KINERJA KEUANGAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KOPERASI (KUD USAHA MAJU DESA KARYA BHAKTI KEC. KAMPAR KIRI) Rina Febrinova1) 1) Program Studi Agribisnis 1) Universitas Pasir Pengaraian 1)
[email protected] Alamat Kampus : Jl. Tuanku Tambusai, Kumu Desa Rambah Kecamatan Rambah Hilir Fax: 076291663 Kode Pos 28557***) ABSTRACT The purpose of this study is to analyze the development of cooperatives in terms of finance and appropriate strategies for the development of cooperative efforts . This study used a survey method located in Kampar district . Samples were purposively selected board number 19 and sample members selected randomly some 31 people . The primary data obtained through interviews and questionnaires . Secondary data were obtained from other relevant agencies . Data analysis using financial ratio analysis and swot analysis . The results showed that the cooperative effort forward in the liquid state because the ratio above 100 % . Forward Cooperative solvable because the state is able to pay its debts with its own capital and be able to finance most of the fixed assets . Forward Cooperative generate substantial profits but turnover of capital assets that are embedded in the cooperative runs a bit slow Enterprises KUD business development strategy can be carried forward with several strategies , namely ( a) improve the ability of KUD officials through training , counseling and study visits to the area other . ( b ) meningkatklan friendly services and processes that facilitate customer transactions . ( c ) KUD improve cooperation with various parties in order to expand market share and grow beyond their cooperatives of small and medium scale industries in the field of industrial inputs such as fertilizer , especially organic fertilizers and pesticides . ( d ) to innovate in order to compete with the mastery of new, more efficient teknoligi . ( e ) has wirakoperasi reliable and have the expertise and technical capabilities PENDAHULUAN Di negara-negara maju UKM
kewirausahaan. Sedangkan di negara
memperoleh perhatian khusus karena
berkembang keberadaan UKM dalam
mempunyai
posisi terdesak dan tersaingi oleh usaha
seperti
faktor-faktor
kemampuannya
positif, menyerap
tenga kerja, kemampuan menyesuaikan diri
dengan
perubahan
skala besar dan menengah. Salah satu bentuk usaha kecil
pasar,
menengah (UKM) adalah koperasi. Di
dinamisme manajerial, dan peranan
Indonesia koperasi merupakan wadah
14
Kinerja Keuangan Dan Strategi Pengembangan …..
untuk
bergabung
dan
berusaha
dilihat dari laporan keuangan koperasi
bersama agar kekurangan yang terjadi
yang meliputi
dalam kegiatan ekonomi dapat diatasi,
aktivitas, dan rentabilitas atau yang
selain itu koperasi juga merupakan alat
disebut
bagi golongan ekonomi lemah untuk
Analisis rasio keuangan tersebut akan
dapatmenolong
sendiri
menunjukkan data laporan keuangan
memenuhi
yang merupakan penilaian terhadap
dirinya
sehingga
mampu
kebutuhan
danmemperbaiki
atau
meningkatkan taraf hidupnya.
likuiditas, solvabilitas,
analisis
tingkat
rasio
kesehatan
keuangan.
keuangan
suatu
usaha yang sebenarnya. Analisis ini
Koperasi sebagai badan usaha
akan dapat membantu memperbaiki
dan sekaligus gerakan ekonomi rakyat
adanya kesalahan dalam menerapkan
mempunyai tujuan untuk memajukan
setiap unit usaha yang dijalankan dan
kesejahteraan anggota dan masyarakat
menghindari
pada umumnya serta ikut membangun
menyebabkan kesulitan keuangan.
keadaan
yang
tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
METODE PENELITIAN
adil dan makmur. Mencapai tujuan ini
1. Tempat dan Waktu
dibutuhkan
suatu
pembinaan
dan
Penelitian
ini
dilaksanakan
pengembangan usaha kecil di daerah-
koperasi
Usaha
daerah dengan mendirikan Koperasi
Bhakti,
kecamatan
Unit
Kabupaten
Desa
(KUD)
yang
menjadi
Maju
Kampar.
desa
pada Karya
Kampar penelitian
Kiri, ini
lembaga ekonomi yang kuat, mandiri
dilaksanakan selama 7 bulan yaitu dari
serta menjadi wadah utama pembinaan
bulan Juni 2010 sampai dengan Januari
masyarakat golongan ekonomi lemah
2011.
di pedesaan, sehingga pada gilirannya koperasi diharapkan menjadi sokoguru perekonomian bangsa, Maju koperasi
dapat
meninjau dari
2. Metode Pengumpulan Sampel Pengambilan secara
sengaja
sampel
dilakukan
(purposive
sampling)
mundurnya
suatu
terhadap pengurus KUD dan secara
diketahui
dengan
acak sederhana (simple random sampling)
segi
finansial
yang
terhadap
anggota
koperasi
yang
15
Jurnal Sungkai Vol. 1 No.2, Edisi Agustus 2013Hal : 14-36
dianggap bisa mewakili keseluruhan
yang bersamaan dengan mengurangi
populasi sebanyak 405 orang.
kelemahan (threats),
3. Teknik Analisis Data Secara garis besar penelitian ini
(weakness)
dan
(Rangkuti,
kekuatan
dan
acaman
1997).
unsur
Unsur
kelemahan
menggunakan 2 analisis yaitu analisis
merupakan faktor yang datang dari
rasio keuangan dan analisis SWOT.
dalam usaha sedangkan unsur peluang
Untuk
bagaimana
dan unsur ancaman adalah merupakan
keadaan keuangan koperasi digunakan
faktor yang datang dari luar usaha
analisis ratio likuiditas, solvabilitas,
tersebut.
menganalisis
rentabilitas
dan
aktivitas
untuk
mengukur kemampuan koperasi untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN
memenuhi
Pendirian Koperasi
keuangannya aktiva
lancar
semua
kewajiban
dengan
menggunakan
yang
tersedia
dan
kemampuan koperasi untuk mengubah aktiva
lancar
menjadi
pengambilan
keputusan
pengembangan
suatu
Koperasi Sawit (kopsa) Usaha Maju berkedudukan di Desa Karya Bhakti Kecamatan Kampar Kiri Tengah Kabupaten
Kampar
Propinsi
Riau.
kas.Dalam
Koperasi Usaha Maju terbentuk atas
strategi
dasar kesepakatan masyarakat yang
usaha
untuk
masa depan perlu dilakukan suatu analisis SWOT untuk merumuskan strategi yang di dasarkan pada logika yang dapat memanfaatkan kekuatan
bertujuan
untuk
kesejahteraan
meningkatkan
masyarakat.
Koperasi
Usaha Maju didaftarkan pada kantor wilayah
Departemen Koperasi
dan
Pembinaan Pengusaha Kecil Propinsi Riau dengan berbadan hukum no. 59/BH/KDK.41/X1/1198.
