HIDROSPHERE
Hidrosfir • Lingkungan Air • 71 % Permukaan bumi diliputi air • Jadi berpengaruh pada iklim, kesehatan • Jumlah Relatif Konstan • Kualitas Dapat Berubah Self Purification
Siklus Hidrologi
1
Sumber--Sumber Air Sumber Air Hujan Air Angkasa
Air Es Air Salju Air Sungai
Air Permukaan
Air Danau Air Laut Dalam
Air Tanah Dangkal
SIKLUS HIDROLOGI
2
Penurunan Muka Air Tanah (Miller, 1996)
MANUSIA DAN AIR
Komponen terbesar tubuh manusia (50--70)% (50 Pelarut berbagai jenis zat dalam tubuh
3
Air Fungsi Untuk menunjang kehidupan manusia (masak, (masak cuci + transpor, agrikultur, perikanan, dll) Pembuangan limbah Lingkungan air dapat membawa penyakit Menular Tidak menular Pengolahan limbah cair di Indonesia, masih
banyak yang tidak/cukup memuaskan, oleh karenanya masih mencemari lingkungan air
Standard Air Minum di Indonesia Keputusan Menteri Kesehatan RI No: 907/MENKES/SK/VII/2002 Tanggal 29 Juli 2002
Parameter: • Bakteriologis: E. coli • Kimia: inorganik dan organik • Radioaktivitas • Fisis: warna, bau dan kekeruhan
4
Peraturan-Peraturan : •
Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
•
Keputusan Gubernur No. 6 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri di Jawa Barat
•
Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I No. No 38 tahun 1991 tentang Peruntukan Air dan Baku Mutu Air pada Sumber Air di Jawa Barat
•
Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I No. 67 tahun 1997 tentang Peruntukan Air dan Baku Mutu Air pada Sungai Cikarang, Ciherang, Cilamaya, Ciasem, Cipunegara di Jawa Barat
•
Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I No.58 tahun 1998 tentang Peruntukan Air dan Baku Mutu Air pada Sungai Cisanggarung, Ciberes g di Jawa Barat dan Bangkaderes
•
Keputusan Gubernur Jawa Barat No.28 tahun 2000 tentang Peruntukan Air dan Baku Mutu Air pada Sungai Ciwulan dan Cilangla di Jawa Barat.
•
Keputusan Gubernur Jawa Barat No.39 tahun 2000 tentang Peruntukan Air dan Baku Mutu Air pada Sungai Citarum dan Anak-anak Sungainya di Jawa Barat
Sumber--sumber Pengotor Air Sumber
Alamiah:
Udara Mineral Terlarut Tumbuhan/hewan (pembusukan) Tumbuhan air Air hujan
Pertanian:
Erosi Kotoran hewan Pupuk Pestisida Air Irigasi
Limbah Cair: Permukiman Industri Air hujan kota Kapal/perahu Pengolahan limbah
5
Miller, 1996
Penyebab Penyakit
Agen Hidup: penyakit menular
Agen tidak hidup: peny. tdk menular
6
Air : Protozoa Menular
Cacing
Syarat Bakteriologis
Bakteri Virus Penyakit Kimia Tidak Menular
Kimia Syarat
Fisika
•
Fisika
Penyakit karena kurangnya air bersih untuk membersihkan badan : • Trachoma Virus trachoma • Scabies Sarcoptes scabei Penyakit bawaan vektor yang bersarang di air
– – – – •
Malaria Plasmodium malariae Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) Virus DHF Filariasis (kaki gajah) Filaria Bim Encephalitis Virus Encephalitis
Penyakit Tidak Menular Penyebab : Ki, Fi, Cd, Co, Hg, dll.
7
Pencemar Biologi Dalam standard air minum diukur dengan d iindikator dik t E. E coli li atau t T Total t l coli li • Kelompok coliform: Escherichia coli, Enterobacter aerogenes, Citrobacter fruendii
bakteri aerobik dan fakultatif anaerobik, gram negatif, tidak tid k membentuk b t k spora, b berbentuk b t kb bulat l t yang menfermentasi laktosa dan membentuk gas dalam 48 jam pada 35oC
Sifat Biologi o o
Organisme native Organisme tidak native
Ekosistem akuatik Diversitas
Jumlah spesies Jumlah individu organisme
8
Peran Air dalam Penyebaran Penyakit Menular Air sebagai penyebar mikroba patogen Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit Air sebagai sarang hospes sementara penyakit
Penyakit yang berhubungan dengan air Kategori 1. Fekal-oral (water-borne atau
water-washed)
