Laporan Akhir Iptek Bagi Masyarakat (IbM) Tahun Anggaran 2015
IbM LAYANAN KESEHATAN DAN PENINGKATAN KETRAMPILAN WIRAUSAHA JAMUR TIRAM KELOMPOK ANAK-ANAK TUNANETRA Dr. Pratiwi Soesilawati,drg.,MKes / 0022116903 Dr.R.Darmawan Setijanto,drg.,MKes / 0005106109
Dibiayai oleh DIPA DITLITABMAS Tahun Anggaran 2015 sesuai dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Airlangga Tentang Pelaksanaan Hibah Kegiatan Penelitian dan Program Pengabdian kepada Masyarakat Baru dan Lanjutan Dana DIPA Ditlitabmas Tahun Anggaran 2015 Nomor: 519/UN3/2015, Tanggal 26 Maret 2015
Universitas Airlangga OKTOBER 2015 i
ii
RINGKASAN Hidup sehat seperti yang didefinisikan oleh World Health Organization (WHO) adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan seseorang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Yayasan Pendidikan Anak Buta Surabaya menaungi asrama dan sekolah Taman Kanak-Kanak, SD, SMP dan SMA. Siswa sekolah tunanetra adalah kelompok masyarakat yang masih memerlukan pendampingan dalam peningkatan derajat kesehatan dan belum produktif secara ekonomi. Pada saat ini sekolah belum memiliki Usaha Kesehatan Sekolah yang memiliki kerjasama dengan pusat pelayanan kesehatan. Biaya hidup siswa selama di asrama dan sekolah tunanetra sebagian besar ditopang oleh donatur. Hanya sebagian kecil siswa yang berasal dari keluarga ekonomi menengah dan mampu membayar uang sekolah serta biaya hidup, sehingga beban yayasan untuk menyelenggarakan pendidikan dan biaya hidup sehari-hari sangat berat. Untuk itu Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga merancang suatu kegiatan pendampingan dalam bentuk layanan kesehatan dan pelatihan teknologi tepat guna. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan derajat kesehatan siswa tunanetra dan mempersiapkan siswa tunanetra menjadi insan yang produktif secara ekonomi melalui pendampingan wirausaha jamur tiram. Target khusus dari kegiatan ini adalah menanamkan kebiasaan hidup bersih sehat kepada siswa dan melatih siswa terlibat dalam produksi dan manajemen pemasaran jamur tiram sebagai teknologi tepat guna untuk bekal hidup di kemudian hari. Solusi yang digunakan adalah layanan kesehatan umum melalui rintisan pembentukan Usaha Kesehatan Sekolah bekerjasama dengan dokter dari pusat pelayanan kesehatan dalam hal ini Rumah Sakit Pendidikan Universitas Airlangga untuk pelayanan kesehatan mata, kesehatan umum, kesehatan anak dan kesehatan gigi. Peningkatan produktifitas ekonomi dilakukan melalui pelatihan wirausaha jamur tiram, praktik pengolahan jamur tiram dan manajemen pemasaran jamur tiram beserta hasil olahannya. Pada akhir kegiatan, diharapkan siswa telah memiliki dasar pengetahuan kebersihan dan kesehatan yang mencukupi untuk memelihara kesehatan dan memiliki soft skill wirausaha jamur tiram sebagai bekal hidup.
iii
PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala karuniaNya yang dilimpahkan kepada kami selama melakukan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini hingga dapat terselesaikan tepat waktu.Harapan kami semoga laporan kemajuan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi para peneliti pada khususnya. Dengan telah selesainya penelitian ini, peneliti mengucapkan terimakasih kepada : 1. Rektor Universitas Airlangga, yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas pada pelaksana untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat ini. 2. Ketua Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Airlangga, yang telah menyetujui usulan Iptek Bagi Masyarakat Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2015 3. Dekan Fakultas kedokteran gigi Universitas Airlangga yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat ini. 4. Departemen Biologi Oral dan Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga yang telah mengijinkan pelaksana untuk melaksanakan Iptek Bagi Masyarakat ini 5. Ketua dan pengurus Yayasan Pendidikan Anak Buta yang telah menyediakan sarana dan lahan untuk pelaksanaan Iptek Bagi masyarakat ini. Kepada semua pihak yang tak dapat kami sebut satu persatu, yang telah membantu kami hingga selesainya penelitian ini, kami sampaikan terimakasih. Kami mohon saran dan kritik bila ada kesalahan dalam penulisan laporan penelitian ini. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa meridloi kita semua.Amin. Surabaya, Oktober 2015
Pelaksana
iv
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL
i
HALAMAN PENGESAHAN
ii
RINGKASAN
iii
PRAKATA
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I.
9
PENDAHULUAN
BAB II. TARGET DAN LUARAN
11
BAB III. METODE PELAKSANAAN
12
BAB IV. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
16
BAB V. HASIL YANG DICAPAI
19
BAB VI. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
23
BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN
24
DAFTAR PUSTAKA
25
LAMPIRAN
26
v
DAFTAR TABEL Tabel 5.1.
Jadwal Pelaksanaan Iptek Bagi Masyarakat Layanan Kesehatan Bagi Siswa Tuna Netra
15
Tabel 5.1.
Jadwal Pelaksanaan Iptek Bagi Masyarakat Wirausaha Jamur Tiram Bagi Siswa Tuna Netra
21
vi
DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1. Pendekatan yang ditawarkan dalam kegiatan Layanan Kesehatan dan peningkatan ketrampilan wirausaha jamur tiram
6
Gambar 5.1 Pelayanan kesehatan umum di YPAB TKLB dan SDLB Tegal Sari, tanggal 22 Agustus 2015 untuk siswa, orang tua siswa, guru dan karyawan
10
Gambar 5.2 Pelayanan kesehatan umum, pemeriksaan kimia klinik darah dan pemeriksaan mata di SMPLB dan SMALB YPAB Gebang Putih, tanggal 29 Agustus 2015 untuk siswa, orang tua, guru kan karyawan
11
Gambar 5.3 Layanan kesehatan gigi berupa penyuluhan, screening kesehatan gigi dan perawatan sederhana di YPAB Tegal sari
12
Gambar 5.4 Pelayanan kesehatan gigi di YPAB Gebang Putih
12
Gambar 5.5 Peresmian renovasi UKS oleh Prof dr HR Soedarso Djojonegoro,AIF pada tanggal 29 Agustus 2015 14
14
Gambar 5.6 Suasana asrama dan tempat bermain YPAB yang bersih dan sehat
14
Gambar 5.7. Pembangunan rumah jamur A. Peresmian pembangunan rumah jamur tiram oleh ketua yayasan YPAB Prof Dr H R Soedarso Djojonegoro, AIF didampingi pengurus yayasan dan guru YPAB. B. Panen pertama jamur tiram tanggal 6 Juni 2015. C. Tampak depan rumah jamur. D,E: tampak dalam rumah jamur. F. Tampak samping rumah jamur
16
Gambar 5.8 Suasana pelatihan budidaya jamur tiram oleh Ir Widi Wuryani, MS. Pelatihan ditekankan pada penggunaan bahasa verbal untuk memudahkan siswa tuna netra memahami materi pelatihan
17
Gambar 5.9 Guru YPAB terlibat aktif pada proses pemeliharaan jamur tiram melaui pengenalan bentuk dan bau dari jamur tiram
18
Gambar 5.10 Orang tua siswa turut serta dalam pelatihan wirausaha jamur tiram
18
Gambar 5.11. Budidaya jamur tiram telah menjadi ikon wirausaha YPAB dan dikunjungi oleh berbagai komunitas
19
Gambar 5.12 pelatihan ketrampilan pengolahan jamur tiram menjadi nugget jamur tiram 20 dan sate jamur tiram Gambar 5.12 Pelatihan menejemen pemasaran hasil jamur tiram
21 vii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Lampiran 2.
