PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (STUDI PADA BAPPEDA DAN DPU KABUPATEN KARANGANYAR) Lina Setyorini, Sarsiti ABSTRACT This study aimed to analyze the effect of accounting management system, information technology and environmental uncertainty on managerial performance in the Regional Development Planning Agency and the Department of Public Works Karanganyar either partially or simultaneously. Hypothesis in this study is suspected accounting systems, information technology and environmental uncertainty has a significant influence on managerial performance in the Regional Development Planning Agency and the Department of Public Works Karanganyar either partially or simultaneously. The data used in this study are primary data, obtained from questionnaires distributed to the Head Office and all heads of units of each part in Regional Development Planning Agency and the Department of Public Works Karanganyar, and secondary data, which is a profile of the Office. The data analysis technique used in this research is Multiple Linear Regression Test, t Test, F Test, and Test The coefficient of determination (R2). Results of data analysis in this study we can conclude accounting management system, information technology and environmental uncertainty has a significant influence on managerial performance in the Regional Development Planning Agency and DinasPekerjaan UmumKabupaten Karanganyar either partially or simultaneously. Keywords: Accounting Systems Management, Information Technology and Environmental Uncertainty
PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi mengakibatkan lingkungan bisnis mengalami perubahan pesatdalam persaingan, pemasaran dan pengolahan sumber daya manusia. Akibatnya dalam dunia bisnis terjadi persaingan global yang semakin tajam. Sifat persaingan yang tajam tersebut menjadi masalah yang serius bagi perusahaan karena terjadinya perubahan pada lingkungan bisnis yang ditandai dengan meningkatnya kondisi ketidakpastian lingkungan sehingga menyulitkan dalam kegiatan perencanaan, kontrol dan pegambilan keputusan. Manajer membutuhkan informasi untuk memprediksi masa depan dan pengambilan keputusan. Bentuk informasi dapat berupa laporan, model diskriptif dan bentuk statistik. Pemanfaatan informasi ini kemudian dianalisis untuk pengambilan keputusan dan dijabarkan oleh pihak manajer dalam setiap aktivitas organisasi atau perusahaan.Paradigma
46
tersebut sekarang ini tidak hanya berlaku bagi perusahaan bisnis saja, instansi pemerintah dalam rangka mewujudkan good government yang memegang prinsip-prinsip pelayanan publik harus juga meningkatkan kinerja instansinya dalam rangka menciptakan pelayanan yang berkualitas yang dapat dinikmati oleh masyarakat. Penggunaan teknologi informasi akan berpengaruh terhadap kinerja instansi. Penggunaan teknologi informasi ini tidak hanya digunakan perusahaan swasta tapi juga instansi pemerintah. Teknologi ini memberikan dampak pada aktivitas karyawan sehingga pekerjaan dapat terselesaikan secara efektif dan efisien. Instansi pemerintah juga perlu mendesain sistem akuntansi manajemen agar membantu organisasi yang bersangkutan, melalui para pimpinannya yaitu dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengambilan keputus-an. Akuntansi manajemen disusun untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan manajemen. Sistem akuntansi manajemen (SAM) merupakan sistem formal yang dirancang untuk menyediakan informasi bagi manajer. Perencanaan SAM yang merupakan bagian dari sistem pengendalian organisasi perlu mendapat perhatian hingga dapat diharapkan akan memberikan kontribusi positif dalam mendukung keberhasilan sistem pengendalian manajemen, SAM dapat membantu manajer dalam pengendalian aktivitas sehingga diharapkan dapat membantu organisasi/ perusahaan dalam pencapaian tujuan. (Chenhall dan Morris dalam Nazaruddin, 1998) mengidentifikasi empat karakteristik SAM yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan yaitu: broad scope (lingkup), timeliness (tepat waktu), aggregation (agregasi), dan integra-tion (integrasi). Karakteristik informasi yang tersedia tersebut akan menjadi efektif apabila sesuai dengan tingkat kebutuhan organisasi.Faktor yang mempengaruhi kinerja manajerial pada organisasi selain teknologi informasi dan sistem akuntansi manajemen adalah ketidakpastian lingkungan. Ketidakpastian
47
lingkungan dapat didefinisikan sebagai faktor penting karena kondisi demikian dapat menyulitkan perencanaan dan pengen-dalian. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka penulis mengambil judul “PENGARUH SISTEMAKUNTANSIMANAJEMEN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (STUDI PADA BAPPEDA DAN DPU KABUPATEN KARANGANYAR)”.
RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut: 1. Apakah
sistem akuntansi manajemen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kinerja manajerial pada BAPPEDA dan DPU Kabupaten Karanganyar? 2. Apakah
teknologi informasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
manajerial pada BAPPEDA dan DPU Kabupaten Karanganyar? 3. Apakah ketidakpastian lingkungan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial pada BAPPEDA dan DPU Kabupaten Karanganyar? 4. Apakah sistem akuntansi manajemen, teknologi informasi dan ketidakpastian lingkungan secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial pada BAPPEDA dan DPU Kabupaten Karanganyar?
LANDASAN TEORI 1. Sistem Akuntansi Manajemen Sistem akuntansi manajemen secara umum adalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam manajemen.
48
2. Teknologi Informasi Teknologi informasi adalah alat atau perangkat tertentu yang bisa membantu manusia untuk mengolah, mengorganisasikan data atau pesan untuk di sampaikan kepada objek yang dituju. 3. Ketidakpastian Lingkungan Ketidakpastian
lingkungan
didefinisikan
sebagai
persepsi
individual
atas
ketidakpastiaan yang berasal dari lingkungan organisasi yang tidak menentu. 4. Kinerja manajerial Kinerja manajerial adalah hasil dari proses aktivitas manajerial yang efektif mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, peñata usahaan, laporan pertanggungjawaban, pembinaan, dan pengawasan.
KERANGKA PEMIKIRAN Berdasarkan uraian diatas maka dapat di gambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut:
Sistem Akuntansi Manajemen (X1)
Teknologi Informasi (X2)
Kinerja Manajerial (Y)
Ketidakpastian Lingkungan (X3)
Gambar 1.1 Kerangka pemikiran
49
HIPOTESIS Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. H0: Diduga tidak ada pengaruh yang signifikan antara sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial pada BAPPEDA dan DPU Kabupaten Karanganyar. Ha: Diduga ada pengaruh yang signifikan antara sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial pada BAPPEDA dan DPU Kabupaten Karanganyar. 2. H0: Diduga tidak ada pengaruh yang signifikan antara teknologi informasi terhadap kinerja manajerial pada BAPPEDA dan DPU Kabupaten Karanganyar. Ha: Diduga ada pengaruh yang signifikan antarateknologi informasi terhadap kinerja manajerial pada BAPPEDA dan DPU Kabupaten Karanganyar. 3. H0: Diduga tidak ada pengaruh yang signifikan antara ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial pada BAPPEDA dan DPU Kabupaten Karanganyar. Ha: Diduga ada pengaruh yang signifikan antara ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial pada BAPPEDA dan DPU Kabupaten Karanganyar. 4. H0: Diduga tidak ada pengaruh secara simultan antara sistem akuntansi manajemen, teknologi informasi dan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial pada BAPPEDA dan DPU Kabupaten Karanganyar. Ha: Diduga ada pengaruh secara simultan antara sistem akuntansi manajemen, teknologi informasi dan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial pada BAPPEDA dan DPU Kabupaten Karanganyar.
METODE PENELITIAN Berdasarkan jenis data yang digunakanpenelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menyebar kuesioner kepada responden yaitu semua kepala bagian yang diambil sebagai
50
sampel. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer hasil jawaban kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi linier berganda, uji t, uji F, dan uji koefisien determinasi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Dari hasil uji t maka dapat diketahui bahwa nilai t hitung > t tabel,yang berarti bahwa ada pengaruh antara variabel independen terhadapvariabel dependen. a. Pengaruh sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Karanganyar. Berdasarkan hasil uji hipotesis secara parsial dengan uji t dalam penelitian ini, maka dapat diketahui nilai t hitung > t tabel yaitu (2,186 > 2,034) dan nilai signifikansi (p-value) < 0,05, berarti Ho ditolak dan Ha diterima artinya sistem akuntansi manajemen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Karanganyar secara parsial. Sehingga hipotesis 1 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa “sistem akuntansi manajemen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Karanganyar secara parsial” terbukti kebenarannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem akuntansi manajemen dapat berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Karanganyar . Dari hasil analisa dalam penelitian ini maka dapat diketahui bahwa apabila terdapat peningkatan sistem akuntansi manajemen yang ada di kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dan Dinas Pekerjaan Umum
51
(DPU) kota Karanganyar maka akan dapat meningkatkan kinerja manajerial pegawainya. b. Pengaruh teknologi informasi terhadap kinerja manajerial pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Karanganyar. Berdasarkan hasil uji hipotesis secara parsial dengan uji t dalam penelitian ini, maka dapat diketahui nilai t hitung > t tabel yaitu (3,279 > 2,034) dan nilai signifikansi (p-value) < 0,05, berarti Ho ditolak dan Ha diterima artinya teknologi informasi mempunyaipengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Karanganyar secara parsial. Sehingga hipotesis 2 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa “teknologi informasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kinerja manajerial pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Karanganyar secara parsial” terbukti kebenarannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknologi informasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Karanganyar . Dari hasil analisa dalam penelitian ini maka dapat diketahui bahwa apabila terdapat peningkatan teknologi informasi yang ada dikantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) kota Karanganyar maka akan dapat meningkatkan kinerja manajerial pegawainya. c. Pengaruh ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Karanganyar.
52
Berdasarkan hasil uji hipotesis secara parsial dengan uji t dalam penelitian ini, maka dapat diketahui nilai t hitung > t tabel yaitu (2,933 > 2,034) dan nilai signifikansi (p-value) < 0,05, berarti Ho ditolak dan Ha diterima artinya ketidakpastian lingkungan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Karanganyar secara parsial. Sehingga hipotesis 3 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa “teknologi informasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kinerja manajerial pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Karanganyar secara parsial” terbukti kebenarannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknologi informasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Karanganyar .Dari hasil analisa dalam penelitian ini maka dapat diketahui bahwa apabila terdapat peningkatan sikap terhadap ketidakpastian lingkungan yang ada di kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) kota Karanganyar maka akan dapat meningkatkan kinerja manajerial pegawainya. 2. Dari hasil uji F dengan maka dapat diketahui bahwa nilai F hitung > F table yaitu (39,924> 2,89) dan nilai signifikansi (p-value) < 0,05 yaitu (0,000<0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti sistem akuntansi manajemen, teknologi informasi dan ketidakpastian lingkungan mempunyai pengaruh yang signifikanterhadap kinerja manajerial pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Karanganyar secara simultan. Sehingga hipotesis 4 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa “sistem akuntansi manajemen, teknologi informasi dan ketidakpastian lingkungan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial pada Badan
53
Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Karanganyarsecara simultan”terbukti kebenarannya. 3. Dari hasil uji Koefisien Determinasi (R2) dapat diketahui bahwa nilaiKoefisien Determinasi (R2) sebesar 0,784. Maka dapat diartikan bahwaproporsi pengaruh variabel independen yang terdiri dari sistem akuntansi manajemen, teknologi informasi dan ketidakpastian
lingkunganterhadap
kinerja
manajerial
pada
Badan
Perencanaan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Karanganyar sebesar 78,4%sedangkan sisanya sebesar 21,6% dipengaruhi oleh faktor yang lainnya.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem akuntansi, teknologi informasi dan ketidakpastian lingkungan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial pada bappeda dan dpu kabupaten karanganyar baik secara parsial maupun simultan.
SARAN Saran yang dapat direkomendasikan terkait dengan pembahasan dalam penelitian ini diantaranya adalah untuk mencapai kinerja manajerial yang lebih baik selain memperhatikan teknologi informasi yang ada juga harus memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan kinerja manajerial dalam hal ini adalah sistem akuntansi manajemen dan ketidakpastian lingkungan. Dalam meningkatkan kinerja manajerial dibutuhkan peningkatan sistem akuntansi manajemen yang mampu menyediakan informasi baik financial maupun non financial yang dibutuhkan saat ini untuk kepentingan dalam mencapai tujuan jangka panjang.
54
Dalam meningkatkan kinerja manajerial dibutuhkan perhatian terhadap upaya-upaya dalam mengatasi kondisi ketidakpastian lingkungan yang akandatang.
REFERENSI Arikunto, S, 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Arsono Laksmana & Muslichah. 2002. Pengaruh Teknologi Informasi, Saling Ketergantungan, Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial.Jurnal Akuntansi & Keuangan. Vol. 4, No. 2, Nopember 2002: 106 – 125. Atkitson. 1995. Management Accounting. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall Inc. Chenhall, Robert H. and Deigen Morris, 1986. The Impact of StructureEnvironment and Interdependence on the Perceived Usefulness ofManagement Accounting System. The Accounting Review. pp. 16-35. _______ And K.M. Chong. 1997. “Strategic Choice, Environmental Uncertainty And Sbu Performance: A Note On The Intervening Role Of-Management Accounting Systems”. Accounting And Business Research. Vol. 27. No.4. 268-276. Daft, Richard, L. 2002, Manajemen, Edisi Kelima, Jilid 1, Jakarta : ErlanggaEllitan, Lena. 2002. Tingkat Adopsi Tekologi Informasi dan KinerjaPerusahaan : Studi Empirik pada Perusahaan Manufaktur Skala Besardi Indonesia. Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen, Vol 2, No 3,Hal 49-68. Duncan, R.B., 1972. Characteristics of Organizational Environments andPerceived Environmental Uncertainty. Administrative ScienceQuartely . Vol. 4 pp 313-391. Faisal,2006. Pengaruh Intensitas Persaingan Pasar, Strategi, dan Ketidakpastian Lingkungan yang Dirasakan terhadap Penggunaan Informasi Sistem Akuntansi Manajemen dan Kinerja Unit Bisnis. JAAI. Vol. 10, No. 1. Juni 2006. hal. 63-85. Galbraith J. 1973. Designing Complex Organization. Reading. Mass: AddisonWesley Publishing Company. Gudono, 1999. Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Dan Desentralisasi Terhadap Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen. JurnalRiset Akuntansi Indonesia Vol. 4 No. 1. Gul and Chia, Y.M. 1994. The Effect of Management Accounting Systems, Perceived Environmental Uncertainty and Decentralization on Managerial Performance: A Tes of Three-way Interaction.Accounting, Organizations and Society. Vol. 19. pp 413 – 426. Gordon, E.A. and Miller. 1976. A Contigency Framework for the Design of Accounting Information Systems. Accounting, Organizations and Society. pp.59– 69. Gordon, L.A. and V.K. Narayanan. 1984. Management Accounting Systems, Perceived Environmental Uncertainty and Organization Structure: An Empirical Investigation. Accounting, Organizations and Society. Vol.9, No.1. pp. 259 – 285. Hansen Don R. & M. Mowen Maryanne. 2004. Akuntansi Manajemen. Edisi Keempat. Jilid 1. Penerbit Erlangga, Jakarta. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 1999. Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE : Yogyakarta.
55
Maharsi, Sri. 2000. Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Terhadap Bidang Akuntansi Manajemen.Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 2, No 2,November, Hal 127-137. Mahoney, T, A, T. H Jerdee and S.J Caroll, 1963. Development of Managerial Performance: A Research Approach. Cincinnati. South Western. Mardiyah, Aida Ainul dan Gudono. 2001. Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Dan Desentralisasi Terhadap Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen.Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Hal 1-27. Miliken, F.J., 1987. Three Types of Perceived Uncertainty about the Environment: State, Effect and Response Uncertainty.Academy ofManagement Review. 12:133-143. Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi. Jogjakarta : BPFE UGM.
56