KONDISI SOSIAL EKONOMI PENDUDUK KECAMATAN LUBUK KILANGAN KOTA PADANG Oleh : Musliadi *Bakaruddin**Yeni Erita** *Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat ** Staf pengajar Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
This study aims to determine the socio-economic conditions of the population in the district of Kilangan Lubuk Padang. This research is descriptive. The population in this study were all families (KK) in District of Lubuk Kilangan totaling 11. 034 households. The samples were taken by using a sample of 100 families with Proportionate random sampling of respondents by sub-subpopulations vary. The research found that: 1) Livelihoods District of Lubuk Kilangan dominant livelihood in agriculture both father and mother to the type of work as agricultural labor, general status as a laborer, a place to do work at home and most do not have a second job, 2) conditions of houses in District of Lubuk Kilangan generally good, where the roof is tile and asbestos, concrete walls, tiled floor of the house, air vents for the entire room, clean source of water taps. Judging from the way of storing food ready for consumption and food consumption of the population is not ready at the general store in a special place and clean, waste water disposal with holes and a general MCK own bathroom and 3) Education of population in the District Lubuk Kilangan generally graduating high school / equivalent, both wife and husband, while the non-formal education is rarely found residents
Key Words: Socio-Economic, Population
menaik. Untuk kenaikan pendapatan
PENDAHULUAN Seluruh adalah
kegiatan
ikhtiar
ekonomi
manusia
untuk
banyak
aspek
yang
harus
diperhatikan dan banyak cara yang
memenuhi kebutuhannya, kebutuhan
harus
manusia
meliputi
adalah dengan usaha meningkatkan
kultural.
Pemuasan
natural
dan
kebutuhan-
kebutuhan hidup manusia ini untuk
dilakukan,
salah
satunya
kapita (Mulyadi: 2011). Letak daerah terhadap jalan
mempertahankan hidup hanya dapat
utama
dilaksanakan dengan kerja keras
kesejahteraan
manusia
kegiatan
suatu daerah. Dalam kontek ini letak
ekonomi antara lain 1) perikanan, 2)
daerah dibedakan berdasarkan lokasi
kehutanan,
4)
yaitu daerah yang berada jauh dari
6)
jalan utama dan daerah yang berada
perindustrian, 7) perdagangan, dan 8)
dekat dari jalan utama. Letak daerah
badan usaha yang memberikan jasa.
dalam penelitian ini adalah lokasi
Kegiatan perekonomian di bidang
relatif yang didasarkan pada keadaan
pertanian, perikanan, dan pertenakan
ruang geografis tertentu yaitu letak
banyak dikembangkan di pedesaan,
jalan pada sampel penelitian.
dalam
3)
peternakan,
sedangkan
wujud
pertambangan, 5)
pertanian,
kegiatan
di
bidang
mempengaruhi
Jalan
dan
perekonomian
adalah
transportasi
usaha yang memberikan jasa banyak
segala
dikembangkan di daerah perkotaan
bangunan
dan pinggiran kota (the fringe areas)
perlengkapannya
(Daljoeni, 2003) .
diperuntukkan bagi lalu lintas, yang
bagian
yang
prasarana
industri, perdagangan dan badan
Pertumbuhan ekonomi diartikan
darat
tingkat
meliputi
jalan,
termasuk
lengkap
dan yang
berada pada permukaan tanah, diatas
sebagai pertambahan dalam tingkat
permukaan
pendapatan perkapita yang terjadi di
permukaan tanah dan/atau air, serta
suatu negara dari tahun ketahun.
diatas permukaan air, kecuali jalan
Perekonomian
dapat
kereta api, jalan lori dan jalan kabel.
pendapatan
Jalan dapat meningkatkan kegiatan
menunjukkan
ekonomi di suatu tempat karena
kecendrungan jangka panjang yang
menolong orang untuk pergi atau
berkembang perkapita
baru apabila
tanah,
dibawah
mengirim barang lebih cepat ke suatu
pendukungnya. Salah satu prasarna
tujuan.
