Lampiran 1: Hasil Wawancara dengan Guru Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran
139
HASIL WAWANCARA DENGAN GURU KELAS IV SEBELUM MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY (TS-TS)
Peneliti
Nama Guru
: Aah Masri’ah
Jabatan
: Guru Kelas IV SD 3 Jepangpakis
Tempat wawancara
: Ruang kelas IV
Waktu Wawancara
: Kamis, 6 Pebruari 2014
Pukul
: 09.00-09.20 WIB
: “Bagaimana minat siswa terhadap pelajaran IPS?”
Ibu Aah : “Siswa kurang berminat pada pelajaran IPS, karena mereka susah dalam mengingat materi yang saya ajarkan”. Peneliti
: “Kesulitan apa yang dihadapi selama pembelajaran IPS di kelas IV?”
Ibu Aah : “Saya merasa kesulitan dalam mengunakan model pembelajaran yang inovatif dalam kegiatan pembelajaran, karena materi tidak terpenuhi semua dan siswa pasti akan ramai. Saya juga kesulitan dalam membuat media pembelajaran karena keterbatasan waktu dan tenaga”. Peneliti
: “Bagaimana hasil belajar siswa kelas IV terhadap pembelajaran IPS?”
Ibu Aah : “Hasil belajar siswa kelas IV pada pelajaran IPS tidak baik semua, ada siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM (65), ada juga nilai siswa yang sudah memenuhi KKM”. Peneliti
: “Bagaimana upaya yang dilakukan bapak/ibu agar pembelajaran IPS menjadi menarik bagi siswa?”
Ibu Aah : “Agar pembelajaran menarik, terkadang saya menggunakan buku paket, karena didalam buku paket terdapat gambar-gambar yang menarik dan saya terkadang juga mengajak siswa untuk mencari contoh dalam kehidupan sehari-hari tentang masalah-masalah sosial (disesuaikan dengan materi yang akan dipelajari)”.
140
Peneliti
: “Pernahkah bapak/ibu menggunakan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray (TS-TS) dalam pembelajaran IPS di kelas IV?”
Ibu Aah : “Saya baru dengar dengan model pembelajaran tersebut, jadi saya tidak pernah menggunakan model pembelajaran tersebut”. Peneliti
: “Pernahkah bapak/ibu menggunakan media dalam pembelajaran IPS di kelas IV?”
Ibu Aah : “Saya tidak pernah menggunakan media pembelajaran, karena keterbatasan waktu dan tenaga, saya menggunakan buku paket dan LKS saja”.
Simpulan: Siswa kurang begitu minat dengan pelajaran IPS karena materinya yang terlalu banyak. Guru merasa kesulitan dalam menggunakan model pembelajaran yang inovatif, karena tidak efisien waktu dan membuat siswa ramai. Guru juga merasa kesulitan dalam membuat media pembelajaran, karena keterbatasan waktu dan tenaga. Dari masalah-masalah tersebut, maka berakibat pada hasil belajar siswa yang tidak maksimal, masih terdapat siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM.
Kudus, 6 Pebruari 2014
Anisa Litashofa Bastian NIM. 201033295
Lampiran 2: Hasil Wawancara dengan Siswa Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran
141
HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS IV SEBELUM MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) Nama Siswa
: M. Ridwan Annas
Tempat wawancara
: Ruang kelas IV SD 3 Jepangpakis
Waktu Wawancara
: Kamis, 6 Pebruari 2014
Pukul
: 10.30-10.45 WIB
Peneliti
: “Apakah kamu suka dengan pelajaran IPS?”
Ridwan
: “Saya kurang suka dengan pelajaran IPS, karena membosankan”.
Peneliti
: “Apakah kamu mengalami kesulitan dalam memahami IPS?”
Ridwan
: “Ya saya mengalami kesulitan dalam belajar IPS, karena bacaannya terlalu banyak”.
Peneliti
: “Apakah kamu pernah diskusi kelompok dalam pembelajaran IPS?”
Ridwan
: “Kadang-kadang”.
Peneliti
: “Apakah dalam pembelajaran IPS, gurumu
pernah menggunakan
media pembelajaran?” Ridwan
: “Bu guru tidak pernah menggunakan media pembelajaran dalam mengajar IPS”.
Peneliti
: “Bagaimana nilaimu dalam mapel IPS?”
Ridwan
: “Nilai saya ya “pas-pasan”.
Simpulan: Siswa merasa bosan dengan pelajaran IPS karena materinya terlalu banyak dan guru kelas IV jarang menggunakan kegiatan diskusi kelompok dan tidak menggunakan media pembelajaran, akibatnya nilai siswa tidak maksimal. Kudus, 6 Pebruari 2014
Anisa Litashofa Bastian NIM. 201033295
142
HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS IV SEBELUM MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) Nama Siswa
: Dina Kusumawardani
Tempat wawancara
: Ruang kelas IV SD 3 Jepangpakis
Waktu Wawancara
: Kamis, 6 Pebruari 2014
Pukul
: 10.30-10.45 WIB
Peneliti
: “Apakah kamu suka dengan pelajaran IPS?”
Dina
: “Ya saya suka dengan pelajaran IPS, tetapi terkadang saya sebel karena banyak materi yang disuruh menghafalkan oleh bu guru”.
Peneliti
: “Apakah kamu mengalami kesulitan dalam memahami IPS?”
Dina
: “Ya saya mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran IPS, karena bu guru menerangkannya sangat panjang dan saya jadi bingung”.
Peneliti
: “Apakah kamu pernah diskusi kelompok dalam pembelajaran IPS?”
Dina
: “Pernah tapi bukan di pelajaran IPS”.
Peneliti
: “Apakah dalam pembelajaran IPS, gurumu
pernah menggunakan
media pembelajaran?” : “Guru saya tidak menggunakan media pembelajaran dalam
Dina
menerangkan pelajaran IPS, biasanya hanya memakai buku paket dan LKS”. Peneliti
: “Bagaimana nilaimu dalam mata pelajaran IPS?”
Dina
: “Nilai saya lumayan, tapi teman saya ada yang remidi pada pelajaran IPS”.
Simpulan: Siswa merasa kesulitan dalam memahami pelajaran IPS karena materinya yang banyak dan bersifat hafalan. Pembelajaran IPS di kelas IV juga tidak pernah menggunakan kegiatan diskusi kelompok serta tidak menggunakan media pembelajaran. Maka siswa memperoleh nilai yang kurang maksimal dalam
143
pelajaran IPS. Hal ini menjadi catatan penting bagi guru, agar pembelajaran dapat di evaluasi kembali sehingga hasil belajar siswa dapat meningkatkan.
Kudus, 6 Pebruari 2014
Anisa Litashofa Bastian NIM. 201033295
144
Lampiran 3: Hasil UTS 1 IPS
HASIL UTS 1 MATA PELAJARAN IPS SD 3 JEPANGPAKIS KECAMATAN JATI KABUPATEN KUDUS TAHUN PELAJARAN 2013/2014
No
Nama Responden
1 AA 2 A 3 ABF 4 AM 5 DK 6 ENA 7 FN 8 MCA 9 MFR 10 MIM 11 MRA 12 MR 13 M 14 NFR 15 NTR 16 NHS 17 RFF 18 RKR 19 RSP 20 RF 21 RCA 22 SP 23 SPA 24 SNA 25 SD 26 TAW 27 WAN Jumlah Rata-Rata Kelas Tuntas Tidak Tuntas
Nilai UTS 1 53 60 60 75 64 50 73 45 70 55 68 71 60 59 70 73 50 70 45 69 50 40 71 69 74 43 68 1655
Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar Individu (Kognitif)
Tuntas
Tidak Tuntas
-
√ √ √
√
-
-
√ √
√
-
-
√
√
-
-
√
√ √
-
-
√ √
√ √
-
-
√
√
-
-
√
√
-
-
√ √
√ √ √
-
-
√
√
14
13 61,29 13 (48,15%) 14 (51,85%)
145
KISI-KISI SOAL UJI COBA EVALUASI SIKLUS I
Kompetensi Dasar 1. 2.4 Mengenal permasalah an sosial di daerahnya.
No
Materi MasalahMasalah Sosial di Lingkungan Setempat.
Satuan Pendidikan
: SD 3 Jepangpakis
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kurikulum
: Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Materi Pokok
: Masalah-Masalah Sosial di Lingkungan Setempat
Kelas/Semester
: IV/II
Jumlah Soal
: 30 Indikator
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Menyebutkan arti makhluk sosial. Menyebutkan masalah pribadi. Menentukan contoh masalah pribadi. Menyebutkan akibat dari masalah sosial. Menjelaskan masalah sosial. Mengkategorikan prilaku penyimpang. Memilih tindakan yang tepat ketika dihadapkan pada masalah kenakalan remaja. Mengkategorikan masalah sosial (kependudukan). Menemukan penyebab dari masalah sosial (kependudukan, kekurangan gizi, kemiskinan dan pengangguran).
Ranah Kognitif C1 C3 C1 C2
No Soal 1 2 3 4 5 6
C6
7
C2
8 9 12 14
C4
146
10. 11. 12. 13. 14. 15.
Menyebutkan pengertian dari pengangguran. Menganalisis akibat dari pengangguran. Menggambarkan tentang kemiskinan. Menentukan contoh kejahatan di lingkungan sekitar. Menciptakan cara mencegah banjir. Memilih tindakan yang tepat ketika dihadapkan pada masalah sosial (kebakaran, kedisiplinan dan narkoba).
16. Menganalisis masalah sosial. 17. Mengkategorikan suatu contoh ke dalam masalah sosial (pencemaran lingkungan). 18. Menentukan contoh masalah sosial (pencemaran udara, kedisiplinan, dan kenakalan remaja). 19. Menciptakan suatu cara untuk mengurangi dampak dari masalah sosial (pencemaran lingkungan, kenakalan remaja, pemborosan energi, dan kelangkaan barang-barang kebutuhan). 20. Mengkategorikan fasilitas umum di lingkungan setempat.
C1 C4 C1 C3 C5
C4
10 11 13 15 16 17 22 23 25 27
C2
18
C6
C3
C5
C2
19 21 26 20 24 28 30 29
147
KISI-KISI SOAL UJI COBA EVALUASI SIKLUS II
Kompetensi Dasar 1. 2.5 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya.
No
Satuan Pendidikan
: SD 3 Jepangpakis
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kurikulum
: Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Materi Pokok
: Masalah-Masalah Sosial di Lingkungan Setempat
Kelas/Semester
: IV/II
Jumlah Soal
: 30
Materi
Indikator
MasalahMasalah Sosial di Lingkungan Setempat.
1. Menyebutkan nama lain dari orang yang menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. 2. Menyebutkan kegiatan dalam menjaga kebersihan di desa. 3. Mengkategorikan bantuan bagi rakyat miskin.
Ranah Kognitif C1
C2 4. Menciptakan cara baru untuk meminimalisir masalah sosial (kependudukan dan kemiskinan) 5. Merumuskan cara mengurangi jumlah pengangguran. 6. Menganalisis cara mengatasi masalah sosial (kemiskinan dan tawuran) 7. Menyebutkan kepanjangan dari GNOTA.
C5 C4 C1
No Soal 1 2 3 4 10 5 7 6 8 20 9
148
8. Memilih tindakan yang tepat ketika dihadapkan pada hambatan dalam menyelesaikan masalah sosial. 9. Memenentukan contoh tindakan dalam mengatasi masalah sosial (kejahatan, kebakaran, pencemaran lingkungan, dan pemborosan energi).
10. Menyebutkan lembaga yang mengatasi kebersihan. 11. Mengkategorikan tempat pelanggaran tata tertib yang sering terjadi di masyarakat. 12. Memilih tindakan yang tepat ketika dihadapkan pada masalah sosial (pencurian, kenakalan remaja, dan kedisiplinan). 13. Menciptakan suatu cara untuk mengurangi dampak dari masalah sosial (pemborosan energi dan kelangkaan barangbarang kebutuhan). 14. Menyebutkan kepanjangan dari BOS. 15. Menganalisis upaya pemerintah dalam mengatasi masalah sosial. 16. Menganalisis hambatan dalam mengatasi masalah sosial. 17. Menyebutkan lembaga PBB yang membantu Indonesia dalam mengatasi masalah sosial. 18. Menganalisis cara mengatasi hambatan dalam menyelesaikan masalah sosial.
C1
11 24 12 15 19 14 22 13
C2
16
C6
17 21 29
C5
23 27
C1
18
C4
25
C4
28
C2
26
C4
30
C6
C3
149
Lampiran 6: Soal Uji Coba Evaluasi Siklus I
Nama
:
No Absen
:
SOAL UJI COBA EVALUASI SIKLUS I MASALAH-MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SETEMPAT
Petunjuk Umum 1. Tulislah terlebih dahulu nama dan nomor absenmu pada kolom yang sudah tersedia! 2. Bacalah soal-soal dengan teliti! 3. Kerjakan dahulu soal-soal yang kamu anggap paling mudah! 4. Teliti sekali lagi pekerjaanmu sebelum kamu serahkan kepada Bapak/Ibu Guru !
Berilah tanda silang (×) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang tepat! 1.
Manusia adalah mahkluk sosial, artinya .... a. manusia adalah seorang pribadi b. manusia mampu hidup tanpa orang lain c. manusia harus hidup bersama orang lain d. manusia tidak bisa berkembang bersama orang lain
2.
Permasalahan yang terjadi pada diri sendiri dan dapat diselesaikan tanpa bantuan dari orang lain disebut dengan ....
3.
a. masalah sosial
c. masalah umum
b. masalah politik
d. masalah pribadi
Masalah pribadi berbeda dengan masalah sosial. Berikut ini yang merupakan contoh masalah pribadi adalah .... a. perampokan
c. kebakaran hutan
b. tidak naik kelas
d. kemacetan lalu lintas
150
4.
5.
Permasalahan sosial dapat .... masyarakat. a. menyejahterakan
c. membahagiakan
b. memperkaya
d. membahayakan
Berikut ini yang merupakan sifat masalah sosial adalah .... a. berdampak pada masyarakat luas b. terjadi karena kelalaian pribadi c. dapat diselesaikan sendiri d. hanya merugikan diri sendiri
6.
Permasalahan sosial yang dikategorikan sebagai prilaku menyimpang adalah ....
7.
8.
a. belajar dengan giat
c. bekerja dengan tekun
b. kenakalan remaja
d. meminta uang pada orang tua
Jika kita diminta teman untuk minum alkohol, sebaiknya kita .... a. menolak secara halus
c. mencobanya lain waktu
b. mengajak teman lainnya
d. memberi respon positif
Di bawah ini yang bukan menjadi masalah kependudukan di Indonesia adalah ....
9.
