LAPORAN KEGIATAN MUSIM TANAM 2012 INSTALASI PENGAMATAN PERAMALAN & PENGENDALIAN OPT (IP3OPT) TIROANG PINRANG
DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA UPTD.BALAI PROTEKSI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROPINSI SULAWESI SELATAN
Kata Pengantar
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT , atas limpahan Rahmat dan Taufik – Nya, sehingga laporan Musim Tanam 2012 (April - September) yang merupakan hasil dari kegiatan yang dilaksanakan di Instalasi Pengamatan Peramalan dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (IP3OPT) Tiroang – Pinrang dapat di selesaikan. Pada Laporan ini berisi tentang keadaan Personil, potensi Wilayah IP3OPT Pinrang, Pelaksanaan kegiatan tehnis mencakup luas lingkup pertanaman, iklim, Bencana Alam, Keadaan OPT Padi, Palawija dan Hortikultura, pengendaliannya OPT, tangkapan lampu Perangkap, Kasus – kasus Pestisida dan penerapan tehnologi yang meliputi kegiatan Survaylance, Perkiraan kehilangan hasil serta kegiatan Proyek dan Non proyek. Upaya untuk mengantisipasi masalah yang timbul diwilayah kerja IP3OPT Pinrang, khususnya mengenai keadaan OPT, terlaksana dengan baik berkat koordinasi yang antara POPT/PHP, Staf IP3OPT dan instansi terkait. Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, kritikan dan saran yang sifatnya melengkapi laporan ini diucapkan banyak terima kasih.
Namun
demikian kami mengharap agar data ini dapat dijadikan dasar dan sumber informasi bagi pengembangan kegiatan Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura dimasa yang akan datang. Amin
Tiroang, Oktober 2012 Kepala IP3OPT Pinrang
Ir. H.RUSLAN PATIHONG Nip. 19580925 198303 1 009
i DAFTAR ISI No.
Teks
Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................................................
i
DAFTAR TABEL .........................................................................................................
ii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................
iii
I.
PENDAHULUAN .............................................................................................
1
II.
KEADAAN POTENSI ........................................................................................
2
III.
PERSONIL PENDUKUNG .................................................................................
3
IV.
EVALUASI PELAKSANAAN TEKNIS ..................................................................
4
1. Keadaan Luas Pertanaman ..................................................................
4
2. Iklim dan Bencana Alam ......................................................................
5
a. Keadaan Curah Hujan ....................................................................
5
b. Bencana Alam ................................................................................
6
3. Keadaan Serangan OPT dan Luas Pengendalian ..................................
7
4. Fluktuasi Populasi /Serangan OPT pada Petak Pengamatan Tetap .....
11
5. Inventarisasi Varietas .........................................................................
15
6. Tangkapan Lampu Perangkap ............................................................
15
7. Kasus – kasus Pestisida ......................................................................
16
8. Pembinaan dan Koordinasi ................................................................
17
9. Pengawasan Pestisida dan Pupuk.......................................................
17
10. Kegiatan Eksplorasi dan Perbanyakan Agensi Hayati .........................
18
11. Kegiatan Sekolah Lapang untuk Petani ..............................................
20
12. Taksiran Kehilangan Hasil yang terjadi di Lapang ..............................
22
13. Pemantauan Kehilangan Hasil di Lapang ...........................................
24
KESIMPULAN ...............................................................................................
26
LAMPIRAN – LAMPIRAN .............................................................................
28
V.
ii DAFTAR TABEL Nomor
Teks
Halaman
Keadaan Potensi Wilayah IP3 OPT Pinrang yang menunjang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura ...........................................
2
2.
Keadaan Personil IP3 OPT Pinrang berdasarkan Tingkat Pendidikan........
3
3.
Keadaan staf IP3 OPT,BTP,PHP,dan SMPK (Pegawai Negeri Sipil dan Honorer) menurut status dan tingkat pendidikan MT.2012..............
3
Komulatif Luas Pertanaman Padi,Palawija,di wilayah IP3OPT Tiroang Pinrang MT. 2012 ......................................................................................
4
Komulatif Luas Pertanaman Hortikultura Sayuran diwilayah IP3 OPT Tiroang Pinrang MT. 2012 .........................................................................
5
Keadaan Pertanaman Hortikultura Tahunan diwilayah IP3 OPT Tiroang Pinrang MT. 2012 ........................................................................
5
Perkembangan Rata – rata Hujan turun perdrkada setiap Kabupaten Diwilayah IP3 OPT MT. 2012 .....................................................................
6
Komulatif Luas Pertanaman Padi yang terkena Bencana Alam di Wilayah IP3 OPT Tiroang Pinrang MT. 2012 ..............................................
7
Komulatif Luas Serangan OPT Padi dan Pengendaliannya diwilayah IP3 OPT Tiroang Pinrang MT. 2012 ............................................................
8
Data Komulatif Luas Serangan OPT. Jagung serta Pengendaliannya diwilayah IP3 OPT Pinrang MT. 2012.............................
10
Data Komulatif Luas Serangan OPT. Sayuran serta Pengendaliannya diwilayah IP3 OPT Pinrang MT. 2012.............................
11
Komulatif Luas Serangan Hortikultura Buah – Buahan dan Pengendaliannya diwilayah IP3 OPT Tiroang Pinrang MT. 2012................
12
Rerata Populasi dan Intensitas Serangan OPT Padi pada Pengamatan Tetap diwilayah IP3 OPT Tiroang Pinrang MT. 2012 ..................................
13
Rerata Populasi Musuh alami OPT tanaman Padi pada petak tetap diwilayah IP3 OPT Tiroang Pinrang MT. 2012 ...........................................
14
1.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Rekapitulasi tangkapan Lampu Perangkap di IP3OPT Pinrang MT. 2012....
16
16.
Daftar allokasi kegiatan SLPHT Padi Skala Kelompok MT.2012................
20
17.
Perkiraan Kehilangan Hasil Produksi Padi yang Hilang dilapangan dan Akibat Serangan OPT dan Bencana Alam diwilayah IP3 OPT Tiroang Pinrang MT.2012 .....................................................................................
23
Hasil Analisa perhitungan persentase Kehilangan Hasil yang disebabkan OPT disetiap Lokasi Kabupaten dala Wilayah IP3 OPT Pinrang MT.2012...
25
18.
I. PENDAHULUAN Perlindungan tanaman pangan dan hortikulturamempunyai peranan penting dalam pemantapan produksi pangan. Melalui usaha perlindungan tanaman yang tepat, Organisme Penggangu Tanaman (OPT) dapat di kendalikan sehingga kehilangan hasil dapat ditekan yang pada akhirnya dapat menjamin tercapainya produksi yang optimal. Usaha perlindungan tanaman merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari usaha pengelolaan ekosistem pertanian, atau ekosistem produksi tanaman yang bertujuan untuk memperoleh kualitas dan kuantitas produksi yang tinggi. Produksi pertanian digunakan untuk meningkatkan kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu usaha pengendalian OPT seharusnya di lakukan tidak terlepas dari kaitan dan keterpaduannya dengan usaha – usaha
produksi
tanaman
lainya
seperti
penentuan
varietas,
penggunaan
bibit
unggul,pumupukan, pengairan, pemasaran dan tehnik budidaya lainnya. Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit Tanaman (LPHP) Tiroang Pinrang merupakan Laboratorium Lapangan yang ditugaskan membina / mengkoordinasi PHP dan melaksanakan operasional pengamatan OPT yang bertanggung jawab langsung kepada UPTD. Balai Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura dibawah Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Sulawesi Selatan. Berdasarkan surat keputusan Menteri Pertanian No. 469/Kpts/OT.210/6/1994, LPHP yang berganti nama Instalasi Pengamatan Peramalan dan Pengendalian OPT (IP3OPT), Merupakan salah satu instalasi dari UPTD. BPTPH, dalam melaksanakan tugasnya LPHP/IP3OPT menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan Survaylance dan Peramalan OPT b. Pelaksanaan Diagnosis OPT c. Penerapan dan pengembangan Teknologi pengendalian OPT yang bersifat lokal spesifik d. Pengumpulan dan analisis data hasil pengamatan petugas PHP setiap wilayah e. Penetapan ambang ekonomi suatu OPT f.
Perencanaan pengamatan dan pengambilan contoh OPT dan tanaman terserang
g. Pemantauan kehilangan hasil akibat serangan OPT h. Pengawasan / Pembinaan Pestisida dan Agens Hayati.
2 II. KEADAAN POTENSI WILAYAH Potensi wilayah LPHP Pinrang mencakup lima Kabupaten / Kodya yaitu : 1. Kabupaten Pinrang terdapat 12 Kecamatan dan 10 orang PHP, 2 Orang THL 2. Kabupaten Sidrap terdapat
11 Kecamatan dan 10 orang PHP, 3 Orang THL
3. Kabupaten Enrekang terdapat 8 Kecamatan dan
5 orang PHP,
4. Kabupaten Barru terdapat
7 Kecamatan dan 4 orang PHP, 3 Orang THL
5. Kodya Pare-pare terdapat
3 Kecamatan dan 1 orang PHP. -----------------------------------------------------------------
Jumlah
41 Kecamatan dan 30 orang PHP 8 Orang THL
Potensi sawah diwilayah IP3OPT Pinrang termasuk pengairan tehnis terdapat di Kabupaten Pinrang dan Kab.Sidrap. Sedangkan sawah tadah hujan umumnya terdapat di Kab.Barru dan Kab.Enrekang. Khusus potensi lahan kering untuk tanaman sayuran dataran rendah medium dan tinggi terdapat di Kab.Enrekang dan Kodya Pare- pare. Untuk lebih jelasnya keadaan potensi wilayah dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Keadaan Potensi Wilayah IP3OPT Pinrang yang Menunjang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura MT.2012 Kabupaten Kodya
Areal Sawah ( Ha )
Tanah Kering ( Ha )
Teknis
½ Tek
S.Hana
T.Hujan
Jumlah
Pekar.