(strength) dan peluang (opportunity)
16
Kinerja Keuangan Dan Strategi Pengembangan …..
Struktur Pengurus Susunan pengurus Kopsa Usaha Maju adalah sebagai berikut : Ketua Mijan
Badan Pengawas
Sekretaris
Sungkono
Sungkono Bendahara Widyo Sudiro
Unit Waserda
USP, KKB
Unit Angkutan
UPK
Sawit
Krani Produksi
Koordinator Lapangan Keamanan Unit Usaha Koperasi
Usaha Maju memiliki beberapa bidang
Dalam kegiatan usahanya KUD Usaha Maju telah dapat melaksanakan berbagai jenis kegiatan usaha yang
usaha seperti : a. Unit Simpan Pinjam Unit simpan pinjam adalah unit yang
melayani kebutuhan anggotanya dan
sangat
masyarakat di wilayah kerja KUD
dimana anggota KUD bisa meminjam
Usaha Maju yang mengutamakan jenis
dan menyimpan pada KUD. Bentuk
usaha
simpanan
yang
sangat
membantu
dibutuhkan
KUD
oleh
berupa
anggota
simpanan
kehidupan orang banyak. . Untuk
pokok, simpanan wajib dan simpanan
mencapai tujuan koperasi maka Kopsa
sukarela. Faktor utama didirikannya usaha ini adalah karena dengan usaha
17
Jurnal Sungkai Vol. 1 No.2, Edisi Agustus 2013Hal : 14-36
ini anggota yang mengalami kesulitan
pengolahan kelapa sawit seperti PKS
modal dalam berusaha dapat terbantu
SSA
terutama
Unit
Gondobuanindo dan PKS PTPN V.
usaha ini sudah berjalan sejak KUD
KUD Usaha Maju memiliki 1 unit mobil
didirikan
yang
dump truk yang berfungsi sebagai
diperoleh dari simpanan anggota dan
perbaikan material jalan sedangkan 33
kemudian mendapat pinjaman dari
unit
Bank. Sistem peminjaman pada KUD
mengangkut hasil
Usaha Maju adalah bagi anggota yang
milik petani.
meminjam
c. Unit Waserda.
masyarakat
dengan
petani.
modal
harus
terlebih
dahulu
(Swasti
mobil
Sidi
Amagra),
truk
yang
PKS
berfungsi
produksi
adalah
melapor kepada ketua masing-masing
Adapun usaha ini dibuka adalah
kelompok yang telah dibentuk KUD
untuk memanfaatkan peluang yang ada
dan
ketua
pada koperasi dan untuk memenuhi
kelompok maka KUD memberikan
kebutuhan hidup sehari-hari anggota
langsung kepada si peminjam. Jumlah
dan masyarakat di wilayah kerja KUD.
pinjaman yang dapat diterima oleh
Unit waserda menyediakan kebutuhan
anggota adalah berdasarkan jumlah
sembako,
pendapatan yang diperoleh per bulan.
kelontong. Unit waserda ini terbuka
Besarnya jasa peminjaman adalah 2%
bagi siapa saja yang ingin berbelanja
per
waktu
dan belum ada diskon khusus bagi
angsuran maksimal 2 tahun. KUD
anggota. Pengurus KUD mengadakan
dapat menagih angsuran pinjaman
sistem
anggota
memotong
dinamakan Tutup Buku Gantungan
langsung dari hasil produksi petani
dimana setiap tanggal 23 bulan berjalan
peminjam setiap bulannya.
semua kebutuhan masyarakat yang
b. Unit Angkutan Sawit.
belanja di waserda koperasi Usaha Maju
atas
pemberitahuan
bulan
dengan
adalah
jangka
dengan
Unit usaha ini sangat berperan dalam memenuhi plasma produksi
kebutuhan
untuk kelapa
para
mengangkut sawit
ke
alat
kredit
elektronik
bagi
anggota
atau
yang
dijadikan piutang dan akan ditagih
petani
pada bulan yang akan datang. Sistem
hasil
belanja seperti ini memberikan peluang
pabrik
pada masyarakat untuk menggunakan
18
Kinerja Keuangan Dan Strategi Pengembangan …..
uangnya untuk keperluan lain yang lebih
penting
memberikan
Unit usaha ini berlaku bagi anggota
karna
koperasi
dan non anggota. Dalam hal ini KUD
tenggang
waktu
berfungsi sebagai pembiayaan dimana
pembayaran. Sedangkan dampak positif
KUD
membeli
terlebih
dahulu
bagi koperasi adalah semua barang
beberapa unit mobil dan motor secara
yang disediakan KUD cepat habis.
tunai kemudian menjual secara kredit
d. Unit Saprodi Saprotan.
pada anggota. Prosedur pembelian
Pada unit ini KUD menjual pestisida
secara kredit dapat dilakukan apabila
dan pupuk yang sangat bermanfaat
anggota menyerahkan sertifikat tanah
bagi petani. Sistem pembelian pupuk
sebagai
atau pestisida dapat dilakukan dengan
sebesar 15% per tahun untuk kredit
tunai dan kredit. Sistem pembelian
motor dan 10% per tahun untuk kredit
pupuk atau pestisida yang dilakukan
mobil.
secara
petani
adalah dengan memotong langsung
terlebih dahulu melapor kepada ketua
hasil produksi petani setiap bulan dan
masing-masing
jangka waktu kredit maksimal 3 tahun.
kredit
dengan
kemudian
cara
kelompok ketua
memberitahukan
tani
kelompok
kepada
agunan.
Cara
Bunga
pembayaran
pinjaman
angsuran
Kebijakan Akuntansi
pengurus
Untuk membantu pihak-pihak
KUD dan pupuk atau pestisida dapa
yang
diberikan
petani.
mengevaluasi laporan keuangan yang
Pembayaran angsuran kredit dilakukan
disajikan, maka berikut ini adalah
dengan
kebijakan akuntansi yang dijalankan
langsung
memotong
kepada
langsung
hasil
berkepentingan
produksi petani setiap bulan. Apabila
oleh Kopsa Usaha Maju:
petani melakukan pembelian secara
a. Piutang
dalam
tunai maka ada diskon khusus untuk
Piutang per 31 Desember setiap
anggota dalam bentuk pengurangan
tahunnya
harga beli.
nominalnya
e.
berkeyakinan bahwa semua piutang
Unit KKB (Kredit Kendaraan Bermotor) dan Unit UPK (Usaha Penyaluran Kredit Mobil).
disajikan karna
sebesar
nilai
pengurus
tersebut dapat ditagih.
