EKONOMI
LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING
Analisa Dampak Market Power pada Industri Kelapa Sawit (Studi kasus: Propinsi Sumatera Utara)
Oleh : Ir. Diana Chalil MSi, PhD
DIBIAYAI OLEH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL SESUAI DENGAN SURAT PERJANJIAN NO:080/H5.1.R/KEU/2009, TGL 1 APRIL 2009
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DESEMBER, 2009
Universitas Sumatera Utara
RINGKASAN DAN SUMMARY Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perilaku pasar industri kelapa sawit dalam rantai produksi minyak goreng mulai dari petani, pabrik kelapa sawit (PKS), pabrik minyak goreng dan konsumen akhir. Analisis dilakukan dengan pendekatan New Empirical Industrial Organization (NEIO) melalui 4 skenario yaitu (1)
pabrik minyak goreng dapat mempunyai oligopsony dan oligopoly
power, (2) PKS dapat mempunyai oligopsony dan oligopoly power, (3) PKS dan pabrik minyak goreng dapat mempunyai successive oligopoly power dan (4) PKS dan pabrik minyak goreng dapat mempunyai successive oligopsony power. Data yang digunakan mencakup data sekunder dan data primer. Data sekunder diperoleh dari BPS Sumut, KPB Cabang Medan, Dinas Perkebunan, Dinas Pasar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan PPKS Rispa Medan.
Data primer
diperoleh dari 60 petani di Pemkab Labuhan Batu dan Pemkab Sergei, 60 pedagang dan 90 pembeli di 3 pasar tradisional di Pemko Medan, 3 PKS dan 3 pabrik minyak goreng.
Hasil estimasi menunjukkan bahwa secara umum diperoleh kesimpulan bahwa baik PKS mapun pabrik goreng umumnya berlaku kompetitif.
Hanya pada
Skenario 3, yang mengestimasikan kemungkinan kondisi di mana PKS dan pabrik minyak goreng dapat mempunyai successive oligopoly power, PKS menerapkan market power yang cukup kuat, bahkan mendekati kondisi monopoli.
Hal
tersebut mengindikasikan bahwa integrasi vertikal yang dimiliki oleh PKS dan pabrik minyak goreng tidak cenderung meningkatkan efisiensi harga, yang ditandai oleh PCM yang positif dan meningkat. Hal tersebut banyak dipengaruhi oleh intervensi kebijakan harga Pemerintah yang kelihatannya lebih merupakan reaksi atas tuntutan masyarakat dibandingkan dengan usaha untuk meningkatkan efisiensi pasar menuju pasar yang bersaing. Masyarakat menikmati harga minyak goreng yang relatif murah tetapi subsidi tersebut dapat memfasilitasi perusahaan yang kurang efisien untuk dapat tetap bertahan di pasar dan merupakan pemborosan dalam pengeluaran Pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan karena atas izinNya penelitian mengenai “Analisa Dampak Market Power pada Industri Kelapa Sawit“ dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang direncanakan. Kegiatan penelitian ini merupakan realisasi dari Penelitian Hibah Bersaing dengan surat perjanjian No 030/H5.1,R/KEU/2009 tertanggal 9 April 2009.
Laporan Penelitian ini merupakan laporan akhir dari seluruh rangkaian kegiatan penelitian tersebut, yang mencakup perencanaan yang telah disajikan pada Usulan Penelitian, permasalahan yang dihadapi pada proses pelaksanaan yang telah disajikan pada Laporan Kemajuan, dan kemudian dilengkapi dengan berbagai informasi yang diperoleh peneliti di lapangan, baik melalui data sekunder, primer atau hasil observasi. Informasi tersebut kemudian diolah dan diestimasi untuk mendapatkan indeks market power dan dampaknya pada seluruh tingkatan pada production chain kelapa sawit, dari petani sampai konsumen akhir.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dirjen Pendidikan Tinggi, Depdiknas yang telah memberikan seluruh dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan penelitian. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih untuk seluruh anggota yang telah saling bekerjasama dalam suatu kerja tim yang baik. Akhir kata, penulis menyadari bahwa denagn segala kondisi yang dihadapi di lapangan, penelitian ini masih jauh dari sempurna.
Harapan kami semoga kiranya
ketidaksempurnaan tersebut akan dilengkapi dengan berbagai penelitian lanjutan di masa mendatang.
Medan, Desember 2009 Peneliti Ir. Diana Chalil, Msi, PhD
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI A. LAPORAN HASIL PENELITIAN RINGKASAN DAN SUMMARY………………………………………….i PRAKATA…………………………………………………………………..ii DAFTAR ISI………………………………………………………………..iii DAFTAR TABEL………………………………………………………….iv DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….v DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….vi BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang……………………………………………………..…1 1.2 Permasalahan………………………………………………..………...2 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Industri Kelapa Sawit Indonesia………………………………..……4 2.2 Market Power……………………………………………….………..5 2.3 Sumber-sumber Market Power……………………………………….7 BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1.1 Tujuan Khusus………………………………………………………10 1.2 Keutamaan Penelitian………………………………………………..10
BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1 Penentuan Daerah Penelitian…………………………………………12 4.2 Metode Pemilihan Sampel………..………………………………….12 4.3 Sampel………………………….……………………………………13 4.4 Pengumpulan Data……………….………………………………….14 4.5 Metode Analisis Data..........................................................................15 BAB V. DESKRIPSI INDUSTRI KELAPA SAWIT 5.1 Karakteristik Petani dan Usahatani Sawit………………….……….43 5.2 Karakteristik Pabrik Kelapa Sawit dan Pabrik Minyak Goreng…….45 BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
No
JUDUL
Hal
1
Wilayah potensi pengembangan kelapa sawit
12
2
Jadwal dan kegiatan penelitian tahun pertama
26
3
Perubahan jadwal dan kegiatan penelitian tahun pertama
27
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
No
JUDUL
Hal
4.1
PKS dapat mempunyai oligopsony dan oligopoly power
22
4.2
Pabrik minyak goreng dapat mempunyai oligopsony dan oligopoly power
23
4.3
PKS dan pabrik minyak goreng dapat mempunyai succesive oligopoly power dengan PKS dapat mempunyai oligopsony power
24
4.4
PKS dan pabrik minyak goreng dapat mempunyai succesive oligopsony power dengan pabrik minyak goreng dapat mempunyai oligopoly power
4.5
Pabrik minyak goreng dapat mempunyai oligopsony dan oligopoly power.
31
4.6
PKS dapat mempunyai oligopsony dan oligopoly power
35
4.7
PKS dan pabrik minyak goreng dapat mempunyai succesive oligopoly power dengan PKS dapat mempunyai oligopsony power
25
38
4.8
PKS dan pabrik minyak goreng dapat mempunyai succesive oligopsony power dengan pabrik minyak goreng dapat mempunyai oligopoly power
41
5.1
Komposisi tingkat pendidikan petani responden
43
5.2
Bibit tidak bersertifikat yang digunakan Petani Pekebun Sawit
45
5.3
Sarana Langsir yang digunakan Petani
46
5.4
Buah yang diterima PKS
47
5.5
Perkembangan harga TBS di tingkat Petani
48
5.6
Karakteristik Penjual Minyak Goreng
49
5.7
Perkembangan Margin harga bulanan TBS dan harga CPO
57
5.8
Subsidi yang mengakibatkan PCM positif
59
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
No
JUDUL
1
Nilai Rendemen TBS menjadi CPO PT SC dari TBS kebun sendiri
2
Nilai Rendemen CPO PT SC dari Pihak III
3
Nilai Rendemen Minyak Goreng PT SC
4
Jumlah dan Harga Transaksi CPO oleh PKS ke pabrik minyak goreng
5
Jumlah dan Harga Minyak Goreng
6
Biaya rata-rata pengolahan TBS menjadi CPO
7
Biaya rata-rata pengolahan CPO menjadi minyak goreng
8
Karakteristik Petani Kelapa Sawit
9
Petani Responden dan Kredit
10
Deskripsi Usahatani
11
Pembentukan Harga TBS di tingkat Petani
12
Jumlah Pasar dan Jumlah Pedagang di Pemko Medan
13
Karakteristik Konsumen Akhir Minyak Goreng
14
Karakteristik Penjual
15
Data Estimasi
16
Gambar Kondisi Lapangan
17
Curriculum Vitae Peneliti
Universitas Sumatera Utara