Lampiran 3.
Draft Jurnal pengabdian masyarakat
26
Draft MoU Fakultas Kedokteran Gigi Universitss airlangga Dan Yayasan Pendidikan Anak ButaSurabaya
33
The 3rd Joint Scientific Meeting in Dentistry - Poster presentation
36
viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis situasi Yayasan Pendidikan Anak Buta (YPAB) Jawa Timur menaungi asrama anak tunanetra dan Sekolah Luar Biasa setingkat SMP dan SMA di Kecamatan Gebang Putih Surabaya serta Sekolah Luar Biasa setingkat Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar di Kelurahan Tegal Sari Surabaya. Yayasan Pendidikan Anak Tunanetra (YPAB) didirikan oleh Alm Bp Soetopo, mantan menteri kesehatan RI. Siswa – siswa ini melakukan kegiatan belajar, bermain musik dan bersosialisasi di lingkungan asrama. Yayasan di Gebang Putih terletak pada area seluas 10.600m2, terdiri dari bangunan asrama dan sekolah, sehingga masih tersedia lahan tidur yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk belajar berbagai hal, salah satunya pelayanan kesehatan dan wirausaha berbentuk agrobisnis. Pemberdayaan masyarakat yang ditekankan pada kegiatan ini adalah meningkatkan derajat kesehatan gigi dan kesehatan umum melalui pembentukan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan ketrampilan siswa tunanetra yang berada dalam naungan Yayasan Pendidikan Anak Buta agar mereka mampu mandiri secara ekonomi melalui transfer Iptek wirausaha jamur tiram. Kegiatan ini meliputi alih iptek pengetahuan dasar kesehatan umum dan gigi, alih iptek metode pembuatan bangunan areal berkebun jamur tiram, alih iptek pengolahan dan pengawetan jamur tiram dan alih iptek pemasaran produk jamur tiram serta pemasaran hasil olahan jamur tiram. Unit Kesehatan Sekolah ( UKS) adalah program yang dicanangkan oleh Dinas Pendidikan Dasar dan Menengah Umum Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Untuk meningkatkan derajat kesehatan siswa tunanetra, maka Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga melakukan pendampingan kepada guru dan siswa untuk mengelola UKS. Dalam Undang Undang Nomor 23 Tahun 1992 pasal 45 tentang Kesehatan ditegaskan bahwa ”Kesehatan Sekolah” diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal sehingga diharapkan dapat menjadikan sumber daya manusia yang berkualitas. Kegiatan yang dilakukan berupa Penyuluhan kesehatan dari Civitas Academica Universitas Airlangga yang berkaitan dengan kebersihan badan,
kesehatan,
pemeliharaan gigi dan mulut serta kebersihan asrama. Konsep ini oleh WHO disebut sebagai ix
Health Promoting Schools. Upaya lain yang dilakukan dalam pembinaan lingkungan sekolah sehat dan promosi gaya hidup sehat adalah pendekatan soft skills education atau pendidikan kecakapan hidup. Pendidikan kecakapan hidup didasarkan atas konsep bahwa peserta didik perlu learning to be (belajar untuk menjadi), learning to learn (belajar untuk belajar) , learning to know (belajar untuk mengetahui), learning to live with others (belajar untuk hidup bersama), dan learning to do (belajar untuk melakukan ). Pembiakan jamur tiram adalah bidang wirausaha yang kami pandang tepat dikembangkan di sekolah tunanetra ini mengingat lokasi pertanian terletak dalam ruang sehingga siswa penyandang tunanetra mudah dan aman untuk melakukan aktifitas bertanam. Mengingat indera peraba dan pendengaran adalah panca indera yang paling peka pada siswa tunanetra, maka bertanam jamur adalah pilihan yang sesuai karena kontrol pertumbuhan jamur dapat dilakukan melalui indera peraba. Jamur tiram dapat tumbuh di daerah dataran rendah dengan cara mengatur kondisi, suhu dan kelembaban ruang pertumbuhan jamur tiram. Nilai gizi jamur tiram cukup tinggi, dimana jamur segar dalam 100 gram di dalamnya terdapat 15 kalori, protein 3,8 gram, lemak 0,6 gr, karbohidrat 0,9 gr, kalsium 3 mg, zat besi 1,7 mg, vitamin B 0,1 mg dan vitamin C 5 mg.Sedangkan pada 100 gram jamur kering terdapat 128 kalori, protein 16 gram, lemak 0,9 gr, karbohidrat 64,6 mg, kalsium 51 mg, zat besi 6,7 mg, dan vitamin B 0,1 mg. Atas dasar alasan-alasan tersebut diatas timbul pemikiran perlunya dilaksanakan pengabdian masyarakat secara terpadu, melibatkan berbagai disiplin ilmu yaitu ilmu kesehatan serta Sain dan Teknologi. Luaran program ini diharapkan akan menghasilkan anak didik YPAB yang dapat menikmati fasilitas Kesehatan terutama kesehatan mata dan gigi dan siswa mampu mandiri secara ekonomi melalui soft skill wirausaha jamur tiram.
x
BAB II TARGET DAN LUARAN 2.1 Target Target yang akan diperoleh dari kegiatan ini adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan layanan kesehatan umum, mata dan gigi bagi siswa YPAB 2. Terbentuknya siswa YPAB yang mandiri secara ekonomi melalui pelatihan wirausaha jamur tiram 3. Peningkatan keterampilan siswa YPAB dalam bidang pengawetan dan pengolahan hasil panen jamur tiram. 4. Peningkatan pendapatan siswa melalui pelatihan pemasaran hasil panen dan produk olahan jamur tiram.
2.2 Luaran 1. Pembentukan UKS untuk peningkatan layanan kesehatan siswa 2. Teknologi tepat guna wirausaha jamur tiram. 3. Publikasi ilmiah pada jurnal nasional terakreditasi 4. MoU antara YPAB dan Fakultas Kedokteran Gigi dan Mou antara YPAB dengan Departemen Pediatric Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga 5. Presentasi poster pada The 3rd Joint Scientific Meeting in Dentistry, Surabaya
xi
BAB III METODE PELAKSANAAN 3.1. Permasalahan prioritas mitra 1. Belum terbentuknya Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di lingkungan YPAB Gebang Putih dan Tegal Sari Surabaya. Selanjutnya UKS ini akan kerjasama dengan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga dan RSUD Dr. Soetomo 2. Memerlukan pelatihan wirausaha Wirausaha Jamur Tiram merupakan wirausaha yang memiliki potensi tinggi untuk di budidayakan selain karena nilai ekonomisnya yang tinggi, jamur tiram juga mempunyai nilai gizi lebih terutama kandungan proteinnya. 3. Memerlukan pelatihan pengawetan dan pengolahan hasil panen Pengawetan jamur tiram merupakan satu rangkaian proses panen agar jamur tetap segar sampai ke tangan konsumen dan terhindar dari pembusukan dini. Pengolahan hasil panen merupakan cara pemasaran jamur tiram berupa produk jadi yaitu keripik jamur tiram, nugget jamur tiram, jamur goreng dan sebagainya sebagai difersifikasi usaha. 4. Memerlukan pelatihan pemasaran hasil panen dan produk olahan jamur tiram. Pemasaran jamur panen dilakukan di pasar tradisional dan pasar swalayan. Pelatihan pemasaran bertujuan membuka cakrawala berpikir siswa dalam bidang menejemen hasil panen untuk memaksimalkan pemasaran.