Tegal
Jumlah
Pinrang
38.020
2.266
2.212
4.044
47.044
6.034
26.774
32.808
Sidarap
22.281
10.932
1.459
8.894
43.565
3.866
16.882
20.748
Pare-pare
-
642
2.099
6.884
9.565
8.349
33.202
42.556
Barru
-
-
300
634
934
1.849
424
2.273
Enrekang
-
2.033
1.594
9.400
13.027
5.961
3.306
9.267
Jumlah
60.301
16.373
7.667
29.855
115.195 26.627 80.589 107.217
Keterangan : ½ Tek
= ½ Teknis
T.Hujan = Tadah Hujan Pekar. = Pekarangan
S.hana = Sederhana Tegal = Tegala
III. PERSONIL PENDUKUNG IP3OPT Pinrang adalah bagian dari balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Sulawesi Selatan yang dipercayakan membina staf dan PHP/POPT pada 27 Wilayah pengamatan yang meliputi 41 Kecamatan berada dalam 4 Kabupaten dan 1 Kotamadya. Pesonil IP3OPT Pinrang menyelesaikan tugas – tugas yang dibebankan BPTPH IX Maros, tugas – tugas tersebut dilaksanakan oleh beberapa staf LPHP, BTP, dan petugas PHP tercantum pada tabel 2. Tabel 2 . Keadaan personil IP3OPT Pinrang berdasarkan Tingkat Pendidikan Pada MT. 2012 Tingkat Pendidikan ( Orang ) No Personil Pelaksana S2 SI DI SLTA THL Magang Jumlah 1. Pimp. Dan staf IP3OPT 6 1 2 9 2. Staf Brigade IP3OPT 2 2 3. Petugas POPT/PHP 2 15 10 3 8 38 Jumlah 2 20 12 5 9 2 49 Keterangan : * 3 (Tiga) Orang sakit dan Dimasukkan 2 sukarela Dari jumlah personil tersebut diatas dirasakan masih kekurangan tenaga utamanya Petugas PHP dan SMPK yang masih tugas rangkap, diantaranya 16 orang LPHP tersebut 4 orang tenaga honorer (Tabel 3). Tabel 3. Keadaan Staf LPHP, BTP, PHP dan SMPK menurut Stasus dan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan No. Stasus S2 SI DI SLTA SLTP 1. Pegawai Negri Sipil (PNS) 2 22 5 3 2. Pegawai tidak tetap (PTT) 5 7 Jumlah 2 30 5 10 Keterangan : * Tenaga Honorer dan THL/POPT
Jumlah 37 12 49
Karena masih ada tenaga harian lepas/honorer dan sukarela 2 Orang yang menunggu sampai saat ini yang masih dipekerjakan sebagai stasus tenaga sukarela (TS), Utamanya staf IP3OPT, maka yang diharafkan Tahun Anggaran berikutnya dapat terangkat menjadi CPNS. Sarana kerja yang disiapkan untuk petugas pada pengamatan di lapangan cukup baik dan sangat mempengaruhi tugas yang dilaksanakan sebagai ujung tombak pengamatan dalam menunjang tugas yang telah diamanahkan.
IV. EVALUASI PELAKSANAAN TEKNIS I. Keadaan Luas Pertanaman a. Padi dan Palawija Relisas Pertanaman Padi untuk MT. 2012 seluas 95.420 Ha dari potensi Wilayah karena pengaruh sosial dan ekonomi masyarakat disamping itu curah hujan yang kurang mendukung pertanaman utamanya padi.
Untuk jelasnya Realisasi luas pertanaman padi
dan palawija dapat dilihat pada tabel 4 Tabel 4. Kumulatif Luas Pertanaman Padi dan Palawija dalam Wilayah IP3OPT Pinrang MT. 2012. Kabupaten/ Realisasi Luas Tanam Tiap Komoditi ( Ha ) Kota Padi Jagung U.Kayu U.Jalar K.Tanah Kedelai Pinrang 42.765 4.948 406 Sidrap 41.806 4.618 13 11 10 5 Parepare 114 38 505 Barru 6.203 402 172 187 1.662 25 Enrekang 4.646 2.682 105 170 Jumlah 95.420 12.764 223 198 2.282 200
K.Hijau 10 31 41
Untuk MT. 2012 realisasi luas pertanaman padi seluas 95.420 Ha luas menurun dari musim sebelumnya kejadian ini dipengaruhi musim tanam April September arah angin dari Timur sehingga curah hujan yang turun disektor Barat (Barru dan Pare Pare) volume curah hujan relatif kurang, tetapi bulan April volume hujan besar sehingga sebagian lahan didaerah tersebut ditanami padi.
Demikian juga lahan sawah disektor Timur umumnya
lahan sawah ditanami padi, sebagian ditanami palawija dan Hortikultura musiman, sedangkan daerah lahan kering disektor Timur dan peralihan (Sidrap, Pinrang dan Enrekang) diprogramkan tanaman jagung, sebagian menanam kacang tanah, Ubi kayu/ubijalar dan kacang hijau.
Untuk lebih jelasnya realisasi tanam dan keadaan pertanaman padi di
wilayah IP3OPT Tiroang Pinrang dapat dilihat pada lampiran 1. b. Hortikultura Sayuran Tanaman sayuran untuk wilayah IP3OPT Pinrang sebagian besar terdapat di Kab.Enrekang, karena daerah ini merupakan dataran medium dan tinggi yang potensial untuk menghasilkan sayuran seperti tomat, cabe, kubis, kentang, sawi, petsai dan bawang merah. Keadaan luas pertanaman sayuran dapat dilihat pada tabel berikut.
5 Tabel 5. Kumulatif Luas Pertanaman Sayuran dalam Wilayah IP3OPT Tiroang MT. 2012 Kabupaten/ Cabe Tomat B.Merah Kentang Kubis K.Pjg Wortel Sawi buncis Kodya 84 2.7 1 1 Pinrang 68 2 42 2.5 Sidrap 8 Parepare 59 18 36 14 Barru 515 535 467 25 438 32 8 21 75 Enrekang 726 557.7 467 25 438 111 8 56.5 75 Jumlah Realisasi Luas Tambah Tiap Komoditi ( Ha ) c. Hortikultura Buah-buahan. Jenis buah-buahan yang dominan terdapat diwilayah IP3OPT Tiroang Pinrang adalah pisang, mangga, nangka, Rambutan, salak, durian dan jeruk sebagian besar tanaman buahbuahan ini dibudidayakan dipekerangan atau dikebun-kebun petani, keadaan pertanaman Buah-buahan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 6. Keadaan Luas Pertanaman Hortikultura dalam Wil. IP3OPT.Tiroang MT.2012 Kabupaten /Kota Pinrang Sidrap Parepare Barru Enrekang Jumlah
Pisang 479.178 184.185 8.035 154.316 13.887 839.601
Keadaan Luas/jumlah Pertanaman Hortiokultura tahunan (Pohon/Rumpun) Mangga Nangka Salak Nenas Rmbtan Jeruk Durian Langasa 181.679 200 22.625 63 25.375 - 20.850 22.717 141.228 18.545 26.726 1.556 467 50 44.239 24.026 5.042 3.436 4.306 19.139 7.384 104.836 2.907 33.165 9.121 75.392 22.066 413.011 51.711 127.461 3.437 63.582 12.607 100.548 44.783
Pepaya 830 386 82.666 83.882
2. Iklim dan Bencana Alam a. Keadaan Curah Hujan Data curah hujan untuk wilayah kerja IP3OPT Pinrang diperoleh dari 22 penakar curah hujan dan terdapat 2 SMPK yaitu SMPK Tiroang di kab. Pinrang masih berfungsi dan SMPK Jampue di Kab. Barru yang rusak sejak beberapa tahun lalu. MT.2012 Curah hujan Tertinggi terjadi di bulan April 2012 pada semua daerah kabupaten (Pinrang, Sidrap, Barru dan Enrekang) mencapai 189 sampai 281 mm, sedangkan curah hujan terendah dibulan Juni dan September 2012 hampir disemua wilayah kabupaten seperti bulan April mendapat hujan yang relatuf sama.
6 Tabel. 7. Data perkembangan rata-ratar hujan turun perdekade setiap kabupaten di wilayah IP3OPT. Pinrang MT. 2012. Kab/Kota
April II III Jm I
I Pinrang Sidrap Parepare Barru Enrekang
Mei II III
Keadaan Curah hujan tiap dekade (Mm) Juni Juli Agust Jm I II III Jm I II III Jm I II III Jm I
82 128 71 281 138 33
45 211 28
36
16
5 259 7
3
20
28
22
38
60
83 111 49 243 72 18 128 95 241 x 23 215 40 278 90
18 x 43
51 142 13 x x 26 29 161 18
30 75 62
28 72 168 134 6 278 14 - 101 66 32 20 118 13 92 35 39 2 74 2
2 2 1
25 4
40 2 5
32 -
44 5 7
9 41
53 5 44
30
61
36 190 27
40
9
3
38
64
0
24
4
23
82
78 189 93
73 168 90
Sept II III Jm
75
53 125
-
178 25
Keadaan tersebut memungkinkan untuk menanam padi sehingga diprogramkan tanaman Palawija dan Hortikultura musiman. Pengaruh curah hujan ini berdampak sangat baik juga terhadap tanaman padi tadah hujan, jagung dan palawija lainnya yang ditanam pada areal lahan kering (sulit air) di Kab. Sidrap, Enrekang dan Barru. Untuk lebih jelas nya keadaan data rata-rata curah hujan pada beberapa penakar dalam wilayah IP3OPT Tiroang dapat dilihat pada tabel 7 dan lampiran 2. b. Bencana Alam Pada MT.2012 di Wilayah IP3OPT Tiroang Bencana Alam banjir terjadi dikabupaten Pinrang tepatnya di Kecamatan Tiroang, Mattirobulu dan Cempa, sedangkan di Kabupaten Sidrap dikecamatan DuapituE, Sidenreng dan Tellulimpoe merupakan banjir kiriman dari daerah ketinggian. Banjir yang mengakibatkan terjadinya puso pada tanaman padi dan komoditi lain yang ditanam disekitar aliran Sungai Saddang, Sungai AressiE/Kariango Pinrang, Sungai Tanru Tedong dan Sekitar danau Sidenreng Kab. Sidrap demikian juga di Enrekang relatif daerah topografi cekungan dibeberapa tempat disekitar perbukitan.