2. Water-washed: a. Infeksi kulit dan mata b.
Lain-lain
3. Water-based: a. menembus kulit b ingested b.
4. Water-related insect vector a. menggigit dekat air b. berkembang biak dalam air
Infeksi Diarrhoeas dan dysentries : Disentri amuba Balantidiasis Kolera E. coli diarrhoeae Rotavirus diarrhoea Shigellosis (bacillary dysentry) Hepatitis-A Polio Typhus abdominalis
Agen patogen P-Entamoeba histolytica P-Balantidia coli B-Vibrio cholerae B-Escherichia coli enteropatogenic V-Rotavirus B-Shigella dysentriae V-V. Hepatitis A V-V.poliomyelitis B-Salmonella typhi
Penyakit infeksi kulit Penyakitr infeksi mata Louse-borne typhus Louse-borne relapsing fever
M M R S
Schistosomiasis Cacing guinea Chlonorchiasis Diphyllobothriasis
H-Schistosoma H H H
Sleeping sickness Filariasis Malaria River blindness Mosquito-borne viruses: Dengue (Demam Berdarah)
Keterangan : B: Bakteri, H: cacing , P: Protozoa, M: apa saja, R: Rickettsia, S:Spirochaete, Sumber: Cairncross dan Feachem, 1983
P H P H V V: Virus
9
Penyakit yang berhubungan dengan air (lanj.) Kebanyakan merupakan penyakit saluran pencernaan pencernaan, tinja dari penderita dapat masuk ke dalam sistem penyediaan air. Organisme patogen umumnya tidak dapat berkembang dalam air, hanya dpt bertahan beberapa hari Spora atau kista bertahan di luar tubuh dalam waktu lama, contoh: Clostridium tetani (bertahan beberapa tahun)
Penyakit yang berhubungan dengan air (lanj.) Salmonellosis: Gastroenteritis akut, keracunan pada darah, demam enterik Penyebab: Salmonella typhimurium gastroenteritis Salmonella typhii Typhoid fever
3% pasien akan menjadi carrier (sembuh dr penyakit, ttp masih membawa m.o)
10
Penyakit yang berhubungan dengan air (lanj.) Shigellosis (Bacillary dysentriae): Diare akut Penyebab: Shigella
Amebiasis (amebic dysentriae): Diare Penyebab: Protozoa Entamoeba hystolitica dengan habitat usus besar Membentuk kista dan dapat terbawa tinja untuk menyebar Tahan thd klorinasi, dpat dihilangkan dengan UV atau pengeringan
Giardia, Perotozoa penyebab diare
11
Penyakit yang berhubungan dengan air (lanj.) Hepatitis: Demam, kehilangan selera makan dan enerji, sakit kepala, kuning Penyebab: Virus Wabah di New Delhi, India (1955-1956): Kontaminasi SPAB oleh limbah domestik
Cholera: Diare akut (muntaber) dehidrasi Penyebab: Bakteri Vibrio Cholera atau V comma
Virus • Tidak dapat berkembang biang diluar sel hidup jumlah j di lingkungan g g berkurangg • Dapat bertahan hidup di lingkungan pada kondisi: pH netral, senyawa organik, kelembaban, temperatur rendah. • Enterovirus dapat ditemukan hampir diseluruh air permukaan yang menerima limbah domestik 100 enterovirus/ liter
12
Virus (lanj.) • Teradsorbsi pada partikel tersuspensi (baik organik maupun anorganik) terakumulasi pd dasar sedimen • Daya tahan lebih baik pada air terpolusi dengan berat • Dpt mencemari air tanah dangkal yang tercemar limbah domestik • Dpt ditemukan pada air dari PAM yang telah diklorinasi, sementara bakteri hilang virus tdk juga dapat lolos pada saringan pasir
Virus (lanj.) Desinfeksi: – poliovirus resistan thd desinfeksi dengan klor – ozon merupakan desinfektan cukup baik utk virus – Adenovirus p penyebab y infeksi mata, sal. Pernafasan tahan terhadap desinfeksi dengan UV (Gerba, 2003)
13
Virus (lanj.) Penyisihan virus dalam pengolahan limbah cair: • Sedimentasi primer/sekunder: 83% teradsorbsi pada solid dan mengendap • Tangki Septik: 50 % tgt waktu detensi • Trickling filter: 8585-94 % • Lumpur aktif: 90 – 99 % • Pengolahan Lumpur: Pit latrin, Anaerobic digestion, sludge drying bed, komposting
Ascariasis • Reservoir: Manusia • Transmisi: Oral, melalui tangan, makanan, alat2. • Telur menetas menjadi larva di usus besar, masuk ke aliran darah, masuk ke hati/jantung dan akhirnya masuk ke paru2 dlm 3 hari. • Larva berkembang di paru2, masuk ke trakhea, tertelan masuk ke oesophagus usus, berkembang dalam 6060-75 hari hidup s.d 1,5 tahun.
