LAPORAN PENELlTlAN
Pengaruh Waktu Pelapisan dan Temperatur Perlakuan Panas terhadap Kekerasan Hasil Pelapisan Nikel tanpa Listrik (Electroless Nickel) terhadap Baja Karbon Rendah
Drs. Irzal, M.Kes Zonny Amanda Putra, ST, M Penelitian ini dibiaya~oleh : Dana DlPA Tahun Anggaran 2009 Surat Perjanjian Kontrak Nomor : 490/H35/KU/DIPA/2009
Tanggal 2April2009.
FAKULTAS TEKNIK UNlVERSlTAS NEGERI PADANG 2009
DEPARTEMEN PENDIDAKAN NASIONAL UNTVERSTTAS NEGERl PADANC, LEMBAGA PENELI'I'IAN Alamat : Jln. Prof. Dr. Hamka. Kampus UNP Air Tawa.. Telepon (075 1)705 1260 Padang.
LAPORAN PENELITIAN 1. a. Judul Penelitian
: Pengaruh Waktu ~ e l a ~ i s dan a h ~emperatur
I'erlakuan I'anas terhadap Kekerasan I-lasil Pelapisan Nikel tanpa Listrik ( Electroless Nickel ) terhadap Baja Karbon Rendah b. Bidang Ilmu 2. Ketua Peneliti a. Nama Lengkap dan Gelar b. Jenis Kelamin c. Pangkat/Gol/NIP d. Jabatan Fungsional e. Fakultasl Jurusan f. Pusat Penelitian
3. 4. 5. 6. 7.
Teknologi
:
: Drs. Irzal, M.Kes : Laki-li~ki : I'cn;ila/ I l l c:/ 19610814 190103 1 004 : Lektor : Fakultas I'ekniW Teknik Mesin : Universitas Negeri Padang
: I orang : Jurusan Teknik Mesin FT UNP :-
Jumlah Anggota Peneliti Lokasi Penelitian Kerjasama dengan Institusi lain Lama Penelitian Biaya yang diperlukan a. Sumber dari DlPA UNP b. Sumber Lain
: 6 (Enam) bulan : Rp. 5.000.000,-
-
Mengetahui
Ketua Peneliti
D_ e, _k_ a. .r._i y F Y Teknik ,
.. . . f
<
~.
<.,. .
\
.
,
..
. .: ; , , : /<
@@-
,
!,<
!,I:..:.. ; ;!
' 5
?
-7
,
i I:
.
.
Drs. ~anefri.,M . P ~
Drs. rzal, M. es NIP. 19610814 199103 1004 Mengetahui
.
, ,z~;~,3$$Fth&embaaa .. Penelitian
... ;
: 5\:!?:, .?, ,
.
<.
:
:,- . u , ; %.:
,A
0 .
,. ,
'Fa zan, M.Pd., M.Sc
NIP; 1.9660$~6';1999001 1 00 I a
'
.
-.v6~
. w . -
.::8$.i :?- 6.2
!, t ..%:. .<>
... .
.-.:...;...
'.,.'... -
..
.I...
.
LEMBARAN IDENTITAS DAN PENGESAHAN USUL PENELITIAN
1. a. Judul Penelitian
: Pengaruh Waktu Pelapisan dan
Temperatur Perlakuan Panas terhadap Kekerasan Hasil Pelapisan Nikel tanpa Listrik (Electroless Nickel) terhadap Baja Karbon Rendah
b. Bidang Ilmu 2. Personalia a. Ketua Peneliti Nama Lengkap dan Gelar PangkatlGolMIP FakultadJurusan
b. Anggota Peneliti Nama Lengkap dan Gelar PangkatlGolMIP Fakultas/Jurusan 3. Usul Penelitian
: Teknologi
: Drs. Irzal, M.Kes : Penata/lllcll9610814 199103 1 004 : Fakultas Teknikl Teknik Mesin
:Zonny Amanda Putra, ST, MT : PenatallIlcll965 1023 199601 1 00 1 : Fakultas Teknik/Teknik Mesin
: Telah direvisi sesuai saran pereviu
Padang, Pereviu 1
Dr. Arnbiyar, M.Pd
10
Januari
Perkembangkan teknik pelapisan logam secara electroless plating (pelapisan tanpa listrik) sebagai pengganti elektroplating semakin luas, ini karena pertimbangan teknologi yang lebih sederhana dan keunggulan dari hasil lapisannya. Pelapisan logam seperti nikel, emas dan tembaga dapat dilakukan secara electroless. Pada penelitian ini dilakukan pelapisan electroless nickel pada baja dengan kadar karbon 0,3 %. Parameter yang dipilih pnda proses pelapisan dan perlakuan panas pada penelitian ini adalah:Waktu pelapisan 30, 60, dan 90 menit dan tcmperatur pels isan 60, 70. R O ('<' scrlii 1cmpcr;llur pcrl;iku:in p:lt~;~s300. 350, 400. 450,' 500SC dengan waktu penahanan selarna 60 mcnit. Kckcrasan lapisan logam meningkat setelah logam mengalami perlakuan panas, Dimana scbelum perlakuan panas kekerasannya 414 VI-IN dan setelah pcrlakuan panas kckcrasannya nicnjadi 884 VHN. Semakin lama waktu pelapisan dari 30 menit sampai 90 menit, diperoleh peningkatan hasil kekerasan lapisan dari 514 VHN sampai 884 VHN. Semakin tinggi temperature perlakuan panas mengakibatkan kekerasan meningkat dari 522 VHN sampai 912 VHN.h4eningkatnya kekerasan setelah perlakuan panas diakibatkan terbentuknya fasa Ni3P yang merupakan fasa keramik yang keras.
PENGANTAR Kegiatan penelitian mendukung pengembangan ilmu serta terapannya. Dalam ha1 ini, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang berusaha mendorong dosen untuk melakukan penelitian sebagai bagian integral dari kegiatan mengajarnya, baik yang secara langsung dibiayai oleh dana Universitas Negeri Padang maupun dana dari sumber lain yang relevan atau bekerja sama dengan instansi terkait. Sehubungan dengan itu, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang bekerjasama dengan Pimpinan Universitas, telah memfasilitasi peneliti untuk melaksanakan penelitian tentang Pengaruh Waktu Pelapisan dan Temperatur Perlakuan Panas terhadap Kekerasan Hasil Pelapisan Nikel tanpa Listrik (Electroless nickel) terhadap Baja Karbon Rendah, berdasarkan Surat Perjanjian Kontrak Nomor : 490!H35/KU/DIPA/2009 Tanggal 2 April 2009. Kami menyambut gembira usaha yang dilakukan peneliti untuk menjawab berbagai pennasalahan pembangunan, khususnya yang berkaitan dengan pennasalahan penelitian tersebut di atas. Dengan selesainya penelitian ini, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang akan dapat memberikan informasi yang dapat dipakai sebagai bagian upaya penting dalam peningkatan mutu pendidikan pada umumnya. Di samping itu, hasil penelitian ini juga diharapkan memberikan masukan bagi instansi terkait dalam rangka penyusunan kebijakan pembangunan. Hasil penelitian ini telah ditelaah oleh tim pembahas usul dan laporan penelitian, kemudian untuk tujuan diseminasi, hasil penelitian ini telah diseminarkan ditingkat Universitas. Mudah-mudahan penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pada umumnya dan khususnya peningkatan mutu staf akademik Universitas Negeri Padang. Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang membantu terlaksananya pene'litian ini, terutama kepada pimpinan lembaga terkait yang menjadi objek penelitian, responden yang menjadi sampel penelitian, dan tim pereviu Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang. Secara khusus, kami menyampaikan terirna kasih kepada Rektor Universitas Negeri Padang yang telah berkenan memberi bantuan pendanaan bagi penelitian ini. Kami yakin tanpa dedikasi dan kerjasama yang terjalin selama ini, penelitian ini tidak akan dapat diselesaikan sebagaimana yang diharapkan dan semoga kerjasama yang baik ini akan menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang. Terima kasih.
DAFTAR IS1
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL ..................................................... i
..
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN ...................................................11 RINGKASAN.......................................................................................................
...
111
KATA PENGANTAR........................................................................................... iv DAFTAR IS1
.......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................. vi DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1 BAB I1 TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................4 BAB I11 TUJUAN DAN MANFAAT PENELJTIAN ......................................... 16 BAB IV METODE PENELITIAN
..................................................................... 17
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................20 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
........................................................ 29
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 30 LAMPIRAN ...................................................................................................3 1
Tabel 1. Harga kekerasan dengan lama pelapisan 30 menit dan temperature pelapisan 80 OC .........................1......................................................... 20
Tabel 2. Harga kekerasan dengan lama pelapisan 60 menit dan temperature pelapisan 60 OC .................................................................................2 1 Tabel 3. Harga kekerasan dengan lama pelapisan 60 menit dan temperature pelapisan 70 0C .......................................................................................2 1 Tabel 4. Harga kekerasan dengan lama pelapisan 60 menit dan temperature pelapisan 80 OC ......................................................................................22 Tabel 5. Harga kekerasan dengan lama pelapisan 90 menit dan temperature pelapisan 80 OC ......................... .................,......................................... .22
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Pengaruh kadar karbon terhadap sifat mekanik baja
............................5
Garnbar 2. Perbandingan lapisan pada proses electroplating dengan electroless................................................................................7 Gambar 3.Pengaruh temperatur perlakuan panas terhadap kekerasan h a i l electroless nickel ............................................................................13 Gambar 4. Diagram keseimbangan Nikel-Phospor ................. . . ..................... 14 Gambar 5 . Grafik Hasil uji kekerasan specimen dengan beda ......2 3 temperature Pelapisan .......................................................... Gambar 6. Hasil uji kekerasan specimen dengan beda waktu pelapisan ............. 24 Gambar 7 . Hasil pelapisa~idcngan 1: 60 menit dan '1':80 0C .................................. 24
.............................:.. 25 Gambar 9. Hasil pelapisan dengan t: 60 menit dan T:70°c ..................................25 Gambar 10. Hasil pelapisan dengan t: 30 menit dan T : 8 0 ° ~................................26 Gambar 11. Hasil pelapisan dengan t: 60 menit dan T:60°c ................................26 Garnbar 12. Hasil uji keras beda temperature perlakuan panas ...........................28
Garnbar 8. Hasil pelapisan dengan t: 90 menit dan T:80°c
vii - .
