LAPORAN BIOKIMIA UJI BENEDICT PADA BUAH
Disusun oleh :
Oleh: DEWI FIRDAUSI NUZULAH Nim. (133204005) PENDIDIKAN BIOLOGI A 2013
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karbohidrat yang terdapat pada makanan pada umumnya hanya tiga jenis yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Monosakarida dan disakarida terasa manis sedangkan untuk polisakarida tidak mempunyai rasa (tawar). Dalam bahan makanan terdapat dua jenis polisakarida yaituyang dapat dicerna dan yang tidak dapat dicerna. Sumber karbohidrat yang sangat sering dimanfaatkan hingga saat ini adalah biji-bijian dan umbi-umbian. Seperti halnya di Indonesia dan berbagai negara di Asia menggunakan biji-bijian dan umbi-umbian sebagai sumber karbohidrat dalam rangka untuk mencukupi kebutuhan energi. Padahal sumber karbohidrat sebetulnya tidak hanya terdapat pada bijibijian dan umbi-umbian saja, tetapi juga buah-buahan. Banyak sekali jenis buah yang mengandung banyak karbohidrat dan dapat dipergunakan sebagai sumber energi pengganti biji-bijian dan umbi-umbian. Negara Indonesia sebagai negara yang memiliki iklim tropis memiliki keadaan yang sangat mendukung untuk pertumbuhan tanaman yang menghasilkan buah. Banyak sekali buah-buahan yang dapat tumbuh di Indonesia seperti Mangga, Alpukat, nanas, tomat, papaya, pisang, belimbing, kedondong, srikaya , jambu merah dan lain-lain. Buah-buah yang telah disebutkan di atas sebagian besar memiliki rasa manis, ini mengindikasikan bahwa bua-buahb tersebut mengandung sakarida. Namun hal tersebut belum bias dipastikan sebelum dilakukan suatu uji untuk melihat kandungan dari buah-buah tersebut. Salah satu uji karbohidrat adalah uji Benedict. Uji benedict digunakan untuk menunjukan adanya zat-zat atau sakarida yang mereduksi dalam suasana. Untuk itu buahbuahan yang telah disebutkan di atas perlu di uji menggunakan uji Benedict. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas dapat diambil rumusan masalah yaitu apa yang membedakan adanya zat-zat yang mereduksi dalam suasana alkalis, dan apa yang membedakan sakarida (gula) yang dapat mereduksi dan sakarida yang tidak mereduksi pada buah mangga, sawo, nanas, tomat, papaya, pisang, belimbing, belimbing wuluh, kresan , jambu biji? C. Tujuan Dari rumusan masalah di atas dapat diambil tujuan yaitu menunjukkan adanya zat-zat yang mereduksi dalam suasana alkalis, dan apa yang membedakan sakarida (gula) yang
dapat mereduksi dan sakarida yang tidak mereduksi pada buah mangga, sawo, nanas, tomat, papaya, pisang, belimbing, belimbing wuluh, kresan , jambu biji?
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Gula Pereduksi Gula yang termasuk gula pereduksi yaitu semua monosakarida, adapun yang termasuk kelompok gula bukan pereduksi yaitu sukrosa dan semua polisakarida. Pereaksi yang digunakan untk menguji gula pereduksi adalah pereaksi fehling, pereaksi benedict dan pereaksi tollens. Pengujian gula pereduksi dengan menggunakan pereaksi benedict berdasarkan pada reduksi Cu2+ menjadi Cu+. Pereaksi benedict dengan gula pereduksi akan membentuk endapan merah bata. Dalam suasana alkalis, sakarida akan membentuk enidid yang mudah teroksidasi. Semua monosakarida dan disakarida kecuali sukrosa dan trekalosa akan bereaksi positif bila dilakukan uji benedict. Larutan-larutan tembaga yang alkalis bila direduksi oleh karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas akan membentuk Cupro Oksida (CU 2O) bata pada yang berwarna hijau, merah oranye, atau merah bata pada tabung reaksi bergantung pada warna asal dan jumlah gula pereduksi yang direaksikan.
