LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI
MODEL PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI BERBASIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN UNTUK PENATAAN RUANG DAN WILAYAH DALAM PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM YANG OPTIMAL (INTEGRASI MODASDULIH-SIG) Tahun ke 3 dari rencana 3 tahun TIM PENGUSUL : Ketua Tim Peneliti Anggota Peneliti
: Dr. Ir. Bambang Rahadi, MS (NIDN. 0005025604) : 1. Euis Elih Nurlaelih, SP, MSi (NIDN. 0028067107) 2. Fajri Anugroho, STP, M.Agr. PhD (NIDN. 0028037305)
Dibiayai oleh : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Melalui DIPA Universitas Brawijaya Nomor : 023.04.2.414989/2014, Tanggal 5 Desember 2013, dan berdasarkan SK Rektor Universitas Brawijaya Nomor 157 Tahun 2014 tanggal 10 April 2014
UNIVERSITAS BRAWIJAYA OKTOBER 2014
ii
RINGKASAN Model Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Berbasis Daya Dukung Lingkungan Untuk Penataan Ruang dan Wilayah Dalam Pemanfaatan Sumberdaya Alam Yang Optimal Salah satu instrument yang dapat digunakan sebagai pengontrol atau pembatas perkembangan kawasan adalah daya dukung lingkungan. Konsep daya dukung menekankan penggunaan lahan berdasarkan kelas kemampuan lahan, hal ini dapat mengurangi terjadinya pembukaan lahan secara besar-besaran. Harapan pengontrolan perkembangan kawasan adalah untuk menjaga kelestraian fungsi lingkungan sehingga lingkungan dengan secara alami dapat memnuhi kebutuhan manusia tanpa harus dirusak. Daya dukung lingkungan juga sebagai metode untuk menganalisis kemampuan wilayah nya dalam mendukung pemenuhan kebutuhan manusia akan sumberdaya alam. MODASDULIH adalah program atau aplikasi yang dibangun dengan latar belakang pemenuhan kebutuhan akan tools yang mampu menentukan kemampuan pendukung wilayah. Aplikasi yang baik adalah yang dapat memperhitungkan dengan janka waktu yang relative pendek, mudah dioperasikan, akurat, dan banyak informasi yang disajikan. MODASDULIH sangat mudah digunakan oleh user, user hanya perlu mengumpulkan semua data input yang diperlukan dan dalam waktu relative pendek hasil perhitungan dapat dilihat. Keakuratan MODASDULIH tentunya sudah diuji melalui perbandingan hasil dengan perhitungan manual, hasil dari simulasi MODASDULIH memiliki perbedaan kecil yang masih diijinkan. Dapat dikatakan bahwa MODASDULIH layak digunakan sebagai tools pembantu dalam mengidentifikasi daya dukung wilayah. Kelamahan MODASDULIH saat ini adalah masih dalam bentuk program yang mana outputnya adalah kuantitatif, sehingga untuk analisis keruangan program ini masih harus perlu diintegrasikan dengan SIG sebagai visualisasi hasil simulasi. Berlatarbelakang untuk mengatasi kelemahan dari MODASDULIH saat ini maka di tahun ke 3 ini MODASDULIH akan diintegrasikan dengan keruangan sehingga menjadi program atau aplikasi yang lengkap. Keruangan dalam analisis daya dukung sangat diperlukan untuk menunjukkan lokasi atau wilayah yang memerlukan urgensi management sehingga perbaikan terhadapnya dapat segera dilakukan. selain itu visualisasi keruangan hasil evaluasi terhadap penggunaan lahan juga sangat diperlukan untuk mengetahui lokasi penggunaan lahan yang kurang sesuai dengan kelas kemampuan lahannya. Orientasi penelitian adalah terintegrasinya MODASDULIH dengan keruangan, sehingga hasil dari simulasi MODASDULIH dapat divisualisasikan melalui peta. Diharapkan melalui visulaisasi peta, para pengambil kebijakan dapat menentukan lokasi yang masih bias dimanfaatkan lebih dan lokasi mana yang memerlukan perbaikan
iii
penataan ruang serta lokasi yang mengalami defisit dalam penyediaan sumberdaya alam. Tujuan dari penelitian ini adalah :1. Membangun MODASDULIH yang terintegrasi dengan spasial, 2. Menyusun model kebijakan pengelolaan DAS. Tahapan penelitian meliputi pengintegrasian MODASDULIH dengan spasial kemudian menyusun model kebijakan rencana pengelolaan DAS. Hasil yang dapat diperoleh adalah MODASDULIH yang terintegrasi oleh SIG akan lebih memudahkan user (pengambil kebijakan) untuk mengidentifikasi wilayah mana yang memerlukan pengelolaan atau perbaikan segera. Tiga aspek utama dalam penyusunan kebijakan adalah kajian karekteristik wilayah, ketersediaan instrumen, peran serta kelembagaan untuk bekerja sama menentukan kebijakan yang urgen untuk ditetapkan kemudian memonitor dampak yang dirasakan.
