PERUSAHAAN UMUM PEGADAIAN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YG BERAKHIR 30 JUNI 2010
DIVISI AKUNTANSI KANTOR PUSAT PERUM PEGADAIAN Jakarta, Juli 2010
dmPFeADAlAIrt Nomor : e4LlAK.2.0U2.A2UA Lampiran
:
Perihal
:
Jakarta, 29 Juli 2010
3 (tiga) eksemplar dan 1 (satu) CD
Kepada
Laporan Keuangan Konsolidasi Unaudit& Perum Pegadaian Senester I 2010
Yh.
Direktur [,ttama Bursa Efek lndonesia
cq. DireKur Pencatatan Indonesia Stock Hxchange Building Jl. Jend. Sudirman l(av. 52-53 JAKARTA
Dengan hormat,
Menunjuk Peraturan Pencatatan Efek Bursa lndonesia (dlh. PT Bursa Efek Surabaya) No. 1.A.3 Tentang Kewajiban Pelaporan Emiten huruf A.d.f fferkait dengan Penyampaian L4oran Keuangan Berkala - Triwulanan), bersama ini dikirimkan Laporan Keuangan Perum Pegadaian Unaudited untuk tahun yang berakhir 30 Juni 2010. Laporan Keuangan dirnaksud terdiri dari
a.
:
3 [figa] eksempla hard capy Laporan Keuangan Konsolidasi Unatditd untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010, yang terdiri ahs Neraca, Perhitungan Laba Rugi, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan/Penjelasan atas Laporan Keuangan.
b.
1 tsatu) buah CD yang baisi datafrle L4oran Keuangan Konsolidmi Unatdited untuktahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010. Demikian disampaikan sebagai laporan, atas perhalian Bapd< diuc4kan terima
kaih.
PERUM PEGADAIAN
PERUM Pegadaian - Kantor Pusat lt. Kamat Ra1re 162, lakarta - 10430, Kotak Pos 109O Tel.315-5550 (Hunting) Fax.3914227;324467 Teloc : 51162, e-mail :
[email protected]' web site : www'pqpdaian -co.id
DAFTAR ISI
I.
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
i
II. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Neraca Konsolidasi Per 30 Juni 2010 dan 2009
1
Laporan Laba Rugi Konsolidasi Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2010 dan 2009
2
Laporan Arus Kas Konsolidasi Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2010 dan 2009
3-4
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2010 dan 2009
5
III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Umum
6 – 11
Kebijakan Akuntansi
11 – 33
Penjelasan Pos-pos Neraca dan Laba Rugi
34 - 69
I. SURAT PERNYATAAN DIREKSI
6M FEGAtrATAfrJ SURAT PERNYATMN DIREKSI TEHTAT'IG
TAI'IGGU]{G JAUUAB ATAS LAPORAN KEUAI,IGAN KONSOUDASI PERUM PEGADAIA]I DAI{ A]{AK PERUSAHAAI{ UI{IUK TAHUT{.TAHU}I YAilG BERAKHIR PADA 30 JUI'll 2010 DAl'l 2009 Kami yang
brtandatangan di basah ini :
1.
Nama Alamat Kantor
:
Chandra Purnama Jl. Kramat Raya N0.162 Jakarta Jl. Larinda Raya Timur M2111 Larangan lndah, Tangerang (021) 31901461
:
Direktur Utama
:
:
Alamat Domisili (sesuai KTP
atau
:
kartu identitas lain)
NomorTelepon Jabatan : 2. Nama : AlamatKantor (sesuai : KTP atau Alamat Domisili kartu identitas lain) : NomorTelepon : Jabatan
tsudiyanto Jl. KramatRayaNo.l62Jakarta
Jl. Cipinang Jaya
ll
No.4B RT.005 RW.007
Cipinang Besar Selatan Jatinegara, Jakarta
(021) 319U711 Direktur Keuangan
rnenyatakan bahwa:
1. Bertanggun$arab atas penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Konsolidmi Perusahaan; 2. Laporan Keuangan Konsolidasi Perusahaan telah disusun dan disajkan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
3. a. Semua informasi b.
;
dalam Laporan Keuangan Konsolidmi Perusahaan
lengke dan bena; Laporan Keuangm Konsolidmi Perusahaan tidak mengandung inbrmasi atau fd
4.
telah dimuat secara
;
Bertanggungjarab das sistem pengendalian interen dalam perusahaan.
Demikian panyataan ini dibud dengan sebenamya.
Jakarta, 29 Juli 2010 Direktur Keuangan,
Direktur Utama,
3l
4f6^-^ / Chandra Purnama
PERUM Pegadaian
-
a
Budiyanto
l(antor Pusat
Jl. Kramat Raya 162, Jakarta - 10430, Kobk Pos 109O Tel.315-5550 (Hunting) Fax.3914221:324-067 Telot: 6tL62, e-mail :
[email protected], web site : www.pegadaian -co.id
II. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI PER 30 JUNI 2010 DAN 2009 (dalam rupiah) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank Surat Berharga Uang Muka Pajak Dibayar Dimuka Pinjaman Yang Diberikan Piutang Lainnya Persediaan Emas Persediaan Barang Cetak Pendapatan Yang Masih Harus Diterima Beban Dibayar Dimuka
CAT
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jumlah Aktiva Lancar AKTIVA TIDAK LANCAR Piutang Kepada Pihak-Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa Aktiva Pajak Tangguhan Aktiva Tetap - (bersih setelah dikurangi akumulasi penyusutan per 30 Juni 2010 dan 2009 Aktiva Lain-lain Jumlah Aktiva Tidak Lancar
30 JUNI 2010
30 JUNI 2009
(Unaudited)
(Unaudited)
334,362,355,874 0 25,291,961,432 39,396,710,924 16,406,448,322,663 11,406,087,108 0 12,621,675,115 811,660,426,944 25,996,252,304
241,320,836,003 0 61,548,139,550 0 12,691,142,272,006 11,397,453,046 0 6,549,307,451 636,955,091,170 21,999,636,948
38.56 0.00 (58.91) 100.00 29.27 0.08 0.00 92.72 27.43 18.17
17,667,183,792,364
13,670,912,736,174
29.23
/\ %
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
CAT
KEWAJIBAN LANCAR Hutang Bank Hutang RUF Hutang Promes Hutang Kepada Rekanan Hutang Kepada Nasabah Hutang Pajak Hutang Jangka Panjang YAJT dlm waktu 1 th Beban Yang Masih Harus Dibayar Pendapatan Diterima Dimuka Hutang Lancar Lainnya
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
13 14
303,267,492 76,529,279,248
1,194,114,950 42,725,721,980
15 16
495,211,546,843 143,036,393,078
429,238,634,421 83,523,294,276
715,080,486,661
556,681,765,627
28.45
Jumlah Ekuitas
JUMLAH AKTIVA
18,382,264,279,025
14,227,594,501,801
29.20
1
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
(Unaudited)
/\ %
9,311,176,641,229 109,415,000,000 0 18,037,391,148 46,426,223,554 36,950,764,981 0 43,949,175,588 2,374,576,983 240,227,306,078
21.45 0.00 0.00 22.92 18.20 108.60 #DIV/0! 442.35 49.52 99.04
12,182,403,014,215
9,808,557,079,561
24.20
27 28
64,515,096,487 24,425,872,162
63,423,580,376 26,063,360,798
1.72 (6.28)
29 30
2,992,437,497,846 410,750,000,000
1,763,141,598,245 411,350,000,000
69.72 (0.15)
3,492,128,466,495
2,263,978,539,419
54.25
205,000,000,000 46,252,000,000 0
205,000,000,000 46,252,000,000 0
0.00 0.00 0.00
1,865,162,562,133 591,318,236,182
1,490,010,668,212 413,796,214,609
25.18 42.90
2,707,732,798,315
2,155,058,882,821
25.65
18,382,264,279,025
14,227,594,501,801
29.20
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar EKUITAS Modal Awal Penyertaan Modal Pemerintah Laba (Rugi) Srt Berharga Yg Belum Direalisasi Saldo Laba : - Ditentukan Penggunaannya - Belum Ditentukan Penggunaannya
30 JUNI 2009
(Unaudited) 11,308,209,320,223 0 0 22,171,050,748 54,875,754,752 77,078,968,114 0 238,359,887,054 3,550,351,936 478,157,681,388
Jumlah Kewajiban Lancar
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban Estimasi Untuk Imbalan Kerja (74.60) Pendapatan Ditangguhkan 79.12 Hutang Obligasi - Setelah Dikurangi Bagian Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu 15.37 Satu Tahun. 71.25 Hutang Jangka Panjang Lainnya
30 JUNI 2010
31
PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009 (dalam rupiah)
URAIAN
1 JANUARI s.d. 30 JUNI 2010 2009 (Unaudited) (Unaudited)
CAT
PENDAPATAN USAHA - Pendapatan Sewa Modal - Pendapatan Administrasi Jumlah Pendapatan Usaha
32 33
PENDAPATAN USAHA LAINNYA
34
- Uang Kelebihan Lewat Waktu - Pendapatan Investasi & Usaha Lainnya Jumlah Pendapatan Usaha Lainnya Jumlah Pendapatan Usaha (1) BEBAN USAHA - Bunga dan Provisi - Pegawai - Penyusutan Aktiva Tetap - Amortisasi - Umum
35 36 37 38 39
Jumlah Beban Usaha (2) LABA USAHA (3=1-2) PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain 41
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN : - Tahun Berjalan - Tangguhan
2,250,780,924,781 237,095,873,760 2,487,876,798,541
1,607,340,205,776 186,817,795,663 1,794,158,001,439
40.03 26.91 38.67
17,135,119,228 3,616,298,294 20,751,417,522
12,970,257,686 890,010,150 13,860,267,836
32.11 306.32 49.72
2,508,628,216,063
1,808,018,269,275
38.75
752,099,551,159 636,384,307,056 36,962,092,587 27,355,823,953 285,625,026,305
625,107,533,445 341,301,053,070 22,651,422,827 9,196,924,957 233,249,171,850
20.32 86.46 63.18 197.45 22.45
1,738,426,801,060
1,231,506,106,149
41.16
770,201,415,003
576,512,163,126
33.60
1,764,673,144 639,045,223 18,168,621 17,471,863,770 (1,115,334,155)
1,149,793,578 474,246,481 45,295,256 13,168,248,340 (150,017,900)
53.48 34.75 32.68 643.47
18,778,416,603
14,687,565,755
27.85
0
0
0.00
788,979,831,606
591,199,728,881
33.45
(231,307,321,250) 33,645,725,826
(177,403,514,272) 0
30.38 #DIV/0!
591,318,236,182
413,796,214,609
42.90
40
- Pendapatan Sewa Gedung - Pendapatan Jasa Giro - Laba Penjualan Aktiva Tetap - Pendapatan Lainnya - Beban Lain-lain
KERUGIAN LUAR BIASA
/\ %
(59.89)
44
LABA BERSIH 2
PERUM PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Metode Langsung) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009 ( dalam rupiah )
Periode 1 Januari s.d 30 Juni 2010 Tahun 2010 Tahun 2009
U R A I A N KEGIATAN OPERASI : Penerimaan Kas dari : - Penerimaan Sewa Modal - Pendapatan Administrasi - Pendapatan Lainnya - Pelunasan Pinjaman Yang Diberikan - Pelunasan dari Piutang Lainnya - Penerimaan Hutang Nasabah - Penerimaan Hutang Pajak - Penerimaan Hutang Lainnya TOTAL PENERIMAAN KAS DARI OPERASI
2,123,723,031,122 237,095,873,760 18,150,562,435 26,119,330,920,009 41,594,728,572 330,528,059,038 125,477,106,967 42,210,535,744 89,715,731,809 29,127,826,549,456
1,487,507,906,212 186,817,795,663 11,081,272,952 19,089,584,050,963 12,842,153,843 100,883,777,764 50,857,807,895 25,493,510,183 85,530,554,791 21,050,598,830,266
Pengeluaran Kas untuk : - Pembayaran Bunga Bank dan Obligasi - Beban Pegawai - Beban Umum - Penyaluran Pinjaman Yang Diberikan - Pembayaran Hutang Kepada Rekanan - Pembayaran Hutang Kepada Nasabah - Pembayaran Hutang Pajak - Pembayaran Hutang Lainnya - Pemberian Piutang TOTAL PENGELUARAN KAS UNTUK OPERASI KAS BERSIH DARI (UNTUK) AKTIVITAS OPERASI
752,428,009,715 457,647,181,669 229,805,872,966 28,693,435,054,000 59,291,741,769 24,235,505,694 237,184,385,072 154,926,802,486 188,463,343,460 30,797,417,896,831 (1,669,591,347,375)
646,282,768,121 350,788,263,338 224,112,181,490 22,434,790,861,322 20,215,606,765 36,320,717,761 273,838,714,245 126,091,041,241 14,854,270,312 24,127,294,424,595 (3,076,695,594,329)
12,321,983 12,321,983
45,295,256 45,295,256
49,875,156,824 49,875,156,824 (49,862,834,841)
51,163,560,670 51,163,560,670 (51,118,265,414)
- Penjualan Barang Lelang Milik Perusahaan dan BJ Yang Disisihkan
KEGIATAN INVESTASI : Penerimaan Kas dari : - Penjualan Aktiva Tetap TOTAL PENERIMAAN KAS DARI INVESTASI Pengeluaran Kas untuk : - Pembelian Aktiva Tetap TOTAL PENGELUARAN KAS UNTUK INVESTASI KAS BERSIH DARI (UNTUK) AKTIVITAS INVESTASI 3
PERUM PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Metode Langsung) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009 ( dalam rupiah )
Periode 1 Januari s.d 30 Juni 2010 Tahun 2010 Tahun 2009
U R A I A N KEGIATAN PENDANAAN : Penerimaan Kas dari : - Hutang Bank - Hutang RUF - Hutang Jangka Panjang Lainnya TOTAL PENERIMAAN KAS DARI PENDANAAN
5,345,942,686,293 0 0 5,345,942,686,293
8,257,134,725,443 371,915,000,000 100,000,000 8,629,149,725,443
3,289,964,650,167 0
5,151,625,686,929 262,500,000,000
211,000,000,000 13,050,000,000 2,000,000,000 43,500,000,000 600,000,000 0
0 8,700,000,000 0 0 50,000,000,000
TOTAL PENGELUARAN KAS UNTUK PENDANAAN
3,560,114,650,167
5,472,825,686,929
KAS BERSIH DARI (UNTUK) KEGIATAN PENDANAAN
1,785,828,036,126
3,156,324,038,514
66,373,853,910
28,510,178,771
34,344,874,512 32,028,979,398 0
30,643,744,074 (2,133,565,303) 0
66,373,853,910
28,510,178,771
168,498,282,683 99,490,219,281 0 267,988,501,964
108,717,730,370 104,092,926,862 0 212,810,657,232
202,843,157,195 131,519,198,679
139,361,474,444 101,959,361,559
334,362,355,874
241,320,836,003
Pengeluaran Kas untuk : - Angsuran Hutang Bank - Pelunasan Hutang RUF - Pelunasan Obligasi * Obligasi IX seri A * Obligasi IX seri B * Obligasi IX seri C * Obligasi IX seri D - Pelunasan Hutang Jangka Panjang Lainnya - Pembayaran Uang Muka Deviden Tahun 2008
PENAMBAHAN / (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS Perubahan dalam Komponen Kas dan Setara kas - Kas - Bank - Deposito JUMLAH KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS Saldo Per 31 Desember 2009/2008 - Kas - Bank - Deposito Saldo Per 30 Juni 2010/2009 - Kas - Bank - Deposito
4
PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009 30 JUNI KETERANGAN
2010 (Unaudited)
MODAL AWAL PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH LABA (RUGI) SURAT BERHARGA YANG BELUM DIREALISASI
2009 (Unaudited)
205,000,000,000 46,252,000,000 0
205,000,000,000 46,252,000,000 0
798,195,518,921 591,318,236,182 1,389,513,755,103
633,548,328,120 413,796,214,609 1,047,344,542,729
(399,097,760,000) 0 (15,963,910,000) (7,981,955,000) 0 (232,948,893,921) (142,203,000,000) 0
(190,065,000,000) 0 (6,336,000,000) (6,336,000,000) 0 (338,186,328,120) (92,625,000,000) 0
(798,195,518,921)
(633,548,328,120)
591,318,236,182
413,796,214,609
799,531,196,034 577,749,472,178 112,730,000,000
461,344,867,914 485,124,472,178 112,730,000,000
232,948,893,921 142,203,000,000 0
338,186,328,120 92,625,000,000 0
SALDO LABA YANG BELUM DITENTUKAN PENGGUNAANNYA
- Saldo Awal Tahun - Laba Bersih Tahun Berjalan Jumlah Laba Yang Belum Ditentukan Penggunaanya PENGGUNAAN SELAMA TAHUN BERJALAN
Pembagian Laba : - Dividen - Jasa Produksi - Dana Program Kemitraan - Dana Bina Lingkungan - Dana Sosial - Cadangan Umum - Cadangan Tujuan - Cadangan Pelunasan Obligasi Jumlah Penggunaan Laba Selama Tahun Berjalan Saldo Laba Akhir Tahun Yang Belum Ditentukan Penggunaannya SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANYA
Saldo Awal Tahun : - Cadangan Umum - Cadangan Tujuan - Dana Cadangan Pelunasan Obligasi Penambahan Dari Pembagian Laba : - Cadangan Umum - Cadangan Tujuan - Dana Cadangan Pelunasan Obligasi Jumlah Laba Yang Telah Ditentukan Penggunaannya
1,865,162,562,133
SALDO LABA
2,456,480,798,315
1,903,806,882,821
2,707,732,798,315
2,155,058,882,821
JUMLAH EKUITAS 5
S
1,490,010,668,212
III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 1. UMUM Pegadaian adalah suatu lembaga perkreditan tertua bercorak khusus, berdiri sejak zaman penjajahan Belanda dan telah dikenal masyarakat sejak lama, khususnya masyarakat golongan menengah dan golongan bawah. Pegadaian mempunyai tugas memberikan pelayanan jasa kredit berupa pinjaman uang dengan jaminan barang bergerak. Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan Bank van Leening, yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai. Lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746. Pada saat Inggris mengambil alih pemerintahan (1811-1816), Bank van Leening milik pemerintah dibubarkan dan masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian asal mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah setempat. Pada saat Belanda berkuasa kembali dikeluarkan Staatsblad (Stbl) No.131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur bahwa usaha pegadaian merupakan monopoli pemerintah dan tanggal 1 April 1901 didirikan Pegadaian Negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat), selanjutnya setiap tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian. Sejak awal kemerdekaan, pegadaian dikelola oleh Pemerintah dan sudah beberapa kali berubah status, yaitu sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961 kemudian berdasarkan PP. No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN) dan berdasarkan PP. No. 10/1990 (yang diperbaharui dengan PP. 103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan Umum (PERUM) hingga sekarang.
Maksud dan Tujuan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 103 tahun 2000 sifat usaha Pegadaian adalah menyediakan pelayanan bagi kemanfaatan umum sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan dengan maksud dan tujuan :
Turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama golongan menengah ke bawah melalui penyediaan dana atas dasar hukum gadai dan jasa di bidang keuangan lainnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Menghindarkan masyarakat dari gadai gelap, praktek riba dan pinjaman tidak wajar lainnya.
Dengan mengindahkan prinsip-prinsip ekonomi serta terjaminnya keselamatan kekayaan negara, perusahaan menyelenggarakan usaha sebagai berikut :
Penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai
Penyaluran uang pinjaman berdasarkan jaminan fidusia, pelayanan jasa titipan, pelayanan jasa sertifikasi logam mulia dan batu adi, serta usaha-usaha lainnya yang dapat menunjang tercapainya maksud dan tujuan perusahaan dengan persetujuan Menteri Keuangan.
6
Modal Perusahaan Modal perusahaan merupakan kekayaan negara yang dipisahkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan tidak terbagi atas saham-saham, yang jumlahnya sebesar nilai penyertaan modal negara yang tertanam dalam perusahaan sejumlah Rp 251.252.000.000,-(dua ratus lima puluh satu milyar dua ratus lima puluh dua juta rupiah) yang terdiri dari :
Modal awal yang berasal dari kekayaanbersih perusahaan pada saat pengalihan bentuk dari Perusahaan Jawatan (Perjan) menjadi Perusahaan Umum (Perum) pada tahun 1990 sebesar Rp 205.000.000.000,-- (dua ratus lima milyar rupiah) yang ditetapkan dengan surat keputusan Menteri Keuangan Nomor 1015/KMK.013/1991 tanggal 26 September 1991.
Penambahan penyertaan modal Negara yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun anggaran 1991/1992 sebesar Rp 46.252.000.000,-- (empat puluh enam milyar dua ratus lima puluh dua juta rupiah) yang diterima secara bertahap, masingmasing sesuai dengan surat keputusan Menteri Keuangan Nomor 0360/KM.342/SKOP/0391 tanggal 30 Maret 1991 sebesar Rp 20.000.000.000,-- Nomor 0136/KM.342/SKOP/1991 tanggal 5 Agustus 1991 sebesar Rp.16.252.000.000,-- Nomor 0151/MK.013/1992 tanggal 29 Juni 1992 sebesar Rp 10.000.000.000,-Mengingat sejak tahun 1992 permohonan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebagai tambahan ekuitas dari Pemerintah belum dikabulkan, maka pertumbuhan perusahaan lebih banyak didanai oleh pinjaman pihak ketiga, baik pinjaman jangka pendek (perbankan) maupun pinjaman jangka panjang (obligasi dan MTN). Dari tahun 1993 sampai dengan 2009 Perum Pegadaian telah melaksanakan emisi obligasi sebanyak 13 (tiga belas) kali dengan jangka waktu masing-masing 5 tahun untuk obligasi tahun 1993 – 1998, 2001 dan 2009, jangka waktu 8 tahun untuk obligasi tahun 1999 – 2002 dan 2009, serta obligasi tahun 2003 berjangka 8 tahun dan 15 tahun sedangkan obligasi tahun 2006, 2007 dan 2009 berjangka 10 tahun.
Seluruh obligasi dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya (BES) dengan Wali Amanat PT Bank BNI (Persero) Tbk, rincian selengkapnya sebagai berikut :
Tanggal efektif dan jatuh tempo 11 Juni 1993 9 Juli 1998
Nominal (Rp)
Tahun
Jenis
Keterangan
1993
Obligasi I
1994
Obligasi II
30 Juni 1994 18 Juli 1999
25 milyar Bunga 13 % tetap untuk 6 bulan pertama, selanjutnya mengambang yaitu 1 % di atas tingkat bunga deposito 6 bulan bank pemerintah.
1996
Obligasi III
25 Juni 1996 12 Juli 2001
100 milyar Bunga 17,75 % tetap untuk tahun pertama, 4 tahun selanjutnya mengambang 1,5 % di atas tingkat bunga deposito bank pemerintah dan swasta.
1997
Obligasi IV
16 Juni 1997
100 milyar Bunga 14,75 % tetap untuk tahun
50 milyar Bunga 17,5 % tetap untuk tahun pertama, selanjutnya mengambang.
7
Tahun
Jenis
Tanggal efektif dan jatuh tempo 3 Juli 2002
Nominal (Rp)
Keterangan pertama, 4 tahun selanjutnya mengambang 1 % di atas tingkat bunga deposito bank pemerintah dan swasta.
1998
Obligasi V
23 Juni 1998 8 Juli 2003
64,6 milyar Bunga Seri A.1 sebesar 49 % tetap untuk tahun pertama, selanjutnya mengambang sesuai bunga JIBOR 3 bulan ditambah 3 % premium. Bunga seri B.2 mengambang sesuai tingkat bunga JIBOR 3 bulan ditambah 3 % premium.
1999
Obligasi VI
24 Agustus 1999 8 September 2007
135 milyar Bunga 15,5 % tetap untuk tahun pertama, 7 tahun berikutnya mengambang sebesar 1,75 % di atas tingkat bunga rata-rata JIBOR 6 bulan.
2000
Obligasi VII
27 Juni 2000 21 Juli 2008
150 milyar Bunga 15,625 % tetap untuk tahun pertama, berikutnya mengambang 1,725 % di atas tingkat bunga rata-rata deposito 6 bulan bank pemerintah.
2001
Obligasi VIII
31 Mei 2001 12 Juni 2006
300 milyar Bunga Seri A 19,25 % tetap, cicilan 20 % pokok per tahun, Seri B 19,25 % tetap, Seri C 0,50 % tetap menurun per tahun 20,25 % untuk tahun pertama, Seri D 19,25 % tetap untuk tahun pertama, selanjutnya mengambang sesuai dengan tingkat bunga rata-rata deposito 6 bulan bank pemerintah ditambah 2,50 % premi, maksimum 24,25 % minimum 16,25 %, Seri E 19,25 % tetap untuk tahun pertama sampai tahun ketiga, selanjutnya mengambang sesuai tingkat bunga rata-rata deposito 6 bulan bank pemerintah ditambah 2,50 % premi, maksimum 24,25 % minimum 16,25 %.
2002
Obligasi IX
24 Mei 2002 6 Juni 2010
300 milyar Bunga Seri A 18,25 % tetap per tahun, Seri B 18,25 % per tahun amortisasi 10 % tahun ke empat emisi 20 % tahun kelima s.d. ketujuh, 30 % tahun ke delapan emisi, Seri C 18,25 % tetap tahun pertama, selanjutnya mengambang berdasarkan tingkat bunga ratarata deposito rupiah berjangka 3 bulan 8
Tahun
Jenis
Tanggal efektif dan jatuh tempo
Nominal (Rp)
Keterangan ditambah premi tetap 2,5 % per tahun maksimum 20,00 % minimum 16,25 %, Seri D dengan OPSI Jual pada tahun ke lima 18,25 % tetap tahun pertama s.d. ke lima, selanjutnya mengambang sesuai dengan tingkat bunga rata-rata deposito rupiah berjangka 3 bulan ditambah premi tetap 2,50 % per tahun maksimum 20,00 % minimum 16,25 %.
2003
Obligasi X
27 Juni 2003 11 Juli 2011 dan 11 Juli 2018
400 milyar Bunga Seri A 12,9375 % per tahun tetap jangka waktu 8 tahun, Seri B jangka waktu 15 tahun tingkat bunga 13,125 % per tahun tetap untuk tahun pertama sampai ke tiga, selanjutnya tahun ke empat sd. ke limabelas mengambang berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka 3 bulan ditambah premi 1,0 % per tahun maksimum 15,50 % minimum 10,50 %.
2006
Obligasi XI
23 Mei 2006 23 Mei 2016
500 milyar Bunga Seri A 13,10 % per tahun tetap jangka waktu 10 tahun, Seri B jangka waktu 10 tahun tingkat bunga 13,10 % per tahun tetap untuk tahun pertama, selanjutnya tahun ke dua s.d. ke sepuluh mengambang berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka 1 bulan ditambah premi 1,25 % per tahun maksimum 16,00 % minimum 10,00 %.
2007
Obligasi XII
4 Sept. 2007 4 Sept 2017
600 milyar Bunga Seri A 10,025% per tahun tetap jangka waktu 10 tahun, ditawarkan sejumlah 370 milyar, Seri B sejumlah 230 milyar untuk jangka waktu 10 tahun, tingkat bunga 10,025% per tahun tetap untuk tahun pertama, selanjutnya tahun ke dua sd. tahun ke sepuluh, bunga mengambang berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka 1 bulan ditambah premi 1% per tahun maksimum 12% minimum 8%.
2009
Obligasi XIII
1 Juli 2009 1 Juli 2014 1 Juli 2017 1 Juli 2019
1.500 milyar Seri A1, tingkat bunga tetap 11,675% per tahun untuk tahun pertama sampai tahun ke-5. Jangka waktu 5 tahun dengan jumlah Rp.350 miliar. Seri A2, 9
Tahun
Jenis
Tanggal efektif dan jatuh tempo
Nominal (Rp)
Keterangan tingkat bunga tetap 11,675% per tahun untuk tahun pertama dan bunga mengambang untuk tahun ke-2 sampai tahun ke-5 yang besarnya berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka waktu satu bulan ditambah premi 3% per tahun dengan batas atas 13% dan batas bawah 10%. Jangka waktu 5 tahun dengan jumlah Rp.100 miliar. Seri B, tingkat bunga tetap 12,650% per tahun untuk tahun pertama sampai tahun ke-8. Jangka waktu 8 tahun dengan jumlah Rp.650 miliar. Seri C, tingkat bunga tetap 12,875% per tahun untuk tahun pertama sampai tahun ke-10. Jangka waktu 10 tahun dengan jumlah Rp.400 miliar.
Manajemen perusahaan terdiri dari Dewan Pengawas dan Direksi, masing-masing diangkat oleh Pemilik Modal. Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.KEP-185/MBU/2008 tanggal 11 September 2009 susunan Dewan Pengawas terdiri dari : Ketua : Bambang Prajitno Anggota : Raksaka Mahi Anggota : Ketut Sethyon Anggota : Djoko Hendratto Anggota : Wiranto Berdasarkan keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : KEP74/MBU/2008 tanggal 28 April 2008, susunan Direksi terdiri dari : Direktur Utama Direktur Pengembangan Usaha Direktur Operasi Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia Direktur Keuangan
: : : : :
Chandra Purnama Wasis Djuhar Moch. Edy Prayitno Sumanto Hadi Budiyanto
Berdasarkan surat keputusan Dewan Pengawas Perum Pegadaian No. KEP01/KP/DP/GD/2009, tgl.01 April 2009, No. KEP-07/KP/DP/GD/2009, tgl. 06 Oktober 2009 dan No. KEP-01/KP/DP/GD/2010, tgl. 08 Januari 2010 susunan Komite Audit terdiri dari : Ketua Anggota Anggota
: : :
10
Djoko Hendratto Syahrir Ika M. Iskandar
Berdasarkan surat keputusan Dewan Pengawas Perum Pegadaian No. KEP03/KP/DP/GD/2010, tgl. 08 Januari 2010 susunan Komite Manajemen Risiko terdiri dari : Ketua Anggota Anggota
: : :
Ketut Sethyon Suhadi Hadiwijoyo Muhammad Nur Sodik
Dalam rangka mengefektifkan pengawasan kegiatan usaha gadai syariah yang telah beroperasi dengan prinsip-prinsip syariah Islam, maka sesuai dengan surat keputusan Direksi No. 227/US.1.00/2004 tanggal 30 Nopember 2004 telah dibentuk Dewan Pengawas Syariah dengan susunan sebagai berikut : Ketua merangkap anggota Anggota
: :
H.M. Nahar Nahrawi H. Rahmat Hidayat
Sesuai dengan surat Menteri Keuangan RI No. S-153/MK.1/2000 tanggal 25 April 2000 dan Akta Notaris Zacharias Omawele, S.H. No. 13, tanggal 26 Juli 2000, perusahaan telah mendirikan satu unit usaha dalam bidang jasa lelang dengan nama PT Balai Lelang Artha Gasia dan telah beroperasi sejak bulan September 2000, bertempat di Jl. Kramat Raya No.162, Jakarta. Berdasarkan surat keputusan Direksi Perum Pegadaian No. 133/Kp.200322/2003, tanggal 14 Februari 2003, susunan organisasi adalah sebagai berikut : Komisaris Direktur
: :
Wasis Djuhar Heriyanto
Dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 29 April 2008 diputuskan susunan organisasi sebagai berikut : Komisaris : Agus Supriyono Direktur : Heriyanto 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI Pokok pokok kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perum Pegadaian dan Anak Perusahaan dalam penyusunan Laporan Keuangan konsolidasi sebagai berikut : a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan Keuangan Konsolidasi dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan disajikan berdasarkan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) serta ketentuan internal perusahaan, terakhir sesuai dengan surat keputusan Direksi No. 01A/AK.0.0012.0/2008 tanggal 2 Januari 2008 tentang Kebijakan Kode Perkiraan Perum Pegadaian yang diberlakukan mulai 1 Januari 2008. Laporan Keuangan Konsolidasi disusun berdasarkan konsep harga perolehan (historical cost) kecuali untuk akun tertentu dinyatakan berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan Keuangan Konsolidasi disajikan dengan menggunakan dasar akrual (accrual basis) kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas disusun berdasarkan metode langsung (direct method) dan dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. 11
b. Prinsip Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan Keuangan Konsolidasi meliputi Laporan Keuangan Induk Perusahaan beserta Anak Perusahaan yang berada di bawah pengendalian Perusahaan. Dalam hal pengendalian terhadap anak perusahaan dimulai atau diakhiri pada suatu tahun tertentu, maka hasil usaha anak perusahaan yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh hingga saat pengendalian atas anak perusahaan berakhir. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan menguasai lebih dari lima puluh persen (>50 %) hak suara di anak perusahaan, atau induk perusahaan dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari anak perusahaan, atau mempunyai kemampuan untuk menunjuk atau memberhentikan mayoritas anggota direksi anak perusahaan. Perusahaan hanya memiliki satu Anak Perusahaan yaitu PT Balai Lelang Artha Gasia (BLAG). Persentase kepemilikan Perusahaan pada Anak Perusahaan sebesar 99,99%. Porsi kepemilikan pemegang saham minoritas atas aktiva bersih Anak Perusahan jumlahnya tidak signifikan (0,01%), oleh karena itu untuk tujuan laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan tidak menyajikan porsi kepemilikan minoritas. Dalam laporan keuangan konsolidasi, transaksi dan saldo antara Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan telah dieliminasi. Penyajian laporan keuangan konsolidasi dilakukan berdasarkan konsep satuan usaha. c. Kas dan Setara Kas Perusahaan dan Anak Perusahaan mengelompokkan semua kas dan bank serta deposito berjangka dengan masa jatuh tempo kurang dari tiga bulan sebagai kas dan setara kas. d. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. Mengacu pada PSAK No.7, yang dimaksud dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah :
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendali an bersama, dengan perusahaan pelapor (holding companies, subsidiaries, fellow subsidiaries).
Perusahaan asosiasi (associated company).
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelaporan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor).
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggungjawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut.
Perusahaan di mana kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam point ketiga dan keempat di atas atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota
12
dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor. Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan.
e. Surat Berharga Surat berharga saham dinilai berdasarkan nilai wajar (harga pasar) dan diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual sesuai dengan PSAK No. 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”. Perubahan laba atau rugi pemilikan yang belum direalisasi dimasukkan ke dalam komponen ekuitas dan disajikan secara terpisah. Apabila surat berharga tersebut dijual/dilepas, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut diakui dalam laporan laba rugi. f.
Pinjaman yang Diberikan Mengacu pada nilai barang jaminan yang diagunkan oleh nasabah, maka untuk mempermudah administrasi dilakukan penggolongan uang pinjaman yang ditetapkan dengan surat keputusan Direksi, yaitu :
Usaha Gadai : Berdasarkan surat keputusan Direksi No. 554/OP.1.00211/2003 tanggal 15 Agustus 2003 dan No. 555/OP.1.00211/2003 tanggal 15 Agustus 2003 ditetapkan penggolongan uang pinjaman dan tarif sewa modal (SM) yang berlaku mulai 1 September 2003 dengan rincian sbb.: Golongan A B C.1 C.2 D.1 D.2
Pagu Kredit (Rp) 20.000 151.000 505.000 1.010.000 20.050.000 50.100.000
-------
150.000 500.000 1.000.000 20.000.000 50.000.000 200.000.000
Tarif SM Per 15 hari
Jangka waktu kredit
1,125 % 1,625 % 1,625 % 1,625 % 1,625 % 1,625 %
120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari
Berdasarkan surat keputusan Direksi No. 349/OP.1.00211/2004 tanggal 29 September 2004 ditetapkan tarif sewa modal baru (penurunan) yang berlaku mulai 1 Oktober 2004 dengan rincian : Golongan
A B C.1 C.2 D.1 D.2
Pagu Kredit (Rp) 20.000 151.000 505.000 1.010.000 20.050.000 50.100.000
-------
150.000 500.000 1.000.000 20.000.000 50.000.000 200.000.000 13
Tarif M Per 15 hari
Jangka waktu kredit
1,125 % 1,6 % 1,6 % 1,6 % 1% 1%
120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari
Berdasarkan surat keputusan Direksi No. 1024/UI.I.00211/2006 tanggal 29 Desember 2006 ditetapkan tarif sewa modal baru (penurunan) yang berlaku mulai 1 Januari 2007 dengan rincian : Golongan A B C.1 C.2 D.1 D.2
Pagu Kredit (Rp) 20.000 151.000 505.000 1.010.000 20.050.000 50.100.000
-------
Tarif SM Per 15 hri
Maksimal SM
Masa kredit
1% 1,45 % 1,45 % 1,45 % 1% 1%
8% 11,6 % 11,6 % 11,6 % 8% 8%
120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari
150.000 500.000 1.000.000 20.000.000 50.000.000 200.000.000
Berdasarkan surat keputusan Direksi No. 56/UI.I.00211/2008 tanggal 30 Januari 2008 ditetapkan tarif sewa modal baru (penurunan) yang berlaku mulai 1 Pebruari 2008 dengan rincian : Golongan A B C.1 C.2 D.1 D.2
Pagu Kredit (Rp) 20.000 151.000 505.000 1.010.000 20.050.000 50.100.000
-------
Tarif SM Per 15 hri
Maksimal SM
Masa kredit
0,75 % 1,2 % 1,3 % 1,3 % 1% 1%
6% 9,6 % 10,4 % 10,4 % 8% 8%
120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari
150.000 500.000 1.000.000 20.000.000 50.000.000 200.000.000
Uang pinjaman Gadai ditetapkan berdasarkan nilai taksiran barang jaminan yang perhitungannya ditetapkan dengan surat edaran Direksi, terakhir berdasarkan SE No. 06/UI.1.00211/2008, tanggal 30 Januari 2008, sebagai berikut : Pagu Kredit Persentase Uang Pinjaman Golongan (Rp) Terhadap Taksiran A B C.1 C.2 D.1 D.2
20.000 151.000 505.000 1.010.000 20.050.000 50.100.000
------
150.000 500.000 1.000.000 20.000.000 50.000.000 200.000.000
95 % 92 % 91 % 91 % 93 % 93 %
Disamping pengenaan sewa modal, kepada nasabah dikenakan biaya administrasi untuk pengadaan blanko surat bukti kredit dan pengelolaan barang jaminan serta pembayaran asuransi. Besarnya biaya administrasi ditetapkan dengan surat keputusan Direksi sebagai berikut : Dengan surat keputusan Direksi No. 348/OP.1.00211/2004 tanggal 29 September 2004 tarif biaya administrasi yang berlaku mulai 1 Oktober 2004 ditetapkan sbb.:
14
Golongan A
Rubrik Akn AK AG B BK BG C.1 CK.1 CG.1 C.2 C.2 D.1 D.1 dan D.2 D.2 D.1 dan D.2 mobil Catatan : Minimum Rp.1.000,-
Tarif Biaya Administrasi 1 % X Uang Pinjaman 1 % X Uang Pinjaman 1 % X Uang Pinjaman 1 % X Uang Pinjaman 1 % X Uang Pinjaman 1 % X Uang Pinjaman 1 % X Uang Pinjaman 1 % X Uang Pinjaman 1 % X Uang Pinjaman 1 % X UP, minimum Rp 50.000,--
Berdasarkan Keputusan Direksi No.312/UL.3.10.212/2007, tanggal 7 Juni 2007 dan SE. 32/UL.3.00212/2007, pengenaan Biaya Administrasi dibedakan antara Kredit Baru dan gadai ulang kredit lama, sbb.: Ulang Gadai: No. 1 2 3 4
Kredit Lama berjalan 1 Hari sd. 30 Hari 31 Hari sd. 60 Hari 61 Hari sd. 90 Hari 91 Hari sd. 120 Hari
Tarif BA 0,2 % 0,4 % 0,6 % 0,8 %
Kredit Baru : No. 1 2
Golongan Semua Golongan (A,B, C, D) Khusus BJ Mobil
Tarip BA 1 % dari UP Minimal Rp.50.000,-
Marhun Bih Usaha Rahn : Berdasarkan SK Direksi nomor 91/US.1.00/2009 perihal Perubahan Persentase Marhun Bih terhadap Taksiran pada kantor cabang Pegadaian syariah :
Golongan A
Plafon Marhun Bih (Rupiah) 20.000-150.000
Tarif Biaya Administrasi (Rupiah) 1.000
B
151.000-500.000
5.000
C1
501.000-1.000.000
8.000
C1
1.005.000-5.000.000
16.000
C3
5.010.000-10.000.000
25.000
C4
10.050.000-20.000.000
40.000
D1
20.100.000-50.000.000
50.000
D2
50.100.000-200.000.000
60.000
15
Persentase Marhun terhadap Taksiran Golongan
% Marhun Bih pada Taksiran Emas
Elektronik
Kendaraan
A
95%
95%
95%
B
92%
92%
92%
C1
91%
91%
91%
C1
91%
91%
91%
C3
91%
91%
91%
C4
91%
91%
91%
D1
93%
93%
93%
D2
93%
93%
93%
Tarif Ijaroh Penyesuaian terhadap Tarif Ijaroh dan Diskon Gadai Syariah melalui Surat Keputusan Direksi Nomor 08/US.1.00/2008 tanggal 12 maret 2008. Berikut Tarif Ijaroh untuk produk Rahn : Marhun Bih
Tarif (Rp)
Terbilang
Emas
80
Delapan puluh rupiah
Elektronik dan alat Rumah Tangga
85
Delapanpuluh lima rupiah
Kendaraan bermotor
90
Sembilanpuluh rupiah
Rumusan tarif Ijarohnya adalah sebagai berikut : No
Jenis Marhun
Perhitungan Tarif
1
Emas
Taksiran/Rp 10.000x Rp 85 x jangka waktu/10
2
Elektronik dan alat Rumah Tangga
Taksiran/Rp 10.000x Rp 90 x jangka waktu/10
3
Kendaraan bermotor
Taksiran/Rp 10.000x Rp 95 x jangka waktu/10
16
Diskon Ijaroh : Besarnya Marhun Bih
Diskon ( x tarif)
Kantong
Elektronik & Alat RT
Kendaraan Bermotor
>85% x Taksiran
0%
80
85
90
80-84% x taksiran
7%
74
79
84
75-79%x Taksiran
14%
69
73
77
70-74%x Taksiran
20%
64
68
72
65-69% xTaksiran
26%
59
63
67
60-64%xTaksiran
32%
54
58
61
55-59%xTaksiran
38%
50
53
56
50-54%xTaksiran
44%
45
48
50
45-49%xTaksiran
50%
40
43
45
40-44%xTaksiran
56%
35
37
40
35-39%xTaksiran
61%
31
33
35
30-34%xTaksiran
66%
27
28
31
25-29%xTaksiran
71%
23
25
26
20-24%xTaksiran
76%
19
20
22
15-19%xTaksiran
81%
15
16
17
10-14%xTaksiran
75%
Tarif khusus = (1% x Taksiran) per 120 hari
<10%xTaksiran
80%
Tarif khusus = (1% x Taksiran) per 120 hari
Uang Pinjaman Usaha Lain : Kredit Kreasi dan Krasida Kreasi atau Kredit Angsuran Sistem Fidusia, merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha mikro-kecil (dalam rangka pengembangan usaha) dengan konstruksi penjaminan secara fidusia dan pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran. Krasida atau Kredit Angsuran Sistem Gadai, merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha mikro-kecil (dalam rangka pengembangan usaha) atas dasar gadai yang pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 072/LB.2.00/2010 tanggal 31 Mei 2010, tarif Sewa Modal Kreasi dan Krasida ditetapkan sebesar 12% per tahun flat (1% per bulan flat). Besaran uang pinjaman Kredit Kreasi ditetapkan terakhir dengan Surat Edaran Direksi No. 61/US.2.00/2006 tanggal 13 Desember 2006 maksimum kredit Kreasi sebesar Rp 100.000.000,- per nasabah, sedangkan Krasida terakhir ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.190/US.2.00/2006, tanggal 28 September 2006, batas minimum uang pinjaman Krasida minimum sebesar Rp 20.000.000,- per nasabah.
17
Secara umum kedua skim kredit (Kreasi dan Krasida) mempunyai kemiripan dalam hal pelaksanaan operasionalnya yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut Skim kredit Kreasi dan Krasida : No. Uraian
Kreasi
Krasida
1.
Tujuan kredit
Produktif
Produktif
2.
Waktu pelayanan
± 3 hari
± 1-2 jam
3.
Tarif sewa modal
12 % / tahun flat
12 % / tahun flat
4.
Biaya administrasi
1 % dari Uang Pinjaman
1 % dari Uang Pinjaman
5.
Biaya lainnya
Notaris, Akte Fidusia, asuransi, meterai
6.
Jenis barang jaminan
BPKB kendaraan bermotor
Perhiasan emas dan kendaraan bermotor
7.
Penyimpanan BJ
Dipakai nasabah untuk alat produksi
Disimpan di Pegadaian
Besarnya pinjaman
70 % dari taksiran/ nilai agunan
95 % dari taksiran agunan
9.
Jangka waktu kredit
12 – 36 bulan
12 – 36 bulan
10.
Cara pelunasan
Angsuran tetap
Angsuran tetap
8.
cek fisik,
Meterai dan cek fisik untuk kendaraan bermotor
Kredit Krista Krista atau Kredit Usaha Rumah Tangga merupakan pinjaman khusus kepada kelompok pengusaha sangat mikro (sementara hanya wanita pengusaha) dengan menerapkan sistem tanggung renteng di antara anggota-anggota kelompok tersebut. Secara umum pelaksanaan operasional secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut: No.
Uraian
Krista
1.
Tujuan kredit
Produktif
2.
Waktu pelayanan
± 1-3 hari
3.
Tarif sewa modal
10,80 % / tahun flat
4.
Biaya administrasi
1 % dari Uang Pinjaman
5.
Biaya lainnya
asuransi, materai
6.
Jenis barang jaminan
Alat-alat produksi, alat rumah tangga, elektronik
7.
Penyimpanan BJ
Dipergunakan nasabah untuk alat produksi atau operasional usaha.
8.
Besarnya pinjaman
Berdasarkan kelayakan usaha dengan minimal uang pinjaman Rp 100 ribu sampai dengan maksimum Rp.3 juta untuk nasabah biasa; nasabah roll over maksimum Rp.8 juta dan disyaratkan mempunyai agunan minimal sebesar 20 % dari pinjaman.
9.
Jangka waktu kredit
12 - 36 bulan
10.
Cara pelunasan
Angsuran tetap
18
Kredit Kresna : Kresna atau Kredit Serba Guna, merupakan pemberian pinjaman kepada pegawai/ karyawan dalam rangka kegiatan produktif/konsumtif dengan pengembalian secara angsuran. Besar pinjaman disesuaikan dengan jumlah penghasilan masing-masing pegawai (kemampuan mengangsur) sehingga tidak terlalu memberatkan likuiditas bulanan pegawai, sedangkan jangka waktu kredit maksimum 36 bulan. Batas maksimum Uang Pinjmanan dan jangka waktu kredit diatur SK Direksi No.213/US.2.00/2006, tgl. 29 Nopember 2006. Adapun tingkat bunga pinjaman adalah 12 % per tahun flat. Tarif sewa modal Kresna ditetapkan melalui SK Direksi No. 212/US.2.00/2006, tgl. 29 Nopember 2006. SK Direksi No. 13/UL.3.00.22.3/03. tgl. 26 Januari 2004 ditetapkan Biaya Administrasi Kresna sebesar 0,5% dari Pinjaman, yang mulai berlaku sejak 1 Januari 2004. Kredit Tunda Jual Gabah (KTJG) : KTJG merupakan kredit yang diberikan kepada petani atas dasar hukum gadai melalui agen-agen yang ditunjuk Perum Pegadaian dengan barang jaminan berupa gabah kering giling. Tujuan pemberian KTJG adalah untuk membantu petani dalam memenuhi kebutuhan dana untuk melakukan pengolahan sawahnya mengingat belum diperolehnya dana dari hasil penjualan produk gabah yang sengaja ditunda penjualannya sambil menunggu kenaikan harga gabah yang cenderung menurun setelah panen. Kredit Perumahan Swadaya (KREMADA) Kremada adalah kredit yang diberikan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang hanya dimanfaatkan untuk perumahan yang mencakup perbaikan rumah, pembangunan rumah dan perbaikan lingkungan perumahan. Dana berasal dari Pemerintah (Kementerian Negara Perumahan Rakyat). Penyaluran Kredit ini ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi No. 062/UL.2.00.22.2/2006, tanggal 7 Desember 2006, tentang Penyaluran Kredit Perumahan Swadaya (KREMADA). Skim Kremada : No.
Uraian
Keterangan
1.
Tujuan kredit
Produktif
2.
Waktu pelayanan
1-2 Minggui
3.
Tarif sewa modal
4.
Biaya administrasi
0% 9 % per tahun dari Uang Pinjaman
5.
Biaya lainnya
Meterai
6.
Jenis barang jaminan
Tanpa Barang Jaminan kecuali tanggung renteng
7.
Plafon pinjaman
Perbaikan Rp.5.000.000,Pembangunan Rp.10.000.000,-
8.
Nasabah
9.
Jangka waktu kredit
MBR yang berkelompok Perbaikan 12 bulan Pembangunan 24 bulan
19
Unit Gadai Efek SK Direksi No.23/UL.3.0022 3/2007, tanggal 2 April 2007 tentang Pembentukan Unit Gadai Efek, dibentuk unti bisnis baru yang bergerak di bidang pelayanan gadai dengan jaminan saham/efek. Nama unit ini adalah GADAI EFEK INVESTA, berkedudukan di Kantor Pusat Perum Pegadaian, Jl. Kramat Raya 1162, Jakarta Pusat. SK Direksi No. 44A/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Penyaluran Kredit Gadai Saham, ditetapkan jenis saham yang dapat dijaminkan, yaitu saham dalam kelompok LQ45 yang telah melalui prose Know Your Customer (KYC). SK Direksi No. 44B/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Prosedur Operasional Kredit Gadai Saham, ditetapkan berlakunya Pedoman Operasional Kredit Gadai Saham. SK Direksi No. 44C/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Tarip sewa modal dan Biaya Administrasi, ditetapkan tarif Sewa Modal secara fixed Rate. Tarif SM ditetapkan melalui Surat Edaran. Sedangkan Biaya Administrasi ditetapkan sebesar 0,125% per jangka waktu 90 hari. SK Direksi No. 44D/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Batas Maksimum dan Minimum Uang Pinjaman, ditetapkan bahwa minimum UP adalah 50 Juta Rupiah dan maksimum sebesar 50 Milyar rupiah. SK Direksi No. 44E/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Batas Kewenangan Dalam Penetapan dan Pemutusan Uang Pinjaman, ditetapkan anggotaanggota Komite Pemutus Kredit serta ditetapkan batas-batas wewenang masingmasing atas besaran UP yang dapat diputuskan. Skim Gadai Efek INVESTA : No. Uraian
Keterangan
1.
Tujuan kredit
Produktif
2.
Waktu pelayanan
Minimal 1 hari
3.
Sewa modal
Harian, minimal 15 hari
4.
Biaya administrasi
0,125 % per jangka waktu 90 hari
5.
Biaya lainnya
Meterai
6.
Jenis barang jaminan
7.
Plafon pinjaman
Saham dalam LQ 45, 1 transaksi paling banyak 5 jenis saham
8.
Nasabah
9.
Jangka waktu Kredit
Institusi atau perorangan 90 Hari
10
Top Up Call
70%
Min. Rp.10.000.000,- & Maks Rp.150.000.000.000,dihitung paling banyak 57% dari harga pasar saham. (closing price 1 hari sebelumnya)
\
11.
Eksekusi
80%
Berdasarkan surat Direktur Pengembangan Usaha No.91/Lb.1.00/2008, tgl. 2 Desember 2008, penyaluran kredit gadai efek dihentikan sampai dengan adanya keputusan Direksi lebih lanjut. KUCICA Kiriman Uang Cara Instan Cepat dan Aman (KUCICA) adalah jasa pengiriman uang, bekerjasama dengan Western Union, perusahaan yang mempunyai jaringan luas, 20
yang berkedudukan di Kanada. SE.54/UL.2.00.22.2/2007, tanggal 11 Oktober 2007, tentang Pelaksanaan Jasa Pengiriman Uang di Kantor Cabang Perum Pegadaian, menetapkan dimulainya operasi Jasa Kucica serta berlakunya Pedoman Operasional Kucica. ARRUM SK. Direksi No. 01/US.2.00/2008, tanggal 31 Januari 2008, tentang Pemberlakuan PO Arrum dan No. 03/US.2.00/2008, tanggal 31 Januari 2998, tentang Batas Minimum dan Maksimum nilai pembiayaan ARRUM, menyatakan mulai beroperasinya jasa kredit Arrum dengan jaminan fidusia, maksimum Uang Pinjaman Rp.50 juta dengan masa kredit maksimum 36 bulan. Pasarnya adalah para pengusaha mikro yang menginginkan dasar syariah. Biaya Administrasi Arrum adalah sbb. :
No. 1. 2.
Jenis Barang Jaminan Sepeda Motor/ Scooter Mobil
Biaya ADM Rp. 70.000,Rp. 200.000,-
Sedangkan tarif Ijaroh dihitung dengan rumus sbb. :
Ijaroh
Taksiran = ----------------- x Rp.700 x Jangka waktu (bulan) 100.000
MULIA (Murabahah Logam Mulia Untuk Investasi Abadi) Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor Nomor 54/LB.1.00/2008 tentang Pembiayaan Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi tanggal 25 September 2008, produk yang disebut MULIA ini diluncurkan dan mulai dioperasionalkan pada tanggal 28 Oktober 2008. Pembiayaan MULIA adalah pembiayaan emas batangan kepada nasabah dengan pola angsuran untuk jangka waktu tertentu dengan prinsip syariah. Emas Batangan yang dibiayai oleh pembiayaan MULIA adalah emas batangan bersertifikat international (LBMA-London Bullion Market Asosiation) dengan jenis /varian unit 5 gram, unit 10 gram, unit 25 gram, unit 50 gram unit, 100 gram unit, unit 250 gram, unit 1000 gram Pembiayaan murabahah ini mengenakan marjin atas setiap transaksi berdasarkan jangka waktu pembiayaan. Marjin atas transaksi pembiayaan murabahah tersebut diatur dalam Surat Edaran Direksi Nomor 16/ US.100/2009 perihal jangka waktu, uang muka dan marjin pembiayaan MULIA. Berikut penetapan Marjin Pembiayaan MULIA :
21
Jangka Waktu 1 bulan 3 bulan
6 bulan
12 bulan
18 bulan
24 bulan
36 bulan
Uang Muka >20%-100% >25%-30% >30%-40% >40%-50% >50%-60% >60%-70% >70%-80% >80%-90% >90%-100% >25%-30% >30%-40% >40%-50% >50%-60% >60%-70% >70%-80% >80%-90% >90%-100% >30%-40% >40%-50% >50%-60% >60%-70% >70%-80% >80%-90% >90%-100% >35%-40% >40%-50% >50%-60% >60%-70% >70%-80% >80%-90% >90%-100% >40%-50% >50%-60% >60%-70% >70%-80% >80%-90% >90%-100% >45%-50% >50%-60% >60%-70% >70%-80% >80%-90% >90%-100%
22
Marjin 3.00% 3.50% 3.25% 3.25% 3.00% 3.00% 2.90% 2.80% 2.50% 6.00% 5.90% 5.80% 5.70% 5.60% 5.50% 5.00% 4.00% 12.00% 11.50% 11.00% 10.50% 10.00% 8.50% 7.00% 18.00% 17.00% 16.00% 15.00% 13.50% 11.00% 7.00% 22.00% 20.50% 18.50% 16.00% 12.50% 7.80% 29.00% 28.50% 24.00% 20.00% 15.00% 8.60%
Atas transaksi pelunasan pembiayaan MULIA dipercepat maka Direksi Pegadaian menetapkan Potongan Marjin MULIA yang diatur dalam Surat Edaran Nomor 73/Lb.1.00/2008 perihal Potongan Marjin MULIA. Berikut Tabel Potongan Marjin MULIA : Prosentase Potongan Marjin MULIA (dalam % ) Jangka Waktu Pembiayaan Bulan Ke 6 12 18 24 1 50.00 75.00 83.00 87.50 2 40.00 68.19 78.12 83.70 3 30.00 61.38 73.24 79.90 4 20.00 54.57 68.36 76.10 5 10.00 47.76 63.48 72.30 6 0.00 40.95 58.60 68.50 7 34.14 53.72 64.70 8 27.33 48.84 60.90 9 20.52 43.96 57.10 10 13.71 39.08 53.30 11 6.90 34.20 49.50 12 0.00 29.32 45.70 13 24.44 41.90 14 19.56 38.10 15 14.68 34.30 16 9.80 30.50 17 4.92 26.70 18 0.00 22.90 19 19.10 20 15.30 21 11.50 22 7.70 23 3.90 24 0.00 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
23
36 91.66 89.04 86.42 83.80 81.18 78.56 75.94 73.32 70.70 68.08 65.46 62.84 60.22 57.60 54.98 52.36 49.74 47.12 44.50 41.88 39.26 36.64 34.02 31.40 28.78 26.16 23.54 20.92 18.30 15.68 13.06 10.44 7.82 5.20 2.58 0.00
g. Cadangan Penyisihan Pinjaman Yang Diberikan (PYD) dan Cadangan Penyisihan Piutang Pegawai. Cadangan Penyisihan PYD adalah penyisihan terhadap PYD yang bermasalah, dicuri, atau ditahan oleh yang berwajib sampai ada keputusan Pengadilan. Terhadap PYD yang tidak bermasalah, tidak dilakukan penyisihan mengingat jika nasabah tidak membayar pinjaman dapat ditutupi dengan penjualan barang jaminan. Cadangan Penyisihan Piutang Pegawai merupakan penyisihan atas piutang TGR dan piutang kepada karyawan lainnya yang sudah mendapatkan SK pembebanan Direksi (tidak termasuk didalamnya KPYD /K4TGR) h. Persediaan Emas dan Persediaan barang Cetakan Persediaan emas merupakan persediaan Unit Toko Emas Galeri 24 dan dinilai berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan dan harga pasar. Persediaan barang cetak dinilai berdasarkan harga perolehan dan dicatat sebagai beban pada saat digunakan. i.
Aktiva Tetap Kepemilikan Langsung Aktiva Tetap Perusahaan dan Anak Perusahaan dicatat atas dasar harga perolehan (historical cost) dikurangi akumulasi penyusutan. Seluruh aktiva tetap disusutkan kecuali tanah. Aktiva tetap selain bangunan disusutkan berdasarkan berdasarkan metode saldo menurun ganda (double declining method), sedangkan bangunan disusutkan berdasarkan metode garis lurus (straight line method) sebagai berikut : Aktiva bangunan disusut sebesar 5 % dari harga perolehan per tahun, meliputi gedung kantor, rumah jabatan, gudang, pagar dan prasarana bangunan lainnya. Aktiva yang mempunyai masa manfaat tidak lebih dari 4 tahun disusut sebesar 50 % dari nilai buku per tahun, meliputi inventaris dan alat keperluan cabang. Aktiva yang mempunyai masa manfaat lebih dari 4 tahun dan tidak lebih dari 8 tahun disusut sebesar 25 % dari nilai buku per tahun, meliputi kendaraan bermotor. Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap.Laba atau rugi akibat penjualan aktiva tetap dicatat dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Kapitalisasi biaya untuk pengadaan/pembelian aktiva tetap didasarkan pada Instruksi Direksi No. ID.4/AK.0.0012.0/2000 tanggal 28 Nopember 2000, yaitu 1 Januari 2006 kebijakan kapitalisasi biaya disempurnakan dengan ID No : 02/AK.0.0012.0/2005 tanggal 29 Nopember 2005 dengan penjelasan :
Aktiva Tetap Inventaris. Pengadaan/pembelian aktiva inventaris dengan harga satuan (per unit) sebesar Rp 1.000.000,- atau lebih, dikapitalisasi dan dibukukan sebagai Aktiva Tetap Inventaris sedangkan apabila kurang dari Rp 1.000.000,-- dibiayakan tahun berjalan sebagai Biaya Perlengkapan Kantor
24
Aktiva Tetap Bangunan Pengeluaran untuk perbaikan/pemeliharaan gedung yang sifatnya merubah bentuk atau bestek dan memperpanjang umur ekonomis dengan nilai Rp 15.000.000,- atau lebih, dikapitalisasi dan dibukukan sebagai Aktiva Tetap Bangunan. Pengeluaran untuk perbaikan/pemeliharaan yang sifatya tidak merubah bentuk atau bestek dan tidak memperpanjang umur ekonomis berapapun besarnya dibiayakan pada saat transaksi. Pembangunan gedung permanen yang sebelumnya tidak ada dengan biaya Rp7.500.000,- atau lebih, dikapitalisasi; dan apabila biayanya kurang dari Rp7.500.000,- dibiayakan, sedangkan pembangunan gedung semi/tidak permanen berapapun besarnya dibiayakan. Khusus untuk kapitalisasi biaya tanah diatur tersendiri dengan Instruksi Direksi No. ID.1/AK.0.0012.0/2000 tanggal 30 Maret 2000, yaitu :
Pengeluaran yang dapat dimasukkan sebagai unsur biaya perolehan tanah, dikapitalisasi meliputi harga tanah, biaya konstruksi untuk tanah yang harus diciptakan lebih dahulu, biaya ganti rugi penghuni, biaya pembelian tanah lain sebagai pengganti, biaya komisi perantara, biaya pinjaman terkapitalisasi dalam tanah dan biaya pematangan tanah.
Pengeluaran yang tidak dapat dimasukkan sebagai unsur biaya perolehan tanah dicatat sebagai Beban Tangguhan Hak Atas Tanah dan diamortisasi sepanjang masa manfaat ekonomis hak tersebut (20 tahun), meliputi biaya legal audit (pemeriksaan keaslian sertifikat, rencana tata kota), biaya pengukurfan, pematokan dan pemetaan ulang, biaya notaris, jual beli dan PPAT, pajak terkait dan biaya perolehan / perpanjangan hak (sertifikat). Mulai 1 Oktober 2006 kebijakan kapitalisasi dan biaya perolehan, pengadaan, penyusutan aktiva tetap disempurnakan dengan ID No : 04/AK.0.0012.0/2006 tanggal 13 Oktober 2006 dengan penjelasan : Aktiva Tetap Inventaris. Pengadaan/pembelian aktiva inventaris dengan harga satuan (per unit) sebesar Rp1.000.000,- atau lebih, dikapitalisasi dan dibukukan sebagai Aktiva Tetap Inventaris sedangkan apabila kurang dari Rp1.000.000,-- dibiayakan tahun berjalan sebagai Biaya Perlengkapan Kantor Aktiva Tetap Bangunan Pengeluaran untuk perbaikan/pemeliharaan gedung yang sifatnya merubah bentuk atau bestek dan memperpanjang umur ekonomis dengan nilai Rp20.000.000,- atau lebih, dikapitalisasi dan dibukukan sebagai Aktiva Tetap Bangunan. Pengeluaran untuk perbaikan/pemeliharaan yang sifatnya tidak merubah bentuk atau bestek dan tidak memperpanjang umur ekonomis berapapun besarnya dibiayakan pada saat transaksi. Pembangunan gedung permanen yang sebelumnya tidak ada dengan biaya Rp10.000.000,- atau lebih dikapitalisasi dan apabila biayanya kurang dari Rp10.000.000,- dibiayakan. Sedangkan bangunan tidak permanen adalah bangunan yang bersifat sementara, terbuat dari bahan yang tidak tahan lama, atau bangunan yang dapat dipindah
25
pindahkan contoh Modular Voult Room, bangunan Gudang yang separuh tembok dibukukan sebagai Bangunan Tidak Permanen. Aktiva Tanah Pengeluaran yang dapat dimasukkan sebagai unsur biaya perolehan tanah, dikapitalisasi meliputi harga tanah, biaya konstruksi untuk tanah yang harus diciptakan lebih dahulu, biaya ganti rugi penghuni, biaya pembelian tanah lain sebagai pengganti, biaya komisi perantara, biaya pinjaman terkapitalisasi dalam tanah dan biaya pematangan tanah. Pengeluaran yang tidak dapat dimasukkan sebagai unsur biaya perolehan tanah dicatat sebagai Beban Tangguhan Hak Atas Tanah dan diamortisasi sepanjang masa manfaat ekonomis hak tersebut (20 tahun), meliputi biaya legal audit (pemeriksaan keaslian sertifikat, rencana tata kota), biaya pengukurfan, pematokan dan pemetaan ulang, biaya notaris, jual beli dan PPAT, pajak terkait dan biaya perolehan / perpanjangan hak (sertifikat). Pembelian Aktiva Tetap Tanah dan Bangunan secara gabungan dan nilai perolehan masing masing aktiva (Tanah dan Bangunan) sudah ditetapkan, sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh Aktiva Tetap Tanah dan Bangunan secara gabungan tersebut tidak dipisahkan (biaya notaris, BPHTB, biaya balik nama dll) maka pembebanan biayanya dilakukan secara proporsional berdasarkan perbandingan nilai perolehan masing masing. Dan pembagian alokasi tersebut untuk Aktiva Tanah dicatat sebagai Beban Yang Ditangguhkan Biaya Hak Atas Tanah, sedangkan pembagian alokasi untuk Aktiva Bangunan menambah nilai perolehan Aktiva Bangunan. Aktiva Tetap Belum Dioperasikan (ATBD) Pengadaan / pembelian aktiva untuk jenis tertentu (Kendaraan, Komputer dll) sering dilakukan secara terpusat di Kantor Pusat/Kantor Wilayah dan pada umumnya tersimpan/proses pengiriman ke tujuan relatif lama. Maka agar pengenaan penyusutannya terlaksana dengan benar, maka pembelian aktiva tersebut dicatat sebagai ATBD (149.xx.xxx).Pengakuan sebagai Aktiva Tetap dilakukan pada saat Aktva Tetap tersebut diterima/digunakan unit yang menggunakan. Sejak saat Aktiva tersebut diakui maka penyusutan atas aktiva itu mulai berlaku. Penyusutan Aktiva Tetap. Penyusutan aktiva tetap dihitung dan dibukukan setiap bulan sejak diakui dan dibukukan sebagai aktiva tetap Seluruh aktiva tetap disusutkan kecuali tanah. Aktiva tetap selain bangunan disusutkan berdasarkan berdasarkan metode saldo menurun ganda (double declining method), sedangkan bangunan disusutkan berdasarkan metode garis lurus (straight line method) sebagai berikut : Aktiva Tetap Bangunan : o Aktiva Tetap Bangunan dan Instalasi yang permanen disusutkan dengan metode garis lurus sebesar 5 % dari harga perolehan dengan masa manfaat 20 tahun. o Untuk Instalasi AC sentral dengan masa manfaat 8 tahun dan disusutkan dengan metode double declining sebesar 25% per tahun dari Nilai Buku/Sisa.
26
o Aktiva Tetap Bangunan tidak permanen disusutkan dengan metode garis lurus sebesar 10 % dari harga perolehan dengan masa manfaat 10 tahun. o Perhitungan penyusutan aktiva tetap bangunan yang direnovasi dihitung dengan menetapkan umur ekonomik baru ( setelah renovasi ) Aktiva Tetap Inventaris Aktiva Tetap Inventaris ( termasuk AC split dan window ) disusutkan dengan metode double declining sebesar 50 % per tahun dari nilai buku/sisa dengan masa manfaat 4 tahun. Aktiva Tetap Kendaraan. Aktiva Tetap Kendaraan bermotor disusutkan berdasarkan kelompok : o Untuk Kendaraan Bermotor Mobil masa manfaat 8 tahun dan disusutkan dengan metode double declining sebesar 25% per tahun dari Nilai Buku/Sisa o Masa manfaat Sepeda Motor 4 tahun dan disusutkan dengan metode double declining sebesar 50 % per tahun dari Nilai Buku/Sisa. Aktiva Dalam Penyelesaian Aktiva yang pembangunannya dibiayai dari dana sendiri pada akhir periode dinilai berdasarkan persentase fisik pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai dengan berita acara penyelesaian/kemajuan pekerjaan dan dicatat sebagai Aktiva Dalam Penyelesaian. Reklas (pengalihan) ke aktiva tetap bangunan dilakukan setelah pekerjaan fisik selesai keseluruhan yang ditandai dengan berita acara penyerahan. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aktiva tersebut digunakan. Aktiva Tetap Yang Dikelola Pihak Lain Dalam Rangka Kerja Sama Operasi (KSO) Tanah yang diserahkan oleh Perusahaan untuk diusahakan dalam perjanjian Kerja Sama Operasi (KSO) dicatat sebagai Aktiva KSO dalam kelompok Aktiva Lain-lain sebesar biaya perolehannya. Aktiva yang dibangun oleh Mitra KSO dalam rangka KSO dicatat dalam pembukuan Mitra KSO yang mengoperasikan aktiva tersebut dan akan dialihkan kepada Perusahaan pada akhir masa KSO atau saat penghentian perjanjian KSO. Perusahaan mencatat pengalihan aktiva yang dibangun oleh mitra KSO sebagai aktiva tetap dengan mengkredit pendapatan pengalihan aktiva KSO apabila memiliki kepastian tentang adanya manfaat ekonomi dari aset tersebut atau mengkredit penghasilan tangguhan (deffered income) apabila tidak memiliki kepastian yang cukup tentang manfaat ekonomi dari aset tersebut. j.
Beban Ditangguhkan. Pengeluaran yang jumlahnya material dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun diakui sebagai beban yang ditangguhkan, sedangkan amortisasi setiap tahun atas pos tersebut dilakukan selama masa manfaatnya. - Beban rehabilitasi gedung sewa, diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya. - Beban pengurusan legal hak atas tanah, diamortisasi sepanjang umur hak atas tanah tersebut. Jenis atas tanah ini adalah hak guna bangunan yang mempunyai masa manfaat selama 20 tahun. - Biaya Emisi Lainnya yang ditangguhkan adalah seluruh biaya yang berkaitan dengan fasilitas pinjaman sindikasi seperti biaya arranger, komitmen bank dan konsultan hukum/notaris, diamortisasi sepanjang jangka waktu fasilitas pinjaman. 27
k. Barang Lelang Milik Perusahaan (BLP). Sejak tanggal 17 Nopember 2003, peraturan mengenai lelang barang jaminan dan pengelolaan Barang Sisa Lelang (BSL) berlaku ketentuan SE No.48/OP.1.00211/2003 tanggal 17 Nopember 2003 dan SE No.49/OP.1.00211/2003 tanggal 17 Nopember 2003. Dalam SE tersebut dinyatakan, bahwa barang-barang yang tidak terjual dibukukan sebagai Barang Lelang Milik Perusahaan (BLP), yang sebelumnya disebut Barang Sisa Leang (BSL). BLP adalah barang jaminan yang ditaksir wajar, tidak ditebus sampai dengan jatuh tempo (barang kasep) dan tidak terjual saat dilelang, kemudian diakui oleh perusahaan senilai Harga Limit Lelang (HLL). BLP dicatat berdasarkan besarnya Uang Pinjaman + SM + Bea Lelang Penjual/Pembeli 2% + Uang Miskin 0,7%. Bea Lelang dan Uang Miskin dihitung dari harga yang terbentuk pada saat lelang, yang kemudian disetor ke Kas Negara. BLP harus terjual dan penjualan dilakukan oleh Panitia Penjualan BLP. Pelaksanaan Penjualan BLP dapat dilakukan oleh Kantor Cabang yang mempunyai harga pasar tertinggi dengan cara dijual langsung kepada pembeli atau dimutasi ke Cabang lain untuk dijual dengan cepat. Harga penjualan ditetapkan sebagai berikut: - BLP perhiasan emas, harga penjualannya tergantung pada harga yang tertinggi antara harga pasar pusat untuk lelang (HPPL) dan harga pasar daerah untuk lelang (HPPDL) - BLP non emas, penjualannya ditetapkan minimal sebesar harga pembelian (H.Pb.BLP). Penjualan di bawah harga pembelian (H.Pb) harus mendapat persetujuan dari Pemimpin Wilayah. BLP harus segera dijual dengan harga setinggi-tingginya paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah tanggal pembeliannya. Atas Barang Lelang Milik Perusahaan tidak dilakukan pencadangan karena nilai BLP berasal dari hasil taksiran wajar (sesuai ketentuan) sehingga resiko kerugian relatif kecil. l.
Aktiva Yang Disisihkan (AYD). AYD adalah aktiva perusahaan yang berasal dari nasabah atau dari pegawai pelaku kecurangan sebagai jaminan tambahan untuk menutup kerugian yang timbul akibat kecurangan itu. Nilai AYD dihitung berdasarkan harga pasar dan harus segera dijual untuk menutup kerugian. Atas Aktiva Yang Disisihkan tidak dilakukan pencadangan karena nilai AYD sudah merupakan nilai wajar sesuai harga pasar sehingga resiko kerugian relatif kecil.
m. Barang Bermasalah. Yang termasuk barang bermasalah adalah barang jaminan yang ditaksir tidak sesuai ketentuan sehingga menjadi taksiran tinggi, barang jaminan fiktif atau yang dikategorikan fiktif dan barang jaminan yang menjadi bukti perkara karena kasus kejahatan pidana. Timbulnya barang bermasalah sejak diketahuinya permasalahan tersebut sampai dengan dilakukan taksir ulang oleh Tim yang ditunjuk Pimpinan Wilayah (untuk barang jaminan taksiran tinggi/barang jaminan fiktif) atau sampai dengan diputus Pengadilan (untuk barang jaminan yang menjadi bukti perkara). 28
Nilai barang bermasalah dihitung sebesar uang pinjaman ditambah dengan hak sewa modal sampai dengan diketahui adanya barang bermasalah. Atas barang bermasalah tidak dilakukan pencadangan karena kerugian yang mungkin timbul atas barang bermasalah akan dibebankan kepada pelaku/pegawai yang terkait sehingga kemungkinan terjadinya resiko kerugian relatif kecil. n. Barang Jaminan Yang Disisihkan (BJYD) BJYD adalah barang jaminan bermasalah taksiran tinggi yang sudah dilakukan taksir ulang oleh Tim yang ditunjuk Pimpinan Wilayah sehingga menjadi taksiran wajar. Harga perolehan BJYD dihitung berdasarkan harga pasar barang jaminan yang bersangkutan pada saat dilakukan taksir ulang. BJYD harus segera dijual dan laba atas penjualan BJYD akan mengurangi Kerugian Perusahaan YMH Diperhitungkan (KPYD) yang menjadi beban Pelaku/Pegawai terkait. Atas Barang Jaminan Yang Disisihkan tidak dilakukan pencadangan karena nilai BJYD sudah merupakan nilai wajar sesuai harga pasar sehingga resiko kerugian relatif kecil. o. Kerugian Pinjaman Yang Masih Harus Diperhitungkan (KPYD) KPYD adalah kerugian yang ditetapkan sementara akibat taksiran tinggi yang dilakukan oleh pegawai/pelaku tindak kecurangan. Nilai KPYD ditetapkan sebesar Uang Pinjaman + Sewa Modal – Nilai Barang Jaminan Yang Disisihkan. Atas Kerugian Pinjaman YMH Diperhitungkan tidak dilakukan pencadangan karena nilai KPYD akan direklas ke Piutang atas nama pegawai terkait sesuai dengan SK Direksi sehingga resiko kerugian relatif kecil. p. Hutang Revolving Underwriting Facility (RUF). Hutang Revolving Underwriting Facility (RUF) merupakan fasilitas pinjaman secara revolving yang diberikan oleh para Bank Fasilitas RUF kepada debitur berdasarkan syarat dan ketentuan yang diatur dalam perjanjian. Hutang RUF dicatat sebesar pokok pinjaman, sedangkan beban bunga yang terhutang pada tanggal neraca, dicatat sebagai Beban Yang Masih Harus Dibayar, sedangkan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan fasilitas pinjaman sindikasi dengan jangka waktu dicatat sebagai Beban RUF ditangguhkan. q. Hutang Jangka Panjang Yang Akan jatuh Tempo Dalam Waktu satu Tahun. Merupakan kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo pembayarannya dalam waktu kurang dari 1 (satu) tahun, yang direklasifikasi menjadi kelompok kewajiban lancar. r. Hutang obligasi Hutang obligasi adalah pinjaman jangka panjang yang diterima dari para investor (pembeli obligasi) yang jumlahnya sesuai dengan persetujuan Menteri. Hutang obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 (satu) tahun direklas ke Hutang Jangka Panjang Yang Akan Jatuh Tempo. 29
s. Biaya Emisi Obligasi. Biaya emisi obligasi merupakan biaya transaksi yang harus dikurangkan langsung dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi bersih obligasi tersebut. Selisih antara hasil emisi bersih dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang harus diamortisasi selama jangka waktu obligasi. Pencatatan biaya emisi obligasi didasarkan pada surat keputusan Bapepam No. Kep06/PM/2000, tanggal 13 Maret 2000 (Perubahan Peraturan No, VIII.G.7) yakni biaya emisi obligasi merupakan biaya transaksi yang harus dikurangkan langsung dari hasil nominal netto obligasi dan diamortisasi sesuai umur obligasi. t.
Estimasi Kewajiban Imbalan Kerja Jangka Panjang. Imbalan jangka panjang yang diberikan Perusahaan meliputi: 1. Pensiun 2. Pesangon 3. Cuti Besar Pensiun Perusahaan menyelenggarakan program pensiun yang pengelolaan dananya dilaksanakan oleh Dana Pensiun Pegadaian. Pendanaan atas program ini diperoleh dari potongan gaji pokok pegawai sebesar 4,75% per bulan dan kontribusi dari Perusahaan sebagai pemberi kerja sebesar 11,75% dari gaji pokok pegawai. Peraturan Dana Pensiun Pegadaian diatur dalam Surat Keputusan Direksi No. Kp 2/43/8 tanggal 10 Desember 1998 dan No. Kp.2/8/50 tanggal 5 April 1999 dan peraturan ini telah disahkan oleh Menteri Keuangan dengan surat keputusan No. 336/KM.17/1999 tanggal 8 September 1999. Pesangon Perusahaan juga memberikan imbalan berupa jumlah lumpsum yang diberikan kepada pegawai tetap yang memasuki usia pensiun. Jumlah lumpsum yang diberikan ditentukan berdasarkan besarnya gaji terakhir dikalikan dengan angka indeks tertentu yang besarnya ditentukan oleh golongan gaji pegawai yang bersangkutan. Penyelenggaraan program imbalan ini didanai secara internal Perusahaan. Peraturan tentang Uang Pesangon Persiapan Pensiun Pegawai (UP4) diatur dalam Peraturan Direksi Perum Pegadaian No. 1817/Kp300325/2000 tanggal 6 Juni 2000, jo Peraturan Direksi No. 15A/SDM.300323/2009 tanggal 6 Januari 2009 tentang Uang Kompensasi Pemutusan Hubungan Kerja (UKPHK). Cuti Besar Program cuti besar diberikan selama 2 (dua) bulan bagi pegawai yang telah bekerja selama 6 (enam) tahun terus menerus dan berlaku kelipatannya dengan tetap membayarkan penghasilan penuh kecuali tunjangan tetap. Ketentuan hak dan besarnya Uang Cuti Besar diatur dalam Surat Keputusan Direksi Perum Pegadaian No. 12/SDM.300323/2009 tanggal 2 Januari 2009.
30
Perusahaan menerapkan PSAK 24 Revisi 2004 untuk mengestimasi beban dan kewajiban yang timbul dari penyelenggaraan kedua program tersebut. Perhitungan estimasi beban dan kewajiban tersebut menggunakan jasa aktuaris independen. Adapun kebijakan akuntansi yang dianut adalah sebagai berikut: 1. Metode aktuaria yang dipergunakan : Projected Unit Credit 2. Kewajiban imbalan kerja adalah nilai tunai kewajiban manfaat pensiun dan pesangon dikurangi nilai wajar aktiva program, serta disesuaikan dengan keuntungan/kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. 3. Pengakuan biaya imbalan kerja meliputi biaya jasa kini, biaya bunga, imbalan hasil aset program, keuntungan/kerugian aktuarial, biaya jasa lalu. 4. Keuntungan dan kerugian aktuarial yang dibebankan adalah jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program. 5. Tarif diskonto : mengacu pada imbal hasil obligasi pemerintah berjangka panjang, 6. Tarif kenaikan gaji : mengacu pada rata-rata kenaikan berkala gaji pokok terkini, 7. Usia pensiun : 56 tahun. Dengan menggunakan acuan kebijakan akuntansi yang sama, Perusahaan juga mengevaluasi kecukupan imbalan jangka panjang yang diberikannya dengan ketentuan imbalan minimum yang wajib diberikan pemberi kerja sebagaimana diatur dalam UndangUndang No. 13 tahun 2003 ”Ketenagakerjaan” pasal 156 dan pasal 167. Apabila nilai imbalan dari kedua program tersebut, kurang dari ketentuan perundang-undangan tersebut, maka selisihnya akan dicatat dan dilaporkan sebagai tambahan beban dan kewajiban imbalan jangka panjang menurut undang-undang. u. Pengakuan Pendapatan dan Beban. Pendapatan dan beban diakui berdasarkan periode terjadinya (accrual basis), khusus untuk pendapatan sewa yang ditangguhkan diamortisasi sesuai dengan umur sewa. v. Pajak Penghasilan Badan. Taksiran pajak penghasilan badan pada perhitungan laba-rugi, ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan metode penangguhan pajak dalam menghitung taksiran pajak penghasilan sesuai dengan PSAK No.46 mengenai "Akuntansi Pajak Penghasilan". yang mensyaratkan pengakuan aktiva dan kewajiban pajak tangguhan atas pengaruh pajak di masa mendatang yang berasal dari perbedaan temporer antara dasar pajak dan dasar pelaporan komersial dari aktiva dan kewajiban serta akumulasi rugi fiskal yang dapat dikompensasi. w. Penggunaan Laba Bersih Setelah Pajak Penghasilan. Berdasarkan UU Nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara Pasal 42 dan 43, penggunaan laba Perusahaan Umum (Perum) ditetapkan oleh Menteri.
31
Pasal 42 (1) Setiap tahun buku, Perum wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih untuk cadangan; (2) Penyisihan laba bersih sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dilakukan sampai cadangan mencapai sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari modal Perum; (3) Cadangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) yang belum mencapai jumlah sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), hanya dapat dipergunakan untuk menutup kerugian yang tidak dapat dipenuhi oleh cadangan lain.
Pasal 43 Penggunaan laba bersih Perum termasuk penentuan jumlah penyisihan untuk cadangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 42 ditetapkan oleh Menteri. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.103 tahun 2000 Bab III Pasal 59 dan 60, penggunaan laba Perum Pegadaian ditetapkan oleh Menteri Keuangan sebagai berikut:
Pasal 59 - Setiap tahun buku, Perum Pegadaian wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih untuk cadangan tujuan, penyusutan dan pengurangan wajar lainnya. - 45% dari sisa penyisihan laba bersih dipakai untuk cadangan umum sampai mencapai sekurang-kurangnya dua kali lipat dari modal yang ditempatkan, dana sosial dan pendidikan, jasa produksi, sumbangan dana pensiun dan sokongan/sumbangan ganti rugi. - Penetapan prosentase pembagian laba bersih Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
Pasal 60 - Seluruh laba bersih setelah dikurangi penyisihan sebagaimana tersebut dalam pasal 59, disetorkan sebagai Dana Pembangunan Semesta. - Dana Pembangunan Semesta yang menjadi hak Negara, wajib disetorkan ke Bendahara Umum Negara segera setelah Laporan Tahunan disahkan sesuai ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah ini.
32
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.41 Tahun 2003 tentang Pelimpahan Kedudukan, Tugas dan Kewenangan Menteri Keuangan pada Perusahaan Perseroan (PERSERO), Perusahaan Umum (PERUM) dan Perusahaan Jawatan (PERJAN) kepada Menteri Negara BUMN dan Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara No.S-362/MBU/2009 tanggal 24 Juni 2010 perihal Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Perhitungan Tahunan Perum Pegadaian Tahun Buku 2009, penggunaan laba tahun Buku 2009 ditetapkan sebagai berikut : Penggunaan Laba Tahun Buku 2009 No
Keterangan
Jumlah (Rp).
%
a.
Dividen
399.097.760.000
50,00 %
b.
Cadangan Tujuan.
142.203.000.000
17,82 %
c.
Cadangan Umum
232.948.893.921
29,18 %
d.
Program kemitraan.
15.963.910.000
2,00%
e.
Program Bina Lingkungan.
7.981.955.000
1,00 %
Jumlah
33
798.195.518.921,00 100.00 %
PENJELASAN POS-POS NERACA 3. Kas dan Bank Terdiri dari : - Kas - Bank Jumlah
30-06-2010 (Rp.) 202,843,157,195 131,519,198,679 334,362,355,874
30-06-2009 (Rp.) 139,361,474,444 101,959,361,559 241,320,836,003
30-06-2010 (Rp.) 466,635,600 202,372,547,295 3,974,300 202,843,157,195
30-06-2009 (Rp.) 228,563,650 139,121,085,181 11,825,613 139,361,474,444
30-06-2010 (Rp.) 90,559,598,157 11,926,217,617 6,089,737,103 10,066,954,343 396,892,458 2,273,089,522 610,545,933 9,238,381,070 733,000 1,928,024 2,389,716 18,258,870 334,472,866 131,519,198,679
30-06-2009 (Rp.)
Saldo Kas di atas dapat dirinci sebagai berikut :
- Kas Kantor Pusat - Kas Kantor Wilayah / Cabang - Kas PT Balai Lelang Artha Gasia (BLAG) Jumlah
Saldo Bank dapat dirinci sebagai berikut :
- PT BRI (Persero) Tbk - PT Bank BNI (Persero) Tbk - PT Bank Mandiri (persero) Tbk - PT Bank Central Asia Tbk - PT Bank Bukopin Tbk - PT Bank Muamalat Indonesia - PT Bank CIMB Niaga Tbk - PT Bank Syariah Mandiri - PT Bank Permata Tbk - PT BRI (Persero) Tbk, PT BLAG - PT Bank Central Asia Tbk, PT BLAG - PT Bank Danamon, PT BLAG - Bank Lainnya Jumlah
73,733,545,799
5,457,123,630 5,152,293,106 7,335,580,428 305,435,333 2,183,740,535 661,286,756 3,090,473,863 0 2,180,024 526,417,530 68,481,598 3,442,802,957 101,959,361,559
68,481,598 Seluruh kas tunai (cash in safe ) dan kas dalam perjalanan (cash in transit ) telah diasuransikan oleh Perusahaan 3,090,473,863 kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian akibat 3,442,802,957 perampokan, penodongan & kehilangan dengan nilai pertanggungan sebagai berikut : -
Kas Tunai (Cash In Safe ) Nilai Pertanggungan sebesar Rp 200.000.000,- per lokasi pertahun dan Rp 52.675.629.715,- total agregat pertahun.
34
-
Kas Dalam Perjalanan (Cash In Transit ) Nilai Pertanggungan sebesar Rp 200.000.000,- per lokasi pertahun dan Rp 52.675.629.715,- total agregat pertahun.
Selain itu Perusahaan telah mengasuransikan seluruh uang, barang jaminan, aset dan barang inventaris Perusahaan yang berada di seluruh kantor Perum Pegadaian dan tempat lain kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian akibat penggelapan/kecurangan atau ketidakjujuran yang dilakukan oleh karyawan Perum Pegadaian (fidelity guarantee/standard Jasindo ) dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 200.000.000,- setiap kejadian/karyawan/lokasi maksimum Rp 1.000.000.000,- per tahun. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan terjadinya risiko kerugian dan manajemen akan mengkaji ulang nilai pertanggungan tersebut setiap akhir periode. 4. Surat Berharga Saldo Surat Surat Berharga Berhargayang yangdiklasifikasikan diklasifikasikansebagai sebagaitersedia tersediauntuk untukdijual dijual merupakan Per 30 Juni nilai 2010 wajar.dan Saldo 2009 Peradalah 31 Maret 2009 dan 2008 adalah nihil. nihil. 5. Uang Muka Merupakan saldo uang muka per 30 31 Juni Maret2010 2009 dan dan 2009 2008 yang yang terdiri terdiri dari dari : : 30-06-2010 (Rp.) 16,373,993,410 8,917,968,022 0 25,291,961,432
- Uang Muka Dinas - Uang Muka Pembelian MULIA - Uang Muka Deviden Tahun Buku 2008
30-06-2009 (Rp.) 9,137,217,687 2,410,921,863 50,000,000,000 61,548,139,550
Uang muka dinas merupakan uang muka kerja yang dikeluarkan di bulan Juni tahun berjalan dan akan dipertanggungjawabkan di bulan berikutnya sesuai dengan Surat Edaran Direksi No.06/TR.4.00.100/2005 tanggal 21 Maret 2005. Uang muka pembelian MULIA merupakan uang muka pembelian Logam Mulia ke PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. Saldo Uang Muka Deviden Tahun Buku 2009 per 31 Maret 2010 bersaldo "nihil" karena sudah dilakukan kompensasi saat pelunasan dividen pada tanggal 01 Juli 2009. 6. Pajak Dibayar Dimuka Saldo pajak dibayar dimuka per 30 Juni 2010 sebesar Rp 39.396.710.924,- merupakan saldo kelebihan pembayaran angsuran PPh pasal 29 Badan tahun 2009, dimana jumlah angsuran PPh masa/pasal 25 badan selama 12 (dua belas bulan) yaitu Rp 357.606.095.004 dan nilai PPh 29 Badan tahun 2009 sebesar Rp 318.209.384.080. Sedangkan saldo per 30 Juni 2009 bersaldo nihil, karena pembayaran PPh Pasal 25 Badan s.d Juni 2009 sudah di offset dengan saldo hutang pajak badannya.
35
7. Pinjaman Yang Diberikan Merupakan saldo Pinjaman Yang Yang Diberikan Diberikan (PYD) (PYD) kepada kepada nasabah nasabah sampai sampaidengan dengan31 30Maret Juni 2010 2009 dan dan 2009 2008 belum yang yang belum dilunasi dilunasi dan diklasifikasikan dan diklasifikasikan berdasarkan berdasarkan golongan golongan dengan dengan rincianrincian sebagai sebagai berikutberikut : : 30-06-2010 (Rp.) Gadai KCA : - PYD Golongan A - PYD Golongan B - PYD Golongan C - PYD Golongan D Sub Jumlah Gadai Syariah : - Marhun Bih Golongan A - Marhun Bih Golongan B - Marhun Bih Golongan C1 - Marhun Bih Golongan C2 - Marhun Bih Golongan C3 - Marhun Bih Golongan C4 - Marhun Bih Golongan D1 - Marhun Bih Golongan D2 Sub Jumlah Gadai Syariah Usaha Lain - Kredit Ar-Rum (PYD Kreasi Sistem Syariah) - PYD Kresna - PYD Kreasi, Krasida dan Kremada - PYD Krista - PYD KTJG (Kredit Tunda Jual Gabah) - PYD Gadai Efek - PYD Logam mulia - PYD Kucica Sub Jumlah Jumlah PYD dan Marhun Bih
36
30-06-2009 (Rp.)
31,933,663,300 650,170,135,151 11,395,334,299,444 1,477,958,580,800 13,555,396,678,695
41,131,996,589 606,711,398,488 8,997,123,228,141 1,178,096,269,000 10,823,062,892,218
760,384,300 24,628,950,177 780,803,291,239 131,474,199,950 1,374,075,000 928,780,000 544,200,000 254,254,400 940,768,135,066
607,982,800 16,955,583,450 48,637,034,650 257,183,072,850 119,327,056,850 76,626,604,450 48,152,903,450 19,443,411,000 586,933,649,500
50,113,941,960 170,240,720,956 1,273,791,113,608 399,373,041,486 380,930,000 147,900,000 12,091,376,586 4,144,484,306 1,910,283,508,902 16,406,448,322,663
17,417,717,591 81,622,951,691 826,015,140,800 218,837,810,417 572,175,000 121,339,933,333 3,804,718,886 11,535,282,570 1,281,145,730,288 12,691,142,272,006
Kolektibilitas PYD dan Marhun Bih per 30 Juni 2010 dan 2009 sebagai berikut : Umur (Hr)/ Tunggakan Angsuran Lancar - PYD Gol. A,B,C,D dan G (KTJG) - Marhun Bih Gol A,B,C1,C2,C3,C4,D1 dan D2 - Kredit Ar-Rum (PYD Kreasi Sistem Syariah) - PYD Gol. E (Kresna) - PYD Gol. F (Kreasi, Krasida & Kremada) - PYD Krista - PYD Gadai Efek - PYD Logam Mulia - PYD KUCICA Sub Jumlah Kurang Lancar - PYD Gol. F (Kreasi, Krasida & Kremada) - PYD Krista Sub Jumlah Diragukan - PYD Gol. F (Kreasi, Krasida & Kremada) - PYD Krista Sub Jumlah Macet - PYD Gol. A,B,C,D dan G (KTJG) - Marhun Bih Gol. A,B,C,D,E,F,G dan H. - Kredit Ar-Rum (PYD Kreasi Sistem Syariah) - PYD Gol. E (Kresna) - PYD Gol. F (Kreasi, Krasida & Kremada) - PYD Krista - PYD Gadai Efek - PYD Logam mulia - PYD Kucica Sub Jumlah Jumlah
<120 <120 -
30-06-2010 (Rp.)
30-06-2009 (Rp.)
13,555,777,608,695 940,768,135,066 50,113,941,960 170,240,720,956 1,014,934,275,409 248,484,902,628 147,900,000 12,091,376,586 4,144,484,306 15,996,703,345,606
10,823,635,067,218 586,933,649,500 17,417,717,591 81,622,951,691 792,962,650,776 213,047,042,619 121,339,933,333 3,804,718,886 11,535,282,570 12,652,299,014,184
110,694,085,265 29,909,515,707 140,603,600,972
7,179,521,000 7,179,521,000
2-3x
92,268,749,232 37,661,987,199 129,930,736,431
8,716,420,000 0 8,716,420,000
>120 >120 >3x >3x >3x >3x >120 >120 >120
0 0 0 0 55,894,003,702 83,316,635,952 0 0 0 139,210,639,654 16,406,448,322,663
0 0 0 0 17,156,549,024 5,790,767,798 0 0 0 22,947,316,822 12,691,142,272,006
1x
Seluruh PYD dijamin oleh oleh barang barang jaminan jaminan bergerak bergerak (lebih (lebihdari dari90% 90%adalah adalahbarang barangjaminan jaminanemas/likuid) emas/likuid)yang yang ditaksir berdasarkan nilai nilai wajar, wajar, apabila apabila nasabah nasabah tidak tidakmelunasi melunasipinjaman pinjamanpada padatanggal tanggaljatuh jatuhtempo, tempo,barang barang jaminan akan dilelang. Manajemen berpendapat bahwa Barang Jaminan yang diterima atas PYD yang diberikan cukup untuk menutupi kemungkinan terjadinya risiko kerugian akibat tidak tertagihnya PYD tersebut. Terhadap PYD Kreasi dan Krista yang menggunakan skim kredit fiducia, nasabah melalui perusahaan telah mengasuransikan kredit tersebut kepada PT Askrindo (Persero) dengan jumlah yang dipertanggungkan sebesar uang pinjaman yang tercantum dalam perjanjian kredit pada saat ditandatanganinya Perjanjian Kredit.
37
Risiko kerugian yang dijamin oleh asuransi adalah risiko kredit macet karena tidak dilunasi pada saat jatuh tempo, menunggak tiga kali angsuran, kecelakaan pada kendaraan yang dijaminkan dengan kerusakan 75% dari nilai kendaraan, BJ yang dijaminkan hilang, nasabah meninggal dunia, nasabah melarikan diri dan tidak diketahui keberadaannya, dan kebakaran pada tempat usaha nasabah. Besaran pencairan penjaminan Kredit Kreasi dan Krista untuk setiap nasabah ditetapkan sebesar 90% dari jumlah kerugian perusahaan ( jumlah sisa uang pinjaman, sewa modal, dan denda dari kredit yang macet), maksimum 90% dari nilai penjaminan (pokok pinjaman awal). Manajemen berpendapat bahwa asuransi atas PYD Kreasi dan Krista cukup untuk menutupi kemungkinan terjadinya risiko kerugian akibat tidak tertagihnya PYD tersebut. Barang jaminan atas PYD/Marhun Bih, seluruhnya telah diasuransikan oleh Perusahaan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian / kerusakan / kehilangan yang diakibatkan oleh tindakan pencurian baik yang didahului / tidak didahului oleh tindakan pengrusakan/pembongkaran ketika akan masuk atau keluar lokasi yang dipertanggungkan, perampokan / penodongan, RSMD dan huru-hara dengan total nilai pertanggungan sebesar Rp 13.000.000.000.000,- batas pertanggungan per lokasi sebesar Rp 40.000.000.000,- maksimum Rp 700.000.000.000,- per tahun. Selain itu, barang jaminan atas PYD/Marhun Bih, seluruhnya telah diasuransikan terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian yang diakibatkan oleh kebakaran, petir, ledakan, kejatuhan pesawat terbang, kerusakan karena asap dan bencana alam dengan total nilai pertanggungan sebesar Rp.12.000.000.000.000,batas pertanggungan per lokasi sebesar Rp.40.000.000.000,- maksimum Rp.700.000.000.000,- per tahun. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan terjadinya risiko kerugian dan manajemen akan mengkaji ulang nilai pertanggungan tersebut setiap akhir periode. Pinjaman Yang Diberikan (PYD) dan Marhun Bih, sebagian dijadikan sebagai jaminan atas Hutang Bank dan Hutang RUF yang diikat secara fidusia. 8. Piutang Lainnya Saldo Piutang Lainnya terdiri dari : 30-06-2010 (Rp.) 5,846,990,046 5,022,536,326 536,560,736 11,406,087,108
- Piutang Klaim Asuransi Barang Jaminan - Piutang Pegawai - Piutang Lain-lain Jumlah
30-06-2009 (Rp.) 6,909,800,331 4,054,180,522 433,472,193 11,397,453,046
Piutang Klaim Asuransi merupakan klaim atas asuransi kerugian kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero). Piutang Pegawai Lainnya merupakan pinjaman beberapa karyawan untuk biaya pengobatan anggota keluarganya yang tidak mendapat penggantian asuransi kesehatan dan piutang gaji karena dibayarkannya tunjangan cuti terlebih dahulu, piutang cuti dimaksud akan diperhitungkan pada periode berikutnya bersamaan dengan pembayaran gaji karyawan.
38
Piutang lain-lain merupakan piutang klaim Asuransi Uang Dalam Kas/perjalanan, piutang Klaim Asuransi Kreasi, Piutang Klaim Asuransi lainnya, Piutang Kepada rekanan, Piutang Non Usaha Lainnya serta piutang pemeliharaan mobil sewa dan motor sewa. 9. Persediaan Emas Saldo persediaan emas 30 Juni 2010 dan 30 Juni 2009 bersaldo nihil karena saldo koin emas ONH Eks Unit usaha Toko Emas "Galeri 24" yang pada 31 Desember 2008 telah direklas ke aktiva lain-lain. 10. Persediaan Barang Cetak Merupakan saldo saldo persediaan persediaan blanko blankoSurat SuratBukti BuktiKredit Kredit(SBK), (SBK),barang perlengkapan cetak, alatkantong tulis kantor, barang perlengkapan jaminan dan kantor, perlengkapan perlengkapan jepitan barang komputer, jaminan perangko per 30 juni dan2010 materai dan 2009 per 31masingMaret 2009 masingdan sebesar 2008 Rp.12.621.675.115,masing- masing sebesar dan Rp. 6.549.307.451,-. Rp. 6,645,683,644, dan Rp. 6,645,683,644,11. Pendapatan Yang Masih Harus Diterima Merupakan saldo pendapatan sewa sewa modal modal dan dan jasa jasasimpan simpan(ijaroh) (ijaroh)yang yangmasih masihharus harusditerima diterimaper per3031Juni Maret 2010 20092009 dan dandengan 2008 dengan rincianrincian sebagai sebagai berikutberikut : : 30-06-2010 (Rp.)
30-06-2009 (Rp.)
Usaha Gadai - Sewa Modal Golongan A - Sewa Modal Golongan B - Sewa Modal Golongan C - Sewa Modal Golongan D Sub Jumlah
1,146,262,084 34,486,400,199 636,563,175,888 62,666,235,996 734,862,074,167
1,577,713,892 32,675,127,813 500,183,640,907 51,919,330,570 586,355,813,182
Usaha Syariah - Ijaroh Golongan A - Ijaroh Golongan B - Ijaroh Golongan C1 - Ijaroh Golongan C2 - Ijaroh Golongan C3 - Ijaroh Golongan C4 - Ijaroh Golongan D1 - Ijaroh Golongan D2 Sub Jumlah
24,986,735 1,243,009,150 40,179,658,790 4,878,200,488 316,082,350 244,358,950 165,237,700 87,660,517 47,139,194,680
31,659,822 963,943,618 2,275,994,001 11,357,336,200 5,213,944,900 3,310,830,700 2,077,883,800 766,203,400 25,997,796,441
2,805,542 678,325,778 8,199,387,511 14,765,418,682 6,008,302,313 4,918,271 29,659,158,097 811,660,426,944
1,385,582,215 233,731,010 2,064,219,797 19,068,818,605 1,847,707,273 1,422,647 24,601,481,547 636,955,091,170
Usaha Lain - SM Gadai Efek - Kredit Ar-Rum (PYD Kreasi Sistem Syariah) - PYD Kresna - PYD Kreasi, Krasida dan Kremada - PYD Krista - PYD lainnya Sub Jumlah Jumlah SM dan Ijaroh YMH Diterima
39
12. Beban Dibayar Dimuka Terdiri dari : 30-06-2010 (Rp.) 23,311,147,939 2,602,108,524 82,995,841 25,996,252,304
- Sewa Rumah/Gedung Kantor Dibayar Dimuka - Asuransi Dibayar Dimuka - Biaya Lainnya Dibayar Dimuka Jumlah
30-06-2009 (Rp.) 18,934,567,049 2,995,742,538 69,327,361 21,999,636,948
Sewa gedung kantor dibayar di muka merupakan pembayaran biaya sewa gedung kantor lama yang diperpanjang dan diamortisasi selama umur sewa. Perusahaan terus menambah jaringan usahanya, sehingga sampai dengan akhir Juni 2010 telah terdapat 855 Kantor Cabang dan 3.676 Unit Pelayanan Cabang (UPC)/Unit Pelayanan Syariah (UPS) di seluruh wilayah operasi Perusahaan, sehingga terdapat peningkatan biaya sewa gedung kantor, sedangkan per 30 Juni 2009 terdapat 776 Kantor Cabang dan 2.395 UPC/UPS. 13. Piutang Kepada Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa Terdiri dari :
- Piutang TGR - Piutang Lainnya Dikurangi : - Cadangan Penyisihan Piutang Pegawai Jumlah
30-06-2010 (Rp.) 12,999,192,677 5,113,273 13,004,305,950
30-06-2009 (Rp.) 12,514,021,913 78,122,071 12,592,143,984
(12,701,038,458) 303,267,492
(11,398,029,034) 1,194,114,950
Piutang TGR merupakan piutang kepada karyawan perusahaan yang berdasarkan penetapan Direksi, dikenakan sanksi tuntutan ganti rugi akibat tindak kelalaian atau kesalahan yang dilakukan dalam kegiatan operasional perusahaan. Piutang lainnya merupakan tagihan karena kondisi kekurangan phisik kas dengan saldo buku yang menjadi tanggung jawab karyawan yang terkait dengan fungsi bendaharawan perusahaan. Cadangan penyisihan piutang pegawai merupakan antisipasi untuk menutupi kemungkinan terjadinya risiko kerugian akibat tidak tertagihnya piutang kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Selain mengajukan Tuntutan Ganti Rugi kepada karyawan, juga melakukan upaya hukum berupa tuntutan pidana/perdata atau sanksi pemecatan atau skorsing akibat kelalaian atau kesalahan dalam operasional.
40
Manajemen berpendapat bahwa cadangan penyisihan piutang pegawai cukup untuk menutupi kemungkinan terjadinya risiko kerugian akibat tidak tertagihnya piutang tersebut. Selain mengajukan Tuntutan Ganti rugi kepada manajer cabang/karyawan kunci, juga melakukan upaya hukum berupa tuntutan pidana/perdata atau sanksi pemecatan atau skorsing akibat kelalaian atau kesalahan dalam operasional. 14. Aktiva Pajak Tangguhan Saldo tersebut merupakan merupakan saldo saldoAktiva AktivaPajak PajakTangguhan Tangguhansampai sampaidengan dengan3031 Juni Maret 20102008 dan 2009 dan 2007 masing-masing masingmasing sebesar sebesar Rp.76.529.279.248,Rp.15.666.680.671,dan Rp 42.725.721.980,-. dan Rp 15.666.680.671,15. Aktiva Tetap Saldo tersebut adalah nilai buku Aktiva Tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan sampai dengan 30 Juni 2010 dan 2009 dengan rincian sebagai berikut : 30-06-2010 (Rp.)
30-06-2009 (Rp.)
- Bangunan Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
386,750,963,286 (165,614,669,324) 221,136,293,962
369,711,202,150 (146,333,532,624) 223,377,669,526
- Inventaris Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
312,120,541,156 (182,467,422,615) 129,653,118,541
191,664,475,124 (140,152,091,667) 51,512,383,457
- Kendaraan Bermotor Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
42,533,296,669 (36,586,352,662) 5,946,944,007
44,466,635,193 (35,163,743,344) 9,302,891,849
- Tanah
126,429,995,096
118,325,315,545
12,040,313,673
26,720,374,044
127,303,340 (122,421,776) 4,881,564
0 0 0
880,002,413,220 (384,790,866,377) 495,211,546,843
750,888,002,056 (321,649,367,635) 429,238,634,421
- Aktiva Dalam Penyelesaian - Inventaris PT. Balai Lelang Artha Gasia Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku - Total Aktiva Tetap Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
41
Seluruh bangunan kantor dan kendaraan perusahaan telah diasuransikan pada PT Asuransi Jasa Indonesia untuk menghindari resiko kemungkinan kerugian yang ditimbulkan akibat bencana alam, kebakaran dan pencurian. 16. Aktiva Lain-lain Terdiri dari : - Barang Lelang Milik Perusahaan (BLP) - Beban Yg Ditangguhkan Pembukaan Cabang Baru, Rehab. Gd. Sewa, Hak Atas Tanah, & Lainnya - Beban RUF Ditangguhkan - Barang Jaminan Yang Disisihkan - Barang Titipan Nasabah Mulia dan Persediaan Eks Unit Toko Emas - Kerugian Perusahaan Yang masih harus Diperhitungkan (KPYD) - Tanah Kerja Sama Operasi - Aktiva Lainnya Jumlah
30-06-2010 (Rp.) 20,006,988,467
30-06-2009 (Rp.) 7,390,088,268
88,601,911,288 0 17,137,235,743 2,495,693,016
64,275,977,460 199,843,329 6,043,059,747 0 771,291,863
13,001,820,383 1,406,071,181 386,673,000 143,036,393,078
3,050,289,428 1,406,071,181 386,673,000 83,523,294,276
BJYD dan BLP BLP telah telah ditaksir ditaksir dengan dengantaksiran taksiranwajar, wajar,oleh olehkarena karenaituituperusahaan perusahaantidak tidakmelakukan melakukanpenyisihan. penyisihan. Manajemen berpendapat bahwa bahwa nilai nilai BLP BLPdan danBJYD BJYDtersebut tersebutdapat dapatterealisasi. terealisasi.Hasil HasilPenjualan Penjualantersebut tersebutakan akan digunakan oleh perusahaan untuk menambah modal kerja. Beban yang Ditangguhkan atas Pembukaan Cabang Baru, Rehabilitasi Gedung Sewa, Hak Atas Tanah, dan Lainnya per 30 Juni 2010 dan 2009 terdiri dari: 30-06-2010 (Rp.) 83,401,280,180 4,385,802,597 814,828,511 88,601,911,288
- Pembukaan Cabang Baru & Rehab Gd Sewa - Hak Atas Tanah - Beban ditangguhkan lainnya Jumlah
30-06-2009 (Rp.) 1,686,177,381 4,483,781,827 58,106,018,252 64,275,977,460
Beban RUF (Revolving Underwriter Facility) ditangguhkan per 30 Juni 2010 adalah nihil, sedangkan per 30 Juni 2009 sebesar Rp.199.843.329,- merupakan biaya - biaya berkaitan dengan fasilitas pinjaman sindikasi dengan jangka waktu lima tahun, yang terdiri dari Biaya Arranger, Komitmen Bank dan Konsultan Hukum/Notaris.
Kerugian Perusahaan Yang masih harus Diperhitungkan (KPYD) per 30 Juni 2010 dan 2009 sebesar Rp.13.001.820.383,- dan Rp.3.050.289.428,- adalah sisa tagihan kepada karyawan berupa tuntutan klaim ganti rugi atas tindakan penyimpangan yang dilakukan dalam pemberian kredit (taksiran tinggi) yang masih dalam proses penyelesaian.
42
Barang Titipan Nasabah Mulia per 30 Juni 2010 dan 2009 bersaldo Rp.2.090.809.437 dan Rp.539.623.886,adalah persediaan barang Produk MULIA yang telah dibeli dari PT. ANTAM untuk didistribusikan kepada nasabah di Kantor Cabang pelaksanna MULIA. Sedangkan Persediaan Eks Unit Toko Emas Pegadaian yang sudah ditutup, per 30 Juni 2010 dan 2009 bersaldo Rp.404.883.579,- dan Rp.231.667.977,-
Saldo Tanah Kerja Sama Operasi merupakan harga perolehan tanah yang diserahkan oleh Perusahaan Kepada Mitra KSO untuk dibangun dan dikelola sesuai dengan perjanjian dengan rincian sebagai berikut : 30-06-2010 (Rp.) 100,343,805 1,305,727,376 1,406,071,181
- KSO Tanah Cimahi - KSO Salemba Jumlah
30-06-2009 (Rp.) 100,343,805 1,305,727,376 1,406,071,181
Aktiva lainnya per 30 Juni 2010 dan 2009 sebesar Rp. 386.673.000 merupakan tanah yang ada di Timor Leste (d/h Timor Timur) yang saat ini status kepemilikannya belum dapat ditentukan karena menunggu keputusan pemerintah kedua negara.
17. Hutang Bank Merupakan saldo pinjaman bank jangka pendek untuk modal kerja dengan rincian : 30-06-2010 (Rp.) 3,750,956,656,150 4,391,166,418,628 144,688,546,081 2,021,397,699,364 0 800,000,000,000 200,000,000,000 11,308,209,320,223
- PT Bank BRI (Persero) Tbk - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - PT Bank Syariah Mandiri Tbk - PT Bank Central Asia Tbk - PT Bank Bukopin - PT Bank BNI (Persero) Tbk - PT Bank Permata Jumlah
30-06-2009 (Rp.) 3,235,411,172,944 4,499,713,529,077 84,073,792,779 1,490,978,146,429 1,000,000,000 0 0 9,311,176,641,229
a. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dalam bentuk Rekening Koran (R/K) dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk didasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 1 tanggal 9 Mei 2005 yang dibuat dihadapan notaris Raharti Sudjardjati SH fasilitas pinjaman dengan plafond sebesar Rp300.000.000.000 tersebut berbunga 13% p.a (reviewable) dan jatuh tempo tanggal 01 Januari 2006. Pinjaman tersebut dijamin secara fidusia dengan Piutang (Pinjaman Yang Diberikan/PYD) dengan nilai sebesar Rp300.000.000.000.
43
Pada tahun 2009 berdasarkan akta Perjanjian Kredit No.01 tanggal 08 April 2009 yang dibuat dihadapan notaris R. Ay. Poppy Darmawan, SH. plafondnya dinaikan kembali menjadi sebesar Rp3.500.000.000.000 , dan diperpanjang 28 Februari 2010, Pinjaman tersebut dijamin secara fidusia dengan Piutang (Pinjaman Yang Diberikan/PYD) dengan nilai penjaminan sebesar Rp3.500.000.000.000, dengan tingkat bunga sebagai berikut: - Sebesar Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 1 (satu) bulan ditambah 3,25% p.a jika rata-rata penggunaan kredit (outstanding) dalam sebulan sebesar atau lebih dari Rp2.800.000.000.000. - Sebesar Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 1 (satu) bulan ditambah 3,50% p.a jika rata-rata penggunaan kredit (outstanding) dalam sebulan sebesar Rp2.300.000.000.000 sampai dengan Rp2.800.000.000.000. - Sebesar SBI 1 (satu) bulan ditambah 3,75% p.a. jika rata-rata penggunaan kredit (outstanding) dalam sebulan kurang dari Rp2.300.000.000.000. Pada tahun 2010 terdapat penambahan plafond dinaikan menjadi sebesar Rp4.500.000.000.000 berdasarkan akta No.42 tanggal 30 Maret 2010, jatuh tempo 28 Februari 2011, yang dibuat dihadapan notaris Yatty Sriyati Suhadiwiraatmaja, SH, MM, MHum. Pinjaman tersebut dijamin secara fidusia dengan Piutang (Pinjaman Yang Diberikan/PYD) dengan nilai penjaminan sebesar Rp4.500.000.000.000, dengan tingkat bunga 10% per tahun.
Mengacu perjanjian kredit pasal 10, Perusahaan wajib: - Mempergunakan kredit yang diberikan oleh kreditur sesuai dengan maksud dan tujuan yang telah ditetapkan, fasilitas KMK hnya dipergunakan untuk modal kerja dan tidak diperbolehkan untuk investasi lainnya. - Membayar bunga dan denda bunga yang telah ditentukan apabila setelah perjanjian kredit ini berakhir debitur menunggak atau fasilitas kredit dihentikan secara sepihak oleh pihak kreditur. - Menyalurkan transaksi keuangannya melalui rekeningnya di kreditur. - Menggunakan jasa-jasa perbankan kreditur. - Menyerahkan laporan keuangan triwulan dan tahunan kepada kreditur. - Memenuhi peraturan pemerintah termasuk ijin-ijin yang harus dimiliki yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan. - Membayar pajak, biaya-biaya dan ongkos yang relevan dalam rangka pemberian kredit. - Setiap saat bersedia untuk dilaksanakan pemeriksaan administrasi pembukuan dan kondisi perusahaan oleh kreditur atau pihak ketiga yang ditunjuk kreditur. - Memberitahukan kepada kreditur tentang adanya permohonan pernyataan pailit perusahaan - Menyimpan surat bukti kepemilikan jaminan sampai kreditnya lunas. Suku bunga Semester I tahun 2010 dan 2009 atas fasilitas diatas adalah sebagai berikut:
Nama Fasilitas Pinjaman Fasilitas KMK Lama Fasilitas Suplesi KMK
2010 10.00% 10.00%
44
2009 10.69%
b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pinjaman modal kerja dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pertama kali diberikan dengan plafond Rp300.000.000.000 didasarkan Akta No:29 tanggal 21 Februari 2003, yang dibuat dihadapan notaris Raharti Sudjardjati SH. Fasilitas pinjaman berjumlah Rp300.000.000.000 dijamin secara fidusia oleh Piutang (Pinjaman Yang Diberikan/PYD) dengan nilai Penjaminan sebesar 100% dari limit kredit. Pada tahun 2009, berdasarkan Akta No: 17 yang dibuat dihadapan Imas Fatimah, SH, M.Kn nilai fasilitas pinjaman dinaikan menjadi Rp4.500.000.000.000,Pada tahun 2009 terdapat perubahan addendum perjanjian kredit I Nomor: KP-CRO/016/PK-KMK/2008 tanggal 21 April 2008 akta no.281 dan diganti dengan perjanjian kredit Nomor: CBG.CBI/SPPK.009/2009 tanggal 16 Maret 2009 nilai plafondnya menjadi sebesar Rp4.500.000.000, jangka waktu kredit adalah 12 bulan sampai dengan 23 Februari 2010 dan tingkat bunga 13,00% per tahun (reviewable). Pada tahun 2010 terdapat perubahan addendum perjanjian kredit Nomor: CBG.CBI/SPPK.009/2009 tanggal 16 Maret 2009 akta no. 17 dan diganti dengan perjanjian kredit Nomor : KP-CRO/016/PK-KMK/2008 tanggal 19 Februari 2010 dan diganti dengan perjanjian kredit Nomor KP-CRO/016/PK-KMK/2008 tanggal 9 April 2010 akta no. 06 nilai plafondnya menjadi sebesar Rp. 5.500.000.000.000, jangka waktu kredit adalah 12 bulan sampai dengan 23 Februari 2011 dan tingkat bunga 10,25% per tahun (reviewable). Mengacu perjanjian kredit pasal 17 ayat 7, Perusahaan wajib: - Memelihara current ratio di atas 110%. - Memelihara total pinjaman maksimal tujuh kali modal sendiri. - Melapor kepada bank apabila: • Mengalihkan/menyerahkan kepada pihak lain, sebagian atau seluruhnya atas hak dan kewajiban yang timbul berkaitan dengan fasilitas kredit. • Mengikat diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan perusahaan yang dijaminkan kepada Bank Mandiri, kepada pihak lain. • Melunasi hutang kepada pemilik modal. • Memindahtangankan barang jaminan. • Membagikan deviden • Mengubah susunan Direksi atau Dewan Pengawas dan melampirkan Surat Keputusan Mentri. • Membagikan laba sesuai penetapan Menteri. Suku bunga Semester I tahun 2010 dan 2009 atas fasilitas tersebut adalah sebagai berikut: Nama Fasilitas Pinjaman KMK I KMK II
2010 10.25% 9.65%
45
2009 12.45% -
c. PT Bank Syariah Mandiri Fasilitas pembiayaan musyarokah dari PT Bank Syariah Mandiri Tbk pertama kali diterima tahun 2007 berdasarkan akta No.20 tanggal 22 Februari 2007, yang dibuat dihadapan Notaris Ina Rosaina, SH. Nilai fasilitas Rp 50.000.000.000 jatuh tempo tanggal 22 Februari 2008, dijamin dengan piutang gadai dengan nilai penjaminan sebesar 100% dari limit pinjaman. Adapun Nisbah bagi hasil ditetapkan sebagai berikut: - Sebesar 56% dari pendapatan Ijaroh (jasa simpan) untuk Perum Pegadaian. - Sebesar 44% dari pendapatan Ijaroh (jasa simpan) untuk Bank. Pada tahun 2009, berdasarkan akta No.15 tanggal 20 Maret 2009, yang dibuat dihadapan Notaris Ina Rosaina, SH nilai fasilitas dinaikan menjadi Rp100.000.000.000 jatuh tempo tanggal 20 Maret 2010, dijamin dengan piutang gadai dengan nilai penjaminan sebesar 100% dari limit pinjaman. Adapun Nisbah bagi hasil ditetapkan sebagai berikut: - Sebesar 60% dari pendapatan Ijaroh (jasa simpan) untuk Perum Pegadaian. - Sebesar 40% dari pendapatan Ijaroh (jasa simpan) untuk Bank. Pada tahun 2009, berdasarkan akta No.3 tanggal 10 Desember 2009, yang dibuat dihadapan Notaris Notaris Ina Rosaina, SH nilai fasilitas diganti menjadi Rp200.000.000.000 jatuh tempo tanggal 20 Desember 2010, dijamin dengan piutang gadai dengan nilai penjaminan sebesar 100% dari limit pinjaman. Adapun Nisbah bagi hasil ditetapkan sebagai berikut: - Sebesar 63,26% dari pendapatan Ijaroh (jasa simpan) untuk Perum Pegadaian. - Sebesar 36,74% dari pendapatan Ijaroh (jasa simpan) untuk Bank. Mengacu pada pasal 16 ayat 1, Perusahaan wajib: - Menyerahkan laporan realisasi penyaluran pembiayaan dan pendapatan setiap bulan. - Menyerahkan laporan keuangan in-house setiap tiga bulan. - Menyerahkan laporan keuangan audited tahunan. - Mengupayakan penyaluran aktivitas keuangan yang dibiayai melalui PT Bank Syariah Mandiri. - Menerapkan prinsip pengenalan Perum Pegadaian sesuai KYC yang berlaku di Perum Pegadaian. - Menggunakan Pembiayaan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. - Apabila diperlukan Cabang Pegadaian Syariah akan memberikan izin dan kemudahan bagi petugas BSM untuk melakukan peninjauan dan pemeriksaan. - Memperpanjang masa berlaku dokumen legalitas perusahaan yang akan jatuh tempo. d. PT Bank Central Asia Tbk Fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk pertama kali diperoleh berdasarkan Akta perjanjian kredit No:12 tanggal 26 Juni 2000, yang dibuat dihadapan notaris Irawati Marzuki Arifin SH. Fasilitas dengan plafond Rp50.000.000.000 dijamin secara fidusia oleh Piutang (Pinjaman Yang Diberikan/PYD) dengan nilai Penjaminan sebesar 100% dari limit kredit, dengan suku bunga 16% p.a (reviewable), jatuh tempo tanggal 26 Juni 2001. Sejak tahun 2006 nilai fasilitas pinjaman ditingkatkan menjadi sebesar Rp1.200.000.000.000. Pada tahun 2009, fasilitas pinjaman diperpanjang kembali sampai dengan 24 Juni 2009 dengan plafon sebesar Rp1.800.000.000.000.
46
- Berdasarkan akta No. 32 tanggal 24 Juni 2009 yang dibuat dihadapan notaris Ny. Erly Soehandjojo SH fasilitas kredit lokal dan time loan revolving diubah menjadi sebagai berikut: Fasilitas Kredit Lokal Time Loan Revolving
Plafond Rp 100.000.000.000 Rp 1.200.000.000.000
Jatuh Tempo 24 Juni 2010 24 Juni 2010
- Berdasarkan surat No. 30407/GBK/2010 tanggal 21 Juni 2010 nilai fasilitas kredit time loan revolving ditambah plafondnya sebesar Rp. 1.000.000.000.000 sehingga plafondnya menjadi Rp. 1.500.000.000.000 dan jatuh tempo tanggal 26 Juni 2011. Tingkat bunga 9,25% untuk peminjaman Rp. 300.000.000.000 dan tingkat bunga 10% untuk peminjaman Rp. 1.200.000.000.000. - Berdasarkan surat No. 30417/GBK/2010 tanggal 24 Juni 2010 nilai fasilitas kredit lokal yang suku bunganya diturunkan sehingga menjadi 10,50%, dengan nilai plafond sebesar Rp. 100.000.000.000 dan jatuh tempo tanggal 24 Juli 2010. - Mengacu perjanjian kredit pasal 11 huruf "k", Perusahaan wajib memelihara Debt to equity ratio maksimum 7 kali dan current ratio minimum 1 kali.
Risiko barang jaminan ditanggung oleh Perum Pegadaian karena barang jaminan milik nasabah berada/disimpan oleh Perum Pegadaian. Apabila terjadi gagal bayar oleh nasabah, penanggungjawabnya adalah Perum Pegadaian dan barang jaminan milik nasabah akan dilelang oleh Perum Pegadaian, sebagaimana diperlakukan terhadap barang jaminan nasabah usaha gadai lainnya.
Fasilitas Money Market Loan dari PT Bank Central Asia Tbk pertama kali diperoleh berdasarkan Perjanjian Kredit nomor 7 Tanggal 5 Juli 2005 yang dibuat dihadapan notaris Ny. Erly Soehandjojo SH di Jakarta, dan telah dilakukan perubahan terhadap perjanjian tersebut. -
Berdasarkan akta 33 tanggal 24 Juni 2009 yang dibuat dihadapan notaris Ny. Erly Soehandjojo SH fasilitas Money Market Loan diubah plafondnya menjadi Rp500.000.000.000 dan jatuh tempo tanggal 24 Juni 2010.
-
Berdasarkan Perubahan Ketujuh atas Perjanjian Kredit dengan surat No. 045/Add-KCK/2010 tanggal 17 Februari 2010, yang dibuat dihadapan notaris dihadapan notaris Ny. Erly Soehandjojo SH di Jakarta, plafond ditetapkan sebesar Rp500.000.000.000 dengan suku bunga 9%.
Suku bunga Semester I Tahun 2010 dan 2009 atas ketiga fasilitas tersebut adalah sebagai berikut: Nama Fasilitas Pinjaman Kredit Lokal Time Loan Money Market Loan
2010 10.50% 9.50% 9.00%
47
2009 12.33% 12.20% 11.05%
e. PT Bank Bukopin Tbk Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dari PT Bank Bukopin Tbk Pertama kali diperoleh tahun 2002 dengan Akta Perjanjian yang terpisah yaitu: - Fasilitas Kredit Modal Kerja I (KMK) berdasarkan akta No.25 tanggal 21 Februari 2002, plafond kreditnya sebesar Rp40.000.000.000, jatuh tempo tanggal 21 Februari 2003 dan tingkat bunganya 19% p.a. - Fasilitas Kredit Modal Kerja II (KMK) berdasarkan akta No.2 tanggal 3 April 2002 dengan plafond kredit sebesar Rp60.000.000.000, jatuh tempo tanggal 3 April 2003 dan tingkat bunganya 19,50% p.a. - Fasilitas Kredit Modal Kerja III (KMK) berdasarkan akta No.25 tanggal 12 Agustus 2002, plafond kredit sebesar Rp30.000.000.000, jatuh tempo tanggal 12 Agustus 2003 dan tingkat bunganya 19% pa.a. Fasilitas tersebut dengan nilai keseluruhan Rp130.000.000.000 dijamin secara fidusia dengan piutang senilai 100% dari nilai fasilitas. Pada 30 Juni tahun 2009, KMK III dengan plafond sebesar Rp30.000.000.000 hanya digunakan sebesar Rp. 1.000.000.000,- Tingkat suku bunga rata-rata selama Semester I tahun 2009 adalah 13% p.a. Mengacu perjanjian kredit pasal 6, Perusahaan wajib menyalurkan dan meningkatkan transaksi/mutasi keuangan melalui rekening di PT Bank Bukopin Tbk. Pada tanggal 30 Juni 2010 saldo hutang kepada PT Bank Bukopin Tbk adalah nihil, karena seluruhnya (hutang pokok dan bunga) telah dilunasi oleh Perusahaan pada tanggal jatuh tempo (12 Agustus 2009) dan fasilitas pinjaman tersebut tidak diperpanjang lagi.
f. PT BNI Tbk Fasilitas pinjaman dari PT BNI Tbk pertama kali diperoleh pada tahun 2010. Berdasarkan Akta perjanjian kredit No:8 tanggal 15 Januari 2010, yang dibuat dihadapan notaris R. Ay. Poppy Darmawan SH. Fasilitas dengan plafond Rp. 400.000.000.000 dijamin secara fidusia oleh Piutang (Pinjaman Yang Diberikan/PYD) dengan nilai Penjaminan sebesar 100% dari limit kredit, dengan suku bunga berdasarkan rata-rata bunga deposito berjangka 12 bulan di 4 Bank(BNI, BRI, Mandiri dan BCA) yang di umumkan pada harian Kompas ditambah spread 3,5%, jatuh tempo tanggal 15 Januari 2011. Pada tahun 2010 terdapat perubahan addendum perjanjian kredit akta No: 8 tanggal 15 Januari 2010 yang dibuat dihadapan notaris R. Ay. Poppy Darmawan SH. diganti dengan perjanjian kredit akta No: 13 tanggal 04 Maret 2010, yang dibuat dihadapan notaris R. Ay. Poppy Darmawan SH. Fasilitas dengan nilai plafondnya sebesar Rp. 200.000.000.000 dijamin secara fidusia oleh Piutang (Pinjaman Yang Diberikan/PYD) dengan nilai Penjaminan sebesar 100% dari limit kredit, dengan suku bunga berdasarkan rata-rata bunga deposito berjangka 12 bulan di 4 Bank(BNI, BRI, Mandiri dan BCA) yang di umumkan pada harian Kompas ditambah spread 3,5%, jatuh tempo tanggal 14 Januari 2011.
48
Mengacu perjanjian kredit pasal 20, Perusahaan wajib: - Memelihara Debt to equity ratio maksimum 7 kali dan current ratio minimum 1 kali. - Membayar seluruh kewajiban pajak, retribusi dan biaya lain yang dikenakan pemerintah. - Menyerahkan Laporan Keuangan berupa neraca dan perhitunmgan laba rugi setiap 3 bulan. - Menyerahkan Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik terdaftar yang telah disetujui Bank. - Menyerahkan daftar tagihan kepada pihak ketiga secara periodik (triwulan) - Melapor kepada bank apabila: • Adanya perkara yang memepengaruhi kegiatan usaha perusahaan, yang terjadi antara perusahaan dengan pihak lain. • Adanya perkara antara pengurus dengan pemegang saham, pemegang saham dengan pemegang saham atau pengurus dengan pengurus. • Adanya kerusakan, kerugian atau kemusnahan harta kekayaan perusahaan serta barang agunan yang mempengaruhi kelangsungan usaha. • Adanya pengurus perusahaan yang melanggar Anggaran Dasar Perusahaan. • Adanya perubahan material atas keadaan keuangan dan prospek usaha perusahaan. • Adanya hal-hal lain yang dapat memepengaruhi jalannya usaha dan kemampuan perusahaan untuk melunasi hutangnya. Suku bunga Semester I Tahun 2010 fasilitas pinjaman tersebut adalah sebagai berikut: Nama Fasilitas Pinjaman Fasilitas KMK
2010 9.70%
g. PT Bank Permata Tbk Fasilitas pinjaman (ketentuan khusus atau Fasilitas OD) dari PT Bank Permata Tbk pertama kali diperoleh pada tahun 2010. Berdasarkan Akta perjanjian kredit No:12 tanggal 25 Februari 2010, yang dibuat dihadapan notaris Imas Fatimah, SH., MKn Fasilitas dengan plafond Rp. 100.000.000.000 dijamin secara fidusia oleh Piutang (Pinjaman Yang Diberikan/PYD) dengan nilai Penjaminan sebesar Rp. 200.000.000.000 dengan suku bunga 10,25%, jatuh tempo tanggal 25 Februari 2011. Fasilitas pinjaman (Fasilitas Money Market) dari PT Bank Permata Tbk pertama kali diperoleh pada tahun 2010. Berdasarkan Akta perjanjian kredit No:13 tanggal 25 Februari 2010, yang dibuat dihadapan notaris Imas Fatimah, SH., MKn Fasilitas dengan plafond Rp. 200.000.000.000 dijamin secara fidusia oleh Piutang (Pinjaman Yang Diberikan/PYD) dengan nilai Penjaminan sebesar Rp. 300.000.000.000 dengan suku bunga yang berlaku ditetapkan oleh Bank yang disepakati semua pihak, jatuh tempo tanggal 25 Februari 2011. Mengacu perjanjian kredit pasal 6, Perusahaan wajib: - Menyerahkan Neraca dan perhitungan Laba Rugi kepada Bank dalam bentuk dan isi yang dapat diterima oleh Bank. - Menyerahkan Laporan Keuangan audit yang sesuai dengan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.
49
- Melaporkan informasi keuangan dan lain-lain informasi mengenai kondisi atau operasi perusahaan bila diperlukan atau diminta oleh Bank. - Memelihara pembukuan, administrasi dan catatan-catatan yang cukup mengenai usaha yang dijalankan perusahaan sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum. - Mengizinkan pegawai-pegawai atau wakil-wakil Bank yang layak untuk memeriksa kekayaan dan usaha perusahaan dan memeriksa/mengaudit perusahaan. - Melapor kepada bank apabila: • Terjadi tuntutan perkara perdata terhadap perusahaan yang nilainya minimal 10% dari nilai ekuitas perusahaan. • Perusahaan melakukan pembubaran, penggabungan usaha/merger dan memperoleh sebagian besar aset atau saham dari perusahaan lain atau bentuk perubahan usaha lain. • Melakukan perubahan berupa apapun terhadap anggaran dasar perusahaan. • Melakukan perubahan sifat dan kegiatan usaha perusahaan Suku bunga Semester I Tahun 2010 fasilitas pinjaman tersebut adalah sebagai berikut: Nama Fasilitas Pinjaman MML I MML II MML III
2010 9.00% 9.25% 9.00%
18. Hutang RUF Saldo Hutang RUF per 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut : 30-06-2010 (Rp.) 0 0
- Saldo Hutang RUF LII
30-06-2009 (Rp.) 109,415,000,000 109,415,000,000
Saldo Hutang RUF per 30 Juni 2010 adalah nihil, sedangkan Saldo Hutang RUF per 30 Juni 2009 berasal dari RUF LII suku bunga 12,21% tanggal perolehan 02 Juli 2009, jatuh tempo 02 Oktober 2009 sebesar Rp.109.415.000.000,02 Oktober 2009 selama 3 (tiga) bulan Rp 109,415,000,000 19. Hutang Promes Saldo Hutang Promes per 30 Juni 2010 dan 2009 bersaldo nihil.
50
20. Hutang Kepada Rekanan Merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga/rekanan atas pengadaan barang dan jasa, meliputi : 30-06-2010 (Rp.) - PT Askrindo a. Titipan Premi Asuransi b. Hutang Angsuran Recovery Kredit UKM - Hutang Kepada Notaris dan Institusi Hukum - Hutang pengadaan barang dan jasa Jumlah
7,012,783,504 1,054,019,837 12,531,841,406 1,572,406,001 22,171,050,748
30-06-2009 (Rp.)
7,351,209,527 541,875,177 8,522,990,386 1,621,316,058 18,037,391,148
Titipan premi asuransi kepada Asuradur merupakan nilai premi asuransi yang telah dibayarkan oleh nasabah kreasi dan krista yang belum disetorkan ke Asuradur. Hutang Angsuran Recovery Kredit UKM kepada Asuradur merupakan nilai setoran nasabah yang pinjamannya telah diklaim ke asuradur. 21. Hutang Kepada Nasabah Saldo per 30 Juni 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp.54.875.754.752,- dan Rp.46.426.223.554,-, merupakan hak para nasabah yang berasal dari hasil lebih atas penjualan barang jaminan yang dijual secara lelang setelah dikurangi dengan kewajibannya berupa pokok pinjaman ditambah dengan sewa modal (bunga). Kewajiban tersebut diakui perusahaan untuk jangka waktu 12 bulan sejak tanggal lelang dan menjadi hak nasabah untuk mengambil, tetapi apabila lebih dari batas waktu tersebut maka dinyatakan kedaluarsa dan menjadi pendapatan perusahaan sesuai dengan Pedoman Operasional Kantor Cabang tahun 1998 Bab III butir F.3. 22. Hutang Pajak Merupakan taksiran perhitungan Pajak Penghasilan Badan dan hasil pungutan pajak lainnya pada periode berjalan yang belum disetorkan pada saat tutup buku per 30 Juni 2010 dan 2009, dengan rincian sebagai berikut : 30-06-2010 (Rp.) 70,027,429,007 6,312,301,940 472,823,781 195,156,806 0 71,256,580 0 77,078,968,114
- PPh Pasal 25 Badan - PPh Pasal 21 dan 23 - PPh Pasal 4 Ayat 2 - PPN - BPHTB - PBB - Zakat Usaha Syariah Jumlah
51
30-06-2009 (Rp.) 28,400,974,687 6,409,446,755 302,380,333 118,507,032 5,229,462 95,422,744 1,618,803,968 36,950,764,981
23. Hutang Jangka Panjang Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun Saldo Hutang Jangka Panjang Yang Akan Jatuh Tempo per tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 bersaldo Nihil, karena pada Tahun 2010 telah dilakukan pelunasan Obligasi sesuai tanggal jatuh tempo (6 Juni 2010) sebesar Rp 269.550.000.000,- Yang terdiri dari : a. Obligasi IX tahun 2002 Seri A sebesar Rp 211.000.000.000,- merupakan obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 18.25% per tahun, yang jatuh tempo pada tanggal 6 Juni 2010 b. Obligasi IX tahun 2002 Seri B sebesar Rp 13.050.000.000,- merupakan obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 18,25% pertahun akan jatuh tempo pada ulang tahun ke delapan emisi sebesar 30% dari pokok obligasi (Rp 43.500.000.000) yaitu pada tanggal 6 Juni 2010
c. Obligasi IX Tahun 2002 Seri C sebesar Rp2.000.000.000 merupakan obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 18.25% per tahun untuk tahun pertama. Untuk tahun selanjutnya suku bunga mengambang yang besarnya ditentukan berdasarkan rata-rata bunga deposito rupiah berjangka 3 bulan di tambah premi tetap 2.5% dengan maksimal sebesar 20% dan minimal sebesar 16.50%. Obligasi seri ini akan jatuh tempo pada 6 Juni 2010. d. Obligasi IX Tahun 2002 Seri D sebesar Rp 43.500.000.000 merupakan obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 18,25% per tahun untuk tahun pertama sampai dengan tahun kelima dan bunga mengambang untuk tahun keenam sampai dengan tahun kedelapan yang besarnya ditentukan berdasarkan rata-rata bunga Obligasi IX Seri A dan Seri B merupakan obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 18.25% per tahun. Obligasi seri ini akan jatuh tempo pada 6 Juni 2010. Dan pada Tahun 2009 telah dilakukan pelunasan atas Obligasi IX tahun 2002 Seri B, sebesar Rp.8.700.000.000,yang merupakan obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 18,25% pertahun, jatuh tempo pada ulang tahun emisi ke tujuh, yaitu pada tanggal 6 Juni 2010
24. Beban YMH Dibayar Merupakan beban yang masih harus dibayar per 30 Juni 2010 dan 2009 dengan rincian sebagai berikut: 30-06-2010 (Rp.) 40,891,923,569 184,560,269,598 1,350,000 12,045,634,387 860,709,500 238,359,887,054
- Beban Bunga Bank dan Obligasi - Beban Pegawai - Beban Administrasi - Beban Umum - Beban Diklat Jumlah
52
30-06-2009 (Rp.) 40,095,983,734 241,459,111 0 3,611,732,743 0 43,949,175,588
25. Pendapatan Diterima Dimuka Merupakan pendapatan sewa gedung yang diterima dimuka oleh Kantor Pusat dan Kantor Wilayah terdiri dari:
- Pendapatan Sewa Gedung Diterima Dimuka - Pendapatan Sewa Gedung Harco Yang Akan Diamortisasi Dalam Satu Tahun - Pendapatan KSO Diterima dimuka lainnya - Pendapatan Marjin MULIA Diterima dimuka Jumlah
30-06-2010 (Rp.) 942,858,890
30-06-2009 (Rp.) 1,555,832,665
818,744,318 950,276,094 838,472,634 3,550,351,936
818,744,318 0 0 2,374,576,983
26. Hutang Lancar Lainnya Merupakan kewajiban perusahaan kepada instansi lain, potongan gaji pegawai, hutang ke Kas Negara, Titipan Dana PKBL dan hutang dana sosial serta pendidikan per 30 Juni 2010 dan 2009 dengan rincian sebagai berikut :
-
Hutang Bea Lelang Hutang Kepada Pegawai Dana Pendidikan Hutang Jasa Produksi Hutang Dana Sosial Hutang Iuran Pensiun Hutang kepada JPK Hutang Kepada Yayasan Damandiri Dana PKBL & Titipan Angsuran Mitra Binaan PKBL Hutang Dividen Hutang Lainnya Jumlah
30-06-2010 (Rp.) 1,118,623,467 3,827,018,811 2,585,094,695 5,028,802,303 0 19,727,574,986 7,626,487,971 15,000,000,000 24,079,125,155 399,097,760,000 67,194,000 478,157,681,388
30-06-2009 (Rp.) 495,286,165 3,608,739,352 3,059,494,015 2,997,028,098 261,404,575 9,745,789,337 1,841,313,536 15,000,000,000 12,826,741,800 190,065,000,000 326,509,200 240,227,306,078
27. Kewajiban Estimasi Untuk Imbalan Kerja Estimasi Kewajiban Program Pensiun dan Kewajiban Program Manfaat Karyawan, sebagai berikut : 31-03-2009 31-03-2008 30-06-2010 (Rp.) 31,891,137,289 26,923,521,352 5,700,437,846 64,515,096,487
- Kewajiban Program Pensiun - Kewajiban Program Pesangon - Kewajiban Program cuti Besar Jumlah
53
30-06-2009 (Rp.) 58,356,612,641 5,066,967,735 0 63,423,580,376
a. Program Pensiun Manfaat Pensiun diberikan kepada karyawan yang telah memasuki usia pensiun atau berhenti bekerja oleh sebab lainnya yang diatur dalamperaturan dana pensiun. Besarnya manfaat pensiun yang diberikan ditentukan oleh masa kerja karyawan dan besarnya Penghasilan Dasar Pensiun terakhir (gaji pokok ditambah tunjangan keluarga). Pendanaan program pensiun ini dibentuk setiap bulan dari iuran karyawan sebesar 4,75% dari iuran yang ditanggung Perseroan sebesar 11,75% dari gaji pokok karyawan. Pengelolaan dana program pensiun dilakukan oleh Dana Pensiun Perum Pegadaian. Adapun peraturan dana pensiunnya yang terakhir kali ditetapkan oleh Surat Keputusan Direksi No.KP.2/43/8 tanggal 10 desember 1998 telah disahkan oleh Menteri Keuangan dengan No. Kep-336/KM.17/1999 tanggal 8 September 1999. b. Program Pesangon Penyelenggaraan Program Pesangon (UP4) didasarkan pada Peraturan Direksi No. 1817/Kp300323/2000, jo Peraturan Direksi No. 15A/SDM.3003223/2009 tanggal 6 Januari 2009 tentang Uang kompensasi Pemutusan hubungan Kerja (UKPHK). Manfaat Pesangon berupa Pembayaran jumlah lumpsum diberikan kepada karyawan yang memasuki usia pensiun atau berhenti bekerja oleh sebab lain yang diatur dalam Peraturan Direksi tersebut. Adapun jumlah lumpsum yang diberikan ditentukan berdasarkan besarnya gaji terkahir dikalikan dengan angka indeks tertentu yang besarnya ditentukan oleh golongan gaji pegawai yang bersangkutan. Penyelenggaraan program imbalan ini didanai secara internal Perusahaan. c. Program Cuti Besar Program cuti besar diberikan selama 2 (dua) bulan bagi pegawai yang telah bekerja selama 6 (enam) tahun terus menerus dan berlaku kelipatannya dengan tetap membayarkan penghasilan penuh kecuali tunjangan tetap. Asumsi Aktuaria Perhitungan beban dan Kewajiban dihitung oleh konsultan Aktuaria, PT Katsir Imam Sapto Sejahtera Aktuaria sebagaimana tertuang dalam laporannya No.1688/KIS/LA/03/2010, No.1689/KIS/LA/03/2010 dan No.1690/KIS/LA/03/2010. Perhitungan aktuaris dilakukan dengan frekuensi setahun sekali, adapun asumsi aktuaria yang dipergunakan adalah sebagai berikut: 1. metode perhitungan yang dipergunakan : Projected Unit Credit, 2. tingkat suku bunga diskonto yang dipergunakan per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah 11,75% p.a. dan 12% p.a., 3. tingkat suku bunga imbal hasil investasi aset program per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah 10,5% dan 10,5% p.a., 4. tingkat kenaikan gaji berkala untuk 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009 adalah 7,0% dan 7,0% per tahun., 5. tabel mortalita yang dipergunakan : Tabel Mortalita Indonesia II., 6. usia pensiun 56 tahun., 7. jumlah pegawai per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah 6.426 dan 6.630.
54
28. Pendapatan Ditangguhkan Merupakan pendapatan sewa gedung Harco dan pendapatan KSO dari Western Union yang ditangguhkan sesuai dengan umur manfaat, terdiri dari:
- Pendapatan Sewa Gedung Harco yang ditangguhkan Dikurangi : Pendapatan sewa gedung ditangguhkan Yang akan diamortisasi dalam satu Tahun
30-06-2010 (Rp.) 26,063,360,798
30-06-2009 (Rp.) 27,700,849,434
(1,637,488,636) 24,425,872,162
(1,637,488,636) 26,063,360,798
Pendapatan sewa gedung ditangguhkan merupakan pendapatan atas sewa bangunan yang disewakan kepada PT Harco Indah untuk jangka waktu 20 tahun, terhitung mulai tanggal 1 Desember 2005 sampai dengan 30 Nopember 2025 sesuai dengan akta notaris No. 6 tanggal 17 Nopember 2005.
29. Hutang Obligasi Merupakan hutang obligasi yang disajikan sebesar nilai nominal setelah memperhitungkan amortisasi diskonto, sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor : KEP-06/PM/2000 tentang Perubahan Peraturan Nomor VIII.G.7 : tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan tanggal 13 Maret 2000. Saldo per 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut : 30-06-2010 (Rp.) Nilai Nominal : a. Obligasi IX b. Obligasi X c. Obligasi XI d. Obligasi XII e. Obligasi XIII
30-06-2009 (Rp.)
Jumlah Nilai Nominal :
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
0 Rp 400,000,000,000 Rp 500,000,000,000 Rp 600,000,000,000 Rp 1,500,000,000,000 Rp 3,000,000,000,000 Rp
269,550,000,000 400,000,000,000 500,000,000,000 600,000,000,000 0 1,769,550,000,000
Diskonto Yang Belum Diamortisasi : a. Obligasi IX b. Obligasi X c. Obligasi XI d. Obligasi XII e. Obligasi XIII Jumlah Nilai Diskonto :
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
0 (1,195,436,520) (1,653,083,780) (1,447,901,542) (3,266,080,312) (7,562,502,154) Rp
(879,125,130) (1,946,356,321) (1,933,336,156) (1,649,584,149) 0 (6,408,401,756)
55
Nilai Bersih : a. Obligasi IX b. Obligasi X c. Obligasi XI d. Obligasi XII e. Obligasi XIII Nilai Bersih :
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
0 398,804,563,480 498,346,916,220 598,552,098,458 1,496,733,919,688 2,992,437,497,846 Rp
268,670,874,871 398,053,643,679 498,066,663,844 598,350,415,851 0 1,763,141,598,245
a. Obligasi IX merupakan obligasi hasil emisi tahun 2002 sebesar Rp 300.000.000.000 diterbitkan tanpa warkat dengan jangka waktu 8 tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 6 Juni 2010. Rincian hutang obligasi IX per 30 Juni 2010 dan 2009 terdiri dari :
30-06-2010 (Rp.) -
Obligasi Seri A Obligasi Seri B Obligasi Seri C Obligasi Seri D Nilai Nominal : Nilai Diskonto : Nilai Bersih :
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
0 0 0 0 0 0 0
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
30-06-2009 (Rp.) 211,000,000,000 13,050,000,000 2,000,000,000 43,500,000,000 269,550,000,000 (879,125,129) 268,670,874,871
Hutang obligasi IX ini sudah direklas kepada Hutang Jangka Panjang (Obligasi) Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun pada tanggal 31 Desember 2009, dan telah dilunasi pada tanggal 6 Juni 2010. b. Obligasi X merupakan obligasi hasil emisi tahun 2003 sebesar Rp 400.000.000.000 diterbitkan tanpa warkat . Saldo hutang obligasi X per 30 Juni 2010 dan 2009 terdiri dari :
- Obligasi Seri A - Obligasi Seri B Nilai Nominal : Nilai Diskonto : Nilai Bersih :
Rp Rp Rp Rp Rp
30-06-2010 (Rp.) 336,500,000,000 63,500,000,000 400,000,000,000 (1,195,436,520) 398,804,563,480
Rp Rp Rp Rp Rp
30-06-2009 (Rp.) 336,500,000,000 63,500,000,000 400,000,000,000 (1,946,356,321) 398,053,643,679
- Obligasi X Seri A sebesar Rp 336.500.000.000 jangka waktu 8 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 11 Juli 2011 merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,94 % untuk tahun pertama sampai tahun kedelapan.
56
- Obligasi X Seri B sebesar Rp 63.500.000.000 memiliki jangka waktu pelunasan 15 tahun yang jatuh tempo pada tanggal 11 Juli 2018 dengan tingkat bunga tetap sebesar 13,13% per tahun untuk tahun pertama sampai ketiga dan bunga mengambang untuk tahun keempat sampai dengan tahun kelimabelas yang besarnya ditentukan berdasarkan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu tiga bulan ditambah premi tetap sebesar 1,00%, maksimal 15,50% dan minimal 10,50%
c. Obligasi XI merupakan obligasi hasil emisi tahun 2006 sebesar Rp 500.000.000.000. Saldo hutang obligasi XI per 30 Juni 2010 dan 2009 terdiri dari :
- Obligasi Seri A - Obligasi Seri B Nilai Nominal : Nilai Diskonto : Nilai Bersih :
Rp Rp Rp Rp Rp
30-06-2010 (Rp.) 400,000,000,000 100,000,000,000 500,000,000,000 (1,653,083,780) 498,346,916,220
Rp Rp Rp Rp Rp
30-06-2009 (Rp.) 400,000,000,000 100,000,000,000 500,000,000,000 (1,933,336,156) 498,066,663,844
- Obligasi XI Seri A sebesar Rp 400.000.000.000 jangka waktu 10 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 23 Mei 2016 merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 13,10 % untuk tahun pertama sampai tahun kesepuluh.
- Obligasi XI Seri B sebesar Rp 100.000.000.000, jangka waktu 10 tahun dan akan jatuh tempo pada 23 Mei 2016 merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 13,10 % pertahun untuk tahun pertama, bunga mengambang untuk tahun kedua sampai dengan tahun kesepuluh yang besarnya ditentukan berdasarkan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu 1 bulan ditambah premi tetap sebesar 1,25% dengan batas Atas sebesar 16% dan Batas Bawah sebesar 10%.
d. Obligasi XII merupakan obligasi hasil emisi tahun 2007 sebesar Rp 600.000.000.000. Saldo hutang obligasi XII per 30 Juni 2010 dan 2009 terdiri dari :
- Obligasi Seri A - Obligasi Seri B Nilai Nominal : Nilai Diskonto : Nilai Bersih :
Rp Rp Rp Rp Rp
30-06-2010 (Rp.) 370,000,000,000 230,000,000,000 600,000,000,000 (1,447,901,542) 598,552,098,458
Rp Rp Rp Rp Rp
30-06-2009 (Rp.) 370,000,000,000 230,000,000,000 600,000,000,000 (1,649,584,149) 598,350,415,851
- Obligasi XII Seri A sebesar Rp 370.000.000.000 jangka waktu 10 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 4 September 2017 merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,025 % untuk tahun pertama sampai tahun kesepuluh.
57
- Obligasi XII Seri B sebesar Rp 230.000.000.000, jangka waktu 10 tahun dan akan jatuh tempo pada 4 September 2017 merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,025 % pertahun untuk tahun pertama, bunga mengambang untuk tahun kedua sampai dengan tahun kesepuluh yang besarnya ditentukan berdasarkan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu 1 bulan ditambah premi tetap sebesar 1,00% dengan batas Atas sebesar 12% dan Batas Bawah sebesar 8,00%. d. Obligasi XIII merupakan obligasi hasil emisi tahun 2009 sebesar Rp 1.500.000.000.000. Saldo hutang obligasi XIII per 30 Juni 2010 terdiri dari :
-
Obligasi Seri A1 Obligasi Seri A2 Obligasi Seri B Obligasi Seri C Nilai Nominal : Nilai Diskonto : Nilai Bersih :
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
30-06-2010 (Rp.) 350,000,000,000 100,000,000,000 650,000,000,000 400,000,000,000 1,500,000,000,000 (3,266,080,312) 1,496,733,919,688
30-06-2009 (Rp.) Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
0 0 0 0 0 0 0
- Obligasi XIII Seri A1 sebesar Rp 350.000.000.000 jangka waktu 5 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 1 Juli 2014 merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,675% untuk tahun pertama sampai tahun kelima. - Obligasi XIII Seri A2 sebesar Rp 100.000.000.000, jangka waktu 5 tahun dan akan jatuh tempo pada 1 Juli 2014 merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,675% pertahun untuk tahun pertama, bunga mengambang untuk tahun kedua sampai dengan tahun kelima yang besarnya ditentukan berdasarkan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu 1 bulan ditambah premi tetap sebesar 3,00% dengan batas Atas sebesar 13,00% dan Batas Bawah sebesar 10,00%. - Obligasi XIII Seri B sebesar Rp 650.000.000.000 jangka waktu 8 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 1 Juli 2017 merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,650% untuk tahun pertama sampai tahun kedelapan. - Obligasi XIII Seri C sebesar Rp 400.000.000.000 jangka waktu 10 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 1 Juli 2019 merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,875% untuk tahun pertama sampai tahun kesepuluh. Jadwal pembayaran bunga untuk masing-masing obligasi adalah sebagai berikut : - Obligasi IX setiap tanggal 6 Maret, 6 Juni, 6 September dan 6 Desember - Obligasi X seri A setiap tanggal 11 Jan, 11 April, 11 Juni, 11 Oktober - Obligasi X seri B setiap tanggal 12 September, 12 Desember, 12 Maret dan 12 Juni. - Obligasi XI setiap tanggal 23 Agustus, 23 Nopember, 23 Pebruari dan 23 Mei. - Obligasi XII setiap tanggal 4 Desember, 4 Maret, 4 Juni, 4 September. - Obligasi XII setiap tanggal 4 Desember, 4 Maret, 4 Juni, 4 September. - Obligasi XIII setiap tanggal 1 Juli, 1 Oktober, 1 Januari, 1 April.
58
Sehubungan dengan penerbitan obligasi telah diadakan perjanjian Perwaliamanatan No. 4 tanggal 10 April 2002, -dengan beberapa persyaratan adalah sebagai berikut : - Memelihara likuiditas yaitu rasio antara aktiva lancar dibanding dengan hutang lancar sebesar minimum 1:1. - Memelihara rasio kewajiban terhadap ekuitas sebesar maksimal 5 : 1 sampai dengan tanggal 21 Juli 2008, sedangkan untuk selanjutnya diberlakukan ratio kewajiban terhadap ekuitas sebesar maksimal 7:1. -Adapun Obligasirating IX : AA (Stable Outlook) masing-masing obligasi berdasarkan penilaian Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) pada saat penerbitan adalah : -
Obligasi X : AA (Stable Outlook) Obligasi XI : AA (Stable Outlook) Obligasi XI : AA (Stable Outlook) Obligasi XII : AA (Stable Outlook) Obligasi XIII : AA (Stable Outlook) Rating Pemantauan Obligasi tahun 2010 : AA+
30. Hutang Jangka Panjang Lainnya Terdiri dari : 30-06-2010 (Rp.) 410,000,000,000 750,000,000 410,750,000,000
- Pinjaman Pemerintah Pusat (SUP) - Pinjaman dari Pemda Indramayu - Pinjaman dari Pemda Purbalingga
30-06-2009 (Rp.) 410,000,000,000 500,000,000 850,000,000 411,350,000,000
Surat Utang Pemerintah (SUP) Saldo Pinjaman dari Pemerintah Pusat per 30 Juni 2010 dan 2009 sebesar Rp.410.000.000.000,- merupakan Surat Utang Pemerintah (SUP) yang digunakan untuk Pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil (KUMK) sesuai dengan Surat Menteri Keuangan No.S-121/MK.06/2004 tanggal 14 April 2004 dan Perjanjian Pinjaman No.KP019/DP3/2004 tanggal 14 Mei 2004 dengan persetujuan perubahannya No. AMA-19 KP-019/DP3/2005 tanggal 5 Desember 2005 serta persetujuan perubahan No.AMA-24/KP-19/DP3/2006 tanggal 29 Mei 2006 dan terakhir dengan Persetujuan Perubahan No. AMA-33/KP-019/DP3/2007 tanggal 08 Maret 2007. Tingkat bunga sebesar suku bunga Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu 3 (tiga) bulan yang ditetapkan setiap 3 (tiga) bulan sekali. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 10 Desember 2009. Pinjaman dari Pemda Indramayu Saldo Pinjaman dari Pemda Indramayu per 30 Juni 2010 bersaldo "nihil", karena telah dilakukan pelunasan pada tanggal 09 Maret 2010 sesuai dengan surat Bupati Indramayu No 581/337/Perek tanggal 23 Februari 2010. Sedangkan saldo Pinjaman dari Pemda Indramayu per 30 Juni 2009 sebesar Rp.500.000.000,- merupakan Pinjaman dari Pemda Indramayu yang digunakan untuk Pendanaan KTJG sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama antara Perusahaan dengan Pemda Indramayu tentang Pendanaan Kredit Tunda Jual Gabah Melalui Sistem Gadai di wilayah Kabupaten Indramayu No.27/TR.2.0010/VIII/2003-No.581/1062/Distan tanggal 5 Agustus 2003.
59
Pinjaman dari Pemerintah Kabupaten Purbalingga Saldo Pinjaman dari Pemda Purbalingga per 30 Juni 2010 dan per 30 Juni 2009 masing-masing sebesar Rp 750.000.000,- dan Rp 850.000.000,- merupakan pinjaman dari Pemda Purbalingga yang digunakan untuk Pendanaan modal kerja Kredit KRISTA, sesuai surat perjanjian kerjasama antara Perusahaan dengan Pemerintah Kabupaten Purbalingga tentang Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Mikro Skala Rumah Tangga Melalui Upaya Peningkatan Penguatan Pembiayaan No.1039/SP.300.233/XI/07 - No.538/22 Tahun 2007 tanggal 29 Nopember 2007 Perusahaan telah memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang (jangka waktu 3 tahun, terhitung sejak tanggal perjanjian ini) sebesar Rp 1.000.000.000 dengan tingkat bunga sebesar 5% per tahun.
31. Ekuitas Merupakan kekayaan bersih pada saat pengalihan bentuk Perusahaan Jawatan menjadi Perusahaan Umum, tambahan Penyertaan Modal Pemerintah, Cadangan yang belum direalisir dan laba yang diperoleh dalam periode tahun buku dengan rincian sebagai berikut : 31-12-2009 31-12-2008 30-06-2010 (Rp.) 205,000,000,000 46,252,000,000 251,252,000,000 112,730,000,000 1,032,480,089,955 719,952,472,178 591,318,236,182 2,707,732,798,315
- Modal Awal - Penyertaan Modal Pemerintah Sub Jumlah - Cadangan Pelunasan Obligasi - Cadangan Umum - Cadangan Tujuan - Laba Tahun Berjalan Setelah Pajak Jumlah ekuitas
60
30-06-2009 (Rp.) 205,000,000,000 46,252,000,000 251,252,000,000 112,730,000,000 799,531,196,034 577,749,472,178 413,796,214,609 2,155,058,882,821
PENJELASAN POS-POS LABA RUGI
PENDAPATAN USAHA 32. Pendapatan Sewa Modal Merupakan pendapatan sewa modal dan Ijaroh (jasa simpan) gadai syariah yang terdiri dari : 30-06-2010 (Rp.) Sewa Modal Gadai KCA : - Sewa Modal Golongan A - Sewa Modal Golongan B - Sewa Modal Golongan C - Sewa Modal Golongan D Sub Jumlah
Jasa Simpan/Ijaroh Gadai Syariah : - Ijaroh Golongan A - Ijaroh Golongan B - Ijaroh Golongan C1 - Ijaroh Golongan C2 - Ijaroh Golongan C3 - Ijaroh Golongan C4 - Ijaroh Golongan D1 - Ijaroh Golongan D2 Sub Jumlah Gadai Syariah Sewa Modal Usaha Lain - Sewa Modal Kresna - Sewa Modal Kreasi, Krasida dan Kremada - Sewa Modal Krista - Sewa Modal KTJG (Kredit Tunda Jual Gabah) - Sewa Modal Gadai Efek - Ijaroh Ar-Rum - Marjin Mulia Sub Jumlah Jumlah Sewa Modal
61
30-06-2009 (Rp.)
3,103,454,658 93,476,300,869 1,708,214,413,991 163,721,820,110 1,968,515,989,628
4,130,498,583 85,740,577,006 1,232,202,706,735 118,016,440,994 1,440,090,223,318
93,046,788 3,830,458,596 79,182,849,560 28,557,227,540 8,572,043,528 5,583,169,249 3,163,996,974 1,362,968,942 130,345,761,177
105,679,964 2,559,245,542 6,789,445,047 32,826,374,786 14,629,235,196 8,774,625,574 5,402,445,183 2,103,699,190 73,190,750,482
16,009,867,841 100,071,948,272 27,950,644,189 38,892,100 1,819,090,325 3,521,492,009 2,507,239,240 151,919,173,976 2,250,780,924,781
8164095408 61723045059 10096722695 50,438,800 12,375,736,284 918,442,181 730,751,549 94,059,231,976 1,607,340,205,776
33. Pendapatan Administrasi Merupakan pendapatan atas penerimaan administrasi atas kredit yang disalurkan yang ditentukan berdasarkan golongan kreditnya sampai dengan 30 Juni 2010 dan 2009, terdiri dari :
- Pendapatan - Pendapatan - Pendapatan - Pendapatan
Adm. Golongan A Adm. Golongan B Adm. Golongan C Adm. Golongan D Sub Jumlah - Pend. Adm. Ush. Syariah & Ush Lain Jumlah
30-06-2010 (Rp.) 699,836,700 11,552,363,301 180,314,282,800 22,804,874,600 215,371,357,401 21,724,516,359 237,095,873,760
30-06-2009 (Rp.) 945,305,400 11,166,732,853 141,563,928,400 17,652,165,259 171,328,131,912 15,489,663,751 186,817,795,663
30-06-2010 (Rp.) 17,135,119,228 22,783,208 617,780,647 2,153,932,877 821,801,562 20,751,417,522
30-06-2009 (Rp.) 12,970,257,686 0 394,199,931 0 495,810,219 13,860,267,836
34. Pendapatan Usaha Lainnya Terdiri dari :
- Uang Kelebihan Lewat Waktu - Pendapatan Usaha PT BLAG - Pendapatan Dari Kredit UKM Yang Recovery - Pendapatan Jasa Pengiriman Uang (WU) - Pendapatan Usaha Persewaan Gedung Jumlah 35. Beban Bunga dan Provisi
Beban bunga adalah bunga yang timbul atas Emisi Obligasi dengan tingkat bunga yang telah direalisir s.d.Juni 2010 antara 8,00 % s.d. 18,25% dan pinjaman kepada pihak bank serta lembaga keuangan, masing-masing, Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, Bank Central Asia, Bank Permata, Bank BNI, Bank Syariah Mandiri serta SUP dan RUF, suku bunga berkisar antara 5% s/d 12,00%, dengan rincian sebagai berikut : 30-06-2010 (Rp.) 170,246,123,299 219,443,394,606 95,800,350,346 0 4,357,812,501 24,548,194,444 5,154,544,708 197,722,433,159 13,446,005,685 20,885,508,382 0 495,184,029 752,099,551,159
- Bunga Bank Rakyat Indonesia - Bunga Bank Mandiri - Bunga Bank Central Asia - Bunga Bukopin - Bunga Bank Permata - Bunga Bank BNI - Bagi Hasil Bank Syariah Mandiri - Bunga Obligasi - Biaya Bunga SUP dan Pemerintah Daerah - Biaya Provisi, Adm.& Pengelolaan Pinjaman - Biaya Bunga RUF - Biaya Bunga Pinjaman Damandiri Jumlah
62
30-06-2009 (Rp.) 147,803,434,354 246,832,314,599 62,165,004,455 69,958,225 0 0 3,332,576,230 112,356,986,631 22,596,638,308 18,067,764,745 11,548,046,725 334,809,173 625,107,533,445
36. Beban Pegawai 30-06-2010 (Rp.) 84,313,471,342 447,572,994,178 54,532,708,832 3,918,874,148 2,573,727,066 43,472,531,490 636,384,307,056
- Gaji Pokok - Tunjangan-tunjangan - Biaya Kesejahteraan - Biaya Pegawai Tidak Tetap - Biaya Pesangon - Biaya Dana Pensiun Jumlah
30-06-2009 (Rp.) 67,278,662,325 202,517,399,074 38,329,291,691 12,429,389,845 9,504,162,288 11,242,147,847 341,301,053,070
37. Beban Penyusutan Aktiva Tetap Beban penyusutan Aktiva Tetap periode 1 Januari sampai dengan 30 Juni 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 36.962.092.587,- dan Rp. 22.651.422.827,- yg dihitung berdasarkan tarif sebagai berikut: - Bangunan kantor dan rumah jabatan 5 % dari nilai perolehan - Inventaris Kantor dan Rumah Jabatan 50 % dari nilai buku - Kendaraan bermotor 25 % dari nilai buku
38. Beban Amortisasi Beban Amortisasi adalah amortisasi terhadap Pembukaan Cabang Baru, Rehabilitasi Gedung Sewa dan Hak Atas Tanah periode 1 Januari sampai dengan 30 Juni 2010 dan 2009 dengan rincian sebagai berikut : 30-06-2010 (Rp.) - Beban Amort. Pem. Cab. Br & Reh. Gd - Beban Amort. Hak Atas Tanah - Beban Amort. Lainnya Jumlah
27,191,625,326 118,354,400 45,844,227 27,355,823,953
30-06-2009 (Rp.) 475,313,402 94,978,233 8,626,633,322 9,196,924,957
39. Beban Umum Beban Umum adalah beban perusahaan selama periode 1 Januari sampai dengan 30 Juni 2010 dan 2009, dengan rincian sebagai berikut : 30-06-2010 (Rp.) - Beban Administrasi - Beban Operasional, Dewas dan Direksi - Beban Pendidikan dan Latihan - Beban Penyisihan & Penghapusan Piutang - Beban Umum Jumlah
47,462,555,189 5,609,258,711 17,016,914,416 772,747,371 214,763,550,618 285,625,026,305
63
30-06-2009 (Rp.) 45,789,701,588 9,323,583,104 11,043,328,395 1,206,263,261 165,886,295,502 233,249,171,850
40. Pendapatan ( Beban) Lain-lain Jumlah tersebut merupakan pendapatan dan beban lain-lain selama periode 1 Januari sampai dengan 30 Juni 2010 dan 2009, dengan rincian sebagai berikut :
- Pendapatan Sewa Gedung (Ruangan) - Pendapatan Jasa Giro - Laba Penjualan Aktiva Tetap - Pendapatan Lainnya * Laba Penjualan BLP dan BJYD * Pendapatan Denda Angsuran Kredit * Lain-Lain Jumlah Pendapatan Lainnya - Beban Lainnya Jumlah
30-06-2010 (Rp.) 1,764,673,144 639,045,223 18,168,621
30-06-2009 (Rp.) 1,149,793,578 474,246,481 45,295,256
3,258,558,301 13,149,300,069 1,064,005,400 17,471,863,770
1,162,979,314 10,857,598,599 1,147,670,427 13,168,248,340
(1,115,334,155) 18,778,416,603
(150,017,900) 14,687,565,755
Pendapatan Lainnya (lain-lain) sebesar Rp 1.064.005.400,- adalah merupakan pendapatan dari administrasi Surat Bukti Kredit (SBK) yang hilang, selisih pembulatan kas, dan pendapatan lainnya. Beban lainnya per 30 Juni 2010 merupakan kerugian dari penjualan Barang Lelang milik Perusahaan sebesar Rp 423.056.202, rugi penjualan Barang Jaminan Yang Disisihkan sebesar Rp. 691.726.918,- dan sisanya merupakan beban lain-lain. Sedangkan Dalam tahun 2009 kerugian yang terjadi karena adanya kerugian dari penjualan BLP sebesar Rp 76.802.262,- dan BJYD (khusus) sebesar Rp.15.551.194,- akibat penurunan harga emas, serta sisanya merupakan beban lain-lain.
41. Kerugian Luar Biasa Kerugian Luar Biasa merupakan kerugian perusahaan yang sifatnya force major. Sampai dengan 30 Juni 2010 dan 2009 saldo Kerugian Luar Biasa "NIHIL". 42. Informasi Lain-Lain a. Pada tanggal 16 Januari 2003 nasabah yang bernama Ny. Sena Wiradjaja, melalui Kantor Pengacara Amir Indah & Partners mengggugat menggugat Perum Perum Pegadaian. Pegadaian. Gugatan Gugatan perdata perdata tersebut tersebut diajukan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 16 Januari 2003 dengan No. Perkara. 14/PDT.G/2003/PN.JKT.PST tentang Gugatan Perdata Tuntutan Ganti Rugi sebesar Rp 20.962.500.000 ditambah bunga 2% per bulan terhitung sejak gugatan ini didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
64
Atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut pihak Tergugat I dan Tergugat II telah mengajukan permohonan banding dengan suratnya No.139/SRT.PDT.BDG2003/ PN.JKT.PST tanggal 14 Juli 2003 dan menyerahkan memori banding tanggal 17 Februari 2004 dan telah diterima Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 17 Februari 2004 No. 14/PDT.G/2003/PN/JKT.PST. Berdasarkan Keputusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No.132/PDT/2004/PT.DKI tanggal 07 Maret 2005 dengan Amar Putusan Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.14/PDT.G/2003/PN-JKTPST tanggal 02 Juli 2003. Dengan dibatalkannya putusan PN Jakarta Pusat tersebut maka Perum Pegadaian pada pihak yang menang dalam perkara tersebut. Berdasarkan putusan banding tersebut, Pihak Ny. Sena Wiradjaya mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Perum Pegadaian selaku termohon kasasi mengajukan Kontra Memori kasasi pada tanggal 6 Oktober 2005 dan berkas permohonan tersebut telah dikirim ke Mahkamah Agung RI oleh PN Jakarta Pusat dan telah diterima dengan Nomor Register 2407 K/PDT/2005 tanggal 22 Desember 2005. Sampai dengan laporan ini diterbitkan, belum ada putusan atas kasasi tersebut. b. Berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2010 Perusahaan akan melakukan perubahan status badan hukum dari Perum menjadi Persero. Sehubungan dengan hal tersebut telah dibentuk Tim Persiapan Pemerseroan Perum Pegadaian sesuai dengan Surat Direksi No.26/SP.200.232/2008 tanggal 07 Januari 2008. 43. Informasi Segmen Informasi segmen Perusahaan disajikan berdasarkan geografis dibagi dalam 5 (lima) wilayah yang terdiri dari: Wilayah
Daerah Operasi
Sumatera
Pulau Sumatera
Jawa
Pulau Jawa
Kalimantan
Pulau Kalimantan
Bali & Nusa Tenggara
Pulau Bali dan Nusa Tenggara
Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulmapa)
Pulau Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya
65
Jumlah Kantor Wilayah dan Kantor Cabang 4 Kantor Wilayah yang terdiri dari 1.015 Kantor Operasional 5 Kantor Wilayah yang terdiri dari 2.008 Kantor Operasional 1 Kantor Wilayah yang terdiri dari 255 Kantor Operasional 1 Kantor Wilayah yang terdiri dari 472 Kantor Operasional 2 Kantor Wilayah yang terdiri dari 781 Kantor Operasional
Informasi segmen Perusahaan adalah sebagai berikut :
a. Pendapatan Usaha Menurut Wilayah 30-06-2010 (Rp.) 317,429,691,276 1,212,346,944,414 182,194,521,665 299,023,182,263 497,633,876,445 2,508,628,216,063
- Sumatera - Jawa - Kalimantan - Bali & Nusa Tenggara - Sulmapala Jumlah Pendapatan Usaha
30-06-2009 (Rp.) 224,564,467,288 899,683,043,434 130,705,597,117 206,967,266,745 346,097,894,691 1,808,018,269,275
b. Hasil Usaha Menurut Wilayah 30-06-2010 (Rp.) - Sumatera - Jawa - Kalimantan - Bali & Nusa Tenggara - Sulmapala Jumlah Laba Usaha Pendapatan (Beban) Lain-lain Kerugian Luar Biasa Laba Sebelum PPh Badan
30-06-2009 (Rp.)
113,755,736,189 173,071,496,628 86,938,883,793 148,446,170,757 247,989,127,636 770,201,415,003 18,778,416,603 0 788,979,831,606
63,144,003,919 203,308,220,652 51,941,966,641 89,726,210,848 168,391,761,066 576,512,163,126 14,687,565,755 0 591,199,728,881
30-06-2010 (Rp.) 2,364,072,604,923 9,048,651,126,584 1,275,053,727,347 2,088,206,959,706 3,606,501,619,865 18,382,486,038,425
30-06-2009 (Rp.) 1,734,301,239,962 7,292,607,011,302 1,015,380,809,219 1,522,519,460,250 2,662,785,981,068 14,227,594,501,801
30-06-2010 (Rp.) 69,327,051,035 266,885,215,668 44,951,815,711 44,567,719,560 69,479,744,869 495,211,546,843
30-06-2009 (Rp.) 58,160,286,974 230,476,546,828 44,900,583,946 41,679,740,528 54,021,476,145 429,238,634,421
c. Aktiva Menurut Wilayah
- Sumatera - Jawa - Kalimantan - Bali & Nusa Tenggara - Sulmapala Jumlah Aktiva d. Aktiva Tetap Menurut Wilayah
- Sumatera - Jawa - Kalimantan - Bali & Nusa Tenggara - Sulmapala Jumlah Aktiva Tetap
66
e. Beban Penyusutan Aktiva Tetap Menurut Wilayah
- Sumatera - Jawa - Kalimantan - Bali & Nusa Tenggara - Sulmapala Jumlah Beban Peny. Aktiva Tetap
30-06-2010 (Rp.) 6,340,229,290 19,833,586,221 2,324,592,853 3,025,788,882 5,437,895,341 36,962,092,587
30-06-2009 (Rp.) 4,067,455,055 10,598,394,112 2,787,415,085 2,304,841,053 2,893,317,522 22,651,422,827
30-06-2010 (Rp.) 14,156,357,029 15,632,891,265,924 5,933,171,143 7,484,385,578 14,288,060,435 15,674,753,240,109
30-06-2009 (Rp.) 9,725,512,827 12,037,079,716,839 6,072,466,314 7,646,598,310 12,011,324,690 12,072,535,618,980
30-06-2010 (Rp.) 231,307,321,250 (33,645,725,826) 197,661,595,424
30-06-2009 (Rp.) 177,403,514,272 0 177,403,514,272
f. Kewajiban Menurut Wilayah
- Sumatera - Jawa - Kalimantan - Bali & Nusa Tenggara - Sulmapala Jumlah Kewajiban 44. Pajak Penghasilan Terdiri dari :
- Beban Pajak Kini - Manfaat Pajak Tangguhan Jumlah a. Beban Pajak Kini
Taksiran laba kena pajak Perusahaan dan pajak penghasilan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Maret 2010 dan 2009 sebagai berikut :
Laba Perusahaan Induk Sebelum Pajak (Laba)/Rugi Anak Perusahaan Sebelum Pajak Jumlah Laba Komersil Konsolidasi
Beda Temporer : - Biaya Penyisihan Piutang & Klaim TGR - Estimasi Beban Jasa Produksi Yg Masih Harus Dibayar - Beban Manfaat Karyawan Jumlah Beda Temporer
67
30-06-2010 (Rp.) 788,979,831,606 155,646,901 789,135,478,507
30-06-2009 (Rp.) 591,199,728,881 0 591,199,728,881
(556,226,970)
0
121,206,981,498 13,932,148,776 134,582,903,304
0 0 0
Beda Tetap : - Biaya, Telepon, Listrik, & Rehab Rumah Dinas - Biaya Pemeliharaan Perbaikan dan Eksploitasi Rumah Dinas - Biaya Denda Pajak - Biaya Lainnya / Sumbangan - Biaya Ulang Tahun Pegadaian - Biaya Jamuan dan Representase - Pendapatan Jasa Giro - Pendapatan Sewa Gedung & Bangunan - Laba penjualan Aktiva tetap Jumlah Beda Tetap Laba Fiskal Laba Fiskal Dibulatkan
42,773,549
262,747,785
221,064,652 2,495,238 478,945,197 1,873,013,943 371,625,864 (639,045,223) (821,801,562) (18,168,621) 1,510,903,037
533,049,255 4,809,625 110,004,244 1,249,532,630 206,370,463 (474,246,481) (1,645,603,797) (45,295,156) 201,368,568
925,229,284,848 925,229,285,000
591,401,097,449 591,401,097,000
30-06-2010 (Rp.)
30-06-2009 (Rp.)
Perhitungan Pajak Penghasilan Badan - Tarif 10% - Tarif 15% - Tarif 30% - Tarif 25% Taksiran Pajak Penghasilan Badan
0 0 0 231,307,321,250 231,307,321,250
5,000,000 7,500,000 177,391,014,272 0 177,403,514,272
Kredit Pajak - Angsuran PPh Pasal 25 Hutang / (Kelebihan Bayar) PPh Pasal 29
(161,272,124,585) 70,035,196,665
0 177,403,514,272
b. Pajak Tangguhan Pajak tangguhan sebesar dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Rincian aktiva pajak tangguhan perusahaan adalah sebagai berikut : 30-06-2010 (Rp.) Saldo Per 31 Desember 2009 - Penyusutan - Penyisihan Piutang dan Klaim TGR - Estimasi Beban Jasa Produksi YangMasih Harus Dibayar - Beban Manfaat Karyawan Saldo Aktiva Pajak Tangguhan
68
30-06-2009 (Rp.)
2,531,383,088 4,083,734,547
1,812,788,376 4,845,616,920
23,622,698,860 12,645,736,928 42,883,553,423
18,308,714,178 17,758,602,506 42,725,721,980
Beban Semester I 2010 - Penyusutan - Penyisihan Piutang dan Klaim TGR - Estimasi Beban Jasa Produksi YangMasih Harus Dibayar - Beban Manfaat Karyawan Saldo Aktiva Pajak Tangguhan
0 (139,056,743)
Saldo Per 30 Juni 2010 - Penyusutan - Penyisihan Piutang dan Klaim TGR - Estimasi Beban Jasa Produksi YangMasih Harus Dibayar - Beban Manfaat Karyawan Saldo Aktiva Pajak Tangguhan
69
30,301,745,375 3,483,037,193 33,645,725,825
0 0 0 0 0 0
2,531,383,088 3,944,677,805
1,812,788,376 4,845,616,920
53,924,444,235 16,128,774,121 76,529,279,248
18,308,714,178 17,758,602,506 42,725,721,980