a. besarnya jumlah penduduk
c. besarnya pengangguran
b. tingginya angka kelahiran
d. tingginya angka kematian
Salah satu masalah kependudukan adalah rendahnya kualitas penduduk. Penyebab masalah tersebut adalah .... a. penduduk peduli dengan pendidikan anak b. banyak lulusan sarjana yang menganggur c. tingkat pendidikan penduduk rendah d. para penduduk rajin untuk belajar sendiri
10. Pengangguran adalah .... a. orang yang terkena masalah sosial b. orang yang sedang menjalani hukuman c. orang yang tidak mempunyai pekerjaan d. orang yang melakukan pelanggaran
151
11. Pengangguran dapat mengakibatkan hal-hal berikut ini, kecuali .... a. stress
c. kemiskinan
b. kepuasan
d. tindak kejahatan
12. Anak balita yang mengalami kurang gizi atau gizi buruk disebabkan karena .... a. kesejahteraan
c. kenyamanan
b. ketidaktahuan
d. kemiskinan
13. Orang yang termasuk miskin atau di bawah garis kemiskinan yaitu orang yang tidak dapat memenuhi …. a. kebutuhan pokoknya
c. kebutuhan pendidikannya
b. kebutuhan tambahannya
d. kewajiban dalam hidupnya
14. Kemiskinan dan pengangguran dapat menyebabkan terjadinya masalah .... a. majunya suatu bangsa
c. rendahnya mutu pendidikan
b. rendahnya tingkat pendidikan
d. pencurian dan perampokan
15. Perbuatan berikut ini yang termasuk kejahatan adalah .... a. mencuri uang
c. bekerja sendiri
b. senang berjanji
d. belajar kelompok
16. Cara mencegah banjir di bawah ini adalah .... a. membuang sampah di sungai b. mengurangi tempat resapan air c. menebang pohon sembarangan d. membuang sampah di tempatnya 17. Jika kamu melihat kebakaran, maka yang dapat kamu lakukan adalah .... a. menyelamatkan barang-barangmu b. menelepon pemadam kebakaran c. menjauhi tempat terjadinya kebakaran d. pura-pura tidak mengetahuinya 18. Munculnya abu vulkanik dari gunung kelud merupakan jenis pencemaran .... a. udara
c. gunung
b. air
d. sungai
152
19. Perbuatan berikut ini yang merupakan contoh pencemaran udara adalah .... a. membuang sampah ke sungai b. membakar lahan pertanian c. menebang pohon sembarangan d. menangkap ikan dengan peledak 20. Banyaknya kendaraan bermotor menyebabkan pencemaran lingkungan. Hal yang dapat kita lakukan untuk mengurangi polusi udara adalah .... a. memakai kendaraan yang mengeluarkan banyak asap b. menggunakan kendaraan umum jika berpergian c. menggunakan kendaraan sendiri jika berpergian d. menggunakan kendaraan yang sudah tidak layak pakai 21. Contoh perilaku tidak tertib dan tidak disiplin adalah .... a. menghormati pengguna jalan lainnya b. menyeberang di jembatan penyebrangan c. mengendarai motor di trotoar karena macet d. menyalakan lampu pada malam hari 22. Jika kamu melihat pejalan kaki yang tidak berjalan di trotoar, tindakan yang dapat kamu lakukan yaitu .... a. mengingatkannya
c. mencontohnya
b. membiarkannya
d. melihatnya
23. Jika temanmu mengajak untuk membolos sekolah, sebaiknya kamu .... a. menerima ajakannya
c. mencobanya lain waktu
b. melaporkan pada guru
d. memberi respon positif
24. Kenakalan remaja banyak meresahkan warga masyarakat. Hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi maraknya kenakalan remaja adalah .... a. membiarkan anak bergaul secara bebas tanpa pengawasan b. pura-pura tidak tahu jika ada teman yang menyimpang c. tidak melapor polisi apabila ada anak yang menyimpang d. orang tua selalu memantau aktivitas yang dilakukan anak
153
25. Jika ada teman yang menawarkan narkoba kita harus .... a. menerimanya
c. mendekatinya
b. menawarnya
d. menolaknya
26. Bentuk kenakalan remaja yang membahayakan para pengguna jalan adalah ... a. tawuran masal
c. berbuat onar
b. kebut-kebutan
d. pergaulan bebas
27. Berikut ini yang bukan termasuk dalam permasalahan sosial adalah .... a. kekayaan
c. kejahatan
b. kemiskianan
d. pertikaian
28. Sumber energi tidak dapat diperbaruhi, jadi dalam menggunakan sumber energi tidak boleh boros. Cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi pemborosan energi adalah .... a. menyalakan lampu tiap hari
c. bepergian naik motor pribadi
b. menonton televisi tiap waktu
d. bepergian dengan naik sepeda
29. Ada bermacam-macam fasilitas umum yang terdapat di lingkungan sekitar kita. Fasilitas umum tersebut adalah .... a. rumah penduduk
c. mobil pribadi
b. kolam renang pribadi
d. Puskesmas
30. Kelangkaan barang-barang kebutuhan akan menghambat produksi makanan. Cara yang dapat ditempuh untuk mengurangi kelangkaan barang-barang kebutuhan adalah .... a. pemerintah membiarkan petani kesulitan mendapatkan pupuk b. pemerintah memberikan bantuan pupuk pada para petani c. pemerintah tidak memberikan bantuan pada para petani d. para petani mogok kerja karena harga pupuk yang mahal
Lampiran 7: Soal Uji Coba Evaluasi Siklus II
Nama
:
No Absen
:
154
SOAL UJI COBA EVALUASI SIKLUS II MASALAH-MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SETEMPAT
Petunjuk Umum 1. Tulislah terlebih dahulu nama dan nomor absenmu pada kolom yang sudah tersedia! 2. Bacalah soal-soal dengan teliti! 3. Kerjakan dahulu soal-soal yang kamu anggap paling mudah! 4. Teliti sekali lagi pekerjaanmu sebelum kamu serahkan kepada Bapak/Ibu Guru !
Berilah tanda silang (×) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang tepat! 1.
Orang yang menciptakan lapangan pekerjaan sendiri disebut .... a. wirausaha b. wirakarya c. berdagang d. berusaha
2.
Dalam masyarakat kegiatan bersih desa sering disebut .... a. bersih desa b. bersih-bersih c. gotong royong d. bersih kampung
3.
Pemberian kartu Askes bagi masyarakat miskin bertujuan untuk mengatasi masalah di bidang .... a. pangan
c. tenaga kerja
b. pendidikan
d. kesehatan
155
4.
5.
Pemberian kartu Askes berguna untuk .... a. berobat gratis bagi semua
c. keluarga kaya
b. berobat keluarga miskin
d. untuk biaya umum
Masalah kependudukan menjadi penyebab munculnya masalah-masalah baru bagi negara kita. Hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi masalah kependudukan adalah .... a. membiarkan kualitas penduduk rendah b. melaksanakan program imigrasi c. merencanakan program KB d. membiarkan kualitas kesehatan rendah
6.
7.
Mengurangi jumlah pengangguran dapat dilakukan dengan cara .... a. transmigrasi
c. urbanisasi
b. pemberian uang
d. pelatihan kerja
Kemiskinan menjadi masalah sosial yang sangat memprihatinkan bagi negara kita. Hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi terjadinya masalah kemiskinan adalah .... a. membiarkan meraka meminta-minta di jalan b. acuh kepada mereka yang tidak berpendidikan c. melaporkan mereka yang suka meminta-minta d. memberikan bantuan keterampilan dan usaha
8.
Bantuan yang paling tepat untuk para pengemis adalah .... a. makanan dan pakaian b. modal dan keterampilan c. obat-obatan dan makanan d. pendidikan dan uang
9.
GNOTA adalah singkatan dari .... a. Gerakan Nasional Orang Tua Asuh b. Gerakan Nasional Orang Tua Anak c. Gerakan Nasional Orang Tua Aku d. Gerakan Nasional Orang Tua Angkat
156
10. Pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) merupakan akibat dari kompensasi kenaikan harga .... a. bahan bakar minyak
c. pulsa telepon
b. tarif dasar listrik
d. sembako
11. Kurang meratanya bantuan yang diberikan pemerintah terhadap masyarakat miskin, menjadikan hambatan dalam mengatasi masalah sosial. Tindakan yang dapat kalian lakukan adalah .... a. membiarkan mereka tidak menerima bantuan b. memberitahukan pada pihak yang bersangkutan c. pura-pura tidak mengetahui hal tersebut d. marah-marah terhadap petugas yang menyalurkan 12. Salah satu cara mengatasi kejahatan yang terjadi di rumah adalah .... a. ketika rumah kosong, pintu tidak dikunci b. menerima tamu yang tidak dikenal c. jika ada yang mengetuk pintu dicermati d. keluar rumah tidak pamit pada orang tua 13. Lembaga yang bertugas mengelola sampah adalah .... a. Dinas Kebersihan
c. Dinas Kehutanan
b. Dinas Kesehatan
d. Dinas Perhubungan
14. Banyaknya pabrik di perkotaan, menyebabkan udara dan air menjadi tercemar. Di bawah ini yang bukan cara dalam mengatasi masalah tersebut adalah .... a. membuat taman kota b. mengolah limbah pabrik c. meminmalisir jumlah pabrik d. mendirikan pabrik-pabrik baru 15. Upaya yang dapat dilakukan masyarakat untuk mencegah terjadinya kebakaran di pemukiman adalah .... a. membiarkan kabel yang mengelupas b. membiarkan kompor selalu menyala c. merawat kopor supaya layak pakai
157
d. menyalakan lilin dengan alas kardus 16. Andi sering tidak memakai helm dan membawa SIM ketika mengendarai motor. Perbuatan Andi tersebut telah melanggar tata tertib .... a. rumah
c. halte
b. sekolah
d. jalan
17. Jika kamu diajak temanmu untuk mengambil mangga di kebun tetangga, sebaiknya kamu .... a. menerimanya b. menasehatinya c. mengikutinya d. membiarkannya 18. BOS singkatan dari .... a. Bantuan Olahraga Siswa b. Bantuan Olahraga Sekolah c. Bantuan Operasional Siswa d. Bantuan Operasional Sekolah 19. Tindakan yang harus diambil kalau rumah warga mengalami kebakaran adalah .... a. menonton petugas pemadam kebakaran bekerja b. membantu warga untuk memadamkan api c. menutup jalan masuk ke lokasi kebakaran d. menggunakan kesempatan untuk mencuri 20. Pernyataan yang bukan termasuk cara mengatasi tawuran adalah .... a. menjauhi taman yang mengajak tawuran b. memberanikan diri untuk berkata tidak c. mengikuti tawuran agar banyak teman d. mencari aktivitas yang lebih bermanfaat 21. Jika ada temanmu yang mengajak untuk bergabung dengan gang motor, sikapmu yaitu .... a. monolaknya
c. pura-pura menerima
b. menerimanya
d. pura-pura menolak
158
22. Di bawah ini yang bukan cara menghemat energi adalah .... a. mematikan lampu yang tidak perlu b. menggunakan kendaraan pribadi c. menutup kran air setelah digunakan d. menggunakan energi alternatif 23. Sumber energi tidak dapat diperbaruhi, jadi dalam menggunakan sumber energi tidak boleh boros. Cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi pemborosan energi adalah .... a. menyalakan lampu tiap hari b. bepergian naik motor pribadi c. bepergian dengan naik sepeda d. menonton televisi tiap waktu 24. Jika terdapat pihak-pihak yang menyelewengkan bantuan dari pemerintah. Tindakan yang dapat dilakukan adalah .... a. ikut menerima bagian
c. pura-pura tidak tahu
b. melaporkan pada polisi
d. membiarkannya
25. Di bawah ini yang bukan merupakan contoh upaya pemerintah dalam mengatasi permasalahan sosial adalah .... a. pemberian bantuan modal usaha b. pemberian kartu Askes c. pemberian penghargaan upakarti d. pemberian beras untuk raskin 26. Lembaga-lembaga PBB yang tidak memberikan bantuan sosial pada Indonesia adalah .... a. IGGI
c. UNESCO
b. WHO
d. UNICEF
27. Kelangkaan barang-barang kebutuhan akan menghambat produksi makanan. Cara yang dapat ditempuh untuk mengurangi kelangkaan barang-barang kebutuhan adalah .... a. pemerintah memberikan bantuan pupuk pada para petani b. pemerintah tidak memberikan bantuan pada para petani
159
c. para petani mogok kerja karena gharga pupuk yang mahal d. pemerintah membiarkan petani kesulitan mendapatkan pupuk 28. Dalam mengatasi masalah sosial ternyata terdapat hambatan. Contoh hambatan dalam upaya mengatasi masalah sosial berikut ini, kecuali .... a. adanya penyelewengan dana bentuan b. program yang dilakukan tidak merata c. bantuan sudah tepat pada sasaran d. kurangnya kepedulian pada masalah sosial 29. Jika kamu melihat pejalan kaki yang tidak berjalan di trotoar, tindakan yang dapat kamu lakukan yaitu .... a. mencontohnya
c. membiarkannya
b. melihatnya
d. mengingatkannya
30. Berikut ini yang bukan merupakan hambatan dalam mengatasi masalah sosial yaitu .... a. banyaknya dana yang diselewengkan b. pemberian pelatihan dan keterampilan c. kurangnya kepedulian para pemerintah d. pemberian bantuan tidak tepat sasaran
160
Lampiran 8: Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian Soal Uji Coba Evaluasi Siklus I
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA EVALUASI SIKLUS I
1.
c
11. b
21. c
2.
d
12. d
22. a
3.
b
13. a
23. b
4.
d
14. c
24. d
5.
a
15. a
25. d
6.
b
16. d
26. b
7.
a
17. b
27. a
8.
d
18. a
28. c
9.
c
19. c
29. d
10. c
20. b
30. b
PEDOMAN PENILAIAN SOAL UJI COBA EVALUASI SIKLUS I
Skor tiap nomor = 1 Skor maksimal
= 30
Skor =
x 100
Keterangan. B = jumlah benar N = skor maksimal
161
Lampiran 9: Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian Soal Uji Coba Evaluasi Siklus II
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA EVALUASI SIKLUS II
11. a
11. b
21. b
12. c
12. c
22. c
13. d
13. a
23. a
14. b
14. c
24. d
15. c
15. b
25. b
16. d
16. d
26. c
17. b
17. d
27. c
18. a
18. b
28. a
19. d
19. c
29. d
20. a
20. a
30. a
PEDOMAN PENILAIAN SOAL UJI COBA EVALUASI SIKLUS II
Skor tiap nomor = 1 Skor maksimal
= 30
Skor =
x 100
Keterangan. B = jumlah benar N = skor maksimal
162
Lampiran 10: Tabel Nilai-Nilai r Product Moment
Tabel Nilai-Nilai r Product Moment N DB R 3 1 0,997 4 2 0,950 5 3 0,878 6 4 0,811 7 5 0,754 8 6 0,707 9 7 0,666 10 8 0,632 11 9 0,602 12 10 0,576 13 11 0,553 14 12 0,532 15 13 0,514 16 14 0,497 17 15 0,482 18 16 0,468 19 17 0,456 20 18 0,444 21 19 0,433 22 20 0,423 23 21 0,413 24 22 0,404 25 23 0,396 26 24 0,388 Sumber: Wijaya, Tabel Statistika
N 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
DB 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
N = Jumlah sampel yang digunakan untuk menghitung r
R 0,381 0,374 0,367 0,361 0,355 0,349 0,344 0,339 0,334 0,329 0,325 0,320 0,316 0,312 0,308 0,304 0,301 0,297 0,294 0,291 0,288 0,284 0,281 0,279
163
Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Evaluasi No. 1-15 Siklus I No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Jumlah Validitas (rxy) rtabel Kriteria
1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 19 0,451926 0.404 Valid
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 19 0,38762 0.404 Tidak
3 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 22 0,08924 0.404 Tidak
4 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 7 0,44209 0.404 Valid
5 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 0,14884 0.404 Tidak
6 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 17 0,18993 0.404 Tidak
7 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 19 0,40906 0.404 Tidak
No Butir 8 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 19 0,45193 0.404 Valid
9 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 19 0,08753 0.404 Tidak
10 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 19 0,47336 0.404 Valid
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 19 0,38762 0.404 Tidak
12 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18 0,55285 0.404 Valid
13 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18 0,59306 0.404 Valid
14 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 12 0,60936 0.404 Valid
15 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 11 0,51394 0.404 Valid
164
Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Evaluasi No. 16-30 Siklus I No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Jumlah Validitas (rxy) rtabel Kriteria
16 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 12 0,03482 0.404 Tidak
17 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 20 0,2725 2 0.404 Tidak
18 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 14
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 19
20 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21
21 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 20
22 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 16
0,42672
0,38762
0,01974
0,27252
0,10464
0.404 Valid
0.404 Tidak
0.404 Tidak
0.404 Tidak
0.404 Tidak
No Butir 23 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 19
24 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18
25 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18
26 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18
27 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 12
28 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 14
29 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 11
30 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 21
0,30188
0,55285
0,55285
0,59306
0,60936
0,42672
0,6013
0,32245
0.404 Tidak
0.404 Valid
0.404 Valid
0.404 Valid
0.404 Valid
0.404 Valid
0.404 Valid
0.404 Tidak
165
Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Evaluasi No. 1-15 Siklus II No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Jumlah Validitas (rxy) rtabel Kriteria
1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 19
2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 19
0,4399302
0,0652089
0.404 Valid
0.404 Tidak
3 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 19 0,48401 51 0.404 Valid
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 19 0,02112 4 0.404 Tidak
5 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18 0,5116 638 0.404 Valid
6 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 19 0,46197 27 0.404 Valid
7 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 20 0,41234 65 0.404 Tidak
No Butir 8 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18 0,53233 71 0.404 Valid
9 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 13 0,65950 49 0.404 Valid
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 21 0,36203 03 0.404 Tidak
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22 0,14844 87 0.404 Tidak
12 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 0,08026 29 0.404 Tidak
13 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 17 0,20761 42 0.404 Tidak
14 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 15 0,409107 8 0.404 Tidak
15 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 20 0,50842 73 0.404 Valid
166
Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Evaluasi No. 16-30 Siklus II No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Jumlah Validitas (rxy) rtabel Kriteria
16 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 5
17 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 20
0,0450033
0,220185
0.404 Tidak
0.404 Tidak
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23 0,143726 5 0.404 Tidak
19 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18 0,511663 8 0.404 Valid
20 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18 0,449643 9 0.404 Valid
21 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 12 0,563963 1 0.404 Valid
22 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 19 0,550142 4 0.404 Valid
No Butir 23 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 15 0,446089 3 0.404 Valid
24 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 12 0,223794 9 0.404 Tidak
25 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 20 0,388326 3 0.404 Tidak
26 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 14 0,361637 9 0.404 Tidak
27 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 11 0,526256 4 0.404 Valid
28 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 21 0,416165 6 0.404 Valid
29 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 21 0,11842 11 0.404 Tidak
30 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 12 0,76090 25 0.404 Valid
167
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Soal Evaluasi Siklus I No Responde n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Np p q pq ∑pq
No Butir 1
4
8
10
12
13
14
15
18
24
25
26
27
28
29
Skor
x2
1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 19 0,79166 7 0,20833 3 0,16493 1 3,07
0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 7 0,29166 7 0,70833 3 0,20659 7
1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 21
1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 19 0,79166 7 0,20833 3 0,16493 1
0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18
0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18
1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 12
0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 11
0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 14
0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18
0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18
0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18
1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 12
0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 14
0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 11
5 9 8 8 7 15 8 15 11 10 14 6 5 12 1 8 8 14 10 14 15 13 9 5 230
25 81 64 64 49 225 64 225 121 100 196 36 25 144 1 64 64 196 100 196 225 169 81 25 2540
0,75
0,75
0,5
0,458333
0,583333
0,75
0,75
0,75
0,5
0,583333
0,458333
0,25
0,25
0,5
0,541667
0,416667
0,25
0,25
0,25
0,5
0,416667
0,541667
0,1875
0,1875
0,25
0,248264
0,243056
0,1875
0,1875
0,1875
0,25
0,243056
0,248264
0,875 0,125 0,10937 5
168
r11 =
= = =
–
=
–
=
–
=
= 0,83567 = = 13,99167 = 13,99
= 0,836 Kesimpulan: Karena r11 (0,836) > 0,7, maka instrumen tes reliabel.
