LAPORAN KEGIATAN TRY OUT COMPUTER BASED TEST (CBT) DAN PAPER BASED TEST (PBT) UJI KOMPETENSI BIDAN INDONESIA KE-2 TAHUN 2012
I.
PENDAHULUAN Dalam upaya peningkatan sistem ujian pada pendidikan tenaga kesehatan khususnya bidan yang menjadi salah satu fokus Komponen 2 HPEQ yaitu memfasilitasi proses pembuatan soal ujian yang berkualitas, komprehensif, dan sesuai dengan tingkat kompetensi yang diharapkan. Secara lebih khusus, hal ini sejalan dengan fokus komponen 2.2 yaitu memperbaiki metodologi dan manajemen ujian berbasis nasional. Salah satu metode ujian yang akan digunakan adalah ujian tertulis dengan dukungan teknologi berbasiskan komputer atau disebut juga sebagai computer-based testing (CBT). Demi keberhasilan pelaksanaan ujian yang sesungguhnya, diperlukan ujicoba perangkat dan sistem CBT secara representatif. Sehubungan dengan pelaksanaan ujian kompetensi secara nasional akan secara serentak dilakukan mulai tahun 2013, maka profesi bidan komponen 2 melakukan persiapan-persiapan untuk pelaksanaan ujian tersebut berjalan dengan baik. Berbagai kegiatan seperti workshop item development, item review, panel review telah dilakukan, dan tingkat kesiapan dari berbagai elemen perangkat keras dan perangkat lunak serta sumber daya telah diidentifikasi. Mengingat jumlah institusi pendidikan kebidanan di Indonesia sangat banyak yaitu sejumlah 689 institusi dan dengan beragamnya letak institusi pendidikan kebidanan tersebut, maka selain uji tulis dengan menggunakan CBT juga dipersiapkan uji tulis dengan Paper Based Test (PBT) untuk mengakomodir semua institusi pendidikan sesuai dengan batasan regional yang sudah ditentukan. Agar pelaksanaan uji coba ini berjalan dengan baik, kepala Institusi atau program studi yang akan menjadi Pusat CBT dan PBT perlu disosialisasikan tentang rencana tersebut. Tanpa sosialisasi yang baik, potensi hambatan dari program studi dapat mempengaruhi kesuksesan uji coba yang direncanakan. Untuk itu, perlu dipersiapkan secara matang melibatkan seluruh elemen inti yang dapat mempercepat tahapan persiapan dan pelaksanaan uji coba ini. Sehingga, diharapkan pada bulan September 2012 pelaksanaan uji coba dapat berjalan sesuai harapan.
II. TUJUAN 1. Melaksanakan kegiatan uji coba uji kompetensi secara nasional dengan menggunakan CBT dan PBT 2. Menguji coba sistem ujian baik CBT dan PBT secara nasional 3. Mendapatkan gambaran motivasi institusi pendidikan dalam ujian kompetensi nasional 4. Mendapatkan soal baik pasca uji coba sebagai persiapan uji kompetensi tahun 2013. 5. Capacity Building bagi Institusi Pendidikan Kebidanan, khususnya peserta TO III. LUARAN DAN DAMPAK 1. Meningkatkan kesiapan institusi pendidikan yang terlibat dalam uji coba CBT dan PBT 2. Meningkatkan jumlah peserta uji coba CBT dan PBT 3. Meningkatkan kelancaran pelaksanan uji coba CBT dan PBT 4. Meningkatkan partisipasi institusi pendidikan kebidanan dalam uji coba CBT dan PBT 5. Mendapatkan gambaran hasil uji kompetensi institusi pendidikan bidan di Indonesia 6. Mendapatkan soal baik untuk persiapan uji kompetensi bidan tahun 2013
7. Peningkatan kualitas pendidikan tidak hanya pada output tetapi juga pada input dan proses
IV. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN Kegiatan Try Out Uji kompetensi bidan diselenggarakan secara serentak pada tanggal 15-16 September 2012 di 8 lokasi CBT center kedokteran dan 2 PBT center kebidanan, yaitu: CBT: 1. Universitas Baiturrahmah (UNBRAH) 2. Universitas Sriwijaya (UNSRI) 3. Universitas Yarsi (UY) 4. Universitas Jenderal Ahmad Yani (UNJANI) 5. Universitas Gadjah Mada (UGM) 6. Universitas Brawijaya (UB) 7. Universitas Hasanudin (UNHAS) 8. Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM)
PBT: 1. Stikes Aisyiyah Pontianak 2. Akbid Alifa Pringsewu Lampung
V. TAHAPAN KEGIATAN Kegiatan Try Out Uji kompetensi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu pra ujian, pelaksanaan ujian dan pasca ujian. 5.1 PRA-UJIAN 5.1.1 Manajemen Soal Sebelum pelaksanaan Try out periode bulan September ini, terlebih dahulu dilaksanakan Workshop item review sebanyak 2 gelombang yaitu pada 2 – 3 Agustus 2012 di Yogyakarta dan 10 – 11 Agustus di Jakarta. Selanjutnya, pada tanggal 28 – 29 Agustus telah dilaksanakan panel expert review di Bandung. Kegiatan tersebut diikuti oleh beberapa institusi pendidikan bidan baik yang berasal Politeknik Kesehatan Kemenkes maupun swasta. Target kegiatan tersebut adalah terkumpulnya soal yang memenuhi syarat untuk digunakan dalam uji kompetensi nasional, namun demikian soal ini pun digunakan terlebih dahulu dalam kegiatan try out. Dari hasil workshop item review telah terkumpul soal yang cukup banyak walaupun masih banyak soal-soal yang ditolak. Masih banyaknya soal yang ditolak ini dapat disebabkan karena soal yang dikirim dari institusi tidak direview terlebih dahulu oleh pihak institusi sehingga reviewer di tingkat nasional harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan soal yang baik. Dari hasil kegiatan panel expert review telah dihasilkan 2 buku soal yang akan digunakan dalam kegiatan Try out bulan September. Secara rinci target dan realisasi kegiatan dalam rangka mendapatkan soal-soal yang akan digunakan dalam uji kompetesi nasional dan Try out ini, dapat dilihat pada tabel berikut.