iv
Masri R. M. 2008. Kajian Perubahan Lingkungan di Zona Buruk Untuk Perumahan. Disertasi Doktor. Institut Pertanian Bogor. Pearce, D. G., and R. M. Kirk. 1986. Carrying Capacities for Coastal Tourism. Industry and Environment 9 (1) : 3-7.Ranganathan and Daily, 2003). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 17 Tahun 2009 tentang Pedoman Penentuan Daya Dukung Lingkungan Hidup dalam Penataan Ruang Wilayah. Prahasta, Eddy. 2003. Sistem Informasi Geografis : Arcview lanjut Pemrograman Bahasa Script Avenue. CV.Informatika, Bandung. Prastowo et al.2007. Kajian Daya Dukung Lingkungan Daerah Aliran Sungai. Paper : “Workshop Daya Dukung Lingkungan”. Kementrian Lingkungan Hidup – RI. Jakarta, 9 Agustus 2007. Rumbia, W.A. 2008. Proyeksi Penduduk Berlipat Ganda Di Kota Bau-Bau. Volume II Tahun I Desember 2008, hal 1-7. Penerbit: FE-Unhalu. Rustiadi, E., S. Saefulhakim, dan D.R. Panuju.2010. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. CrestPent. Press. Bogor. Schumann, A.H. dan G. Joachim. 1997. Hydrological Design of Flood Reservoirs by Utilization of GIS and Remote Sensing. Proceeding of Rabat Symposium S3. IAHS Publ. No. 242: 173-180. Silalahi. 1995. AMDAL Dalam SIstem Hukum Lingkungan di Indoneisa. Bandung : Mandar Maju. Singh, P.V. 1989. Hydrology System, Watershed Modelling Vol.II. Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey. Smith, Stanley , Jeff, Tayman, and David, Swanson. 2001. State and Local PopulationProjections: Methodology and Analysis. New York. Kluwer Academic/ Plenum Publishers. Sosrodarsono, Suyono dan Kensaku PradnyaPramita. Bandung.
Takeda. 1999,
Hidrologi untuk Pengairan.
59
Sri Harto, Br.1993. Hidrologi: Teori, Soal, Penyelesaian. Nafiri Offset. Yogyakarta. Srinivasan, R. 1992. “Spasial Decision Support System for Assessing Agricultural Nonpoint Source Pollution Using GIS.” Ph.D. diss., Purdue University, West Layayette, Indiana. Sutanhaji, T. dan A. Bagiawan. 2001. Operator Morpho-Hidrologi pada Model Ketinggian Dijital untuk Pengelolaan dan Perencanaan Daerah Pengaliran Sungai. Prosiding Kongres VII dan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) XVIII HATHI, Vol. 2 : 156-181. HATHI, Malang. Thornthwaite, C.W. and J.R. Mather. 1957. Instruction and Table for Computing Potential Evapotranspiration and the Water Balance. Publication in Climate Vol. X, No.3. New York. UU RI Nomor 26. 2007. Tentang Penataan Ruang. Ward, A.D. and William J.E. 1995. Environmental Hydrology. Lewis Publisher. New York. Yang, X. dan B. Rystedt. 2002. Predicting Flood Inundation and Risk Using GIS and Hydrodynamic Model: A Case Study at Eskilstuna, Sweden. Indian Cartographer MFDM-04: 183-191.
Lampiran 1. Susunan Personalia Tenaga Peneliti No Nama NIDN Bidang
Alokasi
Uraian Tugas
60