169
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Soal Evaluasi Siklus II No Responde n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Np p q pq ∑pq
No Butir 1
3
5
6
8
9
15
19
20
21
22
23
27
28
30
Skor
x2
1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 19 0,79166 7 0,20833 3 0,16493 1 2,89
1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 19 0,7916 67 0,2083 33 0,1649 31
0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18
1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 19 0,79166 7 0,20833 3 0,16493 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18
1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 13
1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 20
0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18
0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18
1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 12
0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 15
0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 12
7 13 10 9 6 15 5 15 11 9 15 6 8 13 6 6 10 15 11 15 15 15 11 6 252
49 169 100 81 36 225 25 225 121 81 225 36 64 169 36 36 100 225 121 225 225 225 121 36 2956
0,541667
0,833333
0,75
0,75
0,5
0,875
0,5
0,25
0,458333
0,166667
0,25
0,25
0,5
0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 11 0,4583 33 0,5416 67 0,2482 64
0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 21
0,75
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 19 0,7916 67 0,2083 33 0,1649 31
0,125
0,5
0,1093 75
0,25
0,75 0,25 0,1875
0,1875
0,248264
0,138889
0,1875
0,1875
0,25
0,625 0,375 0,2343 75
170
r11 =
= = =
–
=
–
=
–
=
= 0,82604 = = 12,92
= 0,826 Kesimpulan: Karena r11 (0,826) > 0,7, maka instrumen tes reliabel.
171
SILABUS PEMBELAJARAN Siklus I
Nama Sekolah
: SD 3 Jepangakis
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
: IV/2
Standar Kompetensi
: 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
Kompetensi
Materi
Dasar
Pokok
2.6 Menge nal permasa
Penilaian Kegiatan Pembelajaran
Masalah- 1. Siswa dan guru Masalah Sosial di
melakukan kegiatan tanya jawab.
lahan
Lingkun
2. Siswa menerima komik
sosial di
gan
daerah
Setempat 3. Siswa membaca komik
dan LKS dari guru.
kemudian
Indikator
1. Mengenal
Aspek
Proses
Bentuk
Penilaian
Penilaian
Instrumen
Tes:
masalah pribadi dan masalah sosial yang
Tes Hasil
Waktu
Sumber Belajar
Tes Tertulis
4 x 35
Media:
Pilihan
Terlampir
menit
1. Komik
Ganda
Belajar
(2 x Lembar
lingkungan
Pengamatan Non Tes:
Media dan
Soal Tes:
terjadi di
setempat.
Alokasi
Aktivitas
pertemuan)
Sumber: 2. Buku Paket
Lembar
Hisnu,
Tantya
172
Kompetensi
Materi
Dasar
Pokok
nya
Penilaian Kegiatan Pembelajaran
mendiskusikan LKS secara kelompok. 4. Dua orang siswa tinggal
Indikator
2. Menjelaskan penyebab terjadinya
Aspek
Proses
Bentuk
Penilaian
Penilaian
Instrumen
Aktivitas
Siswa:
Siswa
Check List
Pengamatan
Alokasi
Media dan
Waktu
Sumber Belajar dan
Winardi.
2008. Terlampir
Ilmu
Pengetahuan
pada kelompoknya
masalah pribadi
Sosial 4: SD/MI
untuk memberikan
dan masalah
Kelas
informasi kepada tamu
sosial.
Jakarta:
yang berkunjung. 5. Dua orang siswa
IV. Pusat
Perbukuan Departemen
bertamu ke tiap
Pendidikan
kelompok untuk
Nasional
mendapatkan informasi hasil diskusi dari kelompok lain. 6. Semua siswa kembali ke kelompok asal untuk mendiskusikan hasil temuannya dari kelompok lain. 7. Siswa
Pujiati,
Retno
Heny Yuliati, 2008.
dan Umi. Cerdas
Pengetahuan Sosial 4: untuk Kelas VI SD/MI Kelas Jakarta:
IV. Pusat
173
Kompetensi
Materi
Dasar
Pokok
Penilaian Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Aspek
Proses
Bentuk
Penilaian
Penilaian
Instrumen
Alokasi
Media dan
Waktu
Sumber Belajar
mempresentasikan hasil
Perbukuan
diskusinya secara
Departemen
kelompok.
Pendidikan Nasional
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin, rasa ingin tahu, kerja keras, tekun, kerjasama, teliti, toleransi, dan keberanian.
Lampiran 16: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
174
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus I Satuan Pendidikan
: Sekolah Dasar
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas / Semester
: IV / 2
Materi Pokok / Topik : Masalah-Masalah Sosial di Lingkungan Setempat Alokasi Waktu
: 4 x 35 menit (2 × pertemuan)
B. Standar Kompetensi 2.
Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
C. Kompetensi Dasar 2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya. D. Indikator 1.
Mengenal masalah pribadi dan masalah sosial yang terjadi di lingkungan setempat.
2.
Menjelaskan penyebab terjadinya masalah pribadi dan masalah sosial.
E. Tujuan Pembelajaran 1.
Melalui media komik siswa dapat mengenal masalah pribadi dan masalah sosial yang terjadi di lingkungan setempat.
2.
Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan penyebab terjadinya masalah pribadi dan masalah sosial.
175
Tujuan karakteristik yang diharapkan. Disiplin, rasa ingin tahu, kerja keras, tekun, kerjasama, teliti, toleransi, dan keberanian.
F. Materi Pembelajaran Masalah-masalah sosial di lingkungan setempat. G. Model, Tipe, dan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran : Kooperatif. Tipe Pembelajaran
: Two Stay Two Stray.
Metode
: Pengamatan, Diskusi, dan Presentasi.
H. Media dan Sumber Belajar 1. Komik 2. Buku Paket Hisnu, Tantya dan Winardi. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 4: SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Pujiati, Retno Heny dan Yuliati, Umi. 2008. Cerdas Pengetahuan Sosial 4: untuk Kelas VI SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional I. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit) (a) Guru menyampaian tujuan pembelajaran kepada siswa. (b) Guru memberikan motivasi kepada siswa. (c) Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan prasyarat terhadap siswa sesuai dengan materi. Adalah kesulitan yang terjadi pada diri kalian atau orang lain? Sebutkan kesulitan yang pernah kalian atau orang lain rasakan!
176
2. Kegiatan Inti (55 menit) (a) Eksplorasi Tahap 1: Membagi Kelompok 1) Siswa dibagi menjadi 7 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang siswa yang heterogen (disiplin). 2) Siswa mengamati masalah-masalah sosial di lingkungan setempat (rasa ingin tahu). 3) Siswa melakukan tanya jawab dengan guru mengenai masalahmasalah sosial yang telah diamati (kerja keras). 4) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang pokok-pokok materi yang akan dipelajari (tekun). (b) Elaborasi Tahap 2: Membagi Subpokok Bahasan 5) Guru membagikan subpokok bahasan (komik) kepada tiap kelompok. 6) Guru membagikan LKS pada masing-masing kelompok. Tahap 3: Diskusi Kelompok 7) Siswa mendiskusikan LKS yang telah diberikan oleh guru (kerjasama). 8) Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok. Tahap 4: Keliling Kelompok 9) Setelah selesai diskusi kelompok, dua orang siswa tinggal (stay) pada kelompoknya, untuk memberikan informasi kepada tamu yang berkunjung (teliti). 10) Dua orang siswa bertamu (stray) ke tiap kelompok untuk mendapatkan informasi hasil diskusi dari kelompok lain (rasa ingin tahu). Tahap 5: Kembali Kekelompok Semula 11) Siswa mohon diri dan kembali kekelompok semula untuk membahas hasil temuannya (toleransi).
177
Tahap 6: Presentasi 12) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya (keberanian). (c) Konfirmasi 13) Guru dan siswa membahas hasil diskusi kelompok. 14) Guru memberikan pujian kepada siswa
yang aktif dan
memberikan penguatan kepada siswa yang belum aktif. 3. Kegiatan Penutup (10 menit) (a) Guru dan siswa menyimpulkan materi. (b) Guru memberikan tindak lanjut.
Pertemuan 2 1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit) (a) Guru menyampaian tujuan pembelajaran kepada siswa. (b) Guru memberikan motivasi kepada siswa. (c) Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan prasyarat terhadap siswa sesuai dengan materi. Tahukah kalian tentang masalah-masalah sosial? Mengapa suatu masalah dapat terjadi pada seseorang? 2. Kegiatan Inti (55 menit) (a) Eksplorasi Tahap 1: Membagi Kelompok 1) Siswa dibagi menjadi 7 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang siswa yang heterogen (disiplin). 2) Siswa mengamati masalah-masalah sosial di lingkungan setempat (rasa ingin tahu). 3) Siswa melakukan tanya jawab dengan guru mengenai masalahmasalah sosial yang telah diamati (kerja keras). 4) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang pokok-pokok materi yang akan dipelajari (tekun).
178
(b) Elaborasi Tahap 2: Membagi Subpokok Bahasan 5) Guru membagikan subpokok bahasan (komik) kepada tiap kelompok. 6) Guru membagikan LKS pada masing-masing kelompok. Tahap 3: Diskusi Kelompok 7) Siswa mendiskusikan LKS yang telah diberikan oleh guru (kerjasama). 8) Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok. Tahap 4: Keliling Kelompok 9) Setelah selesai diskusi kelompok, dua orang siswa tinggal (stay) pada kelompoknya, untuk memberikan informasi kepada tamu yang berkunjung (teliti). 10) Dua orang siswa bertamu (stray) ke tiap kelompok untuk mendapatkan informasi hasil diskusi dari kelompok lain (rasa ingin tahu). Tahap 5: Kembali Kekelompok Semula 11) Siswa mohon diri dan kembali kekelompok semula untuk membahas hasil temuannya (toleransi). Tahap 6: Presentasi 12) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya (keberanian). (c) Konfirmasi 13) Guru dan siswa membahas hasil diskusi kelompok. 14) Guru memberikan pujian kepada siswa
yang aktif dan
memberikan penguatan kepada siswa yang belum aktif. 3. Kegiatan Penutup (10 menit) (a) Guru dan siswa menyimpulkan materi. (b) Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru. (c) Guru memberikan tindak lanjut.
179
J. Penilaian 1. Aspek yang dinilai Aspek Kognitif
:
Kemampuan siswa dalam menyanggah dan menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
Aspek Afektif
:
Aktifitas/sikap
siswa
dalam
proses
pembelajaran. Aspek Psikomotorik
:
Aktifitas siswa dalam presentasi dan kegiatan diskusi kelompok.
2. Teknik penilaian a. Tes b. Non tes 3. Jenis penilaian a. Tes tertulis b. Perbuatan 4. Bentuk instrument a. Pilihan ganda b. Check list K. Lampiran 1. Materi Masalah-Masalah Sosial di Lingkungan Setempat 2. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) 3. Pedoman Jawaban LKS dan Pedoman Penilaiannya 4. Kisi-Kisi Soal Evaluasi 5. Soal Evaluasi
180
6. Kunci Jawaban Soal Evaluasi dan Pedoman Penilaiannya 7. Lembar Pengamatan - Pengelolaan Guru - Aktivitas Belajar Siswa
Lampiran 17: Daftar Nama Anggota Kelompok Siklus I dan II
DAFTAR NAMA ANGGOTA KELOMPOK
Nama Kelompok Kelompok 1
Nama Siswa (Inisial) AM MR MFR
Kelompok 2
NHS DK RCA TAW
Kelompok 3
NTR FN RFF SP
Kelompok 4
SD MRA ABF MIM
Kelompok 5
SNA SPA AA MCA
Kelompok 6
RF RKR M RSP
Kelompok 7
WAN A NFR ENA
181
Lampiran 18: Materi Siklus I
182
MATERI SIKLUS I MASALAH-MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SETEMPAT
Tiap hari kita berhadapan dengan masalah-masalah. Ada masalah pribadi dan ada juga masalah sosial. Contoh masalah pribadi adalah lupa mengerjakan PR, dimarahi orang tua, mendapatkan nilai jelek, dan dijauhi teman-teman. Masalah pribadi dapat diselesaikan oleh orang yang bersangkutan. Masalah sosial menuntut suatu penyelesaian. Jika tidak dipecahkan atau diselesaikan, masyarakat akan resah, takut dan merasa tidak aman. Akibat masalah dirasakan oleh semua warga masyarakat. Masalah sosial tidak dapat diselesaikan atau dipecahkan seorang diri. Masalah sosial hanya dapat diselesaikan secara bersama-sama. Ada banyak sekali masalah sosial di lingkungan sekitar kita. Contohnya masalah sosial adalah. (1) Pengangguran Pengangguran adalah orang dewasa yang tidak bekerja dan tidak mendapatkan penghasilan. Jumlah pengangguran semakin banyak karena jumlah lulusan sekolah lebih banyak dari pada jumlah lapangan pekerjaan. Selain itu para pengusaha dihadapkan pada persoalan kenaikan tarif listrik dan harga bahan bakar minyak yang mahal. Hal itu menyebabkan banyaknya perusahaan yang tutup dan bangkrut, atau setidaknya mengurangi jumlah karyawannya. Kamu bisa membayangkan jika orang tuamu tidak lagi bekerja dan tidak punya penghasilan. Apa yang akan terjadi? Tentunya keluargamu akan kesulitan memenuhi kebutuhan hidup baik makan, pakaian, biaya sekolah serta kebutuhan yang lainnya. Itulah sebabnya pengangguran dapat menimbulkan permasalahan sosial lainnya. Seperti kemiskinan, kejahatan, perjudian, kelaparan, kurang gizi bahkan meningkatnya angka bunuh diri.
183
(2) Kemiskinan Semakin banyak dan semakin lama orang menganggur menyebabkan kemiskinan. Di Indonesia jumlah rakyat miskin masih cukup banyak, walaupun pemerintah telah berupaya mengatasinya. Orang yang miskin tidak dapat memenuhi kebutuhan pokoknya seperti pangan, sandang dan papan. Kemiskinan dapat menyebabkan berbagai permasalahan sosial yang lain, seperti kejahatan, kelaparan, putus sekolah, kurang gizi, rentan penyakit dan stress. Kemiskinan bisa disebabkan oleh dua hal, yakni dari dalam diri seseorang (internal) dan faktor dari luar (eksternal). Faktor internal antara lain karena pendidikan yang rendah, tidak memiliki keterampilan dan karena sifat malas. Sedangkan faktor eksternal antara lain disebabkan oleh kondisi ekonomi negara yang buruk, harga-harga melambung tinggi dan kurangnya perhatian pemerintah. (3) Masalah Kejahatan Tindak kejahatan pencurian dan perampokan sering disebakan oleh masalah kemiskinan dan pengangguran. Karena itu, pemerintah dan masyarakat harus berusaha keras untuk. (a) Menciptakan lapangan kerja. (b) Kualitas dan pemerataan pendidikan harus ditingkatkan. (c) Aparat keamanan, terutama polisi harus mampu memberantas tindak kejahatan. (d) Masyarakat diharapkan membantu polisi. (4) Masalah Sampah Sampah yang menumpuk menimbulkan bau tidak sedap. Sampah yang ditumpuk dapat menjadi sumber berbagai penyakit menular. Misalnya, muntah berak (muntaber), penyakit kulit, paru-paru, dan pernapasan. Masalah lain berkaitan dengan sampah adalah kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan. Di banyak tempat banyak warga yang biasa membuang sampah ke sungai dan
184
saluran air. Sungai dan aliran air menjadi mampet. Akibatnya, sering terjadi banjir jika hujan lebat. Semua warga masyarakat harus ikut serta mengelola sampah. Warga bisa mengurangi masalah sampah dengan tertib mengelola sampah. Kita biasakan untuk memisahkan sampah plastik dari sampah basah. Kemudian kita menaruh sampah di tempat semestinya. (5) Masalah Kebakaran Kebakaran hutan sering terjadi pada musim kemarau. Asap kebakaran hutan banyak sekali. Asap kebakaran hutan mengganggu kesehatan dan lalu lintas. Selain itu, kawasan hutan akan semakin berkurang. Kebakaran yang terjadi di masyarakat umumnya merupakan kebakaran pemukiman. menjalar
ke
Sebuah
rumah
rumah-rumah
terbakar di
dan
sekitarnya.
