka: Kerjasama adalah upaya UT untuk terlibat dalam kegiatan non-kompetitif secara internal diantara karyawan dan secara eksternal diantara pemasok (suppliers) dan pemangku kepentigan lainnya. 1. Pimpinan menekankan kegiatan yang mengarah pada kerja sama antara universitas dengan pihak eksternal. 2. Pimpinan mendorong untuk menggunakan beberapa pemasok berdasarkan standar kualitas daripada hanya berdasarkan harga saja. 3. Pimpinan, atasan, dan karyawan dari berbagai unit bekerja secara interdependen untuk mencapai tujuan unit. 4. Di UT, kerja sama tim adalah hal yang dapat dijumpai dimana-mana- sebagai cara yang diharapkan dalam melakukan pekerjaan. 5. Di UT, semua orang berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas produk, layanan, dan proses. 6. Pimpinan mempertimbangkan "gambaran yang rnenyeluruh" ketika mereka mernbuat keputusan. 7. Karyawan menyuarakan secara terbuka pendapat mereka, membuat saran, atau mempertanyakan tentang apapun yang berkaitan dengan kegiatan universitas. 8. Pimpinan menekankan pada akurasi dan kehandalan dari semua informasi dan komunikasi di lingkungan Universitas Terbuka. IX.
Fokus kepada Pelanggan di UT: Fokus kepada pelanggan adalah sejauhmana pelanggan universitas terus beranggapan (merasa) bahwa kebutuhan rnereka sedang dipenuhi dengan melihat cara produk dan layanan UT dirancang dan diproduksi.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
222
I. 2. 3. 4.
Proses dan kegiatan UT berfokus pada memuaskan pelanggan. Pimpinan dan atasan mendorong kegiatan yang meningkatkan kepuasan pelanggan. Memuaskan pelanggan UT dan memenuhi harapan mereka adalah hal yang paling penting yang UT lakukan. Pimpinan berperilaku dengan cara yang menunjukkan arti pentingnya pelanggan.
Kepuasan Pelanggan di UT: Kepuasan pelanggan adalah tingkat dimana universitas berkomunikasi dengan pelanggan dalam rangka menyediakan layanan yang lebih baik bagi mereka. I. Universitas Terbuka berusaha mengumpulkan informasi dari pelanggan untuk mengukur kepuasan mereka. 2. Tingkat kepuasan pelanggan UT menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu. 3. Universitas Terbuka memiliki suatu proses untuk memberikan tanggapan yang memuaskan bagi pertanyaan pelanggan. 4. Universitas Terbuka memiliki sejumlah proses untuk mendengarkan dan menyelesaikan keluhan pelanggan. 5. lnformasi tentang UT mudah diakses oleh para pemangku kepentingan internal dan eksternal.
XI.
Alat ukur yang berbeda dari manajemen kualitas terpadu: Kualitas Layanan Produk di UT: Kualitas Produk/Layanan adalah sejauhmana UT berusaha untuk memenuhi persyaratan akurasi, kelengkapan, kesesuaian, dan inovasi. I. Layanan UT biasanya memiliki sedikit kesalahan atau cacat. 2. Layanan UT memiliki semua komponen, fitur, atau elemen yang diperlukan pelanggan. 3. Layanan UT memenuhi kebutuhan pelanggan. 4. Universitas Terbuka mengembangkan ide-ide atau metode baru dalam proses pembelajaran yang efektif.
ka
X.
Te rb u
XII. Efektivitas Keuangan di Universitas Terbuka: Efektivitas keuangan adalah sejauhmana UT memperoleh pengembalian investasi (return on investment). I. Pengembalian investasi (return on investment) UT menunjukkan kondisi keuangan yang baik. 2. Posisi pasar UT memungkinkan untuk memiliki posisi keuangan yang lebih baik daripada perguruan tinggi lain yang menyediakan layanan yang sama. 3. Universitas Terbuka menginvestasikan kembali dananya untuk menyediakan layanan yang lebih baik.
rs i
ta
s
XIII. EfiSiensi Operasional di Universitas Terbuka: Efisiensi operasional adalah ukuran seberapa efisien UT dalam penggunaan sumber dayanya (energi dan bahan). I. Produktivitas dalam menghasilkan hasil, manfaat, atau keuntungan yang diinginkan terus membaik. 2. Jumlah kesalahan atau limbah yang dihasilkan UT, baik dalam bentuk materi, waktu, atau kemampuan karyawan terus menurun. 3. UT memanfaatkan peralatan-peralatan energi secara efisien. 4. Proses-proses yang digunakan di UT sangat efisien dalam hal mengkonversi input (tenaga kerja, data, bahan baku) menjadi output yang diinginkan dalam proses pembelajaran.
