LAPORAN AKHlR HlBAH PENELlTlAN
Model Pembelajaran lntegrasi E-Learning berbentuk CD-Multimedia dengan Pembelajaran Berorientasi Life Skill untuk Meningkatkan Proses Sains Fisika (Study Eksperimen di SMP N 1 2 Padang)
, , h r i .r
Oleh:
..k.,j:!L.,:~$
.!,
,!.. >
-1 f
: ,
L
-,
,. .
,
s..:,:r
!I ;* i81 -.'I. b
Dra Syakbaniah, d ~, -j, Ic,~ , LL , ~ T-..C,.:~~~ Dra. Festiyed, MS !( L~ 2SI~..4<;,y!
Penelitian ini dibiayai oleh: Program Hibah Kompetensi PHK-A2 Pendidikan Fisika Dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian Nomor:2826/H35.35/P3T/2008 Tanggal 6 Oktober 2008
JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATLKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2009
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN HIBAH PENELITIAN b. Judul Penelitian
Ketua Peneliti j. Nama Lengkap dan Gelar k. NIP/ Jabatan Fungsional 1. Fakultas 1 Jurusan m. Institut/Universitas n. Jumlah Mahasiswa Terlibat o. Lokasi Penelitian p. Alamat Surat q. No TelpIHp
Model Pembelajaran lntegrasi ELearning berbentuk CDMultimedia dengan Pembelajaran Berorientasi Life Skill untuk Meningkatkan Proses Sains Fisika (Study Eksperimen di SMP N 12 Padang)
Dra. Syakbaniah, MSi 1308065471Lektor Kepala MlPA I Pendidikan Fisika UNP Padang 3 (tiga) orang Kota Padang JI.Mustang I No.3 Tanggul 1-litam Padang 08126759141
r. Email Nama Anggota Peneliti Lama Penelitian Biaya yang Diperlukan c. Sumber dari PHK-A2 d. Sumber lain JUMLAH
Dra. Festiyed, MS 8 (delapan) bulan Rp. 30.000.000,- (Tiga Puluh Juta Rupiah) Rp. 30.000.000,- (Tiga Puluh Juta Rupiah) Padang, Februari 2009 Ketua Peneliti
-
Dra. syakb\anihh, MSi NIP. 130806547
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN HIBAH PENELITLAN
1
a. Judul Penelitian
2 Ketua Peneliti a. Nama Lengkap dan Gelar b. NIP/ Jabatan Fungsional c. Fakultas 1 Jurusan d. . Institut/Universitas e. Jumlah Mahasiswa Terlibat f. Lokasi Penelitian g. Alamat Surat h. No TelpIHp i. Email 3 Nama Anggota Peneliti 4 Lama Penelitian 5 Biaya yang Diperlukan a. Sumber dari PHK-A2 b. Sumber lain JUMLAH
Lapporan ini telah diperiksa oleh pereview:
1. Drs. Usman Bakar, M.Ed.St NIP.130517811 2. Prof. Dr.Ahmad Fauzan, M.Pd M.Sc. NIP.13 1 875 343 3. Dr. Muliyardi, M.Pd. NIP.13 1755028
Model Pembelajaran lntegrasi ELearning berbentuk CDMultimedia dengan Pembelajaran Berorientasi Life Skill untuk Meningkatkan Proses Sains Fisika (Study Eksperimen di SMP N 12 Padang)
Dra. Syakbaniah, MSi 1308065471Lektor Kepala MIPA / Pendidikan Fisika UNP Padang 3 (tiga) orang Kota Padang J1.Mustang 1 No.3 Tanggul Hitam Padang 08126759141 Dra. Festiyed, MS 8 (delapan) bulan Rp. 30.000.000,- (Tiga Puluh Juta Rupiah) Rp. 30.000.000,- (Tiga Puluh Juta Rupiah)
Tujuan yang ingin dicapai dalarn penelitian ini mendesain model integrasi pembelajaran berorientasi life skill dan e-learning berbentuk CD multimedia untuk meningkatkan proses sains Fisika, sehingga para guru dapat melaksanakan pembelajaran, aktif, inivatif, kreatif dan menyenangkan, yang akhirnya mernbuat pembelajaran fisika menarik bagi siswa. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan penelitian pengembangan dengan tahapannya adalah: Pendahuluan diawali dengan studi lapangan; Deskripsi dan analisis masalah-masalah fisika yang terkait dengan dunia nyata; Deskripsi dan analisis kecakapan hidup yang diperlukan untuk memecahkan masalah-masalah dunia nyata; Deskripsi dan analisis pengetahuan, keterarnpilan, dan sikap yang mendukung pembentukan kecakapan hidup; Deskripsi dan analisis pokok bahasan atau sub pokok bahasan fisika yang menjadi substansi kurikulum fisika berorientasi kecakapan hidup. Analisis materi pada CD multimedia. Pengembangan berupa Temuan dan penyusunan perangkat model integrasi pembelajaran berorientasi life skill dan e-learning berbentuk CD multimedia untuk meningkatkan proses sains Fisika, berupa: silabus, rencana pembelajaran, instrumen (dalam ranah kognitif afektif dan psikomotor), Lembar Kerja Siswa dan Lembar Diskusi Siswa, strategi pembelajaran; Melakukan eksperimen terbatas; lmplementasi model pembelajaran berorientasi kecakapan hidup dengan melakukan eksperimen lebih luas. Evaluasi dengan menganalisis hasil ekperimen untuk mengetabui kelebihan dan kelemahan model pembelajaran ini; kekurangan yang ditemui akan disempurnakan sehingga dihasilkan perangkat pembelajaran yang dapat diterapkan di SMP. Tahap Disseminasi, mencetak perangkat pembelajaran; mensosialisasikan model pembelajaran kepada guru-guru. Karena keterbatasan waktu peneiitian, hanya dapat dilakukan sampai tahap evaluasi untuk eksperimen terbatas pada salah satu SMPN di Padang. Hasil penelitian berupa set Perangkat Pembelajaran Sains Fisika integrasi pembelajaran berorientasi life skill dan e-learning berbentuk CD multimedia untuk ineningkatkan proses sains Fisika, untuk materi "Listrik Dinamis". yang valid secara isi (content validity) dan kontrak (construct validityl. Diperoleh hasil analisis kaitan antara konsep fisika untuk materi Listrik Dinamis dan Arus Listrik dengan masalah yang ditemui dalam dunia nyata lalu hubungnya dengan pengalaman belajar dan kecakapan hidup. Dari hasil belajar yang diperoleh, penerapan empat model variasi pembelajaran integrari CD multimedia dengan perangkat pembelajaran untuk memberikan pengalaman Proses Sains Fisika bagi siswa SMP yang paling baik adalah integrasi CD multimedia dan LKS berorientasi life skill..
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan segala puji dan syukur hanya untuk Allah Rabbal Alamin penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan laporan yang berjudul
Model Pembelajaran Integrasi E-Learning berbentuk
CD-Multimedia dengan
Pembelajaran Berorientasi Life Skill untuk Meningkatkan Proses Sains Fisika (Study Eksperirnen di SMP N 12 Padang), pada materi "Listrik Dinamis". Produk ini dihasilkan setelah melalui proses panjang melalui tahapan-tahapan yang cukup menguras pikiran, energi dan waktu, mulai dari proses analisis kebutuhan lapangan, mengembangkan prototype yang selanjutnya divalidasi pakar sampai ke tahap implementasi. Hanya satu yang mendorong penulis senloga khasanah, proses pembelajaran beserta basil belajar fisika siswa menjadi lebih baik. Diharapkan proses belajar Fisika merupakan suatu kebutuhan bagi siswa, dan diminati, tanpa ada rasa takut, bosan atau tidak menyukai mempelajarinya. Semoga!
Dengan selesainya
karya
ini mudah-mudahan memberi
manfaat
dan
kontribusi yang signi6kan b a g perbaikan kualitas pendididikan fisika khususnya. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terirna kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan. Pertama kepada Ketua Jurusan dan pihak PHK X-2 Jurusan Fisika, selanjutnya secara, khusus pada Dr.Ratnawulan,M.Si dan Prof.Lufri,
MS sebagai validator, anggota peneliti Dra.Festiyed,MS, mahasiswa (Dian Nilasari, Cilvia Ferralyna, , clan Dernitri Farria), guru SMP N.12 Padang Siti Sumarlik, SPd. Semoga Allah akan membalasi segala kebaikan yang telah hberikan, dan semoga karya ini mendapat ridho d a n N y a h
Padang, Desember 2008 Ketua Peneliti
PENGANTAR Kegiatan penelitian mendukung pengembangan ilmu serta terapannya. Dalam ha1 ini, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang berusaha mendorong dosen untuk melakukan penelitian sebagai bagian integral dari kegiatan mengajamya, baik yang secara langsung dibiayai oleh dana Universitas Negeri Padang maupun dana dari sumber lain yang relevan atau bekerja sama dengan instansi terkait. Sehubungan dengan itu, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang beke rjasama dengan Pimpinan Universitas, telah memfasilitasi peneliti untuk melaksanakan penelitian tentang Model Pembelajaran Integrasi E-Learning berbentuk CD-Multimedia dengan Pembelajaran Berorientasi Life Skill untuk Meningkatkan Proses Sains.Fisika (Study Eksperimen di SMP N 12 Padang;). Karni menyambut gembira usaha yang dilakukan peneliti untuk menjawab berbagai permasalahan pembangunan, khususnya yang berkaitan dengan permasalahan penelitian tersebut di atas. Dengan selesainya penelitian ini, maka Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang akan dapat memberikan informasi yang dapat dipakai sebagai bagian upaya penting dan kompleks dalam peningkatan mutu pendidikan pada urnurnnya. Di samping itu, hasil penelitian ini juga diharapkan sebagai bahan masukan bagi instansi terkait dalam rangka penyusunan kebijakan pembangunan. Hasil penelitian ini telah ditelaah oleh tim pembahas usul dan laporan penelitian Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang. Kemudian untuk tujuan diseminasi, hasil penelitian ini telah diseminarkan yang melibatkan dosedtenaga peneliti Universitas Negeri Padang sesuai dengan fakultas peneliti. Mudah-mudahan penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pada umumnya, dan peningkatan mutu staf akademik Universitas Negeri Padang. Pada kesempatan ini karni ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang membantu terlaksananya penelitian ini, terutama kepada pimpinan lembaga terkait yang menjadi objek penelitian, responden yang menjadi sampel penelitian, tim pereviu Lembaga Penelitian dan dosen-dosen pada setiap fakultas di lingkungan Universitas Negeri Padang yang ikut membahas dalam seminar hasil penelitian. Secara khusus kami menyampaikan terima kasih kepada Pemimpin Proyek PHK-A2 dan Rektor Universitas Negeri Padang yang telah berkenan memberi bantuan pendanaan bagi penelitian ini. Kami yakin tanpa dedikasi dan kerjasama yang terjalin selama ini, penelitian ini tidak akan dapat diselesaikan sebagaimana yang diharapkan dan semoga kerjasama yang baik ini akan menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang. Terima kasih.
' "'Prof. Dr. H. ~ n a d a s i nM.A. , ~..._-____ ~ -":he::.~b635634 -5, ---
.. i
>\,
:
-.
...
:->,.
,.
,
-.,W'
halaman
HALAMAN PENGESAKAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR IS1 DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN
A. Latar Belakang B. Identifrkasi Masalah C. Perumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian BAB I1 KklTAN PUSTAKA
A. Kajian Teori 1. Proses Pembelajaran 2. Aplikasi Teknologi dalarn Pembelajaran 3. Irnplementasi E-Learning Berbentuk CD-Multimedia 4. Kedudukan CD-Multimedia dalarn Pembelajaran 5. Model Pembelajaran Berorientasi Kecakapan Hidup (Life Skill) 6. Strategi Pembelajaran 7. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan Lembar Diskusi Siswa (LDS) 8. Proses Sains Fisika 9. Kegiatan-kegiatan Penting dalarn Penelitian dan Pengembangan B. Hipotesis
A. Desain Penelitian B. Populasi dan Sampel C. Tahap-tahap Penelitian Pengembangan 1. Tahap pendahuluan menerapkan pendekatan Deskriptif kualitatif 2. Tahap Pengembangan 3. Tahap Validasi Model D. Waktu dan Lokasi Penelitian E. Instrumen Penelitian F. Langkah-langkah Penelitian G. Analisis Data
ii iv v vi viii ix X
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Konsep Fisika yang Terkait dengan Masalah Dunia Nyata
2. Analisis Kecakapan Hidup yang Diperlukan untuk Memecahkan Masalah Dunia Nyata 3. Analisis Ranah Pengetahuan, Ketrampilan, Sikap yang Mendukung Pembentukan Kecakapan Hidup 4. Temun Model Integrasi Pembelajaran Menggunakan CD Multimedia dengan Pembelajaran Berbasis Kecakapan Hidup 5. Irnplementasi Perangkat Pem belajaran BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesirnpulan B. Saran
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
vii
Tabel 3.5 Tabel 3.6
Klasifikasi Indeks Reliabilitas Soal Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal Klasifikasi Indeks Daya Beda Soal. Butir-butir validasi Prototipe Perangkat Pembelajaran Sains Fisika Berorientasi Kecakapan Hidup Kisi-Kisi Pertanyaan untuk Uji Pakar dalam Menilai Kelayakan Kisi-Kisi Pertanyaan untuk Validasi Isi Program Pembelajaran Menggunakan CD multimedia Tahap Pelaksanaan Kelas Eksperimen dan Kontrol Pembelajaran dengan CD multimedia dan LKS atau LDS Kaitan Konsep Fisika dengan Masalah Dunia Nyata Pengembangan Kecakapan Hidup Melalui Pengalaman Belajar Ranah Pengetahuan, Ketrampilan, Sikap dan Kecakapan Hidup Deskripsi Statistik Nilai Tes Akhir Siswa Hasil Uji Normal itas Hasil Uji Homogen Data Hasil Pengujian ANOVA Perbedaan Variasi Pernbelajaran Menggunakan Post Hoc Test
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Konsep Esensial Belajar dan Pembelajaran Gambar 2.2 Kerucut Pengalaman Edgare Dale Gambar 2.3 Kerucut Perolehan Pengalaman Belajar
Larnpiran 1 Larnpiran 2
Kaitan Konsep Fisikan dengan Masalah Dunia Nyata Pengembangan Kecakapan Hidup Melalui Pengalaman Belajar Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperiien C Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol C Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen C Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa Kelas Kontrol C Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen D Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol D Lampiran 9 Lembar Kerja Siswa Non Eksperimen Kelas Eksperimen D Lampiran 10 Lembar Kerja Siswa Non Eksperirnen Kelas Kontrol D Lampiran I1 Contoh Tayangan CD Multimedia Lampiran 12 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen E Lampiran 13 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol E Lampiran 14 Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen E Lampiran 15 k m b a r Kerja Siswa Kelas Kontrol E Lampiran 16 Kisi-kisi Assesmen Berbasis Kompetensi Lampiran 17 Soal Uji Coba Lampiran 17 Tabel Tabulasi Skor Uji Coba Lampiran 18 Analisis Indeks Kesukarari dan Daya Beda Soal Uji Coba Larnpiran 19 Analisis Realibilitas Uji Coba Lampiran 20 Soal Tes Akhir
64
66 71 77 82 90 91 99 107 11 1 113 114 118 121 118 132 136 147 148 150 151
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Telah banyak usaha pemerintah
untuk memajukan dunia pendidikan,
diantaranya melalui penyempumaan kurikulum, pengadaan buku ajar, peningkatan mutu guru, peningkatan manajemen pendidikan dan peningkatan kesejahteraan
guru. Penyempurnaan kurikulum dimulai dengan diberlakukannya kurikulum 2004 atau disebut juga Kurikulum Berbasis Kompetensi (KRK). Inti KBK tersebut adalah
pendidikan diselenggarakan untuk rnempersiapkan lulusan menguasai
seperangkat kompetensi tertentu, yang bermanfaat bagi masa depan peserta didik kelak. Dua tahun kemudian, tahun 2006 diberlakukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP berintikan KBK yang dikembangkan oleh masingmasing satuan pendidikan. KTSP distandarisasi berdasarkan standar isi (Sl) dan standar kompetensi lulusan (SKI,). Di tahun 2007 pemerintah memasukkan unsur menyenangkan, dalam mengimplementasikan kurikulum KTSP, dikenal dengan Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM), yang di terapkan sejak pendidikan dasar sampai dengan perguruan tinggi permen No,22,23, dan 24 tahun 2006). Namun demikian berbagai indikator menunjukkan bahwa mutu pendidikan belum meningkat secara signifikan. Berbagai temuan tentang rendahnya kualitas sumber daya manusia Indonesia telah dikemukakan di beberapa forum maupun media massa. Hasil survei Indeks Pembangunan Manusia (HumanDevelopment
IndexHDI) Indonesia menduduki peringkat 102 dari 106 kelompok negara AsiaAfriia dan di kelompok Asia nomor 12 dari 12 negara Asia, berada di bawah Vietnam (Kunandar, 2007).. Tantangan
yang dihadapi masa yang akan datang adalah adanya
kesepakatan perdagangan bebas AFTA dan AFLA telah bergulir dengan membawa konsekuensi membuka peluang masuknya tenaga kerja dari luar negeri yang berkualitas dan berdaya saing tinggi ke dalam dunia kerja di negara kita Indonesia Hal ini jelas mengancam keberadaan tenaga kerja kita, lebih-lebih bagi
mereka yang tidak memiliki kecakapan hidup yang memadai untuk memasuki kesempatan kej a yang ada Kenyataan ini mengimplikasikan bahwa keterbukaan negara dan masyarakat Indonesia terhadap berbagai aktivitas sosial, ekonomi, budaya, dan komunikasi, telah menuntut tersedianya modal sumber daya manusia berupa kecakapan hidup yang bermutu dan mampu bersaing dengan tenaga kerja asing (Sumiyarno, 2004). Bertolak dari gambaran di atas, dapat dilihat bahwa ada permasalahan besar dan mendasar dengan penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, yaitu rendahnya mutu sistem pembelajaran atau sistem pendidikan di sekolah. Misalnya untuk pembelajaran Fisika, hasil survey penulis ke beberapa SMP di Padang (2006), siswa, cepat merasa bosan dan kurang tertarik belajar, serta berharap jam pelajaran fisika cepat usai. Penelitian Hamdi dan Festiyed (2001:3):" Siswa cendrung punya persepsi bahwa fisika adalah pelajaran yang tidak menarik, penuh dengan hitungan seperti matematika, rumus-rumus yang harus dihapal serta kurang adanya aplikasi pelajaran dalam kehidupan sehari-h'ari". Dikalangan siswa SMP berkembang kesan yang h a t bahwa pelajaran Fisika merupakan pelajaran yang sulit untuk dipahami dan kurang menarik. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya minat dan motivasi untuk mempelajari Fisika dengan senang hati, merasa terpaksa atau merasa suatu kewajiban. Tidak sedikit siswa yang merasa stress ketika akan mengikuti pelajaran Fisika. Hasil-hasil evaluasi belajar pun menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas di r a p r t un&k pelajaran Fisika seringkali merupakan nilai yang terendah di banding dengan pelajaran-pelajaran lain. Oleh sebab it* perlu dilakukan pengembangan sistem pembelajaran yang mampu mengatasi persoalan-persoalan tersebut (Nurasma, 2007). Metode pembelajaran fisika yang digunakan saat ini, rnerupakan salah satu faktor menyebabkan siswa SMP sulit untuk memahami fisika. Metoda yang sering kali dilakukan antara lain (Festiyed, 2008) : 1. Fisika disajikan hanya sebagai kumpulan rumus, dan siswa wajib
menghafal. Rumus yang telah dihafalkan sering kali tercampur aduk sehingga membuat siswa semakin rumit untuk membedakan dalam kondisi bagaimana rumus-rumus tersebut dipergunakan.
2. Kurang adanya variasi dalam pengajaran 1 pratek dan sulitnya membuat
atau mencari alat bantu untuk uji coba dari materi yang dipelajari. Belajar Fisika akan menyenangkan jika siswa diberi motivasi belajar yang benar, serta adanya alat bantu yang menarik sesuai dengan materi yang dipelajari. Sayangnya, penyediaan alat bantu untuk pembelajaran fisika tergolong mahal dan sulit didapatkan. Model Integrasi Pembelajaran Berorientasi Life Skill dan ELearning berbentuk CD-Multimedia untuk Meningkatkan Proses Sains Fisika merupakan salah satu alternatif pembelajaran yang dapat dilakukan. Model ini mengintegrasikan dua strategi pengajaran penting saat ini yaitu: pembelajaran berbasis komputer dan pembelajaran berorientasi kecakapan hidup (life skill). Kedua strategi tersebut mempunyai kebaikan masing-masing dan gabungannya akan menyebabkan semua kebaikan dari keduanya dapat dirnanfaatkan sekaligus. Pembelajaran Fisika berorientasi kecakapan hidup (life skill) pada hakekatnya adalah pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai pelaku belajar. Siswa mempunyai kesempatan untuk belajar aktif, baik mental maupun fisik, dan ha1 ini dapat diperoleh bila lingkungan belajar dibuat menyenangkan bagi siswa. Siswa akan belajar banyak melalui perbuatan beroleh pengalaman langsung (Sumantri, 2004). Dengan berbuat, siswa mengaktifkan lebih banyak indera daripada hanya
melalui mendengarkan. Sedang pembelajaran menggunakan CD multimedia adalah pembelajaran yang telah diprogram sedemikian rupa sehingga siswa dibimbing secara bertahap dengan menggunakan prinsip pembelajaran tuntas untuk menguasai kompetensi melalui bantuan komputer (Festiyed, 2008). Proses sains Fisika adalah sebagai proseslmetode penyelidikan (inquiry methods) meliputi cara berpikir, sikap, dan langkah-langkah kegiatan saintis untuk ilmiah.
memperoleh
pengetahuan
pengukuran,
merumuskan dan
Proses tersebut, misalnya
observasi,
menguji hipotesis, mengumpukan
data,
bereksperimen, dan prediksi. Jadi sains bukan sekedar c a n bekerja, melihat, dan
cara berpikir, melainkan 'science as a way of knowing'. Artinya, sains sebagai proses meliputi kecenderungan sikap/tindakan, keingintahuan, kebiasaan berpikir, dan seperangkat prosedur. Sementara nilai-nilai sains berhubungan dengan tanggung jawab moral, nilai-nilai sosial, manfaat sains untuk sains dan kehidupan nanusia, serta sikap dan tindakan (misalnya, keingintahuan, kejujuran, ketelitian,
ketekunan, hati-hati, toleran, hemat, dan pengambilan keputusan). Dari perrnasalahan yang telah dikemukakan di atas timbul keinginan untuk melakukan penelitian dengan judul:" Model Integrasi Pembelajaran Berorientasi Life Skill dan E-Learning berbentuk CD-Multimedia untuk lbleningkatkan Proses Sains Fisika (Study Eksperimen di SMP N 12 Padang)"
Berdasarkan permasalahan di atas dapat dikemukakan identifrkasi masalah sebagai berikut: 1. Rendahnya mutu sistem pembelajaran atau sistem pendidikan di sekolah,
ditandai dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru kebanyakan menggunakan metoda ceramah, dan penggunaan labor kurang optimal. Fisika disajikan hanya sebagai kumpulan rumus, dan siswa wajib menghafal. Rumus yang telah dihafalkan sering kali tercampur aduk sehingga membuat siswa semakin rumit untuk membedakan dalam kondisi bagaimana rumus-rumus tersebut dipergunakan. Kurang adanya variasi dalam pengajaran / pratek dan sulitnya membuat atau mencari alat bantu untuk uji coba dari materi yang dipelajari. 2. Dikalangan siswa SMP berkembang kesan yang kuat bahwa pelajaran Fisika merupakan pelajaran yang sulit untuk dipahami dan kurang menarik Mereka kurangnya minat dan motivasi serta merasa terpaksa mengikuti pembelajaran fisika.
3. Dilihat dari hasil evaluasi belajar menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas di raport untuk pelajaran Fisika seringkali merupakan nilai yang terendah di banding dengan pelajaran-pelajaran lain. 4. Belajar Fisika akan menyenangkan jika siswa diberi motivasi belajar yang
benar, serta adanya alat bantu yang menarik sesuai dengan materi yang dipelajari. Sayangnya, penyediaan alat bantu untuk pembelajaran fisika tergolong mahal dan sulit didapatkan.
C.
PERUMUSAN MASALAH Dengan mengintegrasikan dua strategi pengajaran penting saat ini yaitu:
pembelajaran berbasis komputer dan pembelajaran berorientasi kecakapan hidup
(lge skill), maka perumusan masalah penelitian dapat dirinci menjadi tiga tahap: 1. Tahap pendahuluan: Masalah-masalah fisika yang mana saja yang terkait dengan dunia nyata, Kecakapan hidup apa saja yang diperlukan untuk memecahkan masalahmasalah dunia nyata, Pengetahuan,
keterampilan,
dan
sikap
mana
yang
mendukung
pembentukan kecakapan hidup, Pokok bahasan atau sub pokok bahasan fisika yang mana saja yang menjadi substansi kurikulum fisika berorientasi kecakapan hidup 2. Tahap pengembangan Apakah prototipe perangkat berupa: silabus, rencana pembelajaran, instrumen (dalam ranah kognitif afektif dan psikomotor), lembar kerja siswa dan lembar diskusi siswa berdasarkan uji pakar layak digunakan
3. Memvalidasi Model Apakah penggunaan prototipe pembelajaran dapat membedakan proses sains siswa kelas 1X SMPN 12 Padang antara variasi pembelajaran menggunakan CD multimedia dan LKS berorientasi life skill, CD multimedia dan LDS,kerja labor dan LKS berorientasi lije ski11 dan LKS yang biasa digunakan sekolah.
D. TUJUAN PENELITIAN 1. Tahap pendahuluan: Menganalisis masalah-masalah fisika yang terkait dengan dunia nyata, Menganalisis kecakapan hidup yang diperlukan untuk memecahkan masalah-masalah dunia nyata, Menganalisis
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang mendukung
pembentukan kecakapan hidup, Menganalisis pokok bahasan atau sub pokok bahasan fisika yang menjadi substansi kurikulum fisika berorientasi kecakapan hidup 2. Tahap pengembangan Menghasilkan prototipe perangkat pembelajaran berorientasi kecakapan hidup, berupa: Silabus, Rencana Pembelajaran, Instrumen (dalarn ranah kognitif afektif dan psikomotor), Lembar Kerja Siswa dan Lembar Diskusi Siswa
3. Memvalidasi Model Melakukan uji terbatas melalui penelitian pra eksperimental untuk mengetahui perbedaan antara variasi pembelajaran menggunakan CD multimedia dan LKS berorientasi life skill, CD multimedia dan LDS, kerja labor dan LKS berorientasi life skill dan LKS yang biasa digunakan sekolah dalam meningkatkan proses sains siswa kelas Padang.
IX SMPN 12
E. MANFAAT PENELITIAN Manfaat penelitian ini diharapkan memberi kontribusi positif bagi berbagai pihak antara lain:
1. Sebagai masukan bagi Guru Sains Fisika dalam melaksanakan integrasi CD-Multimedia dalam pembelajaran berorientasi kecakapan hidup 2. Sebagai masukan bagi Jurusan Fisika dalarn membenahi kurikulum untuk
memepersiapkan mahasiswa sebagai calon guru yang kompeten 3. Sebagai masukan bagi Dinas Pendidikan Kota Padang dalam
memantapkan penerapan KTSP di SMP Kota Padang
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori
1. Proses Pembelajaran Pembelajaran adalah kegiatan pendidik secara terprogram untuk membuat peserta didik belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar @imyati dan Mudjiono, 1999), dan, merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UUSPN No.20 th 2003). Interaksi antara peserta didik dan pendidik
melalui berbagai
suasana, cara dan media bertujuan agar peserta didik dapat mencapai tujuan pendidikan. Hubungan interaksi pendidik dan peserta didik tersebut merupakan upaya yang istimewa dan unik. Istimewa karena dengan pendidikan itulah manusia dipersiapkan untuk menjalani kehidupannya. Unik karena mengandung ciri-ciri
khas yang tidak terdapat pada kegiatan-kegiatan lain. (Prayitno, 2005), Gagne, menjelaskan proses belajar terdiri dari tiga komponen, yaitu kondisi eksternal, kondisi internal, dan hasil belajar. Komponen ini dapat di gambarkan: Kondisi internal belaiar
I
Keadaan internal dari proses kognitif siswa
t t t t
Hasil belajar
1I- -
7 J~nformasi' verbal Ketrampilan intelek ,Ketrampilan motorik Sikap --------+ Siasatlstrategi kognitif
Berinteraksi dengan
[
Stimulus lin"v""an dari
Acara pembelajaran
Kondisi eksternal belaiar Gambar 1 Komponen Esensial Belajar dan Pembelajaran (Adaptasi: Bell Gredler(199 1:188) dalam Dimyati dan Mujiono 1999:1 1) Gambar 1 menjelaskan belajar merupakan interaksi antara keadaan internal dan proses kognitif siswa dengan stimulus dari lingkungan, dan proses kognitif
6
menghasilkan suatu hasil belajar yang terdiri dari informasi verbal yaitu kapabilitas untuk mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa baik lisan maupun tertulis, ketrampilan intelek yaitu kecakapan yang berfungsi untuk berhubungan dengan lingkungan hidup serta mempresentasikan konsep dan lambang, strategi kognitif yaitu kemampuan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitihya sendiri, ketrampilanmotorik yaitu kernampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalarn urusan d m koordinasi, dan sikap yaitu kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Teori Gagne banyak dipakai untuk mendisain ware instructional, dan Gagne disebut sebagai modem behaviouristik mer~dorong guru
untuk
merencanakan pembelajaran agar suasana dan gaya belajar dapat dimodifikasi.
2. Aplikasi Teknologi dalam Pembelajaran
a. Pemanfaatan Sumber Belajar Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran untuk kemudahan siswa dalam belajar memahami dan memperoleh suatu keterarnpilan dalam pembelajaran (Syaihl, 2003), dan segala sesuatu yang memuat konten yang dapat dipelajari dalam suasana belajar oleh peserta didik dan dapat dibelajarkan oleh pendidik dalam proses pembelajaran (Prayitno, 2008). Kriteria sumber belajar menurut Prayitno(2005), dapat mengembangakd mewujudkan harkat martabat rnanusia; memungkinkan dilakukan dalam bentuk tertulis, terucap, terkiaskan terindrakan, dan tersembunyi (iqra'); dapat diterapkannya trilogi pembelajaran (DCT-dapat, catat, terap); dicapainya mastery learning secara optimal; dan terjangkau, tersedia, praktis dan dinamis. Dalam pengembangannya (Cepi, 2004),
sumber belajar dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu pertarna, sumber belajar yang dirancang atau secara sengaja dibuat untuk pembelajaran disebut juga learning resources by design misalnya : buku, brosur, ensiklopedia, film, video, tape, slide, film strip, CBI, CDMultimedia dan lain-lain, kedua sumber belajar dimanfaatkan dan tidak secara sengaja dirancang untuk pembelajaran yang ada disekitar kita. Sumber belajar ini disebut juga learning resources by utilization. Misalnya : alarn sekitar, pasar, toko, museum, tokoh masyarakat dan sebagainya. Semua sumber belajar baik yang 7
dirancang maupun yang tidak dirancang dapat Diklasifkasikan yang meliputi : orang, peralatan, teknik dan metode, dan lingkungan. Secara rinci sumber belajar menurut Cepi (2004:6) terdiri dari :
" a) Orang (people/man) sebagai pihak yang menyelurkan pesan pembelajaran misalnya pendidik, penceramah, dart lain-lain. b) Peralatan (Media /instrumentation) meliputi matterial dan device sebagai bahan (sofbvare) dan perlengkapan (hardware)
c) Teknik dan Metode (Technice atau Methode) sebagai cara atau metode dalam menyampaikan informasi. d) Lingkungan (Environment atau setting) sebagai lingkungan tempat interaksi belajar mengajar terjadi." Menurut Prayitno (2008), sumber belajar berasal dari a) dunia nyata, b) dunia spritual, c) kaidah nilai dan moral, d) tingkah laku dengan latar belakang dinamika dan latar depannya, e) dunia maya, dalam bentuk tertulis, terucap, terkiaskan terindrakan, dan tersembunyi. Dan
kutipan di atas pesan pembelajaran bisa berbentuk ide, fakta,
pengertian dan data dalam bentuk tertulis, terucap, terkiaskan terindrakan, dan tersembunyi yang disarnpaikan oleh penyampai informasi menggunakan media sebagai penyalur pesan menggunakan metode
dan prosedur yang disiapkan,
terjadinya di lingkungan dimana pesan disalurkan. b. Sebagai Media Pembelajaran
Media dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar (Azhar, 2004). Sedangkan istilah pembelajaran adalah kondisi untuk membuat seseorang melakukan kegiatan belajar (Syaifil, 2003)
. Jadi media pembelajaran adalah
wahana penyalur pesan atau informasi belajar sehingga mengkondisikan seseorang untuk belajar atau berbagai jenis sumberdaya yang dapat dihngsikan dalam proses pembelajaran, berdasarkan ruang lingkup sumber belajar di atas, maka media pembelajaran merupakan bagian dari sumber belajar yang menekankan pada software atau perangkat lunak dan hardware atau perangkat keras. Nilai media ditentukan oleh fungsinya sesuai pendapat (Schramm, 1977; Azhar, 2004), adalah:
I) Menangkap suatu objek atau peristiwa tertentu.. Peristiwa-peristiwa penting atau objek yang langka, dapat di abadikan dengan foto film atau direkam
8
melalui radio kemudian peristiwa itu dapat disarnpaikan dan dapat digunakan manakala diperlukan. Guru dapat menjelaskan proses terjadinya gerhana matahari yang langka melalui hasil rekaman video. 2) Memanipulasi keadaan, peristiwa atau objek tertentu. Dengan menggunakan
model sebagai media, maka guru dapat menyuguhkan pengalaman yang konkrit kepada siswa. Contohnya, guru ingin menjelaskan tentang cara kerja suatu alat atau organ tubuh manusia seperti jantung maka melalui film loop yang bergerak terus menerus, cara kerja itu dapat Iebih dipahami oleh siswa.
3) Kesempatan belajar yang lebih merata. Dengan mengggunakan berbagai media seperti audio, video, slide suara, dan sebagainya, memungkinkan setiap orang dapat belajar dimana saja dan kapan saja.
4) Pengajaran lebih berdasarkan ilmu. 5) Menampilkan objek yang terlalu besar untuk dibawa ke ruang kelas. 6) Memperbesar serta memperjelas objek yang terlalu kecil yang sulit nampak
dilihat mata, seperti sel-sel butir darahjmolekul bakteri dan sebagainya.
7) Mempercepat gerakan suatu proses yang terlalu lambat sehingga dapat dilihat dalam waktu yang relatif cepat. 8) Memperlambat suatu proses gerakan yang terlalu cepat.
9) Menyederhanakan suatu objek yang terlalu komplek. 10)Memperjelas bunyi-bunyian yang sangat lemah sehingga dapat di tangkap oleh telinga. 11)Fungsi lain dari media pembelajaran adalah :
media dapat mengatasi
keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa; Media dapat mengatasi batas ruang kelas; Media memungkinkan terjadinya iteraksi langsung antara peserta dan lingkungan; Media dapat menghasilkan keseragaman pengamat ; Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, nyata dan tepat; Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang peserta untuk belajar dengan baik; Media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru; Media dapat mengonh-ol atau kecepatan belajar peserta; Media dapat rnemberikan pengalaman yang menyeluruh dari hal-ha1 yang konkrit sampai yang abstrak. Pentingnya penggunaan media dalam pembelajaran, diperkuat oleh pendapat Edgare Dale yang mengemukakan teori yang kemudian lebih dikenal
dengan teori Kerucut Pengalaman : Dalam teori ini keberhasilan belajar diukur dengan kadar pengalaman belajar yang diperoleh siswa tergantung perlakukannya dalam belajar, baik perlakuan guru atau aktivitas siswa ketika belajar. Kerucut pengalaman tersebut seperti gambar berikut: Dale's Cone of Experience
rtcll2-:,."I
fi
C03? l l V C
--....
,
/ -. -. t A > 1 3 - 5k11.5 i t ' c
At: I d s
;.'-
,
..-
-
---
--.
.
--<
---
._..
-
.-
p u ~ c r a l a~ xl > ~ r : ~ , , ~ ~
--- -
.-.-'.
-.
Garnbar 2 Kerucut Pengalaman Edgare Dale Gambar 2, memperlihatkan rentangan tingkat pengalaman dari yang bersifat langsung hingga ke pengalaman melalui simbol-simbol komunikasi, yang merentang dari yang bersifat kongkrit ke abstrak. Tingkatan pengalaman ini tentunya memberikan implikasi tertentu terhadap pemilihan metode dan bahan pembelajaran, khususnya dalam pengembangan pembelajaran. Pemikiran Edgar Dale tentang Kerucut Pengalaman (Cone of Experience) ini merupakan upaya awal untuk memberikan alasan atau dasar tentang keterkaitan antara teori belajar dengan komunikasi audiovisual. Secara sederhana perolehan pengalaman belajar adalah sebagai berikut :
Gambar 2.3 Kerncut Perolehan Pengalarnan Belajar (httv:Nwww.vroiectcepi.blo~s,spot.co~)
Jadi dari Gambar 2.3 bahwa belajar bukan hanya membaca atau mendengar saja tapi lebih dari itu belajar merupakan - satu kesatuan yang terintegrasi sehingga tercipta suatu proses belajar yang maksimal. Seseorang dapat memprogram dirinya dalam konteks belajar tersebut untuk dapat mengerti suatu ilmu baru dengan metode-metode khusus yang dimilikinya. Inilah yang membedakan kualitas belajar seorang yang satu dengan proses belajar orang lain. Kedudukan media cukup penting artinya dalam meningkatkan kadar informasi yang kita ingat (70%) dibandingkan dengan pembelajaran melalui metode ceramah (20%). Jadi media mempunyai kemampuan untuk menarik perhatian, mempengaruhi sikap maupun tingkah laku. c. Sebagai Bahan Belajar Interaktif
Berkernbangnya ilmu dan teknologi, membawa perubahan pula pada learning matterial atau bahan belajar. Sebelum berkembangnya teknologi komputer bahan belajar yang pokok digunakan dalam dunia pendidikan adalah semua yang bersifat Printed Matterial, sepet-ti halnya buky modul, makalah, majalah, koran, tabloid, jurnal, hand out I~flet,buklet dan sebagainya yang semuanya menggunakan bahan tercetak. Adanya perubahan dalam bidang teknologi khususnya teknologi informasi, membawa paradigma baru pada learning matterial dan Learning Method. Produk TI dewasa ini telah memberikan alternatif berupa bahan belajar yang dapat digunakan dan diakses oleh siswa yang tidak dalam bentuk kertas namun berbentuk CD, DVD, Flashdisk dan lain lain. Inti dari bahan tersebut adalah berupa program/so&are
yang dapat dirnanfaatkan apakah sekedar
mengambil data, membaca, download bahkan sampai berinteraksi antara program dengan siswa clan guru dengan memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama.
d. Sebagai teknologi Cetak (Printed Technology) Teknologi cetak sesuai defenisis B. Seels and Rita C. Richey (1994), adalah cara untuk memproduksi atau menyarnpaikan bahan, seperti buku-buku dan bahan-bahan visul yang statis, terutama melalui proses percetakan mekanis atau foto grafis. Bahan pembelajaran dapat dikemas dalam bentuk printed matterial yaitu bahan-bahan yang tercetak, misalnya modular, pembelajaran terprogram,
bahan ajar suplemen, booklet, liflet, dan lain-lain. Dengan pendekatan teknologi pendidikan pengemasan bahan ajar perlu memperhatikan aspek-aspek diantaranya: keterbacaan visual, belajar tuntas, menarik minat, reinforcemen. Keterbacaan visual adalah bahan ajar harus memiliki keterbacaan yang tinggi oleh pengguna diantaranya pemilihan gambar atau ilustrasi sesuai dengan temafisi. Penggunaan bahasa simple sesuai dengan kaidah dan tingkat kesulitan bahasan (skup d m seqwence) sesuai dengan tingkatan usia pembaca Selain itu diperhatikan juga aspek pemil ihan warna dan penggunaan outline.
3. Implementasi E-Learning Berbentuk CD-Multimedia
E-learning E-learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dadatau Internet. Elearning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka
masing-masing
tanpa
hams
secara
fisik
pergi
mengikuti
pelajaranlperkuliahan di kelas. E-learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet. Sebenamya materi e-learning tidak harus didistribusikan secara online baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line
menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-learning. Dalam ha1 ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CDDVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CDDVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia berada atau dikenal dengan CDMultimedia. Pemanfaatan
komputer
dalam
bidang
pembelajaran
adalah
dapat
merencanakan bahan belajar yang interaktif. Interaktif berarti hams ada sekurangkurangnya dua pihak yang terlibat dalam proses belajar itu. Yang pertarna tentunya pemakai bahan belajar, d m yang kedua bahan belajarnya sendiri. Bahan belajar itu hams dapat menanggapi 'ulah' atau langkah yang dilakukan oleh pemakai. Tanggapan atau 'response' harus sanggup memaharni langkah yang diambil oleh pemakai, dan bahwa tanggapan tersebut bersifat mendidik. (B-Soeprapto, 1987). Untuk dapat menghasilkan tanggapan yang mendidik, perlu bahan ajar tersebut menyimpan sejurnlah 'kepintaran'. Itulah sebabnya bahwa
bahan belajar interaktif baru hadir dan berkembang dalam dunia pendidikan setelah kehadiran mesin komputer. Komputer dimaknai sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk menguasai sebuah kompetensi berbantuan komputer. Dalam ha1 ini kornputer telah diprogram sedemikian rupa sehingga siswa dibimbing secara bertahap dengan menggunakan prinsip pembelajaran tuntas untuk menguasai kompetensi. Dalarn ha1 ini posisi komputer tidak ubahnya sebagai guru yang behngsi sebagai : fasilitator, motivator, transmiter, clan evaluator. Patrick Suppes dikenal sebagai pakar, pelopor, dan pengembang pengajaran yang menggunakan komputer untuk menyampaikan materi pelajaran Proses pembelajaran ini dikenal dengan nama "ComputerAssisted Instruction" atau CAI. Ia orang pertarna yang mengenalkan program CAI untuk semua bidang disiplin ilmu (Taylor,1980). Dan CAI sesuai pendapat Grady (1983:133):
"The term
Computer Assisted Instruction describes an activivity where by the computer is used as the "means" of problem solving, drill, and practice, simulation, or tutorial experience".
Program-program komputer pengajaran dikenal sebagai courseware dengan istilah-istilah yang beraneka ragam. Menurut Alessi dan Trollif (1991) programprogram ini dikenal dengan istilah sebagai berikut: Computer Assisted Instructional (CAI) atau Computer Based Education (CBE) atau Instructional ~ssistedLearning (LGL) atau Instructional Application of Computer (IAC) atau Computer Based Instruction (CBI). Di dalam penelitian ini digunakan istilah "Computer Assisted Instructional " atau disingkat CAI
dan dalam bahasa
Indonesia diartikan "PembelajaranBerbantuan Komputer" Menurut Luerhrnan (1991) beberapa program Pembelajaran Berbantuan Komputer terkenal dapat diprogram untuk pembelajaran yang efektif sebagai alat untuk menyampaikan materi pelajaran yang berhubungan dengan keterampilan dasar dan masalah pendidikan pada tahap remedial. Hanafin dan Peck (1980) merumuskan program ini sebagai suatu paket bahan belajar atau aktivitas belajar yang disampaikan melalui komputer. Karakteristik penting dalam peralatan komputer yang digunakan untuk program ini adalah fleksibilitas sistem dalam menangani input dan informasi output. Materi pelajaran dapat ditetapkan
sebelumnya tanpa h m s selalu menggantungkan sepenuhnya kepada guru dan membuat para siswa lebih termotivasi untuk belajar. Dalarn ha1 ini komputer digunakan sebagai alat yang membantu untuk mempelajari berbagai materi pelajaran. Sedang keuntungan pembelajaran menggunakann komputer adalah: a)
Meningkatkan perhatian
siswa terhadap pelajaran, memberikan varisi
terhadap pola konvensional. b)
Meningkatkan motivasi dan daya dorong untuk terus belajar sesuai dengan alur program yang ditawarkan, dengan reward yang terprogram dalam komputer.
c)
Dapat digunakan untuk pembelajaran secara individual, tidak terbatas pada ruang kelas, dapat digunakan dimana saja.
d)
Mengakomodasi keberagaman kemampuan siswa antara lower, middle dan higher.
e)
Dengan kemampuan multimedia yang meliputi unsur video, animasi, bunyi, grafis dan teks menjadikan pembelajaran interaktif menjadi lebih hidup, dan tidak membosankan bagi siswa.
4. Kedudu kan CD-Multimedia dalam Pem belajaran
Pembelajaran menggunakan teknologi komputer rnemilliki tiga hngsi, yaitu : Pertama, komputer dapat berhngsi sebagai alat (tools), dalarn ha1 ini komputer digunakan sebagai alat bantu bagi siswa untuk membantu pembelajaran, misalnya dalam mengolah kata, mengolah angka, membuat unsur grafis, membuat database, membuat program administrative untuk siswa, guru dan stag data kepegawaian, keungan dan sebagainya. Kedua, komputer behngsi sebagai ilmu pengetahuan (science). Dalam ha1 ini komputer sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh siswa. Misalnya teknologi komputer dipelajari oleh beberapa jurusan di perguruan tinggi seperti informatika, manajemen informasi, ilmu komputer. Dalam pembelajaran di sekolah sesuai kurikulum KTSP 2006 terdapat mata pelajaran TIK sebagai ilmu pengetahuan yang hams dikuasai siswa semua kompetensinya. Ketiga, komputer berfungsi sebagai bahan dan alat bantu 14
untuk pembelajaran. Dalam ha1 ini teknologi dimalcnai sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk menguasai sebuah kompetensi berbantuan komputer. Dalam ha1 ini komputer telah diprogam sedemikian rupa sehingga siswa dibirnbing secara bertahap dengan menggunakan prinsip pembelajaran tuntas untuk menguasai kompetensi. Dalam ha1 ini posisi teknologi tidak ubahnya sebagai guru yang behngsi sebagai : fasilitator, motivator, transmiter, dan evaluator.
5. Model Pembelajaran Berorientasi Kecakapan Hidup (Lve Skill) Pengembangan kurikulum fisika berorientasi kecakapan hidup menyajikan kerangka
operasional
yang
melukiskan
hubungan
empat
komponen
pengembangan yang bersifat hirarkhis, yaitu (1) masalah-masalah fisika yang terkait dengan dunia nyata, (2) kecakapan hidup yang diperlukan untuk memecahkan masalah-masalah dunia nyata, (3) pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang mendukung pembentukan kecakapan hidup, dan (4) pokok bahasan atau sub pokok bahasan fisika yang menjadi substansi kurikulum fisika berorientasi kecakapan hidup. Sedang pokok bahasan fisika
dikembangkan
dengan mengacu pada pengembangan fisika yang ditujukan untuk mendidik siswa agar mampu mengembangkan observasi, eksperimentasi, dan berpikir taat asas (Depdiknas, 2003). Jadi perurnusan tersebut didasari oleh tujuan pelajaran fisika, yakni mengamati, memahami, dan memanfaatkan gejala-gejala alam yang melibatkan zat (materi) clan energi. Kemarnpuan observasi dan eksperimentasi ini lebih ditekankan pada melatih kemarnpuan berpikir eksperimental yang mencakup tata laksana percobaan dengan mengenal peralatan yang digunakan dalam pengukuran baik di laboratorium, maupun di alam sekitar kehidupan siswa. Proses dan hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor dari dalarn (internal) maupun faktor dari luar (eksternal). Menurut Suryabrata (1982: 27) yang termasuk faktor internal adalah faktor fisiologis dan psikologis (misalnya kecerdasan motivasi berprestasi dan kemarnpuan kognitif), sedangkan yang termasuk faktor eksternal adalah faktor lingkungan dan instrumental (misalnya
guru, kurikulum, media dan model pembelajaran). Bloom (1982:
11)
mengemukakan tiga faktor utarna yang mempengaruhi h a i l belajar, yaitu
kemampuan kognitif, motivasi berprestasi dan kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran adalah kualitas kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dan ini menyangkut model pembelajaran yang digunakan. Implementasi pendidikan kecakapan hidup dapat mempertimbangkan beberapa model, antara lain adalah (Saryono, Djoko: 2002): (1) model integratif, (2) model komplementatif, dan (3) model diskrit . Dalam model integratif, implernetasi pendidikan kecakapan hidup melekat dan terpadu dalam program-program kurikuler, kurikulum yang ada, dan atau mata pelajaran yang ada. Berbagai program kurikuler d m mata pelajaran yang ada seharusnya bermuatan atau berisi kecakapan hidup. Model ini memerlukan kesiapan dan kemampuan tinggi dari sekolah, kepala sekolah, dan guru mata pelajaran. Kepala sekolah dan guru harus pandai dan cekatan menyiasati dan menjabarkan kurikulum, mengelola pembelajaran, dan mengembangkan penilaian. Ini berarti, mereka hams kreatif, penuh inisiatif, dan kaya gagasan. Keuntungannya, model ini relatif murah, tidak membutuhkan ongkos mahal, dan tidak menambah beban sekolah terutama kepala sekolah, guru, dan siswa. Dalam model komplementatif, irnplementasi pendidikan kecakapan hidup dimasukkan dan atau ditambahkan ke dalam program pendidikan kurikuler dan struktur kurikulum yang ada; bukan mata pelajaran. Pelaksanaannya bisa berupa menambahkan mata pelajaran kecakapan hidup dalam struktur kurikulum atau menyelenggarakan program kecakapan hidup dalam kalender pendidikan. Model ini tentu saja membutuhkan waktu tersendiri, guru tersendiri di bidang kecakapan
hidup, dan ongkos yang relatif besar. Selain itu, penggunaan model ini dapat menambah beban tugas siswa dan guru selain beban finansial sekolah. Meskipun demikian, model ini dapat digunakan secara optimal dan intensif untuk membentuk kecakapan hidup pada siswa. Dalam model diskrit, implementasi pendidikan kecakapan hidup dipisahkan dan dilepaskan dari program-program kurikuler, kurikulum reguler, dan atau mata pelajaran @embelajaran kurikuler). Pelaksanaannya dapat berupa pengembangan program kecakapan hidup yang dikemas dan disajikan secara khusus kepada siswa. Penyajiannya bisa terkait dengan program kokurikuler atau bisa juga berbentuk program ekstrakurikuler. Model ini membutuhkan persiapan yang
matang, ongkos yang relatif besar, dan kesiapan sekolah yang baik. Selain itu, model ini memerlukan perencanaan yang baik agar tidak salah penerapan. Meskipun demikian, model ini dapat digunakan membentuk kecakapan hidup siswa secara komprehensif dan leluasa. Pada penelitian ini dipilih model integratif, dimana kecakapan hidup melekat dan terpadu dalarn mata pelajaran.
6. Strategi Pembelajaran
Konsep dasar strategi pembelajaran meliputi: (1) menetapkan sfesifikasi clan kualifikasi perubahan perilaku belajar, (2) menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah pembelajaran, memilih prosedur, dan metode pembelajaran. (3) norma dan kriteria keberhasilan kegiatan pembelajaran. Strategi dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar untuk bertindak dalam rangka mencapai
sasaran
yang telah
ditentukan.
Dikaitkan
dengan
pembelajaran, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru,siswa dalarn bentuk kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah digariskan, seperti: a. Pengidentifikasian dan penetapan spesifiakasi dan kuali fikasi hasil yang harus dicapai dan menjadi sasaran usaha tersebut. dengan mem pertimbangkan aspirasi masyarakat yang memerlukannya. b-Pertimbangan dan pemilihan pendekatan yang efektif untuk mencapai sasaran.
c. Pertimbangan dan penetapan langkah-langkah yang ditempuh sejak awal sampai akhir. d. Pertimbangan dan penetapan tolok ukur dan ukuran baku yang akan digunakan untuk menilai keberhasilan usaha yang dilakukan. Kalau diterapkan dalam konteks pembelajaran fisika, keempat strategi dasar tersebut bisa diterjemahkan menjadi: (I).mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku kepribadian siswa berorientasi life skill, dengan tekanan pada proses sains, (2).memilih sistem pendekatan belajar
mengajar berdasarkan pengintegrasian
Cd multimedia dalam
pembelajaran, (3).memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik
belajar mengajar yang dianggap paling tepat, efektif, sehingga dapat dijadikan pegangan oleh para guru dalam menunaikan kegiatan mengajamya, dan (4) menetapkh norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria dan standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar, yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.
7. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan Lembar Diskusi Siswa (LDS)
Pada Kurikulum 2004 memuat Standar Kompetensi lintas Kurikulum
N0.9 menyatakan bahwa siswa dapat menunjukkan motivasi dan percaya diri dalam belajar, mampu bekerja mandiri, dan mampu bekerja sama dengan orang lain. Salah satu cara untuk memenuhi harapan tersebut adalah dengan menggunakan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dalam kegiatan belajar mengajar. Ada beberapa pengertian LKS yang berkembang, antara lain (Depdikbud) "Lembar kegiatan siswa berasal dari tedemahan student work sheet merupakan suatu lembaran (bukan buku-buku) yang berisi pedoman bagi siswa untuk melakukan kegiatan yang terprogramV.Sedangkan menurut Mita (2006) bahwa Lembar Kegiatan Siswa ada1ah:"Lembaran duplikat yang dibagikan guru kepada tiap siswa di suatu kelas untuk melakukan kegiatan (aktivitas mengajar)". Jadi dapat dikatakan bahwa Lembar Kegiatan Siswa adalah lembaran yang memuat bahan pelajaran yang disusun langkah demi langkah secara sistematis dan teratur yang hams dikuasai siswa. LKS dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni: a. LKS tidak berstruktur ialah lembaran berisi sarana untuk menunjang
materi pelajaran siswa, yang dipakai guru untuk menyarnpaikan pelajaran b. LKS berstruktur ialah lembaran yang dirancang untuk membimbing siswa dalam suatu program kegiatan atau pelajaran dengan sedikit atau sama sekali tanpa bantuan guru untuk mencapai sasaran yang dituju dalam pelajaran itu. Pada lembaran kegiatan itu telah disusun petunjuk dan pengarahannya. Lembaran kerja ini tidak dapat menggantikan peranan guru dalam kelas. Guru tetap
mengawasi kelas atau memberi semangat dorongan belajar atau bimbingan pada perorangan tertentu. Selain itu, dalarn versi lain LKS dapat dibedakan atas dua macam, yakni LKS eksperimen d m LKS non eksperirnen. Dalam penelitian ini digunakan istilah bahwa LKS yang dimaksud adalah: LKS eksperimen yang digunakan untuk membimbing siswa dalam, berpraktikum, sedangkan LKS non eksperimen dinamai dengan Lembaran Diskusi Siswa (LDS) yang digunakan sebagai salah sate alternatif dalam mengatasi hambatan proses belajar mengajar, misalnya sekolah tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk kegiatan laboratorium, sehingga perlu adanya diskusi diantara siswa untuk menemukan suatu konsep yang disajikan dalam bentuk kegiatan di kelas, dapat dalam bentuk diskusi kelompok. Dengan demikian Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan Lembar Diskusi Siswa (LDS) dimaksudkan sebagai lembaran duplikat yang dibagikan guru pada tiap siswa yang berisi rumusan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, baik dalarn kegiatan intrakurikuler maupun kokurikuler sebagai sarana belajar mengajar di kelas ataupun di laboratorium. Menyusun dan mempersiapkan LKSLDS berarti menyusun informasi dari guru kepada siswa, sehingga siswa dapat mengerjakan sendiri aktivitas beldarnya untuk mencapai tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Fungsi penggunaan LKS dalam kegiatan belajar mengajar adalah: a. Mengaktifkan siswa dalam belajar b. Membantu siswa mengembangkan dan menemukan konsep
berdasarkan pendeskripsian hasil pengamatan dan data yang diperoleh dalam kegiatan eksperimen c. Melatih siswa menemukan konsep melalui pendekatan
keterampilan proses d. Membantu siswa dalam memperoleh catatan materi pelajaran yang
dipelajari melalui kegiatan yang dilakukan di sekolah e. Membantu guru menyusun atau merencanakan kegiatan
pembelajaran yang meliputi pemilihan pendekatan clan rnetode,
motivasi belajar, pemilihan media clan evaluasi belajar f. Membantu
guru
pembelajaran,
menyiapkan
secara
karena LKS yang telah
tepat
kegiatan
dibuat dapat
dipergunakan kembali pada tahun ajaran berikutnya. Berdasarkan fungsi penggunaan LKS di atas jelaslah bahwa LKS dapat digunakan sebagai sarana mengoptirnalkan tercapainya hasil belajar siswa clan dapat meningkatkan keterlibatan atau aktivitas siswa dalarn proses belajar mengajar. Karena sedemikian pentingnya fungsi clan peran yang dapat dilakukan LKS maka untuk menghasilkan LKS yang baik perlu diketahui teknik atau persyaratan penyusunan LKS yang baik. Ada beberapa pertimbangan dalam menyusun LKS, antara lain: 1. LKS yang baik memiliki ciri: a) Mengacu pada GBPP
b) Bahan mudah dicerna C)
Mendorong siswa untuk belajar atau bekerja
d) Ada persesuaian antara materi dan waktu yang terrsedia
2. LKS sebaiknya digunakan: a) Untuk melaksanakan tugas atau pemecahan masalah dan menarik
kesimpulan b) Dalarn rangka menemukan konsep.
Di sisi lain, ada beberapa komponen yang harus terkandung dalam sebuah LKS, yakni: 1. Petunjuk untuk murid mengenai topik yang dibahas, pengarahan umum
dan waktu yang tersedia untuk mengejakannya 2. Rumusan tujuan instruksional khusus yang ingin dicapai dengan kegiatan yang bersangkutan
3. Pokok-pokok materi dan rinciannya 4. Alat pelajaran yang digunakan 5. Prosedur kegiatan
Disamping itu, ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan dalam menyusun dan membuat LKS : 1. Svarat Didaktik:
LKS sebagai salah satubentuk sarana berlangsungnya proses pembelajaran hams mengikuti azas-azas pembelajaran yang efektif; yaitu: a. Tekanan pada proses untuk menemukan konsep-konsep sehingga LKS berfungsi sebagai petunjuk bagi siswa untuk mencari tabu b. Memperhatikan adanya perbedaan individual, sehingga LKS yang baik
dapat mengukur kemampuan siswa.
2. Syarat Konstruksi Persyaratan konstruksi yang hams dipenuhi dalarn penyusunan LKS berkaitan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kesederhanaan penggunaan kata 1 istilah dan kejelasan, yang pada hakekatnya harus tepat guna dalam arti dapat dimengerti siswa, meliputi: a. Menggunakan bahasa sesuai dengan tingkat kedewasaan siswa
b. Menggunakan struktur kalimat atau kata-kata yang jelas c. Memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan
siswa. Apabila konsep yang hendak dituju merupakan suatu sesuatu yang kompleks, dapat dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana d. Menggunakan kalimat sederhana dan pendek
e. Memilki tujuan dan manfaat pelajaran yang jelas sebagai sumber motivasi
f. Mempunyai identitas untuk memudahkan administrasi, misalnya kelas, mata
pelajaran, topic, tanggal dan sebagainya
3. Syarat Teknis Syarat-syarat teknis dalam penyusunan dan pembuatan LKS yang harus dipenuhi, antara lain:
a. Tulisan
c. Menggunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huiruf romawillatin d. Menggunakan huruf tebal yang agak besar untuk topik, bukan
huruf biasa yang digarisbawahi e. Jumlah kata dalam satu baris tidak lebih dari 10 kata
b. Gambar Gambar hams dapat menyampaikan pecan1 isi dari gambar itu secara efektif kepada pengguna LKS c. Penampilan Penampilan harus memiliki kombinasi antara gambar dan tulisan Berta menarik. Selain persyaratan yang telah dikemukakan di atas, LKS yang baik juga hams memenuhi kriteria keshahihan dan keterandalan format dalam proses pembelajaran dapat ditinjau dari beberapa variabei: 1. Kemampuan LKS dalam mengaktiflcan siswa dalam belajar 2. Kemarnpuan LKS dalam membelajarkan siswa secara kontiniu dan ajeg
3. Kemampuan LKS untuk meningkatkan pemaharnan konsep dan
keterampilan 4. Kemampuan LKS ditinjau dari keterbacaan informasi
5. Dampak penggunaan LKS dalam proses pembelajaran terhadap hasil
belajar 6. Kemampuan LKS dalam mengintegrasikan informasi, latihan dan
umpan balik 8. Proses Sains Fisika
Kata sains berasal dari science yang berarti ilmu pengetahuan Menurut sejarah filsafat sains (Pudjihadi, 1987).dikatakan bahwa: Sains merupakan sekelompok pengetahuan tentang obyek dan fenornena alam yang diperoleh dari pemikiran dan penelitian
para ilrnuwan yang dilakukan dengan keterampilan
bereksperimen
menggunakan metoda ilmiah Menurut Hungerford, Volk & Rarnsey (1990:13-14) sains adalah (1) proses memperoleh informasi melalui metode empiris (empirical method); (2) informasi yang diperoleh melalui penyelidikan yang telah ditata secara logis dan sistematis; dan (3) suatu kombinasi proses berpikir kritis yang menghasilkan informasi yang dapat dipercaya dan valid. Berdasarkan tiga definisi tersebut, Hungerford, Volk &
Ramsey (1990) menyatakan bahwa sains mengandung dua elemen utama, yaitu:
proses dan produk yang saling mengisi dalam derap kemajuan dan perkembangan sains. Sains sebagai suatu proses merupakan rangkaian kegiatan ilmiah atau hasil-hail observasi terhadap fenornena alam untuk menghasilkan pengetahuan ilmiah (scientijic knowledge) yang lazim disebut produk sains. Produk-produk sains meliputi fakta, konsep, prinsip, generalisasi, teori dan hukum-hukum, serta model yang dapat dinyatakan dalam beberapa cara (NRC, 1996:23). Sementara itu, menurut Trowbridge & Bybee (1990:48) sains merupakan representasi dari suatu hubungan dinamis yang rnencakup tiga faktor utama, yaitu: "the extant bo& of scientific knowledge, the values of science, and the methods andprocesses of science". Pandangan ini lebih luas jika dibandingkan dengan pengertian sains yang dikemukakan Hungerford, Volk & Rarnsey (1990) karena Trowbridge & Bybee (1 990) selain memandang sains sebagai suatu proses dan metode (methods and processes) serta produk-produk (body of scientiJic knowledge), juga melihat bahwa sains mengandung nilai-nilai (values). Sains adalah sekumpulan nilai-nilai dan ' prinsip yang dapat menjadi petunjuk pengembangan kurikulum dalam sains (Gill, 199156). Sebagai body of scientiJc knowledge, sains adalah hasil interpretasildeskripsi tentang dunia kealaman (natural world). Hal ini sesungguhnya sama dengan elemen produk pada definisi sains yang dikemukakan oleh Hungerford, Volk & Ramsey (1990). Tujuan pokok sains adalah pengembangan body of scientific knowledge (Hyllegard, Mood & Morrow, 1996:13). Dalam penelitian ini proses Sains Fisika yang dirnaksud meliputi cara berpikir, sikap, dan langkah-langkah kegiatan saintis untuk memperoleh pemahaman fisika, misalnya observasi, pengukuran, memmuskan dan menguji hipotesis, mengumpulkan data, bereksperirnen, d~ prediksi.
9. Kegiatan-kegiatan Penting dalam Penelitian dan Pengembangan
Dwiyogo (2001 : 1) mengemukakan tiga ha1 penting yang hams dilaksanakan dalam kegiatan penelitian pengembangan yaitu menganalisis kebutuhan, mengembangkan produk dan menguji coba produk. Pendapat ini sejalan dengan pendapat Ibnu (2001: 5), namun menurut Asim (2001: 2), ketiga langkah tersebut masih perlu dilengkapi langkah yang keempat, yaitu diseminasi (penyebaran) produk. a. Analisis Kebutuhan (Need Assesment) Analisis Kebutuhan (Need Assesment) merupakan langkah awal yang harus dilakukan dalam kegiatan penelitian di bidang pengembangan. Analisis tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kebutuhan apa saja yang diperlukan guna mengatasi masalah yang ditemui dalam kegiatan pendidikanlpembelajaran. Dengan demikian diharapkan produk yang dihasilkan benar-benar produk yang sesuai dengan kebutuhan (based on need). Sebagai contoh untuk menyiapkan peserta didik yang lulusannya siap bersaing di arena global setiap sekolah di Indonesia seharusnya diberikan fasilitas untuk bisa akses ke internet. Sedangkan kenyataanya baru sekolah di kota-kota besar saja yang dilengkapi fasilitas internet. Dengan demikian fasilitas untuk bisa akses ke internet merupakan kebutuhanlneed) bagi setiap sekolah di Indonesia. Kebutuhan dalam konteks pendidikanlpembelajaran dibedaan menjadi tiga macam yaitu kebutuhan yang langsung dirasakan oleh peserta didik, kebutuhan yang dirasakan oleh pihak-pihak lain (misainya para pakar bidang pendidikan dan pembelajaran, para guru, pemerintah,
masyarakat dan lain-lain), dan kebutuhan yang ingin diterapkan karena adanya sumber-sumber pendukung setempat (Waldopo, 1999 : 8). Namun demikian kebutuhan bisa juga merupakan perpaduan dari ketiga ha1 tersebut. Oleh karena itu dalam pengumpulan data untuk kepentingan analisis kebutuhan di samping meminta masukan secara langsung dari calon peserta didik yang akan menjadi sasaran, juga perlu meminta masukan dari pihak-pihak lain yang berkepentingan dengannya. b. Mengembangkan Produk Pada langkah ini, produk yang akan dimanfaatkan dalam kegiatan
pendidikanlpernbelajaran harus dikembangkan lebih dahulu. Untuk .mengembangkan produk tersebut diperlukan 'keterlibatan dari berbagai pakar. c. Ujicoba Produk Produk
pendidikanlpernbelajaran
yang
telah
dihasilkan
sebelum
dimanfaatkan secara massal perlu dievaluasi terlebih dahulu yaitu dengan diujicobakan. Ujicoba ini dimaksudkan untuk memperoleh masukanmasukan maupun koreksi tentang produk yang telah dihasilkan. Berdasarkan masukan-masukan clan koreksi tersebut, produk tersebut direvisildiperbaiki. Ada tiga kelompok penting yang perlu dijadikan subyek ujicoba produk penelitian pengembangan yaitu: para pakar, sasaran kelompok kecil dan kelompok besar yang sifatnya lebih heterogen.
1) Ujicoba kepada para pakar (Expert Judgement)
Kepada para pakar diminta untuk mencermati produk yang telah
dihasilkan, kemudian mereka diminta untuk memberikan masukanmasukan tentang produk tersebut. Berdasarkan masukanmasukan dari para pakar produk tersebut direvisi. Seyogyanya para pakar yang sejak awal sudah terlibat itulah yang dirninta untuk mencermati program.
2) Ujicoba kepada kelompok kecil (Small Group Try-out) Kumpulkan sekitar 10 hingga 15 anak (yang dianggap memiliki karakteristik yang sama dengan peserta didik yang akan menjadi target sasaran program atau main audience) untuk menonton tayangan program,
kemudian
mereka
diminta
memberikan
komentarlmasukan tentang program yang baru saja mereka tonton. Berdasarkan masukan-masukan dari small group ini program direvisi. 3) Ujicoba Lapangan (Field Try-out) Ujicoba pada tahap ini diberikan kepada jumlah anak yang banyak dengan subyek yang lebih heterogen. Kalau ujicoba kepada para pakar dan kelompok kecil bisa dilakukan oleh
pihak
intern
yang
terlibat
dalam
kegiatan
penelitian
pengembangan, maka ujicoba lapangan sebaiknya dilakukan oleh pihak luar. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga obyektifitas dari kesimpulan yang dihasilkan.
Masukan-masukan dari hasil ujicoba lapangan inilah yang menjadi dasar terakhir bagi perbaikan dan penyempurnaan produk. Setelah diperbaiki sesuai masukan dari lapangan, maka produk dianggap final dan siap untuk d isebarkan atau diman faatkan secara massal.
d. Penyebaran (Disemination) Sebenarnya setelah langkah ujicoba lapangan dan produk telah diperbaiki dan disempumakan sesuai masukan-masukan yang diperoleh dari kegiatan ujicoba (baik ujicoba dari para pakar, ujicoba kelompok kecil
maupun ujicoba lapangan), maka p r o s e s
kegiatan peneli tian pengembangan telah selesai. Hal ini karena penelitian telah menghasilkan produk yang dianggap final (final product), namun Asim (2001) berpendapat masih ada satu langkah lagi yang harus dijalankan yaitu penyebaran produk (disemination). Hal ini bisa dimengerti manakala orang berpendapat bahwa tidak akan banyak manfaatnya jika produk yang telah dikembangkan dengan susah payah dengan menghabiskan fikiran, tenaga dan biaya yang tidak sedikit, begitu selesai hanya ditumpuk dan sekedar menjadi bahan dokumentasi dan wacana saja tanpa disebarkan kepada warga masyarakat untuk dirnanfaatkan. Namun kalau ha1 ini akan dilaksanakan perlu dilakukan sebuah evaluasi summatif yaitu setelah pemanfaatan produk berjalan selama periode tertentu perlu dilakukan suatu evaluasi untuk menilai apakah produk efektif dan efisien atau tidak, ha1 ini berkaitan dengan pengambilan keputusan untuk menentukan apakah program tersebut diteruskan atau tidak. Evaluasi pada tahap ini disebut dengan evaluasi summatif. Sedangkan evaluasi pada tahap ujicoba pakar, kelompok kecil dan lapangan
disebut
dengan
evaluasi
memperbaikiimenyempumakan produk.
formatif
yang
tujuannya
untuk
B. Hipotesis Pengajuan hipotesis diperlukan pada tahap validasi model. Berdasarkan kajian teori yang dikemukakan di atas, maka dikemukakan hi potesis kerja sebagai berikut: Terdapat perbedaan yang signifikan antara variasi pembelajaran menggunakan CD multimedia dan LKS berorientasi life skill, CD multimedia dan
LDS, kerja labor dan LKS berorientasi life skill dan LKS yang biasa digunakan
X SMPN 12 Padang. sekolah dalam meningkatkan proses sains siswa kelas I
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian
Penelitian ini
dilakukan dengan pendekatan Research and Development,
dimana proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produkproduk yang dipakai dalam proses pembelajaran diawali dengan analisis kebutuhan dilanjutkan dengan pengembangan produk, kemudian produk dievaluasi diakhiri dengan revisi dan penyebaran produk (disseminasi). Pada kegiatan penelitian ini, dibatasi sampai tahap validasi model uji terbatas. Pada uji terbatas desain penelitian ini adalah desain kuasi ekperimen (Quasi Experimental Desaingns) dengan model analisis variansi satu arah dilanjutkan dengan uji
kesamaan dua rata-rata.
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah peserta didik pada satuan pendidikan SLTP N 12 Padang kelas I X yang terdaftar pada tahun pelajaran 2008/2009,
2. Sampel
Sampel diarnbil pada kelas TX sebanyak empat kelas secara random, dengan perlakuan penerapan empat model pembelajaran.
Penentuan sumpel sebesar 4
kelas siswa dilakukan dengan cara acak melaiui undian pada masing-masing kelas dengan cara memberi nomor kode pada kertas undian. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memberi peluang yang sarna bagi setiap kelas populasi menjadi anggota sampel
C. Tahap-Tahap Penelitian Pengembangan
1. Tahap pendahuluan rnenerapkan pendekatan deskriptif kualitatif: a. Analisis
masalah-masalah fisika yang terkait dengan dunia nyata, dan
mengintegrasikannya dengan pembelajaran yang ada pada CD multimedia b. Analisis kecakapan hidup yang diperlukan untuk memecahkan masalahmasalah dunia nyata, dan mengintegrasikannya dengan pembelajaran yang ada pada CD multimedia c. Analisis pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang mendukung pembentukan kecakapan
hidup,
berhubungan
dengan
proses
sains
Fisika
dan
mengintegrasikan-nya dengan pembelajaran yang ada pada CD multimedia.
2. Tahap pengembangan a. Hasil analisis menghasilkan prototipe perangkat
pembelajaran integrasi
pembelajaran yang ada pada CD multimedia dengan pembelajaran berorientasi kecakapan hidup berhubungan dengan proses sains Fisika, berupa: Silabus, Rencana Pembelajaran, Instrumen (dalam ranah kognitif afektif dan psikomotor), Lembar Kerja Siswa dan Lembar Diskusi Siswa b. Prototipe perangkat pembelajaran selanjutnya divalidasi kepada pakar (expert validity), meliputi validitas kontedisi (content validity)
dan validitas
konstruk (construct validity). Validitas isi berkaitan dengan kebenaran substansi bidang ilmu Sains Fisika SMP dan relevansinya dengan tujuan pembelajaran; 2) ketepatan perumusan tujuan pembelajaran (Kompetensi dasar dan indikator), 3) kualitas aspek motivasi, 4 ) relevansi kandungan isi perangkat pembelajaran dengan tujuan pembelajaran; 5) ketepatan pemilihan metode dengan tujuan pembelajaran: 6) relevansi
evaluasi dengan tujuan pembelajaran; dan 7) relevansi alokasi waktu dengan komponen kegiatan pembelajaran. Sedang validitas yang berkaitan dengan konstruk dari perangkat, baik menyankut tata tulis, keterbacaan (readable) dan penampilan dari pera.ngkat pembelajaran tersebut. Setelah pelaksanaan validasi berlangsung, maka prototipe perangkat pembelajaran
direvisi sehingga perangkat siap untuk
diimplementasikan pada siswa dalam pembelajaran Sains Fisika di SMPN Kota Padang. c. Kegiatan validasi dilakukan dalam bentuk tertulis dan diskusi sampai tercapai suatu kondisi di mana para validator berpendapat bahwa perangkat pembelajaran berbasis kompetensi yang dirancang sudah valid dan layak untuk digunakan di sekolah. d. Setelah prototipe
rancangan
Perangkat Pembelajaran
yang telah
divalidasi diperbaiki dan direvisi sesuai masukan dari validator sehingga memenuhi persyaratan, berikutnya diterapkan dalam pembelajaran di SMPN Kota Padang. 3. Tahap Validasi Model
Melakukan uji terbatas melalui penelitian pra eksperimental dengan menggunakan rancangan Randomized control group only design. Untuk melaksanakan rancangan penelitian ini pengujian dibatasi pada satu sekolah di SMPN 12 Padang.
Adapun bagan alir sistematika kegiatannya adalah:
T A H A P PENDAHI 11.I JAN
Deskripsi dan analisis masalah
Deskripsi dan analisis pokok bahasan atau sub pokok bahasan fisika yang menjadi substansi pada kurikulum fisika berorientasi kecakapan hidup dan CD Multimedia
I
I
Deskripsi dan analisis pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang mendukung pembentukan kecakapan
I
pembelajaran berorientasi kecakapan hidup+ CD multimedia, berupa: Silabus, RP, Instrumen, LDS, LKS
temuan
lebih luas
Deskripsi dan analisis kecakapan hidup yang diperlukan untuk memecahkan masalah-masalah
penyempurnaan
Model Hipotetik I
I
TAHAP EVALUASI 1.Tes Awal 2.Implementasi 3.Tes Akhir
TAHAP DISEMINASI V
Penggandaanlpercetakan, Sosialiosasi Model, Seminar, Workshop, pelatihan
32
I
B. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai dari tahap persiapan pada bulan Juni 2008 sampai menghasilkan prototipe, dan diimplementasikan di SMPN 12 Padang pada awal tahun pelajaran baru, yakni bulan Agus 2008 dan berakhir pada bulan Desember 2008.
C. Instrumen Penelitian Dengan mengintegrasikan dua strategi pengajaran penting saat ini yaitu: pembelajaran berbasis komputer dan pembelajaran berorientasi kecakapan hidup
(life sKiIr) akan memerlukan perangkat pembelajaran yang valid, maka digunakan beberapa instrumen untuk menjaring informasi tersebut. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi: 1. Tes hasil belajar @aper and peed tesl) yang telah dianalisis agar memenuhi
persyaratan tes yang baik, yakni valid, reliabel, memiliki daya beda dan indeks kesukaran yang baik. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut: a) Validitas Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Untuk menentukan valid tidaknya suatu tes, cukup dianalisa dengan validitas isi. Tes-tes tertulis itu dibuat berdasarkan pada indikator yang sesuai dengan standar kompetensi. b) Reliabilitas Reliabilitas merupakan ketepatan suatu tes apabila diteskan pada subyek yang sama. Untuk menentukan reliabilitas tes dipakai rumus Kuder Richardson yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (1992:98), yaitu:
CX Dengan: M = - dan S 2 N
Ex2 =
m N
N
, = koefisien reliabilitas
Dimana: r, n
=jumlah
butir soal
M = rata-rata skor tes S2= varians total N = jumlah pengikut tes
Tabel 3.1. Klasifikasi Lndeks Reliabilitas Soal No 1 2
tndeks Reliabilitas 0.00-0.20 0.20-0.40
Klasifikasi Sangat rendah Rendah
Sumber: Slameto (2001: 2 15) Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, maka soal yang diambil adalah soal yang memiliki kriteria r 2 0.6.
c) Menentukan bdeks Kesukaran Indeks kesukaran soal adalah suatu bilangan yang menunjukan sukar mudahnya suatu soal. Besarnya indeks kesukaran antara 0.00 sampai 1.00. indeks kesukaran menunjukan tingkat kesukaran setiap butir soal. Butirbutir soal yang baik adalah butir soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Semakin tinggi indeks kesukaran semakin mudah butir soal
tersebut. Untuk mengetahui indeks kesukaran dapat digunakan rumus yang dinyatakan oleh Arikunto (1 992:2 12) yaitu:
Dimana: P = Indeks kesukaran
B = Jumlah siswa yang dapat menjawab soal dengan benar J,= Jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes Tabel 3.2. Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal No lndeks Kesukaran 0.00-0.30 1 0.30-0.70 2 0.70-1.00 3 Sumber: Slameto (2001 : 2 15)
Klasifikasi Sulit Sedang Mudah
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, maka soal yang diambil adalah soal yang indeks kesukarannya berada antara 0.3-0.8. d) Menghitung Daya Pembeda Daya pembeda digunakan untuk mengukur kemampuan suatu soal dalam membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan rendah dengan siswa yang berkemampuan tinggi. Menurut Suharsimi Arikunto (1992:216), besamya daya pembeda dapat diukur dengan rumus:
Dengan: D = Besarnya daya pembeda
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah BA = jumlah peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar BB= jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar
Tabel 3.3. Klasifikasi Indeks Daya Beda Soal. Klasifikasi Jelek Cukup Bail< Baik Sekali Tidak Raik
No 1 2
Indeks Daya Beda 0.00-0.20 0.20-0.40 0.40-0.70 3 0.70-1 .OO 4 Minus 5 Sumber: Slameto (200 1: 2 1 5 )
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, maka soal yang diambil adalah soal yang memiliki daya beda D 2 0.2.
2. Lembar Observasi, LKS dan LDS Lembar pengumpul data untuk validitas prototipe perangkat pembelajaran berupa Lembar Observasi, LKS dan LDS seperti Tabel 3.4: Tabel 3.4 Butir-butir validasi Prototipe Perangkat Pembelajaran Sains Fisika Berorientasi Kecakapan Hidup Aspek yang Divalidasi 1
2
Instrumen Yang Digunakan 3
Diskusi dengan 2 orang pakar dan 1 orang guru Sains Fisika SMP
Penuntun diskusi dan lembar observasi
Metode Pengumpulan Data
Apakah Silabus yang disusun sudah memuat semua'topik-topik Sains Fisika kelas IX Semester 1 yang harus dipelajari siswa? Apakah Silabus yang disusun dapat dengan mudah dipedomani guru dalarn melaksanakan pembelajaran Sains Fisi ka Berbasis Kompetensi? Apakah Rencana Pembelajaran yang disusun sudah memuat persiapan yang matang oleh guru (termasuk pemilihan pendekatan* metode7 n~edia dan evaluasi) untuk mencapai tujuan pembelajaran sesuai ketercapaian indikator kompetensi yang telah ditetapkan?
Aspek yang Divalidasi 1
Metode Pengumpulan Data
2
Lnstrumen Yang Digunakan 3
Apakah Rencana Pembelajaran yang disusun sudah mencerminkan interaksi siswa, guru dan sumber-sumber belajar dalam pembelajaran di kelas? Apakah LKS clan LDS yang disusun dapat dipedomani dan membelajarkan Siswa s e c m akti f, kreatif, dan bertanggung jawab dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan?
Diskusi dengan 2 orang pakar dan 1 orang guru Sains Fisika SMP
Penuntun diskusi dan lem bar observasi
Apakah LKS dan LDS yang disusun dapat terbaca, menarik, dan dimengerti siswa serta dapat digunakan siswa untuk meningkatkan pemahaman siswa? Apakah Instrumen penilaian dalam ketiga ranah sudah berorientasi kecakapan hidup dan layak untuk mengakses kemampuan belajar siswa? Berdasarkan hasil pengembalian dan diskusi dengan pakar diperoleh beberapa masukan, baik menyangkut isi (content validity) maupun susunan. tata bahasa (construct validity).Beberapa masukan yang diberikan antara lain: a. Validitas Isi
1 ) Pada Silabus sebaiknya dicantumkan secara eksplisit indikator pencapaian
hasil belajar siswa
karena integrasi e-learning rnenggunakan C D
multimedia dengan pembelajaran berorientasi kecakapan hidup 2) Pada Rencana Pembelajaran (RP):
a) Sebaiknya harus termuat integrasi dua strategi pada indikator pencapaian hasil belajar yang diharapkan, tergambar dari a l a t evaluasi
sekaligus juga
b) Pada kegiatan pembelajaran yang direncanakan benar-benar dapat dialokasikan waktunva secara cermat untuk tiap langkah (face) pembelajaran c) Pada kegiatan penayangan menggunakan CD multimedia sebaiknya urutan materi disesuaikan dengan LKS dan LDS
.
d ) Rincian kegiatan harus jelas dan tergambar integrasi dua strategi pembelajaran yang ingin dicapai
pada masing-
masing tahapan kegiatan pembelajaran, misalnya pada kegiatan inti benar-benar mendudukkan konsep pada siswa sedang aplikasi
dan kuis ada pada kegiatan penutup, termasuk juga proses pemantapan (kesimpulan) oleh guru. e) Pada kegiatan percobaan, hendaknya pada tahapan pendahuluan dari kegiatan pembelajaran dengan CD multimedia telah dikemukakan rnasalah yang akan diselidiki tersebut. 3)
Pada LKS dan LDS disarankan untuk meninjau kembali tentang orientasi kecakapan hidup dan proses sains,
Ketersediaan waktu untu k
melakukan
apakah
aktivitas
pembelajaran
dengan
kegiatan
percobaan atau melalui kegiatan diskusi. Keterlaksanaan kegiatan sesuai dengan tingkar Rematangan siswa, daya dukung sekolah. 4)
Untuk lnstrumen Penilaian terutama pada ranah afektif dan psikomotor yang menjaring hasil belajar siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung, maka harus dipersiapkan dengan cermat dan praktis sehingga dapat menampung dan menggali informasi yang seharusnya didapat.
b. Validitas Konstrak
Saran dari pakar, sebaiknya di setiap awal LKSLDS tergambar proses sain, gambar-gambar disesuaikan dengan yang ada pada CD multimedia, semua pertanyaan dihubungkan dengan kecakapan hidup. Berdasarkan masukan-masukan dari pakar tersebut, maka dilakukan revisi dan penyempurnaan terhadap prototipe perangkat pembelajaran yang telah dirancang menyangkut kevalidannya. Selanjutnya untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana
realisasi
Rencana Pembelajaran (RP), LKS dan LDS di kelas, untuk keperluan ini juga disediakan Lembar Observasi tiap RP menyangkut keterlaksanaan setiap langkahl tahapanl fase-fase yang telah direncanakan dalam proses pembelajaran di kelas. Lembar obsewasi ini diisi oleh guru mitra sebagai observer dan mahasiswa yang bertugas sebagai observer selarna kegiatan pembelajaran berlangsung. Dari hasil pengamatan ini akan didapat informasi bagian-bagianl kegiatan mana yang dapat dilaksanakan dan yang tidak dapat terlaksana sesuai dengan waktu yang tersedia, sehingga diperlukan revisi dan penyesuaian dalam setiap perangkat yang dirancang yang benar-benar dapat dilaksanakan. 3. Paket Pembelajaran (CD Multimedia) Evaluasi penggunaan paket pembelajaran bermanfaat untuk
melihat
validitas dan reabilitas paket tersebut. Validasi dilakukan dengan uji pakar (expert validity) agar diperoleh beberapa masukan, baik menyangkut isi (content validity) maupun susunan tata bahasa (construct). Reliabilitas merupakan ketepatan suatu tes apabila diteskan pada subyek yang sama. Ketepatan tersebut berupa keandalan, kernantapan, kekonsistenan, prediktabilitas (keteramalan) dan kejituan suatu instrumen pengukur dan juga melihat sebera besar kesalahan yang terdapat dalam instrumen pengukur, sesuai anjuran Kelinger (2006). Tabel 3.5 Kisi-Kisi Pertanyaan untuk Uji Pakar dalam Menilai Kelayakan 39
rnenguasai materi dengan soal-soal yang telah
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Pertanyaan untuk Validasi Isi Program Pembelajaran Menggunakan CD multimedia Kriteria
I 1 / Program pembelajaran berbantuan komputer terfokus dengan jelas pada tujuan I I I pembelajaran I I
2
I Materi diseleksi yang betul-betul representatif untuk dibuat interaktif
1
3
1 Program bercabang untuk menyesuaikan dengan tingkat kemarnpuan siswa
I
Materi dikemas secara multi media, terdapat didalamnya teks, animasi, sound
4
I dan video sesuai tuntutan materi
I
I
I
Format penyajiannya menarik dengan memperbanyak image dan objek sesuai tuntutan rnateri (ilustrasi yang menarik)
1
6
1 Menyediakan fasilitas dimana siswa dapat melatih kemampuan dalam
II II (
7
penguasaan materi dengan menjawab soal-soal yang telah disediakan. Siswa jugadapat melihat skor hasil belajar yang diperoleh
1 Petunjuknya sederhana dan tuntas I
I I siswa pada saat mengoperasikan program. 9
(
Skor yang diperoleh siswa terpercaya
1 Pelajaran distruktur sedemikian rupa dengan animasi yang menarik sehingga I
10
II
I
Pembelajaran dapat memberikan respon terhadap stimulus yang diberikan oleh
8
(
I
II /I
siswa bisa berinteraksi dengan sernua atau sebagian dari pelajaran sesuai dengan kernarnpuannya;
I I
I
I
Pelajaran diatur sedemikian rupa sehingga siswa menguasai keterampilan dasar sebeium rnempelajari keterampilan yang lebih tinggi; Latihan, soal-soal, atau pertanyaan diberikan kepada siswa untuk melatih jenisjenis keterampilan, sikap, atau pengetahuan baru Pelajaran ditulis sedemikian rupa sehingga memberikan petunjuk terhadap konsepkonsep kunci (dengan tulisan yang berkedip, garis bawah, tanda bintang, dan lain-lain).
1 14 1 Kerangka, ringkasan, diberikan untuk membantu siswa mengorganisasikan
I
gagasan Pertanyaan memancing jawaban yang relevan dengan isi pelajaran yang
15
disajikan; Sebelum mengerjakan suatu materi, siswa diberi ulasan singkat materi
16
I
I sebelurnnya. Dan sebelum mengakhiri, siswa diberi pula ulasan tentang materi I
I I
yang akan datang
I
No
Kriteria
17
Kosa kata sesuai untuk siswa yang menggunakannya
18
Pelajaran berbeda dari buku teks, atau buku pelajaran terprogram
D. Langkah-Langkah Penelitian I . Tahap Persiapan a.
Menetapkan jadwal kegiatan penilitian.
b. Mendeskripsikan pokok bahasan fisika
c. Mempersiapkan Lembar Kerja dan Lembar Diskusi berdasarkan proses sains fisika d. Mempersiapkan CD multimedia e. Mempersiapkan instrumen proses sains
f. Menentukan populasi dan sampei. g. Menerapkan dua stsrtegi belajar.
I'
2. Tahap Pelaksanaan Tabel 3.7 Tahap Pelaksanaan Kelas Eksperimen dan Kontrol Pembelajaran dengan CD multimedia dan LKS atau LDS
1 No I
Kelas Eksperimen Pendahuluan (10 menit)
!I
?'I I'l
il
Kelas Kontrol
1
Pendabuluan (10 menit)
a. mengabsen clan merneriksa kesiapan siswa b. memotivasi siswa c. menyarnpaikan tujuan pernbelajaran d mengajukan apersepsi
a mengabsen dan merneriksa kesiapan siswa b. memotivasi siswa c. menyampaikan tujuan pernbelajaran d. mengajukan apersepsi
Kegiatan Inti (95 menit)
Kegiatan Inti (95 rnenit)
a. guru mengarahkan siswa untuk duduk a. gun1 mengarahkan siswa untuk duduk bersama kelompok yang bersama kelompok yang sebelumnya sebelumnya telah dibentuk telah dibentuk b. guru menjelaskan pelajaran b. guru menayangkan CD Multimedia c. guru melakukan demonstrasi c. guru melakukan demonstrasi menggunakan alat-alat listrik menggunakan alat-alat listrik sesuai sesuai dengan materi yang dengan materi yang dibahas untuk dibahas untuk menguatkan menguatkan pemahaman siswa agar pemahaman siswa agar mempermudah mereka dalarn rnengisi mempermudah mereka dalam LKS/LDS proses sains mengisi LKSLDS d. guru membagikan LDS proses sains dan membimbing jalannya diskusi d. guru rnembagikan LKSILDS dan me~nbimbing jalannya kelompok diskusi kelompok e. guru memerintahkan siswa untuk mengumpulkan LKSLDS proses e. guru mernerintahkan siswa untuk mengumpulkan LKSLDS sains f. guru memilih kelompok yang akan f. guru memilih kelompok yang akan melakukan presentasi, melakukan presentasi, rnembimbing membimbing dan mengarahkan dan mengarahkan jalamya presentasi j a l a ~ y apresentasi g. guru mengajukan pertanyaan untuk menguji pemahaman siswa. Setiap g. guru mengajukan pertanyaan untuk menguj i pemahaman jawaban yang benar, siswa diberi siswa Setiap jawaban yang penguatan I , benar, siswa diberi penguatan I
No ( 3
1
Kelas Eksperimen Penutup(30 menit)
a.
rnengaihkan siswa untuk merangkum materi yang telah dibahas b. guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal-ha1 yang dianggap masih kurang jelas c. guru memberikan kuis untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa d. guru menugaskan siswa menyelesaikan pennasalahan yang terkait dengan konsep yang baru saja dipelajari sebagai PR guru menyebutkan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya
I
Penutup (30 menit)
a. gu;u'rnengarahkan siswa untuk merangkum materi yang telah dibahas b. guru memberikan kesempatan pada siswi untuk menanyakan hal-ha1 yang dianggap masih kurang jelas c. guru memberikan kuis untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa d. guru rnenugaskan siswa menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan konsep yang baru saja dipelajari sebagai PR e. guru menyebutkan rnateri yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya
D. Analisis Data Pada penelitian ini digunakan dua macam teknik analisis data jlaitu analisis distribusi menggunakan statistik deskriptif dan analisis perbedaan dua rata-rata. Analisis dengan statistik deskriptif digunakan untuk menentukan parameter statistik deskriptif meliputi nilai rata-rata, median, standar deviasi, varians, range, minimum, maksimum dan sebagainya dari suatu tes hasil belajar. Analisis perbedaan dua rata-rata (uj i t) digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan perangkat pembelajaran Sains fisika terhadap hasil belajar siswa. Untuk melakukan uji t hams dipenuhi syarat sebagai berikut : Sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal dan Kedua kelas memiliki dan mempunyai varians yang homogen. Oleh sebab itu terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan homogenitas.
Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas digunakan uji Lilliefors dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Data XI, X2, X3, ...., Xn diperoleh dari data yang terkecil sampai yang terbesar. b. Data XI, X2, X3,
...., Xn dijadikan bilangan baku ZI, 22, 23, ...., Z n
dengan rumus
Dimana: : Skor yang diperoleh siswa ke-i Xi X : Skor rata-rata S : Simpangan baku c. Dengan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian
dihitung peluang F(Zi) = P( Z < Zi ). d. Dengan menggunakan proporsi Z,, Z2, Z3,
...:, Z, yang lebih mudah
dinyatakan dengan Zi jika proporsi ini dinyatakan dengan S(Zi), maka: S(Zi) = banyaknya Z, ,Z , , Z , ,......, Z , yang n
I
Zi
e. Hitung selisih F(Zi) - S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya
f. Diambil harga yang paling besar diantara harga mutlak selisih tersebut dan disebut Lo. g. Untuk menerima dan menolak hipotesis kerja nilai Lo yang diperoleh dibandingkan dengan nilai kritis yang ada pada tabel. Kriteria dalam
data yang dipilih adaiah terima hipotesis kerja (Hi) jika Lo yang diperoleh dari data lebih kecil dari L tabel. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data kelas sudah mempunyai varian yang homogen atau tidak. Uji homogenitas ini dilakukan sebagai berikut: a. Menghitung varian masing-masing kelompok data, kemudian dihitung harga F dengan menggunakan rumus
Keterangan: Varian hasil belajar terbesar Varian hasil belajar terkecil F : Perbandingan antara variansi terbesar dengan variansi terkecil
S1 : SZ :
b. Jika harga Fhitung sudah didapatkan maka harga Fhitung tersebut dibandingkan dengan harga FQM yang terdapat dalam daftar distribusi dengan taraf signifikan 5% dan dkFmbilang = nl- 1 dan dkvnYebut = n2-1. Bila harga Ftabel lebih kecil dari Fhitung,berarti kedua kelompok mempunyai varian yang homogen. Sebaliknya jika harga Ftabellebih kecil dari harga Fhitung berarti kedua kelompok data tidak memiliki varian yang homogen.
3. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis maka digunakan uji kesamaan dua rata-rata. Hasil uji homogenitas dan normalitas akan menimbulkan beberapa kemungkinan yaitu : a. Jika data terdistribusi normal dan kedua kelompok data homogen, maka digunakan persamaan :
S
in,-+-
n2
dimana : X I =nilai rata-rata kelas eksperimen
-
X2= nilai rata-rata kelas kontrol S1= standar deviasi kelas eksperimen S2= standar deviasi kelas kontrol S= standar deviasi gabungan
n l =jumlah siswa kelas eksperimen
n2= jurnlah siswa kelas kontrol Kriteria pengujian adalah sebagaimana yang dikemukakan Sudjana (2002:239), terima H, jika : - t
,-,,
,-,,,, pada taraf signifikan
0.05, untuk harga lainnya H, ditolak.
D. Analisis Data Pada penelitian ini digunakan dua macam teknik analisis data yaitu analisis secara kualitatif dan secara kuantitatif. Analisis secara kualitatif dilakukan untuk melihat konsep fisika yang berhubungan dengan dunia nyata, analisis pengembangan kecakapan hidup melalui pengalaman belajar, dan
analisis kaitan antara ranah pengetahuan, ketrampilan, sikap dan kecakapan hidup. Analisis secara kuantitatif menggunakan statistik deskriptif dan perbedaan rata-rata. Analisis dengan statistik deskriptif digunakan untuk menentukan parameter statistik deskriptif meliputi nilai rata-rata, median, standar deviasi, varians, nilai minimum, maksimum dari suatu tes hasil belajar. Untuk melihat perbedaan dari empat perlakuan variasi pembelajaran menggunakan CD multimedia dan LKS berorientasi Life skill, CD multimedia dan LDS, kerja labor dan LKS berorientasi life skill dan LKS yang biasa digunakan sekolah dianalisis menggunakan ANOVA satu arah, kemudian untuk melihat perbedaan antara perlakuan yang satu dengan yang lainnya digunakan uji dua rata-rata (Posl Hoc Test) untuk mengetahui perbedaan mana yang lebih tinggi diantara empat perlakuan yang diberikan.
BAB N
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Konsep Fisika yang Terkait dengan Masalah Dnnia Nyata Konsep Fisika yang terkait dengan masalah dunia nyata khusus pada rnateri Listrik Dinamis dan Arus Listrik dinlisis dengan melihat konsep fisika yang ada pada KTSP dan masalah dunia nyata yang ada di lingkungan siswa. Untuk Listrik Dinamis indikatornya: menjelaskan tentang konsep arus listrik dan beda potensial listrik, membuat rangkaian komponen listrik dengan berbagai variasi baik seri maupun paralel, menyelidiki hubungan arus listrik dan beda potensial dalam suatu rangkaian (Hukum Ohm),
menemukan
perbedan
hambatan
beberapa jenis
bahan
(konduktor,
semikonduktor dan isolator), menggunakan hukum Kirchoff I untuk menghitung V dan I dalam rangkaian, menghitung hambatan pengganti rangkaian sen dan paralel. Untuk Arus listrik indikatornya: rnenjelaskan konsep gaya gerak listrik (GGL) sumber arus
DC, menjelaskan susunan dan cara kej a elemen listrik primer dan sekunder, mengukur tegangan antara kutub-kutub sumber tegangan dan tegangan jepit (tegangan terpakai). Dalam pembahassan Listrik Dinamis dan Arus listrik dikaitkan dengan dunia nyata dan hasil analisisnya dapat dilihat pada Tabel 4.1: Tabel 4.1. Kaitan Konsep Fisika dengan Masalah Dunia Nyata
radio, kulkas, microwave dan lain-lain dapat menyala karena adanya arus listrik 3) Pada kabel listrik (terbuat dari logam) yang menghantarkan arus listrik adalah electron-elektron 4) Pada lampu TL atau lampu reklarne yang berwarnawarni yang menghantarkan arus listrik adalah ion-ion, seperti ion dari natrium, neon dll. 5) Senter dapat menyala karena adanya arus listrik yang dihasilkan oleh beda potensial pada kutub-kutub baterai di dalam senter tersebut.
colokan listrik di rumah kita. 2) Burung yang bertengger pada kabel listrik tidak tersentrum karena saat burung tersebut mendarat di kabel listrik, kedua kakinya langsung menyentuh kabel sehingga beda potensial di antara kedua kakinya sama. Jadi, jika tidak ada beda potensial maka arus listrik tidak akan mengalir sehingga burung tersebut tidak tersentrum. 3) Udara dapat bersifat sebagai konduktor pada peristiwa
harnbatan di dalamnya agar nantinya arus listrik yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi pang tertulis pada
(2) Hambatan pada peralatan listrik di rumah kita dipasang untuk mencegah terjadinya korsletinghubung singkat
(2) Kabel listrik dilapisi yang terdapat pada alat elektronik ataupun kabel listrik yang dipasang PLN di rumah-rumah dilapisi dengan bahan campuran karet atau plastik agar saat kita menyentuhnya tidak tersengat atau tersentrum oleh aliran arus listrik (isolator) (3) Pada saat tejadi petir yang menghantarkan petir sampai ke bumi adalah udara (udara merupaltan bahanisolator, menadi konduktor pada saat tegangan tinggi) (4) Pada pemasangan kabel listrik di bawah tanah, sebenarnya kabel listrik dipasang sampai menyentuh aliran air tanah, selanjutnya jaringan air tanahlah yang mengalirkan arus listrik. (air sebagai konduktor) (5) Grafit jika kita rangkai dengan baterai dan lampu maka dapat membuat larnpu menyala karena grafit ternyata dapat menghantarkan arus listrik (semikonduktor) (6) Di setiap gedung pencakar langit dipasang alat penangkal petir yang dihubungkan ke bumi, bumi berfungsi untuk menetralkan tegangan tinggi yang berasal dari petir. (7) Pada solder listrik, pegangannya terbuat dari plastik yang berguna untuk mencegah aliran arus listrik sampai ke tangan saat kita menggunakan solder tersebut
dan jenis bahannya sehingga nanti dapat menghasikan arus listrik yang sesuai dengan kebutuhan. (2) Kabel untuk mengalirkan arus listrik ke rumah-rumah tidak sama diameter maupun jenisnya dengan kabel listrik yang di pasang di tepi jalan karena arus listrik yang diperlukan juga berbeda. (3) Filament pada lampu bohlam dahulunya adalah karbon
saat lampu jalan tersebut hidup maka nyala lampunya
sama terangnya artinya setiap lampu mendapatkan arus
2. Analisis Kecakapan Hidup yang Diperlukan untuk Memecabkan Masalah Dunia Nyata, Hasil analisis masalah Fisika untuk materi listrik dinamis dan arus listrik dalarn mengembangkan
pengalaman
belajar clan kecakapan hidup yang diharapkan
ringkasannya dapat dilihat pada Tabel 4.2: Tabe14.2
.
Pengembangan Kecakapan Hidup Melalui Pengalaman Belajar
jadinya arus listrik dan
punya keterbatasan melihat
Melaksanakan percobaan a) Menyediakan sebuah bola larnpu beserta
kabel penghubung baterai dan saklar menggunakan kabel penghubung dimulai dengan satu batera i. f) Tutup saklar, setelah itu
lampu sehubungan dengan ada tidaknya ams listrik
Mempresentasikan hasil
- Mengambilkeputusan - Berkomunikasi
- Mengambil keputusan - Berfikir rasional - Potensi diri - Berfikir Rasional
2
- Mengambil keputusan - Menggali informasi - Mandiri
4 peralatan listrik
di rumah selalu terdapat hambatan di dalamnya agar arus listrik yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang tertulis pada alat tersebut.
Merencanakan demostrasi atau percobaan untuk melihat harnbatan suatu jenis zat penghantar Melaksanakan percobaan dengan : h) Menyediakan sebuah bola lampu beserta dudukan i) Menyediakan sebuah baterai 1,5 V beserta dudukan j) Menyediakan sebuah saklar k) Menyediakan tiga jenis kabel penghubung yang berbeda 1) Merangkai bola lampu, baterai dan saklar menggunakan kabel penghubung dengan satu jenis kawat. m) Tutup saklar, setelah itu buka lagi. n) Lanjutkan dengan jenis kawat penghantar yang lain
- Potensi diri - Berfikir Rasional - Mengambil keputusan - Menggali informasi - Mandiri
masing-masing jenis kawat d) penganrh jenis penghantar
3. Analisis Ranah Pengetahuan, Keterarnpilan, Sikap yang Mendukung Pembentukan Kecakapan Hidup, Analisis ranah Pengetahuan, Keterampilan, Sikap dan kaitannya dengn Kecakapan hidup (l$e .skill) ringkasannya dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Ranah Pengetahuan, Ketrampilan, Sikap dan Kecakapan Hidup
No I
I
Ranah
Kecakapan Kecakapan Hidup
2
3
1
Pengetahuan
2
Ketrampilan
1
I
- Menuiiskan pendapat atau gagasan - Potensi diri - Menggali Informasi - Mengolah informasi - Mengambil keputusan - Berfikir rasional - Memecahkan Masalah - Mengidentifikasi variabel - Menuliskan Pendapat / gagasan - Mengambil kesimpulan - Mengorganisasikan - Menuliskan - Berkomunikasi - Membacakan hasil diskusi - Mendengarkan hasil diskusi
I
3
Sikap
- Kesadaran sebagai makhluk Tuhan (sebagai makhluk Tuhan kita tahu bahwa indra peraba merupakan ciptaan Tuhan, dengan indra peraba dapat kita gunakan untuk merasakan panas dingin benda) - Bekerja sama - Berpartisipasi - Menunjukan tanggung jawab - Mandiri - Menghargai & menilai diri
Pada penelitian ini ditekankan pada proses sains dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran integrasi CD multimedia berorientasi li$e
skill di SMPN 12 Padang 4.
Temuan Model Integrasi Pembelajaran Menggunakan CD Multimedia dengan Pembelajaran Berbasis Kecakapan Hidup Setelah dilalui beberapa langkah, mulai dari analisis masalah-masalah fisika
yang terkait dengan dunia nyata, analisis kecakapan hidup yang diperlukan untuk memecahkan masalah-masalah dunia nyata,analisis pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang rnendukung pembentukan kecakapan hidup, analisis pokok bahasan atau sub pokok bahasan fisika yang rnenjadi substansi kurikulum fisika berorientasi kecakapan hidup untuk, rnemberikan pengalaman Proses Sains
Fisika bagi siswa SMP
dirancanglah perangkat pembelajaran berupa: Silabus, Rencana Pembelajaran, Lembar Kerja Siswa dan Lembar Diskusi Siswa dan Inshumen untuk digunakan satu semester dengan materi (lihat lampiran I )
5. Implementasi Perangkat Pernbelajaran Langkah berikutnya akan dilihat integrari CD multimedia dengan
perangkat
pembelajaran untuk memberikan pengalaman Proses Sains Fisika bagi siswa
SMP dalam meningkatkan kualitas dan hasil belajar siswa dengan meninjau capaian hasil belajar siswa dalam ranah kognitif. Data tentang hasil belajar fisika siswa ranah kognitif untuk empat kelas perlakuan diperoleh setelah melaksanakan proses belajar mengajar melalui tes akhir berbentuk tes objektif dengan jumlah soal 35 buah (lampiran VI) dengan 4 opsi, yang diambil dari 55 soal yang telah diujicobakan setelah dianalisis.
Berdasarkan jawaban siswa terhadap soal tes akhir dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5. Deskripsi Statistik Nilai Tes Akhir Siswa
/
N
METODE CD dan LKS CD dan LDS Labor dan LKS LKS Sekolah Total
Std. Deviation
38 38 38
Median
11.83279 8.52642 9.01587 7.81949 14.43216
38 152
1 Std. E
m of Mean
78.5000 69.0000 61.5000 46.0000 63.0000
1.91953 1.38317 1.46257 1.26849 1.17060
/ Mean 76.6579 68.0526 59.8947 46.8684 62.8684
Dari tabel 4.5 terlihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar fisika siswa kelas perlakuan menggunakan LKS yang biasa dipakai sekolah relatif rendah dari perlakuan l a i ~ y a .Untuk menarik kesirnpulan dari hasil penelitian, maka dilakukan uji hipotesis
secara statistik. Menggunakan ANOVA satu arah Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas terhadap data. a) Uji Normalitas Untuk melihat apakah sarnpel berasal dari populasi yang terdishibusi normal maka dilakukan uji Liliefors terhadap nilai tes hasil belajar pada kedua kelas sampel.. Setelah dilakukan perhitungan pada kedua kelas sampel diperoleh hasil seperti terlihat pada tabel 4.7 Tabel 4.7. Hasil Uji Normalitas h-
CD dan LKS ChiSquare(a,b,c) df
P
CD dan LDS
Labor dan LKS
LKS Sekolah
6.474
12.368
13.526
18.842
12 .890
10 .261
10 .I96
11 ,064
Dari tabel 4.7 dapat dilihat untuk semua perlakuan p>O,O5 untuk keempat kelas perlakuan, berarti data pada kedua kelas terdistribusi normal.
b) Uji Homogenitas Tes Akhir Setelah dilakukan uji normalitas dilakukan uji homogenitas menggunakan Levene statistic, seperti pada Tabel 4.8 beriku t:
Tabel 4.8. Hasil Uji Homogen
Dari Tabel 4.8 nilai probabilitas (p) bessar dari 0.05 artinya seluruh kelas perlakuan memiliki varians yang homogen. c) Uji Hipotesis menggunakan ANOVA Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas, diperoleh bahwa data kelas perlakuan terdistribusi normal dan merniiiki varians yang homogen, maka untuk menguji hipotesis penulis menggunakan uji statistik ANOVA satu arah hasilnya pada tabel 4.9 berikut: Tabel 4.9 Data Hasil Pengujian ANOVA
Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares 18311.ooo 13140.368 31451.368
df 3 148 151
F 68.746
Mean Square 6103.667 88.786
Hasil uji ANOVA diperoleh Fhiholg = 68.746 sedan* nyata 0.05 dan dk 148 didapat F
=
Sig. .OOO
harga Ftabelpada taraf
2,67 . Berdasarkan kriteria pengujian dapat
disimpulkan bahwa H, "ditolak" dan Hi "diterima". Maka dapat disimpulkan "terdapat perbedaan yang berarti penggunaan model pembelajaran integrari CD multimedia dengan perangkat pembelajaran untuk memberikan pengalaman Proses Sains Fisika bagi siswa SMP aspek kognitif'. Untuk melihat variasi
pembelajaran yang paling besar perbedaan, dapat dilihat pada tabel 4.1 0 berikut: Tabel 4.10 Perbedaan Variasi Pembelajaran Menggunakan Post Hoc Test
Tukey HSD
(I)METODE
(J) METODE
CD dan LKS
CD dan LDS Labor dan LKS LKS sekolah CD dan LKS Labor dan LKS LKS sekolah CD dan LKS CD dan LDS
CD dan LDS
Labor dan LKS
Mean Difference (I-J)
Std. Error
Sig.
.001 ,000
29.7895(')
2.16170 2.16170 2.16170
-8.6053(')
2.16170
8.1579(*) 21.1842(') -16.7632(')
2.16170 2.16170 2.16170
,001 .oo1 ,000 .OOO
-8.1579(')
2.16170
.001
8.6053(') 16.7632(')
,
,000
57
LKS sekolah CD dan LKS CD dan LDS Labor dan LKS CD dan LDS
LKS Sekolah
Bonferroni
CD dan LKS
CD dan LDS
Labor dan LKS
LKS Sekolah
Labor dan LKS LKS sekolah CD dan LKS Labor dan LKS LKS sekolah CD dan LKS CD dan LDS LKS sekolah CD dan LKS CD dan LDS Labor dan LKS
Dari Tabel 4.10 variasi pembelajaran dengan mean tertinggi adalah CD multimedia dengan LKS.
B. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, ternyata penerapan variasi pembelajara integrari CD multimedia dengan
perangkat pembelajaran untuk
memberikan pengalaman Proses Sains Fisika bagi siswa SMP yang paling baik
adalah integrasi CD multimedia dan LKS berorientasi life skill disebabkan: Perlama, dengan adanya perangkat pembelajaran berupa silabus, RP. LKS dan LDS, serta lnstrumen penilaian dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa sehingga pembelajaran
menjadi
lebih berkualitas, dan hasil belajar siswa dapat
ditingkatkan. Dalam pembelajaran ini yang berhubungan langsung dengan siswa adalah
LKS dan LDS sehingga siswa mulai ditata belajarnya tidak saja mewujudkan pengetahuan deklaratif saja, tetapi juga pengetahuan prosedural. Dengan mclalui kegiatan percobaan yang dipandu oleh LKS dan LDS. Dengan LKS dan LDS s i swa akan m em perol e h pengalaman belajar yang nyata (live experience learning), selain itu sekaligus juga menghadirkan pembelajaran yang tidak verbal belaka. D.S Prawira dilaga (2007): kegiatan pembelajaran yang baik diawali dengan desain yang benar.Kedua, proses pembelajaran yang diselenggarakan. menuntut partisipasi semua siswa, dan telah mendorong keaktifan dan kreativitas siswa dengan cara melibatkan banyak panca indera siswa dalam pembelajaran seperti pendengaran, penglihatan, dan perasaan. Siswa dapat dilibatkan secara. aktif
. Semakin tinggi
aktivitas belajar siswa semakin baik hasil belajar siswa. Secara keseluruhan keberadaan LKS dan LDS bagi siswa ditanggapi secara
positif oleh siswa. Di sisi lain, tentang kesulitan yang dialami siswa dalam menggunakan LKS dan LDS sangat bewariasi. Ada bermacam-macam jawaban siswa, diantaranya terbanyak adalah menyatakan soal-soal Y ang tersedia sul it untuk dijawabldikerjakan, selain itu ada Yang menyatakan waktu terlalu cepat berlalu akibatnya sering belum selesai dikerjakan, selain itu ada yang menyatakan ada bagianbagian tertentu tidak dapat dilaksanakan percobaannya karena tidak mengerti menggunakan alatnya, dan ada juga yang menjawab tidak ada kesulitan Walaupun terdapat ha1 positif yang telah dicapai daiam penelitian ini, namun dalam pelaksanaan proses pembelajaran masih ditemukan kendala dan penmasalahan yang berdampak terhadap percapaian hasil belajar siswa terutama dari angket siswa memang masalah waktu menjadi faktor yang paling urgen untuk diperhatikan dalam penyelenggaraan pembelajaran Sains fisika di sekolah. Sungguhpun secara statistik menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran memperlihatkan perbedaan hasil belajar yang cukup baik dari aspek kognitif maupun psokomotor sign ifikan pada taraf kepercayaan 5%. Namun untuk uji lebih luas perlu ada penyempurnaan
dan
revisi.
Hal yang paling terpenting adalah
bagaimana
mengalokasikan waktu untuk kegiatan yang melatihkan keterampilan proses siswa dalam penguasaan pengetahuan prosedural, akan memberi dampak nyata pada kemampuan belajar siswa.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpolan
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian dan hasil pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dioeroleh hasil analisis kaitan antara konsep fisika untuk materi Listrik Dinamis dan Arus Listrik dengan masalah yang ditemui dalam dunia nyata lalu hubungnya dengan pengalaman belajar dan kecakapan hidup.
2. Diperoleh
prototipe perangkap pembelajaran
fisika berupa
LKS
berorientasi life skdl untuk kelas IX SMP semester I pada materi Listrik Dinamis clan Arus Listrik
3. Dari hasil belajar yang diperoleh, penerapan empat model variasi pembelajaran integrari CD multimedia dengan perangkat pembelajaran untuk memberikan pengalaman Proses Sains Fisika bagi siswa SMP yang paling baik adalah integrasi CD multimedia dan LKS berorientasi life skill..
B. Saran Dari hasil penelitian yang telah dicapai, dikemukakan beberapa saran beri kut:
I. Untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal, diperlukan inovasi dan wawasan guru dalam memvariasikan pemberian pengalaman belajar pada peserta didik yang berorientasi life skill dan dikaitkan dengan dunia nyata 2. Perlu ada komitrnen yang tinggi dari pihak sekolah untuk memfasilitasi
peralatan laboratorium agar dapat memberikan pengalaman proses sains fisika untuk meningkatkan mutu pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Asim.(2001). Sistematika Penelitian Pengembangan.LPUNM. Malang Borg W.R. and Gall M.D. (1983). Education Researh: A Introduction, 4" edition. London: Longman Inc Direktorat Dikdasmen. 2004. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Kecakapan Hidup di SMP. Jakarta. Depdiknas. 2003. Pedoman Penyelenggaraan Program Kecakapan Hidup PLS. Jakarta: Dirjen PLS dan Pemuda Depdiknas. 2002. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Kecakapan Hidup. Buku I,II, dan 111. Jakarta Depdiknas Direktorat PLP. 2003. Panduan Pengembangan Pendidikan Berorientasipacia Kecakapan Hidup di SLTP. Jakarta. M.Nur. (2003). Makalah dalam Seminar Nasional Pendidikan Fisika, 6 April 2003 Prayitno. Dkk(2006). Studi Pengembangan Aplikmi High-Touch dun HighTech dalam Proses Pembelajaran di Sekolah. Laporan penelitian. Program Pasca Sarjana. Universitas Negeri Padang Saryono, DJoko. 2002. Pendidikan Kecakapan Hidup: Konsepsi dun Implementasinya di Sekolah. Makalah Workshop Pengembangan Sistem Pendidikan Dasar dan Menengah Berorientasi PKH di Jawa Tirnur. Santyasa I W. 2004. Strategi altematif perubahan konseptual dalarn pembelajaran fisika. Wahana Maremalika d m sains, Jurnal Matematiko, Sains, d m pembelajaramya. No. 2 Tahun I1 April 2004. Azhar Arsyad (2004). Media Pernbelajaran. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Bandung: PT Remaja Rosdakarta Bandung Cetakan kelima Bandura, Albert. (1977). Social Learning Theory. Englewood Cliffs. New Jersey: Printice Hall, Inc. B. Seels, Barbara and Rita C. Richey, .(1994). Instructiuonal Technology :The Definition and Domaim of The Field, AECT Washington DC.
B.Suprapto Brotosiswojo. (1990). Manfaat Kehadiran Komputer untuk Pengajaran Fisika. Makalah Temukarya Nasional Teknologi Pendidikan. 915 Februari Bandung Borg W.R. and Gall M.D. (1983). Education Researh: A Introduction, 4thedition. London: Longman Inc Cepi Riyana, ( 2004), Strategi implementasi Teknologi Igormasi dan Komunihi .(httv://vroiectcepi.bloas~ot.com.Diakses 23 Februari 2007) Cepi Riyana . (2006). Aplikasi Komputer Dalam Proses Belajar Mengajar ~ttp://chevy.wordpress.com/files/2006/08/veran-teknoloni.pdf. Diakses 23 Februari 2007) Cepi Riyana.(2006). Peranan Teknologi Dalam Pembelajaran (htt~://che~~.word~ress.com/files/2006/08/peran-tehologi.vdf ,Diahes 23 Februari 2007) Dimyati dan Mujiono (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rinek Cipta
Dix, Alan et A11.(1993). Human Computer Interactition. New Jersley: Prentice Hall Ely,D.P.(1980). Trend in Educational Technology. Syracusa. NY: ERIC Clearinghouse on Information Resources Grady,M.Tim and Jane D-Grawronski (1983). Computers in Curriculum and Instruction.. San Diego County Departement of Education Hamdi, Festiyed,(2001). Studi Tentang Penggunaan Metode Quantum Learning (QL) sebagai alternutif Pengajaran Fisika di SMU Kota Padang, Laporan Penelitian Proyek Doe-Like UNP Syakbaniah dan Festiyed .(2005). Integrasi E-learning dalam Pembelajaran Sistem tutorial untuk meningkatkan Penguasaan komep dan akt$tas Mahasiswa Mum Perkuliahan Fisika Matematika . Laporan Penelitian. PPKP RII Jakarta
Kunandar. (2007).Guru Profesional, lmplementasi Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada Sumiyarno (2004), Kebijakan Pengembangan Kurikulum Dalam Menjawab Tantangan Lokal, Nasional, Dan Global: Berdasarkan Analisis Atas Kualitas Luhmm Pendidikan. KONASPI V, 5 - 9 Oktober 2004 Surabaya. 62
Nurasma (2007). Model Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Fisika. Laporan Penelitian Hibah Bersaing XVII. Universitas Negeri Padang Festiyed (2008). Peningkatan Pehatian Belajar Siswa Berbantuan Program Komputer lnteraktif (Studi Eksperimental . pada Pembelajaran Fisika di Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Padang). Disertasi. Pasca Sarjana UNP Padang
Saryono, DJoko. 2002. Pendidikan Kecakapan Hidup: Komepsi dan Implementasinya di Sekolah. Makalah Workshop Pengembangan Sistem Pendidikan Dasar dan Menengah Berorientasi PKH di Jawa Timur. Santyasa. 1 W. 2003p). Peluang implementasi kurikulum berbasis kompetensi dan pendidikan berorientasi kecakapan hidup. Jumal Pendidikan dun pengajman, edisi khusus, tahun XXXVI, Desember 2003.
Sumantri, Mul yani (2004). LifeSkill Tidak Terpisahkan dari Kurikulum. Makalah dalam V (Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia V). 5-9 Oktober 2004 Universitas Negeri Surabaya
LAMPIRAN a. Kaitan Konsep Fisikan dengan Masalah Dunia Nyata (Lampiran 1) b. Pengembangan Kecakapan Hidup Melalui Pengalaman Belajar (Lampiran 2) c. RPP, LKS untuk kelas ekperimen melalui kegiatan labor menggunakan LKS proses sains berorientasi life skill dan kontrol pembelajaran menggunakan LKS milik sekolah(Lampiran 1 sampai 6) d. RPP, LKS-Non eksperimen (LDS), untuk kelas ekperimen melalui kegiatan CD multimedia menggunakan LDS proses sains berorientasi life skill dan kontrol pembelajaran menggunakan LDS milik sekolah(Lampiran 7 sampai 11) e. RPP, LKS, untuk kelas ekperimen melalui kegiatan CD multimedia menggunakan LKS proses sains berorientasi life skill dan kontrol pembelajaran menggunakan LKS milik sekolah(Lampiran 12 sampai 14) f. Assesmen (Lampiran 15-20)
LAMPIRAN (1 sampai 2)
I
Kaitan Konsep Fiika dengan Masalah Dunia Nyata
logam. Arus listrik dan 1) Senter dapat menyala karena adanya arus listrik kuat arus listrik 2) Semua peralatan elektronik di rumah kita seperti, TV,radio, kulkas, microwave dan lain-lain dapat menyala karena adanya arus listrik 3) Pada kabel listrik (terbuat dari logam) yang menghantarkan arus listrik adalah elektronelektron 4) Pada larnpu TL atau lampu reklarne yang berwarna-warni yang menghantarkan arus listrik adalah ion-ion, seperti ion dari natrium, neon dll. ,5) Senter dapat menyala karena adanya arus listrik yang dihasilkan oleh beda 1 potensial pada kutub-kutub baterai di dalam senter tersebut. Beda Potensial
1) Genset, baterai, generator, accu sebagai sumber arus listrik 2) TV,radio, tape, magic jar dan peralatan listrik l a i ~ y dapat a hidup karena dihubungkan dengan tegangan (beda potensial) dari PLN saat kita menghubungkannya ke colokan listrik di rumah kita. 3) Burung yang bertengger pada kabel listrik tidak tersentrurn karena saat burung tersebut mendarat di kabel listrik, kedua kakinya langsung menyentuh kabel sehingga beda potensial di antara kedua kakinya sama. Jadi, jika tidak ada beda potensial maka arus listrik tidak akan mengalir sehingga burung tersebut tidak tersentrurn. 4) Udara dapat bersifat sebagai konduktor pada peristiwa petir karena adanya beda potensial yang sangat tinggi. ,1) Di setiap peralatan listrik di rumah kita selalu terdapat hambatan di dalamnya
agar nantinya arus listrik yang dihasilkan sesuai dengan spesifrkasi yang tertulis pada alat tersebut. :2) Harnbatan pada peralatan listrik di rumah kita dipasang untuk mencegah te jadinya korsletinghubung singkat karena sernakin besar hambatan semakin kecil arus listriknya tapi jika tidak ada hambatan maka arus listriknya akan sangat besar. Daya hantar listrik (konduktor, semikonduktor, isolator)
11) Kabel listrik dari PLN ke rumah- rumah terbuat dari tembaga (bahan konduktor) :2) Kabel listrik dilapisi yang terdapat pada alat elektronik ataupun kabel listrik yang dipasang PLN di mmah-rumah dilapisi dengan bahan carnpuran karet atau plastik agar saat kita menyentuhnya tidak tersengat atau tersentrum oleh aliran arus listrik (isolator) :3) Pada saat tejadi petir yang menghantarkan petir sampai ke bumi adalah udara (udara merupakan bahan isolator, menjadi konduktor pada saat tegangan tinggi) (4) Pada pemasangan kabel listrik di bawah tanah, sebenarnya kabel listrik di pasang sampai menyentuh aliran air tanah, selanjutnya jaringan air tanahlah yang mengalirkan arus listrik. (air sebagai konduktor)
6
Hambat jenis bahan
(5) Grafit jika kita rangkai dengan baterai dan larnpu maka dapat membuat larnpu menyala karena grafit ternyata dapat menghantarkan arus listrik (semikonduktor) (6) Di setiap gedung pencakar langit dipasang alat penangkal petir yang dihubungkan ke bumi, bumi berfungsi untuk menetralkan tegangan tinggi yang berasal dari petir. (7) Pada solder listrik, pegangannya terbuat dari plastic yang berguna untuk mencegah aliran arus listrik sampai ke tangan saat kita menggunakan solder tersebut. (1) Kabel listrik untuk mengalirkan arus listrik dari PLN ke rumah-rurnah dibuat sedemikian rupa dengan mempertimbangkan panjang kabel luas penampangnya dan jenis bahamya sehingga nanti dapat menghasikan arus listrik yang sesuai dengan kebutuhan. (2) Kabel untuk mengalirkan arus listrik ke rumah-rumah tidak sama diameter maupun jenisnya dengan kabel listrik yang di pasang di tepi jalan karena arus listrik yang diperlukan juga berbeda. (3) Filament pada lampu bohlam dahulunya adalah karbon tapi karena karbon dengan luas penampang yang sangat kecil mudah putus maka saat ini lampu
Lampiran 2
I
Pengembangan Kecakapan Hidup Melalui Pengalaman Belajar No 1
Masalah Pengalaman Belajar Dunia Nyata Penggunaan 1.Menggali informasi melalui studi pustaka untuk menemukan teori tentang tejadinya arus listrik dan baterai pada mendiskusikan tentang sumber arus listrik dan h a t arus lampu senter
2. Merencanakan demostrasi atau percobaan untuk melihat arus listrik dapat tejadi pada rangkaian tertutup Melaksanakan percobaan dengan :
a) Menyediakan sebuah bola lampu beserta dudukan b) Menyediakan tiga buah baterai masing-masing 1,5 V beserta dudukan c) Menyediakan sebuah saklar d) Menyediakan lima buah kabel penghubung e) Merangkai bola lampu, baterai dan saklar menggunakan kabel penghubung dimulai dengan satu baterai. f) Tutup saklar, setelah itu buka lagi. g) Lanjutkan dengan dua baterai dan tiga baterai
Hambatan pada peralatan listrik di
-
Kesadaran sebagai makhluk Tuhan (sebagai makhluk Tuhan kita tahu bahwa kita punya keterbatasan melihat dalam gelap clan memerlukan bantuan cahaya untuk penerangan dalam kegelapan)
- Potensi diri - Menggali Informasi - Mengolah informasi
-
Berpartisipasi Bekejasama. Mengorganisasikan - Menunjukan tanggung jawab - Mengolah informasi - Potensi diri - Bekejasama Bertanggung jawab Mengarnbilkeputusan Berfkir rasional Mengarnbilkeputusan - Berkomunikasi
3.Menggali informasi dan mendiskusikan tentang: a) menyala atau tidaknya lampu sehubungan dengan ada tidaknya arus listrik b) pengaruh jumlah baterai terhadap terang nyala lampu dan hubungannya degan beda potensial 4.Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
-
1. Melakukan percobaan sederhana untuk menyelidiki hubungan antara arus listrik dan beda potensial dalam rangkaian.
-
-
Menggali informasi Menuliskan Mengeluarkan pendapatlgagasan Bekeja sama
Mengambil keputusan B e r f i i rasional Potensi diri
-
rumah kita di~asang untuk mencegah terjadinya korslet-ng/hu bung s i n w karena semakin besar hambatan semakin kecil arus listriknya tapi jika hambatan maka arus listriknya sangat besar
Melaksanakan percobaan dengan :
-
Mengambil keputusan Menggali informasi
a) Menyedialtan sebuah bola lampu beserta dudukan b) Menyediakan tiga buah baterai masing-masing 1,5 V beserta dudukan c) Menyediakan sebuah saklar d) Menyediakan lima buah kabel penghubung e) Menyediakan satu buah voltmeter f) Menyediakan satu buah amperemeter g) Merangkai bola lampu, baterai clan saklar rnengguaakan kabel penghubung ditnulai dengan satu baterai. h) Memasang amperemeter secara seri dengan lampu dan tutup saklar i) Amati dan ukur penyimpangan janun pada amperemeter. Lalu buka saklar. j) Memasang voltmeter secara paralel dengan lampu, tutup saklar. k) Amati dan ukur penyimpanga.j a m voltmeter I) Lanjutkan dengan dua baterai dan tiga baterai 3.Menggali informasi dan mendiskusikan tentang: a). pengaruh jIIm1ah baterai terhadap terang nyala hmpu
-
b). pengaruhjumIah baterai terhadap penyimpangan jarum amperemeter dan h a i l pengukuran kuat m s listrik c) pengaruh j d a h baterai terhadap penyimpangan j a m voltmeter clan hasil pengukuran beda potensial d)hubungan antara kuat arus listrik dengan beda potensial listrik. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
3
Grafit j ika 1.Melakukan percobaan sederhana untuk menyelidiki kita daya hantar listrik dari bahan yang tergolong rangkai konduktor, isolator dan semikonduktor. dengan Melaksanakan percobaa. dengan : baterai dan lamp" a) Menyediakan sebuah bola lampu beserta dudukan b) Menydiakan dua buah baterai masing-masing 1,5 maka V beserta dudukan dapat C) Menyediakan sebuah saklar membuat d) Menyediakan lima buah kabel penghubung lampu e) Menyediakan tiga jenis bahan yaitu :kawat menyala tembaga, pensil (grafit), karet gelang. karena f) Merangkai bola lampu, dua buah baterai dan saMar gdt menggunakan kawat tembaga. ternyata g) Tutup saklar dan arnati nyala lampu dapat h) Buka saklar menghant arkan arus i) Ganti kawat tembaga dengan pensil yang telah
-
-
Potensi diri Ber!ikir Rasional Mengambil kepuMenggal i informasi Mandiri
Mengambil keputusan Berfikii rasional Potensi diri Be* Rasional Mengambil keputusan Menggali informasi Mandiri
listrik runcing kedua ujungnya (semikond j) Tutup saklar dan amati nyala lampu uktor) k) Buka saklar. I) Ganti pensil dengan karet gelang. m) Tutup saklar dan amati nyala lampu. 2.Menggali informasi dan mendiskusikan tentang: pengaruh kawat tembaga, grafit, dan karet gelang terhadap nyala lampu(daya hantar terhadap arus listrik). 3.Mempresentasikan hasil diskusi kelompok 4
Kabel 1.Melakukan percobaan sederbana untuk menyelidiki untuk pengaruh panjang, luas penampang dan jenis kawat mengalirk terhadap besarnya hambatan kawat. an arm Melaksanakan percobaan dengan : listrik ke a) Menyediakan sebuah bola lampu beserta dudukan rumahb) Menyediakan dua buah baterai masing-masing 1,5 rumah V beserta dudukan tidak sama c) Menyediakan sebuah saklar diameter d) Menyediakan lirna buah kabel penghubung maupun e) Menyediakan tiga jenis kawat yang berbeda jenisnya panjang dan luas penampangnya yaitu : kawat dengan tembaga dengan panjang 50 cm, nikrom dengan kabel panjang 1 m dan konstanta dengan panjang 1,5 m. listrik f) Merangkai bola lampu, dua buah baterai dm saklar menggunakan kawat tembaga. yang di pasang di g) Tutup saklar dan amati nyala lampu tepi jalan h) Buka saklar karena i) Ganti kawat tembaga dengan kawat nikrom. arus listrik j) Tutup saklar dan amati nyala larnpu k) Buka saklar. Yang diperlukan I) Ganti kawat nikrom dengan kawat konstanta. m) Tutup saklar dan amati nyala lampu. jugs berbeda. 2.Menggali informasi dan mendiskusikan tentang: pengaruh panjang, luas penampang dan jenis bahan terhadap besarnya hambatan pada kawat tembaga, nikrom dan konstanta. 3.Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
5
Agar arus
listrik sampai ke ruahrumah, maka dibuatlah aliran yang bercabangcabang dari satu gardu listrik
1.Melakukan percobaan sederhana untuk menyelidiki besar kuat arus pada suatu titik percabangan rangkaian listrik Melaksanakan percobaan dengan: a) Menyediakan 2 buah bola lampu 2,5 V yang identik beserta dudukan b) Menyediakan dua buah baterai masing-masing 1,s V beserta dudukan c) Menyediakan sebuah saklar d) Menyediakan kabel penghubung secukupnya
-
-
-
-
-
Mengambil keputusan Berfikir rasional Potensi diri B e r f i Rasional Mengambil keputusan Menggali informasi Mandiri
Menggali informasi Menuliskan Mengeluarkan penda~athZagasan Bekerjasama Komunikasi Potensi diri Menggali Informasi Mengolah inforrnasi
-
menuju e) Membuat rangkaian listrik dengan menghubungkan 2 rumah-rumah baterai yang tersusun seri dengan 2 buah lampu yang sehingga tersusun secara paralel. daya yang f) Setelah saklar ditutup, rnengamati lampu mana yang d ihasikan menyala paling terang sesuai g) Mengukur h a t arus pada masing-masing titik dengan , percabangan jumlah daya Yang dibutuhkan oleh rumah tersebut 1. Menggali informasi dan mendiskusikan tentang: Kuat arus pada rangkaian bercabang 2. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
-
Potensi din Berpartisipasi - Bekejasarna. Berfikir rasionai - Mengolah informasi - Mengorganisasikan Mengarnbil keputusan - Berkomunikasi
-
6
Pemasangan 1.Melakukan percobaan sederhana untuk menyelidikibesar lampu jalan hambatan total, kuat arus, dan tegangan rangkaian secara seri resistor yang disusun secara seri (berurut) Melaksanakan percobaan dengan : bertujuan a) Menyedialcan 3 buah baterai 1,s Volt beserta dudukannya agar disaat . lampu-lampu b) Menyediakan 2 buah resistor tersebut c) Menyediakan saklar hidup, maka d) Menyediakan kabel penghubung secukupnya nyala e) Menyediakan 1 buah basicmeter lampunya f) Merangkai resistor secara seri dalarn rangkaian listrik, akan sarna lalu dihubungkan dengan 3 buah baterai yang tersusun secara seri. terangnya, karena kuat g) Setelah saklar ditutup, mengukur kuat arus total ~JUS listrik rangkaian dengan memasang amperemeter sen dengan resistor Yang mengalir h) Mengukur kuat arus pada masing-masing resistor pada masingdengan memasng amperemeter seri dengan masingmasing resistor. masing i) Membuka saklar, lalu memasang voltmeter secara lampu sama besar. paralel dengan kedua resistor yang tersusun seri tadi. j) Menutup saklar, lalu mengukur tegangan total rangkaian. k) Mengukur tegangan pada masing resistor dengan memasang voltmeter paralel dengan masing-masing resistor. 2.Menggali informasi dan mendiskusilkan tentang: Hambatan total rangkaian resistor yang disusun secara seri serta besar kuat arus dan tegangan rangkaiannya.
Menggali informasi Menuliskan Mengeluarkan pendapatkagBekerja sama Komunikasi
-
Potensi diri Menggali informasi - Mengolah informasi
- Potensi diri Berpartisipasi Bekejasarna. Berfiku rasional - Mengolah informasi - Mengorganisasikan Mengarnbil keputusan - Berkomunikasi
-
-
Menggali informasi
-
Mengeluarkan pendapatlgagasan
- Menuliskan
3 .Mempresentasikan hasil diskusi kelompok .
7
Pemasangan 1.Melakukan percobaan sederhana untuk menyelidikibesar rangkaian hambatan total, kuat arus, dan tegangan rangkaian 1i strik d i resistor yang disusun secara paralel rumah-rumah Melaksanakan percobaan dengan : dibuat secara a)Menyediakan 3 buah baterai 1,5 Volt beserta bercabang dudukannya sesuai b)Menyediakan 2 buah resistor c) Menyediakan saklar dengan jumlah d) Menyediakan kabel penghubung secukupnya e) Menyediakan 1 buah basicmeter ruangannya sehingga arus f) Merangkai resistor secara paralel dalam rangkaian 1istrik listrik, lalu dihubungkan dengan 3 buah baterai yang terbagi-bagi tersusun secara seri. di setiap g) Setelah saklar ditutup, mengukur kuat arus total -IF rangkaian dengan memasang amperemeter seri sesuai dengan resistor h) Mengukur kuat arus pada masing-masing resistor dengan kebutuhan. dengan memasng amperemeter seri dengan masingmasing resistor. i) Membuka saklar, lalu memasang voltmeter secara paralel dengan kedua resistor yang tersusun seri tadi. j) Menutup saklar, lalu mengukur tegangan total rangkaian. k) Mengukur tegangan pada masing resistor dengan memasang voltmeter paralel dengan masing-masing resistor. 2.Menggali informasi dan mendiskusikan tentang: Hambatan total rangkaian resistor yang disusun secara paralel serta besar kuat arus dan tegangan rangkaiannya. 3.Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
- Bekejasarna Komunikasi
-
-
-
-
-
-
-
Potensi diri Menggali infonnasi Mengolah informasi
Potensi diri Berpartisipasi Bekejasarna. Berfikir rasional Mengolah informasi Mengorganisasikan Mengambil keputusan Berkomunikasi
Menggali inforrnasi Menuliskan - Mengeluarkan pendapavgagasan - Bekejasama - Komunikasi
.'
.. <
. - .. . .. . --,, ,I ..
Lampiran 3
A
lWYCANA PELMC3ANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Eksperimen) Sekolah : SMPN 12 Padang
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas I Semester
:D
Standar Kompetensi : 3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar
: 3.2 Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu
rangkaian serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Alokasi waktu
: 1 x pertemuan (3 x 45 menit)
A. Indikator
1.
Menggarnbarkan atus listrik dan beda potensial listrik dalarn bentuk tabel dan grafik dengan benar
2.
Menyelidiki hubungan antara arus listrik dan beda potensial dalam suatu rangkaian
( h h Ohm) B. Tujuan Pembelajaran Setelah membaca hand out dan melakukan eksperimen bersama kelompok, siswa diharapkan dapat : 1. Menjelaskan hubungan kuat arus Listrik dan beda potensial listrik secara kuantitatif dengan benar. 2. Menjelaskan hubungan kuat arus listrik clan beda potensial listrik secara kualitatif dengan
benar. 3. Menggambarkan hubungan antara arus listrik dan beda potensial listrik dalam bentuk
tabel clan grafik dengan benar. 4. Menjelaskan konsep hukum Ohrn dengan benar. 5. Mernecahkan sod-ma1 yang berhubungan dengan hukum Ohrn dengan benar. C . Materi Pembelajaran 1. Hukum Ohm
Bunyi : "kuat arus yang rnengalir dalam suatu penghantar sebanding dengan beda
potensial antara ujung-ujung penghantar itu asalkan suhu penghantar tetap "
Dengan demikiah dapat ditulis persarnaan :
v
R = - , dengan : I
V = beda potensial ujung-ujung penghantar (volt)
R
= hambatan 1 resistansi penghantar
(ohm)
I = kuat arus yang mengalir melalui penghantar (Ampere) Definisi 1 Ohm :
Sebuah penghantar memiliki hambatan sebesar 1 Ohm,jika beda potensial sebesar 1 volt pada ujung penghantar tersebut menyebabkan arus yang mengalir melalui penghantar terse but sebesar 1 Ampere
D. Metode Pembelajaran Model : Direct Instruction, kooperatrif learning Metode : diskusi kelompok, presentasi dan tanya jawab
E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pendahuluan
Alokasi waktu :20 menit Siswa No Guru Mengabsen dan memeriksa kesiapan Menyiapkan diri untuk belajar 1 dan merespon dengan sopan siswa ketika diabsen guru 2 Memotivasi siswa, seperti : Termotivasi dan berusaha a. Pernahkah siswa sekalian menjawab setiap pertanyam m e m i k i i berapa tegangan yang bersifat memancing rasa listrik yang diberikan PLN di ingin tahu yang diberikan oleh rumah masing-masing? Jika guru. seandainya tegangan tersebut dikurangi apa yang terjadi pada peralatan listrik di rumah kita? Bagaimana dengan anrs listriknya? b. Ketika di rurnah kita mati lampy kita akan mencari senter sebagai penerangan sementara. Ada senter kecil dengan satu baterai dan ada senter yang besar dengan tiga baterai, bagaimana nyala larnpunya?
3 4
Menyampailcan tuj uan pembelajaran
Waktu 4 menit
Life skill Kesadaran sebagai
rnakhluk
6 menit
Mendengarkan dengan seksama 4 tujuan pembelajaran yang menit disampaikan oleh guru. Mengajukan apersepsi : menanyakan Menanggapi dan menjawab 6
Tuhan 0
Kesadaran
akan eksistensi diri
1
konsep tentang arus listrik d m beda potensial yang telah dipelajari sebelurnnya yang dapat menunjang pemahaman siswa untuk materi hukum ohm.
pertanyaan yang diberikan oleh menit guru tentang materi sebelurnnya yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.
2. Kegiatan Inti Alokasi waklu :100 menit No
Guru
1
Mengarahkan siswa untuk duduk bersama kelompok yang sebelumnya telah dibentuk. Membagikan hand out tentang konsep hukum Ohm.
2
3
Membagikan LKS proses sains berorientasi life skill tentang konsep dan hukum Ohm membimbing jalannya pelaksanaan eksperimen.
4
Memerintahkan siswa untuk mengisi LKS proses sains berorientasi life . skill sesuai dengan eksperimen Yang dilakukan oleh siswa bersama kelompoknya masing-masing
Siswa
Wakt u
Life skill
Dengan sigap mengikuti arahan dari guru 10 eMenggali mengatur posisi untuk duduk bersama menit informasi kelompok yang telah dibentuk ~Mengolah sebelurnnya. Membaca dan memahami konsep tentang hukum Ohm yang ada di dalam hand out untuk menunjang eksperimen dan pengisian LKS proses sains berorientasi life skill. Membaca dan memahami langkahlangkah pelaksanaan eksperimen dengan seksama dan mulai melakukan eksperimen sesuai dengan langkahlangkah proses sains berorientasi life skill yang ada di &lam LKS tentang konsep hukum Ohm dan menanyakan hal-ha1 yang kurang dimengerti kepada guru yang bersangkutan. Mengisi LKS proses sains berorientasi life skill sesuai dengan eksperimen dan hasil diskusi bersama kelompok di bawah bimbingan guru.
informasi eKomunikasi lisan menit dan tulisan okerja sarna 10
30 menit
20 menit
Rasa
keingintahuan Mengidentifikasi variabel Menghubungkan variabel Merumuskan hipotesis Melaksanakan penelitian Kerja sama Ketelitian
-
-
--
1 5 1 Mernerintahkan
I I
siswa untuk mengumpulkan LKS proses sains berorientasi life skill. Mernilih kelompok yang akan melakukan presentasi, membimbing dan mengarahkan jalannya presentasi
Setiap siswa mengurnpukan LKS proses sains berorientasi life skill secara berkelompok. Melakukan presentasi ke depan kelas dan akan ditanggapi oleh kelompok lain
Mengajukan pertanyaan Menjawab pertanyaan dengan benar untuk menguji pemahaman siswa Setiap jawaban yang benar, siswa diberi penguatan. I
&I'
Kerja sama ). Keberanian dan tanggung jawab
I
2. Kegiatan Penutup Alokasi waktu -20 menit No Guru Mengarahkan siswa untuk I merangkum materi yang telah dibahas Memberikan kesempatan pada 2 siswa untuk menanyakan halha1 yang dianggap masih kurang jelas. 3 kuis untuk Memberikan mengetahui sejauh mana pemahaman siswa 4 Menugaskan siswa rnenyelesaikan pennasalahan yang terkait dengan konsep yang baru saja dipelajari sebagai PR 5 Menyebutkan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
Siswa Menyirnpulkan materi yang telah dibahas di bawah bimbingan guru
Waktu 5 menit
Menanyakan hal-ha1 yang masih kurang jelas tentang rnateri yang telah dipelajari Menjawab soal kuis sesuai dengan 6 menit materi yang dipelajari Mendengarkan dan mencatat 5 menit pernasalahan yang terkait dengan konsep yang baru dipelajari dan PR yang diberikan oleh gum.
Menggali informasi Mengolah informasi Komunikasi lisan dan tulisan kerja sama Rasa keingintahuan Kej a sarna Ketelitian
Mendengarkan dengan seksama 4 menit materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
F. Sumber Belajar Buku Fisika SMP Kelas IX Semester 1, karangan : Marthen Kanginan (KTSP) LKS proses sains berorientasi life skill Alat-alat dan bahan eksperimen Referensi lain
II
G. Penilaian Hasil Belajar Teknik penilaian :Tes tertulis dan tes unjuk kerja Bentuk Instrumen : Pilihan ganda Contoh Instrumen : 1. Grafik berikut ini yang menggarnbarkan hubungan antara beda potensial dengan kuat
arus listrik adalah
Kunci A
Skor 1
indikator 3. Menggambarkan arus listrik dan beda potensial dalarn bentuk table dan grafik
2. Sebuah solder memiliki hambatan 200 Ohm, jika kuat arus yang mengalir adalah 4 Ampere, maka beda potensialnya adalah: A. 800 Volt
C. 8 Volt
B. 80 Volt
D. 0,s Volt
Kunci A
.
Skor 1
tndikator 4. Menyelidiki hubungan antara arus listrik dan beda potensial dalam suatu rangkaian (hukum Ohm)
3. Dalam sebuah penghantar yang mempunyai hambtan sebesar 1000 ohm, mengalir arus
sebesar 250 mA. Besar beda potensial antara ujung-ujung penghantar tersebut adalah : A.250 000 V
C. 750 V
B. 250 V
D. 1250 V
Kunci B
Skor 1
hdikator 4. Menyelidiki hubungan antara arus listrik dan beda potensial dalam suatu rangkaian (hukum Ohm)
Padang, Agustus 2008 Mengetahui, Kepala SMPN 12 Padang
Mahasiswa penelitian
Dra R0sdiana.S
Dian Nilasari
NIP. 130 526 750
NIh4.4838612004
Lampiran 4 RENCANA PELAKSANAAN P E M B E L A J W (RPP) (Kelas Kontrol) Sekolah
: SMPN 12 Padang
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas / Semester
:IX/l
Standar Kompetensi : 3. Memaharni konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar
: 3.2 Menganalisis percobaan listrik dinarnis dalam suatu rangkaian serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Alokasi waktu
: 3 jam pelajaran
A. Indikator 1.
Menggambarkan arus listrik dan beda potensial listrik dalam bentuk tabel dan grafik dengan benar
2.
Menyelidiki hubungan antara arus listrik dan beda potensial dalam suatu rangkaian
C h h Ohm) B. Tujuan Pembelajaran Setelah mendiskusikan dan membahas tentang konsep hukum Ohm, siswa diharapkan dapat : 1. Menjelaskan hubungan kuat arus listrik dan beda potensial listrik secara kuantitatif dengan benar. 2. Menjelaskan hubungan kuat arus listrik dan beda potensial listrik secara kualitatif dengan benar. 3. Menggarnbarkan hubungan antara arus listrik dan beda potensial listrik dalam bentuk tabel dan grafii dengan benar. 4. Menjelaskan konsep hukum Ohm dengan benar.
5. Memecahkan soal-soal yang berhubungan dengan hukurn Ohm dengan benar.
C. Materi Pembelajaran 1. Hukum Ohm dan hambatan listrik Bunyi : "kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar sebanding dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar itu asalkan suhu penghantar tetap "
Dengan dernikian dapat ditulis persarnaan :
v
R = - , dengan :V = beda potensial ujung-ujung penghantar (volt) I
R
= hambatan
1 resistansi penghantar tersebut ( ohm)
I = kuat arus yang mengalir lewat penghantar tersebut ( Ampere) Definisi 1 Ohm :
Sebuah penghantar memiliki hambatan sebesar I Ohm, jika beda potensial sebesar I volt pada ujung penghantar tersebut menyebabkan arus yang mengalir melalui penghantar tersebut sebesar I Ampere
D. Metode Pembelajaran Model : Direct Instruction, kooperatrif learning Metode : p r a k t i i , diskusi kelompok, presentasi dan tanya jawab
E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan
Alokasi waktu :20 menit No I 2
Guru Mengabsen dan memeriksa kesiapan siswa
Siswa Waktu Menyiapkan diri untuk belajar dan 4 menit rnerespon dengan sopan ketika diabsen guru Termotivasi dan berusaha menjawab Mernotivasi siswa, seperti : a. Pernahkah siswa sekalian memikirkan setiap pertanyaan yang bersifat berapa tegangan listrik yang diberikan PLN memancing rasa ingin tahu yang di mmah masing-masing? Jika seandainya diberikan oleh guru. tegangan tersebut dikurangi apa yang tejadi pada peralatan listrik di ~t'nahkita? Bagaimana dengan arus listriknya? b. Ketika di rurnah kita mati lampu, kita akan rnencari senter sebagai penerangan sementara. Ada senter kecil dengan satu baterai dan ada senter yang besar dengan tiga baterai, bagaimana nyala lampunya? I
3
Menyarnpaikan tujuan pembelajaran
Mendengarkan dengan seksarna tujuan 4 menit pembelajaran yang disarnpaikan oleh
4
Mengajukan apersepsi : menanyakan konsep tentang arus listrik dan beda potensial yang telah dipelajari sebelumnya yang dapat rnenunjang pemahaman siswa untuk materi hukum ohm.
Meianggapi dan menjawab pertanyaan 6 menit yang diberikan oleh gum tentang materi sebelumnya yang berkaitan dengan rnateri yang akan dipelajari.
-
I
Guru Mengorganisasikan siswa kedalam - kelornpok masing-masing, lalu memberi soal kuis tentang hukurn Ohm clan jenis-jenis pen&tar Menjelaskan topik yang akan dipelajari Membagikan LKS yang tersedia di sekolah, memberi gambaran secara garis besar topic yang akan dipelajari, lalu rnenjelaskan tentang percobaan hukurn Ohm
Siswa Menjawab soal-soal h i s dalarn kelompok masingmasing.
Membimbing presentasi siswa dan mengarahkan jalannya presentasi Menyuruh siswa rnengumpulkan LKS secara berkelornpok. Memberikan soal-soal yang berhubungan dengan aplikasi konseo hukum Ohm Mengaj ukan pertanyaan untuk menguji pemahaman siswa. Setiap jawaban yang benar, siswa diberi ~en~uatan.
Preseatasi kedepan kelas ditanggapi oleh kelompok lain Mengumpulkan LKS kelompok masing-masing. .
mendiskusikan hubungan kuat arus dan tegangan listrik Membaca LKS sekolah, lalu memperhatikan, menanggapi, dan mendiskusikan : menit tujuan melakukan percobaan hukum Ohm cara melakukan percobaan hukum Ohm defmisi hambatan listrik rumusan hambatan secara matematis Mernbimbing kej a kelompok dan Melaksanakan percobaan : mengadakan penilaian unjuk kej a mengukur tegangan dan kuat arus listrik pada suatu penghantar rnembuat grafik hubungan kuat arus dan tegangan listik Membirnbing kelompok Menyimpulkan hasil percobaan lalu rnenjawab pertanyaan pada LKS
I
Mendiskusikan cara pemecahan soal-soal yang berhubungan Menjawab pertanyaan dengan benar.
3. Kegiatan Penutup No 1 2
3 4
Guru Mengarahkan siswa untuk merangkum materi yang telah dibahas Memberikan kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal-ha1 yang dianggap masih kurang jelas. Memberikan h i s untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa Menugaskan siswa menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan konsep yang baru saja dipelajari sebagai P R
Siswa Waktu Menyimpulkan materi yang telah dibahas 5 rnenit di bawah bimbingan guru Menanyakan hal-ha1 yang masih kurang jelas tentang materi yang telah dipelajari Menjawab soal kuis sesuai dengan materi 6 menit yang dipelajari Mendengarkan dan mencatat 5 rnenit permasalahan yang terkait dengan konsep yang baru dipelajari dan PR yang
5
diberikan oleh guru. Menyebutkan materi yang akan dibahas pada Mendengarkan dengan seksama materi 4 menit pertemuan berikutnya. yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
F. Sumber Belajar Buku Fisika SMP Kelas IX Semester 1, karangan : Tim Abdi Guru (Erlangga KTSP 2006) LKS Alat-alat dan bahan p r a k t i i (sesuai petunjuk di LKS) Referensi lain
G. Penilaian Hasil Belajar Teknik penilaian :Tes tertulis dan tes unjuk kej a Bentuk Instrumen : Pilihan ganda Contoh Instrumen : berikut ini yang menggambarkan hubungan antara beda potensial dengan kuat
2. Grafik
arus listrik adalah
Kunci A
Skor 1
Miator 3. Menggambarkan arus listrik clan beda potensial dalam bentuk table clan grafirk
2. Sebuah solder memiliki hambatan 200 Ohm, jika kuat arus yang mengalir adalah 4 Ampere, maka beda potensialnya adalah: A. 800 Volt
C. 8 Volt
B. 80 Volt
D. 0,8 Volt
Kunci A
Skor 1
Indikator 4. Menyelidiki hubungan antara arus listrik dan beda potensial dalarn suatu rangkaian (hukum Ohm)
4. Dalam sebuah penghantar yang mempunyai hambtan sebesar 1000 ohm, mengalir arus
sebesar 250 mA.Besar beda potensial antara ujung-ujung penghantar tersebut adalah : A.250 000 V
C. 750 V
B. 250 V
D. 1250 V
Kunci B
Indikator
Skor 1
4. Menyelidiki hubungan antara arus listrik dan beda potensial
dalam suatu rangkaian (hukum Ohm)
Padang, Juli 2008
Mengetahui, Kepala SMPN 12 Padang Dra RosdianaS
NIP. 130 526 750
Mahasiswa penelitian Dian Nilasari N M . 48386
Lampiran 5
. -
LEMBAR KERJA SISWA (Kelas Eksperimen)
A. Tujuan kegiatan Setelah melakukan pembaan ini, diharapkan siswa dapat menyelidiki hambatan berbagai jenis kawat penghantar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
0. i ( I I
I
I
i
i
-hambatan lebih besar
1
hambatan lebih besar
I
I
i
I
i 1 I
II
hambatan lebih keel
I1
I / kawat tembaga (hambatanI !
L
lebih kecil)
!
(4
Kenapa hambatan kawat diatas bisa berbeda antara yang satu dengan lainnya???
II Temukan jawabannya setelah mempelajari materi hi........... B. Perurnusan Masalah
Setelah memperhatikan gambar diatas, apa pertanyaan yang tirnbul dalam pikiranrnu?
L$e skill :- kesadaran akan potensi diri (selfawarness) -menggali informasi ( thinking skill)
C. Perurnusan Hipotesis Berdasarkan gambar yang kamu perhatikan, bagaimana menurutmu jawaban sementara (hipotesis) dari pertanyaan yang anda buat pada perurnusan masalah tadi?
Rumusan hipotesis :
Lge skill :- mengarnbil keputusan secara cerdas (thinking skill) - kesadaran akan potensi diri (selfawarness) D. Pengujian Hipotesis Untuk membuktikan hipotesis anda tadi, maka diperlukanlah pengurnpulan data, yaitu data tentang
............................................................................
Untuk memperoleh data
yang diperlukan itu, maka langkah-langkah yang hams dilakukan adalah: 1. Menyiapkan alat dan bahan Alat dan bahan yang dimaksud adalah :
1
Kawat konstantan sepanjang 3 t' dengan luas penampang A,
I
2 buah kawat nikrom sepanjang 3 ! dengan luas penampang A, dan A2
I
2. Melakukan prosedur kerja, dengan langkah-langkah sebagai berikut: Life skill
Kegiatan
- Kesadaran akan
1. Susunlah rangkaian seperti skema dibawah : ket: - saklar dalam keadaan
27 A
1
V
2
3
Am
peremeter ke jepit stiker = kabel penghubung x
- batas ukur Amperemeter
........A -batas ukur Voltmeter :
...........v 2. Jepitkan kawat konstantan pada klem steker dengan luas penampang A,
3. Ketika saklar belum tehubung, amatilah bagaimana penunjukan jarum pada Amperemeter dan voltmeter ?
al* 4.
...,..,,....................,...................-..........*.........~........*......*.. ........................................................................ I
maka panjang kawat yang diperhitungkan adalah sepanjang r
..........!
awarness) -komunikasi secara lisan dan tulisan
terbuka
- kabel penghubung
potensi diri (self
(communicationskill)
- mengolab informasi ( thinking skill)
- kemampuan bekerjasama (collaborationskill)
5. Jika kabel penghubung x dihubungkan ke jepit steker 2, maka panjang kawat yang diperhitungkan adalah sepanjang -
--
6. Jika kabel penghubung x dihubungkan ke jepit steker 3,
maka panjang kawat yang diperhitungkan adalah sepanjang
7. Hubungkan
saldar
ketika
kabel
penghubung
x
dihubungkan ke jepit steker I. amatilah berapa nilai kuat arus (I) dan tegangan Or) pada alat ukur? Catat hasil
pengamatan kedalam tabel 1 8. Ulangi langkah 7 pada posisi jepit steker 2 dan 3. catat
hasilnya ke tabel 1. 9. Putuskan saklar, lalu ganti kawat konstantan dengan kawat nikrom yang luas penampangnya A, 10.lakukan kegiatan yang sama dengan langkah 7- 9 untuk kawat nikrom tersebut. Catat hasil pengamatan ke tabel 2 11. Ganti lagi kawat nikrom tadi dengan kawat nikrom lain yang luas penarnpangnya A2 12. lakukan kegiatan yang sama dengan langkah 7-9 untuk kawat nikrom tersebut. Catat hasil pengamatan ke tabel 3.
3. Data Hasil Pengamatan
Masukkan data hasil pengukuran kedalam tabel data hasil pengamatan !
a. Tabel 1 kawat konstantan, luas penampang Al
b. Tabel 2 Kawat nikrom dengan luas penampang A,
c. Tabel 3
Kawat nikrom dengan luas penampang A2
I No. IPosisi I Panjang kawat I 1
1
Kuat arus (Ampere)
I
Tegangan (volt)
31 Life skill : kesadaran akan potensi diri (selfawarness) I
I
I
I
I
( I
E. Analisis dan Interpretasi Data Berdasarkan data yang diperoleh, analisislah kuat arus (I), tegangan Or) dan hambat& (R)
untuk masing-masing posisi kawat pada percobaan tadi. Untuk menganalisis, lakukan langkah-langkah berikut : 1. Anahis Data
v
Hambatan (R) adalah : R = I a). Kawat konstantan, luas penampang =Al Panjang kawat = 3 ! . I=
........Ampere
V= .........Volt
Panjang kawat = 2 1 r
I = ........Ampere V=
.........Volt
Panjang kawat = 1 1 I=
........Ampere
V=
.........Volt
b). Kawat nikrom, luas penampang = A, Panjang kawat = 3 1 I=
........Ampere
V = .........Volt
Panjang kawat = 2 1 I = ........Ampere
.........Volt
V=
Panjang kawat = 1 1 I = ........Ampere V=
.........Volt
c). Kawat nikrom, luas penampang = A2 Panjang kawat = 3 ! I = ........Ampere V=
.........Volt
Masukkan data hasil analisis ke dalam tabel berikut :
I No. 1I I
1
i
I
/
Jenis kawat
I
Kawat
I
Luas penampang
kawat A1
i
2
1 Kawat nikmm
A1
-
1
Panjang kawat
(el
1
3
i
1
I
I
Hambatan, R (ohm)
3 1
3
Kawat nikrom
A2
3
2. Interpretmi Data a). Berdasarkan percobaan tadi, apa fungsi kawat dalam rangkaian listrik ?
1
b). Kawat yang digunakan dapat mempengaruhi besar kecilnya arus listrik yang mengalir
dalarn rangkaian. Apa nama besaran yang mempengaruhi itu?
c). Bagaimana pengaruh nilai hambatan terhadap kuat arus listrik yang mengalir pada rangkaain?
d). Bagairnana pengaruh luas penampang kawat terhadap kuat arus listrik yang mengalir
pada rangkaian?
e). Bagaimana pengaruh panjang kawat terhadap kuat arus listrik yang mengalir pada rangkaian?
f). Untuk 2 jenis kawat yang berbeda, maka nilai hambat jenisnya akan :
g). Berdasarkan hasil analisis, rumuskanlah faktor-faktor yang mempengaruhi nilai
hambatan suatu penghantar secara matematis serta satuannya! ~
-
Life skill : - mengolah informasi (thinking skill) - ketekunan (thinking skill) - kesadaran akan potensi diri (selfawarness) F. Menarik Kesimpulan Berdasarkan kegiatan clan interpretasinya, apa kesimpulan yang dapat diarnbil sehubungan dengan rurnusan masalah? Kesirnpulan percobaan:
---
---
- -
--
-
Li$e skill : - kesadaran akan potensi diri (selfawarness) - mengarnbil keputusan secara cerdas (thinking skill)
Lampiran 6 .....
LEMBAR KERJA SISWA (Kelas Kontrol)
Nama Kelas Tgl/Bln/Thn
.............................. ............................... : ..............................
A. Judul : Hambat jenis B. Tujuan : Menemukan factor-faktor yang rnempengaruhi hambatan C. Teori Pendukung : Harnbat jenis menunjukkan sifat kas suatu bahan . Nilai harnbatan terg&tung pada jenis dan temperature bahan D. Alat dan Bahan : - sumber tegangan - amper meter - volt meter - kawat tembaga - kawat nikelin Gambar : Volt meter 0
R
'ri
Kawat tembaga *
Langkah kerja : 1. Susun rangkaian sesuai pada gambar ! 2. Amati volt meter d m amper meter masukkan nilainya pada tabel untuk no I 3. Ganti kawat tembaga 5 cm dengan yang panjangnya LO cm dan diameternya 1 mm2; 4. Amati volt meter dan amper meter masukkan nilainya pada tabel untuk no 2 5. Ganti kawat tembaga dengan kawat aluminium panjangnya 10 cm, diameternya 1mm2 6. Amati volt meter clan amper meter masukkan nilainya pada tabel untuk no 3 7.Ganti kawat aluminium dengan panjang sarna dan diameter 2 mm2 8. Amati volt meter clan amper meter masukkan nilainya pada tabel untuk no 4 9. Hitung V 1 I untuk tiap-tiap percobaan dan nilainya masukkan pada kolom 7 10. Bandingkan nilai R pada percobaan ldan 2 apakah nilainya sama ? ...................(1) 1 1. Kenapa dernikian ? ............................................................................ (2) 10. Bandingkan nilai R pada percobaan 2dan 3 apakah nilainya sama ? ......... ;.........(3) 1 1. Kenapa demikian ? ......................................................................... 9d4) 10- Bandingkan nilai R pada percobaan 3dan I apakah nilainya sama ? ...................( 5 ) 11. Kenapa demikian ? ............................................................................ ( 6 ) Kesimpulan :
KD2/LKS8/
LAMPIRAN (7 sampai 1l)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (kelas eksperimen)
Sekolah
: SMPN 12 Padang
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas I Semester
:IXll
Standar Kompetensi :3. Memaharni konsep kelistrikan clan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar
: 3.2 Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu
rangkaian serta penerapannya dalarn kehidupan seharihari Alokasi waktu
: 1 x pertemuan (3 x 45 menit)
Indikator
: 1. Menggambarkan arus listrik dan beda potensial dalam
bentuk table dan grafik 2. Menyelidiki hubungan antara arus listrik dan beda potensial dalam suatu rangkaian (Hukum Ohm) A. Tujuan Pembelajaran
Setelah memperhatikan tayangan CD Multimedia, demonstrasi guru clan melakukan diskusi kelompok, siswa diharapkan dapat : 1. Menjelaskan hubungan kuat arus listrik dan beda potensial listrik secara
kuantitatif dengan benar. 2. Menjelaskan hubungan kuat anis listrik clan beda potensial listrik secara kualitatif dengan benar. 3. Menyebutkan bunyi hukurn Ohm dengan benar. 4. Menjelaskan hukum Ohm dengan benar.
5. Memecahkan soal-soal yang berhubungan dengan hukurn Ohm dengan benar.
B. Materi Pembelajaran 1. Hukum Ohm
Bunyi :" h a t arus yang mengalir dalarn suatu penghantar sebanding dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar itu asalkan suhu penghantar tetap " Dengan demikian dapat ditulis persarnaan : V I
R = - , dengan :
V = beda potensial ujung-ujung penghantar (volt)
R
= hambatan 1resistansi
penghantar (ohm)
I = kuat arus yang mengalir melalui penghantar (Ampere)
Definisi 1 Ohm :
Sebuah penghantar memiliki hambatan sebesar 1 Ohm, jika beda potensial sebesar I volt pada ujung penghantar tersebut menyebabkun arus yang mengalir melalui penghantar tersebut sebesar 1 Ampere C. Metode Pembelajaran
Model :Direct Instruction, kooperatrif learning Metode : diskusi kelompok, presentasi dan tanya jawab
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pendahuluan .
Alokmi waktu :10:OO a. Mengabsen dan memeriksa kesiapan siswa b. Memotivasi siswa
Pernahkah siswa sekalian memikirkan mengapa arus listrik dapat mengalir melalui peralatan listrik di nunah kita? Ketika di rumah kita mati lampu, kita akan mencari senter sebagai penerangan sementara. Pernahkah terpikir oleh siswa sekalian bagaimana
arus listrik dapat mengalir melalui lampu senter? c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Mengajukan apersepsi : menanyakan konsep tentang arus listrik dm beda potensial yang telah dipelajari sebelumnya yang dapat menunjang pemahaman siswa untuk materi hukurn ohm. 2. Kegiatan Inti Aiokcrsi waktu :95:00
1
Siswa
Guru
No
Mengarahkan
Waktu
untuk Dengan sigap mengikuti arahan dari 03:OO
siswa
duduk bersama kelompok yang guru mengatur posisi untuk duduk sebelumnya tela. dibentuk
bersama
kelompok
yang
telah
dibentuk sebelurnnya. 2
Menayangkan CD Multimedia Memperhatikan
hukurn
tentang
Ohm
tayangan
CD 30:OO
clan Multimedia sambil mencatat p i n -
hambatan listrik.
p i n yang dirasa penting untuk menunjang pengisian LDS proses sains yang akan dibagikan setelah
demonstrasi. 3
Melakukan
demonstrasi Memperhatikan jalannya demonstrasi 07:OO
menggunakan alat-alat listrik dengan seksama dan menanyakan untuk memperlihatkan kepada beberapa ha1 yang belurn dapat
siswa
bagairnana
hubungan dipaharni oleh siswa dari demonstrasi
antara kuat arus listrik dan beda yang dilakukan oleh guru tersebut. potensial
dengan
membuat
rangkaian
dengan
memvariasikan jumlah baterai dan
menguatkan
untuk
pemaharnan
siswa
agar
mempermudah mereka dalam mengisi LDS proses sains. 4
Membagikan LDS proses sains Mengisi LDS proses sains dengan 30:OO dan
membimbing
diskusi kelompok
j h y a berdiskusi bersama kelompok
-
5
Memerintahkan
siswa
untuk Setiap siswa mengurnpulkan LDS 02:OO
mengumpulkan
LDS
proses proses sainsnya secara berkelompok.
sains.
6
Memilih kelompok yang akan Melakukan presentasi kedepan kelas 13:OO presentasi, clan akan ditanggapi oleh kelompok
melakukan
membimbiig dan mengarahkan lain jalannya presentasi -
7
Mengajukan pertanyaan untuk Menjawab pertanyaan dengan benar. menguji
pemahaman
Setiap jawaban
10:OO
siswa.
yang benar,
siswa diberi penguatan.
3. Kegiatan Penutup
AIokasi waku :30:OO a. Guru mengarahkan siswa untuk merangkum materi yang telah dibahas. b. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal-ha1 yang dianggap masih kurang jelas. c. Guru memberikan kuis untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa. d. Guru menugaskan siswa menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan konsep yang baru saja dipelajari sebagai PR. e. Guru menyebutkan materi yang akan dibahas pada pertemuan'berikutnya.
E. Sumber Belajar 1. Buku Fisika SMP Kelas IX Semester 1, karangan : Marthen Kanginan (KTSP) 2. LDS proses sains
3. Alat-alat demonstrasi
4. Perlengkapan pembelajaran CD Multimedia (laptop, infocus, CD Multimedia)
5. Referensi lain F. Penilaian Hasil Belajar 1. Teknik penilaian clan bentuk instrumen Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Bobot Penilaian
Tes tertulis
Pilihan ganda
1 untuk tiap soal
2. Contoh Lnstrumen 1. Sesuai dengan hukum Ohm p f i k berikut ini yang menggambarkan hubungan antara beda potensial dengan kuat arus listrik adalah....
I
I
Kunci
Skor
1
2. Perhatikan tabel di bawah !
Data yang menggambarkan hubungan kuat arus dan tegangan dengan benar adalah A. 1 dan 2 B. 3 clan5 Kunci
Skor
D
1
3. Tabel di bawah ini menyatakan hubungan antara kuat arus (I), hambatan listrik (R), dan tegangan (V) V (volt) R (Ohm) I (Ampere)
2
2
1
1 10
12
1 0,20
Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat disirnpulkan bahwa kuat arus listrik.. .. A. Sebanding dengan hambatan B. Sebanding dengan tegangan C. Berbanding terbalik dengan hambatan D. Berbanding terbalik dengan tegangan Kunci Skor
I
I
I
I
I
I
I I
4. Bunyi hukurn Ohm dapat dinyatakan sebagai . . . . A. Kuat arus sebanding dengan hambatan rangkaian clan berbanding terbalik dengan beda potensial yang diberikan B. Kuat arus l i d sebanding beda potensial yang diberikan dan berbanding terbalik dengan hambatan rangkaian C. Beda potensial sebanding dengan kuat arus listrik yang mengalir clan berbanding terbalik dengan hambatan rangkaian D. Beda potensial sebanding dengan hambatan rangkaian dan berbanding terbalik dengan kuat arus listrik yang mengalir Kunci Skor
I
5. Perhatikan garnbar. Nilai kuat arus listrik yang mengalir pada rangkaian adalah .,..
A. 0,5 A B. 1,5 A
C. 3,5 A D. 4,5 A
Kunci
Skor
B
1
6. Dua titik mempunyai beda potensial sebesar 12 volt. Jika keduanya dihubungkan dengan penghantar yang mempunyai hambatan sebesar 60 Ohm, maka kuat arus yang mengalir melewati penghantar tersebut adalah .... A. 0,2 A C. 5 A
Kunci
Skor
A
1
7. Pada sebuah penghantar yang mempunyai harnbatan sebesar 1000 Ohm, mengalir
arus sebesar 250 mA. Besar beda potensial antara ujung-ujung penghantar tersebut adalah .... A. 250 000 V
C. 25 V
B. 250 V
D. 2500 V
Kunci
Skor
C
I
8. Agar dapat menghidupkan sebuah solder yang memiliki hambatan 200 Ohm, diberikan surnber tegangan sebesar 220 volt, maka kuat arus yang mengalir adalah.... A. 44000 A C. 11 A B. 440A D. 1,l A Kunci
m
9. Beda potensial listrik pada ujung-ujung sebuah penghantar adalah sebesar 0,4 volt dan arus yang mengalir sebesar 80 mA. Berapakah besar harnbatan penghantar tersebut.. .. A. 0,032 Ohm C. 5 Ohm B. 2 Ohm D. 32 Ohm Kunci
Skor
C
1
10. Perhatikan gambar ! Maka besar harnbatan lampu adalah ....
1
A. 0,45 Ohm
I
B. 20 Ohm
5 Volt
Kunci
I
C. 50 Ohm D. 450 Ohm Skor
1 1 . Sebllah resistor mempunyai hambatan sebesar 0,25 kOhm, pada ujung-ujungnya diberi beda potensial sebesar 500 Volt. Kuat arus yang mengalir melalui resistor tersebut adalah .... A.2 A C. 20 A B. 12,5 A D. 125 A
C I Kunci
Padang, Agustus 2008
Mengetahui, Kepala SMPN 12 Padang
Mahasiswa penelitian
Dra R0sdiana.S
Cilvia Ferralyna
NIP. 130 526 750
NIM. 483801 2004
Lampiran 8
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (kelas kontrol) Sekolah
: SMPN 12 Padang
Mata Pelajarau
: Fisika
Kelas l Semester
:El1
Standar Kompetensi :3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar
: 3.2 Menganalisis percobaan listrik dinamis dalarn suatu
rangkaian serta penerapannya dalam kehidupan sehari-
hari Alokasi waktu
: 1 x pertemuan (3 x 45 menit)
Lndikator
: 1. Menggarnbarkan arus listrik dan beda potensial dalam
bentuk table dan grafik 2. Menyelidiki hubungan antara arus listrik dan beda potensial dalarn suatu rangkaian (Hukum Ohm) A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mendengarkan penjelasan gum, memperhatikan demonstrasi guru clan melakukan diskusi kelompok, siswa diharapkan dapat : 1. Menjelaskan hubungan kuat arus listrik dan beda potensial listrik secara kuantitatif dengan benar. 2. Menjelaskan hubungan kuat arus listrik dan beda potensial listrik secara kualitatif dengan benar.
3. Menyebutkan bunyi hukurn Ohm dengan benar. 4. Menjelaskan hukum Ohm dengan benar. 5. Memecahkan soal-soal yang berhubungan dengan hulcum O h dengan benar.
B. Materi Pembelajaran 1. Hukum Ohm Bunyi : "kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar sebanding dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar itu asalkan suhu penghantar tetap " Dengan demikian dapat ditulis persamaan :
V R = - , dengan : I
V = beda potensial ujung-ujung penghantar (volt)
R
= hambatan / resistansi penghantar
(ohm)
I = kuat arus yang mengalir melalui penghantar (Ampere) Definisi 1 Ohm :
Sebuah penghuntar memiliki hambatan sebesar 1 Ohm, jika beda poteraial sebesar 1 volt path ujung penghantar tersebut menyebabkan arus yang mengalir melalui penghantar tersebut sebesar 1 Ampere C. Metode Pembelajaran Model : Direct Instruction, kooperatrif learning Metode : diskusi kelompok, presentasi dan tanya jawab
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pendahuluan
Alokasi waku :10:OO
a Mengabsen clan memeriksa kesiapan siswa b. Memotivasi siswa Pernahkah siswa sekalian memikirkan mengapa arus listrik dapat mengalir melalui peralatan listrik di rumah kita? Ketika di rurnah kita mati lamp-
kita akan mencari senter sebagai
penerangan sementara. Pemahkah terpikir oleh siswa sekalian bagaimma
arus listrik dapat mengalir melalui lampu senter? c. Menyampailcan tujuan pembelajaran
d. Mengajukan apersepsi : menanyakan konsep tentang arus listrik dan beda potensial yang telah dipelajari sebelurnnya yang dapat menunjang pemahaman siswa untuk materi hukum ohm. 2. Kegiatan Inti
A I o h i waklu :95:OO
Guru
No
1
Mengarahkan
Waktu
Siswa
untuk Dengan sigap mengikuti arahan dari 03:OO
siswa
duduk bersarna kelompok yang guru mengatur posisi untuk duduk sebelumnya telah dibentuk.
bersama
kelompok
yang
telah
dibentuk sebelumnya. 2
Menjelaskan pelajaran tentang Menyimak penjelasan
guru
dan 30:OO
hukum Ohm dan hambatan mencatat poin-poin penting dalarn listrik. 3
buku catatan masing-masing.
Melakukan
demonstrasi Memperhatikan jalannya demonstrasi 07:OO
menggunakan alat-alat
listrik dengan seksarna dan menanyakan
untuk memperlihatkan kepada beberapa ha1 yang belum dapat siswa
bagaimana
hubungan dipahami oleh siswa dari demonstrasi
antara kuat arus listrik dan beda yang dilakukan oleh guru tersebut. potensial
dengan
membuat
rangkaian
dengan
memvariasikan jurnlah baterai
dan
untuk
pemahaman
menguatkan siswa
agar
mernpermudah mereka dalarn mengisi LDS.
4
Membagikan
LDS
clan Mengisi LDS dengan berdiskusi 30:OO
membiibing jalannya diskusi bersama kelompok kelompok.
5
Mernerintahkan
siswa
mengurnpulkan LDS .
6
untuk Setiap siswa mengurnpulkan LDSnya 02:OO secara berkelompok.
Mernilih kelompok yang akan Melakukan presentasi kedepan kelas 13:OO
presentasi, dan akan ditanggapi oleh kelompok
melakukan
membimbing dan mengarahkan lain jalannya presentasi 7
Mengajukan pertanyaan untuk Menjawab perlanyaan dengan benar. menguji
pemaharnan
Setiap jawaban
10:OO
siswa.
yang benar,
siswa diberi penguatan.
3. Kegiatan Penutup Alokasi waku :30:OO
a. Guru mengarahkan siswa untuk merangkum materi yang telah dibahas. b. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal-hal yang dianggap masih kurang jelas. c. Guru memberikan kuis untuk mengetahui sejauh mana pemaharnan siswa. d. Guru menugaskan siswa menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan konsep yang baru saja dipelajari sebagai PR. e. Guru menyebutkan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
E. Sumber Belajar 1. Buku Fisika SMP Kelas IX Semester 1, karangan :Marthen Kanginan (KTSP) 2. LDS
3. Alat-alat demonstrasi 4. Referensi lain
F. Penilaian Hasil Belajar A. Teknik penilaian dan bentuk instrumen Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Tes tertulis
Pilihan ganda
B. Contoh Instrumen 1 . Sesuai dengan hukurn Ohm grafrk berikut ini yang menggambarkan hubungan antara beda potensial dengan kuat arus listrik adalah....
1
Kunci
1
Skor
I
2. Perhatikan tabel di bawah !
Data yang menggarnbarkan hubungan kuat arus dan tegangan dengan benar adalah
C I
C.2dan4 D. 3 dan 4
Kunci
3. Tabel di bawah ini menyatakan hubungan antara kuat arus (I), hambatan listrik (R), tegangan 0') ( V (volt) ( R (Ohm) I I (Ampere) (
Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat disimpullcan bahwa Lwt arus listrik.. .. A. Sebanding dengan hambatan B. Sebanding dengan tegangan C . Berbanding terbalik dengan hambatan D. B e r b d i g terbalik dengan tegangan Kunci
4. Bunyi hukum Ohm dapat dinyatakan sebagai . . . . A. Kuat arus sebanding dengan hambatan rangkaian dan berbanding terbalik dengan beda potensial yang diberikan B. Kuat arus listrik sebanding beda potensial yang diberikan clan berbanding terbalik dengan harnbatan rangkaian C. Beda potensial sebanding dengan kuat arus listrik yang mengalir dan berbanding terbalik dengan harnbatan rangkaian D. Beda potensial sebanding dengan hambatan rangkaian dan berbanding terbalik dengan kuat arus listrik yang mengalir Kunci
m l
5. Perhatikan gambar. Nilai kuat arus listrik yang mengalir pada rangkaian adalah ....
Kunci
6. Dua titik mempunyai beda potensial sebesar 12 volt. Jika keduanya dihubungkan dengan penghantar yang mempunyai hambatan sebesar 60 Ohm, maka kuat arus yang mengalir melewati penghantar tersebut adalah .... A. 0,2 A C. 5 A
Kunci
I
I
Skor
I 1
I
7. Pada sebuah penghantar yang mempunyai hambatan sebesar 1000 Ohm, mengalir arm sebesar 250 mA. Besar beda potensial antara ujung-ujung penghantar tersebut
adalah ....
Kunci
Skor
C
1
8. Agar dapat menghidupkan sebuah solder yang memiliki hambatan 200 Ohm, diberikan sumber tegangan sebesar 220 volt, maka kuat arus yang mengalir adalah.... A. 44000 A C. 11 A D. 1,l A B. 44OA Kunci
1
9. Beda potensial listrik pada ujung-ujung sebuah penghantar adalah sebesar 0,4 volt dan arus yang mengalir sebesar 80 mA. Berapakah besar hambatan penghantar tersebut.. .. A. 0,032 Ohm C. 5 Ohm B. 2 Ohm D. 32 Ohm Kunci
Skor
r C
1
10. Perhatikan gambar ! Maka besar harnbatan larnpu adalah ....
I r
6 Volt
@0
A. 0,45 Ohm mA
B. 20 Ohm C. 50 Ohm D. 450 Ohm
Kunci
Lampiran 9
Lampiran 22
LKS NON EKSPERIMEN (LEMBAR DISKUSI SISWA)
w-
Pada malam hari, Panji ingin menghidupkan lampu di rurnahnya. Karena kurang berhati-hati, secara tidak sengaja Panji memasukkan tangannya ke lubang listrik di sebelah stop kontak lampu. Tiba-tiba Panji berteriak clan meringis kesakitan. Ternyata Panji mengalarni se&an dari lubang listrik tersebut. ~ e n ~ha1 a ini ~ bisa a terjadi?
Ternyata, pada saat tangan Panji menyentuh lubang listrik, arus listrik langsung mengalir melalui tubuh Panji. Mengapa dernikian? Apa yang menyebabkan arus listrik dapat mengalir? Untuk mengetahui jawabannya, ikutilah petunjuk berikut dan diskusikanlah bersarna teman sekelompokrnu!
A. Tujuan Kegiatan Setelah melakukan diskusi kelompok, siswa dapat mengetahui hubungan antara kuat arus listrik dengan beda potensial listrik.
B. Kegiatan Diskusi
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
A. Penunusan Masalah Dari memperhatikan gambar 1, 2 dan 3, masalah apa yang dapat karnu ungkapkan? Kemukakan masalah tersebut ke dalam bentuk pertanyaan!
B. Penyusunan Hipotesis Apa jawaban sementara yang dapat karnu berikan dari pertanyaan yang telah kamu kemukakan?
C. Pengujian Hipotesis Dapatkah kamu menguji kebenaran dari jawaban yang telah kamu kemukakan dengan memperhatikan demonstrasi yang dilakukan oleh gurumu? Untuk menguji jawabanrnu, ikuti langkah-langkah berikut! 1. Buatlah daftar nama alat dan bahan yang digunakan oleh gurumu dalam demonstrasi!
................................................................................................................................................ 2. Garnbarkan bentuk rangkaian yang kamu temukan ketika memperhatikan demonstrasi yang dilakukan oleh gurumu!
3. Buatlah langkah-langkah percobaan yang dilakukan untuk menguji hipotesismu Ketika pada rangkaian dipasang satu baterai dengan tegangan 1,s V, terjadi pergerakan pada jarum amperemeter dan voltmeter. Besar penyimpangan masingmasingnya ditunjukkan pada gambar 3 dan 4 dengan batas ukur voltmeter yang digunakan adalah ....
Gambar 3 Gambar 4 Bagaimanakah nyala larnpu yang dihasilkan? Catat hasil diskusi kelompokmu ke
dalam tabel yang tersedia! Ketika pada rangkaian yang sama ditarnbahkan sebuah baterai 1,5 V lagi, jarum amperemeter dan voltmeter kembali mengalami pergerakan. Besar penyimpangan masing-masingnya ditunjukkan pada gambar 5 dan 6 dengan batas ukur voltmeter yang digunakan adalah ... clan batas ukur arnperemeter yang digunakan adalah ....
Gambar 5 Gambar 6 Bagaimanakah nyala larnpu yang dihasilkan? Catat hasil diskusi kelompokmu ke dalam tabel yang tersedia! Ketika kembali ditarnbahkan sebuah baterai 1,s V lagi pada rangkaian yang sama, jarum amperemeter dan voltmeter kembali mengalami pergerakan lagi. Besar penyimpangan masing-masingnya ditunjukkan pada garnbar 7 dan 8 dengan batas ukur voltmeter yang digunakan adalah ... clan batas ukur ampereineter yang digunakan adalah ....
Gambar 7 Gambar 8 Bagaimanakah nyala lampu yang dihasilkan? Catat hasil diskusi kelompokmu ke
Lampiran 23
Lampiran 10
LKS NON EKSPERlMEN (LEMBAR DISKUSI SISWA)
Diskusikan pertanyaan berikut ini dalam kelompokmu masing-masing ! 1. Jelaskanlah bunyi hukum Ohm serta bentuk matematisnya !
................................................................................. ................................................................................. ................................................................................. ................................................................................. ................................................................................. 2. Jika tegangan antara ujung-ujung sebuah rangkaian dijaga konstan dan hambatan listrik dijadikan dua kali lebih besa.,bagaimana kuat arusnya? -
-
-
3. Jika hambatan listrik sebuah rangkaian dijaga tetap dan tegangan antara ujungujung rangkaian dikurangi menjadi setengahnya, bagairnana kuat arusnya?
4. Mengapa karnu dilarang keras memasang lampu baru untuk mengganti lampu
yang sudah rusak ketika telapak tanganrnu basah oleh keringat?
5. Dua buah titik mempunyai beda potensial sebesar 12 Volt. Jika keduanya dihubungkan dengan penghambat yang mempunyai hambatan sebesar 60 ohm, berapakah kuat arus yang mengalir melewati penghantar tersebut ?
5. Jelaskanlah perbedaan antara bahan konduktor, semikonduktor clan isolator !
6. Tuliskanlah bahan-bahan yang termasuk konduktor, semikonduktor dan isolator !
7. Dalam keadaan normal, udara adalah isolator listrik. Dapatkah udara berfimgsi sebagai konduktor untuk menghantarkan arus listrik? Jelaskanlah.
Lampiran 11
Lampiran 24
Contoh Tayangan CD Mulimedia
A P I
FISI
Baterai. saklar, lampu, dan kabd penghubung membentuk 8ebuah ranghian lis(rik
A P I
F I S I K A
S M P
C D
7
H
A
LAMPIRAN (12 sampai 14)
Lampiran 12 - -. -. . . -
.Rencana pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJhRAN
WP) Sekolah
: SMPN 12 Padang
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas 1 Semester
:IXll
Standar Kompetensi : 3. Memaharni konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar
:3.2 Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
AIokasi waktu
: 3 jam pelajaran
A. Indikator
7. Menghitung hambatan pengganti rangkaian listrik seri dan paralel B. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah memperhatikan demonstrasi dari tampilan CD Multimedia dan penjelasannya, siswa diharapkan dapat merangkai hambatan secara sen dengan benar. 2. Setelah memperhatikan demonstrasi dari tampilan CD Multimedia dan penjelasannya, siswa diharapkan dapat merangkai hambatan secara paralel dengan benar. 3. Setelah memperhatikan tampilan CD Multimedia dan melakukan percobaan, siswa diharapkan dapat menghitung hambatan pengganti pada rangkaian seri dengan benar. 4. Setelah memperhatikan tampilan CD Multimedia dan melakukan percobaan, siswa diharapkan dapat menghitung hambatan pengganti pada rangkaian paralel dengan benar. 5. Setelah memperhatikan contoh soal dari tampilan CD Multimedia dan literature lainnya, siswa diharapkan dapat memecahkan soal - soal yang berhubungan dengan rangkaian seri paralel harnbatan B. Materi Pembelajaran Susunan seri dan paralel hambatan C. Metode Pembelajaran
Model : Direct Instruction, kooperatrif learning Metode : praktikum, diskusi kelompok, presentasi dan tanya jawab
114
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan
Alokasi wahu :10 menit
Guru No Guru mempersiapkan alat 1 dan bahan praktikum serta menset peralatan yang dibutuhkan untuk pembelajaran menggunakan CD Multimedia Guru mencek kehadiran dar 2 kesiapan siswa membuka dan 3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4
Siswa Mempersiapkan diri untuk belajar
Waktu 4 menit
Menanggapi absen dari
2 menit
Life Skill o Kesadaran sebagai makhluk Tuhan Kesadaran akan eksistensi diri
gUm
Mendengarkan dan 2 menit memahami tujuan pembelajaran Yang disarnpaikan guru Guru memberikan Memaharni pengetahuan 2 menit pengetahuan prasyarat prasyarat dan apersepsi yaitu tentang konsep yang disampaikan guru. hukum Ohm dan apersepsi materi yang akan dipelajari
2. Kegiatan inti A l o h i waktu :115 menit
Guru No 1 Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok masing-masing, lalu memberi soal kuis tentang susunan seri dan paralel hambatan 2. Memberi gambaran secara garis besar topik yang akan dipelajari, lalu CD menayangkan Multimedia tentang susunan seri dan p a d e l resistor
Siswa Waktu Menjawab soal-soal kuis 10 menit dalam kelompok masingmasing.
15 menit Memperhatikan, menanggapi, dan mendiskusikan : definisi susunan seri dan paralel bentuk r-ngkaian seri
Life Skill Menggali informasi Mengolah informasi Komunikasi lisan dan tulisan kerja sama
115
~
dan paralel dan cara merangkainya. cara menentukan hambatan pengganti secara kualitatif Membagikan alat dan Membaca dan memahami bahan praktikum serta petunjuk LKS LKS berorientasi life skill 30 menit r Rasa Membimbing kerja Melakukan percobaan: kelompok dan keingintahuan membuat rangkaian mengadakan penilaian resistor secara seri dan Mengidentifik unjuk kerja paralel serta gabungan asi variabel seri paralel Menghubungk melakukan pengukuran an variabel hambatan total pada Merumuskan masing-masing jenis hipotesis rangkaian. Melaksanakan menentukan hambatan penelitian pengganti secara Kerja sama kuantitatif Ketelitian Mendiskusikan Membimbing kelompok kesimpulan percobaan dan menjawab pertanyaan pada LKS berorientasi life skill cara 20 menit r Komunikasi Menayangkan CD Mendiskusikan 6 Multimedia tentang pemecahan soal-soal yang Ilisan danl aplikasi konsep pada berhubungan tulisan pemecahan soal-soal yang Kerja sama berhubungan Keberanian Membimbing presentasi Presentasi kedepan kelas 10 menit dan tanggung siswa dan mengarahkan ditanggapi oleh kelompok iawab I -ialannya I lain - presentasi 8 1 Membimbing diskusi I Melakukan diskusi 1 10 menit tentang materi yang tanya jawab kelompok terkait
I
I
1
I 1
I I
I
I
i
I
I
I
I
/
1-
I
I
I
I
I
I
i/
!I
1
I/
3. Kegiatan Penutup Alokasi wakfu :10 menit Guru Siswa No 1 Menguatkan konsep siswa Memaharni penjelasan Yang benar dan dari guru meluruskan konsep yang salah. materi 2 Mengajak siswa Menyimpulkan menyimpulkan rnateri yang yang sudah dipelajari sudah dipelajari 3 Menyuruh siswa Mengumpulkan LKS mengumpulkan LKS berorientasi life skill berorientasi life ski12 dar memberitahukan topik yang akan dipelajari m i n g g ~ depan
Waktu 4 menit
Life Skill Kesadaran sebagai makhluk Tuhan Kesadaran 4 menit akan eksistensi diri * Mengambil 2 menit keputusan secara cerdas
.
E. Sumber Belajar Buku Fisika SMP Kelas IX Semester 1, karangan : Tim Abdi Guru (Erlangga KTSP 2006) LKS berorintasi life skill Alat-alat praktikurn (sesuai petunjuk di LKS) Perlengkapan pembelajaran CD Multimedia (laptop, infocus, CD Multimedia) Referensi lain F. Penilaian Hasil Belajar Telcnik penilaian :Tes tertulis dan tes unjuk kej a Bentuk Instrumen :Pilihan ganda Contoh Instrumen :Terlampir Padang, Juli 2008 Mengetahui, Kepala SMPN 12 Padang
Mahasiswa penelitian
Dra RosdianaS
Demitri Fatria
NIP. 130 526 750
NIM. 48401
Lampiran 13
Rencana pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN WP) Sekolah
: SMPN 12 Padang
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas / Semester
: IX I 1
Standar Kompetensi : 3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar :3.2 Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian serta penerapannya dalarn kehidupan sehari-hari
Alokasi waktu
:3 jam pelajaran
A. Indikator 7. Menghitung hambatan pengganti rangkaian listrik seri dan paralel B. Tujuan Pembelajaran 6. Setelah memperhatikan demonstrasi dari guru, siswa diharapkan dapat merangkai harnbatan secara seri dan paralel dengan benar. 7. Setelah memperoleh penjelasan dari guru dan melakukan percobaan, siswa diharapkan dapat menghitung hambatan pengganti pada rangkaian seri dengan benar. 8. Setelah memperoleh penjelasan dari guru dan melakukan percobaan, siswa diharapkan dapat menghitung hambatan pengganti pada rangkaian paralel dengan benar. 9. Setelah memperhatikan contoh soal dari guru dan literature lainnya, siswa diharapkan dapat memecahkan soal - soal yang berhubungan dengan rangkaian seri dan paralel harnbatan C. Materi Pembelajaran Susunan seri clan paralel hambatan D. Metode Pembelajaran Model :Direct Instruction, kooperatrif learning Metode : praktikum, diskusi kelompok, presentasi dan tanya jawab E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan Alokasi w&u :10 menit Siswa No Guru Waktu 1 Guru mempersiapkan alat dan Mempersiapkan diri untuk belajar 4 menit bahan praktiim 118
2 3
4
Guru mencek kehadiran dar Menanggapi absen dari guru kesiapan siswa Guru membuka dan menyampaikan Mendengarkan dan memahami tujuan pembelajaran yang tujuan pernbelajaran disampaikan guru Guru mernberikan pengetahuan Memaharni pengetahuan prasyarat yaitu tentang konsep prasyarat dan apersepsi yang hukum Ohm dan apersepsi rnateri disampaikan guru. yang akan dipelajari
2. Kegiatan inti AloRasi waktu :115 menit Guru No Mengorganisasikan siswa I kedalam kelompok masingmasing, lalu memberi soal kuis tentang susunan seri dan paralel harnbatan 2. Menjelaskan tentang susunan seri dan parallel resistor
3
3
4
2 menit 2 menit
2 menit
Siswa Waktu Menjawab soal-soal kuis dalam 10 menit kelompok masing-masing.
Memperhatikan, menanggapi, dan 15 menit mendiskusikan : definisi susunan seri dan paralel bentuk rangkaian seri dan paralel dan cara merangkainya. cara menentukan hambatan pengganti resistor secara kualitatif Membagikan alat dan bahan Membaca dan memahami 5 menit praktikum serta LKS petunjuk LKS Membimbing kerja kelompok dan Melakukan percobaan: 30 menit mengadakan penilaian unjuk kerja membuat rangkaian resistor secara seri dan paralel serta gabungan seri paralel melakukan pengukuran hambatan total pada masingmasing jenis rangkaian. menentukan hambatan pengganti secara kuantitatif Membimbing kelompok Mendiskusikan kesirnpulan 15 menit percobaan dan menjawab pertanyaan pada LKS
5
6 7
Menjelaskan tentang aplikasi konsep pada pemecahan soal-soal yang berhubungan Mernbimbing presentasi siswa dan mengarahkan jalannya presentasi Membimbig diskusi tanya jawab kelompok
3. Kegiatan Penutup Alokasi waktu :10 menit No Guru Menguatkan konsep siswa yang 1 benar dan meluruskan konsep yang salah. Mengajak siswa menyimpulkar 2 materi yang sudah dipelajari Menyuruh siswa mengurnpulkar 3 LKS dan memberitahukan topik yang akan dipelajari minggu depan
Mendiskusikan cara pemecahan 20 menit soal-soal yang berhubungan Presentasi kedepan kelas ditanggapi oleh kelompok lain Melakukan diskusi tentang materi yang terkait
10 menit 10 menit -
Siswa Memahami penjelasan dari guru
Waktu 4 menit
Menyimpulkan materi yang sudah dipelajari Mengumpulkan LKS
4 menit 2 menit
F. Sumber Belajar Buku Fisika SMP Kelas IX Semester 1, karangan : Tim Abdi Guru (Erlangga KTSP 2006) LKS Alat-alat dan bahan praktikum (sesuai petunjuk di LKS) Referensi lain G. Penilaian Hasil Belajar Teknik penilaian :Tes tertulis dan tes unjuk kerja Bentuk Instrumen : Pilihan ganda Contoh Instrumen :Terlampir
Padang, Juli 2008 Mengetahui, Kepala SMPN 12 Padang
Dra R0sdiana.S
NIP.130 526 750
Mahasiswa penelitian
Lampiran 14
LEMBAR KERJA SISWA 5
A. Tujuan kegiatan
Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan siswa dapat mengetahui cara menentukan hambatan total resistor yang dihubungkan secara seri dan paralel serta besar tenanaan dan arusnva.
gambar 1.rangkaian tunggal
gambar 2. rangkaian seri
garnbar 3.rangkaian paralel
Bagaimana perbedaan nyala lampu dan kuat arus yang mengalir ke lampu pada masing-masing jenis rangkaian diatas??? Kenapa demikian???
.
lem.uia.njawa6annya setelah mempelajar-imateri ini.....!!
B. Perurnusan Masalah Lampul
Lampu 2
Lampu 2 Ranghian paralel
Gambar 4. Bentuk rangkaian seri dan paralel
Setelah memperhatikan tayangan CD Multimedia dan gambar 4, apa pertanyaan yang timbul dalam pikiranrnu? Rumusan masalah :
Gambar 5. Lampu disusun secara seri dan paralel
Setelah memperhatikan tayangan CD Multimedia dan garnbar 5, apa pertanyaan yang timbul dalarn pikiranmu? Rumusan masalah :
................ Life skill :- kesadaran akan potensi diri (selfawarness) - menggali informasi ( thinking skill)
C. Perurnusan Hipotesis Berdasarkan tayangan CD Multimedia dan gambar yang kamu perhatikan, bagaimana menurutmu jawaban sementara (hipotesis) dari pertanyaan yang kamu buat pada perumusan masalah tadi? Rumusan hipotesis :
Life skill :- mengambil keputusan secara cerdas (thinking skill) - kesadaran akan potensi diri (selfawarness) D. Pengujjan Hipotesis Untuk membuktikan hipotesis anda tadi, maka diperlukanlah pengumpulan data, yaitu data tentang ............................................................................ Untuk memperoleh data yang diperlukan itu, maka langkah-langkah yang hams dilakukan adalah: 1. Menyiapkan alat dan bahan Alat d m bahan yang diperlukan diantaranya adalah :
2. Melakukan prosedur kerja, dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Kegiatan 1 (Rangkaian seri hambatan listrik) -
Kegiatan
Life skill
I. Untuk mengukur kuat arus pada masing-masing komponen listrik, susunlah rangkaian seperti skema dibawah: a A batas ukur Ampermeter :
13 RI
............A
v
R2
2. Ketika saklar dihubungkan, amatilah berapa kuat arus yang terukur pada Ampermeter posisi a (I)? Catat hasil pengamatan pada tabel 1 3. Putuskan saklar. Jika posisi Amperemeter dipindahkan ke posisi b, lalu saklar dihubungkan kembali, arnatilah berapa kuat arus yang terukur pada Amperemeter sekarang (II)? Catat hasil pengamatan ke tabel 1 4. Putuskan saklar. Jika posisi Amperemeter dipindahkan ke posisi c, lalu saklar dihubungkan kembali, arnatilah berapa kuat arus yang terukur pada Amperemeter sekarang (I2)? Catat hasil
- Kesadaran akan potensi diri (self awarness) -komunikasi secara lisan dan tulisan (communicationskill) - mengolah informasi ( thinking skill) - kemampuan bekerjasama (collaboration skill)
pengamatan ke tabel 1 5. Untuk mengukur tegangan masing-masing komponen, maka ubahlah rangkaian seperti skema di bawah : Batas ukur Voltmeter:
v
............
6. Ketika saklar dihubungkan, amatilah berapa nilai tegangan yang terukur pada Voltmeter di posisi a (V)? Catat hasil pengamatan pada tabel 2 7. Putuskan saklar. Jika posisi Voltmeter dipindahkan ke b, lalu saMar dihubungkan kembali, amatilah berapa nilai tegangan yang terukur pada Voltmeter (VI) ? catat hasil pengamatan ke tabel 2 8. Putuskan saklar. Jika posisi Voltmeter dipindahkan ke c, lalu saklar dihubungkan kembali, amatilah berapa nilai tegangan yang terukur pada Voltmeter (Vz) ? catat hasil pengamatan ke tabel 2 b. Kegiatan 2 ( Rangkaian paralel hambatan listrik) Kegiatan Life skill 1. Untuk mengukur kuat arus pada masing-masing -Kesadaran akan komponen listrik, susunlah rangkaian seperti skema potensi diri (self dibawah : awamess)
_La..p$
-komunikasi secara lisan dan tulisan
(communication skill)
- mengolah informasi (
V-
11
12
thinking skill)
- kemampuan Batas ukur Amperemeter yang digunakan .........A 2. Ketika saklar dihubungkan, amatilah berapa kuat
bekerjasama
arus yang terukur pada Amperemeter (I)? Catat hasilnya pada tabel 3 pengamatan. 3.Putuskan saklar. Jika posisi Amperemeter dipindahkan ke cabang 1, secara seri dengan R1, dan saklar dihubungkan kembali, amatilah berapa kuat arus yang terukur pada Amperemeter sekarang (I1)? Catat hasilnya ke tabel 3 pengamatan. 4. Putuskan saklar. Jika posisi Amperemeter dipindahkan ke cabang I2 secara seri dengan R2, dan saklar dihubungkan kembali, amatilah berapa kuat arus yang terukur pada Amperemeter sekarang (I2)? Catat hasilnya ke tabel 3 pengamatan. 5. Untuk mengukur tegangan masing-masing komponen, maka ubahlah rangkaian seperti skema dibawah: a
Job
v
R1 Vl
I 2
42
v b
batas ukur Voltmeter yang digunakan ..........V 6. Ketika saklar dihubungkan, amatilah berapa tegangan yang terukur antara titik a dan b pada Voltmeter (V) ? catat hasilnya ke tabel 4 pengamatan. 7. Putuskan saklar. Jika Voltmeter dipindahkan pada kedua ujung R1 (V!). Dan saklar dihubungkan kembali. Amatilah berapa nilai V1? Catat hasilnya ke tabel 4 pengamatan. 8. Putuskan saklar. Jika Voltmeter dipindahkan pada kedua ujung R2 (V2)- Dan saklar dihubungkan kembali, Amatilah berapa nilai V2? Catat hasilnya ke tabel 4 pengamatan.
(collaboration skill)
3. Data Hasil Pengamatan a. Data hasil pengamatan kegiatan 1 (rangkaian seri hambatan listrik) Tabel 1 I 11 I2 .........mA ..........mA ...........mA Tabel 2
v
vI
v2
.........Volt ..........Volt ...........Volt b. Data hasil pengamatan kegiatan 2 (rangkaian paralel hambatan listrik) Tabel 3
v
v1
v2
.........Volt ..........Volt ...........Volt Life skill : kesadaran akan potensi diri (selfawarness) E. Analisis dan Interpretasi Data Berdasarkan data yang diperoleh, analisislah bagaimana cara menentukan nilai hambatan total rangkaian untuk masing-masing percobaan. Untuk menganalisisnya, lakukan langkah-langkah berikut : 1. Analisis Data a). Analisis data kegiatan 1 (rangkaian seri hambatan listrik) Perhatikan gambar ! RI R2
Vtotal Gambar 6.rangkaian hambatan secara paralel
Berdasarkan data tabel 1 dan tabel 2 hasil pengamatan serta gambar, dan kuat arus bagaimana cara menentukan nilai tegangan total (V,") total (Imi)komponen pada rangkaian ini? V, = ........ Volt V,=. ....... .Volt Vseri=. ................................................
11 = ........Ampere I2 =.........Ampere Ixri =........................................ Bagaimana cara menentukan nilai RI, R2, dan R total rangkaian sen (R%ri)sehubungan dengan kuat arus dan tegangan yang diperoleh pada tabel 1 dan tabel 2 v,----.......... - .........ohm R, I-
I,
...........
R, = v - ."".......... ohm I , .......... -"*
............ Rseri = -- ....................ohm
...........
Tentukanlah bagaimana rumus untuk menentukan nilai R total rangkaian seri (R,") sehubungan dengan nilai R1 dan R2 yang telah diperoleh diatas?
RI = ........ohm R2=. ........ohm Rmi=............................................. Masukkan data hasil analisis kedalam tabel berikut : Vl v2 V," =...................... ...... ..........volt ...........volt ............volt
RI Rw,= ............................. R2 .........ohm ..........ohm ...........ohm b). Analisis data kegiatan 2 (rangkaian paralel hambatan listrik)
Gambar 7.rangkaian harnbatan secara seri
Berdasarkan data tabel 3 dan tabel 4 hasil pengamatan serta gambar, bagaimana cara menentukan nilai kuat arus total (IpdeI) dan tegangan total (VPmle1)komponen pada rangkaian ini? 1
1, = ........Ampere I2=-........Ampere Iparalel=-.............................. V, = ........Volt V2=.........Volt Vparalel=.....................-........................... -
Bagaimana cara menentukan nilai R1, Rz,dan R total rangkaian paralel sehubungan dengan kuat arus dan tegangan yang diperoleh diatas?
v .......... - .........ohm R =A=-I I ...........
,
v2 - .......... - .........ohm R =---2
1
Rparalel = Rparalel
............ - .................... ohm
-.................. ohm 1
1
Tentukan nilai -+ R, R2
Masukkan data hasil analisis ke dalam tabel berikut : v1 Vdel =............................ v2 ..........volt ...........volt ............volt
RI
..........ohm
1 1 1 -+Rparalel R, R2 ...........ohm ............ohm ...........ohm
R2
Rparalel
...........ohm
2. ZnterprefasiData a). Berdasarkan data kegiatan 1, bandingkanlah nilai I, 11, dan 12. Bagaimana menurutmu tentang nilai arus pada rangkaian seri?
b). Berdasarkan hasil analisis data kegiatan 1, bandingkanlah nilai V- dan VI+V2. Bagaimana menurutmu tentang nilai tegangan masing-masing komponen pada rangkaian seri?
Vse" c). Berdasarkan hasil analisis data kegiatan 1, bandingkanlah nilai -
I dengan nilai .R1+R2.bagaimana menurutmu tentang hambatan total dari rangkaian seri ?
d). Berdasarkan hasil analisis kegiatan 2, bandingkanlah nilai I dengan nilai 11+12.bagaimana menurutmu tentang nilai arus pada rangkaian paralel?
e). Berdasarkan data kegiatan 2 tadi, bandingkanlah nilai V, V,, dan V2 . Bagaimana menurutmu tentang nilai tegangan pada rangkaian paralel?
1 f). Berdasarkan hasil analisis pada kegiatan 2, bandingkanlah nilai Rpdd 1 1 dengan nilai -+ - .bagaimana menurutmu tentang hambatan
R, R2 pengganti dari rangkaian paralel ?
................................................................................. ................................................................................. ................................................................................... Life skill : - mengolah informasi (thinking ski10 - ketekunan (thinking skill) - kesadaran akan potensi diri (selfawamess) F. Menarik Kesimpulan Berdasarkan kegiatan dan interpretasinya, apa kesimpulan anda sehubungan dengan rumusan masalah? Kesirnpulan percobaan:
Life skill : - kesadaran akan potensi diri (selfawamess) - mengambil keputusan secara cerdas (thinking skill)
LAMPIRAN (15 sampai 20)
Lampi ran is
KISI - KISI ASESMEN BERBASIS KOMPETENSI Sekolah : SMPN 12 Padang Mata Pelajaran : Fisika : IX I1 Kelas / Semester Standar Kompetensi 3,Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar 3.2Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Tujuan Pembelajaran
lndi kator 3.2,l Menjelaskan konsep arus listrik dan beda potensial listrik
r
Menjelaskan konsep arus listrik dengan benar
Strategi Asesmen Metoda Bentuk Tes Pilihan tertulis ganda
Soal Nomor Kunci 1 B 2 C
Menjelaskan konsep kuat arus listrik dengan benar
Tes tertulis
3 4
B
5
C
Pilihan ganda
Memecahkan soal-soal yang berhubungan dengan konsep kuat arus listrik dengan benar Menjelaskan konsep beda potensial listrik dengan benar
Memecahkan soal-soal yang berhubungan dengan konsep beda potensial listrik dengan benar
I Tes
I
tertulis
II
I
/
( Pilihan
Tes tertulis
Menjelaskan cara membaca hasil pengukuran kuat arus listrik dengan benar
Tes tertulis
C1
IB
C3
C4
d .\,
4
4
A
I
C2
4 I
I
I
I
4
I
ganda
11
Menjelaskan pemasangan alat ukur listrik dalam rangkaian dengan benar
16
Tingkat Kognitif Soai
I1 Pilihan ganda
Pilihan ganda
9
C
10
C
4
I 1( 11 11 11
1 11 12 13
B C D
14 15
A C
4 d
4 4
4
3.2.2 Membuat rangkaian komponen listrik dengan berbagai variasi baik seri maupun paralel 3.3.3 Menggambarka n arus listrik dan beda potensial dalam bentuk table dan grafik 3.3.4 Menyelidiki hubungan antara arus listrik dan beds potensial dalam suatu rangkaian (Hukum Ohm)
n
w
w
3.3.5 Menemukan perbedaan hambatan beberapa jenis
Menjelaskan cara membaca hasil pengukuran beda potensial listrik dengan benar
Tes tertulis
Pilihan ganda
Membuat rangkaian seri dari berbagai komponen listrik dengan benar
Tes unjuk kerja
Uji petik kerj a
Membuat rangkaian parallel dari berbagai komponen listrik dengan benar
Tes unjuk kerja
Uji petik kerj a
Menjelaskan hubungan antara kuat arus listrik dan beda potensial listrik dalam bentuk table dan grafik dengan benar
Tes tertulis
Pilihan ganda
Menjelaskan bunyi Hukum Ohm dengan benar
Tes tertulis
Memecahkan soal-soal yang berhubungan dengan hukum Ohm dengan benar
Tes tertulis
Menjelaskan perbedaan antara bahan-bahan konduktor, semikonduktor dan isolator dengan benar
Tes tertuiis
16 17
B
18 19 20
D
Pilihan ganda
21
B
Pilihan ganda
22 23 24 25
A C
26 27 28
B
29 30 31
D D C
Pilihan ganda
4
4
C
A
4 4
4
C
4
B
4 4 4 4
D C
4 4
A
d
4 4
d
bahan (konduktor, semikonduktor dan isolator)
3.3.6 Menggunakan hukum Kirchoff 1 untuk menghitung V dan I dalam rangkaian 3.3.7 Menghitung harnbatan pengganti rangkaian listrik seri dan parallel
+ W P
Menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi besar hambat jenis suatu bahan secara kualitati f dengan benar
B
Tes tertulis
Pilihan ganda
32 33
Tes tertulis
Pilihan ganda
34
C
35 36
C
Menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi besar hambat jenis suatu bahan secara kuantitatif dengan benar Menggunakan Hukum Kirchoff 1 Tes tertulis dalam menghitung kuat arus listrik (I) dalam rangkaian dengan benar
Pilihan ganda
A
.\I
B
A C A
4
d
D
37 38 39 40
4
d
4 d
d
4
Menghitung hambatan pengganti Tes pada rangkaian seri dengan benar tertulis
Pilihan ganda
41
B
4
Menghitung hambatan pengganti pada rangkaian parallel dengan benar
Tes tertulis
Pilihan ganda
42
B
4
Memecahkan soal-soal yang berhubungan dengan rangkaian hambatan seri dengan benar
Tes tertulis
Pilihan ganda
43
C
4
Memecahkan soal-soal yang berhubungan dengan rangkaian hambatan parallel dengan benar
Tes tertulis
Pilihan ganda
44 45 46
C C
4
C
4 4
Menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan rangkaian hambatan gabungan seri parallel dengan benar
Tes tertulis
Pilihan ganda
47 48 49 50
D C D B
d
4
4 4
1
Lampiran 16
<
- . - ;,-5
.
SOAL UJI COBA Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : IX I 1 Sekolah : SMPN 2 Padang Materi : Listrik Dinamis Waktu :I20 menit
1. Perhatikan gambar !
A B Pernyataan yang benar adalah . . . . A. Elektron mengalir dari A ke B B. Arus listrik mengalir dari B ke A C. Arus listrik mengalir dari A ke B D. Arus listrik dan elektron mengalir dari A ke B 2. Yang bukan merupakan syarat agar arus listrik dapat mengalir melalui suatu rangkaian adalah .... A. Rangkaian listrik harus' tertutup B. Terdapat beda potensial antara dua titik dalam rangkaian C. Hams ada sakelar D. Harus ada penghantar dalam rangkaian 3. Kuat arus listrik adalah . .. . A. Jurnlah energi listrik per satuan waktu B. Jumlah tegangan listrik per satuan waktu C. Jumlah daya listrik per satuan waktu D. Jumlah muatan listrik per satuan waktu 4. Persamaan kuat arus listrik yang benar adalah.. . Q A.I= t t
B.l= Q
C. I = Q.t D.t=Q.I
5. Waktu yang dibutuhkan untuk mengalirkan muatan listrik sebesar 1000 C jika diketahui kuat arus listriknya sebesar 5 A adalah .... A. 0,005 detik C. 200 detik B. 20 detik D. 5000 detik 6 . Benda A dalam suatu rangkaian dikatakan mempunyai potensial yang lebih tinggi dari benda B apabila .... A. Benda A kelebihan elektron dan benda B kekurangan elektron B. Benda A kekurangan elektron dan benda B kelebihan electron
C. Elektron mengalir dari benda A ke benda B D. Arus listrik mengalir dari benda B ke benda A 7. Perhatikan gambar berikut : @
k
F
Q
A B Jika elektron mengalir dari A ke B, berarti : C. VA < VB A. VA > VB B. VA = V B D. VA + VB 8. Besarnya usaha yang harus dilakukan untuk menggerakkan muatan listrik positif sebesar satu
Coulomb dari suatu titik ke titik yang lain disebut dengan .... A. Hambatan C. Kuat arus listrik B. Beda potensialD. Hambatan jenis 9. Persamaan beda potensial listrik yang benar adalah . . . .
10. Muatan listrik 120 C berpindah melalui kawat penghantar yang menghubungkan kedua kutub sumber tegangan sebesar 3 volt. Besarnya usaha yang dibutuhkan untuk memindahkan muatan tersebut adalah .... A. 0,025 J C. 360 J B. 40 J D.400 J 1 1 . Gambar di bawah menunjukkan cara mengukur kuat arus dan beda potensial sebuah lampu, cara memasang alat ukur yang benar adalah ....
12. Perhatikan gambar rangkaian : Alat untuk mengukur beda potensial pada lampu L2 dipasang pada posisi ....
B. 2
D. 4
13. Untuk mengukur hambatan R pada gambar berikut ini, Amperemeter A dan voltmeter V hams dipasang dengan cara :
A. A d i 4 d a n V d i 6 C. A di 3 dan V di 5 B. A di 1 dan Vdi 6 D. A di 2 dan V di 3 14. Alat yang digunakan untuk mengukur h a t arus listrik adalah .... A. ~ r n ~ e r e m e t e r C. Ohmmeter B. Voltmeter D. Speedometer 15. Perhatikan gambar di bawah. Hasil pengukuran kuat arus listrik yang ditunjukkan oleh alat ukur adalah ....
A. 0,007 A B. 0,7 A
C . 3,s A D. 5 A 16. Alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial listrik adalah .... C. Ohmmeter A. Amperemeter D. Speedometer B. Voltmeter 17. Perhatikan gambar di bawah. Hasil pengukuran beda potensial listrik yang ditunjukkan oleh alat ukur adalah ....
C. 2,5 V D. 3,5 V 18. Sesuai dengan hukum Ohm grafik berikut ini yang menggambarkan hubungan antara beda potensial dengan h a t arus listrik adalah.... A. 1 V B. 1,5 V
19. Perhatikan tabel di bawah !
Data yang menggambarkan hubungan kuat arus dan tegangan dengan benar adalah .... A. 1 dan 2 C. 2 dan 4 B. 3 d a n 5 D. 3 dan 4 20. Tabel di bawah ini menyatakan hubungan antara kuat arus (I), hambatan listrik (R), dan tegangan (V) R (Ohm) V (volt) I (Ampere) 2 1 2 4 0,50 2 8 0,25 2 10 0,20 2 Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa kuat arus listrik.. .. A. Sebanding dengan hambatan B. Sebanding dengan tegangan C. Berbanding terbalik dengan harnbatan D. Berbanding terbalik dengan tegangan 2 1. Bunyi hukum Ohm dapat dinyatakan sebagai . . . . A. Kuat arus sebanding dengan hambatan rangkaian dan berbanding terbalik dengan beda potensial yang diberikan B. Kuat arus listrik sebanding beda potensial yang diberikan dan berbanding terbalik dengan hambatan rangkaian C. Beda potensial sebanding dengan kuat arus listrik yang mengalir dan berbanding terbalik dengan hambatan rangkaian D. Beda potensial sebanding dengan hambatan rangkaian dan berbanding terbalik dengan kuat arus listrik yang mengalir 22. Perhatikan gambar. Nilai kuat arus listrik yang mengalir pada rangkaian adalah ....
A. 0,5 A C. 3,5 A B. 1,5 A D. 4,5 A 23. Dua titik mempunyai beda potensial sebesar 12 volt. Jika keduanya dihubungkan dengan penghantar yang mempunyai hambatan sebesar 60 Ohm, maka kuat arus yang mengalir melewati penghantar tersebut adalah .... A. 0,2 A C. 5 A B. 0,l A D. 10 A
24. Pada sebuah penghantar yang mempunyai hambatan sebesar 1000 Ohm, mengalir arus sebesar 250 mA. Besar beda potensial antara ujung-ujung penghantar tersebut adalah .... A. 250 000 V C. 25 V B. 250 V D. 2500 V 25. Agar dapat menghidupkan sebuah solder yang memiliki hambatan 200 Ohm, diberikan sumber tegangan sebesar 220 volt, maka h a t arus yang mengalir adalah.... C. 11 A A. 44000 A B. 440A D. 1,l A 26. Beda potensial listrik pada ujung-ujung sebuah penghantar adalah sebesar 0,4 volt dan arus yang mengalir sebesar 80 rnA. Berapakah besar hambatan penghantar tersebut.. .. A. 0,032 Ohm C. 5 Ohm B. 2 Ohm D. 32 Ohm 27. Perhatikan gambar ! Maka besar harnbatan lampu adalah .... A. 0,45 Ohm 150 mA B. 20 Ohm I
C. 50 Ohm
D. 450 Ohm
28. Sebuah resistor mempunyai hambatan sebesar 0,25 kOhm, pada ujung-ujungnya diberi beda potensial sebesar 500 Volt. Kuat arus yang mengalir melalui resistor tersebut adalah .... A. 2 A C. 20 A B. 12,5 A D. 125 A 29. Bahan yang memiliki sifat hantaran listrik diantara konduktor dan isolator adalah ... A. Germanium dan kaca C. Arsenik dan galium B. Grafit dan baja D. Grafit dan silicon 30. Bahan isolator dapat berfungsi sebagai konduktor bila .... A. Sedang memuai C. Kuat arus kecil B. Suhunya tinggi D. Tegangannya tinggi 3 1. Di sekitar lingkungan kita, sering dijumpai benda-benda : 1) Plastik 3) besi 5)tembaga 2) Air 4) karet Benda-benda tersebut yang dapat menghantarkan arus listrik adalah .... A. 1),2), 3) c. 2), 3195) B. 1),3), 5 ) D. 4),3), 5 )
32. Sebuah kawat akan memiliki hambatan 8 kali hambatan awal jika . . . . Panjang
Luas penampang kali luas penampang awal
-21 kali panjang awal
kali luas penampang awal
4 kali panjang awal
2 kali Iuas penampang awal
4 kali panjang awal
A 2 -
C
5 kali panjang awal
1,6 kali luas penampang awal
D 1
I
I
I
33. Hambat jenis suatu kawat penghantar dapat dinyatakan sebagai . . . . A.1
B. p = ,
D-p=
A
2 34. Panjang kawat aluminium adalah 3000 m. luas penampang kawat tersebut adalah 6 2 x 10- m . Jika harnbat jenis kawat 3x lo-' Ohm m, maka hambatan kawat tersebut adalah
.... A. 15 Ohm C. 45 Ohm B. 30 Ohm D. 60 Ohm 35. Panjang kawat A dua kali panjang kawat B dan diameternya setengah kali diameter kawat B. Kedua kawat ini terbuat dari bahan yang sama. Perbandingan hambatan kawat A dan kawat B adalah . . . . A. 1 : 4 C.4: 1 B. 1 : s D.8:l 36. Sebuah kumparan kawat aluminium dengan luas penampang 3 x m2, memiliki hambatan sebesar 30 Ohm. Jika hambat jenis kawat 3 xlo-' Ohm m. Panjang kawat tersebut adalah .... A. 50 m C. 1500 m B. 450 m D. 3000 m 37. Yang merupakan bunyi dari hukum I Kirchoff adalah .... A. Jumlah kuat arus yang masuk ke suatu titik cabang sama dengan jumlah h a t arus yang keluar dari titik cabang itu. B. Jumlah kuat arus yang masuk ke suatu titik cabang sama dengan setengah jumlah kuat arus yang keluar dari titik cabang itu. C . Kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar sebanding dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar D. Hambatan suatu penghantar ialah hasil bagi antara beda potensial ujung-ujung penghantar tersebut dengan kuat arus yang mengalir pada penghantar tersebut
47. Untuk memperoleh hambatan 1,5 WZ dari tiga buah resistor masing-masing bemilai 1 WZ adalah .... A. Menghubungkan tiga resistor secara seri B. Menghubungkan tiga resistor secara paralel C. Menghubungkan dua resistor secara seri dan satu resistor secara paralel D. Menghubungkan dua resistor secara parallel dan satu resistor secara seri 48. Empat resistor masing-masing 2 ohm dirangkai sebagai berikut. Hambatan pengganti yang terbesar tampak pada gambar ....
49. Pada gambar dibawah, VABsemua sama. Besar harnbatan semua resistor juga sama. Besar hambatan pengganti yang terkecil tejadi pada ....
50. Perhatikan gambar rangkaian. 3Q
Besar hambatan pengganti untuk rangkaian diatas adalah . A. 9 Ohm
B. 14 Ohm
C. 16 Ohm D. 34 Ohm
Lampiran 18
1 1
Lampiran XIV
ANALISIS INDEKS KESUKARAN DAN DAYA BEDA SO& UJI COBA
Lampiran 19 Larnpiran XV
ANALISIS RELIABILITAS UJI COBA
Jadi reliabilitas uji coba soal diperoleh 0.76, dengan kriteria tinggi
Lampiran 20
Lampiran XVII SOAL TES AKHIR Mata Pelajaran : Fisika Kelas 1 Semester : IX / 1 Sekolah : SMPN 12 Padang : Listrik Dinamis Materi Waktu :120 menit
1. Perhatikan gambar !
A B Pernyataan yang benar adalah . . . . A. Elektron mengalir dari A ke B B. Arus listrik mengalir dari B ke A C. Arus listrik mengalir dari A ke B D. Arus listrik dan elektron mengalir dari A ke B 2. Yang bukan merupakan syarat agar arus listrik dapat mengalir rnelalui suatu rangkaian adalah .... A. Rangkaian listrik harus tertutup B. Terdapat beda potensial antara dua titik dalam rangkaian C. Hams ada sakelar D. Hams ada penghantar dalam rangkaian . 3. Kuat arus listrik adalah . . . . A. Jumlah energi listrik per satuan waktu B. Jumlah tegangan listrik per satuan waktu C. Jumlah daya listrik per satuan waktu D. Jumlah muatan listrik per satuan waktu 4. ang benar adalah.. . Q A.I= t t
C. I = Q.t
B.I= D.t=Q.I Q 5. Waktu yang dibutuhkan untuk mengalirkan muatan Iistrik sebesar 1000 C jika diketahui kuat arus listriknya sebesar 5 A adalah .... C. 200 detik A. 0,005 detik D. 5000 detik B. 20 detik 6. Benda A dalam suatu rangkaian dikatakan mempunyai potensial yang lebih tinggi dari benda B apabila .... A. Benda A kelebihan elektron dan benda B kekurangan elektron
B. Benda A kekurangan elektron dan benda B kelebihan elektron C. Elektron mengalir dari benda A ke benda B D. Arus listrik mengalir dari benda B ke benda A Perhatikan gambar berikut :
-
-
A B Jika elektron mengalir dari A ke B, berarti : A. VA > VB C. VA < VB B. VA = V B D. VA VB
+
Persamaan beda potensial listrik yang benar adalah . . . .
Gambar di bawah menunjukkan cara mengukur h a t arus dan beda potensial sebuah lampu, cara memasang alat ukur yang benar adalah ....
0.Perhatikan gambar rangkaian : Alat untuk mengukur beda potensial pada lampu L2 dipasang pada posisi ....
B. 2
D.4
11. Untuk mengukur hambatan R pada gambar berikut ini, Amperemeter A dan voltmeter V hams dipasang dengan cara :
C. A di 3 dan V di 5 A. A di 4 dan V di 6 D. A di 2 dan V di 3 B. A di 1 dan Vdi 6 12. Perhatikan gambar di bawah. Hasil pengukuran kuat arus listrik yang ditunjukkan oleh alat ukur adalah ....
D. 5 A B. 0,7 A 13. Perhatikan gambar di bawah. Hasil pengukuran beda potensial listrik yang ditunjukkan oleh alat ukur adalah ....
C. 1v D. 1,5 V 14. Perhatikan tabel di bawah !
Data yang menggambarkan hubungan kuat arus dan tegangan dengan benar adalah .... A. I dan 2 C. 2 dan 4 B. 3 dan 5 D. 3 dan 4 15. Tabel di bawah ini menyatakan hubungan antara kuat arus (I) hambatan , listrik (R), dan tegangan (V) R (Ohm) V (volt) I (Ampere) 2 2 1
I
Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa kuat arus listrik. ... A. Sebanding dengan hambatan B. Sebanding dengan tegangan C. Berbanding terbalik dengan hambatan D. Berbanding terbalik dengan tegangan
16. Bunyi hukum Ohm dapat dinyatakan sebagai
.. . .
E. Kuat arus sebanding dengan harnbatan rangkaian dan berbanding terbalik dengan beda potensial yang diberikan F. Kuat arus listrik sebanding beda potensial yang diberikan dan berbanding terbalik dengan hambatan rangkaian G. Beda potensial sebanding dengan h a t arus listrik yang mengalir dan berbanding terbalik dengan hambatan rangkaian H. Beda potensial sebanding dengan hambatan rangkaian dan berbanding terbalik dengan kuat arus listrik yang mengalir 17. Perhatikan gambar. Nilai kuat arus listrik yang mengalir pada rangkaian adalah ....
C . 3,5 A D. 4,5 A 18. Pada sebuah penghantar yang mempunyai hambatan sebesar 1000 Ohm, mengalir arus sebesar 250 mA. Besar beda potensial antara ujung-ujung penghantar tersebut adalah A. 0,5 A B. 1,5 A
...A. 250 000 V B. 250 V
C. 25 V D. 2500 V
.
19. Agar dapat menghidupkan sebuah solder yang memiliki harnbatan 200 Ohm, diberikan sumber tegangan sebesar 220 volt, maka kuat arus yang mengalir adalah .... A. 44000 A C. 11 A B. 440A D. 1,l A 20. Beda potensial listrik pada ujung-ujung sebuah penghantar adalah sebesar 0,4 volt dan arus yang mengalir sebesar 80 rnA. Berapakah besar hambatan penghantar tersebut .... A. 0,032 Ohm C. 5 Ohm B. 2 Ohm D. 32 Ohm 2 1. Perhatikan gambar ! Maka besar hambatan lampu adalah ....
m +
r
3 Volt
&Od I
A. 0,45 Ohm B. 20 Ohm
C . 50 Ohm D. 450 Ohm
22. Sebuah resistor mempunyai hambatan sebesar 0,25 kOhrn, pada ujung-ujungnya diberi beda potensial sebesar 500 Volt. Kuat arus yang mengalir melalui resistor tersebut
adalah .... A.
2A 12,5A
C. 20 A D. 125 A
B. 23. Bahan yang memiliki sifat hantaran listrik diantara konduktor dan isolator adalah A. Germanium dan kaca C. Arsenik dan galium B. Grafit dan baja D. Grafit dan silicon 24. Bahan isolator dapat berhngsi sebagai konduktor bila .... A. Sedang memuai C. Kuat arus kecil B. Suhunya tinggi D. Tegangannya tinggi 25. Sebua!! kawat akan memiliki hambatan 8 kali hambatan awal jika . . . . Luas penampang Panjang 1
A
- kali luas penampang awal 4
IB I
kali luas penampang awal
I C ( 2 kali luas penampang awal I D 1 1,6 kali luas penampang awal I
...
1
- kali panjang awai 2
1 4 kali panjang awal ( 4 kali panjang awal
1 5 kali panjang awal
26. Hambat jenis suatu kawat penghantar dapat dinyatakan sebagai . . . . A.p=-
B. p = -
R.1 A A.1 R
I I I
I
I
I
R.A
C.p = 1 A
D.p = R.1
27. Panjang kawat aluminium adalah 3000 m. luas penampang kawat tersebut adalah 2 x104 m2. Jika hambat jenis kawat 3x Ohm rn, maka hambatan kawat tersebut adalah .... I. 15ohm C. 45 ohm J. 30Ohm D. 60 Ohm 28. Panjang kawat A dua kali panjang kawat B dan diameternya setengah kali diameter kawat B. Kedua kawat ini terbuat dari bahan yang sama. Perbandingan hambatan kawat A dan kawat B adalah . . . . A. 1 : 4 C.4: 1 B. 1 : 8 D.8: 1 29. Perhatikan gambar rangkaian listrik dibawah ini: Jika 1, = I3 = 3A dan 4 = % Is. sedangkan besar I = 9A. maka
besat 4 adalah ....
30. Dua hambatan masing-masing 50 Ohm dan 25 Ohm dirangkai secara paralel, maka besar hambatan penggantinya adalah : C. 25 Ohm A. 3/50 Ohm B. 5013 Ohm D. 75 3 1. Perhatikan rangkaian listrik dibawah ! Besar arus listrik yang mengalir pada 2 Ohm
-
-
hambatan 3 Ohm adalah
....
3 Ohm I
I A. 1 A B. 3 A
32. Perhatikan rangkaian listrik berikut 6 ohm
.
Besar arus iistrik yang mengaiir pada rangkaian adalah : A. 4 A B. 6 A
C. 10 A D. 12 A
33. Untuk memperoleh hambatan 1,5 kQ dari tiga buah resistor masing-masing bernilai 1 W2 adalah .... a. Menghubungkan tiga resistor secara seri
b. Menghubungkan tiga resistor secara paralel c. Menghubungkan dua resistor secara seri dan satu resistor secara paralel d. Menghubungkan dua resistor secara parallel dan satu resistor secara seri 34. Empat resistor masing-masing 2 ohm dirangkai sebagai berikut. Harnbatan pengganti yang terbesar tampak pada gambar ....
35. Pada garnbar dibawah, V m semua sama. Besar harnbatan semua resistor juga sama. Besar hambatan pengganti yang terkecil terjadi pada ....