Penyebabnya antara lain kompor meledak dan sambungan arus pendek (korsleting) listrik. Kebakaran menyusahkan warga.
pemukiman Kita
sangat
harus berusaha
mencegah terjadinya kebakaran di lingkungan kita. Caranya antara lain sebagai berikut. (a) Merawat kompor supaya layak pakai dan tidak bermasalah. (b) Merawat jaringan listrik. Kabel yang mulai mengelupas diganti. (c) Mematikan kompor setelah memasak. (d) Berhati-hati menggunakan lilin dan korek api. (6) Pencemaran Lingkungan Perairan bisa tercemar karena ulah manusia, misalnya membuang sampah ke sungai dan menangkap ikan dengan menggunakan pestisida. Sungai, danau, atau waduk juga menjadi tercemar kalau pabrik-pabrik membuang limbah industri ke sana. Pencemaran mengakibatkan matinya ikan dan makhluk lainnya yang hidup di air. Akhirnya, manusia juga menderita kerugian.
185
Pencemaran udara disebabkan asap kendaraan bermotor dan asap pabrikpabrik. Kamu yang tinggal di kota pasti menghadapi masalah ini setiap hari. Kalau kamu habis jalan-jalan, coba usaplah wajahmu dengan kapasbersih. Apa yang kamu lihat pada kapas itu? Kapas itu akan menjadi hitam karena kotoran yang ada di wajahmu. Kotoran itu berasal dari debu dan asap kendaraan bermotor. Udara yang kita hirup adalah udara yang sangat kotor. Bayangkan apa yang terjadi dengan paruparu kita, kalau kita menghirup udara yang sangat kotor seperti itu. (7) Perilaku Tidak Disiplin Contoh beberapa perilaku tidak disiplin di jalan raya antara lain sebagai berikut. (a) Menjalankan kendaraan melawan arus. Hal ini umumnya dilakukan pengendara sepeda motor. (b) Mengendarai sepeda motor di tempat yang bukan semestinya, misalnya di trotoar dan jalur cepat. (c) Pengandara mobil yang parkir sembarangan. (d) Angkot dan bis sering berhenti di sembarang tempat untuk menaikkan atau menurunkan penumpang. (e) Pejalan kaki menyebrang jalan meskipun rambu untuk pejalan kaki menyala merah. Banyak juga pejalan kaki yang menyeberang bukan pada tempat semestinya. (8) Penyalahgunaan Narkoba Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan berbahaya. Narkotika adalah obat untuk menenangkan syaraf, menghilangkan rasa sakit, dan meningkatkan rangsangan, contohnya morfin, heroin, dan kokain. Zat-zat yang tergolong narkoba umumnya dipakai dalam dunia medis.
186
Penyalahgunaan narkoba menjadi masalah sosial yang sangat serius. Pemakai narkoba akan kecanduan. Zat-zat itu perlahan-lahan merusak tubuh pemakainya. Banyaknya peredaran narkoba dan penyalahgunaan narkoba sangat meresahkan. (9)
Pemborosan Energi Sumber energi berupa bahan bakar (minyak bumi, gas alam, dan batu bara)
suatu ketika akan habis. Sumber energi ini tidak dapat diperbarui karena itu, kita harus hemat memakainya. Contoh cara menghemat energi antara lain sebagai berikut. (a) Mematikan lampu-lampu yang tidak diperlukan. (b) Bepergian naik kendaraan umum atau sepeda. (c) Memanfaatkan sumber energi alternatif misalnya dari tumbuh-tumbuhan, angin, air, dan matahari. (10) Rusak atau Buruknya Fasilitas Umum Fasilitas umum digunakan secara bersama oleh masyarakat. Kalau fasilitas umum itu rusak, maka masyarakat tidak bisa menggunakannya. Fasilitas umum memang dipelihara dan dijaga oleh pemerintah. Meskipun demikian, masyarakat harus membantu merawat dan menjaga supaya tidak cepat rusak. Kalau ada fasilitas umum yang rusak, hendaknya segera melapor ke pihak berwenang. (11) Kelangkaan Barang Kebutuhan Beberapa waktu yang lalu masyarakat kesulitan mendapatkan kedelai. Akibatnya, kegiatan industri berbahan baku kedelai, seperti industri tahu, tempe, susu kedelai, dan kecap terganggu. Barang-barang kebutuhan yang sering langka antara lain minyak tanah dan minyak sayur. Kelangkaan
barang-barang
kebutuhan
sehari-hari meresahkan masyarakat. Oleh karena itu, kelangkaan barang-barang termasuk masalah sosial. Pemerintah mempunyai tugas memastikan bahwa persediaan barang-barang kebutuhan sehari-hari cukup.
Lampiran 19: Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 1 dan 2 Siklus I
187
Lampiran 19: Lember Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 1 dan 2 Siklus I
188
189
Lampiran 20: Pedoman Jawaban LKS Siklus I Pertemuan 1 dan 2
PEDOMAN JAWABAN LKS SIKLUS I PERTEMUAN 1
Jenis Masalah No
Nama Masalah Pribadi
Sosial
1
Lupa mengerjakan PR
√
-
2
Kejahatan
-
√
3
Sampah
-
√
4
Pencemaran lingkungan
-
√
5
Dimarahi orang tua
√
-
Kesimpulan Kesimpulan 6. Masalah pribadi adalah masalah yang di alami oleh diri sendiri. 7.
Masalah sosial adalah masalah yang dialami oleh orang banyak/masyarakat luas.
8.
Contoh masalah pribadi yaitu lupa mengerjakan PR, dimarahi orang tua, nilai ulangan jelek, dijauhi teman-teman.
9.
Contoh masalah sosial yaitu pengangguran, kemiskinan, keamanan/kejahatan, sampah, kebakaran, pencemaran lingkungan, prilaku tidak disiplin, penyalahgunaan narkoba, pemborosan energi, rusaknya fasilitas umum, kelangkaan barang kebutuhan.
190
Lampiran 20: Pedoman Jawaban LKS Siklus I Pertemuan 1 dan 2
PEDOMAN JAWABAN LKS SIKLUS I PERTEMUAN 2
No 1
Nama
Penyebab
Masalah Pengangguran
Kurangnya lapangan pekerjaan, kurangan semangat untuk berwiraswasta, kuarangnya modal untuk membuka usaha sendiri.
2
Kemiskinan
Pendidikan yang rendah, tidak memiliki keterampilan dan karena sifat malas (faktor internal). Kondisi ekonomi negara yang buruk, harga-harga
melambung
tinggi
dan
kurangnya
perhatian
pemerintah (faktor eksternal). 3
Kejahatan
Adanya kesempatan seperti pintu rumah tidak dikunci, menggunakan perhiasan yang berlebihan, kebutuhan hidup yang mendesak dan tidak adanya pekerjaan.
4
Sampah
Membuang sampah sembarangan, tidak adanya petugas kebersihan sehingga masyarakat membuang sampah ke sungai.
5
Pencemaran
Membuang sampah ke sungai, menangkap ikan dengan
lingkungan
menggunakan pestisida, pembekaran sampah dan lahan pertanian.
Kesimpulan 6. Penyebab masalah sosial yaitu tindakan manusia yang tidak sesuai dengan aturan/kedisiplinan yang berlaku di lingkungan masyarakat. 7. Masalah sosial dapat dicegah dengan cara mematuhi aturan-aturan yang telah dibuat oleh masyarakat dan pemerintah.
Lampiran 21: Pedoman Penilaian LKS Siklus I Pertemuan 1 dan 2
PEDOMAN PENILAIAN LKS SIKLUS I PERTEMUAN 1
Skor tiap nomor = 2 Skor maksimal
= 18
Skor =
x 100
Keterangan. B = jumlah benar N = skor maksimal
PEDOMAN PENILAIAN LKS SIKLUS I PERTEMUAN 2
Skor tiap nomor = 2 Skor maksimal
= 14
Skor =
x 100
Keterangan. B = jumlah benar N = skor maksimal
191
192
KISI-KISI SOAL EVALUASI SIKLUS I
Kompetensi Dasar 1. 2.7 Mengenal permasalah an sosial di daerahnya.
No
Materi MasalahMasalah Sosial di Lingkungan Setempat.
Satuan Pendidikan
: SD 3 Jepangpakis
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kurikulum
: Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Materi Pokok
: Masalah-Masalah Sosial di Lingkungan Setempat
Kelas/Semester
: IV/II
Alokasi Waktu
: 20 menit
Jumlah Soal
: 15 Indikator
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Menyebutkan arti makhluk sosial. Menyebutkan akibat dari masalah sosial. Menganalisis masalah sosial. Mengkategorikan masalah sosial (kependudukan). Menemukan penyebab dari masalah sosial (kekurangan gizi, kemiskinan dan pengangguran). Menyebutkan pengertian dari pengangguran. Menggambarkan tentang kemiskinan. Menentukan contoh kejahatan di lingkungan sekitar. Memilih tindakan yang tepat ketika dihadapkan pada masalah sosial (narkoba).
Ranah Kognitif C1 C1 C4 C2
No Soal
C1 C1 C3
1 2 3 4 6 8 5 7 9
C6
12
C4
193
10. Mengkategorikan suatu contoh ke dalam masalah sosial (pencemaran lingkungan). 11. Menentukan contoh masalah sosial (kenakalan remaja). 12. Menciptakan suatu cara untuk mengurangi dampak dari masalah sosial (kenakalan remaja dan pemborosan energi). 13. Mengkategorikan fasilitas umum di lingkungan setempat.
C2
10
C3
13
C5
11 14
C2
15
Lampiran 23: Soal Evaluasi Siklus I
194
195
196
Lampiran 24 : Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian Soal Evaluasi Siklus I
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS I
1.
c
2.
d
3.
a
4.
d
5.
c
6.
d
7.
a
8.
d
9.
b
10. b 11. a 12. a 13. b 14. c 15. b
PEDOMAN PENILAIAN SOAL EVALUASI SIKLUS I Keterangan.
Skor tiap nomor = 1 Skor maksimal
B = jumlah benar
=15
N = skor maksimal
Skor =
x 100
197
198
LEMBAR PENGAMATAN PENGELOLAAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) SIKLUS I
Nama Peneliti
: Anisa Litashofa Bastian
Nama Sekolah
: SD 3 Jepangpakis Kecamatan Jati Kabupaten Kudus
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
: IV/2
Materi
: Masalah Pribadi dan Masalah Sosial serta Penyebab Masalah Pribadi dan Masalah Sosial
Hari/Tanggal
: 5 Mei 2014 dan 6 Mei 2014
Keterangan Penilaian : 1. Dalam melakukan penilaian mengacu pada deskriptor yang sudah ditetapkan. 2. Berilah tanda check (√) pada skor sesuai deskriptor yang tampak! 3. Skala penilaian untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut.
0 = Jika tidak ada deskriptor yang tampak
kriteria
sangat kurang
1 = Jika satu deskriptor yang tampak
kriteria
kurang
2 = Jika dua deskriptor yang tampak
kriteria
cukup
3 = Jika tiga deskriptor yang tampak
kriteria
baik
4 = Jika semua deskriptor yang tampak
kriteria
sangat baik
199
No
1
2
3
4
Indikator
Deskriptor
Pendahuluan Menyampaikan Menyampaikan materi yang akan dipelajari kepada siswa. tujuan pembelajaran, Menyampaikan tujuan pembelajaran. memotivasi siswa, Memberikan motivasi pada siswa. dan melakukan Melakukan apersepsi sebelum memulai pembelajaran. apersepsi. Kegiatan Inti Tahap 1: Membagi Kelompok Membagi siswa Mempersiapkan siswa dalam membentuk kelompok. dalam kelompok Membuat daftar nama kelompok yang telah dibentuk. yang heterogen. Membagi siswa dalam kelompok yang tingkat kemampuannya berbeda (heterogen). Mengarahkan siswa dalam mencari kelompoknya. Menjelaskan pokokMempersiapkan siswa dalam memperhatikan materi yang akan pokok materi yang disampaikan. akan dipelajari. Memanfaatkan media dalam menjelaskan materi. Menyampaikan materi jelas sehingga mudah diterima. Melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dijelaskan. Tahap 2: Membagi Subpokok Bahasan Membagikan Membagikan komik kepada tiap kelompok. subpokok bahasan Membagikan LKS pada tiap kelompok. (komik) dan LKS Memberikan kesempatan pada kelompok untuk menanyakan maksud pada tiap kelompok. komik/LKS yang belum dimengerti. Pertanyaan dalam LKS jelas dan mudah dipahami oleh siswa.
Dilakukan Ya Tidak
Skor
200
Tahap 3: Diskusi Kelompok 5
6
7
Membimbing siswa dalam diskusi kelompok.
Memperhatikan tiap kelompok yang sedang berdiskusi. Membimbing siswa dalam diskusi kelompok. Mengarahkan kelompok yang belum menemukan solusi atas masalah yang diberikan. Memberikan kesempatan pada kelompok yang ingin bertanya. Tahap 4: Berkeliling Kelompok Membimbing siswa Memberikan langkah-langkah dalam keliling kelompok dengan jelas. dalam keliling Membimbing siswa dalam keliling kelompok. kelompok (stay dan Memberikan tugas dalam keliling kelompok dengan jelas. stray). Memberikan tugas dalam keliling kelompok sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Tahap 5: Kembali Kekelompok Semula Membimbing siswa Mendampingi siswa dalam menyimpulkan hasil temuannya. dalam menyimpulkan Memberikan solusi jika siswa kesulitan dalam menyimpulkan hasil hasil temuannya. temuannya. Memberikan kesempatan pada siswa yang ingin bertanya. Memotivasi siswa dalam menyimpulkan hasil temuannya. Tahap 6: Presentasi
8
Memberikan kesempatan pada siswa untuk presentasi.
Memberikan kesempatan pada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Memberikan motivasi pada siswa untuk berani presentasi di depan kelas. Mendengarkan dengan seksama kelompok yang presentasi. Memberikan tanggapan pada kelompok yang telah presentasi.
201
9
Kegiatan Penutup Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan.
10
Melakukan evaluasi atas pembelajaran yang telah terlaksana.
11
Merencanakan tindak lanjut.
Mempersiapkan siswa dalam menarik kesimpulan. Membimbing siswa dalam menarik kesimpulan. Menerima semua masukkan dari tiap kelompok. Memotivasi siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Mempersiapkan evaluasi. Melakukan evaluasi atas pembelajaran yang telah terlaksana. Membuat soal evaluasi untuk tugas mandiri. Memberikan kesempatan pada siswa untuk berpendapat tentang pembelajaran yang telah terlaksana. Memberikan penguatan. Memberikan tugas rumah. Memberikan motivasi pada siswa untuk selalu belajar. Menginformasikan pada siswa tentang materi yang akan dipelajari dipertemuan berikutnya. Jumlah Skor Skor Rata-Rata Presentase Presentase Rata-Rata Kriteria Kriteria Rata-Rata
Penilaian Skor maksimal = 44 Skor minimal = 0
Kriteria Pengelolaan Guru Persentase =
x 100%
Presentase 85-100% 65-84% 55-64% 0-54%
Kriteria Sangat baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K)
202
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS BELAJAR (AFEKTIF) SISWA KELAS IV SD 3 JEPANGPAKIS SIKLUS I
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Materi
: Masalah Pribadi dan Masalah Sosial serta Penyebab Masalah Pribadi dan Masalah Sosial
Hari/Tanggal
: 5 Mei 2014 dan 6 Mei 2014
Keterangan Penilaian
: 1. Dalam melakukan penilaian mengacu pada deskriptor yang sudah ditetapkan. 2. Berilah tanda check (√) pada skor sesuai deskriptor yang tampak! 3. Skala penilaian untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut.
0 = Jika tidak ada deskriptor yang tampak
kriteria
sangat kurang
1 = Jika satu deskriptor yang tampak
kriteria
kurang
2 = Jika dua deskriptor yang tampak
kriteria
cukup
3 = Jika tiga deskriptor yang tampak
kriteria
baik
4 = Jika semua deskriptor yang tampak
kriteria
sangat baik
203
N Indikator o 1 Disiplin dalam mengikuti pembelajaran. 2
Peduli terhadap anggota kelompok.
3
Toleransi terhadap pendapat anggota kelompok. Kerja keras dalam diskusi kelompok.
4
5
Jujur dalam menjalankan tugas kelompok (stay atau stray).
Deskriptor Duduk pada tempat yang telah disediakan. Menyiapkan semua peralatan belajar dengan lengkap. Mematuhi aturan dalam proses pembelajaran. Melaksanakan perintah guru tepat waktu. Meminjamkan alat tulis pada teman yang membutuhkan. Menggunakan media pembelajaran secara bergantian. Membantu mencari jawaban dari tugas temannya yang belum selesai. Membantu teman yang sedang memerlukan bantuan. Memberikan kesempatan pada teman untuk berpendapat. Menghargai pendapat yang berbeda. Menerima pendapat teman yang berbeda dari dirinya. Tidak mengucilkan teman yang berbeda pendapat. Mengerjakan semua tugas dengan sungguh-sungguh. Mengerjakan tugas dengan teliti dan rapi. Mencari informasi dari sumber di luar buku paket. Mencatat materi yang telah dipelajari. Mengemukakan ketidaknyamanan dirinya dalam kelompok. Melaksanakan tugas dengan benar. Memberikan informasi hasil diskusi dengan benar (stay). Mengemukakan ketidakpahaman dirinya dalam menerima hasil diskusi (stray). Jumlah Skor Persentase Kriteria
Dilakukan Ya Tidak
Skor
204
Penilaian Skor maksimal = 20 Skor minimal = 0
Persentase =
x 100%
Kriteria Aktivitas Siswa Presentase 85-100% 65-84% 55-64% 0-54%
Kriteria Sangat baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K)
205
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS BELAJAR (PSIKOMOTORIK) SISWA KELAS IV SD 3 JEPANGPAKIS SIKLUS I
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Materi
: Masalah Pribadi dan Masalah Sosial serta Penyebab Masalah Pribadi dan Masalah Sosial
Hari/Tanggal
: 5 Mei 2014 dan 6 Mei 2014
Keterangan Penilaian
: 1. Dalam melakukan penilaian mengacu pada deskriptor yang sudah ditetapkan. 2. Berilah tanda check (√) pada skor sesuai deskriptor yang tampak! 3. Skala penilaian untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut.