XV.
U
ni ve
XIV. Tanggung Jawab Publik di UT: Tanggung jawab publik adalah sejauhmana UT dianggap sebagai pengurus lingkungan dan masyarakat sekitar yang baik. I . Universitas Terbuka tidak pemah menerima teguran ketidakpuasan, baik secara formal maupun informal, dari pemerintah, industri, atau masyarakat sekitar tentang dampak fisik, kimia, atau biologis terhadap lingkungan masyarakat sekitarnya. 2. Universitas Terbuka mempraktekkan pola hubungan "bertetangga yang baik", berpartisipasi dalam sejumlah kegiatan peningkatan kesejahteraan masyarakat (Abdimas). Bagaimana posisi UT Pusat atau UPBJJ-UT secara umum dalam adopsi pendekatan Manajemen Kualitas Terpadu. Mohon Bapak/lbu memilih salah satu karakteristik saja: A. Fokus jangka pendek B. Fokuspadaproduk C. Fokus pada Produk dan Layanan D. Fokus pada Proses atau Sistem E. Fokus pada Perbaikan Berkelanjutan Catatan: Daftar karakteristik di bawah masing-masing pilihan jawaban (A, B, C, D, atau E) adalah posisi yang paling mendekati kondisi UT Pusat atau UPBJJ-UT secara umum. A. Fokus Jangka Pendek • Pendapatan dan anggaran yang lebih diprioritaskan daripada kualitas. • Tidak ada pernyataan misi tentang kebijakan kualitas/mutu. • Sedikit atau tidak ada data kualitas yang tersedia atau digunakan. • Hanya pelatihan yang berhubungan dengan keterampilan, on-the-job training yang disediakan untuk karyawan. • Kualitas bahan masuk (incoming materials) tidak dikendalikan. • Seringkali terjadi kesalahan dan pengulangan pekerjaan. • Keluhan pelanggan sering diterima. • Kerja sama (Bisnis) dengan institusi lainjarang berulang (diperpanjang).
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
223
B. Fokus pada Produk • Kualitas dipandang sebagai 'pemenuhan spesiflkasi'. • Ana lis is statistik san gat jarang atau tidak pemah digunakan. • Rencana Strategis Kualitas disusun untukjangka pendek (< 2 tahun). • Keterlibatan Karyawan dalam kegiatan kualitas hanya pada hal-hal tertentu (selektif). • Pelatihan hanya terbatas pada keterampilan. • Indikator kualitas untuk produk dapat dilacak/dilihat. • Beberapa keluhan pelanggan masih ada. • Pimpinan (Administrator senior) hanya bertemu dengan pelanggan utama (kunci).
ka
C. Fokus pada Produk dan Layanan • Sejumlah analisis statistik dilakukan. • Rencana Keuangan, Produk, dan Kualitas Produk disusun untukjangka panjang. • Pelatihan yang terkait dengan Pekerjaan dan Kualitas tingkat Dasar tersedia untuk semua karyawan. • Terdapat Program Kualiftkasi Pemasok (Supplier) dan Sertifikasi. • Proses produksi dikendalikan secara statistik. • Survei (kepuasan) pelanggan dilakukan secara periodik dan menentukan sasaran/ target ke depan. • Keluhan pelangganjarang diterima. • Pimpinan (Administrator Senior) bertemu banyak pelanggan, tetapi secara sporadis.
s
Te rb u
D. Fokus pada Proses atau Sistem • Tersedia data Kualitas Internal yang tersebar secara luas dan beberapa data Kualitas Ekstemal. • Rencana Kualitas Jangka Panjang dan Jangka Pendek yang efektif disusun berdasarkan hasil studi banding (benchmarking). • Sejumlah Tim Kualitas Lintas Fungsional berfungsi dengan baik. • Pelatihan terkait Kualitas tersedia secara memadai untuk semua karyawan. • Metode-metode desain analisis digunakan secara konsisten. • lndikator-indikator Kualitas didasarkan pada kebutuhan pelanggan. • Pimpinan (Administrator Senior) mendorong kemitraan dengan pelanggan. • Masukan pelanggan secara langsung (real-time) dicari secara terus-menerus.
