HOTEL KAPSUL DI TANAH ABANG DENGAN PENGOLAHAN SUMBER AIR
Leonardus Gunendra, Albertus Galih Prawata, ST., M.Arch Yanita Mila Ardiani, ST., MT Jurusan Arsitektur Binus University, Jl. K.H. Syahdan no.9 Palmerah, Jakarta Barat, 021-5543287 Email:
[email protected]
ABSTRAK Hotel kapsul merupakan jenis hotel yang difungsikan untuk tempat menginap sementara bahkan dalam hitungan waktu perjam. Berbeda dengan hotel yang pada umumnya dengan fungsi tempat menginap dalam jangka waktu harian bahkan bulanan. Pengolahan air hujan, air limbah cair maupun padat merupakan penyelesaian masalah yang terjadi di dalam tapak. Air hujan dan air limbah cair yang ditampung berfungsi sebagai air mandi dan air untuk mencuci. Pengolahan air ini diproses dengan proses alami dan dengan alat penyaring air kotor menjadi air bersih. Pengumpulan data yang digunakan dalam menunjang penulisan ini dilakukan dengan survey ke data BMKG setempat dan dengan melakukan kuisioner kepada wisatawan backpacker dan pekerja untuk mencari kebutuhan pengguna hotel kapsul di Tanah Abang Kata Kunci: hotel kapsul, Tanah Abang, wisatawan backpacker dan pekerja, pengolahan air hujan dan air limbah.
ABSTRACT Capsule hotel is a kind of hotel that is used as a place to stay mostly hourly, it is different than the other hotel that used in some days or monthly. Rainwater treatment, wastewater liquidor solidare settlement that occurs at the site. Rainwater and wastewater that collected are serves as bath water and for washing. Wastewater is processed with natural processes and with filter to clean the dirty water. The collection of data used to support the writing is done by local BMKG survey and by conducting questionnaires to back packer travelers and workers will need to find user needs at capsule hotel in Tanah Abang. Keywords: capsule hotel, Tanah Abang, backpacker travelers and workers, rainwater and wastewater treatment
PENDAHULUAN
Latar Belakang Sudah lama orang melupakan pentingnya bangunan yang ramah lingkungan untuk ditempati. Kehidupan untuk generasi selanjutnya semakin hari terlihat semakin tidak dipedulikan lagi di ibu kota Jakarta. Seringnya banjir adalah bentuk kurangnya kepedulian masyarakat dan pemerintah untuk memanfaatkan salah satu sumber air paling penting di dunia. Betapa banyak orang yang sangat membutuhkan air bersih di luar negri, sedangkan di Jakarta khususnya malah membuang sumber air utama begitu saja tanpa memikirkan dampak yang lebih untuk kelangsungan hidup generasi selanjutnya. Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang menjadi pusat pekerjaan dan perbelanjaan sehingga sebagian besar kegiatan kerja, perdagangan maupun perekonomian berlangsung di Jakarta. Masyarakat dari berbagai daerah banyak berkumpul di Jakarta dengan berbagai kepentingan masingmasing dan salah satunya karena kepentingan bisnis. Jakarta tidak hanya menarik minat masyasrakat domestik akan tetapi juga menarik minat masyarakat luar sehingga mereka tertarik untuk berkunjung sehingga tidak menutup kemungkinan untuk membuat hotel kapsul di kota Jakarta.
Gambar 1 Lokasi Tapak (Sumber: google earth)
Alamat lokasi yaitu di jalan Jati Baru I, Tanah Abang. Terletak di depan stasiun Kereta Api Tanah Abang. Menurut Kompas (2011), setiap hari Blok A dan Blok B di Pasar Tanah Abang rata-rata dikunjungi 70 ribu pebelanja dari dalam negeri dan mancanegara. Pada hari raya, jumlah kunjungan ini bisa meningkat hingga 150 ribu orang. Selain Pasar Tanah Abang, kawasan Tanah Abang juga memiliki daerah yang selalu ramai, yaitu Stasiun Tanah Abang.
TINJAUAN PUSTAKA
Hotel Kapsul Hotel kapsul merupakan sebuah jenis hotel yang dibuat untuk ditempati hanya dalam waktu beberapa jam saja. Luasan dan kelengakapannya disesuaikan sesuai dengan pengguna hotel yang cenderung dari kelas menengah kebawah. Hal ini membuat luasan hotel kapsul yang cenderung lebih kecil dari pada hotel pada umumnya. Unsur kapsul digunakan dalam penamaan hotel ini lebih untuk menunjukkan bentuk unit hunian yang kecil. Untuk peletakan ruang-ruang lainnya disesuaikan dengan kebutuhan pengguna seperti adanya ruang duduk ataupun restoran.
Perbedaan yang paling terlihat dari hotel kapsul ini adalah dari segi check-in yang dimulai sekitar pukul 17.00 dan waktu check-out sekitar pukul 10.00 sehingga hotel kapsul banyak digunakan oleh kalangan pebisnis yang memiliki waktu terbatas ataupun hanya memiliki waktu yang sedikit untuk beristirahat pada malam hari dan harus berangkat pada pagi harinya. Perbedaan lain yang membedakan hotel kapsul dengan hotel lainnya adalah bentuknya yang kecil karena disesuaikan dengan fungsinya. Hotel kapsul yang telah ada di Jepang berupa unit-unit kecil yang hanya memuat 1 orang untuk tempat tidur. Setiap unit tersebut dilengkapi berbagai fasilitas tambahan seperti televisi, koneksi internet, jam alarm maupun lampu tidur. Perbedaan lain yang ada berupa letak kamar mandi ataupun tempat penyimpan barang yang terpisah dengan unit tempat tidur sehingga hotel kapsul tertata lebih rapi dan bersih. Hotel kapsul terdiri dari kamar hotel yang biasanya hanya berukuran 2(p) x 1(l) x 1.25(t) m. Kamar ini hanya cukup untuk tidur satu orang karena tingginya hanya 1.25 meter. Ukurannya yang kecil tersebut memungkinkan pihak hotel untuk mempunyai banyak kamar dengan menyusunnya secara bertingkat yaitu atas dan bawah. Hotel kapsul banyak digunakan oleh orang yang pulang larut dan tidak ada lagi kereta yang beroperasi pada jam tersebut. Hotel kapsul sendiri mempunyai rate harga yang cukup murah dibandingkan dengan hotel lain untuk satu malamnya.
Gambar 2 Capsule-9H (Sumber :www.hotelswelove.com)
Luasan Ruang Unit Kamar Kamar tipe kapsul diperuntukkan bagi satu pengunjung saja. Pengunjung menganggap unit kapsul sebagai ruang privat dimana ruang tersebut hanya diperuntukkan dan digunakan bagi dirinya sendiri. Tiap unit kapsul dilengkapi dengan berbagai fasilitas tambahan seperti lampu, alarm, pengatur suhu, dan loker penyimpanan barang. Loker ini berbentuk lemari yang dapat di akses dari dalam unit kapsul. Untuk menyimpan barang bawaan terdapat loker untuk barang bawaan yang tidak terlalu berat, seperti buku, celana, baju, dan tempat makan. Dari kebutuhan tersebut terdapat dibuat besaran ruang untuk tipe kapsul berupa : Tabel 1 Ukuran kapsul
Ruang Tidur Menyimpan barang bawaan Luas total Ketinggian unit kapsul
Standar (m2) 2 m2 /orang 0,6 m2/tempat 2,6 m2/kapsul 1,2 m
Pengertian Air Berdasarkan buku dari Paola Sassi tentang strategy for sustainable architecture, air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai air minum. Hal ini terutama untuk mencukupi kebutuhan air di dalam tubuh manusia itu
sendiri. Kehilangan air untuk 15% dari berat badan dapat mengakibatkan kematian yang diakibatkan oleh dehidrasi.
Ketersediaan Air Berdasarkan buku dari Paola Sassi dengan judul Strategi for Sustainable Architecture, dari 40.700 kubik kilometer air hujan, 12.500 kubik kilometer jatuh ke daerah yang tercemar dijarak interval yang sama (kecuali banjir) dan dapat di ekstraksi lalu digunakan. Hal ini adalah pembaharuan sumber air utama yang tersedia dan dapat digunakan. Dalam suatu kondisi, air tanah dapat diekstrak dari akuifer.Sisa dari air yang jatuh sebanyak 4.430 kubik kolometer digunakan untuk agrikultur.