yang
Dengan
adanya
jalan,
sangan
mendukung
komoditi dapat mengalir ke pasar
berkembangan
setempat dan hasil ekonomi dari
ekonomi
suatu tempat dapat dijual kepada
tersedianya akses transportasi yang
pasaran di luar wilayah itu. Selain
lancar. Sarana transportasi tersebut
itu,
yaitu jaringan jalan yang dapat
jalan
juga
mengembangkan
ekonomi lalu lintas di sepanjang
sosial
masyarakat
adalah
menjangkau seluruh daerah.
lintasannya. Letak
kondisi
Pendidikan salah satu faktor daerah
jalan)
penentu keberhasilan pembangunan
merupakan kemampuan atau keadaan
di berbagai dibidang karena sangat
suatu wilayah, region, ruang untuk
berpengaruh terhadap pola pikir dan
dapat diakses oleh pihak luar baik
cara pandang masyarakat. Dalam hal
secara
ini
langsung
langsung.
(akses
maupun
Pembangunan
tidak
termasuk
masyarakat
di
Nagari
Kecamatan Lubuk Kilangan , pola
menjadi kian lambat dan terhambat
pikir dan cara pandang yang luas
hanya
akan
karena
minimnya
sarana
mempengaruhi
etos
transportasi yang ada. Transportasi
masyarakat.
dapat menjadi fasilitator bagi suatu
yang baik akan membuka akses bagi
daerah untuk maju dan berkembang
masyarakat terhadap berbagai jenis
karena
pekerjaan sehingga memungkinkan
tranportasi
meningkatkan
Dengan
kerja
aksesibilitas suatu daerah. Dalam
masyarakat
pembangunan keberadaan prasarana
berbagai kebutuhan hidup, salah
dan sarana trasportasi tidak dapat
satunya
diabaikan dalam suatu rangkaian
perumahan.
program pembangunan.
dapat
pendidikan
kebutuhan
Kecamatan
Lubuk
memenuhi
terhadap
Kilangan
Kota Padang sebagai ibukota
merupakan dua kecamatan di Kota
Propinsi Sumatera Barat mengalami
Padang. Hasil observasi awal yang
pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan
penulis
ekonomi ini ditunjang oleh lancarnya
ekonomi
perkembangan
sektor
kecamatan sama-sama mengalami
ekonomi serta sarana dan prasarana
peningkatan. Hal ini ditunjang oleh
berbagai
lakukan,
keadaan
masyarakat
sosial kedua
kenyataan bahwa dua kecamatan
Berdasarkan rumus di atas
tersebut merupakan pintu gerbang
maka sampel dalam penelitian in
kota Padang dari arah Timur, yaitu
berjumlah 100 KK.
dari Kabupaten Solok, Sijunjung,
Berdasarkan
Solok Selatan, Dharmasraya, bahkan
penelitian,
dari propinsi tetangga seperti Jambi.
variabel penelitian adalah: 1) mata
Keadaan
pencaharian, 2) kondisi rumah dan
ini
membuat
berbagai
aktivitas terjadi di kecamatan Lubuk
maka
tujuan yang
menjadi
3) pendidikan.
Kilangan.
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data primer adalah
METODOLOGI PENELITIAN
dengan penyebaran angket.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif.