U
ni ve
rs i
ta
E. Fokus pada Perbaikan Berkelanjutan • Karyawan benar-benar diberdayakan untuk memenuhi misi kualitas Universitas. • Misi Kualitas Universitas benar-benar disusun berdasarkan pendekatan pelanggan (customer driven). • Terdapat kerja sama yang terus dikembangkan dengan semua pemasok utama (key suppliers). • Terjadi perbaikan secara terus-menerus dan optimalisasi dari semua proses. • Seluruh unit di Universitas merasakan hasil penerapan kualitas terpadu kelas dunia. • Kebutuhan dan layanan pelanggan dapat diantisipasi. • Produk dan layanan yang dihasilkan sudah dibandingkan dengan (benchmarked) pesaing terbaik.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
224
Lampiran 7 PEDOMAN OBSERVASI AUDITOR INTERNAL SISTEM MANAJEMEN MUTU MANAJEMEN PEMBELAJARAN JARAK JAUH UNIVERSITAS TERBUKA Petunjuk: Y = Ya, B= Belurn Informan!Bidang
Pertanyaan
U
ni ve
rs i
ta
s
Te rb u
ka
Kepala UPBJJ (MR) Apakah Sasaran Kualitas (mutu) proses ini telah ditetapkan? SMM Apakah pencapaian Sasaran Kualitas (Mutu) telah diukur? Apakah pencapaian target proses telah diukur? Kebijakan Kualitas (Mutu) sudah difahami dengan baik dalam organisasi? Apakah RTM di UPBJJ-UT dilakukan (Ada notulen rapat)? Adakah pengukuran kepuasan pelanggan/mahasiswa atas layanan UPBJJ-UT th 2013 dan sudah ditindaklanjuti? Kepala Suba2 Tata Usaha Adakah dokurnen Sirnintas (Prosedur) SMM Apakah ada yang kadaluarsa? "· -Apakah Sasaran Kualitas (mutu) proses telah ditetapkan? Apakah pencapaian Sasaran Kualitas (target mutu) telah diukur? Kebijakan Kualitas (Mutu) sudah difaharni dengan baik dalam organisasi? Rencana perawatan sarpras tahun 2013 sudah ada? (realisasinya dalam kartu-kartu perawatan). Sarpras Apakah ada Rencana pengadaan ATK tahun 2013. Apakah_penunjukan langsung atau lelang? {Daftar perusahaan rekanan hasil seleksi tersedia) Apakah ada evaluasi rekanan dan bukti-bukti lain. Kebersihan ruangan ditingkatkan? terutama di ruang Bahan Ajar Pemeliharaan Sarpras? (Computer, gudang BA, genset) Tanda larangan merokok, terutama untuk tempat-tempat yang mudah terbakar, misal ruangan Bahan Ajar, Computer Apakah ada rencana pengembangan SDM, atau SDM Rencana pelatihan /pemenuhan kompetensi tahun 2013120 14? Peta kompetensi pegawai tersedia? Standar kompetensi Kasubag TU, Koordinator, staf Adm dan edukatifsudah memenuhi? Persyaratan kompetensi/skills sudah ditentukan? Evaluasi hasil kegiatan pelatihan yang telah dilakukan tahun sebelumnya sudah dilakukan? Contoh pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa Rencana Promosi tahun 2013 sudah dilakukan? Promosi Kontrol dan Monitoring (pemakaian biaya) promosi sudah sesuailakurat dengan data yang ada di sasaran mutu? Apakah analisis data berdasarkan kecenderungan (turun/ naik) pencapaian target mahasiswa bam dilakukan? Approving dokurnen sudah dilakukan dengan baik? Contoh tanda tangan dari penanggung jawab kegiatan. ICT, lihat ruang server, suhunya bagaimana, kebersihannya, antivirusnya ter up-date? ICT Back up data (original) disimpan di area yang sama? (dengan perlindungan yang mernadai) Data stok barang sudah dibuat? Penyimpanan ljazah baik? (lihat daftar ijazah yang masih tersimpan, Iihat bukti-bukti Pelanggan pengambilan ijazah) Analisis data untuk kepuasan pelanggan sudah dilakukan? Tempat untuk pelayanan mahasiswa (Pelma) sudah difasilitasi dengan baik? Rekaman keluhan pelanggan perlu disimpan berikut hasil tindakan perbaikannya secara efektif. Pemutakhiran perpanjangan kontrak sudah dibuat? (Kalau ada) Koordinator BBLBA Apakah Kebijakan Kualitas (Mutu) sudah difaharni dengan baik dalam organisasi? SMM Apakah Sasaran Kualitas (mutu) proses BBLBA telah ditetapkan? Apakah sudah difahami? Apakah pencapaian Sasaran Kualitas (target proses Mutu) telah dianalisis? Rencana TTM Pendas dan Non Pendas tahun 2013 tersedia? TIM Jadwal Tutorial? Daftar Tutor (tutor list) yang berkaitan dengan daftar kesediaan menjadi tutor, sudah