3.2. Pendekatan yang ditawarkan untuk menyelesaikan persoalan mitra Pendekatan yang akan ditawarkan dari kegiatan ini adalah suatu kerjasama, melibatkan seluruh siswa YPAB dan tim pengabdian masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga dan RSUD Dr. Soetomo, fakultas Sain dan teknologi Universitas Airlangga dan Fakultas Teknologi Pangan Universitas Brawijaya. Kegitan yang dilakukan meliputi : 1. Merancang pendirian UKS di YPAB Gebang Putih dan YPAB Tegal Sari Surabaya bekerjasama dengan dokter mata,dokter anak,dokter gigi dan dokter umum. xii
2. Pelatihan kebersihan diri dan lingkungan 3. Pelatihan wirausaha jamur tiram 4. Pelatihan pengawetan dan pengolahan hasil panen jamur tiram 5. Pelatihan menejemen pemasaran hasil panen 6. Evaluasi kegiatan Pada kegiatan ini partisipasi mitra ( siswa tunanetra ) berperan aktif dalam semua kegiatan terutama dalam praktek wirausaha dan praktek pengolahan hasil panen. Siswa YPAB berjumlah berjumlah 124 siswa, merupakan siswa dari YPAB Gebang Putih (58 siswa) dan Tegal sari ( 66 siswa) di Surabaya. Diharapkan seluruh siswa memperoleh bekal soft skill dalam wirausaha jamur tiram ini, dan di sisi lain siswa dapat menikmati fasilitas kesehatan secara paripurna.
xiii
3.3 Prosedur kerja untuk mendukung realisasi metode pemecahan masalah Realisasi metode layanan kesehatan dan peningkatan ketrampilan wirausaha jamur tiram tampak pada gambar 3.1. Hasil Iptek di FKG Universitas Airlangga
Permasalahan mitra
Penyusunan Paket Pengabdian masyarakat Layanan kesehatan Pelatihan wirausaha jamur tiram
SDM FKG UA
Layanan kesehatan : 1. Pendirian UKS bekerjasama dengan dokter: Umun, Mata, Anak, Gigi 2. Pelatihan kebersihan diri dan lingkungan Wirausaha jamur tiram 1. Budidaya jamur tiram 2. Rekayasa pengolahan hasil panen jamur tiram 3. Manajemen pemasaran jamur tiram Kegiatan pada siswa sekolah tunanetra : 1. 2. 3. 4.
Penyuluhan Pelatihan Praktek Pembimbingan
Hasil Kegiatan : 1. Usaha Kesehatan Sekolah terintegrasi dengan pusat layanan kesehatan 2. Produksi jamur tiram Pembinaan dan Monitoring
Evaluasi Kegiatan
Gambar 3.1. Pendekatan yang ditawarkan dalam kegiatan Layanan Kesehatan dan peningkatan ketrampilan wirausaha jamur tiram xiv
3.4 Pelaksanaan kegiatan Untuk mencapai tujuan Iptek bagi siswa tunanetra maka disusun berbagai kegiatan : a. Aspek Kesehatan -
Penyuluhan kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungan
-
Layanan kesehatan umum, mata,anak dan gigi
-
Pembentukan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
b. Aspek Kewirausahaan -
Peningkatan soft kill wirausaha jamur tiram
-
Peningkatan ketrampilan pengolahan jamur tiram
-
Peningkatan manajemen pemasaran jamur tiram
3.5 Partisipasi Mitra Dalam Program Partisipasi mitra dalam hal ini siswa YPAB sangat menentukan keberhasilan penerapan Iptek Kedokteran Gigi dalam kegiatan ini. Kesanggupan mitra untuk mengikuti pelatihan, kemampuan mitra dalam menyerap materi pelatihan agar mampu menjalankan wirausaha jamur tiram dan pemasarannya sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pelatihan ini. Partisipasi mitra berupa lahan untuk Klinik Satelit dan areal pertanian jamur tiram sangat membantu mitra untuk meringankan biaya. Latar belakang siswa yang berasal berbagai daerah di Indonesia sangat tepat dengan pelatihan keterampilan ini. Diharapkan jika kelakn siswa ini kembali ke lingkungannya, maka mereka dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat di sekitarnya dan meningkatkan kemandirian siswa dalam bidang ekonomi.
3.6. Jenis luaran Jenis luaran yang akan dihasilkan sesuai dengan rencana kegiatan adalah siswa yang produktif secara ekonomi melalui pelatihan soft skill teknologi tepat guna wirausaha jamur tiram dan peningkatan derajat kesehatan siswa tunanetra melalui layanan kesehatan UKS
xv
BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI 4.1. Kinerja lembaga pengabdian kepada masyarakat dalam kegiatan PPM satu tahun terakhir Pada tahun 2014 Fakultas kedokteran Gigi Universitas Airlangga telah melaksanakan: 1. Bulan Kesehatan Gigi Nasional Merupakan Company Social Responsibilities dari PT Unilever bekerjasama dengan FKG UA untuk melakukann perawatan gigi dan mulut bagi 1200 penderita dalam waktu 3 hari dengan didukung 300 tenaga medis dan paramedis. Kegiatandi tahun 2015 ini merupakan kerjasama ke enam dan dilaksanakan tiap tahun pada bulan Oktober. Kegiatan ini mencakup penyuluhan dan pelatihan menyikat gigi sehat bagi siswa Sekolah Dasar di tiga lokasi sekolah dan memprioritaskan perawatan kesehatan gigi untuk anak jalanan.
2. Operasi bibir sumbing Merupakan kegiatan yang didukung oleh Smile Train Foundation (USA) dan PT Pelindo III. Kegiatan ini telah dilakukan tiap tahun selama tiga tahun terakhirmengutamakan perawatan di luar pulau Jawa. Lokasi perawatan yang rutin menerima perawatan ini adalah - Kabupaten Dompu, Bima, NTB - Kabupaten Selong Lombok Timur, NTB. - Kabupaten Kediri, Jawa Timur - Kabupaten Pamekasan
3. Pelatihan, penyuluhan dan charity Pelatihan ditekankan pada transfer iptek kedokteran gigi kepada komunitas dokter gigi dan komunitas masyarakat. Transfer iptek yang disalurkan kepada masyarakat adalah hasil penelitian dan pengembangan ilmu yang telah dikembangkan di FKG UA. Penyuluhan dilakukan pada berbagai komunitas untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat pada ilmu kesehatan gigi. Charity berupa perawatan gigi dilakukan kepada kelompok masyarakat yang memerlukan perawatan kesehatan gigi. Charity dilakukan xvi
oleh seluruh civitas academica termasuk dosen, mahasiswa, S1, program profesi, S2 dan mahasiswa Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis.
4. Pendampingan komunitas Pendampingan komunitas dilakukan untuk komunitas yang telah memiliki MoU dengan FKG UA untuk memperoleh pendampingan selama masa MoU berlaku. Pendampingan ini berupa perawatan kesehatan gigi, pendampingan pembentukan kader kesehatan, dan pendampingan transfer iptek kedokteran gigi. Beberapa komunitas masyarakat yang menjalin MoU dengan FKG UA adalah : - PDGI Pengwil bali - PDGI pengwil Lombok - Pondok Pesantren Qomarudin Gresik - Pondok Pesantren Al Fitroh Surabaya
4.2. Jenis kepakaran yang diperlukan dalam menyelesaikan persoalan mitra SDM dari Perguruan Tinggi yang terlibat dalam kegiatan IbM ini terdiri dari dua orang dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga, dibantu dengan sepuluh orang mahasiswa Fakultas Kedokteran GigiUnair tingkat akhir dan konsultan : o Tenaga ahli di bidang budidaya jamur tiram dari Fakultas Pertanian UPN Veteran Surabaya o Tenaga ahli di bidang pengawetan dan pengolahan hasil panen jamur tiram dari Fakultas Pertanian UPN Veteran Surabaya o Tenaga ahli dibidang kewirausahaan dalam hal ini pemasaran hasil panen jamur tiram dari praktisi ekonomi Selanjutnya diperlukan tenaga pendamping yang berasal dari orang tua siswa dan masyarakat sekitar YPAB dengan harapan Iptek ini dapat bermanfaat untuk siswa saat telah lulus sekolah menengah dan berguna pula untuk masyarakat sekitar. Areal pelatihan wirausaha jamur tiram dapat digunakan oleh siswa untuk mengembangkan budidaya jamur tiram dan jejaring pemasaran yang telah dirintis dalam pelatihan ini dapat dilanjutkan oleh siswa YPAB agar mereka dapat menikmati hasil pelatihan ini secara langsung. xvii
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Yang Telah Dicapai Pelaksanaan program Iptek bagi Masyarakat telah mulai dilaksanakan sejak Maret 2015 dengan beberapa kegiatan, meliputi:
A. Aspek Kesehatan 1. Peningkatan kesehatan umum dan mata anak-anak tunanetra Kesehatan umum meliputi pemeriksaan kesehatan umum , pengobatan, pemeriksaan kimia klinik darah bagi siswa, orang tua siswa, guru dan karyawan. Kegiatan yang telah dilakukan adalah penyuluhan kesehatan lingkungan dan kebersihan diri sendiri. Pemeriksaan kesehatan mata sangat diperlukan oleh siswa sekolah tunanetra dengan pendampingan dari dokter spesialis mata. Layanan kesehatan umum dan mata telah dilakukan pada tanggal 22 Agustus 2015 di YPAB Tegal Sari mencakup 78 pasien.