Luas pertanaman padi yang
terkena bencana banjir puso 2.829 Ha (2.96 persen dari luas tanam). Sedangkan kekeringan hampir tidak ditemukan hanya kekurangan air Lihat lampiran 3.
7 Tabel 8. Data Kumulatif Luas pertanaman Padi yang Terkena Bencana Alam MT.2012 Kabupaten Realisasi Banjir Kekeringan Komoditi Tanaman Terkena Puso R S B P J Pinrang Padi 42.765 4.540 1.041 150 4 39 193 Jagung 4.948 46 2 2 Sidrap Padi 41.806 5518 1810 Jagung 4.618 30 20 Parepare Padi Jagung
114
-
-
-
-
-
-
-
Barru Padi Jagung Enrekang Padi Jagung
6.203 402
-
-
-
10 -
10 -
15 -
35 -
4.646 2.682
105 -
30 -
-
-
-
-
-
Jumlah Padi Jagung
95.420 12.764
10.163 76
2.881 20
150
14
10
54
228
3. Keadaan Serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan Luas Pengendalian a. Padi Kumulatif Luas Serangan OPT padi MT.2012 di Wilayah IP3OPT Pinrang seluas 894.1 Ha atau 0.94 % dari luas pertanaman padi, Kategori serangan OPT umumnya Sedang (95.86 %). Sedangkan jenis OPT yang menyerang pada musim ini berturut-turut; Tikus 474 Ha {53.00 %}, Blas 210.5 {23.73 %), Penggerek batang 153 { 17.25 %}, Ulat grayak 1 Ha {0.11 % }, Walang sangit 31.7 Ha {3.57 %} dan Kresek 23 Ha { 2.59 %]. Sedangkan kategori serangan yang terjadi yakni ; Kategori Sedang 850.4 (95.86 % ), kategori Berat 23 Ha (2.59 %) dan Puso 9 Ha (1.00 %) untuk jelasnya lihat Tabel 9 dan Lampiran 4.
OPT Tikus merupakan
intensitas serangan tertinggi dan yang terluas pada MT. 2012 di Kab. Pinrang, Sidrap dan Enrekang, hal ini dipengaruhi oleh iklim/cuaca siklus 8 – 10 tahunan, disamping itu pola tanam yang tidak teratur di Kab. Pinrang (tanam akhir Juni sampai September 2012) keadaan ini memicu terjadinya serangan Tungro dan Tikus bertambah karena jadwal tanam memanjang sampai 3 bulan, .sedangkan di Kab.Sidrap serangan tikus terjadi hanya sebagian daerah rawan dan sekitar yang cepat ditanggulangi. Termasuk areal ex-Banjir yang ditanami kembali.
8 Tabel 9. Data Komulkatif Luas tambah serangan setiap jenis OPT Tanaman Padi MT.2012 Kabupaten Pinrang
Sidrap
Parepare Barru
Enrekang
Jumlah
Realsasi Tanam (Ha) 42.765
41.806
0 6.203
4.646
95.420
Keterangan : LTs = S = B = P = J =
Luas serangan OPT dan Pengendalian MT.2012 Jenis OPT
Lts
Pengend
Sembuh
S
B
P
J
Tikus
1206
1744.6
997.6
295
-
7
302
P.Batang
55
53.35
45
2
-
-
2 -
W.Sangit
-
-
-
-
-
-
W.Coklat
28.8
28.75
28
-
-
-
-
U.Grayak
11.35
11.35
10
1
-
-
1
Tungro
2.9
2.9
2.9
-
-
-
-
Blas
1.2
-
-
-
-
-
-
H.Putih
10.5
11.95
3.4
-
-
-
-
Jumlah
1315.75
1852.9
1086.9
298
-
7
305
Tikus
150
163
85
12.9
-
-
12.9
P.Batang
168
167
83
22
-
-
22
W.Sangit
10
4
2
8,7
-
-
8.7
W.Coklat
5.95
10.95
6.6
-
-
-
-
Kresek
68
54
29
6
-
-
6
Blas
27.3
19.7
5
5
-
-
5
U.Grayak
17
17
12
-
-
-
-
Jumlah
446.25
435.65
222.6
45.9
-
-
45.9
-
-
-
-
-
-
-
-
Tikus
67
48
20
27
-
-
27
185.5
78.5
P.Batang
190.5
W.Sangit
40.5
Kresek
6
117.7
-
-
117.7
31.5
24
12
-
-
12
18
5
17
-
-
17
129.5
-
-
129.5
-
-
-
Blas
130.5
126.5
47.5
H.Putih
22.5
14
13
Jumlah
457
423.5
188
303.2
303.2
Tikus
193
174
99
116
20
2
141
P.Batang
51
53
48
9
2
-
11
W.Sangit
48
43
39
8
-
-
8
W.Coklat
1
1
-
1
-
-
1
Blas
141
144
91
75
1
-
76
U.Grayak
5
5
5
-
-
-
-
H.Putih
3
-
-
3
-
-
3
Jumlah
442 2661
420 3132.05
282 1779.5
212 850.4
23 23
2 9
240 894.1
Total
Luas Tambah serangan Kategori serangan Sedang Kategori serangan Berat Kategori serangan Puso Jumlah luas serangan serangan tidak sembuh
9 Berdasarkan analisa data diatas prosentase luas serangan OPT disimpulkan menurun dari musim sebelumnya luas serangan OPT 2.65 % dan tahun ini luas terserang OPT menurun menjadi 0.94 % umumnya kategori Sedang sehingga tidak banyak berpengaruh terhadap produksi. Dengan adanya serangan OPT tersebut upaya pengendaliannya pada tanaman padi dapat dilihat pada Tabel 9.
Perkembangan serangan OPT pada tanaman padi tidak
banyak berkembang di samping petani sebagian besar sudah mampu mengambil keputusan dalam pengendalian OPT dan juga karena pengaruh cuaca cerah dan hujan yang silih berganti sehingga serangan OPT Tikus umumnya terjadi pada bulan Juli Fase vegetatif di Kab. Pinrang, untuk lebih jelas dapat di lihat pada Lampiran 4. b. OPT Tanaman Palwijah Perkembangan serangan OPT pada tanaman padi palawija (Jagung) relatif tidak banyak berkembang, OPT yang menyerang Jagung didominasi oleh Bulai, Bakteri Hawar daun, Pengg.batang dan Babi hutan dengan prosentase serangan pada jagung hanya 0.97 % dari realisasi luas tanam 12.764 Ha (lihat Tabel 10 dan Lampiran 5) disamping petani sebagian besar sudah mampu mengambil keputusan dalam pengendalian OPT dan juga pengaruh cuaca, kecuali daerah yang terlambat tanam sehingga serangan OPT P.Batang dan tikus pada Fase vegatatif dan Generatif (Agustus - September 2012 ). Tabel 10. Data Komulkatif Luas tambah serangan setiap jenis OPT Tanaman Jagung MT.2012 Kabupaten
Pinrang Sidrap
Realsasi Tanam (Ha) 4.948 4.618
Jenis OPT Bulai P. Batang B. Hutan Belalang Jumlah Bulai Hw Daun P. Batang B. Hutan Belalang Jumlah
Luas serangan OPT dan Pengendalian MT.2012 Lts Pengend Sembuh S B P
J
20,50 16,50 9 2 2 41,55 37,55 10 4 4 3 3 2 1 1 1 1 67.05 58.05 20 7 7 Parepare 114 Barru 402 Enrekang 2.682 22 24 15 20 20 189 193 159 44 2 44 50 49 40 6 6 73 72 18 44 44 5 5 2 1 1 339 343 234 115 2 117 Total 12.764 406.05 401.05 254 122 2 124 Keterangan : LTs = Luas Tambah serangan, S = Kategori serangan Sedang, B = Kategori serangan Berat P = Kategori serangan Puso, J = Jumlah luas serangan serangan tidak sembuh
10
c. OPT tanaman Sayuran OPT yang menyerang sayuran yang di temukan dominan banyak menyerang dilapangan Wilayah IP3OPT Pinrang untuk tanaman Kubis yaitu C. Binotalis dan P.Xylostella, tanaman Cabe yaitu Lalat buah dan Antracnosa (di Enrekang L buah, Trips dan Antracnosa), dan Bawang merah yaitu U.Grayak dan Ulat daun), Kentang yaitu Fusarium dan Tomat yaitu Busuk daun, ulat buah dan kutu kebul. Luas serangan OPT sayuran yang tidak sembuh 88.5 hektar dari luas areal realisasi tanam 2464 Ha pada MT.2012. Index serangan sayuran hanya 3.6 % dari luas pertanaman, penurunan ini disebabkan karena pengaruh iklim atau kurang curah hujan sejak bulan Juni sampai September 2012, keadaan OPT pada tanaman sayuran dapat dilihat pada Tabel 11. Rekapitulasi data keadaan OPT. sayuran dan Pengendalian MT.2012 dapat dilihat pada Lampiran 6 d. Buah –buahan OPT utama pada tanaman hortikultura buah buahan yang ditemukan di Wilayah IP3OPT Tiroang pada tanaman Pisang adalah penyakit darah dan Layu Fusarium, Mangga yaitu Pengg.Ranting dan Pengg.Cabang, Lalat Buah serta Wereng mangga, Nangka yaitu Lalat Buah, Salak yaitu Busuk Buah, Jeruk yaitu Diplodia sp dan Rambutan yaitu Ulat daun, prosentase serangan OPT buah2an (0.32 % dari luas 1.740.623 pohon), keadaan OPT tanaman hortikultura Buah buahan untuk jelasnya dapat dapat dilihat pada Tabel 12 . Luas tambah serangan (Lts) 14.965 pohon (0.86 %), Pengendalian 6.412 pohon (42.84 % dari Lts.) dan sembuh 3.875 (25.89 % dari Lts.), Beberapa cara pengendalian yang dilakukan yaitu, untuk Komoditi Mangga Agensi Hayati, perangkap dan pengasapan untuk Lalat buah dan Peggerek Cabang/Ranting masih menggunakan pestisida sistemik dengan pelaku masih sangat terbabatas penggunaaannya.