Aspek/ perihal
Waktu Kegiatan
Target
Jumlah soal
2 – 3 Agst 12
Item review I : • Soal terkumpul : 1000 • Soal di review : 1000 • Soal baik : 500 • Jmlh peserta WS: 31
800 656 389 32
Item review II: • Soal terkumpul : 1000 • Soal di review : 780 • Soal baik: 400 • Jmlh peserta WS: 38
1000 920 609 38
10 -11 Agst 12
28 - 29 Agst 12
Panel Expert Review: • Jumlah soal yang dibagikan ke peserta pada workshop: 700 • Soal di review: 700 • Soal baik: 700 • Jmlh buku soal: 2 buku • Jumlah Peserta WS: 23 org
Realisasi
738
Keterangan
Institusi yang berkontribusi soal: 25 institusi
Institusi yang berkontribusi soal : 28 institusi
Institusi yang berkonstribusi dalam WS : 16
712 540
5.1.2
Pengelolaan Soal Dalam pengelolaan soal untuk kegiatan Try out ini, langkah awal adalah dengan mengumpulkan soal dari institusi-institusi secara regional yang selanjutnya dikirim ke tingkat nasional untuk direview. Review dilakukan oleh item reviewer tingkat nasional yang terdiri dari beberapa insitusi yang tersebar di tingkat regional. Dalam kegiatan item review, peserta dibagi dalam beberapa kelompok secara random yang terdiri dari 3 – 4 orang. Untuk menunjang pelaksanaan item review ini digunakan lembar checklist item review. Sebelum ditetapkan buku soal yang akan digunakan dalam tryout, telah dilaksanakan workshop panel expert terlebih dahulu untuk soal-soal yang telah terkumpul pada 2 workshop sebelumnya. Dalam workshop panel expert ini telah digunakan aplikasi SIPENA walaupun masih ada 2 kelompok yang menggunakan manual. Soal baik yang terpilih pada panel expert selanjutnya dipilih dan dijadikan 2 buku soal yang masingmasing buku terdiri dari 180 soal. Setelah dievaluasi ke dalam blue print, beberapa sel tidak tercukupi sehingga dilakukan panel expert review dan menghasilkan 210 soal untuk mengisi sel yang kurang. Dua buku yang akan dijadikan soal tryout uji kompetensi bidan dianggap telah memenuhi blue print dan standar kompetensi bidan.
5.1.3
Pengolahan dan Keamanan Soal: Soal diolah dengan menggunakan aplikasi SIPENA. Soal yang direview untuk dijadikan buku soal terjamin keamanan dan kerahasiaannya dengan prosedur sebagai berikut : soal dikirimkan oleh masing masing institusi atau item bank regional ke IBA nasional, pada saat WS item review soal yang telah dibagikan pada kelompok untuk direview
disimpan dalam flashdisk yang disediakan oleh IBA nasional, pada saat rehat flashdisk dari masing masing kelompok di serahkan ke IBA nasional dan di berikan kembali sesaat akan mulai bekerja. Oleh IBA nasional , soal dimasukkan ke dalam SIPENA dan di review pada saat panel Expert. Soal yang akan digunakan pada try out diserahkan langsung oleh IBA nasional ke sekertariat KB UKDI dan soal yang telah digunakan diserahkan kepada KB UKDI untuk disimpan. 5.1.4
Syarat Peserta dan institusi Try Out Uji kompetensi: Syarat untuk dapat mengikuti try out uji kompetensi bidan gelombang 2 tahun 2012 adalah: 1. Institusi terakreditasi BAN-PT, atau PPSDM, atau sudah mengajukan borang akreditasi ke BAN-PT 2. Anggota AIPKIND 3. Peserta merupakan semester akhir (semester 6) atau yang telah dinyatakan lulus pada tahun 2012. 4. Setiap institusi mengirimkan minimal 10 peserta.