19
Jurnal Sungkai Vol. 1 No.2, Edisi Agustus 2013Hal : 14-36
b.Persediaan
c. Aktiva Tetap
Seluruh persediaan barang dagangan dinilai berdasarkan harga beli faktur pembelian terakhir dalam periode tahun
buku
Sedangkan
yang
bersangkutan.
metode
penilaian
persediaan yang disajikan adalah harga
barang
pertama
masuk
merupakan harga barang pertama
Seluruh
aktiva
tetap
dinilai
berdasarkan harga perolehan (cost) setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. disusutkan
Semua selama
manfaatnya
aktiva
tetap
taksiran
masa
dengan
menggunakan
metode garis lurus (straight line method). Persentase penyusutan per tahun untuk masing-masing golongan aktiva tetap adalah sebagai berikut :
keluar (First In First Out). Tabel 1. Pembagian Aktiva Tetap Golongan Aktiva Penyusutan Tetap Tahun(%) Tanah 10% Bangunan 10% Kendaraan 20% Peralatan Usaha 20% Peralatan Kantor 20%
d. Pembagian SHU Tahunan SHU tahun
dibagikan
berikutnya,
ketentuan
yang
diatur
Penyusutan 2008(Rp) 30.941.305,00 40.627.000,00 39.570.950,00 26.381.225,00
Penyusutan 2009(Rp) 36.816.338,75 75.340.500,00 48.856.950,00 48.507.566,67
perjanjian kerjasama yang ada, yang
pada
sesuai
Penyusutan 2007(Rp) 25.846.038,75 30.413.500,00 28.979.950,00 12.959.700,00
awal
terdiri dari :
dengan didalam
Tabel 2. Pembagian SHU Tahunan Keterangan SHU Anggota Cadangan Bagian Pengurus Karyawan Pendidikan Dana Sosial Pemdaker
Pembagian SHU
Pembagian 2007
Pembagian 2008
Pembagian 2009
40% 40% 5% 5% 5% 2,5% 2.5%
56.436.759.64 56.436.759,64 7.054.594,95 7.054.594.95 7.054.594,95 3.527.297,48 3.527.297,48
243.575.860,75 243.575.860,75 30.446.982,59 30.446.982,59 30.446.982,59 15.223.491,29 15.223.491,29
328.813.585,3 328.813.585,3 41.101.698,16 41.101.698,16 41.101.698,16 20.550.849,08 20.550.849,08
20
Kinerja Keuangan Dan Strategi Pengembangan …..
Potensi Wilayah Kerja KOPSA
USAHA
MAJU
Koperasi
Usaha
Maju
menetapkan
simpanan
wajib
mempunyai daerah kerja yang meliputi
pada setiap anggota sebesar Rp.
Kecamatan
5.000/bulan.
Kampar
Kiri
Tengah
Kabupaten Kampar Propinsi Riau.
3) Simpanan
Permodalan Modal
sukarela
yaitu
simpanan yang dibayar anggota yang
terdapat
pada
sesuai kemampuan. Koperasi
koperasi Usaha Maju berasal dari :
Usaha
a. Modal dari anggota
modal dari simpanan sukarela
1) Simpanan
pokok
yaitu
yang
Maju
berasal
simpanan yang harus dibayar
koperasi
pada saat awal menjadi anggota
koperasi.
koperasi. Simpanan pokok pada
b. Modal Pihak Ketiga
tiap anggota adalah sebesar Rp.
2) Simpanan wajib yaitu simpanan
dari
anggota
non
anggota
dan
Modal pinjaman dari pihak ketiga antara
50.000.
mendapatkan
lain
perbankan
berasal dan
dari
non
pihak
perbankan,
sumbangan pemerintah baik berupa
yang harus dibayar anggota
uang maupun barang, pinajaman dari
setiap bulan dimana besarnya
donator dan lain sebagainya.
ditentukan oleh Rapat Anggota. Tabel 3. Karakteristik Pengurus dan Anggota KUD Usaha Maju No Karakteristik Pengurus Anggota Min Rata2 Maks Min Rata2 maks 1 Umur 24 41 55 35 42 48 2 Tingkat Pendidikan (lamanya 6 10 12 6 7 9 tahun) 3 Pengalaman Berkoperasi 5 7 8 4 7 8 (lamanya tahun)
Tabel karakteristik ini memudahkan
produktif penduduk Indonesia antara
untuk mengambil strategi yang tepat
usia 15-65 tahun.
pengembangan koperasi.
anggota koperasi memiliki rata-rata
kementrian
Menurut
kependudukan,
usia
umur
41
dan
42
Pengurus dan
tahun
yang 21
Jurnal Sungkai Vol. 1 No.2, Edisi Agustus 2013Hal : 14-36
merupakan usia kerja yang sangat
Analisis
produktif
Usaha Maju
dan
diharapkan
dapat
bekerja semaksimal mungkin untuk
Kinerja
Dalam
Keuangan
penelitian
ini
dibahas
koperasi
keuangan yang
terdiri dari rasio
pendidikan 10 tahun yang setara kelas
likuiditas,
solvabilitas,
1 SMA.
profitabilitas
rata-rata
tingkat
Anggota koperasi memiliki
rasio dan
analisi
akan
meningkatkan produktifitas. Pengurus memiliki
mengenai
KUD
rasio
rasio
rasio
aktivitas.
rata-rata tingkat pendidikan 7 tahun
Dengan menggunakan analisis rasio
yang setara kelas 1 SMP.
Tingkat
keuangan akan diperoleh gambaran
diatasi
tentang kondisi keuangan koperasi
pendidikan dengan
tersebut
dapat
mengadakan
pelatihan,
selama
beberapa
periode.
seminar atau penyuluhan rutin dari
kepentingan
tenaga professional dan instansi terkait.
koperasi yaitu laporan keuangan yang
Pengalaman berkoperasi pengurus dan
terdiri
anggota memiliki rata-rata 7 tahun
laba/rugi. Data tersebut diambil selama
sehingga
3 tahun terakhir yaitu pada tahun 2007,
dapat
meningkatkan
pengembangan koperasi dimasa yang
dari
tersebut
Untuk
neraca
diambil
dan
data
laporan
2008 dan 2009.
akan datang.
Hasil analisis ratio keuangan secara keseluruhan dapat dilihat pada table berikut ini:
Tabel 4. Rekapitulasi Ratio Keuangan KUD Usaha Maju No 1
2
3
4
Ratio Keuangan Ratio Likuiditas a. current ratio b. quick ratio Ratio Solvabilitas a. total asset to debt ratio b. equity to fixed asset ratio c. time interest earned Ratio Profitabilitas a. gross profit margin b. net profit margin c. return on investment d. return on equity Ratio Aktifitas a. total asset turnover b. working capital turnover c. fixed asset turnover d. inventory turnover
2007
2008
2009
Keterangan
110,5% 97,04%
105,1% 102,1%
106,1% 103,3%
Sehat Sehat
82.2% 196.7% 4,3%
90,0% 186,5% 291,9%
90,8% 257,3% 379,4%
Kurang Sehat Sehat Sekali Sehat Sekali
28,4% 8,6% 7,9% 44,6%
31,5% 12,3% 7,2% 72,9%
5,8% 1,3% 5,7% 62,4%
Tidak Sehat Tidak Sehat Tidak Sehat Tidak Sehat
0,91 10,5 10,1 8,2
0,55 12,7 10,9 21,8
4,10 73,3 115,3 160,3
Sehat Sehat Sehat Sehat
Sumber : Laporan Keuangan KUD Usaha Maju 22
Kinerja Keuangan Dan Strategi Pengembangan …..
Keterangan tabel sebagai berikut :
1 unit mesin fotokopi mini, 1 unit printer dan 4 buah meja kantor.
1. Rasio Likuiditas a). Current Ratio (rasio lancar) adalah kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajiban lancar yang harus dipenuhi. Kemampuan
koperasi
memenuhi
dalam
seluruh
kewajiban
lancarnya pada tahun 2007 adalah sebesar 110.5%. Hal ini berarti bahwa rasio lancar koperasi Usaha Maju lebih besar dari standar normal dimana standar normalnya sebesar 110%. Hal ini
menunjukkan
bahwa
kinerja
keuangan koperasi Usaha Maju pada tahun 2007 dapat dikatakan baik. Pada tahun 2008 dan 2009 rasio lancar koperasi mengalami sedikit penurunan. Penurunan
ini
disebabkan
karena
adanya penambahan aktiva tetap yaitu kendaraan ambulan 1 unit yang dibeli pada
tahun
2008
dan
bangunan kantor KUD. rasio
lancar
pada
renovasi Penurunan
tahun
2009
disebabkan oleh penambahan peralatan kantor
dari
Rp.67.107.625
menjadi
Rp.140.660.625. Peralatan kantor yang ditambah antara lain : 4 unit komputer,
b). Quick Ratio (rasio cepat) adalah kemampuan
koperasi
membayar
hutang yang harus segera dipenuhi dengan kas yang tersedia dan efek yang segera diuangkan. Besarnya rasio dinyatakan sehat karena berada pada kisaran diatas 90% sampai 110% Pada tabel 5.2 dapat dilihat bahwa rasio cepat untuk tahun 2007 sebesar 97,04% ini berarti bahwa kewajiban lancar Rp.1 KUD hanya mampu dijamin Rp.0,97 aktiva
lancar
persediaan. mengalami
setelah Pada
dikurangi
tahun
peningkatan
2008
menjadi
102,1% yang berarti bahwa dengan kewajiban lancar Rp.1 KUD dapat dijamin Rp.1,02 aktiva lancar setelah dikurangi. Terjadinya peningkatan ini adalah karena tingginya peningkatan aktiva lancar yang diperoleh koperasi Usaha
Maju
yang
berasal
dari
peningkatan kas (dari Rp.25.260.789 menjadi Rp.698.576.009,60).
Pada
tahun 2007 kas KUD hanya berasal dari kas umum dan kas simpan pinjam sedangkan pada tahun 2008 kas berasal dari kas umum, kas TBS dan kas Kredit 23
Jurnal Sungkai Vol. 1 No.2, Edisi Agustus 2013Hal : 14-36
Kendaraan Bermotor. Pada tahun 2009
Kemampuan
rasio
Maju
membayar hutang dengan aktiva yang
menjadi
dimiliki seperti yang terlihat pada tabel
103,3% yang berarti bahwa setiap
5.2 memiliki tingkat solvabilitas yang
kewajiban lancar yang dikeluarkan
rendah berada dibawah 90%. Hal ini
sebesar
berarti
cepat
mengalami
koperasi
Usaha
peningkatan
Rp.1
dapat
dijamin
oleh
koperasi
total
aktiva
dalam
yang
dimiliki
koperasi sebesar Rp.1,03 aktiva lancar
koperasi Usaha Maju belum mampu
setelah dikurangi persediaan. Hal ini
menutupi
terjadi
Besarnya rasio pada tahun 2007 ke
adalah
akibat
pendapatan
dari
Rp.698.576.009,60 menjadi
peningkatan kas
tahun
2008
Rp.3.094.797.381,79
hutang-hutang
koperasi.
(dari
tahun 2008 mengalami kenaikan dari
naik
82,2% menjadi 90,0%.
Kenaikan ini
tahun
adalah akibat dari meningkatnya kas
2009). Kas berasal dari kas umum, kas
dan piutang usaha serta berkurangnya
TBS, Unit penyaluran kredit mobil, kas
hutang usaha dan hutang kendaraan.
saprodi saprotan dan saldo rekening
Kas
yang ada di Bank. Peningkatan piutang
Rp.22.260.789
naik
usaha menjadi salah satu penyebab
Rp.698.576.009,60
pada
peningkatan
(dari
sedangkan hutang usaha mengalami
Rp.6.312.909.584,75 tahun 2008 menjadi
penurunan sebesar Rp 329.372.100 (dari
Rp.10.377.779.646,48). Piutang tersebut
RP
berasal dari piutang waserda, piutang
Rp.65.480.000).
simpan pinjam, piutang dana rawat
hutang kendaraan sudah tidak ada lagi.
jalan, piutang tunai, piutang sepeda
Pada
motor, piutang BTN, piutang unit TBS,
mengalami
piutang pupuk, piutang saprodi dan
menjadi 90,8%, walaupun kenaikan
saprotan.
tersebut
2. Rasio Solvabilitas
Keadaan ini diakibatkan karena pada
a).
Total Asset to Debt Ratio (rasio
tahun 2009 perbedaan hutang lancar
hutang) adalah perbandingan antara
dengan aktiva lancar tidak terlalu
jumlah
besar.
rasio
aktiva
lancar
dengan
hutang.
pada
tahun
394.852.100
tahun
2007
menjadi tahun
berkurang Pada
2008
ke
kenaikan
tidak
sebesar
terlalu
menjadi
tahun
tahun dari
2008
2008
2009 90,0%
signifikan.
24
Kinerja Keuangan Dan Strategi Pengembangan …..
b). Equity to Fixed Asset Ratio (rasio
baik dan aman untuk mendapatkan
modal sendiri terhadap aktiva tetap)
investor.
adalah sejauh mana modal koperasi
c). Time Interest Earned (jangka waktu
dapat menutupi hutang-hutang kepada
bunga yang diperoleh) adalah rasio
pihak luar.
yang mengukur seberapa banyak laba
Jika rasio ini lebih dari
110% menunjukkan aktiva dibiayai
operasi
oleh
mampu
membayar bunga hutang. Pada tahun
membayar hutang kepada pihak luar.