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah
Beberapa produk logam memerlukan pengerjaan akhir. Diantara proses pengerjaan akhir adalah proses pelapisan. Proses ini rnerupakan proses yang sangat penting, karena dapat meningkatkan beberapa sifat yang diinginkan. Proses pelapisan adalah proses pengerjaan permukaan material baik logam maupun non logam dalam rangka meningkatkan sifat-sifat material tersebut. Sifatsifat yang akan ditingkatkan adalah penggabungan sifat-sifat seperti berikut ini:
-
Daya tahan korosi
- Daya tahan gores -
Mampu solder
-
Daya kontak listrik
- Mampu pantullbias cahaya
-
Daya tahan temperatur tinggi
Teknologi pelapisan logam secara elektroplating (menggunakan arus listrik) telah banyak digunakan dalam bidang industri. Saat ini mulai dikembangkan teknik pelapisan logam secara electroless plating (pelapisan tanpa listrik) sebagai pengganti elektroplating karena pertimbangan teknologi yang lebih sederhana dan keunggulan dari hasil lapisannya. Pelapisan logam seperti nikel, emas dan tembaga dapat dilakukan secara electroless. Pelapisan tanpa listrik yang dilakukan pada,penelitian ini adalah pelapisan nikel (electroless nickel plating). Pelapisan nikel ini banyak diaplikasikan untuk berbagai komponen mesin, karena pelapisan ini memiliki keunggulan antara lain tahan korosi dan tahan aus serta memiliki teknologi sederhana, ketebalan lapisan merata diseluruh permukaan logam mengikuti kontur permukaan. Di sarnping itu proses pelapisan tanpa listrik juga memiliki %ekurangan seperti hasil kekerasan tidak terlalu tinggi
disebabkan tidak adanya arus listrik yang membantu terjadinya difhsi. Untuk itu diperlukan proses perlakuan panas guna membantu agar difusi dapat terjadi dengan baik. Pada penelitian pelapisan nikel tanpa listrik ini akan diaplikasikan pada'baja karbon rendah sebagai bahan substrat. Baja karbon rendah banyak digunakan di dalam industri untuk komponen-komponen mesin dan peralatan rumah tangga. Komponen-komponen mesin tersebut membutuhkan sifat antara lain: tangguh, tahan korosi dan tahan aus, sehingga diperlukan finishing process untuk mendapatkan sifatsifat yang diinginkan. Untuk dapat meningkatkan dan mendapatkan sifat yang lebih baik dari komponen dengan material baja karbon rendah, maka perlu dilakukan suatu studi tentang pemakain teknik pelapisan nikel
tanpa listrik. Untuk mendapatkan hasil dengan
karakteristik yang diharapkan, maka penelitian' ini dilakukan dengan optimasi parameter-parameter pelapisan dan proses perlakuan panas.
B. Identifikasi masalah Permasalahan yang sering ditemukan dalam proses pelapisan tanpa listrik ini adalah yang menyangkut parameter-parameter proses pelapisan nikel serta proses perlakuan panas yang dilakukan. Adapl~nparameter-parameter pada proses pelapisan tersebut adalah temperatur larutan pelapis, waktu pelapisan serta komposisi campuran larutan atau jenis larutan yang digunakan. Pada tahap perlakuan panas parameter yang berpengaruh adalah temperatur pemanasan dan lama waktu penahanan.
C. Pembatasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini adalah: a. Proses pelapisan akan dilakukan dengan waktu pelapisan 30, 60 dan 90 menit, serta temperatur yang digunakan 60 OC, 70 "c,80 ' C
b. Proses perlakuan panas dengan variasi temperatur pernanasan 300°c, 350°c, 400°c, 4500°c, 500°c, dengan waktu penahanan konstan selama 60 menit.
c. Karakterisasi yang dilakukan pada hasil pelapisan adalah pengujian kekerasan. D. Perurnusan masulah Berdasarkan uraian latar belakang dan identitikasi masalnh, maka dalam penclitian ini dapat dirumuskan rnasalah yang akan diteliti, yaitu: 1. Apakah terdapat perbedaan kekerasan dengan waktu pelapisan 30, 60 dan
90 menit serta temperatur pelapisan yaitu 60 OC, 70 "c,80 "C ?
2. Apakah terdapat perbedaan kekerasan dengan proses perlakuan panas dcngan variasi tcmpcralur pcmanasan 300 "c,350 "c,400 "c,450 "c,500 OC,
dengan waktu penahanan konstan selama 60 menit ?
BAB I1
TINJAUAN PUSTAKA Teknik pelapisan nikel tanpa listrik telah dipublikasikan pada tahun 1946 oleh Brennel dan Riddel. Keuntungan dari pelapisan tanpa listrik ini, dimana hasil pelapisannya akan mengikuti semua kontur permukaan. Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam proses pelapisan ini, hendaknya spesimen yang akan dilapisi harus dibersihkan terlebih dahulu kemudian baru dilapis serta perlakuan panas untuk mendapatkan hasil lapisan yang maksimal. 1. Baja Karbon Baja pada dasarnya adalah paduan besi-karbon dengan kadar karbon tidak lebih dari 1,67 % disamping juga mengandung sejumlah unsur paduan dan unsur pengotoran. Terdapat ribuan paduan yang memiliki komposisi dan perlakuan panas yang berbeda. Baja dibuat dari besi kasar / besi spons dengan mengurangi kadar karbon dan unsur lain yang tidak diperlukan. Sifat-sifat mekanik baja sangat bergantung kepada kandungan karbon yang biasanya kurang dari I %
berat.
Pengaruh persentase karbon pada baja terhadap sifat mekaniknya dapat dilihat pada gambar berikut ini :
*0 D
CI Y
g 75
rl
C
?:
G .
Q G.
u" :x
u 5 .%a
z
8
a C a r h ('4
Gambar 1. Pengaruh kadar karbon terhadap sifat mekanik baja Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa kekerasan dan kekuatan baja meningkat dengan bertambahnya kadar karbon. Sedangkan keuletan akan menurun dengan meningkatnya kadar karbon tersebut. Biasanya baja dikelompokan berdasarkan konsentrasi karbon dan struktur mikro yang dikandungnya. Pengelompokan baja menurut kadar karbonnya :
. Baja Karbon Rendah Baja karbon rendah (low carbon steel) mengandung kurang dari 0,3% berat unsur karbon dan apabila di heal Ireafmenf akan sukar membentuk fasa martensit, metode penguatan biasanya dilakukan melalui pengerjaan dingin. Struktur mikronya terdiri dari fasa ferit dan perlit. Akibatnya baja ini relatif lunak dan tidak kuat, akan tetapi memiliki keuletan dan ketangguhan yang luar biasa. Aplikasi baja karbon rendah antara lain pada komponen-komponen kerangka kendaraan, konstruksi bangunan, dan pelat yang digunakan pada bangunan, jembatan dan kaleng timah.
- Baja Karbon Sedang Baja karbon sedang (medium carbon steel) memiliki konsenstrasi karbon antara 0,3% sampai dengan 0,6%. Untuk meningkatkan sifat-sifat mekaniknya, baja ini dapat diberikan perlakuan panas berupa austenisasi, quenching, tempering, intercritical annealing. Baja jenis ini memiliki hardening (mampu keras) yang rendah. Aplikasinya antara lain terdapat pada re1 dan roda kereta api, baut, palu, pisau, roda gigi, poros engkol kendaraan, pegas, piston,.dan pada bagian-bagian mesin lainnya serta pada komponen-komponen structural yang membutuhkan kombinasi antara kekuatan tinggi, ketahanan ails, dan ketangguhan.
-.Baja Karbon Tinggi Baja karbon tinggi (high carbon steel) memiliki kandungan karbon antara 0,6% sampai dengan 1,4%. Merupakan jenis baja karbon yang paling keras, kuat, narnun memilki keuletan yang paling rendah disbanding baja karbon lain. Aplikasinya berupa cetakan, pegas, kawat kekuatan tinggi, dan perkakas potong. Bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah Baja Karbon Rendah. Dilihat dari diagram Fe-C, baja ini dapat digolongkan kedalam baja jenis Hypo eutektoid. 2. Pelapisan Electroless Nickel Teknik pelapisan nikel ini merupakan teknik pelapisan tanpa listrik (electroless nickel) dan banyak digunakan pada pelapisan besi. Meskipun proses ini menggunakan teknologi yang lebih sederhana dibandingkan proses pelapisan nikel konvensional, tetapi proses ini secara praktis memiliki beberapa keunggulan terutama untuk mengatasi kesulitan pelapisan pada proses konvensional yang disebabkan karena ukuran, bentuk atau lokasi. Keunggulan lain adalah hasil lapisan yang merata tanpa pertumbuhan yang berlebihan pada sudut atau penebalan pada daerah lekukan.
(a) electroplating
(b) electroless
Gambar 2 . Perbandingan lapisan pada proses electroplating dengan electroless.
3. Proses pelapisan Elecfroless Nickel Tahapan pelapisan nikel tanpa listrik (electroless nickel) yang pertama adalah persiapan spesimen yang meliputi : perataan dan penghalusan permukaan spesimen, pencucian kotoran (degreasing) dan pencucian lemak (pickling) . Penghaltrsan dan perataan permukaan logam yang disebut juga dengan pembersihan secara mekanis, yaitu pengamplasan dan poles. Proses ini berpengaruh terhadap harga kekasaran permukaan yang juga akan berpengaruh terhadap ikatan antara logam dan pelapis. Selanjutnya adalah proses pembersihan atau pencucian yang terdiri dari dua langkah yaitu pencucian kotoran (degreasing) dan pencucian lemak (pickling). Proses degreasing dilakukan menggunakan
larutan alkohol, kemudian
dilanjutkan dengan larutan metil etil keton pada temperatur 5 0 ' ~ dan pickling dilakukan menggunakan larutan HCI pada temperatur kamar dilanjutkan dengan pencelupan pada larutan H2S04. Proses degreasing dan pickling merupakan proses pembersihan nonmekanis. Tahapan berikutnya adalah pelapisan logam menggunakan metoda pelapisan nikel tanpa listrik (etectroless nickel). Pada proses ini pelapisan dilakukan dengan merendam atau mencelupkan logam kedalam rendaman sodium hipophosfit pada tempemperatur tertentu. Larutan pelapis akan melapisi seluruh permukaan logam secara merata.
Pada tahap setelah pelapisan, dilakukan proses perlakuan panas yang bertujuan untuk meningkatkan kekerasan lapisan. proses perlakuan panas dilakukan dengan memanaskan logam dan pendinginan dilakukan menggunakan media pendingin. udara.
4. Mekanisme pelapisan Electroless Nickel Teknik pelapisan nikel tanpa listrik (electroless nickel) merupakan teknik pelapisan dengan metoda reduksi katalis, yaitu metoda pengendapan logam nikel melalui reduksi kimia dalam media aqueous tanpa sumber arus listrik dari luar. Pada dasarnya larutan elektroless nikel mengandung bahan reduktor yaitu sodium hipophosphit untuk mereduksi garam nikel misalnya nikel sulfat dalam larutan panas dan mengendapkannya pada permukaan yang katalitik. Proscs pelapisan dilakukan dengan cara mencelupkan logam yang akan dilapis ke daiam larutan elektroless yang mengandung bahan pelapis dan reduktor. Maka reaksi akan berlangsung dengan spontan (aurocalalyfic). Pelapisan nikel tanpa listrik (electroless nickel) menggunakan reduktor hipophosphit dapat dilakukan dalam larutan asam maupun basa yang dibedakan berdasarkan pH larutan. Reaksi yang terjadi saat proses pengendapan nikel dengan larutan hipophosphit pada permukaan yang katalitik adalah sebagai berikut
.
Tahap pertama: Terjadi dehidrogenisasi katalitik dari hipophosphit dengan transfer hidrida ke permukaan katalitik
katalitik
H2POi+H20
HPO~~-+~H'+H-
perm ukaan
Tahap kedua :pennukaan
8
-
Ion-Ion hidrida selanjutnya bereaksi dengan ion-ion nikel untuk membentuk deposit atau endapan
.
Ni + HZ f
2H-+~ i "
Reaksi total dapat dituliskan sebagai berikut : 2H2~0i+2H20+~i2+
N ~ + H ~ ~ + ~ H + + ~ H P o ~ ~ -
Ion-ion hidrida tersebut akan bereaksi dengan ion-ion hidrogen yang
-
menghasilkan gas hidrogen dengan reaksi sebagai berikut: 2H++ H-
H2
t
Sedangkan reaksi petnbentukan phosphor yang diusul kan Pearlstein
.
mengikuti reaksi PO
+ 3H- + 2H20
'.
P + 1,5 H$ + 4(OH)-
Deposit yang dihasilkan bukan murni nikel tetapi mengandung sekitar 3 sampai 15% phospor. Adapun teori deposisi nikel phosphorus selama proses pelapisan
-
adalah sebagai berikut :
katalis
H+ + [HPO~]"+ H(,,,)
[H 2 PO 21- + H20
~
i + 2~ H(ca,) +
Ni + 2H+
[H 2 PO 21- + H(,,t,
H20 + OH- + P
katalis
[H 2 PO 21- + H20 -H+
+ [ H P O ~ ]+~ H2 -
Reaksi deposisi pada proses electroless nickel phosphorus terjadi pada permukaan katalis besi. Proses yang terjadi adalah ion [H 2 PO 2]- dioksidasi menjadi ion orthophosphite [HPO~]'- dan atom hidrogen bebas sebagian terabsorbsi pada perrnukaan katalis (besi). Selanjutnyaion nikel direduksi menjadi nikel logam oleh
atom hidrogen. Padawaktu yang bersamaan, sebagian ion [H 2 PO 21- akan direduksi oleh atomhidrogen yang terabsorbsi menjadi ion hidroksil [OH-], air [HZ01, dan P pada permukaan katalis. Sedangkan bagian i o n v PO 21-
juga
dioksidasi penguraian ion-ion nikel, waktu pelapisan yang berpengaruh terhadap banyaknya ion-ion nikel yang terdeposit pada logam dasar serta pH larutan yang berpengaruh terhadap terbentuknya deposisi nikel pada logam dasar.
5. Jenis larutan Larutan lapisan electroless nickel terdiri dari dua jenis yang dibedakan berdasarkan keasaman yaitu larutan asam dengan pH 4
-
7 dan larutan amoniakal
atau basa dengan ptl 8 - 1 1. Rendaman asarn digunakan secara komersial. Larutan electroless nickel tersebut terdiri dari komponen-komponen yang memiliki fungsi berbeda yaitu sebagai sumber ion Ni (nickelsuljbte),
unsur pereduksi (sodiunr
hypophosphite), stabiliser dan katalisator (sodium acetate),serta buffer atau unsur penyangga yang berfungsi untuk menjaga kestabilan pH (amoniurn hydroxide)
.
6. PH larutan Laju deposisi dari larutan asam menurun pada pH larutan yang lebih rendah. Sehingga larutan dengan pH dibawah 4 tidak digunakan karena laju deposisinya cukup rendah. pH yang umum digunakan untuk proses pelapisan nikel tanpa listrlk (electroless nickel) jenis asam adalah 4,2 hingga 6. Sebagai catatan dari persamaan diatas, ion hidrogen merupakan produk dari reaksi pelapisan. Untuk menghindari penurunan pH larutan yang cepat (dan berakibat penurunan laju deposisi) ditambahkan zat penyangga (buffer) seperti hydroxyacetate, acetate, citrate, succinate atau lactate dalam pembuatan larutan. Penarnbahan zat penyangga dilakukan secara periodik selama proses berlangsung untuk menetrnlisir nsani yang terbentuk selamu deposisi. 10 % sodium hydroxide atau larutan karbonat ditambahkan dengan pelanpelan menggunakan pengaduk (agitasi). Zat yang biasa digunakan adalah amonium
hidroxyde (NH40H). NH40H berfungsi untuk rnengganti amonkyang terevaporasi dan menetralisir asam yang diproduksi oleh reaksi deposisi. pH berpengaruh terhadap laju pengendapan dari unsur Ni pada saat proses
-
pelapisan seperti reaksi berikut ini :
N ~ ~ + + H ~ P O ~- +N H~ ~+ O ~ H P O ~ + ~ H + + H2 E 0 = + 2 , 3 7 4 v H~Po<+I~+
I~+I-120+O~I~~0=+1,108V
Berdasarkan reaksi pertama maka bila pl-l semakin besar berarti H+ :makin kecil '
sehingga kesetimbangan akan bergeser ke kanan (lajupengendapan Ni bertambah tinggi). Sebaliknya berdasarkan reaksi kedua, bila pH semakin besar maka
konsentrasi OH- akan bertambah sehingga kesetimbangan akan bergeser ke kiri (laju pengendapan P akan rnenurun). Harga E0 reaksi pertama lebih besar dibandingkan harga
EO
reaksi kedua, ha1 ini menunjukkan bahwa reaksi pengendapan Ni lebih
spontan dari pada reaksi pengendapan P. .
-
7. Texnperatur pelapisan (pencelupan) Temperatur rendaman rnerupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi laju deposisi pelapisan nikel tanpa listrik. Laju deposisi akan mengkat hampir secara eksponensial dengan temperatur. Banyak rendaman digunakan pada temperatur tinggi yang dapat dilakukan untuk mengambil keuntungan laju deposisi .yang tinggi. Hubungan antara laju deposisi terhadap temperatur sebagai berikut :
alogr
Ex
.JJg=2.3R, Dimana:
r = laju pelapisan, mg/cm2 T = temperatur absolut, K Ex= energi aktivasi, cal/g mol
RG= konstanta gas, cal/g mo1.K
8. Karakteristik Hasil Lapisan Electroless Nickel Deposit dari hasil pelapisan EN bukan merupakan Ni mumi tetapi terdapat sejumlah unsur P. Hasil dari proses pelapisan tersebut memiliki harga kekerasan yang masih rendah sehingga perlu dilakukan proses perlakuan panas untuk meningkatkan kekerasannya. Proses perlakuan panas dilakukan dengan memanaskan spesimen yang telah dilapis pada temperatur 300
'-
550
OC
selama I jam dan seianjutnya
didinginkan di udara. Menurut Pearlstein , lapisan elektroles nikel adalah larutan padat lewat jenuh phosphor dalam kristai nikel yang halus dimana perlakuan panas pada temperatur 400 "C akan menyebabkan terjadinya presipitasi Ni3P dan pertumbuhan butir. Kekerasan diperoleh karena terbentuknya presipitasi Ni3P pada lapisan hasil electroless nichl.
9. Proses Perlakuan Panas Proses perlakuan panas diperlukan untuk membantu difusi atomNi dan P untuk membentuk presipitat Ni3P. Proses dilakukan dengan memanaskan spesimen dalam tungku pemanas, dilakukan penahanan selama 1 jam dan selanjutnya didinginkan di udara. Pemanasan diakukan pada temperatur yang berbeda untuk mengetahui beda kekerasan yang dihasilkan (mendapatkan data dengan kekerasan maksimal)
Gambar 3. Pengaruh temperatur perlakuan panas terhadap kekerasan hasil electroless nickel
10. Diagram Ni-I'
Titik cair eutektik pada 875'~ terbentuk antara Nikel dan paduan Ni5P2. Paduan eutektik digunakan sebagai material brazing tetapi bentuk ini menjadi faktor penting
pada beberapa jenis korosi
panas dari paduan dasar nikel. Fasa Ni3P
terbentuk dibawah temperatur eutektik dengan fasa matrik Ni ( y ) dengan kadar P sekitar 0,5% - 15%.
Gambar 4. Diagram keseimbangan Nikel-Phospor
11. Difusi pada Logam
Ikatan yang terjadi antara logam dasar dengan logam pelapis saat proses perlakuan panas merupakan suatu mekanisme difusi. Difusi 'merupakan proses perpindahan suatu massa atom relatif terhadap atom tetangganya dalam suatu fasa disebabkan karena pengaruh energi termal dari adanya perbedaan konsentrasi. Beberapa faktor yang mempengaruhi laju difusi adalah temperatur sebagai sumber energi termal, ukuran atom serta koefisien difusi logam. Perpindahan partikel secara ideal dinyatakan dengan fluks, J, dari partikel per detik per luasan dari suatu bidang referensi dalam arah x terhadap keberadaan gradien konsentrasi dcldx yarlg diberikan dalam bentuk umum Hukum Ficks 1 : J
=
- D (dcldx)
dimana D adalah koefisien difusivitas (cm3/s) yang dituliskan sebaga berikut :
D = Do exp (-QIRT) dimana Do adalah faktor frekuensi (cm 'Is), Q adalah energi aktivasi untuk proses perpindahan (cal/mol.K), T adalah temperatur (K) dan R merupakan konstanta gas (1.987 callmol).
Hukum Ficks I merupakan suatu rumusan untuk difusi pada kondisi stationer (steady state) dimana konsentrasi atom hanya berubah terhadapjarak dan tidak dipengaruhi
oieh waktu. Sedangkan pada kondisi nonsteady state konsentarsi atom akan berubah terhadap jarak dan waktu,yang dirumuskan dalam hukum Ficks I1 sebagai berikut :
aA,
= ~ ( a ' ,/ax2)
dimana t adalah waktu (detik)
Apakah terdapat perbedaan kekerasan dengan waktu pelapisan 30, 60 dan 90 menit serta temperatur pelapisan yaitu 60 OC, 70 OC, 80 OC serta proses perlakuan panas dengan variasi temperatur pemanasan 300 OC, 350 OC, 400 O~,'450 OC, 500 OC, dengan waktu penahanan konstan selama 60 menit ?
BAB IV .
.
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan metode kuantitati f. Penelitian dengan melakukan percobaan yang dilaksanakan di labor bahan jurusan Teknik Mesin UNP melalui pengamatan dan analisa untuk mendapatkan data yang diinginkan.
B. Prosedur Penelitian Dalam penelitian ini, dilakukan melalui bebaapa tahapan prosedur pelaksanaan yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Objek Penelitian Sebagai objek penelitian ini adalah baja dengan 0,3% C, terdiri dari 14 specimen yang akan mengalami pelapisan nikel tanpa listrik dengan waktu dan perlakuan panas yang berbeda-beda. Untuk uji kekerasan yang nantinya akan dilaksanakan pengujian pada mesin uji kekerasan Shore Hardness Tester. 2. Jenis dan sumber Data
1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, dimana pengambilan data langsung dari hasil pengujian berupa pengujian kekerasan Vickers.
2. Sumber Data Sumber data dari penelitian ini adalah Labor Bahan Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negcri Padang .
~7 M~LNPERPUSI AK KRRN
UN\U. #€ENPAD
1'7
3. Alat dan Bahan Baja Karbon rendah Alat untuk pelapisan logam.
o
LarutanNi-P Termometer pH meter Gelas pemanas Tungku pelnanas Alat uji kekerasan 4. Parameter proses pelapisan
Parameter yang dipilih pada proses pelapisan dan perlakuan panas pada penelitian ini adalah:
- Waktu pciapisan(mcnil)
: 30,60,90
-
: 60,70,80
Temperatur pelapisan ( OC )
- Temperatur perlakuan panas ( OC - Waktu penahanan ( menit )
)
: 300,350,400,450,500
: 60 menit (konstan)
5. Proses pelapisan dan perlakuan panas
Sebelum dilakukan pelapisan, spesirnen yang akan dilapisi terlebih dahulu dibersihkan untuk mendapatkan hasil pelapisan yang baik. Untuk pembersihan ini dilakukan pengamplasan dan dilanjutkan dengan pemolesan. Kemudian dibersihkan dengan larutan H2SO4. Lalu dilakukan pembilasan dengan air. Setelah melakukan pembersihan, barulah dilakukan proses pelapisan sesuai dengan temperatur larutan yang dikehendaki dan larnanya proses pelapisan ( dapat dilihat pada parameter proses pelapisan ). Selesai pengerjaan pelapisan ini, lalu dilakukan proses perlakuan panas dengan memanaskan spesimen dalam tungkupemanas. Lalu dilakukan pemanasan
1
dengan variasi ternperatur 300, 350, 400, 450, 500
CC) dan
penahanan konstan
selama 60 menit. Pendinginan dilakukan di udara terbuka. 1 I
6. Pengambilan data Data diambil dari pengukuran kekerasan hasil lapisan yang mengalami perlakuan panas dan tanpa perlakuan panas untuk mengetahui perubahan kekerasan
i
yang dihasilkan dari proses perlakuan panas.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Dari hasil penelitian ini didapatkan data hasil kekerasan dengan parameter percobaan yang dipilih pada proses pelapisan dan perlakuan panas pada penelitian ini adalah:Waktu pelapisan 30, 60, dan 90 menit dan temperatur pelapisan 60,70, 80 OC serta temperatur perlakuan panas
300, 350, 400, 450, 5 0 0 ~ dengan )~ waktu
penahanan selama 60 menit. Penelitian menggunakan metodc kuantitalif. Penelitian dengan ~nelakukan percobaan yang dilaksanakan di labor balian jurusan 'I'eknik Mesin UNP melalui pengamatan dan analisa untuk mendapatkan data yang diinginkan. Pada penelitian ini kekerasan hasil pelapisan dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan panas. Ini dilakukan untuk mengetahui perubahan kekerasan yang dihasilkan dari proses perlakuan panas. Berikut ini adalah hasil pengukuran kekerasan lapisan Tabel I . Harga kekerasan dengan lama pelapkan
30 menit dan temperature
pelapisan 80 OC No
Tanpa perlakuan panas
Dengan perlakuan panas
(HV)
T= 4 5 0 ' ~(HV)
1
4'70
690
2
460
680
3
460
680
4
480
670
5
480
680
Rata-rata
470
680
Tabel 2. Harga kekerasan dengan lama pelapisan
60 menit dan temperature
pelapisan 60 OC
Tabel 3. Harga kekerasan dengan lama pelapisan pelapisan 70 OC
60 menit dan temperature
60 menit dan temperature
Tabel 4: Harga kekerasan dengan lama pelapisan pelapisan 80 OC Perlakuan
Perlakuan
Perlakuan
Perlakuan
Tanpa
Perlakuan
perlakuan
panas 3 0 0 ' ~
panas (HV)
(HV)
(HV)
(HV)
(HV)
(HV)
I
600
520
540
7 10
850
920
2
600
510
540
700
850
910.'
3
610
520
550
700
860
900
4
620
530
530
710
840
910
5
610
530
530
720
850
920
Rata-
608
522
538
708
850
912
NO
pangs 3 5 0 ' ~ panas 4 0 0 ' ~ panas 4 5 0 ' ~ panas550°~
rata
Tabel 5. Harga kekerasan dengan lama pelapisan
90 menit dan temperature
pelapisan 80 OC No
Tanpa perlakuan panas
Dengan perlakuan panas
(HV)
T= 4 5 0 ' ~
1
620
(HV) 890
2
620
880
3
630
880
4
630
890
5
620
880
Rata-rata
624
884
.
B. Pem bahasan
Dari hasil uji kekerasan dengan beda waktu dan temperature pelapisan, jelas terlihat perbedaan harga kekerasan seperti tampak pada grafik dibawah ini
Grafik hubungan temperatur pelapisan terhadap kekerasan
,
,,,. .
-
mu*wn ~m-'
80
Temperatur pelapisan( C )
Gambar 5. Grafik Hasil uji kekerasan specimen dengan beda temperature pelapisan
-.... .-.. -- . .-- -..
-. . .- ...-..
-
--
-. - -.
..---.
Grafik hubungan waktu pelapisan terhadap kekerasan
I
Gambar 6 . Hasil uji kekerasan specimen dengan beda waktu pelapisan
I
I
Gambar 7. Hasil pelapisan dengan t: 60 menit dan T:~O'C
-
--.-
I
1
Gambar 8. Hasil pelapisan dengan t: 90 rnenit dan T:80°c
!
Gambar 9. Hasil pelapisan dengan t: 60 menit dan T:70°c 1
I I
I
Garnbar 10. Hasil pelapisan dengan t: 30 rnenit dan '1':80"~
Garnbar 1 1. Hasil pelapisan dengan t: 60 menit dan T:~O'C
Dari gambar lima terlihat bahwa semakin tinggi temperature pelapisan, kekerasannya juga semakin meningkat. Pada temperature pelapisan 6 0 ' ~sebelum perlakuan panas kekerasannya 414 VHN dan pada temperature pelapisan 8 0 ' ~ sebelum perlakuan panas kekerasannya 608VHN. Semakin lama waktu pelapisan dari
30 menit sampai 90 menit, harga kekerasannya juga semakin meningkat dari 414
VHN sarnpai 608 VHN dibanding'setelah perlakuan panas 514 - 884 VHN . Ini terjadi karena pada temperature yang semakin tinggi sampai 9 0 ' ~akan menyebabkan reaksi komposisi kimia menjadi lebih cepat sehingga mernungkinkan deposisi atomatom Ni dan P semakin banyak dan semakin rapat. Dengan pelapisan yang lebih lama ( 90 menit ) maka akan semakin banyak deposisi atom-atom Ni dan P pada
permukaan, sehingga lapisan akan menjadi semakin tebal dan susunan atom juga akan menjadi semakin rapat. Seperti tampak pada struktur mikro (Gambar 7 sampai gambar 1 I). Dengan demikian pergerakan atom akan menjadi semakin sulit sehingga akan meningkatkan kekerasan. Perbedaan kekerasan juga terlihat pada specimen sebelum dan sesudah perlakuan panas. Kekerasan specimen setelah prlakuan panas akan meningkat, sebelum perlakuan panas kekerasannya karena terjadinya difusi pada atom-atom yang terdapat pada lapisan, serta saling berikatan dan membentuk senyawa baru yaitu Ni3P. Tetapi pada perlakuan panas dengan temperature 300 dan 350 'C justru kekerasannya menjadi turun. Karena pada fase ini belum terbentuk fasa Ni3P .
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1
Berdasarkan data dan analisa hasil pengujian diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Kekerasan lapisan logam meningkat setelah logam mengalami perlakuan panas, Dimana sebelum perlakuan panas kekerasannya 414 VHN dan setelah perlakuan panas kekerasannya menjadi 884 VI-IN. 2. Semakin lama waktu pelapisan dari 30 menit sampai 90 menit, diperoleh peningkatan hasil kekerasan lapisan darj 5 14 VHN sampai 584 VHN. 3. Semakin tinggi temperature perlakuan panas mengakibatkan kekerasan
meningkat dari 522 VHN sampai 912 VHN. 4. Meningkatnya kekerasan setelah perlakuan panas diakibatkan terbentuknya fasa Ni3P yang merupakan fasa keramik yang keras:
B. Saran 1. Sebaiknya dilakukan pengujian
dengan
variasi
suhu
yang banyak
perbedaannya serta pH larutan diperhatikan.
2. Untuk lebih memaksimalkan hasil pelapisan ini hendaknya dilakukan pengujian pada lapisan supaya dapat mengetahui ketahanan lapisan terhadap lingkungan kerja.
DAFTAR PUSTAKA ASM Handbook Vol5. 1992. SurJace Engheering . 9' ed. USA: . American Society for Metals. Callister, M.D.. 1990. Material Science and ~niineeringan Introduction. New York: John Willey and Sons. Djafri, Sriati .1989. Elements of Materials Science and Engineering (LH. Van Vlack. Terjemahan). USA: Addison-Wesley Publishing Company. . George F. Vander Voort.
1984. Mc.lallography. U S A : : Mc Graw I-lill Book
Company, Inc. Electroless Nickel Plating, httr,://aimf.orr~.au/index.I~tm.
HE Davis, GE Troxell, GF. W Hauck. 1982. The Tesfing of Engineering Materiuls. USA: Mc Graw Hill Book Company, Inc.
JK Dennis, T.E Such. 1972. Nickel and Chromium Plafing. London: NewnesButtenvorths.
K-E Thelning. 1975. Steel and Its Heat Treatment. England: Fakenham Press Ltd. Metals and Book Vol 7. 1972. Atlas of Microstructures of Industrial Alloys. USA: American Society for Metals. Robert Wilson. 1975. Metallurgy and Heat Treatment of Tool Steels. England: Mc Graw Hill Book Company Limited. Saleh AA. 1999. Pelapisan Logam. Bandung: Balai Besar Pengembangan Industri Logam dan Mesin. Schaffer. 1999. The Science and Design of Engineering Materials. USA: Mc Graw Hill Book Company, Inc. Suherman W. 1987 Pengetahuan Bahan. ITS: Jurusan Teknik Mesin.
-
-
_I-
I
.
.
.,
.
.
.
.
.
I
L
i
LAMPIRAN Riwayat hidup peneliti Ketua Peneliti Narna lengkap dan gelar
: Drs. I n a l , M-Kes
PangkatIGolongan I NIP
: Penatat111 c/ 131772664
Jabatan Fungsional
: Lcktor
Fakultas 1 Jurusan
: Fakultas Teknik I Tcknik Mcsin
Tempat Tanggal Lahir
: Padang / 14 Agustus 1961
Pekerjaan
: Staf pengajar Teknik Mesin UNP Padang
Riwayat Pendidikan Pendidikan S1
: FKT 1KIP l'adang tahun 1986
Pendidikan S2
:Pasca Sarjana UGM Yogyakarta 2002
Alamat
:Komplek Perumahan ITP, Jl. Teknik Mesin B/10 Gunung Pangilun, Padang
PengalamanPenelitian
1. Pembuatan alat saringan kompor yang ergonomisuntuk sentra industri kecil di kota Padang Anggota Peneliti Nama lengkap dan gelar
: Zonny Amanda Putra, ST, M T
Pangkat/Golongan / NIP
: Penata/III.c/ 132146709
Jabatan ~ u n ~ s i o n a l
: Lektor
Fakultas / Jurusan
: Fakultas Teknik / Teknik Mesin
Tempat Tanggal Lahir
: Padang /23 Oktober 1965
Pekerjaan
: Staf pengajar Teknik Mesin UNP Padang
Riwayat Pendidikan Pendidikan S1
: Teknik Mesin ITS Surabaya 1994
Pendidikan S2
: Magister Teknik Material ITB Bandung 2004
Griya Permata Blok El13 JI. Gunung Ledang Kel
Alamat
Tabiang Banda gadang, Kecamatan Nanggalo Padang PengalamanPenelitian I . Pengaruh pre-heat dan post-heat pada pengelasan SMAW terhadap baja Karbon rendah dan medium dengan pengujian mekanik. 2. Penelitian pengaruh lapisan kromat pada ketahanan korosi baja
galvanis. 3. Pengembangan model student- centered learning berbasis E-Media dalam mata kuliah teknologi bahan di jurusan teknik mesin, FT-UNP.
4. Uji Validitas dan Reliabilitas e-Media
Mata Kuliah Teknologi
Bahan di Jurusan Teknik Mesin FT UNP Padang 5. Pengaruh Temperatur ICA dan -Temper Terhadap Baja Karbon
Sedang
6. Pengaruh waktu pelapisan dan temperatur perlakuan panas terhadap kekerasan hasil pelapisan nikel tanpa listrik (Electroless nickel) terhadap baja karbon rendah