14
Ascariasis • Terdapat dalam air permukaan, tidak di air tanah • Terdapat terbanyak di feces: 300.000 telur pergram feces.
Water-based helminths
Dracunculus medinensis
15
Konsentrasi Fecal Coliform dalam Sumber Air Domestik di Negara Berkembang Sumber
Escherichia coli per 100 mL
Gambia: Sumur pompa tangan (15(15-18) m
s.d 100.000
Indonesia: Kanal di Jakarta
3.100 – 3.100.000
Kenya: Mata Air Waduk Sungai Besar
0 0-2 10 – 100.000
Uganda: Sungai Mata Air (tdk terlindung) Sumur pompa tangan
500 – 8.000 0 – 2.000 8 - 200
16
Filariasis
17
Onchocherciasis • Disebabkan oleh cacing parasit Onchocerca volvulus volvulus • Vektor p penyakit y lalat hitam (Black (B ( lack Fly) Flyy)
Onchocerca volvulus
Black Fly
Onchocherciasis Siklus Hidup O. volvulus
18
Onchocherciasis GEJALA PENYAKIT: penurunan kemampuan penglihatan, kebutaan, kerusakan kulit, luka, gatal-gatal dan depigmentasi kulit.
Gejala Onchocerciasis Pada Kulit
Demam Berdarah Dengue Disebabkan oleh virus Dengue, Famili Flaviviridae, dengan genusnya adalah Flavivirus.
Virus Dengue
19
Demam Berdarah Dengue VEKTOR •Virus Dengue ditularkan dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk Aedes dari subgenus Stegomya. • Aedes aegypti merupakan vector epidemic yang paling utama
•Demam berdarah Dengue merupakan penyakit bawaan air. •Air berperan sebagai sarang dari nyamuk Aedes aegypti
Demam Berdarah Dengue • •
•
•
Manifestasi klinis DBD dibagi menjadi 4 derajat Derajat I: Demam disertai gejalagejala-gejala umum yang tidak khas Derajat II : Gejala--gejala derajat I, disertai gejalaGejala gejala-gejala perdarahan kulit spontan Derajat III: Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan nadi menyempit (< 20 mmHg), mmHg) hipotensi, hipotensi sianosis disekitar mulut, kulit dingin dan lembab, gelisah. Derajat IV : Syok berat (profound shock), nadi tidak dapat diraba dan tekanan darah tidak terukur.
20
CRYPTOSPORIDIOSIS • Penyakit diarheal (menceret) yang disebabkan oleh mikroorganisme parasit dari jenis Cryptosporidium. • Cryptosporidium Parvum merupakan penyebab infeksi pada manusia. Cryptosporidium Parvum akan menginfeksi saluran intestinal (pencernaan) pada hewan mamalia atau manusia.
CRYPTOSPORIDIOSIS
Sel Cryptosporodium
21
CRYPTOSPORIDIOSIS PENYEBARAN PENYAKIT • Cryptosporidium terdapat di dalam kotoran manusia dan hewan yang terkena. t k • Penyakitnya ditularkan bila parasit masuk ke dalam tubuh. • Ditularkannya paling sering dari hubungan manusia, terutama dalam keluarga dan di antara anakanak-anak kecil. • minum air yang tercemar oleh Cryptosporidium. • Berenang di kolam renang yang tercemar Cryptosporidium. • Memakan makanan yyangg didalamnya y terdapat p Cryptosporidium yp p • Memelihara binatang yang terinfeksi Cryptosporidium • Meminum air yang telah terkontaminasi oleh Cryptosporidium Cryptosporidium dapat survive berhariberhari-hari di air kolam renang dengan tingkatan khlor yang cukup tinggi.