Pereduksi ini berupa larutan yang mengandung kuprisulfat, natriumkarbonat dan natriumsitrat. Glukosa dapat mereduksi ion Cu2+ dari kuprisulfat menjadi ion Cu yang kemudian mengendap sabagai ( Cu2O ). Adanya natriumkarbonat dan natriumsitrat membuat preaksi benedict bersifat basa lemah. Dalam suasana alkalis, sakarida akan membentuk anedid yang mudah teroksidasi. Semua monosakarida dan disakarida kecuali sukrosa dan trekalosa akan bereaksi positif jika dilakukan uji benedict. Larutan-larutan tembaga yang alkalis bila direduksi oleh karbohidarat yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas akan membentuk cupro oksida ( Cu2O ) yang berwarna hijau, merah-orange atau merah bata dan adanya endapan merah bata pada dasar tabung reaksi. Oleh karena itu endapan ini merupakan indikator yang harus diamati. 2.2 Uji Benedict Uji Benedict adalah untuk membuktikan adanya gula pereduksi. Gula pereduksi adalah gula yang mengalami reaksi hidrolisis dan bisa diurai menjadi sedikit nyadua buah monosakarida. Karateristiknya tidak bisa larut atau bereaksi secara langsung dengan
Benedict, contohnya semua golongan monosakarida, sedangkan gula non pereduksi struktur gulanya berbentuk siklik yang berarti bahwa hemiasetal dan hemiketalnya tidak berada dalam kesetimbangannya, contohnya fruktosa dan sukrosa. Dengan prinsip berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ yang mengendap sebagai Cu2O berwarna merah bata. Untuk menghindari pengendapan CuCO3 pada larutan natrium karbonat (reagen Benedict), maka ditambahkan asam sitrat. Larutan tembaga alkalis dapat direduksi oleh karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau monoketon bebas, sehingga sukrosa yang tidak mengandung aldehid atau keton bebas tidak dapat mereduksi larutan Benedict (Zulfikar, A. 2010). Larutan Benedict ditemukan oleh ahli kimia Amerika, Stanley Rossiter Benedict. Larutan Benedict digunakan untuk menguji keberadaan gula pereduksi dalam suatu sampel. Prinsip pengujiannya sama dengan uji menggunakan larutan Fehling. Gula pereduksi yang dapat diuji berupa monosakarida, disakarida kecuali sukrosa. Larutan Benedict akan menguji keberadaan gugus aldehida dan keton pada gula aldosa dan ketosa. Hasil positif yang ditunjukkan dari uji ini adalah terbentukan endapan berwarna merah bata yang tidak larut. Endapan merah bata diakibatkan reaksi dari ion logam tembaga(II) direduksi menjadi tembaga (I). Pereaksi benedict dapat mendeteksi gula dengan konsentrasi 0,01 %. Endapan Cu 2O dapat berubah warna merah, kuning atau hitam-kekuningan bergantung pada warna asal dan jumlah gula pereduksi yang direaksikan. 2.3 Pisang Buah pisang (Musa paradisiaca ) buah yang memiliki bentuk yang menarik dan banyak orang yang mengetahu karena banyak sekali di temui dipedesaan maupun di perkotaan. Pisang mengandung (68%) air, (25%) gula, (2%) protein, (1%), lemak dan minyak, (1%) serat Selulosa. Sebagaimana juga ia mengandung pati dan asam tanin, vitamin A (300 IU per seratus gram), vitamin B dengan berbagai jenisnya; B1, B2, B 6, dan 12 (100 mg per seratus gram), persentase yang cukup dari vitamin D, dan sedikit Vitamin Z. Dan pisang juga mengandung Kalsium (100 mg per seratus gram), Fosfor, Besi, Sodium, Kalium (potassium), Magnesium, dan Seng. Pada penelitian buah pisang yang digunakan adalah pisang kepok mentah. Menurut Bello, et al.,(2002), kandungan pati yang terbesar terdapat pada buah-buahan yang belum ranum, kandungan patinya mencapai 70% dari berat keringnya. Pada saat buah menjadi ranum, maka sebagian pati akan diubah menjadi sukrosa sehingga kadar patinya menurun. Pada waktu kadar pati menurun, kandungan sukrosa akan naik, dan sukrosa yang terbentuk akan dipecah menjadi glukosa dan fruktosa (Winarno, 2002). Buah pisang kepok
menghasilkan pati dengan warna lebih putih jika dibandingkan dengan pati dari pisang ambon dan pisang siem yang menghasilkan pati bewarna coklat kehitaman (Satuhu dan Supriyadi, 1999; Prabawati, dkk 2008). Pati pisang kepok memiliki sifat fisikokimia pati yang baik, sehingga buah pisang kepok memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan sebagai sumber pati sebagai bahan pangan maupun keperluan lain, misalnya sebagai bahan tambahan dalam bidang farmasi, baik dalam bentuk pati asli ataupun dalam bentuk hasil modifikasi.
BAB III METODE PERCOBAAN A. Alat dan Bahan Alat : Bahan uji :
Tabung reaksi, pipet tetes, rak tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, gelas ukur. Waterbath
Larutan Glukosa Larutan Fruktosa Larutan Maltosa Larutan Sukrosa Ekstrak Mangga ( sangat matang, matang, dan mentah ) 1% Ekstrak Alpukat ( sangat matang, matang, dan mentah ) 1% Ekstrak nanas ( sangat matang, matang, dan mentah ) 1% Ekstrak tomat ( sangat matang, matang, dan mentah ) 1% Ekstrak papaya ( sangat matang, matang, dan mentah ) 1% Ekstrak pisang ( sangat matang, matang, dan mentah ) 1% Ekstrak belimbing ( sangat matang, matang, dan mentah ) 1% Ekstrak kedondong ( sangat matang, matang, dan mentah ) 1% Ekstrak jambu merah ( sangat matang, matang, dan mentah ) 1% Ekstrak srikaya ( sangat matang, matang, dan mentah ) 1%
Langkah Kerja: Tabung (n)
2ml pereaksi benedict Ditambahkan
5 tetes larutan sampel Dipanaskan dalam penangas 5 menit Di dinginkan
Perubahan warna
Keterangan: 1. Tabung (n) 2. Larutan sample
: - Tabung 1, 2, 3, 4, 5 : - Glukosa 1% - Fruktosa 1% - Sukrosa 1% - Maltosa 1% - Glikogen 1% - Ekstrak buah pisang mentah, ranum, masak - Ekstrak buah belimbing mentah, ranum, masak - Ekstrak buah belimbing wuluh mentah, ranum, masak - Ekstrak buah sawo mentah, ranum, masak - Ekstrak buah papaya mentah, ranum, masak - Ekstrak buah kresan mentah, ranum, masak - Ekstrak buah mangga mentah, ranum, masak - Ekstrak buah tomat mentah, ranum, masak - Ekstrak buah jambu biji mentah, ranum, masak - Ekstrak buah nanas mentah, ranum, masak.
BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA
A. Hasil Tabel.1 Larutan Indikator No.
Bahan karbohidrat yang di uji 1. Glukosa 1 %
Hasil pengamatan sebelum sesudah
Kegiatan 2 ml benedict+5 tetes glukosa dipanaskan
Warna glukosa: Jernih
Benedict+glukosa : Biru +
Warna benedict Benedict+glukosa Biru pekat
(dipanaskan) : Kehijauan, ada endapan merah bata tipis (++)
2. Fruktosa 1 %
2 ml benedict+5 tetes fruktosa dipanaskan
Warna Fruktosa: Jernih
3. Laktosa 1 %
2 ml benedict+5 tetes laktosa dipanaskan
2 ml benedict+5
tetes sukrosa dipanaskan
Benedict +fruktosa
Warna
(dipanaskan) : Merah
benedict: Biru
bata, endapan tipis
pekat Warna laktosa:
(+) merah bata Benedict +laktosa :
Biru +
Warna
Benedict + laktosa
benedict: Biru
(dipanaskan) :
pekat
Coklat, Endapan
Warna
merah bata + Benedict + Sukrosa :
Sukrosa: Jernih
Benedict + Fruktosa : Biru
Jernih
4. Sukrosa 1 %
Warna
Biru kehijauan
Benedict+
benedict: Biru
sukrosa(dipanaskan):
pekat
Biru kehijauan. Tidak ada endapan
5. Maltosa 1 %
2 ml benedict+5
tetes maltosa dipanaskan
Warna Maltosa: Jernih
Biru
Warna
Benedict + Maltosa: Benedict + Maltosa
benedict: Biru
(dipanaskan): Warna
pekat
cokelat . ada endapan tebal berwarna merah
6. Amilum 1%
2 ml benedict+5
Warna
tetes amilum
Amilum:
dipanaskan
Putih pekat
bata (+++) Benedict + amilum: Biru +
Warna
Benedict + amilum (dipanaskan): biru
benedict: Biru pekat Tabel 2. Ekstrak Buah No. 1
Bahan karbohidrat yang di uji
Hasil pengamatan sebelum sesudah
Kegiatan
Pisang
2ml benedict + 5 tetes
(Mentah)
extract pisang masak
(Masak) : Coklat
(Masak) +
dipanaskan
tua
benedict : biru
Warna Pisang
Warna Pisang
Warna Pisang (Masak) + benedict (dipanaskan) : coklat tua,
Pisang
2ml benedict + 5 tetes
(ranum)
pisang (ranum) extract dipanaskan
Warna Pisang
endapan (+++) Warna Pisang
(ranum): Coklat
(ranum) +
susu
benedict : Hijau toska
Warna Pisang (ranum) + benedict (dipanaskan) : Coklat
kekuningan , Pisang
2ml benedict + 5 tetes
(Masak)
pisang (mentah) extract dipanaskan
Warna Pisang
endapan (+) Warna Pisang
(Mentah): Putih
(Mentah) +
tulang
benedict :biru
Warna Pisang (Mentah) + benedict (dipanaskan) : Hijau kekuningan. Endapan (++)
2
Buah belimbing wuluh mentah
Buah belimbing wuluh ranum
Buah belimbing wuluh matang
3
Belimbing mentah
Ekstrak belimbing Warna larutan wuluh mentah = berubah menjadi kuning kehijauan merah bata (+++ +), tidak (+++) terbentuk endapan Pereaksi Benedict + 5 Ekstrak belimbing Warna larutan tetes ekstrak wuluh ranum = berubah menjadi belimbing wuluh kuning kehijauan merah bata (++ ranum dipanaskan → +), tidak (+) terbentuk endapan Pereaksi Benedict + 5 Ekstrak belimbing Warna larutan tetes ekstrak wuluh matang = berubah menjadi belimbing wuluh kuning kehijauan merah bata (++), matang dipanaskan → tidak terbentuk (++) endapan Pereaksi Benedict = biru H2SO4 pekat = coklat bening 2 ml pereaksi Warna Belimbing Warna Benedict + 5 tetes mentah: Kuning Belimbing ekstrak Belimbing kehijauan mentah + mentah → dipanaskan Warna Bebedict : benedict : Biru keruh + Biru pekat + Warna Belimbing mentah + benedict (dipanaskan) : Putih keruh Endapan : Pereaksi Benedict + 5 tetes ekstrak belimbing wuluh mentah dipanaskan →
Belimbing ranum
Belimbing masak
2 ml benedict + 5 tetes ekstrak Belimbing ranum → dipanaskan
2 ml benedict + 5 tetes ekstrak Belimbing masak → dipanaskan
Warna Belimbing ranum: Putih keruh Warna Bebedict : Biru pekat
Warna Belimbing masak : Kuning Warna Bebedict : Biru pekat
4
Nanas
2ml benedict + 5 tetes
(Mentah)
nanas (mentah) extract
Warna Nanas
(Mentah): Kuning
Cokelat +++ Warna Belimbing ranum + benedict : Biru keruh + Warna Belimbing ranum + benedict (dipanaskan) : Putih keruh Endapan : Cokelat ++ Warna Belimbing masak + benedict : Biru Warna Belimbing masak + benedict (dipanaskan) : Putih kehijauan Endapan : Cokelat + Warna Nanas (Mentah) +
dipanaskan
benedict :biru
Warna Nanas (Mentah) + benedict (dipanaskan) : Coklat Endapan ++ Waktu : 01.14 Sama dengan maltosa
Nanas
2ml benedict + 5 tetes
(ranum)
nanas (ranum) extract
Warna Nanas
(ranum): Kuning +
Warna Nanas (ranum) +
dipanaskan
benedict :biru
Warna Nanas (ranum) + benedict (dipanaskan) : Coklat Endapan ++ Waktu : 01.09 Sama dengan
maltosa Warna Nanas
Nanas
/2ml benedict + 5 tetes
(Masak)
extract nanas masak
(Masak) : kuning +
(Masak) +
dipanaskan /
+
benedict : biru
Warna Nanas
Warna Nanas (Masak) + benedict (dipanaskan) : biru, Endapan ++ , Waktu 01.13 Sama dengan maltosa
5
6
Sebelum
Sesudah Ditambah pereaksi Dipanaskan benedict Biru Merah bata (++)
Buah kresan mentah
Coklat (+)
Buah ranum
Coklat (++)
Biru
Merah bata (++)
Buah masak
Coklat (+++)
Biru
Merah bata (++ +) Warna pepaya (mentah) + benedict :
Pepaya (mentah)
2 ml benedict + 5 tetes ekstrak pepaya (mentah) lalu dipanaskan
Warna pepaya (mentah) : Kuning kehijauan
Pepaya (ranum)
2 ml benedict + 5 tetes ekstrak pepaya (ranum) lalu dipanaskan
Warna pepaya (ranum) : kuning
Pepaya (masak)
2 ml benedict + 5 tetes ekstrak pepaya (masak) lalu dipanaskan
Warna pepaya (masak) : orange kemerahan
7
Sawo (mentah)
2 ml benedict + 5 tetes ekstrak sawo (mentah) lalu dipanaskan
Warna sawo (mentah) : coklat matang keruh Pereaksi benedict: Biru
Sawo (ranum)
2 ml benedict + 5 tetes ekstrak sawo (ranum) lalu dipanaskan
Warna sawo (ranum) : coklat muda Pereaksi benedict: Biru
biru Warna pepaya (mentah) + benedict (dipanaskan) : kuning keorangean Warna pepaya (ranum) + benedict : biru Warna pepaya (ranum) + benedict (dipanaskan) : orange pekat Warna pepaya (masak) + benedict : biru kekuningan Warna pepaya (masak) + benedict (dipanaskan) : orange kehijauan Pereaksi benedict + 5 tetes ekstrak sawo matang : Warna : hitam kemerahan Endapan : ada, coklat + Kandungan: fruktosa Pereaksi benedict + 5 tetes ekstrak sawo matang
Sawo (matang)
2 ml benedict + 5 tetes ekstrak sawo (matang) lalu dipanaskan
Warna sawo (matang) : coklat kekuningan Pereaksi benedict: Biru
8
Tomat (mentah)
2 ml benedict + 5 tetes ekstrak Tomat (mentah) lalu dipanaskan
Tomat (ranum)
2 ml benedict + 5 tetes ekstrak Tomat (ranum) lalu dipanaskan
Tomat (masak)
2 ml benedict + 5 tetes ekstrak Tomat (masak) lalu dipanaskan
Warna Tomat (mentah) :Kuning bening
Warna : merah bata Endapan : ada, coklat + Kandungan: maltosa Pereaksi benedict + 5 tetes ekstrak sawo matang : Warna : coklat matang Endapan : -Kandungan: Sukrosa
Warna Tomat (mentah) + benedict : biru Warna Tomat (mentah) + benedict (dipanaskan) : warna merah bata Warna Tomat Warna Tomat (ranum) : (ranum) + orange/jingga benedict : bening biru Warna Tomat (ranum) + benedict (dipanaskan) : warna hijau kecoklatan (+ +) Warna Tomat Warna (masak) : merah Tomat bening (masak) + benedict : biru Warna Tomat (masak) + benedict (dipanaskan) : warna hijau kecoklatan
(+) 9
mangga
2ml benedict + 5 tetes
(Mentah)
mangga (mentah)
(Mentah): Putih
(Mentah) +
extract / dipanaskan /
kekuningan
benedict :biru
Warna mangga
Warna mangga
Warna mangga (Mentah) + benedict (dipanaskan) : oranye Endapan ++ Waktu : 01.25 Sama dengan maltosa
mangga
2ml benedict + 5 tetes
(ranum)
mangga (ranum) extract
(ranum): Kuning
(ranum) +
/ dipanaskan /
muda
benedict :biru
Warna manga
Warna manga
Warna manga (ranum) + benedict (dipanaskan) : oranye Endapan ++ Waktu : 01.04 Sama dengan
Mangga
2ml benedict + 5 tetes
(Masak)
extract mangga masak
Warna mangga
(Masak) : oranye
maltosa Warna manga (Masak) +
dipanaskan /
benedict : biru
Warna manga (Masak) + benedict (dipanaskan) : oranye Endapan ++ Waktu 01.15 Sama dengan
maltosa
10
Ekstrak jambu biji
2ml benedict + 5 tetes
(Mentah)
ekstrak jambu biji
(Mentah): hijau
jambu biji
(mentah) / dipanaskan
pekat
(Mentah) +
Warna jambu biji
/
Warna
benedict : biru
Warna jambu biji (Mentah) + benedict (dipanaskan) : jingga Waktu : 35 detik
Ekstrak jambu biji
2ml benedict + 5 tetes
(ranum)
ekstrak jambu biji
(ranum): hijau
jambu biji
(ranum) / dipanaskan
muda
(ranum) +
Warna jambu biji
/
Warna
benedict : biru
Warna jambu biji (ranum) + benedict (dipanaskan) : orange Waktu : 35
detik Warna jambu
Ekstrak jambu biji
2ml benedict + 5 tetes
(Masak)
ekstrak jambu biji
(Masak) : Hijau
biji (Masak)
( masak) dipanaskan
pudar hampir
+ benedict :
putih Warna benedict :
biru
Warna jambu biji
biru
Warna jambu biji (Masak)
+ benedict (dipanaskan) : Orange Waktu : 35 detik
B. Analisis a) Indikator Benedict 1. Pada indikator glukosa 1%, 2 ml benedict+5 tetes glukosa dipanaskan warnanya menjadi Kehijauan, ada endapan merah bata tipis (++). 2. Pada indikator fruktosa 1% 2 ml benedict+5 tetes fruktosa dipanaskan warnanya jernih dan endapan merah bata +. 3. Pada indikator laktosa 1% 2 ml benedict+5 tetes laktosa
dipanaskan
warnanya coklat endapan : merah bata +. 4. Pada indikator sukrosa 1% 2 ml benedict+5 tetes sukrosa dipanaskan warnanya biru. 5. Pada indikator maltosa 1%, 2 ml benedict+5 tetes maltosa dipanaskan warnanya coklat merah bata endapan tebal +++. 6. Pada indikator amilum 1%, 2 ml benedict+5 tetes amilum dipanaskan warnanya biru.
b) Ekstrak Buah - Pisang
Pada ekstrak buah pisang warna benedict yaitu biru, pisang masak yang berwarna cokelat tua + benedict warnanya menjadi biru, warna pisang (masak) + benedict (dipanaskan) menjadi warna coklat tua terbentuk endapan (+++). Pisang ranum yang berwarna cokelat susu + benedict warnanya menjadi hijau toska, warna pisang (ranum) + benedict (dipanaskan) menjadi warna coklat kekuningan terbentuk endapan (+). Pisang mentah yang berwarna putih tulang
+ benedict warnanya
menjadi biru, warna pisang (mentah) + benedict (dipanaskan) menjadi warna hijau kekuningan terbentuk endapan (++). - Belimbing Wuluh Warna benedict yaitu biru, belimbing wuluh
masak yang berwarna
kuning kehijauan (++) + benedict warnanya menjadi merah bata (++) tidak terdapat endapan. Belimbing wuluh
ranum yang berwarna
kuning kehijauan (+) +
benedict warnanya menjadi merah bata (+++) tidak terbentuk endapan. Belimbing wuluh mentah yang berwarna kuning kehijauan (+++) + benedict warnanya menjadi merah bata (++++) tidak terdapat endapan. - Belimbing Warna benedict yaitu biru, belimbing masak yang berwarna biru kuning + benedict warnanya menjadi biru, warna kersen (masak) + benedict (dipanaskan) menjadi putih kehijauan terdapat endapan cokelat +. Belimbing
ranum yang berwarna putih keruh + benedict warnanya
menjadi biru keruh +, warna kersen (ranum) + benedict (dipanaskan) menjadi putih keruh terdapat endapan cokelat++. Belimbing
mentah yang berwarna kuning kehijauan + benedict
warnanya menjadi biru keruh ++, warna kersen (mentah) + benedict (dipanaskan) menjadi putih keruh terdapat endapan cokelat +++. - Nanas
Warna benedict yaitu biru, nanas masak yang berwarna kuning (++) + benedict warnanya menjadi biru, warna nanas (masak) + benedict (dipanaskan) menjadi warna biru terdapat endapan (++) pada waktu 01.13 sama dengan maltosa. Nanas ranum yang berwarna kuning (+) + benedict warnanya menjadi biru, warna nanas (ranum) + benedict (dipanaskan) menjadi warna coklat terdapat endapan (++) pada waktu 01.09 sama dengan maltose. Nanas mentah yang berwarna kuning + benedict warnanya menjadi biru, warna nanas (mentah) + benedict (dipanaskan) menjadi coklat terdapat endapan (++) pada waktu 01.14 sama dengan maltosa. - Kresan Warna benedict yaitu biru, kersen masak yang berwarna cokelat (+) + benedict warnanya menjadi biru, warna kersen (masak) + benedict (dipanaskan) menjadi merah bata (+++). Kersen
ranum yang berwarna cokelat (++)
+ benedict warnanya
menjadi biru, warna kersen (ranum) + benedict (dipanaskan) menjadi merah bata (++). Kersen mentah yang berwarna cokelat (+++) + benedict warnanya menjadi biru, warna kersen (mentah) + benedict (dipanaskan) menjadi merah bata (++). - Pepaya Warna benedict yaitu biru. Papaya masak yang berwarna orange kemerahan + benedict warnanya menjadi kekuningan, warna pepaya (masak) + benedict (dipanaskan) menjadi orange kehijauan. Papaya ranum yang berwarna kuning kehijauan + benedict warnanya menjadi biru, warna pepaya (ranum) + benedict (dipanaskan) menjadi orange pekat.
Papaya mentah yang berwarna kuning kehijauan + benedict warnanya menjadi biru, warna pepaya (mentah) + benedict (dipanaskan) menjadi kuninh keorangean. - Sawo Warna benedict yaitu biru, sawo masak yang berwarna cokelat kekuningan + benedict warnanya menjadi coklat matang, warna sawo (masak) + benedict (dipanaskan) menjadi warna coklat tidak terbentuk endapan dang mengandung sukrosa. Sawo ranum yang berwarna cokelat kekuningan + benedict warnanya menjadi merah bata terdapat endapan berwarna coklat dan mengandung maltose. Sawo mentah yang berwarna cokelat kekuningan + benedict warnanya menjadi hitam kemerahan terdapat endapan berwarna coklat dan mengandung fruktosa. - Tomat Warna benedict yaitu biru, tomat masak yang berwarna merah bening + benedict warnanya menjadi biru, warna tomat (masak) + benedict (dipanaskan) menjadi warna hijau kecoklatan (+) tidak terbentuk endapan dan mengandung Fruktosa Tomat ranum yang berwarna orange/jingga bening + benedict warnanya menjadi biru, warna tomat ranum + benedict dipanaskan menjadi hijau kecoklatan (++) dan mengandung amilum Tomat mentah yang berwarna kuning bening
+ benedict warnanya
menjadi biru , warna tomat mentah + benedict dipanaskan menjadi merah bata dan mengandung laktosa.
- Mangga
Warna benedict yaitu biru, mangga masak yang berwarna oranye + benedict warnanya menjadi biru, warna mangga (masak) + benedict (dipanaskan) menjadi orange terdapat endapan (++) pada waktu 01.15 sama dengan maltosa. Mangga ranum yang berwarna kuning muda + benedict warnanya menjadi biru, warna mangga (ranum) + benedict (dipanaskan) menjadi orange terdapat endapan (++) pada waktu 01.14 sama dengan maltosa. Mangga mentah yang berwarna putih kekuningan + benedict warnanya menjadi biru, warna mangga (mentah) + benedict (dipanaskan) menjadi orange terdapat endapan (++) pada waktu 01.25 sama dengan maltose. - Jambu Biji Warna benedict yaitu biru. Jambu masak yang berwarna hijau pudar hamper putih + benedict warnanya menjadi biru, warna pepaya (masak) + benedict (dipanaskan) menjadi orange pada waktu 35 detik. Jambu ranum yang berwarna hijau muda + benedict warnanya menjadi biru, warna pepaya (ranum) + benedict (dipanaskan) menjadi orange pada waktu 35 detik. Jambu mentah yang berwarna hijau pekat + benedict warnanya menjadi biru, warna pepaya (mentah) + benedict (dipanaskan) menjadi jingga pada waktu 35 detik. C. Pembahasan Pada kegiatan pengujian zat-zat yang dapat mereduksi dengan larutan Benedict menunjukkan adanya endapan merah yang menandakan bahwa larutan mengandung sakarida yang dapat mereduksi di suasana alkalis. Apabila warna tidak berubah dan tetap menjadi biru maka gula tersebut merupakan bukan gula pereduksi seperti pada sukrosa dan amilum yang tidak terbentuk endapan berwarna merah bata. Sesuai dengan teori bahwa dalam suasana alkalis, sakarida akan membentuk enidid yang mudah teroksidasi. Semua monosakarida dan disakarida kecuali sukrosa dan trekalosa akan bereaksi positif bila dilakukan uji benedict.
Amilum, glukosa, maltosa, dan laktosa menunjukkan terdapat endapan merah bata yang bervariasi ketebalannya. Berdasarkan hasil tersebut didapatkan pada ekstrak buah pisang masak berubah berwarna coklat tua terbentuk endapan (+++) mengindikasikan bahwa larutan mengandung amilum. ekstrak buah pisang ranum berubah berwarna coklat kekuningan terbentuk endapan (+) mengindikasikan bahwa larutan mengandung amilum. Ekstrak buah pisang mentah berubah berwarna hijau kekuningan terbentuk endapan (++) tetapi tidak dapat diindikasikan kandungan larutannya karena tidak ada yang sama dengan larutan indikator. Ekstrak belimbing wuluh matang terbentuk larutan merah bata (++) diindikasikan mengandung amilum. Ekstrak belimbing wuluh ranum terbentuk larutan warna merah bata +++ dan mengandung amilum. Ekstrak belimbing wuluh mentah terbentuk larutan warna merah bata ++++ dan mengandung amilum. Ekstrak belimbing matang terbentuk larutan putih kehijauan terdapat endapan warna coklat (+) diindikasikan mengandung glukosa. Ekstrak belimbing ranum terbentuk larutan warna putih keruh terdapat endaapan warna coklat (++) dan mengandung maltosa. Ekstrak belimbing mentah terbentuk larutan warna putih keruh (+++) dan mengandung amilum. Ekstrak nanas matang terbentuk larutan warna biru, ada endapan ++, Hal ini mengindikasikan mengandung maltosa. Ekstrak nanas ranum terbentuk larutan warna coklat, ada endapan ++, Hal ini mengindikasikan mengandung maltosa Ekstrak nanas mentah terbentuk larutan warna coklat, ada endapan ++, hal ini mengindikasikan mengandung maltose. Ekstrak kresan matang terbentuk larutan menjadi merah bata (+++). Hal ini mengindikasikan mengandung amilum. Kersen ranum terbentuk larutan merah bata (++). Hal ini mengindikasikan mengandung laktosa. Kersen mentah terbentuk larutan menjadi merah bata (++). Hal ini mengindikasikan mengandung glukosa. Ekstrak pepaya matang terbentuk larutan warna orange kehijauan dan hal tersebut tidak diindikasikan mengandung karbohidrat, karena warna yang didapat tidak sama dengan larutan indikator. Ekstrak pepaya ranum terbentuk larutan warna orange pekat dan hal tersebut mengindikasikan mengandung laktosa. Ekstrak pepaya mentah terbentuk larutan warna kuning keorangean dan hal tersebut mengindikasikan mengandung glukosa. Hasil pada buah sawo matang mengandung (sukrosa), pada sawo ranum mengandung (maltosa), dan pada sawo mentah mengandung (fruktosa). Hal ini tidak
sesuai dengan teori yang ada, bahwa yang sesuai dengan Gula pereduksi adalah gula yang memiliki gugus karbonil bebas berupa gugus aldehid atau gugus keton yang bisa mereduksi ion logam yang memiliki muatan. Tetapi dalam pratikum yang telah kami lakukan pada setiap buah memiliki warna yang berbeda-beda namun sudah sesuai dengan indicator yang telah kami buat dan dapat di indikasikan kandungannya. Ekstrak tomat matang berwarna hijau kecoklatan (+) dan
hal tersebut
mengindikasikan mengandung amilum. Ekstrak tomat ranum berwarna hijau kecoklatan (++) dan hal tersebut mengindikasikan mengandung amilum. Ekstrak tomat mentah berwarna merah bata dan hal tersebut mengindikasikan mengandung amilum Ekstrak mangga matang berubah berwarna orange dan terdapat endapan (++) mengindikasikan bahwa larutan mengandung maltosa, ekstrak mangga ranum orange dan terdapat endapan (++) mengindikasikan bahwa larutan mengandung glukosa, dan ekstrak mangga mentah orange dan terdapat endapan (++) mengindikasikan bahwa larutan mengandung laktosa. Ekstrak Jambu Biji matang terbentuk larutan warna orange dan hal tersebut mengindikasikan mengandung maltosa. Ekstrak Jambu Biji ranum terbentuk larutan warna orange dan hal tersebut mengindikasikan mengandung maltosa. Ekstrak Jambu Biji mentah terbentuk larutan warna jingga dan hal tersebut mengindikasikan mengandung amilum. Berdasarkan hasil tersebut sebagian besar praktikum yang dilakukan tidak dituliskan adanya endapan merah bata dikarenakan perubahan yang diamati hanya perubahan warna saja. D. Diskusi 1. Warna endapan yang terbentuk adalah merah bata karena gula tersebut dapat mereduksi ion Cu2+ dari cupri sulfat menjadi ion Cu + yang kemudian mengendap sebagai Cu2O 2. Karena sukrosa tidak dapat mereduksi ion Cu2+ dari CuSO4 menjadi ion Cu+ karena tidak mengandung gugus aldehid atau keton bebas.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil tersebut sebagian besar praktikum yang dilakukan tidak dituliskan adanya endapan merah bata dikarenakan perubahan yang diamati hanya perubahan warna saja. Sehingga sulit untuk membedakan sakarida yang dapat mereduksi dan sakarida yang tidak dapat mereduksi. B. Saran Untuk praktikum selanjutnya disarankan kepada praktikan agar lebih hati-hati dalam melakukan percobaan, baik dalam menuangkan larutan pereaksi, maupun dalam hal mereaksikan larutan-larutan penguji. Serta lebih menjaga kebersihan alat-alat praktikum agar tidak terkontaminasi oleh larutan-larutan kimia yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
maharajay.lecture.ub.ac.id/files/2014/02/Uji-Kualitatif-KH-Protein.pdf
diakses
pada
14
diakses
pada
14
November 2014 pukul 13.20 WIB Repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34292/4/Chapter%20II.pdf November 2014 pukul 13.00 WIB
LAMPIRAN
Ekstrak pisang masak, ranum dan
Ekstrak pisang masak sebelum ada
mentah
pelakuan
Ekstrak pisang ranum sebelum ada
Ekstrak pisang mentah sebelum ada
perlakuan
perlakuan
Ekstrak pisang masak setelah ada perlakuan dan dibandingkan dengan indikator
Ekstrak pisang ranum setelah ada perlakuan dan dibandingkan dengan indikator