64) mengemukakan bahwa penelitian bertujuan
untuk
persentase
data
yang
yang
dikemukakan
P
f 100 % n
ada,
penelitian ini tidak menguji hipotesis
HASIL DAN PEMBAHASAN
melainkan hanya mendeskripsikan
Pertama, mata pencaharian
informasi apa adanya sesuai dengan
responden
Kecamatan
variabel-variabel yang di teliti
Kilangan
dominan
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
pada
Sudjana dan Ibrahim, 2007 yaitu
memperoleh kaitan kaitan antara variabel-variabel
analisa
penelitian ini menggunakan analisis
Sudjana dan Ibrahim (2007 ;
deskritif
Teknik
Kepala
Lubuk bermata
pencaharian dalam bidang pertanian
Keluarga
baik bapak maupun ibu dengan jenis
(KK) di Kecamatan Lubuk Kilangan
pekerjaan sebagai tenaga pertanian,
Kota Padang yang berjumlah 11.034
status
KK.
tempat Sampel ditentukan dengan
rumus (Notoatmodjo, 2003) =
umumnya melakukan
)
buruh,
pekerjaan
di
rumah dan sebagian besar tidak memiliki pekerjaan sampingan Hal
+ (
sebagai
ini
sesuai
dengan
pendapat Mulyadi (2008:71) dabhwa lapangan pekerjaan utama seseorang
adalah
bidang
kegiatan
utama
Hal
ini
sesuai
dengan
seseorang. Pekerjaan utama biasanya
pendapat Notoadmojo (2007: 167)
digolongkan
pertanian,
bahwa rmah merupakan salah satu
perburuan, kehutanan, perikanan, (b)
persyaratan pokok bagi kehidupan
pertambangan dan penggalian, (c)
manusia. Rumah atau tempat tinggal
industri pengolahan, (d) listrik, gas
manusia, dari zaman ke zaman
dan
(f)
mengalami perubahan. Pada zaman
dan
purba manusia bertempat tinggal
angkutan,
digua-gua, kemudian berkembang
pergudangan dan komunikasi, (h)
dengan mendirikan rumah tempat
keuangan, asuransi, usaha persewaan
tinggal di hutan-hutan dan dibawah
bangunan
atas:
air,
(e)
perdagangan rumah
(a)
bangunan,
besar,
makan,
dan
perusahaan
eceran
(g)
tanah dan
serta
jasa
pohon. Sampai pada zaman modern
(i)
jasa
ini
kemasyarakatan
manusia
sudah
membangun
rumah (tempat tinggalnya) bertingkat kondisi
rumah
dan dilengkapi dengan peralatan
Kecamatan
Lubuk
yang serba modern. Sejak zaman
Kilangan umumnya baik, dimana
dahulu pula manusia telah mencoba
atap rumah adalah genteng dan
mendesain rumahnya, dengan ide
asbes, dinding beton, lantai rumah
mereka
keramik,
untuk
berdasarkan kebudayaan masyarakat
seluruh ruangan, sumber air bersih
setempat, mereka membangun rumah
dari
cara
dengan menggunakan materil yang
siap
ada di daerahnya tersebut. Setelah
dikonsumsi dan makanan belum siap
manusia memasuki abad modern ini
di konsumsi penduduk umumnya
meskipun rumah mereka dibangun
menyimpan di tempat khusus dan
dengan bukan bahan-bahan setempat
bersih,
tetapi kadang-kadang desainya masih
Kedua, responden
di
ventilasi
PDAM.
Dilihat
menyimpan
limbah
sendiri.
dari
makanan
tempat
pembuangan
umummnya
menggalikan MCK
udara
lubang dan
umumnya
kamar
air
masing-masing
dengan
mewarisi
tempat
sebelumnya
mandi
kebudayaan
dan
generasi
Ketiga, pendidikan terakhir responden Kilangan
di
Kecamatan umumnya
Lubuk tamat
SLTA/sederajat, baik istri maupun
dominan
suami, sedangkan pendidikan non
dalam
formal jarang didapatkan penduduk.
bapak maupun ibu dengan jenis
Hal
sesuai
bidang
pencaharian
pertanian
baik
dengan
pekerjaan
sebagai
pendapat Prayitno ( 2008:58) yang
pertanian,
status
menyatakan
akan
sebagai buruh, tempat melakukan
dan
pekerjaan di rumah dan sebagian
meningkatkan sumber daya manusia.
