DAFTAR PUSTAKA
Brockenbrough Roger L.1999. Structural Steel Designers Handbook, McGRAW-HILL, Inc. CSI.2000. SAP2000 Steel Design Manual.Computers and Structure, Inc. Davison, B. & Graham W Owens. 2003. Steel Designers' Manual 6th Edition. Blackwell Publishing Departemen Pekerjaan Umum.1987. Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SKBI-1.3.53.1987).Yayasan Badan Penerbit PU.Jakarta. Kurtz, Max.2000. Structural Steel Engineering And Design.McGraw-Hill Loren P. and Julio de Blas.2000. Wind Load Design Analysis: ASCE 7-98. University of Miami College of Engineering: Civil, Architectural, and Environmental Engineering Dept. Mangkoesoebroto, Sindur P. 2007. Slide Mata Kuliah SI-4112 Struktur Baja Lanjut. Moestopo, Muslinang. 2006. Slide Mata Kuliah SI-3212 Struktur Baja I. Sjamsir, Ali. 2007. Design Spesification for Velodrome. PT.APORA INDUSMA The Government of the Hong Kong Special Administrative Region. 2005. Code of Practice for the Structural use of Steel. Building Department, Hongkong The American Society of Civil Engineers.2006. ASCE 7-05 Minimum Design Loads for Buildings and Other Structures. ASCE Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1726-2003). Tata Cara Peencanaan Struktur Baja Untuk bangunan Gedung (SNI 03-1729-2000). www.google-earth.com www.kutaikartanegara.com
xiii
LAMPIRAN ♦ LAMPIRAN A – METODA KONSTRUKSI ♦ LAMPIRAN B – DRAWING
xiv
LAMPIRAN A
Tahap Persiapan : Penentuan Posisi Support sebagai tumpuan atap
Tahap Persiapan : Pendirian tower temporer untuk menyangga atap sementara
Dialkukan proses assembling truss di bawah terlebih dahulu sebelum dipasang di atas
Pemasangan truss dilkukan terlebih dahulu pada daerah tengah atap utama. Arah pemasangan dilakukan dari pinggir ketengah seperti tertera pada gambar pertama (bagian atas), Pengangkatan truss dilakukan menggunakan mobil crane. Lalu truss dibaut pada posisi support dan pada posisi puncak tower temporer.
Selanjutnya pemasangan dilakukan pada arah seberang pemasangan pertama. Arah pemasangan dilakukan dari pinggir ketengah(seperti fase 1). Lalu truss dibaut pada posisi support dan pada posisi puncak tower temporer.
Kemudian pemasangan dilanjutkan dengan pemasangan pada tengah bentang. Truss yang sudah di assembling di bawah kemudian diangkat menggunakan mobil crane, lalu dilakukan pengencangan baut di ujung-ujung truss pada puncak kedua tower.
Pada tahap 4 ini pemasangan dilakukan ke arah kanan bentang, dengan cara memindahkan tower temporer ke arah kanan dari titik semula. Teknis pemasangan dilakukan seperti tahap 1 sampai dengan tahap 3
Pada tahap 5 ini pemasangan dilakukan ke arah kanan bentang, dengan cara memindahkan tower temporer ke arah kanan dari titik semula (seperti tertera pada gambar). Teknis pemasangan dilakukan seperti tahap 1 sampai dengan tahap 3
Pada tahap 6 ini pemasangan juga dilakukan ke arah kanan bentang sampai ujung atap utama, dengan cara memindahkan tower temporer ke arah kanan dari titik semula (seperti tertera pada gambar). Teknis pemasangan dilakukan seperti tahap 1 sampai dengan tahap 3.
Pada tahap 7 ini pemasangan dilakukan ke arah kiri, dengan cara memindahkan tower temporer ke arah kiri dari titik semula (seperti tertera pada gambar). Teknis pemasangan dilakukan seperti tahap 1 sampai dengan tahap 3.
Pada tahap 8 ini pemasangan juga dilakukan ke arah kiri bentang sampai ujung atap utama, dengan cara memindahkan tower temporer ke arah kiri dari titik semula (seperti tertera pada gambar). Teknis pemasangan dilakukan seperti tahap 1 sampai dengan tahap 3.
Pada tahap 9 ini pemasangan pada bagian kanopi mulai dari ujung atap utama ke tengah bagian kanopi. Teknis pekerjaan dilkukan dengan cara memindahkan tower temporer ke arah kiri dari titik semula (seperti tertera pada gambar). Teknis pemasangan dilakukan seperti tahap 1 sampai dengan tahap 3.
Pada tahap 10 ini pemasangan pada bagian kanopi dilanjutkan mulai dari tengah bagian kanopi ke ujung kanopi. Teknis pekerjaan dilkukan dengan cara memindahkan tower temporer ke arah kiri dari titik semula (seperti tertera pada gambar). Teknis pemasangan dilakukan seperti tahap 1 sampai dengan tahap 3.
Pada tahap 11 ini pemasangan pada bagian kanopi kanan ini teknis pekerjaannya mengikuti tahap 9 sampai dengan 10. Teknis pekerjaan dilkukan dengan cara memindahkan tower temporer ke arah kanan dari ujung kanan atap utama (seperti tertera pada gambar). Teknis pemasangan dilakukan seperti tahap 1 sampai dengan tahap 3.
Dengan metoda konstruksi tersebut, teknis pemasangan dilakukan dalam tiga tahap berbeda (tahap1 sampai dengan tahap3), maka sebenarnya pada disain perlu diperhitungkan pula terhadap metoda konstruksi ini, misalnya untuk pemasangan satu pertiga grid pertama yang ditopang pada tower karena dalam prakteknya di lapangan rawan terhadap kesalahan (error), misalnya pengencangan baut yang kurang. Pada saat pemasangan, satu blok ditempatkan dan ditumpu terhadap kolom dan tower (tahap I), yang terjadi dominan pada saat ini adalah gaya berat sendiri. Dalam hal ini member (yang didisain untuk menahan pembebanan yang lebih besar dengan bentang 3x lebih panjang) tentu akan mampu menahan gaya dalam yang terjadi pada blok dengan bentang yang hanya sepertiganya. Setelah selesai, kemudian disusun sehingga membentuk satu grid yang dtumpu pada kolom (tahap III), pada kondisi ini akan terjadi suatu system struktur space truss dalam satu grid sehingga memiliki kekakuan dan kestabilan struktur sendiri. Gaya dalam yang terjadi masih dominan pada berat sendiri sehingga masih dapat diterima oleh struktur. Andaipun terjadi gaya lateral pada saat pemasangan struktur yang telah membentuk satu sistem struktur space truss akan mampu untuk mempertahankan kondisinya karena telah memiliki kekakuan dan kestabilan sendiri. Hal-hal tersebut tidak perlu dirisaukan, dengan penggunaan para pekerja yang professional dan berpengalaman dalam pemasangan space truss serta quality control yang ketat, pemasangan dapat dilakukan tanpa harus mempengaruhi disain. Kesalahan kecil dapat mempengaruhi posisi perletakan, untuk itu dilakukan cek koordinat setiap kali melakukan pengangkatan blok space truss, begitu seterusnya sedemikian rupa didapatkan error yang relatif kecil sehingga metoda konstruksi tidak akan mempengaruhi disain secara signifikan. Karena jika ini terjadi (metoda konstruksi mempengaruhi disain), bisa jadi menghasilkan disain yang boros.
LAMPIRAN B