Kebutuhan Air bersih Kebutuhan air dapat didefinisikan sebagai jumlah air yang dibutuhkan untuk keperluan rumah tangga, industri, pengelolaan kota dan lain-lain. Untuk memproyeksi jumlah kebutuhan air bersih dapat dilakukan berdasarkan perkiraan kebutuhan air untuk berbagai macam tujuan ditambah perkiraan kehilangan air. Adapun kebutuhan air untuk berbagai macam tujuan pada umumnya dapat dibagi dalam : • Kebutuhan domestik • sambungan rumah • sambungan kran umum Tabel 2 : Standar Kebutuhan Air Bersih di Daerah
Kategori Kota Kota Metropolitan Kota Besar Kota Sedang Kota Kecil Desa
Kebutuhan Air Bersih (liter/orang/hari) 190 170 150 130 60 Sumber : DPU Cipta Karya 2011
Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan berdasarkan judul adalah hotel kapsul di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Lingkup pembahasan ditekankan pada permasalahan : Sistem pengolahan Rainwater, Grey Water, dan Black Water yang diterapkan di bangunan.
METODOLOGI PENELITIAN
Tahapan Metedologi Penelitian
Data kuantitatif pada penelitian ini adalah dengan mencari angka besaran luas penampang air hujan dan air limbah yang didapat dari hasil perhitungan kebutuhan air rumah tangga. Data kualitatif diperoleh dari wawancara atas pengguna disekitar tapak akan pentingnya hotel kapsul untuk daerah tersebut. Data primer yang didapat pada penelitian ini yaitu berasal dari Jurnal, Data BMKG dan buku untuk memberikan data – data sebagai berikut: • Kebutuhan air yang diperlukan orang di setiap rumah pada umumnya: Data –Data Arsitektur Ekologis, Heins Frick • Curah hujan di Tanah Abang untuk mencari rata-rata curah hujan: Data BMKG Jakarta • Data hotel dan kebutuhan ruang pada hotel transit dan hotel kapsul: Buku Agustinus. (1999). Tata Graha Hotel.Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, Ismayanti, (2011), Pengantar Pariwisata.Jakarta :
Grasindo, dan buku Darsono, Agustinus. (2001). Kantor Depan Hotel (Hotel Front Office) – Edisi Revisi. Jakarta : Grasindo. • Perhitungan kebutuhan air pada bangunan dan pengolahan air berdasarkan dari jenis bangunan dan kebutuhan pengguna: Jurnal dari ITS-Undergraduate-14029-Presentation-1340344, data dari DPU Cipta Karya, Buku Paola Sassi: Strategy for Sustainable Architecture,July 24, 2006. Setelah mendapatkan data primer, selanjutnya mencari data sekunder untuk mendukung data primer diatas. Data sekunder yang dilakukan pada metodologi penelitian kali ini yaitu dengan cara survey.
HASIL DAN BAHASAN
Analisa Kebutuhan Air Dalam menganalisis kebutuhan air, diperlukan banyaknya pengguna air pengguna yaitu 150 pengguna yang didapat berdasarkan ketentuan soal + karyawan kisaran 20 orang. Tabel 2 Kebutuhan Air Rumah Tangga Perorang
Penggunaan air
Galon
Kehilangan (Leak)
Luas (m2)
Persentase
35.663
135
45%
WC dan Mandi
12.68
48
16%
Cuci Pakaian
6.868
26
8%
Cuci piring Kebersihan Rumah Tangga Siram Taman, cuci mobil (per meter persegi)
4.755
18
6%
8.45
32
11%
8.45
32
11%
2.37
9
3%
Minum dan Masak
Sumber: Data-data Arsitektur Ekologis, Heins Frick
• • • • • •
Untuk mencari kebutuhan air perhitungannya : Perkiraan pemakai x Penggunaan air dalam Gallon. Mandi +WC = 150 orang + 20 orang asumsi karyawan = 170 orang = 170 x 12.68 = 2156,6. Mandi untuk 2 kali = 2156.6 x 2 = 4311.2 Gallon. Siram Taman = 8.45 l x 100m2 (perkiraan luas taman 10x10) = 845 Gallon Cuci pakaian = 6,808 x 170 orang = 1157.36 Gallon Cuci piring = 4.75 x 170 orang pengguna piring = 807 Gallon Minum dan makan = 2.37 x 170 orang = 402 Gallon Total air yang dibutuhkan = 7523.1 Gallon / hari Perhitungan luas penampang memiliki rumus : Supply (Gallon) = Rainfall x 0.623 x Luas penampang x Run off Run Off dilihat dari perkiraan material lantai yang akan didesain pada tapak. 0.9 merupakan angka dari perkerasan. Rata-rata curah hujan di Tanah Abang = 3.74 7523.1 = 3.74 x 0.623 x L x 0.9 L = 7523.1 / 2.1 L = 3582.5 ft2 = 332.824m2. (L= Luas penampang) (1 ft2 = 0.09290304 m2) Dalam kasus ini produksi air hujan dapat membantu penghematan air yang akan didistribusikan ke dalam bangunan. Kemampuan air hujan yang masuk diharapkan lebih banyak dibandingkan dengan
yang dibutuhkan. Perhiungannya : Jumlah dalam liter = Luas penampang (gallon) x jumlah hari. Untuk Jumlah dalam gallonnya = Luas penampang (ft2) x jumlah hari. Tabel 3 Total Kebutuhan Air yang akan ditangkap air hujan pertahun
Bulan
Jumlah Hari
Jumlah Dalam Liter
Jumlah Dalam Galon
Januari
31
233216,1
111057,5
Februari
28
210646.8
100310
Maret
31
233216,1
111057,5
April
30
225693
107475
Mei
31
233216,1
111057,5
Juni
30
225693
107475
Juli
31
233216,1
111057,5
Agustus
31
233216,1
111057,5
September
30
225693
107475
Oktober
31 30
233216,1
111057,5
225693
107475
November Desember
31
Rata rata
233216,1
111057,5
228827.625
108967.71
Selain itu, data yang harus diperlukan adalah air hujan yang dapat ditampung dalam gallon bervolume 3582.5 ft2/ 332.8167m2. Data ini harus ada dalam jangka waktu 1 tahun dengan curah hujan yang ada pada daerah Tanah Abang. Perhitungannya: Curah hujan x 0.623 x Luas penangkap x Run off = Total supply dalam gallon. Untuk dalam liternya, Luas penangkap diganti Total kebutuhan air = 7523.1 liter. Table 4 Air hujan yang dapat ditampung dengan gallon berkapasitas 3582.5 ft2/ 332.8167 m2
RUN OFF COEFICIENT
TOTAL SUPPLY (GALLON)
0.9
10962.45
TOTAL SUPPLY (LITER) 22614.44
0.9
16475.92
34598.74
3582.5
0.9
11607.3
24374.85
2.5
3582.5
0.9
8060.63
16926.98
4.2
3582.5
0.9
13541.85
28437.32
1.6
3582.5
0.9
5158.8
10833.27
Januari
CURAH HUJAN (INCHES) 5.4
CURAH HUJAN X0.623 3.34
LUAS PENANGKAP HUJAN (FT2) 3582.5
Februari
8.2
5.11
3582.5
Maret
4.9
3.6
April
4.0
Mei
6.6
Juni
2.5
BULAN
Juli
0.6
0.4
3582.5
0.9
1289.7
2708.32
Agustus
0.1
0.05
3582.5
0.9
161.22
338.6
September
1.8
1.2
3582.5
0.9
3869.1
8124.95
Oktober
2.0
1.3
3582.5
0.9
4191.53
8802.03
November
1.5
1
3582.5
0.9
3224.25
6770.8
Desember
6.3
4
3582.5
0.9
12897
27083.2
Selanjutnya yaitu menentukan air yang dapat ditampung selama 1 tahun kedepan agar persediaan air tetap terjaga. Perhitungannya: Kebutuhan air – supply air (liter). Penyimpanan dalam toren air = Supply dalam gallon – kebutuhan air yang harus disupply.
Bulan Januari
Tabel 5 Penyimpanan Air Dalam 1 Tahun 1 Tahun Penyimpanan Air Supply Kebutuhan Air Kebutuhan Air yang (liter) Total (liter) Harus Disupply (liter) 22614.44 111057,5 88433.5
Penyimpanan Dalam Toren Air (liter) -77471.05
Februari
34598.74
100310
65711.26
- 49235.34
Maret
24374.85
111057,5
86683.5
-75076.2
April
16926.98
107475
90548.1
-82486.47
Mei
28437.32
111057,5
82630.18
-69088.33
Juni
10833.27
107475
96641.73
-91482.93
Juli
2708.32
111057,5
108349.2
-107059.5
Agustus
338.6
111057,5
110718.9
-110557.68
September
8124.95
107475
99350.1
-95481
Oktober
8802.03
111057,5
102255.47
-98063.94
November
6770.8
107475
98704.2
-95479.95
Desember
27083.2
111057,5
83974.3
-71077.3
Tabel diatas menunjukan besaran air yang dapat ditampung tidak mencukupi untuk kebutuhan air yang harusnya disebarkan, maka dari itu, untuk mencukupinya, pengolahan Greywater diolah kembali. Perhitungan untuk banyaknya greywater yang dapat diolah (Dalam rumus di jurnal Tuhu Agung, R) : 80% x kebutuhan air pemakai perhari = 80% x (1157.86 + 807 + 4311.2) 80% x (6276. 06) = 5020,848 liter / hari Dalam waktu sebulan greywater yang dihasilkan : Untuk 31 hari = 155.646.35 liter Untuk 30 hari = 150.625,5 liter Untuk 28 hari = 140.583 liter Untuk mengetahui air yang dapat disupply dari greywater dan rainwater, maka perhitungannya adalah Total yang ditampung = 150.625,5 + Supply air, sedangkan sisa air yang dapat dipakai = Total air yang ditampung - Penyimpanan dalam toren air. Table 6. Sisa air yang dapat dipakai setelah proses filtrasi air kotor
1 Tahun Penyimpanan Air
Januari
Supply Rainwater (liter) 22614.44
Februari
34598.74
140583
175181.74
125946.4
Maret
24374.85
155646.35
180021.2
104945
April
16926.98
150625.5
167552.33
85065.87
Mei
28437.32
155646.35
184083.32
114994.99
Juni
10833.27
150625.5
161458.77
69975.84
Juli
2708.32
155646.35
158354.67
51295.17
Bulan
Supply Greywater (liter)
Total Air yang ditampung (liter)
Sisa air yang dapat Dipakai (liter)
155646.35
178260.8
100789.75
Agustus
338.6
155646.35
155984.95
45427.27
September
8124.95
150625.5
158751.45
63270.45
Oktober
8802.03
155646.35
164448.38
66384.44
November
6770.8
150625.5
157396.3
61916.35
Desember
27083.2
155646.35
182729.55
111652.25
Tabel diatas menunjukkan sisa air yang dapat digunakan oleh pengguna yang akan menginap dengan asumsi = mandi 2 kali, makan dan minum sebanyak 170 orang, mencuci baju, dan untuk kebutuhan dapur.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
• • • • • • • • • • • • •
Pada pengolahan air bangunan terbagi menjadi 3 bagian, yaitu Greywater, Blackwater, dan rainwater. Semua proses terjadi di water treatment yang letaknya di basement. Greywater memiliki tahap dengan penyaringan alami, yaitu dengan ijuk, pasir halus, arang tempurung kelapa, dan batu kerikil. Untuk blackwater terjadi pada proses STP, yaitu dengan sistem septic tank. Rainwater terjadi pada bangunan yaitu melewati sisi bangunan dengan talang, dan diatap bangunan lewat corong atau catchment area. Dari atap, air diserap dengan green roof, kemudian diteruskan melalui talang pada sisi bangunan. Perhitungannya didapat untuk menentukan jumlah kebutuhan air per hari= Perkiraan pemakai x Penggunaan air dalam Gallon. Mandi +WC = 150 orang + 20 orang asumsi karyawan = 170 orang = 170 x 12.68 = 2156,6. Mandi untuk 2 kali = 2156.6 x 2 = 4311.2 Gallon. Siram Taman = 8.45 l x 100m2 (perkiraan luas taman 10x10) = 845 Gallon Cuci pakaian = 6,808 x 170 orang = 1157.36 Gallon Cuci piring = 4.75 x 170 orang pengguna piring = 807 Gallon Minum dan makan = 2.37 x 170 orang = 402 Gallon Total air yang dibutuhkan = 7523.1 Gallon / hari Kemudian dicari besaran luas penampangnya. Perhitungan luas penampang memiliki rumus : Supply (Gallon) = Rainfall x 0.623 x Luas penampang x Run off Run Off dilihat dari perkiraan material lantai yang akan didesain pada tapak. 0.9 merupakan angka dari perkerasan. Rata-rata curah hujan di Tanah Abang = 3.74 7523.1 = 3.74 x 0.623 x L x 0.9 L = 7523.1 / 2.1 L = 3582.5 ft2 = 332.824m2. (L= Luas penampang) (1 ft2 = 0.09290304 m2) Didapat luas penampangnya 332.824m2 dan setelah itu dicari hitungan pertahunnya. Dalam kasus ini produksi air hujan dapat membantu penghematan air yang akan didistribusikan ke dalam bangunan. Kemampuan air hujan yang masuk diharapkan lebih banyak dibandingkan dengan yang dibutuhkan. Perhiungannya : Jumlah dalam liter = Total kebutuhan air pertahun x jumlah hari. Untuk Jumlah dalam gallonnya = Luas penampang (ft2) x jumlah hari. Setelah dihitung didapat rata-rata kebutuhan air dalam liter 228827.625 liter / tahun dan dalam gallon sebanyak 108967.71 gallon. Air hujan yang dapat ditampung dalam gallon bervolume 3582.5 ft2/ 332.8167m2.Data ini harus ada dalam jangka waktu 1 tahun dengan curah hujan yang ada pada daerah Tanah Abang. Perhitungannya: Curah hujan x 0.623 x Luas penangkap x Run off = Total supply dalam gallon. Untuk dalam liternya, Luas penangkap diganti Total kebutuhan air = 7523.1 liter. Setelah mendapatkan liter air yang yang dapat disupply dari gallon yang berkapasitas 3582.5 ft2/ 332.8167m2 ini, maka selanjutnya menentukan air yang dapat digunakan untuk 1 tahun kedepan agar persediaan air tetap terjaga. Perhitungan mencari sisa air: Kebutuhan air yang diperlukan = Kebutuhan air – Supply air (liter). Untuk mencari Penyimpanan dalam toren air = Supply dalam gallon – Kebutuhan air yang harus disupply. Perhitungan untuk banyaknya greywater yang dapat diolah : 80% x kebutuhan air (cuci pakaian, cuci piring, dan mandi) = 80% x (1157.86 + 807 + 4311.2) 80% x (6276. 06) = 5020,848 liter / hari Dalam waktu sebulan greywater yang dihasilkan :
Untuk 31 hari = 155.646.35 liter, untuk 30 hari = 150.625,5 liter, untuk 28 hari = 140.583 liter
REFERENSI Nugroho Rahardjo, P. (2000). Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih Masyarakat Kepulauan Seribu Melalui Optimasi Pemanfaatan Penampung Air Hujan. Jurnal Teknologi Lingkungan. 1 (3): 95-205 Tuhu Agung, R. (2010). Pengolahan Air Limbah Industri Tahu Dengan Menggunakan Teknologi Plasma. Jurnal Ilmiah Ilmu Teknik Lingkungan. 2 (2): 20-28 Tuhu Agung, R. (2010). Pengolahan Limbah Cair Domestik dengan Menggunakan Rotary Biological Contactor. Jurnal Kimia dan Teknologi. ISSN 0216 – 163X: 313-321 Paola Sassi. (2006). Strategy For Sustainable Architecture. USA and Canada: Taylor & Francis. Sue Roaf, Manuel Fuentes, Stephanie Thomas. (2001). Eco House: A Design Guide. London: A Division of Reed Educational and Professional Publishing Ltd. AG. Darsono, (1994). Tata Graha Hotel Jakarta, Penerbit Grasindo, Jakarta.
RIWAYAT PENULIS Leonardus Gunendra Nurbuana lahir di kota Bandar Lampung pada 16 Agustus 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1di Binus University dalam bidang arsitektur pada tahun 2013.