5.1.5
Proses registrasi: Informasi pendaftaran try out uji kompetensi bidan gelombang 2 sekaligus proses pendaftaran dilakukan melalui email
[email protected] antara bagian pendaftaran uji kompetensi dengan institusi pendidikan diploma 3 kebidanan. Pendaftaran dibuka pada tanggal 28 Juli 2012 (pasca Try out pertama) hingga tanggal 24 Agustus 2012. Rekapitulasi kondisi kepesertaan pada Try Out Uji Kompetensi Bidan Gelombang 2: No
Perihal
Target
Realisasi
Keterangan
1
Jumlah institusi teregistrasi
45 institusi
45 institusi
Akreditasi BAN-PT, atau PPSDM, atau yang sudah mengajukan borang akreditasi ke BAN-PT
2
Jumlah peserta teregistrasi
843 peserta
843 peserta
3
Jumlah peserta terverifikasi
843 peserta
843 peserta
Melalui institusi pendidikan D III Kebidanan yang mengirim (institusi asal)
4
Jumlah peserta tervalidasi
843 peserta
843 peserta
Melalui institusi pendidikan D III Kebidanan yang mengirim (institusi asal)
5
Target waktu - Registrasi - Verivikasi - Validasi
24 Agus 2012 26/08/2012 26/08/2012
24/08/2012 27/08/2012 29/08/2012
Masih ada institusi yang merubah data peserta
6
- Penetapan peserta final
27/08/2012
6/09/ 2012
Metode Ujian
CBT : 631 peserta PBT: 212 peserta
CBT: 529 peserta - UNBRAH: 84 - UNSRI: 88 - UY: 52 - UNJANI: 73 - UGM: 32 - UB: 48 - UNHAS: 86 - UNLAM: 66
Data final peserta sudah dikirimkan kepada divisi ujian UKBI dan IT UKDI pada tanggal 30/08/2012. Namun data dikonfirmasi ulang pada rapat LPUK tanggal 4-5 September 2012 di Yogyakarta dan dinyatakan peserta final dan dikirimkan ulang pada tanggal 6 September 2012 kepada komponen 2, Divisi ujian UKBI dan IT UKDI. - Total peserta TO yang hadir: 733 peserta - Peserta di UNSYAH (50 peserta) mengundurkan diri) - 60 peserta tidak hadir karena berbagai alasan
PBT: 204 peserta - Akbid Alifa Pringsewu: 76 - Akbid Aisyiyah Pontianak: 128 7
5.1.6
Lokasi Ujian
11 lokasi: - 9 lokasi CBT - 2 lokasi PBT
10 lokasi: - 8 lokasi CBT - 2 lokasi PBT
- Menggunakan CBT center kedokteran - 1 CBT UNSYAH dibatalkan karena peserta mengundurkan diri - PBT center adalah institusi pendidikan kebidanan.
Persiapan Lokasi Ujian 1. CBT Center: Didalam proses pendaftaran, saat telah teridentifikasi asal peserta, maka dibuat pengajuan lokasi beserta kapasitas yang akan digunakan mengacu pada data kapasitas work station CBT center yang didapatkan dari UKDI pada tanggal 5 Agustus 2012. Konsultasi kepada manajemen UKDI (dr. Yulherina) mengenai kapasitas setiap CBT center dilakukan melalui telepon pada tanggal 28 Agustus 2012. Seluruh lokasi sesuai dengan kapasitas yang ada, kecuali pada UNLAM terdapat peserta 69 orang, sedangkan CBT center hanya memiliki 50 workstation yang telah divisitasi. Dalam konsultasi ditanyakan apakah perlu dilakukan 2 round pada lokasi tersebut atau dapat dilaksanakan 1 round, mengingat berdasarkan data yang diperoleh pada saat try out sebelumnya, UNLAM memiliki 91 WS, namun 41 WS belum divisitasi sehingga belum dapat digunakan. Berdasarkan hasil konsultasi dengan manajemen UKDI, maka ditetapkan peserta 69 orang dalam 1 round, dan akan diajukan serta didiskusikan kepada HPEQ (komponen 2: dr. Riyani W) untuk dapat difasilitasi visitasi atas biaya proyek sebelum pelaksanaan uji kompetensi bidan. Pada tanggal 29 Agustus 2012 didapatkan
informasi kepastian visitasi dapat difasilitasi oleh HPEQ proyek sebelum try out dilaksanakan. Setelah didapatkan kepastian lokasi dan surat dari HPEQ proyek ke CBT center dikirimkan, maka divisi manajemen tanggal 8 September melalui email meminta bantuan kepada pengawas pusat untuk dapat membantu menghubungi CBT koordinator. Adapun beberapa hal yang dikonfirmasi adalah memastikan CBT koordinator telah mendapatkan surat pemberitahuan dan mengkonfirmasi kesiapan lokasi baik untuk waktu dan tempat pelaksanaan briefing peserta yang bersamaan dengan pelaksanaan try out keperawatan dan juga pelaksanaan try out bidan. Pada H-4 divisi manajemen mengingatkan kembali kepada pengawas pusat untuk segera mengkonfirmasi CBT koordinator. Pada H-2 saat briefing pengawas pusat ternyata UNSRI belum dihubungi. Saat dihubungi oleh pengawas pusat, CBT koordinator yang tertera dalam daftar UKDI menyatakan sudah tidak menjadi CBT koordinator dan tidak mengetahui tentang try out uji kompetensi. Beliau