2007 time interest earned sebesar 4,3%,
Kemampuan
dalam
hal ini berarti setiap rupiah bunga
membayar kewajiban dengan modal
kewajiban jangka panjang dijamin oleh
sendiri pada tahun 2007 s/d 2009 yaitu
keuntungan
sebesar 196,7%, 186,5% dan 257,3%
Kemudian pada tahun 2008 terjadi
masing-masing
peningkatan
modal
sendiri
dan
koperasi
diatas
100%
yang
yang
diperoleh
sebesar
mampu
Rp.0,043.
persentase
rasio
yang
TIE sebesar
artinya bahwa koperasi Usaha Maju
sangat pesat dimana
memiliki
mampu
291,9%, yang berarti bahwa setiap
membiayai seluruh atau sebagian besar
rupiah bunga jangka panjang dijamin
aktiva tetap. Modal koperasi diperoleh
oleh
dari simpanan pokok, simpanan wajib,
Peningkatan
ini
dana
peningkatan
laba
modal
cadangan
yang
dan
SHU
tahun
keuntungan
sebesar
yang
karena diperoleh
berjalan. Peningkatan rasio dari tahun
koperasi
2007 ke tahun 2008 adalah akibat dari
memjadi
meningkatnya
wajib
Peningkatan laba dipengaruhi oleh
sejumlah Rp.70.715.600 tahun 2007 naik
adanya peningkatan penjualan dan
menjadi
2008,
pendapatan lain-lain (jasa transport,
meningkatnya dana cadangan dari Rp
jasa simpan pinjam, jasa adm BTN
26.704.763,99 tahun 2007 naik menjadi
3,28%, jasa kredit BTN, jasa kredit
Rp115.996.187,93
motor
simpanan
Rp.95.015.600
serta
tahun
peningkatan
dari
terjadi
Rp.2,919.
dan
Rp.141.091.899,09 Rp.608.939.651,87.
mobil,
jasa
fee
TBS
SHU. Hal ini dapat menunjukkan posisi
masyarakat, jasa TBS anggota, jasa fee
keuangan koperasi Usaha Maju cukup
petani, jasa adm Bank Riau, jasa fee pihak ketiga, jasa cashback motor, jasa
25
Jurnal Sungkai Vol. 1 No.2, Edisi Agustus 2013Hal : 14-36
fee BRI dan jasa adm pinjaman tunai).
usaha, sebaiknya pengurus koperasi
Pada tahun 2009 TIE sebesar 379,4 yang
memanfaatkan
berarti bahwa setiap rupiah bunga
menjadi sesuatu yang dapat menambah
kewajiban jangka panjang dijamin oleh
pendapatan koperasi. Pada tahun 2008
keuntungan
diperoleh gross profit margin mengalami
sebesar
Peningkatan
rasio
Rp.3,794. akibat
aktiva
yang
ada
dari
peningkatan sebesar 31,5%. hal ini
peningkatan penjualan dan pendapatan
berarti setiap 100 rupiah penjualan
jasa.
memberikan keuntungan kotor sebesar
Penjualan pada tahun 2008
sebesar Rp.608.939.651,87 naik menjadi
Rp.31,5.
Rp.822.033.963,25
2009.
dipengaruhi
dengan
Penjualan meningkat karena adanya
peningkatan
pendapatan
penjualan sepeda motor, penjualan TBS
Pendapatan jasa dari Rp.124.135.264
(dari RP.2.145.420.848 naik menjadi
naik menjadi Rp.939.073.264,12 yang
Rp.56.319.820.108)
berasal dari pendapatan jasa transport,
di
tahun
dan
peningkatan
Peningkatan
tersebut adanya jasa.
penjualan waserda tunai dan kredit.
jasa simpan pinjam, jasa adm BTN
3. Rasio Profitabilitas
3,28%, jasa kredit BTN, jasa adm kredit
a). Gross Profit Margin (margin laba
motor, jasa fee TBS masyarakat, jasa
kotor) adalah rasio yang mengukur
TBS anggota, fee petani, adm Bank
tingkat keuntungan kotor koperasi.
Riau, jasa angkutan sawit, cashback
Semakin tinggi margin laba kotor,
motor, fee BRI, adm pimjaman tunai.
semakin bagus karena itu artinya biaya
Pada tahun 2009 margin laba kotor
produksi koperasi rendah. Pada tahun
menurun sebesar 5,8%, yang berarti
2007 margin laba kotor yang diperoleh
bahwa setiap 100 rupiah penjualan
rendah yaitu sebesar 28,4%. Hal ini
memberikan keuntungan kotor sebesar
berarti bahwa setiap Rp 100 penjualan
Rp.5,8.
memberikan keuntungan kotor sebesar
laba kotor pada tahun 2009 disebabkan
Rp.28,4 tidak mampu menutupi biaya
oleh berkurangnya pendapatan lain-
produksi.
lain dari Rp.83.777.533,04 (tahun 2008)
Hal
ini
terjadi
karena
koperasi masih memiliki hutang usaha
Penurunan persentase rasio
menjadi Rp.37.573.522,81 (tahun 2009).
yang besar dalam mengelola unit
26
Kinerja Keuangan Dan Strategi Pengembangan …..
b).
Net Profit Margin (marjin laba
c).
Return
On
Investment
bersih) adalah rasio yang mengukur
(pengembalian investasi) adalah rasio
hasil akhir dari kegiatan operasional
yang menunjukkan seberapa banyak
koperasi. Semakin tinggi laba bersih,
laba bersih yang bisa diperoleh
semakin bagus karena koperasi mampu
seluruh
menghasilkan tingkat keuntungan yang
koperasi. Semakin tinggi ROI maka
tinggi. Pada tahun 2007 adalah sebesar
semakin
8,6%. Hal ini berarti bahwa setiap 100
koperasi. ROI pada tahun 2007 sebesar
rupiah
7,9%. Persentase ROI ini tergolong
penjualan
keuntungan
bersih
memberikan sebesar
Rp.8,6.
kekayaan
bagus
rendah,dan
Margin laba bersih KUD Usaha Maju
tidak
tergolong rendah karena
modalnya.
tingginya
yang
kondisi
dimiliki
keuangan
menunjukkan
efisien
dalam
Pada
dari
koperasi
menggunakan
tahun
2008
ROI
harga pokok penjualan dan rendahnya
sebesar 7,2%, yang berarti bahwa setiap
beban
100
lain-lain
dibandingkan
rupiah
aktiva
menghasilkan
pendapatan lain-lain. Pada tahun 2008
keuntungan bersih sebesar Rp.7,2. Pada
diperoleh net profit margin sebesar
tahun ini koperasi mengalami kerugian
12,3%, hal ini berarti setiap 100 rupiah
akibat
penjualan
keuntungan
opreasional melebihi pendapatan jasa
bersih sebesar Rp.12,3, dan pada tahun
sedangkan aktiva tetap yang dimiliki
2009 sebesar 1,3%, yang berarti bahwa
koperasi cukup besar karena koperasi
setiap
membangun
memberikan
100
rupiah
penjualan
tinginya
HPP
gudang
dan
pupuk
beban
dan
memberikan keuntungan bersih sebesar
memperluas waserda. Pada tahun 2009
Rp.1,3.