CRYPTOSPORIDIOSIS
22
CRYPTOSPORIDIOSIS
Giardiasis •
Giardiasis adalah salah satu infeksi saluran pencernaan yang tergolong penyakit bawaan air -water borne disease disease-- yang disebabkan oleh protozoa parasit (organisme bersel tunggal) bernama Giardia lamblia atau disebut juga Giardia intestinalis. intestinalis.
• Giardia dapat menyebar melalui: Menelan sesuatu (makanan) yang sudah mengalami kontak dengan feses dari orang atau hewan yang terinfeksi Giardia Giardia.. Menelan air dari tempattempat-tempat umum yang sudah terkontaminasi Giardia Giardia.. Memakan makan mentah yang terkena Giardia Giardia.. Penyebaran dapat pula terjadi melalui transmisi langsung dari orang ke orang. •
Giardiasis menunjukkan gejala seperti diare ringan maupun berat,kram perut,mual sampai muntah,kadang ada yang disertai demam,terus buang gas, namun ada yang tanpa gejala apaapa-apa.Pada beberapa kasus, dapat terjadi diare kronis sampai berminggu--minggu dan terjadi dehidrasi juga penurunan berat badan secara berminggu drastis.
23
Tetanus • Tetanus disebabkan oleh bakteri bernama Clostridium tetani. tetani. Bakteri ini merupakan bakteri gram positif anaerob yang berbentuk batang. Bakteri Clostridium banyak ditemukan di tanah, kotoran manusia dan hewan peliharaan, dan juga pada daerah pertanian. • Penyebaran bakteri ini terutama melalui perairan (hidrosfir) dan tanah (litosfir).
Legionellosis • Legionellosis merupakan suatu penyakit infeksi paruparu-paru yang dapat menjadi ringan atau bahkan berat sekalipun untuk menyebabkan kematian. Penyakit ini sangatt berkaitan b k it dengan d kondisi k di i lingkungan li k terutama t t pada d lingkungan li k air i dan d udara. • Orang yang menderita penyakit Legionnaires pada umumnya lebih merasakan sakit, seperti demam, panas dingin dan batuk, dapat berupa batuk kering ataupun berlendir. Beberapa ada yang mengalami sakit otot, sakit kepala, kecapekan, hilang nafsu makan, hilang kontrol terhadap koordinasi (ataxia) dan, kadang kadang--kadang diare dan muntahmuntah-muntah.
24
Kolera • Penyakit kolera adalah salah satu penyakit bawaan air yang disebabkan oleh bakteri bacillus gram negative, Vibrio cholera. • Kolera sering juga disebut dengan penyakit muntaber karena gejala utamanya adalah muntah dan buang air besar. Kolera termasuk salah satu penyakit infeksi yang sangat serius. Bakteri vibrio cholera dapat ditularkan lewat makanan dan minuman yang tercemar. tercemar
Pencemar Kimia Terdiri dari: • Pencemar P organik ik (SK Menkes M k 907): 907) 36 parameter senyawa dan 50 senyawa organik kategori pestisida.
• Pencemar Inorganik: Logam berat (Hg, Cd, Cr, Pb, dll)
25
Penentuan batas aman (standard) Toksisitas: Tingkat racun suatu senyawa baik organik ik maupun inorganik i ik Uji toksisitas: untuk mengetahui nilai/angka yang menimbulkan efek merugikan bagi manusia
Dosis - Respons
RfD
NOAEL
LOAEL
Dose (mg/kg-day)
26
Efek senyawa kimia • Akut Akut:: Dalam waktu singkat Akibat pajanan(exposure) konsentrasi tinggi • Kronis Kronis:: Dalam waktu lama Pajanan konsentrasi rendah dalam waktu panjang Penyakit Non-Infeksi
Portal of Entry pintu masuk ke dalam tubuh atau cara zat masuk ke dalam tubuh •Oral Oral:: melalui saluran pencernaan, sulit mencapai peredaran darah •Inhalasi Inhalasi:: melalui saluran pernapasan, cepat memasuki peredaran darah, •Dermal: melalui kulit, sehingga akan mudah masuk ke dalam peredaran darah •Parenteral Parenteral:: melalui suntikan langsung memasuki peredaran darah
27
Senyawa Inorganik Sumber Logam Berat Pencemaran Lingkungan: Proses alamiah: konsentrasi rendah, lokal
Penambangan: konsentrasi tinggi
Limbah: proses, pemakaian
Merkuri
Merkuri organik: Metilmerkuri CH3Hg+ di--metilmerkuri (CH3)2Hg di Merkuri inorganik: Hg0
28
Metil merkuri
Terabsorbsi dari sitem pencernaan sampai 100% Menembus sistem peredaran darah dan otak
Menembus plasenta
Waktu paruh biologi: 7070-80 hari.
Toksisitas Toksisitas Akut:
Umumnya akibat terpapar Hg inorganik
Sakit perut berat, nephritis
29
Toksisitas kronis Disebabkan oleh metilmerkuri:
Gangguan koordinasi
Gangguan pendengaran
Gangguan bidang pandang
Retardasi R t d i mental t l
Gangguan pertumbuhan
Gangguan sistem syaraf
Methylmercury Exposure Sources: Chloralkali plants Pulp and paper Antiseptics, fungicides Biomagnification in water systems
30
(Direktorat Inventarisasi dan Sumberdaya Mineral , 2001)
Penambangan Emas Tanpa Ijin
BPLHD-Jawa Barat, 2002
31
Contoh: Minamata: Keracunan air raksa di Minamata Minamata, Kyushu Kyushu, Jepang 1953 – 1960. 111 orang cacat, 43 orang meninggal Pabrik plastik membuang Hg ke perairan
MINAMATA DISEASE Penyakit minamata disebabkan oleh agen tidak hidup yaitu senyawa metil merkuri
Methylmercury, an organic mercury compound released in factory wastewater and the cause of Minamata disease
Wastewater discharge from the Chisso factory in Minamata
32
MINAMATA DISEASE
Gejala-gejala terpapar metal merkuri Gejalamerkuri:: Metil merkuri yang masuk ke tubuh manusia akan menyerang sistem saraf pusat. Gejala awal, awal, kaki dan tangan menjadi gemetar dan lemah, kelelahan, telinga berdengung, kemampuan penglihatan melemah, kehilangan pendengaran, bicara cadel dan gerakan menjadi tidak terkendali. Beberapa penderita berat penyakit Minamata menjadi gila, tidak sadarkan diri dan meninggal setelah sebulan menderita penyakit ini. Penderita kronis penyakit ini mengalami gejala seperti sakit kepala, epa a, sering se g kelelahan, e e a a , kehilangan e a ga indera de a perasa pe asa dan da penciuman, dan menjadi pelupa. Yang lebih parah adalah penderita congenital yaitu bayi yang lahir cacat karena menyerap metil merkuri dalam rahim ibunya yang banyak mengkonsumsi ikan yang terkontaminasi metil merkuri. Ibu yang mengandung tidak terserang penyakit Minamata karena metil merkuri yang masuk ke tubuh ibu akan terakumulasi dalam plasenta dan diserap oleh janin dalam kandungannya.
MINAMATA DISEASE Penyakit Minamata tidak dapat diobati, sehingga perawatan bagi penderita hanya untuk mengurangi gejala g j dan terapi p rehabilitasi fisik. Disamping p g dampak p kerusakan fisik, penderita Minamata juga mengalami diskriminasi sosial dari masyarakat seperti dikucilkan, dilarang pergi tempat umum dan sukar mendapatkan pasangan hidup.
The crippled hand of a Minamata disease victim
33
MINAMATA DISEASE
Sejak Maret 2001, sebanyak 2265 korban secara resmi tercatat (1784 meninggal dunia).
EPA Regulations and Advisories Maximum Contaminant Level inorganic mercury in drinking water = 0.002 mg/L To ic C Toxic Criteria: ite ia – Freshwater: maximum = 1.4 g/L, continuous = 0.77 g/L - Saltwater: maximum = 1.80 g/L, continuous = 0.94 g/L – Human health consumption of organisms = 0.3 mg/kg methyl mercury fish tissue (wet weight)
34
Arsenic
Dapat secara cepat diekskresikan bersama b urin: i dalam d l 1-2 hari 1h i Waktu paruh arsen organik: 4 – 6 jam
ARSENIC
Arsen inorganik dapat menembus b plasenta, l t tetapi t t i tidak tid k ditemukan pada air susu ibu. Masalah dapat timbul akibat pajanan kronis atau akut dengan dosis tinggi
35
Pajanan Akut Menyebabkan muntahmuntah-muntah, sakit yang para pada d abdomen, bd diare di (kadang disertai pendarahan) dalam sekitar 1 jam setelah tertelan Gejala lain: anorexia, anorexia demam, demam iritasi mukosa
Pajanan Kronis
Toksik terhadap sistem syaraf pusat, menyebabkan b bk gangguanan kepekaan k k dan kelemahan otot Sakit yang sangat pada kaki
36
Pajanan Sub akut dan kronis
prominent dermatologic Hyperpigmentation : non sunsun-exposed areas Hyperkeratosis on the palms and soles. Squamous cell carcinoma Pathognomonic sign: horizontal white bands of arsenic deposits across the bed of the fingernails (Mees’ line). Mees’ lines usually appear 44-6 weeks after exposure
Keracunan Cadmium: Toyama, Jepang: Pelunakan tulang punggung Sumber pencemar: Pertambangan seng dan timah hitam membuang partikulat Cd. Cd masuk ke air irigasi dan akhirnya ke persawahan, padi/beras. Kadar Cd di beras mencapai konsentrasi 1,6 ppm Standar air minum SK Menkes 2002: 0,003 mg/L
37
Keracunan Cobalt • Banyak digunakan di Pabrik elektronik, turbin gas sebagai b i kkatalisator li proses ki kimia i • Diperlukan dalam jumlah kecil pada tubuh manusia • Penyebab penyakit kelainan otot jantung • Adanya Ad cobalt b lt s.d. d konsentrasi k t i 1,11,1 1 1-1,2 1 2 ppm dalam bir
Alumuniun: Dalam dosis tinggi menyebabkan luka pada usus
Besi: D l Dalam dosis d i tinggi ti i merusak k di dinding di usus
Nitrat dan Nitrit: Keracunan akut: Dalam jumlah besar mengganggu sistem pencernaan, diare bercampur darah
Keracunan kronis: depresi umum, sakit kepala dan gangguan mental
Methemoglobinaemina: bayi kekurangan oksigen karena hemoglobin berikatan dengan nitrit
38
Senyawa Organik 36 parameter senyawa dan 50 senyawa organik kategori pestisida.
• Senyawa persisten • Senyawa biodegradable
Senyawa (Zat(Zat-zat) Persisten Sulit terurai/terdegradasi baik secara biologi maupun kimiawi Contoh: DDT (Dichloro(Dichloro-diphenyl diphenyl--trichloroethan) Klorolignin (limbah cair industri kertas dgn proses klorinasi): BM >> (10000Dalton) Senyawa organik terklorinasi lain: AOX (Adsorbable Organic Halide)
39
Sumber: Cunningham, 1999
Biomagnifikasi PCB
40
DDT(Dichloro--diphenyl DDT(Dichloro diphenyl--trichloroethane)
Insektisida yang dibuat pertama kali Persisten terakumulasi dalam rantai makanan makanan biomagnifikasi Efek: pusing, mual, tremor dan kerusakan hati, sistem syaraf pusat dan ginjal Dosis kecil berulang lebih berbahaya
41
Benzo(a)pyrene
Merupakan PAH (polisiklik aromatik hidrokarbon) hid k b ) Bersifat karsinogenik dan mutagenik
Chlordane
Insektisida C10H6Cl8 Sering ditemui sebagai pencemar air Mudah terabsorbsi oleh kulit menyebabkan hyperexitasi dan konvulsi, penyebab b bk kelainan l d darah hd dan anemia
42
Pentachlorophenol (PCP)
Kerusakan pada hati, pada hewan percobaan bersifat teratogenik Bila dipanaskan menguapkan Cl2
Benzenheksaklorida (BHC)
Toksisitas akut maupun kronis
Racun perut
Zat radioaktif
Dalam jumlah sedikit dapat menimbulkan masalah biomagnifikasi Menimbulkan kerusakan pada sel yang terpapar: kematian sel perubahan genetik kanker atau mutasi
43
Penurunan Muka Tanah (Smr Pantau) 3000 2750
0,12 0,11
2500 2250 2000
0,1 0,09 0,08
1750 1500 1250
0,07 0,06 0,05
1000 750 500
0,04 0,03 0,02
Gedebage
0,01 0 1900 0 1910 0 1920 0 1930 0 1940 0 1950 0 1960 0 1970 0 1976 6 1985 5 1988 8 1990 0 1992 2 1993 3 1994 4 1995 5 1996 6 1997 7 1998 8 1999 9 2000 0 2001 2002 2 2003 3
250 0
Jumlah Sumur Bor
Tahun
Indeks Produktivitas
20
20.0
15
15.0 10.0
25
10.0
20
8.0
15
6.0
10
4.0
5
2.0
0
0.0
Jumlah Sumur Bor
1995
1994
1993
1992
1991
1990
1989
1988
1987
Tahun 1985
1995
1994
1993
1992
1991
1990
1989
0.0 1988
0 1987
5.0
1986
5
Foto: GTL, 2004
1986
10
Rancaekek
Indeks Produktivitas (L/det/unit)
25.0
Jum lah Sum ur (Unit)
30.0
25
Indeks Produktivita as (L/det/unit)
30
1985
Jum lah Sum ur (Unit)
Hubungan Jumlah Sumur Bor dengan Produktifitas Airtanah
Tahun
Indeks Produktivitas Jumlah Sumur Bor
Indeks Produktivitas Airtanah PDAM Kota Bandung
Indeks Produktivitas
Indeks Produktivitas Airtanah PDAM Kabupaten Bandung
Pengendalian Kualitas Hidrosfir Pengendalian kualitas hisdrosfir secara alamiah : •
Self purification
– – – – •
Aliran sinar matahari Evaporasi presipitasi, dll
Bila terlampaui :
– – – –
Buatan Undang-undang Peraturan pelaksanaan Standard-standard
44
Harus dapat menilai : • Manpower • Fasilitas, dll
Desain Standar
Performance / Kinerja Prosedural
Standard Desain Menentukan : • Karakteristik ukuran unit • Karakteristik bahan unit • Karakteristik p peralatan unit
45
Standard desain juga menentukan : • Sistem
- terpisah/terpadu - min pengolahan limbah : acc.tr. • Kemajuan teknologi hanya dapat diterapkan dengan mengubah standard menjadi baku.
ATM uap air E
E = Tr
panas strum = al.a.+
Laut cair
A Tawar A. A. Tanah cair, padat
46
Standar Kinerja Standard kinerja menentukan hasil yang harus dicapai bagaimana ? dan terserah ! Standard Stream Aliran Standard Kinerja
Standard Effluen Standard Removal / Penyisihan / Penghilangan
Standard stream misalnya : DO. min 4 mg/l (kualitas air yang diinginkan)
Standard efluen : kualitas air yang dapat dibuang dari suatu sumber + kuantitas Standard removal : Sistem dapat menyisihkan 85 % BOD / ss dst.
Standard Prosedural • Prosedur untuk mendapat izin usaha • Prosedur untuk mendapat persetujuan proposal dan seterusnya
47
Standar Pemeriksaan Air
Standard Method for Exam of Water and Waste Water • Fisika • Kimia • Biologis Pemeriksaan : • Cara Sampling • Cara Pemeriksaan Langsung Standar Tak Langsung
Pencegahan Pengotoran Air • Inventarisasi sumber pengotor • Jenis pengotor • Bentuk zat pengotor
Pengolahan limbah / air buangan • Primary • Secondary treatment • Tertiary
• Pencegahan Penyebaran Penyakit – Standard kualitas A.M. Depkes 1977
– Pengolahan tergantung kualitas air baku
48
Pengolahan Air Limbah
Primary • Fisik Kimiawi
Secondary • Biologis
Tertiary • Pengolahan lumpur l mp
SKEMA SISTEM PENGOLAHAN AIR MINUM
49
SEDIMENTASI
LUMPUR DARI PRSEDIMENTASI THICKENER
PRASEDIMENTASI
FILTRASI
THICKENER LUMPUR
GROUND RESERVOIR
Septic tank (on site sanitation)
Source : www.abeeseptic.com
50
SKEMA ONON-SITE SANITATION
Sewerage system (off site sanitation)
SOURCE :
WWW.CO.THURSTON.WA.US
51
SKEMA SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
52