menginformasikan untuk menghubungi CBT koordinator yang baru (dr. Ramzi) yang juga menangani TO bidan sebelumnya. Setelah dihubungi, dr. Ramzipun mengatakan tidak mengetahui akan adanya kegiatan try out. Beliau menyarankan untuk menghubungi bapak Priyadi, namun ternyata juga tidak mengetahui adanya kegiatan tersebut. Selanjutnya pengawas pusat disarankan untuk menghubungi Bapak Halim. Beberapa lokasi CBT center juga mengalami perubahan pengelola CBT Center sehingga berbeda dengan data based UKDI. Pada tanggal 12 September 2012, divisi manajemen mendapatkan telepon dari institusi peserta try out di UNSYIAH. Mereka menyatakan ketidaksiapan untuk mengirimkan 50 peserta ke Banda Aceh mengingat membutuhkan akomodasi untuk peserta karena kegiatan uji dilakukan dalam 2 hari (briefing dan TO). Mereka meminta untuk dapat melaksanakan Try out di institusinya (lhoksumawe). Kasus ini terjadi dimungkinkan karena adanya komunikasi yang kurang lancar antara bagian pendaftaran, penanggung jawab manajemen dan juga institusi peserta, sehingga memiliki persepsi yang berbeda mengenai lokasi try out. Institusi akhirnya memutuskan untuk tidak mengikuti try out uji kompetensi bidan gelombang 2. Berdasarkan hal tersebut, divisi manajemen menghubungi tim teknis uji kompetensi HPEQ (Anita) dan CBT koordinator UNSYAH untuk pembatalan kegiatan try out di UNSYAH. Surat pembatalan dikirimkan ke HPEQ oleh AIPKIND dan diteruskan ke UNSYIAH. 2. PBT Center: Akbid Alifa Pringsewu Lampung: CBT center kedokteran pada daerah Lampung belum direkomendasikan untuk dapat digunakan, maka try out uji kompetensi pada daerah ini dilaksanakan dengan metode PBT. Institusi yang mendaftarkan hanya 1 institusi, yaitu Akbid Alifa Pringsewu. Institusi mengajukan permohonan untuk dapat menjadi PBT center dan menyatakan bahwa dapat menyediakan lokasi uji sesuai standar PBT uji kompetensi setelah mendapatkan penjelasan melalui telepon. Setelah itu, divisi manajemen mengirimkan pedoman PBT center kepada penanggung jawab lokasi (ibu Siti Fatimah) melalui email dan sudah mengkonfirmasi telah menerima email tersebut.
Lima hari sebelum ujian dilaksanakan, divisi manajemen mengkonfirmasi ulang kesiapan lokasi untuk pelaksanaan try out. Pada saat itu, penanggung jawab lokasi menyatakan belum menyiapkan ruangan dan tidak dapat menyiapkan ruangan sesuai standar yang pernah disampaikan dikarenakan ruangan besar yang dimiliki sedang dalam renovasi. Dengan demikian, hanya dapat menggunakan 3 buah ruangan yang terbagi dalam 2 lantai dengan kapasitas perruangan sekitar 25-28 peserta. Pada saat ini pula PJ lokasi mengatakan bahwa pedoman yang dikirimkan hilang. Divisi manajemen meminta pedoman di print ulang agar dapat menyiapkan lokasi mendekati dengan pedoman yang ada. Divisi manajemen melaporkan kondisi pada ketua AIPKIND (Ibu Jumiarni Ilyas) dan beliau memutuskan untuk supervisi ke lokasi tersebut. Pemantauan melalui telepon dilakukan lebih intensif oleh divisi manajemen dan pengawas pusat yang ditugaskan di lokasi tersebut.
Stikes Aisyiyah Pontianak: Pada awal persiapan, lokasi PBT try out uji kompetensi bidan yang terdaftar adalah Poltekkes Pontianak. Dikarenakan lokasi uji hanya dapat menyediakan 2 ruangan dan terpisah, maka diupayakan untuk dapat mencari lokasi lain yang memungkinkan dengan bantuan perwakilan AIPKIND Pontianak. Salah satu institusi yang menjadi peserta try out adalah Stikes Aisyiyah Pontianak yang memiliki ruangan dengan kapasitas besar dan dapat menampung seluruh peserta. AIPKIND daerah Pontianak menghubungi pimpinan institusi berkaitan dengan penggunaan institusi tersebut sebagai lokasi try out. Pimpinan institusi dan ketua yayasan bersedia menjadi lokasi uji kompetensi. Perubahan tersebut terjadi pada tanggal 5 September, mengingat sangat mendesaknya data, maka untuk try out kali ini diputuskan ibu Utin Sari untuk menjadi PBT koordinator, berkaitan dengan beliau telah menjadi koordinator PBT pada saat try out sebelumnya dan memahami berbagai hal yang perlu dipersiapkan pada saat try out, sekaligus memiliki kedekatan emosional dengan pimpinan di institusi lokasi uji. Pada kegiatan try out ataupun uji kompetensi berikutnya diharapkan institusi telah lebih siap dan memiliki PBT koordinator sendiri.