ROI mengalami penurunan sebesar
Penurunan persentase rasio
laba bersih pada tahun 2009 disebabkan
5,7%.
oleh adanya peningkatan beban lain-
tingginya
lain dari Rp.406.458.352,66 (tahun 2008)
operasi.
menjadi
(tahun
d). Return On Equity (Pengembalian
2009) dan besarnya aktiva tetap yang
Modal) pada tahun 2007 sebesar 44,6%.
tidak bermanfaat..
Hal ini berarti bahwa Rp.100 modal
Rp.1.070.169.652,71
sendiri
Penurunan HPP
ini dan
menghasilkan
disebabkan beban-beban
keuntungan
27
Jurnal Sungkai Vol. 1 No.2, Edisi Agustus 2013Hal : 14-36
bersih Rp.44,6 yang tersedia untuk
artinya bahwa kemampuan dana yang
pemegang saham atau pemilik modal
tertanam dalam total aktiva dapat
sedangkan sisa keuntungan yang lain
berputar sebanyak 0,55 kali dalam 1
berasal dari penanaman modal asing
tahun untuk mendapatkan pendapatan
atau pinjaman di Bank..
Pada tahun
jasa. Pada tahun 2009 rasio perputaran
2008 terjadi peningkatan ROE sebesar
dana koperasi Usaha Maju berada pada
72,9% yang berarti setiap Rp.100 modal
posisi yang tinggi dimana kemampuan
sendiri
keuntungan
dana yang tertanam dalam total aktiva
bersih Rp.72,9. Hal ini disebabkan
dapat berputar 4,10 kali dalam 1 tahun
karna
mulai
untuk menghasilkan pendapatan jasa.
meminimalisasikan resiko pemanfaatan
Dengan kata lain bahwa setiap Rp.100
asset yang tidak tepat dan pada tahun
aktiva mampu mengahasilkan total
2009
menghasilkan
koperasi
setiap
Rp.100
menghasilkan
modal
sendiri
pendapatan sebesar Rp.410. Kenaikan
keuntungan
bersih
ini dipengaruhi oleh pendapatan yang
Rp.62,4.
diperoleh lebih tinggi dibandingkan
4. Rasio Aktifitas
tahun 2008 dengan selisih penjualan
a). Total Asset Turnover
sebesar Rp.54.026.732.434,96.
Pada
tahun
2007
rasio
b). Working Capital Turnover
perputaran dana koperasi Usaha Maju berada dimana
pada
posisi
kemampuan
yang
dikurangi
hutang
lancar
untuk
yang
menghasilkan pendapatan sebesar 10,5
tertanam dalam total aktiva dapat
kali dalam 1 tahun. Dengan kata lain
berputar 0,91 kali dalam 1 tahun untuk
bahwa dengan pengeluaran Rp.100
menghasilkan total seluruh pendapatan
pada
jasa. Dengan pengertian bahwa setiap
hutang
Rp.100
mampu
pendapatan jasa Rp.10,5. Tahun 2008,
menghasilkan pendapatan jasa sebesar
WCT pada koperasi Usaha Maju naik
Rp.91. Tahun 2008 rasio perputaran
menjadi
dana koperasi Usaha Maju mengalami
kemampuan
penurunan yaitu sebesar 0,55 yang
aktiva dikurangi hutang lancar adalah
aktiva
dana
rendah
Kemampuan total aktiva setelah
hanya
total
aktiva
lancar
12,7 dana
dikurangi akan
pada
diperoleh
artinya tertanam
bahwa untuk
28
Kinerja Keuangan Dan Strategi Pengembangan …..
sebanyak 12,7 kali dalam 1 tahun atau
sebanyak
setiap
sebesar
peningkatan tajam perputaran dana
Rp.100 akan menghasilkan pendapatan
yang tertanam pada persediaan justru
jasa sebesar Rp.12,7.
terjadi pada tahun 2009 sebanyak 160,3
c). Fixed Asset Turnover
kali.
pengeluaran
aktiva
Pada tahun 2007 sebesar 10,1, artinya
setiap
Rp.100
yang
Return
AssetTurnover
Fixed
2008
mengalami
yang
tinggi
ada pada koperasi Usaha Maju cukup
menghasilkan penjualan bersih sebesar tahun
sedangkan
menunjukkan tingkat persediaan yang
baik.
Pada
kali
Perputaran
diinvestasikan pada aktiva tetap dapat
Rp.10,1.
21,8
On
Investment
dalam
pendekatan sistem Dupont Return On Investment digunakan
sedikit
kenaikan rasio yaitu sebesar 10,9,
untuk
sedangkan pada tahun 2009 rasio
koperasi dengan keseluruhan dana
mengalami peningkatan yang sangat
yang ditanamkan dalam aktiva yang
pesat sebesar 115,3, yang berarti bahwa
digunakan untuk operasional koperasi
setiap Rp.100 yang diinvestasikan pada
untuk
aktiva
(Munawir, 2001). Melalui pendekatan
tetap
dapat
menghasilkan
mengetahui
kemampuan
menghasilkan
keuntungan
penjualan bersih sebesar Rp.115,3.
system Dupont besarnya Return On
d). Inventory Turnover
Investment
dapat
mengalikan
profit
Pada tahun 2007 perputaran
8,2
Kemudian
kali
dalam
perputaran
1 dana
dengan
margin
dengan
turnover of operating assets.
dana pada persediaan masih rendah hanya
dihitung
Adapun Return On Investment KUD
tahun.
Usaha
yang
Maju
perubahannya
tertanam pada persediaan mengalami
tahun2007-2009 yang
serta
menunjukkan
peningkatan maupun penurunannya
peningkatan pada tahun 2008 yaitu
dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 5. Return On Investment KUD Usaha Maju dalam pendekatan Dupont system. Tahun 2007 2008 2009
Profit Margin 97,3 65,4 44,3
TOA
ROI
0,08 0,11 0,13
7,9 7,2 5,7
Naik/Turun(%)
SHU
Turun 0,7 Turun 1,5
141.091.899,09 608.939.651,87 822.033.963,25 29
Jurnal Sungkai Vol. 1 No.2, Edisi Agustus 2013Hal : 14-36
Berdasarkan Tabel 5 ternyata
b. Tahun
2008,
ROI
koperasi
tingkat efisiensi penggunaan modal
sebesar 7,2%.
melalui Return On Investment dalam
setiap Rp.100 modal usaha yang
pendekatan Dupont system tahun 2007-
dioperasikannya
2009 adalah sebagai berikut :
menghasilkan
a. Tahun
2007,
ROI
sebesar 7,9%.
koperasi
Hal ini berarti
dapat laba
usaha
sebesar Rp 7,2. Pada tahun ini
Hal ini berarti
ROI
mengalami
penurunan
setiap Rp.100 modal usaha yang
sebesar 0,7. Hal ini dikarenakan
dioperasikannya
dapat
profit margin koperasi masih
usaha
rendah atau perputaran aktiva
menghasilkan
laba
sebesar Rp.7,9.
Besarnya ROI
menunjukkan efisien
dalam
modalnya. tersebut
koperasi
yang masih lambat.
tidak
Pada tahun 2009, ROI koperasi
menggunakan
sebesar 5,7%. Hal ini berarti setiap Rp
Ketidakefisienan
100 modal usaha yang dioperasikannya
dikarenakan
profit
dapat menghasilkan laba usaha sebesar
margin koperasi sangat rendah
Rp 5,7. Pada tahun ini koperasi juga
dan perputaran aktiva sangat
mengalami penurunan ROI sebesar 1,5.
lambat.
Koperasi mengalami
Penurunan ini disebabkan karna profit
kerugian yang cukup material
margin sangat rendah (dibawah 50%)
pada tahun ini karena tingginya
yang diikuti dengan tingginya HPP dan
HPP dan beban operasional
beban operasional yang jauh melebihi
melebihi
pendapatan usaha.
pendapatan
jasa
sedangkan aktiva yang dimiliki
.
koperasi cukup besar.
30
Kinerja Keuangan Dan Strategi Pengembangan …..
Strategi Pengembangan Usaha KUD Identifikasi SWOT Secara Keseluruhan Pada KUD Usaha Maju Tahun 2007-2009 Kekuatan Partisispasi anggota Letak usaha strategis Adanya pelanggan tetap Komitmen pengurus terhadap anggota e. Adanya kesadaran untuk meningkatkan kesejahteraan Peluang a. Dukungan pemerintah b. Adanya peluang pasar bagi komoditas yang dihasilkan koperasi c. Daya beli masyarakat tinggi d. Kepercayaan masyarakat terhadap koperasi e. Kerjasama dengan pihak ketiga
Kelemahan Kualitas hasil panen relatif rendah Tingkat pendidikan anggota yang rendah c. Penguasaan teknologi masih rendah d. Keterbatasan sumber daya, keterampilan dan pengetahuan petani
a. b. c. d.
a. b.
a. b. c.
Ancaman Adanya rentenir Volume usaha petani yang terbatas Adanya usaha di bidang yang sama
Hasil Perhitungan Pembobotan dan
faktor internal dan faktor eksternal
Rating Faktor Eksternal dan Faktor
lingkungan usaha
koperasi Usaha
Maju, yang selengkapnya dapat dilihat
Internal
pada tabel :
Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan, diperoleh data beberapa Pembobotan dan Rating Internal Factor Analysis Summary (IFAS) Faktor Internal
Bobot
Rating
Partisipasi anggota Letak usaha strategis Adanya pelanggan tetap Komitmen pengurus terhadap anggota e. Adanya kesadaran untuk meningkatkan kesejahteraan f. Kualitas hasil panen relatif rendah g. Tingkat pendidikan anggota yang rendah h. Penguasaan teknologi masih rendah i. Keterbatasan sumber daya, keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki petani Total
0,147 0,144 0,142 0,138
4 4 4 3
Skor (BobotxRating) 0,588 0,576 0,568 0,414
0,141
4
0,564
0,072
2
0,144
0,076
2
0,152
0,076
2
0,152
0,064
2
0,128
a. b. c. d.
1
3,286
31
Jurnal Sungkai Vol. 1 No.2, Edisi Agustus 2013Hal : 14-36
Keterangan: a.
4
Bobot merupakan nilai seberapa 3
tersebut dibandingkan keseluruhan 2
faktor internal dibagi nilai total
internal
=
jika
faktor
internal
=
jika
faktor
internal
merupakan kelemahan kecil
keseluruhan faktor internal = 183 :
1
1245 = 0,147).
=
jika
faktor
internal
merupakan kelemahan utama
Rating merupakan hasil penilaian dari
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pembobotan dan rating faktor internal yang menghasilkan skor 3,286 bahwa faktor internal berada diatas skor rata-rata yang artinya koperasi kuat secara internal.
tanggapan
responden yang mengukur tingkat pengaruh
faktor
merupakan kekuatan kecil
faktor internal (nilai total dari
dominant
jika
merupakan kekuatan utama
besar pengaruh dari faktor internal
b.
=
dari
faktor
internal
terhadap koperasi. Pembobotan dan Rating Eksternal Factor Analysis Summary Faktor Eksternal
Bobot
Rating
Dukungan dari pemerintah Adanya peluang pasar bagi komoditas yang dihasilkan koperasi c. Daya beli masyarakat tinggi d. Kepercayaan masyarakat terhadap koperasi e. Kerjasama dengan pihak ketiga f. Adanya rentenir g. Volume usaha petani yang terbatas h. Adanya usaha dibidang yang sama
0,140 0,145
3 4
Skor (BobotxRating) 0,420 0,580
0,141 0,134
3 3
0,423 0,402
0,139
3
0,417
0,086 0,107
2 3
0,172 0,321
0,108 1
3
0,324 3,059
a. b.
Total
Keterangan : a.
Bobot seberapa faktor
dibandingkan merupakan besar eksternal
keseluruhan
nilai
faktor eksternal (nilai total
pengaruh
dari faktor eksternal dibagi
tersebut
dengan nilai total keseluruhan 32
Kinerja Keuangan Dan Strategi Pengembangan …..
b.
faktor eksternal = 172 : 1227 =
terdiri dari rasio likuiditas, rasio
0,140).
solvabilitas, rasio profitabilitas dan
Rating
merupakan
dominant
nilai
tanggapan
responden
rasio aktifitas. Berdasarkan hasil perhitungan
dapat
diambil
yang mengukur
kesimpulan bahwa koperasi Usaha
tingkat pengaruh dari faktor
Maju dalam keadaan likuid karna
eksternal
besarnya
rasio
diatas
100%.
4 = jika koperasi merespon
Koperasi
Usaha
Maju
dalam
faktor
keadaan solvabel karna mampu
eksternal
dengan
sangat baik
membayar
3 = jika koperasi merespon
modal
faktor eksternal dengan baik
membiayai sebagian besar aktiva
2 = jika koperasi merespon
tetap.
faktor
menghasilkan laba yang cukup
eksternal
dengan
hutangnya
sendiri
dengan
dan
Koperasi
mampu
Usaha
Maju
kurang baik
besar akan tetapi perputaran modal
1 = jika koperasi merespon
yang tertanam pada asset koperasi
faktor
berjalan
eksternal
dengan
sangat jelek
agak
lambatkarena
koperasi mengalami kerugian yang
Kesimpulan yang dapat diambil dari
cukup material pada tahun ini
hasil pembobotan dan rating yang
karena tingginya HPP dan beban
menghasilkan skor 3,059 bahwa faktor
operasional melebihi pendapatan
eksternal berada diatas skor rata-rata
jasa sedangkan aktiva yang dimiliki
yang
koperasi cukup besar.
artinya
peluang
koperasi
dengan
merespon
baik
dan
b. Strategi pengembangan usaha KUD
meminimalisasi ancaman yang ada.
Usaha
SIMPULAN
dengan beberapa strategi yaitu (a)
Kesimpulan dari penelitian ini adalah
meningkatkan
sebagai berikut:
pengurus KUD melalui pelatihan-
a. Analisis usaha yang digunakan
pelatihan, penyuluhan dan studi
adalah analisis rasio keuangan yang
banding
Maju
ke
dapat
dilakukan
kemampuan
daerah
lain.
(b)
33
Jurnal Sungkai Vol. 1 No.2, Edisi Agustus 2013Hal : 14-36
meningkatklan
pelayanan
yang
ramah serta proses transaksi yang memudahkan pelanggan. (c) KUD meningkatkan kerjasama dengan berbagai
pihak
agar
dapat
memperluas pangsa pasar diluar wilayah
koperasi
mengembangkan kecil
dan
dan
industri
menengah
skala
dibidang
sarana produksi seperti industri pupuk, khususnya pupuk organik dan
pestisida.
inovasi
agar
(d)
melakukan
mampu
bersaing
dengan penguasaan teknoligi baru yang lebih efisien. (e) memiliki wirakoperasi
yang
handal
memiliki
keahlian
dan serta
kemampuan teknis. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, B. 2003. Statusvperkembangan pemuliaan padi type baru. Puslibagian Badan Litbang Pertanian. 11 p. Farhad, I.S.M., M.N. Islam, S. HOQUE, and M.S.I. Bhuiyan.2010. Role of potas-sium and sulphur on the growth, yield, and oil content of soybean (Glycine max L.). Ac. J. Plant Sci. 3 (2): 99-103. Ainun Na’im, 1998. Akuntansi Keuangan. BPFE, Yogyakarta.
Adnan
Jaelani, 2009. Perencanaan Stratejik Pemasaran Jasa Pengelolaan Gedung Pada PT. Multicentral Aryaguna. Tugas Akhir Program Magister. Magister Manajemen. Universitas Terbuka. Jakarta.
Agnes Sawir, 2001. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Anita, 2006. Analisis Finansial Usaha Koperasi (studi kasus pada koperasi Sarana Karya) Anoraga, Pandji dan Djoko Sutanto, 2002, Koperasi, Kewirausahaan dan Usaha Kecil, Edisi Pertama, Rineka Cipta, Jakarta. Anoraga, Pandji dan Nanik Widiyanti, 1995. Manajemen Koperasi Teori dan Praktek, Edisi Pertama, Pustaka Jaya, Semarang. Bambang S, dkk. 2003. Koperasi Indonesia. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Caniago, 1989. Perkoperasian Indonesia, Angkasa, Bandung. Erwin Atlizar, 2004. Strategi Pemasaran Susu Sapi di Koperasi UPP Kaliurang Yogyakarta, Tesis Magister Sains, Program Magister Manajemen Agribisnis, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
34
Kinerja Keuangan Dan Strategi Pengembangan …..
Fred Weston, J, dkk. 1997. Manajemen Keuangan. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Pekanbaru. Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Riau. Pekanbaru.
Hadi Wijaya, 1987. Modal Koperasi, Plonir Jaya, Bandung.
Prayitno, 1989. Pembangunan Ekonomi Pedesaan, BPFE, Yogyakarta.
Hendrojogi, 2002. Koperasi, Azas-azas, Teori dan Praktek, Edisi Revisi, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Rangkuti, Fredy, 1997. Analisis SWOT, Tekhnik Membedah Kasus Bisnis, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Jhon dan Myer, 1979. Analisa Neraca dan Laba Rugi, Rineka Cipta, Jakarta. Jhon
Henri. 2002. Analisis Rasio Keuangan pada PT. Perkebunan Nusantara V (Persero) Pekanbaru. Skripsi Fakultas Pertanian, Universitas Riau. Pekanbaru.
Kartasapoetra, 1990. Prakter Pengolahan Koperasi, Rineka Cipta, Jakarta. Mega Adelina, 2007. Analisis Keuangan Koperasi Unit Desa Kampar Desa Kampar Kecamatan Kampar Timur Kabupaten Kampar. Skripsi Fakultas Pertanian, Universitas Riau. Pekanbaru. Munawir, 2000. Analisa Laporan Keuangan Edisi Keempat. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Napa.
Nila
J. A, 1998. Manajemen Keuangan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Anggraini. 2005. Analisis Penerapan Akuntansi Perkoperasian Pada Koperasi Karyawan PT. Bank Riau
Rusli, 2001. Analisis Kinerja Keuangan Pada KUD Hidup Baru Desa Teluk Kelasa Kecamatan Keritang Kabupaten Indragiri Hilir. Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Riau. Pekanbaru. Soetrisno Noer, 2001. Rekontruksi Pemahaman Koperasi. Intarans. Jakarta. Sofyan SH, 1999. Analisa Kritis atas Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Sulastri, 2006. Sebuah Pengembangan Model Hipotesis Pengaruh Aset Strategis dan Lingkungan Terhadap Pilihan Strategi Diversifikasi. Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya Volume no 4, Juni 2006. Suti, 2001. Analisis Kinerja Keuangan Pada CV Lestari Insani Maju. Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Riau. Pekanbaru. Suwandi, 1986. Peranan Pemerintah Dalam Pengembangan KUD, LP3ES, Jakarta.
35
Jurnal Sungkai Vol. 1 No.2, Edisi Agustus 2013Hal : 14-36
Tri Ahmaji, 2005. Analisis Laporan Keuangan Pada KUD Sari Tani Guter Sukoharjo, Fakultas Ekonomi, Universitas Sebelas Maret, Solo. Undang-undang Perkoperasian No. 25 Tahun 1992, Sinar Grafika, Jakarta.
Uus
Manzilatusifa, 2010. Jurnal Pengembangan Koperasi Dengan Pendekatan Analisis SWOT, Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia (JAAI) pada tanggal 23 Juli 2010, Jakarta.
Widiyanti, Niniek. 2004. Manajemen Koperasi. Rineka Cipta. Jakarta.
36