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
y
B
15/41684.pdf
225
Informan!Bidang
Pertanyaan
U
ni ve
rs i
ta
s
Te rb u
ka
dipersiapkan? Seleksi Tutor (kelengkapan adrninistrasi calon tutor terutama untuk posisi diterima dengan syarat) Seleksi Lokasi Tutorial? Ada RAT dan SAT dan Catatan Pertemuan Tutorial, Daftar Hadir Mahasiswa dan Tutor, Bahan Ajar? Penyamaan Persepsi Tutor (Perencanaan pembekalan/ tutor perlu dibuat dan dilaksanakan); PATUT? Angket Evaluasi Tutor oleh mahasiswa sebagai wujud kepedulian lembaga atas layanan .Publik? Distribusi BA Rencana Distribusi dan Realisasi Bahan Ajar Pendas? Monitoring Realisasi Permintaan Pemenuhan Bahan Ajar PEND AS/ NON PENDAS tersedia? Stok Bahan Ajar sesuai tidak dengan catatan /data stok (hal ini untuk memudahkan saat melakukan verifikasi Bahan Ajarlbarang) Laporan Stock Opname akhir semester sudah dibuat? Ada Penerirnaanlbukti penyerahan Bahan Ajar untuk Tutor? Sesuai tidak denganjadwal tutorial. Koordinator Retistrasi & Pentuiian Apakah Kebijakan Kualitas (Mutu) sudah difahami dengan baik dalam organisasi? SMM Apakah Sasaran Kualitas (mutu) proses Regjian telah ditetapkan? Apakah sudah difahami? Apakah pencapaian Sasaran Kualitas (target proses Mutu) telah dianalisis? Registrasi Rencana Registrasi PENDAS dan NON PENDAS tersedia? Rekap Jumlah Mahasiswa BARU dan LAMA yang registrasi (PENDAS) tersedia? Registrasi PENDAS, Aplikasinya, Bukti-Bukti Registrasi Mahasiswa, apakah disimpan dengan rapi dan baik? Pelaksanaan Perencanaan UAS PENDAS 2013? Ujian Surat Peminjaman Lokasi Ujian? Seleksi Lokasi Ujian? SK Pengawas dan Panitia Ujian Ada perluasan atau tidak? Harus ljin PR lli Bukti Pengarahan/Penyamaan persepsi kepada PJLU/PJTU dilakukan? Dilakukan pengarahan kepada Pengawas Ruang dan Panitia lain? (sebelum ujian Hari I Di Lokasi Ujian dimulai) Di kelas ujian : 1. Pengawas memeriksa identitas peserta ujian? 2. Pengawas membacakan tata tertib ujian? 3. Apakah ada saksi (2) pembukaan naskah ujian? BA Serah terima naskah dari PJTU/Panitia kepada Pengawas Keliling!Pengawas Ruang, formformnya tersedia? PJLU merekap Jumlah Hasil Ujian Pemusnahan Naskah Ujian dilakukan setiap hari setelah ujian berakhir? Ada kekurangan naskah? Apa sebabnya? Memfotocopy? Atau mencari naskah di kelas lain? Penggandaan Cadangan Naskah Ujian selama ujian (lihat pada berita acarapelaksanaan ujillll)? Penyiapan Apakah penyiapan tambahan naskah ujian dilakukan? Tambahan Bila ya, apakah dilengkapi surat ke PR III, dan form-formnya: UJOla-RKOl, dan UJOla-RK02 Naskah Ujian ada? Penggandaan Naskah Ujian
Surat Permintaan Iiin Penggandaan Naskah Ujian ke PR III Berita Acara Penggandaan Naskah Ujian di UPBJJ-UT Surat Tugas untuk yang menggandakan Berita Acara pengendalian Bahan Ujian (UJ02-RKOI-r01) apakah sudah ditandatangani oleh PJLU? Catatan LJU dan Jumlah Naskah yang sudah dikurnpulkan Gumlahnya harus sama) Penggandaan Cadangan Naskah Ujian selama ujian (lihat pada berita acara pelaksanaan t~iian) Bukti bahwa Pemusnahan Naskah Ujian dilakukan secara terkendali (berita acara pemusnahan naskah ujian)
Sumber: Checklist Audit Internal ur ISO 9001:2008
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
y
B
15/41684.pdf 226
Mohon berikan penilaian terhadap penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 untuk Manajemen Pembelajaran Jarak Jauh di UPBJJ-UT secara umum. No.
