PENGARUH MODAL, JUMLAH TENAGA KERJA DAN JUMLAH ANGGOTA TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) KOPERASI DI KABUPATEN TABANAN NI MADE TAMAN AYUK Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan ABSTRAK Pengembangan diarahkan agar koperasi benar-benar menerapkan prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi. Dengan demikian koperasi merupakan organisasi ekonomi yang mantap, demokratis, otonom, partisipatif serta berwatak sosial. Pembinaan koperasi pada dasarnya dimaksudkan untuk berperan utama dalam kehidupan ekonomi rakyat. Golongan masyarakat ekonomi lemah baik yang tinggal di desa maupun di kota perlu diajak dan diikutsertakan secara aktif dan diberi kesempatan yang lebih luas untuk membangun dirinya melalui koperasi. Didalam Undang-Undang RI No 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, dinyatakan bahwa koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Apakah modal kerja berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan. 2) Apakah tenaga kerja berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan. 3) Apakah jumlah anggota berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan. 4) Apakah modal kerja, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota berpengaruh nyata secara bersama-sama terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan. Teknik analisis data yang dipergunakan adalah Analisis regresi berganda. Analisa ini digunakan untuk mengetahui pengaruh tingkat modal kerja, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan. Simpulan dalam penelitian ini: 1) Modal berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan, karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 4,493 lebih besar daripada 1,671 atau signifikansi 0,000 lebih kecil daripada 0,05. 2). Tenaga kerja berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan, karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 2,914 lebih besar daripada 1,671 atau signifikansi 0,005 lebih kecil daripada 0,05. 3). Jumlah anggota berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan, karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 2,216 lebih besar daripada 1,671 atau signifikansi 0,032 lebih kecil daripada 0,05. 4). Modal, tenaga kerja dan jumlah anggota berpengaruh nyata secara bersama-sama terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan, karena F hitung lebih besar dari F tabel atau 13,845 lebih besar daripada 2,76 atau signifikansi 0,000 lebih kecil daripada 0,05. Kata Kunci: modal, tenaga kerja, jumlah anggota dan SHU PENDAHULUAN Koperasi merupakan salah satu bentuk usaha yang sesuai dengan demokrasi Indonesia. Azas yang digunakan dalam pengelolaan koperasi mencerminkan pelaksanaan dari demokrasi ekonomi yaitu azas kekeluargaan. Pengelolaan koperasi tidak hanya Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016
mengandalkan kualitas pengurus saja akan tetapi juga mengharapkan partisipasi para anggotanya. Dengan memperhatikan azas yang terkandung didalam koperasi maka ada nilai lebih dari koperasi yang tidak dimiliki oleh badan usaha lainnya. Nilai-nilai kesetiakawanan, kekeluargaan, gotong royong, 279
solidaritas, demokrasi dan kebersamaan merupakan suatu nilai lebih tersendiri bagi koperasi. Hal inilah yang menjadikan dasar koperasi sebagai sokoguru perekonomian Indonesia seperti yang termaktub dalam Undang - Undang Dasar 1945. Koperasi diharapkan akan mampu menumbuhkan dan mengembangkan ekonomi rakyat dan mewujudkan kehidupan ekonomi yang demokratis. Dalam kehidupan ekonomi yang semakin mengglobal koperasi seharusnya mempunyai ruang gerak dan kesempatan usaha yang luas yang menyangkut kepentingan kehidupan ekonomi rakyat. Oleh karena itu, pembangunan koperasi perlu diarahkan sehingga lebih bermanfaat bagi masyarakat ekonomi kecil. Pengembangan diarahkan agar koperasi benar-benar menerapkan prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi. Dengan demikian koperasi merupakan organisasi ekonomi yang mantap, demokratis, otonom, partisipatif serta berwatak sosial. Pembinaan koperasi pada dasarnya dimaksudkan untuk berperan utama dalam kehidupan ekonomi rakyat. Golongan masyarakat ekonomi lemah baik yang tinggal di desa maupun di kota perlu diajak dan diikutsertakan secara aktif dan diberi kesempatan yang lebih luas untuk membangun dirinya melalui koperasi. Didalam UndangUndang RI No 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, dinyatakan bahwa koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945. Selain ingin mencapai tujuan dari koperasi seperti yang tercantum di atas, koperasi juga mempunyai fungsi dan peran didalam masyarakat. Fungsi dan peran yang dijalankan koperasi antara lain membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. Dari kedua hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa koperasi mempunyai dua 280