besar tidak memiliki pekerjaan
Tentu akan berpengaruh terhadap
sampingan
membentuk
ini
bermata
pendidikan pola
pikir
penilaian manusia tentang fonomena. Sebab itu seperti pendapat pudisklat BKKBN, fungsi peranan pendidikan adalah
sebagai
kunci
kemajuan
bangsa. Karena melalui pendidikan kwalitas manusia dapat ditingkatkan, yang dapat dilihat pada aspek: 1) Manusia yang terdidik kelihatan lebih kreatif dan lebih
terbuka
terhadap usaha pembaharuan bahkan dapat menjadi pelapor pembangunan. 2) Manusia terdidik akan lebih dinamis baik dalam cara berfikir maupun tingkah lakunya, ia akan berfikir masa depan secara optimal, berani berdiri sendiri, karena tumbuh pada
kepercayaan
sendiri.
3)
Manusia terdidik akan menyesuaikan diri terhadap perobahan sosial.
2. Kondisi
rumah
Kecamatan
tenaga umumnya
responden
Lubuk
umumnya
baik,
di
Kilangan
dimana
atap
rumah adalah genteng dan asbes, dinding
beton,
lantai
rumah
keramik, ventilasi udara untuk seluruh
ruangan,
sumber
air
bersih dari PDAM. Dilihat dari cara menyimpan makanan siap dikonsumsi dan makanan belum siap
di
konsumsi
penduduk
umumnya menyimpan di tempat khusus
dan
pembuangan
bersih,
tempat
air
limbah
umummnya dengan menggalikan lubang
dan
tempat
MCK
umumnya kamar mandi sendiri. 3. Pendidikan terakhir responden di
Kecamatan
Lubuk
Kilangan
umumnya tamat SLTA/sederajat, KESIMPULAN DAN SARAN 1. Mata pencaharian responden di Kecamatan
Lubuk
Kilangan
baik
istri
maupun
suami,
sedangkan pendidikan non formal jarang didapatkan penduduk. Sedangkan
saran
yang
dapat
penulis kemukakan: 1. Penduduk
di
Kecamatan
Lubuk Kilangan untuk dapat
Direktorat Penyehatan Lingkungan Pemukiman. 1999. Petunjuk Teknis Penyuluhan Program Penyehatan Lingkungan Permukiman Bagi Petugas Puskesmas.Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Idi,
mencari pekerjaan sampingan sehingga dapat menambah pendapatan keluarga. 2. Penduduk
di
Kecamatan
Lubuk Kilangan untuk lebih memperhatikan
kondisi
rumah yang sesuai dengan kaidah kesehatan. 3. Penduduk
di
Kecamatan
Lubuk Kilangan meningkatkan
untuk pendidikan
anak dan keluarga sehingga dapat menjamin kehidupan di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Badan Pusat Statistik. 2004. Survey Sosial Ekonomi Nasional. Budihardjo, Eko. 1992. Sejumlah Masalah Pemukiman Kota. Bandung: Alumni Daljoneni.(2003). Geografi Kota Desa. Bandung: PT. Alumni
Abdullah. 2011. Sosiologi Pendidikan: Individu, Masyarakat dan Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Mangunwijaya, Forum. 2008. Kurikulum yang Mencerdaskan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas Mulyadi. S. 2008. Ekonomi Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Pembangunan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Nawi
Marnis, Khairani. 2009. Panduan Penyusunan Proposal Penelitian dengan Mudah. Yayasan Jihadul Khair Center : Padang
Notoadmodjo, Soekidjo, 2007. Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta. Othman, Mumtazah. 1988. Pengurusan Sumber Keluarga. Malaysia: Dewan Bahasa dan Pustaka Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
Prayitno. 2008. Pendidikan Dasar Teori dan Praksis. Padang: UNP Press Poerwadarmita.1987. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2007. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Tarigan, Robinson. 2005. Perencanaan Pembangunan Wilayah, Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan Undang-Undang No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 (UUSPN) tahun 2003 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman.