ILMU EKONOMI
LAPORAN HASIL PENELITIAN HIBAH BERSAING
Rancang Bangun Sistem Penunjang Keputusan Berbasis Web Untuk Penentuan Lokasi Ukm Retail Berdasar Faktor Demografi, Perilaku Konsumen Dan Pesaing Menggunakan Sistem Informasi Geografis
TIM PENELITI Ketua Peneliti: Dr. Emmy Indrayani, SE.,MMSI Anggota Peneliti: 1. Doddy Ari Suryanto, ST.,MT 2. Ericks Rachmat Swedia, ST.,MMSI
Dibiayai oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Kementrian Pendidikan Nasional, sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penugasan Penelitian Hibah Bersaing Nomor : 087/SP2H/PL/Dit.Litabmas/IV/2011, tanggal 14 April 2011
UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA Desember 2011
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR 1. Judul Penelitian : RANCANG BANGUN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN BERBASIS WEB UNTUK PENENTUAN LOKASI UKM RETAIL BERDASAR FAKTOR DEMOGRAFI, PERILAKU KONSUMEN DAN PESAING MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS 2. Ketua Peneliti a. Nama Lengkap : Dr. Emmy Indrayani, SE.,MMSI b. Jenis Kelamin : Perempuan c. NIP : 950515 d. Jabatan Fungsional : Lektor e. Jabatan Struktural : Pembantu Dekan I f. Bidang Keahlian : Marketing – Perilaku Konsumen g. Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Manajemen h. Perguruan Tinggi : Universitas Gunadarma i. Tim Peneliti No 1. 2. 3.
Nama dan Gelar Akademik Dr. Emmy Indrayani, SE.,MMSI Doddy Ari Suryanto, ST.,MT Ericks Rachmat Swedia, ST.,MMSI
Bidang Keahlian Marketing SIG Web Design
Instansi Manajemen FE-UG Teknik Sipil FTSP-UG Sistem Informasi FIKTI-UG
Alokasi Waktu Jam/mg Bulan 15 30 12
30
12
30
3. Pendanaan dan jangka waktu penelitian a. Jangka waktu penelitian yang diusulkan : 3 tahun b. Biaya total yang diusulkan : Rp. 146.150.000,00 c. Biaya yang disetujui tahun I : Rp. 29.000.000,00 Jakarta, 5 Desember 2011 Mengetahui, Ketua Peneliti, Dekan Fakultas Ekonomi
Ir. Toto Sugiharto, M.Sc., Ph.D. NIP. 991295
Dr. Emmy Indrayani, SE., MMSI NIP. 950515
Menyetujui, Ketua Lembaga Penelitian
Dr. Hotniar Siringoringo NIP. 910177 ii
RINGKASAN PENELITIAN Persaingan penyedia barang convinience menimbulkan kesulitan bagi UKM retail untuk mendapatkan pangsa pasar. UKM retail mengalami kesulitan modal dan kesulitan mendapatkan informasi yang dapat digunakan dalam menetapkan strategi bersaing. Akhir-akhir ini perhatian pemerintah cukup besar di bidang pemodalan UKM termasuk UKM retail. Meskipun demikian UKM
retail masih memerlukan
bantuan yang cukup besar, diantaranya adalah strategi penentuan lokasi usaha. Strategi penentuan lokasi usaha dipandang sangat penting dikarenakan kesalahan peletakan usaha akan menimbulkan kesalahan lain yang berantai, seperti kesalahan penentuan harga, kesalahan strategi dan upaya pemasaran yang lain dan kesalahan penyediaan barang karena kurangnya informasi mengenai konsumen dan perilakunya.
Oleh karena itu diperlukan suatu sistem penunjang keputusan dalam penentuan lokasi UKM retail. Penelitian ini mencoba merancang sistem penunjang keputusan untuk UKM retail agar dapat menentukan letak usaha dengan tepat. Sistem penunjang keputusan yang dibangun ini direncanakan berbasis web sehingga dapat diakses oleh pengguna dimana saja dan dengan biaya minimal. Sistem penunjang keputusan dibangun dengan dukungan riset perilaku konsumen, demografi dan pesaing dan didukung dengan sistem informasi geografis.
Penelitian tahap pertama adalah penelitian pendahuluan untuk menentukan petapeta
yang
akan
digunakan
dalam
sistem
penunjang
keputusan
dengan
menggunakan sistem informasi geografis. Pengumpulan data pesaing, demografi konsumen, sedang dilakukan dan kemudian dipetakan. Pemetaan perilaku konsumen memerlukan survei yang lebih kompleks. Anayitical Hierachy Process digunakan untuk memberikan kesimpulan kriteria-kriteria yang memengaruhi keputusan konsumen dalam memilih tempat belanja. Dari hasil pemeringkatan kriteria tersebut akan diperoleh peta perilaku konsumen kota Depok.
iii
Penelitian ini mengawali proses penelitian dan penyusunan sistem penunjang keputusan penentuan letak UKM retail yang berkelanjutan. Proses selanjutnya akan dilakukan pada penelitian lanjutan. Tahap kedua penelitian adalah penyusunan sistem penunjang keputusan, bersamaan dengan hal tersebut masih akan terus dilakukan pendataan pesaing dan konsumen yang selalu disempurnakan. Selanjutnya dilakukan pembuatan web untuk sistem penunjang keputusan tersebut. Proses ini dilakukan pada tahun ketiga, pada tahun tersebut dilakukan pengujian efektifitas web sistem penunjang keputusan tersebut.
Kata kunci: sistem penunjang keputusan, sistem informasi geografis, perilaku konsumen, demografi, pesaing.
iv
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN ............................................................………......
ii
RINGKASAN PENELITIAN … .....................................................…………….
iii
DAFTAR ISI .....................................................................................................
v
DAFTAR TABEL* ..........................................…………………………………....
vi
DAFTAR GAMBAR* .........................................................................................
vii
BAB I. PENDAHULUAN .................……………................................................
1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..............…………………………………………....
4
BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN …..................................…......
13
BAB IV METODE PENELITIAN ..............................................................………
15
BAB V HASIL PENELITIAN …………..…………………….......…………..…..….
27
BAB VI PENUTUP …………………………………………………………………..
52
REFERENSI…………...............................................................................……...
53
LAMPIRAN ......................................................................................……...........
56
LAMPIRAN 1 : BIODATA PENELITI LAMPIRAN 2 : PENGOLAHAN DATA LAMPIRAN 3 : SURAT REKOMENDASI PENELITIAN LAMPIRAN 4 : LOG BOOK
v
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1.
Variabel Dasar ………………………………………………………...
21
Tabel 5.1.
Jumlah Penduduk Berdasar Jenis Kelamin Tiap Kecamatan…….
28
Tabel 5.2.
Jumlah Penduduk Berdasar Kelompok Usia ……………………….
29
Tabel 5.3.
Jumlah Kecamatan, Kelurahan, RW dan RT di Kota Depok……… 30
Tabel 5.4.
Tabel Identifikasi UKM Retail di 6 Kecamatan dan Rasio Kepadatan………………………………………………………………
35
Tabel 5.5.
Kriteria Pilihan Konsumen Tiap Kelurahan …………………………
40
Tabel 5.6.
Kriteria Terpilih …………………………………………………………
42
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Model Sederhana Perilaku Konsumen ……………………………..
6
Gambar 2.2 Theory of Reasoned Action ………………………………………….
7
Gambar 2.3. Theory of Planned Behavior …………………………………………
8
Gambar 2.4. Komponen Kunci SIG …………………………………………………
10
Gambar 2.5. Contoh Gambar Geospasial ………………………………………….
11
Gambar 3.1. Block Diagram Hirarki Alternatif ……………………………………… 19 Gambar 3.2. Bagan Alir Penentuan Lokasi dengan GIS …………………………. 20 Gambar 3.3. Model Proyek Akhir ……………………….…………………………… 22 Gambar 3.4. Blok Diagram Perancangan Sistem …………………………………
23
Gambar 5.1. Peta Rencana Pemanfaatan Ruang 2010 ………………………….
31
Gambar 5.2. Hirarki Penentuan Tujuan, Kriteria dan Alternatif ………………….
32
Gambar 5.3. Profil Responden ……………………………………………………..
33
Gambar 5.4. Contoh Hasil Pemeringkatan Kriteria di Kecamatan Pancoran Mas (4 Kelurahan).………………………………………………………….
39
Gambar 5.5. Peta Perilaku Konsumen berdasar Kriteria Pilihan…………. …….
43
Gambar 5.6. Peta Besar Pembelanjaan per Bulan Setiap Kelurahan ………….
45
Gambar 5.7. Peta Pendapatan Konsumen Retail Kota Depok …………………..
46
Gambar 5.8. Peta Pesaing …………………………………………………………..
47
Gambar 5.9. Model Strategis Pemetaan Pesaing, Perilaku dan Demografi Konsumen ……………………………………………………………..
49
Gambar 5.10. Peta Pesaing dengan Google Map…………………………………
50
vii
BAB I. PENDAHULUAN
Sesuai dengan data BPS tahun 2003, jumlah UMKM mencapai 99,9% dari total unit usaha di Indonesia dan menyerap 99,4% dari total angkatan kerja yang bekerja dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 56,72%. Usaha mikro kecil dan menengah yang bergerak di bidang perdagangan, hotel dan restoran sebanyak 28,85% dari seluruh jumlah usaha mikro, kecil dan menengah, di dalamnya termasuk ukm yang bergerak di bidang retail.
Usaha retail kecil dan menengah menghadapi situasi persaingan yang semakin tinggi dengan adanya berbagai minimarket dan supermarket yang bermunculan di berbagai sudut kota. Situasi ini merupakan ancaman sekaligus tantangan bagi UKM yang bergerak di bidang retail. Menjamurnya minimarket dan supermarket tersebut tidak hanya merebut pasar UKM retail kecil dan menengah tetapi menimbulkan kesan tata kota yang kurang indah, seperti ditemui di berbagai tempat di wilayah Depok Jawa Barat, dimana pada satu ruas jalan dapat berjejer 4 hingga 8 minimarket dan supermarket dengan jarak masing-masing tidak lebih dari 1 km.
Kurangnya modal merupakan masalah terbesar dari UKM, berdasarkan data BPS, kekurangan modal mendominasi masalah UKM hingga 36,63% dari total masalah yang dihadapi. Masalah lain adalah bahan baku 16,76%, marketing 4,43%, manajemen dan produksi 26,69% serta persaingan dan lain-lain 17,36% termasuk didalamnya kurangnya informasi. Di lain pihak, globalisasi telah berpengaruh juga terhadap UKM, masuknya barang-barang impor dari China dan Korea dengan harga lebih murah merupakan sebuah ancaman juga.
Pemberdayaan usaha skala mikro kecil dan menengah di Indonesia merupakan salah satu kebijakan yang strategis yang menyangkut hajat hidup orang banyak terutama dikaitkan dengan perekonomian Indonesia yang berorientasi kerakyatan dengan pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah. Temuan kuantitatif oleh Laporan Akhir Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 1
Smeru Research Institute (2007) menunjukkan bahwa supermarket secara statistik memiliki dampak signifikan terhadap jumlah pegawai di pasar tradisional, sementara dampak terhadap penerimaan atau keuntungan pedagang tradisional tidak signifikan. Temuan kualitatif mengindikasikan bahwa kemerosotan kinerja pasar tradisional lebih banyak dipicu oleh masalah internal dan supermarket mendapat keuntungan dari kondisi tersebut.
Mayoritas pedagang, baik di pasar perlakuan maupun pasar kontrol, mulai mengalami kelesuan usaha sejak 2003. Dari wawancara mendalam terungkap empat isu sentral yang menjadi penyebab kelesuan, baik di pasar perlakuan maupun di pasar kontrol: pertama, minimnya infrastruktur dasar di pasar; kedua, meningkatnya persaingan dengan para pedagang kaki lima (PKL) yang memenuhi area sekitar pasar; ketiga, kurangnya dana untuk pengembangan usaha; keempat, merosotnya daya beli pelanggan akibat lonjakan harga BBM pada 2005. Selain itu, beberapa pedagang tradisional di pasar perlakuan mengungkapkan bahwa kehadiran supermarket turut menyumbang pada kondisi bisnis mereka yang menurun. Temuan studi ini juga menunjukkan bahwa hampir 90% pedagang tradisional membayar tunai kepada pemasok, dan 88% menggunakan dana sendiri untuk modal usaha. Banyak dari mereka tidak memiliki asuransi usaha dalam bentuk apa pun. Akibatnya, mereka menjadi amat rentan bila terjadi fluktuasi pendapatan, dan sepenuhnya menanggung risiko atas setiap kerugian. Rendahnya akses pada sumber modal alternatif juga menjadi hambatan utama pengembangan usaha bagi pedagang tradisional.