Rekapitulasi data keadaan serangan OPT. Palawija,
sayuran dan Pengendalian MT.2012 dapat dilihat pada Lampiran 7. Kumulatif luas serangan OPT.Hortikultura tanaman Buah-buahan tahunan (pohong) dan tanaman sayuran (Ha) Pengamatannya sebagian berdasarkan buku petunjuk yang terbatas ditingkat petani dan sebagian masih bersipat sederhana berdasarkan persepsi masingmasing petugas lapang (POPT/PHP) terutama karena sulitnya melakukan pengamatan diatas pohon.
11 Tabel 11. Kumulatif Luas Serangan OPT sayuran serta Pengendalian di wilayah IP3OPT Pinrang MT.2012 Kabupaten Pinrang
Realis Tanam(Ha) Cabe
Sidrap
Cabe
Parepare
Cabe
Barru
Cabe
Enrekang
Cabe
Tomat
B. Merah
Kubis
Kentang
Jenis OPT L.buah Antraknosa Aphis Jumlah L.buah Antraknosa Trips Jumlah L.buah Jumlah L.buah Antraknosa Jumlah L.buah Antraknosa Trips Aphis Ly.Pusarium L. Baktery Kt.Kebul Bsk.Daun V.Gemini K.Kebul U.Buah Trips Phytoptora Bsk.Buah Ly.Fusarium U. Bawang Trotol E. Tepung U.Daun U. Daun Bsk.Hitam U.Krop Ly.Fusarium Jumlah
Luas serangan OPT dan Pengendalian MT.2012 Lts Pengend Sembuh S B 17.75 10.75 10.75 10.3 1.75 0.50 14.5 42.55 12.5 11.25 3.5 2.5 2 4.5 4 8 14 3.5 2.5 16 20.5 5.5 2.5 4.5 3.5 2 4.5 3.5 2 19 16 1 3 7 7 26 23 1 3 76 80 70 23 46 47 45 6 138 139 113 25 4 4 2 17 17 14 4 12 12 6 3 40 44 31 13 49 49 31 6 6 70 76 49 43 43 39 9 58 61 45 4 4 2 15 15 12 5 5 5 144 144 113 82 89 62 61 44 35 109 11 107 140 140 118 9 9 4 49 54 24 5 5 4 -
1182 1271
1098 1157.5
931 950.75
83 88.5
P -
J -
-
2.5 2.5 3 3 23 6 25 4 3 13 9 -
83 88.5
Data serangan untuk semua OPT diporoleh dari hasil pengamatan keliling yang dilaksanakan oleh petungas POPT/PHP, Wilayah. IP3OPT Pinrang. Upaya pengandalian yang
12
Tabel 12. Kumulatif Luas Serangan OPT utama Buah-buahan serta Pengendalian di wilayah IP3OPT Pinrang MT.2012 Kabupaten Pinrang
Sidrap
Parepare Barru
Enrekang
Realis Tanam(Ha) Mangga
Luas serangan OPT dan Pengendalian MT.2012 Jenis OPT
L.Buah P.Cabang P.Ranting L.Pusarium Pisang L.Baktery Jumlah L.Buah Mangga P.Cabang P.Ranting Wereng L.Pusarium Pisang L.Baktery L. Buah Nangka Jumlah L.Buah Mangga L.Buah Mangga P.Ranting Pisang L.Pusarium L.Baktery Jumlah L.Buah Mangga P.Cabang P.Ranting Wereng L.Pusarium Pisang L.Baktery L. Buah Nangka K. coklat Jeruk Rayap P. Ranting Durian P. Cabang Rambutan Kt. Kebul P.Cabang P. Ranting Bsk. Buah Salak Tikus Langsat P. Ranting P. Cabang Jumlah
Total
Lts
Pengend
Sembuh
S
B
P
20
-
-
-
-
-
J -
878
420
235
40
-
-
40
614
115
69
-
-
22
22 48
352
17
9
39
9
-
614
116
10
43
-
-
43
2478
668
323
122
9
22
153
102
-
-
-
-
-
-
571
105
55
447
280
-
727
1570
15
-
1539
20
-
1559
2510
1750
1600
-
-
-
-
384
22
14
2
55
10
67
1365
30
-
26
921
50
997
10
10
-
-
-
-
-
6512
1932
2014
1276
385
445
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
234
10
-
327
-
-
327
305 50
387 1
-
26
-
302 5
302 31
974
843
307
660
-
-
-
-
-
-
-
150
50
50
100
-
-
100
100
50
-
50
-
-
50
500
-
-
-
-
-
-
300
50
50
50
100
100
250
200
-
-
-
100
100
200
250
-
-
250
-
-
250
450
400
375
75
-
-
75
220
220
190
30
-
-
30
300
300
175
225
-
-
225
500
360
310
180
-
-
180
300
260
230
70
-
-
70
70
70
65
5
-
-
5
300
280
235
115
-
-
115
575
275
50
680
-
-
680
100
100
75
25
-
-
25
150
50
50
75
25
-
100
100
-
-
100
-
-
100
2524 6412
1883 3875
2030 4519
200 589
2455 6618
4619 14968
1669
353
225 1510
60
3350 -
13
Data serangan untuk semua OPT diporoleh dari hasil pengamatan keliling yang dilaksanakan oleh petungas POPT/PHP, Wilayah. IP3OPT Pinrang. Upaya pengandalian yang dilakukan untuk mengatasi perkembangannya OPT utama yang menyerang adalah penggunaan pestisida, Eradikasi dan pengendalian dengan cara lain yang sangat bervariasi berdasarkan komoditi dan situasi kondisi lapangan. Tabel 13. Rerata Populasi dan Intensitar Serangan OPT padi pada petak Tetap di Wilayah IP3OPT Pinrang MT. 2012. Rerata populasi (Ek/Rpn) & Ints.serangan OPT (%) setiap Bulan Kabupaten/ April Mei Juni Juli Jenis OPT I P I P I P I P PIRANG Tikus 0,08 0,050 0,92 P.Batang 0,36 0,26 0,20 0,46 0,06 0,65 0,09 W.Sangit 0,24 0,17 0,10 W.Hijau 0,031 0,020 0,69 W.Coklat 0,11 0,02 U.Grayak 0,04 0,11 HPP 0,02 0,02 0,59 0,26 SIDRAP Tikus 0,001 0,49 0,038 0,90 0,11 P.Batang 0,27 1,04 0,58 0,23 1,21 0,11 0,81 0,46 W.Sangit 0,0004 0,02 W.Hijau 0,11 0,03 0,06 0,02 0,03 W.Coklat 0,25 1,18 U.Grayak HPP 0,02 0,03 0,06 0,42 0,05 0,29 BARRU Tikus 0,14 0,07 0,07 0,57 P.Batang 0,94 0,57 0,14 0,71 0,18 0,39 0,25 0,14 W.Sangit 0,18 0,07 0,36 0,07 0,32 W.Hijau W.Coklat 0,71 HPP 0,14 0,3 0,14 0,18 Blast 0,14 0,21 ENREKANG Tikus 0,92 0,004 0,04 0,38 0,48 P.Batang 0,03 0,07 0,008 W.Coklat 0,03 0,05 W.Sangit 0,06 0,027 0,25 0,11 0,04 0,017 0,067 U.Grayak 0,003 0,033 H.P.Palsu 0,03 Blast 0,50 0,004 0,38 0,48 -
Agustus I P
September I P
1,59 0,72 0,14 0,005 0,85
0,14 0,15 3,45 1,52 0,09 0,14
0,003 0,20 0,68
0,07 0,80 6,59 0,16 -
0,002 0,64 0,04 0,06 0,05 -
0,38 0,06 0,19 0,39 0,004 -
0,07 0,02 -
0,81 0,15 0,07 -
0,68 0,25 0,96 0,36 0,14
0,21 0,28 0,18 -
0,32 0,07 0,14 0,14
0,07 0,07 -
0,87 0,255 0,63
0,025 0,104 -
1,04 0,325 0,53
-
4. Pluktuasi Populasi/serangan OPT pada Petak Pengamatan Tetap Pelaksanaan Pengamatan Tetap bertujuan untuk mengetahui perkembangan kepadatan populasi dan intensitas serangan OPT yang mengancam pertanaman kepadatan populasi musuh alami untuk menekan populasi OPT yang Efektif.
serta
14
Kegiatan pengamatan tetap pada tanaman padi yang dominan di lakukan pada 4 petak contoh sedangkan komoditi ke 2 dan 3 diamati satu petak contoh, pada contoh yang diambil secara proporsif sehingga mewakili bagian terbesar wilayah pengamatan. Hasil pengamatan tetap untuk tanaman padi MT.2012 dapat dilihat pada tabel 13 dan Lampiran 8. Kepadatan Populasi Musuh Alami pada Petak Pengamatan tetap yang di hitung bersama dengan pengamatan populasi OPT. Tabel 14. Rerata Populasi Musuh Alami Padi Pada Pengamatan Tetap di Wilayah IP3OPT Pinrang MT.2012. Kabupaten/ Jenis MA PINRANG Labalaba Capung Coccinella K.Karabid Paederus SIDRAP Labalaba Capung Coccinella K.Karabid Paederus PAREPARE Labalaba BARRU Labalaba Capung Coccinellia ENREKANG Labalaba Capung Coccinellia Paederus K.Karabid
April
Rata – rata Populasi Musuh Alami ( Ekr / Rpn ) Mei Juni Juli Agustus
0,78 0,57 0,19 0,04 -
0,28 0,64 -
0,18 0,08 0,04 -
0,59 0,23 0,23 0,04
0,63 0,18 0,29 0,02 0,03
0,99 0,98 0,48 0,02 -
1,33 0,61 0,69 0,57
0,69 0,39 0,26 0,18
1,28 0,47 0,93 0,10 0,46
1,67 1,11 1,01 0,5
1,44 0,17 0,65 0,09 0,51
1,11 0,15 0,68 0,54
0,28 0,64
0,82 0,18 0,68
1,18 0,53 0,31
0,72 0,29 0,28
-
0,18 0,11
0,75 0,3 -
0,325 0,40 0,27 -
1,11 1,18 0,37 0,19
0,82 0,90 0,77 0,37 0,30
-
0,25 -
September
Pada table 12 diatas ini telah diperlihatkan populasi musuh alami yang berimbang didalam ekosistem lapang setempat. Populasi OPT yang paling dominan dilapang yaitu OPT P.Batang dan Walang sangit ditemukan di Kab. Sidrap, Pinrang dan Enrekang, sedangkan musuh alami yang paling aktif memangsa serangga Hama di lapangan adalah jenis laba – laba. Populasi laba laba yang paling tinggi di banding musuh alami lainnya, keberadaan populasi OPT dan musuh alami lebih tinggi pada bulan Juli dan Agustus sampai pertanaman pada selesai panen mungkin dipengaruhi oleh keadaan cuaca. Untuk lebih jelasnya
15
perkembangan populasi /Insensitas erangan OPT dan populasi Musuh Alami MT.2012 dapat dilihat pada lampiran 8. Tabel 15. Rerata Populasi Musuh Alami Padi Pada Pengamatan Tetap di Wilayah IP3OPT Pinrang MT.2012. Kabupaten/ Jenis MA PINRANG Labalaba Capung Coccinella K.Karabid Paederus SIDRAP Labalaba Capung Coccinella K.Karabid Paederus PAREPARE Labalaba BARRU Labalaba Capung Coccinellia ENREKANG Labalaba Capung Coccinellia Paederus K.Karabid
April
Rata – rata Populasi Musuh Alami ( Ekr / Rpn ) Mei Juni Juli Agustus
0,78 0,57 0,19 0,04 -
0,28 0,64 -
0,18 0,08 0,04 -
0,59 0,23 0,23 0,04
0,63 0,18 0,29 0,02 0,03
0,99 0,98 0,48 0,02 -
1,33 0,61 0,69 0,57
0,69 0,39 0,26 0,18
1,28 0,47 0,93 0,10 0,46
1,67 1,11 1,01 0,5
1,44 0,17 0,65 0,09 0,51
1,11 0,15 0,68 0,54
0,28 0,64
0,82 0,18 0,68
1,18 0,53 0,31
0,72 0,29 0,28
-
0,18 0,11
0,75 0,3 -
0,325 0,40 0,27 -
1,11 1,18 0,37 0,19
0,82 0,90 0,77 0,37 0,30
-
0,25 -
September
5. Inventarisasi Varietas MT.2012 di Kab.Pinrang dan Sidrap jenis Varietas padi yang di tanam ada sekitar 15 Varietas.Berturut –turut dengan luas dominan yaitu : Inpari 13, 4, 6, 7, 8 dan 9, Cisantana, Mekongga, Ciliwung, Waypoburu, Ciherang, Ciugelis dan, Pulut dan masi hada beberapa galur pilihan petani. Data tidak ditampilkan karena laporan dari PHP tidak dicantunkan. 6. Tangkapan Lampu Perangkap
Pengamatan Populasi Penerbangan serangga yang tertangkap pada Light trap hanya diporoleh pada stasiun IP3OPT Tiroang - Pinrang.
Hasil Pengamatan harian dijumlahkan
dalam bentuk Dekade Tiap Bulan merupakan jumlah serangga yang tertangkap setiap hari dikumpulkan
16
dalam waktu satu bulan sehingga terkumpul 1 (satu) musim yaitu MT. 2012. Populasi OPT utama yang paling tinggi adalah berturut –turut Ngengat Pengg.Batang, Anjing tanah. Sedangkan populasi musuh alami adalah Capung,
Coccinelled , dan Belalang tanduk
panjang, (lihat Tabel 13 dan Lampiran 9) Tabel 16. Rekapitulasi tangkapan Lampu perangkap di IP3 OPT Pinrang MT. 2012 Bulan
Dekade
Jenis Serangga yang Tertangkap W. Hijau A. Tanah Coccinellid Capung 7 2 7 2
April
I II III Jumlah
P.Batang 2328 314 153 2795
Mei
I II III Jumlah
130 67 25 222
-
-
-
-
Belalang -
Juni
I II III Jumlah
6 16 4 20
3 3
1 1 2 4
-
3 1 4
3 3
Juli
I II III Jumlah
2 3 5
-
5 15 28
2 3 5
4 6 3 13
-
Agustus
I II III Jumlah
12 7 31 50
-
10 2 2 14
1 8 9
2 2
-
September
I II III Jumlah
16 28 26 60
-
12 8 9 29
12 2 3 17
8 5 9 22
-
7. Kasus-kasus Pestisida Pada MT. 2012 terjadi kasus pestisida yang secara umum ada beberapa yang terjadi karena salah penggunaan menyebabkan pusing –pusing dan muntah dibeberapa tempat tidak menyebabkan kematian. Laporan secara tertulis tidak ada namun beberapa laporan pada saat survey OPT lapang dilaporkan secara lisan oleh petani. Pelanggaran Penggunaan Pestisida di lapang banyak dilakukan petani seperti mencampur 2 bahan aktif, menggunakan pestisida yang dilarang/tidak direkomendasikan dan penggunaan alat pengaman (masker,
17
baju lengan panjang dan topi ) kadang tidak diperhatikan untuk keselamatan kerja terutama petugas Kios dan Toko pestisida.
Dari hasil pengamatan diatas peluang untuk keracunan
pestisida masih banyak sehingga tidak mustahil apabila ada kasus yang tidak sempat dilaporkan. 8. Pembianaan dan Koordinasi Pembinaan terhadap Staf IP3OPT Pinrang di arahkan untuk melanyani POPT/PHP yang bertugas dilapang baik dari segi pelayanan Teknis maupun kepegawaian dan adminitrasi keuangan.
Demikian pula pelayanan Staf ke tamu yang berkunjung terutama kepada
kelompok tani yang selesai melaksanakan SLI, SLPHT dan SLPTT yang masih penasaran dari apa yang diterima pada waktu Sekolah Lapang (SL).
Pembinaan terhadap POPT/PHP
diarahkan pada tugas pokok pengamatan dilapang terutama akurasi pelaporan yang tepat dan pembinaan dalam memprediksi permasalahan OPT/resiko yang dihadap, membuat rekomendasi, Pengawasan pupuk dan Laporan berkala Penyebaran pupuk bersusbsidi untuk kelancaran pelayanan terhadap petani baik secara langsung maupun dengan saling kerja sama instansi yang terkait (Dinas Pertanian Badan Penyuluhan). Pelayanan yang diberikan dalam bentuk data hasil pengamatan/Pengawasan dan rekomendasi pengendalian. Pembinaan POPT/PHP ketingkat Kabupaten baik melalui Koordinasi/pertemuan instansi yang terkait memberikan informasih tentang kondisi lapang dan prediksi kedepan perkembangan OPT pada pertemuan posko diBPP dan pertemuan petani serta tokoh masyarakat di Wilayah kecamatan.
Koordinasi dilakukan pada instansi yang terkait
utamanya PEMDA (Dinas Pertanian) dengan turut memberikan saran dan rekomendasi tentang permasalahan OPT yang diwaspadi setiap musim dalam musyawarah, rapat posko dan pertemuan lainnya. 9. Pengawasan Pestisida dan Pupuk Pembinaan pengawasan dan Laporan Mingguan Penyebaran pupuk bersusbsidi untuk kelancaran pelayanan terhadap petani baik secara langsung maupun dengan saling kerja sama instansi yang terkait (Dinas Pertanian). Pelayanan yang diberikan dalam bentuk data hasil pengamatan/Pengawasan dan rekomendasi pengendalian. Pengawasan Pestisida umumnya dilaksanakan pada kios atau pengecer pestisida sebagai sample ditiap kabupaten dan sebagian pada petani/pemakai,hasil yang ditemukan sebagai berikut:
18
Kios Pengecer: Umumnya Kios/pengecer ditemukan jualan ganda Kios Fungsi ganda rumah atau gudang Pekerja umumnya tidak menggunakan alat/pakaian pelindung Penyuluhan yang didapat seimbang dengan petugas pertanian dengan pormulator Harga eceran relative normal dan sebagian tidak tercangkau. Pada saat fase tanam membutuhkan pupuk pesediaan pupuk kurang dan harganya diatas HET, Distributor pupuk masih banyak bermain dengan pedagan/kios yang tidak resmi. Pembinaan dilakukan terhadap petani pengguna sebanyak 3 kali /orang dengan hasi Sbb : - Cara aplikasi umumnya belum menggunakan pelindung - Pemberian dosis perhektar sesuai anjuran tetapi konsentrasi larutan lebih tinggi - Umumnya tidak dipertimbangkan iklim, jasad sasaran dan kondisi tanaman - Masih sangat perlu bimbingan 10. Kegiatan eksplorasi dan perbanyakan musuh alami dan Brigade proteksi Kegiatan pengendalian dengan memanfaatkan/menggunakan musuh alami/agens antagonis sebagian petani sudah melakukan dilapang, baik berupa percontohan oleh instansi yang terkait maupun yang dilakukan langsung oleh petani Pos Pelayanan Agens Hayati (PPAH) ditingkat kelompok utamanya petani sayuran dan pisang. Kegiatan pengendalian yang dilakukan di lapangan yakni ; -
Di Kabupaten Enrekang PPAH sudah terbentuk 6 kelompok dengan alat yang sudah memadae yaitu ; 1. 2. 3. 4. 5. 6.
-
Kel.Tani Lulunan Buntu Dea Desa baroko Kecamatan baroko. Kelompok petugas lapang BPP Belajeng Kelompok IKB (InstalasiKebun Benih) Bawang Merah Desa Tontonan Kec.Anggeraja. Kel.Tani Galappo Desa Kotu, Kecamatan Anggeraja. Kel. Tani MamminasaE desa Singki Kecamatan Masalle Kel. Tani samaturuE Desa Pasui, Kecamatan Baraka.
Di Kabupaten Pinrang terbentuk 1 kelompok yaitu kelompok tani Sipakainge Kelurahan Pammase (Tanete) sudah berproduksi
-
Di kabupaten Sidrap terbentuk 2 kelompok tani Yaitu ; Kel.tani Amessangeng (desa Tanete) dan Kel.Tani Mattennang Desa TalumaE (sudah pernah jalan).