UPBJJ-UT
U
39.
SORONG
Lemba~ta
Tan~t~tal
Tan~t~tal
7 Maret2014 PT. SGSind. 5 Nov 2010 PT. SGSind. 7 Maret2014 PT. SGSind. 5 Nov 2010 PT. SGS Ind. PT. SGS Ind. 5 Nov 2010 7 Maret2014 PT. SGSind. 5 Nov 2010 PT. SGS Ind. PT. SGS Ind. 5Nov2010 7 Maret2014 PT. SGS Ind. 5 Nov 2010 PT. SGSind. 7 Maret2014 PT. SGSind. 5 Nov 2010 PT. SGS Ind. PT. SGS Ind. 7 Maret2014 PT. SGSind. 5 Nov 2010 7 Maret2014 PT. SGSind. 5 Nov 2010 PT. SGS Ind. PT. SGS Ind. 5 Nov 2010 PT. SGS Ind. 7 Maret2014 7 Maret2014 PT. SGS Ind. 5 Nov 2010 PT. SGS Ind. 5 Nov 2010 PT. SGSind. 7 Maret2014 PT. SGSind. 5 Nov 2010 PT. SGS Ind. 7 Maret2014 5 Nov2010 PT. SGS Ind. PT. SGSlnd. PT. SGSind. 5 Nov 2010 PT. SGS Ind. 7 Maret2014 PT. SGS Ind. 5 Nov 2010 5 Nov 2010 ·PT. SGS Ind. PT. SGSind. 5 Nov 2010 PT. SGSind. 5 Nov2010 PT. SGSind. 5 Nov 2010 5Nov2010 PT. SGSind. 5 Nov 2010 PT. SGS Ind. 5 Nov2010 PT. SGSind. 7 Maret2014 PT. SGS Ind. 5 Nov 2010 PT. SGS Ind. PT. SGS Ind. 5 Nov 2010 25 Nov 2009 Sucofindo ICS 25 Nov2009 7 Maret2014 Sucofindo ICS PT. SGS Ind. 25Nov 2009 Sucofindo ICS 25 Nov 2009 Sucofindo ICS 04 Des 2009 Sucofindo ICS 04Des2009 Sucofindo ICS Sucofindo ICS 29 Apr2010 Sucofindo ICS 29 Apr 2010 29 Apr2010 Sucofindo ICS 7 Apr2010 Sucofindo ICS 8 Sept 2010 Sucofindo ICS 21 Mar 2011 Sucofindo ICS Belum disertifikasi karena merupakan UPBJJ yang baru diresmikan pada bulan Mei-Juni 2014. Semua bentuk pelatihan (ISO untuk MR) sudah diperoleh. Prosedur dan dokurnen SMM ISO sudah diberikan dan dalam proses intemalisasi (melalui magang ke beberapa UPBJJ untuk mempelajari best practiced).
-
-
-
ka
-
ta
s
Te rb u
-
rs i
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38.