0 = Jika tidak ada deskriptor yang tampak
kriteria
sangat kurang
1 = Jika satu deskriptor yang tampak
kriteria
kurang
2 = Jika dua deskriptor yang tampak
kriteria
cukup
3 = Jika tiga deskriptor yang tampak
kriteria
baik
4 = Jika semua deskriptor yang tampak
kriteria
sangat baik
206
N Indikator o 1 Kesiapan dalam mengikuti proses pembelajaran. 2
3
Kemampuan dalam membentuk kelompok. Keterampilan dalam keliling kelompok.
4
Ketertiban siswa dalam proses pembelajaran.
5
Keterampilan menyampaikan informasi hasil diskusi.
Deskriptor Berdoa sebelum pelajaran dimulai. Diam dalam memperhatikan penjelasan dari guru. Tidak mengganggu konsentrasi temannya. Menyiapkan alat tulis dan buku pelajaran. Mempersiapkan diri dalam membentuk kelompok. Mematuhi aturan dalam pembentukan kelompok. Menempatkan diri pada kelompoknya dengan cepat. Tidak banyak bicara dalam mencari anggota kelompoknya. Keliling kelompok sesuai dengan petunjuk dari guru. Bergegas untuk bertamu pada kelompok lain. Tidak banyak bercanda dengan temannya. Mengetahui langkah selanjutnya dalam mengunjungi kelompok lain. Tidak usil terhadap temannya. Melaksanakan aturan dalam proses pembelajaran dengan benar dan rapi. Tidak gaduh sendiri dan mendengarkan penjelasan guru. Teratur dalam melaksanakan tugas (stay atau stray). Bicara secara keras dan lantang. Berdiri tegak menghadap teman yang mendengarkan. Tidak mengulang-ulang pernyataan yang sudah dibicarakan. Bicara dengan kata-kata yang jelas dan mudah dipahami. Jumlah Skor Persentase Kriteria
Dilakukan Ya Tidak
Skor
207
Penilaian Skor maksimal = 20 Skor minimal = 0
Persentase =
x 100%
Kriteria Aktivitas Siswa Presentase 85-100% 65-84% 55-64% 0-54%
Kriteria Sangat baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K)
208
Lampiran 28: Hasil Belajar (Kognitif) Siswa Siklus I
Hasil Belajar (Kognitif) Siswa Siklus I
No
Nama Responden
Nilai
Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar Individu (Kognitif) Tuntas
1 AA 2 A 3 ABF 4 AM 5 DK 6 ENA 7 FN 8 MCA 9 MFR 10 MIM 11 MRA 12 MR 13 M 14 NFR 15 NTR 16 NHS 17 RFF 18 RKR 19 RSP 20 RF 21 RCA 22 SP 23 SPA 24 SNA 25 SD 26 TAW 27 WAN Jumlah Rata-Rata Kelas Tuntas Tidak Tuntas
60 73 67 80 73 60 73 47 73 60 73 73 67 60 73 73 60 73 47 73 53 47 73 80 80 47 73 1791
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 17 66,33 17 ( 63%) 10 ( 37%)
Tidak Tuntas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 10
Lampiran 29: Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar (Afektif) Siswa Pertemuan 1 dan 2 Siklus I
209
Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar (Afektif) Siswa Pertemuan 1 Siklus I No
Nama Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
AA A ABF AM DK ENA FN MCA MFR MIM MRA MR M NFR NTR NHS RFF RKR RSP RF RCA SP SPA SNA SD TAW WAN
1
Aspek yang Diamati 2 3 4
2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 Rata-Rata
2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2
2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2
5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Skor
Persentase
Kriteria
10 11 11 12 12 11 11 10 12 10 10 11 10 10 11 11 10 11 10 11 10 10 13 13 12 10 10 10,85
50% 55% 55% 60% 60% 55% 55% 50% 60% 50% 50% 55% 50% 50% 55% 55% 50% 55% 50% 55% 50% 50% 65% 65% 60% 50% 50% 54%
Kurang Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Kurang Cukup Kurang Kurang Cukup Kurang Kurang Cukup Cukup Kurang Cukup Kurang Cukup Kurang Kurang Baik Baik Cukup Kurang Kurang Kurang
Lampiran 29: Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar (Afektif) Siswa Pertemuan 1 dan 2 Siklus I
210
Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar (Afektif) Siswa Pertemuan 2 Siklus I No
Nama Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
AA A ABF AM DK ENA FN MCA MFR MIM MRA MR M NFR NTR NHS RFF RKR RSP RF RCA SP SPA SNA SD TAW WAN
1
Aspek yang Diamati 2 3 4
3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 Rata-Rata
2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2
5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2
Skor
Persentase
Kriteria
13 12 14 13 12 13 13 10 13 11 10 13 12 11 13 13 11 13 10 12 10 11 14 14 14 14 11
65% 60% 70% 65% 60% 65% 65% 50% 65% 55% 50% 65% 60% 55% 65% 65% 55% 65% 50% 60% 50% 55% 70% 70% 70% 70% 55%
12,22
61%
Baik Cukup Baik Baik Cukup Baik Baik Kurang Baik Cukup Kurang Baik Cukup Cukup Baik Baik Cukup Baik Kurang Cukup Kurang Cukup Baik Baik Baik Baik Cukup Cukup
Lampiran 30: Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar (Psikomotorik) Siswa Pertemuan 1 dan 2 Siklus I
211
Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar (Psikomotorik) Siswa Pertemuan 1 Siklus I No
Nama Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
AA A ABF AM DK ENA FN MCA MFR MIM MRA MR M NFR NTR NHS RFF RKR RSP RF RCA SP SPA SNA SD TAW WAN
1
Aspek yang Diamati 2 3 4
2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 Rata-Rata
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Skor
Persentase
Kriteria
11 10 11 13 11 11 11 10 11 11 11 11 10 10 10 11 10 11 10 10 10 10 12 12 11 10 11 10,74
55% 50% 55% 65% 55% 55% 55% 50% 55% 55% 55% 55% 50% 50% 50% 55% 50% 55% 50% 50% 50% 50% 60% 60% 55% 50% 55% 54%
Cukup Kurang Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Kurang Cukup Cukup Cukup Cukup Kurang Kurang Kurang Cukup Kurang Cukup Kurang Kurang Kurang Kurang Cukup Cukup Cukup Kurang Cukup Kurang
Lampiran 30: Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar (Psikomotorik) Siswa Pertemuan 1 dan 2 Siklus I
212
Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar (Psikomotorik) Siswa Pertemuan 2 Siklus I No
Nama Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
AA A ABF AM DK ENA FN MCA MFR MIM MRA MR M NFR NTR NHS RFF RKR RSP RF RCA SP SPA SNA SD TAW WAN
1
Aspek yang Diamati 2 3 4
3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 Rata-Rata
2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2
2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2
5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Skor
Persentase
Kriteria
12 12 13 14 13 13 12 10 12 11 11 13 11 11 12 13 12 12 11 11 11 11 13 12 13 11 11 11,89
60% 60% 65% 70% 65% 65% 60% 50% 60% 55% 55% 65% 55% 55% 60% 65% 60% 60% 55% 55% 55% 55% 65% 60% 65% 55% 55% 59%
Cukup Cukup Baik Baik Baik Baik Cukup Kurang Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Baik Cukup Cukup Cukup
213
Lampiran 31: Hasil Pengamatan Pengelolaan Guru dalam Pembelajaran IPS Pertemuan 1 dan 2 Siklus I
Hasil Pengamatan Pengelolaan Guru dalam Pembelajaran IPS Siklus I No
Indikator
Skor Pertemuan 1
Pertemuan 2
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
Pendahuluan 1
Menyampaikan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa, dan melakukan apersepsi. Kegiatan Inti Tahap 1: Membagi Kelompok
2
Membagi siswa dalam kelompok yang heterogen.
3
Menjelaskan pokok-pokok materi yang akan dipelajari. Tahap 2: Membagi Subpokok Bahasan
4
Membagikan subpokok bahasan (komik) dan LKS pada tiap kelompok. Tahap 3: Diskusi Kelompok
5
Membimbing siswa dalam diskusi kelompok. Tahap 4: Keliling Kelompok
6
Membimbing siswa dalam keliling kelompok (stay dan stray). Tahap 5: Kembali Kekelompok
7
Membimbing siswa dalam menyimpulkan hasil temuannya. Tahap 6: Presentasi
8
Memberikan kesempatan pada siswa untuk presentasi.
214
Kegiatan Penutup 9
Membimbing siswa untuk menarik
2
3
1
2
Merencanakan tindak lanjut.
3
3
Jumlah Skor
27
31
kesimpulan. 10
Melakukan evaluasi atas pembelajaran yang telah terlaksana.
11
Skor Rata-Rata Presentase
29 61%
Persentase Rata-Rata Kriteria Kriteria Rata-Rata
70% 65,5%
Cukup
Baik Baik
215
SILABUS PEMBELAJARAN Siklus II
Nama Sekolah
: SD 3 Jepangakis
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
: IV/2
Standar Kompetensi
: 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
Kompetensi
Materi
Dasar
Pokok
2.4 Mengenal permasala han sosial
MasalahMasalah Sosial di
Penilaian Kegiatan Pembelajaran
1. Siswa dan guru melakukan kegiatan tanya jawab.
Indikator
1.
Menjelaska
Aspek
Proses
Bentuk
Penilaian
Penilaian
Instrumen
Tes:
n cara menyelesai
Tes Hasil
Sumber Belajar
4 x 35
Media:
Pilihan
Terlampir
menit
3. Komik
Ganda
Belajar
(2 x
kan masalah
daerahnya
Setempat.
dan LKS dari guru.
pribadi
Lembar
3. Siswa membaca komik
masalah
Pengamatan Non Tes:
Waktu
Tes Tertulis
Lingkungan 2. Siswa menerima komik
sosial.
Media dan
Soal Tes:
di
kemudian
Alokasi
Aktivitas
pertemu
Sumber: 4. Buku Paket
an) Lembar
Hisnu,
Tantya
216
Kompetensi
Materi
Dasar
Pokok
Penilaian Kegiatan Pembelajaran
mendiskusikan LKS secara kelompok. 4. Dua orang siswa tinggal
Indikator
2.
Aspek
Proses
Bentuk
Penilaian
Penilaian
Instrumen
Menyebutk
Aktivitas
Siswa:
an
Siswa
Check List
hambatan
Pengamatan
Alokasi
Media dan
Waktu
Sumber Belajar dan
Winardi.
2008. Terlampir
Ilmu
Pengetahuan
pada kelompoknya
yang terjadi
Sosial 4: SD/MI
untuk memberikan
dalam
Kelas
informasi kepada tamu
mengatasi
Jakarta:
yang berkunjung.
masalah-
Perbukuan
masalah
Departemen
sosial.
Pendidikan
5. Dua orang siswa bertamu ke tiap kelompok untuk
IV. Pusat
Nasional
mendapatkan informasi hasil diskusi dari kelompok lain. 6. Semua siswa kembali ke kelompok asal untuk mendiskusikan hasil temuannya dari kelompok lain. 7. Siswa
Pujiati, Heny Yuliati, 2008.
Retno dan Umi. Cerdas
Pengetahuan Sosial 4: untuk Kelas VI SD/MI Kelas Jakarta:
IV. Pusat
217
Kompetensi
Materi
Dasar
Pokok
Penilaian Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Aspek
Proses
Bentuk
Penilaian
Penilaian
Instrumen
Alokasi
Media dan
Waktu
Sumber Belajar
mempresentasikan hasil
Perbukuan
diskusinya secara
Departemen
kelompok.
Pendidikan Nasional
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin, rasa ingin tahu, kerja keras, tekun, kerjasama, teliti, toleransi, dan keberanian.
Lampiran 33: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
218
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus II Satuan Pendidikan
: Sekolah Dasar
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas / Semester
: IV / 2
Materi Pokok / Topik
: Masalah-Masalah Sosial di Lingkungan Setempat
Alokasi Waktu
: 4 x 35 menit (2 × pertemuan)
A. Standar Kompetensi 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi. B. Kompetensi Dasar 2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya. C. Indikator 1.
Menjelaskan cara menyelesaikan masalah pribadi dan masalah sosial.
2.
Menyebutkan hambatan yang terjadi dalam mengatasi masalah-masalah sosial.
D. Tujuan Pembelajaran 1.
Melalui pengamatan dan diskusi siswa dapat menjelaskan cara menyelesaikan masalah pribadi masalah sosial.
2.
Melalui diskusi siswa dapat menyebutkan hambatan yang terjadi dalam mengatasi masalah-masalah sosial.
219
Tujuan karakteristik yang diharapkan. Disiplin, rasa ingin tahu, kerja keras, tekun, kerjasama, teliti, toleransi, dan keberanian.
E. Materi Pembelajaran Masalah-masalah sosial di lingkungan setempat. F. Model, Tipe, dan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran : Kooperatif. Tipe Pembelajaran
: Two Stay Two Stray.
Metode
: Pengamatan, Diskusi, dan Presentasi.
G. Media dan Sumber Belajar 1. Komik 2. Buku Paket Hisnu, Tantya dan Winardi. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 4: SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Pujiati, Retno Heny dan Yuliati, Umi. 2008. Cerdas Pengetahuan Sosial 4: untuk Kelas VI SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional H. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit) (a) Guru menyampaian tujuan pembelajaran kepada siswa. (b) Guru memberikan motivasi kepada siswa. (c) Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan prasyarat terhadap siswa sesuai dengan materi.
220
Jika mengetahui masalah pribadi maupun maslah sosial, apa yang dapat kalian lakukan? 2. Kegiatan Inti (55 menit) (a) Eksplorasi Tahap 1: Membagi Kelompok 1)
Siswa dibagi menjadi 7 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang siswa yang heterogen (disiplin).
2)
Siswa
mengamati
masalah-masalah sosial
di
lingkungan
setempat (rasa ingin tahu). 3)
Siswa melakukan tanya jawab dengan guru mengenai masalahmasalah sosial yang telah diamati (kerja keras).
4)
Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang pokok-pokok materi yang akan dipelajari (tekun).
(b) Elaborasi Tahap 2: Membagi Subpokok Bahasan 5)
Guru membagikan subpokok bahasan (komik) kepada tiap kelompok.
6)
Guru membagikan LKS pada masing-masing kelompok.
Tahap 3: Diskusi Kelompok 7)
Siswa mendiskusikan LKS yang telah diberikan oleh guru (kerjasama).
8)
Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok.
Tahap 4: Keliling Kelompok 9)
Setelah selesai diskusi kelompok, dua orang siswa tinggal (stay) pada kelompoknya, untuk memberikan informasi kepada tamu yang berkunjung (teliti).
221
10) Dua orang siswa bertamu (stray) ke tiap kelompok untuk mendapatkan informasi hasil diskusi dari kelompok lain (rasa ingin tahu). Tahap 5: Kembali Kekelompok Semula 11) Siswa mohon diri dan kembali kekelompok semula untuk membahas hasil temuannya (toleransi). Tahap 6: Presentasi 12) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya (keberanian). (c) Konfirmasi 13) Guru dan siswa membahas hasil diskusi kelompok. 14) Guru memberikan pujian kepada siswa yang aktif dan memberikan penguatan kepada siswa yang belum aktif. 3. Kegiatan Penutup (10 menit) (a) Guru dan siswa menyimpulkan materi. (b) Guru memberikan tindak lanjut.
Pertemuan 2 1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit) (a) Guru menyampaian tujuan pembelajaran kepada siswa. (b) Guru memberikan motivasi kepada siswa. (c) Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan prasyarat terhadap siswa sesuai dengan materi. Adakah kesulitan yang menjadi hambatan dalam menyelesaikan masalah? Apa yang kalian ketahui tentang hambatan-hambatan tersebut?
222
2. Kegiatan Inti (55 menit) (a) Eksplorasi Tahap 1: Membagi Kelompok 1)
Siswa dibagi menjadi 7 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang siswa yang heterogen (disiplin).
2)
Siswa
mengamati
masalah-masalah sosial
di
lingkungan
setempat (rasa ingin tahu). 3)
Siswa melakukan tanya jawab dengan guru mengenai masalahmasalah sosial yang telah diamati (kerja keras).
4)
Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang pokok-pokok materi yang akan dipelajari (tekun).
(b) Elaborasi Tahap 2: Membagi Subpokok Bahasan 5)
Guru membagikan subpokok bahasan (komik) kepada tiap kelompok.
6)
Guru membagikan LKS pada masing-masing kelompok.
Tahap 3: Diskusi Kelompok 7)
Siswa mendiskusikan LKS yang telah diberikan oleh guru (kerjasama).
8)
Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok.
Tahap 4: Keliling Kelompok 9)
Setelah selesai diskusi kelompok, dua orang siswa tinggal (stay) pada kelompoknya, untuk memberikan informasi kepada tamu yang berkunjung (teliti).
10) Dua orang siswa bertamu (stray) ke tiap kelompok untuk mendapatkan informasi hasil diskusi dari kelompok lain (rasa ingin tahu).
223
Tahap 5: Kembali Kekelompok Semula 11) Siswa mohon diri dan kembali kekelompok semula untuk membahas hasil temuannya (toleransi). Tahap 6: Presentasi 12) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya (keberanian). (c) Konfirmasi 13) Guru dan siswa membahas hasil diskusi kelompok. 14) Guru memberikan pujian kepada siswa yang aktif dan memberikan penguatan kepada siswa yang belum aktif. 3. Kegiatan Penutup (10 menit) (a) Guru dan siswa menyimpulkan materi. (b) Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru. (c) Guru memberikan tindak lanjut.
I. Penilaian 1. Aspek yang dinilai Aspek Kognitif
:
Kemampuan siswa dalam menyanggah dan menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
Aspek Afektif
:
Aktifitas/sikap
siswa
dalam
proses
pembelajaran. Aspek Psikomotorik
:
Aktifitas siswa dalam presentasi dan kegiatan diskusi kelompok.
2. Teknik penilaian a. Tes b. Non tes
224
3. Jenis penilaian c. Tes tertulis d. Perbuatan 4. Bentuk instrument c. Pilihan ganda d. Check list J. Lampiran 1. Materi Masalah-Masalah Sosial di Lingkungan Setempat 2. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) 3. Pedoman Jawaban LKS dan Pedoman Penilaiannya 4. Kisi-Kisi Soal Evaluasi 5. Soal Evaluasi 6. Kunci Jawaban Soal Evaluasi dan Pedoman Penilaiannya 7. Lembar Pengamatan - Pengelolaan Guru - Aktivitas Belajar Siswa
Lampiran 34: Materi Siklus II
225
MATERI SIKLUS II MASALAH-MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SETEMPAT
A. Upaya Mengatasi Masalah Sosial Mengatasi masalah sosial bukanlah perkara yang mudah. Pemerintah selalu berusaha mengatasi berbagai masalah sosial dengan melibatkan peran serta tokoh masyarakat, pengusaha, pemuka agama, tetua adat, lembaga-lembaga sosial dan lain-lainya. Kamu pun sebenarnya dapat berperan serta dalam mengatasi masalah sosial tersebut. Tentu saja sesuai dengan kemampuanmu masing-masing. Berikut ini beberapa contoh upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi permasalahan sosial. (1) Pemberian Kartu Askes Kartu Askes (Asuransi Kesehatan) diberikan kepada keluarga miskin. Kartu Askes kadang disebut Askeskin (Asuransi Kesehatan Keluarga Miskin). Dengan kartu Askes. keluarga miskin dapat berobat di rumah sakit yang ditunjuk dengan biaya ringan atau gratis. (2) Pemberian Beras Untuk Masyarakat Miskin (Raskin) Raskin merupakan program pemberian bantuan pangan dari pemerintah berupa beras dengan harga yang sangat murah. Dengan raskin diharapkan masyarakat yang termasuk keluarga miskin dapat memenuhi kebutuhan pangannya. (3) Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) BOS diberikan kepada siswa-siswi sekolah mulai dari sekolah dasar sampai tingkat SLTA. Tujuannya untuk meringankan biaya pendidikan. Sekarang juga sudah dilakukan program BOS buku. Yakni program penyediaan buku pelajaran bagi siswa sekolah. Dengan BOS buku diharapkan orang tua tidak lagi dibebani biaya membeli buku pelajaran untuk anaknya yang sekolah.
226
(4) Sekolah Terbuka Sekolah terbuka merupakan sekolah yang waktu belajarnya tidak terlalu padat dan terikat. Sekolah terbuka diperuntukkan bagai siswa yang kurang mampu. Dengan sekolah terbuka siswanya dapat sekolah meskipun sudah bekerja. (5) Program Pendidikan Luar Sekolah Pendidikan luar sekolah biasanya berupa kursus-kursus seperti menjahit, perbengkelan ataupun komputer. Pemerintah mengadakan program pendidikan luar sekolah agar anak-anak yang tidak sekolah atau putus sekolah dapat tetap memiliki ilmu dan ketrampilan. (6) Pemberian Bantuan Tunai Langsung (BTL) BTL diberikan kepada masyarakat miskin yang tidak berpenghasilan. BTL merupakan dana kompensasi/pengganti kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). (7) Pemberian Bantuan Modal Usaha Bantuan modal usaha diberikan kepada masyarakat miskin yang akan mengembangkan atau memulai suatu usaha. Biasanya untuk usaha kecil dan menengah. Bantuan modal usaha ini adalah dalam rangka mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Selain berbagai bantuan dari pemerintah, ada juga pihak-pihak lain yang juga turut membantu mengatasi masalah sosial, antara lain. (a) Menjadi orang tua asuh bagi anak sekolah yang kurang mampu. (b) Para tokoh agama memberikan penyuluhan tentang keimanan dan moral dalam menghadapi masalah sosial. (c) Para pengusaha dan lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan lain memberikan
bantuan,
beasiswa,
modal
usaha,
penyuluhan,
dan
pendidikan. (d) Lembaga-lembaga dari PBB seperti UNESCO, UNICEF dan WHO memberikan bantuan kepada pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah sosial.
227
(e) Organisasi pemuda seperti karang taruna dan remaja masjid mendidik dan mengarahkan para pemuda putus sekolah untuk berkarya. Sehingga ikut mengatasi masalah pengangguran. (f) Perguruan tinggi melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan
berbagai
penyuluhan,
bakti
sosial
ataupun
melatih
keterampilan.
B. Hambatan Dalam Mengatasi Masalah Sosial Dalam mengatasi masalah sosial ternyata terdapat banyak hambatan. Beberapa contoh hambatan dalam upaya mengatasi masalah sosial, antara lain. (1) Berbagai bantuan dari pemerintah kadang-kadang tidak tepat sasaran. Contohnya orang yang mampu mendapat bantuan sedangkan yang miskin tidak mendapat bantuan. (2) Program yang dilakukan tidak merata ke seluruh daerah. (3) Kurang disiplinnya petugas dalam menyalurkan bantuan pemerintah. (4) Terdapat pihak-pihak yang menyalahgunakan bantuan dari pemerintah maupun luar negeri. (5) Kurang kerja sama dari masyarakat yang mengalami masalah sosial terhadap pemerintah. (6) Penyuluhan maupun pelatihan
keterampilan yang diberikan kepada
masyarakat kadang-kadang tidak ditanggapi sebagaimana mestinya. (7) Ada pihak-pihak yang kurang peduli dalam masalah-masalah bantuan sosial. Masalah sosial merupakan masalah bersama. Sehingga dibutuhkan kerja sama yang erat antara semua pihak. Tidak mungkin pemerintah dalam menyelesaikan semua masalah sosial tanpa dukungan dari masyarakat. Demikian pula sebaliknya, masyarakat juga tidak dapat melakukan upaya penyelesaian sendiri tanpa ada dukungan pemerintah.
Lampiran 35: Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 1 dan 2 Siklus II
228
Lampiran 35: Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 1 dan 2 Siklus II
229
Lampiran 36: Pedoman Jawaban LKS Siklus II Pertemuan 1 dan 2
230
PEDOMAN JAWABAN LKS SIKLUS II PERTEMUAN 1 N
Nama
o
Masalah
1
Pengangguran
Penyelesaian Pemerintah harus menyiapkan lapangan pekerjaan, pemberian bantuan untuk modal usaha, memberikan penyuluhan untuk mendirikan lapangan pekerjaan bagi yang memiliki modal.
2
Kejahatan
Menciptakan lapangan kerja, kualitas dan pemerataan pendidikan harus ditingkatkan, aparat keamanan, terutama polisi harus mampu memberantas tindak kejahatan, masyarakat diharapkan membantu polisi.
3
Pemborosan
Mematikan lampu-lampu yang tidak diperlukan, bepergian naik
energi
kendaraan umum atau sepeda, memanfaatkan sumber energi alternatif misalnya dari tumbuh-tumbuhan, angin, air, dan matahari.
4
Sampah
Warga bisa mengurangi masalah sampah dengan tertib mengelola sampah. Biasakan untuk memisahkan sampah plastik dari sampah basah. Sampah plastik dapat didaur ulang, sampah basah dapat dioleh menjadi pupuk kompos.
5
Pencemaran
Tidak membakar ladang dan sampah, menggunakan kendaraan
lingkungan
yang tidak banyak mengeluarkan asap, menggunakan kendaraan umum ketika berpergian untuk mengurang polusi asap kendaraan.
Kesimpulan 6.
Cara menyelesaikan masalah-masalah tersebut yaitu diselesaikan secara bersama-sama oleh masyarakat dan pemerintah karena masalah sosial tidak dapat diselesaikan secara sendirian.
7.
Jika masalah dapat teratasi, maka hidup kita akan terasa nyaman dan tenang.
Lampiran 36: Pedoman Jawaban LKS Siklus II Pertemuan 1 dan 2
231
PEDOMAN JAWABAN LKS SIKLUS II PERTEMUAN 2 No 1
Hambatan Berbagai bantuan dari pemerintah kadang-kadang tidak tepat sasaran. Contohnya orang yang mampu mendapat bantuan sedangkan yang miskin tidak mendapat bantuan.
2
Program yang dilakukan tidak merata ke seluruh daerah.
3
Kurang disiplinnya petugas dalam menyalurkan bantuan pemerintah. Terdapat pihak-pihak yang menyalahgunakan bantuan dari pemerintah maupun luar negeri.
4
Kurang kerja sama dari masyarakat yang mengalami masalah sosial terhadap pemerintah. Ada pihak-pihak yang kurang peduli dalam masalah-masalah bantuan sosial.
5
Penyuluhan maupun pelatihan keterampilan yang diberikan kepada masyarakat kadang-kadang tidak ditanggapi sebagaimana mestinya.
Kesimpulan 6. Dalam menghadapi hambatan tersebut, maka pemerintah harus melakukan pemantauan yang ketat agar bantuan dapat terlaksana dengan baik, tapat sasaran dan merata. Sosialisasi terhadap masyarakat juga diperlukan agar muncul kesadaran masyarakat untuk mengubah nasibnya melalui bantuan tersebut.
Lampiran 37: Pedoman Penilaian LKS Siklus II Pertemuan 1 dan 2
PEDOMAN PENILAIAN LKS SIKLUS II PERTEMUAN 1
Skor tiap nomor = 2 Skor maksimal
= 14
Skor =
x 100
Keterangan. B = jumlah benar N = skor maksimal
PEDOMAN PENILAIAN LKS SIKLUS II PERTEMUAN 2
Skor tiap nomor = 2 Skor maksimal
= 12
Skor =
x 100
Keterangan. B = jumlah benar N = skor maksimal
232
233
KISI-KISI SOAL EVALUASI SIKLUS II
Kompetensi Dasar 1. 2.8 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya.
No
Satuan Pendidikan
: SD 3 Jepangpakis
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kurikulum
: Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Materi Pokok
: Masalah-Masalah Sosial di Lingkungan Setempat
Kelas/Semester
: IV/II
Alokasi Waktu
: 20 menit
Jumlah Soal
: 15
Materi
Indikator
MasalahMasalah Sosial di Lingkungan Setempat.
1. Menyebutkan nama lain dari orang yang menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. 2. Mengkategorikan bantuan bagi rakyat miskin. 3. Menciptakan cara baru untuk meminimalisir masalah sosial (kependudukan) 4. Merumuskan cara mengurangi jumlah pengangguran. 5. Menganalisis cara mengatasi masalah sosial (kemiskinan dan tawuran) 6. Menyebutkan kepanjangan dari GNOTA. 7. Memenentukan contoh tindakan dalam mengatasi masalah sosial (kebakaran dan pemborosan energi).
Ranah Kognitif
No Soal
C1
1
C2
2
C5 C4 C1 C3
3 4 5 9 6 7 8
234
11 8. Memilih tindakan yang tepat ketika dihadapkan pada masalah sosial (kenakalan remaja). 9. Menciptakan suatu cara untuk mengurangi dampak dari masalah sosial (pemborosan energi dan kelangkaan barangbarang kebutuhan). 10. Menganalisis hambatan dalam mengatasi masalah sosial. 11. Menganalisis cara mengatasi hambatan dalam menyelesaikan masalah sosial.
C6
10
C5
12 13
C4
14
C4
15
Lampiran 39: Soal Evaluasi Siklus II
235
236
237
Lampiran 40: Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian Soal Evaluasi Siklus II
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS II
1. a 2. d 3. c 4. d 5. b 6. a 7. c 8. b 9. c 10. a 11. b 12. c 13. a 14. d 15. b
PEDOMAN PENILAIAN SOAL EVALUASI SIKLUS II Keterangan.
Skor tiap nomor = 1 Skor maksimal
B = jumlah benar
=15
N = skor maksimal
Skor =
x 100
238
239
LEMBAR PENGAMATAN PENGELOLAAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) SIKLUS II
Nama Peneliti
: Anisa Litashofa Bastian
Nama Sekolah
: SD 3 Jepangpakis Kecamatan Jati Kabupaten Kudus
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
: IV/2
Materi
: Cara Menyelesaikan Masalah Pribadi dan Masalah Sosial serta Hambatan yang Terjadi dalam Menyelesaiakan Masalah Sosial
Hari/Tanggal
: 12 Mei 2014 dan 13 Mei 2014
Keterangan Penilaian : 1. Dalam melakukan penilaian mengacu pada deskriptor yang sudah ditetapkan. 2. Berilah tanda check (√) pada skor sesuai deskriptor yang tampak! 3. Skala penilaian untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut.
0 = Jika tidak ada deskriptor yang tampak
kriteria
sangat kurang
1 = Jika satu deskriptor yang tampak
kriteria
kurang
2 = Jika dua deskriptor yang tampak
kriteria
cukup
3 = Jika tiga deskriptor yang tampak
kriteria
baik
4 = Jika semua deskriptor yang tampak
kriteria
sangat baik
240
No
1
2
3
4
Indikator
Deskriptor
Pendahuluan Menyampaikan Menyampaikan materi yang akan dipelajari kepada siswa. tujuan pembelajaran, Menyampaikan tujuan pembelajaran. memotivasi siswa, Memberikan motivasi pada siswa. dan melakukan Melakukan apersepsi sebelum memulai pembelajaran. apersepsi. Kegiatan Inti Tahap 1: Membagi Kelompok Membagi siswa Mempersiapkan siswa dalam membentuk kelompok. dalam kelompok Membuat daftar nama kelompok yang telah dibentuk. yang heterogen. Membagi siswa dalam kelompok yang tingkat kemampuannya berbeda (heterogen). Mengarahkan siswa dalam mencari kelompoknya. Menjelaskan pokokMempersiapkan siswa dalam memperhatikan materi yang akan pokok materi yang disampaikan. akan dipelajari. Memanfaatkan media dalam menjelaskan materi. Menyampaikan materi jelas sehingga mudah diterima. Melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dijelaskan. Tahap 2: Membagi Subpokok Bahasan Membagikan Membagikan komik kepada tiap kelompok. subpokok bahasan Membagikan LKS pada tiap kelompok. (komik) dan LKS Memberikan kesempatan pada kelompok untuk menanyakan maksud pada tiap kelompok. komik/LKS yang belum dimengerti. Pertanyaan dalam LKS jelas dan mudah dipahami oleh siswa.
Dilakukan Ya Tidak
Skor
241
Tahap 3: Diskusi Kelompok 5
6
7
Membimbing siswa dalam diskusi kelompok.
Memperhatikan tiap kelompok yang sedang berdiskusi. Membimbing siswa dalam diskusi kelompok. Mengarahkan kelompok yang belum menemukan solusi atas masalah yang diberikan. Memberikan kesempatan pada kelompok yang ingin bertanya. Tahap 4: Berkeliling Kelompok Membimbing siswa Memberikan langkah-langkah dalam keliling kelompok dengan jelas. dalam keliling Membimbing siswa dalam keliling kelompok. kelompok (stay dan Memberikan tugas dalam keliling kelompok dengan jelas. stray). Memberikan tugas dalam keliling kelompok sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Tahap 5: Kembali Kekelompok Semula Membimbing siswa Mendampingi siswa dalam menyimpulkan hasil temuannya. dalam menyimpulkan Memberikan solusi jika siswa kesulitan dalam menyimpulkan hasil hasil temuannya. temuannya. Memberikan kesempatan pada siswa yang ingin bertanya. Memotivasi siswa dalam menyimpulkan hasil temuannya. Tahap 6: Presentasi
8
Memberikan kesempatan pada siswa untuk presentasi.
Memberikan kesempatan pada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Memberikan motivasi pada siswa untuk berani presentasi di depan kelas. Mendengarkan dengan seksama kelompok yang presentasi. Memberikan tanggapan pada kelompok yang telah presentasi.
242
9
Kegiatan Penutup Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan.
10
Melakukan evaluasi atas pembelajaran yang telah terlaksana.
11
Merencanakan tindak lanjut.
Mempersiapkan siswa dalam menarik kesimpulan. Membimbing siswa dalam menarik kesimpulan. Menerima semua masukkan dari tiap kelompok. Memotivasi siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Mempersiapkan evaluasi. Melakukan evaluasi atas pembelajaran yang telah terlaksana. Membuat soal evaluasi untuk tugas mandiri. Memberikan kesempatan pada siswa untuk berpendapat tentang pembelajaran yang telah terlaksana. Memberikan penguatan. Memberikan tugas rumah. Memberikan motivasi pada siswa untuk selalu belajar. Menginformasikan pada siswa tentang materi yang akan dipelajari dipertemuan berikutnya. Jumlah Skor Skor Rata-Rata Presentase Presentase Rata-Rata Kriteria Kriteria Rata-Rata
Penilaian Skor maksimal = 44 Skor minimal = 0
Kriteria Pengelolaan Guru Persentase =
x 100%
Presentase 85-100% 65-84% 55-64% 0-54%
Kriteria Sangat baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K)
243
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS BELAJAR (AFEKTIF) SISWA KELAS IV SD 3 JEPANGPAKIS SIKLUS II
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Materi
: Cara Menyelesaikan Masalah Pribadi dan Masalah Sosial serta Hambatan yang Terjadi dalam Menyelesaiakan Masalah Sosial
Hari/Tanggal
: 12 Mei 2014 dan 13 Mei 2014
Keterangan Penilaian
: 1. Dalam melakukan penilaian mengacu pada deskriptor yang sudah ditetapkan. 2. Berilah tanda check (√) pada skor sesuai deskriptor yang tampak! 3. Skala penilaian untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut.
0 = Jika tidak ada deskriptor yang tampak
kriteria
sangat kurang
1 = Jika satu deskriptor yang tampak
kriteria
kurang
2 = Jika dua deskriptor yang tampak
kriteria
cukup
3 = Jika tiga deskriptor yang tampak
kriteria
baik
4 = Jika semua deskriptor yang tampak
kriteria
sangat baik
244
N Indikator o 1 Disiplin dalam mengikuti pembelajaran. 2
Peduli terhadap anggota kelompok.
3
Toleransi terhadap pendapat anggota kelompok. Kerja keras dalam diskusi kelompok.
4
5
Jujur dalam menjalankan tugas kelompok (stay atau stray).
Deskriptor Duduk pada tempat yang telah disediakan. Menyiapkan semua peralatan belajar dengan lengkap. Mematuhi aturan dalam proses pembelajaran. Melaksanakan perintah guru tepat waktu. Meminjamkan alat tulis pada teman yang membutuhkan. Menggunakan media pembelajaran secara bergantian. Membantu mencari jawaban dari tugas temannya yang belum selesai. Membantu teman yang sedang memerlukan bantuan. Memberikan kesempatan pada teman untuk berpendapat. Menghargai pendapat yang berbeda. Menerima pendapat teman yang berbeda dari dirinya. Tidak mengucilkan teman yang berbeda pendapat. Mengerjakan semua tugas dengan sungguh-sungguh. Mengerjakan tugas dengan teliti dan rapi. Mencari informasi dari sumber di luar buku paket. Mencatat materi yang telah dipelajari. Mengemukakan ketidaknyamanan dirinya dalam kelompok. Melaksanakan tugas dengan benar. Memberikan informasi hasil diskusi dengan benar (stay). Mengemukakan ketidakpahaman dirinya dalam menerima hasil diskusi (stray). Jumlah Skor Persentase Kriteria
Dilakukan Ya Tidak
Skor
245
Penilaian Skor maksimal = 20 Skor minimal = 0
Persentase =
x 100%
Kriteria Aktivitas Siswa Presentase 85-100% 65-84% 55-64% 0-54%
Kriteria Sangat baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K)
246
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS BELAJAR (PSIKOMOTORIK) SISWA KELAS IV SD 3 JEPANGPAKIS SIKLUS II
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Materi
: Cara Menyelesaikan Masalah Pribadi dan Masalah Sosial serta Hambatan yang Terjadi dalam Menyelesaiakan Masalah Sosial
Hari/Tanggal
: 12 Mei 2014 dan 13 Mei 2014
Keterangan Penilaian
: 1. Dalam melakukan penilaian mengacu pada deskriptor yang sudah ditetapkan. 2. Berilah tanda check (√) pada skor sesuai deskriptor yang tampak! 3. Skala penilaian untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut.
0 = Jika tidak ada deskriptor yang tampak
kriteria
sangat kurang
1 = Jika satu deskriptor yang tampak
kriteria
kurang
2 = Jika dua deskriptor yang tampak
kriteria
cukup
3 = Jika tiga deskriptor yang tampak
kriteria
baik
4 = Jika semua deskriptor yang tampak
kriteria
sangat baik
247
N Indikator o 1 Kesiapan dalam mengikuti proses pembelajaran. 2
3
Kemampuan dalam membentuk kelompok. Keterampilan dalam keliling kelompok.
4
Ketertiban siswa dalam proses pembelajaran.
5
Keterampilan menyampaikan informasi hasil diskusi.
Deskriptor Berdoa sebelum pelajaran dimulai. Diam dalam memperhatikan penjelasan dari guru. Tidak mengganggu konsentrasi temannya. Menyiapkan alat tulis dan buku pelajaran. Mempersiapkan diri dalam membentuk kelompok. Mematuhi aturan dalam pembentukan kelompok. Menempatkan diri pada kelompoknya dengan cepat. Tidak banyak bicara dalam mencari anggota kelompoknya. Keliling kelompok sesuai dengan petunjuk dari guru. Bergegas untuk bertamu pada kelompok lain. Tidak banyak bercanda dengan temannya. Mengetahui langkah selanjutnya dalam mengunjungi kelompok lain. Tidak usil terhadap temannya. Melaksanakan aturan dalam proses pembelajaran dengan benar dan rapi. Tidak gaduh sendiri dan mendengarkan penjelasan guru. Teratur dalam melaksanakan tugas (stay atau stray). Bicara secara keras dan lantang. Berdiri tegak menghadap teman yang mendengarkan. Tidak mengulang-ulang pernyataan yang sudah dibicarakan. Bicara dengan kata-kata yang jelas dan mudah dipahami. Jumlah Skor Persentase Kriteria
Dilakukan Ya Tidak
Skor
248
Penilaian Skor maksimal = 20 Skor minimal = 0
Persentase =
x 100%
Kriteria Aktivitas Siswa Presentase 85-100% 65-84% 55-64% 0-54%
Kriteria Sangat baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K)
249
Lampiran 44: Hasil Belajar (Kognitif) Siswa Siklus II
Hasil Belajar (Kognitif) Siswa Siklus II
No
Nama Responden
Nilai
Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar Individu (Kognitif) Tuntas
1 AA 2 A 3 ABF 4 AM 5 DK 6 ENA 7 FN 8 MCA 9 MFR 10 MIM 11 MRA 12 MR 13 M 14 NFR 15 NTR 16 NHS 17 RFF 18 RKR 19 RSP 20 RF 21 RCA 22 SP 23 SPA 24 SNA 25 SD 26 TAW 27 WAN Jumlah Rata-Rata Kelas Tuntas Tidak Tuntas
73 73 73 87 80 73 87 60 80 67 73 73 73 67 80 73 67 87 53 80 60 60 87 80 80 53 73
1972
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 22 73,04 22 (81,48%) 5 (18,52%)
Tidak Tuntas √ √ √ √ √ 5
Lampiran 45: Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar (Afektif) Siswa Pertemuan 1 dan 2 Siklus II
250
Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar (Afektif) Siswa Pertemuan 1 Siklus II No
Nama Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
AA A ABF AM DK ENA FN MCA MFR MIM MRA MR M NFR NTR NHS RFF RKR RSP RF RCA SP SPA SNA SD TAW WAN
1
Aspek yang Diamati 2 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 Rata-Rata
3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3
3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 2 4 2 3 3 2 4 3 3 3 2
5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2
Skor
Persentase
Kriteria
14 14 14 14 14 14 14 13 13 13 12 14 13 12 14 15 11 15 11 14 12 12 15 15 14 14 12 13,41
70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 65% 65% 65% 60% 70% 65% 60% 70% 75% 55% 75% 55% 70% 60% 60% 75% 75% 70% 70% 60% 67%
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Cukup Baik Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Cukup Baik Baik Baik Baik Cukup Baik
Lampiran 45: Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar (Afektif) Siswa Pertemuan 1 dan 2 Siklus II
251
Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa (Afektif) Pertemuan 2 Siklus II No
Nama Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
AA A ABF AM DK ENA FN MCA MFR MIM MRA MR M NFR NTR NHS RFF RKR RSP RF RCA SP SPA SNA SD TAW WAN
1
Aspek yang Diamati 2 3 4
4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 4 4 2 3 3 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 Rata-Rata
3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 2 3 3 2 4 3 3 3 3
5 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2
Skor
Persentase
Kriteria
17 15 16 18 17 15 15 14 17 15 15 17 14 13 17 17 13 17 12 16 14 13 18 17 16 16 14 15,48
85% 75% 80% 90% 85% 75% 75% 70% 85% 75% 75% 85% 70% 65% 85% 85% 65% 85% 60% 80% 70% 65% 90% 85% 80% 80% 70% 77%
Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Cukup Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik
Lampiran 46: Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar (Psikomotorik) Siswa Pertemuan 1 dan 2 Siklus II
252
Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar (Psikomotorik) Siswa Pertemuan 1 Siklus II No
Nama Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
AA A ABF AM DK ENA FN MCA MFR MIM MRA MR M NFR NTR NHS RFF RKR RSP RF RCA SP SPA SNA SD TAW WAN
1
Aspek yang Diamati 2 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 Rata-Rata
3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3
3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2
5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2
Skor
Persentase
Kriteria
15 15 15 16 15 15 15 14 14 14 14 15 12 12 14 15 13 14 12 14 12 13 15 15 15 12 12 13,96
75% 75% 75% 80% 75% 75% 75% 70% 70% 70% 70% 75% 60% 60% 70% 75% 65% 70% 60% 70% 60% 65% 75% 75% 75% 60% 60% 70%
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Cukup Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Cukup Cukup Baik
Lampiran 46: Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar (Psikomotorik) Siswa Pertemuan 1 dan 2 Siklus II
253
Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar (Psikomotorik) Siswa Pertemuan 2 Siklus II No
Nama Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
AA A ABF AM DK ENA FN MCA MFR MIM MRA MR M NFR NTR NHS RFF RKR RSP RF RCA SP SPA SNA SD TAW WAN
1
Aspek yang Diamati 2 3 4
3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 Rata-Rata
4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 4 4 3 2 3
3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3
5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3
Skor
Persentase
Kriteria
17 16 17 19 17 17 16 15 17 16 16 18 15 14 17 17 15 17 12 16 13 15 18 18 17 13 15 16,04
85% 80% 85% 95% 85% 85% 80% 75% 85% 80% 80% 90% 75% 70% 85% 85% 75% 85% 60% 80% 65% 75% 90% 90% 85% 65% 75% 80%
Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Cukup Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Baik
254
Lampiran 47: Hasil Pengamatan Pengelolaan Guru dalam Pembelajaran IPS Pertemuan 1 dan 2 Siklus II
Hasil Pengamatan Pengelolaan Guru dalam Pembelajaran IPS Siklus II Skor No
Indikator Pertemuan 1
Pertemuan 2
4
4
4
4
3
4
3
4
3
3
4
4
3
3
4
4
Pendahuluan 1
Menyampaikan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa, dan melakukan apersepsi. Kegiatan Inti Tahap 1: Membagi Kelompok
2
Membagi siswa dalam kelompok yang heterogen.
3
Menjelaskan pokok-pokok materi yang akan dipelajari. Tahap 2: Membagi Subpokok Bahasan
4
Membagikan subpokok bahasan (komik) dan LKS pada tiap kelompok. Tahap 3: Diskusi Kelompok
5
Membimbing siswa dalam diskusi kelompok. Tahap 4: Keliling Kelompok
6
Membimbing siswa dalam keliling kelompok (stay dan stray). Tahap 5: Kembali Kekelompok
7
Membimbing siswa dalam menyimpulkan hasil temuannya. Tahap 6: Presentasi
8
Memberikan kesempatan pada siswa
255
untuk presentasi. Kegiatan Penutup 9
Membimbing siswa untuk menarik
3
3
2
4
Merencanakan tindak lanjut.
4
4
Jumlah Skor
37
41
kesimpulan. 10
Melakukan evaluasi atas pembelajaran yang telah terlaksana.
11
Skor Rata-Rata Presentase
39 84%
Persentase Rata-Rata Kriteria Kriteria Rata-Rata
93% 88,5%
Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Lampiran 48: Peningkatan Hasil Belajar (Kognitif) Siswa dari Pra Siklus sampai Siklus II
256
Peningkatan Hasil Belajar Siswa (Kognitif) Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II No
Nama Responden
1 AA 2 A 3 ABF 4 AM 5 DK 6 ENA 7 FN 8 MCA 9 MFR 10 MIM 11 MRA 12 MR 13 M 14 NFR 15 NTR 16 NHS 17 RFF 18 RKR 19 RSP 20 RF 21 RCA 22 SP 23 SPA 24 SNA 25 SD 26 TAW 27 WAN Jumlah Rata-Rata Kelas Jumlah Siswa Tuntas Jumlah Siswa Tidak Tuntas Persentase Tuntas Belajar Persentase Tidak Tuntas Belajar
Nilai Pra Siklus
53 60 60 75 64 50 73 45 70 55 68 71 60 59 70 73 50 70 45 69 50 40 71 69 74 43 68 1655 61,29 13 14 48,15% 51,85%
Nilai Siklus I 60 73 67 80 73 60 73 47 73 60 73 73 67 60 73 73 60 73 47 73 53 47 73 80 80 47 73
1791 66,33 17 10 63% 37%
Nilai Siklus II 73 73 73 87 80 73 87 60 80 67 73 73 73 67 80 73 67 87 53 80 60 60 87 80 80 53 73
1972
73,04 22
5 81,48% 18,52%
257
Lampiran 49: Peningkatan Aktivitas Belajar (Afektif) Siswa dari Siklus I ke Siklus II
Aktivitas Belajar Siswa (Afektif) Siklus I Siklus II
No
Nama Responden
Skor Siklus I Pertemuan Pertemuan 1 II
Skor Siklus II Pertemuan 1
Pertemuan II
1 AA 2 A 3 ABF 4 AM 5 DK 6 ENA 7 FN 8 MCA 9 MFR 10 MIM 11 MRA 12 MR 13 M 14 NFR 15 NTR 16 NHS 17 RFF 18 RKR 19 RSP 20 RF 21 RCA 22 SP 23 SPA 24 SNA 25 SD 26 TAW 27 WAN Rata-Rata
10 11 11 12 12 11 11 10 12 10 10 11 10 10 11 11 10 11 10 11 10 10 13 13 12 10 10
13 12 14 13 12 13 13 10 13 11 10 13 12 11 13 13 11 13 10 12 10 11 14 14 14 14 11
14 14 14 14 14 14 14 13 13 13 12 14 13 12 14 15 11 15 11 14 12 12 15 15 14 14 12
17 15 16 18 17 15 15 14 17 15 15 17 14 13 17 17 13 17 12 16 14 13 18 17 16 16 14
10,85
12,22
13,41
15,48
Persentase
54%
61%
67%
77%
Persentase Per Siklus Kriteria
57,5%
72%
Cukup
Baik
258
Lampiran 50: Peningkatan Aktivitas Belajar (Psikomotorik) Siswa dari Siklus I ke Siklus II
Aktivitas Belajar Siswa (Psikomotorik) Siklus I Siklus II
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Nama Responden
AA A ABF AM DK ENA FN MCA MFR MIM MRA MR M NFR NTR NHS RFF RKR RSP RF RCA SP SPA SNA SD TAW WAN
Skor Siklus I Pertemuan Pertemuan 1 II
Skor Siklus II Pertemuan 1
Pertemuan II
11 10 11 13 11 11 11 10 11 11 11 11 10 10 10 11 10 11 10 10 10 10 12 12 11 10 11
12 12 13 14 13 13 12 10 12 11 11 13 11 11 12 13 12 12 11 11 11 11 13 12 13 11 11
15 15 15 16 15 15 15 14 14 14 14 15 12 12 14 15 13 14 12 14 12 13 15 15 15 12 12
17 16 17 19 17 17 16 15 17 16 16 18 15 14 17 17 15 17 12 16 13 15 18 18 17 13 15
Rata-Rata Kelas
10,74
11,89
13,96
16,04
Persentase
54%
59%
70%
80%
Persentase Per Siklus Kriteria
56,5%
75%
Cukup
Baik
259
Lampiran 51: Peningkatan Hasil Pengamatan Pengelolaan Guru dari Siklus I ke Siklus II
Hasil Pengelolaan Guru dalam Pembelajaran IPS Siklus I Siklus II Skor No
Indikator
Skor
Perte
Perte
Pertem
muan
muan
uan 2
2
1
3
3
4
4
2
3
4
4
2
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
2
2
3
3
Pertem uan 1
Pendahuluan 1
Menyampaikan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa, dan melakukan apersepsi. Kegiatan Inti Tahap 1: Membagi Kelompok
2
Membagi siswa dalam kelompok yang heterogen.
3
Menjelaskan pokok-pokok materi yang akan dipelajari. Tahap 2: Membagi Subpokok Bahasan
4
Membagikan subpokok bahasan (komik) dan LKS pada tiap kelompok. Tahap 3: Diskusi Kelompok
5
Membimbing siswa dalam diskusi kelompok. Tahap 4: Keliling Kelompok
6
Membimbing siswa dalam keliling kelompok (stay dan stray). Tahap 5: Kembali Kekelompok
7
Membimbing siswa dalam menyimpulkan hasil temuannya.
260
Tahap 6: Presentasi 8
Memberikan kesempatan pada siswa
3
3
4
4
2
3
3
3
1
2
2
4
Merencanakan tindak lanjut.
3
3
4
4
Jumlah Skor
27
31
37
41
untuk presentasi. Kegiatan Penutup 9
Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan.
10
Melakukan evaluasi atas pembelajaran yang telah terlaksana.
11
Skor Rata-Rata Presentase Persentase Rata-Rata Kriteria
Kriteria Rata-Rata
29 61%
39 70%
65,5% Cukup Baik
Baik
84%
93%
88,5% Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Lampiran 52: Hasil Wawancara dengan Guru Setelah Menggunakan Model Pembelajaran
261
HASIL WAWANCARA DENGAN GURU KELAS IV SETELAH MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) Nama Guru
: Aah Masri’ah
Jabatan
: Guru Kelas IV SD 3 Jepangpakis
Tempat Wawancara : Kantor Guru
Peneliti
Waktu Wawancara
: Rabu, 14 Mei 2014
Pukul
: 10.30-10.45 WIB
: “Bagaimanakah pendapat Ibu setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray (TS-TS) berbantuan media komik?”
Ibu Aah : “Saya lihat, setelah penerapan model pembelajaran tersebut, siswa lebih aktif dalam pembelajaran, siswa juga terlihat sangat bersemangat ketika melakukan keliling kelompok, walaupun sedikit gaduh”. Peneliti
: “Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray (TS-TS) berbantuan media komik dapat meningkatkan hasil belajar siswa?”
Ibu Aah : “Saya belum mengetahui akan hal itu, karena soal evaluasi yang dikerjakan siswa belum anda nilai, akan tetapi aktivitas belajar siswa sangat meningkat, hal tersebut terlihat dalam proses pembelajaran yang telah terlaksana”. Peneliti
: “Apakah terdapat kendala dalam penerapan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray (TS-TS) berbantuan media komik yang telah Ibu amati?”
Ibu Aah : “Kendalanya adalah siswa sedikit gaduh dan Anda kurang menguasai kelas”. Peneliti
: “Bagaimanakah aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray (TS-TS) berbantuan media komik?”
262
Ibu Aah : “Tadi sudah saya sebutkan, bahwa aktivitas belajar siswa meningkat, siswa sangat antusias dalam pembelajaran, pada kegiatan diskusi kelompok mereka terlihat bersemangat, apa lagi dalam kegiatan keliling kelompok, mereka aktif dalam mengunjungi kelompokkelompok
lainnya
dan
berlomba-lomba
untuk
segara
menyelesaikannya”.
Simpulan: Aktivitas belajar siswa menunjukkan suatu perubahan yang lebih baik, setelah penerapan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray berbantuan media komik, hal tersebut terbukti dari kegiatan siswa dalam mengikuti tahap demi tahap proses pembelajaran seperti dalam diskusi kelompok, siswa sangat aktif untuk menyelesaikan tugas kelompoknya. Siswa sangat bersemangat dalam kegiatan keliling kelompok, mereka berlomba-lomba untuk segara menyelesaikan setiap tugas kelompoknya.
Kudus, 13 Mei 2014
Anisa Litashofa Bastian NIM. 201033295
Lampiran 53: Hasil Wawancara dengan Siswa Setelah Menggunakan Model Pembelajaran
263
HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS IV SETELAH MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY (TS-TS)
Peneliti
Nama Siswa
: M. Ridwan Annas
Tempat wawancara
: Ruang kelas IV SD 3 Jepangpakis
Waktu Wawancara
: Rabu, 14 Mei 2014
Pukul
: 10.30-10.45 WIB
: “Apakah kamu senang dengan pembelajaran IPS pada materi masalahmasalah sosial menggunakan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray (TS-TS) berbantuan media komik?”
Ridwan
: “Saya senang sekali bu, apa lagi saat kegiatan diskusi kelompok, karena kelompok saya bisa kompak”.
Peneliti
: “Apakah kamu menjadi lebih paham dengan pembelajaran IPS pada materi masalah-masalah sosial dengan model pembelajaran model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray (TS-TS) berbantuan media komik?”
Ridwan
: “Ya bu, saya lebih paham dengan pembelajaran tersebut, karena ada gambar contoh masalah dalam komik”.
Peneliti
: “Apakah sekarang kamu masih merasa kesulitan dalam memahami materi masalah-masalah sosial?”
Ridwan
: “Tidak bu”.
Peneliti
: “Apakah sekarang kamu menjadi lebih bersemangat untuk mempelajari IPS?”
Ridwan
: “Ya bu, sekarang saya suka dengan pelajaran IPS tapi yang sama dengan pembelajarannya bu Anisa”.
Peneliti
: “Apa perbedaan yang kamu rasakan sebelum dan sesudah mempelajari IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray (TS-TS) berbantuan media komik?”
Ridwan
: “Saya lebih paham bu”.
264
Simpulan: Siswa merasa senang dan lebih paham dengan pembelajaran IPS dengan penerapan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray (TS-TS) berbantuan media komik, hal tersebut karena terdapat diskusi kelompok dan media komik dalam pembelajaran tersebut.
Kudus, 13 Mei 2014
Anisa Litashofa Bastian NIM. 201033295
265
HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS IV SETELAH MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY (TS-TS)
Peneliti
Nama Siswa
: Dina Kusumawardani
Tempat wawancara
: Ruang kelas IV SD 3 Jepangpakis
Waktu Wawancara
: Rabu, 14 Mei 2014
Pukul
: 10.30-10.45 WIB
: “Apakah kamu senang dengan pembelajaran IPS pada materi masalahmasalah sosial menggunakan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray (TS-TS) berbantuan media komik?”
Dina
: “Ya bu, saya senang dengan pembelajaran tersebut karena ada kegiatan keliling kelompok”.
Peneliti
: “Apakah kamu menjadi lebih paham dengan pembelajaran IPS pada materi masalah-masalah sosial dengan model pembelajaran model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray (TS-TS) berbantuan media komik?”
Dina
: “Ya saya lebih paham dengan pembelajaran IPS bu, karena bu Anisa menggunakan contoh dalam kehidupan sehari-hari”.
Peneliti
: “Apakah sekarang kamu masih merasa kesulitan dalam memahami materi masalah-masalah sosial?”
Dina
: “Tidak bu, saya sudah paham dengan materi tersebut”.
Peneliti
: “Apakah sekarang kamu menjadi lebih bersemangat untuk mempelajari IPS?”
Dina
: “Ya bu, saya lebih semangat karena dapat bintang dari bu Anisa”.
Peneliti
: “Apa perbedaan yang kamu rasakan sebelum dan sesudah mempelajari IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray (TS-TS) berbantuan media komik?”
Dina
: “Saya lebih mengerti dengan pembelajaran IPS”.
266
Simpulan: Siswa sangat senang, bersemangat dan lebih mengerti dengan pembelajaran IPS setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray (TS-TS) berbantuan media komik. Siswa senang dengan pembelajaran IPS karena terdapat kegiatan keliling kelompok pada proses pembelajaran tersebut. Siswa bersemangat karena ada bintang yang diberikan peneliti pada siswa atau kelompok yang aktif. Siswa mengerti dengan materi tersebut, karena contoh masalah sosial yang diberikan peneliti merupakan contoh dalam kehidupan seharihari.
Kudus, 13 Mei 2014
Anisa Litashofa Bastian NIM. 201033295
Lampiran 54: Dokumentasi Proses Pembelajaran dari Siklus I samapai Siklus II
DOKUMENTASI PROSES PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IV SD 3 JEPANGPAKIS TAHUN AJARAN 2013/2014
(1) Proses Pembelajaran Pada Pertemuan 1 Siklus I
Gambar 4.1 Guru Menyampaikan Tujuan Pembelajaran (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.2 Guru Membagi Kelompok (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.3 Siswa Bergabung dengan Anggota Kelompok (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.4 Siswa Membaca dan Memahami Komik (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.5 Guru Membagi LKS (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.6 Siswa Diskusi Kelompok (Sumber Dokumentasi Peneliti)
267
268
Gambar 4.7 Guru Membimbing Diskusi Kelompok (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.8 Siswa Berkeliling Kelompok (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.9 Siswa Kembali Kekelompoknya (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.10 Kelompok 4 Presentasi (Sumber Dokumentasi Peneliti)
(2) Proses Pembelajaran Pada Pertemuan 2 Siklus I
Gambar 4.11 Siswa Membaca dan Memahami Komik (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.12 Guru Membagikan LKS pada Tiap Kelompok (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.13 Siswa Berdiskusi Kelompok (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.14 Guru Membimbing Diskusi Kelompok (Sumber Dokumentasi Peneliti)
269
Gambar 4.15 Siswa Berkeliling Kelompok (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.16 Siswa Kembali Kekelompoknya (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.17 Kelompok 7 Presentasi (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.18 Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi (Sumber Dokumentasi Peneliti)
(3) Proses Pembelajaran Pada Pertemuan 1 Siklus II
Gambar 4.19 Siswa dan Guru Bernyanyi Bersama (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.20 Guru Menyampaikan Tujuan Pembelajaran (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.21 Siswa Mengamati Penjelasan Guru (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.22 Siswa Membaca dan Memahami Komik (Sumber Dokumentasi Peneliti)
270
Gambar 4.23 Guru Membagi LKS (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.24 Guru Menjelaskan Cara Mengerjakan LKS pada Siswa (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.25 Siswa Diskusi Kelompok (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.26 Guru Memberikan Bintang pada Siswa yang Aktif (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.27 Siswa Berkeliling Kelompok (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.28 Siswa Kembali Kekelompoknya (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.29 Guru Membimbing Diskusi Hasil Temuan (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.30 Kelompok 5 Presentasi (Sumber Dokumentasi Peneliti)
271
(4) Proses Pembelajaran Pada Pertemuan 2 Siklus II
Gambar 4.31 Guru Menyiapkan Perangkat Pembelajaran (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.32 Siswa dan Guru Bernyanyi Bersama (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.33 Guru Menyampaikan Tujuan Pembelajaran (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.34 Siswa Mengamati Penjelasan dari Guru (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.35 Siswa Membaca dan Memahami Komik (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.36 Guru Membagi LKS pada Siswa (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.37 Guru Membimbing Diskusi Kelompok (Sumber Dokumentasi Peneliti)
272
Gambar 4.38 Guru Membimbing Siswa dalam Keliling Kelompok (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.39 Siswa Kembali Kekelompok Semula (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.30 Kelompok 3 dan Kelompok 6 Presentasi (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.31 Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Gambar 4.32 Guru Memberikan Penghargaan pada Kelompok yang Mendapatkan Bintang Terbanyak (Sumber Dokumentasi Peneliti)
273
274
275
276
277
278
279
280
281
282
283
284
Lampiran 56: Surat Permohonan Izin Penelitian
285
286
Lampiran 57: Surat Keterangan dari SD
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KUDUS UPT PENDIDIKAN KECAMATAN JATI
SD 3 JEPANGPAKIS Alamat: Jl. Kyai Maja No. 56 Ds. Jepangpakis Kec. Jati Kab. Kudus 59342 Telp. 0291 4251130
SURAT KETERANGAN No. :
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SD 3 Jepangpakis Jati Kudus, dengan ini menerangkan bahwa: Nama
: Anisa Litashofa Bastian
NIM
: 201033295
Semester
: VIII (delapan)
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus
Telah melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), pada siswa kelas IV SD 3 Jepangpakis Jati Kudus dalam rangka penulisan skripsi berjudul: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF
TWO
STAY
TWO
STRAY
BERBANTUAN MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS IV SD 3 JEPANGPAKIS KECAMATAN JATI KEBUPATEN KUDUS TAHUN PELAJARAN 2013/2014. Demikian surat
keterangan ini
dipergunakan sebagaimana mestinya.
dibuat, selanjutnya
untuk dapat
287
Lampiran 58: Surat Pernyataan
YAYASAN PEMBINA UNIVERSITAS MURIA KUDUS
UNIVERSITAS MURIA KUDUS Kampus UMK Gondangmanis Bae Kudus PO. Box 53 Phone/Fax. 0291-438229 PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: nama
: Anisa Litashofa Bastian
NIM
: 201033295
program studi
: Pendidikan Guru Sekolah Dasar
judul skripsi
:Peningkatan
hasil
belajar
IPS
menggunakan
model
pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray pada siswa kelas IV SD 3 Jepangpakis Kecamatan Jati Kabupaten Kudus tahun pelajaran 2013/2014 menyatakan bahwa skripsi ini berjudul Peningkatan hasil belajar IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray pada siswa kelas IV SD 3 Jepangpakis Kecamatan Jati Kabupaten Kudus tahun pelajaran 2013/2014 ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila ternyata pernyataan ini terbukti tidak benar, maka sepenuhnyamenjadi tanggung jawab saya sendiri selaku penulis skripsi.
Lampiran 59: Surat Keterangan Selesai Bimbingan
288
YAYASAN PEMBINA UNIVERSITAS MURIA KUDUS
UNIVERSITAS MURIA KUDUS Kampus UMK Gondangmanis Bae Kudus PO. Box 53 Phone/Fax. 0291-438229 KETERANGAN SELESAI BIMBINGAN Yang bertanda tangan di bawah ini: nama
: Dr. Sri Utaminingsih, M.Pd
NIS
: 0610701000001218
jabatan
: Pembimbing I
nama
: Erik Aditia Ismaya, S.Pd, M.A
NIDN
: 0623038604
jabatan
: Pembimbing II
menerangkan bahwa nama
: Anisa Litashofa Bastian
NIM/Semester
: 201033295/VIII
program studi
: Pendidikan Guru Sekolah Dasar
telah menyelesaikan bimbingan skripsi dengan judul: Peningkatan hasil belajar IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray pada siswa kelas IV SD 3 Jepangpakis Kecamatan Jati Kabupaten Kudus tahun pelajaran 2013/2014. Demikian surat keterangan ini dibuat sebagai syarat untuk mengajukan permohonan ujian terakhir.
Lampiran 60: Surat Permohonan Ujian Skripsi
289
YAYASAN PEMBINA UNIVERSITAS MURIA KUDUS
UNIVERSITAS MURIA KUDUS Kampus UMK Gondangmanis Bae Kudus PO. Box 53 Phone/Fax. 0291-438229 PERMOHONAN UJIAN SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini: nama
: Anisa Litashofa Bastian
NIM/Semester
: 201033295/VIII
program studi
: Pendidikan Guru Sekolah Dasar
mengajukan permohonan menempuh ujian skripsi. Bersama ini kami lampirkan hal-hal sebagai berikut. 1. Surat pernyataan mahasiswa tentang orisinilitas skripsi. 2. Surat keterangan selesai bimbingan skripsi. 3. Naskah skripsi 4 eksemplar. 4. Tanda bukti pembayaran biaya bimbingan dan ujian skripsi. 5. Transkip nilai yang telah lulus dengan IPK minimal 3,0.
Lampiran 61: Berita Acara Bimbingan
290
291
292
Lampiran 62: Daftar Riwayat Hidup
293
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Anisa Litashofa Bastian dilahirkan di Kudus pada tanggal 8 Juli 1992 dari Bapak Abdul Basir dan Ibu Sulistianti. Peneliti merupakan anak kelima dari lima bersaudara. Alamat rumah peneliti di Desa Kajeksan RT 04 RW 02 No.92 A Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. Peneliti menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD Nawa Kartika lulus pada tahun 2004, kemudian melanjutkan pendidikan di SMP 1 Gebog dan lulus pada tahun 2007. Peneliti kemudian melanjutkan pendidikan di SMA 1 Gebog dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010, peneliti melanjutkan studi di perguruan tinggi dengan mengambil Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Muria Kudus. Selama menuntut ilmu di perguruan tinggi, peneliti merupakan mahasiswa aktif dan tercatat sebagai anggota dari teater Tiga Koma, anggota dari ekstrakurikuler tari yang diadakan HIMA PGSD. Peneliti juga pernah tergabung dalam Kelompok Studi Wacana IPS PGSD UMK. Peneliti telah melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dari bulan Agustus sampai Oktober 2013 di SD 1 Mlati Kidul. Peneliti juga telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada bulan November sampai bulan Desember 2013 di Desa Gemiring Lor Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara. Sejak kuliah semester VII, peneliti mulai mengajar di bimbingan belajar Bintang sebagai tentor SD kelas II untuk menunjang studi. Pada tahun 2014, peneliti mengikuti pelatihan membatik di Pekalongan selama 10 hari.
294