HPEQ PROJECT 2011 WO
LAPORAN WORKSHOP REGIONAL PELATIH PASIEN STANDAR KEDOKTERAN WILAYAH IV KOMPONEN 2 PROYEK HPEQ
Hotel Quest Semarang, 22 – 23 September 2011
Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional
WORKSHOP KOMPONEN 2 – SEPTEMBER 2011
Page 1
HPEQ PROJECT 2011 WO 1. Pendahuluan Komponen 2 HPEQ Project mempunyai fokus kegiatan pada upaya peningkatan sistem ujian. Salah satu wujud peningkatan sistem ujian ini adalah dengan pelaksanaan metode ujian tambahan yaitu Objective Structured Clinical Examination (OSCE). OSCE memiliki keunggulan karena dapat menguji tahap demonstrasi atau “show how” yang lebih tinggi tingkatannya untuk uji kompetensi dibandingkan ujian tulis yang saat ini berjalan. Selain itu, OSCE mungkin dilaksanakan mengingat metode ini telah dilaksanakan di hampir semua institusi pendidikan terutama dalam bidang kedokteran. Salah satu unsur penting dalam OSCE adalah keberadaan standardized patient (PS). PS sangat penting untuk menggantikan pasien yang sebenarnya. Hal ini dimungkinkan terutama untuk pengujian keterampilan komunikasi dalam hubungan dokter-pasien, pengambilan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang dapat digantikan oleh orang sehat. Untuk memungkinkan peran yang sangat baik sehingga dapat menggantikan posisi pasien yang sebenarnya diperlukan pelatihan bagi pelatih PS. Pelatihan khusus untuk pelatih PS ini tidak saja menguntungkan bagi pelaksanaan ujian tingkat nasional, tetapi diharapkan para peserta dapat menyebarluaskan apa yang diperoleh dari kegiatan tersebut untuk pengembangan OSCE di institusinya masing-masing. Mengingat kedua fungsi yang sangat penting ini, maka perlu dilakukan pelatihan berjenjang dimulai dari tingkat regional sampai dengan nasional untuk meningkatkan jumlah dan kualitas pelatih PS untuk OSCE di institusi dan nasional. 2. Tujuan 1. Tersedianya jumlah pelatih PS yang berkualitas untuk pelaksanaan ujian nasional, minimal 5 orang pelatih PS di setiap institusi pendidikan dokter 2. Terstandarisasinya cara dan metode pelatihan pelatih PS yang akan direkrut dan dilibatkan pada pelaksanaan ujian nasional. 3. Meningkatnya kemampuan pelatih PS dalam melaksanakan tugasnya maupun dalam mengembangkan sistem pelatihan PS di institusi dan wilayahnya masing-masing. 3. Output Workshop Output yang diharapkan dari workshop ini adalah dihasilkannya minimal 5 orang pelatih PS yang terstandar di setiap institusi pendidikan dokter untuk dilibatkan pada pelaksanaan OSCE Nasional. 4. Metode Pelaksanaan Workshop Workshop regional pelatih pasien standar OSCE kedokteran wilayah I ini dilaksanakan pada tanggal 22 – 23 September 2011 di Hotel Quest, Semarang, pada hari pertama dan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) pada hari kedua. Peserta workshop adalah 24 pelatih pasien standar yang ditugaskan oleh institusi, 2 orang fasilitator, dan 1 orang narasumber KBUKDI.
WORKSHOP KOMPONEN 2 – SEPTEMBER 2011
Page 2
HPEQ PROJECT 2011 WO Narasumber yang hadir adalah Gandes Retno Rahayu dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Adapun fasilitator yang hadir adalah Abdul Mugni dan Noviriana Kurniati dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Pada workshop ini, narasumber hanya dapat datang pada hari pertama sedangkan semua fasilitator hadir dan mengikuti pelaksanaan pelatihan dari awal sehingga selesai. Dari segi peserta, seluruh institusi yang diundang sudah mengirimkan perwakilannya sesuai dengan yang diminta. Hanya ada satu peserta yang tidak dapat hadir yaitu 1 orang perwakilan dari Universitas Sebelas Maret, Suarakarta. Adapun daftar peserta workshop yang hadir adalah sebagai berikut: NO
NAMA
1
dr. innawati jusup M.kes
2 3
dr. Adie nur radityo S, Sp.A Msi Med dr. ratna sari dwi cahyanti, Msi,Med,Sp.OG
4
dr.menik saharani
5
dr. ratna fitri rahayuningsih
6
dr. suryani yuliyanti
7
dr. evy sulistyoningrum, Msc
8
dr. miko ferile
9
dr. andra novitasari
10
dr. hema dewi A
11
dr. niken trisnowati Msc,Sp.kk
12
dr. noviarina kurniawati
13
dr. dita ria S
14
dr. warih andan puspitosari, Msc,Sp.KJ
15
dr. torana kurniawan
16
dr. chaina hanum
17
dr. krisna
18
dr. steven
19
dr. abror irsan, MMR
20
dr. rahmiati, Mkes
21
dr. husnul Khahmah, Msc
INSTITUSI Universitas Diponegoro Semarang Universitas Diponegoro Semarang Universitas Diponegoro Semarang Universitas Islam Sultan Agung Semarang Universitas Islam Sultan Agung Semarang Universitas Islam Sultan Agung Semarang Universitas Jenderal sudirman purwokerto Universitas Jenderal sudirman purwokerto Universitas muhammadiyah semarang Universitas muhammadiyah semarang universitas gajahmada Yogyakarta universitas gajahmada Yogyakarta Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Universitas Islam Indonesia Yogyakarta universitas sebelas maret surakarta universitas tanjung pura pontianak universitas tanjung pura pontianak Universitas lambung mangkurat Banjarmasin Universitas lambung mangkurat Banjarmasin
WORKSHOP KOMPONEN 2 – SEPTEMBER 2011
HP
EMAIL
024 70151460
[email protected]
0818962757
[email protected]
081325540410
[email protected]
08122806541
[email protected]
081802727089
[email protected]
08156566797
[email protected]
08156858121
[email protected]
081391358144
[email protected]
081325456700
[email protected]
081325603129
[email protected]
081328105424
[email protected]
0817274775
[email protected]
081228899936
[email protected]
081904235461
[email protected]
08157936019
[email protected]
085729404093
[email protected]
081355882020
[email protected]
0818954200
[email protected]
081578857969
[email protected]
085249483952
[email protected]
085952444725
[email protected]
Page 3
HPEQ PROJECT 2011 WO
22
dr. nur mahmudah
23
dr. sulistyani
Universitas Muhammadiyah Surakarta Universitas Muhammadiyah Surakarta
085867947250
[email protected]
081548458277
[email protected]
Workshop diawali dengan pembukaan oleh narasumber yaitu Gandes Retno Rahayu. Pada workshop hari pertama dilakukan pemberian materi kepada seluruh peserta dengan metode presentasi materi, diskusi dan tanya jawab. Materi yang diberikan mencakup prinsip dasar OSCE, peran PS dalam OSCE, prinsip pelatihan dan pengelolaan PS dan interpretasi instruksi untuk PS. Setelah itu peserta dibagi menjadi tiga kelompok masing-masing kelompok ditugaskan untuk membuat instruksi bagi pasien simulasi berdasarkan soal OSCE. Pada hari kedua peserta mendapatkan kesempatan untuk praktek melatih PS dan uji coba PS dalam simulasi pelaksanaan OSCE. Apabila dibandingkan dengan rencana kegiatan yang tertera pada TOR, pada implementasinya, acara berjalan cukup tepat waktu. Berikut adalah rundown acara workshop pada kondisi riil :
Selasa, 20 September 2011 14.30 – 14.45
Pembukaan
Narasumber
14.45 – 18.00
Narasumber dan Fasilitator
18.00 – 19.30
Presentasi Materi dan Diskusi Sesi 1. Prinsip dasar OSCE Sesi 2. Peran SP dalm OSCE Sesi 3. Prinsip Pelatihan SP ISHOMA
19.30 – 20.30
Pengelolaan SP
Panitia
20.30 – 21.30
Diskusi Kelompok untuk membuat Instruksi PS berdasarkan skenario
Fasilitator dan narasumber
Panitia
Rabu, 20 September 2011 07.00 – 08.00
Transpor ke FK Undip
Panitia
08.00 – 09.00
Praktik Melatih SP
Fasilitator
09.00 – 10.30
Evaluasi SP dalam Simulasi OSCE
Fasilitator
10.30 – 10.45
Coffee Break
Panitia
10.45 – 11.15
Evaluasi dan Refleksi
Fasilitator
11.15 – 11.45
Makan siang
Panitia
11.45 – 12.00
Penutupan
Narasumber dan Fasilitator
WORKSHOP KOMPONEN 2 – SEPTEMBER 2011
Page 4
HPEQ PROJECT 2011 WO
5. Hasil Kegiatan Pada saat uji coba SP pada OSCE, terlihat bahwa sebagian besar SP telah memainkan peran dengan baik. Tampak bahwa SP telah mengikut instruksi yang dibuat oleh peserta dengan baik. Faktor-faktor yang mendukung pencapaian yang baik ini adalah antusiasme peserta dalam berdiskusi, narasumber yang berpengalaman dan materi yang baik. Berdasarkan analisis tim monev, partisipasi peserta sudah baik dalam mengikuti workshop baik dari kehadiran maupun keaktifan dalam berdiskusi. Setelah menjalankan dua hari workshop, seluruh peserta dinilai telah mampu menjadi pelatih SP. Dengan demikian, target workshop ini sudah tercapai. Setelah workshop ini, peserta yang hadir diwajibkan untuk menjadi pelatih SP di institusi masingmasing. Dengan demikian, sebaiknya masing-masing peserta dapat menyusun plan of action yang strategis untuk memperbaiki kinerja masing-masing institusi dalam hal pelatihan SP yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan kualitas uji kompetensi dokter dan lulusannya. 6. Refleksi Setelah dilakukan analisis hasil kegiatan, selanjutnya perlu dilakukan refleksi sebagai bentuk evaluasi pelaksanaan workshop ditinjau dari perspektif peserta, fasilitator, dan tim monev secara umum. Melalui refleksi ini diharapkan akan teridentifikasi root of causes dari kinerja wilayah yang kurang optimal dalam workshop ini. Berikut adalah refleksi pelaksanaan workshop dari beberapa perspektif tersebut : Gambaran Umum Diskusi dan pemberian materi secara umum berjalan dengan baik. Peserta aktif berdiskusi dan bertanya sehingga tercapai kesepahaman dalam memahami skenario OSCE dan dapat melatih SP dengan baik. Hal-hal yang masih perlu ditingkatkan dari workshop ini adalah dalam hal waktu yang lebih banyak untuk melatih OSCE serta jumlah kelompok yang lebih kecil sehingga interaksi antara SP dan pelatihnya dapat berlangsung dengan lebih baik. Fasilitator KENDALA YANG DIHADAPI : Fasilitas (ruangan dan audio) yang kurang. Instruksi PS yang belum cukup sempurna. REKOMENDASI PERBAIKAN : Pemilihan tempat harus diperhatikan Peran serta dari institusi masing-masing untuk mendukung kegiatan pelatihan SP Peserta Beberapa usul dan saran peserta: Pelatihan berkala dan berkesinambungan, reevaluasi berkala Waktu workshop lebih lama Disiapkan buku panduan atau video sehingga dapat melihat secara langsung bagaimana cara melatih yang baik. Pelatihan untuk tingkat institusi
WORKSHOP KOMPONEN 2 – SEPTEMBER 2011
Page 5
HPEQ PROJECT 2011 WO
Output workshop disampaikan ke peserta Instruksi yang jelas dan lengkap untuk PS Persiapan improvisasi
Tim Monev Feedback form didistribusikan oleh tim monev kepada seluruh peserta untuk menjaring “voice of customer” peserta terkait satisfaction level terhadap aspek-aspek pelaksanaan workshop. Dari 23 kuesioner, seluruhnya kembali ke tim monev. Pencapaian yang sangat positif ini merupakan kontribusi dari berbagai pihak, terutama fasilitator, materi yang sangat baik, kesempatan praktek, tempat dan fasilitas workshop.
1%
PROPORSI SATISFACTION LEVEL
10%
34%
55%
tidak sesuai kurang sesuai
REKAP FEEDBACK WS PELATIH SP OSCE WILAYAH 4 Semarang, 22-23 Sepetember 2011 tidak sesuai
kurang sesuai
sesuai
paling sesuai
10 8 7
7
7
7 6
5 4
4
4
4
4 4 3
3 2 0 Setiap orang mendapatkan kesempatan yang sama dalam kelompok saya untuk menyampaikan ide dan pendapatnya
WORKSHOP KOMPONEN 2 – SEPTEMBER 2011
00
00
0
0 Fasilitas dalam workshop ini memadai
0
Materi workshop mudah dipahami
00
Pelatihan dan praktik dalam workshop ini membantu saya dalam memahami prosedur pengelolaan standardized patient yang baik
1
00
Pelatihan dan praktik dalam workshop ini membantu saya dalam memahami kriteria standardized patient yang baik
Saya telah mempersiapkan diri secara khusus untuk mengikuti workshop ini
Orientasi di awal memberikan kejelasan tujuan workshop
1
Pelatihan dan praktik dalam workshop ini membantu saya dalam memahami tugas sebagai pelatih standardized patient
1
0
4
2
1
Narasumber dalam workshop telah menguraikan tugas dengan jelas
2
Waktu yang disediakan dalam workshop ini memadai
4
6
5
Page 6
HPEQ PROJECT 2011 WO
Analisis lebih lanjut terhadap feedback peserta, kepuasan terbesar peserta dirasakan terhadap output workshop, dimana peserta merasa mendapatkan added value yang besar dalam membantu memahami tugas sebagai pelatih SP. Faktor yang dinilai sedikit kurang memuaskan adalah persiapan dari peserta untuk mengikuti workshop ini. 7. Rencana Tindak Lanjut Berdasarkan analisa output kegiatan, evaluasi pelaksanaan workshop, refleksi dan feedback dari peserta workshop beberapa hal yang dapat direkomendasikan sebagai bentuk improvement dan rencana tidak lanjut untuk menjaga sustainability output dan outcome dari workshop ini adalah sebagai berikut : 1. Setiap peserta diwajibkan melatih PS di institusi pendidikan dokter masing-masing untuk memenuhi ketersediaan PS untuk OSCE Nasional. 2. Mengirimkan SOP OSCE terbaru, materi workshop, serta database peserta kepada seluruh peserta workshop melalui e-mail 3. Kerjasama dengan institusi untuk merekrut kandidat try out OSCE tanggal 15 Oktober 2011
8. Penutup Standarisasi lulusan dokter melalui uji kompetensi merupakan bagian penting dari upaya peningkatan kualitas lulusan dokter dan juga untuk institusi pendidikan dokter. Metode OSCE merupakan metode yang terpilih untuk menilai keterampilan klinik dan perilaku lulusan. Pasien simulasi yang terstandar merupakan bagian penting bagi keberhasilan pelaksanaan OSCE tersebut. Dengan pelaksanaan workshop yang berkesinambungan maka diharapkan dihasilkan pelatih PS yang terstandar sehingga dapat dihasilkan SP yang baik dan pada akhirnya menunjang keberhasilan OSCE sebagai uji kompetensi. Mengingat fungsi dan perannya yang sangat besar, maka dukungan dari semua pihak terkait kegiatan komponen sangat diperlukan.
WORKSHOP KOMPONEN 2 – SEPTEMBER 2011
Page 7