5.2 PELAKSANAAN UJIAN: 5.2.1 Briefing Pengawas Pusat Secara umum, briefing pelaksanaan pengawas pusat yang dilakukan pada tanggal 15 September 2012 (H-2) berlangsung sesuai dengan pedoman pelaksanaan uji kompetensi. Berikut ini adalah rekapitulasi kondisi pelaksanaan briefing pengawas pusat: No
1
Perihal
Kehadiran
Target
11
Realisasi
10
Keterangan
1 orang batal hadir karena 1 lokasi uji
dibatalkan
2
Workshop PP
Sesuai
Sesuai
3
Pemahaman tupoksi PP
Sesuai
Sesuai
4
Pembagian perangkat ujian
Sesuai
Sesuai
5
Pengecekan perangkat ujian
Sesuai
Sesuai
6
Penjelasan pengembalian perangkat ujian
Sesuai
Sesuai
5.2.2
Briefing Peserta dan Pengecekan Lokasi (H-1): Briefing peserta dan komponen ujian serta pengecekan kembali kesiapan lokasi uji dilakukan pada H-1. Terdapat beberapa kendala pada beberapa lokasi uji, dan telah diambil beberapa tindakan untuk dapat mengatasi hal tersebut. Berikut adalah rekapitulasi kondisi briefing peserta dan pengecekan lokasi.
Perihal
Target
Realisasi
Keterangan
Waktu pelaksanaan
UNBRAH: 10.00 WIB UNSRI: 11.00 WIB UY: 10.00 WIB UNJANI: 13.00 WIB UGM: 09.00 WIB UB: 12.00 WIB UNHAS: 11.00 WITA UNLAM: 11.00 WITA AKBID ALIFA LPG: 11.00 WIB AKBID AISYIAH PTK: 11.00 WIB
UNBRAH: 10.00 WIB UNSRI: 2 kali brieifng: 10.30 WIB dan 12.00 WIB UY: 10.30 WIB UNJANI:13.45 WIB UGM: 10.30 WIB UB: 13.00 WIB UNHAS: 11.00 WITA UNLAM: 11.30 WITA AKBID ALIFA LPG: 11.15 WIB AKBID AISYIAH PTK: 11.00 WIB
UY: menunggu kepastian Akbid Bunda Auni Bogor UNSRI: satu institusi terlambat UNJANI: peserta terlambat UGM: peserta terlambat hadir UB: Pesawat delayed UNLAM: peserta terlambat AKBID ALIFA LPG: institusi lokasi belum siap
Kesesuaian dengan SOP
Sesuai
Sesuai, kecuali UNSRI
PP di UNSRI tidak mencoba hard disk demo pada H-1 dan tidak mengecek workstation
Distribusi kartu peserta
Distribusi seluruhnya
Beberapa peserta mengambil kartu peserta pada hari H
-Tidak membawa ID card memuat foto pada H-1 -Terdapat foto peserta yang berbeda dengan penampilan
saat briefing (kerudung) -Terdapat peserta membawa foto tidak sesuai ukuran -Terdapat tanda tangan peserta yang berbeda dengan di ID card diminta tanda tangan yang sesuai Pengecekan lokasi
Dilaksanakan setelah briefing peserta
Tertunda setelah TO uji kompetensi D3 keperawatan
Laporan pelaksanaan persiapan (H-1) di lokasi ujian
Sesuai
Sesuai
5.2.3
Pelaksanaan Try Out Uji Kompetensi Bidan
Perihal
Target
Realisasi
Waktu pelaksanaan
08.00 WIB/ 09.00 WITA
UNLAM: 09.10 WITA UNSRI: 08.30 WIB Lokasi lain sesuai
Sesuai Sesuai
Sesuai, Sesuai, kecuali UNSRI
Sesuai
Sesuai kecuali Unsri dan Unlam
Sesuai Sesuai
Sesuai Sesuai
sesuai
Sesuai
Kesesuaian dengan SOP Pembukaan Berkas Instalasi Server
-
-
PP di UNSRI tidak mencoba hard disk demo pada H-1 dan tidak mengkomunikasikan kendala yang dihadapi ke PJ ujian
Pelaksanaan uji
Uninstal Penyegelan berkas ujian
Serah terima berkas
Keterangan
UNLAM: WS tidak connect dengan server. UNSRI: PP di UNSRI tidak mencoba hard disk demo karena khawatir kejadian di D III Keperawatan terulang. Terjadi trouble instalasi, IT lokal sdh lama tdk mjd IT, lgsg menghubungi IT UKDI (Sinta). PP tdk menghubungi PJ ujian Unsri pelaksanaan mundur 30 menit Unlam Mundur 10 menit
Dilaksanakan di Bandara Soekarno-Hatta kepada Dwi Novianti dan Lukmanul Hakim hingga pukul 20.30 WIB
5.3 PASCA PELAKSANAAN TRY OUT UJI KOMPETENSI BIDAN: 5.3.1 Pembukaan Berkas Perihal
Target
Realisasi
Keterangan
Pembukaan berkas ujian
Sesuai
Beberapa berkas kurang lengkap
CBT : Unsri : daftar hadir peserta dan map brefing UY : map breafing Unhas : Daftar hadir peserta dan map breafing UB: daftar hadir peserta UNLAM: daftar hadir peserta PBT: lengkap
5.3.2
Analisis Buku Soal Pada try out uji kompetensi bidan kali ini, menggunakan dua buku soal. Buku soal 1 digunakan dengan metode CBT, sedangkan buku soal 2 menggunakan 2 metode uji (CBT dan PBT). Hasil rekapitulasi analisis pada kedua buku, dapat dilihat pada tabel berikut: TOTAL
