Lokasi Proyek POKJA REDD+
IJ-REDD+ Provincial (= Sub-National) Four Districts
Pontianak
(Sub-sub-National)
Kubu Raya
Kayong Utara
Lokasi Project (TN Gunung Palung)
GPNP
Ketapang
IJ-REDD+ dilakukan kegiatan REDD+ pada 3 skala diatas 1
REDD+ Activities in Sub-national and Project Scale n REDD+ activities are conducted in both Sub-national and Project scales. n Consistency of both scales should be kept, and consistency with National scale should be also considered.
e.g. IPCC Guidelines
CO2 Emission
Collecting data on historical land use and carbon stock
Establishing Reference Level (RL) Reference Level (RL)
CO2 Emission in the past
CO2 Emission Reduction
Establishing a monitoring plan
Actual CO2 Emission Time (year)
e.g. Forest Fires
Identifying drivers of def. and forest deg.
Land cover map, Regula2on map, …
Deciding potential REDD+ Providing training on GIS, and so on sites (only 4 districts) 2
Ecosystem/Landscape REDD+ n Dengan mempertimabgkan kegiatan masyarakat dan juga konsrvasid alam arti luas, kali ingin menerapkan kegiatan REDD+ pada level ekosistem atau landscape (bentang alam ) Degradation
Degradation
Kadangkala kegiatan masyarakat harus di alihkan keluar TNGP (misalnya ke HL atau yg lainnya).
Untuk mengkonservasi ekosistem secara terintegrasi melalui kegiatan REDD+ dgn pendekatan bentang alam perlu melibatkan lebih banyak stakeholder.
3
Dinamika Tutup lahan
Concept of Forest Monitoring Kuantifikasi dinamika kawasan hutan (analisis tata guna lahan)
Analisis citra satelit The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.
×
Identifikasi faktor emisi (karbon stock per hektare di tiap klasifikasi hutan) Survey Biomass & kompilasi literatur ilmiah
=
Kalkulasi Karbon Stock di masing masing kelas hutan
Estimasi stok karbon
Menyusun tabel volume
(kg/ha)
Integrasi
Carbon Stock
The image part with relationship ID rId4 was not found in the file.
R2 = 0.835 Diameter (cm) 5
Land-cover Map Improvement
Pontianak Kubu Raya
Membangun metodologi yg akurat dlm mengklasifikasi tutup lahan dgn mempergunakan citra sateliti resolusi tinggi (SPOT 6) dan citra LADSAT, dan mempersiapkan klasifikasi tutupan di TNGP. Dengan menerapkan meteodologi di atas, secara umum klasifikasi tutup lahan 4 kabupaten dgn dasar LANDSAT dapat di perbaiki.
Kayong Utara TNGP
Ketapang Peta saat ini (image)
Perbaikan Peta (image) 6
Tentative : Perubahan tutupan lahan dari 2000 sampai 2013
7
Tentative : Perubahan tutupan lahan dari 2000 sampai 2013
8
Tentative : Perubahan tutupan lahan dari 2000 sampai 2013
9
Tentative : Perubahan tutupan lahan dari 2000 sampai 2013
10
Faktor Emission
Concept of Forest Monitoring Kuantifikasi dinamika kawasan hutan (analisis tata guna lahan)
Analisis citra satelit
×
Identifikasi faktor emisi (karbon stock per hektare di tiap klasifikasi hutan) Survey Biomass & kompilasi literatur ilmiah
=
Kalkulasi Karbon Stock di masing masing kelas hutan
Estimasi stok karbon
Menyusun tabel volume
(kg/ha)
Integrasi
Carbon Stock
The image part with relationship ID rId4 was not found in the file.
R2 = 0.835 Diameter (cm) 12
(Reference) Usulan kalsifikasi tutupan lahan Class di IJ-REDD+ No .