BOG OR BANDUNG YOGYAKARTA PURWOKERTO SURABAYA PALEMBANG SEMARANG MALANG JAKARTA PADANG PONTIANAK PANGKALPINANG GORONTALO SURAKARTA BENGKULU MEDAN PALU JAMB! KENDARI MAKASSAR MAN ADO BANDARLAMPUNG DENPASAR JEMBER SERANG BATAM PEKANBARU SAMARINDA JAYAPURA KUPANG MAJENE PALANGKARAYA MATARAM AMBON TERNATE BANJARMASIN BANDAACEH LAYANANLUAR NEGERI
ni ve
1. 2. 3. 4.
Sertifikasi II
Sertifikasi I Lemba~ta
-
-
-
-
-
-
Catatan: • Mulai tahun 2010 UPBJJ #1 - 25 digabung menjadi 1 sertifikat dgn. ID 1693 Berlaku: 5 Nov 2010 s.d. 5 Nov 2013. • 14 UPBJJ-UT (bold) telah memperoleh sertifikat ulang ISO 9001 :2008 pada bidang MPJJ (Manajemen Pembelajaran Jarak Jauh) dari PT SGS pada tanggal 7 Maret 2014.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
227
Lampiran 8 Pedoman Wawancara Manajemen Kualitas Terpadu di UT dari Perspektif Sistem Manajemen Mutu untuk Auditor Eksternal Pengantar Saya mohon bantuan Bapak untuk berpartisipasi dalam kajian ini. Penelitian ini dilakukan di lingkungan Universitas Terbuka, baik di kantor UT Pusat maupun UPBJJ-UT. Mohon Bapak berkenan memberikan informasi tentang proses adopsi Manajemen Kualitas Terpadu melalui pendekatan Sistem Manajemen Mutu (SMM) di lingkungan Universitas Terbuka. Karena UT berpendapat bahwa peran Auditor Eksernal akan selalu dibutuhkan untuk memastikan komitmen dan konsistensi implementasi SMM UT.
ta
s
Te rb u
ka
Manajemen Kualitas Terpadu (Total Quality Management/TQM) telah diadopsi di lingkungan UT sejak awal tahun 2000-an. Sebagai penjelasan singkat bagi Bapak, TQM adalah suatu pendekatan untuk menjalankan bisnis atau organisasi yang berusaha untuk memaksimalkan persaingan sebuah organisasi melalui perbaikan yang terus-menerus atas mutu produk, jasa, orang (SDM), proses dan lingkungannya. Organisasi pendidikan yang menerapkan pendekatan TQM memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) Didasarkan pada strategi (memiliki renstra), 2) Be'rfokus kepada pelanggan (Internal dan Eksternal), 3) Obsesi terhadap mutu (memenuhi standar kualitas), 4) Pendekatan ilmiah terhadap pengambilan keputusan dan pemecahan masalah (penetapan struktur kerja dan tolok ukur kinerja), 5) Komitmen jangka panjang (perubahan budaya organisasi untuk keberhasilan bisnis), 6) Kerja kelompok (dengan seluruh pemangku kepentingan), 7) Perbaikan sistem dan proses secara terus-menerus, 8) Pendidikan dan pelatihan (peningkatan kualitas SDM secara terusmenerus ), 9) Kebebasan melalui kontrol (pembakuan prosedur merupakan mekanisme kontrol yang terencana), 10) Kesatuan tujuan (kolaborasi dan kerjasama), 11) Pelibatan dan pemberian wewenang kepada karyawanlstaf (efektivitas perbaikan, rasa memiliki atas keputusan).