19
Penggunaan hasil produksi Agens hayati masih terbatas pada ; -
B.Bassiana digunakan pengendalian pada hama Penggorok buah kopi.
-
Tricoderma sp dan Pseudomonas flourescens Pengendalian Layu Fusarium dan layu Bakteri (Penyakit Darah) pada tanaman Pisang, Cabe, Kentang, Bawang merah
-
Pengendalian Ulat Grayak pada tanaman padi dengan Sl-NPV. Sudah tahap perbanyakan langsung dan pengendalian di tingkat petani di Kab. Pinrang dan Sidrap bila larva banyak ditemukan. Pada umumnya kelompok diatas sudah mampu mengaplikasikan sendiri di Kabupaten Pinrang, Sidrap dan Enrekang,
bahkan sebagian sudah mampu
memperbanyak. Dengan adanya perbanyakan dan sosialisasi agens antagonis yang dilakukan oleh IP3OPT Pinrang, Penyakit Layu Fusarium dan Layu Bakteri pada tanaman Cabe, Bawang merah, Kentang dan Tomat di Kab.Pinrang, Sidrap dan Enrekang derastis menurun hampir tidak ditemukan lagi pada daerah yang pernah dilakukan aplikasi. Kecuali Tanaman Pisang petani belum mau mengganti/memusnakan pertanaman lama dan menggantikan tanaman sehat karena bibit tanaman pisang yang sehat masih sulit didapatkan dilokasi. Dari beberapa Kegiatan diatas IP3OPT/LAH. Pinrang sebagai Formulotor perintis jenis Agens Hayati ini sekarang sudah mengeksplorasi beberapa jenis di daerah setempat. -
Spodoptera litura Nuclead Polyhendral Virus (Sl-NPV)
-
Beauveria bassiana, Metarysium anisupae, Tricoderma sp.
Jenis yang sudah tahaf perbanyakan dan penyaluran ketingkat petani dan kerja sama dengan pemda kabupaten yakni : -
Sl-NPV, Beauveria bassiana, Tricoderma s, Metaryzium anisuplae
-
Pseudomonas flourescens dan Corynebacterium Brigade Proteksi Tanaman (BPT) yang ditempatkan di IP3OPT Pinrang adalah unit
kerja yang dilimpahkan dari Dinas Pertanian TPH Propinsi Sul Sel dengan mempunyai Gudang peralatan, Sarana pengendalian dan pestisida. Tugas Brigade adalah membantu petani melakukan pengendalian OPT apabila populasi/serangan OPT dilapang meningkat dan petani tidak mampu menanggulangi keadaan tersebut baik dari segi sarana maupun peralatan.
Apabila terjadi serangan OPT dilapang, petani siap mengendalikan hanya
pestisida tidak ada,
Brigade harus turun member bantuan pestisida dan petani yang
mengendalikan, keadaan pengeluaran dan stok pestisida digudang lihat Lampiran 10.
20
11. Kegiatan Sekolah Lapang untuk petani a. Pelaksanaan SLPHT Padi, Hortikultura dan SLI Kegiatan di bertujuan untuk meningkatkan dan kemandirian petani dalam mengelola usaha taninya dan mampu mandiri dalam bertindak dilahan usaha taninya terutama dalam hal pengendalian OPT di tingkat lapang. Kegiatan ini dilaksanakan pada MT.2012 terdiri dari : Tabel 17. DaftarRencanaAlokasiKegiatan SLPHT Padi skalaKelompok, Wilayah IP3OPT Pinrang MT.2012 (April - September) Kab/Kec. Desa/ Kelurah. JenisKegiatan NamaPetugas Kel.Tani Pert.Koords.
Ketua Klp
PINRANG Wt. Sawitto
Siparappe
SLPHT Hybrid
Tiroang
Marawi
Paleteang
Mukhlis, SP
Mt. Deceng
Sabtu 23 juni
H.Baharuddin
SLPHT Non Hyb. M. Tahir, SP
Laboratorium
Selasa 29 Mei
Syarifudin H
Bt. Sawitto
SLPHT Non Hyb. Amirullah, SP
Laijo
Rabu 23 Mei
Hamzah
Cempa
Mat-tunru2E
SLPHT Hybrid
Mappasitujue
Rabu 4 Juli
Muh.Nasir
Bt. Lappa
Topporeng
SLPHT Non Hyb. M. Rais
Batu
Senin 11 Juni
Muhalin
Mt. Sompe
Mat-tongeng2
SLPHT Non Hyb. Fadli, SP
MassiddiAdae
26 Juni 2012
La Ewang
Mt. Bulu
Bunga
SLPHT Non Hyb. Amirullah, SP
Tunas Harapan
12 Juni 2012
P.Azis Abduh
Lanrisang
BarangPalie
SLPHT Non Hyb. Supriadi, SP
Mattunru2E
28 Mei 2012
M. Nasir, B
Baranti
Passeno
SLPHT Non Hyb. Aminuddin
Pelita
Tgl. 8 Mei
Rusman Ali
P.Rijang
BuloTimorang
SLPHT Non Hyb. A.SualPatiwiri
Masumpuloloe
16 Mei 2012
Nasruddin
Kulo
Abbokongeng
SLPHT Non Hyb. Damis, SP
Macenningnge
31 Mei 2012
Mustakim
Maritengae
R. Pittu
SLPHT Hybrid
Tgl. 12 April
La Biding
Wt. Pulu
Lawowoi
SLPHT Non Hyb. Haenuddin
Datae
14 Mei 2012
Abd.Hamid
PituRiawa
Lancirang
SLPHT Hybrid
MattiroDeceng
2 Mei 2012
H.Hasanuddin
DuaPitue
Bilariawa
SLPHT Non Hyb. Hasanuddin, SP
Sejahtera
16 Mei 2012
Mappeasse
T.Limpoe
Arateng
SLPHT Non Hyb. Amaliah, SP
LauluBembe
16 Mei 2012
H.M.Nasri
T. Rilau
TelluPanua
SLPHT Non Hyb. Makmur, SP
Sipulungnge
15 Mei 2012
Maharuddin
Sop. Riaja
Lawallu
SLPHT Non Hyb. Ramli A, SP
Massiddie
11 Juni 2012
Firdaus
Balusu
Balusu
SLPHT Non Hyb. Ramli A, SP
Sipurennu
19 Mei 2012
Jamil, S.Ag
Enrekang
Cendana
SLPHT Non Hyb. Abd. Rahman R
Tallang
9 Mei 2012
Yasir
Malua
Dulang
SLPHT Non Hyb. Karmin, SP
BuntuPoja
11 April 2012
Supardianto
Syahrir, SP
SIDRAP
Mukhtar Z.A, SP Mattirowalie
Abd. Azis
BARRU
ENREKANG
21
-
17 unit SLPHT padi Non Hibrid
-
4 Unit SLPHT Padi Hibrid
-
5 Unit SLPHT Padi Tindak Lanjut
-
2 Unit Sekolah Lapang Iklim (SLI)
-
2 Unit SLPHT Horti (Cabe) petugas 5 Unit SLPHT Horti (Cabe 3, Tomat 1 dan Bawang Merah 1unit) TOT Petani, dari
-
kegiatan tersebut diatas diuraikan dengan jelas pada Tabel 14, 15, 16 dan 17 dibawah ini
b. Kegiatan Kajian dilaksanakan pada MT 2012 Kegiatan ini merupakan tugas tambahan yang harus dilaksanakan karena sangat berhubungan dengan penyusunan rekomendasi musim tanam selanjutnya yaitu ; Rice garden (uji beberapa varietas yang umum ditanam petani
-
terhadap OPT)
berkesimpulan Perkembangan Agronomi tanaman padi yaitu jumlah anakan maximum umumnya terjadi pada umur 51 – 58 Hst dan anakan paling banyak (31 batang/Rumpun) pada varietas Inpari 9 dan Cisantana. Keadaan populasi dan Serangan OPT pada masing masing jenis varietas relatif hampir sama besarnya dibawah batas ambang kendali, serangan OPT Penggerek batang dan Populasi Walang sangit yang dominan. Produksi yang dicapai paling tinggi masing masing jenis varietas Inpari 9 (8.18 Kg/6.25 m2) dan Ciherang (7.74 Kg/6,25 m2) angka di konversi ke 13.088 Kg/Ha dan 12.384 Kg//Ha. Tanaman Perangkap Tikus (Pengendalian tikus dilokasi setempat) dengan kesimpulan
-
Tanaman perangkap yang ditanam sebaiknya lebih awal 20 – 30 hari sebelum tanaman diluar tanaman perangkat ditanam. Jumlah tikus tertangkap cukup banyak (297 ekor/MT.2012) sehingga dapat mengamankan pertanaman dari kerusakan yang biasanya. -
Uji efektivitas Corynebacterium terhadap penyakit Kresek ( Xanthomonas campestris pv. Orizae), Berdasarkan hasil kajian dapat disimpulkan bahwa perlakuan A (Perendaman benih dengan bakteri antagonis Corynebacterium sp. 5 cc/ltr selama 15 menit sebelum tanam dan dilakukan penyemprotan 14, 28 dan 42 Hst) memberikan hasil yang lebih baik dibanding dengan perlakuan lainnya. Intensitas serangan Kresek yang disebabkan oleh Xanthomonas campestris pv. Orizae lebih rendah dan produksi ubinan lebih tinggi dibanding perlakuan lainnya.
-
Observasi
beberapa watu tanam padi terhadap serangan Penggerek batang pada
MT.2012 yang memberikan kesimpulan bahwa waktu tanam pada Minggu ke II Mei
22
2012 merupakan jadwal tanam yang baik, hanya perlu dilakukan pengawalan ketat terhadap serangan OPT Penggerek batang padi . -
Pemetaan biotype (Ketahanan varietas berdasarkan tetuanya) kesimpulan Golongan wereng coklat yang menyerang tanaman padi adalah termasuk Biotipe 2 – 3, yang menyerang pada varietas Ciliwung, Cigeulis, Cisadane, Inpari 7 dan Mekongga sampai hupper burn. Tabel 18. DaftarRencanaAlokasiKegiatan SLPHT tanamanPadi, skalaTindakLanjut Di Wilayah IP3OPT Pinrang , MT.2012 (April - September). Desa/ Kelurah.
Kab./Kec. PINRANG Duampanua Patampanua SIDRAP Kulo Sidenreng ENREKANG Maiwa
JenisKegiatan
NamaPetugas
Kaballangang SLPHT T. Lanjut Tonyamang SLPHT T. Lanjut
Kamaruddin, SP Mursalim, SP
Massewae Mega Jaya
18 Juni 2012 Abd. Rahim Juni 2012 H.M.Rum, L
Abbokongeng SLPHT T. Lanjut Mojong SLPHT T. Lanjut
Damis, SP Abd.Kadir, S
Mappasitujue Bampue
29 Mei 2012 A.Tamrin 23 Mei 2012 M. Badawi
Harapan Jaya
4 Mei 2012
SaloDua
SLPHT T.Lanjut Suparman
Kel. Tani
Pert.Kords
Ketua
M. Nur
Tabel 19. Alokasi Kegiatan Sekolah Lapang Iklim pada tanaman Padi skalaKelompok Di Wilayah IP3OPT Pinrang , MT.2012 (April - September). Kab./Kec. PINRANG Suppa
Desa/ Kelurah. JenisKegiatan Siparappe SL Iklim
NamaPetugas Basri, SP
Kel. Tani Pert.Kords. Ketua Tunas Harapan 10 Juli Anwar Bidu 2012
SIDRAP P. Lautang
Wanio Timoreng
Syarifuddin, SP
Ajukaressi
Tabel 20. Kab./Kec. ENREKANG Anggeraja Buttu Batu Anggeraja Baroko Alla SIDRAP Wt. Pulu PINRANG Patampanua
SL Iklim
28 Mei 2012
M.Tang Masse
Alokasi Kegiatan SLPHT Hortikultura (Sayuran) Di Wilayah IP3OPT Pinrang , MT.2012 (April - September). Desa/ Pert.Koords. Ketua JenisKegiatan Nama Petugas Kel. Tani
Kelurah. Lakawan Pasui Saruran Tongko Sumilan
SLPHT B. Merah SLPHT Cabe SLPHT B. Merah SLPHT Tomat SLPHT Cabe
PHP.Rahman Runa PHP Suparman, SP PHP.Sumarni, SP PHP Abd,Latif PHP.Sumarni,SP
Bubun Tanjung Buntukiki LelembuE Lulunan Bt.dea Kendenan Sipa7
1 Mei 2012 30 juli 2012 8 Juni 2012 28 juli 2012 27 juli 2012
BankaE
SLPHT Cabe
PHP. Haenuddin
Tunas Muda
21 Mei 2012 Sarifuddin
PHP.Mursalim
Cenrana
27 Agu.2012 M. Jafar
Malimpung SLPHT Cabe
Thamsir Suaib Burhanuddin Amiruddin Hasan
12. Taksiran kehilangan hasil yang terjadi dilapang Kehilangan hasil produksi tanaman dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain adalah akibat serangan OPT dan bencana alam ,pada laporan ini kami coba menghitung dengan
23
cara sederhana yang di angkat dalam laporan ini untuk mendapat saran perbaikan dari semua pihak,untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel 18. Tabel 18. Perkiraan hasil produksi padi yang hilang dilapang akibat terjadinya serangan beberapa jenis OPT dan bencana alam MT. 2012. Kabupaten/ Akibat PINRANG Serangan OPT
Kerusakan tanaman Kategori Luas(Ha)
Banjir
Sedang Puso Ringan Sedang Berat Puso
298 7 150 4 39 1041
SIDRAP Serangan OPT Banjir
Sedang Puso
45.9 1810
Sedang Ringan Sedang Berat Puso
303.2
Sedang Berat Puso Puso
215 23 2 30
Kekeringan
PARE-PARE BARRU SeranganOPT Kekeringan
ENREKANG SeranganOPT
Banjir
Ubinan (Kg/Ha)
10 10 15
Jumlah Total
6.500
6.500
6.000
5.500
Produksi yang Hilang Indeks Kg(GKP) 37,5 % 100 % 17,5 % 37,5 % 62,5 % 100 %
Nilai Rp
726.375 45.500 170.625 9.750 158.437 6.766.500 Jumlah
2542.312.500 159.250.000 597.187.500 34.125.000 554.531.250 23.682.750.000 27.540.156.250
37,5 % 111.881 100 % 11.765.000 Jumlah
391.584.375 41.177.500.000 41.569.084.375
37,5 % 17,5 % 37,5 % 62,5 % 100 % Jumlah
682.200
2.387.700.000
22.500 37.500 90.000
78.750.000 131.250.000 315.000.000 2.912.700.000
37,5 % 62,5 % 100 % 100 % Jumlah
443.437 79.062 11.000 165.000
1.552.029.500 276.718.750 38.500.000 577.500.000 2.444.748.250 74.466.688.875
Total kehilangan hasil Di Wilayah IP3OPT. Tiroang lebih banyak disebabkan oleh bancana banjir dari serangan OPT ditaksir lebih 74,466 Milyar Rupiah, Kab. Sidrap, Pinrang, dan Enrekang merupakan daerah yang banyak menerima resiko kerugian akibat luas pertanaman terkena bencana banjir dan sedikit Kekeringan. Kab. Pinrang dan Sidrap yang banyak terserang hama tikus, W.coklat, Walang sangit, Blas dan Kresek.
Kerugian/resiko
ini banyak dialami oleh petani akibat kurangnya pertimbangan dalam menetapkan waktu tanam yang tidak disesuaikan dengan keadaan lahan dan frediksi cuaca MT.2012 yang selama musyawarah sudah diberikan perhatian tentang gambaran prediksi cuaca MT.2012.
24
Untuk menekan kehilangan hasil akibat serangan OPT dan bencana alam perlu pertimbangan yang matang dan melibatkan beberapa rekayasa tehnologi tepat guna terutama peramalan yang tepat dan pemantauan oleh PHP/POPT ditingkatkan lapang dengan data yang akurat dan tepat waktu serta pengendalian yang tepat yang disesuaikan dengan kondisi lapang yang disesuaikan dengan kemampuan petani. Total kehilangan hasil Di Wilayah IP3OPT. Tiroang lebih banyak disebabkan oleh dampak iklim kekeringan ditaksir lebih 74.46 Milyar 13. Pemantauan Kehilangan Hasil di Lapang Kehilangan hasil akibat OPT masih tinggi dan penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) padi di Sulawesi Selatan dengan perakitan komponen utama yaitu tanam serempak pada waktu yang tepat, penggunaan varietas tahan serangan OPT dengan potensi produksi yang tinggi disertai dengan pergiliran varietas pada ekosistem tertentu telah terbukti memberikan dampak yang sangat positif. -
Di Kab. Sidrap potensi kehilangan hasil yangb terjadi akibat OPT 9.65 %, yang diselamatkan petani 5.65 % atau 606 Kg/Ha (setara Rp.2.060.000.-)
-
Di Kab. Pinrang potensi kehilangan hasil yang terjadi akibat OPT 11.98 %, yang diselamatkan petani 4.69 % atau 488 Kg/Ha (setara Rp.1.659.200.-)
-
Di Kab. Barru potensi kehilangan hasil yangb terjadi akibat OPT 12 %, yang diselamatkan petani 7.59 % atau 735 Kg/Ha (setara Rp.2.499.000.-)
Upaya ini perlu terus ditingkatkan dengan pengembangan strategis teknologi dan pemasyarakatan PHT yang bersifat menyeluruh tanpa mengabaikan aspek-aspek yang mempengaruhinya baik akibat serangan OPT maupun ekologi. Informasi tentang kehilangan hasil akibat serangan OPT, kemampuan petani dalam kemampuan petani dalam mengendalikan OPT dan biaya ekonomis (uang) masih dapat ditolerir dalam pengendalian OPT yang masih diperlukan. Kegiatan Pemantauan taksasi kehilangan hasil bertujuan untuk mengetahui : - Gambaran susut hasil akibat serangan OPT - Manfaat penggunaan pestisida dalam menyelamatkan hasil akibat serangan OPT. - Kemampuan petani dalam mengendalikan serangan OPT.
25
Tabel 19. Hasil analisa perhitungan Persentase Kehilangan Hasil yang disebabkan OPT Di setiap lokasi kabupaten dalam Wilayah IP3OPT Pinrang MT. 2011 Lokasi Kab.Pinrang Kab. Sidrap Kab. Barru Rata rata
Potensi 11.98 9.65 12 11.21
Kehilangan hasil ( % ) Di Lapang diselamatkan 7.37 4.69 3.97 5.65 4.45 7.59 5.26 5.97
Nilai yang diselamatkan (Kg/Ha) (Rp./Ha) 488 1.708.000.606 2.121.000.735 2.572.500.609.6 2.991.333.-
Pada Tabel 19 di atas menunjukkkan bahwa potensi kehilangan hasil rata rata pada pertanaman padi 11.21 %, Kehilangan hasil yang masih terjadi di lapang 5.26 % dan sedangkan kehilanagan hasil yang dapat diselamatkan petani
5.97 % serata dengan
Produksi rata rata 609 Kg GKP./Ha atau nilai Rp.2.991.333.-/Ha (Harga Gabah Rp.3.500,/Kg)
V. KESIMPULAN 1. IP3OPT Wilayah Pinrang dengan sarana penunjang sudah memadae yang cukup dalam mewilayahi 5 (lima) kabupaten/kota yang tersebar diwilayah pengamatan, kecuali Personil petugas POPT dilapang dan sebagian staf pelayanan informasi di Laboratorium/IP3OPT sudah terasa sangat kekurangan. 2. Sedangkan jenis OPT yang menyerang pada musim ini berturut-turut; Tikus 474 Ha {53.00 %}, Blas 210.5 {23.73 %), Penggerek batang 153 { 17.25 %}, Ulat grayak 1 Ha {0.11 % }, Walang sangit 31.7 Ha {3.57 %} dan Kresek 23 Ha { 2.59 %]. Sedangkan kategori serangan yang terjadi yakni ; Kategori Sedang 850.4 (95.86 % ), kategori Berat 23 Ha (2.59 %) dan Puso 9 Ha (1.00 %) 3. Serana kerja yang dimiliki cukup baik dan mampu menjangkau wilayahnya, baik sarana laboratorium maupun sarana petugas lapang sehingga hampir semua wilayah pertanaman dapat terjangkau yang bisa dilalui kendaraan roda dua. 4. Bencana alam banjir yang terjadi pada pertanaman padi MT.2012 di Wilayah IP3OPT Pinrang Kab.Pinrang (Puso 1041 Ha), Sidrap (Puso 1810 Ha), Enrekang (Puso 30 Ha) dan sedangkan bencana kekeringan Pinrang terkena 193 Ha dan Barrut 35 Ha termasuk Puso 15 Ha, 5. Serangan OPT utama padi terjadi dilapang pada MT.2012 di Wilayah IP3OPT Pinrang seluas 894.1 Ha atau 0.94 %, Jagung Seluas 12.764 atau 0.79 %, Sayuran 88.5 Ha atau 3.6 % dan Buah buahan sebanyak 1.740.623 Ha atau 0.32 % 6. Keadaan populasi/serangan OPT dan musuh alami yang dipantau umumnya seimbang. 7. Pengawasan pupuk dan pestisida oleh PHP dinilai masih kurang dan tetap dipentingkan pembinaan utamanya Distributor, pengecer/kios dan petani pengguna dimana pada petani pengguna dan pegecer relative belum lancer.. 8. Taksiran total kehilangan hasil di Wilayah IP3OPT.Tiroang akibat kerusakan tanaman padi oleh bencana alam dan kerusakan OPT sebesar Rp. 74.46 Milyar.9. Pemantauan Kehilangan hasil terjadi dilapang dilapang 11.21 %, sedangkan kehilangan hasil yang dapat diselamatkan petani 5.97 % serata dengan produksi 609.6 Kg GKP ./Ha atau nilai Rp.2.991.333,-/Ha (Harga Gabah Rp.3.500,/Kg)
DAFTAR PUSTAKA Anonim. 1995. Petunjuk Operasional Laboratorium Pengamatan dan Peramalan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Hortikultura. Direktorat Bina Perlindungan Tanaman, Jakarta Anonim. 2007. Pedoman Sekolah Lapangan PHT Tanaman Pangan. Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan. Direktorat Jenderal Perlindungan Tanaman. Departemen Pertanian. Pius Sunaryo 1989. Pestisida dan Teknik Aplikasi. Pendidikan Program Diploma Satu Pengendalian Hama Terpadu, Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, Ujung Pandang. Ati Wasiati et al., 2002. Pedoman Rekomendasi Pengendalian Hama Terpadu pada Tanaman Padi. Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Bina Produksi Tanaman Pangan, Departemen Pertanian Jakarta. Supriadi et al., 2004. Metode Pengamatan, Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman Biofarmaka. Direktorat Perlindungan Tanaman Hortikultura. Direktorat Jenderal Bina Produksi hortikultura, Jakarta.
LAMPIRAN - LAMPIRAN Laporan Singkat Kejadian Serangan Tikus di Desa Mallongilongi, Kec.Lanrisang, Kab.Pinrang Potensi sawah Desa Mallongilongi luas 660 ha, realisasi tanam 600 Ha. Pengairan Teknis (Lokas ujung pengairan) sehingga air terlambat sampai disawah dan kadang tidak mencukupi untuk tanaman padi, sehingga terjadi waktu tanam yang tidak teratur(Keadaan pertanaman padi dilapang terlihat pase baru tanam sampai berbuah) Riwayat singkat terjadinya serangan tikus dilokasi tersebut yaitu tergolong sporadis - Tanggal 6 s/d 7 Juli 2012 terjadi hujan keras sehingga terjadi banjir - Tanggal 8 S/d 9 Juli 2012 terjadi banjir Genangan disekitar lokasi sehingga populasi tikus yang ada terdorong naik ke lokasi pertanaman yang lebih tinggi (Desa Mallongilongi) yang tanamannya sebagian sudah berbuah. - Tanggal 10 Juli 2012 terdeteksi ada gejala serangan tikus yang dipantau oleh petugas POPT dan Staf Pengendalian Diperta Kab.Pinrang. - Tanggal 18 Juli 2012 dilakukan pengendalian terbatas pada petugas lapang dan beberapa petani - Tanggal 27 Juli 2012 Pertemuan dengan seluruh petugas lapang dan Petani, Tokoh masyarakat, Instansi yang terkait dipimpin oleh Bupati Pinrang untuk rencana gerakan pengendalian massal. Pada pertemuan tersebut kesimpulan sementara Serangan tikus Puso sekitar 100 Ha, Bupati akan memberikan Bantuan Pengolahan tanah Rp.15.000.000,- dan Bantuan bibit. Ada 3 Opsi yang dikemukakan yaitu 1. Melakukan Gerakan Pengendalian Massal tanggal 28 Juli 2012 2. Memelihara kembali tanaman yang masih bisa berproduksi termasuk pemberian pupuk kembali,
3. Mengolah lahan kembali yang dinyatakan puso dengan mengganti bibit jagung bantuan Bupati dan Mengatur waktu tanam pada musim tanam selanjutnya. - Tanggal 28 Juli 2012 dilakukan pengendalian secara massal dan pertemuan koordinasi hasil pengendalian Jam 11.00 – 12.00 di Kantor Desa Mallongilongi, di hadiri petugas lapang, Kepala dusun dan sebagian petani yang terlibat dengan hasil pada table 1. Pertemuan dilanjutkan dengan rencana berikutnya dengan mengatur strategi untuk mengetahui populasi tikus yang masih mengancam pertanaman yang ada disekitar wilayah tersebut yang diputuskan bahwa tanggal 1 Agustus 2012 dilakukan survey populasi tikus dengan melibatkan petugas lapang dan Kepala dusun, di bagi 4 lokasi sampel/dusun seperti diatas yang hasilnya akan disampaikan ke Bupati Kab.Pinrang untuk Koordinasi Gerakan Pengendalian selanjutnya.
-
Tabel 1. Data hasil pengendalian tikus Tgl 28 Juli 2012 di desa Mallongilongi No. Dusun/Kampung Jml personil (Orang) Jml Tikus mati (Ekor) 1. Bt.Pucu 111 3.150 2. Paladang 120 1.650 3. Ujung 70 750 4. KanariE 109 2.750 Jumlah 540 8.750 Catatan : bantuan Tiran 44 dos (30 Dos PemKab dan 14 Dos IP3OPT) Tanggal 29 Juli 2012 Hasil Pemantau POPT/PHP, Serangan Tikus di desa Mallongilongi Kec. Lanrisang kategori Ringan 150 Ha, Sedang 35 Ha, Berat 55 Ha dan Puso 10 Ha Jumlah 250 Ha (yang masuk pada Laporan PHP).
-
Tanggal 31 Juli 2012 mengenai Laporan Sekda Pinrang, setelah terserang tikus kelihatan lagi gejala merah (seperti Tungro), lokasi tersebut termasuk yang dilaporkan diatas, gejala merah tersebut adalah tanaman padi yang sudah berbuah terserang tikus selanjutnya tunas yang terserang/terpotong layu berwarna kuning pada saat itu.
-
Tanggal 1 Agustus 2012 dilaksanakan survey populasi tikus dilokasi serangan desa Mallongilongi yang melibatkan kepala dusun, PHP, PPL dan anggota klp tani. Pelaksanaan survey dilakukan di 3 tempat/dusun, setiap tempat ditentukan 3 sampel (pematang populasi padat, sedang dan kurang), setiap tempat/dusun yang disurvei
melibatkan 10 orang. Hasil survey populasi masih banyak sehingga perlu pengendalian ulang. (hasil survey terlampir) Kapala IP3OPT Pinrang
(Ir.H.Ruslan Patihong)
Gambar Gerakan Pengendalian Tgl 28 Juli 2012 di Desa Mallongilongi
Lampiran HASIL SURVEY POPULASI TIKUS YANG MASIH ADA DILAPANGAN Lokasi Desa
: Mallongilongi
Tanggal Pengamatan
: 1 Agustus 2012
Kecamatan
: Lanrisang
Kabupaten
: Pinrang
No.
1.
Lokasi Luas Areal Jumlah lubang/400 m pd lokasi & Jumlah populasi tikus Dusun Pertanaman (Ekor) (Kampung) padi Populasi padat Populasi Sedang Populasi Kurang (Hektar) Lb.aktif Ekor Lb.aktif Ekor Lb.aktif Ekor Paladang 15 4,8 9 4,7 15 1,4 154
2.
Ujung
24 106
3.
72 Ekor
KanariE
2
48 Ekor 22
340
42,3 Ekor
38
26,4 Ekor
Jumlah
7,2
0,3
21 Ekor -
2,16 Ekor 8
10 4 Ekor
Rata2 Pop Tikus /400m
Perkiraan Populasi tikus
45
6.930
25
2.658
13,33
4.532
27
14.120
=====
8 9,6 Ekor
9
Catatan ; Masih perlu pengendalian Penanggung Jawab/Tiem Survey
(Ir.H.Ruslan Patihong)
Pembuatan cerutu tikus utk Fumigasi
Fumigasi dengan Tiran di Lanrisang
Pemantauan W.coklat di Sereang Kab.Sidrap
Gejala serangan W.coklat pada Vs.Inpari 7
Kegiatan tanaman Perangkap di lahan IP3OPT Pinrang
Kegiatan Rice Garden (Uji adaptasi beberapa varietas padi yang banyak ditanam petani)
Kegiatan Pemantauan Taksasi Kehilangan Hasil akibat serangan OPT di Lapang
Kegiatan Kajian Agens hayati (Corynebacterium) di Kab.Sidrap MT.2012
Kegiatan Kajian OPT. Penggerek batang padi (Metode Observasi) di Kec.Baranti, Kab.Sidrap
Kegiatan Operasional pengendalian secara Gropyokan Tikus di Kec.Lanrisan, Kab.Pinrang
Pengendalian secara Gropyokan Tikus di Kec.Lanrisan, Kab.Pinrang dihadiri Bupati