LAPORAN KEGIATAN SUB BIDANG PENGEMBANGAN LABORATORIUM BIDANG PENGEMBANGAN DAN EVALUASI LABORATORIUM LINGKUNGAN TAHUN ANGGARAN 2012
PUSAT SARANA PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG PEMBINAAN SARANA TEKNIS LINGKUNGAN DAN PENINGKATAN KAPASITAS KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP 2012
Latar Belakang Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan (PUSARPEDAL) dan Pusat Pengelolaan Ekoregion (PPE) sesuai Peraturan Menteri Negara LH Nomor 16 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja KLH mempunyai tugas meningkatkan kapasitas laboratorium lingkungan di daerah melalui pengembangan dan evaluasi laboratorium. Dalam rangka mendukung pelaksanaan kebijakan Pemerintah terkait dengan kewajiban pemerintah daerah melaksanakan pemantauan kualitas lingkungan yang diamanahkan melalui Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup, Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup telah memberikan bantuan berupa peralatan laboratorium untuk uji parameter kualitas lingkungan berjumlah lebih dari 400 kabupaten/kota melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Dengan diadakannya peralatan laboratorium di kabupaten/kota sesuai amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 pada Pasal 63 ayat (1) huruf x, Pemerintah melalui KLH mempunyai tugas dan kewenangan untuk mengembangkan sarana dan standar laboratorium lingkungan.
Kegiatan Yang Dilaksanakan I. Pelaksanaan bimbingan teknis untuk tiap-tiap wilayah PPE terdiri dari: 1. PPE Kalimantan PPE Jawa dan PPE Balinusra di Yogyakarta Dilaksanakan pada 5 – 9 Maret 2012, dengan peserta dari instansi pengelola lingkungan hidup Provinsi sebanyak 22 orang dan , 7 orang dari PPE (PPE Jawa, Bali dan Kalimantan). Pelaksanaan Bimtek dilaksanakan selama 3 hari (20 jp) dengan kuliah teori di kelas, kegiatan sampling di lapangan dan praktek yang dilaksanakan dengan menggunakan sarana laboratorium BBTKL Jateng di Jogja. 2. PPE Sumatera, di Pekan Baru Dilaksanakan pada 10 -14 April April 2012, dengan peserta dari instansi pengelola lingkungan hidup Provinsi 21 orang, 7 orang dari Laboratorium Binaan KLH di daerah , 2 orang dari kabupaten/kota dan 6 orang dari PPE Sumatera. Pelaksanaan Bimtek dilaksanakan selama 3 hari (20 jp) dengan kuliah teori di kelas, kegiatan
sampling di lapangan dan praktek yang dilaksanakan dengan menggunakan sarana laboratorium Lab Kes Provinsi Riau di Pekanbaru. 3. PPE Sumapapua di Makassar Dilaksanakan pada 8-12 Mei 2012, dengan peserta 15 orang dari instansi pengelola lingkungan
hidup Provinsi, 8 orang
Laboratorium Binaan KLH di daerah.
Pelaksanaan Bimtek dilaksanakan selama 3 hari (20 jp) dengan kuliah teori di kelas, kegiatan sampling di lapangan dan praktek yang dilaksanakan dengan menggunakan sarana laboratorium BBLK Sul Sel di Makassar. 4. Bimtek Laboratorium Lingkungan sekitar daerah penambangan Batubara di Wilayah Kalimantan, di Banjarmasin Dilaksanakan pada 2 – 6 Oktober 2012, Peserta yang diundang dari Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur dengan perincian sebagai berikut 20 peserta dari instansi pengelola lingkungan hidup kabupaten/kota, 8 orang dari Laboratorium Binaan KLH di daerah dan 1 orang dari PPE Kalimantan dan 1 orang dari BLHD Kalimantan Selatan. Pelaksanaan Bimtek dilaksanakan selama 3 hari (20 jp) dengan kuliah teori di kelas, kegiatan sampling di lapangan dan praktek yang dilaksanakan dengan menggunakan sarana laboratorium BLK Kal Sel di Banjarbaru.
II. Rapat Kerja Teknis Laboratorium Lingkungan Dilaksanakan pada 15 - 17 Juli 2012, di Jakarta dengan peserta dari 30 instansi pengelola lingkungan hidup Provinsi. Rumusan yang dihasilkan melalui Rapat Kerja Teknis ini meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Pembinaan laboratorium dilaksanakan sesuai dengan hirarki dalam peraturan yang berlaku. Dalam hal provinsi belum memiliki kemampuan SDM, Peralatan, sarana dan prasarana yang memadai, dimungkinkan untuk sementara PPE yang telah memiliki kompetensi dalam hal pembinaan dapat melakukan pembinaan langsung ke Kabupaten/Kota.
2. Provinsi harus mengalokasikan anggaran dari APBD disamping ketersediaan dana dekonsentrasi untuk pembinaan dan evaluasi laboratorium kabupaten/kota. 3. Provinsi dan PPE menyusun strategi pembinaan laboratorium yang dilakukan secara efektif dan efisien berdasarkan pengelompokan kompetensi laboratorium. a. Klustering dengan mempertimbangkan kriteria laboratorium
permanen dan
portable b. Penentuan Laboratorium berdasarkan kompetensi pengujian matriks. 4. Kriteria pemberian Rekomendasi oleh PPE dan Provinsi dalam pengalokasian dana DAK laboratorium Kabupaten/Kota ( Peraturan Menteri no. 17
Tahun 2012
tentang
Petunjuk Teknis Pemanfaatan Dana Alokasi Khusus pasal 8 ayat 2) a. kemampuan daerah kabupaten/kota untuk menyediakan kelengkapan ketersediaan alat pendukung dan ketersediaan bahan kimia mengacu pada Daftar Kebutuhan Bahan Kimia dan peralatan sesuai SNI b. Berdasarkan evaluasi sumberdaya laboratorium oleh PPE dan/atau mengacu pada kuesioner pengadaan peralatan laboratorium.
III.
Penyusunan Pedoman Teknis Laboratorium
Pedoman Teknis Laboratorium yang disusun berkaitan dengan revisi pedoman penyelenggaraan bimbingan kualitas air,
pedoman penyelenggaraan bimbingan
teknis kualitas udara ambien. Sosialisasi dan penyebaran pedoman ini telah dilakukan ke seluruh BLHD Provinsi dan Beberapa Kabupaten yang berkunjung ke PUSARPEDAL.
IV. Pembuatan database Profil Laboratorium Lingkungan Pembuatan data base Profil Laboratorium Lingkungan merupakan Pengumpulan data kompetensi laboratorium yang telah dievaluasi; melalui rangkaian kegiatan yang terdiri dari: Evaluasi data Penyusunan draf program data base; Pembahasan draf program data base;
Finalisasi program data base Profil Laboratorium Lingkungan ; Instalasi dan uji coba data base kedalam sistem jaringan Pusarpedal; Pelatihan pengoperasian dan pemeliharaan data base; Input data; Penyusunan laporan. Pembuatan database ini dimaksudkan untuk memperoleh kemudahan dalam penelusuran data yang berkaitan dengan laboartorium lingkungan.