Dipresentasikan pada: Pengembangan Profesi Bedah Berkelanjutan (P2B2) XIII-2016 Persatuan Dokter Spesialis Bedah Umum Indonesia (PABI) Lampung
MANAJEMEN KEJANG PASCA TRAUMA DR.Dr.M.Z. Arifin,Sp.BS Department of Neurosurgery Dr. Hasan Sadikin General Hospital Bandung - West Java - Indonesia
KONSEP PENTING • Kejang pasca trauma dibagi menjadi 2 kategori: Dini (≤ 7 hari) & lanjut (> 7 hari) setelah cedera kepala • Antikonvulsan (Anti epileptyc drug/AED) digunakan untuk mencegah kejang pasca trauma tahap dini pada pasien yang memiliki risiko tinggi mengalami kejang • Profilaksis AED tidak menurunkan frekuensi dari kejang pasca trauma tahap lanjut • Penggunaan AED dihentikan setelah 1 minggu kecuali untuk kasus yang memenuhi kriteria spesifik
SEJARAH • Kejang pasca trauma → komplikasi cedera kepala yang sudah diketahui sejak zaman Mesir Kuno & Hippocrates • Indikator prognosa sangat buruk → Kematian • Hubungan cedera kepala dengan kejang lanjutan, mulai dikenal sejak abad 14 • 5.5% kasus, cedera kepala penyebab utama epilepsi
DEFINISI • Kejang setelah cedera kepala dimana mekanisme cedera kepala mempunyai hubungan dengan kejadian kejang • Kejang dini pasca trauma: 7 hari pertama setelah cedera • Kejang lanjut pasca trauma: > 7 hari pertama setelah cedera.
KOMPLIKASI DISEBABKAN KEJANG PASCA TRAUMA • Kejang meningkatkan laju metabolik dan aliran darah cerebral → kondisi pasien dapat memburuk karena kejang tersebut • Efek negatif kejang lanjut pasca trauma : • Kognitif • Psikososial • Emosional
KEJANG PASCA TRAUMA TAHAP DINI • ≤ 7 hari setelah cedera kepala • 30% insiden dari cedera kepala berat dan sekitar 1 % pada cedera kepala ringan dan sedang • Akibat dari elevasi tekanan intrakranial, perubahan tekanan darah , perubahan oksigenasi & kelebihan pelepasan neurotransmiter. • Insidensi lebih tinggi pada anak-anak
KEJANG PASCA TRAUMA TAHAP LANJUT • > 7 hari setelah cedera kepala • Diperkirakan insidensinya 10-13% dalam 2 tahun setelah cedera kepala berat • Insidensi lebih tinggi pada orang dewasa • Risiko lebih tinggi setelah cedera kepala berulang
KLASIFIKASI KEJANG
INTERNATIONAL LEAGUE AGAINST EPILEPSY (2011)
TATALAKSANA Prinsip-prinsip penatalaksanaan kejang: • • • •
Terminasi kejang saat itu juga Mencari etiologi kejang dan mengobatinya Mencegah terjadinya kejang berulang Mengidentifikasi & mengobati gangguan metabolik selama dan pasca kejang
TATALAKSANA
TATALAKSANA (PADA DEWASA)
TATALAKSANA (PADA BAYI & ANAK)
TATALAKSANA • Tidak ada pengobatan yang terbukti efektif untuk mencegah terjadinya kejang pasca trauma • Pada pasien dengan risiko tinggi, AED mengurangi insidensi kejang tahap dini • Tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa mengurangi kejadian kejang pasca trauma tahap dini memperbaiki outcome • Bila sekali saja kejang itu muncul, AED harus dilanjutkan untuk mengurangi rekurensi dari kejang
TATALAKSANA Kriteria risiko tinggi terjadinya kejang pasca trauma: • Subdural hematoma akut, epidural hematoma akut, Intracerebral hematoma akut • Open-depressed skull fracture dengan kerusakan parenkim • Kejang dalam waktu 24 jam setelah cedera kepala • GCS <10 • Penetrating brain injury • Riwayat penyalahgunaan alkohol • Ada contusio/hemoragik pada CT scan • Post Traumatic Amnesia >24 jam
INISIASI PEMAKAIAN AED • Dipertimbangkan untuk penggunaan jangka pendek, bila kejang merupakan kasus yang baru • Kejang tahap dini dikurangi secara efektif dengan penggunaan fenitoin selama 2 minggu setelah cedera kepala tanpa meningkatkan efek samping • Dimulai dalam waktu 24 jam pasca cedera
TERMINASI PEMAKAIAN AED Tapering penggunaan AED setelah 1 minggu terapi kecuali pada keadaan: • Penetrating brain injury • Perkembangan dari kejang pasca trauma tahap lanjut (kejang > 7 hari setelah cedera kepala) • Riwayat kejang sebelum trauma • Pasien yang akan dilakukan craniotomy
TERMINASI PEMAKAIAN AED Pada pasien-pasien yang tidak memenuhi kriteria penghentian penggunaan AED setelah 1 minggu: • Level terapi AED dipertahankan selama 6-12 bulan • Dianjurkan penggunaan EEG menyingkirkan keberadaan fokus kejang sebelum penghentian penggunaan AED untuk kasus-kasus: Kejang berulang Keberadaan pasien-pasien berisiko tinggi
KLASIFIKASI AED
AED & DOSISNYA
DAFTAR PUSTAKA • Greenberg, Mark S. Handbook of Neurosurgery 7th Edition. 2010. Thieme: New York • Siddiqi, Javed. Neurosurgical Intensive Care. 2008. Thieme: New York • Reilly, Peter. Head Injury. 2009. Chapman & Hall: London • Winn, Richard. Youmans. Neurological Surgery. 2011. Elsevier: Philadelphia
THANK YOU