U
ni ve
rs i
PERTANYAAN 1. Apakah Universitas Terbuka (UT) dapat dikategorikan sebagai institusi yang mengadopsi prinsip-prinsip TQM (sebagaimana tersebut di atas) dalam aktivitasnya organisasinya? 2. Dalam perjalanannya, UT menerapkan Sistem Manajemen Mutu dengan menggunakan standar ISO 900 I :2008 dalam membangun budaya kualitas dan dalam mendukung ado psi pendekatan TQM. Menurut Bapak, apakah prinsip-prinsip SMM ISO dapat mendukung implementasi nilai-nilai TQM? 3. Bagaimana posisi UT Pusat dan UPBJJ-UT dalam adopsi Manajemen Kualitas Terpadu. Mohon memilih salah satu karakteristik (A, B, C, D, atau E). Daftar karakteristik di bawah masing-masing pilihan jawaban (A, B, C, D, dan E) adalah gambaran secara umum dari setiap kategori. A. Fokus Jangka Pendek • Pendapatan dan anggaran yang lebih diprioritaskan daripada kualitas. • Tidak ada pernyataan misi tentang kebijakan kualitas/mutu. • Sedikit atau tidak ada data kualitas yang tersedia atau digunakan. • Hapya pelatihan yang berhubungan dengan keterampilan, on-the-job training yang disediakan untuk karyawan. • Kualitas bahan masuk (incoming materials) tidak dikendalikan. • Seringkali terjadi kesalahan dan pengulangan pekerjaan. • Keluhan pelanggan sering diterima. • Kerja sama (Bisnis) dengan institusi lain jarang berulang (diperpanjang). B. Fokus pada Produk • Kualitas dipandang sebagai 'pemenuhan spesifikasi'. • Analisis statistik sangat jarang atau tidak pernah digunakan.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
228
U
ni ve
rs i
ta
s
Te rb u
ka
• Rencana Strategis Kualitas disusun untukjangka pendek (< 2 tahun). • Keterlibatan Karyawan dalam kegiatan kualitas hanya pada hal-hal tertentu (selektif). • Pelatihan hanya terbatas pada keterampilan. • Indikator kualitas untuk produk dapat dilacak/dilihat. • Beberapa keluhan pelanggan masih ada. • Pimpinan (Administrator senior) hanya bertemu dengan pelanggan utama (kunci). C. Fokus pada Produk dan Layanan • Sejumlah analisis statistik dilakukan. • Rencana Keuangan, Produk, dan Kualitas Produk disusun untukjangka panjang. • Pelatihan yang terkait dengan Pekerjaan dan Kualitas tingkat Dasar tersedia untuk semua karyawan. • Terdapat Program Kualifikasi Pemasok (Supplier) dan Sertifikasi. • Proses produksi dikendalikan secara statistik. • Survei (kepuasan) pelanggan dilakukan secara periodik dan menentukan sasaran/ target ke depan. • Keluhan pelanggan jarang diterima. • Pimpinan (Administrator Senior) bertemu banyak pelanggan, tetapi secara sporadis. D. Fokus pada Proses atau Sistem • Tersedia data Kualitas Internal yang tersebar secara luas dan beberapa data Kualitas Ekstemal. • Rencana Kualitas Jangka Panjang dan Jangka Pendek yang efektif disusun berdasarkan basil studi banding (benchmarking). • Sejumlah Tim Kualitas Lintas Fungsional berfungsi dengan baik. • Pelatihan terkait Kualitas tersedia secara memadai untuk semua karyawan. • Metode-metode desain analisis digunakan secara konsisten. • Indikator-indikator Kualitas didasarkan pada kebutuhan pelanggan. • Pimpinan (Administrator Senior) mendorong kemitraan dengan pelanggan. • Masukan pelanggan secara langsung (real-time) dicari secara terus-menerus. E. Fokus pada Perbaikan Berkelanjutan • Karyawan benar-benar diberdayakan untuk memenuhi misi kualitas Universitas. • Misi Kualitas Universitas benar-benar disusun berdasarkan pendekatan pelanggan (customer driven). • Terdapat kerja sama yang terus dikembangkan dengan semua pemasok utama (key suppliers). • Terjadi perbaikan secara terus-menerus dan optimalisasi dari semua proses. • Seluruh unit di Universitas merasakan basil penerapan kualitas terpadu kelas dunia. • Kebutuhan dan layanan pelanggan dapat diantisipasi. • Produk dan layanan yang dihasilkan sudah dibandingkan dengan (benchmarked) pesaing terbaik.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
229
Lampiran 9 Pedoman Wawancara untuk Alumni dan Mahasiswa Bapakllbu mahasiswa dan alumni UT, untuk memperoleh masukan bagi upaya perbaikan penyelenggaraan proses pembelajaran dan layanan mahasiswa baik di Kantor UT Pusat maupun di UPBJJ-UT mohon dapat memberikan informasi terkait kinerja pelayanan UT selama ini.
A. Layanan Umum
Te rb u
ka
1. Informasi umum tentang UT yang aada di Website UT (www.ut.ac.id). 2. Biaya kuliah yang dibayar mahasiswa dibanding dengan layanan yang diberikan UT. 3. Kemudahan menghubungi StafUT Pusat!UPBJJ-UT/Pengelola!futor. 4. Keramahan StafUT dalam melayani mahasiswa. 5. Kecepatan penanganan pengaduan/masalah mahasiswa. 6. Kejelasan informasi yang diberikan StafUT saat melayani mahasiswa.