dimensi yaitu dimensi ekonomi dan dimensi sosial. Dimensi ekonomi yaitu koperasi didalam menyelenggarakan usahanya bertujuan untuk mensejahterakan anggota. Sedangkan dimensi sosial yaitu koperasi merupakan kumpulan orang-orang yang bekerjasama atas azas kekeluargaan. Koperasi adalah suatu Badan Usaha, maka kecuali bertujuan memenuhi kebutuhan anggotanya juga harus mampu menghasilkan keuntungan atau laba. Kemampuan suatu perusahaan menghasilkan laba dalam periode tertentu disebut Rentabilitas. SHU atau laba yang besar bukanlah jaminan bahwa koperasi tersebut telah bekerja dengan efisien. Efisiensi baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh itu dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Efisiensi sangat diperlukan oleh koperasi karena akan memungkinkan koperasi dapat beroperasi seekonomis mungkin. Sebagai organisasi ekonomi koperasi dalam menjalankan usahanya memerlukan modal usaha. Peranan modal didalam operasional koperasi mempunyai kontribusi yang sangat penting karena tanpa modal yang cukup koperasi tidak akan berjalan lancar. Schwiedland memberikan pengertian modal dalam arti luas dimana modal itu meliputi baik modal dalam bentuk uang maupun dalam bentuk barang, misalnya mesin, barang-barang dagangan dan lain sebagainya. (Riyanto, 2001). Dengan demikian modal dapat berupa uang maupun harta lainnya yang mempunyai nilai uang yang digunakan untuk menjalankan usaha. Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri dapat berasal dari: simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan dan hibah. Sedangkan modal pinjaman dapat berasal dari : anggota, koperasi lainnya dan atau anggotanya, bank dan lembaga keuangan lainnya. Koperasi pada Kabupaten Tabanan adalah koperasi yang keanggotaannya bersifat terbuka dan umum untuk semua golongan masyarakat, apakah itu PNS, pensiunan, pegawai swasta, pedagang, ibu rumah tangga, dan sebagainya. Tanpa membedakan suku, agama, dan ras. Koperasi di Kabupaten Tabana merupakan jenis koperasi yang membutuhkan modal yang cukup untuk
Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016
menggerakkan dan meningkatkan seluruh bidang usahanya. Berdasarkan latar belakang masalah dapat diidentifikasikan pokok permasalahannya adalah sebagai berikut: 1. Apakah modal kerja berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan 2. Apakah tenaga kerja berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan 3. Apakah jumlah anggota berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan 4. Apakah modal kerja, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota berpengaruh nyata secara bersama-sama terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui: 1. Penngaruh modal kerja secara parsial terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan. 2. Pengaruh tenaga kerja secara parsial terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan 3. Pengaruh jumlah anggota secara parsial terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan 4. Pengaruh modal kerja, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota secara bersama-sama terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan METODE PENELITIAN Berdasarkan teori-teori dan permasalahan yang ada maka hipotesis penelitian ini: 1. Bahwa Modal kerja berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan. 2. Bahwa Tenaga kerja berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016
3. Bahwa Jumlah anggota berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan. 4. Bahwa Modal kerja, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota berpengaruh positif dan nyata secara bersama-sama terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan. Penelitian tentang pengaruh modal kerja, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan dilakukan pada Koperasi di masing-masing Kecamatan yang ada di Kabupaten Tabanan. Penelitian dilakukan dari tahun 2011 sampai tahun 2015 di masing-masing koperasi. Penentuan sampel ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sample dilakukan dengan sengaja karena kebutuhan data (Sugiono.2010:394). Dalam penelitian ini di Kabupaten Tabanan terdapat 432 koperasi namun karena kebutuhan data dan penghematan biaya maka diambil 10 koperasi sebagai sampel penelitian yang ada di Kabupaten Tabanan dengan masing-masing koperasi diambil datanya 5 tahun terakhir. Dalam penelitian ini teknik analisis data yang dipergunakan adalah sebagai berikut. 3. Analisis regresi berganda Analisa ini digunakan untuk mengetahui pengaruh tingkat modal kerja, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan. Perhitungan dapat dicari dengan rumus (Natawirawan, 2002): Y = b0 + b1 X1 + b2 X2 + b3 X 3 + ei............ 1) Keterangan : Y = SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan (Rupiah) X1 = Modal kerja (Rupiah) X2 = Jumlah tenaga kerja (orang) X3 = Jumlah anggota (orang) b0 = konstanta b1 = menunjukkan hubungan (pengaruh) antara Modal kerja (X 1 ) terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan (Y) b2 = menunjukkan hubungan (pengaruh) antara jumlah tenaga kerja (X 2 ) 281
terhadap jumlah SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan (Y) b3 = menunjukkan hubungan (pengaruh) antara jumlah anggota (X 3 ) terhadap jumlah SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan (Y) ei = tingkat kesalahan (gangguan) 4. Uji Hipotesis pertama (Uji t) Untuk mengetahui pengaruh secara parsial dari modal kerja (X 1 ), jumlah tenaga kerja (X 2 ) dan jumlah anggota (X 3 ) terhadap SHU koperasi di Kabupaten Tabanan (Y) digunakan uji t - test yang rumusnya sebagai berikut : b i t hitung = i ……………(3) Sbi 5. Uji hipotesis kedua Uji F (Uji Simultan) Uji secara bersama-sama antara modal kerja (X 1 ),jumlah tenaga kerja (X 2 )dan jumlah anggota (X 3 ) terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan (Y). Menggunakan rumus (Gujarati, 1995) : R2 / k 1 F= ……………….(4) 1 R2 / n k Keterangan : k = banyaknya variabel n= banyaknya data sampel h) Formula hipotesis : Ho : ß i = 0 ; berarti tidak ada pengaruh nyata secara bersama – sama antara modal kerja, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota terhadap SHU koperasi di Kabupaten Tabanan. Hi : minimal satu ß i ß 0 ; (minimal salah satu variablel bebas berpengaruh) berarti ada pengaruh nyata secara bersama – sama antara modal kerja, jumlah tenaga
Model 1(Constant) Modal (X1) JumlahTenagaKerja (X2) JumlahAnggota (X3)
kerja dan jumlah anggota terhadap SHU koperasi di Kabupaten Tabanan. i) Taraf nyata digunakan dalam penelitian ini adalah 5 %, dengan derajat kebebasan df (n-k). j) Kriteria pengujian Ho diterima jika , F hitung ß F table Ho ditolak jika , F hitung > F tabel k) Kesimpulan Apabila diperoleh nilai F hitung F tabel, maka Ho diterima atau Hi ditolak yang berarti tidak ada pengaruh nyatamodal kerja, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota terhadap SHU koperasi di Kabupaten Tabanan.Sebaliknya, jika diperoleh F hitung > F tabel, maka Ho ditolak atau Hi diterima, ini berarti ada pengaruh nyata secara bersama – sama antara modal kerja, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota terhadap SHU koperasi di Kabupaten Tabanan. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Regresi Linear Berganda Untuk mengetahui pengaruh dari modal, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan baik secara parsial maupun secara serempak digunakan analisis regresi linear berganda dengan persamaan : Y = a+ b1 X 1 + b2 X 2 + b3 X 3 + e ............ (3.1) Dari persamaan diatas maka dengan bantuan program komputer Statistic Package For Social Science (SPSS) (lihat lampiran 1) diperoleh dari a, b1 , b2 , dan b3 sebagai berikut:
Unstandardized Coefficients B Std. Error -3956714.169 8702771.968 .055 .012
Standardized Coefficients Beta .503
t -.455 4.493
Sig. .651 .000
1716393.698
589097.962
.329
2.914
.005
166028.434
74925.446
.258
2.216
.032
Sumber lampiran 2 Jika nilai tersebut diatas dimasukkan ke dalam persamaan regresi linear berganda, maka akan menjadi: Y = -3.956.714,169 + 0,55X 1 + 1.716.393,698 X 2 + 166.028,434X 3
282
Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016
Dari hasil analisis persamaanregresi diatas dapat diinterprestasikan hasilnya sebagai berikut: Nilai a = -3.956.714,169 artinya rata-rata SHU koperasi di Kabupaten Tabanan adalah Rp. -3.956.714,169 dengan asumsi variabel modal (X1), jumlah tenaga kerja (X2) dan jumlah anggota (X3) sama dengan nol. Nilai b1 = 0,55 artinya apabila jumlah modal naik satu juta rupiah maka SHU koperasi di Kabupaten Tabanan akan meningkat sebesar Rp 550.000 dengan asumsi variabel lain konstan. Nilai b2 = 1.716.393,698 artinya apabila jumlah tenaga kerja meningkat satu orang maka SHU koperasi di Kabupaten Tabanan akan meningkat menjadi Rp. 1.716.393,698 dengan asumsi variabel lain konstan. Nilai b3 = 166.028,434 artinya apabila jumlah anggota meningkat satu orang maka SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan akan meningkat sebesar Rp.166.028,434 dengan asumsi variabel yang lain konstan. Uji Hipotesis Pertama (Uji t) Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini diuji pengaruh modal, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota terhadap sisa hasil usaha (SHU) koperasi di Kabupaten Tabanan. 1. Pengaruh modal secara parsial terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan. 6) Formulasi hipotesis Ho : ß 1 = 0 ; tidak ada pengaruh nyata antara modal kerja (X 1 ) terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan (Y). Ho : ß 1 > 0 ; ada pengaruh nyata dan positif antara modal kerja (X1 ) terhadapSHU Koperasi di Kabupaten Tabanan (Y). 7) Menentukan titik kritis (t tabel) dengan tarap nyata 5 %. t tabel = (n-k)( ß) t tabel = (50-4)(0,05) t tabel = 1,671 8) Kriteria penerimaan dan penolakan Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016
Ho diterima jika t-hitung ß t tabel ß t hitung Ho ditolak jika t-hitung > t tabel < t hitung 9) Uji t hitung = 4,493 10) Kesimpulan oleh karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 4,493 lebih besar daripada 1,671 atau signifikansi 0,000 lebih kecil daripada 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima ini berarti modal berpengaruh nyata positif terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan. 2. Analisis pengujian data jumlah tenaga kerja (X 2 ) terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan (Y). 1) Formulasi hipotesis Ho : ß 2 = 0 ; tidak ada pengaruh nyata antara tenaga kerja (X 2 ) terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan (Y). Ho : ß 2 > 0 ; ada pengaruh nyata dan positif antara tenaga kerja (X 2 ) terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan (Y). 5) Menentukan titik kritis (t tabel) dengan tarap nyata 5 %. t tabel = (n-k)( ß) t tabel = (50-4)(0,05) t tabel = (46)(0,05) t tabel = 1,671 6) Kriteria penerimaan dan penolakan Ho diterima jika t-hitung ß t tabel ß t hitung Ho ditolak jika t-hitung > t tabel < t hitung 7) Uji t hitung dengan formula : t hitung = 2,914 5). Kesimpulan oleh karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 2,914 lebih besar daripada 1,671 atau signifikansi 0,005 lebih kecil daripada 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima ini berarti tenaga kerja berpengaruh nyata positif terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan 3.
Analisis pengujian data jumlah anggota (X 3 ) terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan (Y). 1) Formulasi hipotesis Ho: ß 2 = 0 ; tidak ada pengaruh nyata antara jumlah anggota (X 3 ) terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan (Y). 283
daripada 1,671 atau signifikansi 0,032 lebih kecil daripada 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima ini berarti jumlah anggota berpengaruh nyata positif terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan
Ho : ß 2 > 0 ; ada pengaruh nyata dan positif antara jumlah anggota (X 3 ) terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan (Y). 2) Menentukan titik kritis (t tabel) dengan tarap nyata 5 %. t tabel = (n-k).( ß) t tabel = (50-4)(0,05) t tabel = (46)(0,05) t tabel = 1,671 3) Kriteria penerimaan dan penolakan Ho diterima jika t-hitung ß t tabel ß t hitung Ho ditolak jika t-hitung > t tabel < t hitung 4) Uji t hitung = 2,216 5) Kesimpulan oleh karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 2,216 lebih besar
Model R 1 .689 a
R Square .474
Adjusted Square .440
Uji Hipotesis Kedua (Uji F) Uji secara bersama-sama antara modal kerja (X 1 ),jumlah tenaga kerja (X 2 )dan jumlah anggota (X 3 ) terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan (Y). Menggunakan rumus (Gujarati, 1995). Dalam perhitungan menggunakan program SPSS didapat hasil sebagai berikut:
R Std. Error of Estimate 21246299.19552
Change Statistics the R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change .474 13.845 3 46 .000