Gambar 5.1 Pelayanan kesehatan umum di YPAB TKLB dan SDLB Tegal Sari, tanggal 22 Agustus 2015 untuk siswa, orang tua siswa, guru dan karyawam xviii
Perawatan kesehatan umum dan mata di YPAB Gebang Putih dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2015. Pada kegiatan telah dilayani 97 pasien terdiri dari siswa, guru, orang tua siswa dan karyawan.
Gambar 5.2 Pelayanan kesehatan umum, pemeriksaan kimia klinik darah dan pemeriksaan mata di SMPLB dan SMALB YPAB Gebang Putih, tanggal 29 Agustus 2015 untuk siswa, orang tua, guru kan karyawan
2. Layanan kesehatan gigi Kendala mendapatkan layanan kesehatan gigi karena mereka harus meninggalkan lingkungan asrama untuk pemeriksaan dan perawatan kesehatan. Di sisi lain, saat meninggalkan lokasi asrama, mereka harus mendapatkan pengawalan dari guru untuk menjaga keselamatan. Jumlah guru dan pendamping siswa di Yayasan ini sangat terbatas. Sebagai solusi dari masalah ini maka kami merancang kegiatan perawatan gigi di lokasi Yayasan Pendidikan Anak Buta dengan harapan siswa tidak perlu meninggalkan asrama. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tanggal 22 agustus 2015 di YPAB TKLB dan SDLB Tegal Sari Surabaya xix
.
Gambar 5.3 Layanan kesehatan gigi berupa penyuluhan, screening kesehatan gigi dan perawatan sederhana di YPAB Tegal sari
Gambar 5.4 Pelayanan kesehatan gigi di YPAB Gebang Putih xx
Layanan kesehatan gigi di YPAB Gebang Putih dilaksanakan tanggal 29 Agustus 2015. Layanan ini berhasil melayani 34 pasien. Layanan kesehatan gigi meliputi penyuluhan Dental HealthEducationdan, screening kesehatan gigi dan intra oral. Perawatan gigi dasar yaitu ekstraksi gigi, tumpatan sederhana, perawatan mumifikasi saluran akar dan scaling.
3. Usaha Kesehatan Sekolah Pendirian UKS yang bekerjasama dengan pusat layanan kesehatan di lingkungan sekolah tunanetra sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan.
Dinas
Pendidikan Kota Surabaya mewajibkan tiap sekolah memiliki UKS. Kegiatan yang telah dilaksanakan adalah renovasi ruang yang akan digunakan untuk UKS meliputi pengecatan dinding luar dan dalam ruangan, mengganti seluruh pintu, memasang gorden di seluruh ruangan, dan perbaikan atap gedung UKS. Saat ini UKS telah dilengkapi dengan peralatan pemeriksaan kesehatan umum standar yaitu 1 tempat tidur, stetoskop, tensi meter dan obat standar. Ruang ini akan dilengkapi pula dengan hand instrument kedokteran gigi dan obat serta bahan kedokteran gigi untuk perawatan darurat.
xxi
Gambar 5.5 Peresmian renovasi UKS oleh Prof dr HR Soedarso Djojonegoro,AIF pada tanggal 29 Agustus 2015
4. Meningkatkan kebersihan diri dan lingkungan anak-anak tunanetra Melalui kegiatan UKS, higieni siswa berusaha ditingkatkan melalui penyuluhan dan lomba kebersihan asrama. Penyuluhan dan lomba kebersihan asrama akan dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2015 sekaligus memperingati perayaan kemerdekaan Republik Indonesia ke 60
Gambar 5.6 Suasana asrama dan tempat bermain YPAB yang bersih dan sehat
xxii
No 1 2
3
3
Tabel 5.1. JADWAL PELAKSANAAN IPTEK BAGI MASYARAKAT LAYANAN KESEHATAN BAGI SISWA TUNA NETRA Kegiatan Jadwal kegiatan Pelaksana dan nara sumber Renovasi gedung UKS di YPAB Gebang Putih Pelayanan kesehatan umum, pemeriksaan lab darah, penyuluhan DHE dan screening kesehatan gigi di YPAB Tegal Sari Pelayanan kesehatan umum , mata dan gigi di YPAB Gebang Putih
24 Juli 2015 22 2015
29 2015
Penyuluhan dan lomba kebersihan 15 asrama 2015
Dr Pratiwi Soesilawati, drg., MKes Agustus Dr Pratiwi Soesilawati, drg., MKes M. Kresna, dr
Agustus Dr Pratiwi Soesilawati, drg., MKes M Kresna, dr Agustus Dr Pratiwi Soesilawati, drg., MKes
B. Aspek Kewirausahaan 1. Peningkatan soft skill untuk wirausaha jamur tiram Permasalahan berikutnya adalah memberikan bekal soft skill bagi siswa YPAB agar mereka mampu mandiri secara ekonomi. Dengan mempertimbangkan adanya lahan tidur di sekitar asrama, dan pemilihan wirausaha yang sesuai dengan keterbatasan siswa, maka kami memilih memberikan pelatihan wirausaha jamur tiram dengan pertimbangan pengelolaan wirausaha ini dapat dikendalikan dengan mengandalkan indera peraba. Kendala yang ditemui dari pelatihan ini adalah belum tersedia tenaga pelatih pembiakan jamur tiram. Maka kami melakukan kerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan nasional Surabaya untuk memeperoleh pendampingan wirausaha jamur tiram. Kegiatan yang telah dilakukan adalah: a) Pembangunan rumah jamur Pembangunan telah dilakukan pada awal bulan April 2015. Dilakukan pada lahan tidur di halaman YPAB pada ruangan berukuran 3 m x 9 m. Sekeliling ruang ini ditutup dengan anyaman bambo tebal untuk mempertahankan kelembababn, dilapisi dengan paranet hitam untuk menyaring sinar matahari yang masuk. Dalam rumah jamur ini didirikan dua jalur rak penyimpanan log media jamur yang mampu menampung 4.000 buah log media. Pada tahap awal telah disiapkan 1.000 log media. Pada tanggal 30 April, rumah jamur telah siap untuk diisi log media. Hingga saat ini telah dilakukan panen jamur tiram yang lebih dari cukup digunakan sebagai bahan konsumsi sehari-hari xxiii
bagi siswa YPAB. Hasil panen jamur tiram yang dimanfaatkan untuk konsumsi siswa di asrama YPAB mampu mengurangi biaya konsumsi di yayasan ini sebesar 24% dari total pembelanjaan konsumsi di asrama ini.
A
C
E
B
D
F
Gambar 5.7. Pembangunan rumah jamur A. Peresmian pembangunan rumah jamur tiram oleh ketua yayasan YPAB Prof Dr H R Soedarso Djojonegoro, AIF didampingi pengurus yayasan dan guru YPAB. B. Panen pertama jamur tiram tanggal 6 Juni 2015. C. Tampak depan rumah jamur. D,E: tampak dalam rumah jamur. F. Tampak samping rumah jamur
xxiv
b) Pelatihan wirausaha jamur tiram Pelatihan ini telah dilaksanakan pada tanggal 25 April 2015. Pelatihan diberikan oleh Ir Widi Wurjani, MSi dari Fakultas Pertanian UPN Veteran Surabaya. Pelatihan yang diberikan meliputi materi pembangunan rumah jamur, syarat dan kondisi rumah jamur yang ideal, pengaturan suhu dan penyiraman, pengaturan dan pembuatan log media, serta cara memanen jamur tiram. Pelatihan ini diikuti oleh siswa YPAB, guru, karyawan dan orang tua siswa. Keikut sertaan orang tua siswa ini diharapkan agar orang tua mampu mendampingi putra putrinya jika suatu saat nanti mereka memulai berwirausaha.
Gambar 5.8 Suasana pelatihan budidaya jamur tiram oleh Ir Widi Wuryani, MS. Pelatihan ditekankan pada penggunaan bahasa verbal untuk memudahkan siswa tuna netra memahami materi pelatihan xxv
Gambar 5.9 Guru YPAB terlibat aktif pada proses pemeliharaan jamur tiram melaui pengenalan bentuk dan bau dari jamur tiram
Gambar 5.10 Orang tua siswa turut serta dalam pelatihan wirausaha jamur tiram
xxvi
Gambar 5.11. Budidaya jamur tiram telah menjadi ikon wirausaha YPAB dan dikunjungi oleh berbagai komunitas
2. pelatihan ketrampilan pengolahan jamur tiram Bila wirausaha ini telah menghasilkan jamur tiram, permasalahan berikutnya yang harus dipecahkan adalah pengolahan hasil panen jamur tiram dan pemasaran hasil panen serta produk olahan jamur tiram. Pengolahan hasil panen berupa pengawetan dan merubah hasil panen menjadi produk olahan dilakukan melalui kerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas Pembangunana nasional Veteran Surabaya. Pelatihan telah dilaksanakan pada tanggal 19 September 2015 meliputi adalah pembuatan nugget jamur, sate jamur dan keripik jamur tiram rendah kolesterol. Selanjutnya pemasaran hasil panen dan produk
olahan dilakukan di pasar tradisional, swalayan dan pemasaran melalui
bisnis online. Pelaksanaan pelatihan pada akhir masa pelaksanaan Iptek bagi Masyarakat ini bertujuan untuk
memberi
kesinambungan proyek rumah jamur tiram agar
bekal
siswa
untuk
menjaga
produksi jamur bisa tertampung dan
meningkatkan derajat ekonomi siswa. xxvii
Gambar 5.12 pelatihan ketrampilan pengolahan jamur tiram menjadi nugget jamur tiram dan sate jamur tiram
3. Pelatihan menejemen pemasaran hasil jamur tiram Pelatihan ini meliputi menejemen keuangan sederhana untuk menjaga kesinambungan rumah jamur melalui pelatihan cara penghitungan modal dan laba dan cara menghitung laba yang harus disisihkan untuk pemeliharaan usaha serta pengelolaan laba yang dapat dinikmati untuk kesejahteraan siswa.
xxviii
Gambar 5.12 Pelatihan menejemen pemasaran hasil jamur tiram
Tabel 5.2 PELAKSANAAN IPTEK BAGI MASYARAKAT WIRAUSAHA JAMUR TIRAM BAGI SISWA TUNA NETRA No Kegiatan Jadwal kegiatan Pelaksana dan nara sumber 1 2 4 5
Pembangunan rumah jamur tiram
1 April 2015
Pembangunan rumah jamur di lahan tidur YPAB Gebang Putih Pelatihan wirausaha jamur tiram 25 April 2015 Ir Widi Wurjani, MSi Pelatihan pengolahan jamur tiram 19 September Ir Gunarti, MM 2015 Pelatihan menejemen pemasaran 10 oktober 2015 Gunawan Wibisono, SE hasil jamur tiram
5.2. Pembahasan 5.2.1 Aspek Kesehatan Pada kegiatan ini telah dilaksanakan berbagai layanan kesehatan berupa Pendirian UKS di YPAB Gebang Putih Surabaya bekerjasama dengan dokter mata,dokter anak,dokter gigi dan dokter umum. Pada perawatan kesehatan umum di YPAB Tegal Sari telah dilakukan perawatan umum dan pemeriksaan darah kepada 78 orang peserta meliputi siswa, orang tua siswa, guru dan karyawan. Penyuluhan dan screening kesehatan gigi dilakukan kepada 50 siswa TKLB dan SDLB. Layanan kesehatan ini mendapat tanggapan baik dari pihak sekolah karena belum pernah dilakukan layanan kesehatan sebelumnya. Pada perawatan kesehatan umum di YPAB Genagn Putih telah dilakukan perawatan umum dan pemeriksaan darah kepada 97 orang peserta meliputi siswa, orang tua siswa, guru dan karyawan. Penyuluhan screening dan perawatan kesehatan gigi dilakukan kepada 34 siswa, guru dan karyawan meliputi perawatan tumpatan gigi dan ekstraksi. xxix
Layanan kesehatan ini mendapat tanggapan baik dari pihak sekolah karena belum pernah dilakukan layanan kesehatan sebelumnya. Untuk menjamin kesinambungan perawatan kesehatan di UKS YPAB, maka kami telah menjalin kerjasama dengan fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga dan Departemen Pediatri Fakultas Kedokteran Universitas airlangga. Kerjasama ini yang akan di kukuhkan melalui penanda tanganan Memory of Understanding antara Ketua Yayasan YPAB dan dekan Fakultas Kedokteran serta Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga. Penyuluhan kebersihan diri dan lingkungan bagi siswa YPAB SMPLB dan siswa SMALB di lungkungan YPAB Gebang putih sangat berguna untuk melatih siswa bertanggung jawab terhadap kesehatan diri dan tempat tinggalnya, terutama lingkungan asrama. Di masa depan, kegiatan lomba kebersihan lingkungan ini diharapkan menjadi pemicu siswa untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungannya.
5.2.2 Aspek budidaya jamur tiram Wirausaha jamur tiram di YPAB telah dimulai pada bulan April 2015, diawali dengan pembangunan rumah jamur di lahan tidur sekitar asrama YPAB Gebang Putih. Pada bulan Mei 2015 rumah jamur telah siap pakai. Pengisian log media ke rumah jamur dimulai pada tanggal 30 Mei 2015. Pada awal budidaya ini, log media dibeli dari petani jamur di Trawas karena pembuatan log media membutuhkan peralatan besar dan keahlian khusus. Tahap selanjutnya adalah memelihara kelembaban log media agar misselium jamur segera tumbuh. Pemeliharaan jamur tiram ini melibatkan seluruh siswa, guru dan beberapa orang masyarakat sekitar YPAB. Para guru bertugas memberi penjelasan kepada siswa tentang cara penyiraman jamur tiram, pengenalan jamur yang mulai tumbuh, cara memanen jamur tiram dan sebagainya. Bulan Juni 2015 beberapa log media sudah mulai menampakkna hasil. Sejak mulai tumbuh jamur tiram hingga saat ini, rata-rata panen perhari adalah 4 kg jamur tiram yang dihasilkan daro 1000 buah log media. Hasil panen ini selanjutnya dimanfaatkan untuk konsumsi siswa YPAB di asrama Gebang Putih dan Tegal Sari. Jumlah hasil panen sebesar 4 kg tentunya melebihi kebutuhan konsumsi siswa. Kelebihan hasil panen yang tidak dikonsumsi selanjutnya dipasarkan di pasar tradisional terdekat dengan harga Rp 14.000,- per kilogram. Hasil penjualan jamur tiram akan digunakan untuk pembelian log media baru karena log media yang sudah berumur lebih dari 6 xxx
bulan tidak produktif lagi dan harus diganti. Pendampingan budidaya jamur tiram oleh tim FKG Universitas Airlangga dan tim Fakultas Pertanian UPN Veteran Surabaya akan berakhir pada bulan Oktober 2015. Untuk itu pihak yayasan telah menyusun rencana untuk kesinambungan budidaya jamur tiram antara lain menggiatkan penjualan jamur tiram untuk pembelian log media lanjutan. Budidaya jamur tiram merupakan pilihan yang tepat bagi siswa tunanetra karena pemeliharaan budidaya ini tidak terlalu membutuhkan indera penglihatan. Pengukuran kelembaban log media dapat dilakukan melalui indera peraba. Pemeriksaan log media yang telah tumbuh tunas dan siap panen dapat dilakukan dengan indera peraba pula. Sedangkan cara pemeriksaan log media yang sehat dapat dilakukan melalui indera pencium karena log media sehat berbau khas serbuk kayu. Tujuan akhir dari Pelatihan budidayajamur tiram ini adalah menyiapkan siswa tuna netra menjadi interprener yang mampu berwirausaha secara mandiri. Pemilihan wirausaha ini berdasar pada beberapa kelebihan budidaya jamur tiram yaitu tidak membutuhkan are yang luas, dapat dilakukan budidaya pada daerah dataran rendah dan dataran tinggi, tidak membutuhkan banyak air, dan terutama dapat dilakukan oleh penyandang tuna netra tanpa membahayakan keselamatan mereka.
xxxi
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 1. Layanan kesehatan gigi, umum dan mata bagi siswa, guru dan karyawan di lingkungan YPAB sangat berguna untuk meningkatkan derajat kesehatan siswa, guru dan karyawan. Pembangunan UKS di lingkungan YPAB sangat berguna sebagai sarana penunjang kesehatan siswa. 2. Wirausaha
jamur
tiram
dapat
dilaksanakan
oleh
siswa
tuna
netra
dengan
mempertimbangkan keterbatasan mereka. Dari sudut pandang pengurus yayasan YPAB, Pemilihan jenis wirausaha ini dipandang tepat karena hasil wirausaha ini sangat bermanfaat untuk mencukupi kebutuhan protein siswa yang tinggal di asrama. Hasil panen jamur tiram yang dimanfaatkan untuk konsumsi siswa di asrama YPAB mampu mengurangi biaya konsumsi di yayasan ini sebesar 24% dari total pembelanjaan konsumsi di asrama ini. Dari sudut pandang siswa, terbentuk siswa YPAB yang mandiri secara ekonomi melalui pelatihan wirausaha jamur tiram, Peningkatan keterampilan siswa YPAB dalam bidang pengawetan dan pengolahan hasil panen jamur tiram dan Peningkatan pendapatan siswa melalui pelatihan pemasaran hasil panen dan produk olahan jamur tiram.
6.2 Saran 1. Pelatihan wirausaha ini disarankan oleh pihak yayasan untuk mengikut sertakan alumni YPAB yang saat ini telah lulus SMALB dan tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. 2. Dibutuhkan peralatan pembuatan log media untuk membimbing siswa menjadi enterprener yang mampu berusaha secara mandiri.
xxxii
DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari. (2010). Kewirausahaan (edisi revisi). Bandung: CV Alfabeta. Kementrian Pendidikan Nasional (2010). Pengembangan Pendidikan Kewirausahaan. Bahan Pelatihan: Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum,Kemendiknas. Saiman, Leonardus. (2009). Kewirausahaan. Teori, Praktik, dan Kasus-kasus. Jakarta. Salemba Empat.
Sony Heru Priyanto (2009) Mengembangkan Pendidikan Kewirausahaan di Masyarakat, Andragogia Jurnal PNFI / Volume 1 / No 1 - Nopember 2009 Eka Aprilianty(2012) Pengaruh Kepribadian Wirausaha, Pengetahuan Kewirausahaan, Dan Lingkungan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 3, November 2012 www.jpnn.com/read/ 2011/03/23/87627/
Ikaputera Waspada, Sukses Wirausaha Sukes Profit http://jurnal.upi.edu/file/Ika_P.pdf
Soegoto, E. S. 2009. Entrepreneurship; Menjadi Pebisnis Ulung. Jakarta: Penerbit PT. Elex Media Komputindo. Kemendikbud. 2012. Panduan Program Mahasiswa Wirausaha. Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Tejo Nurseto (2004) Strategi Menumbuhkan Wirausaha Kecil Menengah Yang Tangguh Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 1, Nomor 1, Februari 2004
xxxiii
LAMPIRAN
Pelatihan soft skill bagi siswa tuna netra sebagai media pembentukan karakter wirausaha (Soft skills training for blind students as the media for setting up entrepreneurial
character) Pratiwi Soesilawati*, Darmawan Setijanto** *Departemen Biologi Oral, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Airlangga **Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Airlangga
ABSTRACT Community empowerment is emphasized in these activities is to improve the health of teeth and general health through the establishment of School Health Unit (UKS) and skills of blindstudents under the Foundation for the Education of Blind Children to enable them to be economically independent through the transfer of science and technology entrepreneurial on mushrooms plantation. These activities include basic knowledge of science and technology over the public and dental health, science and technology over the method of manufacture of plantation area for mushroom g, science and technology over the mushroom processing and preservation and transfer of science and technology product marketing of mushrooms and mushrooms processed products marketing. Entrepreneurial training is expected to be a system of blind students to become a economically independent insane. Keywords: Community empowerment, blind students,soft skill
ABSTRAK Pemberdayaan masyarakat yang ditekankan pada kegiatan ini adalah meningkatkan derajat kesehatan gigi dan kesehatan umum melalui pembentukan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan ketrampilan siswa tunanetra yang berada dalam naungan Yayasan Pendidikan Anak Buta agar mereka mampu mandiri secara ekonomi melalui transfer Iptek wirausaha jamur tiram. Kegiatan ini meliputi alih iptek pengetahuan dasar kesehatan umum dan gigi, alih iptek metode pembuatan bangunan areal berkebun jamur tiram, alih iptek pengolahan dan pengawetan jamur tiram dan alih iptek pemasaran produk jamur tiram serta pemasaran hasil olahan jamur tiram. Pelatihan wirausaha ini diharapkan mampu menjadi sistem pemberdayaan siswa tuna netra aar menjadi insane yang mandiri secara ekonomi. Keywords: Pemberdayaan masyarakat, siswa tuna netra, soft skill xxxiv
PENDAHULUAN Yayasan Pendidikan Anak Buta (YPAB) Jawa Timur menaungi asrama anak tunanetra dan Sekolah Luar Biasa setingkat SMP dan SMA di Kecamatan Gebang Putih Surabaya serta Sekolah Luar Biasa setingkat Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar di Kelurahan Tegal Sari Surabaya. Yayasan Pendidikan Anak Tunanetra (YPAB) didirikan oleh Alm Bp Soetopo, mantan menteri kesehatan RI. Siswa – siswa ini melakukan kegiatan belajar, bermain musik dan bersosialisasi di lingkungan asrama. Yayasan di Gebang Putih terletak pada area seluas 10.600m2, terdiri dari bangunan asrama dan sekolah, sehingga masih tersedia lahan tidur yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk belajar berbagai hal, salah satunya pelayanan kesehatan dan wirausaha berbentuk agrobisnis. Pemberdayaan masyarakat yang ditekankan pada kegiatan ini adalah meningkatkan derajat kesehatan gigi dan kesehatan umum melalui pembentukan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan ketrampilan siswa tunanetra yang berada dalam naungan Yayasan Pendidikan Anak Buta agar mereka mampu mandiri secara ekonomi melalui transfer Iptek wirausaha jamur tiram. Kegiatan ini meliputi alih iptek pengetahuan dasar kesehatan umum dan gigi, alih iptek metode pembuatan bangunan areal berkebun jamur tiram, alih iptek pengolahan dan pengawetan jamur tiram dan alih iptek pemasaran produk jamur tiram serta pemasaran hasil olahan jamur tiram. Pelatihan wirausaha ini diharapkan mampu menjadi sistem pemberdayaan siswa tuna netra aar menjadi insane yang mandiri secara ekonomi. Salah satu upaya untuk mewujudkan kemandirian dan ketangguhan ekonomi nasional adalah
melalui
pengembangan,
pemantapan
sikap,
perilaku
dan
kemampuan
serta
kewirausahaan. Karena dengan berkembangnya wirausaha-wirausaha nasional akan merupakan penggerak roda perekonomian nasional serta memacu pertumbuhan ekonomi nasional. Upaya ini perlu didukung oleh semua kalangan baik dari unsur pemerintah, masyarakat maupun dunia usaha secara terarah dan berkesinambungan.(ikaputra, 2010) Wirausaha Kewirausahaan dapat diartikan sebagai semangat, sikap dan perilaku atau kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang xxxv
lebih besar. Kewirausahaan adalah suatu proses kreativitas dan inovasi yang mempunyai risiko tinggi untuk menghasilkan nilai tambah produk yang bermanfaat bagi masyarakat dan mendatangkan kemakmuran bagi wirausahawan. Kewirausahaan itu dapat dipelajari walaupun ada juga orang-orang tertentu yang mempunyai bakat dalam hal kewirausahaan (Kemendikbud, 2012). Kewirausahaan merupakan komponen vital dalam pembangunan ekonomi. Jika Indonesia ingin maju seperti negara lain, maka pembangunan kewirausahaan harus dimulai dari sekarang. (Sonny Heru Priyanto, 2009) Dalam rangka meningkatkan pembangunan ekonomi, khususnya pengembangan kewirausahaan di seluruh tanah air, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mencanangkan Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) pada Pebruari 2011. Dengan adanya GKN diharapkan generasi muda memiliki minat untuk menjadi wirausahawan (Eka Aprilianti, 2012) Untuk mengembangkan kewirausahaan, perlu disusun program pelatihan yang memadai, mulai dari pendidikan usia dini sampai Perguruan Tinggi. Prinsipnya menimbulkan motivasi dalam diri tiap siswa, siswa harus mampu menangkap peluang wirausaha (opportunity factors), dan harus memiliki keahlian yang sesuai dengan kodratnya, yaitu social skill, indutrial skill, organizasional skill dan strategic skill. (Sonny Heru Priyanto, 2009) Minat berwirausaha di Indonesia masih sangat rendah. Jumlah wirausahawan di Indonesia baru 0,18 persen dari jumlah penduduk, masih jauh di bawah negara lain yaitu dibandingkan dengan Malaysia yang sudah 2 persen, Amerika 4 persen, dan Singapura 7 persen. Suatu negara akan maju dan stabil perekonomiannya jika penduduk yang menjadi wirausahawan minimal 2 persen dari jumlah penduduk (www.jpnn.com). Gambaran ideal seorang wirausahawan menurut Alma (2010) adalah orang yang dalam keadaan bagaimanapun daruratnya, tetap mampu berdiri atas kemampuan sendiri untuk menolong dirinya keluar dari kesulitan yang dihadapi, termasuk mengatasi kemiskinan tanpa bantuan siapapun. Bahkan dalam keadaan yang biasa (tidak darurat), mampu menjadikan dirinya maju, kaya, berhasil lahir dan bathin. wirausaha merupakan orang-orang yang memiliki kemampuan secara intuisi dalam melihat dan mengelola setiap peluang yang ada, yaitu kesempatan usaha yang dimanfaatkannya untuk meraih keuntungan menuju kesuksesan. Oleh karena itu tingkah laku atau perilaku xxxvi
seseorang individu terbentuk karena adanya suatu interaksi antara seorang individu dengan lingkungannya. Kewirausahaan pada dasarnya adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang besar. Kewirausahaan merupakan suatu sikap yang lahir dari adanya kegiatan wirausaha. Kewirausahaan tersebut akan muncul apabila seseorang berani mengembangkan usaha dan ideide baru yang dimilikinya. Oleh karena itu inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melalui berfikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang.(ekaputera, 2010) Karakter Wirausaha Menurut Alma (2010) yang paling mendorong seseorang untuk memasuki karir wirausaha adalah adanya (1) personal attributes dan (2) personal environment. Hasil-hasil penelitian menyebutkan bahwa minat berwirausaha dipengaruhi oleh potensi kepribadian wirausaha dan lingkungan. Dari beberapa konsep kewirausahaan seperti dijelaskan di atas, ada enam hakikat penting kewirausahaan, yaitu: (1) Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis. (2) Kewira-usahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different). (3) Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan keinovasian dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha). (4) Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth). (5) Kewirausaha-an adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombi-nasikan sumbersumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. (6) Kewirausahaan adalah merEka Aprilianti(2012) yang berani memutuskan untuk bersikap, berfikir dan bertindak secara mandiri, mencari nafkah dan berkarier dengan jalan berusaha di atas kemampuan sendiri, dengan cara yang jujur dan adil, jauh dari sifat-sifat kecurangan.(Ekaputera, 2010) xxxvii
Lima ciri entrepreneur unggulan yaitu Berani mengambil risiko. Artinya, berani memulai sesuatu yang tidak pasti dan penuh risiko. Dalam hal ini tidak semua risiko tapi hanya risiko yang telah diperhitungkan dengan cermat. Kedua Menyukai tantangan. Segala sesuatu dilihat sebagai tantangan bukan masalah. Perubahan yang terus terjadi menjadi motivasi kemajuan, bukan menciutkan nyali seorang entrepreneur unggulan. Dengan demikian seorang entrepreneur akan terus memacu dirinya untuk maju, mengatasi segala hambatan. Ketiga memiliki daya tahan tinggi. Seorang entrepreneur harus banyak akal dan tidak mudah putus asa. Ia harus selalu mampu bangkit dari kegagalan dan tekun. Keempat memiliki visi jauh ke depan. Segala yang dilakukannya bertujuan jangka panjang meski dimulai dengan langkah yang amat kecil. Ia memiliki target untuk jangka waktu tertentu. Bagaimana tahun berikutnya, 5 tahun lagi, 10 tahun lagi dan seterusnya. Kelima selalu berusaha memberikan yang terbaik.
Pelatihan soft skill Kewirausahaan dapat diajarkan melalui pendidikan dan pelatihan. Manfaat pelatihan untuk
pembentukan
karakter
Wirausaha
memberikan
beberapa
manfaat
diantaranya
Meningkatkan produktivitas, Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan pekerjaan, Menciptakan teknologi baru dan menciptakan produk dan jasa baru. Banyak wirausaha yang memanfaatkan peluang dengan menciptakan produk atau jasa baru. Kalaupun mereka masih mempertahankan produk lama, produk tersebut merupakan produk yang sudah diperbaiki. Wirausaha juga banyak yang mengembangkan teknologi baru untuk memproduksi barang. Mendorong inovasi. Meskipun biasanya tidak menciptakan sesuatu yang baru, tetapi mereka dapat mengembangkan metode atau produk yang inovatif. Wirausahawan mampu membantu organisasi bisnis yang besar. Bisnis yang besar seringkali memperoleh komponen dari perusahaan kecil yang memproduksi komponen tersebut. Perusahaan besar tidak memperoduksi barang tersebut karena tidak terlalu efisien memproduksi komponen yang kecil dengan pasar yang kecil.(Ekaputera, 2010) Pertumbuhan kewirausahaan sangat tergantung pada kemampuan pribadi, organisasi, dan ling-kungan. Faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan kewirausahaan adalah pesaing, pelanggan, pemasok, dan lembaga-lembaga keuangan yang akan membantu pendanaan. Sedangkan faktor yang berasal dari pribadi adalah komitmen, visi, kepemimpinan, dan xxxviii
kemampuan manajerial. Selanjutnya faktor yang berasal dari organisasi adalah kelompok, struktur, budaya, dan strategi. Dengan demikian bahwa seorang yang berhasil dalam erwirausaha adalah orang yang dapat menggabungkan nilai-nilai, sifat-sifat utama (pola sikap) dan perilaku dengan bEka Aprilianti(2012)l pengetahuan, pengalaman dan keterampilan praktis (knowledge and practice).(Ekaputera, 2010) Dari bahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa seorang wirausaha yang ingin berhasil dalam usahanya harus memiliki sikap mental yang positif . Hal ini termasuk pula bagaimana seseorang mampu memahami kodrat Tuhan pada dirinya dan menjadikan kekurangan dan ketidakmampuan menjadi kekuatan melalui pelatihan untuk memompa semangat berwirausaha.
DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari. (2010). Kewirausahaan (edisi revisi). Bandung: CV Alfabeta. Eka Aprilianti(2012) Aprilianty(2012) Pengaruh Kepribadian Wirausaha, Pengetahuan Kewirausahaan, Dan Lingkungan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 3, November 2012 Ikaputera (2010) Waspada, Sukses Wirausaha Sukes Profit http://jurnal.upi.edu/file/Ika_P.pdf Kementrian Pendidikan Nasional (2010). Pengembangan Pendidikan Kewirausahaan. Bahan Pelatihan: Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum,Kemendiknas Pengaruh Kepribadian Wirausaha, Pengetahuan Kewirausahaan, Dan Lingkungan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK Eka Aprilianti(2012) Aprilianty Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 3, November 2012 Saiman, Leonardus. (2009). Kewirausahaan. Teori, Praktik, dan Kasus-kasus. Jakarta. Salemba Empat. Soegoto, E. S. 2009. Entrepreneurship; Menjadi Pebisnis Ulung. Jakarta: Penerbit PT. Elex Media Komputindo. Sony Heru Priyanto (2009) Mengembangkan Pendidikan Kewirausahaan di Masyarakat, Andragogia Jurnal PNFI / Volume 1 / No 1 - Nopember 2009 xxxix
Tejo Nurseto (2004) Strategi Menumbuhkan Wirausaha Kecil Menengah Yang Tangguh Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 1, Nomor 1, Februari 2004 www.jpnn.com/read/ 2011/03/23/87627/
xl
Lampiran 2 Draft MoU Yayasan Pendidikan Anak Buta dan Fakultas kedokteran Gigi Universitas Airlangga PERJANJIAN KERJASAMA Antara FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA Dengan YAYASAN PENDIDIKAN ANAK BUTA SURABAYA ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------Nomor Nomor
: :
/H3.1.2/DN/2013
Pada hari ini Sabtu tanggal Sepuluh Oktober tahun Dua Ribu Limabelas, bertempat di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya, masing-masing yang bertanda tangan dibawah ini : 1. Prof.Coen Pramono D.,drg.,SU.,Sp.BM(K) Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga, yang berkedudukan di Jl.Mayjen.Prof.Dr.Moestopo 47 Surabaya, dalam hal ini karena jabatan dan kedudukannya bertindak untuk dan atas nama Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya. Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA. 2. Prof Dr H R Soedarso Djojonegoro, AIF Ketua Yayasan Pendidikan Anak Buta Surabaya yang berkedudukan di Jl. Gebang Putih no. 5 Surabaya dalam hal ini karena jabatan dan kedudukannya bertindak untuk dan atas nama Yayasan Pendidikan Anak Buta Surabaya Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang selanjutnya disebut PARA PIHAK sepakat mengadakan kerjasama untuk menyelenggarakan penyuluhan, screening kesehatan gigi dan perawatan kesehatan gigi sederhana Yayasan Pendidikan Anak Buta Surabaya di, sebagaimana berikut : Pasal 1 Dasar dan Tujuan PARA PIHAK bersepakat bahwa perjanjian kerjasama ini dibuat atas dasar saling membantu dan menguntungkan, yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan siswa dalam bentuk penyuluhan, screening kesehatan gigi dan perawatan kesehatan gigi sederhana xli
Pasal 2 Ruang Lingkup Kegiatan Ruang Lingkup Perjanjian Kerjasama ini meliputi : 1. PIHAK PERTAMA memberi menyediakan tenaga medis/dosen agar dapat melaksanakan transfer IPTEK Kedokteran Gigi dengan topik yang disepakati PARA PIHAK dalam bentuk PENYULUHAN KESEHATAN GIGI kepada pihak kedua yang sesuai dengan kewenangan klinis dan kompetensinya. 2. PARA PIHAK, sepakat dalam perjanjian ini dengan prinsip saling menghormati kepentingan masing-masing dan saling menghormati ketentuan yang ada pada institusi masing-masing pihak.
Pasal 3 Hak dan Kewajiban HAK dan KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA 1. Mengirimkan tenaga dosen/medis untuk ditugaskan di Yayasan Pendidikan Anak Buta Surabaya atas permintaan PIHAK KEDUA 2. PIHAK PERTAMA berhak menolak permintaan PIHAK KEDUA atas penyuluhan, screening kesehatan gigi dan perawatan kesehatan gigi sederhana apabila ternyata tidak sesuai dengan kaidah keilmuan dan kompetensi. 3. Tenaga dosen/medis yang dikirim telah memenuhi kualifikasi (kompetensi dan pengalaman) dalam bidangnya 4. Memberikan penyuluhan, screening kesehatan gigi dan perawatan kesehatan gigi sederhana kepada PIHAK KEDUA 5. Tenaga dosen/medis berhak mendapatkan perlindungan hukum selama menjalankan tugasnya, sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku.
HAK dan KEWAJIBAN PIHAK KEDUA 1. Memberikan penjelasan yang cukup tentang penyuluhan, screening kesehatan gigi dan perawatan kesehatan gigi sederhana yang dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA 2. Bersama panitya penyelenggara yang ditunjuk, menyiapkan sarana dan prasarana kebutuhan penyuluhan, screening kesehatan gigi dan perawatan kesehatan gigi sederhana dan biaya lain yang terkait yang disepakati oleh PARA PIHAK 3. Memberikan perlindungan dan bantuan hukum pada tenaga dosen/ medis yang ditugaskan oleh PIHAK PERTAMA selama menjalankan tugas di Yayasan Pendidikan Anak Buta Surabaya 4. Mentaati dan menghormati ketentuan-ketentuan yang telah disepakati bersama, termasuk hak-hak profesional tenaga dosen/medis. xlii
Pasal 4 Jangka Waktu Kerjasama 1. Perjanjian Kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sejak tanggal ditandatangani dan dapat diubah dan diperpanjang atau diakhiri atas persetujuan bersama. 2. Tiga bulan sebelum perjanjian kerjasama ini berakhir akan diadakan pertemuan untuk menentukan langkah selanjutnya. Pasal 5 Lain-lain 1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam perjanjian kerjasama ini, PARA PIHAK sepakat untuk melakukan musyawarah mufakat. 2. Perjanjian Kerjasama ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa segala sesuatunya akan ditinjau kembali bila ternyata ada ketidaksesuaian dalam penetapan.
Ditetapkan di : Surabaya Pada tanggal : 10 Oktober 2015
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga
Ketua Yayasan Pendidikan Anak Buta Surabaya
Prof.Coen Pramono D,drg.,SU.,Sp.BM(K) NIP. 195402101979011001
Prof dr H R Soedarso Djojonegoro, AIF
xliii