B. Layanan Registrasi
1. Layanan pemrosesan berkas registrasi. 2. Layanan pembayaran di Bank mitra UT. 3. Layanan Penyelesaian kasus registrasi
rs i
ta
Penguasaan materi para tutor. Peran tutor dalam membantu mahasiswa- memahami materi mata kuliah. Umpan balik yang diberikan tutor terhadap latihan!tugas. Kesesuaian pelaksanaan tutorial dengan jadwal. Fasilitas tempat tutorial. Kemudahan akses ke Tuton.
ni ve
1. 2. 3. 4. 5. 6.
s
C. Layanan Tutorial
D. Layanan Bahan Ajar
Kemudahan memperoleh bahan ajar. Kecepatan penerimaan bahan ajar. Layanan penyelesaian kasus bahan ajar. Kemudahan penggunaan aplikasi memesan bahan ajar melalui Toko Buku Online (TBO). 5. Ketersediaan bahan ajar di TBO. 6. Kesesuaian bahan ajar yang diterima dengan yang dipesan.
U
1. 2. 3. 4.
E. Bagi yang mengikuti Program PENDAS atau SIPAS dengan TTM 1. Bahan ajar diterima sebelum pertemuan pertama tutorial.
F. Layanan Penyelenggaraan Ujian 1. 2. 3. 4. 5.
Kemudahan memperoleh inforrnasi pelaksanaan ujian. Ketersediaan naskah ujian. Ketertiban pelaksanaan ujian. Fasilitas tempat ujian. Layanan penyelesaian kasus nilai
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
15/41684.pdf
230
Lampiran 10 DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Jenis Kelamin Tempat/Tanggal Lahir Pekerjaan
ARIJULIANA Perempuan Surabaya, I Juli 1958 Dosen (PNS) Fakultas llmu Sosial dan llmu Politik Universitas Terbuka 195807011988032001 Lektor Kepala I Gol. IV/a Islam Menikah Jalan Teluk Peleng II8 B, Pasar Minggu, Jakarta I2520 Telepon: (02I) 7892513; HP. 08129302514 Email: [email protected]
Te rb u
ka
NIP Pangkat/Golongan Agama Status Perkawinan Alamat
rs i
ta
s
Riwayat Pendidikan: I. SO Perguruan Rakyat, Jakarta, Lulus I970. 2. SMP Negeri XXXV, Jakarta, Lulus I973. 3. SMA Perguruan Cikini, Jakarta, Lulus I976. 4. Sarjana Ilmu Administrasi Niaga, Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Jakarta, Lulus I985. 5. Master of Arts (MA) in Educational Psychology, Faculty of Graduate Studies, University of Victoria, British Columbia, Canada, Lulus 1994. 6. Doktor Ilmu Administrasi Bisnis, Program Pascasarjana Bidang Ilmu Administrasi Bisnis, . FISIP Universitas Padjadjaran, Bandung, Lulus 20I5.
U
ni ve
Riwayat Pekerjaan: 1. 2007- sampai saat ini, Lead Auditor UT untuk Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 2. I987- sampai saat ini, Dosen (PNS), Program Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Terbuka, Jakarta. 3. September 2004-2008, Pembantu Dekan Bidang Akademik (Periode II), Fakultas llmu Sosial dan llmu Politik, Universitas Terbuka, Jakarta. 4. September 2000 - 2004, Pembantu Dekan Bidang Akademik (Periode I), Fakultas llmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Terbuka, Jakarta. 5. Desember I999- September 2000, Ketua Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Terbuka, Jakarta. 6. I995- 1999, Sekretaris Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Terbuka, Jakarta. 7. 1991 - I994, Ketua Prodi Administrasi Niaga (em brio), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Terbuka, Jakarta. 8. 1986- 1990, Dosen tidak tetap, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Jakarta. 9. 1985-1986, Peneliti padaPT. Promindo, Jakarta, Indonesia. 10. 1982- 1985, Peneliti pada Lembaga Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Masalah Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Jakarta.
Bandung, 18 Agustus 20 I5 ARIJULIANA
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka