373/Administrasi Rumah Sakit
LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING
MODEL SISTEM REKAM MEDIS ELEKTRONIK TERINTEGRASI BERBASIS OPENSOURCE DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN GUNA MENDUKUNG KEBERHASILAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL ONLINE
Tahun ke-1 dari rencana 2 tahun Ketua : Arif Kurniadi, MKom. (0622087601) Anggota : Retno Astuti Setijaningsih,SS,MM (0615107203) Jaka Prasetya,SKep (0626107802)
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG NOVEMBER 2015
i
ii
RINGKASAN Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) merupakan upaya pemerintah dalam menjamin pelayanan kesehatan kepada rakyatnya. Dengan berlakukannya UU No.24 tahun 2011, sejak 1 januari 2014 BPJS sebagai penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan. Guna mendukung keberhasilan BPJS, selain sistem pembiayaan yang baik, komponen lain yang harus diperhatikan adalah penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) yang terorganisir dengan baik pula. SIKNAS yang evidence base dan terintegrasi secara online pada setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan (FASYANKES) berupa Rumah Sakit, Poliklinik, Dokter Praktik, dan Puskesmas. SIKNAS yang terintegrasi membutuhkan rekam medis elektronik yang standar dalam setiap elemen data yang ada di pelayanan kesehatan. Tantangan terbesar saat ini untuk mewujudkan SIKNAS yang terintegrasi adalah masih beragamnya variasi software, format dan kamus data yang digunakan pada berbagai FASYANKES. Pelaporan data kesehatan yang telah dilakukan oleh Rumah Sakit selama ini yang dilaporkan kepada Badan Upaya Kesehatan Kemenkes RI dalam format SIRS Versi 6. Namun integrasi data rekam medis seorang pasien belum bisa dilakukan karena berbagai variasi software yang digunakan di Rumah Sakit, Puskesmas, atau Fasyankes lain. Mereka cenderung memikirkan kepentingannya sendiri yaitu untuk kemudahan pelayanan pada organisasinya masingmasing tanpa mempertimbangkan kesinambungan data rekam medis pasiennya Oleh karena itu penentuan standar untuk data capturing, definisi dan penyajian informasi atau pelaporaan perlu dilakukan sebagai salah satu kunci keberhasilan pelaksanaan SIKNAS ini. Penelitian pada tahun pertama ini bersifat kualitatif dengan pendekatan cross sectional, dengan berfokus pada pencarian model integrasi sistem rekam medis elektronik berbasis opensource dengan tujuan pertukaran data rekam medis antar Fasyankes. Berdasar hasil wawancara dengan Dinas Kesehatan didapatkan bahwa belum ada standar data yang spesifik tentang pertukaran data rekam medis elektronik, namun sudah didapatkan beberapa regulasi terkait dengan standart Nasional Indonesia (SNI) tentang e-health dan kamus data kesehatan Indonesia. Dari analisis kebutuhan, responden dokter sangat berharap sistem dapat membantu dalam penegakan diagnosa, pengobatan dan dapat menampilkan riwayat pasien, sistem juga bisa digunakan untuk konsultasi dengan dokter lain. Perawat membutuhkan sistem yang dapat membantu dalam penegakan diagnosa keperawatan, rencana asuhan, tindakan, implementasi serta evaluasi dalam asuhan keperawatan. Petugas Farmasi mengharapkan sistem dapat menampilkan resep lebih cepat yang diperoleh langsung dari dokter, serta tampilan sistem yang user friendly. Petugas laboratorium membutuhkan sistem dapat menampilkan order pemeriksaan laboratorium langsung dari unit/dokter yang meminta serta mengirimkannya kembali hasil pemeriksaan ke dokter pengirim. Sementara hasil wawancara dari petugas PDE/Sistem Informasi Rumah sakit mereka saat ini menyatakan sangat mungkin apabila diadakannya integrasi dan interoperability sistem antar fasyankes karena sampai saat inipun di tempat mereka sudah menggunakan teknologi informasi dan sistem informasi dengan catatan adanya standar data, standar proses meliputi batasan hak dan kewajiban yang jelas, serta standart struktur web service dan keamanannya.
iii
PRAKATA Segala Puji Syukur panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat serta hidayahNya akhirnya terlaksana penelitian ini dengan judul MODEL SISTEM REKAM
MEDIS ELEKTRONIK TERINTEGRASI BERBASIS OPENSOURCE DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN GUNA MENDUKUNG KEBERHASILAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL ONLINE. Terlaksananya penelitian ini tidak terlepas dari kontribusi para pihak terutama para responden yang terdiri dari dokter, perawat, petugas farmasi, laboratorium serta para pengelola Sistem Informasi beberapa Fasilitas Pelayanan Kesehatan terutama Rumah Sakit. Tidak lupa Peneliti sampaikan rasa terimakasih kepada berbagai pihak yaitu : 1. Dr. Ir. Edi Nursasongko, M.Kom selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang yang selalu membuka peluang dan mendorong kepada dosennya untuk melakukan penelitan dan meningkatkan pengetahuan 2. Dr.dr. Andarini Indreswari, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang, yang telah memberikan dorongan dan motivasi. 3. Prof. Vincent Didiek Wiet Aryanto, MBA,PhD selaku Direktur Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Dian Nuswantoro Semarang 4. Juli Ratnawati,SE,Msi selaku Kepala Pusat Penelitian Universitas Dian Nuswantoro Semarang 5. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah berserta jajarannya terutama bagian pelaporan yang telah membantu dalam penelitian ini 6. Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian di beberapa Puskesmasnya 7. Direktur RSUD Tugurejo, RS Pantiwilasa “Citarum”, dan RSUD Kota Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian. 8. Serta Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan laporan penelitian ini.
iv
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih belum sempurna sehingga masih membutuhkan kritik dan masukan guna penyempurnaan. Peneliti juga berharap pada para peneliti lain supaya melakukan penelitian sejenis dibidang manajemen informasi kesehatan ini guna perkembangan ilmu pengetahuan supaya bermanfaat bagi berbagai pihak terutama untuk peningkatan kesehatan masyarakat ke arah yang lebih baik.
Semarang, Oktober 2015 Peneliti
v
DAFTAR ISI PENGESAHAN ii RINGKASAN ............................................................................................................. iii PRAKATA .................................................................................................................. iv DAFTAR ISI ............................................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. vii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... ix BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................... 1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 3 2.1 Rekam Medis ..................................................................................................... 3 2.2. Elektronik Health Record (EHR) ...................................................................... 4 2.3 OpenMRS sebagai solusi sistem berbasis Opensource ...................................... 7 2.4 Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) ............................................. 7 BAB 3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ................................................... 8 BAB 4 METODE PENELITIAN................................................................................. 9 4.1 Langkah Tahun Pertama .................................................................................... 9 4.2 Langkah Tahun Kedua ..................................................................................... 10 4.3 Kerangka Penelitian ......................................................................................... 13 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................... 14 5.1. Hasil Penelitian ............................................................................................... 14 5.2 Pembahasan ...................................................................................................... 19 BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 48 A.SIMPULAN ....................................................................................................... 48 B.SARAN .............................................................................................................. 49 DAFTAR PUSTAKA
vi
DAFTAR GAMBAR Gambar 5.3. Model Integrasi data Rekam Medis Gambar 5.4 Use Case Diagram Model integrasi Rekam Medis Gambar 5.6. User Interaction Diagram Persalinan Gambar 5.7. User Interaction Diagram Kunjungan Ibu Gambar 5.8. User Interaction Diagram Kunjungan Bayi Gambar 5.9. User Interaction Diagram Diagnosa Pasien Gambar 5.10. User Interaction Diagram Tindakan/Pengobatan Gambar 5.11. User Interaction Diagram Evaluasi Asuhan Medis Gambar 5.12. User Interaction Diagram Diagnosa Keperawatan Gambar 5.13. User Interaction Diagram Tindakan Keperawatan Gambar 5.14. User Interaction Diagram Evaluasi Tindakan Keperawatan Gambar 5.15. User Interaction Diagram Order Penunjang Gambar 5.16 bagan kerelasian tabel sistem openRM
vii
DAFTAR TABEL Tabel 1. Role and task Dokter Tabel 2. Role and task Perawat/Bidan Tabel 3. Role and task Petugas kesehatan lain Tabel 4. Role and task Petugas kesehatan lain Tabel 5. Skenario Proses User Login Tabel 6. Skenario Proses Sistem KIA Tabel 7. Skenario Proses Sistem Persalinan Tabel 8. Skenario Proses Kunjungan Ibu Tabel 9. Skenario Proses Kunjungan Bayi Tabel 10. Skenario Proses Imunisasi Tabel 11. Skenario Proses Asuhan Medis Tabel 12. Skenario Proses Diagnosa Tabel 13. Skenario Proses Tindakan/Pengobatan Tabel 14. Skenario Proses Evaluasi Asuhan Medis Tabel 15. Skenario Proses Diagnosa Akhir Tabel 16. Skenario Proses Asuhan Keperawatan Tabel 17. Skenario Proses Diagnosa Keperawatan Tabel 18. Skenario Proses Tindakan Keperawatan Tabel 19. Skenario Proses Evaluasi Tindakan Tabel 20. Skenario Proses Order Penunjang Tabel 21. Struktur tabel kelurahan Tabel 22. Struktur tabel kecamatan Tabel 23. Struktur tabel kabupaten/kota Tabel 24. Struktur tabel kabupaten/kota Tabel 25. Struktur tabel fasyankes Tabel 26. Struktur tabel nakes Tabel 27. Struktur tabel pasien Tabel 28. Struktur tabel registrasi Tabel 29. Struktur tabel ICD Tabel 30. Struktur tabel userlogin Tabel 31. Struktur tabel userprivillage Tabel 32. Struktur tabel kajian Tabel 33. Struktur tabel asuhan keperawatan Tabel 34. Struktur tabel asuhan medis Tabel 36. Struktur tabel resep Tabel 37. Struktur tabel orderpenunjang
viii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Prototipe Sistem Rekam Medis Elektonik
ix
BAB 1 PENDAHULUAN
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan pembangunan masyarakat secara menyeluruh termasuk bidang kesehatannya. Berdasar penilaian lembaga kependudukan dunia (UNDP) tahun 2007, Indonesia masih menempati peringkat ke-107 dari 177 negara-negara di dunia. Salah satu komponen penting dalam penilaian indeks tersebut adalah komponen tingkat kesehatan masyarakat yang selalu di upayakan peningkatannya. Tiga pilar strategi pembangunan kesehatan yang telah dilakukan Pemerintah adalah pemberdayaan masyarakat, pembiayaan kesehatan, akses layanan kesehatan dan pengawasan terhadap fasilitas pelayanan kesehatan. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan Undang-Undang Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), saat ini Pemerintah sedang melakukan persiapan pelaksanaan BPJS yang akan segera dimulai pada tanggal 1 januari 2014. Cakupan pelayanan BPJS ini yang secara bertahap akan ditingkatkan kepesertaannya hingga mencapai jaminan kesehatan semesta pada tahun 2019. Pilar strategi yang lain selain pembiayan kesehatan yaitu akses dan pengawasan ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan (fasyankes) tentunya menjadi perhatian khusus guna keberhasilan pembangunan kesehatan nasional. Sumber daya manusia dan sumber daya pendukung berupa data berkualitas khususnya data rekam medis menjadi kunci sebagai pendukung dalam pengambilan keputusan. Sebagai upaya pencapaian pilar ini, maka pemerintah melakukan pembangunan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) online atas dasar Keputusan Menteri Kesehatan No. 837 tahun 2007. SIKNAS online terintegrasi yang menguhubungkan berbagai sumberdaya pada setiap Fasyankes. Untuk mewujudkan hal tersebut sistem ini membutuhkan rekam medis elektronik yang standar dalam setiap elemen data yang ada di pelayanan kesehatan. Namun permasalahannya tantangan terbesar saat ini adalah masih beragamnya variasi software, format dan kamus data yang digunakan pada berbagai FASYANKES dalam melakukan perekaman data rekam medisnya. Sebagaimana diketahui rekam medis merupakan sumber data dalam menentukan profil kesehatan maupun besar pembiayaan kesehatan. 1
Oleh karena itu penentuan standar untuk data capturing, defini dan penyajian informasi atau pelaporaan perlu dilakukan sebagai salah satu kunci keberhasilan pelaksanaan SIKNAS ini. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 269 tahun 2008 tentang rekam medis menyatakan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, serta pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Program Studi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan UDINUS sebagai salah satu Perguruan Tinggi berkewajiban untuk selalu melakukan penggalian dan pengembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu rekam medis. Sampai saat ini Dosen Program Studi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan UDINUS ( Retno Astuti dan Arif Kurniadi) telah mengembangkan sistem informasi rekam medis yang dapat membantu proses pembuatan laporan sesuai dengan Sistem Pelaporan Rumah Sakit Revisi V yang telah diujicobakan pada Laboratorium Rekam Medis sebagai alat bantu belajar untu mahasiswanya. Namun berdasarkan hasil penelitian tersebut pada simulasi pencatatan medis di laboratorium Rekam Medis yang dimiliki program studi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro masih perlu beberapa penyesuaian. Sebagai pengembangan dari sistem sebelumnya perlu dilakukan penelitian untuk pengembangan sebuah standar model sistem rekam medis elektronik berbasis opensource yang dapat mengintergrasikan berbagai Fasyankes yang tidak hanya sekedar salah satu jaringan lokal pada Fasyankes saja. Alasan dipilihnya opensource adalah selain pertimbangan beragamnya kemampuan Fasyankes atas modal pengadaan sistem, juga pertimbangan atas perlu penyempurnaan sistem secara berkelanjutan atas partisipasi para calon pengguna sistem karena sistem ini bersifat terbuka sumbernya (opensource).
2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rekam Medis Rekam medis oleh Waters dan Murphy didefinisikan sebagai kompendium (ikhtisar) yang berarti yang berisi informasi tentang keadaan pasien selama dalam perawatan penyakitnya atau selama dalam pemeliharaan kesehatannya. Ikhtisar tersebut berupa informasi yang disusun dalam bentuk rangkaian yang runtun secara logis (logical sequence), meliputi : a) Riwayat penyakit sekarang maupun yang lalu. b) Faktor-faktor sosial yang dapat mempengaruhi timbulnya penyakit (jenis pekerjaan, perkawinan,atau konflik). c) Temuan pada pemeriksaan fisik. d) Hasil pemeriksaan laboratorik. e) Temuan atau kesimpulan dari dokter konsultan. f) Diagnosis. g) Terapi, respon terapi dan sebagainya. Ikatan Dokter Indonesia mendefinisikan sebagai rekaman dalam bentuk tulisan atau gambaran aktivitas pelayanan yang diberikan oleh pemberi pelayanan medis/kesehatan kepada seorang pasien.
a. Kegunaan Rekam Medis Dalam perkembangan selanjutnya, ternyata rekam medis sangat berguna dan dibutuhkan oleh banyak pihak untuk berbagai macam kepentingan antara lain: 1). Untuk Penyedia Jasa Kesehatan / Health Care Provider (Primary Users), yaitu: a) Sebagai media komunikasi di antara tenaga kesehatan selama episode penyakitnya yang sekarang. b) Untuk referensi bagi perawatan penyakitnya di masa datang. c) Untuk membantu calon dokter atau calon tenaga kesehatan lainnya mempelajari hubungan teori dan praktek. d) Untuk evaluasi retrospektif dan propestif terhadap kualitas pelayanan kesehatan. 3
e) Untuk analisa bagi kepentingan peningkatan efektifitas dan efisiensi pemanfaatan fasilitas, peralatan, pelayanan, personil, dan finansial. f) Untuk kepentingan akreditasi. g) Untuk kepentingan riset bagi peningkatan metode terapi, penilaian terhadap metode deteksi penyakit serta penilaian terhadap efektifitas obat-obatan dan cara pengobatan lainnya. h) Untuk dokumentasi sesuai peraturan yang berlaku. i) Untuk kepentingan follow up bagi pasien yang memerlukan pengobatan lama serta untuk menilai efektifitas pengobatan yang telah diberikan. 2). Pembayar Servis-Payers for Services (Secondary Users), yaitu : a) Sebagai bahan bukti bagi pengajuan klaim kepada asuransi. b) Untuk audit bagi perusahaan asuransi terhadap pelayanan medik serta jasa profesional. c) Untuk memonitor kualitas dan ekuitas pelayanan medik yang diasuransikan. d) Untuk menilai dan mengkontrol biaya pelayanan medik. 3). Social Users, terdiri dari: a) Agen pelayanan kesehatan umum digunakan untuk survei epidemiologik. b) Peneliti kesehatan dan sosial digunakan untuk menyelidiki pola penyakit, pengaruh penyakit terhadap kehidupan sehari-hari, termasuk kesehatan kerja dan keamanan. c) Program rehabilitasi dan kesejahteraan sosial digunakan untuk menentukan jenis program rehabilitasi yang spesifik melalui kajian data.
2.2. Elektronik Health Record (EHR) Menggabungkan berbagai macam variasi sistem dari berbagai tempat Fasyankes dengan berbagai disiplin dan budaya spesifik dari informasi klinis yang berbeda sebagai pengganti paper base merupakan tantangan yang sangat komplek. Riset tentang persyaratan untuk menyusun informasi rekam kesehatan memberi perhatian pada konteks isi informasi yang harus ditangkap selama entry individu klinis pada saat direkam. Konteks ini mungkin dapat diilustrasikan pada gambar di bawah ini:
4
Gambar 1 Gambaran umum EHR a. Compositional context Terdapat beberapa segi dari konteks ini yaitu 1. Setiap record entry harus dapat menunjukkan nama yang memasukkan setiap data 2. Record entry dapat berupa elemen misalnya berat badan atau komponen misalnya tekanan darah 3. Hirarki struktur formal dari record harus menjamin dimana entry benar-benar dilakukan dan digolongkan oleh pengarang. 4. Arsitektur record harus menegaskan medico-legal, penerimaan kohort data dari EHR harus difikirkan. b. Data value contact Konteks ini mengacu pada detil yang baik berkaitan dengan pemilihan nilai tersebut. EHR membutuhkan dapat menyusun berbagai macam data termasuk 1. teks, kuantitas, waktu, orang, multimedia 2. nama terminologi, versi dan dan registrasi agency 3. bahasa yang biasa dipakai ketika merekam data 4. range normal c. Ethico-legal context Persyaratan etis dan legal dari pelayanan klinis menyesuaikan kepentingan dokumentasi misal pengarang dan tanggal, waktu setiap record entry. EHR harus dapat menyusun data dengan benar.
5
Sebagai contoh pembaca dapat memastikan bahwa data telah direvisi dari aslinya, yang berarti terdapat kesalahan dalam pencatatan dan telah dikoreksi (akses ke versi yang asli harus lebih sulit daripada versi yang terbaru). Macam konteks ini termasuk: 1. Mengidentifikasi pengarang, agen yang berwenang dan tangungjawab legal untuk dokumentasi pelayanan kesehatan. 2. Identifikasi subyek pelayanan, dan subyek informasi dari yang diisikan tiap entry 3. Tanggal dan waktu dari pengisi record, transfer pelayanan dan kejadian yang dicatat. 4. Kontrol versi. 5. Hak akses, hak amandemen. d. Reasoning context Konteks ini mengacu pada informasi yang mungkin berhubungan dengan entry untuk menjelaskan bagaimana atau mengapa diaplikasikan pada pasien di bagian ini. Pada kasus ini pembaca dapat melihat bahwa pengisi telah memastikan diagnosis tetapi juga menyediakan beberapa penjelasan alasan klinis. Di masa depan mungkin menjadi hal yang umum untuk mengeksplorasi sumber eksternal medical knowledge. Pengisi menyadari hanya sedikit yang mengawali link dari yang telah diimplementasikan dengan sistem klinis. Reasoning context mungkin berisi: a.
kehadiran/absen
b.
kepastian
c.
keadaan klinis secara umum
d.
catatan tambahan oleh pengisi
e.
observasi abnormal
f.
justifikasi atau alasan klinis
g.
referensi pengetahuan
e. Care process context Konteks ini berkaitan dengan link dan pointer yang membantu untuk menampilkan non kronologis dari rekam kesehatan. Potensial link dan pointer yang harus teradapat dalam EHR adalah : 1. Sebab dan akibat 2. Permintaan dan hasil 3. Status proses 6
4. Definisi masalah 5. Episode perawatan 6. Jalannya protokol 7. Decission support systems
2.3 OpenMRS sebagai solusi sistem berbasis Opensource OpenMRS adalah aplikasi yang berbasis Java, berbasis web rekam medis elektronik. Jantungnya OpenMRS adalah kamus konsep. OpenMRS dibangun untuk mendukung perawatan HIV di beberapa wilayah di dunia (di Kenya dan Rwanda) pada tahun 2004. OpenMRS didasarkan atas landasan bahwa informasi harus disimpan dengan cara yang membuatnya mudah untuk meringkas dan menganalisis dengan menggunakan minimal teks bebas dan penggunaan maksimum kode informasi. Pada intinya sebuah kamus konsep dapat menyimpan semua diagnosa, tes, prosedur, obat-obatan dan pertanyaan umum lainnya dan jawaban potensial.
2.4 Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) SIKNAS adalah sistem informasi yang berhubungan dengan sistem-sistem informasi lain baik secara nasional maupun internasional dalam rangka kerjasama yang saling meguntungkan. SIKNAS di bagun dari himpunan atau jaringan sistem-sistem informasi kesehatan provinsi dan sistem informasi kesehatan provinsi di bangun dari himpunan atau jarngan sistem-sistem informasi kesehatan kabupaten atau kota. Pengembangan jaringan komputer (SIKNAS) online ditetapkan melalui keputusan Mentri Kesehatan (KEPMENKES) No. 837 Tahun 2007.
7
BAB 3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah : a.
Mengidentifikasi ketersediaan infrastuktur pada Fasyankes saat ini, baik Rumah Sakit, Puskesmas, maupun Dokter Praktik
b.
Mengidentifikasi jenis dan sumber data klinis rekam medis pada Fasyankes
c.
Mendesain Standar Model Sistem Rekam Medis elektronik yang dapat menghasilkan informasi yang evidence base dan dapat dipertukarkan antar Fasyankes
Sedangkan manfaat penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi dalam pemecahan masalah pembangunan sektor kesehatan khususnya masalah standar pengelolaan data rekam medis pada Fasyankes dalam rangka mendukung keberhasilan SIKNAS Online di Indonesia.
8
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Langkah Tahun Pertama Pelaporan data kesehatan yang telah dilakukan oleh Rumah Sakit selama ini yang dilaporkan kepada Badan Upaya Kesehatan Kemenkes RI telah dilakukan dengan format SIRS Versi 6. Namun integrasi data terutama data rekam medis seorang pasien belum bisa dilakukan karena berbagai variasi software yang digunakan di Rumah Sakit, Puskesmas, atau pelayanan kesehatan yang lain dengan berbagai kepentingannya sendiri yaitu untuk kemudahan pelayanan pada organisasinya masing-masing tanpa mempertimbangkan kesinambungan data rekam medis pasiennya. Oleh karena itu penelitian pada tahun pertama merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan cross sectional, dengan berfokus pada pencarian model integrasi sistem rekam medis elektronik berbasis opensource dengan tujuan pertukaran data rekam medis antar Fasyankes. a. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek penelitian pada tahun pertama ini adalah : 1) Petugas bagian pelaporan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah untuk mengetahui kebijakan dan kebutuhan informasi tentang integrasi sistem rekam medis dari berbagai fasyankes yang berada di bawah tanggungjawabnya. 2) Kepala Rumah sakit untuk mengetahui kebijakan dan kebutuhan penatalaksanaan sistem rekam medis yang memungkinkan bisa dipertukarkan antara Puskesmas dengan fasyankes lain 3) Kepala Puskesmas untuk mengetahui kebijakan dan kebutuhan penatalaksanaan sistem rekam medis yang memungkinkan bisa dipertukarkan antara Rumah Sakit dengan fasyankes lain. 4) Dokter, Perawat baik itu di Rumah Sakit, Puskesmas, dan Dokter Praktik untuk mengetahui kebutuhan data dan informasi klinis tentang pengelolaan sistem rekam medis yang bisa dipertukarkan antar fasyankes 5) Petugas Farmasi baik itu di Rumah Sakit, Puskesmas, dan Dokter Praktik untuk mengetahui kebutuhan data pengobatan sebagai data pendukung data klinis pada sistem rekam medis yang bisa dipertukarkan antar fasyankes 9
6) Petugas Laboratorium di Rumah Sakit untuk mengetahui kebutuhan data pelayanan penunjang sebagai data pendukung data klinis pada sistem rekam medis yang bisa dipertukarkan antar fasyankes 7) Petugas Registrasi (pendaftaran) dan Petugas rekam medis untuk mengetahui kebutuhan data administratif dan penunjang lain guna pengelolaan rekam medis yang bisa dipertukarkan antar fasyankes. Sedangkan sebagai obyek penelitian pada tahap ini adalah formulir – formulir yang digunakan pada pengelolaan rekam medis untuk mengetahui data apa saja yang dicatat dan informasi yang dihasilkan. Pada tahapan ini akan dididentifikasi kebutuhan isi, kebutuhan fungsional dan mendefinisikan skenario dari pengguna yaitu registrasi, rekam medis, dokter, dan perawat guna penyusunan use-case. Metode perancangan menggunakan pendekatan Unified Modelling Language (UML). b. Metode Pengumpulan data, dilakukan dengan cara wawancara mendalam
4.2 Langkah Tahun Kedua Kegiatan yang dilakukan pada tahun kedua ini adalah melakukan pengembangan model sistem rekam medis elektronik berbasis opensource sesuai dengan tahapan Penelitian rekayasa (research and development), dengan urutan langkah sebagai berikut:
a. Communication methods : Tahapan ini adalah upaya untuk menjalin komunikasi antara peneliti dengan pengguna sistem yaitu Fasyankes meliputi Rumah Sakit, Puskesmas, Dokter Praktik di Wilayah Semarang untuk memperoleh informasi mengenai kebutuhan sistem informasi untuk memperoleh keterangan sesuai dengan tujuan penelitian. b. Requirement Analysis Methods : Tahapan ini adalah upaya mencari kebutuhan data dan informasi sebagai dasar penentuan konsep pada OpenMRS. Tahapan ini dilakukan dengan metode pengambilan data wawancara atas dasar pedoman wawancara serta observasi. Wawancara dilakukan kepada : 1) Kepala Rumah sakit 2) Kepala Puskesmas 3) Dokter , Perawat 10
4) Petugas Farmasi dan Laboratorium 5) Petugas Registrasi (pendaftaran) dan Petugas rekam medis Pada tahapan ini akan dididentifikasi kebutuhan isi, kebutuhan fungsional dan mendefinisikan skenario dari pengguna yaitu registrasi, rekam medis, Farmasi, laboratorium, dokter, dan perawat guna penyusunan use-case. Metode perancangan menggunakan pendekatan Unified Modelling Language (UML) dan perancangan web dengan metode OOHDM (Object Oriented Hypermedia Design Method).
c. Design methods : Tahapan ini adalah mendesain content/isi, arsitektur aplikasi dan informasi, desain interface dan struktur navigasi. Tahapan desain ini meliputi : 1.
Interface design
2.
Aesthetic design
3.
Content design
4.
Navigation design
5.
Architecture design
6.
Component design
d. Construction/coding Pada tahapan ini digunakan aplikasi OpenMRS untuk membuat antarmuka aplikasi sehingga tidak diperlukan koding program yang komplek. Namun cukup menyiapkan skema,method dan konsep dari sistem rekam medis elektronik saja. e. Testing methods : Aplikasi sistem yang diuji meliputi : 1. Content : Isi dari sistem akan dievaluasi penulisannya baik dari istilah medis, ejaan maupun penulisan. 2. Function : menilai fungsi dari aplikasi sistem atas kebenaran, kestabilan dan kesesuaian standar implementasi sesuai dengan standar pengelolaan rekam medis. 3. Structure : dinilai untuk memastikan ketepatan isi dan fungsi sistem dari sisi pengguna . 4. Usability : sistem akan diuji untuk memastikan bahwa masing-masing kategori user baik dokter, perawat, petugas registrasi, Farmasi, Laboratorium, dan petugas rekam medis telah didukung oleh tampilan/interface. 11
5. Navigability : sistem akan diuji untuk memastikan semua navigasi syntax dan semantic lepas dari kesalahan (link mati, link tidak sesuai, link salah) 6. Performance : sistem akan diuji di berbagai macam platform sistem operasi misalnya window, linux, serta konfigurasi dan load untuk memastikan bahwa sistem responsif untuk interaksi user dan menghadapi extreme loading tanpa degradasi operasional. 7. Compatibility : sistem akan diuji dengan melakukan execute di berbagai konfigurasi host baik untuk user dan server. Tujuannya untuk menemukan kesalahan spesifik pada konfigurasi host tertentu. 8. Interoperability : sistem akan diuji untuk memastikan bahwa aplikasi sistem dapat berhubungan dengan aplikasi lain atau database. 9. Security : sistem akan diuji dengan mengakses berbagai kemungkinan potensi penyalahgunaan misalnya adanya akses oleh pihak yang tidak berkepentingan, adanya penambahan ataupun pengurangan data rekam medis setelah diterima oleh sistem.
12
4.3 Kerangka Penelitian Fasyankes ( Rumah Sakit, Puskesmas,Dokter Praktek) :
Dinas Kesehatan
Dokter Perawat Farmasi
Analisis Kebutuhan
Petugas Registrasi
Tahun I
Petugas Rekam Medis
Deskripsi Kebutuhan Rekam Medis Elektronik
Laborat
Fasyankes ( Rumah Sakit, Puskesmas,Dokter Praktek) : Dokter Perawat Farmasi
Implementasi Model
Petugas Registrasi
Model Sistem Rekam Medis Elektronik Terintegrasi yang dapat menghasilkan informasi yang evidence base dan dapat dipertukarkan antar Fasyankes
Petugas Rekam Medis
Laborat
Tahun II
Ealuasi Model
13
Standart Model Sistem Rekam Medis Elektronik Terintegrasi yang dapat menghasilkan informasi yang evidence base dan dapat dipertukarkan antar Fasyankes
Tahun III
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian A. Communication Methode Pada tahapan ini bertujuan untuk membangun komunikasi dengan para calon pengguna sistem untuk memperoleh gambaran kebutuhan sistem integrasi data rekam medis. 1) Dinas Kesehatan Hasil audiensi dengan Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah dan Dinas Kesehatan Kota Semarang sebagai pemangku kepentingan terkait dengan kebijakan pelaporan dan integrasi data fasilitas pelayanan kesehatan. Berdasar wawancara didapatkan bahwa belum aturan baku yang spesifik tentang rekam medis elektronik/standart data yang diberlakukan dalam pertukaran data medis, namun sudah didapatkan beberapa regulasi terkait dengan standart Nasional Indonesia (SNI) tentang e-health yang diadopsi dari ISO, dan kamus data/Metadata kesehatan Indonesia sebagai penataan standarisasi. SNI tersebut meliputi : a. SNI ISO 12967-1:2014 tentang informatika kesehatan-arsitektur layanan bagian 1 : sudut pandang organisasi b. SNI ISO 12967-2:2014 tentang informatika kesehatan-arsitektur layanan bagian 2 : sudut pandang informasi c. SNI ISO 12967-3:2014 tentang informatika kesehatan-arsitektur layanan bagian 3 : sudut pandang komputasi d. SNI ISO 27789:2014 tentang informatika kesehatan-jejak audit untuk rekam kesehatan elektronik e. SNI ISO 27799:2014 tentang informatika kesehatan-manajemen keamanan informasi dalam bidang kesehatan f. SNI ISO/TS 13582:2014 tentang informatika kesehatan-berbagi informasi mengenai pengenal objek g. SNI ISO 13606-3:2014 tentang Informatika kesehatan-komunikasi rekam kesehatan elektronik - Bagian 3:Arketipe referensi dan daftar istilah
14
h. SNI ISO/TR 14639-1:2014 tentang Informatika kesehatan-Peta jalan arsitektur e-kesehatan berbasis kapasitas – Bagian 1:Gambaran umum inisiatif kesehatan nasional i. SNI ISO/HL7 21731:2014 tentang informatika kesehatan – HL7 versi 3-model informasi referensi – Rilis 1
2) Klinisi Fasyankes Klinisi pada penelitian ini berfokus pada Dokter dan Perawat karena terkait langsung dengan data klinis meliputi data asuhan medis dan asuhan keperawatan, serta data penunjang klinis meliputi Petugas Farmasi dan Laboratorium di Rumah Sakit dan Puskesmas di Wilayah Kota Semarang. Rumah Sakit yang digunakan sebagai obyek secara mendalam adalah RSUD Kota Semarang, RSUD Tugurejo, dan RS Pantiwilasa Citarum dengan alasan karena RS yang mengijinkan penelitian dan dianggap mewakili RS Pemerintah dan Swasta. Pada tahapan ini untuk mengetahui/analisis kebutuhan lapangan tentang model dan cara melakukan integrasi data rekam medis. Hasil analisis kebutuhan dengan Dokter lewat wawancara dan observasi diperoleh kebutuhan fungsional sebagai berikut : a. Sistem dapat memberikan bantuan dalam penegakan diagnosa terhadap pasien sedang yang ditanganinya. b. Sistem dapat digunakan untuk berkomunikasi (konsultasi) dengan tenaga kesehatan lain dalam rangka pelayanan kesehatan atas pasien yang sedang ditanganinya c. Sistem dapat menampilkan riwayat patologis dan pengobatan dari pasien yang sedang ditanganinya d. Sistem dapat merekam permintaan obat yang ditujukan kepada bagian farmasi dan permintaan/order pemeriksaan penunjang kepada bagian laboratorium atas pasien yang sedang ditanganinya. e. Sistem dapat menampilkan hasil pemeriksaan laboratorium dari order yang telah diminta.
Sedangkan kebutuhan fungsional menurut Perawat adalah sebagai berikut : a. Sistem dapat merekam kajian awal atau kondisi awal pasien berupa tanda-tanda vital dari pasien yang sedang dirawatnya
15
b. Sistem dapat membantu dan menentukan diagnosa keperawatan dari pasien yang sedang dirawatnya c. Sistem dapat merekam rencana tindakan keperawatan dari pasien yang sedang dirawatnya d. Sistem dapat merekam implementasi dan membantu dalam evaluasi tindakan keperawatan dari pasien yang sedang dirawatnya.
Kebutuhan fungsional menurut Petugas Laboratorium adalah sebagai berikut : a. Sistem dapat menampilkan order/permintaan pemeriksaan penunjang pasien dari dokter b. Sistem dapat merekam hasil pemeriksaan yang telah dihasilkan dan mengirimkan hasil ke dokter pengirim
Kebutuhan fungsional menurut Petugas Farmasi adalah sebagai berikut : a. Sistem dapat menampilkan daftar permintaan obat/resep dari dokter atas pasien yang ditangani. b. Sistem dapat membantu dalam penyediaan obat yang diminta. c. Sistem dapat membantu dalam monitoring stok obat dan obat kadaluarsa. d. Sistem dapat menampilkan resep lebih cepat yang diperoleh langsung dari dokter serta tampilan sistem yang user friendly.
Kebutuhan Fungsional menurut Petugas Laboratorium sebagai berikut : a. Sistem dapat menampilkan order pemeriksaan laboratorium langsung dari unit yang meminta serta mengirimkan kembali hasil pemeriksaan ke dokter pengirim.
3) Petugas Sistem Informasi Komunikasi juga dilakukan kepada Petugas/Penanggungjawab bagian PDE/IT/Sistem Informasi di Rumah sakit untuk mengetahui kesiapan integrasi dan interoperability sistem. Mereka menyatakan saat ini memungkinkan apabila diadakannya integrasi dan interoperability sistem antar fasyankes karena sampai saat inipun di tempat mereka sudah menggunakan teknologi informasi, namun dengan catatan dan harapan adanya standar data, standar proses meliputi batasan hak dan kewajiban yang jelas, serta standart struktur web service dan keamanan.
16
Dari hasil tahapan komunikasi ini diperoleh juga gambaran alur pelayanan klinis baik di Rumah Sakit maupun di Puskesmas sebagai berikut: 1. Alur Pencatatan data Klinis di Rumah Sakit Alur pelayanan klinis di Rumah Sakit yang dilakukan terhadap pasien adalah sebagai berikut : 1. Pelayanan pasien rawat jalan meliputi anamnesa, diagnosa, tindakan/penunjang, serta pemberian resep. Pelayanan ini meliputi prosedur: a.
Dimulai dari dokter mengkaji keluhan/anamnesa
b.
Mendianosa penyakit
c.
Memberikan terapi dan atau tindakan
d.
Dalam penegakan diagnosa, apabila diperlukan pemeriksaan penunjang dengan mengirim permintaan ke Instalasi/unit Pemeriksaan Penunjang (IPP).
e.
IPP akan mengirimkan kembali hasil pemeriksaan ke dokter pengirim
f.
Pada akhir pelayanan dokter memberikan resep
g.
Dari data rekaman tersebut akan digunakan sebagai dasar tagihan.
2. Pelayanan pasien rawat inap meliputi penentuan asesmen medis, penentuan diagnosa, asuhan medis dan asuhan keperawatan, pemberian tindakan/pengobatan, serta evaluasi. Gambaran alur tersebut secara jelas digambarkan dalam bagan berikut ini:
Assesmen medis
Diagnosis
Konsultasi Gizi
Asuhan medis/dan asuhan perawatan
Fisioterapi
Kamar Bedah
Tindakan /
evaluasi
pegobatan
Hemodialisa
Gambar 5.1 Bagan alur pelayanan klinis pasien rawat inap di Rumah Sakit
17
Dari gambar tersebut diperoleh keterangan alur pelayanan klinis pasien di unit rawat inap/bangsal yang dimulai dari dokter memutuskan pasien untuk dirawat nginap berdasarkan kondisi atau hasil pemeriksaan penunjang. Pernyataan dokter ini tertulis dalam surat perintah rawat inap berupa Admission note. Berdasarkan surat tersebut, bagian pendaftaran melakukan registrasi pasien untuk masuk di ruang perawatan/bangsal sesuai kesepakatan dengan pasien atau keluarga pasien. Dari sinilah dimulainya pelayanan klinis terhadap pasien rawat inap, dengan beberapa persedur yang meliputi : a. Asuhan medis oleh seorang dokter yang sebelumnya telah dilakukan pengkajian awal dengan melihat hasil kajian seorang perawat serta melakukan pemeriksaan fisik. b. Hasil pengkajian awal akan digunakan sebagai dasar penentuan diagnosa yang selanjutnya dilakukan pengobatan dan atau tindakan. c. Secara berkala perawat/dokter akan melakukan evaluasi terhadap pasien dengan menuliskan pada asuhan keperawatan oleh perawat dan asuhan medis oleh dokter. d. Evaluasi itu dilakukan secara berulang-ulang untuk mengetahui pengobatan/tindakan yang telah diberikan kepada seorang pasien tersebut sudah sesuai dengan maslah kesehatan pasien atau belum, sehingga hal ini akan membentuk siklus pelayanan klinis pasien rawat inap. 2.
Alur Pencatatan data Klinis di Puskesmas
Pelayanan klinis di Puskesmas dilakukan pada pelayanan pasien atas : 1. Pasien Umum atau pelayanan pengobatan umum 2. KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) khusus untuk pelayanan kesehatan Ibu Hamil dan Balita berupa imunisasi Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) yang dilakukan pada Puskesmas terdiri dari catatan dari kartu individu pasien, rekam kesehatan keluarga, buku register, serta membuat pelaporan periodik yaitu laporan bulanan, laporan tahunan dan Kejadian Luar Biasa (KLB).
18
5.2 Pembahasan A. Model Integrasi Data Rekam Medis
NIK / OpenIDRM
Gambar 5.2. Model Integrasi akses data Rekam Medis
19
Register Data
Data Ekternal DINKES
Data Ekternal Kependuduk an
Register PASIEN
Register OpenIDR M
Register
Register Demografi
Service : 1. Alert Sistem 2. Akses riwayat rekam medis berkesinambungan 3. pelaporan
FASYANKES
Portal Web OpenRM Register Wilayah
Register NAKES
Users
Dokter
Perawat/Bidan
Nakes lain
NAKES FASYANKES
Gambar 5.3. Model Integrasi data Rekam Medis
Dari gambar tersebut diatas model integrasi untuk akses data klinis pasien di tersimpan secara tersebar di beberapa tempat yaitu : a.
Database server Rumah Sakit, dimana setiap Rumah Sakit menyimpan data klinis pasiennya masing-masing atas pelayanan baik rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat pada database lokal mereka sendiri. Namun demikian supaya data tersebut bisa diakses oleh dokter/perawat dari Fasyankes lain, setiap Rumah Sakit wajib menyertakan OpenIDRM (Open Identity Rekam Medis) sebagai kunci unik setiap pasien. Nomor OpenIDRM ini terdaftar di Server Dinas Kesehatan sekaligus juga terintegrasi dengan NIK (Nomor Induk Kependudukan) Dinas Kependudukan Kementerian dalam Negeri.
b.
Database Server Dinas Kesehatan, Database ini digunakan untuk menyimpan data pelayanan klinis pasien pada setiap Puskesmas, Poliklinik atau Dokter Praktek swasta. Pada pelayanan ini, data terekam sesuai pelayanan dan harus menyertakan OpenIDRM (Open Identity Rekam Medis) sebagai kunci unik setiap pasien. Nomor OpenIDRM ini terdaftar di Server
20
Dinas Kesehatan sekaligus juga terintegrasi dengan NIK (Nomor Induk Kependudukan) Dinas Kependudukan Kementerian Dalam Negeri c.
Sistem integrasi data rekam medis ini dikelola dalam sebuah portal layanan yang berbasis web, dimana portal web ini bisa diakses oleh semua Tenaga Kesehatan (NAKES) yang telah terdaftar/teregister di lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Dengan
demikian database user (NAKES) dan database OpenIDRM pasien tersimpan di Server Dinas Kesehatan. Database OpenIDRM tersebut memuat tentang semua NoRM yang dimiliki oleh seorang Pasien, karena satu orang pasien bisa memiliki beberapa NoRM yang berbeda pada beberapa Rumah Sakit. Sehingga tidak ada keharusan NoRM yang dimiliki oleh pasien yang dirawat pada RS “X” sama dengan NoRM pada pasien yang sama di RS “Y” atau RS “Z”. Meskipun demikian sebagai kunci unik untuk integrasi pasien tersebut hanya mempunyai 1 (satu) no khusus yaitu OpenIDRM.
B. Requirement Analisys Method Model integrasi dari portal sistem ini dibangun berbasis web dengan dengan pemrogman PHP dan bersifat opensource dimana code program dishare dengan maksud bagi para pengguna dan pemerhati perkembangan Sistem Informasi Kesehatan bisa memberi masukan guna penyempurnaan sistem. Tahapan Requirement ini untuk menganalisa kebutuhan fungsional yang akan diterjemahkan ke dalam bentuk rancangan sistem. 1.
Requirement gathering
Integrasi sistem yang melibatkan user digambarkan dalam diagram use case sebagai berikut:
21
System Persalinan Verifikasi NAKES <
> <>
<>
Sistem KIA
Kunjungan Ibu
<>
Login User
Kunjungan Bayi
<> Imunisasi
<> Dokter
diagnosa Asuhan medis <> <> <> tindakan/pengobatan Diagnosa akhir Evaluasi asuhan medis
<> Perawat/bidan
Diagnosa Keperawatan
Asuhan Keperawatan <> <> Tindakan Keparawatan Evaluasi Tindakan
NAKES lain Order Penunjang
Gambar 5.4 Use Case Diagram Model integrasi Rekam Medis
22
a.
Role and task identification
Tahapan ini mendeskripsikan aturan dan peran pengguna sistem. Aturan dalam peran atau tugas pada sistem oleh user adalah berikut ini: Tabel 1. Role and task Dokter Dokter 1. Dokter hanya boleh mengakses data pasien yang sedang dirawatnya, bisa
melakukan insert, update, dan delete data selama 1x24 jam setelah pelayanan, tetapi tidak dapat melakukan cetak rekam medis karena pertimbangan aspek keamanan dan konfidensialitas
Tabel 2. Role and task Perawat/Bidan Perawat/Bidan 2.3.1.1.3.1.1
Perawat/Bidan hanya dapat mengakses data pasien yang dirawat diruang perawatannya, atau bidan bisa mengakses pasien yang ditangani saja. dan bisa melakukan insert, update, dan delete data selama 1x24 jam setelah pelayanan tetapi tidak dapat melakukan cetak rekam medis karena pertimbangan aspek keamanan dan konfidensialitas
Tabel 3. Role and task Petugas kesehatan lain Petugas Kesehatan Lain (Ahli Gizi, Fisioterapist, Petugas Hemodialisa, Petugas kamar bedah, Petugas ruang intensive care/ICU) 1. hanya dapat mengakses pasien yang dikonsulkan ke unitnya saja. Dan bisa melakukan insert, update, dan delete data 1x24 jam setelah pelayanan tetapi tidak dapat melakukan cetak rekam medis karena pertimbangan aspek keamanan dan konfidensialitas.
23
Tabel 4. Role and task Petugas kesehatan lain Petugas Rekam Medis 1. dapat mengakses semua data rekam medis pasien serta dapat mencetaknya kapan
saja bila diperlukan, tetapi tidak dapat melakukan insert, update, dan delete data, kecuali data sosial bila ada permohonan perubahan data sosial
b. Use Case Spesification Secara spesifik diagram use case diatas diuraikan dalam skenario spessification berikut ini :
Tabel 5. Skenario Proses User Login Nama Proses
User Login
Source
Tenaga Kesehatan (Dokter, Perawat/Bidan, Ahli Gizi, Fisioterapist, Petugas Hemodialisa, Petugas kamar bedah, Petugas ruang intensive care/ICU)
Input
Kode Register Tenaga Kesehatan
Output
Kewenangan sesuai hak akses
Skenario
Nakes memasukkan kode register kesehatan dan sandi, data tersebut diverisikasi ke database server Nakes di Dinas Kesehatan. Dengan logika proses Begin {Nakes memasukkan kode register} If User valid then lanjutkan sesuai hak akses else gagal login endif
24
Tabel 6. Skenario Proses Sistem KIA Nama Proses
Sistem KIA
Source
Dokter, Perawat/Bidan
Input
Pilihan Persalinan, Kunjungan Ibu, Kunjungan Bayi, Imunisasi
Output
Proses Sistem Persalinan, Kunjungan Ibu, Kunjungan Bayi, Imunisasi
Skenario
Dokter, Perawat/bidan memilih pilihan sementara sistem mencatat log (kode register nakes, dan tempat akses) selanjutnya dilanjutkan dengan logika proses berikut ini Begin {Nakes memasukkan pilihan proses} If pilihan persalinan then lanjutkan proses persalinan If pilihan Kunjungan Ibu then lanjutkan proses kunjungan ibu If pilihan kunjungan bayi then lanjutkan proses kunjungan bayi else lanjutkan proses imunisasi endif
Nama Proses
Tabel 7. Skenario Proses Sistem Persalinan Persalinan
Source
Dokter,Perawat/Bidan
Input
Nopersalinan, NoRM, OpenIDRM
Output
Informasi Proses Persalinan Begin { Dokter,Perawat/Bidan memasukkan data persalinan ke database} if data persalinan ada then data persalinan disimpan ke database else data persalinan gagal disimpan
Skenario
end 25
Tabel 8. Skenario Proses Kunjungan Ibu Nama Proses
Kunjungan ibu
Source
Dokter,Perawat/Bidan
Input
NoKunjunganibu, NoRM, OpenIDRM
Output
Informasi kunjungan ibu Begin { Dokter,Perawat/Bidan memasukkan data kunjungan ibu ke database} if data kunjungan ibu ada then data kunjungan ibu disimpan ke database else data kunjungan ibu gagal disimpan
Skenario
end Tabel 9. Skenario Proses Kunjungan Bayi Nama Proses
Kunjungan Bayi
Source
Dokter,Perawat/Bidan
Input
NoKunjunganbayi, NoRM, OpenIDRM
Output
Informasi kunjungan bayi Begin { Dokter,Perawat/Bidan memasukkan data kunjungan bayi ke database} if data kunjungan bayi ada then data kunjungan bayi disimpan ke database else data kunjungan bayi gagal disimpan
Skenario
end
26
Tabel 10. Skenario Proses Imunisasi Nama Proses
Imunisasi
Source
Dokter, Perawat/Bidan
Input
Noimunisasi, NoRM, OpenIDRM
Output
Informasi imunisasi Begin { Dokter,Perawat/Bidan memasukkan data imunisasi ke database} if data imunisasi ada then data imunisasi disimpan ke database else data imunisasi gagal disimpan
Skenario
end
Tabel 11. Skenario Proses Asuhan Medis Nama Proses
Asuhan Medis
Source
Dokter
Input
Pilihan Diagnosa, Tindakan/pengobatan, asuhan medis, Diagnosa akhir
Output
Proses Diagnosa, Tindakan/pengobatan, Evaluasi asuhan medis, Diagnosa akhir
Skenario
Dokter memilih pilihan sementara sistem mencatat log (kode register nakes, dan tempat akses) selanjutnya dilanjutkan dengan logika proses berikut ini Begin {Dokter memasukkan pilihan proses} If pilihan Diagnosa then lanjutkan diagnosa If pilihan tindakan/pengobatan then lanjutkan tindakan/pengobatan If pilihan Evaluasi asuhan medis then lanjutkan Evaluasi asuhan medis 27
Evaluasi
else lanjutkan Diagnosa akhir endif
Tabel 12. Skenario Proses Diagnosa Nama Proses
Diagnosa
Source
Dokter
Input
Notransaksi, NoRM, OpenIDRM
Output
Informasi diagnosa pasien Begin { Dokter memasukan diagnosa atas dasar anamnesa perawat ke database} if data diagnosa ada then data diagnosa disimpan ke database else data diagnosa gagal disimpan
Skenario
end
Tabel 13. Skenario Proses Tindakan/Pengobatan Nama Proses
Tindakan/Pengobatan
Source
Dokter
Input
Notransaksi,NoRM, OpenIDRM
Output
Informasi Tindakan/Pengobatan pasien Begin { Dokter memasukan Tindakan/Pengobatan ke database} if data Tindakan/Pengobatan ada then data Tindakan/Pengobatan disimpan ke database else data Tindakan/Pengobatan gagal disimpan
Skenario
end
28
Nama Proses
Tabel 14. Skenario Proses Evaluasi Asuhan Medis Evaluasi Asuhan Medis
Source
Dokter
Input
Notransaksi,NoRM, OpenIDRM
Output
Informasi Evaluasi Asuhan Medis Begin { Dokter memasukan Evaluasi Asuhan Medis ke database} if data Evaluasi Asuhan Medis ada then data Evaluasi Asuhan Medis disimpan ke database else data Evaluasi Asuhan Medis gagal disimpan
Skenario
end
Nama Proses
Tabel 15. Skenario Proses Diagnosa Akhir Diagnosa Akhir
Source
Dokter
Input
Notransaksi,NoRM, OpenIDRM
Output
Informasi Diagnosa Akhir Begin { Dokter memasukan Diagnosa Akhir ke database} if data Diagnosa Akhir ada then data Diagnosa Akhir disimpan ke database else data Diagnosa Akhir gagal disimpan
Skenario
end
Nama Proses
Tabel 16. Skenario Proses Asuhan Keperawatan Asuhan Keperawatan
Source
Perawat
Input
Pilihan Diagnosa Keperawatan, Tindakan Keperawatan, Evaluasi Tindakan
Output
Proses Keperawatan, Tindakan Keperawatan, Evaluasi Tindakan
Skenario
Perawat memilih pilihan sementara sistem mencatat log 29
(kode register nakes, dan tempat akses) selanjutnya dilanjutkan dengan logika proses berikut ini Begin {Perawat memasukkan pilihan proses} If pilihan Diagnosa Keperawatan then lanjutkan Diagnosa Keperawatan If pilihan tindakan Keperawatan then lanjutkan tindakan Keperawatan else lanjutkan Evaluasi tindakan endif
Nama Proses
Tabel 17. Skenario Proses Diagnosa Keperawatan Diagnosa Keperawatan
Source
Perawat
Input
Notransaksi,NoRM, OpenIDRM
Output
Informasi Diagnosa Keperawatan Begin { Perawat memasukan Diagnosa Keperawatan ke database} if data Diagnosa Keperawatan ada then data Diagnosa Keperawatan disimpan ke database else data Diagnosa Keperawatan gagal disimpan
Skenario
end
Nama Proses
Tabel 18. Skenario Proses Tindakan Keperawatan Tindakan Keperawatan
Source
Perawat
Input
Notransaksi,NoRM, OpenIDRM
Output
Informasi Tindakan Keperawatan Begin { Perawat memasukan Tindakan Keperawatan ke database}
Skenario
30
if data Tindakan Keperawatan ada then data Tindakan Keperawatan disimpan ke database else data Tindakan Keperawatan gagal disimpan end
Nama Proses
Tabel 19. Skenario Proses Evaluasi Tindakan Evaluasi Tindakan
Source
Perawat
Input
Notransaksi,NoRM, OpenIDRM
Output
Informasi Evaluasi Tindakan Keperawatan Begin { Perawat memasukan Evaluasi Tindakan keperawatan ke database} if data Evaluasi Tindakan keperawatan ada then data Evaluasi Tindakan keperawatan disimpan ke database else data Evaluasi Tindakan keperawatan gagal disimpan
Skenario
end
Nama Proses
Tabel 20. Skenario Proses Order Penunjang Order Penunjang
Source
Dokter/Perawat
Input
Notransaksi,NoRM, OpenIDRM
Output
Informasi Order Penunjang Begin { Dokter/Perawat memasukan Order Penunjang ke database} if data Order Penunjang ada then data Order Penunjang disimpan ke database else data Order Penunjang gagal disimpan
Skenario
end
31
3.User Interaction Diagram Spesification (UID) UID digunakan untuk menggambarkan interaksi antara user dan sistem. Yang akan digunakan sebagai pedoman dalam membuat model prototipe sistem. user login Input Noreg Nakes & Password
Identitas user : Noregnakes,passw ord, tanggal login, waktu login, ipkomputer, kode fasyankes
Hak akses sesuai Kewenagan
Verifikasi User
Gambar 5.5. User Interaction Diagram User Login
Persalinan Input OpenIDRM, NoRM
Identitas Pasien
Hak akses sesuai Kewenagan
Menambah Persalinan : nopersalinan, OpenIDRM ibu hamil, Noregnakes pemberi pertolongan persalinan, waktupersalinan, keadaanibu, kasusmaternal, notempatpelayanan, tindakanpersalinan, jenispersalinan
Menampilkan
Mengubah
Tenaga Kesehatan: Noreg nakes, Jenis nakes
Gambar 5.6. User Interaction Diagram Persalinan
32
Kunjungan Ibu Input OpenIDRM, NoRM
Identitas Pasien
Menambah Kunjungan ibu : nokunjunganibu, OpenIDRM, Noregnakes, tanggal kunjunganibu, waktukunjunganibu, kunjunganibuke, nojenisvitamin, nojenisimunisasi
Hak akses sesuai Kewenagan
Menampilkan
Mengubah
Tenaga Kesehatan: Noreg nakes, Jenis nakes
Gambar 5.7. User Interaction Diagram Kunjungan Ibu
Kunjungan Bayi Input OpenIDRM, NoRM
Identitas Pasien
Menambah Kunjungan Bayi : nokunjunganbayi, OpenIDRM, Noregnakes, tanggal kunjunganbayi, waktukunjunganbayi, kunjunganbayike, nojenisvitamin, nojenisimunisasi
Hak akses sesuai Kewenagan
Menampilkan
Mengubah
Tenaga Kesehatan: Noreg nakes, Jenis nakes
Gambar 5.8. User Interaction Diagram Kunjungan Bayi 33
Diagnosa Pasien Input OpenIDRM, NoRM
Identitas Pasien
Hak akses sesuai Kewenagan
Menambah Diagnosa pasien : notransaksi, OpenIDRM, Noregnakes,ruang perawatan, tanggal diagnosa, waktudiagnosa, KodeICD,kajian obyektif,kajian subyektif, analisa, rencana tindakan,anamnesa
Menampilkan
Mengubah
Tenaga Kesehatan: Noreg nakes, Jenis nakes
Gambar 5.9. User Interaction Diagram Diagnosa Pasien
Tindakan/Pengobatan Input OpenIDRM, NoRM
Identitas Pasien
Hak akses sesuai Kewenagan
Menambah Tindakan/pengobatan pasien : notransaksi, OpenIDRM,ruang perawatan, Noregnakes, tanggal tindakan, waktu tindakan, Kode tindakan,nama tindakan,kode obat, nama obat, harga obat, harga tindakan
Menampilkan
Mengubah
Tenaga Kesehatan: Noreg nakes, Jenis nakes
Gambar 5.10. User Interaction Diagram Tindakan/Pengobatan
34
Evaluasi Asuhan Medis Input OpenIDRM, NoRM
Identitas Pasien
Menambah Evaluasi Asuhan Medis: notransaksi, OpenIDRM,ruang perawatan Noregnakes, tanggal , waktu, Kajian subyek, kajian obyek,analisa, rencana
Hak akses sesuai Kewenagan
Menampilkan
Mengubah
Tenaga Kesehatan: Noreg nakes, Jenis nakes
Gambar 5.11. User Interaction Diagram Evaluasi Asuhan Medis
Diagnosa Keperawatan Input OpenIDRM, NoRM
Identitas Pasien
Menambah Diagnosa Keperawatan: notransaksi, OpenIDRM,ruang perawatan,Noregnakes, tanggal , waktu,kode diagnosa keperawatan,nama diagnosa keperawatan,tanda,renc ana
Hak akses sesuai Kewenagan
Menampilkan
Mengubah
Tenaga Kesehatan: Noreg nakes, Jenis nakes
Gambar 5.12. User Interaction Diagram Diagnosa Keperawatan
35
Tindakan Keperawatan Input OpenIDRM, NoRM
Identitas Pasien
Menambah Tindakan Keperawatan: notransaksi, OpenIDRM,ruang perawatan,Noregnakes, tanggal , waktu, rencana, implementasi
Menampilkan
Mengubah
Hak akses sesuai Kewenagan
Tenaga Kesehatan: Noreg nakes, Jenis nakes
Gambar 5.13. User Interaction Diagram Tindakan Keperawatan
Evaluasi Tindakan Keperawatan Input OpenIDRM, NoRM
Identitas Pasien
Menambah Diagnosa Keperawatan: notransaksi, OpenIDRM,ruang perawatan, Noregnakes, tanggal , waktu, Kajian subyek, kajian obyek,analisa, rencana
Menampilkan
Mengubah
Hak akses sesuai Kewenagan
Tenaga Kesehatan: Noreg nakes, Jenis nakes
Gambar 5.14. User Interaction Diagram Evaluasi Tindakan Keperawatan
36
Order Penunjang Input OpenIDRM, NoRM
Menambah Order Penunjang: notransaksi, OpenIDRM,ruang perawatan,Noregnake s, tanggal , waktu, jenis penunjang, permintaan penunjang
Identitas Pasien
Menampilkan
Mengubah
Hak akses sesuai Kewenagan
Tenaga Kesehatan: Noreg nakes, Jenis nakes
Gambar 5.15. User Interaction Diagram Order Penunjang
C. Desain Basis data 1) Data Kelurahan Tabel 21. Struktur tabel kelurahan No Field
Type
Lebar Uraian
1
KodeKelurahan
Varchar
3
Kode kelurahan
2
Varchar
30
3
Nama Kalurahan KodeKecamatan
Varchar
3
Nama kelurahan berdasar wilayah administrasi Kemendagri Kode kecamatan diIndonesia
4
KodeKabkota
Varchar
3
Kode Kabupaten/kota di Indonesia
5
KodeProvinsi
Varchar
3
Kode provinsi di Indonesia
Tabel kelurahan untuk merekam data kelurahan secara administratif menurut data Kementerian Dalam Negeri.
37
2) Data Kecamatan Tabel 22. Struktur tabel kecamatan No Field
Type
Lebar Uraian
1
KodeKecamatan
Varchar 3
2
NamaKecamatan Varchar 30
Kode Kecamatan
Nama kecamatan berdasar wilayah administrasi Kemendagri Tabel Kecamatan untuk merekam data kecamatan secara administratif menurut data Kementerian Dalam Negeri.
3) Data Kabupaten/kota Tabel 23. Struktur tabel kabupaten/kota No Field
Type
Lebar Uraian
1
kodekabkota
Varchar 3
2
Namakabkota Varchar 30
Kode kabupaten/kota
Nama kabupaten/kota berdasar wilayah administrasi Kemendagri Tabel kabupaten/kota untuk merekam data kabupaten/kota secara administratif menurut data Kementerian Dalam Negeri.
4) Data Provinsi Tabel 24. Struktur tabel kabupaten/kota No Field
Type
Lebar Uraian
1
Kodeprov
Varchar 3
2
Namaprovinsi Varchar 30
Kode provinsi
Nama provinsi berdasar wilayah administrasi Kemendagri Tabel Provinsi untuk merekam data Provinsi secara administratif menurut data Kementerian Dalam Negeri.
38
5) Data Fasyankes Tabel 25. Struktur tabel fasyankes No Field
Type
Lebar Uraian
1
idfasyankes
Varchar 3
2
Jenisfasyankes Varchar 10
3
Noperijinan
4
kodekelurahan Varchar 3
Nomor id fasyankes Jenis fasyankes: [RS|Puskesmas|klinik] Nomor ijin operasional
Varchar 10
Kode kelurahan
Tabel fasyankes untuk merekam fasilitas tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien.
6) Data NAKES Tabel 26. Struktur tabel nakes No Field
Type
Lebar Uraian
1
Noregnakes Varchar 3
Nomor register tenaga kesehatan
2
Namanakes
Varchar 10
Nama tenaga kesehatan
3
jenisnakes
Varchar 10
4
Password
Varchar 3
Jenis nakes [Dokter|Perawat|Bidan| Gizi|Fisioterapist|Rekam Medis] Password masuk ke openRM
Data nakes digunakan untuk merekam para tenaga kesehatan meliputi dokter, perawat, bidan, gizi, fisioterapi, rekam medis, dan lain-lain.
7) Data pasien Tabel 27. Struktur tabel pasien No
Field
Type
Lebar
1
Uraian
OpenIDRM
Varchar
6
Nomor unik Open Rekam Medis
2
NoRM
Varchar
6
No Rekam Medis
3
NIK
Varchar
11
Nomor induk kependudukan
39
No
Field
Type
Lebar
Uraian
4
Nama
Vachar
50
Nama Pasien
5
Alamat
Vachar
50
Alamat
6
Kelurahan
Vachar
50
Kelurahan
7
Kecamatan
Vachar
50
Kecamatan
8
Kab
Vachar
50
Kabupaten/kota
9
TglLahir
Date
8
Tanggal Lahir
10
Jkel
Int
1
Jenis Kelamin
11
Warga
Int
1
Warga Negara
12
GolDarah
Varchar
2
Golongan Darah
13
Telp
Varchar
30
No Telepon
14
Perkawinan
Varchar
2
Status Pernikahan
15
Pendidikan
Varchar
3
Pendidikan Terakhir
16
Agama
Int
1
Agama
17
Pekerjaan
Varchar
60
Pekerjaan Pasien
Data pasien digunakan untuk merekam identitas pasien meliputi identitas sosial, nomor unik openIDRM
8) Data Registrasi Tabel 28. Struktur tabel registrasi No
Field
Type
Lebar
Uraian
1 2
Noreg int Idfasyankes Varchar
12 3
Register Rawat Inap Nomor id fasyankes
3
OpenIDRM
Varchar
6
Nomor unik Open Rekam Medis
4 5
Norm TglInap
Int Date
6 8
No Rekam Medis Tanggal Mulai Rawat Inap 40
6 Ruang Varchar 8 Ruang Perawatan 7 Noregnakes Varchar 3 Noreg nakes pemberi pelayanan kesehatan Data registrasi digunakan untuk merekam transaksi registrasi pasien rawat inap
9) Data ICD Tabel 29. Struktur tabel ICD No Field Type Lebar Uraian 1 KodeICD Vachar 6 Kode Klasifikasi Penyakit Berdasarkan ICDX 2 Diagnosa Vachar 120 Diagnosa Penyakit Data ICD digunakan untuk merekam daftar kode penyakit
10) Data userLogin Tabel 30. Struktur tabel userlogin No
Field
Type
Lebar
Uraian
1 Noid Varchar 11 Nomor register tenaga kesehatan 2 username varchar 30 Nama user 2 Password Varchar 8 Password user 3 noregnakes Varchar 3 Nomor register tenaga kesehatan 4 Last_login Int 11 Menyimpan tanggal login sistem 5 online tinyint 2 Status online Tabel Userlogin digunakan untuk mencatat data login dari User untuk menjamin otentikasi User masuk ke dalam sistem.
11) Data Userprivillage Tabel 31. Struktur tabel userprivillage No Field Type Lebar Uraian 1 Noregnakes Int 12 Nomor Register tenaga kesehatan 2 akses Varchar 30 Kewenangan akses Tabel Userprivillage untuk mencatat kewenangan akses login dari User dimana akan menjamin kewenanangan akses User masuk ke dalam sistem.
41
12) Data kajian Tabel 32. Struktur tabel kajian No 1 2 3 4 5 6
Field Noreg Tanggal Jam KodeKajian NilaiKajian noregnakes
Type Lebar Uraian Int 12 Register Rawat Inap Date 8 Tanggal Pengkajian Varchar 5 Jam Pengkajian Varchar 12 Kode Jenis Kajian text Nilai Kajian/Assesmen Awal Varchar 11 Nomor register tenaga kesehatan
Data kajian untuk merekam kajian awal perawat yang selanjunya digunakan sebagai dasar penentuan diagnosa dokter
13) Data asuhan keperawatan Tabel 33. Struktur tabel asuhan keperawatan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Field NoReg Tanggal Jam KodeDiagkep
Type Lebar Uraian int 12 Register Rawat Inap Date 8 Tanggal Askep Varchar 5 Jam Askep Varchar 12 Kode Diagnosa Keperawatan
KodeTanda
Varchar
12
Tanda dari Diagnosa
KodeTujuan
Varchar
12
Tujuan Yang akan dicapai
KodeRencana Varchar StatusAskep Varchar noregnakes Varchar
12 15 11
Rencana Keperawatan Status ASKEP Nomor register tenaga kesehatan
Data asuhan keperawatan untuk merekam kegiatan asuhan keperawatan terhadap pasien yang dirawat
14) Data asuhan medis Tabel 34. Struktur tabel asuhan medis No Field 1 NoReg 2 Tanggal
Type int Date
Lebar Uraian 12 Register Rawat Inap 8 Tanggal Askep 42
3 4 5 6 7 8
Jam Varchar Kajiansubyek Varchar
5 12
Jam Askep Kajian subyek dokter
kajianobyek
Varchar
12
Kajian obyek dokter
analisa
text
rencana noregnakes
Varchar Varchar
Analisa dokter 12 11
Rencana tindakan Nomor register tenaga kesehatan
Data asuhan medis untuk merekam kegiatan kajian medis dokter terhadap pasien yang dirawat
15) Data resep Tabel 36. Struktur tabel resep No Field Type Lebar Uraian 1 NoReg int 12 Register Rawat Inap 2 Tanggal Date 8 Tanggal Resep 3 Jam Varchar 5 Jam Resep 4 KodeObat Varchar 12 Kode Obat 5 Jumlah Int 9 Jumlah Obat Resep 7 noregnakes Varchar 11 Nomor register tenaga kesehatan Data resep untuk merekam pemberian resep oleh dokter terhadap pasien yang dirawat
16) Data Order Penunjang Tabel 37. Struktur tabel orderpenunjang No Field 1 Noreg 2 Tanggal
Type Lebar Uraian 12 Register Rawat Inap Varchar Date
8
Tanggal Order
3 4
Jam Jenispipp
Varchar Varchar
5 2
5
noregnakes Varchar
11
Jam order Jenis Pemeriksaan penunjang: [Lab|Radiologi|Fisioterapi| Hemodialisa|Gizi] Nomor register tenaga kesehatan
Data order penunjang untuk merekam data permintaan penunjang dari dokter terhadap pasien yang dirawat.
43
dari tabel-tabel tersebut secara konsep bisa digambarkan dalam diagram kerelasian tabel berikut ini:
Gambar 5.16 bagan kerelasian tabel sistem openRM
D.Desain Interface Desain interface bertujuan untuk memudahkan pengembang sistem dalam membuat implementasi sistem. Desain interface mendefinisikan bagaimana jalannya berbagai navigasi, object yang akan mengaktifkan navigasi dan aplikasi yang akan diakses oleh aktor. Berikut tampilan sistem sementara yang sudah berhasil dibuat :
Gambar 5.17. Jendela Login User NAKES 44
Untuk bisa masuk menggunakan sistem, user harus melewati layar otensikasi dahulu untuk memastikan keabsahan pengguna.Setelah masuk lewat layar otentikasi, langkah selanjutnya layar yang tampil layar sesuai dengan otorisasi pengguna. Untuk admin sistem akan muncul jendela berikut ini untuk mengatur data master. meliputi
Gambar 5.18. Jendela pendaftaran/data RS
Gambar 5.19.Jendela pengaturan data Provinsi
Gambar 5.20 Jendela pengaturan Kabupaten/Kota
45
Gambar 5.21 Jendela Pengaturan kecamatan
Gambar 5.22. Jendela pengaturan kelurahan
Gambar 5.23. Jendela pendaftaran Dokter/Nakes
46
Gambar 5.24. Jendela Pengelolaan asuhan keperawatan Pada layar ini menyediakan pengguna khususnya Perawat dalam melakukan asuhan keperawatan yang meliputi kajian awal/diagnosa keperawatan, rencana asuhan,tindakan asuhan keperawatan, dan evaluasi.
47
BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN A.SIMPULAN 1. Dari 3 rumah sakit yang menjadi obyek penelitian ini menunjukan kesiapan infrastruktur Sistem
Informasi Rumah Sakit (SIMRS), namun rata-rata sistemnya belum mendukung
sistem informasi klinis dan masih cenderung bersifat sistem administrasi. Selain itu integrasi data dan interoperability system antar Rumah Sakit belum bisa dilakukan, namun mereka optimis hal ini bisa dilakukan karena sampai saat ini di Rumah Sakit tempat mereka bekerja sudah menggunakan teknologi informasi dan sistem informasi.
Dengan catatan adanya
standar data, standar proses meliputi batasan hak dan kewajiban yang jelas, serta standart struktur web service dan keamanannya. 2. Dinas Kesehatan dalam hal ini Kementerian Kesehatan belum ada standar yang spesifik tentang standar data rekam medis elektronik dalam pertukaran data medis, namun sampai saat ini sudah didapatkan beberapa regulasi terkait dengan standart Nasional Indonesia (SNI) tentang e-health yang diadopsi dari ISO, dan kamus data/Metadata kesehatan Indonesia sebagai penataan standarisasi. 3. Berdasar analisa kebutuhan dari calon pengguna sistem, didapatkan rancangan data sebagai berikut : a. Data wilayah meliputi kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi b. Data Tenaga Kesehatan/Nakes meliputi Dokter, Perawat,Bidan, Bagian Farmasi, Petugas Laboratorium, dan lain-lain c. Data Fasyankes meliputi Rumah Sakit, Puskesmas d. Data Pasien meliputi identitas pribadi dan sosial e. Data Registrasi untuk merekam pendaftaran kunjungan pasien pada suatu fasyankes f. Data asuhan medis pasien dari dokter meliputi Diagnosa awal, Tindakan/pengobatan, Evaluasi asuhan medis, Diagnosa akhir. g. Data asuhan keparawatan dari perawat meliputi kajian awal dan diagnosa keperawatan, rencana asuhan keperawatan, tindakan asuhan keperawatan, evaluasi asuhan keperawatan.
48
B.SARAN 1. Mengingat kondisi fasyankes sekarang ini dimana sebagian besar sudah menggunakan sistem informasi, dan pihak pengelola sistem rumah sakit sudah menyatakan memungkinkannya diadakan interperabillity system, maka sebaiknya pihak pemerintah segera merumuskan standarisasi yang dibutuhkan khususnya pertukaran data. 2. Penelitian kelanjutan sangat diperlukan guna mencari kesepakatan pertukaran data, dan
implementasi model sistem diatas sehingga interoperabillity sistem benar-benar dapat diwujudkan
49
DAFTAR PUSTAKA
Roy Schoenberg And Charles Safran, November 2000, Internet Based Repository Of Medical Records That Retains Patient Confidentiality, BMJ VOLUME 321 11 Manual Book of OpenMRS,http://www.openmrs.org Daihani, Dadan Umar. 2001. Komputerisasi Pengambilan Keputusan. Gramedia, Jakarta. DepKes RI. 1992. Bentuk Pokok Penyelenggaraan Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta. Jacobalis, S. 2000. Kumpulan Tulisan Terpilih Tenteng Rumah Sakit Indonesia dan Dinamika Sejarah, Transparansi, Globalisasi dan Krisis Nasional. Yayasan Penerbit IDI, Jakarta. Kumorotomo, Wahyudi. 2004. Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi-organisasi Publik. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. LPIU, MMRS. 1994. Makalah Seminar Sehari “Menuju Komputerisasi Rekam Medis Rumah Sakit”, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Setijaningsih, Retno Asturi dan Kurniadi, Arif. 2011. Rancang Bangun Software Medical Record Integrated System (Medirecs) Sebagai Alat Bantu Pendukung Praktikum Program Studi Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro, Laporan Penelitian UDINUS, Semarang. Prasetya, Jaka dan Kurniadi, Arif. 2012. Pengembangan Model Rekam Medis Terintegrasi sebagai alat bantu Pendukung Praktikum Rekam Medis di Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro, Laporan Penelitian UDINUS, Semarang. Shofari, Bambang. 2002. Laporan Rumah Sakit Pelatihan Rekam Medis. Semarang. Wijono, Djoko. 1999. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Teori, strategi dan aplikasi. Vol.2, Airlangga University Press, Surabaya. Departemen Kesehatan RI. 2012, Roadmap Sistem Informasi dan Kesehatan tahun 2011-2014. Kementrian Kesehatan RI, Jakarta.
50
Lampiran 1. Prototipe Sistem Rekam Medis Elektronik Terintegrasi
Gambar 1. Jendela Login User NAKES
Gambar 2. Jendela pendaftaran/data RS
Gambar 3.Jendela pengaturan data Provinsi 51
Gambar 4. Jendela pengaturan Kabupaten/Kota
Gambar 5. Jendela Pengaturan kecamatan
Gambar 6. Jendela pengaturan kelurahan
Gambar 7. Jendela pendaftaran Dokter/Nakes
52
Gambar 8. Jendela asuhan keperawatan
53