Buku 1
Buku 2
Jumlah Peserta Jumlah Soal
733
357
376
360
180
180
Nilai Rerata (±SB)
52,36 (+ 8,27)
52,96 (+ 8,08)
51,76 (+8,45)
Nilai Tertinggi
68,89
67,78
68.89
Nilai Terendah
20,56
25,56
20,56
KR21
0,80
0,79
0,81
Rerata indeks kesulitan soal
0,52
0,53
0.50
% Soal baik
149 (41,4%)
74 (41,11%)
75 (41,67%)
Tabel diatas menunjukkan bahwa hasil try out bervariasi dari peserta ke peserta. Ratarata nilai ujian dari 733 peserta adalah 52,36 dengan simpangan baku 8,27 dari hasil ujian rata-rata 52,36. Hasil tersebut berarti nilai ujian peserta ke peserta bervariasi sebesar 8,27. Hasil ini pun menunjukkan bahwa penguasaan peserta terhadap kompetensi yang diujikan sangat bervariasi, yang dapat disebabkan pula oleh kurangnya homogenitas peserta. Nilai tertinggi yang diperoleh oleh peserta adalah 68,89 dan nilai terendah 20,56. Perbedaan nilai yang cukup jauh ini pun menunjukkan bahwa penguasaan kompetensi setiap peserta bervariasi, dan berdasarkan analisis nilai perinstitusi menunjukkan bahwa yang mendapatkan nilai di atas rerata (52,36) berasal dari institusi yang memiliki
akreditasi A, namun demikian tidak dapat disimpulkan secara pasti karena tidak dilakukan uji statistik korelasi. Pada tabel diatas dapat dilihat reliabilitas buku soal memiliki KR 21 0,79 dan 0,81 dengan rata-rata 0,80 yang berarti bahwa kedua buku ini reliabel untuk mengukur kompetensi bidan walaupun masih dalam batas minimum. Rerata indeks kesulitan soal pada try out ini sebesar 0,52 yang berarti dalam rentang normal karena berada diantara nilai 0,3 dan 0,7. Suatu tes yang dikatakan baik bukan berarti soal tersebut harus lebih banyak yang mudah ataupun yang sulit tetapi harus memiliki proporsi yang sesuai dengan tujuan ujian.
5.3.2.1 Analisis buku 1 5.3.2.1.1 Tingkat kesukaran butir Pada buku soal 1 terdapat butir soal sulit sebesar 19,4%, butir soal sedang 55,6% dan butir soal mudah sebesar 25%. Hasil analisis ini menunjukkan sebagian besar butir soal mempunyai taraf kesukaran cukup,dengan demikian buku soal ini cukup baik walaupun baru 55,6%. Dikatakan cukup baik karena salah satu tujuan dari try out ini adalah untuk mengetahui perbedaan kemampuan peserta try out. Namun demikian, untuk menentukan taraf kesukaran yang ideal tergantung pada beberapa faktor, antara lain: sifat hal yang diukur, interkorelasi antara item, dan tujuan khusus dari tes. Butir soal yang terlalu sulit dengan indeks kesukaran terlalu rendah (mendekati 0,00) dan butir soal yang terlalu mudah dengan indeks kesukaran tinggi (mendekati 1,00) secara umum tidak banyak memberikan kontribusi keefektifan pada try out ini. Hal ini disebabkan butir soal tersebut tidak memiliki kemampuan untuk membedakan peserta yang berkemampuan tinggi dengan peserta yang berkemampuan rendah. Perlu diingat bahwa besarnya tingkat kesukaran butir yang dihitung merupakan indeks kesukaran butir soal bagi seluruh kelompok peserta, bukan indeks kesukaran bagi masing-masing peserta secara individual. 5.3.2.1.2
Pencapaian target butir soal sesuai blue print (per tinjauan) Dalam blue print ujian kompetensi bidan Indonesia terdapat 7 tinjauan, yang terdiri dari area kompetensi bidan, domain, siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga, lingkup praktik bidan, manajemen asuhan, sasaran, dan setting pelayanan. Hasil analisis pencapaian target butir soal sesuai blue print masih rendah, terbukti dengan masih banyaknya butir soal yang melebihi target pada beberapa sub tinjauan. Hal ini kemungkinan dapat disebabkan karena para item writter maupun reviewer belum terbiasa membuat soal yang jarang diberikan dengan metode MCQ pada institusinya sedangkan saat ini harus dibuat dengan metode tersebut. Pencapaian target butir yang sesuai blue print dan rata-rata peserta yang menjawab benar dapat dilihat pada grafik berikut.
Grafik 5.1 Tinjauan 1 (Area Kompetensi Bidan)
Grafik diatas menunjukkan sebagian besar penyebaran butir soal tidak memenuhi target yang terdapat dalam blue print, kecuali pada sub tinjauan landasan ilmiah dan promkes/konseling yang melebihi target.
Grafik 5.2 Tinjauan 2 (Domain)
Grafik diatas menunjukkan sebagian besar penyebaran butir soal pada domain Psikomotor dan konatif tidak memenuhi target yang terdapat dalam blue print, kecuali pada sub tinjauan kognitif melebihi target yang ditentukan.
Grafik 5.3 Tinjauan 3 (Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Konteks Keluarga)
Grafik diatas menunjukkan sebagian besar penyebaran butir soal pada siklus remaja, prakonsepsi, perimenopause dan BBL tidak memenuhi target yang terdapat dalam blue print, namun pada sub tinjauan hamil, bersalin, nifas, masa antara, bayi dan balita melebihi target yang ditentukan. Hal ini kemungkinan disebabkan para item writter lebih menguasai kompetensi tersebut.
Grafik 5.4 Tinjauan 4 (Lingkup Praktik Bidan)
Grafik diatas menunjukkan masih terdapat penyebaran butir soal yang tidak memenuhi target dalam blue print yaitu pada promosi kelahiran normal dan rujukan, namun pada sub tinjauan pencegahan, deteksi komplikasi, kegawatdaruratan, dan koseling/pendidikan kesehatan melebihi target yang ditentukan.
Grafik 5.5 Tinjauan 5 (Manajemen Asuhan)
Grafik diatas menunjukkan sebagian besar penyebaran butir soal pada sub tinjauan diagnosis dan intervensi melebihi target yang ditentukan.
Grafik 5.6 Tinjauan 6 (Sasaran)
Grafik diatas menunjukkan penyebaran butir soal pada sub tinjauan individu melebihi target yang ditentukan, sehingga pada sub tinjauan keluarga dan masyarakat masih dibawah target dalam blue print.
Grafik 5.7 Tinjauan 7 (Setting Pelayanan)
Grafik diatas menunjukkan penyebaran butir soal dengan setting pelayanan di rumah dan komunitas masih di bawah target yang terdapat dalam blue print, sedangkan pada sub tinjauan klinik dan RS melebihi target yang ditentukan.
5.3.2.2 Analisis buku 2 5.3.2.2.1 Tingkat kesukaran butir Pada buku soal 2 terdapat butir soal sulit sebesar 18,3%, butir soal sedang 60,6% dan butir soal mudah sebesar 21,1%. Hasil analisis ini menunjukkan sebagian besar butir soal mempunyai taraf kesukaran sedang/ cukup, dengan demikian buku soal ini cukup baik walaupun baru 60,6%. Apabila dilihat, hasil ini tidak berbeda jauh dengan buku soal 1. 5.3.2.2.2
Pencapaian target butir soal sesuai blue print (per tinjauan) Grafik 5.8 Tinjauan 1 (Area Kompetensi Bidan)
Grafik tersebut menunjukkan jumlah soal yang melebihi target dalam blue print hanya pada sub tinjauan etik legal dan promkes/konseling, dengan demikian distribusi dalam buku ini sedikit berbeda dengan buku 1, walaupun pada prinsipnya sama yaitu distribusi bemum merata dan sesuai target blue print. Grafik 5.9 Tinjauan 2 (Domain)
Grafik di atas menunjukkan jumlah soal sub tinjauan kognitif melebihi target yang terdapat dalam blue print, begitu pula dengan sub tinjauan konatif sudah melebihi target walaupun hanya sedikit, namun untuk sub tinjauan psikomotor tidak dapat memenuhi target. Ini kemungkinan disebabkan karena para item writter belum terbiasa menulis soal psikomotor dengan metode MCQ. Grafik 5.10 Tinjauan 3 (Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan dalam Konteks Keluarga)
Grafik di atas menunjukkan hasil yang sama dengan analisis pada buku 1, yang mana soal lebih banyak tertumpu pada sub tinjauan hamil, bersalin, nifas, masa antara sedangkan pada bayi dan balita sesuai dengan target yang terdapat pada blue print.
Grafik 5.11 Tinjauan 4 (Lingkup Praktik Bidan)
Grafik di atas menunjukkan sebagian besar jumlah soal belum memenuhi target dalam blue print, soal banyak tertumpu pada aspek deteksi komplikasi , kegawatdaruratan, konseling & pendkes. Grafik 5.12 Tinjauan 5 ( Manajemen Asuhan)
Grafik di atas menunjukkan jumlah soal yang melebihi target hampir sama dengan yang terjadi pada buku 1 yaitu pada aspek diagnosis dan interveni, namun pada buku ini aspek dokumentasi sudah memenuhi target yang terdapat dalam blue print.
Grafik 5.13 Tinjauan 6 (Sasaran)
Grafik di atas menunjukkan hasil yang sama dengan buku 1, yang mana soal yang melebihi target adalah pada sub tinjauan individu, namun demikian jumlah soal pada keluarga dan komunitas/masyarakat masih jauh dari target yang terdapat dalam blue print. Grafik 5.14 Tinjauan 7 ( Setting Pelayanan )
Grafik di atas menunjukkan hasil yang sama dengan buku 1, yang mana soal dengan setting pelayanan di klinik dan RS telah melebihi target, namun demikian jumlah soal pada tingkat dan komunitas masih jauh dari target yang terdapat dalam blue print.
VI. KENDALA YANG DIHADAPI: 6.1 Divisi Manajemen: 1. Waktu pelaksanaan try out yang dilakukan setelah banyak institusi meluluskan mahasiswanya sehingga institusi kesulitan menghubungi peserta. 2. Masih terdapat institusi yang tidak memberikan kontak person untuk try out uji kompetensi. Dengan demikian konfirmasi kepesertaan hanya mengandalkan email dan cukup lama direspon oleh institusi. 3. Keterbatasan jumlah SDM divisi manajemen (2 orang, 1 orang PJ manajemen dan 1 orang bagian pendaftaran) sehingga masih terdapat miss data. 4. Pendaftaran secara manual (email dan telp) sehingga: a. Cukup menyulitkan dalam memastikan kepesertaan (seringkali institusi merubah data peserta), b. Kelengkapan data sesuai format (terutama foto peserta dikirimkan terlambat dan dalam ukuran serta format yang berbeda-beda). c. Masih terjadi missed communication antara bagian pendaftaran dan institusi pendidikan. 5. Perbedaan data based pengelola CBT Center dibeberapa lokasi (UNBRAH, UNSRI, UGM) 6. Masih terdapat pengawas pusat yang belum memahami dengan baik mekanisme koordinasi kendala dalam pelaksanaan ujian 7. Belum ada pemetaan lokasi ujian yang sesuai standar visitasi institusi belum dapat dilakukan 8. Pelaksanaan briefing peserta bersamaan dengan pelaksanaan try out keperawatan (D3 dan nurse) sehingga memerlukan peserta tidak dapat mencoba CD Demo 6.2 Divisi Ujian: 1. Masih terbatasnya institusi pend kes bidan yang terpapar mengenai item dev dan review 2. Terbatasnya soal yang dikirim dari institusi pendidikan dan wilayah regional ke pengelola pusat 3. Distribusi soal masih blm merata sesuai proporsi dalam blue print 4. Kualitas soal belum optimal 5. Institusi dan wilayah mengirimkan soal msh dalam bentuk word keamanan soal kurang optimal 6. Terbatasnya institusi peserta try out VII. REKOMENDASI 7.1 Divisi Manajemen: 1. Tersedia berbagai sumber informasi (mis: web) yang mudah diakses oleh peserta maupun institusi, yang berisikan: a. Jadwal uji dan try out yang pasti b. Informasi yang jelas tentang uji kompetensi (syarat, tata cara pendaftaran dan ujian, pengumuman, dll) 2. Mekanisme pendaftaran secara online 3. Memaksimalkan sosialisasi (terutama daerah Indonesia Timur) 4. Ada mekanisme validasi peserta ditingkat regional (korwil)
5. Daftar lokasi yang pasti untuk PBT (pemetaan) 6. Penguatan regional (item dev, review, IBA, dll) 7. Pembekalan pengawas pusat dalam penggunaan hard disk demo untuk latihan peserta. 7.2 Divisi Ujian: Beberapa rekomendasi yang dapat kami berikan dalam upaya perbaikan dalam pelaksanaan try out uji kompetensi maupun uji kompetensi bidan selanjutnya adalah: 1. Penyusunan pedoman item dev & review untuk pelaksanaan replikasi pelth item dev dan rev di regional dan sub regional 2. Pembentukan team item writer , team reviewer dan item bank di ingkat institusi pendidikan 3. Pembentukan team reviewer dan item bank tingkat regional 4. Permintaan soal ke item writer sesuai dengan sel sel yang masih kurang utk memenuhi proporsi blue print 5. Menentukan buku referency untuk pembuatan soal 6. Pelaksanaan review soal secara bertahap di mulai dari institusi pendidikan , regional dan nasional 7. Capacity building dalam aplikasi IBA baik di tingkat institusi maupun regional