Dalam menghadapi kelemahan utama UKM yakni di bidang permodalan pemerintah telah banyak melakukan usaha dengan penyediaan berbagai dana hibah maupun pinjaman. Namun kurangnya informasi dalam menghadapi persaingan memerlukan bantuan yang cukup besar. Dampak kekurangan informasi tersebut diantaranya adalah: keterbatasan pangsa pasar yang bisa diraih, produk yang kurang diminati konsumen dikarenakan lemahnya informasi tentang keinginan dan perilaku konsumen, serta kesalahan letak usaha. Penekanan urgensi penelitian ini adalah Laporan Akhir Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 2
pada letak (place) usaha, dimana letak usaha merupakan komponen penting dari bauran pemasaran yang dikemukakan oleh Kotler (1996). Kesalahan letak usaha akan berakibat penentuan harga (price) yang salah, usaha promosi yang tidak tepat (promotion), dan penyediaan jenis dan kualitas produk (product) yang tidak sesuai dengan masyarakat sekitar. Kesalahan penentuan tempat usaha, berakibat fatal terhadap operasi dan pemasaran selanjutnya.
Pembangunan sistem penunjang keputusan berbasis web dengan pemanfaatan Sistem Informasi Geografis yang didukung data demografi, analisis perilaku konsumen dan analisis pesaing yang tepat dapat digunakan untuk membantu UKM retail dalam menentukan letak usaha yang ideal. Oleh karenanya UKM retail dapat menentukan letak usaha dengan benar dan melakukan operasi serta pemasaran dengan tepat pula.
Ruang lingkup penelitian ini adalah penentuan letak usaha dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis, yang sebelumnya dilakukan penggalian data demografi, analisis perilaku konsumen retail dan analisis pesaing retail. Kemudian dirancang sistem penunjang keputusan berbasis web sehingga dapat digunakan dengan mudah dan dijangkau oleh masyarakat luas. Penelitian ini dibatasi dengan tiga rencana kerja utama, yakni pertama adalah pengumpulan data (data mining) dan analisis data sehingga dihasilkan suatu model penentuan letak UKM retail. Kedua, dilanjutkan dengan penerapan sistem informasi geografis, dan ketiga penerapan model penunjang keputusan tersebut dalam pembangunan situs web.
Laporan Akhir Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 3
BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. Usaha Kecil dan Menengah Departemen Perindustrian dan Perdagangan menetapkan bahwa industri kecil dan menengah adalah industri yang memiliki nilai investasi sampai dengan Rp. 5 milyar. Sementara itu, usaha kecil di bidang perdagangan dan industri juga dikategorikan sebagai usaha yang memiliki aset tetap kurang dari Rp. 200 juta dan omzet per tahun kurang dari Rp. 1 miliar (sesuai UU No. 9 tahun 1995). Usaha Kecil (Menurut UU No. 9/1995, tentang Usaha Kecil) adalah usaha produktif milik Warga Negara Indonesia, yang berbentuk badan usaha orang orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha berbadan hukum termasuk koperasi, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi, baik langsung maupun tidak langsung, dengan Usaha Menengah atau Besar, memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil penjualan paling banyak Rp. 100 juta per tahun. Berdasarkan Kepmenkeu 571/KMK 03/2003 pengusaha kecil adalah pengusaha yang selama satu tahun buku melakukan penyerahan barang kena pajak dan atau jasa kena pajak dengan jumlah peredaran brutto dan atau penerimaan brutto tak lebih dari 600 juta. Usaha Menengah (menurut Inpres No. 10/1999, tentang Pemberdayaan Usaha Menengah) adalah usaha produktif milik Warga Negara Indonesia, yang berbentuk badan usaha orang orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha berbadan hukum termasuk koperasi, berdiri sendiri, dan bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi, baik langsung maupun tidak langsung, dengan Usaha Besar. Memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp. 200 juta, sampai dengan Rp. 10 miliar, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil penjualan paling banyak Rp. 100 juta per tahun. Laporan Akhir Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 4
2.2. Perilaku Konsumen American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen (consumer behavior) sebagai ’interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian sekitar di mana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup’ (Peter dan Olson, 1996). Ada tiga ide penting dalam definisi di atas; (1) perilaku konsumen adalah dinamis, (2) hal tersebut melibatkan interaksi antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian sekitar; dan (3) hal tersebut melibatkan pertukaran.
Tahun 1990-an kecenderungan perusahaan untuk mengikuti perilaku konsumen dimulai (Assael, 2001), hal tersebut disebabkan oleh semakin ketatnya persaingan, selain faktor seperti krisis yang membuat daya beli konsumen berkurang, sehingga konsumen menjadi lebih sensitif terhadap harga. Dengan demikian perusahaan bersaing dalam kualitas dan harga agar menarik perhatian konsumen.
Kerentanan konsumen terhadap faktor di luar perusahaan perlu mendapat perhatian khusus untuk merumuskan strategi perusahaan, karenanya penelitian perilaku konsumen menjadi sangat penting. Seperti diungkapkan oleh Assael (2001) dalam model perilaku konsumen pada Gambar 1. bahwa proses pengambilan keputusan konsumen dipengaruhi oleh dua hal penting, yaitu konsumen individual dan pengaruh lingkungan. Hal ini menjelaskan bahwa kerentanan konsumen terhadap faktor pengaruh lingkungan memerlukan perhatian khusus, dalam arti perlu adanya penelitian mengenai pengaruh lingkungan tersebut, selain sikap dan persepsi dari individu konsumen secara pribadi. Penelitian mengenai
individu konsumen dan
lingkungan tersebut akan memberikan arah yang dapat
dipercaya dalam
penyusunan strategi pada masing-masing perusahaan.
Laporan Akhir Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 5
Umpan balik ke konsumen Evaluasi pasca pembelian Konsumen individual Proses pengambilan keputusan konsumen
Respon
Pengaruh lingkungan
Umpan balik ke lingkungan Pengemb. strategi pemasaran
Gambar 2.1. Model Sederhana Perilaku Konsumen Sumber: Assael (2001) Perkembangan penelitian terhadap perilaku konsumen kemudian mengarah kepada hubungan antara konsumen dengan perusahaan untuk menciptakan hubungan baik, dan kepada loyalitas dan komitmen. Hubungan fokal dapat diukur dari keanggotaan suatu program loyalitas konsumen (Arantola, 2002). Dari hal tersebut dapat diukur kepentingan konsumen terhadap suatu produk dan kesadaran (awareness) terhadap merek tertentu. Dimensi kepentingan tersebut adalah: 1. Dimensi moneter, yaitu besarnya proporsi pendapatan yang dikorbankan untuk jumlah keuntungan yang diperoleh. 2. Ketertarikan (interest), yaitu area di mana konsumen merasa tertarik seperti liburan, atau hobi. 3. Frekuensi, misalnya berapa sering kartu keanggotaan digunakan.
Model perilaku lain yang mendasari penelitian perilaku konsumen adalah Theory of Reasoned Action yang diperkenalkan oleh Azjen dan Fishbein (1980) menyatakan bahwa melakukan suatu perilaku adalah fungsi dari niat untuk membentuk perilaku. Sikap dan norma subjektif tidak secara langsung memprediksi perilaku tetapi keduanya memprediksi niat. Gambar 2. adalah gambar model Theory of Reasoned Action. Sebelum memprediksi atau memengaruhi perilaku, sikap terhadap aksi menentukan kepercayaan terhadap perilaku, menentukan hasil evaluasi dari
Laporan Akhir Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 6
kepercayaan, dan menentukan tingkat kepercayaan terhadap masing-masing kepercayaan.
Sikap terhadap perilaku(AAct)
Niat (Behavioral Intention/BI)
Perilaku (B)
Norma subjektif yang sesuai dengan aksi
Gambar 2.2. Theory of Reasoned Action Sumber: Ajzen dan Fishbein (1980)
Studi tentang norma subjektif, menentukan referensi menonjol tentang perilaku, menentukan
kepercayaan
normatif
setiap referensi, dan menentukan atau
membentuk motivasi untuk mengikuti masing-masing referensi tersebut. Hal ini juga dikemukakan oleh Dharmmesta (1998) bahwa Theory of Reasoned Action dalam pemasaran menyatakan bahwa sikap konsumen terhadap pembelian produk memang telah menjadi prediktor yang akurat bagi perilaku pembelian meskipun prediksi itu dilakukan melalui variabel niat (intention).
Memahami perilaku konsumen pada dasarnya adalah memahami keputusan pembelian yang dilakukan konsumen dengan rasional. Azjen (1991) telah menemukan
teori
tentang
perilaku
konsumen
yang
terencana
sebagai
pengembangan dari Theory of Reasoned Action (1980) yang disebut dengan Theory of Planned Behavior yang di gambarkan pada Gambar 2.3.
Laporan Akhir Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 7
Sikap
Niat
Norma
Perilaku Pembelian
Kontrol Keperilak
Gambar 2.3. Theory of Planned Behavior Sumber: Ajzen (1991)
Teori Perilaku Terencana yang dikemukakan Azjen (1991) tersebut, mendalilkan tiga konsep bebas yang menentukan niat, konsep tersebut adalah: Sikap. Sikap terhadap perilaku yang berkenaan dengan evaluasi tentang kesukaan atau ketidaksukaan atau penilaian terhadap perilaku. Norma Subjektif. Prediktor kedua adalah norma subjektif, yaitu tekanan atau pengaruh lingkungan sosial yang membentuk atau tidak membentuk perilaku. Kontrol
Keperilakuan.
Prediktor
ketiga
adalah
kontrol
keperilakuan,
yaitu
penyederhanaan kesulitan dalam membentuk perilaku, dengan asumsi refleksi dari pengalaman masa lalu dengan mengatasi halangan dan rintangannya. Bagian terpenting dari kontrol keperilakuan aktual adalah self evident: sumber daya dan kesempatan yang tersedia bagi seseorang dapat menyebabkan perilaku dalam mencapai tujuan. Kontrol keperilakuan sangat berperan penting dalam teori perilaku terencana. Kontrol keperilakuan bersama dengan perilaku niat dapat digunakan secara langsung untuk memprediksi tujuan perilaku.
2.3. Retail di Indonesia Di Indonesia, supermarket lokal telah ada sejak 1970-an, meskipun masih terkonsentrasi di kota-kota besar. Supermarket bermerek asing mulai masuk ke Indonesia pada akhir 1990-an semenjak kebijakan investasi asing langsung dalam sektor usaha ritel dibuka pada 1998. Meningkatnya persaingan telah mendorong Laporan Akhir Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 8
kemunculan supermarket di kota-kota lebih kecil dalam rangka untuk mencari pelanggan baru dan terjadinya perang harga. Akibatnya, bila supermarket Indonesia hanya melayani masyarakat kelas menengah-atas pada era 1980-an dan awal 1990an (CPIS 1994), penjamuran supermarket hingga ke kota-kota kecil dan adanya praktik pemangsaan melalui strategi pemangkasan harga memungkinkan konsumen kelas menengah-bawah untuk mengakses supermarket. Persoalan ini tentu juga dialami di negara berkembang lainnya (Reardon et al 2003; Collett & Wallace 2006).
Pengukuran perilaku konsumen ditinjau dari keputusan pembelian di retail yang telah dilakukan, jenis barang yang dibeli, jumlah uang yang dibelanjakan gaya hidup konsumen, dan selera konsumen.
2.4. Sistem Informasi Geografis (SIG) Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu serta peristiwa yang terjadi di muka bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis database yang biasa digunakan saat ini, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan serta analisis statistik dengan menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan yang mempu ditawarkan melalui analisis geografis melalui gambargambar petanya.
Dari definisi yang ada, dapat diambil satu definisi yang dapat mewakili SIG secara umum, yaitu sistem informasi yang digunakan untuk memasukan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisa dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospasial uuntuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengolahan seperti penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan transportasi, perencanaan kota, pelayanan umum dan penentuan lokasi.
Laporan Akhir Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 9
Komponen SIG adalah sistem komputer, data geospasial dan pengguna, seperti gambar dibawah ini.
Gambar 2.4. Komponen Kunci SIG Data yang diolah pada SIG ada 2 macam yaitu data geospasial (data spasial dan data nonspasial). Data spasial adalah data yang berhubungan dengan kondisi geografi misalnya sungai, wilayah administrasi, gedung, jalan raya dan sebagainya. Seperti yang telah dijelaskan pada gambar diatas, data spasial didapatkan dari peta, foto udara, citra satelit, data statistik dan lain lain. Hingga saat ini secara umum persepsi manusia mengenai bentuk representasi entity spasial adalah konsep raster dan vector. Sedangkan data nonspasial adalah selain data spasial yaitu data yang berupa text atau angka. Biasanya disebut dengan atribut.
Data non-spasial ini akan menerangkan data spasial atau sebagai dasar untuk menggambarkan data spasial. Dari data non-spasial ini nantinya dapat dibentuk data spasial. Misalnya jika ingin menggambarkan peta penyebaran penduduk maka diperlukan data jumlah penduduk dari masing-masing daerah (data non-spasial), dari data tersebut nantinya kita dapat menggambarkan pola penyeberan penduduk untuk masing – masing daerah.
Laporan Akhir Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 10
Konsep Model Data Spasial pada SIG Data spasial merupakan data yang paling penting dalam SIG. Data spasial ada 2 macam yaitu data raster dan data vektor :
• Data Raster Model data raster menampilkan, menempatkan dan menyimpan spasial dengan menggunakan struktur matriks atau pixel-pixel yang membentuk grid. Akurasi model data ini sangat bergantung pada resolusi atau ukuran pixelnya (sel grid) di permukaan bumi. Contoh data raster, dapat dilihat pada gambar dibawah , adalah citra satelit misalnya Spot, Landsat, dll. Konsep model data ini adalah dengan memberikan nilai yang berbeda untuk tiap-tiap pixel atau grid dari kondisi yang berbeda.
Gambar 2.5. Contoh data geospasial • Data
Vektor
Model data vektor yang menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis-garis, atau kurva atau poligon beserta atributatributnya.
Laporan Akhir Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 11
Bentuk dasar representasi data spasial didalam sistem model data vektor, didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi (x,y). Gambar diatas adalah salah satu contoh konsep data spasial dihubungkan pula dengan atributnya.
2.5. Proses Analisis Hirarki (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)) Sumber
kerumitan
masalah
keputusan
bukan
hanya
ketidakpastian
atau
ketidaksempurnaan informasi. Penyebab lainnya adalah banyaknya faktor yang berpengaruh terhadap pilihan-pilihan yang ada, beragamnya kriteria pemilihan dan jika pengambilan keputusan lebih dari satu. Jika sumber kerumitan itu adalah beragamnya kriteria, maka Analytical Hierarchy Process (disingkat AHP) merupakan teknik untuk membantu permasalahan tersebut. AHP diperkenalkan oleh Thomas L.Saaty pada periode 1971 – 1975 ketika di Wharton School.
Pada dasarnya AHP adalah suatu teori umum tentang pengukuran. AHP digunakan untuk menemukan skala rasio baik dari perbandingan pasangan yang diskrit maupun kontinyu. Perbandingan-perbandingan ini dapat diambil dari ukuran aktual atau dari suatu skala dasar yang mencerminkan kekuatan perasaan dan preferensi relatif. AHP memiliki perhatian khusus tentang penyimpangan dari konsistensi, pengukuran dan pada ketergantungan di dalam dan di antara kelompok elemen strukturnya.
Laporan Akhir Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 12
BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 3.1. Tujuan Penelitian Tujuan utama penelitian ini adalah terciptanya suatu situs web sebagai penunjang pengambilan keputusan penentuan letak UKM retail dengan dasar informasi yang tepat dan akurat. Rincian tujuan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Menemukan model strategis penentuan letak UKM retail dipandang dari segi demografis, perilaku konsumen dan analisis pesaing. 2. Membangun sistem penunjang keputusan dengan menggunakan sistem informasi geografis 3. Membangun situs web sistem penunjang keputusan penentuan letak UKM retail yang dapat diakses oleh masyarakat luas. Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam tiga tahap, setiap tahap merupakan suatu rangkaian proses berkelanjutan. Setiap tahap memerlukan waktu satu tahun, oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam 3 tahap dalam waktu tiga tahun sebagai berikut:
3.2.
Manfaat Penelitian
Lemahnya daya saing UKM Retail menghadapi retail modern merupakan masalah serius yang berdampak terhadap perkembanganekonomi masyarakat. Perilaku konsumtif masyarakat didukung oleh strategi pemasaran retail modern menghambat perkembangan UKM retail untuk terus berkembang dalam usahanya. Penelitian ini mencoba memberikan salah satu solusi dalam mengatasi kelemahan UKM retail, yakni dengan menyediakan informasi yang dapat membatu UKM retail dalam menganalisis pesaing dan konsumen sehingga dapat menentukan strategi pemasaran yang sesuai. Manfaat utama dari penelitian ini adalah penyediaan fasilitas penentuan letak UKM retail yang strategis sesuai analisis konsumen dan pesaing serta peraturan pemerintah daerah. Fasilitas penentuan letak UKM retail tersebut akan membantu UKM retail baru untuk menemukan letak ideal bagi usaha Laporan Akhir Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 13
yang akan dibangun. Sedangkan bagi UKM retail lama akan fasilitas ini akan bermanfaat dalam mengenal lingkungan persaingan serta lingkungan pasar yang melingkupi daerah usahanya, sehingga strategi pemasaran dapat disusun dengan lebih tepat.
Laporan Akhir Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 14
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1. Tahapan Penelitian Penelitian ini direncanakan dalam 3 tahapan penelitian yang berkesinambungan, setiap tahap merupakan kegiatan penelitian yang memerlukan waktu satu tahun. Berikut ini rencana kegiatan tiap-tiap tahapan penelitian.
Tahun Pertama 1. Melakukan identifikasi UKM retail di kawasan penelitian, yakni jumlah UKM retail, tingkat sebaran di wilayah penelitian, kondisi perkembangan UKM retail, kekurangan dan kelebihan UKM retail, daya serap UKM retail terhadap informasi dan komunikasi. 2. Menggali data konsumen retail, secara demografis, data perilaku konsumen dengan penyebaran angket dan kuisioner, analisis pesaing, serta pendataan dan pemetaan pesaing yang telah ada. 3. Membangun model strategis penentuan letak UKM retail.
Tahun Kedua 1. Menentukan
peta
yang
akan
digunakan
sebagai
analisis
terhadap
pengambilan keputusan untuk menentukan lokasi UKM retail di Kota Depok. 2. Melakukan pengumpulan data sebagai basis data dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) yang merupakan kekuatan dari informasi yang akan disampaikan dalam situs web sistem penunjang keputusan penentuan letak UKM retail. 3. Melakukan analisis terhadap peta dengan menggunakan basis data yang didapatkan dari hasil survei 4. Melakukan perancangan sistem penunjang keputusan penentuan letak UKM retail dengan pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP)-Sistem Informasi Geografis (SIG) atau AHP-SIG yang berbasis web
Laporan Akhir Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 15
Tahun Ketiga 1.
Merancang dan membangun website sesuai dengan rancangan sistem penunjang keputusan yang telah ditemukan.
2.
Penerapan dan penggunaan portal situs web sistem penunjang keputusan penentuan letak UKM retail.
3.
Mengkaji pengaruh penggunaan portal situs web tersebut terhadap tingkat kesuksesan UKM retail di wilayah Depok.
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif verifikatif, yakni bertujuan memperoleh deskripsi tentang ciri variabel, sedangkan penelitian verifikatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan suatu variabel melalui pengujian hipotesis.
Unit analisis dalam penelitian ini adalah konsumen barang-barang convinience yang berbelanja baik pada retail modern maupun retail tradisional. Unit analisi yang lain adalah retail penyedia barang convinience itu sendiri, baik dari segi jumlah, letak, dan strategi pemasarannya.
4.2. Operasionalisasi Variabel Penelitian Data primer maupun data sekunder diperlukan dalam penelitian ini. Data primer diperoleh dari penyebaran angket dan kuisioner kepada konsumen barang-barang convinience yang berbelanja di retail modern maupun retail tradisional. Sedangkan data sekunder diperoleh dari dari lembaga-lembaga terkait seperti Biro Pusat Statistik, PemerintahDaerah dan Dinas Tata Kota. Adapun operasionalisasi variabel pendahulu dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Variabel Demografi: terdiri dari data jumlah penduduk tiap-tiap daerah, tingkat usia dan masing-masing jumlahnya, pendidikan, pendapatan per kapita.
Laporan Akhir Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 16
2. Variabel Perilaku Konsumen: Keputusan pembelian terhadap tempat membeli, jumlah uang yang dibelanjakan, jenis barang yang dibeli, selera dan gaya hidup. 3. Variabel Pesaing: terdiri dari jumlah pesaing, peta pesaing, strategi pemasaran pesaing
Setiap kelompok variabel diatas dimungkinkan untuk lebih berkembang seiring perkembangan penelitian dan informasi yang peroleh pada saat dilakukan survei. Masing-masing variabel dipetakan menggunakan bantuan Sistem Informasi Geografis.
4.3.
Sumber dan Cara Perolehan Data
Populasi penelitian ini adalah konsumen barang-barang convinience yang berbelanja di pasar retail tradisional maupun retail modern baik retail kecil dan menengah maupun retail besar, di wilayah Depok Jawa Barat. Selain itu populasi kedua adalah jumlah dan letak retail menengah dan besar yang berada di wilayah Depok Jawa Barat. Jumlah penduduk kota Depok adalah 1.143.403 jiwa dengan kepadatan ratarata 5.709 jiwa/km2. Sektor perdangangan merupakan sektor ekonomi terbesar di Kota Depok, yakni lebih kurang 30,5% dari seluruh kegiatan ekonomi.
Pemilihan sampel dalam penelitian pendahuluan dilakukan dengan menggunakan purposive sampling, agar hasil penelitian sesuai dengan tujuan penelitian. Agar responden yang terpilih memiliki kesamaan persepsi maka perlu diberikan batasan, diantaranya: 1. Responden berada berusia produktif 17 – 55 tahun, dengan asumsi dalam usia produktif, responden memiliki kemampuan dan keputusan sendiri dalam berbelanja. 2. Responden memiliki penghasilan 3. Responden berbelanja rutin di gerai retail kecil, menengah dan besar. 4. Responden berdomilisi di Depok Jawa Barat.
Laporan Akhir Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 17
Pemilihan sampel dilakukan dengan eksploratori data, serta pengamatan dan interview pendahuluan dengan praktisi dan ahli lain dalam bidang perilaku konsumen dan kependudukan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang berkaitan konsumen retail dan retail itu sendiri.
4.4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data primer dilakukan secara sampling dengan menggunakan instrumen berupa serangkaian daftar pertanyaan (kuisioner) yang merupakan hasil pengembangan interpretasi dari setiap aspek atau dimensi dan indikator semua konsep yang dijadikan variabel pada penelitian ini. Selain itu juga dilakukan pengumpulan data sekunder berupa peta kota Depok, jumlah retail dan letak retail menengah dan besar dan data demografi kota Depok.
Pengumpulan data primer menggunakan beberapa butir pertanyaan berkaitan dengan data yang diperlukan untuk pemetaan dari segi perilaku konsumen.
4.5. Rancangan Riset Rancangan analisis secara umum disusun dalam bentuk prosedur penelitian yang terbagi dalam tiga bagian, penelitian pendahuluan, penelitian lanjutan dan implementasi hasil dalam media internet.
Penelitian pendahuluan menghasilkan model strategis penentuan letak UKM retail. Penyusunan materi kuesioner yang digunakan sebagai instrumen penelitian didasarkan pada studi empiris yang telah dilakukan oleh beberapa penelitian tedahulu dalam pengukuran perilaku konsumen. Pengukuran dalam penelitian khususnya perilaku konsumen ini menggunakan skala likert. Penentuan indikator yang digunakan dalam kuesioner merupakan modifikasi dan penambahan serta penyesuaian terhadap beberapa penelitian dalam bidang perilaku konsumen retail.
Laporan Akhir Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 18
Dalam penelitian pendahuluan ini dilakukan penggalian perilaku konsumen dan pilihan mereka terhadap tempat belanja ideal dan kriterianya. Setelah permasalahan sudah didapatkan, kemudian kriteria, dan terakhir adalah pilihan, maka barulah dapat dibentuk suatu hirarki. Hirarki pada penentuan tempat belanja oleh konsumen digambarkan pada Gambar 6 berikut.
Gambar 3.1. Blok diagram hirarki alternatif Setelah hirarki ditentukan, maka disusunlah rancangan kuesioner untuk mengukur perilaku konsumen dalam penentuan tempat belanja. Kemudian dilakukan penyebaran kuesioner kepada konsumen retail di wilayah Depok, dengan keterwakilan seluruh kecamatan yang ada di kota Depok.
Selain penyebaran kuesioner untuk pemetaan perilaku konsumen, dilakukan juga pendataan pesaing dan pengumpulan data demografi konsumen. Maka sesuai dengan sub tujuan pada penelitian tahun pertama ini, akan dihasilkan data pesaing, data konsumen baik perilaku maupun demografinya, dan model pemetaan optimal terhadap ketiga hal tersebut.
Tahap
penelitian
berikutnya
adalah
membuat
sistem
informasi
geografis
berdasarkan data yang telah diperoleh pada tahun pertama. Proses pembuatan sistem informasi geografis ini digambarkan pada Gambar 7 berikut. Laporan Akhir Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 19
Star
Peta, Interval, Bobot, Keterangan
Peta
Peta Demografi
Sub Variabel Demografi
Y
Read Interval
Penilaian Bobot
Read Interval
Penilaian Bobot
Read Interval
Penilaian Bobot
N
Peta Perilaku Konsumen
Sub Variabel Perilaku Konsumen
Y
N
Peta Demografi
Y
Sub Variabel Pesaing
Y
N
Write Bobot dan Keterangan
Selesai
Gambar 3.2. Bagan Alir Penentuan Lokasi dengan GIS Data hasil survey yang akan diolah kembali adalah data dengan format shp (shapefile). Pengolahan data dilakukan dengan proses digitasi, dan penambahan atribut menggunakan perangkat lunak ArcGIS Dekstop.
Daerah atau kawasan yang menjadi obyek dalam sistem ini adalah seluruh wilayah Kota Depok, sehingga data-data yang akan digunakan adalah data untuk kawasan
Laporan Akhir Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 20
Kota Depok. Data awal yang digunakan sebagai dasar peta seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.1. Variabel Dasar Nama variabel Demografi
Perilaku Konsumen
Pesaing
Proksi Usia konsumen Jenis Kelamin Pendapatan Jumlah Pembelanjaan Keputusan pembelian Keputusan jumlah pembelian Keputusan jenis barang Selera Gaya Hidup Jumlah retail menengah Jumlah retail besar Peta retail
Setiap data yang diperoleh perlu dilakukan penyesuaian dalam hal atribut yang dimiliki, sehingga tidak semua atribut akan digunakan. Jika dirinci, maka data keluaran hasil olahan yang diharapkan antara lain: 1. Peta Demografi : Peta digital didapatkan dari Dinas Tata Kota Pemda Depok, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Depok dan Penelitian Kepustakaan. 2. Data Perilaku Konsumen: Data-data diambil dari hasil survei primer terhadap responden tentang perilaku mereka terhadap konsumsi retail. 3. Data Peta Pesaing : Data-data diambil dari data primer dengan melihat titik atau point-point mana saja yang terdapat retail-retail di Depok. 4. Data Jalan Raya : Data-data diambil dari DLLAJR dan Dinas Tata Kota Depok untuk mengetahui posisi masing-masing lokasi retail dan tingkat lalu lintasnya.
Laporan Akhir Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 21
Pre-processing Pre-processing adalah proses awal mengelola data sebelum pengolahan data yang dilakukan pada sistem SIG. Proses ini bertujuan agar data yang ada (awal) dapat dipakai pada proses di dalam SIG, sehingga dapat di gambarkan seperti berikut :
Gambar 3.3. Model Proyek Akhir
Proses Terhadap Data Awal Pada bagian ini akan diterangkan langkah demi langkah proses yang dilakukan untuk menanggulangi kondisi data diatas. Yaitu:
Proses Digitasi Pendigitasian dilakukan pada peta Kota Depok. Proses digitasi dilakukan secara manual dengan menggunakan perangkat lunak AutoCad 2008.
Koversi Data DWG ke SHP Untuk melakukan konversi dari format dwg ke dalam format shp dapat dilakukan dengan menggunakan ArcGis dengan perintah Export Data,adapun langkahlangkahnya adalah sebagai berikut : 1. Klik kanan pada layer peta yang akan di export 2. Pilih menu data Laporan Akhir Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 22
3. Klik Export Data 4.Kemudian ketika muncul kotak dialog pilih direktori tempat hasil export akan disimpan 5. Setelah selesai klik OK.
Pembentukan data atribut ke dalam Basisdata Data atribut merupakan keterangan dari data spatial yang telah didigitasi sebelumnya. Data atribut ini disimpan dalam satu tabel dengan kolom-kolom sesuai dengan informasi yang akan disampaikan. Pembentukan data atribut ini dilakukan di ArcView 3.3. Sebelumnya dilakukan pengumpulan data yang nantinya akan dijadikan basisdata sehingga dapat memberi informasi atau keterangan yang diperlukan.
Data atribut tersebut merupakan keterangan dari masing-masing peta yang telah dicantumkan diatas, data atribut tersebut beserta tipe datanya dalam tabel dapat dijabarkan pada struktur tabel.
Gambar 3.4. Blok diagram perancangan sistem Dari Blok diagram diatas dapat dijabarkan proses-proses yang terjadi di dalam perancangan sistem adalah sebagai berikut :
Langkah terakhir dari proses rancang bangun ini adalah pembangunan website sistem penunjang keputusan untuk penentuan letak usaha yang dapat diakses oleh masyarakat yang membutuhkan. Untuk keberlangsungan, pengelolaan website
Laporan Akhir Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 23
dapat dilakukan oleh instansi pemerintah terkait, dikarenakan perlu pembaruan data dari waktu ke waktu.
Langkah-langkah tersebut adalah (Coad & De Luca, 1999): 1. Fase requirement Pada fase ini dilakukan observasi untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan dalam pembangunan website penentuan letak UKM retail. Selain itu perlu diketahui tujuan pembangunan sistem dan siapa sasaran atau orang yang akan menggunakan sistem berbasis web ini. 2. Fase penentuan feature dan fungsi, Pada tahapan ini berdasarkan hasil penelusuran kebutuhan dari aplikasi maka ditentukan fitur dan fungsi apa saja yang akan dibuat untuk memenuhi kebutuhan yang ada. Fitur dibagi menjadi fitur utama atau bagian besar terlebih dahulu baru kemudian didefenisikan menjadi bagian yang lebih kecil. Misalnya pada aplikasi CMS salah satu feature utama adalah blog, kemudian fitur blog didefinisikan seperti fitur tagging, category, comment, dan sebagainya.. Pada tahapan ini juga perlu diperhatikan apakah daftar fitur dan fungsi yang dibuat telah memenuhi kebutuhan yang diinginkan. 3. Fase pengumpulan data, konten, gambar, dan file lain yang dibutuhkan dalam pengembangan aplikasi. Berdasarkan daftar feature dan fungsi yang akan dikembangkan maka dikumpulkan data dan file yang diperlukan untuk fitur dan fungsi tersebut. 4. Fase analisa dan perancangan Pada tahapan ini menganalisa data yang telah dikumpulkan pada tahapan sebelumnya dan menuangkan hasil analisa kedalam sebuah rancangan. Misalnya berdasarkan feature yang ada maka dirancang tabel basis data yang dibutuhkan oleh tiap fitur. Berdasarkan konten dan data
yang ada juga dilakukan
perancangan tampilan aplikasi. Selain itu juga disusun struktur aplikasi seperti menu, sitemap, dan sebagainya.
Laporan Akhir Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 24
5. Fase pengkodean Pada tahapan ini dimulai penulisan kode program. Biasanya dimulai dengan mengubah template dari file Image Firework ke html. Setelah itu membuat kerangka aplikasi seperti struktur folder dan file dan memulai pengembangan fungsi untuk tiap fitur. 6. Fase setup and testing Pada tahapan ini melakukan setup di server dimana aplikasi web nanti akan akan dijalankan. Tentu setelah melakukan testing di komputer lokal terlebih dahulu dan memastikan bahwa semua fungsi berjalan baik. Pada server juga akan dilakukan testing untuk memastikan aplikasi dapat berjalan baik pada server tersebut. Pada tahapan ini juga akan dilakukan beta test dimana beberapa orang akan mencoba menggunakan aplikasi dan memberikan komentar atau feedback terkait dengan fungsi aplikasi. 7. Fase launching Pada fase ini setelah dipastikan aplikasi berjalan baik pada server maka melakukan sosialisasi baik di dunia nyata atau maya. Beberapa diantaranya adalah melakukan posting di forum, aplikasi social network seperti facebook, membuat posting di blog, dan sosialisasi lainnya.
Tiap fase tidak bersifat mengikat tapi sebisa mungkin mengikuti alur yang ada. Metodologi diatas di-adaptasi dari salah satu metode Agile Development yaitu Feature Driven Development (FDD). FDD merupakan metode pengembangan aplikasi yang mengfokuskan pada feature atau fungsi yang ingin dikembangkan.
7.2. Hasil yang Diharapkan Hasil penelitian dan perancangan ini adalah produk teknologi informasi yang bisa dimanfaatkan dalam pengelolaan usaha kecil dan menengah yang bergerak di bidang
retail,
khususnya
untuk
membantu
dalam
pengambilan
keputusan
menentukan lokasi usaha. Secara terinci penelitian ini akan memberikan dua hasil yaitu penelitian ini menghasilkan data empiris perilaku konsumen retail dan model Laporan Akhir Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 25
perilaku konsumen retail di wilayah Depok. Kedua, penelitian ini menghasilkan rancangan sistem penunjang keputusan berbasis web untuk penentuan lokasi UKM retail ditinjau dari segi demografi, perilaku konsumen dan pesaing dengan dukungan sistem informasi geografis.
Laporan Akhir Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 26
BAB V. HASIL PENELITIAN
5.1. Data Demografi dan Peta Dasar Bappeda Depok melaporkan (2010) bahwa secara geografis Kota Depok terletak pada koordinat 6º 19’00’’ - 6º 28’00’’ Lintang Selatan dan 106º43’00’’ - 106º55’30’’ Bujur Timur. Bentang alam Depok dari Selatan ke Utara merupakan daerah dataran rendah – perbukitan bergelombang lemah, dengan elevasi antara 50–140 meter diatas permukaan laut dan kemiringan lerengnya kurang dari 15 persen. Kota Depok sebagai salah satu wilayah termuda di Jawa Barat, mempunyai luas wilayah sekitar 200.29 Km2. Wilayah Kota Depok berbatasan dengan tiga Kabupaten dan satu Propinsi. Secara lengkap wilayah ini mempunyai batas-batas sebagai berikut : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Ciputat Kabupaten Tangerang dan Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pondokgede Kota Bekasi dan Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor. c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor. d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Parung dan Kecamatan Gunungsindur Kabupaten Bogor.
Letak Kota Depok sangat strategis, diapit oleh Kota Jakarta dan Kota Bogor. Hal ini menyebabkan Kota Depok semakin tumbuh dengan pesat seiring dengan meningkatnya perkembangan jaringan transportasi yang tersinkronisasi secara regional dengan kota-kota lainnya. Hal tersebut berakibat pada perkembangan perekonomian kota Depok, terutama sektor perdagangan. Dari data statistik yang dikeluarkan oleh Bappeda Depok tahun 2010, menjelaskan bahwa sektor perdagangan besar dan eceran menyumbang PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) kota depok sebesar 25,81% di tahun 2007 dan 25,38% di tahun 2008. (Bappeda Depok, 2010). Berdasar informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa sektor perdagangan memberikan sumbangan terbesar pada PDRB kota Depok.
Laporan Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 27
Responden Populasi responden penelitian ini adalah seluruh masyarakat Depok yang tinggal di 11 kecamatan. Berikut disajikan populasi responden pada tabel 5.1.
Tabel 5.1. Jumlah Penduduk Berdasar Jenis Kelamin tiap Kecamatan
Sumber: Bappeda, 2010
Jumlah penduduk keseluruhan adalah 1.736.565 jiwa dengan jumlah laki-laki 879.325 jiwa dan jumlah wanita 857.240 jiwa. Tidak semua penduduk mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi responden, dikarenakan syarat responden yakni di usia produktif 17- 65 tahun dan memiliki keputusan sendiri dalam menentukan tempat belanja. Oleh karena itu jumlah populasi responden pada penelitian ini sesuai dengan kelompok usia yang disajikan pada tabel 5.2.
Laporan Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 28
Tabel 5.2. Jumlah Penduduk Kota Depok Berdasar Kelompok Usia
Sumber: Bappeda, 2010
Dari data jumlah penduduk berdasarkan usia, populasi sasaran dari penelitian ini berjumlah 1.204.863 jiwa, yaitu dari kelompok umur 15 - 19 hingga kelompok umur 60 – 64. Dengan teknik pengambilan sampel convenience sampling , dikarenakan persyaratan kemampuan pengambilan keputusan
yang
harus
dimiliki oleh responden. Penyebaran kuesioner telah dilakukan dan diusahakan secara merata sehingga seluruh kelurahan di setiap kecamatan terwakili. Depok memiliki 11 kecamatan dan 63 kelurahan seperti terlihat pada tabel 5.3. berikut.
Laporan Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 29
Tabel 5.3. Jumlah Kecamatan, Kelurahan, RW dan RT di Kota Depok
Penyebaran kuesioner untuk menjelaskan peringkat pilihan penduduk terhadap tempat belanja retail dengan menggunakan sebelas kriteria telah dilakukan secara merata pada kesebelas kecamatan dan 63 kelurahan di kota Depok. Adapun kriteria sebagai dasar pertimbangan pemilihan tempat belanja adalah: Harga, Selera, Besar/Banyak Pembelian, Jenis Barang/Kelengkapan, Fasilitas, Gaya hidup, Jarak, Ragam Layanan, Kecepatan Pelayanan, Waktu Buka dan Kualitas Barang.
Peta Dasar Peta dasar yang akan digunakan sebagai layer data dalam sistem informasi geografis adalah peta kota depok, peta jalan dan peta tata ruang yang disajikan dalam gambar 5.1. berikut.
Laporan Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 30
Sumber: Dinas Tata Kota Depok, 2011
Gambar 5.1. Peta Rencana Pemanfaatan Ruang 2010 5.2. Perancangan Kuesioner Pada penelitian tahun pertama sebagai penelitian pendahuluan, pengumpulan data adalah kegiatan utama. Pengumpulan data tersebut dilakukan dalam rangka menyediakan peta dasar yang akan digunakan dalam sistem penunjang keputusan berdasarkan sistem informasi geografis. Data demografis konsumen perlu digali untuk menentukan lokasi konsumen potensial, demikian juga dengan data pesaing. Pemetaan perilaku konsumen memerlukan usaha yang cukup kompleks untuk mewujudkannya, tahap pertama dalam memetakan perilaku konsumen dilakukan perancangan dan penyusunan kuesioner.
Tujuan dari penyusunan kuesioner tersebut adalah untuk mengumpulakan informasi tentang perilaku konsumen dalam memilih tempat berbelanja untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Pilihan tempat belanja yang dimaksud dikelompokkan dalam empat jenis, yakni, supermarket/hipermarket, Laporan Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 31
minimarket francise, toko kelontong dan minimarket bukan francise/UKM dan pasar tradisional Perancangan Kuesioner dimulai dari perancangan variabel. Variabel yang ditentukan sebagai atribut dalam menentukan tempat belanja yang dipilih
konsumen
adalah
variabel
jenis
barang/kelengkapan
barang,
besar/banyaknya pembelian, harga, selera, gaya hidup, jarak, fasilitas, ragam layanan, kecepatan pelayanan, waktu buka, dan kualitas barang.
Sebelas atribut tersebut ditetapkan sebagai indikator perilaku konsumen untuk menentukan tempat berbelanja kebutuhan sehari-hari. Tahap berikutnya adalah membuat hirarki proses penentuan pilihan. Berikut disajikan hirarki yang telah disusun sebagai acuan penyusunan kuesioner.
Gambar 5.2. Hirarki Penentuan Tujuan, Kriteria dan Alternatif Gambar 5.2. menunjukkan penentuan tujuan, kriteria dan alternatif. Dalam penelitian tentang perilaku konsumen ini, tujuan yang ditetapkan adalah model pemilihan tempat belanja oleh konsumen. Adapun kriteria pemilihan adalah atribut yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih tempat belanja, dalam hal ini terdapat 11 atribut/kriteria atau 11 variabel penentu. Selanjutnya, alternatif tempat belanja terdiri dari 4 alternatif, yakni supermarket/hipermarket, mini market francise, toko kelontong dan pasar tradisional.
Tahap berikutnya disusun kuesioner dengan membandingkan semua kriteria dan alternatif.
Setelah
kuesioner
tersusun,
dilakukan
penyebaran
kuesioner.
Kuesioner disebar di seluruh wilayah kecamatan di kota Depok. Kemudian
Laporan Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 32
dilakukan tabulasi data untuk menentukan matriks dan pengolahan data menggunakan Expert Choice.
5.3. Profil Responden Salah satu hasil penyebaran kuesioner yakni profil responden. Profil Responden dapat dilihat pada Gambar 5.3. berikut.
Sumber: data diolah, 2011
Gambar 5.3. Profil Responden Gambar 5.3. menunjukkan bahwa jumlah responden perempuan lebih besar dari pada jumlah responden laki-laki. Jumlah responden perempuan adalah 54% dan laki-laki 46%, hal ini dapat dipahami bahwa untuk keperluan belanja rumah tangga, dalam keluarga, perempuan lebih berperan ketika memutuskan pembelanjaan daripada laki-laki, namun demikian perbedaanya tidak terlalu jauh. Berdasarkan tingkat pendidikan, responden terbanyak berpendidikan Sekolah Menengah Atas atau sederajad, yakni 39%, disusul D3 dan sederajad 30%, S1 23% dan pascasarjana 8%. Dari segi pendidikan responden sangat mewakili proporsi pendidikan penduduk kota Depok. Berdasarkan besar pembelanjaan, masyarakat kota depok pada umumnya memiliki jumlah pembelanjaan tiap bulan cukup besar, 81% memiliki jumlah pembelanjaan rumah tangga diatas Rp.
Laporan Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 33
500.000, sisanya 19% memiliki besar pembelanjaan dibawah Rp.500.000 tiap bulan.
5.4. Identifikasi UKM Retail di Kawasan Penelitian Identifikasi UKM retail di kota Depok merupakan tahap awal penelitian. Indentifikasi UKM retail memerlukan waktu yang cukup panjang. Perubahan jumlah UKM retail sangat sering terjadi baik pertambahan ataupun pengurangan jumlah. Penelitian tahun pertama ini telah berhasil mengidentifikasi UKM retail pada 6 kecamatan dari 11 kecamatan melalui badan terkait seperti Bappeda dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Depok. Selain dari instansi terkait, juga dilakukan penelitian lapangan. Adapun data UKM retail yang dapat disajikan pada penelitian awal ini terlihat pada Tabel 5.4.
Indentifikasi terhadap kekuatan dan kelemahan UKM juga dilakukan. Dari hasil survei dan wawancara terhadap konsumen retail dan pemilik UKM retail, ditemukan bahwa kelemahan UKM retail adalah kurangnya permodalan. Kurangnya modal dapat mengakibatkan lemahnya daya saing baik harga maupun pelayanan. Konsumen retail juga juga memiliki pendapat yang serupa, bahwa UKM retail kurang dapat mengakomodir keinginan pelanggannya dari segi harga, fasilitas, selera, ragam layanan, jenis barang, kecepatan pelayanan dan waktu buka. Harga selalu lebih mahal dari mini market, hal ini dipahami karena UKM retail memiliki sedikit modal dan tidak memiliki kerjasama yang baik dengan supplier. Aspek kurangnya modal juga berimbas pada fasilitas yang tersedia, jenis barang dan tentu saja tidak menyediakan layanan yang lengkap. Kelemahan tersebut semakin lengkap dengan kurangnya informasi pasar dan pesaing. Oleh karena itu UKM retail tidak memiliki strategi yang baik dan terstruktur.
Kelebihan dari UKM retail adalah tingkat kedekatan dengan pelanggan yang lebih terlihat nyata. Kelebihan ini dapat dikelola dengan baik sebagai strategi customer relationship management. Kelebihan ini tidak banyak disadari oleh UKM retail di kota Depok.
Laporan Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 34
Tabel 5.4. Identifikasi UKM Retail di 6 Kecamatan dan Ratio Kepadatan
KECAMATAN BEJI CIMANGGIS LIMO
JUMLAH UKM Retail
JML UKM Retail Kecamatan
L
P
Penduduk
Daerah(KM2)
Kemiri Muka
64
Pondokcina
64
Beji Timur
4
Kukusan
22
Beji
64
Tanah Baru
9
227
75.303
67.887
143.190
14.3
Harjamukti
6
Cisalak Pasar
47
Tugu Pasir Gunung Selatan
23
29
Sukatani
28
Cilangkap
35
Jatijajar
25
KELURAHAN
JML Penduduk
Total
Luas RATIO TOKO/PDD
630.7929515
Mekarsari
43
Tapos
28
264
214.221
198.167
412.388
53.54
Grogol
35
Krukut
46
Gandul
47 12
Limo
4
Meruyung
Laporan Penelitian Hibah Bersaing 2011
1562.075758
halaman 35
KECAMATAN PANCORAN MAS SAWANGAN
JUMLAH UKM Retail
JML UKM Retail Kecamatan
L
Cinere
1
145
Pancoran Mas Pancoran Mas
21 28
Depok
12
Bojong PdTerong
6
Ratujaya
27
Depok Jaya
7
169
Rangkapan Jaya
3
Cipayung
5
Mampang
7
285
143.153
131.950
275.103
29.83
Bojongsari Baru
4
Sawangan
60
KELURAHAN
Cipayung Jaya
JML Penduduk
Total
Luas
P
Penduduk
Daerah(KM2)
RATIO TOKO/PDD
79.362
73.576
152.938
22.8
1054.744828
965.2736842
Bedahan
25
Cinangka
79
Duren Mekar
Kedaung
6 25
Curug
42
Sawangan Baru
29
Pengasinan
19
Bojongsari
17
Pondokpetir
11
Duren Seribu
58
Serua
95
470
88.692
81.305
169.997
45.69
Laporan Penelitian Hibah Bersaing 2011
361.6957447
halaman 36
KECAMATAN SUKMAJAYA
JUMLAH UKM Retail
JML UKM Retail Kecamatan
L
Kalimulya
48
Mekarjaya
20
Bhaktijaya
20
Jatimulya Cilodong Kalibaru Abadijaya Sukmajaya
KELURAHAN
JML Penduduk
Total
Luas
P
Penduduk
Daerah(KM2)
3
54
31
11
29
216
179.361
170.970
350.331
34.13
1607
1607
780.092
723.855 1.503.947
200.29
Laporan Penelitian Hibah Bersaing 2011
RATIO TOKO/PDD
1621.902778
6196.485743
halaman 37
Dari Tabel 5.4. tersebut dapat diketahui bahwa jumlah UKM retail di 6 kecamatan adalah 1607 UKM retail. Sedangkan Jumlah penduduk di 6 kecamatan adalah 1.503.957. Secara total rasio kepadatan penduduk terhadap jumlah UKM retail di 6 Kecamatan tersebut adalah 6.197 orang per retail. Untuk penjelasan lebih terperinci, setiap kecamatan memiliki kepadatan penduduk yang berbeda-beda sehingga perlu perincian rasio kepadatan penduduk terhadap jumlah UKM retail untuk mengetahui potensi pasar yang ada. Dalam tabel 5.4 tersebut dapat dilihat masing-masing rasio kepadatan penduduk terhadap jumlah UKM retail di tiap kecamatan.
Pasar UKM retail yang paling besar dilihat dari rasionya terdapat pada kecamatan Sukmajaya dengan rasio 1.622 per UKM retail, disusul oleh kecamatan Cimanggis dengan rasio 1.562 per UKM retail. Hal tersebut dapat dikaitkan dengan kenyataan tumbuh berkembangnya minimarket yang pesat di kawasan Cimanggis dan Sukmajaya. Minimarket sebagai pesaing telah melihat potensi pasar yang tepat pada kedua daerah kecamatan tersebut. Oleh karena itu perlu disikapi oleh UKM retail sebagai salah satu pertimbangan penentuan letak usaha. Daya serap UKM masih kurang dibanding dengan luasnya pasar, yang berarti masih terdapat peluang yang cukup besar untuk dapat dikelola oleh UKM retail.
Identifikasi UKM retail akan terus dilengkapi sehingga dapat dipetakan dan dapat dijadikan input sistem penunjang keputusan yang dirancang sebagai tujuan utama dari penelitian ini.
5.5. Hasil Pengolahan Data Hasil pengolahan data yang diperoleh dibagi menjadi 3 bagian, pertama adalah pengolahan data perilaku konsumen, kedua pengolahan data demografi konsumen dan ketiga pengolahan data pesaing. Pengolahan data tersebut menghasilkan layer peta yang akan digunakan sebagai input sistem penunjang keputusan. .
Laporan Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 38
5.5.1. Pengolahan data perilaku konsumen Data perilaku konsumen dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner. Kuesioner disusun sesuai dengan kebutuhan alat pengolahan data. Pada penelitian ini digunakan pemeringkatan pilihan konsumen menggunakan analytical hierachy process (AHP). Setelah proses pemeringkatan selesai dilakukan makan peta perilaku konsumen dapat dibuat dari hasil pemeringkatan tersebut.
Hasil pemeringkatan pilihan konsumen terhadap tempat belanja dengan sebelas kriteria tersebut disajikan pada gambar 5.4. berikut.
Gambar 5.4. Contoh Hasil Pemeringkataan Kriteria Di Kecamatan Pancoran Mas (4 Kelurahan) Gambar 5.4. menunjukkan contoh hasil pengolahan data untuk responden di Kecamatan Pancoran Mas. Dari sebelas kriteria yang diajukan, kriteria yang menjadi pertimbangan utama konsumen dalam memilih tempat belanja adalah Ragam Layanan di kelurahan Pancoran Mas, Selera di Kelurahan Mampang, Fasilitas di kelurahan Depok dan Harga di Kelurahan Depok Jaya. Pengolahan data dilakukan Laporan Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 39
di 63 kelurahan di kota depok. Hasil pengolahan menggunakan AHP dengan program Expert Choice tersebut disajikan pada Lampiran. Adapun ringkasan hasil pemeringkatan kriteria sebagai cerminan perilaku konsumen dapat dilihat pada tabel 5.5. berikut.
Tabel 5.5. Kriteria Pilihan Konsumen tiap Kelurahan
Kecamatan
Pancoran Mas
Cimanggis
Depok Jaya
Harga
Fasilitas
Depok
Fasilitas
Ragam Layanan
3 Kecepatan Pelayanan Harga
Mampang
Selera
Harga
Besar Pembelian
Pancoran Mas
Ragam Layanan
Harga
Waktu Buka
Rangkapan Baru
Fasilitas
Kualitas Barang
Rangkapan Jaya
Harga
Selera
Cisalak Pasar
Jenis Barang
Selera Kecepatan Pelayanan Harga
Curug
Harga
Jarak
Jenis Barang
Harjamukti
Jenis Barang
Harga
Mekarsari
Harga
Fasilitas
Fasilitas Kecepatan Pelayanan
Fasilitas
Ragam Layanan
Harga
Selera
Besar Pembelian
Pasir Gunung Selatan Tugu
Sukmajaya
Beji
Peringkat Pilihan Kriteria Tertinggi
Kelurahan
1
2
Fasilitas
Abadi Jaya
Harga
Bhakti Jaya
Fasilitas
Harga Kecepatan Pelayanan Ragam Layanan
Cisalak
Harga
Fasilitas
Mekarjaya
Selera
Sukmajaya
Harga
Harga Kecepatan Pelayanan
Tirta Jaya
Harga
Fasilitas
Beji
Selera
Harga
Kecepatan Pelayanan Besar Pembelian
Beji Timur
Fasilitas
Ragam Layanan
Harga
Kemirimuka
Fasilitas
Ragam Layanan
Harga
Kukusan
Ragam Layanan
Harga
Waktu Buka
Laporan Penelitian Hibah Bersaing 2011
Selera Harga Kecepatan Pelayanan Besar Pembelian Selera
halaman 40
Kecamatan
Bojongsari
Cilodong
Cinere
Cipayung
Limo
Sawangan
Peringkat Pilihan Kriteria Tertinggi
Kelurahan
1
2
3
Pondokcina
Harga
Jarak
Tanah Baru
Harga
Fasilitas
Bojongbaru
Jenis Barang
harga
Jenis Barang Kecepatan Pelayanan Fasilitas
Bojongsari
Fasilitas
Ragam Layanan
Harga
Curug
Jenis Barang
Harga
Fasilitas
Duren Mekar
Selera
Harga
Besar Pembelian
Duren Seribu
Ragam Layanan
Harga
Waktu Buka
Pondokpetir
Fasilitas
Selera
Kualitas Barang
Serua
Selera
Harga
Besar Pembelian
Cilodong
Jenis Barang
Harga
Jatimulya
Harga
Fasilitas
Kalibaru
Harga
Kalimulya
Selera
Jarak Kecepatan Pelayanan
Gaya hidup Kecepatan Pelayanan Jenis Barang
Sukamaju
Harga
Jarak
Kecepatan Pelayanan
Cinere Jaya
Kecepatan Pelayanan
Fasilitas
Jarak
Gandul
Ragam Layanan
Pangkalan Jati Pangkalan Jati Baru Pondok Terong
Harga
Kecepatan Pelayanan Selera
Harga
Jenis Barang
Selera
Waktu Buka
Harga
Jenis Barang
Cipayung Jaya
Ragam Layanan
Harga
Waktu Buka
Cipayung
Jenis Barang
Harga
Fasilitas
Pondokjaya Baru
Fasilitas
Kualitas Barang
Ratujaya
Harga
Jenis Barang
Ragam Layanan
Harga Jenis Barang
Grogol
Harga
Selera Kecepatan Pelayanan Jarak
Krukut
Harga
Selera
Jenis Barang
Limo
Harga
Jenis Barang
Meruyung
Harga
Jarak
Selera Kecepatan Pelayanan
Bedahan
Kecepatan Pelayanan
Fasilitas
Cinangka
Ragam Layanan
Kedaung
Harga
Kecepatan Pelayanan Selera
Pasir Putih
Fasilitas
Selera
Laporan Penelitian Hibah Bersaing 2011
Jarak
Jarak Harga Jenis Barang Kualitas Barang
halaman 41
Kecamatan
Tapos
Peringkat Pilihan Kriteria Tertinggi
Kelurahan Pengasinan
Harga
Sawangan Baru
Selera
2 Kecepatan Pelayanan Harga
Sawangan
Ragam Layanan
Harga
Waktu Buka
Cilangkap
Jenis Barang
Harga
Fasilitas
Cimpaeun
Fasilitas
Ragam Layanan
Harga
Jatijajar
Ragam Layanan
Harga
Leuwinanggung
Harga
Fasilitas
Sukamaju Baru
Harga
Jarak
Sukatani
Harga
Fasilitas
Tapos
Selera
Harga
Waktu Buka Kecepatan Pelayanan Jenis Barang Kecepatan Pelayanan Besar Pembelian
Sumber: Data diolah, 2011
1
3 Selera Besar Pembelian
Dari sebelas kriteria yang ditandingkan dan ditawarkan kepada responden, terdapat 7 (tujuh) kriteria yang muncul menjadi kriteria utama pertimbangan konsumen dalam memilih tempat belanja sehari-hari. Kriteria tersebut disajikan pada tabel 5.5. berikut. Tabel 5.6. Kriteria Terpilih (Atribut pemilihan tempat belanja Konsumen di Depok) Kriteria Waktu Buka Kecepatan Pelayanan Jenis Barang Ragam Layanan Selera Fasilitas Harga
Kelurahan 1 2 7 8 9 11 25 63
Prosentase 1.59 3.17 11.11 12.70 14.29 17.46 39.68 100.00
Sumber: Data diolah, 2011
Pada tabel 5.6 terlihat bahwa konsumen retail di 25 kelurahan mempertimbangkan faktor harga sebagai faktor yang lebih utama diantara kesepuluh faktor yang lain. Berikutnya berturut-turut 11 kelurahan memilih Fasilitas, 9 kelurahan memilih Selera, Laporan Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 42
8 kelurahan memilih Ragam Layanan, 7 kelurahan memilih Jenis Barang, 2 kelurahan memilih Kecepatan Pelayanan, dan 1 kelurahan memilih Waktu Buka. Kesimpulan sementara untuk saat ini bahwa konsumen retail di kota Depok lebih mempertimbangkan harga dalam memutuskan dimana konsumen akan berbelanja.
Setelah dilakukan pembobotan kriteria, langkah selanjutnya adalah menyusun kriteria tersebut menjadi sebuah peta sebagai salah satu layer input sistem penunjang keputusan yang akan dibangun sesuai dengan tujuan utama dari penelitian ini. Sehingga peta perilaku konsumen dapat dilihat pada Gambar 5.5. berikut.
Gambar 5.5. Peta Perilaku Konsumen berdasar Kriteria Pilihan
Peta pada Gambar 5.5. menjelaskan kondisi persepsi konsumen terhadap kriteria atau atribut yang memengaruhi keputusan dalam menentukan tempat belanja. Laporan Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 43
Berturut-turut dapat dijelaskan bahwa daerah dengan warna merah memilih kriteria Fasilitas, sedangkan daerah dengan warna hijau memilih kriteria Harga sebagai pertimbangan utama. Kemudian dilanjutkan dengan daerah dengan warna biru memilih Jenis Barang yang tersedia di toko sebagai kriteria utama, daerah dengan warna kuning untuk konsumen yang memiliki kriteria utama Ragam Layanan yang tersedia di toko/gerai retail. Daerah dengan warna ungu adalah daerah dengan kriteria utama Selera dan terakhir adalah daerah dengan warna ungu muda yang memilih kriteria Waktu Buka. Secara mendetail dapat dijelaskan keterhubungan pilihan masing-masing daerah terhadap kriteria yang terpilih, namun demikian hal tersebut bukan merupakan tujuan utama dari penelitian ini, sehingga penjelasan tentang hal tersebut dapat menjadi bahasan yang terpisah dari laporan hasil penelitian ini.
5.5.2. Pengolahan data demografi Data demografi terdiri dari data jumlah penduduk, jumlah penghasilan, jumlah pembelanjaan per bulan dan jumlah penduduk per jenis kelamin serta jumlah penduduk berdasar usia. Peta yang relevan sebagai input sistem penunjang keputusan yang dirancang dalam penelitian ini adalah peta jumlah pendapatan berdasar persepsi konsumen dan jumlah pembelanjaan per bulan berdasar informasi yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner.
Sesuai dengan hasil survei, diperoleh data jumlah pembelanjaan dan data jumlah penghasilan per bulan. Kedua hal tersebut dapat menjadi pertimbangan letak suatu toko/gerai retail yang tepat dengan mendekati kemampuan dan kebutuhan konsumen. Jumlah pembelanjaan konsumen retail per bulan digolongkan menjadi 4, yakni (1) kurang dari Rp. 500.000, (2) Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000, (3) Rp. 1.000.000 – Rp. 3.000.000 dan (4) diatas Rp. 3.000.000. Dari data yang diperoleh, disusun peta rata-rata pembelanjaan konsumen per bulan di setiap kelurahan.
Laporan Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 44
Peta demografi pertama terlihat pada Gambar 5.6. yang menjelaskan pemetaan berdasar jumlah uang yang dibelanjakan pada barang convenience setiap bulan.
Gambar 5.6. Peta Besar Pembelanjaan Per Bulan Setiap Kelurahan
Seperti disajikan pada Gambar 5.6 tersebut, jumlah pembelanjaan per bulan konsumen retail di depok terdapat 2 kelompok, yakni pembelanjaan Rp. 1.000.000 – Rp. 3.000.000 per bulan digambarkan dengan warna coklat dan kelompok pembelanjaan Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 per bulan digambarkan dengan warna hijau. Dengan peta ini pemilik gerai dapat memilih tempat sesuai dengan pasar sasarannya dilihat dari kriteria jumlah pembelanjaan rumah tangga per bulan pada barang convenience.
Peta demografi yang kedua adalah peta jumlah penghasilan rata-rata per bulan. Data penghasilan rata-rata per bulan diperoleh dari kuesioner survei yang dilakukan Laporan Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 45
bersamaan dengan survei persepsi konsumen terhadap kriteria pemilihan retail. Jumlah pendapatan responden dalam penelitian ini digolongkan menjadi (1) kurang dari Rp. 1.000.000; (2) Rp. 1.000.000 sampai dengan Rp. 3.000.000; (3) Rp. 3.000.000 sampai dengan Rp. 5.000.000; dan (4) diatas Rp. 5.000.000. Hasil pemetaan terhadap penghasilan responden dapat dilihat pada Gambar 5.7.
Gambar 5.7. Peta Pendapatan Konsumen Retail Kota Depok
Peta pada gambar 5.7. menunjukkan bahwa rata-rata penghasilan responden berada pada kisaran Rp 1.000.000 – Rp. 3.000.000 yang digambarkan dengan warna coklat. Sedangkan di 8 kelurahan responden memiliki penghasilan Rp 1.000.000 – Rp. 5.000.000, dan hanya satu kelurahan yang memiliki responden dengan penghasilan dibawah Rp. 500.000.
Keseluruhan jumlah kelurahan yang disurvei adalah 63
kelurahan di 11 kecamatan di Kota Depok.
Peta penghasilan yang telah dihasilkan tersebut menjadi input sistem penunjang keputusan untuk pertimbangan kemampuan atau daya beli pasar sasaran. Laporan Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 46
5.5.3. Pengolahan data pesaing Data pesaing yang dimaksud disini adalah data pesaing UKM retail yakni minimarket dan supermarket yang diketahui memiliki kemampuan yang lebih baik dalam meraih pangsa pasar. Data minimarket dan supermarket diperoleh dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Depok. Pemetaan dilakukan dengan melakukan survei secara langsung ke lokasi pesaing menggunakan GPS.
Gambar 5.8. Berikut ini menyajikan peta pesaing sementara yang dapat dipetakan. Survei terhadap pesaing akan terus dilakukan karena perkembangan pesaing yang cukup pesat.
Gambar 5.8. Peta Pesaing
Laporan Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 47
Peta pesaing yang terlihat dalam Gambar 5.8 tersebut digabung dengan peta persepsi konsumen terhadap pemilihan kriteria keputusan pembelanjaan kebutuhan barang convenience yang telah diperoleh sebelumnya. Letak pesaing pada umumnya berada pada jalan-jalan utama di kota Depok. Hal ini sesuai dengan peraturan pemerintah daerah.
Peta pesaing ini dimaksudkan sebagai masukan sistem penunjang keputusan untuk memilih letak usaha dengan melihat kemungkinan kedekatan dengan pesaing. Jarak ideal dengan pesaing akan adalah diatas 750 meter, sesuai dengan teori pejalan kaki yang dikemukakan oleh Chappin (1979).
5.6. Model Strategis Penentuan Letak UKM Retail Model Strategis Penentuan Letak UKM Retail dapat dijelaskan dengan Gambar 5.10. berikut.
Laporan Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 48
Mulai
Pelaksanaan Survai Kecamatan di Kota Depok
Proses Input Dan Analisa Data
Input Data hasil survai untuk AHP
Input Data hasil survai untuk Parameter pada Peta Tematik SIG
TIDAK
Nilai Sensitivitas < 0,1 TIDAK
YA
Overlay Peta berdasarkan dari parameter yang ditinjau dari sisi konsumen dan investor
Model Perilaku Konsumen dan Parameter untuk Peta Tematik SIG
Model valid
YA Output Tahun 1 (Peta Pesaing, Peta Pendapatan, Peta Kemampuan Pembelian dan Peta Persepsi Konsumen)
Selesai
Sumber: Data diolah, 2011
Gambar 5.9. Model Strategis Pemetaan Pesaing, Perilaku dan Demografi Konsumen
Model Strategis tersebut mengakomodir kegiatan penelitian tahun pertama. Kegiatan tahun pertama menghasilkan output peta perilaku konsumen, peta demografi dan peta pesaing. Peta tersebut selanjutnya menjadi input sistem pengambilan keputusan yang akan dihasilkan pada tahun kedua.
Laporan Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 49
5.7. Penelitian Lanjutan Penelitian lanjutan akan menyempurnakan survei yang telah dilaksanakan dengan pembaruan data dan melengkapi data. Kemudian akan disusun pemetaan yang lebih user friendly dan lebih mendekati kenyataan dengan menggunakan Google Map. Sebagai gambaran disajikan pemetaan dengan Google Map pada Gambar 5.10.
Sumber: Data diolah, 2011
Gambar 5.10 Peta Pesaing dengan Google Map
Penyempurnaan input DSS akan mengawali proyek di tahun kedua, kemudian dilanjutkan dengan penyusunan DSS dan kemudia pengunggahan DSS ke situs, sehingga dapat digunakan oleh masyarakat luas.
5.8. Keterlibatan Mahasiswa dalam Penelitian Keterlibatan mahasiswa dalam penelitian ini sangat besar. Mahasiswa terlibat dalam pengumpulan data, pengolahan data dan diskusi materi untuk mengembangkan rencana penelitian mahasiswa dalam bentuk tugas akhir atau skripsi. Pada tahun pertama ini mahasiswa yang terlibat dalam penelitian adalah: Laporan Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 50
1. Tuti Aryanti (NPM: 11207120) 2. Padyan Khatimi (NPM: 10207844) Kedua mahasiswa tersebut dalam proses penyusunan skripsi dengan tema yang sejalan dengan penelitian tahun pertama ini. Tema yang dibahas dalam skripsi mereka adalah perilaku konsumen dalam pemilihan tempat belanja rumah tangga di kota Depok.
5.9. Hambatan Penelitian Hambatan
yang dialami oleh tim peneliti dalam penelitian pendahuluan adalah
kompleksnya perijinan pengambilan data di kantor pemerintahan kota Depok. Pengurusan perijinan memerlukan waktu yang cukup lama dikarenakan kurangnya informasi tentang prosedur perijinan, selain itu terpisahnya masing-masing dinas yang berkaitan pada lokasi yang berbeda dan cukup jauh. Namun demikian dengan pengalaman dan pengetahuan yang semakin baik, hal tersebut dapat teratasi.
5.10. Rencana Publikasi Penelitian ini telah menghasilkan dua paper yang akan dipublikasikan. Salah satu paper yang telah diterima untuk dipublikasikan berjudul ‘Consumer Behaviour Analysis in The Selection of Shopping Places’ pada seminar internasional ‘9th International
Conference
For
Marketing,
Management,
Finance,
Consumer
Behaviour, Tourism and Retailing Research, Spain 11-12 April 2012’.
Laporan Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 51
BAB VI. PENUTUP
6.1. Kesimpulan Penelitian awal ini telah dijalankan sesuai dengan rencana dan menjawab tujuan dari penelitian tahun pertama dari rencana 3 tahun. Setelah dilakukan survei dan pengolahan data terhadap UKM retail, konsumen dan pesaing maka dapat disimpulkan bahwa: 1. UKM retail di kota Depok teridentifikasi memiliki berbagai kelemahan dibanding dengan retail modern seperti minimarket yang menjadi pesaing utama. Kelemahan tersebut diantaranya adalah, modal yang kecil, kurangnya informasi,
mengabaikan
persaingan
sehingga
tidak
memiliki
strategi.
Kelebihan dari UKM retail adalah kedekatan dengan pelanggan. Munculnya retail modern berskala kecil seperti minimarket sangat mengurangi pangsa pasar UKM retail. Dalam persaingan tersebut UKM retail perlu memperhatikan perbaikan strategi secara menyeluruh. 2. Pemetaan terhadap perilaku konsumen telah dilakukan dan menghasilkan peta yang menunjukkan daerah-daerah dengan preferensi sesuai atribut atau kriteria yang ditawarkan kepada konsumen retail. Kriteria tersebut berturutturut sesuai peringkatnya adalah, harga, fasilitas, selera, ragam layanan, jenis barang, kecepatan pelayanan dan waktu buka. Dengan informasi peta perilaku tersebut dapat membantu UKM retail untuk mengenali perilaku konsumen berdasarkan preferensinya. Pemetaan secara demografi konsumen telah menghasilkan dua peta yakni peta penghasilan per bulan dan peta pembelanjaan per bulan. Peta ini akan membantu mengidentifikasi pasar potensial dipandang dari sudut daya beli konsumen. Peta pesaing juga telah dihasilkan, sehingga letak pesaing dapat diidentifikasi sehingga UKM retail dapat mengambil sikap dalam menghadapi persaingan. 3. Model strategis secara menyeluruh telah disajikan dalam proposal, namun demikian model strategis tahun pertama pertama perlu dan telah tersusun dengan tujuan pengendalian proses penelitian awal agar sesuai dengan Laporan Akhir Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 52
tujuan. Model tersebut menggambarkan kegiatan yang diperlukan dalam menjalankan penelitian tahap awal dalam rangka menyediakan input yang diperlukan bagi sistem yang akan dirancang pada tahun kedua.
6.2. Implikasi Implikasi penelitian ini adalah tersedianya informasi yang terinci tentang perilaku konsumen retail dalam memilih tempat belanja, informasi demografi konsumen dan informasi lokasi pesaing. Informasi yang dihasilkan dalam penelitian awal ini adalah informasi yang perlu diolah lagi untuk menjadi informasi yang lebih tepat sesuai kebutuhan UKM retail dalam membantu menyusun atau mengevaluasi strategi penentuan letak usaha serta strategi menghadapi persaingan pada umumnya.
Pada penelitian lanjutan akan dihasilkan suatu sistem penunjang keputusan untuk UKM retail agar dapat menyusun atau mengevaluasi strategi pemilihan tempat usaha yang akan ataupun telah dilaksanakan, dengan mempertimbangkan aspek pasar atau konsumen dan pesaing.
Laporan Akhir Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 53
REFERENSI
Ajzen, Icek (1991) The Theory of Planned Behavior Organizational Behavior and Human Decision Processes. 50, pp. 179-211. Ajzen, Icek dan Martin Fishbein (1980) “Understanding Attitudes and Predicting Social Behavior.” Prentice-Hall. New Jersey. Akbar R.A dan Joewono. T.B, (2009). “Aplikasi Sistem Informasi Geografis dalam Penentuan Lokasi Rawan Kecelakaan di Jalan Tol Purbaleunyi”. Simposium XII FSTPT. Universitas Kristen Petra Surabaya. 14 November 2009. Surabaya Arantola, Heli (2002) “Relationship Drivers in Provider – Consumer Relationship. Empirical Studies of Consumer Loyalty Program.” Dissertation. Swedish School of Economics and Bussiness Administration. Assael, Henry (2001). Consumer Behavior and Marketing Action. Edisi 6. Singapore. Thomson Learning. Ayeni, Olubodun (2006). “ A Multimedia GIS Database for Planning Management and Promotion of Sustainable Tourism Industry in Nigeria.” Shaping the Changes XXXIII FIG Congress. Munich, Germany. 8-13. Chappin, Jr. FS, And Kaiser. E.J, (1979) ‘Urban Land Use Planning’, Univercity Of Illinois Press, Urbana Illinois. Coad, P., Lefebvre, E. & De Luca, J. (1999). Java Modeling in Color With UML: Enterprise Components and Process. Prentice Hall International. (ISBN 0-13011510-X) Collett, Paul and Tyler Wallace (2006) ’Background Report: Impact of Supermarkets on Traditional Markets and Small Retailers in the Urban Centers.’ Mimeo. Jakarta: SMERU Research Institute. Costa, J.J. (2004). “GIS With DM: Just Tools, or a New Marketing Science?” ESRI Users Conference. San Diego. Dharmmesta, B.S. (1998)“ Theory Planned Behavior dalam Penelitian Sikap, Niat dan Perilaku Konsumen.” Kelola: Gadjah Mada University Business Review. No. 18/VII. Harmon, J.E. and Anderson, S.J., (2003). Design and Implementation of Geographic Information Systems. John Wiley and Sons, New Jersey.
Laporan Kemajuan Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 53
Lin, Meng-Lung, Chu, Chien-Mien, Tsai, Chung Hung, Chen, Chih-Cheng, Chen, Chen-Yuan, (2009). “Geovisualization of Tourist Activity Travel Patterns Using 3D GIS: An Empirical Study of Tamsui, Taiwan.” World Academy of Science, Engineering and Technology. 60. Ma’some, D.M., Liang, L.Y., and Hua, L.T. (2005). “Traffic Accident Application Using Geographical Information System”. Journal of the Eastern Asia Society for Transportation Studies. Vol 6. pp 3574-3589 Mishra, Sita (2009). “GIS In Indian Retail Industry-A Strategic Tool.” International Journal of Marketing Studies. Vol. 1. No. 1. May. Peter, J.Paul dan Jerry C. Olson (1996) ”Consumer Behavior: Perilaku Konsumen Dan Strategi Pemasaran.” Erlangga. Jakarta. Rahadianto.S, (2005). “Evaluasi Pelayanan dan Penentuan Lokasi Optimum Stasiun Ambulan di Kota Semarang dengan Sistem Informasi Geografis”. Skripsi Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Unirsitas Diponegoro. Semarang. Reardon, Thomas, C. Peter Timmer, Christopher B. Barrett, and Julio Berdegué (2003) ’The Rise of Supermarkets in Africa, Asia, and Latin America.’ American Journal of Agricultural Economics. Reardon, Thomas and Rose Hopkins (2006) ’The Supermarket Revolution in Developing Countries: Policies to Address Emerging Tensions among Supermarkets, Suppliers, and Traditional Retailers.’ Akan diterbitkan dalam European Journal of Development Research. Reardon, Thomas and Julio A. Berdegué (2002) ’The Rapid Rise of Supermarkets in Latin America: Challenges and Opportunities for Development.’ Development Policy Review. Schiffman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk (1999) Consumer Behavior. Prentice-Hall. New Jersey. Edisi 7. Sliwinski, Adam (2004). “Versioning of Information Goods and The Commercial Marketing of Geographic Information Service.” 10th EC GI & GIS Workshop, ESDI State of the Art. Warsaw, Poland. 23-25 June. Tang, Hong & McDonald, Simon (2002). “Integrating GIS and Spatial Data Mining Technique For Target Marketing of University Courses.” Symposium on Geospatial Theory, Processing and Applications. Ottawa. 2002 http://www.bps.go.id/ Laporan Kemajuan Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 54
Bappeda Depok. 2010. Depok Dalam Angka. http://bappeda.depok.go.id/index.php?pg=produk-data-statistik.html Profil Kota Depok, http://ciptakarya.pu.go.id/profil/profil/barat/jabar/depok.pdf, 9 Mei 2010
Laporan Kemajuan Penelitian Hibah Bersaing 2011
halaman 55
LAMPIRAN 1 BIODATA PENELITI IDENTITAS PRIBADI Name Place and Date of Birth Sex Marital Status Office Address Telp/Fax/E-mail Home Address Telp/Fax/E-mail
: Emmy Indrayani : Surakarta, 29 August 1971 : Female : Married, 3 children : Universitas Gunadarma – Kampus D Jl. Margonda Raya No. 100 - Pondok Cina Depok 16423 : Telp. 021-78881112 /
[email protected] : Taman Puspa No.11 Pasir Gunung Selatan – Cimanggis Depok 16951 : ph. +62818909449 /
[email protected]
PENDIDIKAN / Education No. 1. 2.
3.
4.
5.
Education SMA Negeri 5, Surakarta (Highschool) Economics Professional Program, Gadjah Mada University, Yogyakarta Bachelor Program, Economics, Gunadarma University, Jakarta Master Degree, Gunadarma University, Jakarta Doctoral Program, Economics, Gunadarma University, Jakarta
Degree -
Year 1987 - 1990
Subject IPA (A1)
AMd
1990 - 1994
Economics
SE 1994 - 1996 (Bachelor of Economics) MMSI 1996 - 1998 (Master of Information System) Dr. 2004 - 2008
Accounting
Accounting Information System Consumer Behaviour
PENGALAMAN KERJA / Career No. 1. 2. 3. 4.
Position Lecturer Accounting Staff Rectorate Staff Vice Chairman, Master and Doctoral Progam Registration Issue
Year 1996 - present 1994 - 1995 1995 - 2008 2000 - 2008
Institution STIE Gunadarma, Gunadarma University STIE & STMIK Gunadarma Gunadarma University Gunadarma University
5.
1st Dean Assistance of Economic Faculty
present
Gunadarma University
PUBLIKASI / Research Publications No. 1.
Title Loyalitas merek sebagai dasar strategi penentuan harga (sebuah kajian)
Publication Jurnal Ekonomi dan Bisnis, No.3 Jilid 9
Year 2004
2.
Pengaruh Ekuitas Merek Berbasis Pelanggan Telkomnet Instan Terhadap Minat Pembelian Telkomnet Speedy (Impact of Consumer Based Brand Equity of ‘Telkomnet Instan’ on Buying Intention of ‘Telkomnet Speedy’) Impact Of Price On Brand Loyalty Sensitivity
National Conference PESAT 21 – 22 August 2007, as 3rd author
2007
Internasional Conference ‘Management of Transformation’, DSPSR, New Delhi, 3 – 5 Januari 2008, as 1st author UG Journal No 6 Vol. 2, June 2008
2008
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Uji Validitas dan Reliabilitas Untuk Kuesioner Loyalitas Penyedia Jasa Internet (Validity and Reliability Test for Internet Service Provider Loyalty Questionaire) Pengaruh Harapan pada Kepuasan (Studi Kasus Pelanggan Penyedia Jasa Internet) (Impact of Expectation on Satisfaction (Case Study on ISP Consumer)
National Simposium APTIK, 28 June 2008, Universitas Atmajaya Yogyakarta as 2nd author. Analysis of the Influence of Perceived International Quality and Trust on Perceived Value Conference ICBMR, Universitas Indonesia, Bali 2729 August 2008 Satisfaction Modelling on Internet Service International Provider Conference ICBMR, Universitas Indonesia, Bali 2729 August 2008 11th Seminar An Empirical Study of The Roles of Future “Global Meltdown Technology Expectaion in User Satisfaction or Recession: India and Loyalty on Internet Service Provider vis a vis Rest of
2008
2008
2008
2008
2010
The World.” DSPSR, January 4-5, 2009, New Delhi India.
HIBAH / Grant No 1.
Title Price Impact on Brand Loyalty Sensitivity (2nd Researcher)
2.
Anteseden Loyalitas Pengguna Penyedia Jasa Internet
Source Directorate of Higher Education, 2007 Directorate of Higher Education, PHK A3, 2007
Amount $1000
$3000
Depok, 10 Mei 2010
Dr. Emmy Indrayani
BIODATA PENELITI IDENTITAS PRIBADI Nama : Doddy Ari Suryanto, ST.,MT Jenis Kelamin : Laki-laki Tempat/tgl Lahir : Banyumas, 27 Desember 1976 Kewarganegaraan : Indonesia Alamat Rumah : Perum Griya Yasa Lestari Blok B7 No. 12 Bojong Gede, Bogor Alamat Kantor : Program Pasca Sarjana Universitas Gunadama, Jl. Salemba Raya No. 53 Jakarta Jabatan : Staff Sekretariat Rektor Universitas Gunadarma Jabatan Fungsional : Asisten Ahli Status : Menikah Email :
[email protected] PENDIDIKAN FORMAL Universitas
Gelar
Tahun Lulus
Jurusan
Uniersitas Gadjah Mada Jogjakarta
Amd
1999
Teknik Sipil
Universitas Gunadarma Jakarta
ST
2002
Teknik Sipil
Universitas Gunadarma Jakarta
MT
2004
Teknik Rekayasa Manajemen Infrastruktur (Magister Teknik Sipil)
PENGALAMAN PENELITIAN Judul
Penyandang Dana
Tahun
Kajian Kepadatan Lalu Lintas Jalan Akses UI
Institusi
2003
Sistem Transportasi Pengangkutan Sampah Terpadu Kota Depok
Pribadi
2004
Pemilihan Moda Alternatif Kerja di Perumahan Griya Yasa Lestari Bogor
pribadi
2006
Kajian Potensi Ekonomi Sampah Kota Depok
Pribadi
2007
Kajian Persepsi Masyarakat terhadap Pelayanan Kereta Komuter Jabodetabek
Pribadi
2007
Analisa Pemilihan Moda Kerja Kota Depok
Pribadi
2007
Modeling for Railway System using System
Like Sandwich (DIKTI)
2008
Judul
Penyandang Dana
Tahun
Dynamic Menguraikan Masalah Perkeretaapian di Indonesia
Pribadi
2009
PENGALAMAN NON FORMAL Pelatihan/Seminar
Posisi
Penyelenggara
Tahun
Seminar dan Workshop Sistem Informasi Geografis for Natural Resourches
Peserta
Bakosurtanal
2005
Seminar PESAT 2005 tentang SIG Penentuan Rute Angkutan Sampah di Kota Depok
Pemakalah
Univ. Gunadarma
2005
Pelatihan Sistem Informasi Geografis untuk Perencanaan Tapak Teknik Arsitektur
Trainer
Univ. Gunadarma
2006
Pelatihan Sistem Informasi Geografis untuk Perencanaan Tapak Teknik Arsitektur
Trainer
Univ. Gunadarma
2007
DAFTAR PUBLIKASI Judul
Publikasi
Tahun
Sistem Transportasi Pengangkutan Sampah Terpadu Kota Depok
Proceding
2005
Pemilihan Moda Alternatif Kerja di Perumahan Griya Yasa Lestari Bogor
Jurnal
2006
Kajian Potensi Ekonomi Sampah Kota Depok
Jurnal
2007
Kajian Persepsi Masyarakat terhadap Pelayanan Kereta Komuter Jabodetebak
Jurnal
2007
Analisa Pemilihan Moda Kerja Kota Depok
Jurnal
2007
Kajian Sistem Perkeretaapian dengan Sistem Dinamis
Presentasi Seminar Nasional
2008
Judul Menguraikan Masalah Perkeretaapian di Indonesia
Publikasi Proceding
Tahun 2009
Depok, 19 April 2010
Doddy Ari Suryanto, ST., MT
BIODATA PENELITI IDENTITAS PRIBADI
Data Pribadi Name Address Phone
: : :
Email
:
Place / Date of Birth Sex
Ericks Rachmat Swedia Jl. Selot No. 27 Bogor 087878020802
[email protected] /
[email protected]
:
Palembang/ May 25th, 1976
:
Male
Sertifikasi Internasional 2005
Microsoft Microsoft Microsoft Microsoft Microsoft
Certified Certified Certified Certified Certified
Professional Professional Professional Professional Applications
in Developing Windows Applications with Visual Basic.NET. in Developing XML Web Services with Visual Basic.NET. in Implementing and Designing SQL Server. in Developing Web Applications with Visual Basic.NET. Developer (MCAD.NET)
Pendidikan 2005-2008
Master of Information System Management at Gunadarma University. Thesis :
Design and Analysis Project Monitoring Control System at PT. Jalan Tol Seksi Empat Makassar.
1994-1999
Bachelor Degree at Gunadarma University, Faculty of Industry Technology, Department of Information Technique. Thesis :
1991-1994 1988-1991 1982-1988
SMAN 3 Bogor SMPN 2 Bogor SDN Polisi 1 Bogor
Designing Simulator
and
Programming
The
Deterministic
Turing
Machine
Pendidikan Non Formal 2005 2004
Course Course Course Course Course Course
in in in in in in
Developing Web Application (ASP.NET) at Solusindo Jakarta. Oracle 10g Database Administration at ScienCom Jakarta. Developing Windows Application (Visual Basic.NET) at Solusindo Jakarta. XML Web Services at Solusindo Jakarta. Analyzing and Requirements .NET at Solusindo Jakarta. Programming SQL-Server 2000 at Solusindo Jakarta.
2003 1997
Course in Java Programming Basic and Advanced at Inixindo Jakarta. Course in Java Programming Language (SL-275) at Inixindo Jakarta. Course in Novell Netware LAN 3.11 at Gunadarma University.
Pengalaman Proyek
2000
2001
2002
2004 2005 2006
2007
2009
o Developed Chief Election Application for KOPERTIS III Jakarta with Windows Socket (TCP/IP). o Part of a team in developing Project Monitoring Information System for Departemen Dalam Negeri Indonesia. o Part of a team in developing Investment Information System for Departemen Dalam Negeri Indonesia. o Part of a team in developing Voucher System Application for IT Division PT. Bristol Myers Squibb Indonesia Tbk. o Developed Exam Application for Gunadarma University. o Part of a team in Analyze Technological and Professional Skill Development Project for Dirjen Pendidikan Tinggi (DIKTI) Indonesia. o Developed Transcript Application and System for Gunadarma University. o Developed Product Scheduler Application for PPIC Division PT. Bristol Myers Squibb Indonesia Tbk. o Developed Task Remainder Application for PPIC Division PT. Bristol Myers Squibb Indonesia Tbk. o Developed Asessment Result Application for Human Resource division, Departement Kehutanan Republik Indonesia. o Developed Sales-Distributor Report Application for Sales Division PT. Nestle Indonesia. o Developed Academic Application for Gunadarma University. o Developed Radio Application and System for Megaswara Radio (Bogor, Serang, Sukabumi, Kuningan). o Developed Malaysian Derivative Exchange Interpreter for Bernama with TCP/IP and Serial Communications (COMM). o Developed Kuala Lumpur Stock Exchange Interpreter for Bernama with Serial Communications (COMM). o Developed Unit Trust Web Application for Bernama. o Developed Academic Application for Akademi Kebidanan Gunadarma University. o Developed Chess Application for Gunadarma University. o Developed Project Monitoring Control System for PT. Jalan Tol Seksi IV - Makassar. o Developed Crude Oil Import Monitoring for Crude & Intermediate Procurement Department PT. Pertamina – Jakarta. o Developed Report Management for MetroTV.
Depok, 10 Mei 2010
Ericks Rachmat Swedia, ST., MMSI
LAMPIRAN 2 HASIL PENGOLAHAN DATA EXPERT CHOICE GRAFIK PERBANDINGAN PARAMETER PERSEPSI KONSUMEN KOTA DEPOK 1. KEC. PANCORAN MAS (PANMAS)
2. KEC. CIMANGGIS
3. KEC. SUKMAJAYA
4. KEC. BEJI
5. KEC. BOJONGSARI
6. KEC. CILODONG
7. KEC. CINERE
8. KEC. CIPAYUNG
9. KEC. LIMO
10. KEC. SAWANGAN
11. KEC. TAPOS
LAMPIRAN 4 LOG BOOK Penelitian “RANCANG BANGUN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN BERBASIS WEB UNTUK PENENTUAN LOKASI UKM RETAIL BERDASAR FAKTOR DEMOGRAFI, PERILAKU KONSUMEN DAN PESAING MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS” Nama Peneliti : Emmy Indrayani, Doddy Ari Suryanto, Erick Rachmat Swedia Tanggal 20 April 2011
29 April 2011
Rincian Kegiatan Pembahasan Awal Rencana Penelitian Tahun Pertama (Pengumuman penerimaan HB 8 April 2011)
Pembagian tugas penelitian dan perencanaan keterlibatan mahasiswa dalam penelitian beserta tugas-tugasnya
9 Mei 2011
Pertemuan dengan mahasiswa
23 Mei 2011
Menghubungi Dinas Tata Kota Depok
6 Juni 2011
Permasalahan
Penyelesaian Masalah
Tim
Pembahasan langkah lanjut penelitian sesuai usulan Hibah Bersaing
- Ditetapkan langkah awal penelitian dengan menetapkan agenda kegiatan penelitian.
Dihadiri tim inti, Emmy Indrayani, Doddy Ari S, dan Erick Rachmat Swedia
Belum diperoleh data calon mahasiswa
- Berkoordinasi dengan Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Dihadiri tim inti, Emmy Indrayani, Doddy Ari S, dan Erick Rachmat Swedia
Memberikan arahan dan bimbingan serta maksud tujuan dari penelitian yang akan diturunkan menjadi skripsi
Dihadiri tim inti: Emmy Indrayani, Doddy Ari S, dan Erick Rachmat Swedia; Mahasiwa: Tuti Aryanti, Padyan Khatimi
Pengambilan data peta dasar
Dihadiri tim inti: Emmy Indrayani, Doddy Ari S, dan Erick Rachmat Swedia
Dipilih variabel terpenting sesuai
Dihadiri tim inti: Emmy
Banyaknya variabel yang harus dipertimbangkan
Tanggal
21 Juni 2011
Rincian Kegiatan Pembuatan Kuesioner Pemilihan tempat belanja Konsumen retail Pertemuan dengan mahasiswa yang telibat penelitian (Gedung 2 lt 2 Kampus Depok)
Permasalahan
Penyelesaian Masalah usulan dan pembatasan masalah
Pemahaman terhadap kuesioner untuk pengolahan AHP merupakan hal baru bagi mahasiswa
Membahas dan memberikan penjelasan kepada mahasiswa maksud dari penelitian serta memberikan contoh kuesioner sehingga mengerti maksud yang akan disampaikan kepada responden
Tim Indrayani, Doddy Ari S
Emmy Indrayani, Tuti Aryanti, Padyan Khatimi
Menjelaskan cara pentabulasian data kuesioner 27 – 29 Juni 2011
Menghubungi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Depok
Belum ada surat rekomendasi dari Dinas Kesbangpol dan Linmas
11-23 Juli 2011
Menyebar kuesioner tahap 1 ke konsumen retail dengan sasaran tiap kecamatan
1-8 Agustus 2011
Menyebar kuesioner tahap 2 ke konsumen retail dengan sasaran tiap kecamatan
8 Agustus 2011
Pengurusan surat rekomendasi penelitian di kantor Dinas Kesbangpol dan Linmas Depok
Berkoordinasi dengan Dekanat untuk mendapatkan surat rekomendasi penelitian dari Kesbangpol dan Linmas Depok
Emmy Indrayani
belum semua kecamatan terwakili (baru 4 kecamatan dari 11 kecamatan di depok)
Penyebaran kuesioner akan dilanjutkan di tahap 2
Tuti Aryanti, Padyan Khatimi
- belum semua kecamatan terwakili (baru 8 kecamatan dari 11 kecamatan di depok) - jumlah responden masih kurang
Penyebaran kuesioner akan dilanjutkan di tahap 3
Tuti Aryanti, Padyan Khatimi
Diperoleh surat rekomendasi
Emmy Indrayani
Tanggal
Rincian Kegiatan
Permasalahan
9 Agustus 2011
Pertemuan dengan mahasiswa di Gd 2 Lt 2 Kampus Depok
Laporan kemajuan skripsi belum memuaskan
10 – 12 Agustus 2011
Pengolahan Data Finalisasi Laporan Kemajuan Hibah Bersaing
- Laporan kemajuan belum selesai
Penyelesaian Masalah
Tim
Memotivasi mahasiswa dan memberikan saran solusi perumusan skripsi yang sesuai
Emmy Indrayani, Doddy Ari S, Tuti Aryanti, Padyan Khatimi
Penyusunan Laporan Kemajuan dengan melengkapi data yang kurang lengkap dengan berkoordinasi dengan pihak terkait
Dihadiri tim inti: Emmy Indrayani, Doddy Ari S, dan Erick Rachmat Swedia;
Ditambahkan 2 enumerator
Dihadiri tim inti: Emmy Indrayani, Doddy Ari S, dan Erick Rachmat Swedia;
- Masih ada data yang belum dilengkapi
12 September 2011
Pertemuan Untuk Evaluasi dan Melengkapi data
25 Oktober 2011
Pengolahan Data
20 – 25 November
Penyusunan Laporan
- Perlu Enumerator tambahan untuk survei GPS
Dihadiri tim inti: Emmy Indrayani, Doddy Ari S, dan Erick Rachmat Swedia; Dan 2 Tenaga Ahli pengolahan Data Dihadiri oleh tim inti Banyak perbaikan dalam pengolahan data Dihadiri oleh tim inti
2 Desember 2011
Finalisasi Laporan Akhir