Forest Inventory of Ministry of Forestry, Indonesia
RAD-GRK of West Kalimantan Province
Four district under IJREDD+
GPNP under IJ-REDD+ Primary Dry Land Forest_high
Hutan Lahan Kering Primer 1 (Primary Dry Land Forest)
Primary Dry land forest
Primary Dry Land Forest
Primary Dry Land Forest_middle Primary Dry Land Forest_low
Secondary Dry Land Forest_high Hutan Lahan Kering Sekunder 2 (Secondary Dry Land Forest) Secondary Dry land forest
Secondary Dry Land Forest_low
Secondary Dry Land Forest Secondary Dry Land Forest_ logging Secondary Dry Land Forest_ fire
Hutan Mangrove Primer 3 (Primary Mangrove Forest)
Primary Mangrove forest
Primary Mangrove Forest
Primary Mangrove Forest
Hutan Rawa Primer (Primary 4 Swamp Forest)
Primary Peat swamp forest
Primary Swamp Forest
Primary Swamp Forest
Plants Forest_Type A Plants Forest_Type B Plants Forest_Type C
Plants Forest_Type A Plants Forest_Type B Plants Forest_Type C
5 Hutan Tamanan (Plants Forest) Plantation forest
catatan 1: warna merah klasifikasi hutan akan di identikasi oleh IJ-REDD+ untuk evaluasi perubahan karbon stok. catatan 2: Hutan rawa telah di deteksi di analisis kami sebab hutan gambut dapat di kalisifikasikan berdasarkan karakteristik warna dan tekstur dengan mempergunakan citra satelit, sedangkan hutan gambut lebih sulit di deteksi.
13
(Reference) Usulan kalsifikasi tutupan lahan Class di IJ-REDD+ No .
Forest Inventory of Ministry of Forestry, Indonesia
6 Semak Belukar (Shrubs) 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
RAD-GRK of West Kalimantan Province Bushes
Four district under IJREDD+
Shrubs Plantation_Type A Perkebunan (Plantation Area) Plantation Plantation_Type B Plantation_Type C Permukiman (Settlements) Buikt up areas Settlements Tanah Terbuka (Open Ground) Bare Open Ground Rumput (Grass) Integrated (to be checked) Grass Air (Water) Water Water Hutan Mangrove Sekunder Secondary Mangrove forest Secondary Mangrove (Secondary Mangrove Forest) Hutan Rawa Sekunder Secondary Peat swamp Secondary Swamp Forest (Secondary Swamp Forest) forest Belukar Rawa (Swamp Shrub) Integrated (to be checked) Swamp Shrub Pertanian Lahan Kering Integrated (to be checked) Dryland Agriculture (Dryland Agriculture) Pertanian Lahan Kering Campur (Mixed Dryland Integrated (to be checked) Mixed Dryland Agriculture Agriculture)
GPNP under IJ-REDD+ Shrubs Plantation_Type A Plantation_Type B Plantation_Type C Settlements Open Ground Grass Water Secondary Mangrove Secondary Swamp Forest Swamp Shrub Dryland Agriculture Mixed Dryland Agriculture
catatan 1: warna merah klasifikasi hutan akan di identikasi oleh IJ-REDD+ untuk evaluasi perubahan catatan 2: Semak belukar adalah lahan yang terdiri semak yang tumbuh cukup besar dengan kanopi lebih dari 5m catatan 3: perkebunan tanaman berkayu seperti kelapa sawit, karet, kopi, teh, kelapa, coklat dan lain lain.. catatan 4: Padang rumput terdiri atas beragam type rumput dan padang alang alang. catatan 5: pertanian lahan kering mencakup beragam komiditi seperti padi, jagung, nenas dan sayuran. catatan 6: Agroforestry ditutupi dengan tanaman tahunan campuran dengan waktu penanaman yang 14
(Reference) Usulan kalsifikasi tutupan lahan Class di IJ-REDD+ Forest Inventory of Ministry of Forestry, Indonesia 17 18 19 20 21 22
Sawah (Rice Field) Tambak (Dikes) Bandara/Pelabuhan (Airport/ Port) Transmigrasi (Transmigration Area) Pertambangan (Mining Area) Rawa (Swamp Bush)
RAD-GRK of West Kalimantan Province
Four district under IJREDD+
GPNP under IJ-REDD+
Integrated (to be checked) Rice Field Integrated (to be checked) Fishpond
Rice Field Fishpond
Integrated (to be checked) To be considered
To be considered
Integrated (to be checked) To be considered
To be considered
Integrated (to be checked) Mining Integrated (to be checked) Swamp
Mining Swamp
Future works l Hutan lahan kering, hutan mangrove dan hutan rawa tidak diklasifikasikan sebagai hutan primer dan sekonder saat ini. Untuk selanjutnya akan diklasifikasi sebagai hutan primer dan hutan sekunder dengan mempergunakan spectral indexThey are going to be classified to primary and secondary using some spectral index, tambahan data GIS data atau sesuai kebutuhan spatial. l Klasifikasi Detil untuk TNGPgoing to be conducted. 15
Karbon Stock di masing masing tutupan lahan 4 distrik lokasi proyek IJREDD+
IJ-REDD+ di TNGP Primary Dry Land Forest_1 195.4 t-C/ha
1 Primary Dry Land Forest
Primary Dry Land Forest_2 Primary Dry Land Forest_3
XXX t-C/ha XXX t-C/ha
Secondary Dry Land Forest_1
XXX t-C/ha
4 Primary Swamp Forest
Primary Swamp Forest
196.0 t-C/ha
12 Secondary Mangrove Forest
Secondary Mangrove Forest
XXX t-C/ha
13 Secondary Swamp Forest
Secondary Swamp Forest
XXX t-C/ha
n “Values” of carbon stock in each land-cover are Secondary Dry Land Forest_ 2 169.7 t-C/ha logging from “National Inventory”, Secondary Dry Land Forest_2 Secondary Dry Land Forest_ “RAG-GRK”, “IPCC XXX t-C/ha fire EFDB” or “specific data Primary Mangrove Forest 3 Primary Mangrove Forest 170.0 t-C/ha will be obtained by IJREDD+”. Secondary Dry Land Forest_1
Under preparation 16
(Reference) Penerapan Kalasifikasi hutan dan lahan
17
(Reference) Klasifikasi hutan dan lahan
18
Perbaikan Peta Lahan Gambut Data yang dipergunakan untuk memperbaiki Peta Lahan Gambut 1.
Peta Topograpi (1:250,000-1:10,000)
2.
Peta Geologi (1:250,000-1:10,000)
3.
Peta Tanah (1:250,000-1:10,000)
4.
Citra Satelit (1) Landsat-5/-7 Images (2000-2002, sebelum 1995) (2) SRTM (2000) (3) Landsat-1/-3 Images (1970s)
5.
Peta Tata guna lahan (1:250,000-1:10,000)
6.
Peta Konsesi / Ijin (1) Kelapa Sawit, Hutan Produksi, dll. (2) Peta Eksplorasi Mineral & Tambang
7. Lain Lain
19
Potential Sites of REDD+
Identifikasi Potential REDD+ sites (Kerangka Kerja) LU / LC map Year 2000
LU / LC map Year 2013
LU / LC analisis perubahan tipe lahan
Kriteria Socio Economic Mengidentifikasi deforestasi yg tinggi dan sisi hutan tersisa.
Peta Moratorium
l Kegiatan konservasi yg telah ada atau kegiatan konservasi di masa depan. l Batas area jelas (tidak ada konflik
Landuse Map
tentang tataguna lahan)
Survey lapangan / wawancara dengan para pihak
<Estimated Potential Site> l Hutan Lidung l Hutan Konservasi
l Mendapat kerjasama dari pemerintah lokal, masyarakat dll. l Berdampak tinggi melakui kolaborasi dengan hasil kerja output 2 l Mengantisipasi praktek pemanfaatn
Konsultasi dengan stakeholder
sebagai “praktek yang baik”
l Hutan Produksi yang belum di bebani hak
Take into account of human resources in relevant insitution
l Hutan alam yang masih tersisa sebagai HCVF idi area konsesi HP l Hutan alam yang masih tersisa di APL (Plantation area)
21
Pemilihan lokasi pilot REDD+
Kegiatan model di lokasi pilot
Terima Kasih
22
Rencana Kedepan
n Membangun kelembagaan REDD+ Kalimantan Barat n Meningkatkan kapasitas staf teknis (BLH, Bappeda, Dinas Kehutanan dan UPT Kemenhut) untuk menghitung MRV/REL Kalbar n Membangun kerjasama dengan BP-REDD untuk mengaplikasikan dokumen SRAP REDD+ Kalimantan Barat.
23
Direction of Monitoring Structure and Plan National level_Output 5 Overall Indonesia
National REDD+ Strategy
Central Government
West Kalimantan Province
Sub-national lebel_Output 1
1. Improving land-cover map preparation methods 2. Improving current land-cover map 3. Considering consistency among difference scales
Provincial Government Four Districts LANDSAT + RAD-GRK classes + land-use map + peat map + α
Materials for Output3
2000
Pontianak
2006
Kubu Raya
REDD+ Potential Map
2009 2011
GPNP
2013
Kayong Utara
Ketapang
Project level_Output 2 LANDSAT + RAD-GRK classes + GPNP land-use map + peat map + α 2000 2006 2009
Socio-economic Survey
2011 2013
Project Design Document (PDD) 24