Sumber lampiran 2 1) Formula hipotesis : Ho : ß i = 0 ; berarti tidak ada pengaruh nyata secara bersama – sama antara modal kerja, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota terhadap SHU koperasi di Kabupaten Tabanan. Hi : minimal satu βi ß 0 ; (minimal salah satu variablel bebas berpengaruh) berarti ada pengaruh nyata secara bersama – sama antara modal kerja, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota terhadap SHU koperasi di Kabupaten Tabanan. 2) Taraf nyata yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 %, dengan derajat kebebasan df (n-k)(k-1)( ß) F tabel = (50-4)(4-1)(0,05) F tabel = (46)(3)(0,05) F tabel = 2,76 3) Kriteria pengujian Ho diterima jika , F hitung ß F table Ho ditolak jika , F hitung > F tabel 4) Daerah penerimaan dan penolakan Ho terlihat pada gambar dibawah ini : 5) Kesimpulan 284
Oleh karena F hitung lebih besar daripada t tabel atau 13,845 lebih besar dari 2,76 atau signifikansinya lebih kecil dari 5 % maka Ho ditolak Ha diterima berarti modal, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota berpengaruh secara bersamasama terhadap sisa hasil usaha (SHU) koperasi di Kabupaten Tabanan. Besarnya pengaruh ketiga variabel bebas tersebut secara bersama-sama mempengaruhi SHU koperasi di Kabupaten Tabanan 47,4% dipengaruhi oleh modal, tenaga kerja dan jumlah anggota dan 52,6% dipengaruhi oleh variabel lain. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Dari pembahasan yang telah dilakukan dalam bab-bab yang terdahulu dapat dibuat simpulan sebagai berikut: 1. Modal berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan, karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 4,493 lebih besar daripada 1,671 atau
Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016
signifikansi 0,000 lebih kecil daripada 0,05. 2. Tenaga kerja berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan, karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 2,914 lebih besar daripada 1,671 atau signifikansi 0,005 lebih kecil daripada 0,05. 3. Jumlah anggota berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan, karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 2,216 lebih besar daripada 1,671 atau signifikansi 0,032 lebih kecil daripada 0,05. 4. Modal, tenaga kerja dan jumlah anggota berpengaruh nyata secara bersama-sama terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan, karena F hitung lebih besar dari F tabel atau 13,845 lebih besar daripada 2,76 atau signifikansi 0,000 lebih kecil daripada 0,05. Saran Dari beberapa simpulan di atas, maka penulis memberikan beberapa saran: 1. Untuk meningkatkan jumlah SHU atau pendapatan sebaiknya koperasi di Kabupaten Tabanan menambah modalnya baik melalui internal diantaranya simpanan wajib dan dari eksternal melalui modal penyertaan dan mengajukan bantuan permodalan kepada pemerintah Kabupaten Tabanan. 2. Pengembangan sumber daya manusia sangat dibutuhkan oleh koperasi apalagi yang berkopetensi sesuai dengan bidangnya sesuai dengan penelitian ini tenaga kerja sangat berpengaruh terhadap SHU koperasi. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Dinas Koperasi dan UKM, dan Dekopinda Kabupaten Tabanan memberikan pelatihanpelatihan untuk meningkatkan SDM tenaga kerja. 3. Koperasi di Kabupaten Tabana untuk mendapatkan SHU yang lebih banyak Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016
dan sehatnya koperasi berdasarkan jumlah anggota untuk itu setiap tahun koperasi di Kabupaten Tabanan agar menambah anggota, mengingat jumlah anggota berpengaruh terhadap SHU koperasi karena anggota disamping sebagai pemilik dan juga sebagai pengguna. DAFTAR PUSTAKA Bank Indonesia, 2011. Pedoman Akuntanasi Perbankan Indonesia. Revisi 2001. Jakarta. Hendrojogi, 1997. Koperasi:Asas-Asas, Teori dan Praktek. Edisi 7. Jakarta: Penerbit PT. Raja Grafindo Persada Kartasapoetra, 1990, Praktek Pengolaan Koperasi, Rineka Cipta, Jakarta. Nurdi Bahri, 2009, Pekenalan Dengan Beberapa Konsep Ekonomi Koperasi, Rineka Cipta , Jakarta. Riyadi, Selamet. 2006. Banking Assets And Liability Management. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sudirman, I Wayan. 2000. Manajemen Perbankan Suatu Aplikasi Dasar. Denpasar. PT.BP. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta. Wirawan, Nata. 2002. Statistik 2 (Statistik Inferensia). Edisi Kedua. Denpasar : Keraras Emas.
285